Tugas 1

3
Nama : Rona Aria Nugrahawan NRP : 103060014 Masyarakat Desa Kembang Kecamatan Dukuhseti, Selasa pagi, 27 April 2010 beraudensi dengan Komisi I DPRD Pati. Audensi yang berlangsung di ruang Komisi I tersebut, untuk mendengarkan penyampaian permasalahan yang tengah digunjingkan masyarakat, mulai pajak, aspal, sampai beras untuk keluarga miskin (Raskin). Permasalahan yang sempat masyarakat sampaikan kepada Ketua dan Anggota Komisi I DPRD Pati itu diantaranya, masalah tunggakan pajak, aspal, dan penjualan beras untuk keluarga miskin (Raskin). Perwakilan Pemuda Desa Kembang Kecamatan Dukuhseti – Achmad Fathoni didampingi Purnomo saat diwawancara mengaku, untuk masalah tunggakan pajak, memang belum ada kejelasan. “Entah itu yang menunggak masyarakat, atau uangnya itu ada di Desa, Kecamatan, atau KPPT, memang kami kurang tahu. Tapi hal itu ada seperti yang diungkapkan oleh Sekdes kami. Kemudian masalah aspal entah itu terjadi tahun berapa kita sendiri kurang tahu. Di Desa juga kami minta data juga tidak dikasih, katanya hilang. Sedang yang terealisasi hanya sekitar 15 drum atau berapa itu juga kurang jelas.”jelas Achmad Fathoni. Terkait dengan masalah pembuatan pagar Pemakaman di Dukuh Bengkah Desa Kembang, tutur Achmad Fathoni, masyarakat dapat menyetujuinya. Hanya saja laporan pertanggungjawabannya, hingga selesainya pengerjaan, dan Panitianya sampai sekarang tidak jelas. Dalam audensi itu, Achmad Fathoni berharap, permasalahan itu dapat diselesaikan secara kekeluargaan.

description

Pedesaan

Transcript of Tugas 1

Page 1: Tugas 1

Nama : Rona Aria Nugrahawan

NRP : 103060014

Masyarakat Desa Kembang Kecamatan Dukuhseti, Selasa pagi, 27 April 2010 beraudensi

dengan Komisi I DPRD Pati. Audensi yang berlangsung di ruang Komisi I tersebut, untuk

mendengarkan penyampaian permasalahan yang tengah digunjingkan masyarakat, mulai pajak,

aspal, sampai beras untuk keluarga miskin (Raskin).  

Permasalahan yang sempat masyarakat sampaikan kepada Ketua dan Anggota Komisi I

DPRD Pati itu diantaranya, masalah tunggakan pajak, aspal, dan penjualan beras untuk keluarga

miskin (Raskin).

Perwakilan Pemuda Desa Kembang Kecamatan Dukuhseti – Achmad Fathoni didampingi

Purnomo saat diwawancara mengaku, untuk masalah tunggakan pajak, memang belum ada

kejelasan.

“Entah itu yang menunggak masyarakat, atau uangnya itu ada di Desa, Kecamatan, atau

KPPT, memang kami kurang tahu. Tapi hal itu ada seperti yang diungkapkan oleh Sekdes kami.

Kemudian masalah aspal entah itu terjadi tahun berapa kita sendiri kurang tahu. Di Desa juga

kami minta data juga tidak dikasih, katanya hilang. Sedang yang terealisasi hanya sekitar 15

drum atau berapa itu juga kurang jelas.”jelas Achmad Fathoni.

Terkait dengan masalah pembuatan pagar Pemakaman di Dukuh Bengkah Desa

Kembang, tutur Achmad Fathoni, masyarakat dapat menyetujuinya. Hanya saja laporan

pertanggungjawabannya, hingga selesainya pengerjaan, dan Panitianya sampai sekarang tidak

jelas. Dalam audensi itu, Achmad Fathoni berharap, permasalahan itu dapat diselesaikan secara

kekeluargaan.

“Menyelesaikannya dengan cara kekeluargaan itu tuntutan kami. Mereka yang menyalah

gunakan mengembalikan secara kekeluargaan. Bukan dengan…masyarakat harus begini itu

enggak. Tapi kalau dia salah ya harus legowo lah, sebagai orang-orang Jawa.”, ungkap Achmad

Fathoni.

Sementara Ketua Komisi I DPRD Pati – Hamzawi SH usai memimpin rapat menjelaskan,

hasil audensi tersebut selanjutnya akan dikonsultasikan lebih dulu kepada Ketua DPRD

Kabupaten Pati.

“Kalau itu memang disuruh menindaklanjuti, ya kita tindak lanjuti. Artinya yang prinsip-

prinsip saja. Tapi yang muncul dalam rapat itu kan tidak terlalu prinsip. Hanya satu perangkat

Page 2: Tugas 1

saja, anak-anak yang emosi.  Tapi tetap saya tindak lanjuti, asal sesuai prosedur.”, jelas

Hamzawi.

Hadir dalam kesempatan tersebut, Kabag Hukum Setkab Pati – Indriyanto SH, Kabag

Pemerintahan – Puji Istiyanto S.Sos, dan mantan Kades Kembang.

KOMENTAR

Seharusnya pendataan pajak di tingkat desa harus di kelola dengan baik. Karena

kebanyakan pendataan di tingkat pedesaan di kelola dengan kurang baik, kebanyakan data-data

yang terdapat di desa tidak di simpan dengan baik, kebanyakan data yang di simpan di desa

hilang atau tidak di ketahui keberadaannya, hal ini di sebabkan oleh pengelolaan data yang tidak

baik, akibatnya saat data tersebut di butuhkan maka akan sulit untuk di temukan. Maka dari itu

data apapun yang di simpan di desa harus di simpan dan di kelola dengan baik agar pada suatu

saat di butuhkan maka tidak akan sulit untuk di cari.