tugas 1
-
Upload
mirnanda-cambodia -
Category
Documents
-
view
218 -
download
1
description
Transcript of tugas 1
TUGAS
MATA KULIAH MANAJEMEN LINGKUNGAN
OLEH :
SITI ANISAH
NPM : 1525011005
DOSEN :
Dr. GATOT EKO SUSILO
PROGRAM STUDI MAGISTER TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2015
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Apakah lingkungan itu
Pengertian lingkungan menurut Otto Soemarwoto adalah jumlah seluruh
benda dan keadaan yang terdapat didalam ruang yang ditempat dimana
mempengaruhi kehidupan kita. Secara teoritis bahwa pada ruang itu tak
terbatas untuk jumlahnya, namun secara praktis pada ruang tersebut selalu
diberikan batasan menurut sesuai kebutuhan yang bisa ditentukan, semisal:
sungai, laut, jurang, faktor politik ataukah faktor lainnya. Jadi lingkungan
hidup mesti kita artikan secara luas, yaitu tidak hanya sekedar untuk
lingkungan biologi dan fisik akan tetapi juga untuk lingkungan budaya,
lingkungan sosial dan lingkungan ekonomi.
Lingkungan terbagi 2 yaitu Biotik dan Abiotik dapat dijelaskan sebagai
berikut :
1. Komponen biotik (komponen makhluk hidup), misalnya binatang,
tumbuh-tumbuhan, dan mikroba.
2. Komponen abiotik (komponen benda mati), misalnya air, udara, tanah, dan
energi.
1.2. Apakah pencemaran itu
Polusi atau pencemaran lingkungan adalah masuknya atau dimasukkannya
makluk hidup, zat energi, dan atau komponen lain ke dalam lngkungan atau
berubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam
sehingga kualitas lingkungan turun sampai ke tingkat tertentu yang
menyebabkan lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat berfingsi lagi
sesuai dengan peruntukannya (UU Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup No.
4 Tahun 1982).
Pencemaran dapat timbul sebagai akibat kegiatan manusia ataupun
disebabkan oleh alam (misal gunung meletus, gas beracun). Ilmu lingkungan
biasanya membahas pencemaran yang disebabkan oleh aktivitas manusia,
yang dapat dicegah dan dikendalikan.
Karena kegiatan manusia, pencermaran lingkungan pasti terjadi. Pencemaran
lingkungan tersebut tidak dapat dihindari. Yang dapat dilakukan adalah
mengurangi pencemaran, mengendalikan pencemaran, dan meningkatkan
kesadaran dan kepedulian masyarakat terhadap lingkungannya agar tidak
mencemari lingkngan.
1.3. Apakah bahan pencemaran itu
Zat atau bahan yang dapat mengakibatkan pencemaran di sebut polutan.
Syarat-syarat suatu zat disebut polutan bila keberadaannya dapat
menyebabkan kerugian terhadap makluk hidup.
Suatu zat dapat disebut polutan apabila :
1. Jumlahnya melebihi jumlah normal.
2. Berada pada waktu yang tidak tepat.
3. Berada di tempat yang tidak tepat.
Sifat polutan adalah :
1. Merusak untuk sementara, tetapi bila telah bereaksi dengan zat lingkungan
tidak merusak lagi.
2. Merusak dalam waktu lama. Contohnya Pb tidak merusak bila
konsentrasinya rendah. Akan tetapi dalam jangka waktu yang lama, Pb
dapat terakumulasi dalam tubuh sampai tingkat yang merusak.
1.3.1. Macam-macam Pencemaran Lingkungan
1.3.1.1. Berdasarkan Tempat Terjadinya
Menurut tempat terjadinya, pencemaran dibedakan menjadi
pencemaran udara, air, dan tanah.
a. Pencemaran Udara
Pencemaran udara disebabkan oleh asap buangan, misalnya gas CO2
hasil pembakaran, SO, SO2, CFC, CO, dan asap rokok.
1. CO2
Pencemaran udara yang paling menonjol adalah semakin meningkatnya kadar
CO2 di udara. Karbon dioksida itu berasal dari pabrik, mesin-mesin yang
menggunakan bahan bakar fosil (batubara, minyak bumi), juga dari mobil,
kapal, pesawat terbang, dan pembakaran kayu. Meningkatnya kadar CO2 di
udara tidak segera diubah menjadi oksigen oleh tumbuhan karena banyak
hutan di seluruh dunia yang ditebang. Sebagaimana diuraikan diatas, hal
demikian dapat mengakibatkan efek rumah kaca.
2. CO
Di lingkungan rumah dapat pula terjadi pencemaran. Misalnya, menghidupkan
mesin mobil di dalam garasi tertutup. Jika proses pembakaran di mesin tidak
sempurna, maka proses pembakaran itu menghasilkan gas CO (karbon
monoksida) yang keluar memenuhi ruangan. Hal ini dapat membahayakan
orang yang ada di garasi tersebut. Selain itu, menghidupkan AC ketika tidur di
dalam mobil dalam keadaan tertutup juga berbahaya. Bocoran gas CO dari
knalpot akan masuk ke dalam mobil, sehingga dapat menyebabkan kamatian.
3. CFC
Pencemara dara yang berbahaya lainnya adalah gas khloro fluoro karbon
(disingkat CFC). Gas CFC digunakan sebagai gas pengembang, karena tidak
beraksi, tidak berbau, tidak berasa, dantidak berbahaya. Gas ini dapat
digunakan misalnya untuk mengembangkan busa (busa kursi), untuk AC
(freon), pendingin pada almari es, dan penyemprot rambut (hair spray).
Gas CFC yang membumbung tinggi dapat mencapai stratosfer terdapat lapisan
gas ozon (O3). Lapisan ozon ini merupakan pelindung bumi dari pengaruh
cahaya ultraviolet. Kalau tidakl ada lapisan ozon, radiasi cahaya ultraviolet
mencapai permukaan bumi, menyebabkan kematian organisme, tumbuhan
menjadi kerdil, menimbulkan mutasi genetik, menyebebkan kanker kulit atau
kanker retina mata. Jika gas CFC mencapai ozon, akan terjadi reaksi antara
CFC dan ozon, sehingga lapisan ozon tersebut “berlubang” yang disebut
sebagai “lubang” ozon. Menurut pengamatan melalui pesawat luar angkasa,
lubang ozon di kutub Selatan semakin lebar. Saat ini luasnya telah melebihi
tiga kali luas benua Eropa. Karena itu penggunaan AC harus dibatasi.
4. SO, SO2
Gas belerang oksida (SO, SO2) di udara juga dihasilkan oleh pembakaran fosil
(minyak, batubara). Gas tersebut dapat beraksi dengan gas nitrogen oksida dan
air hujan, yang menyebabkan air hujan menjadi asam. Maka terjadilah hujan
asam.
Hujan asam mengakibatkan tumbuhan dan hewan-hewan tanah mati. Produksi
pertanian merosot. Besi dan logam mudah berkarat. Bangunan –bangunan
kuno, seperti candi, menjadi cepat aus dan rusak. Demikian pula bangunan
gedungdan jembatan.
5. Asap Rokok
Polutan udara yang lain yang berbahaya bagi kesehatan adalah asap rokok.
Asap rokok mengandung berbagai bahan pencemar yang dapat menyababkan
batuk kronis, kanker patu-paru, mempengaruhi janin dalam kandungan dan
berbagai gangguan kesehatan lainnya.
Perokok dapat di bedakan menjadi dua yaitu perokok aktif dan perokok pasif.
Perokok aktif adalah mereka yang merokok. Perokok pasif adalah orang yang
tidak merokok tetapi menghirup asap rokok di suatu ruangan.
Menurut penelitian, perokok pasif memiliki risiko yang lebih besar di
bandingkan perokok aktif. Jadi, merokok di dalam ruangan bersama orang lain
yang tidak merokok dapat mengganggu kesehatan orang lain.
Akibat yang ditimbulkan oleh pencemaran udara antara lain :
Terganggunya kesehatan manusia, seperti batuk dan penyakit pernapasan
(bronkhitis, emfisema, dan kemungkinan kanker paruparu.
Rusaknya bangunan karena pelapukan, korosi pada logam, dan memudarnya
warna cat.
Terganggunya pertumbuhan tananam, seperti menguningnya daun atau
kerdilnya tanaman akibat konsentrasi SO2 yang tinggi atau gas yang bersifat
asam.
Adanya peristiwa efek rumah kaca (green house effect) yang dapat
menaikkan suhu udara secara global serta dapat mengubah pola iklim
bumi dan mencairkan es di kutub. Bila es meleleh maka permukaan laut
akan naik sehingga mempengaruhi keseimbangan ekologi.
Terjadinya hujan asam yang disebabkan oleh pencemaran oksida nitrogen.
b. Pencemaran Air
Pencemaran air adalah peristiwa masuknya zat, energi, unsur, atau komponen
lainnya kedalam air sehingga menyebabkan kualitas air terganggu. Kualitas air
yang terganggu ditandai dengan perubahan bau, rasa, dan warna.
Ditinjau dari asal polutan dan sumber pencemarannya, pencemaran air dapat
dibedakan antara lain :
1. Limbah Pertanian
Limbah pertanian dapat mengandung polutan insektisida atau pupuk organik.
Insektisida dapat mematikan biota sungai. Jika biota sungai tidak mati
kemudian dimakan hewan atau manusia, orang yang memakannya akan
keracunan. Untuk mencegahnya, upayakan agar memilih insektisida yang
berspektrum sempit (khusus membunuh hewan sasaran) serta bersifat
biodegradabel (dapat terurai oleh mikroba) dan melakukan penyemprotan
sesuai dengan aturan. Jangan membuang sisa obet ke sungai. Sedangkan
pupuk organik yang larut dalam air dapat menyuburkan lingkungan air
(eutrofikasi). Karena air kaya nutrisi, ganggang dan tumbuhan air tumbuh
subur (blooming). Hal yang demikian akan mengancam kelestarian
bendungan. bemdungan akan cepat dangkal dan biota air akan mati karenanya.
2. Limbah Rumah Tangga
Limbah rumah tangga yang cair merupakan sumber pencemaran air. Dari
limbah rumah tangga cair dapat dijumpai berbagai bahan organik (misal sisa
sayur, ikan, nasi, minyak, lemek, air buangan manusia) yang terbawa air
got/parit, kemudian ikut aliran sungai. Adapula bahan-bahan anorganik seperti
plastik, alumunium, dan botol yang hanyut terbawa arus air. Sampah
bertimbun, menyumbat saluran air, dan mengakibatkan banjir. Bahan
pencemar lain dari limbah rumah tangga adalah pencemar biologis berupa
bibit penyakit, bakteri, dan jamur.
Bahan organik yang larut dalam air akan mengalami penguraian dan
pembusukan. Akibatnya kadar oksigen dalam air turun dratis sehingga biota
air akan mati. Jika pencemaran bahan organik meningkat, kita dapat menemui
cacing Tubifex berwarna kemerahan bergerombol. Cacing ini merupakan
petunjuk biologis (bioindikator) parahnya pencemaran oleh bahan organik dari
limbah pemukiman.
Dikota-kota, air got berwarna kehitaman dan mengeluarkan bau yang
menyengat. Didalam air got yangdemikian tidak ada organisme hidup kecuali
bakteri dan jamur. Dibandingkan dengan limbah industri, limbah rumah
tangga di daerah perkotaan di Indonesia mencapai 60% dari seluruh limbah
yang ada.
3. Limbah Industri
Adanya sebagian industri yang membuang limbahnya ke air. Macam polutan
yang dihasilkan tergantung pada jenis industri. Mungkin berupa polutan
organik (berbau busuk), polutan anorganik (berbuaih, berwarna), atau
mungkin berupa polutan yang mengandung asam belerang (berbau busuk),
atau berupa suhu (air menjadi panas). Pemerintah menetapkan tata aturan
untuk mengendalikan pencemara air oleh limbah industri. Misalnya, limbah
industri harus diolah terlebih dahulu sebelum dibuang ke sungai agar tidak
terjadi pencemaran.
Dilaut, sering terjadi kebocoran tangker minyak karena bertabrakan dengan
kapal lain. Minyak yang ada di dalam kapal tumpah menggenangi lautan
dalam jarak ratusan kilometer. Ikan, terumbu karang, burung laut, dan hewan-
hewan laut banyak yang mati karenanya. Untuk mengatasinya, polutan
dibatasi dengan pipa mengapung agar tidak tersebar, kemudian permukaan
polutan ditaburi dengan zat yang dapat menguraikan minyak.
4. Penangkapan Ikan Menggunakan racun
Sebagia penduduk dan nelayan ada yang menggunakan tuba (racun dari
tumbuhan atau potas (racun)untuk menangkap ikan tangkapan, melainkan juga
semua biota air. Racun tersebut tidak hanya hewan-hewan dewasa, tetapi juga
hewan-hewan yang masih kecil. Dengan demikian racun yang disebarkan akan
memusnahkan jenis makluk hidup yang ada didalamnya. Kegiatan
penangkapan ikan dengan cara tersebut mengakibatkan pencemaran di
lingkungan perairan dan
menurunkan sumber daya perairan.
Akibat yang dtimbulkan oleh pencemaran air antara lain
1. Terganggunya kehidupan organisme air karena berkurangnya kandungan
oksigen.
2. Terjadinya ledakan populasi ganggang dan tumbuhan air (eutrofikasi, dan
3. Pendangkalan Dasar perairan.
4. Punahnya biota air, misalnya ikan, yuyu, udang, dan serangga air.
5. Munculnya banjir akibat got tersumbat sampah.
6. Menjalarnya wabah muntaber.
c. Pencemaran tanah
Pencemaran tanah banyak diakibatkan oleh sampah-sampah rumah tangga,
pasar, industri, kegiatan pertanian, dan peternakan.
Sampah dapat dihancurkan oleh jasad-jasad renik menjadi mineral, gas, dan
air, sehingga terbentuklah humus. Sampah organik itu misalnya dedaunan,
jaringan hewan, kertas, dan kulit. Sampah-sampah tersebut tergolong sampah
yang mudah terurai. Sedangkan sampah anorganik seperti besi, alumunium,
kaca, dan bahan sintetik seperti plastik, sulit atau tidak dapat diuraikan. Bahan
pencemar itu akan tetap utuh hingga 300 tahun yang akan datang. Bungkus
plastik yang kita buang ke lingkungan akan tetap ada dan mungkin akan
ditemukan oleh anak cucu kita setelah ratusan tahun kemudian.
Sebaiknya, sampah yang akan dibuang dipisahkan menjadi dua wadah.
Pertama adalah sampah yang terurai, dan dapat dibuang ke tempat
pembuangan sampah atau dapat dijadikan kompos. Jika pembuatan kompos
dipadukan dengan pemeliharaan cacing tanah, maka akan dapat diperoleh
hasil yang baik. cacing tanah dapat dijual untuk pakan ternak, sedangkan tanah
kompos dapat dijual untuk pupuk.
Proses ini merupakan proses pendaurulangan (recycle). Kedua adalah sampah
yang tak terurai, dapat dimanfaatkan ulang (penggunaulangan = reuse).
Misalnya, kaleng bekas kue digunakan lagi untuk wadah makanan, botol selai
bekas digunakan untuk tempat bumbu dan botol bekas sirup digunakan untuk
menyimpan air minum.
Baik pendaurulangan maupun penggunaulangan dapat mencegah terjadinya
pencemaran lingkungan. Keuntungannya, beban lingkungan menjadi
berkurang. Kita tahu bahwa pencemaran tidak mungkin dihilangkan. Yang
dapat kita lakukan adalah mencegah dampak negatifnya atau
mengendalikannya.
Selain penggunaulangan dan pendaurulangan, masih ada lagi upaya untuk
mencegah pencemaran, yaitu melakukan pengurangan bahan/ penghematan
(reduce), dan melakukan pemeliharaan (repair). Di negara maju, slogan-slogan
reuse, reduce, dan repair, banyak diedarkan ke masyarakat.
Akibat yang ditimbulkan oleh pencemaran tanah antara lain
a. Terganggunya kehidupan organisme (terutama mikroorganisme dalam
tanah).
b. Berubahnya sifat kimia atau sifat fisika tanah sehingga tidak baik untuk
pertumbuhan tanaman, dan
c. Mengubah dan mempengaruhi keseimbangan ekologi.
1.3.1.2. Berdasarkan Macam Bahan Pencemaran
Menurut macam bahan pencemarnya, pencemaran dibedakan menjdi
berikut ini,
a. Pencemaran kimiawi : CO2 logam berat (Hg, Pb, As, Cd, Cr, Ni,)
bahan raioaktif, pestisida, detergen, minyak, pupuk anorganik.
b. Pencemaran Biolagi : mikroorganisme seperti Escherichia coli,
Entamoeba coli, Salmonella thyposa.
c. Pencemara fisik : logam, kaleng, botol, kaca, plastik, karet.
d. Pencemaran Suara : kebisingan.
Pencemaran Suara (kebisingan) Dikota-kota atau di daerah dekat
industri / pabrik sering terjadi kebisingan. Pencemaran suara
disebabkan oleh masuknya bunyi gaduh diatas 50 desibel (disingkat
dB, merupakan ukuran tingkat kebisingan). Bunyi tersebut
mengganggu kesehatan dan ketenangan manusia. Kebisingan
menyebabkan penduduk menjadi sulit tidu, bahkan dapat
mengakibatkan tuli, gangguan kejiwaan, dan dapat pula
menimbulkan penyakit jantung, gangguan janin dalam kandungan,
dan stress.
Saat ini telah diusahakan agar mesin-mesin yang digunakan
manusia tidak terlalu bising. jika bising harus diusahakan adanya
isolator. menanam tanaman berdaun rimbun di halaman rumah
meredam kebisingan. Bagi mereka yang suka mendengarkan musik
yang hingar bingar, hendaknya mendengarkan di tempat khusus
(misal di dalam kamar) agar tidak mengganggu orang lain.
1.3.1.3. Berdasarkan Tingkat Pencemaran
Menurut tingkat pencemarannya, pencemaran dibedakan menjadi sebagai
berikut :
a. Pencemaran ringan, yaitu pencemaran yang dimulai menimbulkan gangguan
ekosistem lain. Contohnya pencemaran gas kendaraan bermotor.
b. Pencemaran kronis, yaitu pencemaran yang mengakibatkan penyakit kronis.
Contohnya pencemaran Minamata, Jepang.
c. Pencemaran akut, yaitu pencemaran yang dapat mematikan seketika.
Contohnya pencemaran gas CO dari knalpot yang mematikan orang di
dalam mobil tertutup, dan pencemaran radioaktif.
1.3.2. Parameter Pencemaran Lingkungan
Untuk mengukur tingkat pencemaran diasuatu tempat digunakan parameter
pencemaran. Parameterpencemaran digunakan sebagai indikator (petunjuk)
terjadinya pencemaran dan tingkat pencemaran yang telah terjadi.
Paarameter pencemaran meliputi parameter fisik, parameter kimia, dan
parameter biologi.
1. Parameter Fisik
Parameter fisik meliputi pengukuran tentang warna, rasa, bau, suhu,
kekeruhan, dan radioaktivitas.
2. Parameter Kimia
Parameter kimia dilakukan untuk mengetahui kadar CO2, pH, keasaman,
kadar logam, dan logam berat. Sebagai contoh berikut disajukan
pengukuran pH air, kadar CO2, dan oksigen terlarut.
3. Parameter Biologi
Di alam terdapat hewan-hewan, tumbuhan, dan mikroorganisme yang
peka dan ada pula yang tahan terhadap kondisi lingkungan tertentu.
Organisme yang peka akan mati karena pencemaran dan organisme yang
tahan akan tetap hidup. Siput air dan Planaria merupakan contoh hewan
yang peka pencemaran. Sungai yang mengandung siput air dan planaria
menunjukkan sungai tersebut belum mengalami pencemaran. Sebaliknya,
cacing Tubifex (cacing merah) merupakan cacing yang tahan hidup dan
bahkan berkembang baik di lingkungan yang kaya bahan
organik,meskipun spesies hewan yang lain telah mati. Ini berarti
keberadaab cacing tersebut dapat dijadikan indikator adanya pemcemaran
zat organik. Organisme yang dapat dijadikan petunjuk pencemaran
dikenal sebagai indikator biologis. dengan oksigen akhir (setelah 5 hari).
Indikator biologis terkadang lebih dapat dipercaya daripada indikator
kimia. Pabrik yang membuang limbah ke sungai dapat
mengaturpembuangan limbahnya ketika akan dikontrol oleh pihak yang
berwenang.
Pengukuran secara kimia pada limbah pabrik tersebut selalu
menunjukkan tidak adanya pencemaran. Tetapi tidak demikian dengan
makluk hidup yang menghuni ekosistem air secara terus menerus.
Disungai itu terdapat hewan-hewan, mikroorganisme, bentos,
mikroinvertebrata, ganggang, yang dapat dijadikan indikator biologis.
1.3.3.. Dampak Pencemaran Lingkungan
1. Punahnya Spesies
Sebagaimana telah diuraikan, polutan berbahaya bagi biota air dan darat.
Berbagai jenis hewan mengelami keracunan, kemudian mati. Berbagai
spesies hewan memiliki kekebalan yang tidak sama. Ada yang peka, ada
pula yang tahan. Hewan muda, larva merupakan hewan yang peka
terhadap bahan pencemar. Ada hewan yang dapat beradaptasi sehingga
kebal terhadap bahan pencemar., adpula yang tidak. Meskipun hewan
beradaptasi, harus diketahui bahwa tingkat adaptasi hewan ada batasnya.
Bila batas tersebut terlampui, hewan tersebut akan mati.
2. Peledakan Hama
Penggunaan insektisida dapat pula mematikan predator. Karena predator
punah, maka serangga hama akan berkembang tanpa kendali.
3. Gangguan Keseimbangan Lingkungan
Punahnya spasies tertentu dapat mengibah pola interaksi di dalam suatu
ekosistem. Rantai makanan, jaring-jaring makanan dan lairan energi
menjadiberubah. Akibatnya, keseimbangan lingkngan terganggu. Daur
materi dan daur biogeokimia menjadi terganggu.
4. Kesuburan Tanah Berkurang
Penggunaan insektisida mematikan fauna tanah. Hal ini dapat menurunkan
kesuburan tanah. Penggunaan pupuk terus menerus dapat menyebabkan
tanah menjadi asam. Hal ini juga dapat menurunkan kesuburan tanah.
Demikian juga dengan terjadinya hujan asam.
5. Keracunan dan Penyakit
Orang yang mengkonsumsi sayur, ikan, dan bahan makanan tercemar dapat
mengalami keracunan. ada yang meninggal dunia, ada yang mengalami
kerusakan hati, ginjal, menderita kanker, kerusakan susunan saraf, dan
bahkan ada yang menyebabkan cacat pada keturunanketurunannya.
6. Pemekatan Hayati
Proses peningkatan kadar bahan pencemar melewati tubuh makluk dikenal
sebagai pemekatan hayati (dalam bahasa Inggrisnya dikenal sebagai
biomagnificition.
7. Terbentuknya Lubang Ozon dan Efek Rumah Kaca
Terbentuknya Lubang ozon dan terjadinya efek rumah kaca merupakan
permasalahan global yang dirasakan oleh semua umat manusia. Hal ini
disebabkan karena bahan pencemar dapat tersebar dan menimbulkan
dampak di tempat lain.
Usaha-usaha Mencegah Pencemaran Lingkungan
1. Menempatkan daerah industri atau pabrik jauh dari daerah perumahan
atau pemukiman penduduk.
2. Pembuangan limbah industri diatur sehingga tidak mencemari lingkungan
atau ekosistem.
3. Pengawasan terhadap penggunaan jenis-jenis pestisida dan zat kimia lain
yang dapat menimbulkan pencemaran lingkungan.
4. Memperluas gerakan penghijauan.
5. Tindakan tegas terhadap pelaku pencemaran lingkungan.
6. Memberikan kesadaran terhadap masyarakat tentang arti lingkungan
hidup sehingga manusia lebih mencintai lingkungan hidupnya.
1.4. Apakah unsur penting dalam lingkungan
Unsur – unsur lingkungan
1. Unsur Fisik
Unsur fisik yaitu segala sesuatu yang terdapat di sekitar kita, berwujud
benda mati seperti tanah, air, udara, gunung, bukit, lembah, dll. Unsur
fisik atau unsur abiotik bukan buatan manusia, tapi memegang peran
penting dalam memberi dan melestarikan kehidupan di bumi. Tanpa
unsur-unsur fisik, kehidupan di bumi tidak akan pernah ada. Tanah, air,
dan udara adalah unsur penting dalam memberikan kehidupan. Air di
butuhkan makhluk hidup untuk melarutkan makanan, orang dapat hidup
berhari-hari tanpa makan asal dia masih minum air.
Udara di perlukan untuk pernafasan manusia, tumbuhan, dan binatang.
Setiap saat kita bernafas, menghirup udara, dan mengeluarkan udara. Oleh
karena itu kita harus menjaga agar udara tetap bersih, segar , dan tidak
tercemar. Udara yang menyelubungi bumi adalah Nitrogen (78%),
Oksigen (21%), Argon (0,9%), Karbondioksida (0,03%), dan Neon,
Hidrogen, Ozon, Krypton, dan gas lainnya sebesar 0,07%
Tanah sebagai tempat hidup organisme, sangat penting bagi kehidupan.
Tanah yang subur menjadi tempat tumbuhnya tanaman pangan bagi
manusia atau hewan, tanah juga berfungsi menyimpan air bagi tumbuhan.
Dan tanah sebagai tempat hidup makhluk hidup yang ada di daratan.
2 .Unsur Biotik
Unsur biotik yaitu segala sesuatu yang terdapat di sekitar kita yang
merupakan makhluk hidup (organisme), seperti binatang, dan tumbuhan.
Demikian pula halnya unsur biotik tersebar di daratan, laut, dan juga
udara. Semuanya hidup dalam keadaan seimbang, serasi apabila tidak ada
gangguan yang merusak, terutama gangguan yang disebabkan oleh
manusia.
Kelangsungan dan kesejahteraan hidup manusia tidak dapat lepas dari
unsur-unsur biotik, baik di daratan, maupun di lautan, karena manusia
membutuhkan binatang dan tumbuh-tumbuhan sebagai sumber kehidupan
seperti makan, pakaian dan sebagainya. Gangguan terhadap unsur biotik
akan berdampak pada kehidupan manusia serta unsur biotik yang lain.
Ekosistem Biotik di bedakan menjadi dua, yaitu produsen dan konsumen.
Kelompok produsen adalah Autotrof ( dapat membuat makanan sendiri)
yaitu tanaman hijau. Sedangkan kelompok konsumen adalah Heterotrof
(tidak mampu membuat makanan sendiri), yaitu hewan.
3. Unsur Budaya Sosial
Unsur-unsur budaya adalah segala sesuatu yang berasal dari hasil pikiran
dan akal manusia. Unsur Budaya termasuk di dalamnya semua ciptaan
manusia seperti pabrik, gedung, kendaraan, industri dll.
Unsur sosial adalah unsur binaan dan kebiasaan serta adat istiadat yang
dianut oleh masyarakat .
Peran unsur budaya sangat dominankarna unsur budaya dapat merusak,
memperbaiki, dan melestarikan. Banyak industri yang menyebabkan
pencemaran pada lingkungan alam.
Keserakahan manusia yang hanya mementingkan aspek ekonomi tanpa
menghiraukan kelestarian lingkunganyang dapat merusak lingkungan,
demikian pula kebiasaan membuang sampah, dan limbah rumah tangga
secara sembarangan ke sungai, dapat membuat pencemaran, khususnya
perairan.
Tabel. Beberapa Faktor Lingkungan yang terpenting.
No Faktor Lingkungan Aspek-Aspek Penting
A Faktor Abiotik
I Faktor-Faktor Iklim :
1 Cahaya Intensitas, Kualitas, Lama dan
Periodisitas
2 Suhu Derajat, Lama dan Periodisitas.
3 Curah Hujan Kuantitas dan Intensitas, Frekwensi,
Distribusi dan Musim
4 Kelembaban Udara Kelembaban Nisbi, Tekanan Uap dan
Defisit tekanan uap.
5 Angin Kecepatan, Kekuatan dan Arah,
Frekwensi dan Jenis
6 Gas Udara Oksigen, Karbondioksida, gas-gas lain
II Faktor-Faktor Geografis
Letak Geografis
Derajat lintang (Latitude), Derajat Bujur
(Longitude), Pulau atau Benua, Jarak
dari panti
Topografi
Lereng, Derajat dan Arah, Letak tinggi
dari permukaan laut (Altitude), Bentuk
Lapang.
Geologi
Sejarah Geologi, Batuan dan Bahan
Induk
Vulkanisme Pengaruh panas, mekanis dan kimia
III Faktor-Faktor Edafis
Jenis Tanah
Sifat –Sifat Fisik
Profil, struktur, tekstur, aerasi, porosistas
dan bulk density, kadar air, permeabilias,
drainase, infiltrasi, suhu
Sifat –Sifat Kimia
pH, Mineral tanah, Senyawa organik
tanah, Sifat Base excange
Sifat –Sifat Biologi
Bahan Organik, Humus dan serasah,
flora tanah, jamur, bakteri, fauna tanah,
cacing, rayap.
Erosi
B Faktor Biotik
I Faktor Manusia
Penebangan, Pembakaran, Aktivitas
budidaya, pemupukan dan pengolahan
tanah.
II Faktor Hewan
Penyerbukan, Penyebaran Buah dan Biji,
Pengaruh Kotoran, Memakan dan
merusak bagian tumbuh/tumbuhan,
Transmisi Penyakit, Pemadatan Tanah.
III Faktor Tumbuh-tumbuhan lain Persaingan, Parasitisma, Simbiosis,
Alellopathy.
1.5. Apakah isu-isu lingkungan dunia
Sebelumnya orang menduga masalah lingkungan global lebih banyak
dipengaruhi faktor alam, seperti iklim, yang mencakup temperatur, curah
hujan, kelembaban, tekanan udara dll. Belakangan orang mulai menyadari
bahwa aktifitas manusia pun mempengaruhi iklim dan lingkungan secara
signifikan. Ambilah contoh penebangan hutan, mempengaruhi perubahan
suhu dan curah hujan secara lokal. Ketika area hutan yang hilang semakin
luas, maka akibat yang ditimbulkan bukan lagi lokal tapi sudah berskala
regional. Kenapa hutan ditebang? Tentu saja ada motivasi-motivasi manusia
yang membuat mereka menebang hutan, misalnya motivasi ekonomi. Untuk
skala negara, negara membutuhkan devisa untuk menjalankan roda
pembangunan. Karena industri negara belum mapan dan kuat, maka yang bisa
diekspor untuk menambah devisa adalah menjual kayu. Modal dan keahlian
yang dibutuhkan untuk menebang pohon relatif kecil dan sederhana, bukan?
Menjadi masalah global yang mempengaruhi lingkungan juga misalnya
pertumbuhan penduduk dunia yang amat pesat. Pertumbuhan penduduk
memiliki arti pertumbuhan kawasan urban dan juga kebutuhan tambahan
produksi pangan. Belum lagi ada peningkatan kebutuhan energi. Pada
masing-masing kebutuhan ini ada implikasi pada lingkungan.
Coba kita perhatikan contoh dari kebutuhan lahan urban dan lahan pertanian.
Pemenuhan kebutuhan ini akan meminta konversi lahan hutan. Semakin lama
daerah-daerah resapan air makin berkurang, akibatnya terjadi krisis air tanah.
Di sisi lain di beberapa kawasan berkemiringan cukup tajam menjadi rawan
longsor, karena pepohonan yang tadinya menyangga sistem kekuatan tanah
semakin berkurang. Kemudian karena resapan air ke tanah berkurang,
terjadilah over-flow pada air permukaan. Ketika kondisi ini beresonansi
dengan sistem drainase yang buruk di perkotaan terjadilah banjir. Banjir akan
membawa berbagai penderitaan. Masalah langsungnya misalnya korban jiwa
dan harta. Masalah tidak langsungnya misalnya mewabahnya berbagai
penyakit, seperti malaria, demam berdarah, muntaber dll.
Sekarang kita beralih ke masalah eksploitasi energi. Saat ini Indonesia
misalnya masih sangat bergantung pada sumber energi minyak bumi. Ini yang
menjelaskan betapa hebohnya pemerintah dan masyarakat akibat masalah
minyak. Pemerintah bingung menutupi anggaran belanja negara, karena
besarnya pengeluaran untuk impor minyak. Masyarakat bingung sebab
kenaikan harga minyak memililiki efek berantai pada kenaikan harga barang-
barang di lapangan.
Yang ingin saya tekankan di sini adalah bahwa penggunaan minyak dari sisi
lingkungan, dan lebih spesifiknya sisi komposisi udara di atmosfir, berarti
peningkatan gas carbon dioxida (CO2). Gas ini, bersama lima jenis gas lain
diketahui menjadi penyebab terjadinya efek pemanasan global (global
warming). Diperkirakan diantara tahun 1990-2100 akan terjadi kenaikan rata-
rata suhu global sekitar 1,4 sampai 5,8 derajat celsius. Akibatnya akan terjadi
kenaikan rata-rata permukaan air laut disebabkan mencairnya gunung-gunung
es di kutub. Banyak kawasan di dunia akan terendam air laut. Akan terjadi
perubahan iklim global. Hujan dan banjir akan meningkat. Wabah beberapa
penyakit akan meningkat pula. Produksi tumbuhan pangan pun terganggu.
Pendek kata akan terjadi pengaruh besar bagi kelangsungan hidup manusia.
Para peneliti dan ilmuwan yang bergerak di bidang lingkungan sudah sangat
ngeri membayangkan bencana besar yang akan melanda umat manusia. Yang
jadi masalah, kesadaran akan permasalahan lingkungan ini belum merata di
tengah umat manusia. Ini akan lebih jelas lagi kalau melihat tingkat kesadaran
masyakat di negara berkembang. Jangankan masyarakat umum, di kalangan
pemimpin pun kesadaran masalah lingkungan ini masih belum merata.
Di tengah kondisi di atas dimulailah prakarsa-prakarsa pro-lingkungan pada
tingkat global. Kyoto Protokol adalah konvensi yang masih cukup hangat dan
masih akan diberlakukan secara efektif mulai tahun 2007. Isi utama Protokol
ini adalah upaya pengurangan emisi enam gas yang mengakibatkan kenaikan
suhu global. Pada 2008-2012 akan diadakan pengukuran sistematis balance
pengeluaran dan penyerapan gas-gas ini pada semua negara yang telah
menandatangani Protokol ini.
Contoh, Penyebab dan Dampak Lingkungan Global
1. Pemanasan Global : Pemanasan Global / Global Warming pada dasarnya
merupakan fenomena peningkatan temperature global dari tahun ke tahun
karena terjadinya efek rumah kaca yang disebabkan oleh meningkatnya emesi
gas karbondioksida, metana, dinitrooksida, dan CFC sehingga energy
matahari tertangkap dalam atmosfer bumi. Dampak bagi lingkungan
biogeofisik : pelelehan es di kutub, kenaikan mutu air laut, perluasan gurun
pasir, peningkatan hujan dan banjir, perubahan iklim, punahnya flora dan
fauna, migrasi fauna dan hama penyakit. Dampak bagi aktiitas sosial ekonomi
masyarakat: gangguan pada pesisir dan kota pantai, gangguang terhadap
prasarana fungsi jalan, pelabuhan dan bandara. Gangguan terhadap
pemukiman penduduk, ganggungan produktifitas pertanian. Peningkatan
resiko kanker dan wabah penyakit.
2. Penipisan Lapisan Ozon : dalam lapisan statosfer pengaruh radiasi ultraviolet,
CFC terurai dan membebaskan atom klor. Klor akan mempercepat penguraia
ozon menjadi gas oksigen yang mengakibatkan efek rumah kaca. Beberapa
atom lain yang mengandung brom seperti metal bromide dan halon juga ikut
memeperbesar penguraian ozon. Dampak bagi makhluk hidup: lebih banyak
kasus kanker kulit melanoma yang bisa menyebabkan kematian,
meningkatkan kasus katarak pada mata dan kanker mata, menghambat daya
kebal pada manusia (imun), penurunan produksi tanaman jagung, kenaikan
suhu udara dan kematian pada hewan liar, dll.
3. Hujan Asam : Proses revolusi industri mengakibatkan timbulnya zat
pencemaran udara. Pencemaran udara tersebut bisa bereaksi air hujan dan
turun menjadi senyawa asam. Dampaknya : proses korosi menjadi lebih cepat,
iritasi pada kulit, sistem pernafasan, menyebabkan pengasaman pada tanah.
4. Pertumbuhan populasi : pertambahan penduduk duia yang mengikuti
pertumbuhan secara ekponsial merupakan permasalahan lingkungan.
Dampaknya: terjadinya pertumbuhan penduduk akan menyebabkan
meningkatnya kebutuhan sumber daya alam dan ruang.
5. Desertifikasi : merupakan penggurunan, menurunkan kempampuan daratan.
Pada proses desertifikasi terjadi proses pengurangan produktifitas yang secara
bertahap dan penipisan lahan bagian atas karena aktivitas manusia dan iklim
yang bervariasi seperti kekeringan dan banjir. Dampak : awalnya berdampak
local namun sekarang isu lingkungan sudah berdampak global dan
menyebabkan semakin meningkatnya lahan kritis di muka bumi sehingga
penangkap CO2 menjadi semakin berkurang.
6. Penurunan keaneragaman hayati : adalah keaneragaman jenis spesies makhluk
hidup. Tidak hanya mewakili jumlah atau sepsis di suatu wilayah, meliputi
keunikan spesies, gen serta ekosistem yang merupakan sumber daya alam
yang dapat diperbaharui. Dampaknya: karena keaneragaman hayati ini
memeliki potensi yang besar bagi manusia baik dalam kesehatan, pangan
maupun ekonomi
7. Pencemaran limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun): bahan yang
diindentifikasi memiliki bahan kimia satu atau lebih dari karasteristik mudah
meledak, mudah terbakar, bersifai reaktif, beracun, penyabab infeksi, bersifat
korosif. Dampak : dulunya hanya bersifat lokal namun sekarang antar negara
pun melakukan proses pertukaran dan limbanya di buang di laut lepas. Dan
jika itu semua terjadi maka limbah bahan berbahaya dan beracun dapat
bersifat akut sampai kematian makhluk hidup.