TUGAS 1

11
  BAB II KONSEP TEORITIS BERBICARA A. Pendahuluan Konsep dasar berbicara merupakan materi awal yang akan menguraikan teori    teori dasar untuk memahami keterampilan berbicara. Pada bab ini akan diuraikan tentang pengertian berbicara, tujuan berbicara ( khusus dan umum ), jenis   jenis berbicara (satu arah dan dua arah ) beserta contohnya, metode berbicara ( serta merta, naskah, menghafal dan ekstemporan), dan juga dijelaskan tentang perbedaan tinjauan berbicara sebagai ilmu dan tinjauan berbicara sebagai seni. Dari pembahasan materi pada bab ini, tujuan yang ingin dicapai adalah setelah mahasiswa membaca dan memahami/mempelajari bab in diharapkan mereka mampu:  Menjelaskan hubungan berbicara dengan aspek berbahasa lainnya  Menerangkan pengertian berbicara dengan contoh  Mencontohkan tujuan umum dan tujuan khusus seseorang berbicara  Menjelaskan 4 ( empat ) metode dalam berbicara beserta kekurangan dan kelebihannya  Membedakan berbicara satu arah dan berbicara dua arah dengan contoh  Menerangkan perbedaan berbicara sebagai ilmu dengan berbicara sebagai seni;  Mejelaskan beberapa prinsip dasar berbicara B. Materi 1. Berbicara sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa Berbicara merupakan salah satu dari empat aspek berbahasa. Berbicara adalah keterampilan berbahasa yang berkembang pada diri manusia semenjak ia masih anak- anak. Keterampilan berbahasa ini didahului oleh keterampilan menyimak, dan pada saat ini pulalah keterampilan berbicara berbicara atau keterampilan berujar dipelajari atau dimulai.

Transcript of TUGAS 1

5/14/2018 TUGAS 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-1-55a92ebb2af67 1/10

 

BAB II

KONSEP TEORITIS BERBICARA

A.  Pendahuluan

Konsep dasar berbicara merupakan materi awal yang akan menguraikan teori  –  

teori dasar untuk memahami keterampilan berbicara.

Pada bab ini akan diuraikan tentang pengertian berbicara, tujuan berbicara (

khusus dan umum ), jenis  –  jenis berbicara (satu arah dan dua arah ) beserta contohnya,

metode berbicara ( serta merta, naskah, menghafal dan ekstemporan), dan juga dijelaskan

tentang perbedaan tinjauan berbicara sebagai ilmu dan tinjauan berbicara sebagai seni.

Dari pembahasan materi pada bab ini, tujuan yang ingin dicapai adalah setelah

mahasiswa membaca dan memahami/mempelajari bab in diharapkan mereka mampu:

  Menjelaskan hubungan berbicara dengan aspek berbahasa lainnya

  Menerangkan pengertian berbicara dengan contoh

  Mencontohkan tujuan umum dan tujuan khusus seseorang berbicara

  Menjelaskan 4 ( empat ) metode dalam berbicara beserta kekurangan dan

kelebihannya

  Membedakan berbicara satu arah dan berbicara dua arah dengan contoh

  Menerangkan perbedaan berbicara sebagai ilmu dengan berbicara sebagai

seni;

  Mejelaskan beberapa prinsip dasar berbicara

B.  Materi

1.  Berbicara sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa

Berbicara merupakan salah satu dari empat aspek berbahasa. Berbicara adalahketerampilan berbahasa yang berkembang pada diri manusia semenjak ia masih anak-

anak. Keterampilan berbahasa ini didahului oleh keterampilan menyimak, dan pada saat

ini pulalah keterampilan berbicara berbicara atau keterampilan berujar dipelajari atau

dimulai.

5/14/2018 TUGAS 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-1-55a92ebb2af67 2/10

Berbicara sangat erat kaitannya dengan perkembangan kemampuan menyimak 

anak. Ketepatan dan perkembangan kosakata yang diperoleh anak dipengaruhi oleh

kemampuan daya simak si anak.

a. 

Hubungan antara berbicara dengan menyimak 

Menurut Brooks, 1964 (Tarigan, 1983:4-7) bahwa berbicara dan menyimak 

merupakan kegiatan komunikasi dua arah yang berlangsung, merupakan komunikasi

tatap muka atau Face to face communication. Hubungan berbicara dengan menyimak 

adalah sebagai berikut:

Ujaran biasanya dipelajari melalui menyimak dan meniru

Kata-kata yang dipakai serta dipelajari oleh anak biasanya ditentukan oleh

perangsang yang sering di temui

Ujaran anak mencerminkan pemakai bahasa dirumah dan dalam masyarakat

tempat hidupnya

Anak yang lebih muda , lebih dapat memahami kalimat yang lebih jauh panjang

dan rumit, daripada kalimat yang dapat diucapkannya

Bunyi atau suara merupakan factor penting dalam meningkatkan cara pemakaian

kata-kata sianak 

Berbicara dengan bantuan alat peraga akan menghasilkan penangkapan informasi

yang lebih baik daripada pihak penyimak 

b.  Hubungan antara berbicara dengan membaca

Dari telaah beberapa penilitian, maka hubungan kegiatan lisan dan membaca

antara lain sebagai berikut:

Performansi / penampilan membaca berbeda sekali dengan kecakapan berbahasa

lisan

Pola ujaran yang tuna aksara mungkin mengganggu pelajaran membaca bagi anak-

anak 

5/14/2018 TUGAS 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-1-55a92ebb2af67 3/10

  Bagi anak awal sekolah, ujaran membentuk suatu dasar bagi pelajaran membaca.

Sedangkan bagi anak kelas tinggi akan trurt membantu meningkatkan bahasa lisab

mereka

Kosa kata khusus mengenai bahan bacaan haruslah diajarkan secara langsung

c.  Hubungan antara ekspresi lisan dengan ekspresi tulis

  anak belajar berbicara jauh sebelum sang anak dapat menulis

  anak yang telah dapat menulis dengan lancar biasanya dapat pula menuliskan

pengalaman pertamanya tanpa diskusi pendahuluan

  perbedaannya, ekspresi lisan cenderung kearah kuran berstruktur, lebih sering

berubah-ubah, tidak tetap, serta lebih membingungkan daripada komunikasi tulis

  suatu pembicaraan memerlukan catatan serta bagan atau ide untuk disampaikan

kepada pendengar.

2.  Batasan dan Tujuan Berbicara

Berbicara bukanlah sekadar pengucapan bunyi atau kata-kata saja, tetapi berbicara

merupakan suatu alat untuk menyampaikan gagasan yang disusun dan dikembangkan

sesuai dengan kebutuhan pendengar/ penyimak.

Menurut Tarigan (1983 : 15 ) berbicara adalah kemampuan dalam mengucapkan

bunyi-bunyi artikulasi untuk mengekspresikan, menyatakan, serta menyampaikan pikiran,

gagasan, dan perasaan. Berbicara merupakan sutau bentuk prikau manusia yang

memanfaatkan factor-faktor fisik, psikologis, neurologis, semantic, dan linguistic, secara

luas berbicara dapat dianggap sebagai alat manusia yang paling penting bagi control

manusia.

Setiap orang yang berbicara tentu mempunyai tujuan yakni menyampaikan

pikiran dan perasaan secara efektif. Sebagai alat social, pada dasarnya berbicara

mempunyai tiga maksud umum (Tarigan) yaitu sebagai berikut:

5/14/2018 TUGAS 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-1-55a92ebb2af67 4/10

a)   Mendorong, yaitu pembicara berusaha memberikan semangat, membagkitkan

gairah, ataupun menekan perasaan yang kurang baik, serta menunjukan rasa

hormat dan pengabdian.

b)  Meyakinkan, pembicara berusaha untuk mempengaruhi keyakinan atau sikapmental/ intelektual para pendengar untuk tujuan meyakinkan

c)    Berbuat dan bertindak , usaha pembaca apabila dia menghendaki beberapa

macam tindakan/ reaksi fisik para pendengar

d)   Memberitahukan, pembicara ingin memberitahukan/ menyampaikan sesuatu

kepada pendengar agar mereka dapat mengerti tentang sesuatu hal atau

memperluas bidang pengetahuan mereka

e)   Menyenangkan, pembicaraan dengan maksud menggembirakan orang yang

mendengarkan pembicaraannya, dengan tujua menyenangkan.

Sedangkan menurut Keraf, tujuan khusus pembicaraan adalah suatu tanggapan

khusus yang diharapkan dari pendengar. Tujuan khusus adalah suatu hal yang diharapkan

untuk dikerjakan atau dirasakan, diyakini, dimengerti atau disenangi oleh pendengar.

3. 

Prinsip Umum Kegiatan Berbicara

Pelaksanaan suatu kegiatan berbicara didasari oleh beberapa hal sebagai berikut (

Tarigan, 1983:16).

a.  Membutuhkan paling sedikit dua orang

b.  Mempergunakan suatu sandi linguistic yang dipahami bersama

c.  Mnerima/ mengakui suatu daerah referensi umum

d.  Merupakan suatu pertukaran antara partisipan

e.  Menghubungkan setiap pembicara dengan yang lain, dan kepada lingkungan nya

dengan segera

f.  Berhubungan dengan masa kini

5/14/2018 TUGAS 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-1-55a92ebb2af67 5/10

g.  Hanya melibatkan perlengkapan yang berhubungan dengan bunyi bahasa dan

pendengaran

h.  Secara tidak pandang bulu menghadapi serta memperlakkan apa yang nyata dan apa

yang diterima sebagai dalil.

Woolbert melakukan analisis yang bersifat khas serta mengandung modifikasi

yang sering diremehkan oleh orangn tetapi sebenarnya perlu mendapat perhatian yang

penting. Ia menulis “ seorang pembicara pada dasarnya terdiri dari empat hal  yang

diperlukan dalam menyatakan pendapatnya kepada orag lain.

Pertama, sang pembicara merupakan suatu kemauan, suatu maksud, yang

diinginkannya dimiliki oleh orang lain, yaitu suatu pikiran. Kedua, sang pembicara

adalah pemakai bahasa, membentuk pikiran dan perasaan menjadi kata-kata. Ketiga, 

sang pembicara adalah sesuatu yang ingin disimak, ingin didengarkan , yang

menyampaikan maksud dan kata-katanya kepada orang lain melalui suara.

4.  Ciri Pribadi Pembicara yang Dewasa

Keberhasilan seseorang dalam berkomunikasi dimasyarakat menunjukan

kematangan atau kedewasaannya. Ada 4 keterampilan utama sebagai ciri pribadi yang

dewasa menurut Powers (Tarigan, 1983:19) :

Keterampilan semantic adalah kemampuan untuk memepergunnakan kata-kata

dengan tepat dan dengan penuh pengertian

Keterampilan fonetik adalah kemampuan untuk membentuk unsure-unsur fonemik 

bahasa kita secara tepat

Keterampilan vocal adalah kemampuan untuk menciptakan efek emosional yang

diinginkan dengan suara kita

Keterampilan social adalah kemampuan untuk berpatisipasi secara efektif dalam

hubungannya dalam masyarakat

5/14/2018 TUGAS 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-1-55a92ebb2af67 6/10

5.  Berbicara Sebagai Seni dan Ilmu

a.  Berbicara sebagai ilmu

Banyak hal dasar sebagai teori /ilmu untuk menunjang seseorang terampil

berbicara. Tidak mungkin seseorang terampil berbicara tanpa tahu atau tanpa

memiliki teori dasar tentang berbicara. hal yang perlu ditelaah jika berbicara

dipandang sebagai ilmu:

meknisme bicara dan mendengar

latihan dasar bagi ujaran dan suara

bunyi-bunyi bahasa

bunyi-bunyi dalam rangkaian ujaran

vowel-vowel

diftong-diftong

konsonan-konsonan

patologi ujaran (Mulgrave, 1954:120)

b.  Berbicara sebagai seni

Jikalau kita memandang berbicara sebagai seni. Maka penekanan diletakan

pada penerapannya sebagai alat komunikasi dalam masyarakat. Dan butir-butir yang

mendapat perhatian yaitu:

1.  Berbicara dimuka umum

2.  Semantic: pemahaman makna kata

3.  Diskusi kelompok 

4.  Argumetasi

5.  Debat

6.  Prosedur parlementer

7.  Penafsiran lisan

5/14/2018 TUGAS 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-1-55a92ebb2af67 7/10

8.  Seni drama

9.  Berbicara melalui udara

6.  Jenis-Jenis Berbicara

a.  Berbicara Satu Arah

Merupakan suatu pembicaraan untuk mengungkapkan buah pikiran, gagasan,

dan perasaan kepada sipendengar tanpa terjadinya proses interaksi timbale balik.

Contonya yaitu: pidato, khotbah, wawancara, wawancara, pewara.

b.  Berbicara Dua Arah

Berbicara dua arah terjadi apabila sipembicara menyampaikan pikiran dan

perasaan kepada orang lain, kemudian mendapat tanggapan balik dari pendengar

secara langsung. Contohnya: diskusi, Tanya jawab, dan drama.

Kalau kita lihat lebih jauh lagi, menurut tingkat keresmiannya, berbicara dapat

dibagi atas beberapa:

  berbicara formal

Merupakan kegiatan berbicara yang dilakukan di depan forum, dengan

tema tertentu, dan mediumnya bahasa indonesia ragam baku. Contoh : pidato,

ceramah, diskusi.

  berbicara informal/ tidak resmi

Merupakan kegiatan berbicara yang dilakukan pada acara  –  acara tidak 

resmi. Contoh : berbicara dengan teman sebaya, dengan keluarga, dengan teman

ketika menunggu antrian dan sebagainya.

7.  Catur Cara Saji Wicara

Dalam kegiatan berbicara, ada 4 metode berbicara yang disebut dengan “ catur 

cara saji wicara”, yang berarti empat cara unyuk menyampaikan suatu pembicaraan.

Keempat metode tersebut:

5/14/2018 TUGAS 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-1-55a92ebb2af67 8/10

a.  Metode Serta Merta ( Impromptu Delivery)

Metode ini biasanya digunakan oleh seseorang yang serta merta atau secara

mendadak diminta brbicara secara spontan di depa orang banyak..

Kelebihan metode ini anatara lain:

Tidak memerlukan waktu yang panjang untuk mempersiapkan pembicaraan

Bagi yang berpengalaman tampil berbicara, cara ini cukup efektif 

Tidak memerlukan waktu untuk mengumpulkan bahan

Kekurangan dari metode ini:

Cenderung berbicara tidak efektif dan berbelit-belit

Pembicaraan kaku

Penggunaan bahasa juga cenderung tidak efektif 

b.  Metode Menghafal ( Delivery From Memory)

Adalah satu cara yang digunakan pembicara untuk menyampaikan pikiran dan

perasaannya didepan orang banyak dengan bantuan daya ingat yang kautdan

kekayaan materi yang dimiliki.

kelebihan metode ini:

Sistematis dan teratur

Tidak berbelit-belit

Lengkap

kelemahan metode ini:

Sering menjemukan

Cenderung berbicara cepat-cepat

Kurang penghayatan

Sulit menyesuaikan diri dengan reaksi pendengar

5/14/2018 TUGAS 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-1-55a92ebb2af67 9/10

c.  Metode Naskah ( Delivery From Manuscript )

Metode ini jarang sekali dipergunakan, kecuali pada saat-saat penting.

Kelebihan dari metode ini:

  naskah membantu si pembicara

  mempunyai fungsi dokumentasi

  lengkap

sedangkan kelemahannya yaitu:

  agak kaku

  tidak menarik 

  sulit member tekanan

d.  Metode Ekstemporan ( Extemporaneous Delivery)

Dalam metode ini, kadang-kadang disiapkan konsep naskah dengan tidak perlu

menghafal kata demi kata.Metode ini lebih bersifat fleksibel dan variatif dalam

menggunakan kata-kata.Sebaliknya jika metode ini terlalu bersifat sketsa, maka

hasilnya sama dengan metode serta merta.

Jika catatan ditulis pada kartu biasa disebut card system. Sedangkan jikalau

catatan ditulis pada lembara kertas dengan no urut, disebut number system.

5/14/2018 TUGAS 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-1-55a92ebb2af67 10/10

 

TUGAS 1

KONSEP TEORITIS BERBICARA

Disusun oleh :

Nama : Iit Suryani

NPM : 11.10.010.744.088

Dosen Pembimbing 

Dra. Asmawati, M.Pd

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

STKIP – YDB – LUBUK ALUNG

2011 – 2012