Tugas 1 5235111848 Rahma Lina
-
Upload
rahma-lina -
Category
Documents
-
view
55 -
download
0
Embed Size (px)
description
Transcript of Tugas 1 5235111848 Rahma Lina

Tugas 1
1. Terapkan kelima sumber pengetahuan dalam memecahkan contoh Anda dan
berikan alasannya.
A. Pengalaman
Pengalaman adalah sumber pengetahuan yang telah banyak diketahui dan digunakan
orang. Berdasarkan pengalaman pribadi seseorang dapat menemukan jawaban atas
banyak persoalan yang dihadapinya. Andaikata kita tidak dapat mengambil manfaat
dari pengalaman itu, mungkin kemajuan akan sangat terlambat.
Meski demikian pengalaman sebagai sumber kebenaran, mempunyai keterbatasan.
Ada kalanya pengaruh suatu kejadian terhadap seseorang, akan bergantung kepada
siapa orang itu. Dua oang yang mengalami situasi yang sama mungkin akan
memperoleh pengalaman yang berbeda. Kelemahan lain dari pengalaman ialah
bahwa seringkali seseorang perlu mengetahui hal-hal yang tidak dapat
dipelajari/diketahui lewat pengalaman sendiri. Seorang guru, melalui
pengalamannya, dapat mengetahui jumlah keseluruhan murid dalam suatu kelas
pada suatu hari, tetapi ia tidak dapat menghitung secara pribadi jumlah penduduk
Indonesia seluruhnya.
B. Otoritas
Wewenang atau otoritas maksudnya orang mencari jawaban peranyaan itu dari orang
lain yang telah mempunyai pengalaman dalam al itu, atau yang mempunyai sumber
keahlian lainnya. Apa yang dikerjakan oleh orang yang kita ketahui mempunyai
wewenang itu, kita terima sebagai suatu kebenaran. Seseorang siswa akan membuka
kamus untuk mengetahui arti kata-kata asing. Untuk mengetahui jumlah penduduk
Indonesia misalnya, orang akan melihat laporan biro pusat statistic Indonesia.
Walaupun wewenang merupakan salah satu sumber ilmu pengetahuan kita yang
sangat berguna, kita tidak boleh melupakan pertanyaan, “ bagaimana orang yang
dianggap mempunyai wewenang itu mengetahui hal itu ?”.
Erat hubungannya dengan wewenang adalah kebiasaan dan tradisi. Para pendidik
menganggap praktek-praktek di masa lalu sebagai pedoman yang dapat dipercaya,
tapi terungkap bahwa banyak tradisi yang telah berlangsung bertahun-tahun lamanya
kemudian terbukti salah dan harus ditolak. Kelemahan dari wewenang. Pertama,
orang-orang yang berwenang itu juga bisqa salah, juga orang yang dianggap
berwenang itu berbeda pendapat tentang beberapa masalah.
C. Cara berpikir deduktif
Cara berpikir deduktif yang diperkenalan oleh Aroistoteles dan pengikutnya
dirumuskan sebagi proses berpikir yag bertolah pada pernyataan yang sifatnya
umum ke pernyataan yang bersifat khusus dengan memakai kaidah logika tertentu.
Hal ini dilakukan melalui serangkaian pernyataan yang disebut silogisme, yang
terdiri atas:

dasar pikiran utama (premis mayor)
dasar pikiran kedua (premis minor)
kesimpulan
dalam berpikir deduktif, jika dasar pikirannya benar, maka kesimpulan pasti benar.
Karena memungkinkan seseorang menyusunpremis-premis menjadi pola-pola yang
dapat memberikan bukti-bukti kuat bagi kesimpulan yang sahih (valid). Deduksi dari
teori dapat menghasilkan hipotesis, suatu bagian vital dalam penyelidikan ilmiah.
Akan tetapi, juga memiliki keterbatasan. Kesimpulan silogisme tidak pernah
melampaui isi premis-premisnya. Karena selalu merupakan perluasan dari
pengetahuan yang sudah ada sebelumnya, sehingga dalam penyelidikan ilmiah sulit
menentukan kebenaran universal dari berbagai penyataan mengenai gejala ilmiah.
D. cara berpikir induktif
Francis Bacon (1561-1626) berpendapat bahwa para pemikir hendaknya tidak
merendahkan diri begitu saja dengan menerima premis orang yang punya otoritas
sebagai kebenaran mutlak. Ia yakin seseorang penyelidik dapat membuat kesimpulan
umum berdasarkan fakta yang dikumpulkan melalui pengamatan langsung.
Pendekatan ini dikenal sebagai cara berpikir induktif, yang merupakan kebalikan
dari proses metode deduktif. Perbedaanya dalam contoh sebagai berikut.
Deduktif : setiap binatang menyusui mempunyai paru-paru. Kelinci adalah binatang
menyusui. Oleh karena itu, setiap kelinci mempunyai paru-paru.
Induktif : setiap kelinci yang pernah diamati mempunyai paru-paru.Oleh karena itu,
setiap kelinci mempunyai paru-paru.
E. pendekatan ilmiah
Penggunaan induksi secara eksklusif menyebabkan pengetahuan dan informasi
terpisah-pisah, sehingga tidak banyak mendorong kemajuan pengetahuan. Sehingga
muncul metode baru yaitu metode induktif-deduktif atau pendekatan ilmiah yang
menggabungkan aspek-aspek paling penting dari metode induktif dan deduktif.
Pendekatan ilmiah biasanya dilukiskan sebagai proses dimana penyelidik secara
induktif bertolak dari pengamatan mereka menuju hipotesis. Kemudian secara
deduktif peneliti bergerak dari hipotesis ke implikasi logis hipotesis tersebut.
Kemudian menarik kesimpulan mengenai akibat yang akan terjadi apabila hubungan
yang diduga itu benar. Apabila implikasi yang diperoleh secara deduktif ini sesuai
dengan pengetahuan yang sudah diterima kebenarannya, maka selanjutnya implikasi
tersebut diuji dengan data empiris (yang dikumpulkan). Berdasarkan bukti-bukti ini,
maka hipotesis ini dapat diterima atau ditolak. Penggunaan hipotesis merupakan
perbedaan utama antara pendekatan ilmiah dan cara berpikir induktif. Dengan cara
induktif kita melakukan pengamatan terlebih dahulu dan baru kemudian menyusun
informasi yang diperoleh. Pada umumnya dianggap bermanfaat kalau pendekatan
ilmiah disajikan sebagai suatu rangkaian langkah yang harus diikuti. Perumusan

secara pasti tentang langkah tersebut mungkin akan berbeda antara satu pengarang
dengan pengarang yang lain.
2. Dalam penelitian diperlukan teori, apakah syarat teori yang baik dalam contoh di
atas menurut Anda dan berikan alasannya.
Knutsen (1997: 1). Berdasarkan pandangannya, teori adalah sekumpulan proposisi yang
saling berhubungan yang membantu menjelaskan mengapa kejadian-kejadian muncul
seperti yang terlihat. Teori juga merupakan abstraksi atau representasi spekulatif tentang
realitas. Karenanya yang menjadi persoalan di dalam teori, bukanlah soal salah atau
benar, tetapi apakah teori itu membawa pencerahan (enlightening) atau tidak, sehingga
berteori pada dasarnya adalah membuat spekulasi dengan maksud memahami atau
menjelaskan.
Syarat teori yang baik ditentukan oleh :
Beberapa norma-norma sebagai berikut:
1. Norms of correspondence (norma korespondensi); seberapa jauh suatu teori cocok dengan fakta-fakta yang ada. Semakin cocok semakin baik
2. Norms of coherence (norma koherensi) yang meliputi 2 ukuran:
a. Seberapa jauh teori itu cocok dengan teori-teori sebelumnya. Ini tidak berarti
tidak boleh bertentangan, namun walau bertentangan dengan Teori tertentu
tapi teori itu masih cocok dengan teori yang lainnya.
b. Kesederhanaan (simplicity); teori itu tidak rumit, tidak berbelit-belit, mudah
dimengerti. Kesederhanaan meliputi 2 hal:
kesederhanaan deskriptif (dalam uraiannya)
kesederhanaan induktif (dalam prosedur penarikan kesimpulan dari data
yang ada)
Norms of Pragmatic (norma pragmatis); seberapa jauh suatu teori
mempunyai kegunaan praktis. Makin besar kegunaan praktisnya maka
makin baik teori itu.
3. Sebagai calon guru, masalah pendidikan apakah di bidang Anda yang dapat
diteliti. Paparkan dan berikan alasannya.
sebagai calon guru TIK, masalah pendidikan yang dapat di teliti yaitu sarana dan
prasarana laboratorium komputer di sekolah-sekolah yang minim dengan sarana dan
prasarananya.
Untuk meningkatan kualitas mutu pendidikan di Indonesia saat ini, Pemerintah terus
berupaya untuk memperbaiki sistem pendidikan maupun sarana dan prasarana
penunjang lainnya. Tetapi r e a l i t a d i l ap an gan saat ini masih banyak sekolah-
sekolah di Indonesia yang masih minim sarana dan prasarananya, hal ini dikarenakan
tidak tepatnya sasaran penyaluran dana untuk sekolah-sekolah di daerah dan sampai
kepada pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.

Masalah ini lah yang dapat mempersulit guru TIK dalam menyampaikan
pelajaran TIK karena tidak adanya sarana komputer untuk praktek komputer. Dan
hal ini juga menyebabkan siswa-siswi kurang mendapatkan pelajaran TIK
sehingga kualitas yang didapat sangat minim dalam bidang teknologi dan informasi.
4. Buatlah jurnal hasil penelitian pendidikan kejuruan Anda yang dikaji dari
skripsi di jurusan alumni anda

1
PERANCANGAN DAN PEMBUATAN WEBSITE SUMBER BELAJAR
VIRTUAL DENGAN MENGGUNAKAN APLIKASI JOOMLA.
Indra Herdian
Alumni Angkatan 2011 Program Studi Pendidikan Teknik Elektro
Irzan Zakir
Dosen Universitas Negeri Jakarta Program Studi Pendidikan Teknik Elektro
Edi Sutadi
Dosen Universitas Negeri Jakarta Program Studi Pendidikan Teknik Elektro
Rahma Lina
Mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Informatika Dan Komputer (Reguler)
2011
The research aims to create a virtual learning resource website for standard household
appliances care’s competency. The study was conducted in SMKN 5 Jakarta for Electric
Power Installation Engineering Program expertise. The results based on the results of product
feasibility test by media experts and media expert lecturers. The test results by students to
aspects of appearance, the material aspect of the content, assessment practices and about the
interactive video. From the results of research and the results of testing the students ,both
received an average score that indicates the quality of virtual learning resource website is very
good .
Key word : website, virtual learning resource.
Dunia pendidikan saat ini tengah
menghadapi tantangan cepatnya arus
globalisasi.Hal inimenunutut dunia
pendidikan agar dapat mendorong dan
mengupayakan peningkatan kemampuan
dasar untuk menjadi individu unggul dan
memiliki daya saing yang kuat secara
tepat.Adanya isu sentral, yakni rendahnya
mutu kualitas dan relevansi pendidikan
membuat lembaga pendidikan, seperti
sekolah,
dituntut untuk mempersiapkan sumber
daya manusia (SDM) yang kompeten.
Guru bukan lagi satu-satunya sumber
belajar bagi siswa. Dengan atau tanpa
guru pun, pembelajaran diharapkan tetap
dapat dilaksanakan karena adanya
sumber belajar yang lain. Dalam arti
luas, sumber belajar (learning resources)
adalah segala macam sumber yang ada di
luar diri seseorang (peserta didik) dan
yang memungkinkan (memudahkan)
Perancangan Dan Pembuatan Website Sumber Belajar Virtual Dengan Menggunakan Aplikasi Joomla.(indra Herdian)

2 Pevote,vol.1, No.1 Mei 2012:1-11
terjadinya proses belajar. Perubahan
perilaku sebagai hasil belajar hanya
mungkin terjadi ada interaksi antara siswa
dengan sumber-sumber.
Berdasarkan uraian di atas, dapat
diidentifikasikan masalah-masalah sebagai
berikut:
1. Apakah sumber belajar yang baik sangat
diperlukan untuk meningkatkan
kemandirian siswa?
2. Bagaimana merancang dan membuat
website sumber belajar virtual
menggunakan aplikasi joomla?
3. Dapatkah website sumber belajar virtual
tersebut dikembangkan dan diperbaharui
sesuai dengan kurikulum kompetensi
keahlian teknik instalasi tenaga listrik?
Dari berbagai permasalahan yang telah
diidentifikasi diatas, penulis membatasi
pemasalahan pada hal-hal yang berkenan
dengan perancangan dan pembuatan
sumber belajar virtual standar kompetensi
merawat peralatan rumah tangga listrik
dengan menggunakan aplikasi Joomla.
Berdasarkan pembatasan masalah di atas,
dapat dirumuskan masalah sebagai
berikut: “Bagaimana merancang dan
membuat website sumber belajar virtual
untuk standar kompetensi merawat
peralatan rumah tangga listrik dengan
menggunakan aplikasi Joomla?”. Tujuan 1
dari penelitian ini adalah merancang dan
membuat website sumber belajar virtual
untuk standar kompetensi perawatan alat
rumah tangga listrik yang berbasis internet
dengan menggunakan aplikasi Joomla.
METODE PENELITIAN
Metode penelitian yang digunakan dalam
penelitian ini adalah penelitian dan
pengembangan (Reseach and
Development). Dwiyogo dalam Walpodo,
mengemukakan tiga hal yang harus
dilakukan dalam penelitian pengembangan
yaitu menganalisis kebutuhan,
mengembangkan produk, dan menguji
coba produk. Evaluasi konteks mencakup
analisis masalah yang berkaitan dengan
linglungan program atau kondisi objektif
yang dilaksanakan. Berisi tentang analisis
kekuatan dan kelemahan objek tertentu.
Evaluasi input meliputi analisis personal
yang berhubungan dengan bagaimana
penggunaan sumber-sumber yang tersedia,
alternatif-alternatif strategi yang harus
dipertimbangkan untuk mencapai suatu
program.
Evaluasi proses merupakan evaluasi yang
dirancang dan diaplikasikan dalam praktik
implementasi kegiatan. Termasuk
1 (Jakarta:Gagasmedia,2009)

3
mengidentifikasi permasalahan prosedur
baik tatalaksana kejadian dan aktifitas.
Evaluasi produk adalah evaluasi mengukur
keberhasilan pencapaian tujuan. Evaluasi
ini merupakan catatan pencapaian hasil
dan keputusan-keputusan untuk perbaikan
dan aktualisasi. Aktivitas evaluasi produk
adalah mengukur dan menafsirkan hasil
yang telah dcapai. Penukuran
dikembangkan dan di administrasikan
secara cermat dan teliti.
Uji coba produk dilakukan guna
mengetahui kelayakan produk yang dibuat
dan dikembangkan. Uji coba produk
dengan menggunakan metode evaluasi
CIPP (context-input-process-product).
Keunikan metode evaluasi CIPP adalah
pada setiap tipe evaluasi terkait pada
perangkat pengambil keputusan (decission)
yang menyangkut perencanaan dan
operasional sebuah program. Keunggulan
model CIPP memberikan suatu format
evaluasi yang komprehensif pada setiap
tahapan evaluasi yaitu tahap konteks,
masukan, proses, dan produk.2
HASIL
Hasil uji produk dari ahli media dapat
dilihat pada Tabel.
No
.
MUTU
PELAJAR
AH
LI 1
AH
LI 2
AH
LI 3
2 (Jakarta:Rineka Cipta,1997)
AN
1 Tampilan
yang dibuat
sesuai
dengan
estetika
pendidikan
4 4 5
2 Penyampaia
n informasi
melalui
bahasa
visual
4 4 4
3 Program ini
mempunyai
navigasi
program
yang baik
4 4 4
4 Tombol
navigasi
yang dibuat
sudah ssuai
dengan
fungsinya
5 4 5
5 Fasilitas
pencarian
pada
website
sumber
belajar
virtual
4 4 5
6 Materi yang
ditampilkan
mudah
4 4 5
Perancangan Dan Pembuatan Website Sumber Belajar Virtual Dengan Menggunakan Aplikasi Joomla.(Indra Herdian)

4 Pevote,vol.1, No.1 Mei 2012:1-11
dipahami
7 Jenis dan
ukuran
huruf yang
digunakan
pada materi
4 3 4
8 Penilaian
video
praktek
perawatan
alat listrik
rumwh
tangga
4 3 4
9 Video
praktek
perawatan
alat listrik
rumah
tangga
dapat
tampil
dengan baik
5 4 4
10 Kejelasan
suara pada
video
praktik
perawatan
alat listrik
rumah
tangga
4 5 4
11 Soal online
yang
ditampilkan
4 5 4
mudah
dipahami
12 Jenis dan
ukuran
huruf yang
digunakan
pada soal
online
4 2 5
Jumlah 50 46 53
Skor Maksimum 60 60 60
Perhitungan = {(50+46+53):180} x
100% = 82,8 %
Kesimpulan Penilaian Produk oleh
Ahli Materi adalah Sangat Baik
Dalam melakukan uji produk yang telah
dilakukan oleh ahli media menunjukan
bahwa dari aspek tampilan, penyampaian
informasi, navigasi program, fasilitas
pencarian, kontan materi, video praktek,
dan soal interaktif, memiliki nilai skor
rata-rata 82,8%. Maka dapat disimpulkan
bahwa berdasarkan penilaian oleh ahli
media website sumber belajar virtual ini
dinyatakan sangat baik.
Hasil uji produk dari ahli materi dapat
dilihat pada Tabel.
No
.
MUTU
PELAJARA
N
AH
LI 1
AH
LI 2
AH
LI 3
1 Website
sumber
5 4 5

5
belajar
virtual dapat
mencapai
kompetensi
dasar yang
ada pada
silabus
2 Website
sumber
belajar
virtual
sudah
mampu
menyampai
kan
informasi
melalui
bahasa
visual
4 4 5
3 Website
sumber
belajar
virtual dapat
memberikan
motivasi
belajar bagi
siswa
4 4 4
4 Kesesuaian
materi
dengan
standar
kompetensi
merawat
4 4 4
peralatan
rumah
tangga
listrik
5 Kelengkapa
n materi
standar
kompetensi
merawat
peralatan
rumah
tangga?
3 4 4
6 Materi yang
ditampilkan
mudah
dipahami
oleh siswa
SMK
4 5 5
7 Materi yang
disampaikan
relevan
digunakan
oleh siswa
SMK
4 5 4
8 Penyajian
bahasa yang
digunakan
dapat
dimengerti
oleh siswa
4 5 5
9 Gambar
yang
digunakan
4 4 4
Perancangan Dan Pembuatan Website Sumber Belajar Virtual Dengan Menggunakan Aplikasi Joomla.(Indra Herdian)

6 Pevote,vol.1, No.1 Mei 2012:1-11
pada materi
sudah sesuai
10 Video
prakrik
perawatan
sudah sesuai
4 4 5
11 Video
praktik yang
ada mampu
menyampai
kan
informasi
melalui
bahsa verbal
dan visual
3 4 4
12 Soal online
yang dibuat
sesuai
dengan
standar
kompetensi
4 4 4
13 Tingkat
kesulitan
pada soal
online sudah
sesuai
dengan
tingkatan
siswa SMK
3 3 5
14 Soal online
yang dibuat
sudah
mampu
3 3 3
memberikan
umpan balik
kepada
siswa
Jumlah 53 57 71
Skor Maksimum 70 70 70
Perhitungan = {(53+57+61):210} x
100% = 81,4 %
Kesimpulan Penilaian Produk oleh
Ahli Materi adalah Sangat Baik
Hasil yang diperoleh dari uji produk yang
telah dilakukan oleh ahli materi
menunjukan bahwa dari aspek capaian
kompetensi dasar, kualitas isi materi,
penggunaan bahasa, penggunaan gambar,
kualitas gambar, kualitas video praktik,
dan kualitas soal interaktif, memiliki nilai
skor rata-rata 81,4%. Oleh karena itu,
penilaian kualitas produk oleh ahli materi
dinyatakan sangat baik.
Indi
kato
r
Item
Pern
yata
an
S
T
S
T
S
R
G
S S
S
M
ea
n
Tam
pilan
War
na
Latar
Baik
1
0
%
2
0
%
4
3
%
2
7
%
3,
9
Gam
bar
pada
1
3
%
1
3
%
4
3
%
3
0
%
3,
9

7
webs
ite
sesua
i
Jenis
huruf
pada
webs
ite
tepat
2
7
%
5
0
%
2
3
%
4,
0
Ukur
an
huruf
pada
webs
ite
tepat
1
0
%
4
0
%
5
0
%
4,
4
Ani
masi
pada
webs
ite
mena
rik
7
%
5
0
%
4
3
%
4,
4
Tam
pilan
webs
ite
mena
rik
7
%
2
0
%
4
3
%
3
0
%
4,
0
Inter
aktifi
tas
Tom
bol
navi
3
0
%
5
3
%
1
7
%
3,
9
gasi
baik
Fasil
itas
buku
tamu
tepat
3
0
%
5
0
%
2
0
%
3,
9
Fung
si
pente
rjem
ah
baik
4
3
%
4
7
%
1
0
%
3,
7
Fung
si
penc
airan
baik
7
%
2
0
%
7
3
%
4,
7
Mate
ri
Pelaj
aran
Penj
elasa
n
kons
ep
dan
teori
7
%
2
3
%
3
7
%
3
3
%
4,
0
Pem
bagia
n
mate
ri
tepat
1
7
%
4
7
%
3
7
%
4,
2
Struk
tur
2
3
6
0
1
7
3,
9
Perancangan Dan Pembuatan Website Sumber Belajar Virtual Dengan Menggunakan Aplikasi Joomla.(Indra Herdian)

8 Pevote,vol.1, No.1 Mei 2012:1-11
isi
mate
ri
tepat
% % %
Gam
bar
pada
mate
ri
tepat
2
3
%
6
7
%
1
0
%
3,
9
Mate
ri
mud
ah
diku
asai
3
3
%
3
7
%
3
0
%
4,
0
Vide
o
Prakt
ik
Vide
o
deng
an
mate
ri
sesua
i
3
0
%
5
0
%
2
0
%
3,
9
Gam
bar
pada
vide
o
jelas
1
7
%
5
0
%
3
3
%
4,
2
Suar
a
pada
3
0
%
3
7
%
3
3
%
4,
0
vide
o
jelas
Soal
Inter
aktif
Soal
inter
aktif
sesua
i
mate
ri
2
7
%
5
3
%
2
0
%
3,
9
War
na
pada
soal
tepat
3
0
%
4
7
%
2
3
%
3,
9
Jenis
huruf
pada
soal
tepat
3
3
%
4
7
%
2
0
%
3,
9
Keterangan:
STS = Sangat Tidak Setuju
TS = Tidak Setuju
RG = Ragu – ragu
S = Setuju
SS = Sangat Setuju
Berdasarkan data analisis di atas, dapat
sipaparkan bahwa lebih dari 70% dari
responden menjawab setuju dan sangat
setuju terhadap aspek tampilan yang
meliputi warna latar yang baik, gambar

9
pada website sesuai, jenis huruf tepat,
ukuran huru tepat, animasi menarik, dan
tampilan website menarik. Penilaian
tampilan website secara keseluruhan bisa
didapatkan skor rata – rata 4,1 atau sangat
baik.
PEMBAHASAN
Dari data analisis di atas juga di dapatkan
70% dari responden menyatakan setuju
terhadap tombol navigasi yang baik dan
fungsi buku tamu yang baik dan fungsi
buku tamu yang tepat pada website sumber
belajar virtual tersebut.
Hanya 67% responden yang menyatakan
setuju dan sangat setuju terhadap fungsu
penterjemah sudah baik. Hal ini karena
fasilitas penerjemah memang tidak terlalu
berkaitan dengan aktifitas belajar siswa.
Namun 93% dari responden menyatakan
sangat setuju terhadap fungsi pencairan
yang sudah baik.
Hal ini karena fungsi pencairan yang
terdapat pada website sumber belajar
virtual sangat membantu mereka dalam
mencari suatu materi hanya berdasarkan
kata kunci yang dimiliki dengan cepat.
Secara keseluruhan dari analisis data maka
untuk skor rata-rata penilaian website
sumber belajar virtual dari aspek
interaktifitas mendapat nilai 4,1 yang
artinya sangat baik.
Selanjutnya berdasarkan data, 70%
responden menyatakan setuju dan sangat
setuju terhadap penjelasan konsep dan
teori serta pembagian materi yang tepat
berdasarkan jenisnya yang memudahkan
siswa dalam belajar.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis data yang telah
diuraikan sebelumnya, didapat bahwa
website sumber belajar virtual untuk
standar kompetensi merawat peralatan
rumah tangga listrik bisa dijadikan sebagai
sumber belajar alternatif bagi siswa SMK
khususnya siswa jurusan teknik instalasi
tenaga listrik.
Pada pelaksanaan uji kelayakan produk
yang telah dilakukan oleh ahli media
didapatkan bahwa aspek tampilan,
penyampaian iformasi, navigasi program,
fasilitas pencarian, kontan materi, video
materi, video praktik, dan soal interaktif,
memiliki skor rata-rata 82,8%. Nilai skor
82,8% menunjukan berdasarkan penilaian
oleh ahli media website sumber belajar
virtual untuk standar kompetensi merawat
peralatan rumah tangga listrik dinyatakan
sangat baik.
Hasil yang diperoleh dari uji kelayakan
produk yang telah dilakukan oleh ahli
materi menunjukan bahwa dari aspek
Perancangan Dan Pembuatan Website Sumber Belajar Virtual Dengan Menggunakan Aplikasi Joomla.(Indra Herdian)

10 Pevote,vol.1, No.1 Mei 2012:1-11
capaian kompetensi dasar, kualitas isi
materi, penggunaan bahasa, penggunaan
gambar, kualitas video praktek, dan
kualitas soal interaktif, memiliki nilai skor
rata-rata 81,4%. Hal ini memperlihatkan
kualitas matyeri isi yang terdapat pada
website sumber belajar virtual yang sangat
baik dan sudah sesuai dengan kompetensi
merawat peralatan rumah tangga listrik.
Selanjutnya dari data uji kelayakan website
sumber belajar virtual yang dilakukan oleh
responden yang terdiri dari 30 siswa kelas
X jurusan Listrik SMKN 5 didapatkan nilai
skor rata-rata sebesar 4,0 yang artinya
baik.
SARAN
Ada beberapa saran yang dapat penulis
sampaikan, diantaranya adalah
1. Penggunaan sumber belajar selain guru
sebaiknya ditingkatkan guna mengikuti
perkembangan kemajuan teknologi dalam
dunia pendidikan, terutama untuk Sekolah
Menengah Kejuruan yang memiliki
orientasi kelulusan yang siap bersaing di
dunia industri
2. Pihak sekolah harus berperan aktif dalam
upaya meningkatkan kualitas pedidikan.
Oleh karena itu, diperlukan berbagai
terobosan, baik dalam pengembangan
kurikulum, inovasi pembelajaran, dan
prasarana pendidikan.
3. Guru sebagai sumber belajar utama harus
mampu menciptakan media pendidikan
yang lebih inovatif yang dapat mendorong
siswa mau belajar secara optimal.
4. Guru dapat menggunakan website sumber
belajar virtual untuk standar kompetensi
merawat peralatan rumah tangga listrik
dalam pembelajaran dalam kelas.

11
DAFTAR PUSTAKA
Arsyad,Azhar.2008. Media Pembelajaran
.Jakarta: Raja Grafindo Perkasa.hlm.166
Arikunto, Suharsimi. 1998. Prosedur
Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek.
Jakarta:Rineka Cipta.
Kurniawan, Rulianto. 2009. Menbangun
Media Ajar Online Untuk Orang Awam.
Palembang: Maxikom
Meissa, Inra. 2009. Bikin Website Asik Ala
Joomla. Jakarta: Gagasmedia.hlm.5
Riduwan. 2006. Penelitian Untuk Guru,
Karyawan dan Penneliti Muda. Bandung:
Alfabeta
Rohani, Ahmad. 1997. Media Intruksional
Edukatif. Jakarta: Rineka Cipta.hlm.102
Sadiman, Arif et al. 2006. Media
Pendidikan: Pengertian, Pengembangan,
dan Pemanfaatanya. Jakarta: Raja
Grafindo Perkasa
Waldopo. 2002. Penelitian
Pengembangan: Pendekatan dalam
Mengembangkan Produk-Produk di
Bidang Pendidikan. Vol 4. Jurnal
Teknodik
Winkel, WS. 2005. Psikologi Pengajaran.
Yogyakarta: Media Abadi. hlm.53-54.
Wiryawan, Sri Anitah, Suwarni Sukirno,
dan Suyatmi. 1995. Proses Belajar
Mengajar. Universitas Terbuka. hlm.4
Perancangan Dan Pembuatan Website Sumber Belajar Virtual Dengan Menggunakan Aplikasi Joomla.(Indra Herdian)

12 Pevote,vol.1, No.1 Mei 2012:1-11