Tug Alik SosioAntropologi Artikel

download Tug Alik SosioAntropologi Artikel

of 4

description

Lanjutan dari Artikel 29-09-2015

Transcript of Tug Alik SosioAntropologi Artikel

Sekarang ini dimana sarana prasarana intrastruktur relatif sudah dirasakan manfaatnya bagi masyarakat yang berada dipedesaan secara khusus masyarakat pedesaan yang dibumi kalimantan tengah.seiring berkembangnya sarana prasaranainfrastruktur sungguh membawa angin segar dan sedikit demi sedikit mulai mengikis keterisolasian baik dari segi kultur sosial budaya sampai kepada dunia pendidikan yang ada dilingkungan pedesaan itu sendiri. Bila dilihat dari segi pendidikan, baik dari tingkat tamat kanak-kanak,sekolah Dasar, sampai kepada sekolah lanjutan Tingkat Atas yang ada di pedesaan sangat memeberi arti yang sangat dalam bagi kehidupan pendidikan bagi masyrakat setempat, bahkan manfaatnya juga bisa dirasakan oleh masyarakat lain yang berbeda diluar desa tersebut.sarana dan prasarana pendidikan ini tentunya ,erupakan kepedulian serius dari pemerintah dalam upaya mencerdaskan generasi-generasimuda agar dimasa-masa mendatang sumber daya manusia yang dimiliki bumi isen Mulang mampu bersaing,pada skala nasional sampai pada tingkat internasional.Pendidikan bagi masyrakat adalah mutlak dan wajib, bukan hanya untuk masyarakat perkotaan tetapi juga mutlak bagi masyrakat pedesaan, tidak hanya suatu kewajiban bagi orang-orang perekonomi menegah keatas tetapi juga merupakan tekad bagi masyarakat yang berekonomi lemah untuk merasakan manis pahitnya suatu pendidikan, hanya saja yang nyata terlihat dari segi ekonomi memang terasa perbedaannya, bagi yang berekonomi lemah maka pendidikan dalam suatu keluarga tersabut akan berada pada level-level tertentu saja,dibandingkan mereka yang berekonomi mapan tentunya banyak peluanguntuk memperoleh pendidikan pada level-level atas, disamping ekonomi memang banyak faktor juga yang mempengaruhi berhasilan seseorangdalam meraih pendidikannya.sarana dan prasarana, kualitas dan kuantitas sampai kepada kesejahteraan adalah bagian dari suatu perbedaan antara pendidikan kota dan pendidikan yang ada dipedesaan, baik yang dirasakan oleh tenaga pedidik sampai kepada orang tua dan siswa itu sendiri.Perbedaan-perbedaan tersebut layaknya seperti dua sisi mata uang yang berbeda tetapi memiliki satu fungsi.Dijaman sekarang ini akankah perbedaan-perbedaan klasik tersebut selalu menjadi penghambat bagi kemajuan suatu pendidikan? Tentunya beragam cara sudah banyakdilakukan untuk meminimalisasikan perbedaan-perbedaan tersebut.Yang selau menjadi penghambat kemajuan pendidikan yang ada dipedesaan adalah :1. Kurang tersedianya fasilitas penunjang pembelajaran,2. Relatif kurang efektifnya ketercapaian penyampaian suatu materi pembelajaran kepada siswa disebabkan guru memegang lebih dari satu bidang studi mata pelajaran yang diampunya. Dengan bahasa lain, kuantitas guru sangat sedikit sehingga menyebabkan satu orangguru bisa menyampaikan dua sampai tiga mata pelajaran yang berbeda sekaligus dalam seminggu dengan bobot jam mengajar lebih dari standar seharusnya.3. Banyaknya jumlah siswa dalam satu ruangan melebihi dari daya tampung kelas,4. Tingkat penghargaan yang di terimaoleh guru dalam bentuk kesejahteraan terkadang tidak sesuqai dengan pengabdian sehingga bisa menyebabkanmenururnnya semangat kerja yang berdampak pada penyampaian materi kepada siswa menjadi sekadarnya saja, sehingga pada akhirnya konsistensi terhadap waktu belajar menjadi menururn.5. Kurang terciptanya keharmonisan hubungan sosisal antara guru dan siswa, guru dan staf, guru dan atasan sampai kepada guru dan orang tua, hal ini terkadang di sebabkan oleh missunderstading atau kurang transparansi terhadap suatu masalah.6. aktifitas anak didik selam mengikuti proses pembelajaran disekolah, dan faktor internal yang ketiga yaitu beban moral. Berhasil tidaknya anak didik tidak lepas dari campur tangan tenaga pendidiknys, bila anak didiknya berhasil tentu menjadi kebanggan bagi gurunya, secara moral tenaga pendidik itu telah menjalankan amanah orang tua murid dan pemerintah untuk mencerdaskan generasi-generasi muda, sebaliknya jika anak didik itu gagal tentu menjadibahan koreksi bagi para pengajarnya.

Dalam hal ini dibutuhkan kesepahaman persepsi bukan hanya bagi para pendidik tetapi juga bagi para anak didik.Dipedesaan, sekolah memiliki keanekaragaman kebiasaan dengan kultur aturan yang berbeda-beda.hal ini bisa disebabkan oleh tipikal para anak didik yang bermacam -macam, bagi yang aktif tentunya memberikan kemudahan bagi para pengajar untuk megembangkan imajinasi dan kreatifitas anak didik, namunbagi yang pasif membuat para pengajar lebih banyak melakukan proses pembelajaran yang bersifat monolog dan terkesan terpusatpada guru saja. Dilihat dari sisi pendekatan sosial antara guru dan murid, dipedesaan guru dan murid lebih banyak bersosialisasi bukan hanya dalam proses belajar mengajar disekolah,tetapi dalam kehidupan bermasyarakat, hal ini dikarenakan letak geografis atau luas suatu wilayah desa tidak seluas wilayahyang ada diperkotaan, sehingga memudahkan guru dan murid selau berinteraksi.Dan guru selalu bisa melihat dan mengontrol perilaku anak didik dalam kesehariaannya diluar sekolahDalam menghadapi perilaku anak didik yang notabene adalah dari kalangan pedesaan, tentu dalam penyampaian proses belajar mengajar disekolah sedikit banyak dipengaruh oleh budaya lokal setempat, mulai dari gaya berbahasa, bergaul, sampai pada cara anak didik menyerap suatu materi yang disampaikan.pendekatan yang diguankan tergantung dari para pengajarannya, namanya juga didesa,setelah pulang dari sekolah bisa saja anak didik membantu orang tuanya bekerja sehingga materi-materi yang disampaikan hanya terserap sebatas proses belajar mengajar disekolah saja, selebihnya bukan hanya sebatas disekolah saja, tetapi bagaimana mereka mengulang pelajaran disekolah saja, selebihnya mereka lebih banyak berinteraksi dengan lingkunganya masing-masing. sejatinya para anak didik, belajar bukan hanya sebatas disekolah saja, tetapi bagaiman mereka mengulang pelajaran disekolah itu dirumah atau dengan membuat kelompok-kelompok belajar, bahkan dengan tambahan les atau private lainnya. Di desa hal ini sangat jarang dikembangkan kasusunya tetap saja sama, yaitu jika pelajaran sekolah usai, selanjutnya adalah waktu untuk membantu ekonomi keluarga, bahkan ada yang memanfaatkan untuk berinteraksi sesama temannya dalam kegiatan yang tidak hubungannya dengan pelajaran disekolah.Beragam dinamika inilah sering membuatpara guru yang bertugas dipedesaan dituntut membuat formula pembelajaran yang lebih tepat sasaran dengan tidak mengesampingkan pedoman-pedoman dan dinas -dinas terkait. Standarisasi pendidikan yang telah diatur dan ditetapkan, mengharuskan para guru untuk bisa membantu anak didik meraih ketuntasan yang optimal dalam proses pembelajaran walaupun terdapat keterbatasan yang mungkin menghambat proses pembelajaran itu sendiri, namun tetap dalam menghadapi keterbatasan itu dan masing-masingguru dan sekolah memiliki cara tersendiri mengatasinya.Jika diiludtrasikan sekoalh itu adalah restorant. jika dikota , restoran pasti banyak menawarkan satu menu-menu makan lezat, sementara didesa lestoran hanya menawarkan satu menu saja. Dari menu yang ditawarkan sungguh sangat jauh perbedaanya, namun satu yang ingin dicapai oleh kedua restoran itu, yaitu bagaiman orang yang makan direstoran kenyang dan keluar dengan senyuman?

Komentar : Pendidikan merupakan hal yang wajib dan mutlak bagi setiap anggota masyarakat. Dengan adanya pendidikan abiak dikota maupun pedesaan bertujuan sama yaitu, demi tercapainya kebutuhan masyarakat akan pendidikan. Hanya saja pendidikan didaerah pedesaan lebih tertinggal daripada didaerah kota . pendidikan di daerah perkotaan lebih maju karena adanya tingkat kesadaran tinggi masyrakat untuk mendapatkan pendidikan sesuai yang tertera UUD 1945. Sedangkanuntuk diwilayah pedesaan selain kurangnya tingkat kesadaran masyarkat mengenyam pendidikan, juga dipengaruhi oleh tingkat ekonomi masyarakat serta keadaan dan wilayah mereka yang jauh dari pusat pemerintahan /pusat kota. Tak hanya itu, dimasyarakat pedesaan masih beredar pemikiran bahwa sekolah terutama untuk tingkat menengah atas dan perguruan tinggi membutuh kan biaya tinggi serta hanya diperutukan bagi orang-orang yang kaya.Fakta beredar dilapangan, dalam hal ini fi masyrakat pedesaan menyebutkan bahwa penyabab adanya kekurang-majuan pendidikan pendidikan di pedesaan disebabkan oleh bebrapa hal. Lokasi/ wilayah desa tersebut menjadi penyebab utama, dengan susahnys akases untuk penyediaan sarana prasarana serta akases bagi siswa menuju sekolah, kurangnya fasilitas , kurangnya tenaga pengajar dan terlalu banyaknay siswa. faktor teakhir yaitu adanya tingkat pendapat ekonomi daerah /desa tersebut sehingga anak lebih memilih bekerja untuk membantu perekonomian keluarga dari pada untuk pergi sekolah .jadi sudah sepantasnyaapabila pemerintah harus turun tangan untuk mempermudah akses kesekolah didesa tersebut.selain itu mengubah mainset masyrakat pedesaan tentang pentingnya pendidikan serta menyediakan tenaga pengajar yang profesioanl yang pembelajaranya berpusat pada keaktifan siwa, sehingga tidak terjadi ketimpangan mutu pendidikan didaerah pedesaan dan daerah perkotaan.