Tubes Hidrologi_Curah Hujan Daerah

20
8/18/2019 Tubes Hidrologi_Curah Hujan Daerah http://slidepdf.com/reader/full/tubes-hidrologicurah-hujan-daerah 1/20 SOAL 3 CURAH HUJAN DAERAH 3.1. Hujan Daerah Hujan yang terjadi dapat merata di seluruh kawasan yang luas atau terjadi hanya  bersifat setempat. Hujan bersifat setempat artinya ketebalan hujan yang diukur dari suatu pos hujan belum tentu dapat mewakili hujan untuk seluruh kawasan yang lebih luas, kecuali hanya untuk lokasi di sekitar pos hujan itu. Peluang hujan pada intensitas tertentu dari suatu lokasi satu ke lokasi yang lain dapat berbeda –  beda.Untuk lokasi pos hujan ditempat A mungkin nilai intensitas hujan tersebut pada  periode ulang 5 tahunan, tetapi untuk lokasi pos hujan ditempat ! dengan intensitas yang sama mungkin hanya periode ulang " tahunan saja, meskipun kedua lokasi pos hujan itu jaraknya tidak jauh. #enurut $oewarno %&' dalam bukunya Hidrologi (perasional )ilid *esatu, curah hujan yang diukur dari suatu pos hujan dapat mewakili karateristik hujan untuk daerah yang luas, hal itu bergantung dari beberapa fungsi antara lain + a. )arak pos hujan itu sampai titik tengah kawasan yang dihitung curah hujannya,  b. uas -aerah, c. opografi, dan d. $ifat Hujan #etode yang digunakan dalam perhitungan curah hujan rata/rata wilayah daerah aliran sungai %-A$' ada tiga metode, yaitu metode rata/rata aritmatik %aljabar', metode poligon hiessen dan metode 0sohyet %oebis, "123'. 3.2. Metode Perhitungan Curah Hujan Daerah 4ariabilitas hujan umumnya sangat besar baik menurut ruang atau waktu, sedangkan untuk analisis hidrologi suatu $atuan ilayah $ungai %$$' atau -aerah Pengaliran $ungai %-P$' diperlukan data hujan menurut ruang dan waktu. -ata hujan yang terukur selalu dianggap mewakili kondisi bagian kawasan dari suatu $$6-P$ tersebut. (leh karena itu semakin sedikit jumlah pos dan semakin luas $$6-P$ itu maka anggapan tersebut akan semakin besar kesalahannya. !eberapa metode pendekatan yang dianggap dapat digunakan untuk menentukan tebal hujan rata – rata %pada periode tertentu + setiap jam, harian, bulanan, tahunan' dari suatu -P$ antara lain+ a. 7ata – rata aritmatik (arithmetic mean method) 58

Transcript of Tubes Hidrologi_Curah Hujan Daerah

Page 1: Tubes Hidrologi_Curah Hujan Daerah

8/18/2019 Tubes Hidrologi_Curah Hujan Daerah

http://slidepdf.com/reader/full/tubes-hidrologicurah-hujan-daerah 1/20

SOAL 3

CURAH HUJAN DAERAH

3.1. Hujan Daerah

Hujan yang terjadi dapat merata di seluruh kawasan yang luas atau terjadi hanya

 bersifat setempat. Hujan bersifat setempat artinya ketebalan hujan yang diukur dari

suatu pos hujan belum tentu dapat mewakili hujan untuk seluruh kawasan yang lebih

luas, kecuali hanya untuk lokasi di sekitar pos hujan itu. Peluang hujan pada

intensitas tertentu dari suatu lokasi satu ke lokasi yang lain dapat berbeda – 

 beda.Untuk lokasi pos hujan ditempat A mungkin nilai intensitas hujan tersebut pada

 periode ulang 5 tahunan, tetapi untuk lokasi pos hujan ditempat ! dengan intensitas

yang sama mungkin hanya periode ulang " tahunan saja, meskipun kedua lokasi pos

hujan itu jaraknya tidak jauh.

#enurut $oewarno %&' dalam bukunya Hidrologi (perasional )ilid

*esatu, curah hujan yang diukur dari suatu pos hujan dapat mewakili karateristik 

hujan untuk daerah yang luas, hal itu bergantung dari beberapa fungsi antara lain +

a. )arak pos hujan itu sampai titik tengah kawasan yang dihitung curah hujannya,

 b. uas -aerah,

c. opografi, dan

d. $ifat Hujan

#etode yang digunakan dalam perhitungan curah hujan rata/rata wilayah

daerah aliran sungai %-A$' ada tiga metode, yaitu metode rata/rata aritmatik

%aljabar', metode poligon hiessen dan metode 0sohyet %oebis, "123'.

3.2. Metode Perhitungan Curah Hujan Daerah

4ariabilitas hujan umumnya sangat besar baik menurut ruang atau waktu,

sedangkan untuk analisis hidrologi suatu $atuan ilayah $ungai %$$' atau -aerahPengaliran $ungai %-P$' diperlukan data hujan menurut ruang dan waktu. -ata

hujan yang terukur selalu dianggap mewakili kondisi bagian kawasan dari suatu

$$6-P$ tersebut. (leh karena itu semakin sedikit jumlah pos dan semakin luas

$$6-P$ itu maka anggapan tersebut akan semakin besar kesalahannya. !eberapa

metode pendekatan yang dianggap dapat digunakan untuk menentukan tebal hujan

rata – rata %pada periode tertentu + setiap jam, harian, bulanan, tahunan' dari suatu

-P$ antara lain+

a. 7ata – rata aritmatik (arithmetic mean method)

58

Page 2: Tubes Hidrologi_Curah Hujan Daerah

8/18/2019 Tubes Hidrologi_Curah Hujan Daerah

http://slidepdf.com/reader/full/tubes-hidrologicurah-hujan-daerah 2/20

59

 b. Poligon hiessen (Thiessen polygon method)

c. 0sohiet (Isohyetal method)

3.2.1Metode Rata rata Arit!ati" (arithmetic mean method)

#etode rata – rata aritmatik merupakan meode yang paling sederhana. inggi

rata/rata curah hujan didapatkan dengan mengambil nilai rata/rata hitung % arithmetic

mean method ' pengukuran hujan di pos penakar/penakar hujan di dalam areal

tersebut.

#enurut $oewarno %&' metode ini hanya disarankan untuk kondisi -P$

dengan topografi pedataran (flat topography) dengan jumlah pos hujan cukup banyak 

dan lokasinya tersebar merata (uniformly distributed)  pada lokasi yang terwakili.

Apabila persyaratan itu tidak terpenuhi maka metode ini akan memberikan hasil

 perhitungan yang tidak teliti.

)adi tebal hujan dihitung denga rumus+

-engan + d : tinggi curah hujan rata/rata %mm'

  d", d&, d;, < dn : tinggi curah hujan pada pos penakar %mm'

  n : banyaknya pos penakar hujan

=ara ini akan memberikan hasil yang dapat dipercaya jika pos/pos

 penakarnya ditempatkan secara merata di areal tersebut, dan hasil penakaran masing/

masing pos penakar tidak menyimpang jauh dari nilai rata/rata seluruh pos di seluruh

areal.

3.2.2Metode Po#igon $hie%%en (Thiessen polygon method)

Pada penerapan metode poligon hiessen ada suatu anggapan bahwa setiap

 pos hujan dapat mewakili tebal hujan dari suatu daerah dengan luas tertenu. uas

tertentu itu adalah luas daerah yang dibatasi garis tegak lurusyangm melalui dan

membagi sua bagian yang sama dari setiap garis lurus yang menguhubungkan setiap

dua pos hujan yang berdekatan, sehingga bila digambar setiap pos hujan akan

terletak didalam suatu polygon. =urah hujan rata – rata dari suatu -P$ dihiung dari

 jumlah hasil perkalian tebal hujan dengan luas polygonnya dibagi dengan luas

seluruh -P$.

Penerapan metode ini tidak mempertimbangkan bentuk topografi -P$,

sehingga tidak disarankan digunakan pada -P$ yang berbukit – bukit atau

 bergunung – gunung karena adanya pengaruh orografis terjadinya hujan. -isamping

d& 'd1 ( d2 ( d3 ( ) ( dn* n+1

Page 3: Tubes Hidrologi_Curah Hujan Daerah

8/18/2019 Tubes Hidrologi_Curah Hujan Daerah

http://slidepdf.com/reader/full/tubes-hidrologicurah-hujan-daerah 3/20

53

itu jika terjadi penambahan atau pengurangan jumlah pos atau pemindahan jumlah

 pos hujan akan mengubah luas jaringan poligon. $alah satu pos hujan tidak terukur 

datanya karena misalnya rusak atau datanya meragukan maka jaringan poligon juga

akan berubah. #eskipun demikian metode ini dianggap lebih baik daripada metode

aritmayik, karena telah mempertimbangkan luas daerah yang dianggap mewakili,

sebagai bobot dalam perhitungan tebal hujan rata – rata.

#etode hiessen berusaha untuk mengimbangi tidak meratanya distribusi alat

ukur dengan menyediakan suatu faktor pembobot %weighting factor ' bagi ma sing/

masing stasiun. $tasiun/stasiunya diplot pada suatu peta dan garis/garis yang

menghubungkannya digambar. >aris/garis bagi tegak lurus dari garis/garis

 penghubung ini membentuk poligon/poligon di sekitar masing/masing stasiun. $isi/

sisi setiap poligon merupakan batas luas efektif yang diasumsikan untuk stasiun

tersebut. uas masing/masing poligon ditentukan dengan planimetri dan dinyatakan

sebagai persentase dari luas total. =urah hujan rata/rata untuk seluruh luas dihitung

dengan mengalikan hujan pada masing/masing stasiun dengan persentase luas yang

diserahkannya dan menjumlahkannya. Hasilnya biasanya lebih teliti daripada hasil/

hasil yang diperoleh dari perata/perata aritmatik sederhana.

>ambar.;." #etode Poligon hiessen

$umber + #ateri *uliah Hidrologi eknik -asar 

inggi curah hujan daerah metode thiessen dihitung rumus sebagai berikut+

 

Page 4: Tubes Hidrologi_Curah Hujan Daerah

8/18/2019 Tubes Hidrologi_Curah Hujan Daerah

http://slidepdf.com/reader/full/tubes-hidrologicurah-hujan-daerah 4/20

52

  *eterangan +

  : tinggi curah hujan rata/rata daerah %mm'

  : tinggi curah hujan pada pos penakar A,!,=,....,n 

%mm'

  : luas daerah pada pos penakar A,!,=,....,n %km&'

t = !anyak tahun

*endala terbesar dari metode ini adalah ketidakluwesannya. $uatu diagram

hiessen baru selalu diperlukan setiap kali terdapat suatu perubahan dalam jaringan

alat ukurnya. )uga dalam metode ini tidak boleh ada pengaruh/pegaruh orografis.

#etode ini secara sederhana menganggap ?ariasi hujan ialah lincar antara stasiun/

stasiun dan menyerahkan masing/masing segmen luas kepada stasiun yang terdekat.

=ontoh penyelesaian merata/ratakan hujan dengan #etode hiessen +

>ambar.;.&. =ontoh #etode Poligon hiessen

$umber + #ateri *uliah Hidrologi eknik -asar 

3.2.3Metode ,%ohiet (Isohyetal method)

#enurut $oewarno %&' 0sohiet adalah garis yang menggambarkan tebal

hujan yang sama besarnya. Penggambaran setiap garis isohiet dari suatu -P$ harus

mempertimbangkan faktor topografi dan faktor lainnya yang berpenfaruh terhadap

ssebaran hujan.

eknik ini dipandang paling baik, tapi bersifat subyektif dan tergantung pada

keahlian, pengalaman, dan pengetahuan pemakai terhadap sifat curah hujan di daerah

setempat. Hasil penelitian juga menunnjukkan bahwa cara 0sohyet lebih teliti, tetapi

cara perhitungannya memerlukan banyak waktu karena garis/garis isohyet yang baru

Page 5: Tubes Hidrologi_Curah Hujan Daerah

8/18/2019 Tubes Hidrologi_Curah Hujan Daerah

http://slidepdf.com/reader/full/tubes-hidrologicurah-hujan-daerah 5/20

51

 perlu ditentukan untuk setiap curah hujan. #etode 0sohyet terutama berguna untuk 

mempelajari pengaruh curah hujan terhadap aliran sungai terutama di daerah dengan

tipe curah hujan orografik.

Pada beberapa kasus, besarnya curah hujan di suatu tempat dapat diperkirakan

dari ketinggian tempat tersebut. Hal ini terutama la@im terjadi di daerah dengan tipe

curah hujan orografik. -i daerah ini, inter?al garis kontur dapat digunakan untuk 

membantu memperkirakan posisi garis/garis dengan curah hujan yang sama besarnya

%isohyet'. $etelah penentuan garis isohyet, kemudian dapat dihitung besarnya curah

hujan rata/rata untuk masing/masing fraksi isohyet, dan dengan demikian dapat

diperkirakan curah hujan rata/rata untuk seluruh -A$.

ampak bahwa teknik isohyet mempunyai persyaratan yang lebih rumit

dibandingkan metode aritmatik atau poligon, olek karenanya apabila persyaratan

tersebut tidak terpenuhi, maka metode aritmatik dan terutama metode poligon lebih

diutamakan.

>ambar.;.;. #etode 0sohiet

$umber + #ateri *uliah Hidrologi eknik -asar 

-alam metode isohyet , luas bagian diantara isohyet-isohyet   yang

 berdekatan diukur, dan harga rata/ratanya dihitung sebagai harga rata/rata

timbang dari nilai kontur seperti berikut ini+

Page 6: Tubes Hidrologi_Curah Hujan Daerah

8/18/2019 Tubes Hidrologi_Curah Hujan Daerah

http://slidepdf.com/reader/full/tubes-hidrologicurah-hujan-daerah 6/20

9

&

*eterangan +

A : luas area %km&'

: tinggi curah hujan rata – rata area %mm'd, d", d&,<.dn : tinggi curah hujan pada isohyet  , ", &, ;, <., n

%mm'

A", A&, A;,<.An : luas bagian areal yang dibatasi oleh isohiet-isohiet  

!eberapa dari cara/cara untuk menghitung curah hujan daerah %area rainfall '

telah dikemukakan di atas. #eskipun cara yang terbaik belum diketahui, umumnya

untuk menghitung curah hujan daerah dapat digunakan standart luas daerah sebagai

 berikut %$osrodarsono, $uyono, &;+5"' +

-aerah dengan luas &5 ha yang mempunyai ?ariasi topografi yang kecil,

dapat diwakili oleh sebuah alat ukur curah hujan.

Untuk daerah antara &5 ha/5. ha dengan & atau ; titik pengamatan

dapat digunakan cara rata/rata. )ika dihitung dengan sebuah titik 

 pengamatan, harus dipakai sebuah pedoman.

Untuk daerah antara "&./5. ha yang mempunyai titik/titik 

 pengamatan yang tersebar cukup merata dan dimana curah hujannya tidak 

terlalu dipengaruhi oleh kondisi topografi, dapat digunakan cara rata/rata

aritmatik. )ika titik/titik pengamatan itu tidak tersebar merata maka

digunakan cara hiessen.

  Untuk daerah yang lebih besar dari 5. ha dapat digunakan cara

0sohyet.

3.3. Soa# 3 dan Data

Page 7: Tubes Hidrologi_Curah Hujan Daerah

8/18/2019 Tubes Hidrologi_Curah Hujan Daerah

http://slidepdf.com/reader/full/tubes-hidrologicurah-hujan-daerah 7/20

9"

$oal ; adalah menghitung curah hujan maksimum dan rata – rata daerah

dengan metode %a'. 7ata – rata hitung, %b' Poligon hiessen, %c' 0sohiet.

-ata yang diketahui adalah Peta -A$ yang dilengkapi dengan ele?asi kontur 

dengan sungai utama tidak tergambar dan data hujan.

Untuk data hujan yang diketahui adalah sebagai berikut +

$a-e# 3.1. Data Hujan

$ahun$inggi Hujan ada Sta%iun Hujan '!!*

A / C D

& &2", &93, &5&,1 &;2,1

&" &58, &8",; &&2,9 &"5,1

&& ;&8, ;3,2 &1",9 &35,8

&; &23, &3&,3 &52,; &88,

&8 &;5, &&;,; &"",5 "11,2&5 &"1, &2," "13," "29,&

&9 ;", &29, &3,1 &55,1

&3 &9;, &81,1 &;9,3 &&;,9

&2 "18, "28,; "38,9 "98,1

&1 &32, &98," &5,& &;9,;

&" ;&", ;5, &22,1 &3&,1

&"" ;"", &15,5 &31,1 &98,&

$umber + -ata $oal

-ata yang diasumsi adalah sungai utama dan batas -A$ pada Peta -A$tersebut untuk mempermudah pengerjaan metode poligon hiessen dan metode

0sohiet. %ampiran'

3.0. Pene#e%aian Curah Hujan Daerah

3.0.1 Metode Rata + rata Arit!ati" 

$a-e# 3.2. Data Curah Hujan /aru

Dengan Metode Rata+Rata Hitung (Arithmatic mean method)

$ahun $inggi Hujan ada Sta%iun Hujan '!!* Ju!#ah Rerata

A / C D

Page 8: Tubes Hidrologi_Curah Hujan Daerah

8/18/2019 Tubes Hidrologi_Curah Hujan Daerah

http://slidepdf.com/reader/full/tubes-hidrologicurah-hujan-daerah 8/20

9&

'!!* '!!*& &2", &93, &5&,1 &;2,1 ";1,2 &51,15

&" &58, &8",; &&2,9 &"5,1 1;1,2 &;8,15

&& ;&8, ;3,2 &1",9 &35,8 ""12,2 &11,3

&; &23, &3&,3 &52,; &88, "9& &95,5

&8 &;5, &&;,; &"",5 "11,2 291,9 &"3,8

&5 &"1, &2," "13," "29,& 2",8 &&,9

&9 ;", &29, &3,1 &55,1 """;,2 &32,85

&3 &9;, &81,1 &;9,3 &&;,9 13;,& &8;,;

&2 "18, "28,; "38,9 "98,1 3"3,2 "31,85

&1 &32, &98," &5,& &;9,; "&2,9 &53,"5

&" ;&", ;5, &22,1 &3&,1 ""23,2 &19,15

&"" ;"", &15,5 &31,1 &98,& ""5,9 &23,95

$umber + Hasil Perhitungan

Contoh Perhitungan

inggi Hujan Harian -aerah #aksimum ahunan ahun &

d & 'dA ( d/ ( dC ( dD* n+1

d : %&2" &93 &5&,1 &;2,1' 8/"

d : ";1,2 B 8/"

d : &51,15 mm

)adi tinggi hujan harian daerah maksimum tahunan ahun & menurut metode

rata – rata hitung adalah &51,15 mm

Untuk perhitungan selanjutnya terdapat dalam tabel.

-engan menggunakan metode rata – rata hitung diperoleh tinggi hujan harian

maksimum tahun dalam tabel berikut +

$a-e# 3.3. $inggi Hujan Daerah Ma"%i!u! $ahunan

Dengan Metode Rata+Rata Hitung (Arithmatic mean method)

$ahun$inggi Hujan

'!!*

& &51,15

&" &;8,15

&& &11,3&; &95,5

Page 9: Tubes Hidrologi_Curah Hujan Daerah

8/18/2019 Tubes Hidrologi_Curah Hujan Daerah

http://slidepdf.com/reader/full/tubes-hidrologicurah-hujan-daerah 9/20

9;

$ahun$inggi Hujan

'!!*

&8 &"3,8

&5 &&,9

&9 &32,85

&3 &8;,;

&2 "31,85

&1 &53,"5

&" &19,15

&"" &23,95

$umber + Hasil Perhitungan

3.0.2 Metode Po#igon $hie%%en

$a-e# 3.0. Data Curah Hujan /aru

No. $ahun$inggi Hujan ada Sta%iun Hujan '!!*

A / C D

" & &2", &93, &5&,1 &;2,1

& &" &58, &8",; &&2,9 &"5,1

; && ;&8, ;3,2 &1",9 &35,8

8 &; &23, &3&,3 &52,; &88,

5 &8 &;5, &&;,; &"",5 "11,2

9 &5 &"1, &2," "13," "29,&

3 &9 ;", &29, &3,1 &55,1

2 &3 &9;, &81,1 &;9,3 &&;,9

1 &2 "18, "28,; "38,9 "98,1

Page 10: Tubes Hidrologi_Curah Hujan Daerah

8/18/2019 Tubes Hidrologi_Curah Hujan Daerah

http://slidepdf.com/reader/full/tubes-hidrologicurah-hujan-daerah 10/20

98

No. $ahun$inggi Hujan ada Sta%iun Hujan '!!*

A / C D

" &1 &32, &98," &5,& &;9,;

"" &" ;&", ;5, &22,1 &3&,1

"&&"" ;"", &15,5 &31,1 &98,&

Ju!#ah ;&92, ;"5, &18",& &332,

$umber + Hasil Perhitungan

$a-e# 3.. 4oe5i%ien $hie%%en

Sta%iun Hujan Lua% '"!2* 4r

A 8,9923 ,&"

! ;,2;83 ,"2= 5,593 ,&;

- 2,;&3 ,;2

)umlah &",223& "

$umber + Hasil Perhitungan

Contoh Perhitungan 4oe5i%ien $hie%%en '4r*

Sta%iun hujan A

-iketahui luas -A$ adalah sebesar 8,9923 km

&

, maka +

*r  : Luas stasiun A 

 Luas DAS

:4,6687

21,8872

: ,&"

)adi koefisien hiessen pada $tasiun Hujan A adalah ,&".

Untuk perhitungan selanjutnya terdapat dalam tabel.

$a-e# 3.6. Data Curah Hujan Harian Daerah Ma"%i!u!

Dengan Metode Po#igon $hie%%en (Thiessen polygon method)

No. $ahunPA.4 A P/.4 / PC.4 C PD.4 D P!a7

'!!* '!!* '!!* '!!* '!!*

" & 51,18 89,32 52,8; 1,21 &59,8

& &" 58,"2 8&,&2 5&,2" 2&,"8 &;",8"

; && 91,"" 5;,1; 93,;3 "8,32 &15,"1

8 &; 9",&& 83,32 51,92 1&,2; &9",55 &8 5,"; ;1,"& 82,29 39," &"8,";

Page 11: Tubes Hidrologi_Curah Hujan Daerah

8/18/2019 Tubes Hidrologi_Curah Hujan Daerah

http://slidepdf.com/reader/full/tubes-hidrologicurah-hujan-daerah 11/20

95

No. $ahunPA.4 A P/.4 / PC.4 C PD.4 D P!a7

'!!* '!!* '!!* '!!* '!!*

9 &5 89,3" ;9,89 85,58 3,28 "11,55

3 &9 98,&" 5,"" 9&,51 13,;9 &38,&9

2&3 59," 8;,32 58,91 25,3 &;1,98

1 &2 8",;2 ;&,&1 8,;8 9&,38 "39,35

" &1 51,; 89,&3 53,2 21,1 &5;,&2

"" &" 92,83 5;,88 99,35 ";,2; &1&,82

"& &"" 99,;8 5",33 98,93 ",5& &2;,&1

$umber + Hasil Perhitungan

Contoh Perhitungan Curah Hujan Ma"%i!a#

Curah Hujan Ma"%i!u! $ahun 2888

+ Sta%iun A

inggi curah hujan daerah : curah hujan stasiun A tahun & B *r %A'

& &2" B ,&"

: 51,18 mm

+ Sta%iun /

inggi curah hujan daerah : curah hujan stasiun ! tahun & B *r %!'

& &95,5 B ,"2

: 89,32 mm

+ Sta%iun C

inggi curah hujan daerah : curah hujan stasiun = tahun & B *r %='

& &;1,9 B ,&;

: 52,8; mm

+ Sta%iun D

inggi curah hujan daerah : curah hujan stasiun - tahun & B *r %-'

& &"&,; B ,;2

: 1,21 mm

#aka tinggi curah hujan daerah maksismum pada tahun & adalah +

PmaB : 51,18 89,32 52,8; 1,21 : &59,8 mm

)adi tinggi hujan harian daerah maksimum tahunan ahun & menurut metode

 poligon heissen adalah &59,8 mm

Untuk perhitungan selanjutnya terdapat dalam tabel.

Page 12: Tubes Hidrologi_Curah Hujan Daerah

8/18/2019 Tubes Hidrologi_Curah Hujan Daerah

http://slidepdf.com/reader/full/tubes-hidrologicurah-hujan-daerah 12/20

99

$a-e# 3.9. $inggi Hujan Daerah Ma"%i!u! $ahunan

Dengan Metode Po#igon $hie%%en (Thiessen polygon method)

No. $ahun $inggi Hujan '!!*

" & &59,8

& &" &;",8"

; && &15,"1

8 &; &9",5

5 &8 &"8,";

9 &5 "11,55

3 &9 &38,&9

2 &3 &;1,98

1 &2 "39,35

" &1 &5;,&2

"" &" &1&,82

"& &"" &2;,&1

$umber + Hasil Perhitungan

$a-e# 3.:. Per-andingan $inggi Hujan Daerah Ma"%i!u! $ahunan

Dengan Metode Rata rata Hitung (Arithmatic mean method)

dan Po#igon $hie%%en (Thiessen polygon method)

No. $ahun

$inggi Hujan '!!*

Rata+rata hitung $hie%%en

" & &51,15 &59,8

& &" &;8,15 &;",8"

; && &11,3 &15,"1

8 &; &95,5 &9",5

5 &8 &"3,8 &"8,";

9 &5 &&,9 "11,55

3 &9 &32,85 &38,&9

2 &3 &8;,; &;1,98

1 &2 "31,85 "39,35

" &1 &53,"5 &5;,&2

"" &" &19,15 &1&,82

"& &"" &23,95 &2;,&1

$umber + Hasil Perhitungan

Page 13: Tubes Hidrologi_Curah Hujan Daerah

8/18/2019 Tubes Hidrologi_Curah Hujan Daerah

http://slidepdf.com/reader/full/tubes-hidrologicurah-hujan-daerah 13/20

93

-ari hasil awal antara metode rata/ rata hitung (Arithmatic mean method) dan

 poligon hiessen (Thiessen polygon method) dapat dilihat bahwa hasil perhitungan

curah hujan rata – rata daerah dengan metode rata – rata hitung lebih besar daripada

dengan metode hiessen. Hal ini tidak dapat dijadikan suatu dasar kesimpulan

 bahwa metode rata / rata hitung adalah yang terbaik, namun untuk mengetahuinya

harus dilakukan sebuah uji yaitu uji .

3.0.3 Metode ,%ohiet

$a-e# 3.;. Perhitungan $inggi Hujan Daerah Ma"%i!u! $ahunan

Dengan Metode ,%ohiet (Isohyetal method)

  $ahun 2888

,%ohie

t

Curah Hujan

'!!*

Lua%

'"!2*

<o#u!e

'!! . "!2*

d &; ,&21 9,959&

d" &8 &,922 9&9,"3&

d& &5 ";,;8& ;&52,555

d; &;2,1 9,&"5; "828,2&59

$O$AL &",223& 5;39,"88

Curah Hujan Rata + rata &85,9&19

  $umber + Hasil Perhitungan

  $ahun 2881

,%ohie

t

Curah Hujan

'!!*

Lua%

'"!2*

<o#u!e

'!! . "!2*

d && 5,"""" ""&8,8;;&

d" &; 8,;3;9 "5,1&2

d& &8 5,89" "&13,898

d; &5 ;,2"1 15&,3"5d8 &58 ;,"255 319,;25

Page 14: Tubes Hidrologi_Curah Hujan Daerah

8/18/2019 Tubes Hidrologi_Curah Hujan Daerah

http://slidepdf.com/reader/full/tubes-hidrologicurah-hujan-daerah 14/20

92

$O$AL &",223& 5"39,1&5&

Curah Hujan Rata + rata &;9,5&2  $umber + Hasil Perhitungan

  $ahun 2882

,%ohie

t

Curah Hujan

'!!*

Lua%

'"!2*

<o#u!e

'!! . "!2*

d ;& &,115 159,19d" ;" &,1;2& 1",28&

d& ; ;,;8& "&,99

d; &1 8,2&5 ";1&,3;2

d8 &2 ;,"182 218,555&

d5 &35,8 8,9"1" "&3&,"""&

$O$AL &",223& 98&1,25&

Curah Hujan Rata + rata &1;,3912

  $umber + Hasil Perhitungan

  $ahun 2883

,%ohie

t

Curah Hujan

'!!*

Lua%

'"!2*

<o#u!e

'!! . "!2*

d &2 ;,1953 """,;18

d" &3 ;,&9&5 22,228

d& &9 9,828 "53&,53;9

d; &5 ;,;1& 282,

d8 &88 5,&"29 "&3;,;;28$O$AL &",223& 5925,"2&2

Curah Hujan Rata + rata &51,3813

 $umber + Hasil Perhitungan

  $ahun 2880

,%ohie

t

Curah Hujan

'!!*

Lua%

'"!2*

<o#u!e

'!! . "!2*

d &; ;,3;5 252,"5

d" && ;,119 231,""59d& &" 9,"3"" "&15,1;18

Page 15: Tubes Hidrologi_Curah Hujan Daerah

8/18/2019 Tubes Hidrologi_Curah Hujan Daerah

http://slidepdf.com/reader/full/tubes-hidrologicurah-hujan-daerah 15/20

91

d; "11,2 3,1219 "519,;&9"

$O$AL &",223& 89&1,;19"

Curah Hujan Rata + rata &"",5""&

  $umber + Hasil Perhitungan

  $ahun 288

,%ohie

t

Curah Hujan

'!!*

Lua%

'"!2*

<o#u!e

'!! . "!2*

d &" 5,9"2; ""31,25"

d" & 8,3182 152,15&

d& "1 8,83"2 281,98&d; "2 ;,82; 9&9,858

d8 "35,2 ;,5&&" 9"1,"32"

$O$AL &",223& 8&;8,3;5

Curah Hujan Rata + rata "1;,8818

  $umber + Hasil Perhitungan

  $ahun 2886

,%ohie

t

Curah Hujan

'!!*

Lua%

'"!2*

<o#u!e

'!! . "!2*

d ; &,;;1; 3",328

d" &1 &,9""3 353,889

d& &2 ;,391; "55,819

d; &3 5,""; ";2,811&

d8 &9 ;,931 1;2,988

d5 &55,1 8,8851 "";3,3"1

$O$AL &",223& 513,23&3

Curah Hujan Rata + rata &3&,2&5

 $umber + Hasil Perhitungan

Page 16: Tubes Hidrologi_Curah Hujan Daerah

8/18/2019 Tubes Hidrologi_Curah Hujan Daerah

http://slidepdf.com/reader/full/tubes-hidrologicurah-hujan-daerah 16/20

3

  $ahun 2889

,%ohie

t

Curah Hujan

'!!*

Lua%

'"!2*

<o#u!e

'!! . "!2*

d &9 &,1;82 39;,5;&

d" &5 ;,5&&" 22,5;

d& &8 8,3388 ""85,292

d; &; 5,& ""5,59

d8 &&;,9 5,9559 "&98,51&&

$O$AL &",223& 5&8,292

Curah Hujan Rata + rata &;3,3923

 $umber + Hasil Perhitungan

 

$ahun 288:

,%ohie

t

Curah Hujan

'!!*

Lua%

'"!2*

<o#u!e

'!! . "!2*

d "1 ;,933 925,8992

d" "2 5,&515 189,3"3&

d& "3 3,"815 "&"5,8"5

d; "98,1 5,238 192,;59

$O$AL &",223& ;2"5,9;89

Curah Hujan Rata + rata "38,;;"2  $umber + Hasil Perhitungan

  $ahun 288;

,%ohie

t

Curah Hujan

'!!*

Lua%

'"!2*

<o#u!e

'!! . "!2*

d &3 8,&19 ""52,85"&

d" &9 ;,952 1;3,5";&

d& &5 5,&2 ";,&

d; &8 8,8"28 "9,898

d8 &;9,; 8,;3"3 ";;,;&3

$O$AL &",223& 5821,9;5

Curah Hujan Rata + rata &5,2";

 $umber + Hasil Perhitungan

  $ahun 2818

,%ohie

t

Curah Hujan

'!!*

Lua%

'"!2*

<o#u!e

'!! . "!2*

d ;" 8,85& "&5;,1119

Page 17: Tubes Hidrologi_Curah Hujan Daerah

8/18/2019 Tubes Hidrologi_Curah Hujan Daerah

http://slidepdf.com/reader/full/tubes-hidrologicurah-hujan-daerah 17/20

3"

,%ohie

t

Curah Hujan

'!!*

Lua%

'"!2*

<o#u!e

'!! . "!2*

d" ; &,"3"; 95",;32

d& &1 ;,;;8 153,1139

d; &2 &,9315 35,&959

d8 &3 &,333; 381,2398

d5 &9 ",1&& &2;,133&

d9 &5 ","2&; &15,525

d3 &8 ",;&18 ;"1,59

d1 &;;,; ;,;95 33",895

$O$AL &",223& 9;;,58"1

Curah Hujan Rata + rata &35,9952

 $umber + Hasil Perhitungan

  $ahun 2811

,%ohie

t

Curah Hujan

'!!*

Lua%

'"!2*

<o#u!e

'!! . "!2*

d ; 8,13&9 "81",338

d" &1 8,&92; "&;3,2"&

d& &2 ;,19&9 ""1,5;1&

d; &3 ;,9188 113,822

d8 &98,& 8,121; ";"2,"3;"

$O$AL &",223& 9"58,3355

Curah Hujan Rata + rata &2",&8;  $umber + Hasil Perhitungan

$a-e# 3.18. $inggi Hujan Daerah Ma"%i!u! $ahunan

Dengan Metode ,%ohiet (Isohyetal method)

Page 18: Tubes Hidrologi_Curah Hujan Daerah

8/18/2019 Tubes Hidrologi_Curah Hujan Daerah

http://slidepdf.com/reader/full/tubes-hidrologicurah-hujan-daerah 18/20

3&

No. $ahun

$inggi Hujan

'!!*

,%ohiet

" & &85,9;& &" &;9,5;

; && &1;,33

8 &; &51,35

5 &8 &"",5"

9 &5 "1;,85

3 &9 &3&,2

2 &3 &;3,33

1 &2 "38,;;

" &1 &5,2"

"" &" &35,93

"& &"" &2",&  $umber + Hasil Perhitungan

3.. 4e%i!u#an

$a-e# 3.11. Per-andingan $inggi Hujan Daerah Ma"%i!u! $ahunan

Dengan Metode Rata rata Hitung (Arithmatic mean method),

Po#igon $hie%%en (Thiessen polygon method) dan

Metode ,%ohiet (Isohyetal method)

Page 19: Tubes Hidrologi_Curah Hujan Daerah

8/18/2019 Tubes Hidrologi_Curah Hujan Daerah

http://slidepdf.com/reader/full/tubes-hidrologicurah-hujan-daerah 19/20

3;

No. $ahun

$inggi Hujan '!!*

Rata+rata

hitung$hie%%en ,%ohiet

" & &51,15 &59,8 &85,9;

& &" &;8,15 &;",8" &;9,5;; && &11,3 &15,"1 &1;,33

8 &; &95,5 &9",5 &51,35

5 &8 &"3,8 &"8,"; &"",5"

9 &5 &&,9 "11,55 "1;,85

3 &9 &32,85 &38,&9 &3&,2

2 &3 &8;,; &;1,98 &;3,33

1 &2 "31,85 "39,35 "38,;;

" &1 &53,"5 &5;,&2 &5,2"

"" &" &19,15 &1&,82 &35,93

"& &"" &23,95 &2;,&1 &2",&

$umber + Hasil Perhitungan

-ari hasil pada tabel diatas diketahui bahwa metode rata – rata hitung

menghasilkan hasil yang lebih besar dibandingkan metode poligon heissen dan

0sohiet. )adi dapat disimpulkan bahwa metode aritmatika atau rata – rata hitung lebih

tepat dalam mencari hujan daerah dalam persoalan ini. -asar penarikan kesimpulan

ini adalah dengan luas &",223& km&

 atau setara dengan &"22,3&& ha dan 8 stasiunhujan, metode yang paling tepat adalah metode rata – rata hitung seperti pernyataan

$uyono $osrodarsono %&;' untuk daerah antara &5 ha/5. ha dengan & atau ;

titik pengamatan dapat digunakan cara rata/rata. )ika dihitung dengan sebuah titik 

 pengamatan, harus dipakai sebuah pedoman. $elain itu juga didasari oleh pernyataan

metode rata/rata aljabar memberikan hasil yang baik apabila stasiun hujan tersebar 

secara merata di -A$ dan distribusi hujan relatif merata pada seluruh -A$

%riatmodjo, &2' dan penyataan metode rata – rata hitung adalah metode yang

 paling sederhana dalam perhitungan curah hujan daerah, metode ini cocok untuk 

kawasan dengan topografi rata atau datar, alat penakar tersebar merata atau hampir 

merata, dan harga indi?idual curah hujan tidak terlalu jauh dengan harga rata – 

ratanya %$uripin, &8+&3'.

Da5tar /a=aan

". $osrodarsono, $uyono, %"125'.  Hidrologi untuk Pengairan P. Pradnya

Paramitha, )akarta.

Page 20: Tubes Hidrologi_Curah Hujan Daerah

8/18/2019 Tubes Hidrologi_Curah Hujan Daerah

http://slidepdf.com/reader/full/tubes-hidrologicurah-hujan-daerah 20/20

38

&. imantara, .#. , %&"'. Hidrologi Praktis  =4. ubuk Agung, !andung

;. )oyce #artha dkk. !engenal "asar # dasar Hidrologi Co?a, !andung

8. $oewarno, %&'.  Hidrologi $perasional # %ilid &esatu, Penerbit =itra Aditya

!akti, !andung