Tuberkulosis Ganjil Farmasi B

45
Tuberculosis (TBC) Kelompok Ganjil Farmasi B

description

materi tbc , terapi non farmakologi, point point assesment, preskripsi 3,

Transcript of Tuberkulosis Ganjil Farmasi B

Page 1: Tuberkulosis Ganjil Farmasi B

Tuberculosis (TBC)Kelompok Ganjil

Farmasi B

Page 2: Tuberkulosis Ganjil Farmasi B

TUBERKULOSIS

Tuberkulosis merupakan infeksi bakteri kronik

yang disebabkan oleh Mycobacterium

tuberculosis dan ditandai oleh pembentukan

granuloma pada jaringan yang terinfeksi dan oleh

hipersensitivitas yang diperantarai sel (cell-

mediated hypersensitivity)(Daniel, 1995)

Page 3: Tuberkulosis Ganjil Farmasi B

Apakah Tuberkulosis itu ?Biasanya disingkat menjadi TB atau TBC

adalah penyakit menular disebabkan oleh

kuman tuberkulosis (Mycobacterium

Tuberculosis).Umumnya menyerang paru,

tetapi bisa juga menyerang bagian tubuh

lainnya seperti kelenjar getah bening, selaput

otak, kulit, tulang dan persendian, usus, ginjal

dan organ tubuh lainnya.

TUBERKULOSIS

Buku Saku PPTI (Penanggulangan

Pemberantasan Tuberkulosis

Indonesia)

Page 4: Tuberkulosis Ganjil Farmasi B

TUBERKULOSIS

• TUBERKULOSIS (TBC) ADALAH PENYAKIT MENULAR YANG PALING SERING TERJADI DI PARU-PARU

• PENYEBABNYA : Mycobacterium tuberkulosis

– GRAM (+), TAHAN SUASANA ASAM

– SUKAR DIBUNUH. KARENA DINDING SELNYA MENGANDUNG LIPIDA –GLIKOLIPID DAN LILIN (WAX) YANG SULIT DITEMBUS OLEH ZAT KIMIA

– TIDAK MENGELUARKAN ENZIM DAN TOKSIN

• GEJALANYA :

– BATUK KRONIS

– DEMAM

– BERKERINGAT WAKTU MALAM

– KELUHAN DI PERNAPASAN

– ANOREKSIA (KURANG NAFSU MAKAN)

– BERAT BADAN TURUN

– NYERI DI BAGIAN DADA

– DAHAKNYA MENGANDUNG DARAH

Page 5: Tuberkulosis Ganjil Farmasi B

Bagaimanakah cara penularannya ?Kuman TB disebarkan oleh pasien TB

yang belum berobat saat batuk atau

bersin tanpa menutup mulutnya.

Kemudian kuman TB masuk kedalam

paru orang yang sehat saat bernafas.

TUBERKULOSIS

Buku Saku PPTI (Penanggulangan Pemberantasan Tuberkulosis

Indonesia)

Page 6: Tuberkulosis Ganjil Farmasi B

ETIOLOGI

• Tuberkulosis adalah penyakit menular langsung yang disebabkan oleh Mycobacterium

tuberculosis, yang sebagian besar (80%) menyerang paru-paru. Mycobacterium

tuberculosis termasuk basil gram positif.

• Umumnya Mycobacterium tuberculosis menyerang paru dan sebagian kecil organ tubuh

lain. Kuman ini mempunyai sifat khusus, yakni tahan terhadap asam pada pewarnaan, hal

ini dipakai untuk identifikasi dahak secara mikroskopis.

• Mycobacterium tuberculosis cepat mati dengan matahari langsung, tetapi dapat bertahan

hidup pada tempat yang gelap dan lembab. Dalam jaringan tubuh, kuman dapat dormant

(tertidur sampai beberapa tahun). TB timbul berdasarkan kemampuannya untuk

memperbanyak diri di dalam sel-sel fagosit.

• Sumber penularan adalah penderita TB BTA positif pada waktu batuk atau bersin,

penderita menyebarkan kuman ke udara dalam bentuk droplet (percikan dahak). Droplet

yang mengandung kuman dapat bertahan di udara pada suhu kamar selama beberapa jam.

Orang dapat terinfeksi kalau droplet tersebut terhirup kedalam saluran pernafasan. Jadi

penularan TB tidak terjadi melalui perlengkapan makan, baju, dan perlengkapan tidur.

Page 7: Tuberkulosis Ganjil Farmasi B

Bagaimana kita tahu seseorang sakit TB ?Kita harus curiga apabila

seseorang mengalami

• batuk berdahak lebih

dari 2 minggu

Dapat juga disertai

gejala/keluhan antara

lain :• batuk campur darah,

• sering sesak napas,

• berkeringat waktu

malam tanpa kegiatan,• demam lebih dari 1

bulan,

• berat badan menurun,

lemas, dan tidak nafsu makan.

TANDA-TANDA TUBERKULOSIS

Page 8: Tuberkulosis Ganjil Farmasi B

Manifestasi Klinik

• Tuberkulosis sering dijuluki “the great imitator” yaitu suatu penyakit yang

mempunyai banyak kemiripan dengan penyakit lain yang juga

memberikan gejala umum seperti lemah dan demam.

TBC paru

Gejala Respiratorik

Gejala Sistemik

Page 9: Tuberkulosis Ganjil Farmasi B

Gejala respiratorik meliputi :

a. Batuk Gejala batuk timbul paling dini

b. Batuk darah Darah yang dikeluarkan dalam dahak

bervariasi

c. Sesak napas

d. Nyeri dada

Gejala sistemik, meliputi :

a. Demam Merupakan gejala yang sering dijumpai biasanya timbul

pada sore dan malam hari mirip demam influenza.

b. Gejala sistemik lain Gejala sistemik lain ialah keringat malam,

anoreksia, penurunan berat badan serta malaise.

Lanjutan...

Page 10: Tuberkulosis Ganjil Farmasi B

Patofisiologi

Kebanyakan infeksi TBC melalui pintu saluran pernafasan

Kuman dibatukkan/bersin terhisap organ sehat menempel dijalan nafas/paru-paru menetap/berkembang biak

membentuk sarang TB radang sal pernafasan komplek

primer : sembuh, sembuh dg bekas,komplikasi

• Kuman dibatukkan/bersin terhisap organ sehat menyebar

dari paru ketubuh lainnya melalui sistem peredaran darah,sistem

saluran limfe, saluran nafas(utama).

• Makin tinggi derajat positif hasil pemeriksaan dahak, makin

mudah tertular TBC. Jika hasil pemeriksaan dahak negatif maka

dianggap tersebut rentan tertular TBC.

Page 11: Tuberkulosis Ganjil Farmasi B

Kuman

dibatukkan/dibersinkan

PATOFISIOLOGI

A. TUBERKULOSIS PRIMER

droplet nuclei di udara

terisap oleh manusia sehat

menempel pd jln nafas

atau paru-paru

Bila ukuran partikel

< 5 mikrometer

Kuman akan dihadapi o/

neutrofil dan makrofag

Jaringan paru

Sarang primer/efek

primer/fokus Ghon menyebar

Page 12: Tuberkulosis Ganjil Farmasi B

Infeksi primer TBC seseorang terkena kuman TBC pertama kali masuk

saluran nafas infeksi disaluran nafas dalam alveoli tterjadi

peradangan.

• Hal ini disebabkan oleh kuman TB yang berkembang biak dengan cara

pembelahan diri di paru. Waktu terjadinya infeksi hingga pembentukan

komplek primer adalah sekitar 4-6 minggu.

• Kelanjutan infeksi primer tergantung dari banyaknya kuman yang

masuk dan respon daya tahan tubuh dapat menghentikan

perkembangan kuman TB

• Pada infeksi primer ini biasanya menjadi abses (terselubung) dan

berlangsung tanpa gejala, hanya batuk dan nafas berbunyi. Tetapi

pada orang-orang dengan sistem imun lemah dapat timbul radang

paru hebat, ciri-cirinya batuk kronik dan bersifat sangat menular. Masa

inkubasi sekitar 6 bulan.

Lanjutan...

Page 13: Tuberkulosis Ganjil Farmasi B

B. TUBERKULOSIS POST PRIMER (TUBERKULOSIS SEKUNDER)Kuman yang dormant pada tuberkulosis primer akanmuncul bertahun-tahun kemudian sebagai infeksi endogen menjadi tuberkulosis dewasa (tuberkulosis post primer=TB sekunder). Mayoritas reinfeksi mencapai 90%.

Tuberkulosis sekunder terjadi karena imunitas menurun : malnutrisi alkohol penyakit maligna DM AIDS Ginjal

Dimulai dengan sarang dini di regio atas paru (bagianapikal posterior lobus superior atau inferior). Invasinya kedaerah parenkim paru dan tidak ke nodus hiler paru

Page 14: Tuberkulosis Ganjil Farmasi B

KLASIFIKASI PENYAKIT DAN TIPE PENDERITA

Tuberkulosis paru adalah tuberkulosis yang menyerang jaringan parenchym

paru, tidak termasuk pleura (selaput paru). Berdasarkan hasil pemeriksaan

dahak, TB Paru dibagi dalam:

1) Tuberkulosis Paru BTA Positif.

• Sekurang-kurangnya 2 dari 3 spesimen dahak SPS hasilnya BTA positif.

• 1 spesimen dahak SPS hasilnya BTA positif dan foto rontgen dada

menunjukkan gambaran tuberkulosis aktif.

2) Tuberkulosis Paru BTA Negatif

Pemeriksaan 3 spesimen dahak SPS hasilnya BTA negatif dan foto rontgen

dada menunjukkan gambaran tuberkulosis aktif.

TB Paru BTA Negatif Rontgen Positif dibagi berdasarkan tingkat keparahan

penyakitnya, yaitu bentuk berat dan ringan. Bentuk berat bila gambaran foto

rontgen dada memperlihatkan gambaran kerusakan paru yang luas (misalnya

proses "far advanced" atau millier), dan/atau keadaan umum penderita buruk.

Page 15: Tuberkulosis Ganjil Farmasi B

Tuberkulosis Ekstra Paru adalah tuberkulosis yang menyerang organ tubuh

lain selain paru, misalnya pleura, selaput otak, selaput jantung (pericardium),

kelenjar lymfe, tulang, persendian, kulit, usus, ginjal, saluran kencing, alat

kelamin, dan lain-lain. TB ekstra-paru dibagi berdasarkan pada tingkat

keparahan penyakitnya, yaitu:

1) TB Ekstra Paru Ringan

Misalnya: TB kelenjar limphe, pleuritis eksudativa unilateral, tulang (kecuali

tulang belakang), sendi, dan kelenjar adrenal.

2) TB Ekstra-Paru Berat

Misalnya: meningitis, millier, perikarditis, peritonitis, pleuritis eksudativa

duplex, TB tulang belakang, TB usus, TB saluran kencing dan alat kelamin.

Lanjutan...

Page 16: Tuberkulosis Ganjil Farmasi B

Klasifikasi TBC berdasarkan riwayat pengobatan penderita

Kasus Baru adalah penderita yang belum pernah diobati dengan OAT atau

sudah pernah menelan OAT kurang dari satu bulan (30 dosis harian).

Kambuh (Relaps) adalah penderita tuberkulosis yang sebelumnya pernah

mendapat pengobatan tuberkulosis dan telah dinyatakan sembuh, kemudian

kembali lagi berobat dengan hasil pemeriksaan dahak BTA positif.

Pindahan (Transfer In) adalah penderita yang sedang mendapat pengobatan di

suatu kabupaten lain dan kemudian pindah berobat ke kabupaten ini. Penderita

pindahan tersebut harus membawa surat rujukan / pindah (Form TB. 09).

Lalai (Pengobatan setelah default/drop-out) adalah penderita yang sudah

berobat paling kurang 1 bulan, dan berhenti 2 bulan atau lebih, kemudian datang

kembali berobat. Umumnya penderita tersebut kembali dengan hasil

pemeriksaan dahak BTA positif.

Gagal adalah penderita BTA positif yang masih tetap positif atau kembali

menjadi positif pada akhir bulan ke 5 (satu bulan sebelum akhir pengobatan)

atau lebih; atau penderita dengan hasil BTA negatif Rontgen positif menjadi BTA

positif pada akhir bulan ke 2 pengobatan.

Kronis adalah penderita dengan hasil pemeriksaan masih BTA positif setelah

selesai pengobatan ulang kategori 2.

Page 17: Tuberkulosis Ganjil Farmasi B

Komplikasi

1. Pendarahan dari saluran pernafasan bagian bawah yang

dapat mengakibatkan kematian karena syok hipovolemik

atau tersumbatnya jalan nafas

2. Penyebaran infeksi ke organ lain Misalnya : otak, jantung,

persendian dan ginjal.

Page 18: Tuberkulosis Ganjil Farmasi B

Obat Anti Tuberkulosis (OAT)OAT Primer Mekanisme aksi Efek

Isoniazid (H) bakterisidal Membunuh metabolit aktif dari

mycobacteria

Rifampicin (R) bakterisidal Membunuh metabolit aktif dan semi

dormant dari mycobacteria

Pirazinamid (Z) bakterisidal Membunuh mycobacteria pada pH asam

Streptomisin (S) bakteriostatik Menghentikan pertumbuhan dan reproduksi

tapi tidak membunuh Mycobacteria

Etambutol (E) bakteriostatik Menghentikan pertumbuhan dan reproduksi

tapi tidak membunuh Mycobacteria

• OAT Sekunder : etionamid, paraaminosalisilat, sikloserin, amikasin, kanamisin dan kapreomisin dpt mhmbt

pertumbuhan Mycobacterium tuberculosis (Coberly, 2001; Porth, 1991)

Page 19: Tuberkulosis Ganjil Farmasi B
Page 20: Tuberkulosis Ganjil Farmasi B

REGIMEN PENGOBATAN

Paduan OAT Yang Digunakan Di Indonesia

Paduan pengobatan yang digunakan oleh Program Nasional Penanggulangan

TB oleh Pemerintah Indonesia :

•Kategori 1 : 2HRZE/4H3R3.

•Kategori 2 : 2HRZES/HRZE/5H3R3E3.

•Kategori 3 : 2 HRZ/4H3R3.

•Disamping ketiga kategori ini, disediakan paduan obat sisipan (HRZE)

Page 21: Tuberkulosis Ganjil Farmasi B

KATEGORI-1 (2HRZE/4H3R3)

Tahap intensif terdiri dari HRZE diberikan setiap hari selama 2 bulan.

Kemudian diteruskan dengan tahap lanjutan yang terdiri dari HR

diberikan tiga kali dalam seminggu selama 4 bulan.

Obat ini diberikan untuk:

Penderita baru TB Paru BTA Positif.

Penderita baru TB Paru BTA negatif Röntgen Positif yang “sakit berat”

Penderita TB Ekstra Paru berat

Page 22: Tuberkulosis Ganjil Farmasi B
Page 23: Tuberkulosis Ganjil Farmasi B

KATEGORI -2 (2HRZES/HRZE/5H3R3E3)

Tahap intensif diberikan selama 3 bulan, yang terdiri dari 2 bulan

dengan HRZES setiap hari. Dilanjutkan 1 bulan dengan HRZE setiap

hari. Setelah itu diteruskan dengan tahap lanjutan selama 5 bulan

dengan HRE yang diberikan tiga kali dalam seminggu.

Obat ini diberikan untuk penderita TB paru BTA(+) yang sebelumnya

pernah diobati, yaitu:

•Penderita kambuh (relaps)

•Penderita gagal (failure)

•Penderita dengan pengobatan setelah lalai (after default).

Page 24: Tuberkulosis Ganjil Farmasi B
Page 25: Tuberkulosis Ganjil Farmasi B

KATEGORI-3 (2HRZ/4H3R3)

Tahap intensif terdiri dari HRZ diberikan setiap hari selama 2 bulan

(2HRZ), diteruskan dengan tahap lanjutan terdiri dariHR selama 4

bulan diberikan 3 kali seminggu.

Obat ini diberikan untuk:

•Penderita baru BTA negatif dan röntgen positif sakit ringan,

•Penderita TB ekstra paru ringan.

Page 26: Tuberkulosis Ganjil Farmasi B
Page 27: Tuberkulosis Ganjil Farmasi B

Tuberkulosis pada anak

Page 28: Tuberkulosis Ganjil Farmasi B

Gejala sistemik/umum TB anak

adalah sebagai berikut:

1. Berat badan turun tanpa sebab yang jelas atau berat badan tidak naik denganadekuat atau tidak naik dalam 1 bulan setelah diberikan upaya perbaikan giziyang baik.

2. Demam lama (≥2 minggu) dan/atau berulang tanpa sebab yang jelas (bukandemam tifoid, infeksi saluran kemih, malaria, dan lain-lain). Demam umumnya tidaktinggi. Keringat malam saja bukan merupakan gejala spesifik TB pada anak apabilatidak disertai dengan gejala-gejala sistemik/umum lain.

3. Batuk lama ≥3 minggu, batuk bersifat non-remitting (tidak pernah reda atauintensitas semakin lama semakin parah) dan sebab lain batuk telah dapatdisingkirkan.

4. Nafsu makan tidak ada (anoreksia) atau berkurang, disertai gagal tumbuh(failure to thrive).

5. Lesu atau malaise, anak kurang aktif bermain.

6. Diare persisten/menetap (>2 minggu) yang tidak sembuh dengan pengobatanbaku diare.

Page 29: Tuberkulosis Ganjil Farmasi B

Tatalaksana medikamentosa TB Anak terdiri dari terapi

(pengobatan) dan profilaksis (pencegahan). Terapi TB

diberikan pada anak yang sakit TB, sedangkan profilaksis TB

diberikan pada anak yang kontak TB (profilaksis primer) atau

anak yang terinfeksi TB tanpa sakit TB (profilaksis sekunder).

Beberapa hal penting dalam tatalaksana TB Anak adalah:

Obat TB diberikan dalam paduan obat tidak boleh diberikan

sebagai monoterapi.

Pemberian gizi yang adekuat.

Mencari penyakit penyerta, jika ada ditatalaksana secara

bersamaan.

Page 30: Tuberkulosis Ganjil Farmasi B

Paduan OAT Anak Prinsip pengobatan TB anak:

OAT diberikan dalam bentuk kombinasi minimal 3 macam obat untuk mencegah

terjadinya resistensi obat dan untuk membunuh kuman intraseluler dan

ekstraseluler

Waktu pengobatan TB pada anak 6-12 bulan. pemberian obat jangka panjang

selain untuk membunuh kuman juga untuk mengurangi kemungkinan terjadinya

kekambuhan

Pengobatan TB pada anak dibagi dalam 2 tahap: o Tahap intensif, selama 2 bulan

pertama. Pada tahap intensif, diberikan minimal 3 macam obat, tergantung hasil

pemeriksaan bakteriologis dan berat ringannya penyakit. o Tahap Lanjutan,

selama 4-10 bulan selanjutnya, tergantung hasil pemeriksaan bakteriologis dan

berat ringannya penyakit. Selama tahap intensif dan lanjutan, OAT pada anak

diberikan setiap hari untuk mengurangi ketidakteraturan minum obat yang lebih

sering terjadi jika obat tidak diminum setiap hari.

Page 31: Tuberkulosis Ganjil Farmasi B

Kombinasi dosis tetap OAT KDT (FDC=Fixed Dose Combination) Untuk mempermudah pemberian OAT

sehingga meningkatkan keteraturan minum obat, paduan OAT disediakan dalam bentuk paket KDT/ FDC. Satu

paket dibuat untuk satu pasien untuk satu masa pengobatan. Paket KDT untuk anak berisi obat fase intensif, yaitu

rifampisin (R) 75mg, INH (H) 50 mg, dan pirazinamid (Z) 150 mg, serta obat fase lanjutan, yaitu R 75 mg dan H

50 mg dalam satu paket.

Page 32: Tuberkulosis Ganjil Farmasi B

Keterangan: R: Rifampisin; H: Isoniasid; Z: Pirazinamid

• Bayi di bawah 5 kg pemberian OAT secara terpisah, tidak dalam bentuk kombinasi dosis tetap, dan sebaiknya dirujuk

ke RS rujukan

• Apabila ada kenaikan BB maka dosis/jumlah tablet yang diberikan, menyesuaikan berat badan saat itu

• Untuk anak obesitas, dosis KDT menggunakan Berat Badan ideal (sesuai umur). Tabel Berat Badan berdasarkan

umur dapat dilihat di lampiran

• OAT KDT harus diberikan secara utuh (tidak boleh dibelah, dan tidak boleh digerus)

• Obat dapat diberikan dengan cara ditelan utuh, dikunyah/dikulum (chewable), atau dimasukkan air dalam sendok

(dispersable).

• Obat diberikan pada saat perut kosong, atau paling cepat 1 jam setelah makan

• Apabila OAT lepas diberikan dalam bentuk puyer, maka semua obat tidak boleh digerus bersama dan dicampur dalam

satu puyer

Page 33: Tuberkulosis Ganjil Farmasi B

DRPs Pyrazinamide

Page 34: Tuberkulosis Ganjil Farmasi B

Drps streptomycin

JANGAN menggunakan streptomycin jika:

1. pasien alergi untuk setiap bahan dalam streptomisin atau obat-obatan lain yang sejenis

2. pasien mengkonsumsi obat relaksan otot nondepolarisasi (misalnya, pancuronium)

3. pasien sedang hamil, berencana hamil, atau menyusui

4. pasien sedang mengonsumsi obat resep atau nonprescription, persiapan herbal, atau suplemen makanan

5. pasien memiliki alergi terhadap obat-obatan, makanan, atau zat lain

6. jika Anda memiliki diare, gangguan saraf kranial kedelapan, perut atau infeksi usus, atau gagal ginjal

7. pasien dehidrasi (diare yang berlebihan, mual, atau muntah menyebabkan ketidakseimbangan elektrolit)

8. pasien memiliki kelemahan otot atau penyakit Parkinson

Hubungi dokter atau penyedia perawatan kesehatan Anda segera jika salah satu berlaku pada pasien

Page 35: Tuberkulosis Ganjil Farmasi B

NO.dr

pDRPs yang ditemukan Penyelesaian

1Obat susah di absorpsi ketika ada makanan (A to Z drug

facts)

Diberikan 1 jam sebelum makan

atau 2 jam setelah makan

2 Jika terdapat iritasi lambung (A to Z drug facts)

Maka diberikan pada saat

makan, meskipun makanan bisa

mengurangi absorpsi

3 Jika terdapat iritasi lambung (A to Z drug facts)Bisa diberikan antasida 1 jam

sebelum minum obat

4Jika terdapat mual, muntah, anoreksia, atau diare (A to Z

drug facts)

Diberikan antiemetik, atau obat

antidiare, juga menilai

hepatotoksisitas

DRPs isoniazid

Page 36: Tuberkulosis Ganjil Farmasi B

Drps Rifampisin

DRPS Penyelesaian

Rifampisin berinterkasi dengan antasida,

karena dapat mengurangi absorbsi dari

rifampisin

Maka penggunaannya harus diberi interval

waktu

Salah satu efek samping dari rifampisin

dapat menimbulkan gangguan fungsi hati

Maka pada pengobatan jangka panjang

dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan

fungsi hati.

Makanan dapat menurunkan absorbsi

rifampisin;

diminum 1 jam sebelum makan atau 2 jam

sesudah makan

Page 37: Tuberkulosis Ganjil Farmasi B

Resep

Page 38: Tuberkulosis Ganjil Farmasi B

Point point assesment

Menanyakan keluhan pasien

Apakah pasien mengalami batuk lebih dari 2 minggu.

Apakah ketika batuk keluar berupa darah atau dahak

Apakah pasien keringat dingin pada malam hari tanpa aktivitas

Mengalami demam tanpa sebab

Apakaah nafsu makan menurun

Sering mengalami sesak

Apakah pasien mengalami penurunan berat badan

Sebelumnya apakah pernah kontak dengan penderita TB

Sebelumnya apakah pasien sudah melakukan terapi penyembuhan atau tidak

Jika belum, tanyakan berapa lama sudah mengalami gejala

Jika iya, maka tanyakan sdh berapa lama mengkonsumsi obat terebut

Obat apa saja yang sdh dikonsumsi

Apabila pasien putus terapi, tanyakan alasan apa yang membuat pasien tidak patuh.

Apakah pasien mempunyai alergi terhadap antibiotic atau tidak.

Page 39: Tuberkulosis Ganjil Farmasi B

KIE TBC

KIE Rifampicin

• Jelaskan pada pasien terkait informasi obat. Penyimpanan di suhu ruang

• Fungsinya untuk terapi ajuvan tuberkulosis.

• Diberikan 30 menit-1 jam sebelum makan atau 2 jam sesudah makan.

• Informasikan pasien bahwa cairan tubuh dapat berubah menjadi merah-oranye.

• Memberitahu pasien bahwa obat dapat menyebabkan kantuk sehingga harus berhati-hati dan hindari aktifitas yang memerlukan konsentrasi tinggi.

• Dianjurkan memberitahu dokter jika terjadi mual, muntah, diare, sakit

kuning, demam, perubahan warna atau konsistensi tinja, malaise atau kuadran nyeri perut kanan, perdarahan yang tidak biasa atau memar, petechiae, hematuria, gusi berdarah, atau pucat.

• Berikan info kepada pasien, bila warna urin merah tidak perlu khawatir.

Page 40: Tuberkulosis Ganjil Farmasi B

KIE ETAMBUTOL

Etambutol untuk pengobatan TBC.

Konsumsi obat sesuai jadwal, dengan makanan.

Hindari kehilangan dosis dan jangan dihentikan tanpa konsultasi dokter.

Hindari mengkonsumsi antasida yang mengandung alumunium paling sedikit 4 jam setelah mengkonsumsi etambutol karena dapat mengurangi absorbsi etambutol.

Dapat menyebabkan gangguan GI (kecil, makan yang rutin dan perawatan mulut yang baik dapat membantu), pusing, kantuk (hindari menyetir dan mengerjakan kegiatan yang membutuhkan kewaspadaan sampai respon obat diketahui).

Sering melakukan pemeriksaan mata dan pemeriksaan kesehatanberkala untuk mengevaluasi efek obat. Laporkan perubahanpenglihatan, mati rasa atau kesemutan dari ekstremitas, atau kehilangan nafsu makan terus-menerus.

Menginformasikan prescriber jika Anda hamil atau berniat untuk hamil

Disimpan di suhu ruang

Page 41: Tuberkulosis Ganjil Farmasi B

KIE PYRAZINAMIDE

Jelaskan kepada pasien untuk terapi jangka panjang (6 bulan

sampai 2 tahun) akan diperlukan.

Menyarankan kepada pasien untuk menghindari asupan minuman

beralkohol dan produk yang mengandung alkohol.

Tekankan pentingnya pemeriksaan tindak lanjut untuk memantau

efektivitas terapi dan mengidentifikasi efek samping

Page 42: Tuberkulosis Ganjil Farmasi B

KIE ISONIAZID

Gunakan obat isoniazid oral pada perut kosong minimal 1 jam

sebelum atau 2 jam setelah makan. Jika iritasi GI menjadi masalah,

obat dapat diberikan dengan makanan , meskipun makanan

menurun penyerapan obat.

Tekankan kepada pasien bahwa pengobatan akan panjang dan

pasien yang harus menyelesaikan seluruh terapinya. Kambuh TBC

lebih tinggi jika kemoterapi dihentikan sebelum waktunya.

Menyarankan kepada pasien untuk menghindari asupan minuman

beralkohol dan produk yang mengandung alkohol

Page 43: Tuberkulosis Ganjil Farmasi B

KIE Streptomisin

Efek samping kadang sakit kepala sebentar, reaksi anafilaktik,

agranulositosis, anemia aplastik, demam obat. Efek kecil sekitar

parestesi di muka terutama disekitar mulut serta rasa kesemutan

ditangan

Pada pengobatan jangka lama dapat tejadi resistensi kuman

terhadap penggunaan bersamaan streptomisin dengan

antituberkulosis lain.

Page 44: Tuberkulosis Ganjil Farmasi B

KIE VITAMIN B6

Mampu mengatasi efek samping yg ditimbulkan oleh isoniazid

(INH),yaitu kesemutan sampai dengan rasa terbakar di kaki, dengan

dosis 100mg/hari.

Page 45: Tuberkulosis Ganjil Farmasi B

Terapi non farmakologi :

- Sering berjemur dibawah sinar matahari pagi ( pikul 6-8 pgi )

- Memperbanyak istirahat

- Diet sehat, dianjurkan mengkonsumsi banyak lemak dan Vitamin A untuk

membentuk jaringan lemak baru dan meningkatkan sistem imun.

- Menjaga kebersihan lingkungan sekitar tempat tinggal

- Menjaga sirkulasi udara di dalam rumah agar selalu berganti dengan udarayang

baru

- Berolahraga, seperti jalan santai dipagi hari.