Tuberkulosis-Anak ADI UGI

download Tuberkulosis-Anak ADI UGI

of 26

Transcript of Tuberkulosis-Anak ADI UGI

  • 7/23/2019 Tuberkulosis-Anak ADI UGI

    1/26

    1

    BAB IPENDAHULUAN

    1.1 Latar BelakangSejak akhir tahun 1990-an, dilakukan deteksi terhadap beberapa

    penyakit yang kembali muncul dan menjadi masalah, terutama di negara

    maju. Salah satu di antaranya adalah TB. World Health Orgaization

    memperkirakan bahwa sepertiga penduduk dunia ( miliar !rang" telah

    terin#eksi !leh M. tuberculosis, dengan angka tertinggi di $#rika, $sia, dan

    $merika %atin. &' memperkirakan pada tahun 01) insiden penyakit TB

    di seluruh dunia mencapai 9 juta penderita dan mengakibatkan 1,* juta

    kematian, )+0.000 kematian (&', 01".Tuberkul!sis terutama TB paru, merupakan masalah yang timbul tidak

    hanya di negara berkembang, tetapi juga di negara maju. Tuberkul!sis

    tetap merupakan salah satu penyebab tingginya angka m!rbiditas dan

    m!rtalitas, baik di negara berkembang maupun negara maju. $da tiga hal

    yang mempengaruhi epidemi!l!gi TB setelah tahun 1990, yaitu perubahan

    strategi pengendalian, in#eksi ', dan pertumbuhan p!pulasi yang cepat./enyakit TB merupakan masalah utama kesehatan masyarakat di

    nd!nesia. enurut hasil Sur2ey 3esehatan 4umah Tangga (S34T 199*"

    penyakit TB merupakan penyebab kematian n!m!r tiga setelah penyakit

    kardi!2askuler dan penyakit saluran perna#asan pada semua kel!mp!k

    umur (%itbang, 010".5stimasi &' tahun 009, jumlah kasus TB baru di nd!nesia adalah

    *6).000 !rang pertahun dan menyebabkan kematian sekitar 10.000 !rang

    per tahun. 7umlah kasus TB anak dari 8 4umah Sakit /usat /endidikan di

    nd!nesia selama * tahun (1996-00" adalah 1.06+ penderita TB dengan

    angka kematian 0-1,1 pada kel!mp!k usia terbanyak adalah 1-+0

    bulan (,9". Tuberkul!sis anak merupakan #akt!r penting di negara-

    negara berkembang karena jumlah anak berusia kurang dari 1* tahun

    adalah 0-*0 dari jumlah p!pulasi (Buku $jar 4espir!l!gi $nak :$,

    010"./enyakit tuberkul!sis pada anak merupakan penyakit yang bersi#at

    sistemik, yang dapat bermani#estasi pada berbagai !rgan, terutama paru.

    Si#at sistemik ini disebabkan !leh penyebaran hemat!gen dan lim#!gen

    setelah terjadi in#eksi yc!bacterium tuberkul!sis. :ata insidens dan

  • 7/23/2019 Tuberkulosis-Anak ADI UGI

    2/26

    2

    pre2alens tuberkul!sis anak tidak mudah. :engan penelitian indeks

    tuberkulin dapat diperkirakan angka kejadian pre2alens tuberkul!sis anak.

    3riteria masalah tuberkul!sis di suatu negara adalah kasus BT$ p!siti# per

    satu juta penduduk. 7adi sampai saat ini belum ada satu negara pun yang

    bebas tuberkul!sis.TB merupakan penyakit yang dapat dicegah dengan pemberian

    imunisasi B; pada anak dan peng!batan sumber in#eksi, yaitu penderita

    TB dewasa. :isamping itu dengan adanya penyakit karena ' maka

    perhatian pada penyakit TB harus lebih ditingkatkan. $nak biasanya tertular

    TB, atau juga disebut mendapat in#eksi primer TB, akan membentuk

    imunitas sehingga uji tuberkulin akan menjadi p!siti#. Tidak semua anak

    yang terin#eksi TB primer ini akan sakit TB.Tuberkul!sis primer pada anak kurang membahayakan masyarakat

    karena kebanyakan tidak menular, tetapi bagi anak itu sendiri cukup

    berbahaya !leh karena dapat timbul TB ekstra th!rakal yang sering kali

    menjadi sebab kematian atau menimbulkan cacat, isal pada TB

    eningitis (andana, 01*".:iagn!sis yang paling tepat untuk TB adalah bila ditemukan basil

    TB dari bahan < bahan seperti sputum, bilasan lambung, bi!psy dan lain< lain, tetapi hal ini sulit didapat pada anak. Sebagian besar diagn!sis TB

    anak didasarkan atas gambaran klinik, gambaran radi!l!gis dan uji

    tuberkulin. leh karena itu kami menulis re#erat ini untuk membahas

    mengenai diagn!sis dan tatalaksana tuberkul!sis paru pada anak.

  • 7/23/2019 Tuberkulosis-Anak ADI UGI

    3/26

    3

    BAB IITINJAUAN PUSTAKA

    2.1 Definisi

    Tuberkul!sis (TB" anak adalah penyakit in#eksi yang disebabkan !leh

    M. tuberkulosis pada anak berusia =1* tahun (/ed!man :iagn!sis dan

    Terapi lmu 3esehatan $nak, 01".

    2.2 Etiologi

    Mycobacterium tuberculosis complex, dan yang menjadi penyebab

    utama penyakit tuberkul!sis pada manusia adalah M. Tuberculosis

    (/ed!man :iagn!sis dan Terapi lmu 3esehatan $nak, 01".

    2.3 Ei!e"iologienurut perkiraan &' pada tahun 1999, jumlah kasus TB baru si

    nd!nesia adalah *6).000 !rang per tahun dan menyebabkan kematian

    sekitar 10.000 !rang per tahun. &' memperkirakan bahwa TB

    merupakan penyakit in#eksi yang paling banyak menyebabkan kematian

    pada anak dan !rang dewasa. 3ematian akibat TB lebih banyak daripada

    kematian karena kehamilan, persalinan, dan ni#as. 7umlah seluruh kasus

    TB anak dari tujuh 4umah Sakit (4S" /usat /endidikan di nd!nesia

    selama * tahun (1996 < 00" adalah 106+ penyandang TB dengan angka

    kematian yang ber2ariaasi dari 0 - 1,1. 3el!mp!k usia terbanyak

    adalah usia 1 < +0 bulan (,9", sedangkan untuk bayi =1 bulan

    didapatkan 1+,* (Buku $jar 4espir!l!gi $nak :$, 010".3arena sulitnya menegakkan diagn!sis TB pada anak, data TB anak

    sangat terbatas, termasuk di nd!nesia. >ntuk mengatasi kesulitan

    tersebut, &' sedang melakukan upaya dengan cara membuat

    k!nsensus diagn!sis di berbagai negara. :engan adanya k!nsensus ini

    diharapkan diagn!sis TB anak dapat ditegakkan, sehingga kemungkina

    overdiagnosis atau underdiagnosis dapat diperkecil dan angka pre2alens

    pastinya dapat diketahui (Buku $jar 4espir!l!gi $nak :$, 010".

  • 7/23/2019 Tuberkulosis-Anak ADI UGI

    4/26

    4

    2.# KlasifikasiBerikut adalah klasi#ikasi dari tuberkul!sis? (@T/-/, 01".

    1. 3lasi#ikasi berdasarkan status bakteri!l!gisa. Bakteri!l!gis terk!n#irmasiSe!rang pasien TB dengan spesimen bi!l!gip!siti# baikpemeriksaan

    mikr!sk!p BT$, kultur atau tes diagn!stik cepat (sepertiApert TB

    4C".b. :iagn!sa klinis

    Se!rang pasien yang tidak memenuhi kriteria bakteri!l!gi tetapi telah

    didiagn!sis dengan TB akti# !leh d!kter dan d!kter telah

    memutuskan untuk memberikan peng!batan TB pada pasien. ni

    mencakup kasus TB paru BT$ negati#, pasirn TB deng BT$ tidak

    diperiksa, pasien dengan kelainan A4, dan kasus ekstra-paru tanpa

    k!n#irmasi lab!rat!rium.. 3lasi#ikasi berdasarkan l!kasi anat!mi

    a. TB paruengacu pada kasus tuberkul!sis yang melibatkan parenkim paru,

    tidak termasuk pleura dan kelenjar parahilus.b. TB ekstra paru

    engacu pada kasus tuberkul!sis yang melibatkan !rgan

    selain paru-paru (misalnya, laring, pleura, kelenjar getah bening,

    abd!men, genit!-urinaria, kulit, sendi dan tulang, meninges".

    :iagn!sis hist!l!gi TB ekstra paru melalui bi!psi dari l!kasi yang

    tepat akan dijadikan diagn!sis klinis dari TB.TB %aring, meskipun kemungkinan BT$ p!siti#, dianggap sebagai

    ekstrakasus paru dengan tidak adanya in#iltrat di paru pada A4./asien TB paru dengan atau tanpa TB ekstra paru harus

    diklasi#ikasikan sebagai TB paru.3. klasi#ikasi berdasarkan riwayat peng!batan sebelumnya

    a. 3asus baruSe!rang pasien yang tidak pernah mendapatkan peng!batan untuk

    TB atau yang telah mendapatkan bat TB selama kurang dari satu

    (=1" bulan. Terapi pencegahan is!niaDid atau rejimen pencegahan

    lainnya tidak dianggap sebagai peng!batan TB sebelumnya.b. 3asus peng!batan kembali

    Se!rang pasien yang sebelumnya telah mendapat peng!batan TB

    setidaknya lebih dari satu bulan.. 3lasi#ikasi berdasarkan resistensi !bat

    a. !n!resistant-TB

    4esistensi terhadap satu !bat anti TB lini pertama saja.

    b. /!lydrug resistant-TB

  • 7/23/2019 Tuberkulosis-Anak ADI UGI

    5/26

    5

    4esistensi terhadap lebih dari satu !bat TB lini pertama (Selain dari

    s!niaDid dan 4i#ampisin".

    c. ulti :rug 4esistant TB4esistensi terhadap setidaknya baik s!niaDid dan 4i#ampisin.

    d. 5Etensi2ely drug resistantb TB (A:4-TB"4esistensi terhadap #lu!r!Fuin!l!ne dan setidaknya salah satu dari

    tiga dari !bat lini kedua !bat suntik (kapre!misin, 3anamisin dan

    $mikacin", di samping resistensi multidrug.e. 4i#ampisin 4esistant TB

    4esistensi terhadap 4i#ampisin terdeteksi menggunakan met!de

    #en!tipik atau gen!tipe, dengan atau tanpa resistensi terhadap !bat

    anti TB lainnya.!. 3lasi#ikasi berdasarkan beratnya penyakit

    a. TB ringanTB yang tidak beresik! menimgulkan kecacatan berat atau

    kematian, misalnya TB primer tanpa k!mplikasi, TB kulit, TB

    kelenjar, dllb. TB Berat

    TB yang bersik! menimbulkan kecacatan atau kematian, misalnya

    TB meningitis, TB milier, TB tulang dan sendi, TB abd!men, TB

    dengan ' dan TB resisten !bat.

    2.$ %aktor &isikoTerdapat beberapa #akt!r yang mempermudah terjadiya in#eksi TB

    maupun timbulnya penyakit TB pada anak, antara lain ?

    2.$.1 &isiko Infeksi TBCakt!r risik! terjadinya in#eksi TB antara lain adalah anak yang

    terpajan dengan !rang dewasa dengan TB akti# (k!ntak TB p!siti#",

    daerah endemis, kemiskinan, lingkungan yang tidak sehat (higiene

    dan sanitasi yang tidak baik", dan tempat penampungan umum

    (panti asuhan, penjara, atau panti perawatan lain", yang banyak

    terdapat pasien TB dewasa akti# (Buku $jar 4espir!l!gi $nak :$,

    010".Sumber in#eksi TB pada anak yang terpenting adalah pajanan

    terhadap !rang dewasa yang in#eksius, terutama yang BT$ p!siti#.

    Berarti, bayi dari se!rang ibu dengan BT$ p!siti# meiliki risik! tinggi

    terin#eksi TB. Semakin erat bayi tersebut dengan ibunya, semakin

  • 7/23/2019 Tuberkulosis-Anak ADI UGI

    6/26

    6

    besar pula kemungkinan bayi tersebut terpajan percik renik ("roplet

    #uclei" yang in#eksius (Buku $jar 4espir!l!gi $nak :$, 010".

    4isik! timbulnya transisi kuman dari !rang dewasa ke anak akan

    lebih tinggi jika pasien dewasa tersebut mempunyai BT$ sputum

    p!siti#, in#iltrat luas atau ka2itas pada l!bus atas, pr!duksi sputum

    banyak dan encer, batuk pr!dukti# dan kuat, serta terdapat #akt!r

    lingkungan yang kurang sehat terutama sirkulasi udara yang tidak

    baik (Buku $jar 4espir!l!gi $nak :$, 010"./asien TB anak jarang menularkan kuman pada anak lain atau

    !rang dewasa di sekitarnya. 'al ini dikarenakan kuman TB sangat

    jarang ditemukan di dalam sekret end!br!nkial pada anak. $da

    beberapa hal yang dapat menjelaskan hal tersebut, pertama, jumlah

    kuman TB pada anak biasanya sedikit (paucibacillary", tetapi karena

    imunitas anak masih lemah, jumlah yang sedikit tersebut sudah

    mampu menyebabkan sakit. 3edua, l!kasi in#eksi primer kemudian

    berkembang menjadi sakit TB primer biasanya terjadi di daerah

    parenkim yang jauh dari br!nkus, sehingga tidak terjadi pr!duksi

    sputum. 3etiga, tidak adasedikitnya pr!duksi sputum dan tidak

    terdapatnya resept!r batuk di daerah parenkim menyebabkan

    jarangnya terdapat gejala batuk pada TB anak (Buku $jar

    4espir!l!gi $nak :$, 010".

    2.$.2 &isiko Sakit TB$nak yang terin#eksi TB tidak selalu akan mengalami sakit TB.

    $da beberapa #akt!r yang menyebabkan in#eksi TB pada anak

    berkembang menjadi sakit TB. Cakt!r risik! yang pertama adalah

    usia. $nak berusia G* tahun mempunyai risik! lebih besar

    mengalami pr!gresi in#eksi menjadi sakit TB karena imunitas

    selulernya belum berkembang sempurna (imatur". $kan tetapi risik!

    sakit TB ini akan berkurang secara bertahap seiring dengan

    pertambahan usia. /ada bayi yang terin#eksi TB, )nya akan

    menjadi sakit TB, anak usia 1-* tahun menjadi , pada usia

    remaja 1*, dan pada dewasa *-10anak berusia = * tahun

    berisik! tinggi mengalami TB diseminata (TB milier dan TB

    meningitis", dengan angka m!rbiditas dan m!rtalitas yang tinggi.

  • 7/23/2019 Tuberkulosis-Anak ADI UGI

    7/26

    7

    4isik! tertinggi pr!grsi2itas dari in#eksi menjadi sakit TB adalah

    setelah 1 tahun pertama setelh in#eksi, terutama selama + bulan

    pertama (Buku $jar 4espir!l!gi $nak :$, 010".Cakt!r risik! berikutnya adalah in#eksi baru yang ditandai

    dengan adanya k!n2ersi uji tuberkulin (dari negati# menjadi p!siti#"

    dalam 1 tahun terakhir. Cakt!r risik! lainnya adalah malnutrisi,

    keadaan imun!k!mpr!mais (misal pada in#eksi ', keganasan,

    transplantasi !rgan, dan peng!batan imun!supresi", :, dan gagal

    ginjal kr!nik. Cakt!r yang tidak kalah penting pada epidemi!l!gi TB

    adalah status s!si!ek!n!mi yang rendah, penghasilan yang kurang,

    kepadatan hunian, pengangguran, pendidikan yang rendah, dan

    kurangnya dana untuk pelayanan masyarakat. :i negara maju

    migrasi penduduk menjadi salah satu #akt!r risik!, sedangkan di

    nd!nesia, hal ini belum menjadi masalah yang berarti. Cakt!r lain

    yang mempunyai risik! terjadinya penyakit TB adalah 2irulensi dari

    M. tuberculosis dan d!sis in#eksinya. $kan tetapi secara klinis, hal

    ini sulit dibuktikan (Buku $jar 4espir!l!gi $nak :$, 010".

    2.' Patogenesis/aru merupakanport d$entree lebih dari 96 kasus in#eksi TB. 3arena

    ukurannya yang sangat kecil (= * mikr!meter", kuman TB dalam percik

    renik (droplet nuclei" yang terhirup dapat mencapai al2e!lus. /ada

    sebagian kasus, kuman TB dapat dihancurkan seluruhnya !leh mekanisme

    imun!l!gik n!nspesi#ik, sehingga tidak terjadi resp!n imun!l!gis spesi#ik.

    $kan tetapi, sebagian kasus lainnya, tidak seluruhnya dapat dihancurkan

    pada indi2idu yang tidak dapat menghancurkan seluruh kuman, makr!#ag

    al2e!lus akan mem#ag!sit kuman TB yang sebagian besar dihancurkan.

    $kan tetapi, sebagian kecil kuman TB yang tidak dapat dihancurkan akan

    terus berkembang biak dalam makr!#ag. Selanjutnya, kuman TB

    membentuk lesi di tempat tersebut, yang dinamakan fok(s ri"er )*on.:ari #!kus primer ;h!n, kuman TB menyebar melalui saluran lim#e

    menuju kelenjer lim#e regi!nal, yaitu kelenjer lim#e yang mempunyai

    saluran lim#e ke l!kasi #!kus primer. /enyebaran ini menyebabkan

    terjadinya in#lamasi di saluran lim#e (li"fangitis" dan di kelenjer lim#e

    (li"fa!enitis" yang terkena. 7ika #!kus primer terletak di l!bus bawah atau

  • 7/23/2019 Tuberkulosis-Anak ADI UGI

    8/26

    8

    tengah, kelenjer lim#e yang akan terlibat adalah kelenjer lim#e parahilus

    (perihiler", sedangkan jika #!kus primer terletak di apeks paru, yang akan

    terlibat adalah kelenjer paratrakeal. ;abungan antara #!kus primer,

    lim#angitis, dan lim#adenitis dinamakan ko"leks ri"er +primary

    complex,.&aktu yang diperlukan sejak masuknya kuman TB hingga

    terbentuknya k!mpleks primer secara lengkap disebut "asa ink(-asi. 'al

    ini berbeda dengan pengertian masa inkubasi pada pr!ses in#eksi lain,

    yaitu waktu yang diperlukan sejak masuknya kuman hingga timbulnya

    gejala penyakit. asa inkubasi TB ber2ariasi selama < 1 minggu,

    biasanya berlangsung selama < 6 minggu. Selama masa inkubasi

    tersebut, kuman berkembang biak hingga mencapai jumlah 10)< 10, yaitu

    jumlah yang cukup untuk merangsang resp!n imunitas seluler./ada saat terbentuknya k!mpleks primer, in#eksi TB primer dinyatakan

    telah terjadi. Setelah terjadi k!mpleks primer, imunitas seluler tubuh

    terhadap TB terbentuk, yang dapat diketahui dengan adanya

    hipersensiti2itas terhadap tuberkul!pr!tein, yaitu uji tuberkulin p!siti#.

    Selama masa inkubasi, uji tuberkulin masih negati#. /ada sebagian besar

    indi2idu dengan sistem imun yang ber#ungsi baik, pada saat sistem imun

    seluler berkembang, pr!li#erasi kuman TB berhenti. $kan tetapi, sejumlah

    kecil kuman TB dapat tetap hidup dalam granul!ma. Bila imunitas seluler

    telah terbentuk, kuman TB baru yang masuk dalam al2e!li akan

    dimusnahkan !leh imunitas seluler spesi#ik (%ellular Mediated &mmunity,

    %M&".Setelah munitas seluler terbentuk, #!kus primer di jaringan paru

    biasanya mengalami res!lusi secara sempurna membentuk #ibr!sis atau

    kalsi#ikasi setelah terjadi nekr!sis perkijuan dan enkapsulasi. 3elenjer lim#e

    regi!nal akan mengalami #ibr!sis dan enkapsulasi, tetapi penyembuhannya

    biasanya tidak sesempurna #!kus primer di jaringan paru. 3uman TB tetap

    dapat hidup dan menetap selama bertahun < tahun dalam kelenjar ini,

    tetapi tidak menimbulkan gejala sakit TB.3!mpleks primer dapat juga mengalami k!mplikasi. 3!mplikasi yang

    terjadi dapat disebabkan !leh #!kus di paru atau kelenjer lim#e regi!nal.

    C!kus primer di paru dapat membesar dan menyebabkan pneum!nitis atau

    pleuritis #!kal. 7ika terjadi nekr!sis perkejuan yang berat, bagian tengah

  • 7/23/2019 Tuberkulosis-Anak ADI UGI

    9/26

    9

    lesi akan mencair dan keluar melalui br!nkus sehingga meninggalkan

    r!ngga di jaringan paru (ka2itas".

    3elenjer lim#e hilus atau paratrakeal yang mulanya berukuran n!rmal

    pada awal in#eksi, akan membesar karena reaksi in#lamasi yang berlanjut,

    sehingga br!nkus dapat terganggu. bstruksi parsial pada br!nkus akibat

    tekanan eksternal menimbulkan hiperin#lasi di segmen distal paru melalui

    mekanisme 2entil (ball ' valve mechanism". bstruksi t!tal dapat

    menyebabkan atelektasis. 3elenjar yang mengalami in#lamasi dan nekr!sis

    perkijuan dapat merusak dan menimbulkan er!si dinding br!nkus,

    sehingga menyebabkan TB end!br!nkial atau membentuk #istula. assa

    kiju dapat menimbulkan !bstruksi k!mplit pada br!nkus sehingga

    menyebabkan gangguan pneum!nitis dan atelektasis, yang sering disebut

    sebagai lesi segmental k!laps < k!ns!lidasi.Selama masa inkubasi, sebelum terbentuknya imunitas seluler, dapat

    terjadi penyebaran lim#!gen dan hemat!gen. /ada penyebaran lim#!gen,

    kuman menyebar ke kelenjer lim#e regi!nal membentuk k!mpleks primer,

    atau berlanjut menyebar secara lim#!hemat!gen. :apat juga terjadi

    penyebaran hemat!gen langsung, yaitu kuman masuk ke dalam sirkulasi

    darah dan menyebar ke seluruh tubuh. $danya penyebaran hemat!gen

    indah yang menyebabkan TB disebut sebagai penyakit sistemik./enyebaran hemat!gen yang paling sering terjadi adalah dalam

    bentuk penyebaran hemat!genik tersamar +occult hematogenic spread,.

    elalui cara ini, kuman TB menyebar secara sp!radik dan sedikit demi

    sedikit sehingga tidak menimbulkan gejala klinis. 3uman TB kemudian

    akan mencapai berbagai !rgan di seluruh tubuh, bersarang di !rgan yang

    mempunyai 2askularisasi baik, paling sering di apeks paru, limpa, dan

    kelenjar lim#e super#isialis. Selain itu, dapat juga bersarang di !rgan lain

    seperti !tak, hati, tulang, ginjal, dan lain-lain. /ada umumnya, kuman di

    sarang tersebut tetap hidup, tetapi tidak akti# (tenang", deikian pula dengan

    pr!ses pat!l!giknya. Sarang di apeks paru disebut dengan fok(s Si"on

    yang kemudian hari dapat mengalami reakti2asi dan terjadi TB apeks paru

    saat dewasa.Bentuk penyebaran hemat!gen yang lain adalah penyebaran

    hemat!genik generalisata akut (acute generalized hematogenic spread".

    /ada bentuk ini, sejumlah besar kuman TB masuk dan beredar di dalam

  • 7/23/2019 Tuberkulosis-Anak ADI UGI

    10/26

    10

    darah menuju ke seluruh tubuh. 'al ini dapat menyebabkan timbulnya

    mani#estasi klinis penyakit TB secara akut, yang disebut TB diseminata.

    Tuberkul!sis diseminata ini timbul dalam waktu < + bulan setelah terjadi

    in#eksi. Timbulnya penyakit bergantung pada jumlah dan 2irulensi kuman

    TB yang beredar serta #rekuensi berulangnya penyebaran. Tuberkul!sis

    diseminata terjadi karena tidak adekuatnya sistem imun pejamu (host"

    dalam mengatasi in#eksi TB, misalnya pada anak bawah lima tahun (balita"

    terutama di bawah dua tahun.Tuberkul!sis milier merupakan hasil dari acute generalized

    hematogenic spreaddengan jumlah kuman yang besar. 3uman ini akan

    menyebar ke seluruh tubuh, dalam perlajanannya di dalam pembuluh

    darah akan tersangkut di ujung kapiler, dan membentuk tuberkel di tempat

    tersebut. Semua tuberkel yang dihasilkan melalui cara ini akan mempunyai

    ukuran yang lebih kurang sama.Bentuk penyebaran hemat!gen yang jarang terjadi adalahproducted

    hematogenic spread. Bentuk penyebaran ini terjadi bila #!kus perkijuan di

    dinding 2askular pecah dan menyebar ke seluruh tubuh, sehingga sejumlah

    besar kuman TB akan masuk dan beredar ke dalam pembuluh darah.

    Secara klinis, sakit TB akibat penyebaran tipe ini tidak dapat dibedakan

    dengan acute generalized hematogenic spread(7uknisanajemen TB

    $nak, 01)"./ada anak, * tahun pertama setelah in#eksi (terutama 1 tahun

    pertama", biasanya sering terjadi k!mplikasi TB. enurut &allgren, ada

    tiga bentuk dasar TB paru pada anak, yaitu penyebaran lim#!hemat!gen,

    TB end!br!nkial, dan TB paru kr!nik. Sebanyak 0.*-) penyebaran

    lim#!hematigen akan menjadi TB milier atau meningitis TB, hal ini biasanya

    terjadi )-+ bulan setelah in#eksi primer. Tuberkul!sis end!br!nkial (lesi

    segmental yang timbul akibat pembesaran kelenjar regi!nal" dapat terjadi

    dalam waktu yang lebih lama ()-9 bulan". Terjadinya TB paru kr!nik sangat

    ber2ariasi, bergantung pada usia terjadinya in#eksi primer. Tuberkul!sis

    paru kr!nik terjadi akibat reakti2asi kuman di dalam lesi yang tidak

    mengalami res!lusi sempuna. 4eakti2asi ini jarang terjadi pada anak tetapi

    sering pada remaja dan dewasa muda.

    )a"-ar 1.&allgreen Time Table

  • 7/23/2019 Tuberkulosis-Anak ADI UGI

    11/26

    11

    Tuberkul!sis ekstrapulm!nal dapat terjadi pada *-)0 anak yang

    terin#eksi TB. Tuberkul!sis tulang dan sendi terjadi pada *-10 anak yang

    terin#eksi, dan paling banyak terjadi dalam 1 tahun, tetapi dapat juga -)

    tahun kemudian. Tuberkul!sis ginjal biasanya terjadi *-* tahun setelah

    in#eksi primer (Buku $jar 4espir!l!gi $nak :$, 010".

    2./ 0anifestasi Klinis1. 0anifestasi Siste"ik U"("Nonsesifik? (Buku $jar 4espir!l!gi $nak

    :$, 010".

    a" :emam lama ( minggu" danatau berulang tanpa sebab yang jelas

    (bukan demam ti#!id, S3, malaria, dan lain < lain", yang dapat

    disertai dengan keringat malam. :emam umumnya tidak tinggi.b" Batuk lama H ) minggu dan sebab lain telah disingkirkanc" Berat badan turun tanpa sebab yang jelas, atau tidak naik dalam 1

    bulan dengan penanganan giDi yang adekuatd" @a#su makan tidak ada (an!reksia" dengan gagal tumbuh dan BB

    tidak naik dengan adekuat ((ailure to thrive".e" %esu atau malaise#" :iare persisten yang tidak sembuh dengan peng!batan baku diare.

    . 0anifestasi Sesifik rgan Lokal (Buku $jar 4espir!l!gi $nak :$,

    010".a" Pe"-esaran kelen4ar li"fe super#isialis seperti kelenjer lim#e k!lli

    anteri!r atau p!steri!r, aksila, inguinal, submandibula, dan

    suprakla2ikula. Biasanya multipel, unilateral, tidak nyeri tekan, tidak

  • 7/23/2019 Tuberkulosis-Anak ADI UGI

    12/26

    12

    hangat pada perabaan, mudah digerakkan, dan dapat saling melekat

    satu sama lain.

    b" S(s(nan saraf (satyang paling sering terkena adalah meningitis

    TB dan menyebabkan angka m!rtalitas yang tinggi. ;ejala klinisnya

    antara lain nyeri kepala, penurunan kesasdaran, kaku kuduk, muntah

    pr!yektil, dan kejang.5, Siste" Skeletal dengan gejala umum yang paling sering ditemukan

    adalah nyeri, bengkak pada sendi yang terkena, dan gangguan atau

    keterbatasan gerak.!, ani#estasi TBK(lit yang paling sering ditemui adalah bentuk

    skr!#ul!derma. (Buku $jar 4espir!l!gi $nak, :$ ? 010".

    2.6 Diagnosis$nak umumnya die2aluasi untuk kemungkinan mndertita TB karena

    munculnya gejala dan tanda penyakit TB atau sebagai temuan dari

    penelusuran terdapat k!ntak TB. :iagn!sis TB anak sulit ditegakkan

    karena baku emas untuk diagn!sis TB yaitu k!n#irmasi bakteri!l!gi sering

    memberikan hasil yang (-". 'al ini berkaitan dengan si#atnya paucibaciler

    dan sulit mendapatkan sediaan untuk pemeriksaan bakteri!l!gi. Bentuk TB

    yang sering terjadi pada anak adalah TB paru (TB paru primer", sedangkan

    TB reakti2asiadult type umumnya terjadi pada anak yang lebih

    besarremaja (/ed!man :iagn!sis dan Terapi lmu 3esehatan $nak, 01".

    /endekatan diagn!sis TB pada anak yang di rek!mendasikan &'

    meliputi ?

    $namnesis yang teliti termasuk k!ntak TB dan gejalanya.

    /emeriksaan #isik termasuk penilaian pertumbuhan

    Tes kulit tuberkulin

    3!n#irmasi bakteri!l!gi bila memungkinakan

    /emeriksaan yang rele2an untuk kemungkinan TB paru dan TB

    ekstraparu /emeriksaan ' pada daerah dengan pre2alensi ' yang tinggi

    1. Ana"nesis (/ed!man :iagn!sis dan Terapi lmu 3esehatan $nak,

    01".4iwayat k!ntak erat dengan penderita TB. 3!ntak erat adalah

    penderita TB yang tinggal serumah atau sering k!ntak dengan sputum

  • 7/23/2019 Tuberkulosis-Anak ADI UGI

    13/26

    13

    BT$ (I". /enderita TB sputum (-" tetapi kultur (I" masih dapat

    menyebabkan in#eksi pada anak.

    ;ejala yang paling sering ditemukan pada penderita TB anak

    adalah ?a" Batuk persisten

    Batuk terus < menerus tanpa epis!de sembuh H 1 hari dan tidak

    sembuh dengan peng!batan lini pertama. 'em!ptisis jarang

    ditemukan kecuali pada adult type TB.

    b" /anas lama/anas badan H)6! selama 1 hari, tetapi bukan karena in#eksi

    saluran napas, malaria, bakteremia, dan sepsis.c" BB turun atau gagal tumbuh

    /enting untuk melihat data pada kur2a pertumbuhan, kecurigaan

    terhadap TB bila didapatkan kur2a BB tetapturun melewati garis

    persentil selama )-+ bulan ke belakang.d" 3eringat malam

    3eringat malam hari yang berlebihan sehingga harus mengganti

    baju.e" ;ejala lain

    $n!reksi, lesu, batuk darah (jarang". eng!r!k, batuk

    mengg!ngg!ng, suara serak yang menetap ditemukan pada TB

    laring. @yeri dada unilateral dengan atau tanpa sesak merupakan

    gejala pleuritis TB, sedangkan gangguan kesadaran merupakan

    gejala meningitis TB.

    . Pe"eriksaan %isik (/ed!man :iagn!sis dan Terapi lmu

    3esehatan $nak, 01".Tidak ada temuan khusus pada pemeriksaan #isik yang dapat

    meng!n#irmasikan TB paru. /emeriksaan status nutrisi harus selalu

    dilakukan pada setiap anak yang dicurigai menderita TB.

    /emeriksaan #isik yang menunjang TB ekstraparu antara lain ? %on)unctivitis *lictenularis pada TB mata

    %im#aden!pati ser2ikal ? unilateral, tidak sakit, diameter H cm

    dan sering membentuk #!rmasi #istula Skr!#ul!derma pada TB kulit

    /enurunan suara pernapasan, dullness, crackles ditemukan

    pada pleuritis TB

  • 7/23/2019 Tuberkulosis-Anak ADI UGI

    14/26

    14

    @yeri dada dan bunyi jantung redup ditemukan pada perikarditis

    TB

    engi dapat ditemukan pada pembesaran kelenjer lim#e

    peribr!nkial /erut membesar dan asites ditemukan pada TB abd!men

    /embengkakan sendi yang tidak nyeri menunjukkan artritis TB

    +ibbus pada spinal yang tidak sakit menunjukkan sp!ndilitis TB

    /emeriksaan re#lek pat!l!gis (abinsky, Oppenheim, Ho((man,

    -lonus" dan tanda meningeal (kaku kuduk, rudzinski &,

    rudzinski &&, -ernig sign". (:iagn!sis Cisik /ada anak, 008"

    ). Pe"eriksaan Pen(n4ang (/ed!man :iagn!sis dan Terapi lmu

    3esehatan $nak, 01"a" Tes tuberkulin ? penyuntikan secara intradermal dengan d!sis

    0,1 ml pada permukaan 2!lar lengan bawah. /ada anak

    imun!k!mpeten tanpa melihat status imunisasi B; cut o( point

    diameter trans2ersal indurasi 10 mm dikatakan (I", sedangkan

    anak dengan imun!de#isiensi seperti penderita ' dan 35/

    maka cut o( point diameter trans2ersal indurasi *mm

    b" 3!n#irmasi bakteri!l!gi ? &' merek!mendasikan pemeriksaan

    BT$ dan kultur baik dari sediaan sputum (dianjurkan pada anak

    usia 10 tahun", aspirat cairan lambung, cairan tubuh lain

    (pleura, perikardial, dll", bi!psi kelenjar lim#e atauapun !rgan

    lain bila #asilitas lab!rat!rium tersedia.c" /emereiksaan radi!l!gi ? #!t! r!ntgen th!raks tidak khas.

    Ta-el 1. Skoring TB (Buku $jar 4espir!l!gi $nak, :$ ? 010"

    Para"eter 7 1 2 3

    Kontak TB Tidak jelas - %ap!rankeluarga

    (BT$

    negati# atau

    tidak jelas

    BT$ (I"

    U4i T(-erk(lin @egati# - - /!siti# (10 mm, atau *

    mm pada keadaan

    imun!supresi

  • 7/23/2019 Tuberkulosis-Anak ADI UGI

    15/26

    15

    Berat

    -a!ankea!aan

    gi8i

    - BBTB =90

    atau BB>

    =60

    3linis giDi

    buruk atau

    BBTB

    =80 atau

    BB> =+0

    -

    De"a" 9ang

    ti!ak !iketa*(i

    en9e-a-n9a

    - minggu - -

    Bat(k Kronik - )minggu - -

    Pe"-esaran

    kelen4er li"fekolli aksilla

    ing(inal

    - 1cm, jumlah

    H1, tidak nyeri

    - -

    Pe"-engkakan

    t(lang sen!i

    angg(l l(t(t

    falang

    - $da

    pembengkaka

    n

    - -

    %oto Toraks @!rmalkelaina

    n tidak jelas

    ;ambaran

    Sugesti# TBJ

    - -

    atatan ?

    :iagn!sis dengan sistem sk!ring dilakukan !leh d!kter. $pabila di

    pelayanan kesehatan tersebut tidk didapatkan d!kter, maka pelimpahan

    wewenang terbatas pada petugas kesehatan terlatih strategi :TS.

    :iagn!sis kerja TB anak ditegakkan bila jumlah sk!r + (sk!r maksimal

    1)". $nak dengan sk!r + yang diper!leh dari k!ntak pasien BT$ p!siti# dan

    hasil uji tuberkulin p!siti# tetapi tanpa gejala klinis, maka dilakukan

    !bser2asi atau diberi @' pr!#ilaksis tergantung dari umur anak tersebut.

    C!t! th!raks bukan merupakan alat diagn!stik pada TB anak. /asien usia balita yang mendapatkan sk!r *, dengan gejala klinis yang

    meragukan, maka dirujuk ke 4S untuk e2aluasi lebih lanjut. Bila dijjumpai gambaran millier atau skr!#ul!derma, langsung didiagn!sis

    TB Berat badan dinilai saat pasien datang (momment opname"

    :emam (H minggu" dan batuk(H ) minggu" yang tidak memiliki resp!ns

    terhadap terapi baku di puskesmas.

    C!t! t!raks bukan merupakan diagn!sis utama pada TB anak

  • 7/23/2019 Tuberkulosis-Anak ADI UGI

    16/26

    16

    J;ambaran sugesti# TB, berupa ? e"-esaran kelen4ar *il(s ata(

    aratrakeal !engantana infiltrat : konsoli!asi seg"entallo-ar:

    kalsifikasi !engan infiltrat: atelektasis: t(-erk(lo"a. ;ambaran milier

    tidak dihitung dalam sk!r karena diperlakukan secara khusus. engingat pentingnya peran uji tuberkulin dalam mendiagn!sis TB anak,

    maka sebaiknya disediakan tuberkulin di tempat pelayanan kesehatan. /ada anak yang diberi imunisasi B;, bila terjadi reaksi cepat B;

    (G8hari" harus die2aluasi dengan sistem sk!ring TB $nak, B; bukan

    merupakan alat diagn!stik (7uknis anajemen TB $nak, 01)".

    2.; Tatalaksana TB (Buku $jar 4espir!l!gi $nak :$, 010"1. 0e!ika"entosa

    /eng!batan TB dibagi menjadi dua #ase,yaitu #ase intensi# (

    bulan pertama" dan sisanya sebagai #ase lanjutan. /rinsip dasar

    peng!batan TB adalah minimal tiga macam !bat pada #ase intensi# (

    bulan pertama" dan dilanjutkan dua macam !bat pada #ase lanjutan (

    bulan atau lebih". /emberian paduan !bat ini bertujuan untuk

    mencegah terjadinya resistensi !bat dan membunuh kuman intra

    seluler dan ekstraseluler. /emberian !bat jangka panjang, selain untuk

    membunuh kuman juga untuk mengurangi kemungkinan terjadinya

    relaps./erbedaan peng!batan $T dewasa dengan anak adalah pada

    anak $T diberikan setiap hari, bukan dua atau tiga kali seminggu. 'al

    ini bertujuan untuk mengurangi ketidak teraturan menelan !bat yang

    lebih sering terjadi jika !bat tidak ditelan setiap hari. Saat ini paduan

    !bat yang diberikan pada sebagian besar kasus TB anak adalah

    paduan ri#ampisin, is!niaDid, dan piraDinamid. /ada #ase intensi#

    diberikan ri#ampisin, is!niaDid, dan piraDinamid, sedangkan pada #ase

    lanjutan hanya diberikan ri#ampisin dan is!niaDid./ada keadaan TB berat, baik TB pulm!nal maupun TB

    ekstrapulm!nal seperti TB millier, meningitis TB, TB sistem skeletal,

    dan lain lain, pada #ase intensi# diberikan minimal empat macam !bat

    (ri#ampisin, is!niaDid, piraDinamid, dan etambut!l atau strept!misin".

    /ada #ase lanjutan diberikan ri#ampisin dan is!niaDid selama 10 bulan.

    >ntuk kasus tertentu seperti meningitis TB, TB milier, e#usi pleura TB,

    perikarditis TB, TB end!brankial, dan perit!nitis TB, diberikan

  • 7/23/2019 Tuberkulosis-Anak ADI UGI

    17/26

    17

    k!rtik!ster!id (prednis!n" dengan d!sis 1 < mgkgBBhari, dibagi

    dalam ) d!sis, maksimal +0 mg dalam 1 hari. %ama pemberian

    k!rtik!ster!id adalah < minggu dengan d!sis penuh, dilanjutkan

    dengan tappering o((selama 1 < minggu.a, %D< +Fixed Dose Combination,

    Salah satu yang menjadi masalah dalam terapi TB adalah

    keteraturan pasien dalam menjalani peng!batan yang relati# lama

    dengan jumlah !bat yang banyak. >ntuk mengatasi hal tersebut,

    dibuat suatu sediaan !bat k!mbinasi dengan d!sis yang telah

    ditentukan, yaitu C: atau 3!mbinasi :!sis Tetap (3:T".3euntungan penggunaan C: dalam peng!batan TB ? enyederhanakan peng!batan dan mengurangi kesalahan

    dalam penulisan resep. eningkatkan penerimaan dan keteraturan pasien

    emungkinkan petugas kesehatan untuk memberikan

    peng!batan standar dengan tepat. empermudah pengel!laan !bat

    engurangi kesalahan peng!batan TB (m!n!terapi" sehingga

    mengurangi resistensi terhadap !bat TB. engurangi kemungkinan kegagalan peng!batan dan

    terjadinya kekambuhan. empercepat dan mempermudah pengawasan menelan !bat

    sehingga dapat mengurangi beban kerja. empermudah penentuan d!sis berdasarkan BB.

    Ta-el 2. $T yang biasa dipakai dan d!sisnya

    Na"a -at Dosis Harian+"gkgBB*ari

    Dosis "aksi"al+"g*ari,

    Efek sa"ing

    Isonia8i! 10 (8-1*" )00 'epatitis, neuritis

    peri#er,hipersensiti2itas

    &ifa"isin 1* (10 < 0" +00 ; tract, reaksi kulit,

    hepatitis,

    tr!mb!sit!penia,

    peningkatan enDim

    hati, cairan tubuh

    berwarna !ranye

    kemerahan

  • 7/23/2019 Tuberkulosis-Anak ADI UGI

    18/26

    18

    Pira8ina"i! )* ()0 < 0" - T!ksisitas hati,

    atralgia, dan ;

    Eta"-(tol 0 (1* < *" - @euritis !ptik,

    ketajaman mata

    berkurang, buta warna

    merah - hijau,

    penyempitan lapang

    pandang,

    hipersensiti2itas, ;Streto"isin 1* < 0 1000 t!t!ksik, ne#r!t!ksik

    3eterangan ?JBila is!niaDid dik!mbinasikan dengan ri#ampisin, d!sisnya tidak b!leh

    melebihi 10 mgkgBBhari.JJ4i#ampisin tidak b!leh dipadukan dalam puyer dengan $T lain

    karena akan menurunkan bi!a2ailabilitas ri#ampisin. 4i#ampisin di

    abs!rpsi baik melalu sistem ; pada saat perut k!s!ng (satu jam

    sebelum makan".

    Ta-el 3. :!sis 3!mbinasi pada TB anak

    Berat Ba!an +kg, 2 -(lan&H= +/$$71$7 "g,

    # -(lan&H +/$$7 "g,

    $ > / 1 tablet 1 tablet6 > 11 tablet tablet

    12 > 1' ) tablet ) tablet1/ > 22 tablet tablet23 > 37 * tablet * tablet

    ntuk anak !besitas, d!sis C: mengikuti bebrat badan ideal sesuai

    umur $T C: harus diberikan secara utuh, tidak dibelah atau digerus

  • 7/23/2019 Tuberkulosis-Anak ADI UGI

    19/26

    19

    Bila $T lepas diberikan dalam bentuk puyer, maka semua !bat tidak

    b!leh digerus bersama dan dicampur dalam satu puyer (7uknis

    anajemen TB $nak, 01)"

    Ta-el #. /anduan $T 3ateg!ri $nak dan /eruntukannya

    Jenis%ase

    Intensif

    %ase

    Lan4(tanPre!nison La"a

    TB 4ingan

    '4K '4

    -

    + bulan

    5#usi pleura

    TB

    minggu

    d!sis penuh,

    kemudian

    tapp-!##

    TB BT$

    /!siti#'4K5 '4 -

    TB paru

    dengan

    tanda

    kerusakan

    luas?

    '4KI5

    atau S

    8-10'4

    minggu

    d!sis penuh,

    kemudian

    tapp-!##

    9 < 1

    bulan

    TB ilierTB I

    destr!yed

    lung

    eningitis

    TB

    10'4

    minggu

    d!sis penuh,

    kemudian

    tapp-!##

    1 bulan/erit!nitis

    TB

    minggu

    d!sis penuh,

    kemudian

    tapp-!##

    /erikarditis

    TB

    minggu

    d!sis penuh,

    kemudian

    tapp-!##

    Skeletal TB -

  • 7/23/2019 Tuberkulosis-Anak ADI UGI

    20/26

    20

    -, E?al(asi Hasil Pengo-atanSebaiknya pasien k!ntr!l tiap bulan untuk menilai perkembangan

    hasil terapi dan memantau timbulnya e#ek samping !bat. 52aluasi hasil

    peng!batan dilakukan setalah bulan terapi. 52aluasi peng!batan

    penting karena diagn!sis TB pada anak sulit dan tidak jarang terjadi

    salah diagn!sis. 52aluasi peng!batan dilakukan dengan beberapa cara,

    yaitu e2aluasi klinis, e2aluasi radi!l!gis, dan pemeriksaan %5:. 52aluasi

    yang terpenting adalah e2aluasi hasil klinis, yaitu menghilang atau

    membaiknya kelainan klinis yang sebelumnya ada pada awal

    peng!batan, misalnya penambahan BB yang bermakna, hilangnya

    demam, hilangnya batuk, perbaikan na#su makan, dan lain-lain. $pabila

    resp!n peng!batan baik maka peng!batan dilanjutkan.52aluasi radi!l!gis dalam < ) bulan peng!batan tidak perlu

    dilakukan secara rutin, kecuali pada TB dengan kelainan radi!l!gis yang

    nyataluas seperti TB milier, e#usi pleura, atau br!nk!pneum!nia TB.

    /ada pasien TB milier, #!t! th!raks perlu diulang setelah 1 bulan untuk

    e2aluasi hasil peng!batan, sedangkan pada e#usi pleura TB

    pengulangan #!t! th!raks dilakukan setelah minggu. %aju endap darah

    dapat digunakan sebagai sarana e2aluasi bila pada awal peng!batan

    nilainya tinggi.$pabila resp!n setelah bulan masih kurang baik, yaitu gejala

    masih ada dan tidak terjadi penambahan BB, maka $T tetap diberikan

    sambil e2aluasi lebih lanjut mengapa tidak terjadi perbaikan.

    3emungkinan yang terjadi adalah misdiagnosis, mistreatment, atau

    resisten terhadap $T.'epat!t!ksisitas jarang terjadi pada pemberian d!sis i!sinaDid yang

    tidak melebihi 10 mgkgBBhari dan d!sis ri#ampisin tidak melebihi 1*

    mgkgBBhari dalam k!mbinasi. 'epat!t!ksisitas ditandai !leh

    peningkatan seru S;T hingga * kali tanpa gejala, dan ) kali batas

    atas n!rmal (0 >l" disertai dengan gejala, peningkatan bilirubin t!tal

    lebih dari 1,* mgdl, seta peningkatan S;TS;/T dengan nilai

    berapapun yang disertai dengan ikterus, an!reksia nausea, dan muntah./ada anak dengan penyakit yang tidak berat dan d!sis !bat yang

    diberikan tidak melebihi anjuran, pemeriksaan lab!rat!rium tidak perlu

    dilakukan secar rutin. /ada keadaan ini hanya diperlukan screening

  • 7/23/2019 Tuberkulosis-Anak ADI UGI

    21/26

    21

    #ungsi hati sebelum dilakukan terapi serta pemantauan terhadap gejala

    klinis hepat!t!ksisitas.

    $pabila peningkatan enDim transaminase * kali tanpa gejala, atau

    ) kali batas atas n!rmal dengan gejala, maka pemberian semua $T

    dihentikan, kemudian kadar enDim transaminase diperiksa setelah satu

    minggu penghentian. $pabila terjadi perbaikan dengan nilai lab!rat!rium

    yang kembali n!rmal, maka pemberian $T kembali diberikan dengan

    cara menaikkan d!sis is!niaDid dan ri#ampisin secara bertahap, dan

    harus dilakukan pemantauan klinis dan lab!rat!rium dengan cermat.1, P(t(s -at

    /asien dikatakan putus !bat bila berhenti menjalani peng!batan

    selama minggu. Sikap selanjutnya untuk penangana bergantung

    pada hasil e2aluasi klinis saat pasien datang kembali, sudah berapa

    lama menjalani peng!batan, dan berapa lama !bat telah terputus.2, 0(lti@!r(g &esistan5e +0D&,

    enurut &' bila pengendalian TB tidak benar, maka pre2alens

    :4 < TB mencapai *,*, sedangkan dengan pengendalian yang

    benar dengan strategi directly observed treatment shortcourse (:TS",

    maka pre2alens :4 < TB hanya 1,+ saja.

    Ta-el $. :a#tar $T %ini 3edua untuk :4 < TB

    Na"a -at Dosis *arian+"gkgBB*ari,

    Dosis "aksi"al+"g*ari,

    Efek sa"ing

    Ethionamide atau

    Prothionamide

    1* -0 1000 untah, gangguan

    ;J, sakit sendiFluoroquinolones**

    OfofloxainLeofloxacin!oxifloxacin

    "atifloxacinCiprofloxacin

    1* < 08,* < 108,* < 10

    8,* < 100 - )0

    600--

    -1*00

    #minoglycosides$anamicyn#mi%acinCapreomicyn

    1* < )01* < ,*1* < )0

    100010001000

    t!t!ksisitas,

    t!ksisitas hati

    Cycloserin terizidone 10 - 0 1000 ;angguan psikis,

    gangguan

    neur!l!gisPara&aminosalicylic

    acid

    1*0 1000 untah, gangguan

    ;

  • 7/23/2019 Tuberkulosis-Anak ADI UGI

    22/26

    22

    $T$T$@ ?

    J :apat ditanggulangi dengan d!sis terbagi.JJ meskipun belum disetujui untuk anak tetapi kalau sangat diperlukan

    dapat diberikan dengan mengabaikan e#ek samping.

    2. NN0EDIKA0ENTSAa, Pen!ekatan DTS

    'al yang paling penting dalam tatalaksana TB adalah

    keteraturan menelan !bat. /asien TB biasanya telah menunjukkan

    perbaikan beberapa minggu setelah peng!batan, sehingga merasa

    telah sembuh dan tidak melanjutkan peng!batan. @ilai s!sial dan

    budaya serta pengertian yang kurang mengenai TB dari pasien

    serta keluarganya tidak menunjang keteraturan pasien dalam

    minum !bat.3eteraturan pasien dikatakan baik apabila pasien menelen !bat

    sesuai dengan d!sis yang ditentukan dalam paduan peng!batan.

    Salah satu upaya dalam meningkatkan keteraturan dalam minum

    !bat adalah dengan melakukan pengawasan langsung terhadap

    peng!batan (directly observed treatment". /enanggulangan TB

    dengan strategi :TS dapat memberikan angka kesembuhan yang

    tinggi.Sesuai dengan rek!mendasi &', strategi :TS terdiri atas *

    k!mp!nen yaitu sebagai berikut ? 3!mitmen p!litis dari para pengambil keputusan, termasuk

    dukungan dana. :iagn!sis TB dengan pemeriksaan sputum secara mikr!sk!pis.

    /eng!batan dengan paduan $T jangka pendek dan

    pengawasan langsung !leh pengawas minum !bat (/".

    3esinambungan persediaan $T jangka pendek dan mutu

    terjamin. /encatatan dan pelap!ran secara baku untuk memudahkan

    pemantauan dan e2aluasi pr!gram penanggulangan TB.

    / merupakan strategi yang penting dalam ketarturan

    menelan !bat pada pasien TB. /ada anak, kuman M. tuberkulosis

    sulit ditemukan apalagi dengan pemeriksaan secara mikr!sk!pis.

    leh karena itu, pendekatan diagn!sis TB pada anak dengan

  • 7/23/2019 Tuberkulosis-Anak ADI UGI

    23/26

    23

    menggunakan strategi diagn!stik lain yaitu dengan menggunakan

    sk!ring TB pada anak (:TS-m!di#ikasi".

    -, La5ak S("-er Pen(laran !an Case Finding$pabila ditemukan anak yang didiagn!sis TB, maka harus

    dicari sumber penularan yang menyebabkan anak tertular TB.

    Sumber penularan yang dimaksud adalah !rang dewasa yang

    menderita TB akti# dan k!ntak erat dengan anak tersebut.

    /elacakan sentripetal dengan cara pemeriksaan radi!l!gis dan BT$

    sputum. Bila telah ditemukan sumbernya, maka dilakukan

    pelacakan secara sentri#ugal yaitu mencari anak lain di sekitarnya

    yang mungkin juga tertular. 'al ini berlaku juga bila ditemukan

    pasien TB dewasa akti#.5, Asek E!(kasi !an Sosial Ekono"i

    3arena peng!batan TB memerlukan waktu yang cukup lama,

    maka biaya yang diperlukan cukup besar. Selain itu, diperlukan juga

    penanganan giDi yang baik. Tanpa penanganan giDi yang baik,

    peng!batan dengan medikament!sa saja tidak akan mencapai hasil

    yang !ptimal. 5dukasi ditujukan kepada pasien dan keluarganya

    agar mengetahui mengenai TB. /asien TB anak tidak perlu diis!lasikarena tidak akan menularkan !rang di sekitarnya. $kti#itas anak

    tidak perlu dibatasi kecuali pada TB berat.!, Pen5ega*an

    1, I"(nisasi B

  • 7/23/2019 Tuberkulosis-Anak ADI UGI

    24/26

    24

    2, Ke"orofilaksisTerdapat dua macam kem!pr!#ilaksis, primer dan sekunder.

    3em!pr!#ilaksis primer bertujuan untuk mencegah terjadinya

    in#eksi TB, sedangkan kem!pr!#ilaksis sekunder diberikan untuk

    mencegah in#eksi TB menjadi sakit TB./ada kem!pr!#ilaksis primer diberikan is!niaDid dengan d!sis *

    < 10 mgkgBBhari dengan d!sis tunggal. 3em!pr!#ilaksis ini

    diberikan dengan pada anak yang k!ntak dengan TB menular,

    terutama dengan BT$ sputum p!siti#, tetapi belum terin#eksi (uji

    tuberkulin negati#". bat diberikan selama + bulan. /ada akhir

    bulan ketiga dilakukan uji tuberkulin, jika hasilnya negati# maka

    peng!batan dilanjutkan sampai + bulan, namun jika hasilnya

    p!siti#, e2aluasi status TB pasien. Setalah peng!batan + bulan

    (pada uji tuberkulin negati#", kembali dilakukan uji tuberkulin

    ulang, jika hasilnya negati#, pemberian !bat dihentikan, namun

    jika terjadi k!n2ersi menjadi p!siti#, maka dilakukan e2aluasi TB

    pasien.3em!pr!#ilaksis sekunder diberikan pada anak yang terin#eksi

    dengan uji tuberkulin p!siti#, sedangkan klinis dan radi!l!gisn!rmal. Tidak semua anak diberikan kem!pr!#ilaksis sekunder,

    hanya anak < anak yang berisik! tinggi untuk berkembang

    menjadi sakit TB yaitu anak < anak dengan imun!k!mpr!mais.

    %ama pemberian kem!pr!#ilaksis sekunder adalah + < 1 bulan.

  • 7/23/2019 Tuberkulosis-Anak ADI UGI

    25/26

    25

    BAB IIIKESI0PULAN

    3asus TB pada anak merupakan tantangan tersendir bagai para petugas

    kesehatan terutama d!kter !leh karena sulitnya mendiagn!sis TB pada se!rang

    anak. $nak < anak tidak dengan sendirinya terin#eksi kuman M. tuberkulosis

    tetapi tertular !leh !rang dewasa dengan status TB akti# dan BT$ sputum p!siti#

    atau disebut k!ntak primer TB. ;ejala TB pada anak yang tidak khas

    menyebabkan sulitnya mendiagn!sis TB pada anak. leh karena itu, dengan

    strategi :TS yang telah di m!di#ikasi !leh :$ dan :epkes 4, dan didukung

    !leh &' membentuk kel!mp!k kerja TB anak (/!kja TB anak". 'asilnya

    adalah sk!ring TB yang lebih memudahkan para d!kter untuk mendiagn!sis TB

    pada anak.Setelah anak didiagn!sis menderita TB, maka perlu dilaksanakan

    tatalaksana yang tepat. leh karena $T tidak dapat diberikan secara

    m!n!terapi karena tingkat resisten kuman TB yang TB, maka dilakukan strategi

    C: yaitu k!mbinasi !bat agar pasien TB anak lebih teratur dalam menelan !bat

    dengan d!sis yang telah disesuaikan dengan berat badan anak. Selain terapi

    !bat, diperlukan pengawasan pada pasien TB untuk teratur dalam meminum

    !bat, !leh karena itu petugas kesehatan wajib menunjuk / atau pengawas

    minum !bat untuk memantau keteraturan menelan !bat pada pasien agar tidak

    terjadi TB :4. 5dukasi untuk menjelaskan kepada keluarga tentang

    pengetahuan mengenai TB dan tatalaksana sangat penting dengan melihat

    k!ndisi s!sial dan ek!n!mi keluarga. Terapi medikament!sa tidak akan !ptimal

    jika tidak didukung !leh penanganan giDi yang baik. /encegahan TB pada anak

    adalah dengan memberikan imunisasi B;. munisasi B; pada anak ) bulan

    harus dilakukan uji tuberkulin terlebih dahulu. /emberian kem!pr!#ilaksis

    diberikan pada anak yang terin#eksi TB namun uji tuberkulin negati# (primer" dan

    anak dengan uji tuberkulin p!sti# namun klinis dan radi!l!gis negati# (sekunder".

    3em!pr!#ilaksis sekunder hanya diberikan pada anak dengan

    imun!k!mpr!mais.

    DA%TA& PUSTAKA

  • 7/23/2019 Tuberkulosis-Anak ADI UGI

    26/26

    26

    4ahaj!e, @astiti @. :kk. 010. uku )ar /espirologi nak ed. 0 cetakan kedua.

    Badan /enerbit :$.

    4ahaj!e, @astiti @. :kk. 01). /etunjuk Teknis anajemen TB $nak.

    3ementerian 3esehatan 4 01). 7akarta

    'erry L 'eda. 01. 1edoman "iagnosis dan Terapi &lmu -esehatan nak ed.

    cetakan pertama.Bandung ? :epatemen lmu 3esehatan $nak >ni2ersitas

    /adjajaran 4S>/ 'asan Sadikin.

    at!ndang dkk. 008. "iagnosis *isik pada nak ed. 2 cetakan ketiga.7akarta ?

    Sagung Set!

    http?www.litbang.kemkes.g!.idsurkesnasMdi akses tanggal 10 ei 01*

    &!rld 'ealth rganiDati!n. ;l!bal tubercul!sis rep!rt 01. &!rld 'ealth

    rganiDati!n, ;ene2a, SwitDerland.

    http?www.wh!.inttbpublicati!nsgl!balNrep!rten. :iakses pada 10 ei,

    01*.

    http://www.litbang.kemkes.go.id/surkesnas%5Chttp://www.who.int/tb/publications/global_report/en/http://www.who.int/tb/publications/global_report/en/http://www.litbang.kemkes.go.id/surkesnas%5C