Tsunami

9
TSUNAMI A. Pengertian Tsunami Istilah tsunami berasal dari bahasa Jepang. Tsu yang berarti “pelabuhan”, dan nami yang berarti “gelombang”, sehingga tsunami dapat diartikan sebagai “gelombang pelabuhan”. Istilah ini pertama kali muncul di kalangan nelayan Jepang. Karena panjang gelombang tsunami sangat besar, pada saat berada di tengah laut, para nelayan tidak merasakan adanya gelombang ini. Namun setibanya kembali ke pelabuhan, mereka mendapati wilayah di sekitar pelabuhan tersebut rusak parah. Karena itulah mereka menyimpulkan bahwa gelombang tsunami hanya timbul di wilayah sekitar pelabuhan, dan tidak di tengah lautan yang dalam. Tsunami adalah gelombang air yang sangat besar yang dibangkitkan oleh macam-macam gangguan di dasar samudra. Gangguan ini dapat berupa gempa bumi, pergeseran lempeng, atau gunung meletus. Tsunami tidak kelihatan saat masih berada jauh di tengah lautan, namun begitu mencapai wilayah dangkal, gelombangnya yang bergerak cepat ini akan semakin membesar. Tsunami juga sering disangka sebagai gelombang air pasang. Ini karena saat mencapai daratan, gelombang ini memang lebih menyerupai air pasang yang tinggi daripada menyerupai ombak biasa yang mencapai pantai secara alami oleh tiupan angin. Namun sebenarnya gelombang tsunami sama sekali tidak berkaitan dengan peristiwa pasang surut air laut. Karena itu untuk menghindari pemahaman yang salah, para ahli oseanografi sering menggunakan istilah gelombang laut seismik (seismic sea wave) untuk menyebut tsunami, yang secara ilmiah lebih akurat. Makalah IPA - Tsunami Page 1

description

pengertian tsunami

Transcript of Tsunami

TSUNAMI

A. Pengertian Tsunami

Istilah tsunami berasal dari bahasa Jepang. Tsu yang berarti pelabuhan, dan nami yang berarti gelombang, sehingga tsunami dapat diartikan sebagai gelombang pelabuhan.Istilah ini pertama kali muncul di kalangan nelayan Jepang. Karena panjang gelombang tsunami sangat besar, pada saat berada di tengah laut, para nelayan tidak merasakan adanya gelombang ini. Namun setibanya kembali ke pelabuhan, mereka mendapati wilayah di sekitar pelabuhan tersebut rusak parah. Karena itulah mereka menyimpulkan bahwa gelombang tsunami hanya timbul di wilayah sekitar pelabuhan, dan tidak di tengah lautan yang dalam.Tsunami adalah gelombang air yang sangat besar yang dibangkitkan oleh macam-macam gangguan di dasar samudra. Gangguan ini dapat berupa gempa bumi, pergeseran lempeng, atau gunung meletus. Tsunami tidak kelihatan saat masih berada jauh di tengah lautan, namun begitu mencapai wilayah dangkal, gelombangnya yang bergerak cepat ini akan semakin membesar.Tsunami juga sering disangka sebagai gelombang air pasang. Ini karena saat mencapai daratan, gelombang ini memang lebih menyerupai air pasang yang tinggi daripada menyerupai ombak biasa yang mencapai pantai secara alami oleh tiupan angin. Namun sebenarnya gelombang tsunami sama sekali tidak berkaitan dengan peristiwa pasang surut air laut. Karena itu untuk menghindari pemahaman yang salah, para ahli oseanografi sering menggunakan istilah gelombang laut seismik (seismic sea wave) untuk menyebut tsunami, yang secara ilmiah lebih akurat.

B. Jenis-jenis Gelombang Tsunami

1. Tsunami Jarak Dekat (lokal)Tsunami jarak dekat (lokal) terjadi 0-30 menit setelah gempa. Jarak pusat gempa ke lokasi ini sejauh 200 km. Besar kemungkinan bahwa daerah di sekitar gempa bumi merasakan atau bahkan merusak bangunan. Tanda-tanda sebelum terjadi tsunami adalah getaran kuat dan sering diikuti oleh pasang surut air laut. Tanda-tanda ini diperbesar dengan sistem peralatan yang dilengkapi dengan alarm.

2. Tsunami Jarak MenengahTsunami jarak menengah terjadi 30 menit-2 jam setelah gempa. Jarak pusat gempa ke lokasi ini sejauh 200 km sampai 1.000 km. Ada kemungkinan bahwa daerah di sekitar jarak ini merasakan juga gempa dengan intensitas II sampai V MMI (Modified Mercalli Intensity). Tanda-tanda sebelum terjadi tsunami adalah getaran kuat dan sering diikuti oleh pasang surut air laut. Sistem peralatan daerah ini juga sama dengan daerah di atas, namun sistem peralatan mungkin lebih banyak berperan karena getaran tidak terlalu keras. Tanda-tanda ini juga diperbesar dengan sistem peralatan yang dilengkapi dengan alarm.

3. Tsunami Jarak JauhTsunami jarak jauh terjadi lebih dari dua jam setelah gempa. Jarak lokasi daerah ini dari pusat gempa lebih dari 1.000 km, karena itu kecil kemungkinan daerah ini merasakan gempa. Namun masih mungkin terjadi pasang surut sebelum gelombang tsunami datang. Sistem peralatan daerah ini tidak perlu dilengkapi dengan accelerograph, kecuali daerah ini juga termasuk daerah rawan tsunami jarak dekat. Peralatan yang diperlukan untuk daerah ini adalah Tremors yang sudah dipasang di Stasiun Geofisika Tretes.

C. Tanda-tanda Tsunami

Tsunami yang terjadi tidak datang dengan tiba-tiba, karena biasanya didahului oleh adanya gejala alam. Berikut adalah gejala alam yang muncul sebelum tsunami terjadi.1. Terjadi gempa tektonik yang terasa di kawasan pantai.2. Air laut tiba-tiba surut.3. Jika dasar laut strukturnya berupa lereng, sebelum terjadi tsunami akan terdengar bunyi ledakan seperti bunyi bom.4. Jika dasar laut strukturnya landai, sebelum terjadi tsunami akan terdengar suara seperti genderang.5. Tercium bau garam yang terbawa oleh angin.6. Udara terasa dingin.7. Tingkah laku hewan-hewan menjadi aneh dan tidak biasa terjadi.8. Burung-burung secara bergerombol dengan jumlah yang besar terbang menuju pantai/darat.

Selain dari tanda-tanda alam secara umum di atas, ada beberapa tanda-tanda alam sebelum terjadi bencana gempa bumi atau tsunami yang dipercayai oleh sebagian masyarakat indonesia, antara lain:

1. Adanya sekelompok burung laut dalam jumlah besar yang terbang rendah menjauhi lautan menuju ketengah daratan. Penduduk di sekitar pantai di Indonesia, mempercayai bahwa pertanda tersebut menunjukkan akan terjadinya gelombang laut besar yang akan menerjang pantai, seperti akan terjadinya Tsunami. Dan naluri para burung tersebut, menyuruh agar para burung menghindari laut yang akan bergejolak dan dapat membahayakan diri mereka.2. Pada banyak masyarakat di pedalaman Sumatera, diyakini bahwa akan terjadi sebuah bencana besar jika tampak adanya banyak kera yang memilih untuk berjalan di darat dan menjauhi pepohonan. Kera-kera itu juga biasanya tampak lebih agresif dan sangat gelisah.3. Bagi sebagian masyarakat di kampung-kampung, jika terjadi kejadian dimana ayam peliharaan mereka lama tidak mau bertelur, dan ayam-ayam tersebut tampak gelisah dan selalu gaduh berkotek-kotek tanpa sebab yang jelas, maka ditengarai akan terjadi sebuah bencana alam yang besar.4. Adanya hewan-hewan laut yang biasanya hanya bisa di temui di laut lepas atau laut dalam, lalu kemudian hewan-hewan laut tersebut tampak mendekati pantai, maka dipercayai oleh masyarakat sebagai pertanda bahwa akan segera terjadi bencana gempa dan atau Tsunami.5. Adanya hewan-hewan merayap, seperti semut atau rayap yang meninggalkan koloninya (tempat tinggalnya) bersama-sama menuju tempat lain, biasa disikapi oleh masyarakat di pedalaman sebagai tanda akan terjadinya sebuah bencana.

D. Megatsunami dan Seiche

a. MegatsunamiMegatsunamiadalahtsunamiyang mencapai ketinggian lebih dari 100 meter. Selain beberapa tsunami besar diAlaskayang mencapai tinggi 520 meter, megatsunami terakhir yang melanda wilayah berpenduduk diduga terjadi sekitar 4000 tahun yang lalu. Menurut para ahli geologi, megatsunami biasanya disebabkan oleh tanahlongsoryang sangat besar, seperti runtuhnya sebuahpulau, ke laut atau samudra, letusan gunung berapi seperti contohnya letusanGunung Krakatau, atau tumbukan sebuah meteor besar.Megatsunamidapat naik hingga ratusan meter, dengan kecepatan 890 kilometer per jam, dan dapat menerjang daratan hingga sejauh 20 km.Di tengah lautan dalam, megatsunami hampir tidak dapat dirasakan. Permukaan laut hanya naik vertikal sekitar satu meter, dengan wilayah yang sangat luas, hingga ratusan kilometer. Saat tsunami mencapai laut dangkal, gelombangnya hanya terlihat sekitar 30 cm. Namun, ketika mencapai daratan, gelombang tsunami meninggi secara drastis.Tsunami diBanda Acehhampir dapat dikategorikan megatsunami karena jumlah korban jiwa yang sangat besar (200.000 orang) dan mencapai negara-negara tetangga seperti:Malaysia,Thailand,India,Sri LankadanBangladesh.Gempa bumibawah laut umumnya tidak menghasilkan tsunami yang sedemikian besar, kecuali jika gempa ini juga menghasilkan longsor bawah laut.

b. Seicheseiche adalah fluktuasi atau pengalunan permukaan danau atau badan air yang kecil yang disebabkan oleh gempa-bumi kecil, angin, atau oleh keragaman tekanan udara. Seringkali gempa yang besar menyebabkan tsunami dan seiche sekaligus, atau sebagian seiche justru terjadi karena tsunami.

E. Bagaimana Mengurangi Risiko Dampak Tsunami

1. Hindari bertempat tinggal atau tinggal di daerah sekitar 100 meter dari tepi pantai, sebab berdasarkan riset daerah ini merupakan daerah yang mengalami kerusakan terparah akibat tsunami, badai, dan angin ribut2. Disarankan untuk menanam tanaman yang mampu menahan gelombang seperti palem, waru, camplung, beringin atau sejenisnya.3. Ikuti tata guna lahan yang telah ditetapkan oleh pemerintahan setempat.

F. Langkah Penyelamatan Menghadapi Tsunamia. Jika anda berada di daerah sekitar pantai dan merasakan adanya gempa bumi, kemudian anda melihat permukaan air laut surut secara tiba-tiba, jangan pergi untuk melihat perubahan tersebut. Para ahli memperkirakan bahwa masih ada waktu sekitar lima menit sejak air menyusut sampai datang gelombang tsunami, anda harus berlari menyelamatkan diri ke tempat yang tinggi, seperti daerah perbukitan, lakukan sambil memberi tahu orang yang ada di sekitar anda. b. Jika saat terjadi tsunami anda berada di dalam perahu atau kapal dan mengetahui bahwa telah erjadi tsunami, jangan merapatkan perahu atau kapal anda ke pelabuhan atau mendekati pantai, karena tsunami dapat menghancurkan perahu atau kapal anda. Sebaiknya anda membawa perahu atau kapal anda menjauh dari pantai atau pelabuhan menuju laut. c. Tsunami yang terjadi di laut merambat melalui aliran yang berhubungan dengan laut seperti sungai,sebaiknya anda sebaiknya anda juga menjauhi sungai untuk menghindari tsunami.d. Jika gelombang pertama telah datang dan surut kembali, anda jangan terburu-buru untuk kembali ke daerah rendah. Karena gelombang tsunami bukan gelombang tunggal yang sekali terjadi, tetapi merupakan rangkaian gelombang. Makalah IPA - TsunamiPage 6