Troubleshooting Koneksi Wireless Local Area Network (WLAN ...

20
Troubleshooting Koneksi Wireless Local Area Network (WLAN) Pada Laptop Dengan Metode Locate The Problem Artikel Ilmiah Peneliti : Rongky Marthin Januard Lasiko (672012112) Prof. Dr. Ir. Eko Sediyono, M.Kom. Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga Agustus 2019

Transcript of Troubleshooting Koneksi Wireless Local Area Network (WLAN ...

Page 1: Troubleshooting Koneksi Wireless Local Area Network (WLAN ...

Troubleshooting Koneksi Wireless Local Area Network (WLAN) Pada Laptop

Dengan Metode Locate The Problem

Artikel Ilmiah

Peneliti :

Rongky Marthin Januard Lasiko (672012112)

Prof. Dr. Ir. Eko Sediyono, M.Kom.

Program Studi Teknik Informatika

Fakultas Teknologi Informasi

Universitas Kristen Satya Wacana

Salatiga

Agustus 2019

Page 2: Troubleshooting Koneksi Wireless Local Area Network (WLAN ...

Troubleshooting Koneksi Wireless Local Area Network (WLAN) Pada Laptop

Dengan Metode Locate The Problem

Artikel Ilmiah

Peneliti :

Rongky Marthin Januard Lasiko (672012112)

Prof. Dr. Ir. Eko Sediyono, M.Kom.

Program Studi Teknik Informatika

Fakultas Teknologi Informasi

Universitas Kristen Satya Wacana

Salatiga

Agustus 2019

Page 3: Troubleshooting Koneksi Wireless Local Area Network (WLAN ...
Page 4: Troubleshooting Koneksi Wireless Local Area Network (WLAN ...
Page 5: Troubleshooting Koneksi Wireless Local Area Network (WLAN ...
Page 6: Troubleshooting Koneksi Wireless Local Area Network (WLAN ...
Page 7: Troubleshooting Koneksi Wireless Local Area Network (WLAN ...
Page 8: Troubleshooting Koneksi Wireless Local Area Network (WLAN ...
Page 9: Troubleshooting Koneksi Wireless Local Area Network (WLAN ...
Page 10: Troubleshooting Koneksi Wireless Local Area Network (WLAN ...

1. Pendahuluan

Komunikasi tanpa kabel/nirkabel (wireless) telah menjadi kebutuhan dasar atau gaya

hidup baru masyarakat informasi. Sering terjadinya kegagalan dalam proses koneksi wireless

menyebabkan perangkat yang digunakan tidak dapat terhubung ke dalam jaringan sehingga tugas

dan tanggung jawab tidak dapat berjalan dengan semestinya. Troubleshooting koneksi WLAN

adalah proses pencarian secara sistematis sumber masalah yang memiliki banyak kemungkinan

penyebab gagalnya koneksi ke dalam WLAN.

Penelitian ini dilakukan untuk dapat membantu memahami bagaimana menganalisis

masalah yang sering terjadi dalam WLAN dan menyelesaikannya secara cepat dan tepat dengan

metode troubleshooting locate the problem. Metode yang diterapkan sangat efisien dalam proses

pemecahan masalah, memahami dan mengenali penyebab-penyebab terjadinya kegagalan dalam

proses koneksi dalam WLAN.

Metode locate the problem sangat berguna dalam proses pencarian penyebab terjadinya

kegagalan dalam koneksi wireless. Troubleshooting koneksi wireless ini mengacu pada seven

OSI layer sehingga dapat dengan teliti melakukan pencarian secara tepat penyebab terjadinya

kegagalan dalam koneksi wireless pada laptop.

Berdasarkan latar belakang yang ada, maka dilakukan penelitian yang bertujuan untuk

mempermudah dan mempercepat proses troubleshooting koneksi wireless. Penelitian ini

diharapkan dapat berguna dalam proses koneksi wireless untuk pencarian secara tepat penyebab

kegagalan.

2. Tinjauan Pustaka

Pada penelitian yang berjudul Expert System to Troubleshoot the Wireless Connection

Problem membahas sistem pakar sebagai alat bantu untuk melakukan proses troubleshooting

koneksi wireless dengan menggunakan bahasa pemrograman Java dan prolog untuk merancang

aplikasi troubleshoot tersebut [1].

Penelitian yang berjudul Implementasi Sistem Monitoring Jaringan Menggunakan

Mikrotik Router OS membahas monitoring jaringan dengan aplikasi The Dude dan Mikrotik OS

yang sangat membantu admin IT, karena admin dapat mengetahui update kondisi dari perangkat

jaringan melalui media Short Massage Service (SMS), email dan telegram apabila terjadi

permasalahan dalam jaringan [2].

Berdasarkan penelitian-penelitian yang pernah dilakukan terkait wireless connection yang

dibuat dengan harapan dapat menjadi acuan dalam penelitian dan dapat menjadi output yang

lebih baik, melalui penelitian ini, akan dirancang dan diimplementasikan mengenai metode

locate the problem untuk troubleshooting koneksi wireless pada laptop. Hasil penelitian ini

bermanfaat untuk dapat mengetahui dengan cepat dan tepat masalah yang menyebabkan

terjadinya kegagalan dalam proses koneksi WLAN.

Troubleshooting adalah proses pemecahan masalah dimana terdapat analisis dan solusi

yang digunakan untuk pemecahan masalah tersebut. Langkah-langkah yang di lakukan untuk

proses troubleshooting dalam WLAN , yaitu : 1) Tentukan masalah yang menyebabkan terjadinya

kegagalan dalam proses koneksi. 2) Kumpulkan fakta-fakta penyebab kegagalan koneksi. 3)

Pertimbangkan kemungkinan penyebab terjadinya kegagalan koneksi. 4) Susun rencana untuk

Page 11: Troubleshooting Koneksi Wireless Local Area Network (WLAN ...

pemecahan masalah. 5) Terapkan rencana. 6) Amati hasilnya. 7) Dokumentasikan hasilnya. 8)

Mengenali masalah yang terjadi dan pecahkan masalah dengan solusi yang tepat [3].

Metode Iocate the problem adalah salah satu metode yang digunakan untuk mempercepat

troubleshooting permasalahan didalam jaringan. Metode ini mengacu pada seven OSI (Open

System Interconnection) layer [4]. Metode locate the problem merupakan gabungan dari tiga

metode troubleshooting, yaitu : (1) Metode Top-Down, (2) Metode Bottom-Up dan (3) Metode

Devide and Conquer.

(1) Metode Top-Down

Metode ini memulai proses pencarian masalah dari layer yang paling atas dari seven

OSI layer hingga layer yang paling bawah sampai menemukan masalah koneksi

jaringan tersebut.

Layer 7 Application Layer

Layer 6 Presentation Layer

Layer 5 Session Layer

Layer 4 Transport Layer

Layer 3 Network Layer

Layer 2 Data Link Layer

Layer 1 Physical Layer

Gambar 1 Metode Top-Down [4]

(2) Metode Bottom-Up

Metode Bottom-Up adalah kebalikan dari metode Top-Down, dimana proses

troubleshooting dimulai dari layer paling bawah, layer 1, physical layer hingga ke layer

yang paling atas, layer 7, application layer sampai menemukan masalah koneksi dalam

jaringan.

(3) Metode Divide and Conquer

Metode ini merupakan gabungan dari dua metode diatas yaitu metode top-down

dan metode bottom-up, dimana proses troubleshooting bisa dilanjutkan keatas atau

kebawah, tergantung masalahnya. Troubleshooting yang menggunakan metode ini

biasanya dimulai dari layer 3 atau layer 4 dari seven OSI layer baru kemudian

diteruskan ke layer 5 atau layer 2 hingga layer 1 atau layer 7 tergantung pada letak

masalahnya [4].

3. Metode dan Perancangan

Metode penelitian yang digunakan untuk menyusun penelitian ini adalah metode

PPDIOO (Prepare, Plan, Design, Implement, Operate, Optimize). Metode ini digunakan sebagai

tahapan dalam menerapkan metode locate the problem untuk troubleshooting WLAN. Metode

PPDIOO ini merupakan metode perancangan jaringan yang dibuat oleh Cisco. Metode ini terdiri

dari enam 6 tahap yang membentuk siklus hidup perancangan jaringan seperti ditunjukan pada

Gambar 2.

Page 12: Troubleshooting Koneksi Wireless Local Area Network (WLAN ...

Gambar 2 Metode PPDIOO [5]

Adapun tahapan dari metode PPDIOO pada Gambar 2 dapat dijelaskan sebagai berikut:

Prepare adalah tahap persiapan dimana dalam tahap ini membuat flowchart diagram yang

menjelaskan alur penelitian ini. Selanjutnya Plan adalah tahap perencanaan kerja dan

perencanaan jalannya penelitian, melakukan analisis hal-hal yang diperlukan untuk merancang

WLAN. Kemudian pada Design yaitu melakukan desain infrastruktur yang akan dibuat. Pada

Implement yaitu tahap dilakukan implementasi dari desain yang telah dibuat. Operate yaitu

tahap dilakukan pengujian untuk konek ke WLAN dan menganalisis kondisi-kondisi yang terjadi

apabila terjadi kegagalan dalam koneksi dan yang terakhir tahap Optimize yaitumengoptimalkan

rancangan troubleshooting yang dibuat agar dapat berhasil melakukan koneksi ke dalam WLAN.

3.1 Prepare

Pada tahap pertama, prepare (persiapan) dilakukan untuk membuat flowchart yang

menggambarkan alur persiapan dalam percobaan koneksi kedalam WLAN seperti

ditunjukan pada Gambar 3.

Page 13: Troubleshooting Koneksi Wireless Local Area Network (WLAN ...

N

N

N

N

N

Y

Y

Y

Y

Y

N

N

N

N

N

Y

Y

Y

Y

Y

Gambar 3 Proses Troubleshooting Koneksi WLAN Menggunakan Metode Locate The Problem

Gambar 3 menunjukan proses awal koneksi kedalam WLAN, pertama user akan

mencoba untuk koneksi ke dalam jaringan, jika Connected, maka user berhasil terhubung ke

dalam jaringan, tapi jika gagal terhubung kedalam jaringan maka akan dilanjutkan ke kondisi

berikutnya yaitu Troubleshooting. Pada tahap troubleshooting ini sistem akan melakukan

pencarian secara otomatis untuk mengetahui masalah dan penyebab kegagalan tersebut.

Penyebab-penyebab ini akan otomatis di temukan dan dengan cepat dapat diberikan solusi

untuk penyelesaian masalah gagal koneksi tersebut. Jika masalah sudah berhasil diselesaikan

maka user dapat terhubung kedalam jaringan, dengan status Connected.

Start

Connect

Cek Koneksi Fisik

Finish

Cek Wireless Adapter

Cek Pengaturan AP/Router

Cek Pengaturan TCP/IP

Cek koneksi jaringan dengan ping Cek wireless specific issues

Melihat ketidakcocokan keamanan

Pastikan Radius bekerja

Mengecek masalah konektivitas

Koneksi

berhasil ?

WLAN

?

Enable?

Setting?

Konfigurasi

TCP/IP?

Test

Ping?

Wireless

specific issues?

Mode

keamanan

AP/Router?

Konfigurasi

radius?

Interfensi

RF?

Connected

Page 14: Troubleshooting Koneksi Wireless Local Area Network (WLAN ...

3.2. Plan

Dalam tahap plan (perencanaan) dilakukan persiapan kebutuhan penggunaan

hardware dan software untuk merancang WLAN. Kebutuhan hardware yang diperlukan

yaitu:

a. Laptop yang mempunyai wireless adapter atau yang melakukan koneksi

dengan jaringan wireless. Laptop yang digunakan dalam penelitian ini adalah

Laptop Asus A455L.

b. Modem/router yang sudah mendapat internet access. Modem yang digunakan

dalam penelitian ini adalah Modem/Router TP-LINK 150Mbps Wireless N

ADSL2 dan terkoneksi internet ADSL Telkom Speedy.

c. Kabel UTP yang akan digunakan untuk menghubungkan laptop dan

modem/router.

Kebutuhan software yang mendukung perancangan WLAN ini yaitu :

a. Operating System (OS). OS yang digunakan dalam penelitian ini adalah

Windows 10.

b. Web Browser. Web Browser yang digunakan dalam penelitian ini adalah

Google Chrome. Google Chrome digunakan untuk dapat mengakses setting

dari modem/router tersebut pada halaman web.

3.3 Design

Tahap selanjutnya adalah desain, pada Gambar 4 menunjukan proses koneksi

WLAN dan penyelasaian kondisi troubleshooting. Access Point (AP) yang sudah

terhubung jaringan kabel Ethernet akan memancarkan sinyal yang akan ditangkap

oleh perangkat laptop dan untuk terkoneksi ke AP, laptop harus memiliki Service Set

Identifier (SSID) yang sama dengan AP, tetapi jika gagal koneksi akan masuk pada

kondisi troubleshooting.

Laptop Wireless

Gambar 4 Proses Koneksi Laptop dengan Access Point (AP)

Page 15: Troubleshooting Koneksi Wireless Local Area Network (WLAN ...

Failed

Success

Success

Failed Failed

Success

4. Hasil dan Pembahasan

Implementasi dari flowchart proses koneksi WLAN pada Gambar 3 dan desain proses

koneksi laptop dengan AP pada Gambar 4, jika terjadi kegagalan dalam proses koneksi

maka akan masuk pada kondisi troubleshooting. Proses troubleshooting koneksi WLAN

pada laptop dijelaskan sebagai berikut :

Gambar 5 Diagram Proses Connect

Pada kondisi awal seperti Gambar 5, yaitu kondisi dimana user mencoba untuk

terhubung ke dalam jaringan, jika Connected maka user berhasil terhubung ke dalam

jaringan, tapi jika gagal terhubung ke jaringan maka akan dilanjutkan ke kondisi

berikutnya yaitu Troubleshooting.

Service Set IDentidier (SSID) dari beberapa Access Point (AP) yang dapat ditangkap

oleh perangkat Laptop user, yang dapat dilihat dengan cara pilih logo internet access pada

bagian kanan taskbar, kemudian pilih SSID yang ingin digunakan (SSID “Moklet”), lalu

pilih connect, menunggu respon dari AP, apakah perangkat laptop bisa terkoneksi ke SSID

tersebut atau tidak. Perangkat Laptop berhasil konek ke SSID “Moklet” dan laptop dapat

menggunakan WLAN dari AP tersebut.

Gambar 6 Diagram Proses Troubleshooting

Kondisi Troubleshooting pertama seperti Gambar 8 adalah kondisi dimana terjadi

kegagalan dalam proses koneksi dan sistem akan melakukan pencarian secara sistematis

untuk mengetahui masalah dan penyebab kegagalan tersebut. Jika penyebab kegagalan

ditemukan maka akan masuk pada kondisi Koneksi Fisik. Pada kondisi ini, user akan

melihat koneksi fisik dari AP atau port pada router dan memastikan bahwa kabel ethernet

sudah dimasukan dengan baik dan status lampu LED sudah hijau pada kedua ujungnya.

Selanjutnya, mencoba menukar kabel ethernet, apabila ada kabel atau konektor yang rusak,

memastikan AP/Router untuk memastikan penggunaan jenis kabel sudah tepat, misalnya

untuk internet/WAN menggunakan kabel crossover, jika pada kondisi Koneksi Fisik

berhasil dan Connected maka user akan terhubung ke dalam jaringan [6].

Connect Troubleshooting

Connected

Connect Troubleshooting

Connected

Koneksi

Fisik

Page 16: Troubleshooting Koneksi Wireless Local Area Network (WLAN ...

Success

Failed Failed

Success

Failed

Success

Gambar 7 Bagian Depan (Kiri) dan Bagian Belakang (Kanan) dari Modem/Router TP-LINK

Kemudian user melakukan pengecekan pada Modem/Router TP-Link sudah

mendapat arus listrik dan sudah menyala, serta lampu Power dan WLAN dalam kondisi

siap digunakan. Gambar 7 menunjukan bagian belakang dari Modem/Router TP-Link,

Power Adapter (A) tempat untuk menghubungkan AP dengan power adapter, Tombol

ON/OFF (B) untuk menghidupkan dan mematikan AP, Tombol Reset (C) untuk

mengembalikan setting AP kembali ke kondisi default, Port LAN (D) merupakan port

Ethernet untuk berbagi koneksi internet dengan komputer yang tidak mempunyai wireless

adapter, Port Line/Port RJ-11 (E) merupakan port untuk kabel telepon dan untuk

mengambil line ADSL dari kabel telepon rumah yang telah diaktifkan frekwensi ADSLnya

dan ANTENA AP (F) untuk mengirim dan menerima gelombang radio dari WLAN.

Gambar 8 Proses Troubleshooting pada Wireless Adapter

Gambar 8 merupakan kondisi yang terjadi jika state Koneksi Fisik masih gagal untuk

menghubungkan user ke dalam jaringan atau state ini bukan menjadi penyebab terjadinya

kegagalan koneksi. Pada state Wireless Adapter, user melakukan pengecekan pada status

koneksi wireless laptop enable/disable. User masuk ke control panel, dengan cara klik ikon

windows pada bagian kiri taskbar, kemudian pilih control panel>Network and Internet>Network

and Sharing Center>Change adapter>Network Connection. Klik kanan pada Wi-Fi kemudian

pilih Enable. Untuk mengubah airplane mode, caranya yaitu masuk ke menu Settings>Network

and Internet>Airplane mode, lalu Slide ke kiri untuk menonaktifkan Airplane mode agar laptop

dapat terkoneksi kedalam WLAN. Jika kondisi Wireless Adapter berhasil, maka user dapat

terhubung ke dalam jaringan.

Ketika masih terjadi kegagalan dalam koneksi pada state Wireless Adapter maka user akan

melakukan pengecekan untuk kondisi selanjutnya yaitu state Set AP/Router, pada kondisi ini

user akan melakukan Login sebagai admin AP/Router untuk mengubah pengaturan pada wireless

network set identifier (SSID) agar laptop dapat terkoneksi ke dalam jaringan. Buka web browser

(software google chrome), kemudian ketik default getaway dari modem/router (192.168.1.1)

Connect Troubleshooting

Connected

Koneksi

Fisik

Wireless

Adapter

Page 17: Troubleshooting Koneksi Wireless Local Area Network (WLAN ...

pada address bar lalu tekan enter, Kemudian user melakukan login sebagai admin, username

dan password “admin”, kemudian pilih Sign in seperti ditunjukan pada Gambar 9.

Gambar 9 Login Sebagai Admin

Gambar 10 menunjukan user berhasil masuk sebagai admin ke dalam pengaturan

modem/router, pilih interface setup>wireless, untuk dapat melihat SSID dan pre-shared key yang

digunakan, hal ini dapat menjadi informasi penting bagi user agar dapat login ke WLAN

tersebut.

Gambar 10 SSID yang aktif

Jika user berhasil maka user akan Connected ke dalam jaringan, tapi jika gagal maka

akan ke state Set TCP/IP. Pada kondisi ini user akan melihat pengaturan TCP/IP untuk

mengkonfigurasi ulang koneksi agar mendapatkan alamat IP dan DNS secara otomatis. Pertama

user akan masuk ke Control Panel>Network and Internet>Network and Sharing

Center>Connection Wi-Fi (Moklet). Kemudian pilih properties >Internet Protocol Version 4

(TCP/IPv4) lalu pilih OK. Lalu pilih Obtain an IP address dan DNS automatically agar

perangkat laptop dapat mendapat alamat IP dan DNS otomatis dari AP, kemudian pilih OK

seperti yang ditunjukan pada Gambar 11.

Page 18: Troubleshooting Koneksi Wireless Local Area Network (WLAN ...

Gambar 11 TCP/IPv4

Jika user berhasil maka user akan Connected ke dalam jaringan, tapi jika gagal maka

akan ke kondisi Test PING. Test PING AP/Router gagal, jika tujuan mungkin menggunakan

firewall untuk memblokir pesan masuk, konfigurasi ulang firewall untuk mengijinkan lalu lintas

jaringan. Caranya adalah Tekan Windows + R pada keyboard kemudian ketik cmd lalu pilih OK,

setelah masuk ke command prompt, ketikan ping 192.168.1.1, jika PING gagal dan user tidak

dapat konek ke dalam WLAN maka User melakukan login sebagai admin untuk dapat melihat

pengaturan dari AP, apakah AP memblokir mac address dari laptop user. Selah masuk ke

tampilan setting AP, pilih Access Management, lalu pilih filter, pada Gambar 12 menunjukan

IP/MAC filter listing, jika alamat IP/MAC user terdaftar dikolom tersebut, pilih delete lalu

kemudian save agar perangkat laptop user dapat terhubung ke dalam WLAN.

Gambar 12 IP/MAC Filter Listing

Kemudian lakukan Test PING ulang, pada program command prompt, jika PING

berhasil, maka user sudah terkoneksi ke dalam WLAN.

Jika user berhasil maka user akan Connected ke dalam jaringan, tapi jika gagal maka

akan ke kondisi Wireless Specific Issues, AP/ Router harus menggunakan standar yang

kompatibel 802.11 dan nama jaringan yang sama (SSID). Jika user berhasil maka user akan

Connected ke dalam jaringan.

Page 19: Troubleshooting Koneksi Wireless Local Area Network (WLAN ...

Gambar 13 Interface Setup Wireless Mode

User login sebagai admin, pilih Interface Setup, pilih Wireless Mode 802.11b+g+n,

kemudian pilih OK, agar perangkat laptop bisa saling berkomunikasi dengan standarisasi b+g+n

tersebut seperti ditunjukan pada Gambar 13.

Jika masih gagal, user akan masuk ke kondisi Configure Security, pada kondisi ini user

akan melakukan konfigurasi keamanan AP/router, jika WLAN terbuka maka tidak memerlukan

kunci untuk terkoneksi tetapi jika sebaliknya maka user harus memiliki kunci yang sama untuk

mengenkripsi lalu lintas data dalam jaringan.

Gambar 55 Interface Setup Pre-Shared Key

Gambar 14 Pre-Shared Key

Pertama user akan login sebagai admin, kemudian pilih interface setup>wireless, pada AP

ini menggunakan authentication type WPA2-PSK, sehingga user memerlukan kunci untuk dapat

terkoneksi ke dalam WLAN. Gambar 14 menunjukkan Pre-shared key “0987654321”, sebagai

informasi penting bagi user bahwa jika ingin terkoneksi ke dalam SSID “Moklet” membutuhkan

kunci 10 angka.

Jika masih gagal terhubung ke dalam WLAN, user akan masuk ke kondisi selanjutnya

yaitu user akan melakukan konfigurasi server RADIUS secret yang cocok yaitu 802.1X.

Pastikan laptop berada di radius yang dapat dijangkau oleh pancaran sinyal AP. Pada ruang

terbuka, jaringan 802.11b dan 802.11g mempunyai jangkauan sekitar 110m sedangkan 802.11a

sekitar 100m dan 802.11n sekitar 160m. Jangkauan ini akan berkurang banyak jika digunakan

Page 20: Troubleshooting Koneksi Wireless Local Area Network (WLAN ...

pada ruang tertutup. User akan login sebagai admin utnuk dapat melihat wireless mode yang

digunakan oleh AP, pilih 802.11b+g+n agar semua perangkat dapat berkomunikasi dengan

standarisasi tersebut seperti yang ditunjukan pada Gambar 13.

Jika masih gagal, user akan masuk ke kondisi terakhir yaitu user akan melakukan

pengecekan kondisi sekitar agar terhindar dari interfensi Radio Frekuensi atau noise agar dapat

menerima sinyal yang baik. Akibat lain dari interfensi RF yaitu halangan tembok dan benturan

sinyal dengan benda-benda yang berada disekitar apabila AP berada didalam ruangan. Jika

berhasil maka user akan Connected ke dalam jaringan.

5. Simpulan

Berdasarkan penelitian yang dilakukan, troubleshooting WLAN menggunakan metode

locate the problem dapat membantu bagi pengguna layanan WLAN yang seringkali gagal

dalam melakukan koneksi, proses penyelesaian masalah dapat diketahui dan dengan cepat

diselesaikan dengan metode troubleshooting tersebut. Troubleshooting yang umumnya terjadi

dalam proses koneksi biasanya terjadi pada koneksi fisik yang seringkali dihiraukan oleh

pengguna WLAN. Troubleshooting yang dilakukan masih harus menggunakan kabel UTP

untuk dapat mengakses pengaturan dari AP. Metode troubleshooting ini disarankan ke

depannya dibuat software agar pengguna dapat lebih efisien untuk mengetahui kegagalan

koneksi dalan WLAN.

6. Daftar Pustaka

[1]. Raja’a A. Khalid dan Rafah O. Jassim., 2014, Expert System to Troubleshoot the

Wireless Connection Problems. International Journal of Computer Science

Enginnering and Technology (IJCSET) Iraq/Baghdad.

[2]. Rico Rinaldo., 2016, Implementasi Sistem Monitoring Jaringan Menggunakan Mikrotik

Router OS di Universitas Islam Batik Surakarta. Program Studi Informatika, Fakultas

Komunikasi dan Informatika, Universitas Muhammadiyah Surakarta.

[3]. Cisco System, 2007, CCNA 1 and 2 Companion Guide Revised Third Edition. Cisco

Network Academy Program.

[4]. Pukako Media., Metode Troubleshooting pada Jaringan Komputer.,

https://www.pukakomedia.net/metode-troubleshooting-pada-jaringan-komputer.php.

Diakses pada tanggal 17 Oktober 2017.

[5]. Stephen J. Occhiogrosso., The Cisco PPDIOO Life Cycle., https://ccie-or

null.net/tag/ppdioo/, diakses pada tanggal 17 Juli 2019.

[6]. S’to, 2007, Wireless Kungfu : Networking & Hacking. Jasakom. Jakarta.