TRIGONOMETRI · Trigonometri merupakan salah satu cabang matematika yang mempelajari hubungan...
Transcript of TRIGONOMETRI · Trigonometri merupakan salah satu cabang matematika yang mempelajari hubungan...
1
TRIGONOMETRI
Trigonometri merupakan salah satu cabang matematika yang mempelajari hubungan antara
perbandingan panjang sisi-sisi suatu segitiga siku-siku dengan sudut-sudutnya. Kata trigonometri
berasal dari bahasa Latin, ‘trigonom’ (tiga sudut) dan ‘metro’ (pengukuran).
A. Ukuran Sudut dan Perbandingan Trigonometri
1. Sudut
adalah rotasi sinar garis dengan titik pusat tertentu dari sisi awal ke sisi akhir. Sudut bidang
(plane angle) dibentuk oleh dua garis yang saling berpotongan. Seperti ditunjukkan oleh Gambar
1 berikut ini. Sudut bidang XOP dibentuk oleh dua garis OX dan OP yang saling berpotongan.
Titik O disebut sebagai titik sudut (vertex) dan garis garisnya disebut sebagai sisi-sisi sudut .
Seringkali suatu sudut bidang dapat juga dilihat sebagai akibat berputarnya suatu garis dari
posisi awal OX ke posisi akhir OP. Maka titik O masih sebagai titik sudut , OX disebut sisi awal
(initial side), dan OP disebut sisi akhir (terminal side) dari sudut.
Suatu sudut disebut sudut positif jika arah rotasi (dinyatakan oleh anak panah lengkung)
berlawanan arah dengan jarum jam dan sudut negatif jika arah rotasinya searah dengan jarum
jam. Sudut positif ditunjukkan oleh Gambar 2(a) dan (b) sedangkan sudut negatif ditunjukkan oleh
Gambar 2(c).
Gambar 2
(a) (b)
(c)
2
2. Ukuran Sudut
Ukuran besar sudut dinyatakan dalam satuan derajat atau satuan radian
a. Satuan Derajat
Besar sudut dalam satu putaran adalah 360°. Berarti 1 putaran = 360° ⇔ 1°= 1/360 putaran.
Ukuran sudut yang lebih kecil dari derajat adalah menit ( ‘ ) dan detik ( “ ).
Hubungan ukuran sudut menit, detik, dan derajat adalah:
1° = 60′ (enam puluh menit)
1′ = 60“ (enam puluh detik)
b. Satuan Radian
Radian adalah satuan sudut dalam bidang yang dilambangkan dengan “rad” .
(perhatikan gambar) :
Satu radian adalah sudut yang dibentuk oleh dua jari-jari lingkaran
dimana panjang busur di depan sudut tersebut sama dengan panjang jari-jari
lingkaran.
Karena keliling lingkaran adalah 2π.r, maka besar sudut sebuah lingkaran sama dengan 2
π radian dan jika besar sudut 1 (satu) keliling lingkaran = 360⁰, maka 2 π radian = 360⁰
sehingga 1 radian = 360⁰
2𝜋 =
180⁰
𝜋 atau 1° =
𝜋
180⁰
Jadi 1 radian = 53,3248 = 53⁰ 19’ 29,43”
CONTOH SOAL UKURAN SUDUT (DERAJAT DAN RADIAN)
Contoh Soal 1
Nyatakan sudut 50° dan 89° ke dalam radian!
Penyelesaian:
50° = 50° x π/180°
50° = 0,277π
50° = 0,277 (3,14)
50° = 0,87 radian
Contoh Soal 2
Nyatakan sudut 0,45 radian dan 0,89 radian ke dalam satuan derajat!
Penyelesaian :
0,45 radian = 0,45 x 180°/π
0,45 radian = 25,80°
Contoh Soal 3
Sebuah kipas angin berputar dengan kecepatan 36 putaran per menit. Nyatakan kecepatan
putaran kipas angin tersebut ke dalam satuan radian per detik!
Penyelesaian:
36 putaran/menit = 36 x 2π/60 putaran/detik
36 putaran/menit = 1,2π putaran/detik
Jadi 36 putaran per menit sama dengan 1,2π putaran per detik.
89° = 89° x π/180°
89° = 0,494π
89° = 0,494 (3,14)
89° = 1,55 radian
0,89 radian = 0,89 x 180°/π
0,89 radian = 51,02°
3
3. Sudut dan Kuadran
Kuadran merupakan posisi sudut pada bidang koordinat atau pembagian daerah pada sistem
koordinat kartesius → dibagi dalam 4 daerah
Nilai perbandingan trigonometri untuk sudut-sudut di berbagai kuadran memenuhi aturan
seperti pada gambar 3 di bawah:
Gambar 3
4. Perbandingan Trigonometri pada Segitiga Siku-Siku
a. Perbandingan Trigonometri dari Suatu Sudut pada Segitiga Siku-Siku
Segitiga siku-siku yaitu segitiga dengan salah satu sudutnya adalah . Dalam segitiga
siku-siku terdapat sisi miring yang disebut hipotenusa. Kuadrat hipotenusa yaitu jumlah dari
kuadrat dua sisi lainnya. Secara sistematis, teorema Pythagoras dapat dinyatakan sebagai
berikut. , dengan a dan b adalah sisi siku-siku dan c adalah sisi miringnya. Untuk
lebih jelasnya maka perhatikan gambar 4 berikut.
Gambar 4
4
b. Perbandingan Sinus (sin), Cosinus (cos), Tangen (tan), Cosecan (scs), Secan (sec), dan
Cotangen (cot).
Untuk mengetahui rasio trigonometri, kita menggunakan segitiga siku-siku. Untuk itu, kita
harus mengetahui letak sisi depan, sisi samping, dan sisi miring. Untuk lebih jelasnya
perhatikan gambar 5 berikut:
Gambar 5
• Sisi Miring adalah sisi di depan sudut siku-siku.
• Sisi Depan adalah sisi di depan sudut α.
• Sisi Samping adalah sisi siku-siku lainnya.
Setelah mengetahui sisi miring, sisi depan, dan sisi samping, selanjutnya kita akan
membahas definisi sinus, cosinus, tangen, cosecan, secan, dan cotangen.
sin 𝛼 = 𝑠𝑖𝑠𝑖 𝑑𝑒𝑝𝑎𝑛 𝑠𝑢𝑑𝑢𝑡 𝛼
𝑠𝑖𝑠𝑖 𝑚𝑖𝑟𝑖𝑛𝑔=
𝐵𝐶
𝐴𝐶
cos 𝛼 = 𝑠𝑖𝑠𝑖 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑖𝑛𝑔 𝑠𝑢𝑑𝑢𝑡 𝛼
𝑠𝑖𝑠𝑖 𝑚𝑖𝑟𝑖𝑛𝑔=
𝐴𝐵
𝐴𝐶
tan 𝛼 = 𝑠𝑖𝑠𝑖 𝑑𝑒𝑝𝑎𝑛 𝑠𝑢𝑑𝑢𝑡 𝛼
𝑠𝑖𝑠𝑖 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑖𝑛𝑔 𝑠𝑢𝑑𝑢𝑡 𝛼=
𝐵𝐶
𝐴𝐵
cosec 𝛼 = 𝑠𝑖𝑠𝑖 𝑚𝑖𝑟𝑖𝑛𝑔 𝑠𝑢𝑑𝑢𝑡 𝛼
𝑠𝑖𝑠𝑖 𝑑𝑒𝑝𝑎𝑛 𝑠𝑢𝑑𝑢𝑡 𝛼=
𝐴𝐶
𝐵𝐶
secan 𝛼 = 𝑠𝑖𝑠𝑖 𝑚𝑖𝑟𝑖𝑛𝑔 𝑠𝑢𝑑𝑢𝑡 𝛼
𝑠𝑖𝑠𝑖 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑖𝑛𝑔 𝑠𝑢𝑑𝑢𝑡 𝛼=
𝐴𝐶
𝐴𝐵
cotan 𝛼 = 𝑠𝑖𝑠𝑖 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑖𝑛𝑔 𝑠𝑢𝑑𝑢𝑡 𝛼
𝑠𝑖𝑠𝑖 𝑑𝑒𝑝𝑎𝑛 𝑠𝑢𝑑𝑢𝑡 𝛼=
𝐴𝐵
𝐵𝐶
5
Contoh :
Tentukan nilai sinus, cosinus, dan tangen untuk sudut Q dan R pada segitiga berikut.
Jawab:
sin 𝑄 = 𝑠𝑖𝑠𝑖 𝑑𝑒𝑝𝑎𝑛 𝑠𝑢𝑑𝑢𝑡 𝑄
𝑠𝑖𝑠𝑖 𝑚𝑖𝑟𝑖𝑛𝑔 𝑠𝑢𝑑𝑢𝑡 𝑄=
𝑃𝑅
𝑄𝑅=
1
2
cos 𝑄 = 𝑠𝑖𝑠𝑖 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑖𝑛𝑔 𝑠𝑢𝑑𝑢𝑡 𝑄
𝑠𝑖𝑠𝑖 𝑚𝑖𝑟𝑖𝑛𝑔 𝑠𝑢𝑑𝑢𝑡 𝑄=
𝑃𝑄
𝑄𝑅=
√3
2=
1
2√3
tan 𝑄 = 𝑠𝑖𝑠𝑖 𝑑𝑒𝑝𝑎𝑛 𝑠𝑢𝑑𝑢𝑡 𝑄
𝑠𝑖𝑠𝑖 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑖𝑛𝑔 𝑠𝑢𝑑𝑢𝑡 𝑄=
𝑃𝑅
𝑃𝑄=
1
√3=
1
3√3
sin 𝑅 = 𝑠𝑖𝑠𝑖 𝑑𝑒𝑝𝑎𝑛 𝑠𝑢𝑑𝑢𝑡 𝑅
𝑠𝑖𝑠𝑖 𝑚𝑖𝑟𝑖𝑛𝑔 𝑠𝑢𝑑𝑢𝑡 𝑅=
𝑃𝑄
𝑄𝑅=
√3
2=
1
2√3
cos 𝑅 = 𝑠𝑖𝑠𝑖 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑖𝑛𝑔 𝑠𝑢𝑑𝑢𝑡 𝑅
𝑠𝑖𝑠𝑖 𝑚𝑖𝑟𝑖𝑛𝑔 𝑠𝑢𝑑𝑢𝑡 𝑅=
𝑃𝑅
𝑄𝑅=
1
2
tan 𝑅 = 𝑠𝑖𝑠𝑖 𝑑𝑒𝑝𝑎𝑛 𝑠𝑢𝑑𝑢𝑡 𝑅
𝑠𝑖𝑠𝑖 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑖𝑛𝑔 𝑠𝑢𝑑𝑢𝑡 𝑅=
𝑃𝑄
𝑃𝑅=
√3
1= √3
6
5. Perbandingan Trigonometri pada Sudut-Sudut Istimewa
Sudut istimewa adalah sudut yang perbandingan trigonometrinya dapat dicari tanpa memakai
kalkulator atau tabel matematika, yaitu 0°, 30°, 45°, 60°, dan 90° dll
Berikut merupakan tabel sudut-sudut istimewa.
7
B. Perbandingan Trigonometri untuk Sudut-Sudut Berelasi
1. Perbandingan Trigonometri suatu Sudut di Berbagai Kuadran
P adalah sembarang titik di kuadran I dengan koordinat (x,y). OP
adalah garis yang dapat berputar terhadap titik asal O dalam
koordinat kartesius, sehingga XOP dapat bernilai 0 sampai
dengan 90. Perlu diketahui bahwa
ry =+= 22xOP dan r 0
Berdasarkan gambar 6 tersebut keenam perbandingan trigonometri
baku dapat didefinisikan dalam absis (x), ordinat (y), dan panjang OP (r) sebagai berikut:
1. r
y==
OP panjang
P ordinatα sin 4.
y
r==
P ordinat
OP panjangαcsc
2. r
x==
OP panjang
P absisα cos 5.
x
r==
P absis
OP panjangα sec
3. x
y==
P absis
P ordinatα tan 6.
y
x==
P ordinat
P absisα cot
Dengan memutar garis OP maka XOP = dapat terletak di kuadran I, kuadran II, kuadran III atau
kuadran IV, seperti pada gambar 7 di bawah ini.
y
x X
Y P(x,y)
r
1
Gambar 6
O
Gambar 7. Titik di Berbagai Kuadran
y
x X
Y P(x,y)
r
1
O
y
-x X
Y P(-x,y)
r
2
O
-y
-x
X
Y
r
P(-x,-y)
3
O
-y
x
X
Y
r
P(x,-y)
4
O
8
Tabel tanda nilai keenam perbandingan trigonometri di tiap kuadran:
Perbandingan
Trigonometri
Kuadran
I II III IV
sin + + - -
cos + - - +
tan + - + -
csc + + - -
sec + - - +
cot + - + -
JEMBATAN KELEDAI : Semua SINdikat TANgannya COSong
2. Rumus Perbandingan Trigonometri Sudut yang Berelasi
Sudut-sudut yang berelasi dengan sudut adalah sudut (90 ), (180 ), (360 ), dan -
. Dua buah sudut yang berelasi ada yang diberi nama khusus, misalnya penyiku (komplemen)
yaitu untuk sudut dengan (90 - ) dan pelurus (suplemen) untuk sudut dengan (180 - ).
Contoh: penyiku sudut 50 adalah 40, pelurus sudut 110 adalah 70.
1. Perbandingan trigonometri untuk sudut dengan (90 - )
Dari gambar 8 diketahui
Titik P1(x1,y1) bayangan dari P(x,y)
akibat pencerminan garis y = x, sehingga diperoleh:
a. XOP = dan XOP1 = 90 -
b. x1 = x, y1 = y dan r1 = r
y
x
X
Y
P(x,y)
r
(90-)
P1(x1,y1)
r1
x1
y1
y = x
Gambar 8. Sudut Yang Berelasi
O
9
y
x X
Y
P(x,y)
r
(180-)
P1(x1,y1)
r1
x1
y1
O
Gambar 9. Sudut Yang Berelasi
Dengan menggunakan hubungan di atas dapat diperoleh:
a. ( ) ===− cos90 sin1
1
r
x
r
y
b. ( ) ===− sin90 cos1
1
r
y
r
x
c. ( ) ===− cot90 tan1
1
y
x
x
y
Dari perhitungan tersebut maka rumus perbandingan trigonometri sudut dengan (90 - )
dapat dituliskan sebagai berikut:
2. Perbandingan trigonometri untuk sudut dengan (180 - )
Titik P1(x1,y1) adalah bayangan dari
titik P(x,y) akibat pencerminan
terhadap sumbu y, sehingga
a. XOP = dan XOP1 = 180 -
b. x1 = −x, y1 = y dan r1 = r
maka diperoleh hubungan:
i. ( ) ===− sin180 sin1
1
r
y
r
y
ii.
iii. ( ) −=−
==− tan180 tan1
1
x
y
x
y
( ) −=−
==− cos180 cos1
1
r
x
r
x
a. ( ) =− cos90 sin d. ( ) =− sec90csc
b. ( ) =− sin90 cos e. ( ) =− ec cos90sec
c. ( ) =− cot90 tan f. ( ) =− tan90 cot
10
Dari hubungan di atas diperoleh rumus:
3. Perbandingan trigonometri untuk sudut dengan (180 + )
Dari gambar 10 diketahui titik P1(x1,y1) adalah bayangan dari
titik P(x,y) akibat pencerminan terhadap garis y = −x,
sehingga
a. XOP = dan XOP1 = 180 +
b. x1 = −x, y1 = −y dan r1 = r
maka diperoleh hubungan:
a. ( ) −=−
==+ sin180 sin1
1
r
y
r
y
b. ( ) −=−
==+ cos180 cos1
1
r
x
r
x
c. ( ) ==−
−==+ tan180 tan
1
1
x
y
x
y
x
y
Dari hubungan di atas diperoleh rumus:
a. ( ) =− sin180 sin d. ( ) =− csc180csc
b. ( ) −=− cos180 cos e. ( ) −=− sec 180sec
c. ( ) −=− tan180 tan f. ( ) −=− cot180 cot
a. ( ) −=+ sin180 sin d. ( ) −=+ csc 180csc
b. ( ) −=+ cos180 cos e. ( ) −=+ sec 180sec
c. ( ) =+ tan180 tan f. ( ) =+ cot180 cot
y
x X
Y
P(x,y)
r
(180+)
P1(x1,y1)
r1
x1
y1
O
Gambar 10. Sudut Yang Berelasi
11
4. Perbandingan trigonometri untuk sudut dengan (- )
Dari gambar 11 diketahui titik P1(x1,y1) bayangan dari P(x,y)
akibat pencerminan terhadap sumbu x, sehingga
a. XOP = dan XOP1 = -
b. x1 = x, y1 = −y dan r1 = r
maka diperoleh hubungan
a. ( ) −=−
==− sin sin1
1
r
y
r
y
b. ( ) ===− cos cos1
1
r
x
r
x
c. ( ) −=−
==− tan tan1
1
x
y
x
y
Dari hubungan di atas diperoleh rumus:
Untuk relasi dengan (- ) tersebut identik dengan relasi dengan 360 − , misalnya sin (360
− ) = − sin .
C. IdentitasTrigonometri
Rumus-rumus yang perlu dipahami
a. Rumus dasar yang merupakan KEBALIKAN
a. ( ) −=− sin sin d. ( ) −=− csc csc
b. ( ) =− cos cos e. ( ) =− sec sec
c. ( ) −=− tan tan f. ( ) −=− cot cot
y
x
X
Y
P(x,y)
r
(360-1)
P1(x1,y1)
r1
x1
y1
O -
Gambar 11. Sudut Yang Berelasi
𝑐𝑜𝑠𝑒𝑐 𝛼 = 1
sin 𝛼
𝑠𝑒𝑐 𝛼 = 1
cos 𝛼
𝑐𝑜𝑡 𝛼 = 1
tan 𝛼
12
b. Rumus dasar yang merupakan HUBUNGAN PERBANDINGAN
c. Rumus dasar yang yang diturunkan dari TEOREMA PYTHAGORAS
Contoh 1
Buktikan identitas berikut:
a. Sin α . Cos α . Tan α = (1 – Cos α) (1 + Cos α) Jawab:
Ruas kiri = Sin α . Cos α . Tan α
= Sin α . Cos α .
Cos
Sin
= Sin2 α
= 1 – Cos2 α
= (1 – Cos α) (1 + Cos α) = Ruas Kanan Terbukti!
b. Sin β . Tan β + Cos β = Sec β Jawab:
Ruas Kiri = Sin β . Tan β + Cos β
= Sin β .
Cos
Sin + Cos β
=
Cos
Cos
Cos
Sin 22
+
= =Cos
1Sec β = Ruas Kanan Terbukti
𝑡𝑎𝑛 𝛼 = sin 𝛼
cos 𝛼
𝑐𝑜𝑡 𝛼 = cos 𝛼
sin 𝛼
𝑐𝑜𝑠2𝛼 + 𝑠𝑖𝑛2𝛼 = 1
1 + 𝑡𝑎𝑛2𝛼 = 𝑠𝑒𝑐2𝛼
1 + 𝑐𝑜𝑡2𝛼 = 𝑐𝑜𝑠𝑒𝑐2𝛼
13
D. Aturan Sinus dan Cosinus serta Luas Segitiga
1. Aturan Sinus
Pada setiap segitiga sembarang berlaku aturan sinus. Untuk segitiga seperti gambar
dibawah ini berlaku aturan sinus sebagai berikut :
Kemungkinan unsur-unsur yang diketahui yaitu :
a. sisi, sudut, dan sudut (s-sd-sd);
b. sudut, sisi, dan sudut (sd-s-sd); dan
c. sisi, sisi, dan sudut (s-s-sd)
Contoh Soal
1. Diketahui segitiga ABC dengan sudut A = 30o, sudut B = 45o, dan sisi b = 10. Tentukan
a. Sudut C
b. Panjang a
c. Panjang b
2. Diketahui segitiga ABC dengan sis a = 10cm, sisi c = 12 dan sudut C = 60o. tentukan
a. Sudut A
b. Sudut B
c. Panjang b
Jawab :
1. a. <C = 180o – ( 30o + 40o) = 105o
b. a
Sin A=
b
Sin B =
a
Sin 30=
10
Sin 45
a = 10 x sin 30
sin 45
a = 10 x
1
2
1
2√2
= 10
√2=
10
2√2 = 5√2 𝑐𝑚
14
c. c
Sin C=
b
Sin B =
c
Sin 105=
10
Sin 45
c = 10 x sin 105
sin 45 =
10 x 0.966
0.707= 13.66 𝑐𝑚
2. a. a
Sin A=
c
Sin C =
10 x sin 60
12
sin A = 10 x 0,866
12= 0,722 𝑐𝑚
b. <B = 180o – (60o + 46.22o) = 73,78o
c. b
Sin B =
c
Sin C=
b
sin 73,78=
12
sin 60
b = 12 x sin 73,78
sin 60=
12 x 0.960
0.866= 13,30 𝑐𝑚
2. Aturan Cosinus
Pada setiap segitiga sembarang berlaku aturan cosinus. Untuk segitiga ABC (pada
gambar aturan sinus diatas) aturan cosinus sebagai berikut :
a. a2 = b2 + c2 – 2.b.c.cos A
b. b2 = 2 + c2 – 2.a.c.cos B
c. c2 = a2 + b2 – 2.a.b.cos C
d. Cos A = 𝑏2+ 𝑐2−𝑎2
2𝑏𝑐
e. Cos B = 𝑎2+ 𝑐2−𝑏2
2𝑎𝑐
f. Cos C = 𝑎 + 𝑏2−𝑐2
2𝑎𝑏
Kemungkinan unsur-unsur yang diketahui yaitu :
a. sisi, sudut, dan sisi (s-sd-s) dan
b. sisi, sisi, dan sisi (s-s-s)
Contoh Soal
1. Tentukan panjang sisi ketiga suatu segitiga jika diketahui a= 10 cm, b = 12 cm dan sudut C
= 60o
2. Tentukan besar sudut pada segitiga ABC jika diketahui panjang sisi-sisinya a = 2 cm, b =
2√3 dan c = 4cm
15
Jawab :
1. c2 = a2 + b2 – 2.a.b.cos C
c2 = 102 + 122 – 2 x 10 x 12 cos 60o
c2 = 100 + 144 – 240 x 10.5
c2 = 244 – 120 = 124
c = √124 = 11.14 cm
2. Cos A = 𝑏2+ 𝑐2−𝑎2
2𝑏𝑐
(2√3)2 + 42 − 22
(2)(2√3)(4)=
12 + 16 − 4
16√3=
3
2√3=
1
2√3
Jadi, besar <A = 30o
Cos B = 𝑎2+ 𝑐2−𝑏2
2𝑎𝑐=
22+ 4−(2√3)2
2(2√3)(2)=
4+16−12
16=
1
2
Jadi, besar <B= 60o
Besar <C = 180o – (30o+60o) = 90o
3. Luas Segitiga
Untuk segitiga ABC seperti gambar dibawah ini berlaku rumus segitiga ABC jika
diketahui panjang dua sisi dan besar sudut yang diapit kedua sisi itu (s-sd-s) sebagai berikut :
Luas = 1
2. a.b. sin C
Luas = 1
2. a.c. sin B
Luas = 1
2. b.c. sin A
Contoh Soal
Tentukan luas segitiga ABC jika diketahui a = 12 cm b = 10 cm dan <C = 30o!
Jawab :
Luas = 1
2. a.b. sin C
= 1
2. 12 x 10 x sin 30o
= 1
2 120 x
1
2
= 30 cm2
16
4. Menentukan Luas Segitiga yang Diketahui Dua Sudut dan Satu Sisi
Untuk segitiga ABC seperti gambar dibawah ini berlaku rumus segitiga ABC jika
diketahui besar dua sudut dan panjang satu sisi (sd-s-sd) sebagai berikut :
Luas = 𝑎2𝑥 sin 𝐵 𝑥 sin 𝐶
2 sin 𝐴
Luas = 𝑏2𝑥 sin 𝐴 𝑥 sin 𝐶
2 sin 𝐵
Luas = 𝑐2𝑥 sin 𝐴 𝑥 sin 𝐵
2 sin 𝐶
5. Menentukan Luas Segitiga yang Diketahui Panjang Ketiga Sisinya
Jika pada segitiga ABC diketahui panjang ketiga sisinya (s-s-s), luas segitiga dapat
ditentukan dengan cara berikut.
𝐿𝑢𝑎𝑠 ∆𝐴𝐵𝐶 = √𝑠(𝑠 − 𝑎)(𝑠 − 𝑏)(𝑠 − 𝑐) dengan s = 1
2(𝑎 + 𝑏 + 𝑐) = setengah keliling ∆𝐴𝐵𝐶
E. Grafik Fungsi Trigonometri
1. Nilai maksimum, Nilai Minimum, Amplitudo, dan Periode Grafik Fungsi Trigonometri
a. Nilai maksimum adalah nilai tertinggi suatu grafik pada interval tertentu sedangkan nilai
minimum adalah nilai terendah suatu grafik pada interval tertentu.
b. Amplitudo adalah setengah dari jarak antara nilai minimum dan nilai maksimum suatu
grafik.
c. Periode adalah besarnya interval suatu grafik akan mengulang dengan bentuk yang sama.
Nilai maksimum, nilai minimum, amplitudo, dan periode grafik fungsi trigonometri disajikan
dalam tabel berikut.
17
2. Sifat Periodik Fungsi Trigonometri
Untuk setiap sudut dalam keadaan baku dipenuhi :
• sin = sin ( + n.360o), n B
• cos = cos ( + n.360o), n B
• secan = secan ( + n.360o), n B
• cosec = cosec ( + n.360o), n B
karena nilai fungsi tersebut tidak berubah bila ditambah dengan n.360o, maka fungsi sinus,
cosinus, secan dan cosecan adalah fungsi periodik. Nilai positif terkecil dari n.360o , nB adalah 360o,
sehingga 360o disebut periode dari fungsi-fungsi tersebut. Jadi fungsi-fungsi sinus, cosinus, secan, dan
cosecan adalah fungsi periodik dengan periode 360o.
tetapi untuk fungsi tangen dan cotangen berlaku :
• tan = tan ( + n.180o), n B
• cot = cot ( + n.180o), n B
sehingga nilai fungsi tangen dan cotangen tidak berubah jika ditambah dengan n.180o. karena nilai
positif terkecil dari n.180o adalah 180o, maka fungsi tangen dan cotangen adalah fungsi periodik
dengan periode 180o.
3. Domain Fungsi Trigonometri Sederhana
a) Fungsi Sinus
Jika = x rad, untuk setiap x R maka sin x R dengan R adalah himpunan bilangan real.
Jadi domain fungsi sinus adalah D = { x rad │x R }.
Jika = xo maka domain fungsi sinus adalah D = { xo│x R }.
b) Fungsi Cosinus
Jika = x rad, Jadi domain fungsi cosinus adalah D = { x rad │x R }.
Jika = xo maka domain fungsi cosinus adalah D = { xo│x R }.
c) Fungsi Tangen
Jika = x rad, untuk x = 21
21 tan→ tidak didefinisikan atau
21tan R . demikian pula
untuk Bnnxx +=== ,xdst,,21
25
23 maka :
( ) Rn + 21tan .
Jadi domain dari fungsi tangen adalah ( ) RxBnnxx + ,,2121
Jika = xo maka domain fungsi tangen adalah BnnxRxx + ,18090,o
18
d) Fungsi Cotangen
Apabila = x rad, maka :
x = 0 → cot 0, tidak didefinisikan
x = → cot , tidak didefinisikan
x = 2 → cot 2 tidak didefinisikan, dst.
Jadi untuk x =, RnBn cot, , maka domain fungsi cotangen adalah
RxBnnxxD = ,,
Tetapi jika = xo maka domain fungsi cotangen adalah RxBnnxxD = ,,180o
e) Fungsi Secan
Apabila = x rad, maka :
x = 21 → sec
21 , tidak didefinisikan
x = 23 → sec
23 , tidak didefinisikan
x = 25 → sec 2
25 tidak didefinisikan, dst.
Jadi untuk x = 21 + n , ( ) RnBn +
21sec, , maka domain fungsi secan adalah
( ) ,,21,21 BnnnxRxxD +=
Tetapi jika = xo maka domain fungsi cotangen adalah
( ) BnnxRxxD += ,2190,o
f) Fungsi Cosecan
Apabila = x rad, maka :
x = 0 → csc 0, tidak didefinisikan
x = → csc , tidak didefinisikan
Jadi untuk x = n , RnBn csc, , maka domain fungsi cosecan adalah
RxBnnxxD = ,,
Tetapi jika = xo maka domain fungsi cosecan adalah RxBnnxxD = ,,180o
19
4. Grafik Fungsi Trigonometri Sederhana
a. Grafik Fungsi Sinus = { (x , y ) │y = sin x, xD} dengan D = { x│0 ≤ x ≤ 2 }
Untuk menggambar grafik tersebut, digambar titik-titik ( x , y ) dengan y = sin x untuk 0 ≤ x ≤
2 pada bidang koordinat cartesius. Jika titik-titik tersebut dihubungkan dengan kurva mulus
didapat grafik fungsi sinus.
x 0 61
31
21
32
65
87
34
23 …..
y 0 21 3
21 1 3
21 2
1 0 -21 3
21 - 1 ……
Untuk menunjukkan sifat periodik dari fungsi sinus, disini digambar dengan domain
( ) 22, − xyx terlihat bahwa periodik fungsi sinus adalal 2 . Selain itu terlihat pula
bahwa range fungsi sinus adalah 11 − yy dan nilai maksimun 1, nilai minimum 1.
b. Grafik Fungsi Cosinus { (x , y ) │y = cos x, xD} dengan D = { x│0 ≤ x ≤ 2 }
Dengan cara seperti di atas dapat digambar grafik fungsi cosinus sebagai berikut :
-1,5
-1
-0,5
0,5
1
1,5
-2 -23 - -
21 0
21
23
2
y
x
-1,5
-1
-0,5
0,5
1
1,5
-2 -23 - 0
21 2
23 -
21
20
Dari grafik fungsi cosinus dapat dilihat bahwa digambar dengan domain
( ) 22, − xyx bahwa periodik fungsi cosinus adalah 2 . Selain itu terlihat pula
bahwa range fungsi cosinus adalah 11 − yy dan nilai maksimun 1, nilai minimum 1.
Dari identitas cos x = sin ( )x+21 kita juga dapat menggambar grafik cosinus dari grafik sinus
dengan translasi ke kiri 21 de ngan arah sumbu x. hal ini mudah dilihat dari gambar di atas,
yaitu dengan mengeser ke kiri 21 dengan arah sumbu x.
Dengan demikian mudah diingat bahwa :
Periode, bentuk dan nilai maksimum atau nilai minimum dari fungsi cosinus sama dengan
fungsi sinus.
c. Grafik Fungsi Tangen = { (x , y )│y = tan x, xD} dengan Domain D = { x│- ≤ x ≤ , x ≠
- 21 , x ≠
21 }
Dari domain tersebut memberi keterangan kepada kita bahwa grafik tangen merupakan garis
lengkung yang terputus ( diskontinu) di titik dimana tan 21 dan tan -
21 tidak didefinisikan.
Dua garis sejajar yang mesing-masing tegak lurus sumbu x dengan persamaan x = - 21 atau x
= 21 disebut asimtot.
Untuk 0 ≤ x ≤ ,
Jika x → 21 dari kiri maka tan x → +∞ sehingga disebelah kiri asimtot grafik tangen naik .
Jika x → 21 dari kanan, maka tan x→ - ∞sehingga di kanan asimtot grafik tangen menurun.
-2
-1,5
-1
-0,5
0
0,5
1
1,5
2
- -
21
21
y
x
21
Demikian pula dengan interval - ≤ x ≤ 2 , x ≠ - 21 , x ≠
21 , disebelah kiri asimtot grafik
tangen naik dan disebelah kiri grafiknya turun.
Dari grafik tangen tersebut di atas jelas terlihat bahwa periode tangen adalah , rangen
Ryy sedang fungsi tangen tidak mempunyai nilai maksimum ataupun nilai minimum.
d. Grafik Fungsi Cotangen = { (x , y ) │y = cot x, xD} dengan Domain D ={ x│- ≤ x ≤ ,
x ≠ − , 0 , }
karena cotangen pada interval - ≤ x ≤ , cot ( - ) cot 0 dan cot tidak didefinisikan maka
grafik fungsi cotangen terputus ( diskontinu ). Asimtot fungsi cotangen adalah garis yang tegak
lurus sumbu x dengan persamaan x = − , x = 0 , dan x = .
Dari garik jelas bahwa periode cotangen adalah , sedangkan range Ryy dan tidak ada
nilai maksimum atau nilai minimum.
e. Grafik Fungsi Secan = { (x , y ) │ y = sec x, xD} dengan Domain D = { x│- 2 ≤ x ≤ 2
, x ≠ 23− ,
21− ,
21 ,
23 }
Asimtot secan adalah garis dengan persamaan x = 23− , x =
21− , x =
21 , atau x =
23
dalam interval - 2 ≤ x ≤ 2 . Dengan cara yang sama yaitu dengan menggambar beberapa
titik ( x, y ) , y = sec x, x D dapat digambar grafik secan dengan menghubungkan titik-titik
tersebut dengan kurva mulus.
-2,0
-1,5
-1,0
-0,5
0,0
0,5
1,0
1,5
2,0
- - 21
21
y
x
22
Dari identitas sec x = xcos
1dan batas nilai fungsi cosinus 1cos1 − x maka kita dapatkan
nilai 1cos
1atau1
cos
1−
xx. Sehingga batas nilai secan adalah atau1sec x 1sec −x .
Jadi periode secan adalah 2 , range 11 − yyRy .
f. Grafik Fungsi Cosecan = { (x , y ) │ y = csc x, x D} dengan Domain D = { x│- 2 ≤ x ≤
2 , x ≠ 2− , − , 0 , , 2 }
Dari identitas cosec x = xsin
1 dan batas nilai fungsi sinus adalah 1sin1 − x maka kita
dapatkan 1sin
1atau1
sin
1−
xx karena untuk x = n , n B cosec x tidak didefinisikan
maka untuk - 2 ≤ x ≤ 2 fungsi cosecan mempunyai asimtot garis x = 2− , x = − , x = 0
, x = , atau x = 2
Terlihat disini periode untuk cosecn adalah 2 sedang range 11 − yyRy
-2,5 -2,0 -1,5 -1,0 -0,5 0,0 0,5 1,0 1,5 2,0 2,5
-2 -
23 -
- 21
21
23
2
y
x
-2,5 -2,0
-1,5 -1,0 -0,5 0,0
0,5 1,0 1,5
2,0 2,5
-2 -
23 - -
21
21
23 2
y
x