triangular
-
Upload
james-rambo-omega -
Category
Documents
-
view
231 -
download
4
description
Transcript of triangular
BAB II
TINJUAN PUSTAKA2.1 Teori Bahan
2.1.1 Aquadest Aquadest adalah air hasil distilasi/ penyulingan sama dengan air murni atau H2O, aquadest hampir tidak mengandung minera sehingga membebaskan ginjal dari pekerjaan berat (Suharno, 2011).
Di bawah ini merupakan tabel 2.1 mengenai sifat fisika dan sifat kimia dari Aquadest :Tabel 2.1 Tabel Sifat Fisika dan Kimia AquadestNama resmiAqua Destilata
Nama lainAquadest, air suling
Rumus molekulH2O
Bobot jenis0,997 g/ml (250C)
PemerianCairan jernih, tidak berwarna, tidak berbau, tidak mempunyai rasa
PenyimpananDalam wadah tertutup
KegunaanSebagai larutan uji, sebagai pelarut
(Suharno, 2011).2.1.2 Sirup Markisa Pohon Pinang Sirup Pohon Pinang terdiri dari sirup jus dan sirup kental. Di sebut sirup jus karena mengandung sari buah, seperti sirup dengan sari buah markisa (passion fruit), terong belanda (tamarillo), kiwi dan sirsak. Sedangkan sirup kental hanya mengandung konsentrat/aroma sari buah seperti rasa melon, lychee, orange, cocopandan, nenas, raspberry, mangga. Sirup Pohon Pinang juga terbagi atas 3 (tiga) grade yaitu Fresh Juice, Super Quality dan Gold, masing-masing grade juga memiliki beberapa varian rasa. Untuk produk siap minum (RTD juice) Markizza pada awalnya hanya terdiri dari jus sari buah markisa, dikemas dengan botol PET 330 ml, diolah dengan standar mutu tinggi dan higienis agar semua manfaat buah markisa dapat dinikmati oleh konsumen. Kesegaran bahan baku buah markisa menjadi kunci dalam menyajikan Markizza siap minum ini. Konsumen dapat merasakan aroma buah markisa dengan lebih nyata dalam Markizza, karena setiap botol mengandung 3 buah markisa segar (Superbrands, 2014)Pada percobaan ini kami menggunakan sampel sirup dengan merek Pohon Pinang yang diproduksi oleh P.T Maju Jaya Pohon Pinang Medan. Dari data komposisi yang dicantumkan pada label kemasan Sirup Pohon Pinang didapatkan data gula pasir, air, sari markisah, natrium benzoat, FCS.
2.1.3 Dietil Eter (C4H10O)Dietil Eter merupakan salah satu dari eter komersial yang paling penting diantara eter yang lainnya. Dalam industri dietil eter banyak digunakan sebagai bahan pelarut untuk melakukan reaksi-reaksi organik dan memisahkan senyawa organik dari sumber alamnya. Penggunaan sebagai pelarut diantaranya untuk pelarut minyak, lemak, getah, resin, mikroselolosa, parfum, alkaloid, dan sebagian kecil dipakai dalam industri butadiena. Di dalam dunia kedokteran dietil eter sangat di identikkan sebagai bahan anestesi. DiEtil Eter banyak digunakan sebagai bahan pelarut untuk reaksi organik dan pemisahan senyawa organik dari sumber alamnya, sebagai bahan bakar. Dietil Eter umumnya diproduksi dengan proses dehidrasi etanol dengan katalis asam sulfat pada suhu 1250C 1400C (proses barbet)(Widayat, 2008)
Di bawah ini merupakan tabel 2.2 mengenai sifat fisika dan sifat kimia dari Dietil Eter :
Tabel 2.2 Sifat Fisika dan Kimia Dietil EterNama resmiEthyl Ether
Nama lainDiethyl Ether
Rumus MolekulC4H10O
Berat Molekul74,12 g/mol
WujudLiquid (Cairan)
Kelarutan Larut dalam air, aseton
(Sciencelab, 2013).
2.2. FluidaFluida adalah zat yang berubah bentuk secara kontinu (terus menerus) bila terkena tegangan geser, berapapun kecilnya tegangan geser itu. Gaya geser adalah komponen gaya yang menyinggung permukaan, dan gaya ini yang dibagi oleh luas permukaan tersebut adalah tegangan geser rata-rata permukaan tersebut. Kecepatan v tidak terlalu besar sehingga aliran fluida masih bersifat laminar. Sebuah bola padat memiliki rapat massa b dan berjari-jari r dijatuhkan tanpa kecepatan awal ke dalam fluida kental memiliki rapat massa f , di mana b lebih besar dari pada f . Telah diketahui bahwa bola mula-mula mendapat percepatan gravitasi, namun beberapa saat setelah bergerak cukup jauh bola akan bergerak dengan kecepatan konstan. Kecepatan yang tetap ini disebut kecepatan akhir VT atau kecepatan terminal yaitu pada saat gaya berat bola sama dengan gaya apung ditambah gaya gesekan fluida (Budianto, 2008).
2.3 DensitasDensitas adalah jumlah suatu zat pada suatu unit volume. Nilai densitas dapat dipengaruhi oleh temperatur. Semakin tinggi temperatur maka kerapatan suatu fluida semakin berkurang karena disebabkan gaya kohesi dari molekul molekul fluida semakin berkurang. Densitas dapat dinyatakan dalam tiga bentuk, yaitu:1. Densitas massa adalah perbandingan jumlah massa dengan jumlah volume. Dirumuskan dalam persamaan sebagai berikut :
,
dengan m adalah massa dan v adalah volume2. Berat spesifik adalah nilai densitas massa dikalikan dengan gravitasi. Dirumuskan dengan persamaan :
= . g
dimana : : Berat spesifik : Densitasg : Gravitasi Bumi2.4 Viskositas
2.4.1 Pengertian Viskositas
Viskositas adalah ukuran yang menyatakan kekentalan suatu cairan atau fluida. Beberapa cairan ada yang dapat mengalir cepat, sedangkan yang lainnya mengalir lambat. Cairan yang mengalir cepat seperti air, alkohol dan bensin mempunyai viskositas kecil. Sedangkan cairan yang mengalir lambat seperti gliserin, minyak, dan madu mempunyai viskositas besar. Jadi, viskositas tidak lain menentukan kecepatan mengalirnya suatu cairan (Yazid, 2005).2.4.1 Metode Viskositas
Cara menentukan viskositas suatu zat menggunakan alat yang dinamakan viskometer. Ada beberapa tipe viskometer yang biasa digunakan antara lain:a) Viskosimeter Ostwald
Viskositas dari cairan Newton bisa ditentukan dengan mengukur waktu yang dibutuhkan bagi cairan tersebut untuk melewati pipa kapiler dan kemudian dibandingkan dengan sampel standar.b) Viskosimeter Drum Berotasi
Tenaga putar pada silinder dimonitor saat silinder luar dirotasikan. Viskosimeter ini mempunyai kelebihan dibandingkan viskosimeter Ostwald, yaitu gradien geser antara kedua silinder ini lebih sederhana dari pada dalam pipa kapiler (Atkins, 1993).c) Viskosimeter Bola Jatuh
Prinsip kerja viskosimeter ini didasari hukum Stokes. Penetapannya diperlukan bola kelereng dari logam dan gelas silinder berupa tabung. Bola kelereng dengan rapatan d dan jari-jari r dijatuhkan ke dalam tabung berisi cairan yang akan ditentukan viskositasnya (Yazid, 2005).2.4.2 Faktor- faktor yang mempengaruhi Viskositas
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi viskositas, yaitu :
1. Suhu
Viskositas berkurang secara eksponensial dengan bertambahnya temperatur. Rapatan fluida berubah ketika fluida tersebut dipanaskan, dan hal ini memberikan kontribusi yang nyata pada viskositas (Atkins,1993).2. Konsentrasi larutan
Viskositas berbanding lurus dengan konsentrasi suatu larutan. Jadi, larutan yang konsentrasinya tinggi, viskositasnya juga akan tinggi, sedangkan untuk larutan yang konsentrasinya rendah, viskositasnya juga akan rendah.3. Berat Molekul Solut
Viskositas berbanding lurus dengan berat molekul solut. Jadi, bila berat molekul solut suatu cairan tinggi, maka viskositas cairan tersebut juga akan tinggi, sedangkan bila berat molekul solut suatu cairan rendah, viskositasnya juga akan rendah.4. Tekanan
Viskositas sebanding dengan nilai tekanan suatu cairan. Jadi, bila tekanan suatu cairan tinggi, maka viskositas cairan tersebut juga akan tinggi, sedangkan bila tekanan suatu cairan rendah, maka viskositas cairan tersebut juga akan rendah (Yazid, 2005). (Torryselly, 2008)
(Torryselly, 2008)
_1492446445.unknown
_1492446325.unknown