Triac Pengendali Motor AC

26
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam dunia elektronika sudah dapat dipastikan mengenal dengan adanya berbagai macam rangkaian elektronika, dimana rangkaian elektronika tersebut dapat diaplikasikan kedalam kehidapan sehari – hari. Tidak bisa disangkal kalau ilmu elektronika telah memberikan sumbangan yang sangat besar bagi peradaban manusia saat ini. Nyaris pada semua aspek kehidupan manusia zaman kiwari berbasiskan elektronika. Manusia dimanjakan dengan bantuan berbagai peralatan elektronika yang memanfaatkan berbagai macam komponen yang digunakan dalam pembuatan peralatan elektronika tersebut. Salah satunya adalah penggunaan TRIAC dimana komponen ini merupakan komponen semikonduktor yang berperan sebagai penghubung daya yang berkecepatan tinggi. Pada umumnya triac dioperasikan pada tegangan lebih dari 100V dan dapat membawa arus lebih dari 100A. Sehingga triac sering digunakan dalam sistem kontrol daya AC, seperti dimmer lamp (peredup lampu), kontrol pemanas, kontrol kecepatan motor, dan lainnya. Oleh karena itu, modul ini memanfaatkan TRIAC sebagai pengendali kecepatan motor AC. 1.2 Tujuan Adapun beberapa tujuan yang ingin dicapai oleh penulis dalam membuat modul ini adalah sebagai berikut : 1

description

Mempelajari dan memahami teori mengenai materi Elektronika Industri terutama mengenai TRIAC

Transcript of Triac Pengendali Motor AC

Page 1: Triac Pengendali Motor AC

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam dunia elektronika sudah dapat dipastikan mengenal dengan adanya berbagai

macam rangkaian elektronika, dimana rangkaian elektronika tersebut dapat diaplikasikan

kedalam kehidapan sehari – hari. Tidak bisa disangkal kalau ilmu elektronika telah

memberikan sumbangan yang sangat besar bagi peradaban manusia saat ini. Nyaris pada

semua aspek kehidupan manusia zaman kiwari berbasiskan elektronika. Manusia

dimanjakan dengan bantuan berbagai peralatan elektronika yang memanfaatkan berbagai

macam komponen yang digunakan dalam pembuatan peralatan elektronika tersebut.

Salah satunya adalah penggunaan TRIAC dimana komponen ini merupakan

komponen semikonduktor yang berperan sebagai penghubung daya yang berkecepatan

tinggi. Pada umumnya triac dioperasikan pada tegangan lebih dari 100V dan dapat

membawa arus lebih dari 100A. Sehingga triac sering digunakan dalam sistem kontrol

daya AC, seperti dimmer lamp (peredup lampu), kontrol pemanas, kontrol kecepatan

motor, dan lainnya. Oleh karena itu, modul ini memanfaatkan TRIAC sebagai pengendali

kecepatan motor AC.

1.2 Tujuan

Adapun beberapa tujuan yang ingin dicapai oleh penulis dalam membuat modul ini

adalah sebagai berikut :

1. Untuk menerapkan ilmu Elektronika Industri II yang di realisasikan terhadap

sebuah modul pengendali motor AC dengan TRIAC,

2. Untuk mengetahui pengaruh rangkaian modul terhadap kecepatan motor AC,

3. Untuk mengetahui tegangan output pada motor AC.

1.3 Rumusan Masalah

Permasalahan yang mungkin akan ditemui berdasarkan tujuan diatas adalah:

1. Bagaimana pengaruh rangkaian modul terhadap kecepatan motor AC,

2. Berapakah teganngan output pada motor AC.

1

Page 2: Triac Pengendali Motor AC

I.4 Metodologi Penyelesaian Masalah

1.4.1 Studi Literatur

Mempelajari dan memahami teori mengenai materi Elektronika Industri II

terutama mengenai TRIAC sehingga diperoleh pengetahuan dasar untuk

penyelesaian masalah yang akan muncul dalam pembuatan modul rangkaian ini.

Mempelajari dan melatih tentang tata cara penulisan dalam penyusunan laporan

ini baik dari segi bahasa ataupuun penulisan dalam laporan ini.

1.4.2 Perancangan dan Realisasi

Melakukan perancangan dengan membuat rangkaian modul terlebih dahulu

menggunakan software Altium Designer 6 dan dalam pembuatan hardware

menggunakan komponen – komponen yang dibutuhkan.

1.4.3 Realisasi Simulasi

Merealisasikan modul dari awal hingga akhir.

1.4.4 Pengujian dan Analisa

Setelah alat direalisasikan, maka dilakukan uji coba untuk mengetahui apakah

modul rangkaian dapat bekerja sesuai dengan yang diharapkan atau tidak dan

selanjutnya dilakukan analisa dari modul rangkaian yang telah dibuat.

1.4.5 Penulisan Laporan Akhir

Tahap ini difokuskan pada pengumpulan catatan berupa materi atau data yang

ada selama proses perancangan dan realisasi. Untuk selanjutnya diproses menjadi

sebuah laporan modul rangkaian untuk tugas mata kuliah Elektronika Industri II.

2

Page 3: Triac Pengendali Motor AC

BAB II

LANDASAN TEORI

Pada modul pengendali motor AC dengan TRIAC menggunakan beberapa komponen

utama sebagai berikut :

2.1 TRIAC

Definisi dan Prinsip Kerja TRIAC

Komponen TRIAC merupakan komponen semikonduktor yang tersusun atas

diode empat lapis berstruktur p-n-p-n dengan tiga p-n junction. Triac memiliki

tiga buah elektrode, yaitu : gate, MT1, MT2. TRIAC biasanya digunakan sebagai

pengendali dua arah (bi-directional). Apabila kita akan menggunakan TRIAC

dalam pembuatan perangkat atau sistem kontrol elektronika, ada beberapa hal

yang harus diketahui dalam memilih TRIAC sebagai berikut :

1. Tegangan breakover maju dan mundur arus maksimum ( IT maks)

2. Arus genggam minimum (Ih min)

3. Tegangan dan arus picu gate yang diperlukan

4. Kecepatan pensaklaran

5. Tegangan maksimum dV/dt

6. Tegangan blocking triac (VDRM)

Simbol dan Bentuk TRIAC

Triac akan tersambung (on) ketika berada di quadran I yaitu saat arus positif

kecil melewati terminal gate ke MT1,dan polaritas MT2 lebih tinggi dari MT1,

saat triac terhubung dan rangkaian gate tidak memegang kendali, maka triac tetap

tersambung selama polaritas MT2 tetap lebih tinggi dari MT1 dan arus yang

mengalir lebih besar dari arus genggamnya (holding current/Ih), dan triac juga

3

Page 4: Triac Pengendali Motor AC

akan tersambung saat arus negatif melewati terminal gate ke MT1,dan polaritas

MT1 lebih tinggi dari MT2, dan triac akan tetap terhubung walaupun rangkaian

gate tidak memegang kendali selama polaritas MT1 lebih tinggi dari MT2. Selain

dengan cara memberi pemicuan melalui teminal gate, triac juga dapat dibuat

tersambung (on) dengan cara memberikan tegangan yang tinggi sehingga

melampaui tegangan breakover-nya terhadap terminal MT1 dan MT2, namun

cara ini tidak diizinkan karena dapat menyebabkan triac akan rusak. Pada saat

triac tersambung (on) maka tegangan jatuh maju antara terminal MT1 dan MT2

sangatlah kecil yaitu berkisar antara 0.5 volt sampai dengan 2 volt.

2.2 DIAC

Definisi dan Prinsip Kerja DIAC

DIAC bukanlah termasuk keluarga thyristor, namun prisip kerjanya membuat

ia digolongkan sebagai thyristor. DIAC dibuat dengan struktur PNP mirip seperti

transistor. Lapisan N pada transistor dibuat sangat tipis sehingga elektron dengan

mudah dapat menyeberang menembus lapisan ini. Sedangkan pada DIAC, lapisan

N di buat cukup tebal sehingga elektron cukup sukar untuk

menembusnya. Struktur DIAC yang demikian dapat juga dipandang sebagai dua

buah dioda PN dan NP, sehingga dalam beberapa literatur DIAC digolongkan

sebagai dioda.

Gambar : Struktur dan simbol DIAC

Sukar dilewati oleh arus dua arah, DIAC memang dimaksudkan untuk tujuan

ini. Hanya dengan tegangan breakdown tertentu barulah DIAC dapat

menghantarkan arus. Arus yang dihantarkan tentu saja bisa bolak-balik dari

anoda menuju katoda dan sebaliknya. Kurva karakteristik DIAC sama seperti

4

Page 5: Triac Pengendali Motor AC

TRIAC, tetapi yang hanya perlu diketahui adalah berapa tegangan breakdown-

nya.

Simbol dari DIAC adalah seperti yang ditunjukkan pada gambar diatas. DIAC

umumnya dipakai sebagai pemicu TRIAC agar ON pada tegangan input tertentu

yang relatif tinggi. Contohnya adalah aplikasi dimmer lampu yang berikut pada

gambar dibawah ini :

2.3 Kapasitor

Definisi dan Prinsip Kerja Kapasitor

Kapasitor adalah komponen elektronika yang dapat menyimpan muatan listrik.

Struktur sebuah kapasitor terbuat dari 2 buah plat metal yang dipisahkan oleh

suatu bahan dielektrik. Bahan-bahan dielektrik yang umum dikenal misalnya

udara vakum, keramik, gelas dan lain-lain. Jika kedua ujung plat metal diberi

tegangan listrik, maka muatan-muatan positif akan mengumpul pada salah satu

kaki (elektroda) metalnya dan pada saat yang sama muatan-muatan negatif

terkumpul pada ujung metal yang satu lagi. Muatan positif tidak dapat mengalir

menuju ujung kutup negatif dan sebaliknya muatan negatif tidak bisa menuju ke

ujung kutup positif, karena terpisah oleh bahan dielektrik yang non-konduktif.

Muatan elektrik ini “tersimpan” selama tidak ada konduksi pada ujung-ujung

kakinya. Di alam bebas, phenomena kapasitor ini terjadi pada saat terkumpulnya

muatan-muatan positif dan negatif di awan.

Kapasitor terdiri dari beberapa tipe, tergantung dari bahan dielektriknya.

Untuk lebih sederhana dapat dibagi menjadi 3 bagian, yaitu kapasitor

electrostatic, electrolytic dan electrochemical.

5

Page 6: Triac Pengendali Motor AC

1. Kapasitor Electrostatic

Kapasitor electrostatic adalah kelompok kapasitor yang dibuat dengan

bahan dielektrik dari keramik, film dan mika. Keramik dan mika adalah

bahan yang popular serta murah untuk membuat kapasitor yang

kapasitansinya kecil. Tersedia dari besaran pF sampai beberapa uF, yang

biasanya untuk aplikasi rangkaian yang berkenaan dengan frekuensi tinggi.

Termasuk kelompok bahan dielektrik film adalah bahan-bahan material

seperti polyester (polyethylene terephthalate atau dikenal dengan sebutan

mylar), polystyrene, polyprophylene, polycarbonate, metalized paper dan

lainnya.

Mylar, MKM, MKT adalah beberapa contoh sebutan merek dagang untuk

kapasitor dengan bahan-bahan dielektrik film. Umumnya kapasitor kelompok

ini adalah non-polar.

2. Kapasitor Electrolytic

Kelompok kapasitor electrolytic terdiri dari kapasitor-kapasitor yang

bahan dielektriknya adalah lapisan metal-oksida.Umumnya kapasitor yang

termasuk kelompok ini adalah kapasitor polar dengantanda + dan – di

badannya. Mengapa kapasitor ini dapat memiliki polaritas, adalah karena

6

Page 7: Triac Pengendali Motor AC

proses pembuatannya menggunakan elektrolisa sehingga terbentuk kutup

positif anoda dan kutup negatif katoda.

Telah lama diketahui beberapa metal seperti tantalum, aluminium,

magnesium, titanium, niobium, zirconium dan seng (zinc) permukaannya

dapat dioksidasi sehingga membentuk lapisan metal-oksida . contoh dari

kapasitor ini yaitu Elco / kondensator. Lapisan oksidasi ini terbentuk melalui

proses elektrolisa, seperti pada proses penyepuhan emas. Elektroda metal yang

dicelup kedalam larutan electrolit (sodium borate) lalu diberi tegangan positif

(anoda) dan larutan electrolit diberi tegangan negatif (katoda). Oksigen pada

larutan electrolyte terlepas dan mengoksidai permukaan plat metal.

Contohnya, jika digunakan Aluminium, maka akan terbentuk lapisan

Aluminium-oksida (Al2O3) pada permukaannya. Dengan demikian berturut-

turut plat metal (anoda), lapisan-metal-oksida dan electrolyte(katoda)

membentuk kapasitor.

Dalam hal ini lapisan-metal-oksida sebagai dielektrik. Lapisan metal-

oksida ini sangat tipis,sehingga dengan demikian dapat dibuat kapasitor yang

kapasitansinya cukup besar. Karena alasan ekonomis dan praktis, umumnya

bahan metal yang banyak digunakan adalah aluminium dan tantalum. Bahan

yang paling banyak dan murah adalah Aluminium. Untuk mendapatkan

permukaan yang luas, bahan plat Aluminium ini biasanya digulung radial.

Sehingga dengan cara itu dapat diperoleh kapasitor yang kapasitansinya besar.

Sebagai contoh 100uF, 470uF, 4700uF dan lain-lain, yang sering juga disebut

kapasitor elco. Bahan electrolyte pada kapasitor Tantalum ada yang cair tetapi

ada juga yang padat. Disebut electrolyte padat, tetapi sebenarnya bukan

larutan electrolit yang menjadi elektroda negatif-nya, melainkan bahan lain

yaitu manganese-dioksida.

Dengan demikian kapasitor jenis ini bisa memiliki kapasitansi yang

besar namun menjadi lebih ramping dan mungil. Selain itu karena seluruhnya

padat, maka waktu kerjanya (lifetime) menjadi lebih tahan lama. Kapasitor

tipe ini juga memiliki arus bocor yang sangat kecil Jadi dapat dipahami

mengapa kapasitor Tantalum menjadi relatif mahal.

7

Page 8: Triac Pengendali Motor AC

3. Kapasitor Electrochemical

Satu jenis kapasitor lain adalah kapasitor electrochemical. Termasuk

kapasitor jenis ini adalah batere dan accu. Pada kenyataanya batere dan accu

adalah kapasitor yang sangat baik, karena memiliki kapasitansi yang besar dan

arus bocor (leakage current) yang sangat kecil. Tipe kapasitor jenis ini juga

masih dalam pengembangan untuk mendapatkan kapasitansi yang besar

namun kecil dan ringan, misalnya untuk applikasi mobil elektrik dan telepon

selular.

2.4 Resistor

Definisi dan Prinsip Kerja Resistor

Resistor adalah salah satu komponen elekronika yang berfungsi sebagai

penahan arus yang mengalir dalam suatu rangkaian dan berupa terminal dua

komponen elektronik yang menghasilkan tegangan pada terminal yang sebanding

dengan arus listrik yang melewatinya sesuai dengan hukum Ohm (V = IR).

Sebuah resistor tidak memiliki kutub positif dan negatif, tapi memiliki

karakteristik utama yaitu resistensi, toleransi, tegangan kerja maksimum dan

power rating. Karakteristik lainnya meliputi koefisien temperatur, kebisingan,

dan induktansi. Ohm yang dilambangkan dengan simbol Ω(Omega) merupakan

satuan resistansi dari sebuah resistor yang bersifat resistif.

Resistor adalah komponen dasar elektronika yang selalu digunakan dan

paling banyak dalam setiap rangkaian elektronika. Dengan demikian Anda

harus mempelajari dan memahami sebaik mungkin tentang resistor. Anda

harus mampu mengetahui nilai dari sebuah resistor beserta fungsinya bila

ingin membuat sebuah rangkaian elektronika.

8

Page 9: Triac Pengendali Motor AC

Fungsi resistor adalah sebagai pengatur dalam membatasi jumlah arus

yang mengalir dalam suatu rangkaian. Dengan adanya resistor menyebabkan

arus listrik dapat disalurkan sesuai dengan kebutuhan. Adapun fungsi resistor

secara lengkap adalah sebagai berikut :

1. Berfungsi untuk menahan sebagian arus listrik agar sesuai dengan

kebutuhan suatu rangkaian elektronika.

2. Berfungsi untuk menurunkan tegangan sesuai dengan yang dibutuhkan

oleh rangkaian elektronika.

3. Berfungsi untuk membagi tegangan.

4. Berfungsi untuk membangkitkan frekuensi tinggi dan frekuensi rendah

dengan bantuan transistor daan kondensator (kapasitor).

2.5 Potensiometer

Definisi dan Prinsip Kerja Potensiometer

Potensiometer merupakan resistor yang menggunakan tiga terminal dengan

sambungan geser yang membentuk pembagi tegangan yang dapat di stel.

Biasanya perangkat elektronika ini juga ada yang menggunakan dua terminal,

sehingga nantinya salah satu terminal tetap dan terminal geser. Komponen yang

satu ini berperan sebagai resistor variabel atau rheostat.

Potensiometer biasanya di gunakan untuk mengendalikan peranti elektronik

seperti pengendali suara pada penguat yang kita bunyikan. Potensio yang

biasanya di operasikan ataupun di gunakan oleh suatu alat mekanisme sebagai

transduser, misalnya sebagai sensor joystick.

Perangkat potensiometer sangat jarang di gunakan untuk mengendalikan daya

tinggi (tegangan lebih dari 1 watt) secara langsung. Potensiometer digunakan

untuk menyetel taraf isyarat analog, misalnya pengendali suara pada peranti

audio dan juga sebagai pengendali masukan untuk sirkuit elektronik.

Prinsip kerja potensiometer dapat di ibaratkan sebagai gabungan dua buah

resistor yang di hubungkan secara seri R1 dan R2. Di dalam dua buah resistor ini

nilai resistansinya dapat di rubah. Nilai resistansi total dari resistor akan selalu

tetap dan nilai ini merupakan nilai resistansi dari potensiometer. Jika nilai

9

Page 10: Triac Pengendali Motor AC

resistansi R1 kita perbesar, maka otomatis nilai resistansi dari R2 akan berkurang,

begitu juga sebaliknya.

Meskipun di samakan dengan resistor, tapi bentuk dari potensiometer

sendiri sangat jauh berbeda dengan bentuk resistor pada umumnya. Resistor

hanya berbentuk gelang yang di mana masing-masing gelang tersebut

memiliki warna yang berbeda, ini di gunakan untuk menentukan nilai

tahanannya. Sementara untuk menentukan nilai tahanan dari potensio hanya

dengan memutar ataupun menggeser pada bagian yang sudah di tetapkan.

Pengendali volume yang menggunakan potensiometer di lengkapi dengan

saklar yang sudah terintegrasi, sehingga pada saat potensiometer membuka

saklar, penyapu berada pada posisi terendah. Kebanyakan dari komponen ini

di gunakan untuk rangkaian power amplifier pengatur volume, bass dan treble.

Dan juga dalam Control Motor DC yang berfungsi sebagai pengatur kecepatan

putaran motor.

Nilai dari potensiometer dapat berubah sesuai dengan perputaran ataupun

pergeseran yang di hasilkan. Range yang di hasilkan juga bervariasi, misalnya

nilai yang tertera pada potensio adalah 100k ohm, maka range resistansi akan

dimulai dari tahanan 0 ohm sampai dengan 100k ohm.

2.6 Motor AC

Definisi dan Prinsip Kerja Motor AC

Motor AC atau motor arus bolak-balik adalah diklasifikasikan dengan dasar

prinsip pengoperasian sebagai motor induksi atau motor sinkron. Motor induksi

dapat dibuat baik untuk jenis tiga-fase maupun satu-fase, karena pada motor

induksi tidak ada tegangan eksternal yang diberikan pada rotornya. Sebagai

gantinya arus AC pada stator menginduksikan tegangan pada celah udara dan

10

Page 11: Triac Pengendali Motor AC

pada lilitan rotor untuk menghasilkan arus rotor dan medan magnet. Medan

magnet rotor dan stator kemudian berinteraksi dan menyebabkan motor berputar.

Motor arus bolak-balik menggunakan arus listrik yang membalikkan arahnya

secara teratur pada rentang waktu tertentu. Motor listrik memiliki dua buah

bagian dasar listrik: "stator" dan "rotor" .Stator merupakan komponen listrik

statis/diam. Rotor merupakan komponen listrik berputar untuk memutar as motor.

Keuntungan utama motor DC terhadap motor AC adalah bahwa kecepatan

motor AC lebih sulit dikendalikan. Untuk mengatasi kerugian ini, motor AC

dapat dilengkapi dengan penggerak frekwensi variabel untuk meningkatkan

kendali kecepatan sekaligus menurunkan dayanya. Motor induksi merupakan

motor yang paling populer di industri karena kehandalannya dan lebih mudah

perawatannya. Motor induksi AC cukup murah (harganya setengah atau kurang

dari harga sebuah motor DC) dan juga memberikan rasio daya terhadap berat

yang cukup tinggi (sekitar dua kali motor DC).

Gambar. Motor AC 220 V dengan kipas.

11

Page 12: Triac Pengendali Motor AC

BAB III

REALISASI MODUL

3.1 Alat dan Bahan

Berikut ini merupakan daftar komponen – komponen yang digunakan dalam

pembuatan modul pengendali motor AC :

Daftar Komponen Jumlah (buah)

Resistor 1 KΩ/2 Watt 2

Potensiometer 500 KΩ 1

Kapasitor 100nF/250 Volt 1

DIAC DB3 1

TRIAC BT136 1

Motor AC 1

Banana Plug 2

Test Point 3

Heatsink 1

Kabel AC 1

Plat Alumunium 20cm x 4cm 2

Plat Alumunium 15cm x 4cm 2

3.2 Gambar Rangkaian

12

R2

1 KΩ

Page 13: Triac Pengendali Motor AC

3.3 Cara Kerja Rangkaian Modul

Modul Pengendali Motor AC dengan TRIAC merupakan rangkaian

elektronik sederhana yang berfungsi untuk mengendalikan kecepatan putaran

kipas angin dengan sumber tegangan AC220 volt. Rangkaian pengatur

kecepatan kipas angin ini dibangun menggunakan TRIAC dan DIAC sebagai

komponen utamanya, dan sebuah potensiometer sebagai pengendali

kecepatan putaran motor kipas angin tersebut. Modul ini bekerja seperti

dimmer lampu AC, dimana supply tegangan ke motor kipas angin dikontrol

menggunakan TRIAC melalui potensiometer.

Rangkaian pengontrol kecepatan kipas angin ini sangat sederhana dan

menggunakan komponen yang mudah diperoleh dipasaran sehingga dapat

dibuat atau dirakit dengan mudah. Modul pada gambar diatas bekerja secara

analog dengan cara mengatur supply tegangan motor kipas angin AC220V

menggunakan TRIAC berdasarkan tegangan bias yang diberikan ke TRIAC

tersebut melalui DIAC yang dikendalikan oleh potensiometer R1. Dimana

semakin besar bias gate TRIAC yang diberikan maka semakin besar pula

level tegangan yang diberikan ke motor kipas angin, dan semakin kecil

tegangan bias gate maka semakin rendah juga tegangan supply ke motor kipas

angin.semakin besar tegangan supply ke motor kipas angin yang diberikan

maka semakin cepat pula kecepatan putaran motor kipas angin dan sebaliknya

akan semakin lambat putaran kipas angin apabila supply tegangan ke motor

kipas angin diturunkan.

Perlu diketahui bahwa modul ini bekerja pada tegangan listrik AC220 volt,

sehingga jangan menyentuh jalur kelistrikan rangkaian pada saat rangkaian

ini terhubung ke jaringan listrik AC220V tersebut.

13

Page 14: Triac Pengendali Motor AC

3.4 Langkah Untuk Melakukan Uji Coba Modul

1. Siapkan modul pengendali motor AC dengan TRIAC yang telah

dibuat dan pastikan modul tersebut dapat bekerja dengan baik,

2. Hubungkan motor AC dengan modul tersebut melalui banan plug

yang sudah tersedia sebagai output dari modul,

3. Hubungkan modul tersebut dengan supply AC,

4. Setelah motor AC berputar, atur putaran motor dengan potensiometer

sampai diperoleh putaran yang stabil,

5. Ukur tegangan pada masing – masing Test Point (TP) dengan

menggunakan multimeter,

6. Catat hasil pengukuran di tabel data percobaan.

14

Page 15: Triac Pengendali Motor AC

BAB IV

UJI COBA DAN ANALISA MODUL

3.1 Hasil Data Uji Coba Modul

Keadaan

Potensiometer

Tegangan ( Volt AC) Tegangan

pada Motor

( Volt AC)

Keadaan

MotorTP1 TP2 TP3

Minimum 14.46 0.965 0.964 0.962 Off

½ Maksimum 114 104.1 104.2 104.2 On

(Lambat)

Maksimum 217.4 216.5 216 216.1 On

(Cepat)

3.2 Grafik Data Uji Coba Modul

Grafik Tegangan VG Terhadap VL

0.965 104.1 216.50

50

100

150

200

250

Volt AC

VG TP2

VL T

P3

15

Page 16: Triac Pengendali Motor AC

3.3 Analisa Data Uji Coba Modul

Saat potensiometer pada posisi minimum, keadaan motor AC dalam kondisi

mati atau tidak berputar dengan tegangan output pada motor AC sebesar 0.962

VAC.

Saat potensiometer pada posisi ½ maksimum, keadaan motor AC dalam

kondisi ON (berputar) akan tetapi kecepatan putaran lambat dengan tegangan

output pada motor AC sebesar 114.2 VAC.

Saat potensiometer pada posisi maksimum, keadaan motor AC dalam kondisi

ON (berputar) dengan keadaan motor AC berputar cepat dan memiliki

tegangan output pada motor AC sebesar 216.1 VAC.

16

Page 17: Triac Pengendali Motor AC

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan uji coba modul diatas, dapat disimpulkan bahwa :

1. Kecepatan motor AC dipengaruhi oleh harga dari potensiometer.

2. Motor AC akan ON (berputar) dengan cepat ketika potensiometer pada posisi

maksimum dengan tegangan output sebesar 216.1 VAC, sedangkan motor AC

akan OFF (tidak berputar) ketika potensiometer pada posisi minimum dengan

tegangan output sebesar 0.962 VAC.

5.2 Saran

Harga hambatan potensiometer terhadap rangkaian motor AC mempengaruhi

kecepatan motor AC oleh karena itu dibutuhkan harga hambatan yang besar

seperti pada modul ini menggunakan potensiometer 500KΩ.

17

Page 18: Triac Pengendali Motor AC

DAFTAR PUSTAKA

http://elektronika-dasar.web.id/komponen/definisi-dan-prinsip-kerja-triac/

Copyright © Elektronika Dasar

http://www.electroniclab.com

http://himatro.ee.unila.ac.id/?p=924

http://rangkaianelektronika.info/pengertian-dan-fungsi-resistor/

http://elsyadai.blogspot.com/2012/12/prinsip-kerja-potensiometer.html

http://elektronikatea.blogspot.com/2011/01/motor-listrik-ac.html

18