Tri Kerukunan Agama di Indonesia dalam Pandangan Hindu
-
Upload
christopher-allen-woodrich -
Category
Documents
-
view
1.335 -
download
0
description
Transcript of Tri Kerukunan Agama di Indonesia dalam Pandangan Hindu
KATA PENGANTAR DAN DAFTAR NAMA
Dengan penuh suka dan cita kami mengucap syukur atas rakhmat yang telah
dilimpahkan-Nya sehingga tugas ini dapat diselesaikan. Terima kasih kepada seluruh staf
pengajar dan karyawan Mata Kuliah Pendidikan Agama, pendiri website Wikipedia, staf
perpustakaan USD, dan pihak-pihak lain yang membantu selama proses penyusunan
tugas ini.
Yogyakarta, 13 Oktober 2007
Dengan hormat kami, penulis-penulis tugas ini
Christopher Allen Woodrich Murni Astuti
Tri Hartati Diana Maria Adriana
- 1 -
PENDAHULUAN DAN TUJUAN PENULISAN
Agama Hindu adalah salah satu agama paling besar di dunia ini; menurut
penelitian dari tahun 2007, orang Hindu di dunia ini sekarang berjumlah 944 juta orang,
dengan 98,5% (930 juta orang) di India. Dari 1,5% (14 juta orang) yang belum terhitung
6 juta tinggal di Asia Nusantara, 2 juta tinggal di Eropa, 1,8 juta di Amerika Utara, dan
1,2 juta di Afrika Selatan (History, 2008). Di Indonesia kira-kira 1,79% penduduknya
adalah orang Hindu (Hinduism in Indonesia, 2008). Oleh sebab itu, agama Hindu adalah
sesuatu yang sangat penting dipelajari oleh mahasiswa-mahasiswi di Indonesia, baik di
dunia. Kelompok kami akan menganalisis TRI KERUKUNAN AGAMA DI
INDONESIA DALAM PANDANGAN HINDU dan coba menjelaskan dampak-dampak
di Indonesia dari agama Hindu.
Riset penelitian kami dilakukan dengan sumber-sumber masing-masing, seperti
website di Internet dan buku-buku tentang agama Hindu. Pendapat dan analisis tentang
Tri Kerukunan Agama di Indonesia dalam Pandangan Hindu adalah pendapat dan analisis
kami sendiri dan tidak didapat dari sumber luar. Oleh sebab itu ada kemungkinan tidak
semua orang akan setuju dengan apa pendapat kami dari fakta-fakta yang kami ambil dari
sumber-sumber masing-masing.
Sayangnya kami tidak ada anggota kelompok kami yang beragama Hindu. Jika
misalnya kami ada anggota Hindu, kami bisa menanya dia tentang pandangan Hindu di
Indonesia. Karena kami tidak dapat riset penelitian primary, contohnya dari daftar
pertanyaan, fakta-fakta yang berada di sini adalah fakta tentang agama Hindu secara
umum dan bukan agama Hindu seperti yang dijalani oleh orang Hindu di Indonesia.
Walaupun riset penelitian kami ada kekurangan-kekurang tersebut, kami percaya
bahwa pendapat kami adalah pendapat yang logis dan benar.
- 2 -
PEMBAHASAN
Pembahasan kami dibagai tiga, yaitu “Latar Belakang” dengan fakta-fakta dasar
dan obyektif tentang agama Hindu asli, “Agama Hindu di Indonesia” tentang agama
Hindu di Indonesia, dan “Analisis,” pendapat kami yang menghubungi agama Hindu
dengan Tri Kerukunan agama di Indonesia.
Latar Belakang
Agama Hindu adalah salah satu agama yang paling lama dipeluk oleh manusia.
(Laderman, 1996). Agama Hindu berasal dari India; akan tetapi, tidak ada satu pendiri
yang jelas (Lorenzen, 2006). Orang Hindu sering menyebut agama Hindu Sanātana
Dharma, dari bahasa Sanskrit सना�तना धर्म�; Sanātana Dharma berarti “hukum yang abadi.”
Kata Hindu berasal dari bahasa Persia Hindū, berarti “daerah di seberang sungai Indus.”
Sejak akhir abad ke-18 kata Hindu dipakai sebagai nama untuk sebagian besar tradisi
religius, rohani dan filsofat India; kata Hindu tidak dipakai sebagai nama untuk agama-
agama terang beda seperti Buddha, Sikh, dan Jain (Hinduism, 2008).
Kini agama Hindu dibagai 4 sekte utama, yaitu Shaivism, Shaktism, Vaishnavism,
dan Smartha. Empat-empat sekte tersebut punya upacara agama, kepercayaan, dan
filsofat yang sama, tetapi setiap sekte miliki cara tersendiri untuk mendapat moksa
(Hinduism, 2008), berarti kebebasan dari Samsara (peredaran abadi bangkit kembali
(Samsara, 2008)).
Sekte-sekte Hindu tidak setuju dalam pengakuan dewa atau dewi utama.
Vaishnaivism mengakui dewa Brama sebagai dewa utama dan adalah sekte Hindu paling
besar; anggotanya berjumlah 580 juta orang. Shavisim adalah sekte Hindu yang kedua
paling besar dengan jumlah anggota sebanyak 220 juta orang; anggota Shavisim
mengakui dewa Shiva sebagai dewa utama. Dua sekte terahir adalah Shaktism, yang
mengakui dewi Shakti sebagai dewi utama, dan Smartism, yang tidak ada satu dewa atau
dewi utama yang tepat (Hindu, 2008).
Agama Hindu ada padangan tentang dewa yang unik. Dalam ajaran Hindu,
Braman adalah Mahluk Tertinggi di dunia, dengan kepribadian tersendiri. Orang Hindu
menyembah Dia sebagai Brama, Vishnu, Shiva, atau Shakti, tergantung sekte mereka.
- 3 -
Ātman (jiwa abadi manusia) tergantung pada Braman, dan moksa tergantung pada cinta
manusia kepada Braman dan gaya lemah-gemulaiNya Braman. Ketika Braman dipandang
sebagai mahluk dengan kepribadian dan bukan asas yang tidak terbatas dia disebut
Ishvara (Tuhan), Bhagavan (Sang Mulia), atau Parameshwara (Tuhan Tertinggi
(Hinduism, 2008)).
Agama Hindu ada banyak kepercayaan. Lima di antara kepercayaan utama agama
Hindu adalah Dharma (bahasa Sanskrit धर्म� (Dharma, 2008), berarti jalan yang berbudi
tinggi (Brodd, 2003)) Samsara (bahasa Sanskrit स�स�र, berarti peredaran abadi bangkit
kembali (Samsara, 2008)), Karma (bahasa Sanskrit कर्म�, berarti sebab musabab (Karma,
2008)), Moksa (bahasa Sanskrit र्म�क्ष, berarti kebebasan dari Samsara (Moksha, 2008)),
dan beberapa Yoga (bahasa Sanskrit यो�ग, berarti disiplin mental dan fisik (Yoga, 2008)).
Menurut agama Hindu, ada empat tujuan hidup utama (puruṣārtha), yaitu dharma
(kebenaran), artha (bahasa Sanskrit अर्थ�, berarti makna), kama (bahasa Sanskrit क�र्म,
berarti kesenangan), dan moksa (kebebasan). Dalam agama Hindu setiap tujuan hidup ada
prioritas beda. Menurut agama Hindu, tujuan hidup paling penting adalah moksa, terus
dharma, artha, dan kama (Brodd, 2003).
Agama Hindu ada beberapa kitab suci. Kitab-kitab suci Hindu bisa dibagai dalam
dua jenis: Shruti (dari bahasa Sanskrit श्रु�तित, berarti yang terdengar (Shruti, 2008)) dan
Smriti, (dari bahasa Sanskrit स्र्म�तित, berarti yang teringat (Smriti, 2008)). Kitab-kitab suci
shruti termasuk empat-empat Vedas, kitab suci Hindu tertulis yang paling lama (Flood,
1997). Kitab-kitab suci yang tidak termasuk shruti disebut smriti; kitab-kitab suci smriti
termasuk kitab suci utama Rāmāyaṇa dan Mahābhārata (Hinduism, 2008).
Menurut agama Hindu, setiap orang ada empat tingkat dalam hidup (ashrama),
yaitu Brahmacharya (hidup sebagai pelajar), Grihastha (hidup sebagai penghuni rumah),
Vanaprastha (hidup pensiun), dan Sannyasa (melepaskan hidup). Saat tingkat hidup
Brahmacharya, manusia belajar dengan guru untuk mendapat pengetahuan, ketertiban
diri, dan bujangan. Saat Grihastha, manusia mencoba bertanggun jawab atas keluarga
dan masyarakat sebagai suami atau istri dan pekerja. Ketika masa Vanaprastha, manusia
mulai mengelakkan diri dari dunia sambil mengajar orang lain tanpa dibayar. Ketika
manusia sampai saat Sannyasa, maksud utama manusia adalah berdoa dan meditasi
- 4 -
supaya sampai Moksa (S. S. Rama, Rinehart 2004). Menurut orang Hindu mengikuti
ashrama adalah satu cara untuk pasti memenuhi empat tujuan hidup (Ashrama, 2008).
Ada empat kasta (varna, वर्ण� (Varna, 2008) dalam agama Hindu. Kasta yang
tertinggi adalah kasta Bramin (bahasa Sanskrit ब्रा�ह्मर्ण (Brahmin, 2008)); pekerjaan untuk
Bramin adalah guru dan imam. Berikutnya ada kasta Kshatriya (bahasa Sanskrit क्षत्र
(Kshatriya, 2008)); mereka biasanya bekerja sebagai serdadu atau orang bangsawan.
Kasta ketiga adalah Vaisya (bahasa Sanskrit व�श्यो (Vaishya, 2008)); pekerjaan mereka
termasuk petani, pedagang, dan karyawan. Kasta terahir adalah Shudra (bahasa Sanskrit
शऊदरअ (IAST, 2008)); mereka bekerja sebagai pembantu dan pekerjaan lain
(Juergensmeyer, 2006.
Orang Hindu coba jalani ahiṃsā, atau hidup tanpa kekerasan kepada manusia baik
hewan (Bhagavad Gita 5:18). Banyak orang Hindu menjadi vegetarian supaya bisa lebih
taati ahiṃsā; walaupun hidup tanpa makan daging itu tidak wajib untuk orang-orang
Hindu, itu disaran untuk hidup yang suci (satvic). Antara 20% dan 42% orang Hindu
tidak makan daging, tergantung kasta dan daerah (Fox, 1999); ada juga orang Hindu yang
tidak makan bawang karena bawang dianggap makanan rajasic (Hinduism, 2008).
Agama Hindu di Indonesia
Di Indonesia hanya 6 agama diakui oleh pemerintah, yaitu Islam (86,1%),
Protestan (5,7%), Katolik (3,0%), Hindu (1,8%), Buddha (Religion, 2008) dan Kong Hu
Cu (Yang, 2005). Apa lagi, di Indonesia ada beberapa agama yang tidak diakui oleh
pemerintah seperti, seperti kepercayaan roh dan animism. Selain animism, agama Hindu
adalah agama yang paling lama di Indonesia; agama Hindu telah sampai di Indonesia di
abad pertama sekaligus agama Buddha (Religion, 2008). Oleh sebab itu, agama Hindu
telah sangat mempengaruhi budaya Indonesia, contohnya kerajaan Majapahit.
Dari awal agama Hindu masuk Indonesia sampai abad ke-14, agama Hindu
menjadi semakin sering dijalani oleh orang-orang Indonesia. Pas abad ke-14, kerajaan
Hindu terahir dan terbesar Majapahit termasuk beberapa pulau-pulau di Nusantara Barat.
Oleh sebab itu, dalam diskusi nasionalis modern kerajaan Majapahit disebut sebuah
contoh Indonesia yang dipersatukan dengan dasar di Pulau Jawa seperti RI sekarang
(Hinduism in Indonesia, 2008). Sekarang banyak keluarga PNI yang pindah agama
- 5 -
menjadi Hindu sebut agama Hindu “agama Majapahit,” dan menurut mereka pelukan
agama Hindu adalah salah satu cara untuk menunjukkan cinta tanah air dan nasionalisme
(Hinduism in Java, 2008).
Kini di Indonesia 88% penduduk Bali adalah orang Hindu. Walaupun demikian,
juga ada orang Hindu di daerah lain, di antara lain: Sumatra, Sulawesi, Jawa, Lombok,
dan Kalimantan. Menurut Sensus Nasional RI 2006, propinsi dengan persen penduduk
Hindu yang paling besar adalah Bali (88,05%), Kalimantan Tengah (5,89%) dan
Sulawesi Tengah (4,84%). Akan tetapi, banyak orang yang mengakui agama lain masih
ada tradisi-tradisi Hindu, seperti dalam sistem kepercayaan Abangan dan Islam Dharma
(Hinduism in Indonesia, 2008). Saat kini agama Hindu menjadi semakin umum di pulau
Jawa, dengan banyak orang yang pindah agama menjadi Hindu (Reuter, 2004).
Kepercayaan Hindu di Indonesia sangat luas. Agama Hindu di Bali sangat dijalin
dengan seni dan upacara dan tidak sangat mengenai hukum dan buku suci. Agama Hindu
Bali tidak menegaskan Samsara seperti agama Hindu di India; malahan Agama Hindu
Bali mengenai roh-roh nenek moyang dan daerah. Imam Hindu Bali tidak tergabung
dengan hanya satu pura; mereka menjadi pemimpin spiritual dan penasehat bagi
masyarakat (Hinduism in Indonesia, 2008). Kepercayaan agama Hindu Bali termasuk
dalam sekte Shavism (Mittal, 2006).
Dibanding agama Hindu Bali, agama Hindu di suku Toraja dan di Jawa jauh beda.
Agama Hindu Toraja lebih cenderung ke animism daripada agama Hindu Bali, walaupun
agama Hindu diperkenalkan ke orang Toraja oleh orang Bali (Hinduism in Sulawesi,
2008). Akan tetapi, di Jawa agama Hindu termasuk banyak unsur-unsur agama Islam dan
Buddha dari kala ketika kerajaan Hindu kalah dengan kerajaan Muslim; agama Islam dan
Buddha di Jawa juga termasuk unsur-unsur agama Hindu (Hinduism in Java, 2008).
Demikian bentuk agama Hindu tergantung sejarah daerah di mana itu dipeluk.
Analisis
Didasarkan informasi di atas kami bisa mengambil beberapa keputusan tentang tri
kerukunan agama di Indonesia dalam pandangan Hindu. Ada beberapa kepercayaan
Hindu yang sangat berguna untuk menduga padangan Hindu tentang hubungan dalam
agama dan antar agama, di Indonesia baik di dunia.
- 6 -
Pertama, semua orang Hindu di Indonesia saling mengajar dan belajar dari orang
Hindu lain. Contohnya: agama Hindu di Toraja yang disampaikan ke orang Toraja oleh
orang Hindu dari Pulau Bali. Imigran Bali menyampaikan ajaran-ajaran Hindu kepada
orang Toraja, dan orang Toraja pegang ajaran tersebut terus menyesuaikan ajaran Hindu
dengan tradisi mereka sendiri. Oleh sebab itu, interpretasi dan variasi agama Hindu baru
selalu dibentukkan.
Kedua, agama Hindu adalah agama tanpa satu Tuhan tertentu dan dengan banyak
jalan untuk mendapat moksa. Oleh sebab itu, menurut kami dalam pandangan Hindu
setiap orang bisa sampai moksa selama orang itu menjalani hidup yang benar dan
memenuhi empat puruṣārtha. Dalam setiap agama ada tujuan hidup yang mirip, maka
menurut kami setiap orang yang menjalani hidupnya dengan perhatian kepada peraturan-
peraturan agamanya sendiri bisa memenuhi puruṣārthas.
Ketiga, banyak agama di Indonesia termasuk beberapa unsur agama Hindu seperti
Abangan dan Islam Dharma (Hinduism in Java, 2008). Demikian, unsur-unsur agama
yang menurut kami sudah mirip menjadi semakin mirip di Indonesia. Oleh sebab itu,
menurut kami hubungan antar-agama Hindu dengan agama-agama lain di Indonesia lebih
kuat daripada di negara-negara lain.
Keempat, agama Hindu asli menjalani prinsip ahiṃsā. Karena agama Hindu
adalah agama yang mengajar damai, orang-orang Hindu yang religius tidak mungkin
melakukan kekerasan oleh sebab perbedaan agama. Demikian perang religius di antara
agama Hindu dan agama lain ada kemungkinan kecil.
Oleh sebab di atas, kami merasa bahwa dalam pandangan Hindu tidak ada
masalah dengan tri kerukunan agama di Indonesia. Agama Hindu adalah agama yang
cukup luas untuk menerima perbedaan kepercayaan masing-masing, dan cukup sejahtera
untuk tidak berperang dengan kepercayaan lain.
KESIMPULAN DAN SARAN
Agama Hindu di Indonesia adalah agama yang sangat mempengaruhi sejarah
Indonesia. Walaupun sekarang penduduk Indonesia yang mengakui diri mereka Hindu
sedikit, kepercayaan-kepercayaan Hindu tetap masih ada dalam agama mereka sendiri,
- 7 -
seperti di bentuk Abangan dan Islam Dharma. Demikian, memahami dasar-dasar agama
Hindu adalah tanggung jawab para penduduk Indonesia karena pengertian agama Hindu
adalah pengertian sebagian besar sejarah Nusantara, dan pengertian sejarah Nusantara
adalah tanggung jawab anak bangsa Indonesia.
Agama Hindu adalah agama yang sangat terbuka untuk ide-ide baru. Bentuk
agama Hindu tergantung kepercayaan masing-masing di daerah di mana agama Hindu
dipeluk. Oleh sebab itu dan juga karena ahiṃsā agama Hindu tulus tidak dapat berperang
dengan agama-agama lain di Indonesia, khususnya kala kini ketika semangat nasionalism
di Indonsia sangat tinggi.
Menurut kami, mata kuliah Pendidikan Agama adalah hanya permulaan untuk
mempelajari tentang agama-agama di Indonesia; menurut kami, itu permulaan yang
kurang awal. Seharusnya anak-anak di Indonesia diajari tentang agama-agama masing-
masing seperti agama Hindu ketika mereka masih kecil, supaya mereka bisa lebih pahami
sejarah negara mereka sendiri. Walaupun demikian, seharusnya anak-anak tidak disuruh
memeluk agama-agama yang mereka belajar; pengertian itu bukan pelukan agama,
seperti setiap mahasiswa membuktikan ketika lulus mata kuliah Pendidikan Agama.
Akan tetapi, semua perubahan ada permulaan. Sebagai permulaan perubahan,
kami menyarankan acara hubungan antar-agama di kampus Sanata Dharma untuk
merayakan agama-agama yang dipeluk oleh mahasiswa-mahasiswi Sanata Dharma dan
biar mahasiswa-mahasiswi mempelajari agama lain dengan cara menyenangkan supaya
kami, generasi muda yang berkuliah di Sanata Dharma, bisa lebih memahami agama-
agama lain.
Demi perhatian Pembaca Terhormat, kami berterima kasih.
DAFTAR PERPUSTAKAAN
“Artha.” Wikipedia, The Free Encyclopedia. 10 Sep 2008, 06:59 UTC. 29 Sep 2008. <http://en.wikipedia.org/wiki/Artha>.
- 8 -
“Ashrama.” Wikipedia, The Free Encyclopedia. 8 Sep 2008, 17:30 UTC. 29 Sep 2008. <http://en.wikipedia.org/wiki/Ashrama>.
Bhagavad Gita, 5:18
“Brahmin.” Wikipedia, The Free Encyclopedia. 25 Sep 2008, 18:56 UTC. 29 Sep 2008. <http://en.wikipedia.org/wiki/Brahmin>.
Brodd, Jefferey (2003). World Religions. Winona, MN: Saint Mary's Press.
“Dharma.” Wikipedia, The Free Encyclopedia. 19 Sep 2008, 21:32 UTC. 29 Sep 2008. <http://en.wikipedia.org/wiki/Dharma>.
Flood, Gavin (1997). An Introduction to Hinduism. Cambridge U.P. p. 53
Fox, Michael Allen (1999), Deep Vegetarianism, Temple University Press
“Hindu denominations.” Wikipedia, The Free Encyclopedia. 14 Sep 2008, 10:33 UTC. 29 Sep 2008. <http://en.wikipedia.org/wiki/Hindu_denominations>.
"Hinduism." Wikipedia, The Free Encyclopedia. 25 Sep 2008, 14:11 UTC. 29 Sep 2008. <http://en.wikipedia.org/w/index.php?title=Hinduism&oldid=240902027>.
“Hinduism in Indonesia.” Wikipedia, The Free Encyclopedia. 28 Sep 2008, 22:48 UTC. 29 Sep 2008. <http://en.wikipedia.org/wiki/Hinduism_in_Indonesia>.
“Hinduism in Java.” Wikipedia, The Free Encyclopedia. 15 Apr 2008, 21:16 UTC. 29 Sep 2008. <http://en.wikipedia.org/wiki/Hinduism_in_Java>.
“Hinduism in Sulawesi.” Wikipedia, The Free Encyclopedia. 25 Apr 2008, 01:34 UTC. 29 Sep 2008. <http://en.wikipedia.org/wiki/Hinduism_in_Sulawesi>,
“History of Hinduism.” Wikipedia, The Free Encyclopedia. 26 Sep 2008, 17:42 UTC. 29 Sep 2008. <http://en.wikipedia.org/wiki/History_of_Hinduism>.
“IAST.” Wikipedia, The Free Encyclopedia. 5 Aug 2008, 14:10 UTC. 29 Sep 2008. <http://en.wikipedia.org/wiki/IAST>.
Juergensmeyer, Mark (2006). The Oxford Handbook of Global Religions (Oxford Handbooks in Religion and Theology), p. 54
“Kama.” Wikipedia, The Free Encyclopedia. 20 Sep 2008, 04:40 UTC. 29 Sep 2008. <http://en.wikipedia.org/wiki/Kama>.
“Karma.” Wikipedia, The Free Encyclopedia. 25 Sep 2008, 11:30 UTC. 29 Sep 2008. <http://en.wikipedia.org/wiki/Karma>.
- 9 -
“Kshatriya.” Wikipedia, The Free Encyclopedia. 29 Sep 2008 01:31 UTC. 29 Sep 2008. <http://en.wikipedia.org/wiki/Kshatriya>.
Laderman, Gary (2003). Religion and American Cultures: An Encyclopedia of Traditions, Diversity, and Popular Expressions. Santa Barbara, Calif: ABC-CLIO, p. 119.
Lorenzen, David (2006), Who Invented Hinduism? New Delhi pp. 24-33
Mittal, S. G. R. Thursby (2006). Religions of South Asia: An Introduction. Routledge.
“Moksha.” Wikipedia, The Free Encyclopedia. 26 Sep 2008, 19:40 UTC. 29 Sep 2008. <http://en.wikipedia.org/wiki/Moksha>.
“Religion in Indonesia.” Wikipedia, The Free Encyclopedia. 28 Sep 2008, 18:45 UTC. 29 Sep 2008 <http://en.wikipedia.org/wiki/Religion_in_Indonesia>.
Reuter, Thomas (2004). Java's Hinduism Revivial. Hinduism Today
S.S. Rama Rao Pappu, "Hindu Ethics", in Rinehart 2004, pp. 165–168
“Samsara.” Wikipedia, The Free Encyclopedia. 28 Sep 2008, 19:24 UTC. 29 Sep 2008. <http://en.wikipedia.org/wiki/Samsara>.
“Shutri.” Wikipedia, The Free Encyclopedia. 19 Aug 2008, 15:35 UTC. 29 Sep 2008. <http://en.wikipedia.org/wiki/Shutri>.
“Smriti.” Wikipedia, The Free Encyclopedia. 23 Sep 2008, 01:54 UTC. 29 Sep 2008. <http://en.wikipedia.org/wiki/Smriti>.
“Vaishya.” Wikipedia, The Free Encyclopedia. 29 Sep 2008 09:23 UTC. 29 Sep 2008. <http://en.wikipedia.org/wiki/Vaishya>.
“Varna.” Wikipedia, The Free Encyclopedia. 25 Sep 2008, 22:54 UTC. 29 Sep 2008. <http://en.wikipedia.org/wiki/Varna>.
Yang, Heriyanto (2005). The History and Legal Position of Confucianism in Post Independence Indonesia. Religion 10 (1).
“Yoga.” Wikipedia, The Free Encyclopedia. 25 Sep 2008, 22:23 UTC. 29 Sep 2008. <http://en.wikipedia.org/wiki/Yoga>.
- 10 -