TREN PENGGUNAAN APLIKASI GO-FOOD DALAM …repository.ub.ac.id/12290/1/Rylo Herdiansyah S.pdf ·...

136

Click here to load reader

Transcript of TREN PENGGUNAAN APLIKASI GO-FOOD DALAM …repository.ub.ac.id/12290/1/Rylo Herdiansyah S.pdf ·...

Page 1: TREN PENGGUNAAN APLIKASI GO-FOOD DALAM …repository.ub.ac.id/12290/1/Rylo Herdiansyah S.pdf · dilahirkan di Garut pada tanggal 23 Oktober 1995 sebagai putra ... (SMAN) 3 Cikarang

TREN PENGGUNAAN APLIKASI GO-FOOD

DALAM PEMESANAN PRODUK AYAM OLAHAN

DI KECAMATAN LOWOKWARU KOTA MALANG

SKRIPSI

Oleh :

Rylo Herdiansyah S

NIM. 145050101111241

PROGRAM STUDI PETERNAKAN

FAKULTAS PETERNAKAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2018

Page 2: TREN PENGGUNAAN APLIKASI GO-FOOD DALAM …repository.ub.ac.id/12290/1/Rylo Herdiansyah S.pdf · dilahirkan di Garut pada tanggal 23 Oktober 1995 sebagai putra ... (SMAN) 3 Cikarang

TREN PENGGUNAAN APLIKASI GO-FOOD DALAM

PEMESANAN PRODUK AYAM OLAHAN DI

KECAMATAN LOWOKWARU KOTA MALANG

SKRIPSI

Oleh :

Rylo Herdiansyah Saputra

NIM. 145050101111241

Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh

gelar Sarjana Peternakan pada Fakultas Peternakan

Universitas Brawijaya

PROGRAM STUDI PETERNAKAN

FAKULTAS PETERNAKAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2018

Page 3: TREN PENGGUNAAN APLIKASI GO-FOOD DALAM …repository.ub.ac.id/12290/1/Rylo Herdiansyah S.pdf · dilahirkan di Garut pada tanggal 23 Oktober 1995 sebagai putra ... (SMAN) 3 Cikarang
Page 4: TREN PENGGUNAAN APLIKASI GO-FOOD DALAM …repository.ub.ac.id/12290/1/Rylo Herdiansyah S.pdf · dilahirkan di Garut pada tanggal 23 Oktober 1995 sebagai putra ... (SMAN) 3 Cikarang

RIWAYAT HIDUP

Penulis bernama lengkap Rylo Herdiansyah Saputra,

dilahirkan di Garut pada tanggal 23 Oktober 1995 sebagai putra

pertama Bapak Ibnu Soleh bin Ibnu Kamal dan Ibu Susanah.

Penulis memulai jenjang pendidikan formal pada tahun 2001 di

TK Islam Al-Barkah selama satu tahun ajaran, kemudian

melanjutkan pendidikan di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 03

Hegarmanah, Cikarang Timur Kabupaten Bekasi pada tahun

2002-2007, pada tahun 2007-2008 pindah dan melanjutkan

sekolah di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 01 Simpangan,

Kabupaten Bekasi, lalu melanjutkan pendidikan Sekolah

Menengah Pertama Negeri (SMPN) 2 Cikarang Utara,

Kabupaten Bekasi pada tahun 2008-2011 dan menjenjang

pendidikan Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 3

Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi pada tahun 2011-2014.

Kemudian penulis melanjutkan pendidikan sarjana di

Universitas Brawijaya melalui jalur SNMPTN Undangan untuk

Program Studi Peternakan Fakultas Peternakan.

Selama menjalankan studi di Universitas Brawijaya,

penulis aktif mengikuti berbagai organisasi dan kegiatan

perlombaan seperti menjadi anggota unit kegiatan mahasiswa

Basic Shooting Club (BSC-UB) Universitas Brawijaya,

menjadi kordinator bagian Kewirausahaan Majelis Ta’lim

Forum Ukhuwah Islamiyah Mahasiswa Peternakan Universitas

Brawijaya (MT-FUNA) Fakultas Peternakan Universitas

Brawijaya, dan pernah meraih prestasi Juara 3 Menembak

Sasaran dalam Olimpiade Brawijaya tahun 2015 serta Lolos

Pendanaan Pekan Mahasiswa Wirausaha (PMW) tingkat

Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya pada tahun 2016.

Page 5: TREN PENGGUNAAN APLIKASI GO-FOOD DALAM …repository.ub.ac.id/12290/1/Rylo Herdiansyah S.pdf · dilahirkan di Garut pada tanggal 23 Oktober 1995 sebagai putra ... (SMAN) 3 Cikarang

TREN PENGGUNAAN APLIKASI GO-FOOD DALAM

PEMESANAN PRODUK AYAM OLAHAN DI

KECAMATAN LOWOKWARU KOTA MALANG

Rylo Herdiansyah Saputra1), Bambang Ali Nugroho2), dan Hari

Dwi Utami2)

1) Mahasiswa Jurusan Sosial Ekonomi, Fakultas Peternakan

Universitas Brawijaya 2) Dosen Jurusan Ekonomi Sosial, Fakultas Peternakan

Universitas Brawijaya

E-mail : [email protected]

RINGKASAN

Beberapa tahun belakangan ini perkembangan dan

kecanggihan teknologi terus berkembang dibandingkan dengan

beberapa tahun sebelumnya. Hal ini berpengaruh terhadap

perubahan gaya hidup masyarakat yang saat ini dipengaruhi

oleh perkembangan dan kecanggihan teknologi, salah satunya

adalah tren penggunaan gadget dan internet. Go-food

merupakan layanan Go-jek yang melayani food delivery service

di Indonesia. Sistem yang digunakan oleh Go-Food sudah

modern dan juga merakyat karena selain aplikasi yang

ditawarkan sangat lengkap mulai dari rincian menu makanan,

foto makanan, harga, promo restoran, biaya ongkos kirim,

identitas driver, alamat restoran, dan estimasi jarak tempuh

dapat ditampilkan dalam satu aplikasi di handphone konsumen.

Kebutuhan akan makanan khususnya produk ayam olahan di

Kota Malang sangat tinggi peminatnya, hal ini didasari oleh

produk ayam olahan adalah salah satu sumber makanan dengan

Page 6: TREN PENGGUNAAN APLIKASI GO-FOOD DALAM …repository.ub.ac.id/12290/1/Rylo Herdiansyah S.pdf · dilahirkan di Garut pada tanggal 23 Oktober 1995 sebagai putra ... (SMAN) 3 Cikarang

nilai gizi yang baik, cita rasa yang enak dan dapat diterima oleh

semua kalangan, serta harganya yang terjangkau. Tren

penggunaan aplikasi Go-Food dalam pemesanan produk ayam

olahan di Kota Malang saat ini dirasa sudah sangat tinggi

sehingga perlu dilakukan penelitian tentang tren penggunaan

aplikasi Go-Food di Kecamatan Lowokwaru Kota Malang.

Penelitian dilaksanakan di wilayah Universitas

Brawijaya Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang dan pada

restoran “Ayam Uleg Cak Abit” yang menjual produk ayam

olahan sekaligus mitra Go-Food di Kecamatan Lowokwaru,

Kota Malang pada tanggal 19 Februari 2018 sampai 20 Maret

2018. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui

karakteristik konsumen Go-Food yang melakukan tren

keputusan pembelian produk ayam olahan menggunakan

aplikasi Go-Food, untuk mengetahui perilaku konsumen dalam

proses pengambilan keputusan pembelian produk ayam olahan

menggunakan aplikasi Go-Food, serta untuk mengetahui faktor-

faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen dalam tren

pengambilan keputusan pembelian produk ayam olahan

menggunakan aplikasi Go-Food di Kota Malang. Total sampel

yang digunakan dalam penelitian adalah 130 responden.

Metode penelitian yang digunakan adalah metode survey yaitu

dilakukan kunjungan untuk pengumpulan data responden

dengan menggunakan angket atau kuisioner untuk diolah

menjadi suatu hasil analisis data. Penentuan responden

menggunakan cara purposive sampling dan accidental

sampling.

Hasil penelitian yang dilakukan diketahui bahwa pada

uji validitas nilai r hitung > r tabel (0,1723) artinya setiap

indikator variabel adalah valid. Uji reliabilitas memiliki nilai

alpha cronbach untuk semua variabel > 0,6 sehingga semua

Page 7: TREN PENGGUNAAN APLIKASI GO-FOOD DALAM …repository.ub.ac.id/12290/1/Rylo Herdiansyah S.pdf · dilahirkan di Garut pada tanggal 23 Oktober 1995 sebagai putra ... (SMAN) 3 Cikarang

variabel yang digunakan untuk penelitian ini yaitu reliabel.

Hasil nilai Kaiser–Meyer-Olkin (KMO), semua variabel > 0,50

(KMO > 0,50) maka nilai tersebut adalah signifikan.

Berdasarkan uji asumsi klasik, hasil setiap uji sudah memenuhi

syarat sehingga dapat dilanjutkan uji regresi linier berganda.

Berdasarkan hasil analisis regresi berganda, indeks

kinerja driver Go-Food; indeks promosi Go-Food dan mitra Go-

Food ; serta indeks sistem layanan Go-Food memberikan

pengaruh yang signifikan terhadap tren keputusan pembelian

produk ayam olahan menggunakan aplikasi Go-Food di

Kecamatan Lowokwaru Kota Malang. Didapatkan persamaan

regresi Y = 2,143 + 0,259 F1 + 0,682 F2 + 0,404 F3 + 0,209 F4 .

Diperoleh nilai R Square sebesar 0,567 yang artinya tren

keputusan pembelian melalui Go-Food dipengaruhi oleh empat

indeks yaitu sebesar 56,7% sementara sisanya adalah sebesar

43,3% dipengaruhi oleh indeks lain diluar penelitian ini. Hasil

perhitungan nilai F hitung > F tabel yaitu 14,035 > 1,87 atau

nilai Sig. F (0,000) < 𝛼 = 0,05 maka adanya pengaruh yang

signifikan terhadap tren keputusan pembelian produk ayam

olahan menggunakan aplikasi Go-Food di Kota Malang.

Kesimpulan dari penelitian ini adalah karakteristik

konsumen yang melakukan pembelian produk ayam olahan

menggunakan aplikasi Go-Food di Kota Malang yaitu

perempuan berumur 19-26 tahun lulusan SMA/Sederajat

dengan pendapatan Rp. 1.000.000 – Rp. 2.000.000.

Pengambilan keputusan pembelian produk ayam olahan

menggunakan aplikasi Go-Food di Kota Malang, lebih

didasarkan adanya pengaruh tren penggunaan aplikasi Go-Food

pada tahun sebelumnya, daripada indikator lainnya yaitu

kepuasan dalam melakukan pembelian; kebutuhan pelayanan

yang cepat; dan coba-coba. Faktor-faktor yang mempengaruhi

Page 8: TREN PENGGUNAAN APLIKASI GO-FOOD DALAM …repository.ub.ac.id/12290/1/Rylo Herdiansyah S.pdf · dilahirkan di Garut pada tanggal 23 Oktober 1995 sebagai putra ... (SMAN) 3 Cikarang

keputusan konsumen dalam melakukan tren pembelian produk

ayam olahan menggunakan aplikasi Go-Food di Kota Malang

utamanya oleh faktor promosi Go-Food dan mitra Go-Food;

faktor sistem layanan Go-Food; serta faktor kinerja driver Go-

Food menjadi pertimbangan terakhir bagi konsumen dalam tren

keputusan pembelian produk ayam olahan menggunakan

aplikasi Go-Food di Kecamatan Lowokwaru Kota Malang.

Kata kunci : M-Commerce, Go-Food, ayam olahan.

Page 9: TREN PENGGUNAAN APLIKASI GO-FOOD DALAM …repository.ub.ac.id/12290/1/Rylo Herdiansyah S.pdf · dilahirkan di Garut pada tanggal 23 Oktober 1995 sebagai putra ... (SMAN) 3 Cikarang

TRENDS IN THE USE OF GO-FOOD APPLICATION

FOR ORDERING PROCESSED CHICKEN PRODUCT

IN LOWOKWARU SUBDISTRICT MALANG CITY

Rylo Herdiansyah Saputra1), Bambang Ali Nugroho2), and Hari

Dwi Utami2)

1) Student of Social Economics Department, Faculty of Animal

Science, Brawijaya University, Malang 2) Lecturer of Social Economics Department, Faculty of

Animal Science, Brawijaya University, Malang

E-mail : [email protected]

ABSTRACT

The research was conducted in Malang city.

Research investigated the characteristics of consumers, the

purchasing decision trend, and the factors that influence

consumer purchasing behavior toward processed chicken

products using Go-Food application in Malang City. The

sample used in this research were 130 respondents who were

Go-Food application users. Survey data were carried out during

one month from February 19 to March 20, 2018 to obtain

primary data. Secondary data were obtained by interviewing the

staff of the restaurant. Sampling method used is purposive

sampling method. Descriptive analysis, factors analysis and

regression analysis were applied to analyze the data. Results of

this research were first, characteristics of consumers who

purchase processed chicken products using Go-Food

applications were women between 19-26 years old with high

school as their latest education and has income range from IDR

1,000,000 - IDR 2,000,000. The purchasing decision trend of

processed chicken products using Go-Food applications in

Page 10: TREN PENGGUNAAN APLIKASI GO-FOOD DALAM …repository.ub.ac.id/12290/1/Rylo Herdiansyah S.pdf · dilahirkan di Garut pada tanggal 23 Oktober 1995 sebagai putra ... (SMAN) 3 Cikarang

Malang City, more based on the effect of the use of Go-Food

application trend in the previous year, than any other indicator

such as satisfaction in purchasing; fast service needs; and a try.

Consumer purchasing decision on processed chicken products

using Go-Food applications were influenced mainly by free

additional menu joining Go-Pay delivery promo and discount

forming promotion factor of Go-Food and partners, then

followed by cash on carry that joins the security service to

forming the factor of service system of Go-Food, furthermore

the standard operational procedures joining the appearance of

drivers form the driver performance factor, female consumers

into the last consideration.

Keywords : M-Commerce, Go-Food, processed chicken.

Page 11: TREN PENGGUNAAN APLIKASI GO-FOOD DALAM …repository.ub.ac.id/12290/1/Rylo Herdiansyah S.pdf · dilahirkan di Garut pada tanggal 23 Oktober 1995 sebagai putra ... (SMAN) 3 Cikarang

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah yang Maha

Kuasa atas segala limpahan rahmat, karunia dan hidayahNya

sehingga dapat menyelesaikan penulisan usulan penelitian

dengan judul “Tren Penggunaan Aplikasi Go-Food Dalam

Pemesanan Produk Ayam Olahan di Kecamatan Lowokwaru

Kota Malang”. Untuk itu penulis juga sangat berterimakasih

kepada yang terhormat:

1. Bapak Ibnu Soleh dan Ibu Susanah, selaku orang tua

yang memberikan jasa-jasanya, kesabaran, doa, dan

pengorbanan yang luar biasa untuk penulis, serta Laily

Fatchiyah Lusiana, selaku adik tecinta yang selalu

memberikan semangat dan dukungan.

2. Dr. Ir. Bambang Ali Nugroho, MS., DAA., selaku

Pembimbing Utama dan Ir. Hari Dwi Utami, MS.,

M.Appl.Sc., Ph.D., selaku Pembimbing Pendamping

atas saran dan bimbingannya.

3. Prof. Dr. Sc. Agr. Ir. Suyadi, MS., selaku Dekan

Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya.

4. Dr. Agus Susilo, S.Pt., MP, selaku Ketua Program

Studi Peternakan yang telah banyak membina

kelancaran proses studi.

5. Prof. Dr. Ir. Budi Hartono, MS., Dr. Ir. Sri Minarti.

MP., dan Dr. Agus Susilo, S.Pt., MP., selaku penguji

atas masukan dan saran selama Ujian Sarjana.

6. Saudari Khaerani Mahdinur Awlia, selaku teman setia

yang telah memberikan masukan dan saran demi

kelancaran penelitian.

Page 12: TREN PENGGUNAAN APLIKASI GO-FOOD DALAM …repository.ub.ac.id/12290/1/Rylo Herdiansyah S.pdf · dilahirkan di Garut pada tanggal 23 Oktober 1995 sebagai putra ... (SMAN) 3 Cikarang

7. Penulis juga menyampaikan terima kasih kepada

Bapak Suhendra selaku staf Restoran Ayam Uleg

Cak Abit.

Penulis telah berupaya menyelesaikan penulisan

usulan penelitian ini dengan baik, oleh karena itu

diharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun

dari para pembaca untuk menyempurnakan penulisan

usulan penelitian ini. Penulis berharap usulan penelitian

ini dapat menjadi masukan dan informasi yang

bermanfaat bagi semua pihak.

Malang, Mei 2018

Penulis,

Page 13: TREN PENGGUNAAN APLIKASI GO-FOOD DALAM …repository.ub.ac.id/12290/1/Rylo Herdiansyah S.pdf · dilahirkan di Garut pada tanggal 23 Oktober 1995 sebagai putra ... (SMAN) 3 Cikarang

DAFTAR ISI

Isi Halaman

HALAMAN JUDUL ................................................... i

RIWAYAT HIDUP ..................................................... ii

KATA PENGANTAR ................................................. iii

ABSTRACT .................................................................. v

RINGKASAN .............................................................. vii

DAFTAR ISI ................................................................ xi

DAFTAR TABEL ........................................................ xiv

DAFTAR GAMBAR ................................................... xvi

DAFTAR LAMPIRAN ............................................... xvii

BAB I PENDAHULUAN ............................................ 1

1.1 Latar Belakang ................................................. 1

1.2 Rumusan Masalah ............................................ 6

1.3 Tujuan Penelitian ............................................. 6

1.4 Manfaat Penelitian ........................................... 7

1.5 Kerangka Konsep Penelitian ............................ 8

1.6 Hipotesis ........................................................... 13

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................. 14

2.1 Kajian Penelitian Terdahulu ............................. 14

2.2 Landasan Teori ................................................. 17

2.2.1 Definisi E-commerse .............................. 17

2.2.2 Business to Consumer ............................ 17

2.2.3 Komponen E-commerse ......................... 17

2.2.4 Mobile commerse ................................... 19

2.2.5 Definisi Kualitas Pelayanan .............. …. 19

2.2.6 Kepuasan Pelayanan .............................. 20

2.2.7 Definisi Konsumen ................................ 21

2.2.8 Perilaku Konsumen ................................ 23

2.2.9 Keputusan Pembelian ............................. 28

Page 14: TREN PENGGUNAAN APLIKASI GO-FOOD DALAM …repository.ub.ac.id/12290/1/Rylo Herdiansyah S.pdf · dilahirkan di Garut pada tanggal 23 Oktober 1995 sebagai putra ... (SMAN) 3 Cikarang

2.3 Pengertian Tren ................................................ 31

2.3.1 Tren Penggunaan Internet ...................... 31

2.4 Gambaran Umum PT.Go-Jek Indonesia .......... 33

2.5 Aplikasi Go-Food ............................................. 35

2.6 Produk Ayam Olahan ....................................... 36

BAB III METODE PENELITIAN ............................ 38

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ........................... 38

3.2 Teknik Pengambilan Sampel ............................ 39

3.2.1 Penentuan Penarikan Sampel ................. 39

3.2.2 Penentuan Jumlah Sampel...................... 40

3.2.3 Jenis dan Sumber Data ........................... 41

3.3 Teknik Pengumpulan Data ............................... 42

3.4 Definisi Operasional Variabel Penelitian ......... 44

3.5 Analisis Data .................................................... 53

3.5.1 Analisis Faktor ....................................... 54

3.6 Uji Instrumen Penelitian .................................. 54

3.6.1 Uji Validitas ........................................... 54

3.6.2 Uji Reliabilitas ....................................... 55

3.6.3 Uji Asumsi Klasik .................................. 56

3.7 Uji Hipotesis Penelitian .................................... 57

3.7.1 Uji Parsial (Uji t) .................................... 57

3.7.2 Uji Simultan (Uji F) ............................... 57

3.7.3 Analisis Regresi Linear Berganda .......... 58

3.8 Batasan Istilah .................................................. 59

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ..................... 60

4.1 Profil Usaha Ayam Uleg Cak Abit ................... 60

4.1.1 Deskripsi Tugas ...................................... 65

4.2 Profil PT.Go-Jek Indonesia .............................. 67

4.2.1 Aplikasi Go-Food ................................... 69

Page 15: TREN PENGGUNAAN APLIKASI GO-FOOD DALAM …repository.ub.ac.id/12290/1/Rylo Herdiansyah S.pdf · dilahirkan di Garut pada tanggal 23 Oktober 1995 sebagai putra ... (SMAN) 3 Cikarang

4.3 Karakteristik Responden .................................. 71

4.3.1 Jenis Kelamin ......................................... 71

4.3.2 Umur Responden .................................... 72

4.3.3 Pendidikan .............................................. 73

4.3.4 Pekerjaan ................................................ 75

4.3.5 Pendapatan ............................................. 77

4.4 Distribusi Frekuensi Responden....................... 79

4.4.1 Distribusi Frekuensi Variabel Kualitas

Layanan .................................................. 79

4.4.2 Distribusi Frekuensi Variabel Sistem

Pembelian .............................................. . 81

4.4.3 Distribusi Frekuensi Variabel Produk

Ayam Olahan ......................................... 82

4.4.4 Distribusi Frekuensi Variabel Promosi .. 84

4.4.5 Distribusi Frekuensi Variabel Harga ...... 85

4.4.6 Distribusi Frekuensi Tren Keputusan

Pembelian Produk Ayam Olahan ........... 87

4.5 Uji Instrumen Penelitian .................................. 89

4.5.1 Uji Validitas ........................................... 89

4.5.2 Uji Reliabilitas ....................................... 92

4.5.3 Hasil Analisis Faktor .............................. 94

4.5.4 Asumsi-asumsi Klasik ............................ 99

4.5.5 Analisis Regresi Linear Berganda .......... 102

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ...................... 110

5.1 Kesimpulan ...................................................... 110

5.2 Saran ................................................................. 110

DAFTAR PUSTAKA .................................................. 112

LAMPIRAN ................................................................. 118

Page 16: TREN PENGGUNAAN APLIKASI GO-FOOD DALAM …repository.ub.ac.id/12290/1/Rylo Herdiansyah S.pdf · dilahirkan di Garut pada tanggal 23 Oktober 1995 sebagai putra ... (SMAN) 3 Cikarang

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Distribusi Frekuensi Persepsi Konsumen Terhadap

Kualitas Layanan ................................................ 79

2. Distribusi Frekuensi Persepsi Konsumen Terhadap

Sistem Pembelian ................................................ 81

3. Distribusi Frekuensi Persepsi Konsumen Terhadap

Produk Ayam Olahan .......................................... 82

4. Distribusi Frekuensi Persepsi Konsumen Terhadap

Promosi ............................................................... 84

5. Distribusi Frekuensi Persepsi Konsumen Terhadap

Harga ................................................................... 85

6. Distribusi Frekuensi Persepsi Konsumen Terhadap Tren

Keputusan Pembelian .......................................... 87

7. Uji Validitas Variabel ......................................... 91

8. Uji Reliabilitas Variabel ..................................... 93

9. Nilai KMO .......................................................... 95

10. Hasil Penggolongan Analisis Faktor ................... 96

11. Hasil Uji Normalitas ........................................... 100

Page 17: TREN PENGGUNAAN APLIKASI GO-FOOD DALAM …repository.ub.ac.id/12290/1/Rylo Herdiansyah S.pdf · dilahirkan di Garut pada tanggal 23 Oktober 1995 sebagai putra ... (SMAN) 3 Cikarang

12. Hasil Uji Autokorelasi ........................................ 101

13. Analisis Regresi Linear Berganda....................... 103

Page 18: TREN PENGGUNAAN APLIKASI GO-FOOD DALAM …repository.ub.ac.id/12290/1/Rylo Herdiansyah S.pdf · dilahirkan di Garut pada tanggal 23 Oktober 1995 sebagai putra ... (SMAN) 3 Cikarang

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Kerangka Konsep Penelitian ............................... 12

2. Proses Pengambilan Keputusan Pembelian ........ 30

3. Logo Ayam Uleg Cak Abit ................................. 61

4. Daftar Menu Ayam Uleg Cak Abit ..................... 64

5. Struktur Organisasi Ayam Uleg Cak Abit .......... 65

6. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Responden ........................................................... 71

7. Karakteristik Responden Berdasarkan Umur

Responden ........................................................... 73

8. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan

Terakhir Responden ............................................ 74

9. Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan

Responden ........................................................... 76

10. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendapatan

Responden ........................................................... 77

Page 19: TREN PENGGUNAAN APLIKASI GO-FOOD DALAM …repository.ub.ac.id/12290/1/Rylo Herdiansyah S.pdf · dilahirkan di Garut pada tanggal 23 Oktober 1995 sebagai putra ... (SMAN) 3 Cikarang
Page 20: TREN PENGGUNAAN APLIKASI GO-FOOD DALAM …repository.ub.ac.id/12290/1/Rylo Herdiansyah S.pdf · dilahirkan di Garut pada tanggal 23 Oktober 1995 sebagai putra ... (SMAN) 3 Cikarang

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Beberapa tahun belakangan ini perkembangan dan

kecanggihan teknologi terus berkembang dibandingkan dengan

beberapa tahun sebelumnya. Hal ini berpengaruh terhadap

perubahan gaya hidup masyarakat yang saat ini dipengaruhi

oleh perkembangan dan kecanggihan teknologi, salah satunya

dari perkembangan dan kecanggihan teknologi tersebut adalah

tren penggunaan gadget dan internet. Menurut Nagy (2016)

perkembangan pesat teknologi internet bukan hanya terjadi

pada penggunaan produk tetapi saat ini berdampak pada sistem

ekonomi masyarakat luas, fenomena perkembangan teknologi

informasi dan internet pada sistem ekonomi ini dikenal dengan

electronic commerce (e-commerce), bahkan penyebaran

fenomena ini sangat cepat melanda negara-negara di dunia.

Pengguna internet di Indonesia yang selalu mengalami

peningkatan tiap tahunnya menjadi salah satu dari negara yang

cepat menerima sistem e-commerce. Menurut Survei Asosiasi

Pengguna Jasa Internet (2015) jumlah pengguna internet di

Indonesia terus meningkat dalam lima tahun terakhir, pada

tahun 2011 presentase pengguna internet mencapai 55 juta jiwa;

pada tahun 2012 mencapai 63 juta jiwa; pada tahun 2013

mencapai 82 juta jiwa; pada tahun 2014 mencapai 107 juta jiwa;

dan pada tahun 2015 mencapai 139 juta jiwa. Tren penggunaan

gadget dan internet di Indonesia yang terus meningkat dalam

setiap tahunnya dapat dijadikan peluang oleh pelaku usaha bagi

industri inovatif yang berbasis internet. Peran internet dinilai

penting sebagai media penjelajah dunia maya dan juga media

Page 21: TREN PENGGUNAAN APLIKASI GO-FOOD DALAM …repository.ub.ac.id/12290/1/Rylo Herdiansyah S.pdf · dilahirkan di Garut pada tanggal 23 Oktober 1995 sebagai putra ... (SMAN) 3 Cikarang

2

pemasaran dalam dunia bisnis. Kulyk dan Michalowska (2016)

menjelaskan perilaku konsumen telah mengalami perubahan

yang signifikan karena perkembangan zaman dan hadirnya

sistem e-commerce sebagai budaya baru yang telah membuat

sebagian tata laksana sistem ekonomi berubah pada masyarakat,

contohnya yaitu perubahan sistem pembayaran manual menjadi

pembayaran elektronik dan pembayaran online. Banyak

perusahaan didunia bahkan di Indonesia saat ini telah

menggunakan teknologi informasi dan internet dalam

pekerjaannya. Menurut Michalowska, Kotylak dan Danielak

(2015) peran internet dalam sistem perusahaan saat ini seperti

e-commerce, e-purchase, dan e-marketing sangat efektif dalam

mencapai target, karena banyak peluang yang dapat

dimaksimalkan seperti jaringan konsumen yang lebih luas,

akses komunikasi yang sangat cepat, dan biayanya lebih murah.

Peran internet dan e-commerce dalam berbagai hal mulai dari

jejaring sosial, aplikasi, akses berita, foto, video, online

shopping, hingga jasa transportasi dan juga jasa pemesanan

makanan online berbasis aplikasi seperti salah satunya yaitu

Go-Food saat ini dapat diakses dengan mudah.

Perilaku konsumen (consumer behavior) dapat

didefinisikan sebagai kegiatan-kegiatan individu yang secara

langsung terlibat dalam mendapatkan dan mempergunakan

barang atau jasa termasuk didalamnya proses pengambilan

keputusan pada persiapan dan penentuan kegiatan-kegiatan

tersebut. Ada dua elemen penting dari perilaku konsumen yaitu

proses pengambilan keputusan dan kegiatan fisik, semua ini

melibatkan individu dalam menilai, mendapatkan, dan

mempergunakan barang atau jasa secara ekonomis (Sunyoto,

2013). Perilaku konsumen merupakan suatu fenomena yang

unik dan menarik untuk dipelajari, dapat dikatakan bahwa

Page 22: TREN PENGGUNAAN APLIKASI GO-FOOD DALAM …repository.ub.ac.id/12290/1/Rylo Herdiansyah S.pdf · dilahirkan di Garut pada tanggal 23 Oktober 1995 sebagai putra ... (SMAN) 3 Cikarang

3

perilaku konsumen adalah muara dari berbagai teori dalam ilmu

ekonomi karena faktor-faktor yang mempengaruhi kegiatan

ekonomi akan saling berkaitan dan mempengaruhi dengan teori

perilaku konsumen. Pada beberapa teori mengenai perilaku

konsumen, salah satunya yang sangat berpengaruh adalah

keputusan pembelian karena mulai dari rencana produksi

hingga pemasaran produk bertujuan agar konsumen melakukan

pembelian atas produk tersebut. Namun dalam proses menuju

keputusan pembelian akan dipengaruhi oleh faktor-faktor atas

produk dan konsumen itu sendiri. Faktor-faktor tersebut berasal

dari internal ataupun eksternal konsumen tersebut. Menurut

Sunyoto (2013) proses keputusan pembelian dilakukan melalui

beberapa tahap yaitu pengenalan masalah, pencarian informasi,

penilaian alternatif, keputusan membeli, dan perilaku setelah

membeli. Jika produk yang ditawarkan oleh produsen dapat

mempengaruhi konsumen sehingga konsumen melakukan

pembelian atas produk tersebut maka produsen tersebut akan

mendapatkan keuntungan dan sukses meraih target yang

ditentukan dalam penjualan. Fenomena yang berkaitan dengan

teori perilaku konsumen dan perkembangan e-commerse dapat

dijadikan suatu riset yang menarik mengingat pada saat ini

penggunaan aplikasi yang menggunakan sistem e-commerse

hampir mencakup seluruh aktivitas sehari-hari seperti

berbelanja, pembayaran listrik, membeli pulsa, kegiatan

perbankan, memesan alat transportasi umum, sampai

pemesanan produk makanan yang siap dikirim selama 24 jam.

Hadirnya internet, membuat tata cara manusia melakukan

transaksi berubah, dari cara lama yang prosesnya

mengorbankan waktu dan biaya yang besar menjadi proses

yang lebih cepat dan lebih mudah. Era perkembangan internet

di tengah-tengah pertumbuhan penduduk yang begitu pesat

Page 23: TREN PENGGUNAAN APLIKASI GO-FOOD DALAM …repository.ub.ac.id/12290/1/Rylo Herdiansyah S.pdf · dilahirkan di Garut pada tanggal 23 Oktober 1995 sebagai putra ... (SMAN) 3 Cikarang

4

menjadi sesuatu hal yang membuat kebiasaan masyarakat

berubah dan peranan internet yang sangat membantu untuk

memenuhi kebutuhan masyarakat.

Makanan adalah suatu kebutuhan wajib yang setiap

harinya harus terpenuhi, dengan adanya layanan aplikasi Go-

food memudahkan masyarakat kota Malang dalam memesan

makanan kapan dan dimana saja. Go-food merupakan layanan

Go-jek yang melayani food delivery service di Indonesia.

Layanan ini diselenggarakan sebagai kegiatan promosi dengan

cara menginformasikan tentang suatu produk yang disajikan

oleh distributor ataupun produsen tertentu, dalam hal ini adalah

penyaji kuliner. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh Go-

Food adalah memberikan informasi serta pengenalan terhadap

produk kuliner. Sistem yang digunakan oleh Go-Food dibawah

perusahaan PT.Go-Jek Indonesia sudah sangat modern dan juga

merakyat karena selain aplikasi yang ditawarkan sangat lengkap

mulai dari rincian menu makanan, foto makanan, harga, promo

restoran, jasa ongkos kirim, identitas driver, alamat restoran,

dan estimasi jarak tempuh dapat ditampilkan dalam satu

aplikasi di handphone konsumen.

Go-Food merupakan bentuk bisnis yang mengandalkan

pelayanan pengiriman makanan (food delivery service) berbasis

aplikasi yang telah bekerja sama dengan lebih dari 30.000

restoran ternama di Indonesia (Anonimus, 2017). Go-Food

diciptakan sebagai bisnis yang bergerak dibidang layanan

(service) pesan antar makanan yang mengikuti perkembangan

globalisasi. Selain itu Go-Food hadir ditengah masyarakat

dalam orientasi pemenuhan kepuasan konsumen karena prinsip

kerja Go-Food yaitu mengantarkan pesanan kurang dari 60

menit, penggunaan aplikasi yang mudah di operasikan, fitur-

fitur aplikasi yang lengkap, dan biaya ongkos kirim yang

Page 24: TREN PENGGUNAAN APLIKASI GO-FOOD DALAM …repository.ub.ac.id/12290/1/Rylo Herdiansyah S.pdf · dilahirkan di Garut pada tanggal 23 Oktober 1995 sebagai putra ... (SMAN) 3 Cikarang

5

terjangkau. Hal ini sesuai dengan pendapat Kotler (2005) setiap

pelaku usaha di setiap kategori bisnis dituntut untuk memiliki

kepekaan terhadap setiap perubahan yang terjadi dan

menempatkan orientasi kepada kepuasan konsumen sebagai

tujuan utama.

Salah satu jenis makanan yang sering dipesan oleh

konsumen melalui aplikasi Go-Food adalah produk ayam

olahan. Variasi produk ayam olahan saat ini sudah sangat

beragam seperti ayam goreng, ayam bakar, ayam crispy, dan

lain-lain. Suatu produk daging ayam olahan dipilih oleh

konsumen karena rasanya enak, mudah ditemukan ditempat

makan, dapat diterima oleh semua kalangan masyarakat, ragam

pilihan olahannya banyak, kandungan nutrisi yang baik, dan

harga yang ekonomis serta halal. Dari sisi lain Go-food

berusaha hadir sebagai perangsang pertumbuhan konsumen.

Hal ini juga difungsikan sebagai solusi atas masalah-masalah

konsumen yang ditemukan dalam evaluasi terhadap pasar.

Salah satu masalah yang muncul berkaitan dengan food

delivery service adalah pengaruh mobilitas masyarakat sebagai

konsumen. Kecenderungan masayarakat kota yang memiliki

mobilitas tinggi, keterbatasan waktu, dan kebutuhan yang tinggi

akan makanan kini mampu tertatasi dengan adanya Go-food.

Standar pelayanan yang tinggi dan ketepatan dalam delivery

service selalu dijunjung untuk memuaskan para pelanggan.

Kualitas memegang peranan penting dalam perusahaan jasa.

Untuk itu diperlukan suatu inovasi untuk memenangkan

persaingan dengan meningkatkan kualitas. Kualitas pelayanan

merupakan faktor penting yang berdampak pada keputusan

loyalitas yang dilakukan konsumen (Caruana, 2000). Kualitas

pelayanan diakui sebagai alat strategis untuk mencapai efisiensi

operasional dan bisnis untuk peningkatan kinerja.

Page 25: TREN PENGGUNAAN APLIKASI GO-FOOD DALAM …repository.ub.ac.id/12290/1/Rylo Herdiansyah S.pdf · dilahirkan di Garut pada tanggal 23 Oktober 1995 sebagai putra ... (SMAN) 3 Cikarang

6

Dari latar belakang diatas maka penelitian ini dilakukan

bertujuan untuk menganalis tren penggunaan aplikasi Go-

Food dalam pemesanan produk ayam olahan di Kecamatan

Lowokwaru Kota Malang.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang dapat dirumuskan

beberapa permasalahan sebagai berikut :

1. Bagaimana karakteristik konsumen pengguna

aplikasi Go-Food di Kota Malang?

2. Bagaimana tren pengambilan keputusan konsumen

dalam pembelian produk ayam olahan menggunakan

aplikasi Go-Food di Kota Malang?

3. Faktor apa saja yang mempengaruhi perilaku konsumen

dalam tren keputusan pembelian produk ayam olahan

menggunakan aplikasi Go-Food di Kecamatan

Lowokwaru Kota Malang?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan Penelitian adalah

1. Untuk mengetahui karakteristik konsumen

pengguna Go-Food di Kota Malang.

2. Untuk mengetahui tren pengambilan keputusan

konsumen dalam pembelian produk ayam olahan

menggunakan aplikasi Go-Food di Kota Malang.

3. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi

perilaku konsumen mengenai tren keputusan pembelian

produk ayam olahan menggunakan aplikasi Go-Food di

Kecamatan Lowokwaru Kota Malang.

1.4 Manfaat Penelitian

Page 26: TREN PENGGUNAAN APLIKASI GO-FOOD DALAM …repository.ub.ac.id/12290/1/Rylo Herdiansyah S.pdf · dilahirkan di Garut pada tanggal 23 Oktober 1995 sebagai putra ... (SMAN) 3 Cikarang

7

Adanya penelitian ini diharapkan dapat mencapai bebrapa

manfaat atau kegunaan, yaitu :

1. Bagi Penulis

Hasil penelitian dapat digunakan sebagai ilmu

pengetahuan yang berkaitan dengan sifat dan

karakteristik konsumen, menguatkan teori tentang e-

commerce, proses pengambilan keputusan pembelian,

mengetahui berbagai macam bentuk pemasaran online,

dan dapat mengimplementasikan ilmu yang dipelajari

selama perkuliahan.

2. Bagi Masyarakat

Hasil penelitian dapat digunakan sebagai bahan

informasi dan referensi mengenai tren penggunaan

aplikasi Go-Food di kota Malang, produk ayam olahan

yang bermitra dengan Go-Food, dan penelitian

mengenai mobile commerse.

3. Bagi Universitas

Dapat menambah hasanah keilmuan sebagai

kepustakaan bilamana diperlukan kajian atau penelitian

lanjutan yang berkaitan dengan sistem e-commerce

melalui aplikasi pemesanan dan faktor-faktor perilaku

konsumen yang mempengaruhi keputusan pembelian

produk ayam olahan di Kota Malang.

4. Bagi Perusahaan

Sebagai informasi terhadap kualitas produk

dan kualitas pelayanan serta memberikan informasi

mengenai tingkat minat konsumen terhadap produk

yang ditawarkan.

5. Bagi Pemerintah

Hasil penelitian dapat digunakan sebagai

informasi dalam acuan untuk pengawasan serta

Page 27: TREN PENGGUNAAN APLIKASI GO-FOOD DALAM …repository.ub.ac.id/12290/1/Rylo Herdiansyah S.pdf · dilahirkan di Garut pada tanggal 23 Oktober 1995 sebagai putra ... (SMAN) 3 Cikarang

8

menentukan kebijakan terkait perkembangan mobile

commerce.

1.5 Kerangka Konsep Penelitian

Pada era globalisasi saat ini, penguasaan teknologi

menjadi salah satu indikator kemajuan suatu negara. Negara

dikatakan maju jika memiliki tingkat penguasaan teknologi

tinggi (high technology), sedangkan negara-negara yang tidak

bisa beradaptasi dengan kemajuan teknologi sering disebut

sebagai negara gagal (failed country). Kemajuan teknologi

adalah sesuatu yang tidak bisa dihindari dalam kehidupan ini,

karena kemajuan teknologi akan berjalan sesuai dengan

kemajuan ilmu pengetahuan. Setiap inovasi diciptakan untuk

memberikan manfaat positif bagi kehidupan manusia.

Teknologi juga memberikan banyak kemudahan, serta sebagai

cara baru dalam melakukan aktivitas manusia. Manusia juga

sudah menikmati banyak manfaat yang dibawa oleh inovasi-

inovasi teknologi yang telah dihasilkan dalam dekade terakhir

ini. Hal ini sesuai dengan pendapat Ngafifi (2014) yang

menjelaskan bahwa kemajuan teknologi dalam bidang

kehidupan tidak dapat dipisahkan karena menyangkut aktivitas

yang dilakukan manusia untuk mencapai suatu manfaat ataupun

tujuan dengan cara yang lebih baik.

Manfaat perkembangan teknologi yang digunakan

manusia dalam sistem ekonomi salah satunya adalah

perdagangan elektronik (e-commerce) yaitu pembelian,

penjualan, penyebaran, pemasaran barang atau jasa melalui

sistem elektronik seperti internet, televisi, www, atau jaringan

komputer lainya. Industri teknologi informasi melihat kegiatan

e-commerce ini sebagai peluang yang baik serta aplikasi dan

penerapan dari e-bisnis (e-business) bagi perusahaan atau

Page 28: TREN PENGGUNAAN APLIKASI GO-FOOD DALAM …repository.ub.ac.id/12290/1/Rylo Herdiansyah S.pdf · dilahirkan di Garut pada tanggal 23 Oktober 1995 sebagai putra ... (SMAN) 3 Cikarang

9

perorangan yang berkaitan dengan transaksi komersial, seperti

pemrosesan transaksi online (online transaction processing)

akan cepat mengalami inovasi dan perkembangan. E-commerce

merupakan bagian dari e-business, di mana cakupan e-business

lebih luas, tidak hanya sekedar perniagaan tetapi mencakup juga

pengkolaborasian mitra bisnis. Hal ini sesuai dengan penelitian

Michalowska et al (2015) yang menerangkan bahwa kemajuan

teknologi informasi dan teknologi komunikasi meningkatkan

efektivitas dan efisiensi dunia bisnis dalam mendapatkan

konsumen maupun sumberdaya yang diperlukan.

Terdapat bermacam-macam sektor bisnis yang sangat

berkembang salah satunya yaitu bisnis dalam bidang kuliner

seperti restoran yang memproduksi ayam olahan misalnya ayam

goreng. Tentunya dengan keadaan sosial ekonomi yang maju

dan berkembang membuat para pelaku bisnis kuliner

memafaatkan kemajuan teknologi untuk meningkatkan nilai

penjualan. Kualitas produk menjadi hal yang utama untuk dapat

memenangkan hati para konsumen karena faktor kualitas

produk merupakan hal dasar yang menjadi penilaian konsumen

dalam menentukan pilihan untuk melakukan keputusan

pembelian suatu produk. Hadirnya bermacam-macam restoran

yang menjual produk ayam olahan dan perpaduan kemajuan

teknologi e-commerce dalam sistem penjualan menghadirkan

variasi menu produk ayam olahan dan jasa pemesanan makanan

online seperti Go-Food, para pelaku bisnis menggunakan

peluang ini dalam pemenuhan kebutuhan kepada konsumen

akan makanan menjadi lebih menarik, mudah, dan efisien. Hal

ini sesuai dengan penelitian See-Kwong (2017) yang

menjelaskan bahwa kemajuan e-commerce dalam sektor bisnis

makanan berkembang pesat seiring dengan kemajuan teknologi

komunikasi dan informasi didunia, sehingga bisnis kuliner yang

Page 29: TREN PENGGUNAAN APLIKASI GO-FOOD DALAM …repository.ub.ac.id/12290/1/Rylo Herdiansyah S.pdf · dilahirkan di Garut pada tanggal 23 Oktober 1995 sebagai putra ... (SMAN) 3 Cikarang

10

notabene adalah kebutuhan primer bagi manusia tentu saja

sangat cepat dalam menerima kemajuan teknologi dan sistem e-

commerse untuk meningkatkan penjualan dan mengikuti tren

yang ada.

Aplikasi Go-Food adalah salah satu fitur dalam aplikasi

Go-Jek. Layanan Go-Food merupakan jasa layanan pesan antar

makanan secara online. Go-Food termasuk dalam salah satu

contoh mobile commerce di Indonesia yang dalam kegiatannya

dilakukan dengan menggunakan aplikasi pada handphone.

Kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh Go-Food adalah

memberikan informasi berupa rincian produk, promosi, harga

pada produk kuliner, memberikan driver yang profesional

dalam bekerja dan mengantarkan makanan sesuai pesanan

konsumen secara tepat waktu serta kondisi makanan dalam

keadaan baik. Go-Food memberikan konsumen kemudahan

dalam layanan pesan antar makanan. Banyak sektor bisnis yang

bekerjasama dengan Go-Food terutama dalam bidang kuliner

yang memproduksi ayam olahan yang sangat berkembang pesat

di kota Malang. Produk ayam olahan adalah salah satu produk

yang banyak diminati oleh konsumen dari berbagai kalangan,

sehingga dengan banyaknya mitra bisnis yang memproduksi

ayam olahan membuat konsumen mudah untuk

mendapatkannya. Konsumen memanfaatkan kemajuan

teknologi dengan adanya aplikasi Go-Food, yaitu melakukan

pemesanan makanan produk ayam secara online melalui sebuah

aplikasi yang dibuat oleh PT.Go-Jek Indonesia. Menurut

Beloborodova and Martynova (2016) layanan jasa delivery

online untuk meningkatkan penjualan adalah suatu inovasi yang

efektif dalam bisnis kuliner karena saat ini kehidupan

masyarakat kota sudah sangat sibuk bekerja sehingga

dibutuhkan jasa tersebut.

Page 30: TREN PENGGUNAAN APLIKASI GO-FOOD DALAM …repository.ub.ac.id/12290/1/Rylo Herdiansyah S.pdf · dilahirkan di Garut pada tanggal 23 Oktober 1995 sebagai putra ... (SMAN) 3 Cikarang

11

Penelitian ini melakukan pengukuran terhadap

pengaruh tren penggunaan aplikasi Go-Food dalam pemesanan

produk ayam olahan di Kota Malang pada wilayah Kecamatan

Lowokwaru melalui beberapa variabel yaitu karakteristik

konsumen, kualitas layanan, sistem pembelian, produk ayam

olahan, promosi, dan harga. Untuk mengetahui kerangka pikir

secara lebih jelas dapat dilihat pada skema Gambar 1.

Page 31: TREN PENGGUNAAN APLIKASI GO-FOOD DALAM …repository.ub.ac.id/12290/1/Rylo Herdiansyah S.pdf · dilahirkan di Garut pada tanggal 23 Oktober 1995 sebagai putra ... (SMAN) 3 Cikarang

12

Gambar 1. Kerangka Konsep Penelitian

Promosi(𝐗𝟗)

1. Go-Pay Delivery

Promo(X9.1)

2. Gratis tambahan

menu(X9.2)

3. Event bulanan Go-

Food(X9.3)

4. Viral marketing (X9.4)

Produk Ayam

Olahan(𝐗𝟖)

1. Rasa(X8.1)

2. Kemasan

(X8.2)

3. Variasi Menu(X8.3)

4. Kualitas produk

(X8.4)

Sistem

Pembelian(𝐗𝟕)

1. Cash on

carry

(X7.1)

2. Go-Pay(X7.2)

3. Manual

order (X7.3)

4. Standar

Operasional

Prosedur(

X7.4)

Harga(𝐗𝟏𝟎)

1. Keterjangkaua

n harga

produk(X10.1)

2. Kesesuaian

harga dengan

kualitas

produk(X10.2)

3. Kesesuaian

harga produk

dengan

manfaat(X10.3)

4. Diskon(X10.4)

Tren Keputusan

Pembelian Produk

Ayam Olahan

Menggunakan Aplikasi

Go-Food(Y)

1. Pengaruh tren

penggunaan aplikasi Go-

Food pada tahun

sebelumnya(Y1)

2. Kepuasan melakukan

pembelian produk ayam

olahan melalui aplikasi

Go-food (Y2)

3. Kebutuhan pelayanan

yang cepat (Y3)

4. Coba-coba (Y4)

Kualitas Layanan(𝐗𝟔)

1. Respon yang cepat(X6.1)

2. Profesionalisme (X6.2)

3. Penampilan driver (X6.3)

4. Keamanan layanan (X6.4)

Karakteristik Konsumen

1. Jenis Kelamin(X1)

2. Umur(X2)

3. Pendidikan(X3)

4. Pekerjaan(X4)

5. Pendapatan(X5)

Page 32: TREN PENGGUNAAN APLIKASI GO-FOOD DALAM …repository.ub.ac.id/12290/1/Rylo Herdiansyah S.pdf · dilahirkan di Garut pada tanggal 23 Oktober 1995 sebagai putra ... (SMAN) 3 Cikarang

13

1.6 Hipotesis

Pengertian hipotesis menurut Sugiyono (2010)

hipotesis adalah sebuah jawaban sementara terhadap rumusan

masalah penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah

dinyatakan dalam bentuk pertanyaan. Hipotesis dirumuskan

atas dasar kerangka pikir yang merupakan jawaban sementara

atas masalah yang dirumuskan. Penelitian yang merumuskan

hipotesis adalah penelitian yang menggunakan pendekatan

kuantitatif. Pada penelitian kualitatif hipotesis tidak

dirumuskan, tetapi diharapkan dapat ditemukan hipotesis dalam

hasil penelitian tersebut. Berdasarkan rumusan masalah serta

kerangka konsep penelitian yang telah dipaparkan, maka

diajukan hipotesis dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

Hipotesis 1 : Variabel cash on carry berpengaruh positif

terhadap tren keputusan pembelian produk

ayam olahan menggunakan aplikasi Go-Food

di Kecamatan Lowokwaru Kota Malang.

Hipotesis 2 : Variabel gratis tambahan menu berpengaruh

positif terhadap tren keputusan tren keputusan

pembelian produk ayam olahan menggunakan

aplikasi Go-Food di Kecamatan Lowokwaru

Kota Malang.

Hipotesis 3 : Variabel standar operasional prosedur

berpengaruh positif terhadap tren keputusan

pembelian produk ayam olahan menggunakan

aplikasi Go-Food di Kecamatan Lowokwaru

Kota Malang.

Hipotesis 4 : Jenis kelamin berpengaruh positif terhadap

tren keputusan pembelian produk ayam olahan

menggunakan aplikasi Go-Food di Kecamatan

Lowokwaru Kota Malang.

Page 33: TREN PENGGUNAAN APLIKASI GO-FOOD DALAM …repository.ub.ac.id/12290/1/Rylo Herdiansyah S.pdf · dilahirkan di Garut pada tanggal 23 Oktober 1995 sebagai putra ... (SMAN) 3 Cikarang

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kajian Penelitian Terdahulu

Menurut penelitian Sugianto dan Sugiharto (2013)

tentang pengaruh kualitas layanan, kualitas produk dan harga

terhadap keputusan pembelian serta kepuasan konsumen pasca

pembelian produk pangan di restoran Yung Ho Surabaya.

Indikator yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitas

pelayanan, kualitas produk, dan harga. Berdasarkan penelitian,

maka dapat diketahui bahwa kualitas layanan berdasarkan

respon yang cepat, standar operasional prosedur, dan

keramahan pada restoran Yung Ho Surabaya memiliki

pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan konsumen. Hal ini

didukung oleh Panjaitan (2016) bahwa kualitas layanan

berpengaruh signifikan terhadap kepuasan konsumen Go-Jek

di Jakarta. Penelitian sebelumnya juga mengenai kualitas

layanan adalah penelitian yang dilakukan oleh Osarenkhoe,

Komunda, dan Byarugaba (2017) yang menjelaskan bahwa

kualitas layanan berdasarkan profesionalisme kinerja dan

keamanan layanan pada konsumen membentuk loyalitas

konsumen terhadap suatu barang atau jasa yang ditawarkan

menjadi semakin baik jika kualitas layanan yang diberikan

sebaik mungkin.

Penelitian Anggraeni dan Prijati (2016) mengenai

pengaruh promosi, diskon, dan impulse buying terhadap

keputusan pembelian produk ayam di hypermarket PTC

Surabaya. Indikator yang digunakan dalam penelitian ini

adalah berkelanjutan dalam melakukan pembelian, ketertarikan

terhadap diskon, gratis tambahan produk, dan kesenangan

dalam melakukan pembelian. Hasil menunjukan bahwa

Page 34: TREN PENGGUNAAN APLIKASI GO-FOOD DALAM …repository.ub.ac.id/12290/1/Rylo Herdiansyah S.pdf · dilahirkan di Garut pada tanggal 23 Oktober 1995 sebagai putra ... (SMAN) 3 Cikarang

variabel bebas yaitu promosi penjualan berdasarkan gratis

tambahan produk, diskon, dan impulse buying secara bersama-

sama mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel

terikat yaitu keputusan pembelian. Penelitian Monintja,

Mandey, dan Soegoto (2015) juga menjelaskan faktor promosi

dan harga berpengaruh signifikan terhadap keputusan

pembelian konsumen di swalayan Manado.

Sistem Pembelian yang telah berkembang dengan

perpaduan e-commerse dalam dunia bisnis kuliner juga sangat

penting dilakukan. Penelitian Shakila, Fadzila, dan

Yusnidawati (2016) yang berjudul Faktor Penentu Terhadap

Layanan Pengiriman Makanan melalui e-commerse di daerah

Pasir Gudang, Malaysia menjelaskan bahwa dalam era modern

saat ini sistem penjualan makanan di daerah Pasir Gudang

sudah banyak yang menggunakan sistem e-commerse karena

hasilnya yang lebih efisien dan efektif serta menurut penelitian

yang sudah dilakukan menunjukan bahwa faktor layanan yang

baik, sistem pembayaran cash on carry, dan keamanan layanan

sangat menentukan tingginya minat dalam melakukan

pemesanan makanan secara online. Alat yang digunakan untuk

melakukan pemesanan makanan secara online yaitu dengan

aplikasi dihandphone, melalui telepon pada restoran, ataupun

melalui jaringan internet. Hal ini didukung oleh penelitian

Akbar (2014) menerangkan bahwa prangkat aplikasi

memudahkan konsumen dalam melakukan pembelian dan

meningkatkan efisiensi dalam sistem pembelian karena semua

dilakukan oleh sistem komputer.

2.2 Landasan Teori

Page 35: TREN PENGGUNAAN APLIKASI GO-FOOD DALAM …repository.ub.ac.id/12290/1/Rylo Herdiansyah S.pdf · dilahirkan di Garut pada tanggal 23 Oktober 1995 sebagai putra ... (SMAN) 3 Cikarang

2.2.1 Definisi E-commerce

E-commerse merupakan proses pembelian, penjualan,

atau pertukaran barang, jasa dan informasi melalui jaringan

komputer termasuk internet. Menurut Kalakota dan Whinston

(1997) istilah e-commerce dapat dilihat dari empat perspektif

yang berbeda yaitu 1) bila dilihat dari perspektif komunikasi,

e-commerse adalah penyediaan barang, jasa, informasi atau

pembayaran melalui jaringan komputer atau alat elektronik

lainnya. 2) bila dilihat dari perspektif proses bisnis, e-

commerse adalah aplikasi dari teknologi dengan tujuan

mengotomatisasi transaksi bisnis dan langkah-langkah dalam

melaksanakan pekerjaan (workflow). 3) bila dilihat dari

perspektif pelayanan, e-commerse adalah sebuah alat yang

dapat memenuhi kebutuhan perusahaan, konsumen, dan

manajemen dengan tujuan meminimalisir biaya pelayanan

kepada konsumen, dan meningkatkan kecepatan pelayanan

konsumen. 4) bila dilihat dari perspektif online, e-commerce

memungkinkan dilaksanakannya proses jual beli produk dan

informasi melalui internet dan layanan online lainnya.

2.2.2 Business to Consumer (B2C)

Pada e-commerce bertipe Business to Consumer (B2C)

transaksi terjadi dalam skala kecil sampai dengan sedang

sehingga tidak hanya organisasi tetapi juga individu dapat

terlibat pada pelaksanaan transaksi tersebut. Transaksi business

to consumer dilakukan antara suatu organisasi atau perusahaan

kepada konsumen. Kelebihan tipe B2C ini adalah dapat

mempromosikan produk secara luas, dapat melayani transaksi

selama 24 jam penuh tanpa terganggu waktu libur, dapat

langsung berinteraksi dengan konsumen tanpa perantara, dan

dapat meminimalkan cost yang dikeluarkan. Karakteristik yang

membedakan antara online business to consumer dengan

Page 36: TREN PENGGUNAAN APLIKASI GO-FOOD DALAM …repository.ub.ac.id/12290/1/Rylo Herdiansyah S.pdf · dilahirkan di Garut pada tanggal 23 Oktober 1995 sebagai putra ... (SMAN) 3 Cikarang

perdagangan konvensional adalah perusahaan dapat

berhubungan langsung dengan konsumen tanpa perantara. Hal

ini sangat menguntungkan perusahaan dilihat dari segi laba.

Dalam meningkatkan keunggulan kompetitif suatu organisasi,

aplikasi e-commerce dapat digunakan untuk meningkatkan

proses pemasaran suatu organisasi. Menurut Nurhayati dan

Handayani (2015) saat ini di Indonesia sudah banyak organisasi

yang mulai memanfaatkan aplikasi e-commerce B2C (Business

to Consumer) dalam memasarkan produknya. Implementasi

konsep B2C dilakukan melalui pembuatan website e-

commerce yang digunakan untuk bertransaksi secara langsung

dengan konsumen.

2.2.3 Komponen E-commerse

Pada e-commerse terdapat mekanisme-mekanisme

tertentu yang unik dan berbeda dibandingkan dengan

mekanisme-mekanisme yang terdapat pada traditional

commerce. Menurut Turban dan King (2002) mekanisme pasar

e-commerse, terdapat beberapa komponen yang terlihat, yakni:

1. Customer

Customer merupakan para pengguna internet yang

dapat dijadikan sebagai target pasar yang potensial

untuk diberikan penawaran berupa produk, jasa, atau

informasi oleh para penjual.

2. Penjual

Penjual merupakan pihak yang menawarkan produk,

jasa, atau informasi kepada para customer baik

individu maupun organisasi. Proses penjualan dapat

dilakukan secara langsung melalui website yang

dimiliki oleh penjual tersebut atau melalui

marketplace.

Page 37: TREN PENGGUNAAN APLIKASI GO-FOOD DALAM …repository.ub.ac.id/12290/1/Rylo Herdiansyah S.pdf · dilahirkan di Garut pada tanggal 23 Oktober 1995 sebagai putra ... (SMAN) 3 Cikarang

3. Infrastruktur

Infrastruktur pasar yang menggunakan media

elektronik meliputi perangkat keras, perangkat lunak,

dan juga sistem jaringannya.

4. Front end

Front end merupakan aplikasi web yang dapat

berinteraksi dengan pengguna secara langsung.

Beberapa proses bisnis pada front end ini antara lain:

portal penjual, katalog elektronik, shopping cart,

mesin pencari dan payment gateway.

5. Back end

Back end merupakan aplikasi yang secara tidak

langsung mendukung aplikasi front end. Semua

aktivitas yang berkaitan dengan pemesanan barang,

manajemen inventori, proses pembayaran,

packaging, dan pengiriman barang termasuk dalam

bisnis proses back end.

6. Intermediary

Intermediary merupakan pihak ketiga yang

menjembatani antara produsen dengan konsumen.

Online intermediary membantu mempertemukan

pembeli dan penjual, menyediakan infrastruktur,

serta membantu mempertemukan pembeli dan

penjual, menyediakan infrastruktur, serta membantu

penjual dan pembeli dalam menyelesaikan proses

transaksi. Intermediary tidak hanya perusahaan atau

organisasi tetapi dapat juga individu. Contoh

intermediary misalnya broker dan distributor.

7. Partner bisnis lain

Partner bisnis merupakan pihak selain intermediary

yang melakukan kolaborasi dengan produsen.

Page 38: TREN PENGGUNAAN APLIKASI GO-FOOD DALAM …repository.ub.ac.id/12290/1/Rylo Herdiansyah S.pdf · dilahirkan di Garut pada tanggal 23 Oktober 1995 sebagai putra ... (SMAN) 3 Cikarang

8. Support service

Ada banyak support service yang saat ini beredar

didunia maya mulai dari sertifikasi dan trust service,

yang menjamin keamanan sampai pada knowledge

provider.

2.2.4 Mobile Commerse

M-Commerce adalah pengembangan dari e-commerce

yakni proses transaksi bisnis meliputi pembelian, penjualan

atau pertukaran barang dan jasa serta informasi yang berjalan

dengan menggunakan jaringan telekomunikasi (Satoto, Rinta K,

Alifvia, 2013). Perkembangan mobile commerse terus

meningkat di Indonesia seiring dengan meningkatnya jumlah

pengguna internet.

2.2.5 Definisi Kualitas Pelayanan (Service Quality)

Salah satu faktor yang menentukan tingkat

keberhasilan dan kualitas perusahaan adalah kemampuan

perusahaan memberikan pelayanan kepada pelanggan.

Keberhasilan perusahaan dalam memberikan layanan

berkualitas kepada para pelanggannya, pencapaian pasar yang

tinggi, serta peningkatan laba perusahaan sangat ditentukan

oleh pendekatan yang digunakan (Lupiyoadi dan Hamdani,

2009). Konsekuensi atas pendekatan kualitas jasa suatu produk

memiliki esensi penting bagi strategi perusahaan untuk

mempertahankan diri dan mencapai kesuksesan dalam

menghadapi persaingan. Menurut mantan pemimpin GE, John

F. Welch Jr., adalah jaminan terbaik atas loyalitas pelanggan,

pertahanan terkuat perusahaan dalam menghadapi persaingan,

dan satu-satunya jalan untuk mempertahankan pertumbuhan

dan penghasilan (Kotler dan Keller, 2012).

Page 39: TREN PENGGUNAAN APLIKASI GO-FOOD DALAM …repository.ub.ac.id/12290/1/Rylo Herdiansyah S.pdf · dilahirkan di Garut pada tanggal 23 Oktober 1995 sebagai putra ... (SMAN) 3 Cikarang

Definisi kualitas dari American Society for Quality

Control adalah keseluruhan ciri serta sifat dari suatu produk

atau pelayanan yang berpengaruh pada kemampuannya untuk

memuaskan kebutuhan yang dinyatakan atau tersirat (Kotler

dan Amstrong, 2010). Parasuraman, Zeithml dan Berry

mendefinisikan kualitas jasa (service quality) sebagai suatu

sikap, berkaitan tetapi tidak sama dengan kepuasan sebagai

hasil dari pembandingan antara harapan dengan kinerja

(Lupiyoadi dan Hamdani, 2009). Dari dua definisi diatas dapat

dikemukakan bahwa kualitas dinilai dari kemampuannya untuk

memenuhi harapan-harapan pelanggan dan juga merupakan

suatu ciri-ciri dan karakteristik yang berkaitan dengan produk,

jasa, manusia, proses dan lingkungan yang memiliki persepsi

di dalam memenuhi atau melebihi dari suatu harapan.

Manajemen perusahaan harus memahami sacara keseluruhan

jasa yang ditawarkan perusahaan dari sudut pandang

pelanggan. Perusahaan harus mewujudkan kualitas yang sesuai

dengan kebutuhan yang telah disyaratkan dan dituntut oleh

pelanggan, dengan kata lain kualitas adalah kiat secara

konsisten dan efisien untuk memberi pelanggan yang

diinginkan dan diharapkan oleh pelanggan.

2.2.6 Kepuasan Pelayanan

Kepuasan pelayanan adalah suatu fungsi kinerja sampai

saat ini, sementara efektif dan kalkulatif. Komitmen

menangkap kekuatan hubungan dan komitmen yang dihasilkan

untuk melanjutkan ke depan (Goetsh dan Davis, 1994).

Kepuasan konsumen yang baik memiliki efek pada

profitabilitas hampir setiap bisnis. Misalnya, ketika konsumen

merasakan pelayanan yang baik, masing-masing biasanya akan

memberitahu Sembilan sampai sepuluh orang.

Page 40: TREN PENGGUNAAN APLIKASI GO-FOOD DALAM …repository.ub.ac.id/12290/1/Rylo Herdiansyah S.pdf · dilahirkan di Garut pada tanggal 23 Oktober 1995 sebagai putra ... (SMAN) 3 Cikarang

Perusahaan yang berpusat pada konsumen akan berusaha

menciptakan kepuasan konsumen yang tinggi, tetapi bukan

tujuan akhir. Jika perusahaan meningkatkan kepuasan

konsumen dengan menurunkan harganya atau meningkatkan

pelayanannnya, mungkin laba akan menurun. Perusahaan akan

bertindak bijaksana dalam mengukur kepuasan konsumen

secara teratur, karena salah satu kunci untuk mempertahankan

konsumen adalah kepuasan konsumen (Kotler dan Keller,

2009). Kepuasan atau ketidakpuasan konsumen adalah respon

konsumen terhadap evaluasi ketidaksesuaian yang dirasakan

antara harapan sebelumnya dan kinerja aktual produk.

Kepuasan konsumen adalah tingkat perasaan seseorang setelah

membandingkan kinerja yang ia rasakan dengan harapan

(Kotler, 2005). Pengertian diatas pada dasarnya pengertian

kepuasan konsumen mencakup perbedaan antara harapan dan

kinerja atau hasil yang dirasakan.

2.2.7 Definisi Konsumen

Sumarwan (2004) menerangkan bahwa istilah konsumen

sering diartikan sebagai dua jenis konsumen yaitu konsumen

individu dan konsumen organisasi. Konsumen individu

membeli barang dan jasa untuk digunakan sendiri, misalnya

membeli pakaian, sepatu, dan sabun. Konsumen individu

membeli barang dan jasa yang akan digunakan oleh anggota

keluarga yang lain, misalnya susu formula untuk bayi, TV,

furniture, rumah dan mobil. Konsumen individu juga membeli

barang dan jasa untuk hadiah teman, saudara, atau orang lain.

Dalam konteks barang dan jasa yang dibeli kemudian

digunakan langsung oleh individu sering disebut sebagai

pemakai akhir atau konsumen akhir. Jenis kedua yaitu

konsumen organisasi, meliputi organisasi bisnis, yayasan,

Page 41: TREN PENGGUNAAN APLIKASI GO-FOOD DALAM …repository.ub.ac.id/12290/1/Rylo Herdiansyah S.pdf · dilahirkan di Garut pada tanggal 23 Oktober 1995 sebagai putra ... (SMAN) 3 Cikarang

Lembaga sosial, kantor pemerintah, dan lembaga lainnya

(sekolah, perguruan tinggi, rumah sakit). Semua jenis

organisasi ini harus membeli produk, peralatan dan jasa-jasa

lainnya untuk menjalankan seluruh kegiatan organisasinya.

Pabrik mi instan misalnya harus membeli bahan baku seperti

tepung terigu, bumbu-bumbu, dan bahan baku lainnya untuk

membuat dan menjual produk mi instannya. Demikian juga

perusahaan jasa seperti perusahaan asuransi harus membeli alat

tulis, komputer, dan kendaraan untuk bisa menghasilkan jasa

yang akan dijualnya.

Kotler (2005) menjelaskan bahwa konsumen

didefinisikan sebagai individual atau kelompok yang berusaha

untuk memenuhi atau mendapatkan barang atau jasa untuk

kehidupan pribadi atau kelompoknya. Karakteristik konsumen

dapat mempengaruhi pillihan atas produk. Terdapat beberapa

karakterisitk yang dapat mempengaruhi sikap dan persepsi

terhadap proses penlaian performance suatu produk yaitu:

1. Karakteristik demografi

Variabel yang terkait antara lain usia, penghasilan,

serta tempat tinggal, maka lokasi usaha bersangkutan

dapat memaksimumkan daya tariknya melalui produk

dan bauran pelayanannya. Variabel lain yang juga

memegang peranan penting antara lain Pendidikan,

pekerjaan, dan penghasilan.

2. Karakteristik psikografi

Karakteristik ini memungkinkan pelaku usaha

membuat profil gaya hidup para pemakai yang

mayoritas. Hal tersebut dapat dilakukan dengan

mengadaptasi bauran produk serta jasa lokasi usaha

bersangkutan sesuai dengan aktivitas, minat, dan opini

dari kelompok konsumen. Karakteristik psikografi ini

Page 42: TREN PENGGUNAAN APLIKASI GO-FOOD DALAM …repository.ub.ac.id/12290/1/Rylo Herdiansyah S.pdf · dilahirkan di Garut pada tanggal 23 Oktober 1995 sebagai putra ... (SMAN) 3 Cikarang

memberi pengaruh dalam individu dan proses

psikologi pada prosess keputusan pembeli.

2.2.8 Perilaku Konsumen

Perilaku konsumen (consumer behaviour) dapat

didefinisikan sebagai kegiatan-kegiatan individu yang secara

langsung terlibat dalam mendapatkan dan mempergunakan

barang-barang atau jasa termasuk didalamnya proses

pengambilan keputusan pada persiapan dan penentuan

kegiatan-kegiatan tersebut, ada dua elemen penting dalam

perilaku konsumen yang harus diperhatikan yaitu: proses

pengambilan keputusan, dan kegiatan fisik yang melibatkan

dua individu dalam penilaian, mendapatkan, dan

mempergunakan barang atau jasa secara ekonomis (Sunyoto,

2013).

Perilaku konsumen menurut Sumarwan (2004) adalah

semua kegiatan, tindakan, serta proses psikologis yang

mendorong tindakan tersebut pada saat sebelum membeli,

ketika membeli, menggunakan, menghabiskan produk dan jasa

setelah melakukan hal-hal diatas atau kegiatan mengevaluasi.

Studi perilaku konsumen adalah suatu studi mengenai

bagaimana seorang individu membuat keputusan untuk

mengalokasikan sumberdaya yang tersedia untuk memenuhi

kebutuhan dan keinginannya berdasarkan waktu, usaha, dan

energi yang dimilikinya. Ilmu dalam mempelajari tentang

perilaku konsumen selalu mengalami perubahan seiring

dengan perkembangan zaman karena pada setiap waktu

kebutuhan, keinginan, dan kondisi lingkungan tidak akan selalu

sama. Pada dasarnya perilaku konsumen akan tetap

mempertahankan kondisi yang dianggap terbaik oleh individu

tersebut untuk memenuhi kebutuhan dan keinginannya.

Page 43: TREN PENGGUNAAN APLIKASI GO-FOOD DALAM …repository.ub.ac.id/12290/1/Rylo Herdiansyah S.pdf · dilahirkan di Garut pada tanggal 23 Oktober 1995 sebagai putra ... (SMAN) 3 Cikarang

Perilaku konsumen perlu dipelajari untuk mengetahui

dan mengidentifikasi karakteristik konsumen dalam

memasarkan suatu produk agar hasil atau keuntungan yang

diperoleh pelaku usaha dapat maksimal tercapai serta

mempertahankan produk agar tetap diterima oleh konsumen.

Menurut Sunarto (2006) pemahaman mengenai konsumen dan

proses konsumsi akan menghasilkan sejumlah manfaat, yang

diantaranya adalah kemampuan untuk membantu para manajer

mengambil keputusan, memberikan para peneliti pemasaran

pengetahuan dasar ketika menganalisis konsumen, membantu

legislatif negara dalam membuat peraturan atau kebijakan

menciptakan peraturan yang berhubungan dengan pembelian

dan penjualan barang atau jasa, serta membantu konsumen

menengah dalam pengambilan keputusan yang lebih baik.

Menurut Lutfiah (2006) seseorang konsumen bersedia

membeli suatu barang karena barang itu berguna baginya.

Demikian juga pada suatu konsumen bersedia membayar suatu

jasa karena jasa tersebut bermanfaat dan dianggap membantu

dirinya menyelesaikan suatu hal.

Analisis perilaku konsumen dengan pendekatan cardinal

menggunakan asumsi bahwa kepuasan seorang konsumen

dalam menkonsumsi suatu barang atau jasa dapat diukur

dengan suatu satuan kepuasan yang akan diperoleh konsumen

tersebut dalam jumlah tertentu. Tambahan kepuasan yang

diperoleh dari penambahan jumlah barang yang dikonsumsi ini

disebut kepuasan marjinal (marginal utility). Menurut

Simamora (2004) perilaku konsumen sangat dipengaruhi oleh

faktor-faktor yang ada diluar diri manusia tersebut (faktor

eksternal) dan didalam diri manusia tersebut (faktor internal).

Faktor eksternal yang utama adalah faktor kebudayan dan

sosial, sedangkan faktor internal yang utama adalah faktor

Page 44: TREN PENGGUNAAN APLIKASI GO-FOOD DALAM …repository.ub.ac.id/12290/1/Rylo Herdiansyah S.pdf · dilahirkan di Garut pada tanggal 23 Oktober 1995 sebagai putra ... (SMAN) 3 Cikarang

pribadi dan psikologis. Faktor-faktor yang berpengaruh pada

perilaku konsumen yaitu :

a. Faktor kebudayaan

Faktor budaya mempunyai pengaruh paling

luas dan paling dalam terhadap perilaku konsumen.

Pemasar harus mengetahui peranan yang dimainkan

oleh suatu kultur, subkultur, dan kelas sosial pembeli.

Kultur adalah faktor penentu paling pokok dari

keinginan dan perilaku seseorang. Makhluk yang lebih

rendah umumnya dituntun oleh naluri. Sedangkan

manusia, perilakunya biasanya dipelajari dari

lingkungan sekitarnya. Sehingga nilai, persepsi,

preferensi, dan perilaku antara seorang yang tinggal

didaerah tertentu dapat berbeda dengan orang lain yang

berada dilingkungan yang lain pula. Tiap kultur

mempunyai subkultur yang lebih kecil, atau kelompok

orang dengan sistem nilai yang sama. Subkultur yaitu

seperti kelompok kebangsaan yang bertempat tinggal

pada suatu daerah mempunyai citarasa dan minat etnik

yang khas. Daerah geografik merupakan subkultur

tersendiri. Banyaknya subkultur ini merupakan

segmen pasar yang penting, dan pemasar sering

memanfaatkan dengan merancang produk yang

disesuaikan dengan kebutuhan subkultur tersebut. Lalu

kelas sosial adalah susunan yang relatif permanen dan

teratur dalam suatu masyarakat yang anggotanya

mempunyai nilai, minat, dan perilaku yang sama.

Kelas sosial tidak ditentukan oleh faktor tunggal

seperti pendapatan, pendidikan, kekayaan,dan variable

lainnya. Kelas sosial memperlihatkan preferensi

produk dan merek yang berbeda.

Page 45: TREN PENGGUNAAN APLIKASI GO-FOOD DALAM …repository.ub.ac.id/12290/1/Rylo Herdiansyah S.pdf · dilahirkan di Garut pada tanggal 23 Oktober 1995 sebagai putra ... (SMAN) 3 Cikarang

b. Faktor Sosial

Perilaku konsumen juga akan dipengaruhi oleh

faktor sosial seperti kelompok kecil, keluarga, peran,

dan status sosial dari konsumen. Kelompok, dalam hal

ini perilaku seseorang dipengaruhi oleh banyaknya

kelompok kecil. Kelompok dapat mempengaruhi orang

pada perilaku dan gaya hidup. Mereka dapat

mempengaruhi pilihan produk dan merek yang akan

dipilih oleh seseorang. Keluarga, dalam hal ini anggota

keluarga pembeli dapat memberikan pengaruh yang

kuat terhadap perilaku pembeli. Bahkan seorang

pemasar perlu menentukan bagaimana interaksi

diantara para anggota keluarga dalam mengambil

keputusan dan beberapa besar pengaruh dari mereka

masing-masing. Peran dan status, dalam hal ini posisi

seseorang dalam tiap kelompok dapat ditentukan dari

segi peran dan status. Setiap peran membawa status

yang mencerminkan penghargaan umum oleh

masyarakat.

c. Faktor Individu

Keputusan pembelian dipengaruhi oleh

karakteristik individu seperti usia dan tahapan daur

hidup pembeli, pekerjaan, jabatan, keadaan ekonomi,

gaya hidup, serta kepribadian dan konsep diri pembeli.

Usia dan tahap daur hidup, pembelian dibentuk oleh

tahap daur hidup keluarga sehingga pemasar perlu

memperhatikan perubahan minat pembelian yang

terjadi yang berhubungan dengan daur hidup manusia.

Pekerjaan, dalam hal ini mempengaruhi barang dan

jasa yang dibeli. Pemasar dapat mengidentifikasi

kelompok yang berhubungan dengan jabatan yang

Page 46: TREN PENGGUNAAN APLIKASI GO-FOOD DALAM …repository.ub.ac.id/12290/1/Rylo Herdiansyah S.pdf · dilahirkan di Garut pada tanggal 23 Oktober 1995 sebagai putra ... (SMAN) 3 Cikarang

mempunyai minat diatas rata-rata terhadap produk

mereka. Keadaan ekonomi, dalam hal ini pemasar yang

produknya peka terhadap pendapatan dapat dengan

seksama memperhatikan kecenderungan dalam

pendapatan pribadi dan tabungan. Gaya hidup, dalam

hal ini gaya hidup seseorang menunjukan pola

kehidupan orang yang bersangkutan yang tercermin

dari kegiatan, minat, dan pendapatan. Keperibadian

dan konsep diri, dalam hal ini mengacu pada

karakteristik psikologis yang unik yang menimbulkan

respon relatif konstan terhadap lingkungan sendiri.

Keperibadian bermanfaat untuk menganalisis perilaku

konsumen bagi beberapa pilihan produk atau merek.

d. Faktor Psikologis

Kebutuhan yang bersifat psikologis adalah

kebutuhan yang timbul dari keadaan fisiologi tertentu

seperti kebutuhan untuk diakui, harga diri, atau

kebutuhan untuk diterima oleh lingkungannya.

Pemilihan pembelian seseorang lebih lanjut

dipengaruhi oleh empat faktor psikologis, yaitu

motivasi, persepsi, pengetahuan serta kepercayaan dan

sikap. Motivasi merupakan kebutuhan kebutuhan yang

cukup menekan untuk mengarahkan seseorang mencari

cara untuk memuaskan kebutuhan tersebut. Persepsi

didefinisikan sebagai proses dimana seseorang

memilih, mengorganisasikan, mengartikan masukan

informasi untuk menciptakan suatu gambaran yang

berarti dari dunia ini. Pembelajaran menjelaskan

perubahan dalam perilaku seseorang yang timbul dari

pengalaman. Melalui tindakan dan proses belajar,

orang akan mendapatkan kepercayaan dan sikap yang

Page 47: TREN PENGGUNAAN APLIKASI GO-FOOD DALAM …repository.ub.ac.id/12290/1/Rylo Herdiansyah S.pdf · dilahirkan di Garut pada tanggal 23 Oktober 1995 sebagai putra ... (SMAN) 3 Cikarang

kemudian mempengaruhi perilaku pembelian. Sikap

adalah organisasi dari motivasi, perasaan emosional,

persepsi dan proses kognitif kepada suatu aspek.

2.2.9 Keputusan Pembelian

Keputusan pembelian merupakan hal yang dilakukan

oleh konsumen dan dilakukan untuk dipertimbangkan

konsumen dalam proses pemenuhan kebutuhan akan barang

maupun jasa. Keputusan pembelian adalah segala sesuatu

yang dikerjakan konsumen untuk membeli, membuang, dan

menggunakan produk dan jasa. Dalam keputusan pembelian,

umumnya ada lima macam peranan yang dapat dilakukan

seseorang. Menurut Kotler (2001) menjelaskan dalam

keputusan pembelian umumnya ada lima macam peranan

yang dapat dilakukan seseorang yaitu:

1. Pemrakasa (initiator)

Orang yang pertama kali menyadari adanya

keinginan atau kebutuhan yang belum terpenuhi

dan mengusulkan ide untuk membeli suatu barang

atau jasa tertentu.

2. Pemberi pengaruh (influencer)

Orang yang memberi pandangan, nasihat, atau

pendapat sehingga dapat membantu keputusan

pembelian.

3. Pengambil keputusan (decider)

Orang yang menentukan keputusan pembelian,

apakah jadi membeli, apa yang dibeli, bagaimana

cara membeli, atau dimana membelinya.

4. Pembeli (buyer)

Orang yang melakukan pembelian secara actual.

5. Pemakai (user)

Page 48: TREN PENGGUNAAN APLIKASI GO-FOOD DALAM …repository.ub.ac.id/12290/1/Rylo Herdiansyah S.pdf · dilahirkan di Garut pada tanggal 23 Oktober 1995 sebagai putra ... (SMAN) 3 Cikarang

Orang yang mengkonsumsi atau menggunakan

barang atau jasa yang telah dibeli.

Keputusan pembelian merupakan salah satu indikasi

yang menunjukan diterima atau tidaknya suatu produk oleh

konsumen. Konsumen hanya akan membeli produk yang

dianggap bisa memenuhi kebutuhan dan keinginannya. Produk

sendiri memiliki atribut-atribut yang harus dipertimbangkan,

yaitu unsur-unsur produk yang dianggap penting oleh

konsumen dan dijadikan dasar dalam pengambilan keputusan

pembelian. Jika tujuannya adalah untuk meningkatkan

keputusan pembelian, maka suatu produk harus dikembangkan

pula berdasarkan atribut produk yang dijadikan pertimbangan

oleh konsumen (Sistaningrum, 2002).

Dalam proses melakukan keputusan pembelian ada

lima tahapan yang dilalui konsumen yaitu menganalisa

keinginan dan kebutuhan konsumen, menilai sumber-sumber

dan pencarian informasi, penilaian dan selektif terhadap

pembelian, keputusan membeli, dan perilaku sesudah

pembelian. Pada lima tahapan yang dilalui oleh konsumen

dalam melakukan keputusan pembelian terkadang konsumen

membalik tahap-tahap tersebut. Proses pengambilan keputusan

konsumen tidak dapat terjadi dengan sendirinya, banyak faktor

yang mempengaruhinya. Keputusan konsumen dipengaruhi

oleh budaya konsumen, sosial, pribadi, dan psikologi. Lebih

jauh dikatakan bahwa budaya, kelas sosial, keluarga, pengaruh

pribadi, dan situasi mempengaruhi keputusan konsumen.

Menurut Kotler dan Amstrong (2004) proses

pembelian yang spesifik terdiri dari urutan kejadian sebagai

berikut:

Pengenalan masalah kebutuhan, pencarian informasi,

evaluasi alternatif, keputusan pembelian, dan perilaku pasca

Page 49: TREN PENGGUNAAN APLIKASI GO-FOOD DALAM …repository.ub.ac.id/12290/1/Rylo Herdiansyah S.pdf · dilahirkan di Garut pada tanggal 23 Oktober 1995 sebagai putra ... (SMAN) 3 Cikarang

pembelian. Proses keputusan pembelian bisa dilihat pada

gambar 2 dibawah ini:

Gambar 2. Proses pengambilan keputusan pembelian

Sumber : Kotler dan Amstrong, 2004

Pengenalan masalah, yaitu proses dimulai saat pembeli

menyadari adanya masalah atau kebutuhan. Pembeli

merasakan adanya perbedaan antara yang nyata dan yang

diinginkan. Kebutuhan ini disebabkan karena adanya

rangsangan internal dan eksternal. Pencarian informasi, yaitu

seseorang konsumen yang terdorong kebutuhannya mungkin,

atau mungkin juga tidak, mencari informasi lebih lanjut. Jika

dorongan konsumen kuat dan produk itu berada didekatnya,

mungkin konsumen akan langsung membelinya. Evaluasi

alternatif, yaitu konsumen memproses informasi tentang

pilihan merek untuk membuat keputusan terakhir. Konsumen

akan mencari manfaat tertentu dan selanjutnya melihat kepada

atribut produk. Konsumen akan memberikan bobot yang

berbeda untuk setiap atribut produk sesuai dengan kepentingan.

Keputusan pebelian, yaitu konsumen menyusun merek-merek

dalam himpunan pilihan serta membentuk niat pembelian.

Biasanya konsumen akan memilih merek yang disukai.

Perilaku sesudah pembelian, yaitu sesudah pembelian terhadap

suatu produk, konsumen akan mengalami beberapa tingkat

kepuasan atau ketidakpuasan.

Page 50: TREN PENGGUNAAN APLIKASI GO-FOOD DALAM …repository.ub.ac.id/12290/1/Rylo Herdiansyah S.pdf · dilahirkan di Garut pada tanggal 23 Oktober 1995 sebagai putra ... (SMAN) 3 Cikarang

2.3 Pengertian Tren

Tren merupakan suatu kecenderungan yang ada

dimasyarakat yang membuat masyarakat mengalami

perubahan dan perkembangan dalam kebiasaan mereka.

Kecenderungan ini meliputi berbagai aspek di masyarakat.

Tren merupakan hal kompleks yang menunjukkan adanya

perubahan di masyarakat terutama dibidang ekonomi. Dalam

dunia ekonomi, kecenderungan akan suatu hal ditentukan dari

besarnya permintaan akan suatu produk dari masyarakat. Khori

(2014) menerangkan permintaan pasar itu berupa tren dan/atau

kecenderungan. Permintaan pasar ini akan berubah

berdasarkan selera masyarakat yang selalu mengalami

perubahan seiring berjalannya waktu. Hal ini dikarenakan tren

itu sendiri akan menjadi tren berdsasarkan selera masyarakat.

2.3.1 Tren Penggunaan Internet

Menurut Purbo (2005) menjelaskan bahwa Internet

dengan berbagai aplikasinya seperti Web, VoIP, E-mail pada

dasarnya merupakan media yang digunakan untuk

mengefisiensikan proses komunikasi. Internet memiliki peran

penting sebagai media penjelajah di dunia maya. Melalui

internet, kita banyak mengenal berbagai hal terbaru, mulai dari

berita paling update, jejaring sosial, aplikasi, berita, foto, video,

online shopping, hingga jasa transportasi dan juga jasa

pengantar makanan. Peningkatan pengguna internet di

Indonesia yang tiap tahunnya selalu meningkat tentu sangat

dimanfaatkan oleh para pengusaha untuk menciptakan peluang

usaha dengan berbasis internet.

Perkembangan zaman dan kecanggihan teknologi terus

berkembang sangat cepat dalam berbagai aspek kehidupan,

Page 51: TREN PENGGUNAAN APLIKASI GO-FOOD DALAM …repository.ub.ac.id/12290/1/Rylo Herdiansyah S.pdf · dilahirkan di Garut pada tanggal 23 Oktober 1995 sebagai putra ... (SMAN) 3 Cikarang

dibandingkan dengan beberapa tahun sebelumnya penggunaan

teknologi saat ini hampir mencakup seluruh aspek kegiatan dan

aktivitas manusia. Oleh sebab itu berpengaruh terhadap

perubahan gaya hidup dan kebutuhan masyarakat saat ini

seiring dengan pengaruh dari perkembangan dan kecanggihan

teknologi tersebut, salah satunya dari perkembangan dan

kecanggihan teknologi tersebut dalam kehidupan adalah tren

penggunaan gadget dan internet. Hampir sebagian besar

aktivitas masyarakat saat ini bergantung pada teknologi

smartphone dan internet, mulai dari bangun tidur dengan alarm

handphone, mengatur rencana aktivitas sehari-hari dengan

aplikasi memo di handphone, memesan menu sarapan dengan

aplikasi Go-Food, memesan transportasi ojek online, bahkan

sistem pembelajaranpun saat ini banyak memanfaatkan

sumber-sumber dari internet karena mudah diakses dan lebih

lengkap.

Menurut data Kominfo Republik Indonesia (2013)

jumlah pengguna internet di kota Malang sebanyak 160.000

jiwa pada tahun 2013 dan terus bertambah dari waktu ke waktu

yang menjadikan tren penggunaan internet khususnya

dikehidupan masyarakat kota Malang menjadi semakin tinggi.

Inovasi dalam tren penggunaan internet di kota Malang

berkembang pesat karena kota Malang adalah salah satu kota

pelajar dan juga kota wisata yang dimana sebagian besar

masyarakatnya adalah masyarakat yang berpendidikan,

memiliki kepedulian tinggi, dan kreatif dalam kemajuan

berinovasi untuk membangun daerah. Inovasi adalah suatu

gagasan, praktek, atau benda yang dianggap/dirasa baru oleh

individu atau kelompok masyarakat. Perkembangan kehidupan

masyarakat sangat diperlukan demi menunjang perkembangan

Page 52: TREN PENGGUNAAN APLIKASI GO-FOOD DALAM …repository.ub.ac.id/12290/1/Rylo Herdiansyah S.pdf · dilahirkan di Garut pada tanggal 23 Oktober 1995 sebagai putra ... (SMAN) 3 Cikarang

zaman serta memenuhi kebutuhan kehidupan baik kebutuhan

jiwa dan raga maupun kehidupan sosial masyarakat.

Karena tren penggunaan internet yang tinggi oleh

masyarakat serta didukung dengan inovasi yang terus

berkembang di kota Malang maka perkembangan teknologi,

munculnya usaha-usaha kreatif dan inovatif, munculnya

produk-produk baru, serta peningkatan kualitas taraf hidup

masarakat akan terus meningkat di Kota Malang. Salah satu

kemajuan teknologi yang diterapkan pada kehidupan sehari-

hari pada tren masyarakat kota Malang yaitu fenomena

pemesanan makanan online melalui ojek online dengan

aplikasi Go-Food.

2.4 Gambaran Umum PT.Go-Jek Indonesia

PT.Go-Jek Indonesia merupakan perusahaan berjiwa

sosial yang menciptakan revolusi industri kreatif transportasi

ojek online. Aktivitasnya dalam rekruitmen para driver yaitu

dengan sistem kemitraan dengan seleksi serta syarat

berpengalaman dalam berkendara yaitu dibuktikan dengan

lisensi izin mengemudi, surat-surat kendaraan yang sah, surat

keterangan catatan kepolisian, dan training langsung oleh tim

Go-Jek.

Go-Jek biasa disebut ojek online berbasis aplikasi ini

berkembang pesat, ditahun 2015 dengan armada ojek sudah

mencapai sekitar 12.000 orang. Namun, tidak hanya di

Jabodetabek saja kini penyebaran Go-Jek sudah meliputi 50

kota besar di Indonesia termasuk kota Malang. Go-Jek adalah

salah satu perusahaan ciptaan anak bangsa yang sangat cepat

berkembang di kota-kota besar di Indonesia. Perusahaan

startup ini bergerak dibidang bisnis e-commerce, dalam hal ini

Go-Jek menawarkan layanan jasa yang terdapat dalam fitur

Page 53: TREN PENGGUNAAN APLIKASI GO-FOOD DALAM …repository.ub.ac.id/12290/1/Rylo Herdiansyah S.pdf · dilahirkan di Garut pada tanggal 23 Oktober 1995 sebagai putra ... (SMAN) 3 Cikarang

aplikasinya. E-commerse pada aplikasi Go-Jek ini diharapkan

dapat memudahkan masyarakat dan membantu memenuhi

kebutuhan dalam aktivitas sehari-hari dimanapun berada.

Visi PT.Go-Jek Indonesia adalah membantu

memperbaiki struktur transportasi di Indonesia, memberikan

kemudahan bagi masyarakat dalam melaksanakan pekerjaan

sehari-hari seperti pengiriman dokumen, belanja harian dengan

menggunakan layanan fasilitas kurir, serta turut

mensejahterakan kehidupan tukang ojek di Jakarta dan di

Indonesia kedepannya. Sedangkan misi PT.Go-Jek Indonesia

adalah menjadi acuan pelaksanan kepatuhan dan tata kelola

struktur transportasi yang baik dengan menggunakan kemajuan

teknologi, memberikan layanan prima dan solusi yang bernilai

tambah kepada pelanggan, membuka lapangan kerja selebar-

lebarnya bagi masyarakat Indonesia, meningkatkan kepedulian

dan tanggung jawab terhadap lingkungan dan sosial, menjaga

hubungan baik dengan berbagai pihak yang terkait dengan

usaha ojek online Jakarta. Berbagai fitur yang dikembangkan

oleh PT.Go-Jek Indonesia, salah satunya adalah Go-Food atau

layanan pesan antar makanan

2.4.1 Aplikasi Go-Food

Aplikasi berasal dari kata application yang artinya

penerapan; lamaran; penggunaan. Secara istilah aplikasi adalah

program siap pakai yang dubuat untuk melaksanakan suatu

fungsi bagi pengguna atau aplikasi yang lain dan dapat

digunakan oleh sasaran yang dituju. Adapun beberapa

pengertian aplikasi menurut beberapa ahli antara lain

diantaranya yaitu menurut Hendrayudi (2009), aplikasi adalah

Page 54: TREN PENGGUNAAN APLIKASI GO-FOOD DALAM …repository.ub.ac.id/12290/1/Rylo Herdiansyah S.pdf · dilahirkan di Garut pada tanggal 23 Oktober 1995 sebagai putra ... (SMAN) 3 Cikarang

kumpulan perintah program yang dibuat untuk melakukan

pekerjaan-pekerjaan tertentu. Aplikasi adalah suatu unit

perangkat lunak yang dibuat untuk melayani kebutuhan akan

beberapa aktivitas seperti sistem perniagaan, game palayanan

masyarakat, periklanan, atau semua proses yang hampir

dilakukan manusia. Menurut Santoso (2010) aplikasi adalah

suatu kelompok file (Form, Class, Report) yang bertujuan

untuk melakukan aktivitas tertentu yang saling terkait. Menurut

Ibisa (2009) aplikasi adalah alat bantu untuk mempermudah

dan mempercepat proses pekerjaan dan bukan merupakan

beban bagi penggunanya. Beberapa pengertian tentang aplikasi

diatas maka dapat disimpulkan secara umum aplikasi adalah

unit perangkat lunak yang berisi program file khusus yang

dibuat sebagai alat untuk memudahkan, mempercepat proses,

dan melakukan aktivitas tertentu bagi penggunanya.

Aplikasi Go-Food adalah salah satu fitur dalam

aplikasi Go-Jek. Go-food merupakan layanan Gojek yang

melayani food delivery service di Indonesia. Layanan ini

diselenggarakan sebagai sesuatu kegiatan promosi yang mana

diketahui sebagai kegiatan menginformasikan tentang suatu

produk yang disajikan oleh distributor ataupun produsen

tertentu, dalam hal ini adalah penyaji kuliner. Kegiatan-

kegiatan yang dilakukan oleh Go-Food adalah memberikan

informasi serta pengenalan terhadap produk kuliner. Hal

tersebut merupakan pencapaian sasaran dalam penggunaan

public relations. Menurut Soemirat dan Ardianto (2004) public

relations digunakan dalam perencanaan marketing untuk

mencapai sasaran yaitu membantu perusahaan dan nama

produknya agar lebih dikenal serta membantu mengenalkan

produk baru atau peningkatan produk.

Page 55: TREN PENGGUNAAN APLIKASI GO-FOOD DALAM …repository.ub.ac.id/12290/1/Rylo Herdiansyah S.pdf · dilahirkan di Garut pada tanggal 23 Oktober 1995 sebagai putra ... (SMAN) 3 Cikarang

2.5 Produk Ayam Olahan

Menurut Kotler dan Keller (2009) produk adalah

segala sesuatu yang dapat ditawarkan kedalam pasar untuk

diperhatikan, dimiliki, dipakai atau dikonsumsi sehingga dapat

memuaskan suatu keinginan/semua kebutuhan. Dalam hal ini

produk dianggap memuaskan kebutuhan dan keinginan.

Produk dapat berupa suatu benda (object), rasa (service),

kegiatan (acting), orang (person), tempat (place), organisasi

dan gagasan dimana suatu produk akan mempunyai nilai lebih

dimata konsumen, jika memiliki keunggulan dibanding dengan

produk lain.

Produk ayam olahan yang di sajikan dengan bahan

utama yaitu ayam. Ayam dapat di bedakan menjadi beberapa

macam yaitu (1) ayam petelur yang di manfaatkan telurnya, (2)

ayam hias (3) ayam sabung (4) ayam potong untuk di

manfaatkan dagingnya. Jenis daging yang berasal dari unggas

yang umum dikonsumsi adalah daging ayam. Produk daging

ayam banyak dikonsumsi masyarakat global karena tidak ada

faktor pembatas dengan kultur budaya dan kepercayaan

tertentu, sehat, bergizi, kandungan lemaknya sedikit dengan

asam lemak tidak jenuh yang lebih rendah dibanding daging

lainnya (Mead, 2004).

Unggas penghasil daging yang utama di Indonesia

adalah ayam ras pedaging atau yang dikenal dengan sebutan

ayam broiler. Ayam broiler umumnya dipotong pada umur 5-6

minggu sehingga dagingnya masih lunak (Hardjosworo dan

Rukmiasih, 2000). Ayam broiler dapat menghasilkan daging

dalam jumlah banyak dan setiap bagian tubuh mempunyai rasa

yang tidak sama satu dengan yang lain. Bagian punggung

memiliki jumlah tulang yang lebih banyak, bagian betis lebih

keras karena lebih berotot. Sebaliknya bagian dada lebih

Page 56: TREN PENGGUNAAN APLIKASI GO-FOOD DALAM …repository.ub.ac.id/12290/1/Rylo Herdiansyah S.pdf · dilahirkan di Garut pada tanggal 23 Oktober 1995 sebagai putra ... (SMAN) 3 Cikarang

empuk dan sedikit mengandung lemak. Pengolahan daging

ayam mempunyai beberapa keuntungan diantaranya

memperbaiki sifat fisik sensori (flavor, tekstur dan

penampakan umum), inaktivasi enzim lisosom,

mempertahankan kestabilan warna pada produk curing dan

menghilangkan komponen yang tidak diinginkan serta

mengurangi jumlah populasi mikroba patogen,

Terdapat banyak olahan makanan yang berasal dari

ayam. Daging ayam dapat di olah menjadi beberapa produk

yang memiliki nilai jual yang baik dan cukup di gemari oleh

masyarakat yaitu Nugget, Betutu, Sate ayam, dan Ayam

goreng. Ayam goreng yaitu merupakan hidangan dari daging

ayam yang di goreng di dalam minyak panas. Mudahnya

pembuatan dan rasanya yang dapat di terima oleh berbagai

kalangan dan berbagai kreasi menu ayam goreng yang mudah

di proses biasanya beberapa rumah makan menjadikan ayam

goreng sebagai salah satu menu yang disediakan.

Page 57: TREN PENGGUNAAN APLIKASI GO-FOOD DALAM …repository.ub.ac.id/12290/1/Rylo Herdiansyah S.pdf · dilahirkan di Garut pada tanggal 23 Oktober 1995 sebagai putra ... (SMAN) 3 Cikarang

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Lokasi dan Waktu Pelaksanaan

Penelitian dilaksanakan di wilayah Kecamatan

Lowokwaru, Kota Malang dan pada restoran “Ayam Uleg Cak

Abit” yang menjual produk ayam olahan sekaligus mitra Go-

Food di Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang. Penentuan

responden menggunakan cara purposive sampling yaitu

dilakukan secara sengaja sesuai dengan kebutuhan penelitian.

Pertimbangan pemilihan lokasi penelitian tersebut antara lain

lokasi yang strategis (berada ditengah Kota Malang) dan berada

pada wilayah perguruan tinggi kota Malang, wilayah padat

penduduk, wilayah mayoritas tempat kost mahasiswa, dan

cukup banyak restoran mitra Go-Food yang menjual produk

ayam olahan. Lokasi penelitian ditentukan dengan cara

purposive methode yaitu memilih lokasi penelitian secara

sengaja dengan pertimbangan daerah sampel merupakan area

Go-Food cabang Kota Malang dan sampel restoran yang

menjual produk ayam olahan di Kota Malang. Penelitian ini

dilakukan pada tanggal 19 Februari sampai dengan 20 Maret

2018. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah survey

yaitu dengan cara melakukan kunjungan ke lokasi dimana

responden biasa melakukan pemesanan produk ayam olahan

menggunakan aplikasi Go-Food di wilayah kampus

Universitas Brawijaya dan restoran Ayam Uleg Cak Abit

cabang MT.Haryono untuk dilakukan pengisian kuisioner oleh

responden sehingga diperoleh gambaran yang jelas mengenai

fakta-fakta dan hubungan antar fenomena yang diteliti. Jenis

Page 58: TREN PENGGUNAAN APLIKASI GO-FOOD DALAM …repository.ub.ac.id/12290/1/Rylo Herdiansyah S.pdf · dilahirkan di Garut pada tanggal 23 Oktober 1995 sebagai putra ... (SMAN) 3 Cikarang

data yang digunakan pada penelitian ini adalah data kualitatif

dan data kuantitatif.

1. Data kualitatif yaitu data yang dinyatakan dalam bentuk

kata seperti tren keputusan pembelian produk ayam olahan

menggunakan aplikasi Go-Food di Kota Malang, berupa

beberapa faktor berbentuk kata yang dapat menentukan

keputusan pembelian konsumen.

2. Data kuantitatif yaitu data yang berbentuk angka atau data

yang diangkakan berupa jenis kelamin, usia, pekerjaan,

pendidikan, dan pendapatan konsumen Go-Food di Kota

Malang.

3.2 Teknik Pengambilan Sampel

3.2.1 Penentuan Penarikan Sampel

Pengambilan sampel menggunakan kuisioner

sebagai alat bantu dalam pengambilan data primer yang

diambil dari responden. Metode pengambilan sampel yang

digunakan untuk memperoleh data pada konsumen

direstoran adalah dengan purposive sampling pada

konsumen yang pernah menggunakan aplikasi Go-Food

dan untuk konsumen yang berada diwilayah kampus

digunakan metode Accidental Sampling. Menurut

Sugiyono (2005) menyatakan bahwa Accidental Sampling

adalah teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan,

yaitu konsumen Go-Food dipilih secara kebetulan yang

berada diwilayah Universitas Brawijaya Kecamatan

Lowokwaru dan bersedia menjadi responden atau sampel

penelitian sebagai sumber data. Nurdiani (2014)

menjelaskan bahwa tujuan pengambilan sampel

(sampling) adalah untuk memperoleh gambaran deskriptif

Page 59: TREN PENGGUNAAN APLIKASI GO-FOOD DALAM …repository.ub.ac.id/12290/1/Rylo Herdiansyah S.pdf · dilahirkan di Garut pada tanggal 23 Oktober 1995 sebagai putra ... (SMAN) 3 Cikarang

tentang karakteristik unit observasi yang termasuk

didalam sampel, dan untuk melakukan generalisasi serta

memperkirakan parameter populasi. Peneliti secara

sengaja memberikan kuisioner kepada responden yang

berada diwilayah kampus Universitas Brawijaya

Kecamatan Lowokwaru baik yang sedang melakukan

pemesanan produk ayam olahan ataupun tidak sedang

melakukan pemesanan menggunakan aplikasi Go-Food.

3.2.2 Penentuan Jumlah Sampel

Penentuan jumlah sampel disesuaikan dengan

perkiraan kebutuhan untuk analisa data. Menurut Roscoe

(1975) pedoman penentuan ukuran sampel penelitian,

yaitu ukuran sampel yang layak dalam penelitian antara

30 responden sampai dengan 500 responden. Berdasarkan

kebutuhan, peneliti menentukan jumlah sampel sebanyak

130 responden. Hal ini sesuai dengan pedoman dan

dilakukan berdasarkan kemudahan saja serta merupakan

sampel yang diambil dari siapa saja didalam populasi yang

sedang berada di lokasi penelitian. Metode ini sangat

cocok digunakan dalam penelitian ini, dikarenakan jumlah

pengguna aplikasi Go-Food yang begitu besar di kota

Malang. Peneliti memberikan kuisioner secara langsung

kepada responden yang ditemui saat peneliti berkunjung

ke beberapa tempat di area kecamatan Lowokwaru yaitu

di Restoran Ayam Uleg Cak Abit cabang MT.Haryono,

lingkungan perumahan warga Jalan Watumujur II, Jalan

Kerto Leksono, dan wilayah kampus Universitas

Brawijaya yang biasanya pengguna aplikasi Go-Food

melakukan pemesanan seperti di gazebo, halaman

Page 60: TREN PENGGUNAAN APLIKASI GO-FOOD DALAM …repository.ub.ac.id/12290/1/Rylo Herdiansyah S.pdf · dilahirkan di Garut pada tanggal 23 Oktober 1995 sebagai putra ... (SMAN) 3 Cikarang

perpustakaan, halaman depan fakultas, taman kampus, dan

gedung perkuliahan.

Data yang diperlukan adalah data primer dan data

sekunder. Sumber data primer adalah data yang diperoleh

langsung dari responden, sedangkan data sekunder adalah

data yang diperoleh secara tidak langsung dari responden,

pihak perusahaan atau yang diperoleh dari data-data

Survei Sosial Ekonomi Nasional serta mempelajari

literatur dan buku bacaan yang berhubungan dengan

penelitian yang dilakukan.

3.2.3 Jenis dan Sumber Data

Data yang digunakan adalah data primer dan data

sekunder. Data primer adalah data yang didapat dari hasil

pengisian kuesioner yang dilakukan reponden. Data

sekunder adalah data yang berasal dari studi literatur yang

dapat menguatkan data primer. Teknik pengumpulan data

dilakukan dengan cara observasi langsung dilapangan,

penyebaran kusioner maupun wawancara untuk

mendapatkan data primer dan melakukan studi literatur

untuk mendapatkan data sekunder.

Pemberian kusioner penelitian harus diperhatikan

situasi dan kondisi dari responden apakah suasana yang

terjalin telah membuat konsumen nyaman dalam

memberikan jawaban dan kondisi perasaan responden saat

mengisi kuesioner. Hal tersebut dikarenakan suasana hati

responden yang tidak baik dapat mempengaruhi pengisian

kuesioner dan dapat menyebabkan hasil perhitungan

menjadi tidak tepat. Oleh sebab itu, kesediaan responden

untuk mengisi kusioner yang sesuai dengan apa yang

Page 61: TREN PENGGUNAAN APLIKASI GO-FOOD DALAM …repository.ub.ac.id/12290/1/Rylo Herdiansyah S.pdf · dilahirkan di Garut pada tanggal 23 Oktober 1995 sebagai putra ... (SMAN) 3 Cikarang

dirasakan sangat diperlukan dan peneliti harus dapat

membaca serta melihat situasi yang terjadi.

3.3 Teknik Pengumpulan Data

Menurut Sugiyono (2009) teknik pengumpulan data

dilakukan dengan cara sebagai berikut :

1. Wawancara

Peneliti melakukan kegiatan wawancara

langsung dengan pihak staff restoran mitra Go-Food

yang berhubungan dengan penelitian untuk mengajukan

pertanyaan mengenai tren penggunaan aplikasi Go-Food

dan tren penjualan produk melalui Go-Food.

2. Kuisioner terstruktur

Pemberian kuisioner yakni menyebarkan

daftar pertanyaan kepada setiap responden yang telah

ditentukan menjadi sampel penelitian. Kuisioner yang

akan diajukan kepada responden berbentuk pilihan

jawaban yaitu : Sangat tidak setuju, Tidak setuju, Ragu,

Setuju, Sangat setuju. Responden akan melingkari

jawaban yang dianggap paling sesuai dengan

menggunakan skala likert. Adapun pengukurannya

sebagai berikut:

1) Pilihan Sangat Tidak Setuju (STS),

maka skornya 1.

2) Pilihan Tidak Setuju (TS), maka

skornya 2.

3) Pilihan Netral (N), maka skornya 3.

4) Pilihan Setuju (S), maka skornya 4.

5) Pilihan Sangat Setuju (SS), maka

skornya 5.

Page 62: TREN PENGGUNAAN APLIKASI GO-FOOD DALAM …repository.ub.ac.id/12290/1/Rylo Herdiansyah S.pdf · dilahirkan di Garut pada tanggal 23 Oktober 1995 sebagai putra ... (SMAN) 3 Cikarang

Setelah dibuat skala Likert dan skala lainnya,

selanjutnya dicari rata-rata dan setiap jawaban

responden dan untuk memudahkan penilaian rata-rata,

maka digunakan skala interval yaitu skala yang memiliki

urutan dan memiliki interval atau jarak yang sama antara

kategori atau titik terdekatnya dengan rumus sebagai

berikut (Sugiyono, 2005) :

𝑃 =𝑅𝑒𝑛𝑡𝑎𝑛𝑔

𝐵𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘 𝑘𝑒𝑙𝑎𝑠

Keterangan:

P = Panjang Interval

Rentang = Data terbesar – data terkecil

Banyak Kelas = 5

𝑃 =5−1

5= 0,8

Skala Interval :

4.20 – 5.00 = Sangat Setuju (SS)

3.40 – 4.19 = Setuju (S)

2.60 – 3.39 = Netral (N)

1.80 – 2.59 = Tidak Setuju (TS)

1.00 – 1.79 = Sangat Tidak Setuju (STS)

3. Dokumentasi

Selain melalui tahap wawancara dan kuisioner,

informasi juga dapat diperoleh melalui fakta yang

tersimpan dalam bentuk surat, catatan harian, foto,

laporan bulanan, jurnal kegiatan dan lain sebagainya.

Page 63: TREN PENGGUNAAN APLIKASI GO-FOOD DALAM …repository.ub.ac.id/12290/1/Rylo Herdiansyah S.pdf · dilahirkan di Garut pada tanggal 23 Oktober 1995 sebagai putra ... (SMAN) 3 Cikarang

Data berupa dokumen bisa dipakai untuk menggali

informasi yang terjadi di masa lalu.

3.4 Definisi Operasional Variabel Penelitian

Kualitas layanan yaitu segala bentuk aktivitas yang

dilakukan oleh perusahaan guna memenuhi harapan

konsumennya. Kemampuan perusahaan dalam menunjukkan

bentuk pelayanan yang terbaik kepada konsumennya meliputi

penampilan, tata kinerja, respon yang cepat, profesionalisme

dan kemampuan sarana prasarana fisik serta keadaan

lingkungan sekitar. Dalam penelitian ini komponen yang

mewakili variabel kualitas layanan meliputi:

A. Respon yang cepat

1. Driver Go-Food melayani pesanan konsumen

kurang dari 30 menit (untuk jarak dekat dan

sedang) dan kurang dari 60 menit (untuk jarak

maksimal 25 kilometer)

2. Driver Go-Food cepat tanggap dalam merespon

tambahan pesanan atau perubahan pesanan dari

konsumen.

3. Driver Go-Food cepat dan tanggap

mengkomunikasikan kepada konsumen jika

restoran atau outlet tutup.

4. Driver Go-Food merespon dengan cepat segala

bentuk keluhan dan saran dari konsumen untuk

pelayanan yang lebih baik.

B. Profesionalisme

1. Driver Go-Food konsisten melayani konsumen

dan tidak membeda-bedakan status konsumen

2. Driver Go-Food terampil dan cepat dalam

memenuhi pesanan konsumen

Page 64: TREN PENGGUNAAN APLIKASI GO-FOOD DALAM …repository.ub.ac.id/12290/1/Rylo Herdiansyah S.pdf · dilahirkan di Garut pada tanggal 23 Oktober 1995 sebagai putra ... (SMAN) 3 Cikarang

3. Driver Go-Food berinteraksi dan berkomunikasi

dengan baik serta ramah kepada semua konsumen.

4. Melayani pesanan konsumen dengan cepat dan

tepat

C. Penampilan driver

1. Pakaian dan perlengkapan atribut yang digunakan

driver Go-Food rapi dan bersih

2. Kendaraan driver Go-Food bersih

3. Atribut driver Go-Food lengkap (Helm dan jaket)

4. Driver Go-Food dalam kondisi sehat dan prima

D. Keamanan layanan

1. Pelayanan jasa dari Go-Food aman dan sesuai

dengan Standar Operasional Prosedur dari PT.Go-

Jek Indonesia

2. Seluruh produk pangan yang ditawarkan dalam

aplikasi Go-Food halal.

3. Keamanan produk dari restoran sampai ke

konsumen terjamin baik.

4. Keamanan pembayaran tunai ataupun melalui Go-

Pay terjamin sesuai rincian yang tertera pada

aplikasi Go-Food.

Sistem pembelian yaitu pilihan tata cara pembelian

suatu produk dengan aturan dan cara yang telah ditetapkan

perusahaan untuk memudahkan dalam kepuasan pelayanan

kepada konsumen. Kemampuan perusahaan untuk memberikan

pelayanan dalam sistem pembelian kepada konsumen sesuai

dengan kondisi sosial, pengaruh lingkungan, dan kebutuhan.

Pilihan yang ditawarkan berupa sistem pembelian dengan

pembayaran tunai ataupun nontunai serta pilihan lain untuk

Page 65: TREN PENGGUNAAN APLIKASI GO-FOOD DALAM …repository.ub.ac.id/12290/1/Rylo Herdiansyah S.pdf · dilahirkan di Garut pada tanggal 23 Oktober 1995 sebagai putra ... (SMAN) 3 Cikarang

memenuhi kepuasan konsumen. Dalam penelitian ini

komponen yang mewakili variabel sistem pembelian meliputi:

A. Cash on carry

1. Pelayanan pembayaran sudah sesuai dengan

kebutuhan konsumen.

2. Rincian harga yang harus dibayar sudah sesuai

dengan aplikasi Go-Food.

3. Pembayaran lebih mudah karena uang telah

disiapkan sebelum pesanan datang

4. Konsumen lebih merasa aman karena pembayaran

dilakukan setelah pesanan datang.

B. Go-Pay

1. Pembayaran dengan Go-Pay lebih murah dan

mudah.

2. Pembelian tetap dapat dilakukan walaupun tidak

ada uang tunai.

3. Pembelian dengan Go-Pay lebih praktis karena

tidak perlu menyiapkan uang tunai.

4. Pembelian lebih baik dengan Go-Pay karena

banyak diskon dan poin yang didapat.

C. Manual order

1. Pembelian produk pangan dengan mengisi

pesanan manual lebih jelas.

2. Fitur manual order pada Go-Food memiliki

kelebihan dapat memesan produk sesuai keinginan

konsumen.

3. Kemungkinan kesalahan dalam pesanan lebih

kecil.

4. Lebih mudah dalam melakukan pembelian banyak

produk dengan banyaknya variasi menu yang

diinginkan konsumen.

Page 66: TREN PENGGUNAAN APLIKASI GO-FOOD DALAM …repository.ub.ac.id/12290/1/Rylo Herdiansyah S.pdf · dilahirkan di Garut pada tanggal 23 Oktober 1995 sebagai putra ... (SMAN) 3 Cikarang

D. Standar operasional prosedur

1. Pelayanan yang diberikan oleh driver Go-food

sesuai dengan SOP yang ditentukan perusahaan.

2. Driver Go-food memenuhi pesanan konsumen

sesuai dengan aplikasi Go-Food.

3. Driver Go-food memenuhi pesanan konsumen

kurang dari 60 menit (Untuk jarak maksimal 25

kilometer.

4. Pelayanan Go-Food disukai konsumen karena

kinerja sesuai SOP perusahaan dan sikap driver

baik.

Produk ayam olahan adalah variabel yang menjelaskan

mengenai sisi kualitas produk yang ditawarkan kepada

konsumen dengan beberapa indicator yaitu rasa, variasi menu,

kemasan dan kualitas produk. Produsen menawarkan

produknya dengan harapan konsumen dapat menerima produk

tersebut dan merasa puas akan kualitas produknya. Dalam

penelitian ini komponen yang mewakili variabel produk ayam

olahan meliputi:

A. Rasa

1. Rasa produk Ayam Uleg Cak Abit enak

2. Rasa produk memiliki ciri khas sehingga berbeda

dengan produk lain.

3. Rasa macam-macam sambal cocok dengan selera

konsumen.

4. Pilihan menu lain seperti tumis kangkung, tumis

jamur, jamur crispy cola, telur, dan aneka sambal

cocok dengan selera konsumen.

B. Variasi menu

1. Variasi menu Ayam Uleg Cak Abit cukup banyak.

Page 67: TREN PENGGUNAAN APLIKASI GO-FOOD DALAM …repository.ub.ac.id/12290/1/Rylo Herdiansyah S.pdf · dilahirkan di Garut pada tanggal 23 Oktober 1995 sebagai putra ... (SMAN) 3 Cikarang

2. Variasi menu produk ayam olahan cukup untuk

memenuhi keinginan konsumen.

3. Menu variasi ayam memiliki ciri khas tersendiri.

4. Variasi menu selain produk ayam cukup lengkap

seperti tumis kangkung, tumis jamur, jamur crispy

cola, telur, dan aneka sambal.

C. Kemasan

1. Kemasan produk Ayam Uleg Cak Abit cukup

menarik.

2. Kemasan produk aman untuk ayam olahan yang

dikonsumsi konsumen.

3. Kemasan produk cukup praktis untuk memenuhi

kebutuhan layanan pesan antar.

4. Kemasan produk ramah lingkungan karena terbuat

dari kertas yang aman untuk makanan.

D. Kualitas produk

1. Kualitas produk ayam olahan dipercaya terbuat

dari bahan baku berkualitas.

2. Keamanan pangan produk terjamin dari benda

asing.

3. Produk ayam olahan dipercaya sepenuhnya dibuat

dari bahan yang halal.

4. Food safety pada produk ayam olahan menjadi

nilai tambah bagi konsumen.

Promosi yaitu upaya untuk memberitahukan atau

menawarkan produk atau jasa dengan tujuan menarik calon

konsumen untuk membeli atau mengkonsumsinya. Dalam

penelitian ini komponen yang mewakili variabel promosi

meliputi :

Page 68: TREN PENGGUNAAN APLIKASI GO-FOOD DALAM …repository.ub.ac.id/12290/1/Rylo Herdiansyah S.pdf · dilahirkan di Garut pada tanggal 23 Oktober 1995 sebagai putra ... (SMAN) 3 Cikarang

A. Go-Pay delivery promo

1. Adanya Go-Pay delivery promo menarik minat

konsumen untuk menggunakan aplikasi Go-Food.

2. Go-Pay delivery promo merupakan promosi yang

menarik.

3. Go-Pay delivery promo merupakan promo yang

menguntungkan konsumen karena memberikan

potongan harga jasa ongkos kirim Go-Food.

4. Go-Pay delivery promo merupakan inovasi

promosi yang baik.

B. Gratis tambahan menu

1. Promosi gratis tambahan menu menarik minat

konsumen untuk menggunakan aplikasi Go-Food.

2. Gratis tambahan menu merupakan promosi yang

menarik.

3. Gratis tambahan menu merupakan promosi yang

hanya didapatkan pada aplikasi Go-Food.

4. Promosi gratis tambahan menu merupakan inovasi

promosi yang baik karena menguntungkan

konsumen mendapat tambahan produk.

C. Event bulanan Go-Food

1. Promosi event bulanan Go-Food menarik minat

konsumen untuk menggunakan aplikasi Go-Food.

2. Promosi event bulanan Go-Food merupakan

promosi yang menarik.

3. Promosi event bulanan Go-Food menyediakan

promosi yang bermanfaat dalam pemenuhan

kebutuhan konsumen setiap bulan.

4. Konsumen selalu menunggu promo event bulanan

Go-Food.

Page 69: TREN PENGGUNAAN APLIKASI GO-FOOD DALAM …repository.ub.ac.id/12290/1/Rylo Herdiansyah S.pdf · dilahirkan di Garut pada tanggal 23 Oktober 1995 sebagai putra ... (SMAN) 3 Cikarang

D. Viral marketing

1. Viral marketing Go-Food merupakan teknik

promosi yang menarik karena berasal dari mulut ke

mulut oleh konsumen.

2. Viral marketing Go-Food merupakan teknik

promosi yang efektif dan efisien di zaman modern

seperti saat ini karena tidak membutuhkan biaya

tambahan iklan.

3. Viral marketing Go-Food dapat menarik minat

konsumen untuk menggunakan aplikasi Go-Food.

4. Viral marketing Go-Food mudah ditemukan

dimedia sosial.

Harga yaitu suatu nilai tukar yang bisa disamakan

dengan uang atau barang lain untuk manfaat yang diperoleh

dari suatu barang atau jasa. Ketentuan harga pada penelitian ini

adalah nilai harga produk ayam olahan dengan beberapa faktor

indikator yaitu keterjangkauan harga produk, kekesuaian harga

dengan kualitas produk, kesesuaian harga produk dengan

manfaat, dan diskon. Komponen yang mewakili variabel harga

meliputi:

A. Keterjangkauan harga produk

1. Keterjangkauan harga produk menarik minat beli

konsumen menggunakan aplikasi Go-Food.

2. Harga produk ayam olahan cukup terjangkau bagi

konsumen.

3. Harga yang ditawarkan tidak memberatkan

konsumen

4. Faktor harga yang terjangkau merupakan faktor

utama bagi minat beli konsumen.

Page 70: TREN PENGGUNAAN APLIKASI GO-FOOD DALAM …repository.ub.ac.id/12290/1/Rylo Herdiansyah S.pdf · dilahirkan di Garut pada tanggal 23 Oktober 1995 sebagai putra ... (SMAN) 3 Cikarang

B. Kesesuaian harga dengan kualitas produk

1. Kesesuaian harga dengan kualitas produk menarik

minat beli konsumen dalam menggunakan aplikasi

Go-Food.

2. Kesesuaian harga produk dengan kualitas adalah

faktor penting bagi konsumen.

3. Kesesuaian harga produk dengan kualitas produk

ayam olahan selalu terjaga.

4. Kesesuaian harga produk dengan kualitas produk

menentukan keberhasilan penjualan.

C. Kesesuaian harga produk dengan manfaat

1. Kesesuaian harga dengan manfaat yang

didapatkan menarik minat beli konsumen

menggunakan aplikasi Go-Food

2. Kesesuaian harga dengan manfaat merupakan

faktor penting bagi konsumen.

3. Kesesuaian harga dengan manfaat menentukan

penjualan jangka panjang suatu produk.

4. Kesesuaian harga produk dengan manfaat

merupakan hal yang disukai konsumen.

D. Diskon

1. Diskon harga produk meningkatkan minat beli

konsumen menggunakan aplikasi Go-Food.

2. Diskon harga produk disukai oleh semua

konsumen.

3. Diskon harga memberikan keuntungan kepada

konsumen karena uang yang dikeluarkan tidak

sebanyak harga yang biasanya.

4. Diskon harga dapat meningkatkan kepuasan

konsumen dalam pembelian.

Page 71: TREN PENGGUNAAN APLIKASI GO-FOOD DALAM …repository.ub.ac.id/12290/1/Rylo Herdiansyah S.pdf · dilahirkan di Garut pada tanggal 23 Oktober 1995 sebagai putra ... (SMAN) 3 Cikarang

Tren keputusan pembelian produk ayam olahan

menggunakan aplikasi Go-Food (Y) yaitu suatu

kecenderungan konsumen dalam melakukan pembelian

produk ayam olahan dalam memenuhi kebutuhan maupun

keinginannya. Dalam penelitian ini komponen yang mewakili

variabel tren keputusan pembelian produk ayam olahan

menggunakan aplikasi Go-Food produk meliputi :

A. Pengaruh tren penggunaan aplikasi Go-Food pada

tahun sebelumnya.

1. Pengaruh tren penggunaan aplikasi Go-Food pada

tahun sebelumnya mempengaruhi tren pada tahun

selanjutnya.

2. Tren penggunaan aplikasi Go-Food

mempengaruhi tren keputusan pembelian produk

menggunakan aplikasi Go-Food.

3. Pengaruh tren penggunaan aplikasi Go-Food

meningkatkan minat beli konsumen terhadap

produk pangan karena kondisi perubahan sosial

lingkungan.

4. Tren penggunaan aplikasi Go-Food pada tahun

sebelumnya menentukan peningkatan keputusan

pembelian pada tahun selanjutnya.

B. Kepuasan melakukan pembelian produk ayam olahan

melalui aplikasi Go-Food

1. Kepuasan melakukan pembelian produk melalui

aplikasi Go-Food meningkatkan tren penggunaan

aplikasi Go-Food.

2. Konsumen ingin mereferensikan informasi kepada

orang lain.

3. Konsumen memposting ke media sosial setelah

membeli makanan melalui aplikasi Go-food.

Page 72: TREN PENGGUNAAN APLIKASI GO-FOOD DALAM …repository.ub.ac.id/12290/1/Rylo Herdiansyah S.pdf · dilahirkan di Garut pada tanggal 23 Oktober 1995 sebagai putra ... (SMAN) 3 Cikarang

4. Konsumen memberikan informasi kepada

keluarga, sahabat, rekan kerja, dan semua orang

yang dikenal.

C. Kebutuhan pelayanan yang cepat

1. Go-Food cepat merespon pesanan konsumen.

2. Kebutuhan konsumen akan pelayanan pembelian

poduk yang cepat dan tepat.

3. Go-Food memenuhi kebutuhan konsumen akan

pengiriman makanan dengan cepat.

4. Driver Go-Food cepat dalam konfirmasi kepada

konsumen jika produk tidak tersedia.

D. Coba-coba

1. Melakukan pembelian produk untuk coba-coba.

2. Melakukan pembelian produk untuk mencoba

pembelian produk menggunakan aplikasi Go-

Food.

3. Pembelian produk menggunakan aplikasi Go-Food

dilakukan untuk mengetahui kelebihannya.

4. Konsumen melakukan pembelian produk

menggunakan aplikasi Go-Food untuk mengetahui

kelemahannya.

3.5 Analisis Data

Data primer dan data sekunder yang diperoleh disusun

sesuai dengan instrumn yang telah digunakan, hasil kuisioner

responden dan wawancara dengan pihak restoran ayam uleg

Cak Abit diolah dan dianalisis dengan menggunakan dua cara

yaitu secara kuantitatif dengan menggunakan analisis

kuantitatif dan analisis kualitatif secara deskriptif. Analisis data

secara kuantitatif dilakukan dengan metode tabulasi yang

diolah menggunakan program Microsoft excel dan untuk

Page 73: TREN PENGGUNAAN APLIKASI GO-FOOD DALAM …repository.ub.ac.id/12290/1/Rylo Herdiansyah S.pdf · dilahirkan di Garut pada tanggal 23 Oktober 1995 sebagai putra ... (SMAN) 3 Cikarang

melihat korelasi antar variabel, serta menganalisis ragam

dilakukan dengan menggunakan software statistical package

for social sciences (SPSS) versi 23.00. Sedangkan analisa

kualitatif menggunakan studi pustaka dan studi lapang sesuai

situasi dan kondisi.

3.5.1 Analisis Faktor

Analisis faktor digunakan untuk mengukur dan

menyatukan persepsi responden pada seluruh subvariabel pada

variabel bebas (independent). Selain itu analisis faktor juga

memudahkan peneliti untuk mengetahui faktor yang

sebenarnya berpengaruh dalam topik permasalahan dalam

penelitian dan mempersingkat berbagai macam subvariabel

yang ada.

3.6 Uji Instrumen Penelitian

3.6.1 Uji Validitas

Validitas data dalam penelitian menggunakan

trianggulasi sumber yaitu yang berarti dalam penelitian

membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan

suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang

berbeda dengan jalan (1) membandingkan data hasil

pengamatan dengan data hasil wawancara, (2) dengan apa yang

dikatakan orang di depan umum dengan apa yang dikatakan

secara pribadi, (3) membandingkan keadaan persepsi sesorang

dengan berbagi pendapat dan pandangan. Uji validitas adalah

alat ukur yang mampu mengutamakan data dengan tepat dan

memberikan gambaran yang cepat mengenai data tersebut.

Indikator suatu variabel dikatakan valid jika mempunyai

loading faktor signifikan pada (𝛼 = 5 %) atau > 0,50.

Page 74: TREN PENGGUNAAN APLIKASI GO-FOOD DALAM …repository.ub.ac.id/12290/1/Rylo Herdiansyah S.pdf · dilahirkan di Garut pada tanggal 23 Oktober 1995 sebagai putra ... (SMAN) 3 Cikarang

Instrumen penelitian disebut valid unidimensional jika

mempunyai nilai goodness of fit index (GFI) > 0,90 (Ghozali,

2006). Uji validitas yang digunakan untuk mengukur suatu data

dapat dikatakan valid yaitu:

r =n ∑ 𝑥𝑦 − (∑ 𝑥)(∑ 𝑦)

√⌊n ∑ X2 − (∑ X)2⌋⌊n ∑ 𝑦2 − (∑ 𝑦)2⌋

Keterangan:

r = Koefisien korelasi (r-hitung)

x = Skor Variabel Independen

y = Skor variabel dependen

n = Jumlah responden

Berikut adalah beberapa indikator dalam menentukan

keputusan uji validitas, yaitu :

1. Nilai r hitung > r Tabel maka dapat dikatakan variabel

yang diambil valid.

2. Nilai r hitung < r Tabel maka dapat diketahui variabel

yang digunakan tidak valid.

3.6.2 Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas dilakukan terhadap pertanyaan tingkat

pelayanan dan tingkat pemesanan konsumen untuk mengetahui

konsistensi alat ukur dalam mengukur gejala yang sama atau

untuk mengetahui tingkat kesalahan pengukuran. Pengukuran

reliabilitas menggunakan rumus (alfa cronach) dan

menggunakan alat bantu Microsoft SPSS versi 23.00 for

windows, yaitu :

r1

k

(k − 1){1

∑ si2

st2 }

Page 75: TREN PENGGUNAAN APLIKASI GO-FOOD DALAM …repository.ub.ac.id/12290/1/Rylo Herdiansyah S.pdf · dilahirkan di Garut pada tanggal 23 Oktober 1995 sebagai putra ... (SMAN) 3 Cikarang

Keterangan:

k = mean kuadrat antara subyek

∑ si2 = mean kuadrat kesalahan

st2 = variasi total

Triton (2003) menyatakan bahwa kosfisien alpha

cronbach berada diantara 0,00 dan 1,00. Semakin mendekati

angka 1,00 maka semakin baik kekonsistenan instrument yang

diuji. Penilaian kosfisien alpha cronbach berdasarkan aturan :

3.6.3 Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik adalah merupakan salah satu syarat

untuk menggunakan persamaan regresi berganda. Menurut

Ghozali (2006) menyatakan bahwa uji asumsi klasik terhadap

model regresi yang digunakan bertujuan untuk mengetahui

apakah model regresi yang dihasilkan merupakan model

regresi yang baik atau tidak. Uji asumsi klasik yang digunakan

oleh peneliti yaitu meliputi uji normalitas, uji multikolinearitas,

uji heteroskedastisitas, dan uji auto korelasi.

A. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mendeteksi

model regresi antara variabel independen terhadap

variabel dependen berdistribusi normal atau tidak,

menurut Ghozali (2006) uji normalitas bertujuan untuk

menguji suatu model dihasilkan berdistribusi normal

atau tidak antara variabel dependen terhadap variabel

independen.

B. Uji Autokorelasi

Uji Auto Korelasi bertujuan untuk mengetahui

hubungan antara dua atau lebih variabel dengan

mengetahui seberapa kekuatan hubungan antara satu

Page 76: TREN PENGGUNAAN APLIKASI GO-FOOD DALAM …repository.ub.ac.id/12290/1/Rylo Herdiansyah S.pdf · dilahirkan di Garut pada tanggal 23 Oktober 1995 sebagai putra ... (SMAN) 3 Cikarang

atau beberapa variabel terhadap variabel lain dengan

melihat nilai dari koefiensi korelasi atau r. Uji Korelasi

pearson apabila nilai korelasi dibawah 0,5 maka

menandakan bahwa tidak terjadi korelasi diatas 0,5

maka terjadi masalah korelasi antar setiap variabel.

3.7 Uji Hipotesis Penelitian

3.7.1 Uji Parsial (Uji t)

Uji t digunakan untuk menguji signifikansi hubungan

antara variabel X dan Y, apakah hubungan variabel X

(Karakteristik konsumen, kualitas layanan, sistem pembelian,

produk ayam olahan, promosi, harga) berpengaruh terhadap

variabel Y (Tren keputusan pembelian produk ayam olahan

menggunakan aplikasi Go-Food) secara terpisah atau parsial

(Ghozali, 2006). Dasar pengambilan keputusan uji parsial atau

uji t yaitu dengan menggunakan nilai probabilitas signifikansi

dengan tingkat signifikansi 5%. Kriteria uji yang digunakan

adalah :

1. Jika thitung > ttabel, maka Ho ditolak dan H1 diterima

2. Jika thitung < ttabel, maka Ho diterima dan H1 ditolak

3.7.2 Uji Simultan (Uji F)

Uji F digunakan untuk mengetahui tingkat signifikansi

pengaruh variabel-variabel independen secara bersama

terhadap variabel dependen. Derajat kepercayaan yang

digunakan adalah 0,05 dengan membandingkan antara F hitung

dengan F tabel (Ghozali, 2006). Uji F untuk mengetahui sejauh

mana variabel-variabel dependen secara simultan yang

digunakan mampu menjelaskan variabel independen.

Pembuktian dilakukan dengan cara membandingkan antara

Page 77: TREN PENGGUNAAN APLIKASI GO-FOOD DALAM …repository.ub.ac.id/12290/1/Rylo Herdiansyah S.pdf · dilahirkan di Garut pada tanggal 23 Oktober 1995 sebagai putra ... (SMAN) 3 Cikarang

nilai kritis F tabel dengan nilai F hitung terhadap tabel Analisa

varian. Apabila nilai F hitung > F tabel maka keputusan

menolak hipotesis nol (Ho) dan menerima hipotesis alternative

(H1), artinya secara statistik data digunakan untuk

membuktikan bahwa semua variabel independen berpengaruh

terhadap variabel dependen.

3.7.3 Analisis Regresi Berganda

Analisis regresi merupakan sebuah alat statistik yang

memberikan pola hubungan (model) antara dua variabel atau

lebih. Dalam analisis regresi dikenal dua jenis variabel, yaitu:

a. Variabel respon disebut juga sebagai variabel

dependent, yakni variabel yang keberadaannya

dipengaruhi variabel lainnya, dan dinotasikan

dengan Y.

b. Variabel independent yakni variabel yang bebas

(tidak dipengaruhi oleh variabel lainnya) dan

dinotasikan dengan X.

Keunggulan analisis regresi linear berganda adalah

memberikan kemudahan bagi pengguna memasukkan lebih

dari satu variabel predictor hingga p- variabel predictor dimana

banyaknya p kurang dari jumlah observasi (n) sehingga model

regresi dapat ditunjukkan sebagai berikut:

Y = a + 𝐛𝟏𝐱𝟏 + 𝐛𝟐𝐱𝟐 + … + bnFn

Keterangan :

Y = keputusan pembelian

a = konstanta

b1b2 = koefisien beta masing-masing variabel

independen

Page 78: TREN PENGGUNAAN APLIKASI GO-FOOD DALAM …repository.ub.ac.id/12290/1/Rylo Herdiansyah S.pdf · dilahirkan di Garut pada tanggal 23 Oktober 1995 sebagai putra ... (SMAN) 3 Cikarang

x1x2 = indikator variabel-variabel predictor

(Karakteristik konsumen, kualitas

layanan, sistem pembelian, produk ayam

olahan, promosi, harga)

e = disturbance error

3.8 Batasan Istilah

Tren adalah suatu kecenderungan yang ada di masyarakat yang

membuat masyarakat mengalami perubahan dan

perkembangan dalam kebiasaan mereka.

Produk Ayam Olahan adalah produk yang diproduksi oleh

restoran Ayam Uleg Cak Abit berupa ayam goreng, ayam bakar,

dan ayam crispy.

Go-Food merupakan layanan jasa dari PT.Go-Jek yang

melayani food delivery service di Indonesia.

Konsumen adalah orang yang membeli produk atau jasa yang

diberikan oleh penjual dalam hal ini adalah pengguna aplikasi

Go-food di Kota Malang.

Keputusan Pembelian adalah hal yang dilakukan oleh

konsumen dan dilakukan untuk dipertimbangkan konsumen

dalam proses pemenuhan kebutuhan akan barang maupun jasa.

Mobile commerce adalah pengembangan dari e-commerce

yakni proses transaksi bisnis meliputi pembelian, penjualan

atau pertukaran barang dan jasa serta informasi yang berjalan

dengan menggunakan jaringan telekomunikasi.

Page 79: TREN PENGGUNAAN APLIKASI GO-FOOD DALAM …repository.ub.ac.id/12290/1/Rylo Herdiansyah S.pdf · dilahirkan di Garut pada tanggal 23 Oktober 1995 sebagai putra ... (SMAN) 3 Cikarang

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Profil Usaha Ayam Uleg Cak Abit

Ayam Uleg Cak Abit didirikan tanggal 25 Februari

2016 di Kota Malang tepatnya di Jalan Bendungan Kedung

Ombo Nomor 5 Kota Malang. Brand untuk Ayam Uleg sendiri

diambil dari menu ayam yang di sajikan dengan sambal khas

yang diuleg dan nama owner nya yaitu Cak Abit. Saat ini

Ayam Uleg Cak Abit sudah memiliki 6 outlet yang berada di

Kota Malang dan telah memiliki total 67 orang karyawan.

Sebagai perusahaan yang bergerak dibidang kuliner

perusahaan ini selalu konsisten menjaga kualitas produk dan

kuaitas layanan demi kepuasan konsumen.

Visi dari Ayam Uleg Cak Abit adalah “Menjadi

perusahaan penyedia jasa makanan yang halal, nikmat dan

bermutu serta terjangkau bagi semua kalangan dan menjadi

pilihan utama bagi para penikmat kuliner di Indonesia” dan

misi nya adalah mengutamakan kualitas pelayanan baik menu

atau makanan yang disajikan, berinovasi dalam pelayanan

maupun pengembangan menu, meningkatkan keterampilan dan

pengetahuan karyawan guna mencapai pelayanan yang

maksimal, serta memperkuat brand image dan

mengembangkan outlet dibeberapa tempat strategis agar lebih

dikenal masyarakat luas. Nilai-nilai yang diterapkan oleh Aam

Uleg Cak Abit adalah 4R yaitu Resik, Ramah, Roso, Rego.

Page 80: TREN PENGGUNAAN APLIKASI GO-FOOD DALAM …repository.ub.ac.id/12290/1/Rylo Herdiansyah S.pdf · dilahirkan di Garut pada tanggal 23 Oktober 1995 sebagai putra ... (SMAN) 3 Cikarang

Gambar 3. Logo ayam uleg cak abit

Keseluruhan cabang outlet sampai saat ini adalah 6

cabang. Outlet satu berada di Jalan Bendungan Kedung Ombo

Nomor 5, outlet ini adalah outlet pertama yang dirintis oleh

owner Ayam Uleg Cak Abit. Berada di sebuah area perumahan

dan ruko menjadikan outlet satu ayam uleg Cak Abit

menargetkan masyarakat yang berada di sekitarnya.

Masyarakat yang bertempat di area Jalan Bendungan Kedung

Ombo adalah mayoritas mahasiswa dan masyarakat umum.

Tempat yang disediakan outlet satu Ayam Uleg Cak Abit

cukup strategis dan bersih serta fasilitas seperti meja lesehan,

wastafel, toilet, dan tempat parkir cukup untuk menunjang

kenyamanan konsumen yang melakukan pembelian untuk

makan ditempat.

Outlet dua berada di Jalan Watu Mujur, outlet ini

adalah outlet yang berada dekat dengan fakultas Peternakan

Universitas Brawijaya, tentunya target konsumen yang

diutamakan adalah mahasiswa yang sedang melakukan

aktivitas perkuliahan ataupun yang menetap sementara diarea

tersebut. Fasilitas yang disediakan untuk konsumen yang

Page 81: TREN PENGGUNAAN APLIKASI GO-FOOD DALAM …repository.ub.ac.id/12290/1/Rylo Herdiansyah S.pdf · dilahirkan di Garut pada tanggal 23 Oktober 1995 sebagai putra ... (SMAN) 3 Cikarang

melakukan pembelian untuk makan ditempat tidak terlalu luas

tetapi cukup nyaman, pemesanan produk melalui Go-Food pun

di outlet empat cukup tinggi yaitu sekitar 30-50% dari total

penjualan produk. Akan tetapi pada akhir tahun 2017 kontrak

tempat tidak dapat dilanjutkan sehingga outlet dua ini sampai

saat ini tidak beroperasi.

Outlet tiga berada di Jalan Bendungan Sutami No.22

b-c, outlet ini adalah outlet sekaligus kantor pusat Ayam Uleg

Cak Abit. Lokasi berada disebuah ruko 3 tingkat yang berada

disamping jalan raya penghubung Jalan Bendungan Sutami

dengan Jalan Veteran, Kota Malang. Fasilitas yang disediakan

cukup lengkap seperti meja makan, wastafel, tempat parkir,

toilet, kipas angin, dan ada 2 lantai pada lantai 2 dan 3 untuk

pilihan tempat makan ditempat. Pemesanan produk melalui

Go-Food pun di outlet empat cukup tinggi yaitu sekitar 25-40%

dari total penjualan produk.

Outlet empat berada di Jalan Raya Sumbersari No.1A,

outlet ini berada di area strategis karena berada di samping

jalan raya antara Jalan Veteran dan Jalan Gajayana serta lokasi

dekat dengan Universitas Islam Negeri Sunan Malik Ibrahim

Malang dan Universitas Brawijaya Malang yang notabene

adalah area padat penduduk dengan tingkat konsumtif yang

tinggi. Fasilitas yang disediakan cukup lengkap seperti meja

makan, wastafel, toilet, tempat parkir, kipas angin, dan fasilitas

penunjang lainnya. Mayoritas konsumen di outlet empat

adalah mahasiswa dan pekerja muda, pemesanan produk

melalui Go-Food pun di outlet empat cukup tinggi yaitu sekitar

25-40% dari total penjualan produk.

Outlet lima berada di Ruko Jalan MT.Haryono Blok A

No.7, outlet ini berada di area strategis karena berada di

samping jalan raya antara Jalan Dinoyo dan Jalan Soekarno

Page 82: TREN PENGGUNAAN APLIKASI GO-FOOD DALAM …repository.ub.ac.id/12290/1/Rylo Herdiansyah S.pdf · dilahirkan di Garut pada tanggal 23 Oktober 1995 sebagai putra ... (SMAN) 3 Cikarang

Hatta, Kota Malang. Area tersebut adalah area padat penduduk

dan dekat dengan Universitas Brawijaya yang notabene adalah

tempat mahasiswa dengan tingkat konsumtif yang tinggi,

sebagian besar konsumen adalah mahasiswa dan masyarakat

umum. Fasilitas yang disediakan cukup lengkap seperti meja

makan, 2 lantai tempat makan, wastafel, toilet, tempat parkir,

kipas angin, dan fasilitas penunjang lainnya. Mayoritas

konsumen di outlet empat adalah mahasiswa dan pekerja muda,

pemesanan produk melalui Go-Food pun di outlet empat cukup

tinggi yaitu sekitar 25-40% dari total penjualan produk.

Outlet enam berada di Ruko Jalan Tlogomas No.99,

outlet ini berada di area strategis karena berada di dekat kampus

Universitas Muhammadiyah Malang. Area tersebut adalah area

padat penduduk dengan tingkat konsumtif yang tinggi,

sebagian besar konsumen adalah mahasiswa dan masyarakat

umum. Fasilitas yang disediakan cukup lengkap seperti meja

makan, wastafel, toilet, tempat parkir, kipas angin, dan fasilitas

penunjang lainnya. Mayoritas konsumen di outlet enam adalah

mahasiswa dan pekerja muda, pemesanan produk melalui Go-

Food pun di outlet empat cukup tinggi yaitu sekitar 25-40%

dari total penjualan produk.

Page 83: TREN PENGGUNAAN APLIKASI GO-FOOD DALAM …repository.ub.ac.id/12290/1/Rylo Herdiansyah S.pdf · dilahirkan di Garut pada tanggal 23 Oktober 1995 sebagai putra ... (SMAN) 3 Cikarang

Gambar 4. Daftar menu ayam uleg cak abit

Ayam Uleg Cak Abit menyediakan berbagai produk

ayam olahan dan minuman. Ciri khas dari produk Ayam Uleg

Cak Abit adalah macam olahan sambal yang disajikan dengan

cara diuleg. Ada 3 macam sambal uleg yang tersedia yaitu

sambal merah, sambal hijau, dan sambal teri. Varian produk

ayam olahan yaitu ayam uleg, ayam bakar, ayam krispi, ayam

solo, ayam kampung, dan firechicken. Untuk menu lainnya

yaitu tahu, tempe, tumis kangkung, tumis jamur, sambal terong,

jamur krispi cola, tempe bakar, dan telur goreng. Untuk harga

dari produk terjangkau dan bervariasi, Ayam Uleg Cak Abit

juga menyediakan paket menu untuk pilihan yang lebih hemat.

Harga produk mulai dari Rp. 3.000,- sampai dengan Rp.

17.000,-.

Page 84: TREN PENGGUNAAN APLIKASI GO-FOOD DALAM …repository.ub.ac.id/12290/1/Rylo Herdiansyah S.pdf · dilahirkan di Garut pada tanggal 23 Oktober 1995 sebagai putra ... (SMAN) 3 Cikarang

Gambar 5. Struktur organisasi Ayam Uleg Cak Abit

4.1.1 Deskripsi Tugas

a. Owner

Peran owner pada restoran Ayam Uleg Cak

Abit yaitu sebagai pemilik restoran sekaligus pemberi

keputusan, selain itu owner berperan sebagai salah satu

bagian dalam pembuatan SOP (Standar Operasional

Prosedur), pengawasan retoran dan menerima

komplain langsung yang diekluhkan oleh konsumen.

b. Cheff Dapur Pusat

OWNER

MANAGER

PERSONALIA

CHEFF

DAPUR

MANAGER OUTLET

KEPALA

BAGIAN

CHEFF KASIR WAITER ASSISTANT

CHEFF

Page 85: TREN PENGGUNAAN APLIKASI GO-FOOD DALAM …repository.ub.ac.id/12290/1/Rylo Herdiansyah S.pdf · dilahirkan di Garut pada tanggal 23 Oktober 1995 sebagai putra ... (SMAN) 3 Cikarang

Peran cheff dapur pusat pada restoran Ayam

Uleg Cak Abit yaitu sebagai juru masak yang

mengolah bahan mentah menjadi bahan setengah jadi

untuk selanjutnya didistribusikan ke outlet restoran.

Selain itu peranan cheff dapur pusat juga mengatur

pasokan bahan baku yang dibutuhkan sesuai dengan

SOP yang telah ditentukan.

c. Manager Personalia

Peran manager personalia pada restoran Ayam

Uleg Cak Abit berperan penting sebagai rekruitmen

pegawai dan memanajerial sumber daya manusia yang

dibutuhkan, serta memberikan pelatihan secara

keseluruhan tugas yang harus dijalani pegawai

restoran, memotivasi karyawan, dan memastikan

bahwa setiap pegawai bekerja dengan sebaik-baiknya.

d. Kepala Bagian Keuangan

Kepala bagian keuangan memiliki peran yang sangat

penting dalam hal manajemen keuangan yang berjalan

direstoran, yaitu melakukan pengaturan administrasi

keuangan, menyusun dan membuat laporan keuangan,

menyusun anggaran pendapatan dan pengeluaran dan

melakukan pembayaran gaji karyawan.

e. Manager Outlet

Bagian manager outlet pada restoran Ayam

Uleg Cak Abit yang memiliki peran yaitu memastikan

terlaksanannya program pusat, menyatukan persepsi

antara outlet dan pusat, memiliki tanggung jawab

terhadap berjalannya kegiatan outlet, memastikan

prosedur yang berjalan sudah sesuai SOP yang

diterapkan.

Page 86: TREN PENGGUNAAN APLIKASI GO-FOOD DALAM …repository.ub.ac.id/12290/1/Rylo Herdiansyah S.pdf · dilahirkan di Garut pada tanggal 23 Oktober 1995 sebagai putra ... (SMAN) 3 Cikarang

f. Cheff

Cheff pada restoran Ayam Uleg Cak Abit

memiliki peran yaitu menjaga keseluruhan kualitas

bahan baku dan menu yang dijual di restauran Ayam

Uleg Cak Abit, bertanggung jawab terhadap

operasioanl divisi produksi (kitchen).

g. Assistant Cheff

Assistant cheff memiliki tugas sebagai

pengganti cheff apabila berhalangan hadir, serta

membantu cheff menjalankan operasional dapur dan

membantu cheff dalam menjalankan tugasnya.

h. Waiter

Peran waiter yaitu menyambut konsumen

yang datang, melayani konsumen yang berkunjung ke

restoran, menyajikan makanan yang disediakan, serta

mengantar menu makanan dan minuman untuk

konsumen.

i. Kasir

Kasir memiliki peran yaitu melayani

konsumen yang ingin melakukan transaksi

pembayaran, mencatat dan menghitung dengan benar

setiap pemasukan dan pengeluaran keuangan

direstoran, serta melaporkan pendapatan dan

pengeluaran kepada kepala bagian keuangan.

4.2 Profil PT.Go-Jek Indonesia

PT.Go-Jek Indonesia merupakan perusahaan berjiwa

sosial yang menciptakan revolusi industri kreatif transportasi

ojek online. Aktivitasnya dalam rekruitmen para driver yaitu

dengan sistem kemitraan dengan seleksi serta syarat

berpengalaman dalam berkendara yaitu dibuktikan dengan

Page 87: TREN PENGGUNAAN APLIKASI GO-FOOD DALAM …repository.ub.ac.id/12290/1/Rylo Herdiansyah S.pdf · dilahirkan di Garut pada tanggal 23 Oktober 1995 sebagai putra ... (SMAN) 3 Cikarang

lisensi izin mengemudi, surat-surat kendaraan yang sah, surat

keterangan catatan kepolisian, dan training langsung oleh tim

Go-Jek. Ojek online berbasis aplikasi ini berkembang pesat,

ditahun 2015 dengan armada ojek sudah mencapai sekitar

12.000 orang. Namun, tidak hanya di Jabodetabek saja kini

penyebaran Go-Jek sudah meliputi 50 kota besar di Indonesia

termasuk kota Malang. Go-Jek adalah salah satu perusahaan

ciptaan anak bangsa yang sangat cepat berkembang di kota-

kota besar di Indonesia. Perusahaan startup ini bergerak

dibidang bisnis e-commerce, dalam hal ini Go-Jek menawarkan

layanan jasa yang terdapat dalam fitur aplikasinya. E-

commerse pada aplikasi Go-Jek ini diharapkan dapat

memudahkan masyarakat dan membantu memenuhi kebutuhan

dalam aktivitas sehari-hari dimanapun berada.

Visi PT.Go-Jek Indonesia adalah membantu

memperbaiki struktur transportasi di Indonesia, memberikan

kemudahan bagi masyarakat dalam melaksanakan pekerjaan

sehari-hari seperti pengiriman dokumen, belanja harian dengan

menggunakan layanan fasilitas kurir, serta turut

mensejahterakan kehidupan tukang ojek di Jakarta dan di

Indonesia kedepannya. Sedangkan misi PT.Go-Jek Indonesia

adalah menjadi acuan pelaksanan kepatuhan dan tata kelola

struktur transportasi yang baik dengan menggunakan kemajuan

teknologi, memberikan layanan prima dan solusi yang bernilai

tambah kepada pelanggan, membuka lapangan kerja selebar-

lebarnya bagi masyarakat Indonesia, meningkatkan kepedulian

dan tanggung jawab terhadap lingkungan dan sosial, menjaga

hubungan baik dengan berbagai pihak yang terkait dengan

usaha ojek.

Page 88: TREN PENGGUNAAN APLIKASI GO-FOOD DALAM …repository.ub.ac.id/12290/1/Rylo Herdiansyah S.pdf · dilahirkan di Garut pada tanggal 23 Oktober 1995 sebagai putra ... (SMAN) 3 Cikarang

4.2.1 Aplikasi Go-Food

Aplikasi Go-Food adalah salah satu fitur dalam

aplikasi Go-Jek. Go-food merupakan layanan Gojek yang

melayani food delivery service di Indonesia. Layanan ini

diselenggarakan sebagai sesuatu kegiatan promosi yang mana

diketahui sebagai kegiatan menginformasikan tentang suatu

produk yang disajikan oleh distributor ataupun produsen

tertentu, dalam hal ini adalah penyaji kuliner. Kegiatan-

kegiatan yang dilakukan oleh Go-Food adalah memberikan

informasi serta pengenalan terhadap produk kuliner. Hal

tersebut merupakan pencapaian sasaran dalam penggunaan

public relations. Menurut Soemirat dan Ardianto (2004) public

relations digunakan dalam perencanaan marketing untuk

mencapai sasaran yaitu membantu perusahaan dan nama

produknya agar lebih dikenal serta membantu mengenalkan

produk baru atau peningkatan produk.

Go-Food memberikan konsumen kemudahan dalam

layanan pesan antar makanan, layanan Go-Food merupakan

jasa layanan pesan antar online di Indonesia dengan lebih dari

30.000 restoran yang bekerja sama dan didukung lebih dari

200.000 pengemudi Go-Jek di Indonesia. Go-Food akan

mengantarkan pesanan makanan kurang dari 60 menit. Saat ini

aplikasi Go-Food sudah berkembang dan dapat digunakan

dibeberapa kota besar di Indonesia, salah satunya adalah di kota

Malang.

Ada beberapa fitur menu pada aplikasi Go-Food antara

lain :

a. Best Dishes: Pengguna juga dapat menemukan item

menu yang paling disukai dari restoran paling

populer di Go-Food.

Page 89: TREN PENGGUNAAN APLIKASI GO-FOOD DALAM …repository.ub.ac.id/12290/1/Rylo Herdiansyah S.pdf · dilahirkan di Garut pada tanggal 23 Oktober 1995 sebagai putra ... (SMAN) 3 Cikarang

b. New This Week: Fitur ini merupakan daftar

beberapa menu makanan yang baru terdaftar di

aplikasi Go-Food yang berada di lokasi kota

konsumen berada.

c. Promotion: Fitur ini adalah daftar menu yang

menyediakan promo seperti gratis biaya kirim dan

promo lainnya di event tertentu pada aplikasi Go-

Food.

d. Near Me: Fitur ini menunjukan daftar restoran dan

menu makanan yang terdekat dengan lokasi

konsumen.

e. Best Seller: Melalui fitur ini pengguna dapat dengan

mudah menemukan daftar restoran atau menu

makanan yang paling banyak dibeli oleh konsumen

Go-Food.

f. Delivery Promo: Fitur ini menunjukan daftar

restoran atau menu makanan yang gratis biaya

ongos kirim.

g. 24 Hours: Fitur ini menunjukan daftar restoran yang

buka selama 24 jam.

h. Budget meal: Fitur ini berfungsi menunjukan daftar

menu makanan yang memiliki harga terjangkau.

i. Healthy Food: Fitur ini menunjukan daftar menu

makanan yang menggunakan bahan alami dan

menyehatkan.

j. Most Loved: Fitur ini menunjukan daftar restoran

atau menu makanan yang paling disukai oleh

konsumen.

Page 90: TREN PENGGUNAAN APLIKASI GO-FOOD DALAM …repository.ub.ac.id/12290/1/Rylo Herdiansyah S.pdf · dilahirkan di Garut pada tanggal 23 Oktober 1995 sebagai putra ... (SMAN) 3 Cikarang

4.3 Karakteristik Responden

Menurut hasil penelitian yang dilakukan dengan jumlah

responden sebanyak 130 responden atau konsumen Go-Food

yang membeli produk Ayam Uleg Cak Abit di kota Malang

tepatnya di Kecamatan Lowokwaru area Universitas Brawijaya

sebagai sampel penelitian, sehingga diperoleh deskripsi

mengenai karakteristik responden, sebagai berikut.

4.3.1 Jenis Kelamin

Jenis kelamin konsumen dapat memberikan pengaruh

terhadap pengambilan keputusan untuk melakukan pembelian

produk ayam olahan menggunakan aplikasi Go-Food karena

dengan perbedaan jenis kelamin dapat diketahui mobilitas yang

lebih rendah dilakukan oleh perempuan atau laki-laki sehingga

untuk melakukan pembelian dirasa perlu menggunakan jasa

Go-Food. Berdasarkan jenis kelamin responden diperoleh data

sebagai berikut :

Gambar 6. Karakteristik responden berdasarkan jenis

kelamin

66%

34%

Perempuan

Laki-laki

Page 91: TREN PENGGUNAAN APLIKASI GO-FOOD DALAM …repository.ub.ac.id/12290/1/Rylo Herdiansyah S.pdf · dilahirkan di Garut pada tanggal 23 Oktober 1995 sebagai putra ... (SMAN) 3 Cikarang

responden

Gambar 6 menjelaskan bahwa karakteristik responden

berdasarkan jenis kelamin responden diketahui bahwa sebagian

besar responden berjenis kelamin perempuan yaitu sebanyak

86 responden atau 66%.

Tren keputusan pembelian produk ayam olahan

menggunakan aplikasi Go-Food di Kota Malang ditentukan

utamanya oleh konsumen dengan jenis kelamin perempuan, hal

ini karena tingkat mobilitas perempuan lebih rendah daripada

laki-laki sehingga pemanfaatan jasa Go-Food masih tinggi.

Selain itu untuk melakukan pembelian produk dengan jasa Go-

Food dinilai lebih efektif, efisien, dan lebih aman karena

mengurangi aktivitas perjalanan menuju outlet, penghematan

penggunaan bahan bakar kendaraan bermotor, waktu tempuh

dalam pembelian, resiko macet, dan resiko dalam perjalanan.

Hal ini sesuai dengan penelitian Hidayati dan Winarno (2014)

yang menerangkan bahwa peran perempuan dalam adopsi

kemajuan teknologi dinilai sangat baik, apalagi di era modern

saat ini peran teknologi komunikasi dan informasi dapat sangat

membantu keterbatasan kaum perempuan dalam menjalankan

segala aktivitas.

4.3.2 Umur Responden

Umur merupakan suatu indikator yang ikut menentukan

perilaku konsumen dalam melakukan pengambilan keputusan

untuk membeli suatu produk makanan menggunakan jasa Go-

Food. Keputusan pembelian produk dan keputusan

menggunakan jasa Go-Food dipengaruhi oleh pola hidup dan

konsumsi konsumen seperti tren yang sedang berkembang,

selera konsumen, kebutuhan akan nutrisi, kesehatan, dan pola

pikir.

Page 92: TREN PENGGUNAAN APLIKASI GO-FOOD DALAM …repository.ub.ac.id/12290/1/Rylo Herdiansyah S.pdf · dilahirkan di Garut pada tanggal 23 Oktober 1995 sebagai putra ... (SMAN) 3 Cikarang

Gambar 7. Karakteristik responden berdasarkan umur

responden

Gambar 7 menjelaskan bahwa karakteristik responden

berdasarkan umur responden diatas dapat diketahui bahwa dari

130 responden sebagian besar usianya antara 19-26 tahun yaitu

sebanyak 116 responden atau 89%.

Tren keputusan pembelian produk ayam olahan

menggunakan aplikasi Go-Food di Kota Malang ditentukan

utamanya oleh umur konsumen yang berada pada 19-26 tahun,

hal ini karena pada usia 19-26 tahun masyarakat di Kota

Malang khususnya di Kecamatan Lowokwaru sebagian besar

adalah mahasiswa dari berbagai kota yang sedang menempuh

pendidikan. Hal ini mengakibatkan berkembangnya tren

penggunaan aplikasi Go-Food dan keputusan pembelian

produk ayam olahan yang dinilai sebagai menu pilihan

makanan yang sesuai selera, harga yang cukup terjangkau, dan

89%

9%2%

19-26 Tahun

27-34 Tahun

>34 Tahun

Page 93: TREN PENGGUNAAN APLIKASI GO-FOOD DALAM …repository.ub.ac.id/12290/1/Rylo Herdiansyah S.pdf · dilahirkan di Garut pada tanggal 23 Oktober 1995 sebagai putra ... (SMAN) 3 Cikarang

gizi yang terkandung cukup lengkap. Hal ini sesuai dengan

penelitian Agustin (2017) yang menerangkan bahwa faktor usia

berpengaruh positif pada penerapan teknologi aplikasi untuk

memudahkan proses kehidupan yang lebih baik.

4.3.3 Pendidikan

Tingkat pendidikan merupakan suatu hasil dari proses

yang bertujuan untuk menambah keterampilan, pengetahuan,

dan meningkatkan kemandirian maupun pembentukan

kepribadian konsumen. Berdasarkan hasil penelitian terhadap

tingkat pendidikan responden diperoleh data sebagai berikut.

Gambar 8. Karakteristik responden berdasarkan pendidikan

terakhir responden

Gambar 8 menjelaskan bahwa karakteristik responden

berdasarkan pendidikan terakhir responden diketahui bahwa

75%

11%

12%2%

SMA/Sederajat

Diploma

S1

S2

Page 94: TREN PENGGUNAAN APLIKASI GO-FOOD DALAM …repository.ub.ac.id/12290/1/Rylo Herdiansyah S.pdf · dilahirkan di Garut pada tanggal 23 Oktober 1995 sebagai putra ... (SMAN) 3 Cikarang

sebagian besar responden pendidikan terakhirnya adalah

SMA/Sederajat yaitu sebanyak 98 responden atau 75%.

Tren keputusan pembelian produk ayam olahan

menggunakan aplikasi Go-Food di Kota Malang ditentukan

utamanya oleh pendidikan terakhir konsumen yaitu

SMA/Sederajat, hal ini karena sebagian besar konsumen

produk Ayam Uleg Cak Abit yang menggunakan jasa Go-Food

di Kota Malang khususnya di Kecamatan Lowokwaru adalah

mahasiswa yang tinggal sementara didaerah tersebut, dan

sedang menyelesaikan studi S1 di perguruan tinggi di daerah

Kota Malang. Faktor pendidikan mempengaruhi konsumen

untuk tahu tentang pemanfaatan teknologi aplikasi dan lebih

tertarik dengan tren penggunaan aplikasi Go-food, manfaat

serta efktivitasnya yang didapatkan dalam menggunakan jasa

Go-Food. Hal ini sesuai dengan penelitian Agustin (2017)

yang menerangkan bahwa faktor pendidikan berpengaruh

positif pada penerapan teknologi aplikasi khususnya Go-Jek

untuk kemudahan transportasi dan Go-Food dalam layanan jasa

pemesanan makanan, hal ini disebabkan faktor pendidikan

mempengaruhi pengetahuan dan wawasan seseorang dalam

mengenali dan menggunakan kemajuan teknologi yang ada.

4.3.4 Pekerjaan

Jenis pekerjaan merupakan mata pencaharian yang

mampu memberikan pendapatan bagi konsumen sehingga

mampu dan memberikan pengaruh dalam pengambilan

keputusan untuk membeli produk Ayam Uleg Cak Abit

menggunakan aplikasi Go-Food di Kota Malang khususnya di

Kecamatan Lowokwaru. Berdasarkan jenis pekerjaan

responden diperoleh data sebagai berikut.

Page 95: TREN PENGGUNAAN APLIKASI GO-FOOD DALAM …repository.ub.ac.id/12290/1/Rylo Herdiansyah S.pdf · dilahirkan di Garut pada tanggal 23 Oktober 1995 sebagai putra ... (SMAN) 3 Cikarang

Gambar 9. Karakteristik responden berdasarkan jenis

pekerjaan responden

Gambar 9 menjelaskan bahwa karakteristik responden

berdasarkan jenis pekerjaan sebagian besar responden adalah

pelajar atau mahasiswa yaitu sebanyak 103 responden atau

79%.

Tren keputusan pembelian produk ayam olahan

menggunakan aplikasi Go-Food di Kota Malang ditentukan

utamanya oleh pekerjaan konsumen sebagai pelajar atau

mahasiswa, hal ini karena jenis pekerjaan pelajar atau

mahasiswa yang tinggi dalam konsumtif produk Ayam Uleg

Cak Abit serta lebih mengerti tentang tren aplikasi Go-food,

manfaat, dan efktivitas yang didapatkan dalam menggunakan

jasa Go-Food untuk mengurangi faktor-faktor yang

menyulitkan dalam pemenuhan kebutuhan dan keinginan akan

produk pangan sehingga proses belajar dan kegiatan di kampus

berjalan optimal. Hal ini sesuai dengan penelitian Agustin

(2017) yang menerangkan bahwa faktor profesi atau pekerjaan

berpengaruh positif pada penerapan teknologi aplikasi untuk

79%

5%7%

7%2% Pelajaran/Mahasiswa

Pegawai Negeri Sipil

Pegawai Swasta

Wiraswasta

Lain-lain

Page 96: TREN PENGGUNAAN APLIKASI GO-FOOD DALAM …repository.ub.ac.id/12290/1/Rylo Herdiansyah S.pdf · dilahirkan di Garut pada tanggal 23 Oktober 1995 sebagai putra ... (SMAN) 3 Cikarang

memudahkan proses kehidupan yang lebih baik, dikarenakan

kehidupan masyarakat saat ini hampir sepenuhnya

menggunakan teknologi komunikasi khususnya handphone

untuk menjalankan aktivitas.

4.3.5 Pendapatan

Tingkat pendapatan merupakan jumlah penghasilan

suatu individu yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan

bersama maupun perseorangan. Pendapatan dapat

mempengaruhi tingkat kosumtif dan tingkat keputusan

pembelian suatu produk sehingga mempengaruhi konsumen

dalam menciptakan tren penggunaan aplikasi Go-Food dalam

keputusan pembelian produk Ayam Uleg Cak Abit di Kota

Malang khususnya di Kecamatan Lowokwaru. Berdasarkan

tingkat pendapatan responden diperoleh data sebagai berikut.

Gambar 11. Karakteristik responden berdasarkan pendapatan

responden

9%

56%

19%

16%< Rp. 1.000.000

Rp. 1.000.000 - Rp.2.000.000

Rp. 2.000.000 - Rp.4.000.000

> Rp. 4.000.000

Page 97: TREN PENGGUNAAN APLIKASI GO-FOOD DALAM …repository.ub.ac.id/12290/1/Rylo Herdiansyah S.pdf · dilahirkan di Garut pada tanggal 23 Oktober 1995 sebagai putra ... (SMAN) 3 Cikarang

Gambar 11 menjelaskan bahwa karakteristik reponden

konsumen Ayam Uleg Cak Abit yang menggunakan aplikasi

Go-Food berdasarkan tingkat pendapatan responden. Hal ini

berasal dari nominal hasil kerja ataupun uang bulanan kiriman

dari orang tua untuk pelajar atau mahasiswa. Berdasarkan

grafik diatas menjelaskan bahwa sebagian besar responden

berpenghasilan dengan nominal Rp. 1.000.000 – Rp. 2.000.000

per bulan sebanyak 73 responden atau 56%.

Tren keputusan pembelian produk ayam olahan

menggunakan aplikasi Go-Food di Kota Malang ditentukan

utamanya oleh pendapatan konsumen yang berkisar Rp.

1.000.000 – Rp. 2.000.000, hal ini karena responden tersebut

memiliki pekerjaan dengan hasil yang cukup atau keadaan

ekonomi keluarga yang cukup selain itu pnghasilan antara Rp.

1.000.000 – Rp. 2.000.000 per bulan sebagian besar adalah

pelajar atau mahasiswa yang mendapatkan uang dari kiriman

orang tua nya. Semakin tinggi pendapatannya, maka semakin

tinggi pula kemampuan konsumen dalam melakukan

keputusan pembelian produk Ayam Uleg Cak Abit

menggunakan aplikasi Go-Food. Hal ini sesuai dengan

penelitian Hidayati dan Winarno (2014) yang menerangkan

bahwa adopsi kemajuan teknologi informasi dan komunikasi

dinilai sangat baik untuk meningkatkan pendapatan

masyarakat, dalam hal ini efisiensi teknologi aplikasi dapat

membantu dan memudahkan aktivitas-aktivitas yang selama

ini dilakukan. Seperti membeli makan siang yang memerlukan

waktu dan tenaga untuk dapat menjangkaunya, saat ini hanya

memerlukan aplikasi Go-Food untuk dapat memsan saat atau

sebelum jam makan siang. Selain itu di era modern saat ini

peran teknologi komunikasi dan informasi sudah bukan hal

yang sulit untuk dipelajari.

Page 98: TREN PENGGUNAAN APLIKASI GO-FOOD DALAM …repository.ub.ac.id/12290/1/Rylo Herdiansyah S.pdf · dilahirkan di Garut pada tanggal 23 Oktober 1995 sebagai putra ... (SMAN) 3 Cikarang

4.4 Distribusi Frekuensi Responden

Deskripsi distribusi item ini digunakan untuk

mengetahui frekuensi dan variasi jawaban responden terhadap

item-item pernyataan yang diajukan kepada responden yang

dicantumkan dalam kuesioner. Terdapat 5 macam jawaban

responden berdasarkan skor yang ada yaitu sangat setuju,

setuju, ragu, tidak setuju, dan sangat tidak setuju. Jawaban-

jawaban atau pilihan dari pernyataan yang diajukan kepada

responden tersebut selengkapnya dijelaskan sebagai berikut.

4.4.1 Distribusi Frekuensi Persepsi Konsumen Terhadap

Kualitas Layanan

Berdasarkan kuisioner yang telah diajukan terdapat

pernyataan dengan hasil skor atau penilaian yang terdiri dari

lima macam. Pilihan atau jawaban responden dapat dilihat pada

tabel berikut.

Tabel 1. Distribusi frekuensi persepsi konsumen terhadap

kualitas layanan

Kualitas Layanan (X6)

Variabel 5 4 3 2 1 Rata-

rata % % % % %

X6.1 Respon yang cepat 37.69 32.31 30.00 0.00 0 4.08

X6.2 Profesionalisme 20.77 55.38 23.85 0.00 0 3.97

X6.3 Penampilan driver 33.85 42.31 22.31 1.54 0 4.08

X6.4 Keamanan layanan 25.38 46.92 22.31 5.38 0 3.92

Rata-rata Variabel 3.99

Sumber : Data primer diolah (2018)

Page 99: TREN PENGGUNAAN APLIKASI GO-FOOD DALAM …repository.ub.ac.id/12290/1/Rylo Herdiansyah S.pdf · dilahirkan di Garut pada tanggal 23 Oktober 1995 sebagai putra ... (SMAN) 3 Cikarang

Tabel 1 menjelaskan bahwa dari 130 responden, untuk

nilai yang tertinggi adalah variabel kualitas layanan

berdasarkan respon yang cepat, responden yang menjawab

sangat setuju adalah sebesar 37,69% dengan jumlah responden

49 orang dan nilai rata-rata sebesar 4,08% dan variabel kualitas

layanan berdasarkan penampilan driver, responden yang

menjawab setuju adalah sebesar 55,38% dengan jumlah

responden 72 orang dan nilai rata-rata sebesar 4,08%. Nilai

yang terendah adalah variabel kualitas layanan berdasarkan

keamanan layanan, responden yang menjawab setuju adalah

sebesar 46,92% dengan jumlah responden 61 orang dan nilai

rata-rata 3,92%. Tabel 1 juga menjelaskan bahwa rata-rata

keseluruhan variabel adalah sebesar 3,99%, rentang nilai rata-

rata variabel berada pada 3,40-4,19 yang menunjukan bahwa

persepsi konsumen terhadap kualitas layanan sudah baik.

Tren keputusan pembelian produk ayam olahan

menggunakan aplikasi Go-Food di Kota Malang ditentukan

utamanya oleh faktor respon yang cepat dan penampilan driver

pada kinerja Go-Food dalam melakukan layanan kepada

konsumen dan yang kurang dipertimbangkan adalah faktor

keamanan layanan Go-Food dengan nilai rata-rata terendah.

Rata-rata tertinggi adalah persepsi konsumen terhadap

kualitas layanan berdasarkan respon yang cepat, hal tersebut

dikarenakan kinerja driver Go-Food dalam bekerja melayani

konsumen sesuai dengan profesionalisme yang telah

ditentukan oleh PT.Go-Jek Indonesia melalui standar

operasional prosedur (SOP) dan juga kecepatan dalam layanan

sudah ditentukan oleh perusahaan yaitu melayani maksimal

tidak lebih dari waktu yang dibutuhkan oleh konsumen, untuk

jarak masimal 20 kilometer maka waktu yang dibutuhkan

Page 100: TREN PENGGUNAAN APLIKASI GO-FOOD DALAM …repository.ub.ac.id/12290/1/Rylo Herdiansyah S.pdf · dilahirkan di Garut pada tanggal 23 Oktober 1995 sebagai putra ... (SMAN) 3 Cikarang

adalah kurang dari 60 menit sedangkan untuk jarak dekat tidak

kurang dari 30 menit.

4.4.2 Distribusi Frekkuensi Persepsi Konsumen Terhadap

Sistem Pembelian

Berdasarkan kuisioner yang telah diajukan terdapat

pernyataan dengan hasil skor atau penilaian yang terdiri dari

lima macam. Pilihan atau jawaban responden dapat dilihat pada

tabel berikut.

Tabel 2. Distribusi frekuensi persepsi konsumen terhadap

sistem pembelian

Sistem Pembelian (X7)

Variabel 5 4 3 2 1 Rata-

rata % % % % %

X7.1 Cash on carry 29.23 50.77 20.00 0.00 0.00 4.09

X7.2 Go-Pay 29.23 55.38 15.38 0.00 0.00 4.14

X7.3 Manual order 28.46 43.08 28.46 0.00 0.00 4.00

X7.4 Standar

operasional prosedur 26.92 54.62 15.38 3.08 0.00 4.05

Rata-rata Variabel 4.06

Sumber : Data primer diolah (2018)

Tabel 2 menjelaskan bahwa dari 130 responden, untuk

nilai yang tertinggi adalah variabel sistem pembelian

berdasarkan transaksi Go-Pay, responden yang menjawab

setuju adalah sebesar 55,38% dengan jumlah responden 72

orang dan nilai rata-rata sebesar 4,14%. Nilai yang terendah

adalah variabel sistem pembelian berdasarkan manual order,

responden yang menjawab setuju adalah sebesar 43,08%

Page 101: TREN PENGGUNAAN APLIKASI GO-FOOD DALAM …repository.ub.ac.id/12290/1/Rylo Herdiansyah S.pdf · dilahirkan di Garut pada tanggal 23 Oktober 1995 sebagai putra ... (SMAN) 3 Cikarang

dengan jumlah responden 56 orang dan nilai rata-rata 4,00%.

Tabel 2 juga menjelaskan bahwa rata-rata keseluruhan variabel

adalah sebesar 4,06%, rentang nilai rata-rata variabel berada

pada 4,20-5,00 yang menunjukan bahwa persepsi konsumen

terhadap sistem pembelian sudah sangat baik.

Tren keputusan pembelian produk ayam olahan

menggunakan aplikasi Go-Food di Kota Malang ditentukan

utamanya oleh faktor transaksi Go-Pay pada sistem pembelian

Go-Food dalam melakukan layanan kepada konsumen dan

yang kurang dipertimbangkan adalah faktor manual order

dengan nilai rata-rata terendah.

Rata-rata tertinggi adalah persepsi konsumen terhadap

sistem pembelian berdasarkan Go-Pay, hal tersebut

dikarenakan hal tersebut dikarenakan sistem pembelian yang

dilakukan oleh Go-Food untuk melakukan pembelian produk

yang dipesan oleh konsumen melalui aplikasi Go-Food sudah

sesuai ketentuan dari PT.Go-Jek Indonesia yang

mengutamakan layanan yang sesuai kebutuhan konsumen saat

ini dan juga konsumen lebih banyak melakukan pembelian

dengan sistem pembelian Go-Pay sehingga konsumen dapat

memesan produk tanpa uang tunai, dengan sistem transaksi Go-

Pay akan meningkatkan kemudahan dan efisiensi dalam

pembayaran, selain itu sistem yang diberlakukan oleh Go-Pay

sudah terintegrasi sistem keamanan yang baik sehingga rasa

aman dan akses yang mudah menciptakan nilai tambah pada

produk dan jasa layanan Go-Food.

4.4.3 Distribusi Frekuensi Persepsi Konsumen Terhadap

Produk Ayam Olahan (Ayam Uleg Cak Abit)

Berdasarkan kuisioner yang telah diajukan terdapat

pernyataan dengan hasil skor atau penilaian yang terdiri dari

Page 102: TREN PENGGUNAAN APLIKASI GO-FOOD DALAM …repository.ub.ac.id/12290/1/Rylo Herdiansyah S.pdf · dilahirkan di Garut pada tanggal 23 Oktober 1995 sebagai putra ... (SMAN) 3 Cikarang

lima macam. Pilihan atau jawaban responden dapat dilihat pada

tabel berikut.

Tabel 3. Distribusi frekuensi persepsi konsumen terhadap

produk ayam olahan

Produk Ayam Olahan "Ayam Uleg Cak Abit" (X8)

Variabel 5 4 3 2 1 Rata-

rata % % % % %

X8.1 Rasa 27.69 36.15 32.31 3.85 0.00 3.88

X8.2 Variasi

menu 21.54 61.54 13.85 3.08 0.00 4.02

X8.3 Kemasan 26.15 50.00 19.23 4.62 0.00 3.98

X8.4 Kualitas

produk 18.46 41.54 36.15 3.85 0.00 3.75

Rata-rata Variabel 3.92

Sumber : Data primer diolah (2018)

Tabel 3 menjelaskan bahwa dari 130 responden, untuk

nilai yang tertinggi adalah variabel Produk Ayam Olahan

“Ayam Uleg Cak Abit” berdasarkan variasi menu yang

menjawab setuju adalah sebesar 61,54% dengan jumlah

responden 80 orang dan nilai rata-rata sebesar 4,02%. Nilai

yang terendah adalah variabel Produk Ayam Olahan “Ayam

Uleg Cak Abit” berdasarkan kualitas produk, responden yang

menjawab setuju adalah sebesar 41,54% dengan jumlah

responden 54 orang dan nilai rata-rata 3,75%. Tabel 3 juga

menjelaskan bahwa rata-rata keseluruhan variabel adalah

sebesar 3,92%, rentang nilai rata-rata variabel berada pada

3,40-4,19 yang menunjukan bahwa persepsi konsumen

terhadap produk ayam olahan sudah baik.

Page 103: TREN PENGGUNAAN APLIKASI GO-FOOD DALAM …repository.ub.ac.id/12290/1/Rylo Herdiansyah S.pdf · dilahirkan di Garut pada tanggal 23 Oktober 1995 sebagai putra ... (SMAN) 3 Cikarang

Tren keputusan pembelian produk ayam olahan

menggunakan aplikasi Go-Food di Kota Malang ditentukan

utamanya oleh faktor produk ayam olahan berdasarkan variasi

menu dan yang kurang dipertimbangkan adalah faktor kualitas

produk dengan nilai rata-rata terendah.

Rata-rata tertinggi adalah persepsi konsumen terhadap

variasi menu pada produk yang ada di Ayam Uleg Cak Abit.

Faktor variasi menu dapat menentukan keputusan pembelian

suatu produk karena pilihan variasi menu produk yang

bermacam-macam seperti variasi menu pilihan ayam olahan,

variasi menu tambahan, dan variasi menu minuman.

4.4.4 Distribusi Frekuensi Persepsi Konsumen Terhadap

Promosi

Berdasarkan kuisioner yang telah diajukan terdapat

pernyataan dengan hasil skor atau penilaian yang terdiri dari

lima macam. Pilihan atau jawaban responden dapat dilihat pada

tabel berikut.

Tabel 4. Distribusi frekuensi persepsi konsumen terhadap

promosi

Promosi (X9)

Variabel 5 4 3 2 1 Rata-

rata % % % % %

X9.1 Go-Pay Delivery

promo 26.92 35.38 27.69 10.00 0.00 3.79

X9.2 Gratis tambahan

menu 12.31 60.00 26.15 1.54 0.00 3.83

X9.3 Event bulanan

Go-Food 23.85 43.08 31.54 1.54 0.00 3.89

X9.4 Viral marketing 27.69 37.69 29.23 5.38 0.00 3.88

Rata-rata Variabel 3.87

Sumber : Data primer diolah (2018)

Page 104: TREN PENGGUNAAN APLIKASI GO-FOOD DALAM …repository.ub.ac.id/12290/1/Rylo Herdiansyah S.pdf · dilahirkan di Garut pada tanggal 23 Oktober 1995 sebagai putra ... (SMAN) 3 Cikarang

Tabel 4 menjelaskan bahwa dari 130 responden, untuk

nilai tertinggi adalah variabel promosi berdasarkan event

bulanan Go-Food, responden yang menjawab setuju adalah

sebesar 43,08% dengan jumlah responden 56 orang dengan

nilai rata-rata sebesar 3,89%. Nilai yang terendah adalah

variabel promosi berdasarkan Go-Pay delivery promo,

responden yang menjawab setuju adalah sebesar 35,38%

dengan jumlah responden 46 orang dan nilai rata-rata sebesar

3,79%. Tabel 4 juga menjelaskan bahwa rata-rata keseluruhan

variabel adalah sebesar 3,87%, rentang nilai rata-rata variabel

berada pada 3,40-4,19 yang menunjukan bahwa persepsi

konsumen terhadap promosi sudah baik.

Tren keputusan pembelian produk ayam olahan

menggunakan aplikasi Go-Food di Kota Malang ditentukan

utamanya oleh faktor promosi berdasarkan event bulanan Go-

Food sedangkan yang kurang dipertimbangkan adalah faktor

Go-Pay delivery promo dengan nilai rata-rata terendah.

Rata-rata tertinggi adalah persepsi konsumen terhadap

event bulanan Go-Food yang ada di Ayam Uleg Cak Abit.

Faktor event bulanan Go-Food dapat menentukan keputusan

pembelian suatu produk karena promosi tersebut terkadang

membuat konsumen melakukan keputusan pembelian dengan

pertimbangan keuntungan yang didapat jika memanfaatkan

promosi event bulanan tersebut dan efisien promosi event

bulanan yang menarik.

4.4.5 Distribusi Frekuensi Persepsi Konsumen Terhadap

Harga

Berdasarkan kuisioner yang telah diajukan terdapat

pernyataan dengan hasil skor atau penilaian yang terdiri dari

Page 105: TREN PENGGUNAAN APLIKASI GO-FOOD DALAM …repository.ub.ac.id/12290/1/Rylo Herdiansyah S.pdf · dilahirkan di Garut pada tanggal 23 Oktober 1995 sebagai putra ... (SMAN) 3 Cikarang

lima macam. Pilihan atau jawaban responden dapat dilihat pada

tabel berikut.

Tabel 5. Distribusi frekuensi persepsi konsumen terhadap

harga

Harga (X10)

Variabel 5 4 3 2 1 Rata-

rata % % % % %

X10.1 Keterjangkauan harga

produk 31.54 38.46 25.38 4.62 0.00 3.97

X10.2 Kesesuaian harga

dengan kualitas produk 26.92 37.69 29.23 6.15 0.00 3.85

X10.3 Kesesuaian harga

dengan manfaat 34.62 36.92 20.77 7.69 0.00 3.98

X10.4 Diskon 30.77 30.77 30.00 8.46 0.00 3.84

Rata-rata Variabel 3.89

Sumber : Data primer diolah (2018)

Tabel 5 menjelaskan bahwa dari 130 responden, untuk

nilai tertinggi adalah variabel harga berdasarkan kesesuaian

harga dengan manfaat, responden yang menjawab setuju

adalah sebesar 36,62% dengan jumlah responden 48 orang dan

nilai rata-rata sebesar 3,98%. Nilai terendah adalah variabel

harga berdasarkan diskon, responden yang menjawab setuju

adalah sebesar 30,77% dengan jumlah responden 40 orang dan

nilai rata-rata sebesar 3.84%. Tabel 5 juga menjelaskan bahwa

rata-rata keseluruhan variabel adalah sebesar 3,89%, rentang

nilai rata-rata variabel berada pada 3,40-4,19 yang menunjukan

bahwa persepsi konsumen terhadap harga sudah baik.

Tren keputusan pembelian produk ayam olahan

menggunakan aplikasi Go-Food di Kota Malang ditentukan

Page 106: TREN PENGGUNAAN APLIKASI GO-FOOD DALAM …repository.ub.ac.id/12290/1/Rylo Herdiansyah S.pdf · dilahirkan di Garut pada tanggal 23 Oktober 1995 sebagai putra ... (SMAN) 3 Cikarang

utamanya oleh faktor harga berdasarkan kesesuaian harga

dengan manfaat dan yang kurang dipertimbangkan adalah

faktor harga berdasarkan kesesuaian harga dengan kualitas

produk karena nilai rata-rata yang terendah.

Faktor kesesuaian harga dengan manfaat yang

didapatkan oleh konsumen dirasa sangat menentukan

keputusan pembelian karena manfaat adalah suatu kelebihan

yang didapatkan konsumen dalam hal psikologis kaitannya

dengan rasa puas yang diperoleh konsumen sehingga

menentukan dalam pembelian selanjutnya.

4.4.6 Distribusi Frekuensi Tren Keputusan Pembelian

Produk Ayam Olahan Menggunakan Aplikasi Go-Food

Berdasarkan kuisioner yang telah diajukan terdapat

pernyataan dengan hasil skor atau penilaian yang terdiri dari

lima macam. Pilihan atau jawaban responden dapat dilihat pada

tabel berikut.

Tabel 6. Distribusi frekuensi tren keputusan pembelian produk

ayam olahan menggunakan aplikasi go-food

Sumber : Data primer diolah (2018)

Tren Keputusan Pembelian Produk Ayam Olahan Menggunakan Aplikasi Go-Food (Y)

Variabel 5 4 3 2 1 Rata-

rata % % % % %

Y1 Pengaruh Tren Penggunaan

Aplikasi Go-Food Pada Tahun

Sebelumnya 40.00 32.31 19.23 8.46 0.00 4.04 Y2 Kepuasan melakukan pembelian

produk ayam olahan menggunakan

aplikasi Go-Food 20.77 56.15 22.31 0.77 0.00 3.97 Y3 Kebutuhan pelayanan yang cepat 30.77 40.77 26.92 1.54 0.00 4.01

Y4 Coba-coba 18.46 45.38 27.69 8.46 0.00 3.74

Rata-rata Variabel 3.91

Page 107: TREN PENGGUNAAN APLIKASI GO-FOOD DALAM …repository.ub.ac.id/12290/1/Rylo Herdiansyah S.pdf · dilahirkan di Garut pada tanggal 23 Oktober 1995 sebagai putra ... (SMAN) 3 Cikarang

Tabel 6 menjelaskan bahwa dari 130 responden, untuk

nilai rata-rata tertinggi adalah variabel tren keputusan

pembelian produk ayam olahan menggunakan aplikasi Go-

Food berdasarkan pengaruh tren penggunaan aplikasi Go-Food

pada tahun sebelumnya, responden yang menjawab sangat

setuju adalah sebesar 40,00% dengan jumlah responden 52

orang dan nilai rata-rata sebesar 4,04%. Nilai rata-rata terendah

adalah variabel tren keputusan pembelian produk ayam olahan

menggunakan aplikasi Go-Food berdasarkan coba-coba,

responden yang menjawab setuju adalah sebesar 45,38%

dengan jumlah responden 59 orang dan nilai rata-rata 3,74%.

Tabel 6 juga menjelaskan bahwa rata-rata keseluruhan variabel

adalah sebesar 3,91%, rentang nilai rata-rata variabel berada

pada 3,40-4,19 yang menunjukan bahwa tren keputusan

pembelian produk melalui aplikasi Go-Food sudah baik.

Tren keputusan pembelian produk ayam olahan

menggunakan aplikasi Go-Food di Kota Malang ditentukan

utamanya oleh faktor dan pengaruh tren penggunan aplikasi

Go-Food pada tahun sebelumnya dan yang kurang

dipertimbangkan adalah faktor kebutuhan akan layanan yang

cepat. Tren penggunaan aplikasi Go-Food pada tahun

sebelumnya sangat mempengaruhi kondisi tren selanjutnya,

peningkatan tren ini tidak terlepas dari dampak peningkatan

pengguna internet dan perubahan gaya hidup masyarakat yang

semakin modern. Faktor lain yang membuat meningkatnya tren

keputusan pembelian produk ayam olahan menggunakan

aplikasi Go-Food adalah kepuasan konsumen dalam

melakukan pembelian menggunakan aplikasi Go-Food.

Page 108: TREN PENGGUNAAN APLIKASI GO-FOOD DALAM …repository.ub.ac.id/12290/1/Rylo Herdiansyah S.pdf · dilahirkan di Garut pada tanggal 23 Oktober 1995 sebagai putra ... (SMAN) 3 Cikarang

4.5 Uji Instrumen Penelitian

Kuisioner dalam penelitian ini digunakan sebagai alat

analisa. Maka didalam analisa yang dilakukan lebih bertumpu

pada skor responden pada setiap pengamatan. Sedangkan benar

tidaknya skor responden tersebut tergantung pada

pengumpulan data. Instrument pengumpulan data yang baik

harus memenuhi dua persyaratan yaitu valid dan reliabel.

4.5.1 Uji Validitas

Pengujian validitas sangat diperlukan dalam suatu

penelitian, khususnya yang menggunakan kuisioner dalam

memperoleh data. Pengujian validitas dimaksudkan untuk

mengetahui keabsahan menyangkut pemahaman mengenai

keabsahan antara konsep dan kenyataan empiris. Uji validitas

adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat kevalidan suatu

instrument. Sebuah instrument dikatakan valid apabila mampu

mengukur apa yang ingin diukur atau dapat mengungkapkan

data dari variabel yang diteliti secara tepat. Tinggi rendahnya

validitas instrument menunjukan sejauh mana data yang

terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang variabel

yang dimaksud.

Kriteria pengujian untuk menerima atau menolak

hipotesis adanya pernyataan yang valid atau tidak valid dapat

dilakukan dengan rumus :

r hitung > r tabel, terdapat data yang valid pada tingkat

kesalahan (𝛼) 5%

r hitung < r tabel, tidak terdapat data yang valid pada tingkat

kesalahan (𝛼) 5%

Page 109: TREN PENGGUNAAN APLIKASI GO-FOOD DALAM …repository.ub.ac.id/12290/1/Rylo Herdiansyah S.pdf · dilahirkan di Garut pada tanggal 23 Oktober 1995 sebagai putra ... (SMAN) 3 Cikarang

Pengujian validitas yang dilakukan dengan

menggunakan program SPSS for Windowsver 23.00, dengan

menggunakan korelasi product moment menghasilkan nilai

masing-masing item pernyataan dengan skor item pernyataan

secara keseluruhan dan untuk lebih jelasnya disajikan dalam

tabel sebagai berikut.

Page 110: TREN PENGGUNAAN APLIKASI GO-FOOD DALAM …repository.ub.ac.id/12290/1/Rylo Herdiansyah S.pdf · dilahirkan di Garut pada tanggal 23 Oktober 1995 sebagai putra ... (SMAN) 3 Cikarang

Tabel 7. Uji validitas variabel

Variabel Item R

Hitung R Tabel Kesimpulan

(X6) Kualitas

Layanan

X6.1 0,797 0,1723 Valid

X6.2 0,547 0,1723 Valid

X6.3 0,822 0,1723 Valid

X6.4 0,617 0,1723 Valid

(X7) Sistem

Pembelian

X7.1 0,590 0,1723 Valid

X7.2 0,623 0,1723 Valid

X7.3 0,614 0,1723 Valid

X7.4 0,515 0,1723 Valid

(X8) Produk

Ayam Olahan

X8.1 0,716 0,1723 Valid

X8.2 0,724 0,1723 Valid

X8.3 0,685 0,1723 Valid

X8.4 0,593 0,1723 Valid

(X9) Promosi

X9.1 0,828 0,1723 Valid

X9.2 0,585 0,1723 Valid

X9.3 0,696 0,1723 Valid

X9.4 0,691 0,1723 Valid

(X10) Harga

X10.1 0,761 0,1723 Valid

X10.2 0,770 0,1723 Valid

X10.3 0,790 0,1723 Valid

X10.4 0,671 0,1723 Valid

(Y) Tren

Keputusan

Pembelian

Produk Ayam

Olahan

Menggunakan

Aplikasi Go-

Food

Y1 0,771 0,1723 Valid

Y2 0,709 0,1723 Valid

Y3 0,658 0,1723 Valid

Y4 0,609 0,1723 Valid

Sumber : Data primer diolah (2018)

Page 111: TREN PENGGUNAAN APLIKASI GO-FOOD DALAM …repository.ub.ac.id/12290/1/Rylo Herdiansyah S.pdf · dilahirkan di Garut pada tanggal 23 Oktober 1995 sebagai putra ... (SMAN) 3 Cikarang

Tabel 7 diatas menjelaskan bahwa nilai sig. r indikator

pernyataan lebih kecil dari 5% (𝛼 = 0,05) atau nilai r hitung

lebih besar dari r tabel (0,1723) yang berarti tiap-tiap indikator

variabel adalah valid, sehingga dapat disimpulkan bahwa

indikator-indikator tersebut dapat digunakan untuk mengukur

variabel peneitian.

4.5.2 Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas menunjukan tingkat kemantapan,

ketepatan, dan keajegan suatu alat ukur atau uji yang digunakan

untuk mengetahui sejauh mana pengukuran relative konsisten

apabila dilakukan pengukuran ulang. Uji ini digunakan untuk

mengetahui sejauh mana jawaban seseorang konsisten atau

stabil dari waktu ke waktu.

Teknik pengujian reliabilitas adalah dengan

menggunakan nilai koefisien reliabilitas alpha. Kriteria

pengambilan keputusannya adalah apabila nilai dari koefisien

reliabilitas alpha lebih besar dari 0,5 maka variabel tersebut

sudah reliabel (handal).

Page 112: TREN PENGGUNAAN APLIKASI GO-FOOD DALAM …repository.ub.ac.id/12290/1/Rylo Herdiansyah S.pdf · dilahirkan di Garut pada tanggal 23 Oktober 1995 sebagai putra ... (SMAN) 3 Cikarang

Tabel 8. Uji reliabilitas variabel

Variabel

Item

Cronbach's

Alpha Kesimpulan

(X6) Kualitas

Layanan

X6.1 0,800 Reliabel

X6.2 0,800 Reliabel

X6.3 0,797 Reliabel

X6.4 0,797 Reliabel

(X7) Sistem

Pembelian

X7.1 0,808 Reliabel

X7.2 0,813 Reliabel

X7.3 0,811 Reliabel

X7.4 0,800 Reliabel

(X8) Produk

Ayam Olahan

X8.1 0,803 Reliabel

X8.2 0,801 Reliabel

X8.3 0,800 Reliabel

X8.4 0,798 Reliabel

(X9) Promosi

X9.1 0,791 Reliabel

X9.2 0,800 Reliabel

X9.3 0,799 Reliabel

X9.4 0,795 Reliabel

(X10) Harga

X10.1 0,807 Reliabel

X10.2 0,805 Reliabel

X10.3 0,803 Reliabel

X10.4 0,811 Reliabel

(Y) Tren

Keputusan

Pembelian

Produk Ayam

Olahan

Menggunakan

Aplikasi Go-

Food

Y1 0,792 Reliabel

Y2 0,796 Reliabel

Y3 0,797 Reliabel

Y4 0,801 Reliabel

Sumber : Data primer diolah (2018)

Page 113: TREN PENGGUNAAN APLIKASI GO-FOOD DALAM …repository.ub.ac.id/12290/1/Rylo Herdiansyah S.pdf · dilahirkan di Garut pada tanggal 23 Oktober 1995 sebagai putra ... (SMAN) 3 Cikarang

Tabel 8 menginterpretasikan bahwa nilai dari alpha Cronbach

untuk semua variabel lebih besar dari 0,5. Ketentuan yang telah

disebutkan sebelumnya maka semua variabel yang digunakan

untuk penelitian reliabel.

4.5.3 Hasil Analisis Faktor

Analisis faktor pada prinsipnya digunakan untuk

meringkas sejumlah komponen menjadi lebih sedikit dan

menamakannya sebagai faktor. Dalam analisis ini akan

diidentifikasikan beberapa komponen untuk disajikan dalam

bentuk yang lebih sederhana.

a) Pemilihan Komponen

Hasil pengisian kuisioner secara keseluruhan

diuji dengan menggunakan Kaiser Meyer Olkin (KMO)

Measure of Sampling Adequacy, yaitu indeks yang

digunakan untuk menguji ketepatan analisis faktor.

Sampel diterima jika nilai KMO Measure of Sampling

(MSA) > 0,5. Indeks anti image berkisar antara 0

sampai 1. Indeks akan menjadi satu jika semua unsur

matrik korelasi bernilai nol, yang menunjukan bahwa

semua atribut dapat diprediksi tanpa kesalahan.

Artinya bahwa jika indeks anti image nilainya

mendekati satu maka akan semakin menunjukan

bahwa semua atribut dapat diprediksi dengan

kesalahan semakin kecil. Nilai KMO dapat dilihat pada

tabel 9.

Page 114: TREN PENGGUNAAN APLIKASI GO-FOOD DALAM …repository.ub.ac.id/12290/1/Rylo Herdiansyah S.pdf · dilahirkan di Garut pada tanggal 23 Oktober 1995 sebagai putra ... (SMAN) 3 Cikarang

Tabel 9. Nilai KMO

KMO and Bartlett's Test

Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling

Adequacy. .666

Bartlett's Test of Sphericity Approx.

Chi-

Square

476.255

df 120

Sig. .000

Sumber : Data primer diolah (2018)

Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling

Adequacy adalah suatu statistik yang mengindikasikan

proporsi keragaman pada komponen yang dapat dibuat

landasan penggunaan analisis faktor. Nilai yang tinggi

yaitu mendekati 1,0 umumnya mengidikasikan analisis

faktor sangat bermanfaat digunakan pada data. Jika

nilainya lebih kecil dari 0,50 maka hasil analisis faktor

akan menjadi kurang bermanfaat. Bartlett’s test of

sphericity menguji hipotesis apakah matriks korelasi

merupakan matriks identitas, yang akan

mengindikasikan bahwa komponen yang digunakan

tidak saling berkorelasi dan sesuai untuk digunakan

analisis faktor. Berdasarkan pada tabel 10 menunjukan

nilai KMO semua variabel lebih dari 0,50 (KMO > 0,50)

dengan nilai sig. pada uji Bartlett 0,000 (< 0,05) yang

berarti data dapat diproses lebih lanjut dan hasil analisis

faktor akan bermanfaat untuk data tersebut.

Page 115: TREN PENGGUNAAN APLIKASI GO-FOOD DALAM …repository.ub.ac.id/12290/1/Rylo Herdiansyah S.pdf · dilahirkan di Garut pada tanggal 23 Oktober 1995 sebagai putra ... (SMAN) 3 Cikarang

Tabel 10. Hasil penggolongan analisis faktor

Keterangan Factor Loading

1 2 3 4 5 6

Indeks 1 Persepsi Konsumen

Terhadap Harga

X10.2 Kesesuaian harga

dengan kualitas produk 0,894

X9.3 Event bulanan Go-Food 0,786

X8.3 Variasi menu 0,774

X10.1 Keterjangkauan harga

produk 0,665

Indeks 2 Kinerja Driver Go-

Food

X7.4 Standar operasional

prosedur 0,873

X6.3 Penampilan driver 0,791

Indeks 3 Promosi Go-Food

dan Mitra Go-Food

X9.2 Gratis tambahan menu 0,834

X9.1 Go-Pay delivery promo 0,721

X10.4 Diskon 0,716

Indeks 4 Produk Ayam

Olahan

X8.1 Rasa 0,808

X10.3 Kesesuaian harga

dengan manfaat 0,782

X8.2 Kemasan 0,639

Indeks 5 Sistem Layanan

Go-Food

X7.1 Cash on carry 0,778

X6.4 Keamanan layanan 0,731

Indeks 6 Sistem Transaksi

X6.1 Respon yang cepat 0,679

X7.2 Go-Pay 0,772

Variance (%) 19,681 13,682 10,191 8,400 8,011 6,783

Sumber : Data primer diolah (2018)

Page 116: TREN PENGGUNAAN APLIKASI GO-FOOD DALAM …repository.ub.ac.id/12290/1/Rylo Herdiansyah S.pdf · dilahirkan di Garut pada tanggal 23 Oktober 1995 sebagai putra ... (SMAN) 3 Cikarang

Indeks 1 Persepsi Konsumen Terhadap Harga

Indeks persepsi konsumen terhadap harga merupakan

suatu variabel baru yang tersusun dari hasil analisis faktor.

Beberapa komponen subvariabel yang saling terkait dan

membentuk suatu indeks yang terdiri dari faktor kesesuaian

harga dengan kualitas produk; event bulanan Go-Food; variasi

menu; dan keterjangkauan harga produk.

Indeks persepsi konsumen terhadap harga berkaitan

dengan aspek persepsi konsumen dalam pertimbangan harga

berdasarkan manfaat yang diperoleh, kualitas produk,

keterjangkauan harga dan diskon untuk melakukan suatu

keputusan pembelian produk ayam olahan menggunakan

aplikasi Go-Food.

Indeks 2 Kinerja Driver Go-Food

Indeks kinerja driver Go-Food merupakan suatu variabel

baru yang tersusun dari hasil analisis faktor. Beberapa

komponen subvariabel yang saling terkait dan membentuk

suatu indeks yang terdiri dari faktor standar operasional

prosedur dan penampilan driver. Indeks kinerja driver Go-

Food berkaitan dengan aspek minat konsumen dalam

melakukan keputusan pembelian produk ayam olahan

menggunakan aplikasi Go-Food berdasarkan penilaian faktor

standar operasional prosedur driver kepada konsumen dan

faktor penampilan driver yang sesuai dengan ketentuan atribut

PT.Go-Jek Indonesia.

Indeks 3 Promosi Go-Food dan Mitra Go-Food

Indeks promosi Go-Food dan mitra Go-Food merupakan

suatu variabel baru yang tersusun dari hasil analisis faktor.

Beberapa komponen subvariabel yang saling terkait dan

Page 117: TREN PENGGUNAAN APLIKASI GO-FOOD DALAM …repository.ub.ac.id/12290/1/Rylo Herdiansyah S.pdf · dilahirkan di Garut pada tanggal 23 Oktober 1995 sebagai putra ... (SMAN) 3 Cikarang

membentuk suatu indeks yang terdiri dari faktor gratis

tambahan menu; Go-Pay delivery promo; dan diskon. Indeks

promosi Go-Food dan mitra Go-Food berkaitan dengan aspek

sugesti yang diberikan oleh Go-Food dan mitra Go-Food dalam

bentuk promo produk dan layanan sehingga diharapkan dapat

meningkatkan minat konsumen dalam melakukan keputusan

pembelian produk yam olahan menggunakan aplikasi Go-

Food.

Indeks 4 Produk Ayam Olahan

Indeks produk ayam olahan merupakan suatu variabel

baru yang tersusun dari hasil analisis faktor. Beberapa

komponen subvariabel yang saling terkait dan membentuk

suatu indeks yang terdiri dari faktor rasa, kesesuaian harga

dengan manfaat, dan kemasan produk ayam olahan. Indeks

produk ayam olahan berkaitan dengan aspek yang menjadi

daya tarik untuk konsumen agar melakukan keputusan

pembelin produk ayam olahan karena pertimbangan cita rasa

yang ditawarkan oleh “Ayam Uleg Cak Abit”, kemasan yang

sudah sesuai dengan food grade sehingga aman untuk produk

tersebut dikonsumsi konsumen, dan variasi menu produk yang

ada cukup banyak dan bervariasi sehingga konsumen tidak

merasa bosan dengan produk “Ayam Uleg Cak Abit”.

Indeks 5 Sistem Layanan Go-Food

Indeks sistem layanan Go-Food merupakan suatu

variabel baru yang tersusun dari hasil analisis faktor. Beberapa

komponen subvariabel yang saling terkait dan membentuk

suatu indeks yang terdiri dari faktor cash on carry dan kemanan

layanan. Indeks sistem layanan Go-Food berkaitan dengan

aspek layanan pengantar makanan dan keamanan layanan

Page 118: TREN PENGGUNAAN APLIKASI GO-FOOD DALAM …repository.ub.ac.id/12290/1/Rylo Herdiansyah S.pdf · dilahirkan di Garut pada tanggal 23 Oktober 1995 sebagai putra ... (SMAN) 3 Cikarang

transaksi yang diberikan Go-Food dalam melayani pemesanan

produk konsumen dengan standar operasional prosedur yang

telah ditetapkan oleh PT.Go-Jek Indonesia sehingga konsumen

mendapatkan layanan yang terbaik dan sesuai dengan

kebutuhan.

Indeks 6 Sistem Transaksi

Indeks sistem transaksi merupakan suatu variabel baru

yang tersusun dari hasil analisis faktor. Beberapa komponen

subvariabel yang saling terkait dan membentuk suatu indeks

yang terdiri dari faktor respon yang cepat dan transaksi melalui

Go-Pay. Indeks sistem transaksi berkaitan dengan aspek proses

transaksi yang disediakan pihak Go-Food untuk konsumen

dalam meningkatkan kemudahan transaksi, keamanan

transaksi dan efisensi transaksi serta respon driver pada

konsumen yang cepat sehingga tren penggunaan aplikasi Go-

Food dalam pemesanan produk ayam olahan meningkat.

4.5.4 Asumsi-asumsi Klasik

Asumsi-asumsi klasik ini harus dilakukan pengujiannya

untuk memenuhi penggunaan regresi berganda. Sebelum

diadakan perhitungan regresi berganda melalui alat bantu yaitu

SPSS for Windows version 23.00, diadakan pengujian uji

asumsi klasik. Hasil pengujian disajikan sebagai berikut.

a. Uji Normalitas

Uji ini dilakukan untuk mengetahui apakah

nilai residual tersebar normal atau tidak. Prosedur uji

ini dilakukan dengan uji Kolmogorov-smirnov.

Page 119: TREN PENGGUNAAN APLIKASI GO-FOOD DALAM …repository.ub.ac.id/12290/1/Rylo Herdiansyah S.pdf · dilahirkan di Garut pada tanggal 23 Oktober 1995 sebagai putra ... (SMAN) 3 Cikarang

Tabel 11. Hasil uji normalitas (Kolmogorov-smirnov)

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 130

Normal Parametersa,b Mean .0000000

Std.

Deviation 1.50014833

Most Extreme

Differences

Absolute .042

Positive .042

Negative -.022

Test Statistic .042

Asymp. Sig. (2-tailed) ,200c,d

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

c. Lilliefors Significance Correction.

d. This is a lower bound of the true significance.

Sumber : Data Primer diolah (2018)

Tabel 11 menjelaskan bahwa nilai sig.

sebesar 0,200 atau lebih besar dari 0,05 maka

ketentuan H0 diterima yaitu bahwa asumsi

normalitas terpenuhi.

Berdasarkan uji Probability Plot

didapatkan bahwa titik-titik data sudah

menyebar mengikuti garis diagonal, sehingga

dikatakan bahwa residual sudah menyebar

secara distribusi normal.

Page 120: TREN PENGGUNAAN APLIKASI GO-FOOD DALAM …repository.ub.ac.id/12290/1/Rylo Herdiansyah S.pdf · dilahirkan di Garut pada tanggal 23 Oktober 1995 sebagai putra ... (SMAN) 3 Cikarang

b. Uji Autokorelasi

Autokorelasi dapat terjadi karena

disebabkan oleh bias atau penggunaan bentuk

fungsi yang salah. Autokorelasi dapat dideteksi

menggunakan uji Pearson Correlation.

Autokorelasi dapat terjadi jika hasil korelasi > 0,5;

menyimpulkan bahwa terjadi korelasi antara

variabel satu dengan lainnya.

Tabel 12. Uji autokorelasi (pearson correlation)

Sumber : Data Primer diolah (2018)

Berdasarkan hasil uji autokorelasi menggunakan

pearson correlation pada tabel 12, dapat diketahui bahwa nilai

Page 121: TREN PENGGUNAAN APLIKASI GO-FOOD DALAM …repository.ub.ac.id/12290/1/Rylo Herdiansyah S.pdf · dilahirkan di Garut pada tanggal 23 Oktober 1995 sebagai putra ... (SMAN) 3 Cikarang

pearson correlation < 0,5. Hal tersebut menunjukan bahwa

tidak terjadi autokorelasi antar variabel. Uji asumsi klasik yang

digunakan sudah memenuhi syarat untuk dilanjutkan

menggunakan analisis regresi berganda.

4.5.5 Analisis Regresi Berganda

Analisis regresi pada dasarnya adalah studi mengenai

ketergantungan variabel dependen (terikat) dengan satu atau

lebih variabel independen (bebas), dengan tujuan untuk

mengestimasi dan atau memprediksi rata-rata populasi atau

nilai rata-rata variabel dependen berdasarkan nilai variabel

independen. Analisis regresi ini digunakan untuk menghitung

besarnya pengaruh antara indeks persepsi konsumen terhadap

harga, indeks kinerja driver Go-Food,indeks promosi Go-Food

dan mitra Go-Food, indeks produk ayam olahan, indeks sistem

layanan Go-Food, dan indeks sistem transaksi berpengaruh

terhadap variabel terikat yaitu Tren Keputusan Pembelian

Produk Ayam Olahan Menggunakan Aplikasi Go-Food.

Page 122: TREN PENGGUNAAN APLIKASI GO-FOOD DALAM …repository.ub.ac.id/12290/1/Rylo Herdiansyah S.pdf · dilahirkan di Garut pada tanggal 23 Oktober 1995 sebagai putra ... (SMAN) 3 Cikarang

Tabel 13. Faktor yang mempengaruhi tren pembelian produk

ayam olahan menggunakan aplikasi go-food di

Kecamatan Lowokwaru Kota Malang

Sumber : Data Primer diolah (2018)

Variabel Coefficient

Regression

Konstanta 2,143

Indeks 1 Motivasi Konsumen Terhadap Harga 0,023

Indeks 2 Kinerja Driver Go-Food 0,170*

Indeks 3 Promosi Go-Food dan Mitra Go-Food 0,547***

Indeks 4 Produk Ayam Olahan 0,066

Indeks 5 Sistem Layanan Go-Food 0,231**

Indeks 6 Sistem Transaksi 0,040

Jenis Kelamin 0,023*

Umur 0,045

Pendidikan 0,036

Pekerjaan 0,166

Pendapatan 0,108

Adjusted R Square = 0,526

R Square = 0,567

F-hitung = 14,035

F-tabel = 2,17

n = 130

*** Sangat Signifikan, P < 0,000

** Sangat Signifikan, P < 0,001

* Signifikan. P < 0,05

Page 123: TREN PENGGUNAAN APLIKASI GO-FOOD DALAM …repository.ub.ac.id/12290/1/Rylo Herdiansyah S.pdf · dilahirkan di Garut pada tanggal 23 Oktober 1995 sebagai putra ... (SMAN) 3 Cikarang

Berdasarkan tabel 13, nilai R Square (R²) sebesar 0,567

yang artinya yaitu keputusan tren pembelian produk ayam

olahan menggunakan aplikasi Go-Food di Kota Malang

dipengaruhi oleh indeks kinerja driver Go-Food, indeks

promosi Go-Food dan mitra Go-Food, indeks sistem layanan

Go-Food, dan faktor jenis kelamin sebesar 56,7% sementara

sisanya adalah sebesar 43,3% (100% - 43,3%) dipengaruhi oleh

indeks-indeks lain diluar penelitian ini.

Uji F (Simultan)

Uji F pada analisis jalur atau analisis path

berfungsi untuk mengetahui uji secara simultan untuk F.

Pengujian yang dilakukan pada dugaan pertama atau

hipotesis pertama, sehingga digunakan uji F yaitu untuk

menguji variabel bebas secara bersama-sama (simultan)

terhadap variabel terikat. Uji F dilakukan dengan cara

membandingkan antara nilai F hitung dengan F tabel.

Berdasarkan teori dan hasil statistik penelitian dapat

disimpulkan bahwa faktor-faktor yang dapat

mempengaruhi tren keputusan pembelian produk ayam

olahan di Kota Malang yaitu terdiri dari oleh indeks

kinerja driver Go-Food; indeks promosi Go-Food dan

mitra Go-Food ; indeks sistem layanan Go-Food serta

jenis kelamin.

Berdasarkan hasil uji F, didapatkan nilai F

hitung adalah sebesar 14,035. Nilai F tabel (𝛼 = 0,05 )

adalah sebesar 1,87; sehingga F hitung > F tabel yaitu

14,035 > 1,87 atau nilai Sig. F (0,000) < 𝛼 = 0,05 maka

model analisis regresi adalah signifikan. Dapat

disimpulkan bahwa indeks kinerja driver Go-Food;

indeks promosi Go-Food dan mitra Go-Food; sistem

Page 124: TREN PENGGUNAAN APLIKASI GO-FOOD DALAM …repository.ub.ac.id/12290/1/Rylo Herdiansyah S.pdf · dilahirkan di Garut pada tanggal 23 Oktober 1995 sebagai putra ... (SMAN) 3 Cikarang

layanan Go-Food; serta jenis kelamin berpengaruh

sangat signifikan terhadap tren keputusan pembelian

produk ayam olahan menggunakan aplikasi Go-Food di

Kota Malang. Hal tersebut menyebabkan hipotesis 1

sampai hipotesis 3 diterima karena variabel X

berpengaruh secara simultan terhadap variabel Y.

Uji t (Parsial)

Uji t digunakan untuk mengetahui masing

masing-masing variabel bebas secara parsial mempunyai

pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat.

Kesimpulannya jika t hitung > t tabel atau –t hitung < -t

tabel maka hasilnya signifikan. Penjelasan lebih lanjut

menerangkan bahwa masing-masing nilai t hitung dan

signifikansi variabel bebas, diketahui nilai t tabel dengan

persamaan n-k-1 ; 𝛼

2= 130 − 11 − 1; 0,05 /2 = 118 ;

0,025 = 1,98027 pada signifikansi 5%. Faktor-faktor

yang dapat mempengaruhi tren keputusan pembelian

produk ayam olahan menggunaan aplikasi Go-Food di

Kota Malang yaitu terdiri dari indeks kinerja driver Go-

Food; indeks promosi Go-Food dan mitra Go-Food ;

indeks sistem layanan Go-Food serta jenis kelamin.

Persamaan regresi berganda adalah sebagai

berikut :

Y = 2,143 + 0,259 F1 + 0,682 F2 + 0,404 F3 + 0,209 F4

Indeks Kinerja Driver Go-Food

Indeks ini menunjukan bahwa t hitung 2,593 >

t tabel 1,98027 dan sig. (0,011) < 0,05. Artinya secara

parsial ada pengaruh yang signifikan antara indeks

Page 125: TREN PENGGUNAAN APLIKASI GO-FOOD DALAM …repository.ub.ac.id/12290/1/Rylo Herdiansyah S.pdf · dilahirkan di Garut pada tanggal 23 Oktober 1995 sebagai putra ... (SMAN) 3 Cikarang

kinerja driver Go-Food terhadap tren keputusan

pembelian produk ayam olahan menggunakan aplikasi

Go-Food di Kota Malang. Persamaaan regresi indeks

harga produk berdasarkan diskon dan kesesuaian

manfaat memiliki nilai 0,259; artinya jika kinerja driver

Go-Food meningkat sebesar 10% maka tren keputusan

pembelian produk ayam olahan menggunakan aplikasi

Go-Food di Kota Malang akan meningkat sebesar

2,59%. Hasil tersebut menjawab hipotesis 3 variabel

standar operasional prosedur berpengaruh positif

terhadap tren penggunaan aplikasi Go-Food dalam

pemesanan produk ayam olahan di kota Malang. Ketika

subvariabel standar operasional prosedur dan

penampilan driver bergabung, maka tersusun menjadi

“Indeks kinerja driver Go-Food” yang menjadi faktor

atau pengaruh tren keputusan pembelian produk ayam

olahan menggunakan aplikasi Go-Food di Kota Malang.

Hal ini sesuai dengan penelitian Hidayati dan Winarno

(2014) yang menerangkan bahwa adopsi kemajuan

teknologi informasi dan komunikasi dinilai sangat baik

untuk meningkatkan pendapatan masyarakat, dalam hal

ini efisiensi teknologi aplikasi dapat membantu dan

memudahkan aktivitas-aktivitas yang selama ini

dilakukan

Indeks Promosi Go-Food dan Mitra Go-Food

Indeks ini menunjukan bahwa t hitung 8,301 >

t tabel 1,98027 dan sig. (0,000) < 0,05. Artinya secara

parsial ada pengaruh yang signifikan antara indeks

promosi Go-Food dan mitra Go-Food terhadap tren

keputusan pembelian produk ayam olahan menggunakan

Page 126: TREN PENGGUNAAN APLIKASI GO-FOOD DALAM …repository.ub.ac.id/12290/1/Rylo Herdiansyah S.pdf · dilahirkan di Garut pada tanggal 23 Oktober 1995 sebagai putra ... (SMAN) 3 Cikarang

aplikasi Go-Food di Kota Malang. Persamaaan regresi

indeks harga produk berdasarkan diskon dan kesesuaian

manfaat memiliki nilai 0,682; artinya jika promosi Go-

Food dan mitra Go-Food meningkat sebesar 10% maka

tren keputusan pembelian produk ayam olahan

menggunakan aplikasi Go-Food di Kota Malang akan

meningkat sebesar 6,82%. Hasil tersebut menjawab

hipotesis 2 variabel gratis tambahan menu berpengaruh

positif terhadap tren penggunaan aplikasi Go-Food

dalam pemesanan produk ayam olahan di kota Malang.

Ketika subvariabel gratis tambahan menu; Go-Pay

delivery promo; diskon bergabung, maka tersusun

menjadi “Indeks promosi Go-Food dan mitra Go-Food”

yang menjadi faktor atau pengaruh tren keputusan

pembelian produk ayam olahan menggunakan aplikasi

Go-Food di Kota Malang.

Promosi adalah suatu strategi penjualan agar

dapat meningkatkan minat konsumen akan produk yang

dijual, semakin baik strategi promosi yang dilakukan

maka produsen semakin cepat mencapai target

penjualan. Hal tersebut sesuai dengan pendapat

Belodorodova (2016) yang menjelaskan dalam dunia

bisnis konsumen memerlukan pelayanan yang baik dan

promosi produk yang ditawarkan agar intensitas

penjualan dan minat beli konsumen tetap terjaga, selain

itu layanan online akan mempermudah produsen dalam

melakukan promosi online dan mudah bagi konsumen

dalam melakukan pemesanan.

Indeks Sistem Layanan Go-Food

Page 127: TREN PENGGUNAAN APLIKASI GO-FOOD DALAM …repository.ub.ac.id/12290/1/Rylo Herdiansyah S.pdf · dilahirkan di Garut pada tanggal 23 Oktober 1995 sebagai putra ... (SMAN) 3 Cikarang

Indeks ini menunjukan bahwa t hitung 3,410 >

t tabel 1,98027 dan sig. (0,001) < 0,05. Artinya secara

parsial ada pengaruh yang signifikan antara indeks

promosi Go-Food dan mitra Go-Food terhadap tren

keputusan pembelian produk ayam olahan menggunakan

aplikasi Go-Food di Kota Malang. Persamaaan regresi

indeks harga produk berdasarkan diskon dan kesesuaian

manfaat memiliki nilai 0,404; artinya jika sistem layanan

go-food meningkat sebesar 10% maka tren keputusan

pembelian produk ayam olahan menggunakan aplikasi

Go-Food di Kota Malang akan meningkat sebesar 4,04%.

Hasil tersebut menjawab hipotesis 1 variabel cash on

carry berpengaruh positif terhadap tren penggunaan

aplikasi Go-Food dalam pemesanan produk ayam olahan

di kota Malang. Ketika subvariabel cash on carry dan

keamanan layanan bergabung, maka tersusun menjadi

“Indeks sistem layanan Go-Food” yang menjadi faktor

atau pengaruh tren keputusan pembelian produk ayam

olahan menggunakan aplikasi Go-Food di Kota Malang.

Sistem layanan dalam pembelian adalah suatu

strategi penjualan agar dapat meningkatkan minat

konsumen akan produk yang dijual, semakin baik

strategi layanan dalam hal sistem pembelian dan

kemanan layanan yang dilakukan oleh produsen atau

penyedia jasa maka semakin tinggi loyalitas konsumen.

Unsur-unsur tersebut sesuai dengan Osarenkhoe (2017)

yang menerangkan bahwa loyality konsumen terhadap

berbagai layanan dan keuntungan serta kemudahan

bertransaksi yang didapat untuk sebuah produk akan

lebih efektif dalam bisnis.

Page 128: TREN PENGGUNAAN APLIKASI GO-FOOD DALAM …repository.ub.ac.id/12290/1/Rylo Herdiansyah S.pdf · dilahirkan di Garut pada tanggal 23 Oktober 1995 sebagai putra ... (SMAN) 3 Cikarang

Jenis Kelamin

Karakteristik responden berdasarkan jenis

kelamin menunjukan pengaruh yang positif dan

signifikan (P < 0,05) terhadap tren keputusan pembelian

produk ayam olahan menggunakan aplikasi Go-Food di

Kota Malang. Variabel bebas yang secara parsial

berpengaruh positif dan signifikan terhadap tren

keputusan pembelian produk ayam olahan menggunakan

aplikasi Go-Food di Kota Malang yaitu jenis kelamin

menjawab hipotesis 4, “indeks kinerja driver Go-Food”

menjawab hipotesis 3, “indeks promosi Go-Food dan

mitra Go-Food” menjawab hipotesis 2 dan “indeks

sistem layanan Go-Food” menjawab hipotesis 1.

Hasil kesimpulan keseluruhan menjelaskan

bahwa persamaan regresi karakteristik responden

berdasarkan jenis kelamin memiliki nilai 0,209 artinya

jika terjadi kenaikan 10% maka tren keputusan

pembelian menggunakan aplikasi Go-Food akan

meningkat sebesar 2,09%. Hasil tersebut menjawab

hipotesis 4 yaitu jenis kelamin berpengaruh positif

terhadap tren keputusan pembelian produk ayam olahan

menggunakan aplikasi Go-Food di Kota Malang.

Kesimpulan tersebut didukung oleh pernyataan Septian

(2015) yang menerangkan keputusan pembelian produk

ayam olahan dapat dipengaruhi oleh beberapa

karakteristik responden, salah satunya adalah jenis

kelamin.

Page 129: TREN PENGGUNAAN APLIKASI GO-FOOD DALAM …repository.ub.ac.id/12290/1/Rylo Herdiansyah S.pdf · dilahirkan di Garut pada tanggal 23 Oktober 1995 sebagai putra ... (SMAN) 3 Cikarang

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

1. Karakteristik konsumen yang melakukan pembelian

produk ayam olahan menggunakan aplikasi Go-Food

di Kota Malang yaitu Perempuan berumur 19-26 tahun

lulusan SMA/Sederajat dengan pendapatan Rp.

1.000.000 – Rp. 2.000.000.

2. Pengambilan keputusan pembelian produk ayam

olahan menggunakan aplikasi Go-Food di Kota

Malang, lebih didasarkan adanya pengaruh tren

penggunaan aplikasi Go-Food pada tahun sebelumnya,

kepuasan dalam melakukan pembelian, dan kebutuhan

pelayanan yang cepat, daripada indikator lainnya yaitu

coba-coba.

3. Faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen

melakukan tren keputusan pembelian produk ayam

olahan menggunakan aplikasi Go-Food di Kota

Malang dipengaruhi utamanya oleh gratis tambahan

menu yang bergabung dengan Go-Pay delivery promo

dan diskon membentuk faktor promosi Go-Food dan

mitra Go-Food, lalu diikuti oleh cash on carry yang

bergabung dengan keamanan layanan membentuk

faktor sistem layanan Go-Food, selanjutnya yaitu

standar operasional prosedur bergabung dengan

penampilan driver membentuk faktor kinerja driver,

Page 130: TREN PENGGUNAAN APLIKASI GO-FOOD DALAM …repository.ub.ac.id/12290/1/Rylo Herdiansyah S.pdf · dilahirkan di Garut pada tanggal 23 Oktober 1995 sebagai putra ... (SMAN) 3 Cikarang

serta konsumen perempuan menjadi pertimbangan

terakhir.

5.2 Saran

1. Diharapkan pihak produsen atau penjual produk ayam

olahan dapat lebih meningkatkan inovasi promosi,

kualitas layanan dan higienis produk guna

meningkatkan penjualan dan kepuasan konsumen.

2. Diharapkan pihak Go-Food dapat lebih meningkatkan

intensitas dan inovasi promosi, pengembangan sistem

pembelian lebih efisien dan efektif, serta peningkatan

profesionalitas kinerja driver guna mempertahankan

kepercayaan dan kepuasan konsumen.

Page 131: TREN PENGGUNAAN APLIKASI GO-FOOD DALAM …repository.ub.ac.id/12290/1/Rylo Herdiansyah S.pdf · dilahirkan di Garut pada tanggal 23 Oktober 1995 sebagai putra ... (SMAN) 3 Cikarang

DAFTAR PUSTAKA

Anggraeni, F dan Prijati. 2016. Pengaruh Promosi, Diskon dan

Impulse Buying Terhadap Keputusan Pembelian

Hypermarket PTC Surabaya. Jurnal Ilmu dan Riset

Manajemen. Vol 5 (7).

Anonimus. 2017. Go-Food Indonesia.

(Online)https://www.go-jek.com/go-food/.

Diakses tanggal 26 Oktober 2017.

-------------. 2015. Asosiasi Penyedia Jasa Internet Indonesia.

(Online)https://www.sendspace.com/file/mke4ig.

Diakses tanggal 24 Oktober 2017.

Ardianto, E dan S. Soemirat. 2004. Dasar-Dasar Public

Relations. Cetakan Ketiga. Bandung: Remaja

Rosdakarya.

Beloborodova, A.L and O.V Martynova. 2016. Trend of

Online Trading Development In Russia. Journal of

Economics and Economics Education Research.

Vol.17 (1).

Caruana. 2000. Pengaruh Kualitas Layanan Terhadap

Kepuasan Pelanggan dalam membentuk Loyalitas

Pelanggan. Jurnal Marketing. Vol.36 : 811-828

Page 132: TREN PENGGUNAAN APLIKASI GO-FOOD DALAM …repository.ub.ac.id/12290/1/Rylo Herdiansyah S.pdf · dilahirkan di Garut pada tanggal 23 Oktober 1995 sebagai putra ... (SMAN) 3 Cikarang

Lupiyoadi, R. dan Hamdani. 2009. Manajemen Pemasaran

Jasa. Jakarta: Salemba Empat.

Ghozali, I. 2006. Aplikasi Analisis Multivariate dengan SPSS.

Cetakan Keempat. Semarang BP UNDIP.

Goetsh dan David, 1994. Pelayanan Organisasi dan

Manajemen. Rineka Cipta. Jakarta.

Hardjosworo, P.S. dan Rukmiasih. 2000. Meningkatkan

Produksi Daging. Penebar Swadaya. Yogyakarta.

Hendrayudi. 2009. Pengertian Aplikasi. Andi. Yogyakarta

Hidayati, L.N dan Winarno. 2014. Peran Perempuan Dalam

Mengadopsi Teknologi Informasi dan Mengembangkan

Usaha Kecil Menengah Batik. Jurnal Penelitian

Humaniora. Vol 19 (1) : 36-46.

Ibisa. 2009. Kamus Bahasa Indonesia. Reality Publisher.

Surabaya. Kalakota, R and A.B. Whinston.1997.

Electronic Commerce: A Manager’s Guide. New Jersey:

Addison-Wesley Professional.

Kominfo Republik Indonesia. 2013. Data Pengguna Internet di

Kota Malang. https://statistik.kominfo.go.id/site/data?id

tree=326&iddoc=1186. Diakses tanggal 01 November

2017.

Kotler, P. 2001. Prinsip-prinsip Pemasaran. Jilid 1 Edisi

Kedelapan. Erlangga. Jakarta.

Page 133: TREN PENGGUNAAN APLIKASI GO-FOOD DALAM …repository.ub.ac.id/12290/1/Rylo Herdiansyah S.pdf · dilahirkan di Garut pada tanggal 23 Oktober 1995 sebagai putra ... (SMAN) 3 Cikarang

-----------. 2005. Manajemen Pemasaran. Edisi Milenium Jilid

3. Penerbit Indeks. Jakarta.

Kotler, P dan G. Amstrong. 2004. Dasar-dasar Pemasaran. PT.

Indeks. Jakarta.

---------------------------------. 2010. Principles of Marketing

(Edisi 13). United States of

America. Pearson Education.

Kotler, P dan K. Keller. 2009. Manajemen Pemasaran. Jilid 1.

Edisi ke 13. diterjemahkan oleh Bob Sabran. Jakarta:

Erlangga.

----------------------------. 2012. Marketing Management Edisi

14. Global Edition. Pearson Prentice Hall.

Kulyk, P and M. Michalowska. 2016. Consumer Behaviour

On The E-Commerce Market In The Light Of Empirical

Research In Lubuskie Voivodeship. Journal Of

Management. Vol 20 (1): 239-255.

Lutfiah, S. 2006. Analisis Perilaku Konsumen Pada Pembelian

Daging Ayam di Kabupaten Jember. Skripsi. Jember.

Fakultas Pertanian Universitas Jember.

Mead, G.C. 2004. Current Trends In The Microbiological

Safety Of Poultry Meat. World’s Poultry Science

Journal. 60: 112-118.

Page 134: TREN PENGGUNAAN APLIKASI GO-FOOD DALAM …repository.ub.ac.id/12290/1/Rylo Herdiansyah S.pdf · dilahirkan di Garut pada tanggal 23 Oktober 1995 sebagai putra ... (SMAN) 3 Cikarang

Michalowska, M., S.Kotylak, and W.Danielak. 2015. Forming

Relationships On The E-Commerce Market As a Basis

To Build Loyalty and Create Value For The Customer,

Empirical Findings. Journal Of Management. Vol 19

(1): 57-72.

Monintja, R.Y., S. Mandey., dan A.S Soegoto. 2015. Analisis

Merek, Promosi dan Harga Pengaruhnya Terhadap

Keputusan Pembelian Di Gelael Swalayan Manado.

Jurnal EMBA. Vol 3 (4) : 278-289.

Nagy, S. 2016. E-Commerce In Hungary: A Market Analysis.

Club Of Economics In Miskolc. Vol 12 (2): 25-32.

Ngafifi, M. 2014. Kemajuan Teknologi dan Pola Hidup

Manusia Dalam Perspektif Sosial Budaya. Jurnal

Pembangunan Pendidikan: Fondasi dan Aplikasi. Vol 2

(1) : 33-47

Nurdiani, N. 2014. Teknik Sampling Snowball dalam

Penelitian Lapangan. Architecture Department, Faculty

of Engineering. Jurnal ComTech Vol. 5 (2):1110-1118

Onno, W.Purbo .2005. Buku Pegangan Internet Wireless dan

Hotspot. Elexmedia Komputindo. Jakarta.

Osarenkhoe, A., M.B Komunda., J.M Byarugaba. 2017.

Service Quality As A Mediator of Customer Complaint

Behaviour and Customer Loyalty.International Review

Page 135: TREN PENGGUNAAN APLIKASI GO-FOOD DALAM …repository.ub.ac.id/12290/1/Rylo Herdiansyah S.pdf · dilahirkan di Garut pada tanggal 23 Oktober 1995 sebagai putra ... (SMAN) 3 Cikarang

of Management and Marketing. Vol. 7 (1) : 197-208.

Panjaitan, I. 2016. Pengaruh Pelayanan Dan HArga Pada Go-

Jek Terhadap Kepuasan Konsumen Dengan Minat

Sebagai Variabel Moderating. Jurnal Media Studi

Ekonomi. Vol 19 (2).

Roscoe. 1975. Fundamental Research Statistics for the

Behavioral Sciences. New York: Holt, Rinehart and

Winston, Inc. hal.189-197

Santoso, H. 2010. Aplikasi Web/asp.net + cd. Elex Media

Kompitindo. Jakarta.

Akbar, M., K.I Satoto., dan R.R. Isnanto. 2014. Pembuatan

Aplikasi Layanan Pesan Antar Makanan Pada Sistem

Operasi Android. Vol 16 (4) : 170-174.

Shakila, Z Binti M.Yusof., Fadzilah Binti M.Yusof.,

Yusnidawati Binti M. Yusof.2016. Determinants

Towards Food Delivery Service Through E-commerse

In Pasir Gudang Area. Journal Of Modern Education

Review. Vol 6 (9) : 622-631.

Simamora, B. 2004. Panduan Riset Perilaku Konsumen.

Jakarta. Gramedia Pustaka Utama.

Sistaningrum, W. 2002. Manajemen Penjualan Produk.

Penerbit: Kanisius. Yogyakarta.

Page 136: TREN PENGGUNAAN APLIKASI GO-FOOD DALAM …repository.ub.ac.id/12290/1/Rylo Herdiansyah S.pdf · dilahirkan di Garut pada tanggal 23 Oktober 1995 sebagai putra ... (SMAN) 3 Cikarang

Sugianto, J dan Sugiono. 2013. Analisa Pengaruh Service

Quality, Food Quality, dan Price Terhadap Kepuasan

Pelanggan Restoran Yung Ho Surabaya. Jurnal

Manajemen Pemasaran PETRA.Vol. 1 (2) : 1-10

Sugiyono. 2005. Statistika Untuk Penelitian. Bandung:

Alfabeta.

------------. 2009. Metode Penelitian Bisnis : Pendekatan

Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Alfabeta. Bandung.

Sunyoto, D. 2013. Teori, Kuisioner & Analisis Data: Untuk

Pemasaran dan Perilaku. Graha Ilmu. Yogyakarta.

Turban, E., K.Dawson., L.Jhun., W.M. and C.H.M. 2002.

Electronic Commerce 2002 – A Managerial

Perspective (Second edition). New York: Prentice Hall.

Umar, H. 2005. Riset Perilaku Konsumen Jasa. Gramedia

Pustaka Utama. Jakarta.