traumamata-131012021612-phpapp02

25
TRAUMA MATA By : kelompok 12 1. FIFIANTI 2. SAIDA 3. LA ODE AKBAR PAMUNGKAS 4. M. SYAWAL 5. SAFIUDIN

description

nn

Transcript of traumamata-131012021612-phpapp02

Page 1: traumamata-131012021612-phpapp02

TRAUMA MATABy : kelompok 121. FIFIANTI2. SAIDA3. LA ODE AKBAR PAMUNGKAS4. M. SYAWAL5. SAFIUDIN

Page 2: traumamata-131012021612-phpapp02

Trauma mata adalah tindakan sengaja maupun tidak yang menimbulkan perlukaan mata.

Trauma mata merupakan kasus gawat darurat mata, dan dapat juga sebagai kasus polisi. Perlukaan yang ditimbulkan dapat ringan sampai berat atau menimbulkan kebutaan bahkan kehilangan mata.

Alat rumah tangga sering menimbulkan perlukaan atau trauma mata.

DEFINISI

Page 3: traumamata-131012021612-phpapp02

Fisik atau Mekanik Trauma Tumpul, misalnya terpukul, kena bola

tenis, atau shutlecock, membuka tutup botol tidak dengan alat, ketapel.

Trauma Tajam, misalnya pisau dapur, gunting, garpu, bahkan peralatan pertukangan.

Trauma Peluru, merupakan kombinasi antara trauma tumpul dan trauma tajam, terkadang peluru masih tertinggal didalam bola mata. Misalnya peluru senapan angin, dan peluru karet.

Macam-macam bentuk trauma:

Page 4: traumamata-131012021612-phpapp02

Khemis Trauma Khemis basa, misalnya sabun cuci,

sampo, bahan pembersih lantai, kapur, lem (perekat).

cuka, bahan asam-asam dilaboratorium, gas airmata.

Fisis Trauma termal, misalnya panas api, listrik,

sinar las, sinar matahari. Trauma bahan radioaktif, misalnya sinar

radiasi bagi pekerja radiologi

Page 5: traumamata-131012021612-phpapp02

Gejala yang ditimbulkan tergantung jenis trauma serta berat dan ringannya trauma.

1. Trauma tajam selain menimbulkan perlukaan dapat juga disertai tertinggalnya benda asing didalam mata. Benda asing yang tertinggal dapat bersifat tidak beracun dan beracun. Benda beracun contohnya logam besi, tembaga serta bahan dari tumbuhan misalnya potongan kayu. Bahan tidak beracun seperti pasir, kaca. Bahan tidak beracun dapat pula menimbulkan infeksi jika tercemar oleh kuman.

2. Trauma tumpul dapat menimbulkan perlukaan ringan yaitu penurunan penglihatan sementara sampai berat, yaitu perdarahan didalam bola mata, terlepasnya selaput jala (retina) atau sampai terputusnya saraf penglihatan sehingga menimbulkan kebutaan menetap.

ETIOLOGI

Page 6: traumamata-131012021612-phpapp02

3. Trauma Khemis asam umumnya memperlihatkan gejala lebih berat daripada trauma khemis basa. Mata nampak merah, bengkak, keluar airmata berlebihan dan penderita nampak sangat kesakitan, tetapi trauma basa akan berakibat fatal karena dapat menghancurkan jaringan mata/ kornea secara perlahan-lahan.

4. Trauma Mekanik Gangguan molekuler. Dengan adanya perubahan

patologi akan menyebabkan kromatolisis sel. Reaksi Pembuluh darah. Reaksi pembuluh darah ini

berupa vasoparalisa sehingga aliran darah menjadi lambat, sel endotel rusak, cairan keluar dari pembuluh darah maka terjadi edema.

Reaksi Jaringan. Reaksi Jaringan ini biasanya berupa robekan pada cornea, sclera dan sebagainya.

Page 7: traumamata-131012021612-phpapp02

1. Tajam penglihatan yang menurun2. Tekanan bola mata rndah3. Bilikmata dangkal4. Bentuk dan letak pupil berubah5. Terlihat adanya ruptur pada corneaatau

sclera6. Terdapat jaringan yang prolapsseperti

caiaran mata iris,lensa,badan kaca atau retina

7. Kunjungtiva kemotis

TANDA DAN GEJALA

Page 8: traumamata-131012021612-phpapp02

Gambar trauma yang terjadi pada mata.

Page 9: traumamata-131012021612-phpapp02

Trauma pada mata dapat mengenai organ mata dari yang terdepan sampai yang terdalam. Trauma tembus bola mata bisa mengenai :

1)      Palpebra Mengenai sebagian atau seluruhnya jika

mengenai levator apaneurosis dapat menyebabkan suatu ptosis yang permanen

2)      Saluran Lakrimalis Dapat merusak sistem pengaliran air mata dai

pungtum lakrimalis sampai ke rongga hidung. Hal ini dapat menyeabkan kekurangan air mata.

PHATOFISIOLOGI

Page 10: traumamata-131012021612-phpapp02

3)      Congjungtiva Dapat merusak dan ruptur pembuluh darah

menyebabkan perdarahan sub konjungtiva4)      Sklera Bila ada luka tembus pada sklera dapat

menyebabkan penurunan tekana bola mata dan kamera okuli jadi dangkal (obliteni), luka sklera yang lebar dapat disertai prolap jaringan bola mata, bola mata menjadi injury.

5)      Kornea Bila ada tembus kornea dapat mengganggu fungsi

penglihatan karena fungsi kornea sebagai media refraksi. Bisa juga trauma tembus kornea menyebabkan iris prolaps, korpusvitreum dan korpus ciliaris prolaps, hal ini dapat menurunkan visus

Page 11: traumamata-131012021612-phpapp02

6)      Lensa Bila ada trauma akan mengganggu daya fokus sinar pada

retina sehingga menurunkan daya refraksi dan sefris sebagai penglihatan menurun karena daya akomodasi tisak adekuat.

7)      Iris Bila ada trauma akan robekan pada akar iris (iridodialisis),

sehingga pupil agak kepinggir letaknya, pada pemeriksaan biasa teerdapat warna gelap selain pada pupil, tetapi juga pada dasar iris tempat iridodialisis.

8)      Pupil Bila ada trauma akan menyebabkan melemahnya otot-otot

sfinter pupil sehingga pupil menjadi midriasis9)      Retina Dapat menyebabkan perdarahan retina yang dapat

menumpuk pada rongga badan kaca, hal ini dapat muncul fotopsia dan ada benda melayang dalam badan kaca bisa juga teri oblaina retina.

Page 13: traumamata-131012021612-phpapp02

a)      Galukoma sekunder, di sebabkan oleh adanya penyumbatan oleh darah pada sudut kamera okuli anterior.

b)      Imhibisi kornea, yaitu masuknya darah yang terurai ke dalam lamel-lamel kornea, sehingga kornea menjadi berwarna kuning tengguli dan visus sangat menurun.

KOMPLIKASI

Page 14: traumamata-131012021612-phpapp02

Hematoma palpebraAdanya hematoma pada satu mata merupakan keadaan yang ringan, tetapi bila terjadi pada kedua mata , hati-hati kemungkinan adanya fraktur basis kranii.

Penanganan: Kompres dingin 3 kali sehari.

MANIFESTASI KLINIS

Page 15: traumamata-131012021612-phpapp02

Kornea pecah, bila daerah yang pecah besar dapat terjadi prolapsus iris, merupakan suatu keadaan yang gawat dan memerlukan operasi segera.

Ruptura membran descement Di tandai dengan adanya garis kekeruhan yang

berkelok-kelok pada kornea, yang sebenarnya adalah lipatan membran descement, visus sangat menurun dan kornea sulit menjadi jernih kembali.

Penanganan: Pemberian obat-obatan yang membantu

menghentikan perdarahan dan tetes mata kortisol

Ruptura kornea

Page 16: traumamata-131012021612-phpapp02

Perdarahan dalam kamera okuli anterior, yang berasal dari pembuluh darah iris atau korpus siliaris, biasanya di sertai odema kornea dan endapan di bawah kornea, hal ini merupakan suatu keadaan yang serius.

Pembagian hifema: Hifema primer, timbul segera oleh karena adanya

trauma. Hifema sekunder, timbul pada hari ke 2-5 setelah

terjadi trauma. Hifema ringan tidak mengganggu visus, tetapi apabila

sangat hebat akan mempengaruhi visus karena adanya peningkatan tekanan intra okuler.

Hifema

Page 17: traumamata-131012021612-phpapp02

Penanganan: Istirahat, dan apabila karena peningkatan

tekanan intra okuli yang di sertai dengan glaukoma maka perlu adanya operasi segera dengan di lakukannya parasintesis yaitu membuat insisi pada kornea dekat limbus, kemudian di beri salep mata antibiotik dan di tutup dengan verband.

Page 18: traumamata-131012021612-phpapp02

Iridoparese-iridoplegiaAdalah adanya kelumpuhan pada otot pupil sehingga terjadi midriasis.

Penanganan: Berikan pilokarpin, apabila dengan

pemberian yang sampai berbulan-bulan tetap midriasis maka telah terjadi iridoplegia yang iriversibel.

IridodialisisIalah iris yang pada suatu tempat lepas dari pangkalnya, pupil menjadi tdak bula dan  di sebut dengan pseudopupil.

Page 19: traumamata-131012021612-phpapp02

Penanganan: Bila tidak ada keluhan tidak perlu di lakukan

apa-apa, tetapi jika ada maka perlu adanya operasi untuk memfixasi iris yang lepas.

IrideremiaIalah keadaan di mana iris lepas secara keseluruhan.

Penanganan secara konservatif adalah dengan memberikan kacamata untuk mengurangi silau.

Page 20: traumamata-131012021612-phpapp02

Subluksasio lentis- luksasio lentisLuksasio lentis yang terjadi bisa ke depan atau ke belakang. Jika ke depan akan menimbulkan glaukoma dan jika ke belakang akan menimbulkan afakia. Bila terjadi gaukoma maka perlu operasi untuk ekstraksi lensa dan jika terjadi afakia pengobatan di lakukan secara konservatif.

Hemoragia pada korpus vitreumPerdarahan yang terjadi berasal dari korpus siliare, kare na bnayak terdapat eritrosit pada korpus siliare, visus akan sangat menurun.

Page 21: traumamata-131012021612-phpapp02

GlaukomaDi sebabkan oleh kare na robekan trabekulum pada sudut kamera okuli anterior, yang di sebut “traumatic angle” yang menyebabkan gangguan aliran akquos humour.

Penanganan di lakukan secara operatif.

Ruptura skleraMenimbulkan penurunan teknan intra okuler. Perlu adanya tindakan operatif segera.

Ruptura retinaMenyebabkan timbulnya ablasio retina sehingga menyebabkan kebutaan, harus di lakukan operasi.

Page 22: traumamata-131012021612-phpapp02

Pemeriksaan RadiologiPemeriksaan radiology pada trauma mata sangat membantu dalam menegakkan diagnosa, terutama bila ada benda asing .Pemeriksaan ultra sonographi untuk menentukan letaknya, dengan pemeriksaan ini dapat diketahui benda tersebut pada bilik mata depan, lensa, retina.

Pemeriksaan “Computed Tomography” (CT)Suatu tomogram dengan menggunakan komputer dan dapat dibuat “scanning” dari organ tersebut.

PEMERIKSAAN PENUNJANG

Page 23: traumamata-131012021612-phpapp02

Pengukuran tekanan IOL dengan tonography: mengkaji nilai normal tekanan bola mata (normal 12-25 mmHg).Pengkajian dengan menggunakan optalmoskop: mengkaji struktur internal dari okuler, papiledema, retina hemoragi.Pemeriksaan Laboratorium, seperti :.SDP, leukosit , kemungkinan adanya infeksi sekunder.

Pemeriksaan kultur. Untuk mengetahui jenis kumannya.g. Kalau perlu pemeriksaan tonometri Schiotz, perimetri, gonioskopi, dan tonografi, maupun funduskopi (Ilyas, S., 2000)

Page 24: traumamata-131012021612-phpapp02

Bila terlihat salah satu tand atau dicurigai adanya perforasi bola mata, maka secepatnya dilakukan pemberian antibiotik topical, mata ditutup, dan segera dikirim kepada dokter mata untuk dilakukan pembedahan. Sebaiknya dipastikan apakah ada benda asing yang masuk ke dalam mata dengan membuat foto. Pada pasien dengan luka tembus bola mata selamanya diberikan antibiotik sistemik atau intravena dan pasien dipuasakan untuk kegiatan pembdahan. Pasien juga diberi antitetanus provilaksis, dan kalau perlu penenang. Trauma tembus dapat terjadi akibat masuknya benda asing ke dalam bola mata. Benda asing didalam bola mata pada dasarnya perlu dikeluarkan dan segera dikirim ke dokter mata. Benda asing yang bersifat magnetic dapat dikeluarkan dengan mengunakan magnet raksasa. Benda yang tidak magnetic dikeluarkan dengan vitrektomi. Penyulit yang dapat timbul karena terdapatnya benda asing intraokular adalah indoftalmitis, panoftalmitis, ablasi retina, perdarahan intraokular dan ftisis bulbi.

PENATALAKSANAAN