Trauma Ugd Dr Ekost 1

113
7/24/2019 Trauma Ugd Dr Ekost 1 http://slidepdf.com/reader/full/trauma-ugd-dr-ekost-1 1/113 BAB I  INITIAL ASSESSMENT  DAN PENGELOLAANNYA  Penderita trauma/multitrauma memerlukan penilaian dan pengelolaan yang cepat dan tepat untuk menyelamatkan jiwa penderita. Waktu berperan sangat penting, oleh karena itu diperlukan cara yang mudah, cepat dan tepat. Proses awal ini dikenal dengan Initial assessment  ( penilaian awal ). Penilaian awal meliputi: 1. Persiapan 2. Triase 3. Primary survey (!"#$) 4. %esusitasi 5. Tambahan terhadap primary survey dan resusitasi 6.  Secondary survey 7. Tambahan terhadap secondary survey 8. Pemantauan dan re&e'aluasi berkesinarnbungan 9. Transer ke pusat rujukan yang lebih baik rutan kejadian diatas diterapkan seolah&seolah berurutan namun dalam  praktek sehari&hari dapat dilakukan secara bersamaan dan terus menerus. *. P$%+*P . -ase Pra&%umah +akit . oordinasi yang baik antara dokter di rumah sakit dan petugas lapangan 0. +ebaiknya terdapat pemberitahuan terhadap rumah sakit sebelum penderita mulai diangkut dari tempat kejadian. 1. Pengumpulan keterangan yang akan dibutuhkan di rumah sakit seperti waktu kejadian, sebab kejadian, mekanisme kejadian

Transcript of Trauma Ugd Dr Ekost 1

Page 1: Trauma Ugd Dr Ekost 1

7/24/2019 Trauma Ugd Dr Ekost 1

http://slidepdf.com/reader/full/trauma-ugd-dr-ekost-1 1/113

BAB I

 INITIAL ASSESSMENT  DAN PENGELOLAANNYA

 Penderita trauma/multitrauma memerlukan penilaian dan pengelolaan

yang cepat dan tepat untuk menyelamatkan jiwa penderita. Waktu berperan

sangat penting, oleh karena itu diperlukan cara yang mudah, cepat dan tepat.

Proses awal ini dikenal dengan Initial assessment  ( penilaian awal ).

Penilaian awal meliputi:

1. Persiapan

2. Triase

3. Primary survey (!"#$)

4. %esusitasi

5. Tambahan terhadap primary survey dan resusitasi

6.  Secondary survey

7. Tambahan terhadap secondary survey

8. Pemantauan dan re&e'aluasi berkesinarnbungan

9. Transer ke pusat rujukan yang lebih baik 

rutan kejadian diatas diterapkan seolah&seolah berurutan namun dalam

 praktek sehari&hari dapat dilakukan secara bersamaan dan terus menerus.

*. P$%+*P. -ase Pra&%umah +akit

. oordinasi yang baik antara dokter di rumah sakit dan petugas

lapangan

0. +ebaiknya terdapat pemberitahuan terhadap rumah sakit

sebelum penderita mulai diangkut dari tempat kejadian.

1. Pengumpulan keterangan yang akan dibutuhkan di rumah sakit

seperti waktu kejadian, sebab kejadian, mekanisme kejadian

Page 2: Trauma Ugd Dr Ekost 1

7/24/2019 Trauma Ugd Dr Ekost 1

http://slidepdf.com/reader/full/trauma-ugd-dr-ekost-1 2/113

dan riwayat penderita.

!. -ase %umah +akit

. Perencanaan sebelum penderita tiba

0.Perlengkapan airway sudah dipersiapkan, dicoba dan diletakkan

di tempat yang mudah dijangkau

1. "airan kristaloid yang sudah dihangatkan, disiapkan dan

diletakkan pada tempat yang mudah dijangkau

2. Pemberitahuan terhadap tenaga laboratorium dan radiologi

apabila sewaktu&waktu dibutuhkan.

3. Pemakaian alat&alat proteksi diri

**. T%*+$

Triase adalah cara pemilahan penderita berdasarkan kebutuhan terapi

dan sumber daya yang tersedia. #ua jenis triase :

 . !ultiple "asualties

4umlah penderita dan beratnya trauma tidak melampaui

kemampuan rumah sakit. Penderita dengan masalah yang

mengancam jiwa dan multi trauma akan mendapatkan prioritas

 penanganan lebih dahulu.

 #. !ass "asualties

4umlah penderita dan beratnya trauma melampaui kemampuanrumah sakit. Penderita dengan kemungkinan sur'i'al yang terbesar 

dan membutuhkan waktu, perlengkapan dan tenaga yang paling

sedikit akan mendapatkan prioritas penanganan lebih dahulu.

Pemberian label kondisi pasien pada musibah massal :

. 5abel hijau

Penderita tidak luka . #itempatkan di ruang tunggu untuk 

0

Page 3: Trauma Ugd Dr Ekost 1

7/24/2019 Trauma Ugd Dr Ekost 1

http://slidepdf.com/reader/full/trauma-ugd-dr-ekost-1 3/113

dipulangkan.

!. 5abel kuning

Penderita hanya luka ringan. #itempatkan di kamar bedah minor 

6#.

". 5abel merah

Penderita dengan cedera berat. #itempatkan di ruang resusitasi

6# dan disiapkan dipindahkan ke kamar operasi mayor 6#

apabila sewaktu&waktu akan dilakukan operasi

#. 5abel biru

Penderita dalam keadaan berat terancam jiwanya. #itempatkan di

ruang resusitasi 6# disiapkan untuk masuk intensi'e care unit

atau masuk kamar operasi.

$. 5abel hitam

Penderita sudah meninggal. #itempatkan di kamar jena7ah.

Gambar 1

Alur Skema Triase

 

1

kur Tanda 8ital dan Tingkat esadaran

 6"+92 atau  Tek. #arah +istolik9; atau

 %%9; atau <0 atau  %T+9 atau  PT+9

YA. Panggil tim trauma TIDAK . ilai anatomi cedera

 -lail chest    Paralisis ekstremitas -raktur /lebih raktur tulang    -raktur pel'is

  Panjang    ombinasi trauma&luka bakar 

 mputasi proks. Wrist/ankle    5uka bakar luas

 "edera Tembus kepala, leher, toraks

  abdomen, proksimal lutut/siku

 -r. Tengkorak, terbuka dan impresi

YA. Panggil tim trauma TIDAK . ilai mekanisme

cedera dan bukti benturan keras

 Terlempar dari mobil    Waktu ekstrikasi <0; menit =eninggal di mobil yang sama    4atuh < > m

 Pejalan kaki terlempar/terlindas    =obil terbalik 

 =obil kecepatan tinggi    Pejalan kaki ? =obil kecepatan

 ecepatan <>2 km/jam < @ km/jam

 =obil penyok <3; cm    55 motor kecepatan <

10 km/jam

 *nstruksi dalam kabin < 1; cm atau moto&pengendara

terpisah

YA. Panggil tim trauma atau

rujuk ke pusat trauma

TIDAK 

 mur 9 3 atau < 33 tahun    Penyakit jantung&paru

 Aamil    *##=, +irosis

 *munosupresi morbid obesity, koagulopati

YA. Panggil tim traumarujuk ke pusat trauma

TIDAK, %e e'aluasi bersamacontrol medik 

LANGKAH 1

LANGKAH 2

LANGKAH 3

LANGKAH

Page 4: Trauma Ugd Dr Ekost 1

7/24/2019 Trauma Ugd Dr Ekost 1

http://slidepdf.com/reader/full/trauma-ugd-dr-ekost-1 4/113

***. P$I!$% S&$'(%  

. Airway dengan kontrol ser'ikal

. Penilaian

a. =engenal patensi airway ( inspeksi, auskultasi, palpasi)

). Penilaian secara cepat dan tepat akan adanya obstruksi

0. Pengelolaan airway

a. 5akukan c*in li+t  dan atau ,aw t*rust  dengan kontrol ser'ikal

in-line immo)ilisasi

). !ersihkan airway  dari benda asing bila perlu  suctionin 

dengan alat yang rigid

2

Page 5: Trauma Ugd Dr Ekost 1

7/24/2019 Trauma Ugd Dr Ekost 1

http://slidepdf.com/reader/full/trauma-ugd-dr-ekost-1 5/113

c. & Pasang pipa nasoaringeal atau oroaringeal

& Pasang air!a" #e$ini%i$  sesuai indikasi ( lihat tabel )

1. -iksasi leher 

2. nggaplah bahwa terdapat kemungkinan raktur ser'ikal pada

setiap penderita multi trauma, terlebih bila ada gangguan

kesadaran atau perlukaan diatas kla'ikula.

3. $'aluasi

Tabel 1& In#ikasi Air!a" De$ini%i$ 

Kebu%u'an un%uk 

(erlin#un)an air!a"

Kebu%u'an un%uk *en%ilasi

Tidak sadar pnea

B Paralisis neuromuskuler 

B Tidak sadar 

-raktur maksiloasial saha naas yang tidak adekuat

B Takipnea

B Aipoksia

B Aiperkarbia

B +ianosis

!ahaya aspirasi

B Perdarahan

B =untah & muntah

"edera kepala tertutup berat yang

membutuhkan hiper'entilasi singkat,

 bila terjadi penurunan keadaan

neurologis

!ahaya sumbatan

B Aematoma leher 

B "edera laring, trakea

B +tridor 

Gambar 2

Al)+ri%me Air!a"

Ke(erluan Se)era irway #einiti 

3

Page 6: Trauma Ugd Dr Ekost 1

7/24/2019 Trauma Ugd Dr Ekost 1

http://slidepdf.com/reader/full/trauma-ugd-dr-ekost-1 6/113

ecurigaan cedera ser'ikal

Oksi)enasi-en%ilasi

A(nei. Berna$as

*ntubasi orotrakeal *ntubasi asotrakeal

dengan imobilisasi atau orotrakeal

ser'ikal segaris dengan imobilisasi

ser'ikal segarisC

"edera

maksiloasial berat

Tidak dapat intubasi Tidak dapat intubasi Tidak dapat intubasi

Tambahan armakologik 

*ntubasi orotrakeal

Tidak dapat intubasi

Air!a" Sur)i.al

C erjakan sesuai pertimbangan klinis dan tingkat ketrampilan/pengalaman

>

Page 7: Trauma Ugd Dr Ekost 1

7/24/2019 Trauma Ugd Dr Ekost 1

http://slidepdf.com/reader/full/trauma-ugd-dr-ekost-1 7/113

!.  Breathing  dan 8entilasi&Dksigenasi

. Penilaian

a. !uka leher dan dada penderita, dengan tetap memperhatikankontrol ser'ikal in-line immo)ilisasi

). Tentukan laju dan dalamnya pernapasan

c. *nspeksi dan palpasi leher dan thoraks untuk mengenali

kemungkinan terdapat de'iasi trakhea, ekspansi thoraks

simetris atau tidak, pemakaian otot&otot tambahan dan tanda&

tanda cedera lainnya.d. Perkusi thoraks untuk menentukan redup atau hipersonor 

e. uskultasi thoraks bilateral

0. Pengelolaan

a. Pemberian oksigen konsentrasi tinggi ( nonre)reat*er mas/ 

&0 liter/menit)

). 8entilasi dengan #a 'alve !as/ 

c. =enghilangkan tension pneumot*ora0

d. =enutup open pneumot*ora0

e. =emasang pulse o0ymeter  

1. $'aluasi

". Circulation #en)an k+n%r+l (er#ara'an

. Penilaian

a. =engetahui sumber perdarahan eksternal yang atal

). =engetahui sumber perdarahan internal

c. Periksa nadi : kecepatan, kualitas, keteraturan, pulsus

 paradoksus. Tidak diketemukannya pulsasi dari arteri besar 

merupakan pertanda diperlukannya resusitasi masi segera.

d. Periksa warna kulit, kenali tanda&tanda sianosis.

E

Page 8: Trauma Ugd Dr Ekost 1

7/24/2019 Trauma Ugd Dr Ekost 1

http://slidepdf.com/reader/full/trauma-ugd-dr-ekost-1 8/113

e. Periksa tekanan darah

0. Pengelolaan

a. Penekanan langsung pada sumber perdarahan eksternal

). enali perdarahan internal, kebutuhan untuk inter'ensi

 bedah serta konsultasi pada ahli bedah.

c. Pasang kateter *8 0 jalur ukuran besar sekaligus mengambil

sampel darah untuk pemeriksaan rutin, kimia darah, tes

kehamilan (pada wanita usia subur), golongan darah dan

cross-matc* serta nalisis 6as #arah (!6).

d. !eri cairan kristaloid yang sudah dihangatkan dengan

tetesan cepat.

e. Pasang P+6/bidai pneumatik untuk kontrol perdarahan

 pada pasien&pasien raktur pel'is yang mengancam nyawa.

 +. "egah hipotermia

1. $'aluasi

#. Disabili%"

. Tentukan tingkat kesadaran memakai skor 6"+/PT+

0. ilai pupil : besarnya, isokor atau tidak, relek cahaya dan

awasi tanda&tanda lateralisasi

1. $'aluasi dan %e&e'aluasi aiway, oksigenasi, 'entilasi dan

circulation.$. E/(+sureEn*ir+nmen%

. !uka pakaian penderita

0. "egah hipotermia : beri selimut hangat dan tempatkan pada

ruangan yang cukup hangat.

*8.%$++*T+*

. %e&e'aluasi !"#$

@

Page 9: Trauma Ugd Dr Ekost 1

7/24/2019 Trauma Ugd Dr Ekost 1

http://slidepdf.com/reader/full/trauma-ugd-dr-ekost-1 9/113

!. #osis awal pemberian cairan kristaloid adalah ;;;&0;;; ml pada

dewasa dan 0; m5/kg pada anak dengan tetesan cepat ( lihat tabel

0 )

". $'aluasi resusitasi cairan

. ilailah respon penderita terhadap pemberian cairan awal ( lihat

gambar 1, tabel 1 dan tabel 2 )

0. ilai perusi organ ( nadi, warna kulit, kesadaran dan produksi

urin ) serta awasi tanda&tanda syok 

#. Pemberian cairan selanjutnya berdasarkan respon terhadap

 pemberian cairan awal.

. %espon cepat

& Pemberian cairan diperlambat sampai kecepatan

maintenance

& Tidak ada indikasi bolus cairan tambahan yang lain atau

 pemberian darah

& Pemeriksaan darah dan cross-matc*  tetap dikerjakan

& onsultasikan pada ahli bedah karena inter'ensi operati 

mungkin masih diperlukan

0. %espon +ementara

& Pemberian cairan tetap dilanjutkan, ditambah dengan

 pemberian darah

& %espon terhadap pemberian darah menentukan tindakanoperati 

& onsultasikan pada ahli bedah ( lihat tabel 3 ).

1. Tanpa respon

& onsultasikan pada ahli bedah

& Perlu tindakan operati sangat segera

& Waspadai kemungkinan syok non hemoragik seperti

tamponade jantung atau kontusio miokard

Page 10: Trauma Ugd Dr Ekost 1

7/24/2019 Trauma Ugd Dr Ekost 1

http://slidepdf.com/reader/full/trauma-ugd-dr-ekost-1 10/113

& Pemasangan "8P dapat membedakan keduanya ( lihat

tabel > )

Gambar 3a0 a(i# res(+nse

b0 Transien% res(+nse

.0 N+ res(+nse

Tabel 2& Perkiraan Ke'ilan)an airan #an Dara',

Ber#asarkan Presen%asi Pen#eri%a Semula

;

Page 11: Trauma Ugd Dr Ekost 1

7/24/2019 Trauma Ugd Dr Ekost 1

http://slidepdf.com/reader/full/trauma-ugd-dr-ekost-1 11/113

KELAS I Kelas II Kelas III Kelas I-

ehilangan

#arah (m5)

+ampai E3; E3;&3;; 3;;&0;;; <0;;;

ehilangan

#arah (F

'olume darah)

+ampai 3F 3F&1;F 1;F&2;F <2;F

#enyut adi 9;; <;; <0; <2;

Tekanan #arah ormal ormal =enurun =enurun

Tekanan nadi

(mm Ag)

 ormal atau

 aik 

=enurun =enurun =enurun

-rekuensi

Pernaasan

2&0; 0;&1; 1;&2; <13

Produksi rin

(m5/jam)

<1; 0;&1; 3&3 Tidak berarti

"+/ +tatus

=ental

+edikit

cemas

gak

cemas

"emas,

 bingung

!ingung,lesu

let*aric

Penggantian

"airan

(Aukum 1:)

ristaloid ristaloid ristaloid

dan darah

ristaloid

dan darah

Page 12: Trauma Ugd Dr Ekost 1

7/24/2019 Trauma Ugd Dr Ekost 1

http://slidepdf.com/reader/full/trauma-ugd-dr-ekost-1 12/113

Table 3&Penilaian A!al #an Pen)el+laan S"+k 

D#*+* P$*5*

(Pemeriksaan -isik)

P$6$5D5

Tension

PneumothoraG

B #e'iasi Tracheal

B #istensi 'ena leher 

B Aipersonor 

B !ising naas (&)

B eedle

decompression

B Tube thoracostomy

=assi'e hemothoraG B H #e'iasi Tracheal

B 8ena leher kolaps

B Perkusi : dullness

B !ising naas (&)

B 8enous access

B Perbaikan 8olume

B onsultasi bedah

B Tube thoracostomy

"ardiac tamponade B #istensi 'ena leher 

B !unyi jantung jauh

B ltrasound

Pericardiocentesis

B 8enous access

B Perbaikan 8olume

B Pericardiotomy

B Thoracotomy

Perdarahan

*ntraabdominal

B #istensi abdomen

B terine lit, bila

hamil

B

#P5/ultrasonography

B Pemeriksaan 8aginal

B 8enous access

B Perbaikan 8olume

B onsultasi bedah

B 4auhkan uterus dari

'ena ca'a

Perdarahan 5uar Benali sumber

 perdarahan

ontrol Perdarahan

B #irect pressure

B !idai / +plints

B 5uka ulit kepala

yang

0

Page 13: Trauma Ugd Dr Ekost 1

7/24/2019 Trauma Ugd Dr Ekost 1

http://slidepdf.com/reader/full/trauma-ugd-dr-ekost-1 13/113

 berdarah : 4ahit

1

Page 14: Trauma Ugd Dr Ekost 1

7/24/2019 Trauma Ugd Dr Ekost 1

http://slidepdf.com/reader/full/trauma-ugd-dr-ekost-1 14/113

Tabel &Penilaian A!al #an Pen)el+laan S"+k 

KONDISI IAGE

4INDINGS

SIGNI4IANE INTE-ENSI

-raktur

Pel'is

Pel'ic G&ray

B -raktur %amus

Pubic

B ehilangan darah

kurang

dibanding jenis

lain

B =ekanisme

ompresi 5ateral

B Perbaikan

8olume

B =ungkin

Transuse

BAindari

manipulasi

 berlebih

B Dpen book B Pel'ic 'olume 5 BPerbaikan 8olume

B =ungkin

Transusi

B Pel'ic 'olume

B%otasi *nternal

Panggul

BP+6

B 8ertical shear B +umber

 perdarahan banyak 

B$Gternal iGator 

Bngiography

BTraksi +keletal

Bonsultasi

Drtopedi

"edera

Drgan

#alam

"T scan

B Perdarahan

intraabdomimal

B Potensial

kehilangan darah

B Aanya dilakukan

 bila

hemodinamikstabil

BPerbaikan 8olume

B=ungkin

Transusi

Bonsultasi !edah

2

Page 15: Trauma Ugd Dr Ekost 1

7/24/2019 Trauma Ugd Dr Ekost 1

http://slidepdf.com/reader/full/trauma-ugd-dr-ekost-1 15/113

3

Page 16: Trauma Ugd Dr Ekost 1

7/24/2019 Trauma Ugd Dr Ekost 1

http://slidepdf.com/reader/full/trauma-ugd-dr-ekost-1 16/113

Tabel 6&Transien% es(+n#er

ETIOLOGI PE04ISIK PE0DIAGNOSTI

TABAHAN

INTE-ENSI

#ugaan 4umlah

 perdarahan

kurang atau

Perdarahan

!erlanjut

B #istensi

bdomen

B -raktur Pel'is

B -raktur Pel'is

B Perdarahan 5uar 

B #P5 atau

ultrasonograi

B onsultasi

!edah

B Perbaikan

8olume

B =ungkin

Transusi

B Pasang bidai

 onhemorrhagic

B "ardiac

tamponade

B#istensi 'ena

leher 

B !unyi jantung

 jauh

B ltrasound

B !ising naas

normal

B Pericardiocentesis B %ee'aluasi

toraks

B #ekompresi

 jarum

Tube

thoracostomy

B %ecurrent/

 persistent

tension

 pneumothoraG

B#e'iasi Tracheal

B #istensi

'ersa leher 

BAipersonor 

B!ising naas (&)

>

Page 17: Trauma Ugd Dr Ekost 1

7/24/2019 Trauma Ugd Dr Ekost 1

http://slidepdf.com/reader/full/trauma-ugd-dr-ekost-1 17/113

Tabel 7&N+n res(+n#er

ETIOLOGI PE04ISIK PE0DIAGNO

STIK 

TABAHAN

INTE-ENSI

=assi'e blood

loss

("lass *** atau

*8)

B*ntraabdominal

 bleeding

B #istensi

bdomen

B #P5/+6 B*nter'ensi segera

(ahli bedah)

BPerbaikan 8olume

B%esusitasi

Dperati 

 onhemorrhagi

c

BTension

 pneumothoraG

B #istensi 8ena

5eher 

B Trachea

tergeser 

B +uara naas

menghilang

B Aipersonor 

B "hest

#ecompresion

(eedle

thoracocentesis

diteruskan

dengan tube

thoracostomy)

B=ungkin

diperlukan

 penggunaan

monitoring

in'asi'e

 onhemorrhagi

c

B"ardiac

tamponade

B #istensi 'ena

leher 

B !unyi jantung

 jauh

B ltrasound

B!ising naas

BPericardiocente

sis

B ilai ulang

!"#$

B ilai ulang

 jantung

B Pericardiocentesis

E

Page 18: Trauma Ugd Dr Ekost 1

7/24/2019 Trauma Ugd Dr Ekost 1

http://slidepdf.com/reader/full/trauma-ugd-dr-ekost-1 18/113

normal

B "edera tumpul

 jantung

B adi I teratur 

B Perusi jelek 

B $6 :

kelainan

iskemik 

B

Transesophageal

echocardiograph

y

B

ltrasonograph

y

(pericardial)

B Persiapan D 

B *n'asi'e

monitoring

B *notropic support

B Pertimbangkan

operasi

8. T=!A P# P$I!$% S&$'(%   # %$++*T+*

. Pasang $6. !ila ditemukan bradikardi, konduksi aberan atau ekstrasistole

harus dicurigai adanya hipoksia dan hipoperusi

0. Aipotermia dapat menampakkan gambaran disritmia

!. Pasang kateter uretra

. ecurigaan adanya ru(%ur ure%ra merupakan k+n%ra in#ikasi

 pemasangan kateter urine

0. !ila terdapat kesulitan pemasangan kateter karena s%rik%ur

ure%ra  atau BPH,  8an)an #ilakukan mani(ulasi a%au

ins%rumen%asi, segera konsultasikan pada bagian bedah

1. mbil sampel urine untuk pemeriksaan urine rutine

2. Produksi urine merupakan indikator yang peka untuk menilai

 perusi ginjal dan hemodinamik penderita

3. Dutput urine normal sekitar ;,3 ml/kg!!/jam pada orang

@

Page 19: Trauma Ugd Dr Ekost 1

7/24/2019 Trauma Ugd Dr Ekost 1

http://slidepdf.com/reader/full/trauma-ugd-dr-ekost-1 19/113

dewasa, ml/kg!!/jam pada anak&anak dan 0 ml/kg!!/jam

 pada bayi

". Pasang kateter lambung

. !ila terdapat kecurigaan $rak%ur basis kranii  atau %rauma

maksil+$a.ial  yang merupakan k+n%rain#ikasi  pemasangan

nasogastric tube, gunakan orogastric tube.

0. +elalu tersedia alat suction selama pemasangan kateter 

lambung, karena bahaya aspirasi bila pasien muntah.

#. =onitoring hasil resusitasi dan laboratorium

=onitoring didasarkan atas penemuan klinisJ nadi, laju naas,

tekanan darah, nalisis 6as #arah (!6), suhu tubuh dan output

urine dan pemeriksaan laboratorium darah.

$. Pemeriksaan oto rotgen dan atau -+T

. +egera lakukan oto thoraks, pel'is dan ser'ikal lateral,

menggunakan mesin G&ray portabel dan atau -+T bila terdapat

kecurigaan trauma abdomen.

0. Pemeriksaan oto rotgen harus selekti dan jangan sampai

menghambat proses resusitasi. !ila belum memungkinkan,

dapat dilakukan pada saat secondary survey.

1. Pada wanita hamil, oto rotgen yang mutlak diperlukan, tetap

harus dilakukan.

8*.S("$% S&$'(% . namnesis

namnesis yang harus diingat :

A  : Alergi

 : ekanisme dan sebab trauma

 : edikasi ( obat yang sedang diminum saat ini)

P  : Past illness

L : Last meal (makan minum terakhir)

Page 20: Trauma Ugd Dr Ekost 1

7/24/2019 Trauma Ugd Dr Ekost 1

http://slidepdf.com/reader/full/trauma-ugd-dr-ekost-1 20/113

E : E'ent/En'irontment yang berhubungan dengan kejadian

 perlukaan.

!. Pemeriksaan -isik ( lihat tabel E )

Tabel 9& Pemeriksaan 4isik (a#a Secondary Survey

Hal "an)

#inilai

I#en%i$ikasi

%en%ukanPenilaian

Penemuan

Klinis

K+n$irmasi

#en)an

Tin)ka%Kesa#ara

n

B !eratnyatrauma

kapitis

B +kor 6"+ B ≤

 @, cederakepala berat

B &0, cedera

kepala

sedang

B 1&3, cedera

kepala ringan

B "T +canB langi tanpa

relaksasi Dtot

Pu(il B 4enis cedera

kepala

B 5uka pada

mata

B kuran

B !entuk 

B %eaksi

B Kmass eectK

B #iuse

aGional

injury

B Perlukaan

mata

B "T +can

Ke(ala B 5uka pada

kulit kepala

B -raktur

tulang

tengkorak 

B *nspeksi

adanya luka

dan raktur 

B Palpasi

adanya

raktur 

B 5uka kulit

kepala

B -raktur

impresi

B -raktur basis

B "T +can

aksil+$a

sial

B 5uka

 jaringan

B *nspeksi :

deormitas

B -raktur

tulang wajah

B -oto tulang

wajah

0;

Page 21: Trauma Ugd Dr Ekost 1

7/24/2019 Trauma Ugd Dr Ekost 1

http://slidepdf.com/reader/full/trauma-ugd-dr-ekost-1 21/113

lunak 

B -raktur 

B erusakan

syara 

B 5uka dalam

mulut/gigi

B =aloklusi

B Palpasi :

krepitus

B "edera

 jaringan

lunak 

B "T +can

tulang wajah

Le'er B "edera pada

aring

B -raktur

ser'ikalB erusakan

'askular 

B "edera

esoagus

B 6angguan

neurologis

B *nspeksi

B Palpasi

B uskultasi

B #eormitas

aring

B $misema

subkutanB Aematoma

B =urmur 

B Tembusnya

 platisma

B yeri, nyeri

tekan " spine

B -oto ser'ikal

B ngiograi/

#oppler 

B $soagoskopiB 5aringoskopi

T+raks B Perlukaan

dinding

toraks

B $misema

subkutan

B Pneumo/

hematotoraks

B "edera

 bronchus

B ontusio

 paru

B erusakan

aorta

torakalis

B *nspeksi

B Palpasi

B uskultasi

B 4ejas,

deormitas,

gerakan

B Paradoksal

B yeri tekan

dada,

krepitus

B !ising naas

 berkurang

B !unyi

 jantung jauh

B repitasi

mediastinum

B yeri

B -oto toraks

B "T +can

B ngiograi

B

!ronchoskop

iB Tube

torakostomi

B Perikardio

sintesis

B +6 Trans&

$soagus

0

Page 22: Trauma Ugd Dr Ekost 1

7/24/2019 Trauma Ugd Dr Ekost 1

http://slidepdf.com/reader/full/trauma-ugd-dr-ekost-1 22/113

 punggung

hebat

Tabel 9& Pemeriksaan 4isik (a#a Secondary Survey : lan8u%an ;

Hal "an)

Dinilai

I#en%i$ikasi

%en%ukan

Penilaian Penemuan

klinis

K+n$irmasi

#en)an

Ab#+men

(in))an)

B Perlukaan dd.

bdomen

B "edera intra&

 peritoneal

B "edera

retroperitonea

l

B *nspeksi

B Palpasi

B uskultasi

B Tentukan

arah

 penetrasi

B yeri, nyeri

tekan abd.

B *ritasi

 peritoneal

B "edera organ

'iseral

B "edera

retroperitone

al

B #P5

B -+T

B "T +can

B 5aparotomi

B -oto dengan

kontras

B ngiograi

Pel*is B "edera

6enito&

urinarius

B -raktur pel'is

B Palpasi

simisis

 pubis untuk

 pelebaran

B yeri tekan

tulang el'is

B Tentukan

instabilitas pel'is (hanya

B "edera

6enito&

rinarius

(hematuria)

B -raktur

 pel'is

B Perlukaan

 perineum,rektum,

B -oto pel'is

B rogram

B retrogram

B +istogram

B *8P

B "T +can

dengan

kontras

00

Page 23: Trauma Ugd Dr Ekost 1

7/24/2019 Trauma Ugd Dr Ekost 1

http://slidepdf.com/reader/full/trauma-ugd-dr-ekost-1 23/113

satu kali)

B *nspeksi

 perineum

B Pem.

%ektum/'agi

na

'agina

e#ula

s(inalis

B Trauma

kapitis

B Trauma

medullaspinalis

B Trauma syara 

 perier 

B Pemeriksaan

motorik 

B Pemeriksaan

sensorik 

B Kmass eectK

unilateral

B Tetraparesis

ParaparesisB "edera

radiks syara 

B -oto polos

B =%*

K+lumna

*er%ebrali

s

B -raktur 

B lnstabilitas

kolumna

8ertebralis

B erusakan

syara 

B %espon

'erbal

terhadap

nyeri,

tanda

lateralisasi

B yeri tekan

B #eormitas

B -raktur atau

dislokasi

B -oto polos

B "T +can

Eks%remi%

as

B "edera

 jaringan lunak B -raktur 

B erusakan

sendi

B #eisit neuro&

'ascular 

B *nspeksi

B Palpasi

B 4ejas,

 pembengkak an, pucat

B =al&

alignment

B yeri, nyeri

tekan,

repitasiB Pulsasi

B -oto ronsen

B #oppler B Pengukuran

tekanan

kompartemen

B ngiograi

01

Page 24: Trauma Ugd Dr Ekost 1

7/24/2019 Trauma Ugd Dr Ekost 1

http://slidepdf.com/reader/full/trauma-ugd-dr-ekost-1 24/113

hilang/

 berkurang

B

omparteme

n

B #eisit

neurologis

8**. T=!A P# S("$% S&$'(% 

. +ebelum dilakukan pemeriksaan tambahan, periksa keadaan

 penderita dengan teliti dan pastikan hemodinamik stabil

!. +elalu siapkan perlengkapan resusitasi di dekat penderita karena

 pemeriksaan tambahan biasanya dilakukan di ruangan lain

". Pemeriksaan tambahan yang biasanya diperlukan :

. "T scan kepala, abdomen

0. +6 abdomen, transoesoagus

1. -oto ekstremitas

2. -oto 'ertebra tambahan

3. rograi dengan kontras

8***.%$&$85+* P$#$%*T

. Penilaian ulang terhadap penderita, dengan mencatat dan

melaporkan setiap perubahan pada kondisi penderita dan respon

terhadap resusitasi.

!. =onitoring tanda&tanda 'ital dan jumlah urin

". Pemakaian analgetik yang tepat diperbolehkan

*?. T%+-$% $ P+T %4 L6 5$!*A !* 

. Pasien dirujuk apabila rumah sakit tidak mampu menangani pasien

02

Page 25: Trauma Ugd Dr Ekost 1

7/24/2019 Trauma Ugd Dr Ekost 1

http://slidepdf.com/reader/full/trauma-ugd-dr-ekost-1 25/113

karena keterbatasan +#= maupun asilitas serta keadaan pasien

yang masih memungkinkan untuk dirujuk.

!. Tentukan indikasi rujukan, prosedur rujukan dan kebutuhan

 penderita selama perjalanan serta komunikasikan dengan dokter 

 pada pusat rujukan yang dituju.

 

03

Page 26: Trauma Ugd Dr Ekost 1

7/24/2019 Trauma Ugd Dr Ekost 1

http://slidepdf.com/reader/full/trauma-ugd-dr-ekost-1 26/113

TA<A -ETEBA

I0 PIAY S<-EY DAN ES<SITASI & PENILAIAN EDEA

T<LANG BELAKANG

Penderita harus dipertahankan dalam keadaan berbaring, posisi netral

dengan menggunakan tehnik imobilisasi yang baik.

 A. Airway

 ilai airway sewaktu mempertahankan posisi tulang leher. =embuat

airway deiniti apabila diperlukan.

 B. Breathing 

=enilai dan memberikan oksigenasi yang adekuat dan bantuan

'entilasi bila diperlukan.

C. Circulation

. !ila terdapat hipotensi, harus dibedakan antara syok hipo'olemik 

(penurunan tekanan darah, peningkatan denyut jantung,

ekstremitas yang dingin) dari syok neurogenik (penurunan

tekanan darah, penurunan denyut jantung, ekstremitas hangat).

0. Penggantian cairan untuk menanggulangi hipo'olemia

1. !ila terdapat cedera medula spinalis, pemberian cairan harus

dipandu dengan monitor "8P.( "atatan : !eberapa penderita

membutuhkan pemberian inotropik )

0>

Page 27: Trauma Ugd Dr Ekost 1

7/24/2019 Trauma Ugd Dr Ekost 1

http://slidepdf.com/reader/full/trauma-ugd-dr-ekost-1 27/113

2. !ila melakukan pemeriksaan colok dubur sebelum memasang

kateter, harus dinilai sensasi serta kekuatan sinkter.

D0 Disabili%"& Pemeriksaan neur+l+)is sin)ka%

1. Tentukan tingkat kesadaran dan menilai pupil.

2. Tentukan 8P atau lebih baik dengan lasow "oma Scale

3. enali paralisis / paresis.

II0 S<-EY SEK<NDE & PENILAIAN NE<OLOGIS

A0 em(er+le' anamnesis APLE

. namnesis dan mekanisme trauma

0. %iwayat medis

1. *dentiikasi dan mencatat obat yang diberikan kepada penderita

sewaktu datang dan selama pemeriksaan dan penatalaksanaan.

B0 Penilaian ulan) Tin)ka% Kesa#aran #an Pu(il

0 Penilaian ulan) Sk+r GS

D0 Penilaian Tulan) Belakan)

. Palpasi

%abalah seluruh bagian posterior tulang belakang dengan

melakukan lo roll penderita secara hati&hati . Lang dinilai

a. #eormitas dan / atau bengkak

 b. repitus

c. Peningkatan rasa nyeri sewaktu dipalpasi

0E

Page 28: Trauma Ugd Dr Ekost 1

7/24/2019 Trauma Ugd Dr Ekost 1

http://slidepdf.com/reader/full/trauma-ugd-dr-ekost-1 28/113

d. ontusi dan laserasi/luka tusuk.

0. yeri, paralisis, paresthesia

a. ada/ tidak 

 b. 5okasi

c. 5e'el neurologis

1. +ensasi

Tes  pinpric/ untuk mengetahui sensasi, dilakukan pada seluruh

dermatom dan dicatat bagian paling kaudal dermatom yang

memberikan sensasi rasa.

2. -ungsi =otoris

3. %eleks tendo dalam (kurang memberikan inormasi pada keadaan

emergensi)

>. Pencatatan dan pemeriksaan ulang

"atat pemeriksaan neurologis dan ulangi pemeriksaan sensoris dan

motoris secara reguler sampai datang spesialis terkait.

E0 E*aluasi ulan) akan a#an"a .e#era (en"er%a .e#era "an)

%ersembun"i

III0 PEEIKSAAN <NT<K LE-EL EDEA ED<LA

SPINALIS

Penderita cedera medula spinalis mungkin mempunyai deisit neurologis

dengan le'el yang ber'ariasi. 5e'el ungsi motoris dan sensasi harus

0@

Page 29: Trauma Ugd Dr Ekost 1

7/24/2019 Trauma Ugd Dr Ekost 1

http://slidepdf.com/reader/full/trauma-ugd-dr-ekost-1 29/113

dinilai ulang secara berkala dan secara hati&hati, dan didokumentasikan,

karena tidak terlepas kemungkinan terjadi perubahan level 

A0 Pemeriksaan +%+ris

10 enen%ukan le*el kua#ri(le)ia, le*el ra#iks sara$ 

a. =engangkat siku sampai setinggi bahu & #eltoid, "3

 b. -leksi lengan bawah & !iceps, ">

c. $kstensi lengan bawah & Triceps, "E

d. -leksi pergelangan tangan dan jari & "@

e. =embuka jari & T

20 enen%ukan le*el (ara(le)ia, le*el ra#iks sara$ 

a. -leksi panggul & iliopsoas, 50

 b. $kstensi lutut & uadriseps, 5&1,2

c. -leksi lutut & Aamstring, 52,3 sampai +

d. #orsoleksi jempol kaki & $kstensor Aallusis 5ongus, 53

e. Plantar leksi ankle & 6astroknemius, +

B0 Pemeriksaan Sens+ris

=enentukan le'el sensasi dilakukan terutama dengan melakukan

 penilaian pada dermatom. Aarap diingat, dermatom sensoris ser'ikal

dari "&0 sampai "&2 membentuk mantel yang meluas ke bawah

sampai ke papilla mammae. Dleh karena gambaran yang tidak la7im

ini, pemeriksa jangan tergantung dari ada atau tidaknya sensasi pada

0

Page 30: Trauma Ugd Dr Ekost 1

7/24/2019 Trauma Ugd Dr Ekost 1

http://slidepdf.com/reader/full/trauma-ugd-dr-ekost-1 30/113

daerah leher dan kla'ikula, dan le'el sensasi harus sesuai dengan

le'el respons motoris.

Tabel =0 Dera8a% Kekua%an O%+%

+kor Aasil Pemeriksaan

;

0

1

2

3

 T

elumpuhan Total

Teraba atau terasanya kontraksi

6erakan tanpa menahan gays berat

6erakan melawan gays berat

6erakan kesegala arch, tetapi kekuatan

kurang

ekuatan normal

Tak dapat diperiksa

I-0 PINSIP TEAPI BAGI PENDEITA EDEA ED<LA

SPINALIS

A0 Perlin#un)an %er'a#a( %rauma lebi' lan8u%

Penderita yang diduga mengalami cedera tulang belakang harus

dilindungi terhadap trauma lebih lanjut. Perlindungan ini meliputi,

 pemasangan kolar ser'ikal  semi riid dan lon )ac/ )oard

melakukan modiikasi teknik lo roll untuk mempertahankan

kesegarisan bagi seluruh tulang belakang, dan melepaskan lon spine

)oard secepatnya. *mobilisasi dengan lon spine )oard  pada

1;

Page 31: Trauma Ugd Dr Ekost 1

7/24/2019 Trauma Ugd Dr Ekost 1

http://slidepdf.com/reader/full/trauma-ugd-dr-ekost-1 31/113

 penderita yang mengalami paralisis akan meningkatkan resiko

terjadinya ulcus dekubitus pada titik penekanan. arenanya , lon 

 spine )oard harus dilepaskan secepatnya setelah diagnosa cedera

tulang belakang ditegakkan, contoh, dalam waktu 0 jam.

B0 esusi%asi airan #an +ni%+rin)

. =onitoring "8P

"airan intra'ena yang dibutuhkan umumnya tidak terlampau

 banyak, hanya untuk maintenance saja, kecuali untuk keperluan

 pengelolaan syok. "8P harus dipasang untuk memonitor 

 pemasukan cairan secara hati hati.

0. ateter urin

Pemasangan kateter dilakukan pada primary survey dan resusitasi,

untuk memonitor output urine dan mencegah terjadinya distensi

kandung kencing.

1. ateter 5ambung

ateter lambung harus dipasang pada seluruh penderita dengan

 paraplegia dan kuadriplegia untuk mencegah distensi gaster dan

aspirasi.

0 Pen))unaan S%er+i#

Penggunaan kortikosteroid, bila memungkinkan dipergunakan bagi

 penderita dengan deisit neurologist yang disebabkan bukan karena

luka tembus kurang dari @ jam pasca trauma. Dbat pilihan adalah

1

Page 32: Trauma Ugd Dr Ekost 1

7/24/2019 Trauma Ugd Dr Ekost 1

http://slidepdf.com/reader/full/trauma-ugd-dr-ekost-1 32/113

metilprednisolon (1; mg/kg), diberikan secara intra'ena dalam waktu

kurang lebih 3 menit. #osis awal dilanjutkan dengan dosis

maintenance 3,2 mg/kg per jam untuk 02 jam berikutnya dimulai

antara 1 jam pasca trauma, atau untuk 2@ jam bila pemberian awal

antara 1 dan @ jam pasca trauma, kecuali jika ditemukan adanya

komplikasi.

-0 PINSIP ELAK<KAN IOBILISASI T<LANG BELAKANG

DAN LOG ROLL

 A. Pen#eri%a #e!asa

$mpat orang dibutuhkan untuk melakukan prosedur modiikasi lo 

roll dan imobilisasi penderita, seperti pada lon spine )oard () satu

untuk mempertahankan imobilisasi segaris kepala dan leher penderitaJ

(0) satu untuk badan (termasuk pel'is dan panggul)J (1) satu untuk 

 pel'is dan tungkaiJ dan (2) satu mengatur prosedur ini dan mencabut

 spine )oard. Prosedur ini mempertahankan seluruh tubuh penderita

dalam kesegarisan, tetapi masih terdapat gerakan minimal pada tulang

 belakang. +aat melakukan prosedur ini, imobilisasi sudah dilakukan

 pada ekstremitas yang diduga mengalami raktur.

.  on spine )oard dengan tali pengikat dipasang pada sisi

10

Page 33: Trauma Ugd Dr Ekost 1

7/24/2019 Trauma Ugd Dr Ekost 1

http://slidepdf.com/reader/full/trauma-ugd-dr-ekost-1 33/113

 penderita. Tali pengikat ini dipasang pada bagian toraks, diatas

krista iliaka, paha, dan diatas pergelangan kaki. Tali pengikat atau

 plester dipergunakan untuk memiksir kepala dan leher penderita

ke lon spine )oard.

0. #ilakukan in line imobilisasi kepala dan leher secara manual,

kemudian dipasang kolar ser'ikal semiriid.

1. 5engan penderita diluruskan dan diletakkan di samping badan.

2. Tungkai bawah penderita diluruskan secara hati&hati dan

diletakkan dalam posisi kesegarisan netral sesuai dengan tulang

 belakang. edua pergelangan kaki diikat satu sama lain dengan

 plester.

3. Pertahankan kesegarisan kepala dan leher penderita sewaktu orang

kedua memegang penderita pada daerah bahu dan pergelangan

tangan. Drang ke tiga memasukkan tangan dan memegang panggul

 penderita dengan satu tangan dan dengan tangan yang lain

memegang plester yang mengikat ke dua pergelangan kaki.

>. #engan komando dari penolong yang mempertahankan kepala dan

leher, dilakukan lo roll sebagai satu unit ke arah ke dua penolong

yang berada pada sisi penderita, hanya diperlukan pemutaran

minimal untuk meletakkan  spine )oard di bawah penderita.

esegarisan badan penderita harus dipertahankan sewaktu

menjalankan prosedur ini.

11

Page 34: Trauma Ugd Dr Ekost 1

7/24/2019 Trauma Ugd Dr Ekost 1

http://slidepdf.com/reader/full/trauma-ugd-dr-ekost-1 34/113

E. Spine )oard diletakkan dibawah penderita, dan dilakukan log roll

ke arah spine )oard. Aarap diingat, spine )oard hanya digunakan

untuk transer penderita dan jangan dipakai untuk waktu lama.

@. ntuk mencegah terjadinya hiperekstensi leher dan kenyamanan

 penderita, maka diperlukan bantalan yang diletakkan dibawah

kepala penderita.

. !antalan, selimut yang dibulatkan atau alat penyangga lain

ditempatkan di kiri dan kanan kepala dan leher penderita, dan

kepala penderita diikat ke lon spine )oard. 4uga dipasang plester 

di atas kolar ser'ikal untuk menjamin tidak adanya gerakan pada

kepala dan leher.

 B. Pen#eri%a Anak&anak 

. ntuk imobilisasi anak diperlukan long spine )oard pediatrik. !ila

tidak ada, maka dapat menggunakan long  spine )oard untuk 

dewasa dengan gulungan selimut diletakkan di seluruh sisi tubuh

untuk mencegah pergerakan ke arah lateral.

0. Proporsi kepala anak jauh lebih besar dibandingkan dengan orang

dewasa, oleh karena itu harus dipasang bantalan dibawah bahu

untuk menaikkan badan, sehingga kepala yang besar pada anak 

tidak menyebabkan leksi tulang leher, sehingga dapat

mempertahankan kesegarisan tulang belakang anak. !antalan

12

Page 35: Trauma Ugd Dr Ekost 1

7/24/2019 Trauma Ugd Dr Ekost 1

http://slidepdf.com/reader/full/trauma-ugd-dr-ekost-1 35/113

dipasang dari tulang lumbal sampai ujung bahu dan kearah lateral

sampai di ujung )oard .

C. K+m(likasi

!ila penderita dalam waktu lama (kurang lebih 0 jam atau lebih lama

lagi) diimobilisasi dalam long  spine )oard  penderita dapat

mengalami dekubitus pada oksiput, skapula, sakrum, dan tumit. Dleh

karena itu, secepatnya bantalan harus dipasang dibawah daerah ini,

dan apabila keadaan penderita mengi7inkan secepatnya long  spine

)oard dilepas.

 . ele(as Long S!ine "oard 

Pergerakan penderita yang mengalami cedera tulang belakang yang

tidak stabil akan menyebabkan atau memperberat cedera medula

spinalisnya. ntuk mengurangi resiko kerusakan medula spinalis,

maka diperlukan pencegahan secara mekanis untuk seluruh penderita

yang mempunyai resiko. Proteksi harus dipertahankan sampai adanya

cedera tulang belakang yang tidak stabil di singkirkan.

1. +eperti sebelumnya dibicarakan, melakukan imobilisasi penderita

dengan lon spine )oard adalah teknik dasar membidai splintin

tulang belakang. +ecara umum hal ini dilaksanakan pada saat

 penanggulangan prehospital dan penderita datang ke rumah sakit

sudah dalam sarana transer yang aman. Spine )oard tanpa

13

Page 36: Trauma Ugd Dr Ekost 1

7/24/2019 Trauma Ugd Dr Ekost 1

http://slidepdf.com/reader/full/trauma-ugd-dr-ekost-1 36/113

 bantalan akan menyebabkan rasa tidak nyaman pada penderita

yang sadar dan mempunyai resiko terhadap terjadinya dekubitus

 pada daerah dengan penonjolan tulang (oksiput, skapula, sakrum,

tumit ). Dleh karena itu penderita harus dipindahkan dari lon 

 spine )oard ke tempat dengan bantalan yang baik dan permukaan

yang nyaman secepatnya bisa dilakukan secara aman. +ebelum

dipindahkan dari  spine )oard  pada penderita dilakukan

 pemeriksaan oto ser'ikal, toraks, pel'is sesuai dengan

indikasinya, karena penderita akan mudah diangkat beserta dengan

 spine )oardnya. +ewaktu penderita di imobilisasi dengan  spine

)oard sangat penting untuk mempertahankan imobilisasi kepala

dan leher dan badan secara berkesinambungan sebagai satu unit.

Tali pengikat yang dipergunakan untuk imobilisasi penderita ke

 spine )oard janganlah dilepas dari badan penderita sewaktu kepala

masih teriksir ke bagian atas spine )oard.

2. Spine )oard harus dilepaskan secepatnya, waktu yang tepat untuk 

melepas lon spine )oard adalah sewaktu dilakukan tindakan log

roll untuk memeriksa bagian belakang penderita.

3. Pergerakan yang aman bagi penderita dengan cedera yang tidak 

stabil atau potensial tidak stabil membutuhkan kesegarisan

anatomik kolumna 'ertebralis yang dipertahankan secara kontinyu.

%otasi, leksi, ekstensi, bending lateral, pergerakan tipe  s*earin 

1>

Page 37: Trauma Ugd Dr Ekost 1

7/24/2019 Trauma Ugd Dr Ekost 1

http://slidepdf.com/reader/full/trauma-ugd-dr-ekost-1 37/113

ke berbagai arah harus dihindarkan. Lang terbaik untuk 

mengontrol kepala dan leher adalah dengan imobilisasi inline

manual. Tidak ada bagian tubuh penderita yang boleh melekuk 

sewaktu penderita dilepaskan dari spine )oard.

4. =odiikasi teknik log roll,

=odiikasi tehnik log roll, dipergunakan untuk melepas lon spine

)oard. #iperlukan empat asisten: () satu untuk mempertahankan

imobilisasi in line kepala dan leherJ (0) satu untuk badan penderita

( termasuk pel'is dan panggul )J (1) satu untuk pel'is dan tungkai

 bawahJ dan (2) satu untuk menentukan arah prosedur ini dan

melepas lon spine )oard.

5. Tandu +ekop (Scoop Stretc*er )

lternati melakukan modiikasi teknik lo roll adalah dalam

 penggunaan scoop stretcher untuk transer penderita. Penggunaan

yang tepat alat ini akan mempercepat transer secara aman dari

lon spine )oard ke tempat tidur. +ebagai contoh alat ini dapat

digunakan untuk transer penderita dari satu alat traspor ke alat

lain atau ke tempat khusus misalnya meja ronsen.

Hara( #iin)a%, penderita harus tetap dalam imobilisasi sampai cedera

tulang belakang disingkirkan. +etelah penderita ditranser dari

)ac/)oard ke tempat tidur dan  scoop stretc*er dilepas, penderita

harus di reimobilisasi secara baik ke ranjang/tandu. Scoop stretc*er 

1E

Page 38: Trauma Ugd Dr Ekost 1

7/24/2019 Trauma Ugd Dr Ekost 1

http://slidepdf.com/reader/full/trauma-ugd-dr-ekost-1 38/113

 bukanlah alat untuk imobilisasi penderita. Scoop stretc*er  bukanlah

alat transport, dan jangan mengangkat  scoop stretc*er hanya pada

ujung&ujungnya saja, karena akan melekuk di bagian tengah dengan

akibat kehilangan kesegarisan dari tulang belakang.

 E. Im+bilisasi un%uk (en#eri%a #en)an kemun)kinan .e#era %ulan)

belakan)

Penderita umumnya datang ke bagian gawat darurat dengan alat

 perlindungan tulang belakang. lat ini menyebabkan pemeriksa harus

memikirkan adanya cedera tulang 'ertebra ser'ikal atau

torakolumbal, berdasarkan dari mekanisme cedera. Pada penderita

dengan cedera multipel dengan penurunan tingkat kesadaran, alat

 perlindungan harus dipertahankan sampai cedera pada tulang

 belakang disingkirkan dengan pemeriksaan klinis dan radiologis. !ila

 penderita diimobilisasi dengan  spine )oard dan paraplegia, harus

diduga adanya ketidakstabilan tulang belakang dan perlu dilakukan

 pemeriksaan radiologis untuk mengetahui letak dari cedera tulang

 belakang. !ila penderita sadar, neurologis normal, tidak mengeluh

adanya nyeri leher atau nyeri pada tulang belakang, dan tidak terdapat

nyeri tekan pada saat palpasi tulang belakang, pemeriksaan radiologis

tulang belakang dan imobilisasi tidak diperlukan.

Penderita yang menderita cedera multipel dan dalam keadaan koma

harus tetap diimobilisasi pada usungan dan dilakukan tindakan log

1@

Page 39: Trauma Ugd Dr Ekost 1

7/24/2019 Trauma Ugd Dr Ekost 1

http://slidepdf.com/reader/full/trauma-ugd-dr-ekost-1 39/113

roll untuk mengetahui oto yang diperlukan untuk menyingkirkan

adanya suatu raktur. emudian penderita dapat ditranser secara hati&

hati dengan menggunakan prosedur tersebut di atas ke tempat tidur 

untuk bantuan 'entilasi yang lebih baik.

Tabel 1> & Pan#uan Skrinin) Pen#eri%a #en)an Du)aan e#era Ser*i.al

. danya paraplegia atau Muadriplegia adalah bukti

 pendahuluan adanya instabilitas ser'ikal

0. Penderita sadar, tidak mabuk, neurologis normal dan tanpa

nyeri leher, atau nyeri tekan di bagian tengah leher:

Penderita seperti ini sangat jarang menderita cedera ser'ikal

akut atau instabilitas. #engan penderita dalam posisi

terlentang, lepaskan kolar dan lakukan palpasi tulang leher.

!ila tidak ada nyeri tekan, mintalah penderita uuntuk 

melakukan latero&leksi. 4angan memaksa menggerakkan

leher penderita. 6erakan ini aman bila dilakukan oleh

 penderita sendiri. !ila gerakan ini tanpa nyeri, mintalah

kembali agar penderita melakukan leksi dan ekstensi

lehernya. !ila inipun tanpa nyeri, tidak perlu dilakukan oto

ser'ikal.1. Penderita sadar, neurologis normal, koperati, namun ada

nyeri leher atau nyeri tekan di bagian tengah leher.

Tugas dokter adalah untuk menyingkirkan adanya cedera

ser'ikal. +emua penderita seperti ini memerlukan oto

ser'ikal P, 5ateral dan pen mout* dengan aksial "T scan

 pada daerah yang dicurigai atau tulang leher bawah yang

tidak dapat terlihat dengan baik hanya dengan oto polos

1

Page 40: Trauma Ugd Dr Ekost 1

7/24/2019 Trauma Ugd Dr Ekost 1

http://slidepdf.com/reader/full/trauma-ugd-dr-ekost-1 40/113

saja. Lang dinilai pada oto cer'ical : (a). deormitas tulang,

(b). raktur korpus 'ertebra atau prosesus, (c). hilangnya

kesegarisan alinment aspek posterior korpus 'ertebra

( bagian anterior kanalis 'ertebralis), (d). meningkatnya

 jarak antar prosesus spinosus pada level 'ertebra, (e).

menyempitnya kanalis 'ertebralis dan (). meningkatnya

ruangan jaringan lunak pre'ertebral. !ila oto ini normal,

lepaskan kolar, dan dibawah pengawasan seorang dokter 

yang menguasai masalah, lakukan leksi dan ekstensi pada

leher dan kemudian dilakukan oto leksi lateral dari leher.

!ila pada oto ini tidak ditemukan subluksasi, dianggap

tidak ada cedera ser'ikal dan kolar dapat dilepaskan. !ila

salah satu dari oto di atas mencurigakan akan adanya

cedera ser'ikal, pasanglah kolar kembali, dan konsultasikan

dengan seorang spesialis orthoped spine.

2. Penderita dengan gangguan kesadaran atau anak kecil yang

tidak dapat menerangkan dengan jelas.

+emua penderita di atas memerlukan oto ser'ikal lateral,

P dan open mout* disertai tambahan pemeriksaan "T scan

 pada daerah yang dicurigai (" dan "0, dan didaerah

cer'ical bawah yang tidak dapat dinilai dengan tepat dengan

oto polos) . Pemeriksaan "T pada anak adalah pemeriksaantambahan. !ila seluruh 'ertebra ser'ikal dapat terlihat, dan

tanpa kelainan, maka setelah dilakukan pemeriksaan oleh

ahli bedah syara atau ortopedi, kolar dapat dilepas.

3. !ila ragu&ragu pertahankan kolar.

>. onsul:

!ila curiga atau menemukan cedera ser'ikal selalu

konsultasikan dengan dokter yang mempunyai keahlian

2;

Page 41: Trauma Ugd Dr Ekost 1

7/24/2019 Trauma Ugd Dr Ekost 1

http://slidepdf.com/reader/full/trauma-ugd-dr-ekost-1 41/113

dalam menge'aluasi serta melakukan tindakan terhadap

 penderita yang mengalami cedera 'ertebra.

E. !ackboard

Penderita dengan deicit neurologis (kuadriplegia atau

 paraplegia) harus die'aluasi secara cepat dan dilepaskan

dari backboard secepat mungkin. Penderita seperti ini bila

tidur di atas backboard lebih dari 0 jam ber&resiko tinggi

untuk dekubitus.

@. eadaan gawat&darurat

Penderita cedera yang membutuhkan !edah darurat

sebelum pemeriksaan tulang belakang secara lengkap

dikerjakan, harus ditranspor dan digerakkan secara hati&hati

dengan asumsi terdapat cedera 'ertebra yang tidak stabil.

#alam keadaan ini kolar harus dipertahankan, penderita

dipindahkan ke meja operasi dengan cara logroll. Team

!edah harus berhati&hati dalam memproteksi leher sewaktu

melakukan tindakan operasi. hli nestesi harus

diberitahukan sejauh mana pemeriksaan untuk adanya

cedera ser'ikal sudah dilakukan.

2

Page 42: Trauma Ugd Dr Ekost 1

7/24/2019 Trauma Ugd Dr Ekost 1

http://slidepdf.com/reader/full/trauma-ugd-dr-ekost-1 42/113

Tabel 11 & Pan#uan Skrinin) Pen#eri%a #en)an Du)aan

e#era -er%ebra T'+rak+lumbal

. danya paraplegia atau kehilangan sensasi di daerah dada

atau abdomen, membuktikan adanya bukti instabilitas.

0. Penderita sadar, tidak mabuk, neurogis normal, tidak 

terdapat rasa nyeri atau nyeri tekan di garis tengah thorak 

dan lumbal: +eluruh tulang belakang harus dipalpasi dan di

inspeksi. !ila tidak terdapat rasa nyeri sewaktu di palpasi

atau ekimosis di daerah prosesus spinosus, maka tidak ada

raktur 'ertebra sehingga sehingga tidak diperlukan

 pemeriksaan ronsen 'ertebra thorakolumbal.

1. Penderita dengan nyeri tulang belakang, atau nyeri tekan,

terdapat deicit neurologis, dan penurunan tingkat

kesadaran, atau dicurigai mabuk : Pemeriksaan ronsen

seluruh 'ertebra thorakal dan lumbal harus dilakukan. "T

scan aksial dengan inter'al 1 mm harus dilakukan di daerah

yang dicurigai yang telah di identiikasi dengan oto polos.

+emua oto ronsen harus dengan kualitas baik dan

dinyatakan normal oleh seorang dokter yang

 berpengalaman sebelum melepaskan imobilisasi tulang

 belakang.

2. onsul ke dokter yang mempunyai keterampilan dalammenge'aluasi dan melakukan pengelolaan cedera tulang

 belakang apabila dicurigai atau dideteksi adanya cedera

tulang belakang.

20

Page 43: Trauma Ugd Dr Ekost 1

7/24/2019 Trauma Ugd Dr Ekost 1

http://slidepdf.com/reader/full/trauma-ugd-dr-ekost-1 43/113

TA<A <S<LOSKELETAL

I 0 PEEIKSAAN 4ISIK 

A0 eli'a%, Gambaran <mum

Perdarahan luar dapat diketahui dengan jelas dari perdarahan pada

ekstremitas, kumpulan darah pada lantai atau brankar, balutan yang

 penuh darah, dan perdarahan yang terjadi selama ditranspor ke rumah

sakit. Pemeriksa perlu menanyakan karakteristik terjadinya trauma

dan pelayanan pra rumah sakit.

1. 5uka terbuka mungkin sudah tidak berdarah, tetapi bisa terdapat

trauma sara atau raktur terbuka.

2. #eormitas pada ekstremitas menunjukkan adanya raktur atau

trauma sendi. 4enis trauma ini harus dibidai sebelum penderita

dirujuk atau segera setelah aman.

3. Warna ekstremitas perlu diperiksa. danya memar menunjukkan

adanya trauma otot atau jaringan lunak diatas tulang atau sendi.

Perubahan ini mungkin disertai bengkak atau hematoma.

6angguan 'askular mula&mula ditandai dengan pucat pada

ekstremitas distal.

4. Posisi ekstremitas dapat membantu membedakan sejumlah pola

trauma. !ila ada trauma sara akan menampilkan posisi

21

Page 44: Trauma Ugd Dr Ekost 1

7/24/2019 Trauma Ugd Dr Ekost 1

http://slidepdf.com/reader/full/trauma-ugd-dr-ekost-1 44/113

ekstremitas yang khas, misalnya trauma sara radialis

menimbulkan wrist drop dan trauma sara peroneus menimbulkan

drop +oot.

5. Pengawasan aktiitas spontan penderita dapat membedakan

 beratnya trauma. #alam pengawasan, adanya gerakan spontan

dapat menunjukkan adanya trauma yang tampak atau terselubung.

=isalnya pada trauma kepala penderita tidak mengikuti perintah

dan tidak ada gerakan spontan ekstremitas, penderita ini mungkin

ada trauma torakal atau lumbal.

6. 4enis kelamin dan usia penting untuk menentukan potensi trauma

nak&anak dapat terjadi trauma lempeng epiisis atau patah tulang

tersembunyi (misalnya )uc/le raktur). Pada wanita dengan trauma

 pel'is, lebih besar kemungkinan cedera 'agina dibandingkan

cedera uretra.

7. rin yan keluar dari kateter harus dilihat. 4ika urin berdarah atau

 jika pemasangan kateter sulit, penderita mungkin menderita

raktur pel'is dan trauma traktus urinarius.

B0 aba

ncaman jiwa dan ancaman ekstremitas disingkirkan terlebih dahulu.

. Pel'is dipalpasi anterior dan posterior akan adanya deormitas,

 pergerakan, dan jarak yan  menunjukkan potensi pel'is tidak 

stabil. Tes kompresi&distraksi seperti menarik&mendorong pel'is

22

Page 45: Trauma Ugd Dr Ekost 1

7/24/2019 Trauma Ugd Dr Ekost 1

http://slidepdf.com/reader/full/trauma-ugd-dr-ekost-1 45/113

dikerjakan sekali saja. Tes ini berbahaya karena terlepasnya

 bekuan darah dapat menimbulkan perdarahan baru.

0. Pulsasi ekstremitas dipalpasi dan penemuannya dicatat. danya

 perbedaan atau abnormalitas harus dicatat. Pengisian kapiler yang

normal (kurang dari 0 detik) di bawah kuku atau telapak tangan

menandakan aliran darah di ekstremitas distal baik. Ailangriya

 pulsasi dengan pengisian kapiler normal menandakan ekstremitas

via)le walaupun demikian konsultasi bedah perlu dilakukan. 4ika

 pulsasi dan pengisian kapiler tidak ada diperlukan pembedahan

gawat darurat.

1. ompartemen otot seluruh ekstremitas dipalpasi untuk 

menentukan adanya raktur atau sindroma kompartemen.

#ilakukan dengan palpasi yang lembut. 4ika terdapat raktur,

 penderita sadar akan mengeluh nyeri. 4ika penderita tidak sadar,

hanya teraba gerak abnormal. +indroma kompartemen dicurigai

 jika teraba keras&tegang dan nyeri. +indroma kompartemen dapat

disertai raktur.

2. +tabilitas sendi diperiksa dengan meminta penderita

menggerakkan sendi secara akti. Aal ini tidak perlu dikerjakan

 jika terdapat raktur yang nyata atau deormitas, atau penderita

tidak kooperati. +etiap sendi dipalpasi untuk nyeri, bengkak, dan

adanya cairan intar&artikular. +tabilitas sendi diperiksa dengan

23

Page 46: Trauma Ugd Dr Ekost 1

7/24/2019 Trauma Ugd Dr Ekost 1

http://slidepdf.com/reader/full/trauma-ugd-dr-ekost-1 46/113

melakukan regangan lateral, medial, dan anterior &posterior. +egala

deormitas atau dislokasi sendi harus dibidai dan dilakukan

 pemeriksaan ronsen sebelum melakukan pemeriksaan akan

stabilitas.

3. Pemeriksaan neurolgi secara cepat dan menyeluruh dilakukan dan

dicatat pada ekstremitas. Pemeriksaan diulang dan dicatat sesuai

indikasi dan keadaan klinis penderita. +ensasi diperiksa dengan

rabaan/sentuhan dan tusukan pada setiap ekstremitas. danya

trauma neurologis yan progresi menunjukkan ada masalah besar.

a. "3 & +isi lateral dari lengan atas (juga .aGilaris)

 b. "> & +isi palmar ibu jari dan telunjuk (.medianus)

c. "E & +isi palmar jari tengah.

d. "@ & +isi palmar jari kelingking (.ulnaris).

e. T & +isi dalam lengan bawah.

. 51 & +isi dalam paha.

g. 52 & +isi dalam tungkai bawah,terutama diatas maleolus

medialis.

h. 53 & #orsal kaki diantara ibu jari dan jari kedua (peroneus

communis)

i. +i & +isi lateral kaki.

>. Pemeriksaan motorik ekstremitas yang harus dikerjakanJ

a. bduksi bahu & . aGilaris, "3.

2>

Page 47: Trauma Ugd Dr Ekost 1

7/24/2019 Trauma Ugd Dr Ekost 1

http://slidepdf.com/reader/full/trauma-ugd-dr-ekost-1 47/113

 b. -leksi siku & . muskulokutaneus, "3 dan ">

c. $kstensi siku & .radialis, ">, "E, dan "@.

d. Tangan dan pergelangan & ekuatan genggaman dorsoleksi

 pergelangan (. radialis, ">) dan leksi jari jari ( medianus

dan ulnaris, "E dan "@).

e. duksi dan abduksi jari & ulnaris, " @ dan Ti.

. $kstremitas bawah& dorsoleksi ibu jari dan pergelangan kaki

memeriksa .peroneus proundus, 53, dan plantar leksi

memeriksa .tibialis posterior, +.

g. Pemeriksaan tingkat kekuatan otot menurut standar.

Pemeriksaan ini spesiik sesuai dengan gerakannya. (lihat tabel

)

E. Pemeriksaan releks tendo.

@. 4angan lupa memeriksa punggung.

II0 PINSIP IOBILISASI EKSTEITAS

. Periksa !"#$ dan terapi keadaan yan  mengancam nyawa terlebih

dahulu.

!. !uka semua pakaian seluruhnya termasuk ekstremitas. 5epaskan

 jam, cincin, kalung dan semua yang dapat menjepit. *ngat cegah

terjadinya hipotermia.

". Periksa keadaan neuro'askular sebelum memasang bidai. Periksa

2E

Page 48: Trauma Ugd Dr Ekost 1

7/24/2019 Trauma Ugd Dr Ekost 1

http://slidepdf.com/reader/full/trauma-ugd-dr-ekost-1 48/113

 pulsasi perdarahan eksternal yang harus dihentikan, dan periksa

sensorik dan motorik dari ekstremitas.

#. Tutup luka dengan balutan steril.

$. Pilih jenis dan ukuran bidai yang sesuai dengan ekstremitas yang

trauma. !idai harus mencakup sendi di atas dan di bawah ekstremitas

yang trauma.

-. Pasang bantalan di atas tonjolan tulang.

6. !idai ekstremitas pada posisi yang ditemukan jika pulsasi distal ada.

4ika pulsasi distal tidak ada, coba luruskan ekstremitas. Traksi secara

hati&hati dan pertahankan sampai bidai terpasang.

A. !idai dipasang pada ekstremitas yang telah lurus, jika belum lurus

coba luruskan.

*. 4angan meluruskan secara paksa, jika mengalami kesulitan, pasang

 bidai pada posisi yang ditemukan.

4. onsulkan ke ahli Drthopedi.

. "atat status neuro'askular sebelum dan setelah pemasangan bidai

atau manipulasi.

5. !erikan proilaksis Tetanus.

III0 EL<<SKAN DE4OITAS

Pemeriksaan isik membedakan deormitas karena dislokasi atau raktur.

Prinsip meluruskan ekstremitas yang patah adalah mengembalikan

2@

Page 49: Trauma Ugd Dr Ekost 1

7/24/2019 Trauma Ugd Dr Ekost 1

http://slidepdf.com/reader/full/trauma-ugd-dr-ekost-1 49/113

 panjang ekstremitas secara hati&hati dengan tarikan lurus mengoreksi

angulasi dan rotasi. #engan mempertahankan secara manual pasang

 bidai dengan bantuan asisten.

A0 Eks%remi%as A%as

. Aumerus

Pegang siku dan tarik ke bawah, setelah lurus bidai dipasang dan

lengan dipertahankan dengan slin dan swat* ke dinding dada.

0. 5engan bawah

Tarik pergelangan tangan ke bawah dengan siku ditahan sebagai

kontraksi. !idai dipasang di lengan bawah dan diele'asikan.

B0 Eks%remi%as Ba!a'

. -emur 

5uruskan emur dengan melakukan traksi di daerah an/le jika tibia

dan ibula tidak raktur. +etelah spasme otot diatasi tungkai

diluruskan dan rotasi dikoreksi. Tindakan ini memerlukan waktu

 beberapa menit tergantung dari besarnya penderita.

0. Tibia

5akukan traksi di daerah an/le dan kontra&traksi di atas lutut,

dikerjakan bila emur utuh.

0 Gan))uan -askular #an Neur+l+)is

2

Page 50: Trauma Ugd Dr Ekost 1

7/24/2019 Trauma Ugd Dr Ekost 1

http://slidepdf.com/reader/full/trauma-ugd-dr-ekost-1 50/113

-raktur disertai trauma neuro'askular perlu diluruskan dengan hati&

hati. onsultasi bedah segera dikerjakan. 4ika trauma neuro'askular 

 bertambah setelah diluruskan dan dibidai, bidai dilepas dan tungkai

dikembalikan keposisi semula dimana aliran darah dan status

neurologi maksimal. $kstremitas diimobilisasi dalam posisi ini.

I-0 PEASANGAN TRACTION S#LINT 

 . Pemasangan alat ini perlu dua orang, satu orang mempertahankan

 posisi tungkai dan seorang lagi memasang splint.

 #. 5epaskan pakaian, termasuk sepatu agar seluruh ekstremitas terlihat.

Tutup luka dengan balut steril, dan periksa neuro'askular distal.

". !ersihkan tonjolan tulang dan otot dari kotoran sebelum memasang

traksi. "atat jika ada tulang yang keluar dan masuk ke jaringan lunak 

setelah ditraksi.

 . kur panjang splint melalui kaki yang sehat. !agian atas dari ring

diletakkan di bawah bokong dan tuberositas iskhium. !agian distal

splint dibawah an/le sepanjang 3 cm. Strap dipasang untuk 

menahan paha dan betis.

 (. -emur diluruskan dengan menarik an/le kemudian diangkat dan

splint diletakkan di bawahnya. ProGimal splint diletakkan pada

tuberositas iskhium. Periksa ulang keadaan neuro'askular distal

tungkai yan mengalami cedera.

3;

Page 51: Trauma Ugd Dr Ekost 1

7/24/2019 Trauma Ugd Dr Ekost 1

http://slidepdf.com/reader/full/trauma-ugd-dr-ekost-1 51/113

 :.   lat pengikat traksi dipasang di ankle dengan asisten tetap

mempertahankan tarikan tungkai dengan strap terbawah lebih pendek 

dari atasnya.

. Pasang penarik an/le  pada pengait traksi, asisten tetap

mempertahankan tarikan. Tarik traksi sampai tungkai stabil, atau

nyeri dan spasme otot hilang.

 ;. Periksa status neuro'askular, jika perusi distal menjadi buruk setelah

 pemasangan traksi, lepaskan / kurangi tarikan.

 I. Pasang strap.

 <. +tatus neuro'askular die'aluasi ulang secara terus menerus, dan

dicatat setiap tindakan manipulasi tungkai.

 =. !erikan pencegahan tetanus bila ada indikasi.

-0 PEEIKSAAN DAN PENGELOLAAN SINDOA

KOPATEEN

. Lang penting diperhatikan

. +indroma kompartemen dapat timbul perlahan dan berakibat berat.

0. #apat timbul pada ekstremitas karena kompresi atau remuk dan

tanpa cedera luar atau raktur yang jelas.

1. %ee'aluasi yan sering sangat penting.

2. Penderita dengan hipotensi atau tidak sadar meningkatkan resiko

terjadinya sindroma kompartemen.

3

Page 52: Trauma Ugd Dr Ekost 1

7/24/2019 Trauma Ugd Dr Ekost 1

http://slidepdf.com/reader/full/trauma-ugd-dr-ekost-1 52/113

3. Tidak sadar atau dalam intubasi tidak dapat mengkomunikasikan

tanda awal dari iskemia ekstremitas.

>. yeri merupakan tanda awal mulainya iskemia kompartemen,

terutama nyeri pada tarikan otot secara pasi.

E. Ailangnya pulsasi dan tanda iskemia lain merupakan gejala lanjut,

setelah kerusakan yang menetap telah terjadi.

!. Palpasi kompartemen otot, dibandingkan ketegangannya tungkai yang

cedera dengan yang normal.

. simetri adalah tanda penemuan yang penting

0. Pemeriksaan berulang dari ekstremitas yang cedera adalah hal

 pokok.

1. Pengukuran tekanan intra kopartemen sangat membantu.

2. 4ika curiga sindroma kompartemen segera konsultasi bedah.

". #apatkan konsultasi bedah atau ortopedi segera.

-10 IDENTI4IKASI DAN PENGELOLAAN 4AKT< PEL-IS

. *dentiikasi mekanisme trauma yang menyebabkan

kemungkinan raktur pel'is misalnya terlempar dari sepeda motor,

crus* in,ury pejalan kaki ditabrak kendaraan, tabrakan sepeda motor.

!. Periksa daerah pel'is adanya ekhimosis, perianal atau hematoma

skrotal, darah di meatus uretra.

". Periksa tungkai akan adanya perbedaan panjang atau asimetri rotasi

30

Page 53: Trauma Ugd Dr Ekost 1

7/24/2019 Trauma Ugd Dr Ekost 1

http://slidepdf.com/reader/full/trauma-ugd-dr-ekost-1 53/113

 panggul.

#. 5akukan pemeriksaan rektum, posisi dan mobilitas kelenjar prostat,

teraba raktur, atau adanya darah pada kotoran.

$. 5akukan pemeriksaan 'agina, raba raktur, ukuran dan konsistensi

uterus, adanya darah. Perlu diingat bahwa penderita mungkin hamil.

-. 4ika dijumpai kelainan pada ! sampai $, jika mekanisme trauma

menunjang terjadinya raktur pel'is, lakukan pemeriksaan ronsen

 pel'is P (mekanisme trauma dapat menjelaskan tipe raktur).

6. 4ika ! sampai $ normal, lakukan palpasi tulang pel'is untuk 

menemukan tempat nyeri.

A. Tentukan stabilitas pel'is dengan hati&hati melakukan tekanan

anterior& posterior dan lateral& medial pada +*+.Pemeriksaan

mobilitas aksial dengan melakukan dorongan dan tarikan tungkai

secara hati&hati, tentukan stabilitas kranial & kaudal.

*. Perhatian pemasangan kateter urine, jika tidak ada kontraindikasi,

atau lakukan pemeriksaan retrograd uretrogram jika terdapat

kecurigaan trauma uretra.

4. Penilaian oto ronsen pel'is, perhatian kusus pada raktur yang sering

disertai kehilangan darah banyak, misalnya raktur yang

meningkatkan 'olume pel'is.

. "ocokan identitas penderita pada ilm.

0. Periksa oto secara sistematikJ

31

Page 54: Trauma Ugd Dr Ekost 1

7/24/2019 Trauma Ugd Dr Ekost 1

http://slidepdf.com/reader/full/trauma-ugd-dr-ekost-1 54/113

a. 5ebar simisis pubis & pemisahan lebih dari cm menunjukan

ada trauma pel'is posterior.

 b. *ntegritas ramus superior dan inerior pubis bilateral.

c. *ntegritas asetabulum, kaput dan kolum emur.

d. +imetri ileum dan lebarnya sendi sakroiliaka.

e. +imetri oramen sakrum dengan e'aluasi linea arkuata. -

. -raktur prosesus trans'ersus 53.

1. *ngat, karena tulang pel'is berbentuk lingkaran jarang kerusakan

hanya pada satu tempat saja.

2. *ngat raktur yang meningkatkan 'olume pel'is, misalnya vertical 

 s*ear dan raktur open-)oo/ sering disertai perdarahan banyak.

. Teknik mengurangi perdarahan dari raktur pel'is.

1. "egah manipulasi berlebihan atau berulang&ulang.

2. Tungkai bawah di rotasi kedalam untuk menutup raktur open&

 book. Pasang bantalan pada tonjolan tulang dan ikat kedua

tungkai yang dilakukan rotasi. Tindakan ini akan mengurangi

 pergeseran simpisis, mengurangi 'olume pel'is, bermanaat untuk 

tindakan sementara menunggu pegobatan deiniti.

3. Pasang dan kembangkan P+6. lat ini bermanaat untuk 

membawa/ transpor penderita.

4. Pasang e0ternal +i0ator pel'is (konsultasi orthopedi segera).

5. Pasang traksi skeletal (konsultasi orthopedi segera)

32

Page 55: Trauma Ugd Dr Ekost 1

7/24/2019 Trauma Ugd Dr Ekost 1

http://slidepdf.com/reader/full/trauma-ugd-dr-ekost-1 55/113

6. $mbolisasi pembuluh darah pel'is melalui angiograi.

7. 5akukan segera konsultasi bedah / orthopedi untuk menentukan

 prioritas.

8. 5etakkan bantal pasir dibawah bokong kiri&kanan jika tidak 

terdapat trauma tulang belakang atau cara menutup pel'is yang

lain tidak tersedia.

9. Pasang pelvic )inder.

1>.=engatur untuk transer ke asilitas terapi deiniti jika tidak 

mampu melakukannya.

-II0 IDENTI4IKASI TA<A ATEI

. =engetahui bahwa iskemia merupakan ancaman tungkai dan

mempunyai potensi ancaman nyawa.

!. Palpasi pulsasi perier bilateral (dorsalis pedis, tibialis anterior,

emoral, radial dan brakialis) akan simetri dan kualitas.

". "atat dan e'aluasi adanya asimetri pulsasi perier.

#. %ee'aluasi pulsasi perier yang sering, terutama jika terdapat

asimetri.

$. onsultasi bedah segera.

33

Page 56: Trauma Ugd Dr Ekost 1

7/24/2019 Trauma Ugd Dr Ekost 1

http://slidepdf.com/reader/full/trauma-ugd-dr-ekost-1 56/113

TA<A KEPALA

I0 S<-EI PIE 

. !"#$

!. *mobilisasi dan +tabilisasi +er'ikal

". =elakukan Pemeriksaan eurologis +ingkat

. %espon Pupil

0. =enentukan ilai 6"+

II0 S<-EY SEK<NDE DAN PENATALAKSANAAN

A0 Ins(eksi Keseluru'an Ke(ala, Termasuk ?a8a'

. 5aserasi

0. danya 5"+ dari lubang hidung dan telinga

B0 Pal(asi Keseluru'an Ke(ala, Termasuk ?a8a'

. -raktur 

0. 5aserasi dengan raktur di bawahnya

3>

Page 57: Trauma Ugd Dr Ekost 1

7/24/2019 Trauma Ugd Dr Ekost 1

http://slidepdf.com/reader/full/trauma-ugd-dr-ekost-1 57/113

0 Ins(eksi Semua Laserasi Kuli% Ke(ala

. 4aringan otak 

0. -raktur depresi tulang tengkorak 

1. #ebris

2. ebocoran 5"+

D0 enen%ukan Nilai GS #an es(+n Pu(il

. %espon buka mata

0. %espon motorik terbaik anggota gerak 

1. %espon 'erbal

2. %espon pupil

E0 Pemeriksaan -er%ebra Ser*ikal

. Palpasi untuk mencari adanya rara nyeri dan pakaikan kolar 

ser'ikal semirigid bila perlu.

0. Pemeriksaan oto ronsen 'ertebra ser'ikalis proyeksi cross-ta)le

lateral bila perlu.

40 Penilaian Bera%n"a e#era

G0 Pemeriksaan <lan) Se.ara K+n%in"u&Obser*asi Tan#a&%an#a

Perburukan

. -rekuensi

0. Parameter yang dinilai

1. *ngat, pemeriksaan ulang !"#$

3E

Page 58: Trauma Ugd Dr Ekost 1

7/24/2019 Trauma Ugd Dr Ekost 1

http://slidepdf.com/reader/full/trauma-ugd-dr-ekost-1 58/113

Ill0 E-AL<ASI T SAN KEPALA

#iagnosis abnormalitas pada "T scan dapat sangat samar dan sulit.

arena kompleksnya penilaian "T scan, maka penilaian awal singkat

oleh ahli bedah sara atau radiologi sangatlah penting. Tahap&tahap cara

e'aluasi "T scan kepala berikut ini bertujuan terutama untuk 

memudahkan mengenal kelainan patologi yang mengancam jiwa

 penderita dalam waktu singkat. Aarus diingat, pemeriksaan "T scan

kepala tidak boleh menunda tindakan resusitasi atau rujukan penderita ke

 pusat trauma.

I-0 ELEPAS HEL

Penderita yang memakai helm dan memerlukan penatalaksanaan jalan

napas harus dijaga kedudukan kepala dan leher dalam posisi netral saat

helm dilepaskan oleh 0 penolong.

. +atu orang menstabilkan kepala dan leher pasien dengan meletakkan

tangan pada setiap sisi helm dengan jari terletak pada mandibula

 pasien. Posisi ini mencegah tergelincirnya helm bila tall pengikat

lepas.

!. Penolong kedua memotong atau melepaskan tali helm pada cincin #&

nya.

". Penolong kedua meletakkan satu tangan pada angulus mandibula

dengan ibu jari pada satu sisi dan jari&jari lainnya pada sisi lain.

3@

Page 59: Trauma Ugd Dr Ekost 1

7/24/2019 Trauma Ugd Dr Ekost 1

http://slidepdf.com/reader/full/trauma-ugd-dr-ekost-1 59/113

+ementara tangan yang lain melakukan penekanan di bawah kepala

 pada regio oksipitalis. =anu'er ini mengalihkan tanggung jawab

imobilisasi lurus kepada penolong kedua.

#. Penolong pertama kemudian melebarkan helm ke lateral untuk 

membebaskan kedua daun telinga dan secara hati&hati melepas helm.

!ila helm yang digunakan mempunyai penutup wajah, maka penutup

ini harus dilepaskan dulu. !ila helm yang dipakai mempunyai

 penutup wajah yang lengkap, maka hidung penderita dapat terhimpit

dan menyulitkan melepaskan helm. ntuk membebaskan hidung,

helm harus didorong ke belakang lalu dinaikkan ke atas melewati

hidung penderita.

$. +elama tindakan ini penolong kedua harus tetap mempertahankan

imobilisasi dari bawah guna menghindari tertekuknya kepala.

-. +etelah helm terlepas, imobilisasi lurus manual dimulai dari atas,

kepala dan leher penderita diamankan selama penatalaksanaan

 pertolongan jalan napas.

6. !ila upaya melepaskan helm menimbulkan rasa nyeri dan parestesia

maka helm harus dilepas dengan menggunakan gunting gips. !ila

dijumpai tanda&tanda cedera 'ertebra ser'ikalis pada oto ronsen,

maka melepaskan helm harus menggunakan gunting gips.

3

Page 60: Trauma Ugd Dr Ekost 1

7/24/2019 Trauma Ugd Dr Ekost 1

http://slidepdf.com/reader/full/trauma-ugd-dr-ekost-1 60/113

Tabel 2& Glas)+! +ma S.ale :GS;

@enis (emeriksaan Nilai

%espon buka mata (ye openin (

+pontan

Terhadap suaraTerhadap nyeri

Tidak ada

2

10

%espon motorik terbaik (=)

*kut perintah

=elokalisir nyeri

-leksi normal (menarik anggauta yang

dirangsang)

-leksi abnormal (dekortikasi)

$kstensi abnormal (deserebrasi)

Tidak ada (Aasid)

>

3

2

1

0

%espon 'erbal (8)

!erorientasi baik 

!erbicara mengacau (bingung)ata&kata ticsk teratur 

+uara tidak jelas

Tidak ada

3

21

0

Table 2& Pe#ia%ri. Trauma S.+re

Ba)ian Nilai

>;

Page 61: Trauma Ugd Dr Ekost 1

7/24/2019 Trauma Ugd Dr Ekost 1

http://slidepdf.com/reader/full/trauma-ugd-dr-ekost-1 61/113

Pemeriksaan N0 N &

!erat <0; kg ;&0; kg 9; kg

 irway  ormal Dro/nasoaringe

al ;0

*ntubasiJ

cricot*yroidotomy

atau trac*eostomy

Tekanan #arah

+ystolic

<; mm AgJ

atau nadi dan

 perusi perier

 baik 

3;&; mm AgJ

 pulsasi

karotis

/emoralis teraba

93; mm AgJ

 pulsasi lemah atau

tidak 

ada

Tingkat

kesadaran

+adar eadaan yang

memburuk atau

kehilangan

kesadaran

lainnya

omaJ

Tidak bereaksi

Patch tulang Tidak tampak

atau conga

Tunggal atau

tertutup

Terbuka atau

multiple

ulit Tidak tampak ontusi, abrasiJ

laserasi

9E cmJ tidak

tembus

asia

ehilangan

 jaringanJ luka

tembak/tusukJ

menembus

ascia

@umla'

Al)+ri%me 1

Pena%alaksanaan e#era Ke(ala in)an

#einisi : Penderita sadar dan berorientasi (6"+ 2&3)

%iwayat

B ama, umur, jenis kelamin, ras, pekerjaan B Tingkat

kewaspadaan

B =ekanisme cedera B mnesia: %etrograde,

ntegrade

>

Page 62: Trauma Ugd Dr Ekost 1

7/24/2019 Trauma Ugd Dr Ekost 1

http://slidepdf.com/reader/full/trauma-ugd-dr-ekost-1 62/113

B Waktu cedera B +akit kepala: ringan, sedang,

 berat

B Tidak sadar segera setelah cedera

Pemeriksaan umum untuk menyingkirkan cedera sistemik. Pemeriksaan neurologis terbatas.

Pemeriksaan rontgen 'ertebra ser'ikal dan lainnya sesuai indikasi.

Pemeriksaan kadar alkohol darah dan 7at toksik dalam urine

Pemeriksaan "T scan kepala sangat ideal pada setiap penderita,

kecuali bila memang sama sekali asimtomatik dan pemeriksaan neurologis

normal

Obser*asi a%au #ira!a% #i S Di(ulan)kan #ari S

B "T scan tidak ada B Tidak memenuhi kriteria rawat.

B "T scan abnormal B #iskusikan kemungkinan

kembali

B +emua cedera tembus e rumah sakit bila memburuk

dan

B %iwayat hilang kesadaran berikan lembar obser'asiB esadaran menurun B 4adwalkan untuk kontrol ulang

B +akit kepala sedang&berat

B *ntoksikasi alkohol/obat&obatan

B ebocoran likuor: %hinorea&otorea

B "edera penyerta yang bermakna

B Tak ada keluarga di rumah

B 6"+93

B #eisit neurologis okal

>0

Page 63: Trauma Ugd Dr Ekost 1

7/24/2019 Trauma Ugd Dr Ekost 1

http://slidepdf.com/reader/full/trauma-ugd-dr-ekost-1 63/113

Tabel 3& Ins%ruksi Ba)i Pen#eri%a e#era Ke(ala Di Luar S

ami telah memeriksa dan ternyata tidak ditemukan indikasi

 bahwa cedera kepala anda serius. amun gejala&gejala baru dankomplikasi yan tidak terduga dapat muncul dalam beberapa jam

atau beberapa hari setelah cedera. 02 jam pertama adalah waktu

yang kritis dan anda harus tinggal bersama keluarga atau kerabat

dekat anda sedikitnya dalam waktu itu. !ila kelak timbul gejala&

gejala berikut seperti tertera di bawah *ni maka anda harus

segera menghubungi dokter anda atau kembali ke %+.

.=engantuk berat atau sulit dibangunkan (penderita harus

dibangunkan setiap 0 jam selama periode tidur).0.=ual dan muntah.

1.ejang.

2.Perdarahan atau keluar cairan dari hidung atau telinga.

3.+akit kepala hebat.

>.elemahan atau rasa baal pada lengan atau tungkai.

E.!ingung atau perubahan tingkah laku.

@.+alah satu pupil mata (bagian mata yang gelap) lebih besar 

dari yang lain, gerakan gerakan aneh bola mats, melihat dobel

atau gangguan penglihatan lain.

.#enyut nadi yang sangat lambat atau sangat cepat, atau pola

naas yang tidak teratur.

!ila timbul pembengkakan pada tempat cedera, letakkan

kantung es di atas selembar kain/handuk pada kulit tempat

cedera. !ila pembengkakan semakin hebat walau telah dibantu

dengan kantung es, segera hubungi %+.

nda boleh makan dan minum seperti biasa namun tidak 

diperbolehkan minum minuman yang mengandung alkoholsedikitnya 1 had setelah cedera.

4angan minum obat tidur atau obat penghilang nyeri yang lebih

kuat dari cetaminophen sedikitnya 02 jam setelah cedera.

4angan minum obat mengandung aspirin.

!ila ada hal yang ingin anda tanyakan, atau dalam keadaan

gawat darurat, kami dapat dihubungi di nomor telepon :

OOOOOOO

>1

Page 64: Trauma Ugd Dr Ekost 1

7/24/2019 Trauma Ugd Dr Ekost 1

http://slidepdf.com/reader/full/trauma-ugd-dr-ekost-1 64/113

 ama dokter : OOOOOOOOOOOOOO

>2

Page 65: Trauma Ugd Dr Ekost 1

7/24/2019 Trauma Ugd Dr Ekost 1

http://slidepdf.com/reader/full/trauma-ugd-dr-ekost-1 65/113

Al)+ri%me 2

Pena%alaksanaan e#era Ke(ala Se#an)

#einisi : Penderita biasanya tampak kebingungan atau mengantuk,namun masih mampu menuruti perintah

(6"+ : &1).

Pemeriksaan awal

B +ama dengan untuk cedera kepala ringan ditambah pemeriksaan

darah sederhana

B Pemeriksaan "T scan kepala pads semua kasus

B #irawat untuk obser'asi

+etelah dirawat

B Pemeriksaan neurologis periodik 

B Pemeriksaan "T scan ulang bila kondisi penderita memburuk atau

 bila penderita akan dipulangkan.

Bila k+n#isi membaik :=>; Bila k+n#isi memburuk :1>;

B Pulang bila memungkinkan B !ila penderita tidak mampu

melakukan

B ontrol di poliklinik perintah lagi, segera lakukan

 pemeriksaan

"T scan ulang dan penatalaksanaan

sesuai protokol cedera kepala berat.

>3

Page 66: Trauma Ugd Dr Ekost 1

7/24/2019 Trauma Ugd Dr Ekost 1

http://slidepdf.com/reader/full/trauma-ugd-dr-ekost-1 66/113

Tabel & Pena%alaksanaan A!al e#era O%ak Bera%

#einisi : Penderita tidak mampu melakukan perintah sederhana

karena kesadaran yang menurun (6"+ 1&@)

Pemeriksaan dan penatalaksaan

• !"#$

•  Primary Survey dan resusitasi

• Secondary Survey dan riwayat =P5$

• %awat pada asilitas yang mampu melakukan tindakan

 perawatan deiniti !edah sara 

• %ee'aluasi neurologis: 6"+

• %espon buka mata

• %espon motorik 

• %espon 'erbal

• %eleks cahaya pupil

• Dbat&obatan

• =anitol

• Aiper'entilasi sedang (P"D0913 mmAg)

• ntikon'ulsan

Tes #iagnostik (sesuai urutan)

• "T +can

• 8entrikulograi udara

• ngiogram

>>

Page 67: Trauma Ugd Dr Ekost 1

7/24/2019 Trauma Ugd Dr Ekost 1

http://slidepdf.com/reader/full/trauma-ugd-dr-ekost-1 67/113

Tabel 6& Pri+ri%as E*aluasi A!al Dan Triase

Pen#eri%a Den)an e#era O%ak Bera%

. +emua penderita cedera otak dengan koma harus segera

diresusitasi (!"#$) setibanya di unit gawat darurat.

0. +egera setelah tekanan darah normal, pemeriksaan neurologis

dilakukan (6"+ dan releks pupil). !ila tekanan darah tidak 

 bisa mencapai normal, pemeriksaan neurologis tetap dilakukan

dan dicatat adanya hipotensi.

1. !ila tekanan darah sistolik tidak bisa < ;; mmAg setelah&

dilakukan resusitasi agresi, prioritas tindakan adalah untuk 

stabilisasi penyebab hipotensinya, dengan pemeriksaan

neurologis menjadi prioritas kedua.

Pada kasus ini penderita dilakukan #P5 dan ultrasound di

6# atau langsung ke kamar operasi untuk seliotomi. "T scan

kepala dilakukan setelah seliotomi. !ila timbul tanda&tanda

klinis suatu massa intracranial maka dilakukan 'entrikulograi,

)urr *ole eksplorasi atau kraniotomi di kamar operasi

sementara seliotomy sedang berlangsung.

2. !ila T#+ < ;; mmAg setelah resusitasi dan terdapat tanda

klinis suatu lesi intrakranial (pupil anisokor, hemiparesis),

maka prioritas pertama adalah "T +can kepala. #P5 dapat

dilakukan di 6#, ruang "T +can atau di kamar operasi,

namun e'aluasi neurologis dan tindakannya tidak boleh

>E

Page 68: Trauma Ugd Dr Ekost 1

7/24/2019 Trauma Ugd Dr Ekost 1

http://slidepdf.com/reader/full/trauma-ugd-dr-ekost-1 68/113

tertunda.

3. Pada kasus yang meragukan, misalnya tekanan darah dapat

terkoreksi tapi cenderung untuk turun, upayakan utuk 

membawa ke ruang "T scan sebelum ke kamar operasi untuk 

seliotomi atau thorakotomi.

!eberapa kasus membutuhkan koordinasi yang kuat antara ahli

 bedah trauma dengan ahli bedah sara.

>@

Page 69: Trauma Ugd Dr Ekost 1

7/24/2019 Trauma Ugd Dr Ekost 1

http://slidepdf.com/reader/full/trauma-ugd-dr-ekost-1 69/113

TINDAKAN AI?AY

I0 PEASANGAN AI?AY OO4AINGEAL

 . Prosedur ini digunakan untuk 'entilasi sementara pada penderita yang

tidak sadar sementara intubasi penderita sedang dipersiapkan.

 #. Pilih airway yang cocok ukurannya. kuran yang cocok sesuai

dengan jarak dari sudut mulut penderita sampai kanalis auditi'us

eksterna.

". !uka mulut penderita dengan manu'er c*in li+t atau teknik cross-

 +iner scissors tec*ni?ue.

 . +isipkan spatula lidah diatas lidah penderita, cukup jauh untuk 

menekan lidah, hati&hati jangan merangsang penderita sampai

muntah.

 (. =asukkan airway ke posterior, dengan lembut diluncurkan diatas

lengkungan lidah sampai sayap penahan berhenti pada bibir 

 penderita. irway tidak boleh mendorong lidah sehingga menyumbat

airway.

 :. Tarik spatula lidah.

. 8entilasi penderita dengan alat )a-valve-mas/.

II0 PEASANGAN AIR$A% NASO4AINGEAL

>

Page 70: Trauma Ugd Dr Ekost 1

7/24/2019 Trauma Ugd Dr Ekost 1

http://slidepdf.com/reader/full/trauma-ugd-dr-ekost-1 70/113

 . Prosedur ini digunakan apabila penderita terangsang untuk muntah

 pada penggunaan airway oroaringeal.

 #. 5ubang hidung dinilai untuk melihat adanya penyumbatan (seperti

 polip, raktur, perdarahan).

". Pilih airway yang ukurannya cocok.

 . 5umasi airway nasoaringeal dengan pelumas yang dapat larut dalam

air atau dengan air.

 (. =asukkan ujung airway kedalam lubang hidung dan arahkan ke

 posterior dan menuju ke arah telinga.

 :. #engan hati&hati masukkan airway oroaringeal menuju hipoaring

dengan sedikit gerakan memutar, sampai sayap penahan berhenti pada

lubang hidung.

. 8entilasi penderita dengan alat )a-valve-mas/.

III0 -ENTILASI BAG&-AL-E&ASK & TEKNIK D<A OANG

. Pilih ukuran masker yang cocok dengan wajah penderita.

!. Aubungkan selang oksigen dengan alat bag&'al'e&mask, dan atur 

aliran oksigen sampai 0 5/ menit.

". Pastikan airway penderita terbuka dan dipertahankan dengan teknik&

teknik yang telah dijelaskan sebelumnya.

#. Drang pertama memegang masker pada wajah penderita, dan menjaga

agar rapat dengan dua tangan.

E;

Page 71: Trauma Ugd Dr Ekost 1

7/24/2019 Trauma Ugd Dr Ekost 1

http://slidepdf.com/reader/full/trauma-ugd-dr-ekost-1 71/113

$. Drang kedua memberikan 'entilasi dengan memompa kantong

dengan dua tangan.

-. ecukupan 'entilasi dinilai dengan memperhatikan gerakan dada

 penderita.

6. Penderita diberi 'entilasi dengan cara seperti ini tiap 3 detik.

I-0 INT<BASI OOTAKEAL DE?ASA

 . Pastikan bahwa 'entilasi yang adekuat dan oksigenasi tetap berjalan,

dan peralatan penghisap berada pada tempat yang  dekat sebagai

kesiagaan bila penderita muntah.

 #. embangkan balon pipa endotrakeal untuk memastikan bahwa balon

tidak bocor, kemudian kempiskan balon.

". +ambungkan daun laryngoskop pada pemegangnya, dan periksa

terangnya lampu.

 . =inta seorang asisten mempertahankan kepala dan leher dengan

tangan. 5eher penderita tidak boleh di&hiperekstensi atau di&

hiperleksi selama prosedur ini.

 (. Pegang laringoskop dengan tangan kiri.

 :. =asukkan laringoskop pada bagian kanan mulut penderita , dan

menggeser lidah kesebelah kiri.

. +ecara 'isual identiikasi epiglotis dan kemudian pita suara.

 ;. #engan hati&hati masukkan pipa endotrakeal kedalam trakea tanpa

E

Page 72: Trauma Ugd Dr Ekost 1

7/24/2019 Trauma Ugd Dr Ekost 1

http://slidepdf.com/reader/full/trauma-ugd-dr-ekost-1 72/113

menekan gigi atau jaringan&jaringan di mulut.

 I. embangkan balon dengan udara secukupnya agar tidak bocor.

4angan mengembangkan balon secara berlebihan.

 <. Periksa penempatan pipa endotrakeal dengan cara memberi 'entilasi

dengan )a-valve tu)e.

 =. +ecara 'isual perhatikan pengembangan dada dengan 'entilasi.

 . uskultasi dada dan abdomen dengan stetoskop untuk memastikan

letak pipa.

 !. mankan pipa (dengan plester). pabila penderita dipindahkan, letak 

 pipa harus dinilai ulang.

 . pabila intubasi endotrakeal tidak bisa diselesaikan dalam beberapa

detik atau selama waktu yang  diperlukan untuk menahan napas

sebelum ekshalasi, hentikan percobaan intubasinya, 'entilasi

 penderita dengan alat )a-valve-mas/ dan coba lagi.

. Penempatan pipa harus diperiksa dengan teliti. -oto toraks berguna

untuk menilai letak pipa, tetapi tidak dapat menyingkirkan intubasi

esoageal.

 P. Aubungkan alat kolorimetris "D0 ke pipa endotrakeal antara adaptor 

dengan alat 'entilasi. Penggunaan alat kolorimetrik merupakan suatu

cara yang dapat diandalkan untuk memastikan bahwa letak pipa

endotrakeal berada dalam airway.

@. Pasang alat  pulse o0ymeter  pada salah satu jari penderita (perusi

E0

Page 73: Trauma Ugd Dr Ekost 1

7/24/2019 Trauma Ugd Dr Ekost 1

http://slidepdf.com/reader/full/trauma-ugd-dr-ekost-1 73/113

 perier harus masih ada) untuk mengukur dan memantau tingkat

saturasi oksigen penderita. Pulse o0ymeter  berguna untuk memantau

tingkat saturasi oksigen secara terus menerus dan sebagai cara

menilai segera tindakan inter'ensi.

-0 INT<BASI NASOTAKEAL DE?ASA

*ngat: *ntubasi nasotrakeal membuta )lind merupakan k+n%rain#ikasi

 pada penderita apnea dan pada keadaan raktur mid+ace yang berat atau

apabila ada kecurigaan raktur basis kranii. ntuk meniru penderita yang

 bernaas dengan menggunakan manikin dewasa, instruktur dianjurkan

memasang alat bag&'al'e pada ujung akhir trakea manikin.

 . pabila dicurigai ada raktur ruas tulang leher, biarkan cer'ical collar 

ditempatnya untuk membantu menjaga immobilisasi leher.

 #. Pastikan 'entilasi dan oksigenasi yang cukup tetap berjalan.

". embangkan balon pipa endotrakeal untuk memastikan bahwa balon

tidak bocor, kemudian kempiskan.

 . pabila penderita sadar, semprot lorong lubang hidung dengan

anestetika dan 'asokonstriktor untuk memati&rasakan dan

mengempiskan mukosa. pabila penderita tidak sadar, cukup

menyemprot dengan 'asokonstriktor saja.

 (. =inta asisten menjaga immobilisasi kepala dan leher secara manual.

 :. 5umasi pipa nasotrakeal dengan gel anestetika lokal dan masukkan

E1

Page 74: Trauma Ugd Dr Ekost 1

7/24/2019 Trauma Ugd Dr Ekost 1

http://slidepdf.com/reader/full/trauma-ugd-dr-ekost-1 74/113

 pipa kedalam lubang hidung.

. #orong pipa pelan&pelan tetapi pasti kedalam lorong lubang hidung,

ke arah atas hidung (untuk menghindari concha inerior yang besar)

dan kemudian kebelakang dan kebawah ke nasoaring. 5engkungan

 pipa harus sesuai untuk memudahkan masuknya kelorong yang

melengkung.

 ;. +ewaktu pipa melewati hidung dan ke nasoaring, harus dibelokkan

kebawah untuk masuk kedalam aring.

 I. !egitu pipa telah masuk ke aring, dengarkan aliran udara yang

 berasal dari pipa endotrakeal. #orong pipa sampai suara aliran udara

maksimal, yang memberi kesan ujung pipa berada pada mulut trakea.

+ambil mendengarkan gerakan udara, pastikan saat inhalasi dan

dorong pipa dengan cepat. pabila penempatan pipa tidak berhasil,

ulangi prosedur dengan memberikan tekanan ringan pada cartilago

thyroidea. *ngat untuk melakukan 'entilasi dan oksigenasi penderita

secaraberkala.

 <. embangkan balon secukupnya sehingga tidak bocor. "egah

 pengembangan yang berlebihan.

 =. Periksa letak pipa endotrakeal dengan cara memberi 'entilasi )a-

valve-tu)e.

 . Perhatikan secara 'isual pengembangan dada dengan 'entilasi.

 !. uskultasi dada dan abdomen dengan stetoskop untuk memastikan

E2

Page 75: Trauma Ugd Dr Ekost 1

7/24/2019 Trauma Ugd Dr Ekost 1

http://slidepdf.com/reader/full/trauma-ugd-dr-ekost-1 75/113

letak pipa.

 . mankan pipa. pabila penderita dipindahkan posisinya, letak pipa

haris dinilai ulang.

. pabila intubasi endotrakeal tidak bisa diselesaikan dalam 1; detik 

atau selama waktu yang diperlukan untuk menahan napas sebelum

ekshalasi, hentikan percobaan intubasinya, 'entilasi penderita dengan

alat bag&'al'e&mask, dan coba lagi.

 P. Penempatan pipa harus diperiksa dengan teliti. -oto toraks berguna

untuk menilai letak pipa, tetapi tidak dapat menyingkirkan intubasi

esoageal.

@. Aubungkan alat kolorimetris "D0 ke pipa endotrakeal antara adapter 

dengan alat 'entilasi. Penggunaan alat kolorimetrik merupakan suatu

cara yang dapat diandalkan untuk memastikan letak pipa endotrakeal

 berada dalam airway.

 $. Pasang alat  pulse o0ymeter  pada salah satu jari penderita (perusi

 perier harus masih ada) untuk mengukur dan memantau tingkat

saturasi oksigen penderita. Pulse o0ymeter  berguna untuk memantau

tingkat saturasi oksigen secara terus menerus dan sebagai cara menilai

segera tindakan inter'ensi.

 P(%&IA P IA&#SI $A$=( S-A$=(

1. Intu)asi eso+aeal dapat menye)a)/an *ipo/sia dan /ematian

E3

Page 76: Trauma Ugd Dr Ekost 1

7/24/2019 Trauma Ugd Dr Ekost 1

http://slidepdf.com/reader/full/trauma-ugd-dr-ekost-1 76/113

2. Intu)asi )ron/us utama /anan )era/i)at ventilasi *anya pada paru

/anan sa,a dan /olaps paru /iri

3. =etida/ mampuan intu)asi menye)a)/an *ipo/sia dan /ematian

4. Aeransannya munta* menye)a)/an aspirasi *ipo/sia dan

/ematian

5. Arauma pada ,alan napas menye)a)/an perdara*an dan )a*aya

aspirasi

6. ii peca* atau oya* a/i)at menuna/an ii se)aai landasan

daun larynos/op

7. #alon pipa endotra/eal peca*B)ocor mena/i)at/an /e)ocoran

ventilasi dan memerlu/an intu)asi ulan 

8. #eru)a*nya cedera servi/al le*er tan pa de+isit neurolois men,adi

cedera servi/al denan de+isit neuroloist 

-I0 INT<BASI OOTAKEAL ANAK 

 . Pastikan 'entilasi dan oksigenasi yang cukup tetap berjalan.

 #. Pilih pipa tanpa balon dengan ukuran  yan cocok,  yan umumnya

sama ukurannya dengan lubang hidung anak atau kelingkingnya.

". Pasang daun laringoskop dengan pemegangnya, periksa terangnya

sinar lampu.

 . Pegang laringoskop dengan tangan kiri.

 (. =asukkan daun laringoskop melalui sebelah kanan mulut, menggeser 

E>

Page 77: Trauma Ugd Dr Ekost 1

7/24/2019 Trauma Ugd Dr Ekost 1

http://slidepdf.com/reader/full/trauma-ugd-dr-ekost-1 77/113

lidah kekiri.

 :. Perhatikan epiglottis, kemudian pita suara.

. =asukkan pipa endotrakeal tidak lebih 0 cm melalui pita suara.

 ;. Periksa penempatan pipa dengan 'entilasi )a-valve-tu)e.

 I. Periksa penempatan pipa endotrakeal dengan cara memperhatikan

 pengembangan paru dan auskultasi dada dan abdomen dengan

stetoskop.

 <. mankan pipa. pabila penderita dipindahkan, penempatan pipa

harus dinilai ulang.

 =. pabila intubasi endotrakeal tidak bisa diselesaikan dalam 1; detik 

atau selama waktu yang diperlukan untuk menahan naas sebelum

ekshalasi, hentikan percobaan intubasinya, 'entilasi penderita dengan

alat )a-valve-mas/ dan coba lagi.

 . Penempatan pipa harus diperiksa dengan teliti. -oto toraks berguna

untuk menilai letak pipa, tetapi tidak dapat menyingkirkan intubasi

esoageal.

 !. Aubungkan alat kolorimetris ";0 ke pipa endotrakeal antara adaptor 

dengan alat 'entilasi. Penggunaan alat kolorimetrik merupakan suatu

cara yang dapat diandalkan untuk memastikan letak pipa endotrakeal

 berada dalam airway.

 . Pasang alat  pulse o0ymeter  pada salah satu jari penderita (perusi

 perier harus masih ada) untuk mengukur dan memantau tingkat

EE

Page 78: Trauma Ugd Dr Ekost 1

7/24/2019 Trauma Ugd Dr Ekost 1

http://slidepdf.com/reader/full/trauma-ugd-dr-ekost-1 78/113

saturasi oksigen penderita. Pulse o0ymeter  berguna untuk memantau

tingkat saturasi oksigen secara terus menerus dan sebagai cara untuk 

menilai tindakan inter'ensi.

-II0 PEANTA<AN OKSIETI P<LSA

Pulse o0ymeter didesain untuk mengukur saturasi oksigen dan laju nadi

 pada sirkulasi perier. pabila menilai hasil  pulse o0ymeter nilailah

 pembacaan&pembacaan awal. pakah laju nadi sesuai dengan monitor 

$6 pakah saturasi oksigen cocok/sesuai pabila  pulse o0ymeter 

memberikan hasil yang rendah atau sangat sulit membaca penderita,

carilah penyebab isiologisnya, jangan menyalahkan alatnya.

-III0 NEEDLE IOTHYOIDOTOY

.%akit dan siapkan selang oksigen dengan cara membuat sebuah lubang

 pada salah satu ujungnya. Aubungkan ujung satunya pada sum her 

oksigen, yang mampu mengeluarkan tekanan pada nipplenya 5> psi

atau lebih, dan pastikan oksigen mengalir dengan lancar melalui

selangnya.

!.!aringkan penderita.

". Pasang cateter over-t*e-needle ukuran I0 atau I2, 8.5 cm pada

semprit >& sampai 0&m.

#.+iapkan secara bedah leher dengan kapas antiseptik.

E@

Page 79: Trauma Ugd Dr Ekost 1

7/24/2019 Trauma Ugd Dr Ekost 1

http://slidepdf.com/reader/full/trauma-ugd-dr-ekost-1 79/113

$. Palpasi membrana krikoidea, sebelah anterior antara kartilago tiroid

dan krikoid. Pegang trakea dengan ibu jari dan telunjuk salah satu

tangan untuk mencegah pergerakan trakea ke lateral pada waktu

 prosedur.

-. Tusuk kulit pada garis tengah (midline) dengan jarum ukuran I0

sampai I2 yang telah dipasang pada semprit, langsung di atas

membrana krikoidea (yaitu midsagittal). *ncisi kecil dengan pisau

ukuran I mempermudah masknya jarum melewati kulit.

6.rahkan jarum dengan sudut 23o  kearah caudal, sambil mengisap

semprit (memberikan tekanan negati).

A.#engan hati&hati tusukkan jarum melewati setengah bagian bawah

membrana krikoidea, sambil melakukan aspirasi waktu mendorong.

*. spirasi udara menunjukkan masuknya jarum kedalam lumen trakea.

4. 5epas semprit dan tarik  stylet sambil dengan lembut mendorong

kateter kearah bawah ke posisinya, dengan hati&hati untuk tidak 

melubangi dinding belakang trakea.

.+ambungkan selang oksigen pada ujung kateter yang di luar, dan

 plester kateter pada leher penderita.

5. 8entilasi berkala dapat dicapai dengan menutup lubang yang terbuka

dengan ibu jari selama detik dan membukanya selama 2 detik.

+etelah ibu jari dilepaskan dari lubang selang, terjadi ekshalasi pasi.

"atatan: PaD0 yang adekuat dapat dipertahankan selama hanya 1;

E

Page 80: Trauma Ugd Dr Ekost 1

7/24/2019 Trauma Ugd Dr Ekost 1

http://slidepdf.com/reader/full/trauma-ugd-dr-ekost-1 80/113

sampai 23 merit, dan penumpukan "D0 dapat terjadi lebih cepat.

=. 5anjutkan memperhatikan pengembangan paru dan lakukan

auskultasi dada untuk mengetahui 'entilasi yang cukup.

Pen"uli%&Pen"uli% Nee#le Krik+%ir+i#+%+mi

1. 'entilasi yan tida/ ade/uat a/an menim)ul/an *ipo/sia dan

/ematian 2. spirasi dara*

2. aserasi eso+aeal 

3. ;ematoma

4. Per+orasi dindin posterior tra/ea

5. (m+isema su)/utan danBatau mediastinal 

6. Per+orasi t*yroid 

IC0 S<GIAL IOTHYOIDOTOY

. !aringkan penderita dengan leher pada posisi netral. Palpasi

cekungan thyroid (thyroid notch), sela krikotiroid, dan cekungan

sternal (sternal notch) untuk orientasi. %akit peralatan yang

diperlukan.

0. Persiapkan lapangan bedah dan beri anestesi lokal, apabila penderita

masih sadar.

1. +tabilisasi kartilago tiroidea dengan tangan kiri dan pertahankan

sampai trakea diintubasi.

@;

Page 81: Trauma Ugd Dr Ekost 1

7/24/2019 Trauma Ugd Dr Ekost 1

http://slidepdf.com/reader/full/trauma-ugd-dr-ekost-1 81/113

2. !uat insisi kulit melintang (trans'ersal) diatas membrana

krikotiroidea, dan dengan hati&hati iris melintang menembus

membrana.

3. +isipkan gagang pisau pada masuk pada irisan dan putar ;;  untuk 

membuka airway. (#apat juga digunakan hemostat atau tra/eal 

 spreader sebagai ganti gagang pisau.)

>. +isipkan pipa endotrakeal atau pipa trakeostomi dengan cu dengan

ukuran yan sesuai (biasanya I3 atau I>) masuk ke irisan membrana,

dengan mengarahkan pipa kedalam trakea sebelah distal.

E. embangkan cu dan 'entilasi penderita.

@. Perhatikan pengembangan paru dan auskultasi dada untuk mengetahui

'entilasi yang cukup.

. Plester pipa endotrakeal atau ikat pipa trakeostomi pada penderita

untuk mencegahnya tercabut.

;.Perhatian: 4angan memotong kartilago krikoidea.

 #enyulit&#enyulit 'ri(otiroidoto)i Surgi(al 

1. spirasi misalnya dara*

2. Sala* masu/ /edalam ,arinan

3. StenosisBedema su)lottic

4. Stenosis larineal 

5. Perdara*an atau *ematoma

6. aserasi eso+aus

@

Page 82: Trauma Ugd Dr Ekost 1

7/24/2019 Trauma Ugd Dr Ekost 1

http://slidepdf.com/reader/full/trauma-ugd-dr-ekost-1 82/113

7. aserasi tra/ea

8. (m+isema mediastinal 

9. Paralisis pita suara suara parau

TINDAKAN I<LATION

I0 AKSES -ENA PEI4E 

 . Pilih tempat yang baik di salah satu anggota badan, misalnya

 pembuluh di sebelah depan dari siku, lengan depan, pembuluh kaki

sa+ena.

 #. Pasang turniket elastis di atas tempat punktur yang dipilih.

". !ersihkan tempat itu dengan larutan antiseptis.

 . Tusuklah pembuluh tersebut dengan kateter kaliber besar dengan

 plastik di atas jarum, dan amatilah kembalinya darah.

 (. =asukkan kateter ke dalam pembuluh di atas jarum kemudian

keluarkan jarum dan buka torniketnya.

 :. Pada saat ini boleh ambil contoh darah untuk pemeriksaan

laboratorium.

. +ambunglah kateter dengan pipa inus intra'ena dan mulailah inusi

larutan kristaloid yang dipanasi.

 ;. matilah iniltrasi yang mungkin terjadi dari cairan ke jaringan. *.

Tambatkan kateter dan pipa ke kulit anggota badan.

@0

Page 83: Trauma Ugd Dr Ekost 1

7/24/2019 Trauma Ugd Dr Ekost 1

http://slidepdf.com/reader/full/trauma-ugd-dr-ekost-1 83/113

II0 -ENA SEKSI

.+iapkan kulit pergelangan kaki dengan larutan antiseptis dan tutup

daerahnya dengan kain.

!. *niltrasi kulit di atas pembuluh dengan lidocaine ;,3F.

". *nsisi kulit melintang setebalnya dibuat di daerah anestesia sepanjang

0,3 cm.

#. #isseksi tumpul, dengan menggunakan klem hemostat yang lengkung,

'ena diidentiikasi dan dipotong dan dibebas dari semua jaringan

sekitarnya.

$. ngkat dan diseksi 'ena tsb sepanjang kira&kira 0 cm untuk 

melepaskannya dari dasarnya.

-. *kat 'ena bagian distal, dan mobilisasi 'ena, tinggalkan jahitan di

tempat untuk ditarik (traction).

6. Pasang pengikat keliling pembuluhnya, arah cepal.

A.!uat 'enotomi yang kecil melintang dan dilatasi perlahan&lahan

dengan ujung klem hemostat yang ditutup.

*. =asukkan kanul plastik melalui 'enotomi dan ikat dengan ligasi

 proksimal keliling pembuluh dan kanul. anul harus dimasukkan

dengan panjang yang cukup untuk mencegah terlepas.

4. +ambung pipa intra'ena dengan kanul dan tutuplah insisinya dengan

 jahitan interupsi. . Pasang pembalut steril dengan salep antibiotik 

topikal.

@1

Page 84: Trauma Ugd Dr Ekost 1

7/24/2019 Trauma Ugd Dr Ekost 1

http://slidepdf.com/reader/full/trauma-ugd-dr-ekost-1 84/113

III0 P<NKSI -ENA 4EOAL

TEKNIK SELDINGE 

 . Terlentangkan penderita.

 #. !ersihkan kulit keliling punktur pembuluh dan pasang kain keliling

daerah ini. alau melakukan prosedur ini harus menggunakan sarong

tangan yang steril.

". #apatkan 'ena emoral dengan meraba denyut arteri emoral.

8enanya terletak tepat di medial dari arteri emoral (syara, arteri

'ena, ruang kosong). +atu jari tetap di arteri untuk memudahkan

lokasi anatomis dan untuk mencegah pemasukan kateter ke dalam

arteri.

 . alau penderitanya sadar, gunakan anestesi lokal di tempat punksi.

 (. =asukkan jarum kaliber besar yang dihubungkan dengan suatu

semprit 0 ml berisikan ;,3 sampai ml air garam (saline). 4arumnya,

diarahkan ke kepala penderita, harus memasuki kulit langsung di atas

'ena emoralis.

 :. 4arum dan semprit dipegang paralel dengan permukaan depan +rontal 

 plane.

. #engan mengarahkan jarum ke arah kranial dan ke belakang

posteriorly majukanlah jarum dengan lambat sambil dengan pelan

menarik tutup penyedot pluner semprit.

@2

Page 85: Trauma Ugd Dr Ekost 1

7/24/2019 Trauma Ugd Dr Ekost 1

http://slidepdf.com/reader/full/trauma-ugd-dr-ekost-1 85/113

 ;. alau tampak aliran darah bebas di dalam semprit, cabut semprit dan

tutup jarumnya untuk mencegah emboli udara.

 I. =asukkan kawat pemandu dan keluarkan jarum. emudian

masukkan kateter melalui kawat pemandu.

 <. eluarkan kawat pemandu dan hubungkan kateter dengan pembuluh

intra'ena.

 =. Tambatkan kateter di tempat (yaitu, dengan jahitan), berikan salep

antibiotika, dan menata daerahnya.

 . *katlah pipa intra'ena dengan plester.

 !. 5akukan oto toraks dan abdomen untuk penentuan posisi kateter

 . ateter harus diganti segera bila keadaan memungkinkan.

 'o)!li(a*i A(*e* +ena ,e)oral %ang #enting 

1. Arom)ose di vena pro+unda

2. "edera arteri atau syara+

3. In+e/si

4. :istula vena dan arteri

I-0 P<NKSI -ENA S<BLA-IA PENDEKATAN DI BA?AH

T<LANG LA-I<LA

 . Penderita dalam posisi terlentang, kepala lebih rendah 3 derajad ke

 bawah untuk menggembungkan pembuluh leher dan mencegah

emboli udara. Aanya bila tidak terdapat cedera ser'ikal, maka kepala

@3

Page 86: Trauma Ugd Dr Ekost 1

7/24/2019 Trauma Ugd Dr Ekost 1

http://slidepdf.com/reader/full/trauma-ugd-dr-ekost-1 86/113

 penderita dapat diputar menjauhkan tempat punksi.

 #. !ersihkan kulit keliling 'enipunktur dengan baik dan pasang kain

keliling daerah ini. alau melakukan prosedur ini harus

menggunakan sarung tangan yang steril.

". alau penderitanya sadar, gunakan anestesi lokal di sekitar tempat

 punksi.

 . 6unakan jarum kaliber besar yang terpasang pada suatu semprit 0

ml, masukkan ;,3 sampai ml saline, cm di bawah perbatasan

sepertiga tengah dan sepertiga medial tulang selangka.

 (. +etelah kulit ditembus, arahkan sudut jarum ke atas, untuk mencegah

 jaringan kulit menyumbat jarum.

 :. 4arum dan semprit dipegang paralel dengan permukaan depan.

. rahkan jarum ke tengah, sedikit ke arah kepala, dan posterior di

 belakang tulang selangka mengarah ke belakang, dengan sudut

superior ke ujung tulang dada sternal (mengarah ke jari yang

ditempatkan di sela suprasternal).

 ;. =ajukan jarum dengan lambat sambil menarik mundur tutup semprit

dengan perlahan.

 I. alau tampak aliran darah bebas di dalam semprit, cabut semprit dan

tutup jarumnya untuk mencegah emboli udara.

 <. =asukkan kawat pemandu sambil memantau electrocardiogram

untuk ketidak&normalan irama. emudian cabut jarum sambil

@>

Page 87: Trauma Ugd Dr Ekost 1

7/24/2019 Trauma Ugd Dr Ekost 1

http://slidepdf.com/reader/full/trauma-ugd-dr-ekost-1 87/113

menahan kawat pemandu di tempat.

 =. =asukkan kateter melalui kawat pemandu sampai kedalaman yang

ditentukan sebelumnya (ujung kateter harus berada di atas atrium

kanan untuk menjalankan cairan)

 . +ambungkan kateter dengan pipa intra'ena.

 !. Tambatkan kateter dengan baik kepada kulit (yaitu, dengan jahitan),

 berikan salep antibiotika, dan menata daerahnya.

 . *katlah pipa intra'ena dengan plester.

. #apatkan oto dada untuk mengetahui posisi kateter intra'ena dan

mungkin terjadinya pneumot*ora0.

-0 P<NKSI -ENA @<G<LAIS INTENA AAH TENGAH ATA<

SENTAL

"atatan: ateterisasi 'ena jugularis interna seringkali sukar pada

 penderita yang cedera karena tindakan pencegahan yang diperlukan

untuk melindungi ser'ikal.

. Terlentangkan penderita, dengan sedikit&dikitnya kepala turun 3Q

untuk menggembungkan pembuluh leher dan untuk mencegah

emboli udara. !ila telah dipastikan tidak ada cedera ser'ikal, maka

kepala penderita dapat diputar menjauhi tempat punksi 'ena.

!.!ersihkan kulit sekeliling tempat punksi 'ena dan pasang kain steril

keliling daerah ini #alam melakukan prosedur ini harus

@E

Page 88: Trauma Ugd Dr Ekost 1

7/24/2019 Trauma Ugd Dr Ekost 1

http://slidepdf.com/reader/full/trauma-ugd-dr-ekost-1 88/113

menggunakan sarung tangan yang steril.

".!ila penderitanya sadar, gunakan anestesi lokal di tempat punksi 'ena.

#. 6unakan jarum kaliber besar yang disambung kepada suatu semprit

0 ml, masukkan ;,3 sampai ml air garam (saline), ke dalam pusat

segitiga yang dibentuk oleh kedua caput otot sternocleidomastoideus

dan tulang cla'icula.

$.+etelah kulit dipunksi, arahkan sudut jarum ke atas, untuk mencegah

 jaringan kulit plu menyumbat jarum.

-. rahkan jarum ke ujung bawah (ekor), paralel dengan permukaan

sagittal, dengan sudut 1;o posterior dengan permukaan depan.

6. =ajukan jarum dengan lambat sambil mencabut tutup semprit

dengan perlahan.

A. alau tampak aliran darah bebas di dalam semprit, cabut semprit dan

tutup jarumnya untuk mencegah emboli udara. alau pembuluh

 belum dimasuki, cabut jarum dan arahkan jarumnya kembali dengan

3o sampai ;o ke lateral.=asukkan kawat pemandu sambil memantau

electrocardiogram untuk ketidak&normalan irama.

*. "abut jarum sambil menahan kawat pemandu dan majukan kateter 

melalui kawat pemandu. +ambunglah kateter dengan tubing

intra'ena.

4. Tambatkan kateter ke kulit (misalnya dengan jahitan), berikan salep

antibiotik dan merata didaerah tsb.

@@

Page 89: Trauma Ugd Dr Ekost 1

7/24/2019 Trauma Ugd Dr Ekost 1

http://slidepdf.com/reader/full/trauma-ugd-dr-ekost-1 89/113

. Pasang pipa intra'ena dengan plester.

5.#apatkan ilm dada untuk mengetahui posisi kateter intra'ena dan

 pneumothoraG yan  mungkin terjadi.

 'o)!li(a*i an #un(*i +ena Sentral

1. Pneumo- atau *emot*ora0

2. Arom)osis vena

3. "edera arteri atau syara+ 

4. :istula arteriovena

5. "*ylot*ora0

6. In+e/si

7. (m)oli udara

-I0 P<NKSI IN4<S INTAOSSEO<S LE?AT T<LANG TIBIA

POKSIAL

Prosedur ini terbatas pada anak&anak berusia > tahun atau kurang,

dimana akses pembuluh tidak mungkin didapat karena kolapsnya

sirkulasi, atau dimana kanulasi ke 'ena perier gagal dua kali. *nus

intraosseous harus dibatasi pada resusitasi darurat sang anak, dan

dihentikan segera kalau diperoleh akses pembuluh darah lain.

. Tempatkan penderita dengan posisi telentang. Pilih anggota badan

 bawah yang tidak cedera, taruh lapisan paddin secukupnya di

@

Page 90: Trauma Ugd Dr Ekost 1

7/24/2019 Trauma Ugd Dr Ekost 1

http://slidepdf.com/reader/full/trauma-ugd-dr-ekost-1 90/113

 bawah lutut untuk mendapatkan bengkokan lutut sekitar 1;Q dan

 biarkan tumit penderita terletak dengan santai di atas usungan.

!. Tentukan tempat punksi & permukaan anteromedial dan proksimal

tulang betis, sekitar satu jari (&1 cm) di bawah tuberositas.

". !ersihkan kulit sekeliling daerah punksi dengan baik dan pasang

kain steril sekelilingnya. !ila melakukan prosedur ini harus

menggunakan sarung tangan yang steril.

#. !ila penderitanya sadar, gunakan anestesi lokal di tempat punksi.

$. Pada permulaan dengan sudut ;Q, masukkan jarum aspirasi sumsum

tulang yang kaliber besar (atau jarum spinal pendek berukuran I@

dengan stilet) ke dalam kulit dan periosteum dengan sudut jarum

diarahkan ke kaki dan menjauh lapisan epihysis.

-. +etelah memperoleh tempat masuk di tulang, arahkan jarum 23Q

sampai >;Q menjauh dari lapisan epiphysis.

6. eluarkan stilet dan sambungkan suatu 0 ml semprit dengan kira&

kira >m saline yang steril kepada jarum. Tarik tutup semprit dengan

 perlahan. spirasi sumsum tulang ke dalam semprit berarti telah

masuk ke dalam rongga medulla.

A. +untikkan satin ke dalam jarum untuk mengeluarkan bekuan yang

mungkin menyumbat jarum. !ila satin disuntikkan dengan mudah

dan tidak ada bukti pembengkakan, jarumnya berada di tempat yang

 benar. !ila sumsum tulang tidak diaspirasi seperti diuraikan di butir 

;

Page 91: Trauma Ugd Dr Ekost 1

7/24/2019 Trauma Ugd Dr Ekost 1

http://slidepdf.com/reader/full/trauma-ugd-dr-ekost-1 91/113

6, tetapi saline yang diinjeksi mengalir dengan mudah tanpa bukti

 pembengkakan, jarumnya berada di tempat yang benar. +ebagai

tambahan, penempatan jarum yang benar tertanda bila jarum tetap

tegak lures tanpa didukung dan larutan intra'ena mengalir bebas

tanpa bukti iniltrasi di bawah kulit.

*. Aubungkan jarum kepada pipa intra'ena dengan kaliber besar dan

mulailah inus cairan. 4arumnya kemudian diputar masuk lebih jauh

ke dalam ca'um medula sampai pusat jarum berada di kulit

 penderita. !ila digunakan jarum licin, jarum itu harus distabilkan

dengan sudut 23Q sampai >;Q dengan permukaan anteromedial dari

kaki anak.

4. !erikanlah salep antibiotika dan perban 1 G 1 steril. Tambatkan jarum

dan pipanya.

. +ecara rutin lakukan e'aluasi ulang mengenai tempat jarum

intraosseous, dengan memastikan bahwa jarumnya tetap di dalam

korteks tulang dan di saluran medulla. *ngat, inus intraosseous harus

dibatasi pada resusitasi darurat si anak dan dihentikan segera begitu

terdapat akses 'ena lain.

KOPLIKASI P<NKSI INTAOSSEO<S

Page 92: Trauma Ugd Dr Ekost 1

7/24/2019 Trauma Ugd Dr Ekost 1

http://slidepdf.com/reader/full/trauma-ugd-dr-ekost-1 92/113

1. In+e/si

2. Penetrasi tulan t*rou* and t*rou*

3. In+iltrasi su)cutan atau su)periosteum

4. e/rosis Cit /arena te/anan

5. "edera pada lapisan epi+isis.

6. ;ematoma

TINDAKAN PADA TA<A THOAKS

I0 TOAKSOSENTESIS @A<

"atatan : Prosedur ini untuk tindakan penyelamatan pada tension

 pneumotoraks. 4ika tindakan ini dilakukan pada penderita bukan tension

0

Page 93: Trauma Ugd Dr Ekost 1

7/24/2019 Trauma Ugd Dr Ekost 1

http://slidepdf.com/reader/full/trauma-ugd-dr-ekost-1 93/113

 pneumotoraks, dapat terjadi pneumotoraks dan/ atau kerusakan pada

 parenkim paru.

. *dentiikasi toraks penderita dan status respirasi.

!. !erikan oksigen dengan aliran tinggi dan 'entilasi sesuai kebutuhan.

". *dentiikasi sela iga **, di linea midkla'ikula di sisi tension

 pneumotoraks.

#. sepsis dan antisepsis dada.

$. nestesi lokal jika penderita sadar atau keadaan mengijinkan.

-. Penderita dalam keadaan posisi tegak jika raktur ser'ikal sudah

disingkirkan.

6. Pertahankan 5uer&5ok di ujung distal kateter, insersi jarum kateter 

(panjang 1&> cm) ke kulit secara langsung tepat di atas iga kedalam

sela iga.

A. Tusuk pleura parietal.

*. Pindahkan 5uer&5ok dari kateter dan dengar keluarnya udara ketika

 jarum memasuki pleura parietal, menandakan tension pneumotoraks

telah diatasi.

4. Pindahkan jarum dan ganti 5uer&5ok di ujung distal kateter.

Tinggalkan kateter plastik di tempatnya dan ditutup dengan plaster 

atau kain kecil.

. +iapkan chest tube, jika perlu. "hest tube harus dipasang setinggi

 puting susu anterior linea midaksilaris pada hemitoraks yang terkena.

1

Page 94: Trauma Ugd Dr Ekost 1

7/24/2019 Trauma Ugd Dr Ekost 1

http://slidepdf.com/reader/full/trauma-ugd-dr-ekost-1 94/113

5. Aubungkan chest tube ke W+# atau katup tipe lutter dan cabut

kateter yang digunakan untuk dekompresi tension pneumotoraks.

=. 5akukan rontgen toraks.

 'o)!li(a*i tora(*o*ente*i*

1. ;ematom lo/al 

2. In+e/si pleura empiema

-. #neu)otora(*

 

II0 INSESI HEST T<BE

. %esusitasi cairan melalui paling sedikit satu kateter intra'ena kaliber 

 besar, dan monitor tanda&tanda 'ital harus dilakukan.

!. Tentukan tempat insersi, biasanya setinggi puting (sela iga 8) anterior 

linea midaksilaris pada area yang terkena. "hest tube kedua mungkin

dipakai pads hemotoraks.

". +iapkan pembedahan dan tempat insersi ditutup dengan kin.

#. nestesi lokal kulit dan periosteum iga.

$. *nsisi trans'ersal (horisontal) 0&1 cm pada tempat yang telah

ditentukan dan diseksi tumpul melalui jaringan subkutan, tepat di atas

iga.

-. Tusuk pleura parietal dengan ujung klem dan masukkan jari ke dalam

tempat insisi untuk mencegah melukai organ yang lain dan

2

Page 95: Trauma Ugd Dr Ekost 1

7/24/2019 Trauma Ugd Dr Ekost 1

http://slidepdf.com/reader/full/trauma-ugd-dr-ekost-1 95/113

melepaskan perlekatan, bekuan darah dll.

6. *em ujung proksimal tube toraksostomi dan dorong tube ke dalam

rongga pleura sesuai panjang yang diinginkan.

A. "ari adanya KoggingK pada chest tube pada saat ekspirasi atau dengar 

aliran udara.

*. +ambung ujung tube toraksostomi ke W+#.

4. 4ahit tube di tempatnya.

. Tutup dengan kain/kasa dan plester.

5. !uat -oto ronsen toraks.

=. Pemeriksaan analisa gas darah sesuai kebutuhan.

 'o)!li(a*i 

1. aserasi atau menusu/ intratora/sBatau oran a)domen yan dapat 

dicea* denan te*ni/ ,ari se)elum dila/u/an insersi

2. In+e/si pleura empiema

3. =erusa/an sara+ inter/ostal arteri vena

a. Pneumotora/s men,adi *emotora/s

). euritis inter/ostalBneuralia

4. Posisi tu)e yan /eliru e/stratora/s6ntratora/s

5. epasnya c*est tu)e dari dindin dada atau lepasnya sam)unan

denan CS

6. Pneumotora/s persisten

). =e)ocoran primer yan )esar 

3

Page 96: Trauma Ugd Dr Ekost 1

7/24/2019 Trauma Ugd Dr Ekost 1

http://slidepdf.com/reader/full/trauma-ugd-dr-ekost-1 96/113

c. =e)ocoran di Cit se/itar c*est tu)eD penisapan pada tu)e terlalu

/uat

d. CS yan )ocor 

7. (m+isema su)/utis

8. Pneumotora/s re/uren sesuda* penca)utan tu)eD penutupan lu/a

tora/sostomi tida/ seera dila/u/an

9. aalnya paru untu/ menem)an a/i)at adanya pla/ )ron/usD

 perlu )ron/os/opi

1>.$ea/si ana+ila/ti/ atau aleri o)at anestesi atau persiapan )eda*

III0 PEIKADIOSENTESIS

. =onitor tanda 'ital penderita, "8P, dan $6 sebelum, selama, dan

sesudah prosedur.

!. Pesiapan bedah pada area Giphoid dan subGiphoid, jika waktu

mengijinkan.

". nestesi lokal di tempat pungsi, jika perlu.

#. 6unakan I>&I@ gauge, > inchi (3 cm) atau kateter jarum yang

lebih panjang, terpasang pada tabung jarum yang kosong 13 ml

dengan 1 way stopcock.

$. *dentiikasi adanya pergeseran mediastinum yang menggeser jantung

secara bermakna.

-. Tusuk kulit &0 cm inerior Giphokondrial junction kiri, dengan sudut

>

Page 97: Trauma Ugd Dr Ekost 1

7/24/2019 Trauma Ugd Dr Ekost 1

http://slidepdf.com/reader/full/trauma-ugd-dr-ekost-1 97/113

23 derajat.

6. #orong jarum dengan hati&hati ke arah sealad dan ditujukan ke ujung

skapula kiri.

A. 4ika jarum didorong terlalu jauh (ke otot 'entrikular) pola cedera

(mis, perubahan ekstrim gelombang +T&T atau melebar dan

membesarnya kompleks R%+) muncul pada monitor $6. Pola ini

mengindikasikan jarum perikardiosentesis harus ditarik sampai pola

$6 sebelumnya muncul kembali. ontraksi 'entrikular prematur 

dapat terjadi juga, sekunder terhadap iritasi pada miokard 'entrikel.

*. etika ujung jarum memasuki perikard yang terisi darah, hisap

sebanyak mungkin.

4. +elama aspirasi, epikardium kembali mendekat dengan permukaan

dalam perikard, juga mendekati ujung jarum. kibatnya pola cedera

 pada $6 muncul kembali. Aal ini menandakan jarum

 perikardiosentesis harus ditarik sedikit. 4ika pola cedera ini persisten,

tarik seluruh jarum keluar.

. +esudah aspirasi selesai, cabut tabung jarum, dan sambungkan ke 1

way stopcock, tinggalkan stopcock tertutup. Pertahankan posisi

kateter di tempatnya.

5. 4ika gejala tamponade jantung persisten, buka stopcock dan perikard

diaspirasi ulang. 4arum plastik perikardiosentesis dapat dijahit atau

diplester dan ditutup dengan kain/kasa kecil untuk memungkinkan

E

Page 98: Trauma Ugd Dr Ekost 1

7/24/2019 Trauma Ugd Dr Ekost 1

http://slidepdf.com/reader/full/trauma-ugd-dr-ekost-1 98/113

dilakukan dekompresi berulang atau pada saat pemindahan penderita

ke asilitas medis yang lain.

 'o)!li(a*i 

1. spirasi dara* ventri/el dan )u/an dara* peri/ardium

2. aserasi ventri/el epi/ardBmio/ard 

3. aserasi arteriBvena /oroner 

4. ;emoperi/ardium )aru se/under ter*adap laserasi arteriBvena

/oroner dan atau ventri/el epi/ardBmio/ard

5. :i)rilasi ventri/el 

6. Pneumotora/s se/under ter*adap punsi paru

7. Penusu/an pem)ulu* dara* )esar denan a/i)at mem)uru/nya

tamponade <antun

8. Penusu/an eso+aus denan a/i)at mediastinitis

9. Penusu/an peritoneum denan a/i)at peritonitis atau aspirasi

cairan yan +alse positive

@

Page 99: Trauma Ugd Dr Ekost 1

7/24/2019 Trauma Ugd Dr Ekost 1

http://slidepdf.com/reader/full/trauma-ugd-dr-ekost-1 99/113

TINDAKAN PADA TA<A ABDOEN

 

I0  IAGNOSTIC #ERITONEAL LA+AGE TEHNIK TEB<KA

A0 urangi tekanan kandung kencing dengan memasang kateter urin.

B0 urangi tekanan abdomen stomac* dengan memasang pipa Kgastric

tubeK.

0 +iapkan abdomen depan untuk pembedahan (misalnya tepi iga sampai

daerah pubis dan pinggang kiri sampai pinggang kanan)

D0 *njeksikan anestesia lokal di garis tengah dan sepertiga jarak dari

umbilicus ke symphysis pubis. 6unakan lidocaine dengan

epinephrine untuk mencegah kontaminasi darah dari kulit dan tisyu

 bawah kulit.

E0 !uat insisi 'ertikal di kulit dan jaringan bawah kulit sampai ke ascia.

40 Pegang pinggir&pinggir ascia dengan klem, angkat, dan bust insisi di

 peritoneum.

G0 =asukkan kateter dialisis pertoneum ke dalam rongga peritoneum.

H0 +etelah kateter dimasukkan ke peritoneum, majukan kateter ke daerah

 pel'is.

I0 Aubungkan kateter dialisis kepada sebuah syring dan sedot.

@0 !ila tidak terdapat darah ross )lood masukkan ; ml per kilo berat

 badan larutan %inger 5aktat /normal saline yang dipanasi (sampai

Page 100: Trauma Ugd Dr Ekost 1

7/24/2019 Trauma Ugd Dr Ekost 1

http://slidepdf.com/reader/full/trauma-ugd-dr-ekost-1 100/113

liter) ke dalam peritoneum melalui tubing intra'ena yan disambung

kateter dialisis.

K0 6uncang abdomen perlahan&lahan untuk menyalurkan cairan ke

seluruh rongga peritoneum dan meningkatkan pencampurannya

dengan darah.

L0 alau kondisi penderita stabil, biarkan cairan selama 3 sampai ;

merit sebelum dialirkan keluar drain. *ni dilakukan dengan menaruh

tempat larutan %inger 5aktat /normal saline di lantai dan membiarkan

cairan perut mengalir keluar abdomen. Pastikan bahwa tempat itu

diberi lubang udara supaya aliran cairan dari abdomen lancar.

0+etelah cairannya kembali, kirimlah contoh ke laboratorium untuk 

 penghitungan eritrosit (%!") dan leukosit (W!") (tanpa diputar 

-unspun. Tes positi dan memerlukan tindakan pembedahan ditandai

oleh ;;,;;; %!"/mm1  atau lebih dan lebih besar dari 3;;

W!"/mm1.

N0 amun, pencucian yang negati tidak berarti tidak ada cedera

retroperitoneum, yaitu pankreas atau usus duabelas jari, perorasi

'iscera yang berongga yang terisolasi, atau robekan diaragma.

II0  IAGNOSTIC #ERITONEAL LA+A GE TEHNIK TET<T<P

 . urangi tekanan kandung kencing dengan memasang kateter urin.

 #. urangi tekanan abdomen stomac* dengan memasang pipa gaster 

;;

Page 101: Trauma Ugd Dr Ekost 1

7/24/2019 Trauma Ugd Dr Ekost 1

http://slidepdf.com/reader/full/trauma-ugd-dr-ekost-1 101/113

(gastric tube).

". +iapkan abdomen depan untuk pembedahan (misalnya, tepi iga

sampai daerah pubis dan pinggang kiri sampai pinggang kanan, ke

depan)

 . *njeksikan anestesia lokal di garis tengah dan sepertiga jarak dari

umbilicus ke symphysis pubis. 6unakan lidocaine dengan

epinephrine untuk mencegah kontaminasi darah dari kulit dan

 jaringan bawah kulit.

 (. ngkat kulit di kedua sisi tempat untuk pemasukan jarum dengan jari

atau dengan tang +orceps.

 :. =asukkan jarum )eveled  berukuran I@ yang disambung dengan

semprit tembus kulit dan jaringan bawah kulit. +etelah tiba di ascia,

akan terdapat tahanan. #engan menambah tekanan langsung, ascia

akan ditembus. emudian jarum didorong masuk ke rongga

 peritoneum, biasanya tidak lebih dari cm.

. emudian ujung kawat pemandu  yan lentur dimasukkan melalui

 jarum ukuran I@ sampai ketemu perlawanan atau masih ada 1 cm di

luar jarum. emudian jarumnya dikeluarkan dari rongga abdomen

sehingga hanya kawat pemandu yang tinggal.

 ;. #ibuat insisi kulit yang kecil di tempat masuknya kateter, dan kateter 

dianostic peritoneal lavae dimasukkan di atas kawat pemandu ke

dalam rongga peritoneum. emudian kawat pemandu dikeluarkan

;

Page 102: Trauma Ugd Dr Ekost 1

7/24/2019 Trauma Ugd Dr Ekost 1

http://slidepdf.com/reader/full/trauma-ugd-dr-ekost-1 102/113

dari rongga abdomen sehingga yang tinggal hanya kateter pencucian.

*. +ambung kateter dialisis kepada suatu semprit dan sedot.

 I. !ila tidak terdapat darah ross )lood masukkan ; ml per kilo berat

 badan larutan %inger laktat / normal saline  yan dipanasi (sampai

liter) ke dalam peritoneum melalui tubing intra'ena yang disambung

kepada kateter dialisis.

 <. 6uncangan abdomen perlahan&lahan akan menyalurkan cairan ke

seluruh rongga peritoneum dan meningkatkan pencampurannya

dengan darah.

 =. alau kondisi penderita stabil, biarkan cairan selama 3 sampai ;

menit sebelum dialirkan keluar drain. *ni dilakukan dengan

menaruh tempat larutan %inger 5actate /saline normal di lantai dan

membiarkan cairan perut mengalir keluar abdomen. Pastikan bahwa

tempat itu diberi lubang udara supaya aliran cairan dari abdomen

lancar.

 . +etelah cairannya kembali, kiriunlah contoh ke laboratorium untuk 

 penghitungan eritrosit (%!") dan lekosit (W!") (tanpa diputar 

-unspun. Tes positi dan kebutuhan inter'ensi pembedah ditandai

oleh ;;,;;; %!"/mm1  atau lebih dan lebih besar dari 3;;

W!"/mm1.

 'OM#LI'ASI ART #ENC/CIAN #ERITONE/M 

;0

Page 103: Trauma Ugd Dr Ekost 1

7/24/2019 Trauma Ugd Dr Ekost 1

http://slidepdf.com/reader/full/trauma-ugd-dr-ekost-1 103/113

1. Pendara*an se/under pada in,e/si anestesia lo/al insisi /ulit atau

 ,arinan )awa* /ulit yan a/an mem)eri/an studi semu-positi+ 

+alse-positive.

2. Peritonitis a/i)at per+orasi usus.

3. $o)e/ /andun /encin /alau /andun /encin tida/ di/oson/an

 se)elum prosedur

4. "edera pada stru/tur a)domen dan retroperitoneum lain yan 

memerlu/an perawatan pem)eda*an.

5. In+e/si lu/a di daera* pencucian /ompli/asi tertunda - late

complication

;1

Page 104: Trauma Ugd Dr Ekost 1

7/24/2019 Trauma Ugd Dr Ekost 1

http://slidepdf.com/reader/full/trauma-ugd-dr-ekost-1 104/113

Tabel 2&+n%+' 4+rmulir u8ukan

:Da%a "an) #ian8urkan un%uk #iba!a;

;2

Page 105: Trauma Ugd Dr Ekost 1

7/24/2019 Trauma Ugd Dr Ekost 1

http://slidepdf.com/reader/full/trauma-ugd-dr-ekost-1 105/113

A0 Da%a (en#eri%a

 ama

lamat

otamur +eG !eratbadan

 ama keluarga terdekat

lamat

ota

 o. telpon

B0 ?ak%u

Tanggal :Tanggal cedera

Waktu masuk 6#

Waktu masuk kamar operasi

Waktu saat dirujuk 

0 i!a"a% APLE

D0 Kea#aan saa% #a%an)

 adi

Tekanan darah

5aju Pernaasan

40 Pemeriksaan #ia)n+s%ik 

#ata lab.: terlampir 

-oto ronsen : terlampir 

$6: terlampir "ontoh darah, cairan 5"+

terlampir 

G0 Tera(i "an) #iberikan

=edikasi yang telah

diberikan,

 jumlah, waktu

"airan yang diberikan: jenis,

 jumlah5ain&lain

H0 Kea#aan (en#eri%a saa%

#iru8uk 

I0 Pen)el+laan selama

%rans(+r%

@0 Da%a ruma' saki% "an)

meru8uk 

 ama dokter 

%umah +akit

 o. Telpon

 

;3

Page 106: Trauma Ugd Dr Ekost 1

7/24/2019 Trauma Ugd Dr Ekost 1

http://slidepdf.com/reader/full/trauma-ugd-dr-ekost-1 106/113

+n%+' Lembar a%a%an #an Obser*asi Pasien Trauma

Nama

Tan))al

?ak%u #a%an)

KEL<HAN <TAA

IN4OASI TANSPOTASI

PEHOSPITAL

EKANISE KEELAKAAN

 ejadian    

mbulans Aelikopter  Polisi    endaraan pribadi

 !erjalan

 ursi rodaSSSSSSSSSSSSSSSSSS  

5ain&lain

 #okter yg merujukSSSSSSSSSSS 

 %+. yg merujukSSSSSSSSSSSSSS 

 *normasi lainSSSSSSSSSSSSSSS 

 SSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSS  SSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSS 

 SSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSS 

 =obil:  Pengemudi  

Penumpang  #epan  !lkng Pakai sabuk pengaman  

antung udara terkembang

 =otor:  Pengemudi

 Pembonceng

   !erhelm  

!erpakaian pelindung

 Pejalan kaki G kendaraan

 ecepatan kendaraan

 SSSSSSSSSSSSS km/jam

 4atuhSSSSSSSSSSSSmeter 

 5uka tembak  5uka tusuk  

Aancur  ombustio

 Penganiayaan  Aypothermia  

5ain&lain

 

 4alan naas oral

 4alannaas nasal $D/PT5

 $TTI    TTI     %+*

 rikoI  ;0SSSSSS5/min 'ia

 SSSSSSSS 

+uara naas : +in : #eG:

 *8I  Pener  

+entral    *ntraoseous

 "airan *8 0 1 2 3 >  

#arah 0 1 2 3

 "P%  P+6:  

llergi:SSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSS =edikasi:SSSSSSSSSSSSSSSSSSSSS 

 SSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSS 

Penyakit yang lalu :SSSSSSSSSSSSS 

 SSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSS 

=akan terakhir:SSSSSSSSSTetanus

terakhir :SSSSSSSSSSSSSSSSSSSSS 

ejadian&kejadian:SSSSSSSSSSSSS 

 SSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSS 

Aamil

 La

 Tidak

 =ens terakhirSSSSSSSSSSSSSSSSSS 

Proteksi spinal dilepas SSSSSSSS 

;>

Page 107: Trauma Ugd Dr Ekost 1

7/24/2019 Trauma Ugd Dr Ekost 1

http://slidepdf.com/reader/full/trauma-ugd-dr-ekost-1 107/113

Tungkai  bdomen

 ateter rine

 Pipa gaster 

 Pipa toraks:    +in

 #eG  !ilateral

 Proteksi spinal&"  Proteksi

spinal, mulai jam :

 4enis bidai :SSSSSSSSSSSSSSSSS

 =edikasi :SSSSSSSSSSSSSSSSSS 

 SSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSS 

 Prosedur lain :SSSSSSSSSSSSSSS 

 SSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSS  SSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSS 

BANT<AN <NIT LAIN

 SSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSS 

  ESPONS PET<GAS

PET<GA

S

NAA @A

PANGG

IL

@A

TIB

A

#okter

6#

!edah

+yara !.

Drthopaed

i

(4am dipanggil dan jam tiba) nesthesi

a

Pediatri

TAT!=

!. Plastik 

!.rologi

Perawat

Perawat

5ainnya

;E

Page 108: Trauma Ugd Dr Ekost 1

7/24/2019 Trauma Ugd Dr Ekost 1

http://slidepdf.com/reader/full/trauma-ugd-dr-ekost-1 108/113

PENILAIAN INISIAL PENOOAN IDENTI4IKASI

LOKASI TA<A

45 -+/P$%-+

 !ebas    Tersumbat  +imetrik 

 simetrik     Tidak sesak  

+esak 

 Trachea di median  La  

Tidak 

+uara naas: da    +in

 #eG

4elas    +in    #eG

=enurun    +in    #eG

Tidak ada    +in    #eG

%onkhi    +in    #eG

repitus    La    Tidak 

SIK<LASI . 5aserasi >. -G terbuka. $dema

0. brasi E. 5uka tembak 0.

mputasi

1. Aematoma @. 5uka tusuk  

1. 'ulsi2. ontusio . 5uka bakar  

2. yeri

3. #eormita ;. 5uka dingin

 SSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSS 

 SSSSSSSSSSSSSSSS 

epala :

 SSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSS 

 SSSSSSSSSSSSSSSS 

 SSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSS  SSSSSSSSSSSSSSSS 

=aksiloacial :

 SSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSS 

 SSSSSSSSSSSSSSSS 

 SSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSS 

 SSSSSSSSSSSSSSSS 

Tulang leher :

 SSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSS 

 SSSSSSSSSSSSSSSS 

 SSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSS 

 SSSSSSSSSSSSSSSS 

ulit/=ukosa :    ormal

 Pucat

Wama membran :  =erah

 4amdice

 bu&abu  

ebiruan

Pulse :    ormal, +ite

 =elewati batas, +ite

 =enurun, +ite

 Tidak ada, +ite

  %ata&rataSSSSSSSSSSSS/menit

%itmeSSSSSSSSSSS Temp. kulit :  Aangat  

Panas  #ingin

6amb. kulit :  #! ering

 !asah

KETIDAK AP<AN

+kor 6"+ : !uka mats,SSSSSSSSSSSS 

!icara,SSSSSSSSSSSSSSS ekuatan

;@

Page 109: Trauma Ugd Dr Ekost 1

7/24/2019 Trauma Ugd Dr Ekost 1

http://slidepdf.com/reader/full/trauma-ugd-dr-ekost-1 109/113

motorikSSSSSSSSSSS 

+D% TDT5 6"+ :

 SSSSSSSSSSSSSSSS 

+kor %T+ :

PernaasanSSSSSSSSSSSSSS Tekanan

sistolikSSSSSSSSSSSSS 

6"+SSSSSSSSSSSSSSSS 

+D% TDT5

6"+SSSSSSSSSSSSSSSSSSS 

%eaksi pupil kuran D+ kuran

D#

 "epat SSSSSSSSmm

 SSSSSSSSmm ontriksi SSSSSSSSmm

 SSSSSSSSmm

 5ambat SSSSSSSSmm

 SSSSSSSSmm

 #ilatasi SSSSSSSSmm

 SSSSSSSSmm

 Tak bereaksi SSSSSSSSmm

 SSSSSSSSmm

Paru&paru/nadi :

 SSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSS 

 SSSSSSSSSSSSSSSS 

 SSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSS 

 SSSSSSSSSSSSSSSS 

bdomen :

 SSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSS 

 SSSSSSSSSSSSSSSS 

 SSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSS 

 SSSSSSSSSSSSSSSS 

Perineum :

 SSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSS  SSSSSSSSSSSSSSSS 

 SSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSS 

 SSSSSSSSSSSSSSSS 

=usculoskeletal :

 SSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSS 

 SSSSSSSSSSSSSSSS 

 SSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSS 

 SSSSSSSSSSSSSSSS 

 

 

;

Page 110: Trauma Ugd Dr Ekost 1

7/24/2019 Trauma Ugd Dr Ekost 1

http://slidepdf.com/reader/full/trauma-ugd-dr-ekost-1 110/113

<<TAN ES<SITASI TA<A4= 5!D%TD% 

*=

4

=

?&%L 4= P%D+$#%  

 &

&&&

N &

&

&  &

=+ $5% 

Total pra%+SSSSSml

rineSSSSSmlTotal cairanSSSSS 

6asterSSSSSml

Total darahSSSSSml

#arahSSSSSml

Total P%!" di 6#SSml

TDT5SSSSSml

--P TotalSSSSSSSSSmlTrombositSSSSSSSSSml

5ain&lain:

;0 5P= pA Pco0 Po0 4=

PENGOBATAN

D!T #D+*+ D5$

A

%T$ 4=

  Tetanus

;

Page 111: Trauma Ugd Dr Ekost 1

7/24/2019 Trauma Ugd Dr Ekost 1

http://slidepdf.com/reader/full/trauma-ugd-dr-ekost-1 111/113

TDT5: SSSSSSSSSml

Page 112: Trauma Ugd Dr Ekost 1

7/24/2019 Trauma Ugd Dr Ekost 1

http://slidepdf.com/reader/full/trauma-ugd-dr-ekost-1 112/113

@A 

N N

DISPOSISI  Aidup : 4am keluar :SSSSSSSSSS ke : SSSSSSSSSSSSS

Pelayanan :SSSSSSSSSSSS 

  =ati : 4am :SSSSSSSSSS ke : SSSSSSSSSSSSSSSSS 

 *7in operasi  =emberitahu keluarga  =emberitahu ulama

 =emberitahu dinas sosial

!arang berharga/baju : SSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSS!arang bukti

orensikSSSSSSSSSSSSSSSSSSS 

Tanda tangan dokter

:SSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSS 

 SSSSSSSSSSSSSSSSSS 

0

Page 113: Trauma Ugd Dr Ekost 1

7/24/2019 Trauma Ugd Dr Ekost 1

http://slidepdf.com/reader/full/trauma-ugd-dr-ekost-1 113/113

C"TT : 5embar catatan ini hanya contoh inormasi yang mungkin

diperlukan. +emua institusi yang menerima pasien trauma dapat

mengembangkan bentuk yang sesuai dengan kebutuhan institusi

tersebut.