Trauma Thorax Final

74
OLEH DWI ANANTO W

description

trauma thorax

Transcript of Trauma Thorax Final

Page 1: Trauma Thorax Final

OLEH

DWI ANANTO W

Page 2: Trauma Thorax Final

THRAUMA THORAX ?

Page 3: Trauma Thorax Final

JENIS TRAUMA THORAKSJENIS TRAUMA THORAKS

• Fraktur iga

• Flail chest

• Hemothoraks

• Pneumothoraks

• Kontusio paru

• Tamponade jantung

Page 4: Trauma Thorax Final

KEWENANGAN PERAWAT

PENANGANAN THRAUMA THORAX ?

?

Page 5: Trauma Thorax Final

?PERAN PERAWAT

Page 6: Trauma Thorax Final

P3K (THRAUMA THORAX)

KP3Nursing Error

Page 7: Trauma Thorax Final

KP3Nursing

Error

?

Page 8: Trauma Thorax Final

PENDAHULUAN

• Trauma toraks merupakanan 25% penyebab kematian akibat trauma

• 2/3 dari kematian terjadi pada saat korban dalam perjalanan ke rumah sakit.

• Keadaan patologis yang menyebabkan kegawatan pada trauma toraks adalah terjadinya :1. Hypoksia, 2. Hipovolemia, 3. Kegagalan myocard

Page 9: Trauma Thorax Final

PENDAHULUAN (Con’t)

• Trauma toraks biasanya dibagi menjadi 1. trauma tumpul (blunt trauma) 2. trauma tembus (penetrating trauma).

• Penanganan keadaan emergensi (emergency care) dan resusitasi (resuscitation) Antara lain : 1. penanganan sumbatan jalan nafas (airway

obstruction), 2. perdarahan yang mengancam jiwa (life-

threatening hemorrhage,) 3. cedera berat yang menyertai (severe associated

injuries).

Page 10: Trauma Thorax Final

INSIDENSI

• 10% kematian terjadi pada pasien trauma toraks

• Hanya 10% trauma tumpul toraks dan 15% trauma tajam toraks yg memerlukan tindak pembedahan

Page 11: Trauma Thorax Final

MEKANISME KEJADIAN

Kejadian

1. Benturan langsung (direct blow )

2. Cedera deselerasi

3. Cedera akibat kompresi

• Fraktur kosta paling sering terjadi pada trauma tumpul

• Bila terjadi Fraktur scapula, sternum, dan kosta pertama selalu merupakan trauma yang sangat kuat

TRAUMA TUMPUL TORAK TRAUMA TUMPUL TORAK

(BLUNT CHEST TRAUMA)(BLUNT CHEST TRAUMA)

Page 12: Trauma Thorax Final

TRAUMA TUMPUL PADA KLL

PENGEMUDI TANPA SABUK PENGAMAN

Page 13: Trauma Thorax Final

TRAUMA TUMPUL PADA KLLPENUMPANG TANPASABUK PENGAMAN

Page 14: Trauma Thorax Final

TRAUMA TEMBUS (PENETRANS)

Sering akibat trauma tusuk , kelainan yang dapat terjadi.

1. Luka / laserasi paru bag perifer

2. Haemotoraks

3. Pneumotoraks

4. Cedera jantung , pembuluh darah besar atau usofagus

Page 15: Trauma Thorax Final
Page 16: Trauma Thorax Final

KEGAWATAN DENGAN ANCAMAN KEMATIAN PADA TRAUMA TORAKS

Kematian kemudian (Later deaths): akibat trauma tumpul toraks sering terjadi di ICU karena,

1. Gagal organ multipel /Multiple organ failure (MOF)2. Systemic inflamatory response syndrome (SIRS)3. Komplikasi respirasi /Respiratory complications4. Infeksi5. Cedera yg tidak diketahui /Unrecognized injuries

Trauma toraks yang paling sering terjadi (The most common thoracic injury):

1. kontusio dinding dada, 2. fraktur kosta

Page 17: Trauma Thorax Final

JENIS TRAUMA TORAKS&

KARAKTERISTIKNYA

Page 18: Trauma Thorax Final

TRAUMA DINDING DADA

1. Fraktur Kosta

2. Fraktur sternum

3. Flail chest

4. Pneumotoraks terbuka (Open

pneumothorax)

Page 19: Trauma Thorax Final

FRAKTUR KOSTA• Perhatikan jumlah, lokasi, komplikasi

• # kosta 1-3 : curigai cedera kepala-leher, curigai kerusakan pembuluh aorta, pleksus brakhialis

• # kosta 4-9 : paling sering, berakibat pneumotoraks, hematotoraks, kontusio paru.

• # kosta 10-12: curigai trauma hepar – lien

• # kosta bagian belakang lebih stabil

Page 20: Trauma Thorax Final

TRAUMA DINDING DADA (FRAKTUR KOSTA)

Flail chest

Robekan parenkimparu

frakturkostokondral

Fraktirkondrosternal

Fraktursternum

FrakturKostovertebral

Page 21: Trauma Thorax Final

FLAIL CHEST• Pernafasan paradoksal, • nafas cepat, nyeri, • disertai pneumotoraks,

hematotoraks, kontusio paru.• Sering dgn distress pernafasan.

Terjadi faktur multipel Terjadi faktur multipel segmental yang segmental yang menyebabkan terdapat menyebabkan terdapat bagian yang telepas/ bagian yang telepas/ mobile mobile

Diagnosis penting secara Diagnosis penting secara klinis klinis

Page 22: Trauma Thorax Final

FRAKTUR STERNUM

• Sering akibat trauma langsung pd pengemudi (tanpa safety belt/ air bag)

• Tampak deformitas

• Komplikasi yg dapat terjadi kontusio jantung, tamponade jantung. Kenali tanda klinis

Page 23: Trauma Thorax Final

OPEN PNEUMOTORAKS(SUCKING WOUND)

Terjadi defek pada dinding dada sehingga terjadi hubungan Terjadi defek pada dinding dada sehingga terjadi hubungan langsung antara lingkuan luar dan ruang intrapleura. Paru akan langsung antara lingkuan luar dan ruang intrapleura. Paru akan kolaps dan dapat terjadi pendorongan mediastinum ke sisi kolaps dan dapat terjadi pendorongan mediastinum ke sisi berlawanan , menyebabkan tekanan tinggi berlawanan , menyebabkan tekanan tinggi (te(tensionnsion--pneumothoraxpneumothorax), ), Sucking chestSucking chest woundwound”” Penanganan tutup luka Penanganan tutup luka pada 3 sisi dan siapkan pemasangan pipa dada (chest tube) pada 3 sisi dan siapkan pemasangan pipa dada (chest tube)

Page 24: Trauma Thorax Final

TENSION PNEUMOTORAKS

• Akibat trauma, Udara bocor masuk rg pleura,

• Tekanan intra pleura akan sangat tinggi

• Paru2 kolaps, • Pembuluh drh balik

(VCS,VCI) kolaps darah ke jantung terhambat,

• Isi jantung kurang tekanan darah menurun.

• Mediastinum termasuk trakhea terdorong kearah berlawanan

Klinis sesak, Klinis sesak, tekanan darah turun,tekanan darah turun, trakhea terdorong,trakhea terdorong,

Page 25: Trauma Thorax Final

HEMATO-TORAKS

Terjadi pada trauma tumpul maupun trauma tajamTerjadi pada trauma tumpul maupun trauma tajamPerlu dekompresi, drainase dan resusitasi cairan, pembePerlu dekompresi, drainase dan resusitasi cairan, pembeddahan segera ahan segera mungkin diperlukan bila terjadi hipovolemia, (bunyi suara nafas hilang, mungkin diperlukan bila terjadi hipovolemia, (bunyi suara nafas hilang, pada perkusi dullness, gambaran X ray paru kolaps) pada perkusi dullness, gambaran X ray paru kolaps)

PembedahPembedahaan harus segera dilakukan pada perdarahan dari n harus segera dilakukan pada perdarahan dari drain > drain > 1000 ml 1000 ml (initial) dan terus bertambah > 100 ml jam . (initial) dan terus bertambah > 100 ml jam . Dengantorakotomi akan ditemukan sumber perdarahan dan Dengantorakotomi akan ditemukan sumber perdarahan dan memperbaiki pengembangan paru memperbaiki pengembangan paru

Page 26: Trauma Thorax Final

RUPTUR TRAKHEABRONKUS

•Ruptur trakea, bronkhus sering didaerah Carina (percabangan), bila ruptur total berakibat fatal

•Hanya 1/3 yang segera terdiagnosis pada 24 jam pertama , bahkan ada yang terdiagnosis dalam 1 bulan paska trauma.

Page 27: Trauma Thorax Final
Page 28: Trauma Thorax Final

RUPTUR TRAKHEABRONKUS

• Ruptura trakeobronkial gambaran klinis sbb :

1.hemoptisis,

2.sianosis,

3.emfisema subkutan,

4. Intubasi sulit karena terjadi pergeseran letak

Penanganan segera harus segera dilakukan melalui tindakan torakotomi

Page 29: Trauma Thorax Final

KONTUSIO PARU

Serng didapat pada trauma tumpul toraks

Terjadi perdarahan pada parenkim paru

Gambaran foto toraks baru tampak 6 jam paska trauma

Gambaran akan membaik setelah 48 jam

Page 30: Trauma Thorax Final

TAMPONADE JANTUNG

Hemopericardium, krn perikard kaku maka terjadi gangguan gerakan jantung.

TRIAS BECK1. Terjadi bendungan

vena (lihat v jugularis), 2. bunyi jantung menjauh,3. tekanan darah turun, Perlu perikardiosentesis

dan volume

Page 31: Trauma Thorax Final

RUPTURA DIAFRAGMA

• Sering terjadi berpindahnya gaster melalui hernia diafragma, paru kiri jadi kolaps , bergesernya mediastinum kearah berlawanan

• Distensi gaster dapat menyebabkan perforasi maka pemasanga NGT Gastric distensionakan membantu mencegah terjadinya hal tsb

Laserasi sering terjadi pada hemitoraks kiri . Sering terdai Laserasi sering terjadi pada hemitoraks kiri . Sering terdai pada KLL pada KLL

Page 32: Trauma Thorax Final

Selalu mulai dengan Survai Primer

(mencari keadaan yang mengancam nyawa)

Konsep BLS/ATLS

A Airway dengan proteksi servikal

B Breathing dengan oksigenasi dan ventilasi

C Circulation dengan kontrol perdarahan

D Disability , keadaan neurologis

E Exposure dan kontrol hipotermi

Page 33: Trauma Thorax Final

Bagaimana menilai penderita dalam 10 detik ?Ajak penderita berbicara !

Bila tidak ada respon : Primary surveyPrimary survey

A Airway baik

B Breathing baik

C Circulation mungkin baik

D Disability mungkin baik

Respon baik menunjukkan

Page 34: Trauma Thorax Final

Assess :• Look• Listen• Feel

Page 35: Trauma Thorax Final

Airway with C-spine protection

• Jalan nafas dijaga manual * Suction (cairan - gurgling) * Chin lift – Jaw Thrust (snoring)

• Jalan nafas sementara * Oropharingeal * Nasopharyngeal

BLS

ALSBila tidak berhasil : Airway definitif

A

Page 36: Trauma Thorax Final

Airway with C-spine protectionJalan nafas definitif

Nasotracheal

Orotracheal• tanpa muscle relaxant• dengan muscle relaxant

Krikotiroidotomi

A

Page 37: Trauma Thorax Final

Airway : Intubasi nasotrakeal

• Tidak boleh dilakukan : fraktur basis kranii• Tidak mungkin dilakukan : apnu

A

Page 38: Trauma Thorax Final

Airway : Intubasi oro-trakeal

Kepala jangan bergerak !

A

Page 39: Trauma Thorax Final

Airway : KrikotiroidotomiA

Page 40: Trauma Thorax Final

Airway with C-spine protectionKrikotiroidotomi dengan jarum

Bukan jalan nafas definitif !

A

Page 41: Trauma Thorax Final

Breathing

OksigenasiVentilasi

B

Page 42: Trauma Thorax Final

Assess :• Look• Listen• Feel

Page 43: Trauma Thorax Final

Breathing (dengan oksigenasi dan ventilasi)

Bila breathing terganggu :

Selalu Oksigen(11 LPM)

Ventilasi(bila nafas tidak adekuat)

B

Page 44: Trauma Thorax Final

Breathing : cari penyebab

Cedera toraks yang dengan cepat dapat mengakibatkan kematian :

OpenPneumotoraks

TensionPneumotoraks

Flail ChestdenganKontusio Paru

MassiveHematotoraks

B

Page 45: Trauma Thorax Final

Breathing : Open Pneumothorax

Sesak karena bernafas liwat lubang toraksTutup : Open Closed , lalu “WSD”

B

Page 46: Trauma Thorax Final

Breathing : Open Pneumothorax

Atau : kasa 3 sisi, lalu “WSD”

B

Page 47: Trauma Thorax Final

Breathing : Tension Pneumothorax

Dekompresi : Tension Open, lalu “WSD”

B

Page 48: Trauma Thorax Final

Breathing : Flail chest dengan Kontusio paru

Bila ventilasi tidak adekuat : Assist

B

Page 49: Trauma Thorax Final

Breathing : Massive Hematothorax

“WSD”, bila masif torakotomi

B

Page 50: Trauma Thorax Final

Breathing : Pemasangan chest tubeB

Page 51: Trauma Thorax Final

CirculationKontrol perdarahan

C

Page 52: Trauma Thorax Final

Assess : Gangguan Perfusi

•Akral dingin•Tachycardia•Gangguan kesadaran•Tachypneu•Hipotensi•Oliguria/anuria

Page 53: Trauma Thorax Final

Circulation

Kontrol Perdarahan

Perbaikan volume

Kenali Syok : • akral dingin• takikardi

C

Page 54: Trauma Thorax Final

Circulation : perbaikan volume

Infuus : Guyur, RL yang dihangatkan(jangan lupa ambil sampel darah)

C

Page 55: Trauma Thorax Final

Circulation : perbaikan volumeC

Bila perlu : seksi vena

Page 56: Trauma Thorax Final

Haemorrhage Control bila eksternal : direct pressure

C Circulation : kontrol perdarahan (STOP BLEEDING)

Page 57: Trauma Thorax Final

Circulation : kontrol perdarahan Internal

• Toraks : torakotomi ?

• Abdomen : laparotomi ?

• Pelvis : PASG, Gurita, C-clamp ?

• Ekstremitas : Bidai

C

Page 58: Trauma Thorax Final

Circulation : Non hemorrhagic shock

Sesak (+) ? – mungkin tension pneumothorax

Sesak (-) ? – mungkin tamponade jantung

C

Page 59: Trauma Thorax Final

Circulation : Non hemorrhagic shock

Syok dengan bradikardi ?

Pikirkan cedera spinal (neurogenic shock)

C

Page 60: Trauma Thorax Final

Tambahan pada Primary Survey

Foley Catheter Gastric Tube

Ada kontra-indikasi ?

Page 61: Trauma Thorax Final

Tambahan pada Primary Survey : Monitor

• EKG• Pulse Oxymeter• Capnograph

Page 62: Trauma Thorax Final

Tambahan pada Primary Survey : X-ray

• X-Toraks• X- Pelvis• X-Servikal

Page 63: Trauma Thorax Final

Secondary Survey

Page 64: Trauma Thorax Final

Hanya bila Stabil : Secondary Survey

• Anamnesis lengkap (Ample) • From Head To Toe• Finger and Tube in every orifice• Pemeriksaan tambahan lainnya

Page 65: Trauma Thorax Final

Bila sudah secondary survey, danpenderita stabil :

Terapi definitif • Jahit• Rawat ruangan • ICU• OK

Page 66: Trauma Thorax Final

DIAGNOSA KEPERAWATAN & OUTCOME

• Pola nafas tidak efektif b.d nyeri, kolaps paru, kerusakan muskuloskeletal, ketidakstabilan segmen dinding dada

OUTCOME• Pola nafas efektif ditandai dengan :

– RR, kedalaman, pola pernafasan normal– Pengembangan dada simetris– Tidak tampak stridor, dispnea, sianosis– Suara nafas bersih & sama antara paru kanan dan kiri– Hasil AGD dalam batas normal– Trakhea mid line

Page 67: Trauma Thorax Final

DIAGNOSA KEPERAWATAN & OUTCOME

• Gangguan pertukaran gas b.d tidak efektif pola nafas, tertahannya sekret, akumulasi darah di dalam ruang thoraks, penurunan inspirasi, kontusio paru, syok

OUTCOME• Pertukaran gas adekuat ditandai dengan :

– Hasil AGD dalam batas normal– Warna kulit normal, hangat dan kering– Tingkat kesadaran meningkat– RR, kedalaman, dan pola nafas reguler

Page 68: Trauma Thorax Final

DIAGNOSA KEPERAWATAN & OUTCOME

• Defisit volume cairan b.d hemoragi, kompresi mekanik pada jantung & kerusakan pembuluh darah besar, kerusakan ejeksi & pengisian jantung

OUTCOME• Volume sirkulasi efektif :

– TTV normal dan stabil– Urine output 1 cc/kgBB/jam– Nadi perifer teraba kuat– Tingkat kesadaran meningkat– Warna kulit normal, hangat, kering– Hb, HCT normal– CVP normal– Perdarahan terkontrol

Page 69: Trauma Thorax Final

DIAGNOSA KEPERAWATAN & OUTCOME• Penurunan kardiac output b.d hipovolemik syok,

kompresi jantung dan pembuluh darah besar, penurunan pengisian jantung dan ejeksi jantung

OUTCOMEFungsi sirkulasi adekuat :• Nadi perifer teraba kuat• Frekuensi nadi 60 – 100 /menit• Suara jantung normal• EKG normal• Tidak ada distensi vena jugularis• Trakhea mid line• Kulit normal, hangat dan kering• Tingkat kesadaran meningkat• CVP normal

Page 70: Trauma Thorax Final

DIAGNOSA KEPERAWATAN & OUTCOME

• Nyeri b.d trauma dinding dada, iritasi pleura, prosedur invasif

OUTCOME• Nyeri terkontrol ditandai dengan :

– Tingkat nyeri berkurang– Tidak ditemukan tanda-tanda fisiologi nyeri seperti :

takhikardi, takhipnea, pallor, diaphoresis, peningkatan TD

– Tidak ada tanda non verbal nyeri – Pasien kooperatif terhadap perawatan

Page 71: Trauma Thorax Final

INTERVENSI KEPERAWATAN

• Perbaiki posisi • Bebaskan jalan nafas/pertahankan jalan nafas• Tutup defek dengan bahan yang ada atau

dengan kasa yang diplester pada ketiga sisinya pada open pneumothorak

• Stabilisasi impaled object • Pasang pulse oksimetri atau monitor EKG• Observasi TTV dan respon pasien• Monitor chest tube drainase• Berikan dukungan psikologis

Page 72: Trauma Thorax Final

INTERVENSI KEPERAWATAN• Kolaborasi :

– pemberian terapi oksigen– pemberian cairan infus Koilaborasi : Needle

thorakotomi pada tension pneumothorak– persiapkan untuk pemasangan WSD (CTT)– persiapan pemasangan needle

perikardiosintesis pada kasus tamponade jantung

– AGD, koreksi, analgetika, dan ventilator

• Dokumentasi keperawatan

Page 73: Trauma Thorax Final

DAFTAR PUSTAKA

• Barbara Bennett jacobs (1995). Provider Manual Trauma Nursing Core Course, ENA, New zelands

• Lorene Newberry (2003), Emergency Nursing, Mosby St louis

• Smeltzer & Bare (2002). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Edisi 8, EGC, Jakarta

• Sjamsuhidajat & Wim de Jong (1997). Buku Ajar Ilmu Bedah, EGC, jakarta

Jean A. Proehl (1999), Emergency Nursing Procedure, Soenders, elsevier (USA).

Page 74: Trauma Thorax Final

?