Trauma Muskuloskeletal

69
TRAUMA TRAUMA MUSKULOSKELETAL MUSKULOSKELETAL DIREKTORAT BINA PELAYANAN KEPERAWATAN DITJEN BINA PELAYANAN MEDIK DEPKES RI

Transcript of Trauma Muskuloskeletal

Page 1: Trauma Muskuloskeletal

TRAUMA TRAUMA MUSKULOSKELETALMUSKULOSKELETAL

DIREKTORAT BINA PELAYANAN KEPERAWATANDITJEN BINA PELAYANAN MEDIK

DEPKES RI

Page 2: Trauma Muskuloskeletal

ANATOMIANATOMI• Tulang :Tulang :

– Tl batang badan.Tl batang badan.– Tl belakang.Tl belakang.– Tl tengkorak.Tl tengkorak.– Tl Pembentuk badan.Tl Pembentuk badan.

• Tulang gerak :Tulang gerak :– Gerak atasGerak atas– Gerak bawahGerak bawah

• Persendian :Persendian :• Otot :Otot :

Page 3: Trauma Muskuloskeletal
Page 4: Trauma Muskuloskeletal
Page 5: Trauma Muskuloskeletal

Mekanisme cedereMekanisme cedere

• Langsung :Langsung :– Kena pukulan.Kena pukulan.– Jatuh dari ketinggian.Jatuh dari ketinggian.

• Tidak langsung :Tidak langsung :– Efek benda lain yg kena trauma Efek benda lain yg kena trauma

(pengemudi terbentur dasboard saat (pengemudi terbentur dasboard saat mobil tabrakan).mobil tabrakan).

• MelintirMelintir– Mis : kasus olahragawan gulat,Mis : kasus olahragawan gulat,

Page 6: Trauma Muskuloskeletal
Page 7: Trauma Muskuloskeletal

Akibat cedera pada Akibat cedera pada musculoskelatalmusculoskelatal• FrakturFraktur• DislokasiDislokasi• AmputasiAmputasi• StrainStrain• SprainSprain• Putus ligamentPutus ligament• Ruftur tendonRuftur tendon• Kerusakan neurovaskuler.Kerusakan neurovaskuler.• Kompartemen sindromeKompartemen sindrome

Page 8: Trauma Muskuloskeletal
Page 9: Trauma Muskuloskeletal

Posisi cedere perlu dikaji ?Posisi cedere perlu dikaji ?

• Posisi pasien dlm kendaraan saat kecelakaan Posisi pasien dlm kendaraan saat kecelakaan (pengemudi, penumpang).(pengemudi, penumpang).

• Poses kecelakaan (dlm mobil, terlempar Poses kecelakaan (dlm mobil, terlempar keluar).keluar).

• Kerusakan mobil (bag luar dan bag dalam).Kerusakan mobil (bag luar dan bag dalam).• Penggunaan sabuk pengaman.Penggunaan sabuk pengaman.• Apakah pasien jatuh, berapa jaraknya, bgmn Apakah pasien jatuh, berapa jaraknya, bgmn

mendaratnya.mendaratnya.• Apakah terlindas.cccApakah terlindas.ccc• Apakah terjadi ledakan. Apakah terjadi ledakan. cedere lain. cedere lain.• Pejalan kaki tertabrak kendaraan.Pejalan kaki tertabrak kendaraan.

Page 10: Trauma Muskuloskeletal
Page 11: Trauma Muskuloskeletal

Tipe CederaTipe Cedera

• Terbuka.Terbuka.– Terjadi kerusakan kulit dan disertai Terjadi kerusakan kulit dan disertai

perdarahan.perdarahan.

• Tertutup.Tertutup.– Tdk terjadi kerusakan kulit ttp Tdk terjadi kerusakan kulit ttp

kemungkinan adanya perdarahan di kemungkinan adanya perdarahan di dalam bisa terjadidalam bisa terjadi

Page 12: Trauma Muskuloskeletal
Page 13: Trauma Muskuloskeletal
Page 14: Trauma Muskuloskeletal
Page 15: Trauma Muskuloskeletal
Page 16: Trauma Muskuloskeletal
Page 17: Trauma Muskuloskeletal
Page 18: Trauma Muskuloskeletal

Cedera penyerta Cedera penyerta

• Cedera sarafCedera saraf

• Cedera arteriCedera arteri

• Cerera venaCerera vena

• Cedera jaringan lunakCedera jaringan lunak

Page 19: Trauma Muskuloskeletal
Page 20: Trauma Muskuloskeletal

FRAKTURFRAKTUR

• Nyeri dan kemerahan.Nyeri dan kemerahan.

• Pembengkakan.Pembengkakan.

• Deformitas.Deformitas.

• Krepitasi.Krepitasi.

• Keterbatasan gerak sendi.Keterbatasan gerak sendi.

• Bone expose.Bone expose.

• Perubahan posisi. Perubahan posisi.

Page 21: Trauma Muskuloskeletal
Page 22: Trauma Muskuloskeletal
Page 23: Trauma Muskuloskeletal

PengkajianPengkajian

• ABC.ABC.• Mekanisme terjadinya cederaMekanisme terjadinya cedera• Cedera lain : kepala, cervikal, spine, thorak, Cedera lain : kepala, cervikal, spine, thorak,

abdomen, ektremitas atas dan bawah.abdomen, ektremitas atas dan bawah.• Pemeriksaan DCAP-BTLS (Deformity, Contusio, Pemeriksaan DCAP-BTLS (Deformity, Contusio,

Abrations, penetration, burns, tenderness, Abrations, penetration, burns, tenderness, laceration, swelling)laceration, swelling)

• Periksa ada tidaknya ketidakstabilan dan Periksa ada tidaknya ketidakstabilan dan krepitasi, pelvis hati-hatikrepitasi, pelvis hati-hati

• Periksa ada tidaknya nyeri pada semua sendiPeriksa ada tidaknya nyeri pada semua sendi• Periksa dan catat PMS (pulse, motorik, sensasi)Periksa dan catat PMS (pulse, motorik, sensasi)

Page 24: Trauma Muskuloskeletal

Pengkajian Sistem Pengkajian Sistem MuskuloskeletalMuskuloskeletal

• Status lokalis : pemeriksaan Status lokalis : pemeriksaan dilakukan secara sistematis : dilakukan secara sistematis : Inspeksi (Look), Palpasi (Feel), Inspeksi (Look), Palpasi (Feel), Kekuatan otot (Power), Pergerakan Kekuatan otot (Power), Pergerakan (Move).(Move).

Page 25: Trauma Muskuloskeletal

• Inspeksi Inspeksi (look) (look) ::– Raut muka pasien, cara berjalan/duduk/tidur.Raut muka pasien, cara berjalan/duduk/tidur.– Lihat kulit, jar lunak, tulang dan sendi.Lihat kulit, jar lunak, tulang dan sendi.

• Palpasi Palpasi (Feel) (Feel) ::– Suhu kulit panas atau dingin, denyutan arteri Suhu kulit panas atau dingin, denyutan arteri

teraba/tdk, adakah spasme otot.teraba/tdk, adakah spasme otot.

• Kekuatan otot Kekuatan otot (Power) (Power) ::– Grade 0,1,2,3,4,5 (Lumpuh s/d normal)Grade 0,1,2,3,4,5 (Lumpuh s/d normal)

• Pergerakan Pergerakan (Move) (Move) ::– ROM ROM (Range of Joint Movement)(Range of Joint Movement)– Pergerakan sendi : abduksi, adduksi, ekstensi, Pergerakan sendi : abduksi, adduksi, ekstensi,

fleksi dllfleksi dll

Page 26: Trauma Muskuloskeletal

PENGELOLAANPENGELOLAAN

• Penanganan cedera muskuloskeletal yang Penanganan cedera muskuloskeletal yang baik dan benar akan mengurangi nyeri, baik dan benar akan mengurangi nyeri, kecacatan, dan menghindari komplikasikecacatan, dan menghindari komplikasi

• Antisipasi syok perdarahan pada fraktur Antisipasi syok perdarahan pada fraktur femur dan pelvisfemur dan pelvis

• Reduksi dilakukan dengan segera dengan Reduksi dilakukan dengan segera dengan cara traksi (menarik) dan gentlecara traksi (menarik) dan gentle

• Bila ada tahanan pada saat reduksi jangan Bila ada tahanan pada saat reduksi jangan dipaksa, lakukan pembidaian pada posisi dipaksa, lakukan pembidaian pada posisi yang nyaman menurut pasienyang nyaman menurut pasien

Page 27: Trauma Muskuloskeletal

PENGELOLAANPENGELOLAAN

• Selalu catat PMS sebelum dan sesudah Selalu catat PMS sebelum dan sesudah pembidaianpembidaian

• Perawatan luka, pencegahan infeksi, Perawatan luka, pencegahan infeksi, dan tetanusdan tetanus

• Fr terbuka harus tangani Fr terbuka harus tangani perdarahannya.perdarahannya.

• Gunakan balut tekan.Gunakan balut tekan.• JANGAN gunakan torniquet JANGAN gunakan torniquet

kerusakan neurovaskulerkerusakan neurovaskuler..

Page 28: Trauma Muskuloskeletal
Page 29: Trauma Muskuloskeletal

Pembidaian.Pembidaian.

• Pengertian :Pengertian : Memasang alat untuk mempertahankan kedudukan Memasang alat untuk mempertahankan kedudukan

tulang.tulang.

• Indikasi :Indikasi :– Patah tulang terbuka / tertutupPatah tulang terbuka / tertutup

• Tujuan :Tujuan :– Mencegah pergerakan tulang yang patah.Mencegah pergerakan tulang yang patah.– Mengurangi nyeri.Mengurangi nyeri.– Mencegah cedera lebih lanjut.Mencegah cedera lebih lanjut.– Mengistirahatkan daerah patah tulang.Mengistirahatkan daerah patah tulang.– Mengurangi perdarahan.Mengurangi perdarahan.

Page 30: Trauma Muskuloskeletal

•Prinsip pembidaian :Prinsip pembidaian :– Pastikan ABC aman.Pastikan ABC aman.– Kontrol perdarahan.Kontrol perdarahan.– Pasien sadar : informsikan Pasien sadar : informsikan

adanya nyeri.adanya nyeri.– Buka daerah yg akan dibidai.Buka daerah yg akan dibidai.– Periksa dan catat PMS (pulse, Periksa dan catat PMS (pulse,

motor, sensasi) sebelum dan motor, sensasi) sebelum dan sesudah.sesudah.

Page 31: Trauma Muskuloskeletal

– Pada angulasi yang besar dan Pada angulasi yang besar dan pulsasi (nadi di perifer) hilang pulsasi (nadi di perifer) hilang lakukan penarikan secara gentle.lakukan penarikan secara gentle.

– Luka terbuka tutup dgn kasa Luka terbuka tutup dgn kasa steril.steril.

– Bidai mencakup sendi atas dan Bidai mencakup sendi atas dan bawah cedera.bawah cedera.

– Berikan bantalan yang lunak.Berikan bantalan yang lunak.– Bila ragu-ragu apakah ada Bila ragu-ragu apakah ada

fraktur/tdk sebaiknya lakukan fraktur/tdk sebaiknya lakukan bidai untuk pencegahan.bidai untuk pencegahan.

Page 32: Trauma Muskuloskeletal
Page 33: Trauma Muskuloskeletal

Jenis dan tehnik pembidaianJenis dan tehnik pembidaian

• Bidai kaku Bidai kaku (rigit splint) (rigit splint) : cardboard, plastik : cardboard, plastik kaku, metal, kayu, atau vacum splint.kaku, metal, kayu, atau vacum splint.

• Bidai lunak Bidai lunak (soft splint) (soft splint) : air splint, bantal sling.: air splint, bantal sling.

• Sling dan bebat Sling dan bebat (sling and swathe) (sling and swathe) : anggota : anggota tubuh diikat dan digantung ke anggota tubuh.tubuh diikat dan digantung ke anggota tubuh.

• Bidai tarik Bidai tarik (traction splint)(traction splint) : alat khusu untuk fr : alat khusu untuk fr femur, dipakai untauk membidai sekaligus femur, dipakai untauk membidai sekaligus menarik (traksi) pada kaki.menarik (traksi) pada kaki.

Page 34: Trauma Muskuloskeletal
Page 35: Trauma Muskuloskeletal

Tourniquet (tourniquet)Tourniquet (tourniquet)

• Tourniquet sebaiknya hanya digunakan pada Tourniquet sebaiknya hanya digunakan pada keadaan ;keadaan ;amputasi (crush injury) amputasi (crush injury)

• Sebagai alternatif terakhir untuk mengontrol Sebagai alternatif terakhir untuk mengontrol perdarahan ketika semua cara gagal. Karena perdarahan ketika semua cara gagal. Karena tourniquet dapat menghentikan seluruh aliran tourniquet dapat menghentikan seluruh aliran darah pada anggota gerak, gunakan tourniquet darah pada anggota gerak, gunakan tourniquet hanya pada ujung dari sebuah anggota gerak yang hanya pada ujung dari sebuah anggota gerak yang sudah hancur atau sudah teramputasi (terpotong). sudah hancur atau sudah teramputasi (terpotong). Tourniquet dapat menyebabkan kerusakan yang Tourniquet dapat menyebabkan kerusakan yang menetap pada saraf, otot dan pembuluh darah dan menetap pada saraf, otot dan pembuluh darah dan mungkin berakibat hilangnya fungsi dari anggota mungkin berakibat hilangnya fungsi dari anggota perak tersebut. perak tersebut. Selalu coba dulu dengan tekanan Selalu coba dulu dengan tekanan langsung.langsung.

Page 36: Trauma Muskuloskeletal

Tourniquet (tourniquet)Tourniquet (tourniquet)

• Cara pemasangan tourniquet :Cara pemasangan tourniquet :• Pilih perban yang lebarnya 4 inci dan buatlah 6 – Pilih perban yang lebarnya 4 inci dan buatlah 6 –

8 lapis.8 lapis.• Lilitkan di sekeliling anggota gerak, diproksimal Lilitkan di sekeliling anggota gerak, diproksimal

(sebelum) luka.(sebelum) luka.• Talikan simpulpada perban. Kemudian tempatkan Talikan simpulpada perban. Kemudian tempatkan

sebuah batang kecil/pensil diatasnya talikan sebuah batang kecil/pensil diatasnya talikan batang pensil pada erban.batang pensil pada erban.

• Putar batang pensil sampai perdarahn berhenti Putar batang pensil sampai perdarahn berhenti kemudian kunci batang pada posisinya.kemudian kunci batang pada posisinya.

• Catat waktuCatat waktu

Page 37: Trauma Muskuloskeletal
Page 38: Trauma Muskuloskeletal
Page 39: Trauma Muskuloskeletal
Page 40: Trauma Muskuloskeletal
Page 41: Trauma Muskuloskeletal
Page 42: Trauma Muskuloskeletal
Page 43: Trauma Muskuloskeletal
Page 44: Trauma Muskuloskeletal

DISLOKASIDISLOKASI

• Sangat nyeri tetapi tidak mengancam jiwaSangat nyeri tetapi tidak mengancam jiwa

• Bila terjadi pada sendi besar merupakan Bila terjadi pada sendi besar merupakan kasus darurat, karena bahaya jepitan kasus darurat, karena bahaya jepitan neurovaskuler dapat menyebabkan neurovaskuler dapat menyebabkan seseorang harus diamputasiseseorang harus diamputasi

• Penting untuk menilai PMSPenting untuk menilai PMS

• Imobilisasi yang baik adalah dengan Imobilisasi yang baik adalah dengan padingpading (bantalan) dan fiksasi ekstremitas (bantalan) dan fiksasi ekstremitas pada posisi yang nyaman pada posisi yang nyaman

Page 45: Trauma Muskuloskeletal

DISLOKASIDISLOKASI

Page 46: Trauma Muskuloskeletal

DISLOKASIDISLOKASI

Page 47: Trauma Muskuloskeletal

AMPUTASIAMPUTASI

• Amputasi lebih ke proksimal akan Amputasi lebih ke proksimal akan mengancam jiwa karena perdarahanmengancam jiwa karena perdarahan

• Pada umumnya perdarahan akan berhenti Pada umumnya perdarahan akan berhenti dengan penekanan pada ujung stumpdengan penekanan pada ujung stump

• Bila perdarahan masif tidak terkontrol Bila perdarahan masif tidak terkontrol dengan balut tekan dapat dipilih dengan balut tekan dapat dipilih pemasangan tornikuet pemasangan tornikuet

• Tornikuet dapat dilakukan se distal Tornikuet dapat dilakukan se distal mungkinmungkin

Page 48: Trauma Muskuloskeletal

AMPUTASIAMPUTASI

• Usahakan menemukan bagian Usahakan menemukan bagian amputee dan bawa sertaamputee dan bawa serta

• Bagian ini bila mungkin disambung Bagian ini bila mungkin disambung kembali atau menjadi bagian untuk kembali atau menjadi bagian untuk graftgraft

• Reimplantasi dapat dilakukan pada Reimplantasi dapat dilakukan pada kondisi luka tertentu dan fasilitas kondisi luka tertentu dan fasilitas tertentutertentu

Page 49: Trauma Muskuloskeletal

AMPUTASIAMPUTASI

• Jangan memeberikan sugesti bahwa Jangan memeberikan sugesti bahwa amputasi dapat disambung kembaliamputasi dapat disambung kembali

• Cara membawa amputee : bagian Cara membawa amputee : bagian amputee masukan dalam kantong amputee masukan dalam kantong plastik yang bersih dan kering plastik yang bersih dan kering kemudian masukan dalam tempat kemudian masukan dalam tempat yang lebih besar yang diisi es batu yang lebih besar yang diisi es batu dan airdan air

Page 50: Trauma Muskuloskeletal
Page 51: Trauma Muskuloskeletal

CEDERA NEUROVASKULERCEDERA NEUROVASKULER

• Pembuluh darah yang besar dan saraf biasanya Pembuluh darah yang besar dan saraf biasanya berjalan berdampingan pada sisi fleksor sendiberjalan berdampingan pada sisi fleksor sendi

• Sering mengalami cedera secara bersamaanSering mengalami cedera secara bersamaan

• Hilangnya aliran darah atau hilangnya sensasi Hilangnya aliran darah atau hilangnya sensasi dapat diakibatkan oleh putus, pembengkakan, dapat diakibatkan oleh putus, pembengkakan, atau kompresi oleh fragmen tulang yang patahatau kompresi oleh fragmen tulang yang patah

• Selalu cek PMS setiap sesudah manipulasi dan Selalu cek PMS setiap sesudah manipulasi dan pemasangan bidaipemasangan bidai

Page 52: Trauma Muskuloskeletal

SINDROMA KOMPARTEMENSINDROMA KOMPARTEMEN

• Ekstremitas bersisi jaringan otot dan Ekstremitas bersisi jaringan otot dan neurovaskuler dalam rongga yang tertutup neurovaskuler dalam rongga yang tertutup yang dibatasi oleh suatu membran yang yang dibatasi oleh suatu membran yang yang kuat dan kurang elastisyang kuat dan kurang elastis

• Cedera pada daerah ini dapat Cedera pada daerah ini dapat menimbulkan perdarahan dalam rongga menimbulkan perdarahan dalam rongga tertutup, sehingga tekanan meningkat, tertutup, sehingga tekanan meningkat, menyebabkan penekanan pada pembuluh menyebabkan penekanan pada pembuluh darah dan sarafdarah dan saraf

Page 53: Trauma Muskuloskeletal

KOMPARTEMEN SINDROMAKOMPARTEMEN SINDROMA

• Bila berlangsung > 6 jam dapat Bila berlangsung > 6 jam dapat menimbulkan kematian pada bagian menimbulkan kematian pada bagian distaldistal

• Gejala 5 P (pain, pallor, pulseless, Gejala 5 P (pain, pallor, pulseless, paresthesia, paralisis)paresthesia, paralisis)

• Gejala awal pain dan paresthesiaGejala awal pain dan paresthesia

• Jika menemukan gejala ini segera Jika menemukan gejala ini segera laporkan untuk tindakan fasciotomylaporkan untuk tindakan fasciotomy

Page 54: Trauma Muskuloskeletal

KOMPARTEMEN SINDROMAKOMPARTEMEN SINDROMA

Page 55: Trauma Muskuloskeletal

MEMINDAHKAN PASIENMEMINDAHKAN PASIEN

Page 56: Trauma Muskuloskeletal
Page 57: Trauma Muskuloskeletal
Page 58: Trauma Muskuloskeletal
Page 59: Trauma Muskuloskeletal
Page 60: Trauma Muskuloskeletal
Page 61: Trauma Muskuloskeletal
Page 62: Trauma Muskuloskeletal
Page 63: Trauma Muskuloskeletal
Page 64: Trauma Muskuloskeletal
Page 65: Trauma Muskuloskeletal

MASALAH KEPERAWATANMASALAH KEPERAWATAN

•Gangguan rasa nyaman nyeriGangguan rasa nyaman nyeri

•Gangguan volume cairanGangguan volume cairan

•Resiko infeksiResiko infeksi

INTERVENSI KEPERAWATANINTERVENSI KEPERAWATAN

Page 66: Trauma Muskuloskeletal

INTERVENSI KEPERAWATAN INTERVENSI KEPERAWATAN NYERINYERI

• Mengkaji intensitas nyeri, lokasi dan Mengkaji intensitas nyeri, lokasi dan lama nyeri.lama nyeri.

• Memberikan posisi yang anatomis dan Memberikan posisi yang anatomis dan nyaman bagi pasien.nyaman bagi pasien.

• Menganjarkan untuk tehnik relaksasi Menganjarkan untuk tehnik relaksasi (tarik napas dalam) (tarik napas dalam)

• Melakukan tindakan bidai.Melakukan tindakan bidai.

• Mengukur tanda-tanda vitalMengukur tanda-tanda vital setiap ? setiap ?

• Kolaborasi dalam pemberian analgetik Kolaborasi dalam pemberian analgetik

Page 67: Trauma Muskuloskeletal

GANGGUAN VOLUME GANGGUAN VOLUME CAIRANCAIRAN

• Pasang IV line dua jalur dengan jarum Pasang IV line dua jalur dengan jarum besar, larutan kristaloid hangat.besar, larutan kristaloid hangat.

• Hentikan perdarahan dengan teknik Hentikan perdarahan dengan teknik balut tekan.balut tekan.

• Pasang kateter,monitor urine output Pasang kateter,monitor urine output tiap jamtiap jam

• Observasi tanda-tanda vital tiap jam.Observasi tanda-tanda vital tiap jam.

Page 68: Trauma Muskuloskeletal

RESIKO INFEKSIRESIKO INFEKSI

• Setelah perarahan dihentikan, dan Setelah perarahan dihentikan, dan syoknya teratasi :syoknya teratasi :

• Cuci luka dengan teknik sterilCuci luka dengan teknik steril• Cuci luka dengan cara dibilas NaCl 0,9 Cuci luka dengan cara dibilas NaCl 0,9

%%• Benda asing yang tampak seperti pasir, Benda asing yang tampak seperti pasir,

kerikil, dan lain-lain dikeluarkankerikil, dan lain-lain dikeluarkan• Kolaborasi AB, ATS, TTKolaborasi AB, ATS, TT• Kolaborasi persiapan operasiKolaborasi persiapan operasi

Page 69: Trauma Muskuloskeletal