Trauma Lahir

30
Health Services Program Program Kesehatan Ibu, Bayi Baru Lahir dan Anak. 1 • Trauma lahir merupakan salah satu dari penyebab utama dari morbiditas dan mortalitas BBL • Trauma lahir merupakan trauma yang paling dapat dicegah. TRAUMA LAHIR

description

hhhhhhhh

Transcript of Trauma Lahir

  • *Trauma lahir merupakan salah satu dari penyebab utama dari morbiditas dan mortalitas BBLTrauma lahir merupakan trauma yang paling dapat dicegah.TRAUMA LAHIR

  • *Gambaran Umum SpesifikIdentifikasi Stabilisasi Pencegahan dan Penurunan insidensi Membuat keputusan untuk memindahkan bayi ke pusat rujukan sesuai dengan kebutuhan.

  • *Faktor-Faktor PredisposisiFaktor Ibu:Primigravida Disproporsi cepalopelvis, Ibu bertubuh kecil, Kelainan panggul ibuPartus lama atau partus cepatDistosiaOligohidraminionFaktor janinPresentasi abnormal Sungsang, presentasi wajahBBLSR atau prematuritas ekstrim Makrosomia janinKepala janin besarKelainan janinIntervensi obstetrikPemakaian forsep mid-cavity atau ekstraksi vakumVersi dan ekstraksi

  • *Jenis-Jenis TraumaEkstrakranialKranialIntrakranialSyarafWajah Tulang Intra abdomen

  • *1 ? 2 ? 3 ?4 ?5 ?6 ?7 ?

  • *Perdarahan subgaleal dengan fraktur tengkorakCepalhematomaCaput SuccedaneumTrauma Ekstrakranial

  • *Caput SuccedaneumPaling sering ditemuiTekanan pada kulit kepala terhadap serviks Akumulasi darah/serum subkutan, ekstraperiostealMelintasi garis suturaMenghilang dalam beberapa hariTIDAK diperlukan terapiKomplikasi LangkaKaput hemorargikInfeksiIkterusAnemia DDX-Cephalhematoma

  • *

  • *CepalhematomaPerdarahan sub periosteal akibat ruptur pembuluh darah antara tengkorak dan periosteum. Benturan kepala janin dengan pelvisTidak ada perluasan melintasi garis suturaPaling umum terlihat di parietal tetapi kadang-kadang terjadi pada tulang occipitalUkurannya bertambah sejalan dengan bertambahnya waktu5-18% berhubungan dengan fraktur tengkorak foto rontgenForsep atau vakumKomplikasiIkterus, anemiaInfeksi: aspirasi diagnostik Sembuh dalam waktu 2-8 mingguKalsifikasi mungkin bertahan selama > 1 tahun

  • *

  • *PerdarahanSubgalealDarah di bawah galea apneurosisMid-forceps dan vakumPembengkakan kulit kepala, ekimosesMungkin meluas ke daerah periorbital dan leherSeringkali berkaitan dengan trauma kepala (40%)Perdarahan intrakranial atauFraktur tengkorakTerjadinya gambaran ini tidak berkorelasi dengan keparahan perdarahanAnemia/hipovolemia/syok

  • *Diagnosis umumnya bersifat klinis:Massa padat berair yang berkembang di kepalaBerkembang secara bertahap dalam waktu 12-72 jamHematoma menyebar di selruruh kalvariumPembengkakan yang melintasi garis suturaPenatalaksanaan: suportifObservasi ketat untuk mendeteksi kemajuanMemantau hematokritMemantau hiperbilirubinemiaPemeriksaan untuk koagulopati mungkin diindikasikan Perdarahan Subgaleal

  • *

  • *

    LesiPembengkakan eksternal setelah lahirMelintasi garis suturake-hilangan darah akutCaput succedaneumLunak, dengan lekukantidakyatidakCepalhematomaPadat, tegangyatidaktidakHematoma subgaleal Padat, berairyayaya

  • *Fraktur TengkorakTidak umum terjadi karena tengkorak yang dapat ditekan & sutura terbukaForsep/partus lamaLinear/tertekanBiasanya tanpa gejalaPerdarahan intrakranial terkait mungkin menyebabkan gejala

  • *Fraktur Tengkorak LinearFraktur pada bagian cembung tengkorakMungkin terjadi cepalhematomaFraktur Tengkorak karena TekananLekukan ping-pongBiasanya tanpa gejalaPenatalaksanaan:Konservatif: peningkatan fraktur akibat tekanan oleh vakumElevasi melalui pembedahanPrognosis: sembuh dalam beberapa bulan Fraktur Tengkorak

  • *Perdarahan IntrakranialEpiduralSubduralSubarachnoid

  • *Perdarahan EpiduralLangka :2,2% dari semua perdarahan intrakranialTrauma terhadap arteri meningeal tengahGejala klinik:Tidak spesifik: fontanel yang menonjolSpesifik: kejang lateralisasi, deviasi mataDiagnosis: CT kepalaFoto rontgen: fraktur tengkorak yang terkait dengan keadaan perdarahanTerapi: sebagian besar memerlukan evakuasi pembedahan

  • *Perdarahan SubduralPaling sering: 73% dari semua perdarahan intrakranial Trauma pada vena dan sinus vena serta laserasi:Tentorium FalxVena serebral superfisial Ostendiastasis occipital Gejala klinis (dalam 24 jam):Respirasi: apnea, sianosisSSP: kejang, defisit fokal, letargi, hipotoniaFossa posterior : ICP:apnea, pupil tidak sama, deviasi mata, koma

  • *Perdarahan Subdural (lanj.)Diagnosis: CT kepalaMRI: untuk melihat batas-batas hematoma fossa posteriorFoto rontgen: fraktur tengkorak terkaitTerapi: Konservatif (suportif) atau evakuasi pembedahan

  • *PerdarahanSubarachnoidInsidensi: 0,1 per 1000 kelahiranTrauma terhadap vena penghubung pada ruang subarachnoidGejala klinis:Bisa tanpa gejalaSSP: kejang biasanya pada hari ke-2, di hari lain normal selama during interictalDiagnosis: CT kepalaCSF: berdarahTerapi: Konservatif (suportif)Memantau hidrocepalus pasca perdarahan

  • *Trauma Syaraf dan Spinal CordDisebabkan oleh hiperekstensi, ketegangan, dan peregangan berlebihan yang terjadi pada rotasi simultanTrauma ini dapat berkisar dari neurapraksia terlokalisasi hingga transeksi syaraf lengkap atau transeksi cord

  • *Trauma Spinal CordDiakibatkan oleh traksi atau rotasi berlebihanLokasi utama cedera:Daerah servikal bawah dan toraks atas untuk persalinan sungsang:Daerah servikal atas atau tengah untuk persalinan verteks

  • *Presentasi klinis:Tidak adanya fungsi motorik ke arah distal: fungsi respirasiHilangnya refleks tendon dalam Gangguan kontrol sirkulasi tepi ketidakstabilan suhuKonstipasi, retensi urinDiagnosis: penilaian terhadap luasnya cedera: CT, MRIPenatalaksanaan:ResusitasiPencegahan cedera lebih lanjutMemberikan dukungan untuk mengatasi penurunan fungsi syarafTrauma spinal cord (lanj.)

  • *Nerve Palsi WajahEtiologiKompresi syaraf tepi, disebabkan oleh: forsep, partus lama, kompresi in uteroTrauma SSP: pada fraktur tulang temporalManifestasi KlinisParalisi muncul diniUnilateral/bilateral Sisi yang terkena kelainan rata/berada di posisi lebih turun Menjadi lebih parah oleh menangisPenatalaksanaanSuportif: penutup mata protektif, lubrikasi kornea setiap 4 jamMulai pemberian asupan Prognosis85% sembuh dalam 1 minggu90% sembuh dalam 1 tahunPembedahan jika tidak sembuh sendiri dalam 1 tahun

  • *Trauma Plexus BrachialEtiologiLGA >3500g pada 50-70% kasusPresentasi abnormal atau persalinan disfungsionalTanda-tanda gawat janin pada 44%Distosia bahuPersalinan sungsangTrauma bilateral pada 8-23% Lesi traumatis terkait dengan trauma plexus brachial:Fraktur klavikula 10%Fraktur humerus 10%Subluksasi cervical spine 5% Trauma cervical 5-10%Palsi wajah (10-20%)

  • *Palsi ErbEtiologiCedera akibat regangan C5-C7 (pleksus atas)90% kasusDiagnosis:Pemeriksaan klinisFoto rontgen untuk menyisihkan kemungkinan trauma tulangManifestasi KlinisEkstremitas yang terlibat berada:Dalam posisi aduksiDalam posisi pronasi dan terotasi secara internalRelfleks Moro, bisep dan radial tidak adaRefleks gengam biasanya ada2-5% paresis syaraf prenik ipsilateralPostur "waiter's tipGawat pernafasan jika syaraf prenik juga cedera

  • *Fraktur tulang panjangTidak umum: 0,1 per 1000 kelahiran hidupFaktor risiko:SungsangBedah sesarBerat badan rendahKlinis:Pergerakan menurunPembengkakan dan nyeri pada pergerakan pasifObgyn mungkin merasakan atau mendengar bunyi fraktur pada saat persalinanDiagnosis: Foto rontgenTata laksana:Splinting/immobilisasi dalam posisi aduksiReduksi tertutup dan pemasangan gisp jika bergeserMengamati keberadaan cedera syaraf radialPembentukan kalus terjadi dan pemulihan lengkap diharapkan terjadi dalam 2-4 minggu.Dalam 8-10 hari, pembentukan kalus cukup untuk menghentikan imobilisasi

  • *Trauma Organ Dalam PerutTidak umumRiwayat persalinan yang sulitPerdarahan merupakan komplikasi akut yang paling seriusHati merupakan organ internal yang paling sering mengalami kerusakan Gejala-gejala klinis: Perdarahan: fulminant (syok) atau insidiousKulit abdomen di atasnya: perubahan warna menjadi kebiruan

    Tindakan diagnostik :Foto rontgen abdomen:Tidak bersifat diagnostikMungkin menunjukkan cairan peritoneal bebasUSG: mungkin memperlihatkan hati yang ruptur, spleen, atau ginjalParacentesis dalam ketiadaan USG/CT segeraTerapi: Penggantian volumeMengoreksi koagulopatiPembedahan untuk mengontrol perdarahan

  • *

    ***Extracranial hemorrhages:Caput succedaneum:Subdermal edema, secondary to compression of uterus/cervix against the presenting partsOccurs 240-40% of deliveries with vacuum extractionResolves gradually, tidak intervention is recommendedCephalhematomaA circumscribed region of hemorrhages overlying the skull and confined by cranial suturesCaused by mechanical forcetidak intervention is recommendedSubgaleal hematomaHemorrhage beneath the aponeurosis covering the scalp and connecting the fromtal and occipital components of the occipito-frontalis muscleA strong association with vacuum deliveryObserve closely for acute massive blood loss and signs of DIC*Extracranial hemorrhages:Caput succedaneum:Subdermal edema, secondary to compression of uterus/cervix against the presenting partsOccurs 240-40% of deliveries with vacuum extractionResolves gradually, tidak intervention is recommendedCephalhematomaA circumscribed region of hemorrhages overlying the skull and confined by cranial suturesCaused by mechanical forcetidak intervention is recommendedSubgaleal hematomaHemorrhage beneath the aponeurosis covering the scalp and connecting the fromtal and occipital components of the occipito-frontalis muscleA strong association with vacuum deliveryObserve closely for acute massive blood loss and signs of DIC*Extracranial hemorrhages:Caput succedaneum:Subdermal edema, secondary to compression of uterus/cervix against the presenting partsOccurs 240-40% of deliveries with vacuum extractionResolves gradually, tidak intervention is recommendedCephalhematomaA circumscribed region of hemorrhages overlying the skull and confined by cranial suturesCaused by mechanical forcetidak intervention is recommendedSubgaleal hematomaHemorrhage beneath the aponeurosis covering the scalp and connecting the fromtal and occipital components of the occipito-frontalis muscleA strong association with vacuum deliveryObserve closely for acute massive blood loss and signs of DIC*Insert: cervical cord injury: crying but lay flat on the bed: pithed frog position; abdominal protuberance due to lack of muscle tone and enlarged bladder