Trauma Lahir

36
1 

description

trauma lahir mamen

Transcript of Trauma Lahir

Slide 1

1TRAUMA LAHIR112 Banyak macam, dari ringan berat kematian Faktor predisposisi :Makrosomi, FPD, distocia cervicis, partus lama,kelainan letak & persalinan buatan Kejadian : 2-7/1000 kelahiran Hasil otopsi dari bayi lahir di bbrp negara sebab kematian nomor 4223I. Trauma jaringan lunak1. Eritema & abrasio :Bisa di : - kepala- muka- genitalia- bokongR/ cegah infeksiBersihkan + anti septikumcunamvacum extracticpersalinan sungsang332. Petechiae :Di kepala, leher, dada bagian atas ok :Tekanan jalan lahirLilitan tali pusat3. Echymoses :Pada : letak muka & letak sungsangGejala : anemi, shock reabsorbsi timbul hiperbilirubinR/ : ringan sembuh + 1 mgg luas transfusi darah & R/ hiperbilirubin

54. Luka sayat : Pada : SC tersayatnya kulit

5. Nekrosis lemak subkutan :Pada : bayi gemuk ok. tekanan pd kulit oleh daun cunam atau manipulasi kasar pd pertolongan persalinan yg berlangsung lama55II. Trauma kepala

KulitEpicranial aponeurosesPeriosteumTengkorakDuramaterKaputSefalhematomaPerdarahan subgalealPerdarahan epidural66Caput succedaneumUdem ok penekanan jalan lahir plg seringCairan serosanguinosa dlm jar. Subkutis ekstraperiostealNampak segera setelah lahirTak ada batas yg tegas melewati suturaMenghilang beberapa jam 48 jamTidak perlu terapi82.Perdarahan subaponeurotika/subgalealDarah di bawah galea apneurosisMid-forceps dan vakumPembengkakan kulit kepala, ekimosisMungkin meluas ke daerah periorbital dan leherSeringkali berkaitan dengan trauma kepala (40%)Perdarahan intrakranial atauFraktur tengkorakTerjadinya gambaran ini tidak berkorelasi dengan keparahan perdarahanAnemia/hipovolemia/syok

88Diagnosis umumnya secara klinis:Massa padat berfluktuasi yg timbul di kepalaBerkembang secara bertahap dlm waktu 12-72 jamHematoma menyebar di seluruh kalvariumPembengkakan melintasi garis sutura

Tatalaksana: suportifObservasi ketat untuk mendeteksi perkembanganMemantau hematokritMemantau hiperbilirubinemiaPemeriksaan untuk koagulopati mungkin diperlukan

103.Cephal hematomaAkibat robekan pembuluh darah a/ tulang kepala & periosOk penekanan kepala o/ dinding pelvis pd persalinan sulit, lama/persalinan oleh cunamPerdarahan pelan2Batas tegas, tak melewati suturaNampak bbrp hari setelah lahirPalpasi : fluktuasiLokalisasi : 1 atau ke 2 tulang parietalResorbsi hematom berlangsung lama 3 bln / 1 tahunBisa timbul hiperbilirubinemi

1010

Tidak umum terjadi karena tengkorak yang masih lunak & sutura masih terbukaForsep/partus lamaTekananBiasanya tanpa gejalaPerdarahan intrakranial mungkin menyebabkan gejala

4.Fraktur TengkorakFraktur Tengkorak LinearFraktur pd bag. cembung tengkorakMungkin terjadi sefalhematomaFraktur Tengkorak karena TekananLekukan ping-pongBiasanya tanpa gejalaTatalaksana:Konservatif: elevasi fraktur akibat tekanan o/ vakumElevasi melalui pembedahanPrognosis: sembuh dlm bbrp bulan

.4.Fraktur Tengkorak14 5. Perdarahan intrakranium : Bisa lahir atau pd masa neonatus Ok persalinan sulit : Bayi kurang bln Partus lama Partus precipitatusbuatansungsang1414 5. Perdarahan intrakranium :EpiduralSubduralSubarachnoidInterventrikelPerdarahan EpiduralJarang : 2,2% dari semua perdarahan intrakranialTrauma pada arteri meningeal mediumGejala klinik:Tidak spesifik: fontanel yang menonjolSpesifik: kejang lateralisasi, deviasi mataDiagnosis: CT kepalaFoto rontgen: fraktur tengkorak Terapi: sebagian besar memerlukan evakuasi pembedahanPerdarahan SubduralPaling sering: 73% dari semua perdarahan intrakranial

Trauma pd vena & sinus vena serta laserasi:Tentorium FalxVena serebral superfisial Ostendiastasis occipital

Gejala klinis (dalam 24 jam):Respirasi: apnea, sianosisSSP: kejang, defisit fokal, letargi, hipotoniaFossa posterior : tekanan intra kranial : apnea, pupil tidak sama, deviasi mata, koma

Perdarahan Subdural

Diagnosis: CT kepalaMRI: untuk melihat batas-batas hematoma fossa posteriorFoto rontgen: fraktur tengkorak

Terapi: Konservatif (suportif) atau evakuasi pembedahan Perdarahan SubarachnoidInsidens: 0,1 per 1000 kelahiran

Trauma pada vena penghubung di ruang subarachnoid

Gejala klinis:Bisa tanpa gejalaSSP: kejang biasanya pada hari ke-2.

Diagnosis: CT kepalaCSF: berdarahTerapi: Konservatif (suportif)

Memantau hidrocepalus pasca perdarahan

20 Tindakan secara umum : Perawatan intensif Dalam inkubator Tidak boleh digerakkan Intake personde / IVFD O2 bila sianosis Untuk kejang : sedativa Vit. K1

20205. Kelumpuhan syaraf FasialEtiologiKompresi syaraf tepi, disebabkan oleh: forsep, partus lama, kompresi in uteroTrauma SSP: pada fraktur tulang temporal

Manifestasi KlinisParalisis muncul dini - paralisis sentral paralisis spastis yg kontra lateral - paralisis perifer paralisis flasid homolateral

22Unilateral/bilateral Sisi yang terkena kelainan berada di posisi lebih turun Menjadi lebih parah bila menangis

tatalaksanaSuportif: penutup mata protektif, lubrikasi kornea setiap 4 jamMulai pemberian asupan

Prognosis85% sembuh dalam 1 minggu90% sembuh dalam 1 tahunPembedahan jika tidak sembuh sendiri dalam 1 tahun

2222236. Trauma pada mata

Udem, perdarahan kelopak mata, perdarahan / fraktura orbita, perdarahan intraokular tu di retina2323III. Trauma Col. Vertebralis & Medulla Spinalis Jarang Ok persalinan sungsang

Disebabkan oleh hiperekstensi, traksi, dan peregangan berlebihan yang terjadi pada rotasi simultan

Trauma ini dapat berkisar dari neurapraksia lokal hingga transeksi total syaraf atau sumsum tulang belakangPada Tlg belakang lokasi utama cedera:Daerah servikal bawah dan toraks atas untuk persalinan sungsang:Daerah servikal atas atau tengah untuk persalinan verteks

Presentasi klinis:Tidak adanya fungsi motorik ke arah distal: fungsi respirasiHilangnya refleks tendon dalam Gangguan kontrol sirkulasi perifer ketidakstabilan suhuKonstipasi, retensi urin

Diagnosis: penilaian terhadap luasnya cedera: CT, MRI

Tatalaksana:ResusitasiPencegahan cedera lebih lanjutMemberikan dukungan untuk mengatasi penurunan fungsi syaraf27IV. Trauma Leher + Pergelangan bahuEtiologiBMK >3500g pada 50-70% kasus=Presentasi abnormal atau persalinan disfungsionalTanda-tanda gawat janin pada 44%Distosia bahuPersalinan sungsangTrauma bilateral pada 8-23% Lesi traumatis terkait dengan trauma pleksus brakialis:Fraktur klavikula 10%Fraktur humerus 10%Subluksasi servikal 5% Trauma servikal 5-10%Palsi wajah (10-20%)

27271. Palsi ErbEtiologiCedera akibat regangan C5-C7 (pleksus atas)90% kasusDiagnosis:Pemeriksaan klinisFoto rontgen untuk menyisihkan kemungkinan trauma tulangManifestasi KlinisEkstremitas yang terlibat berada:Dalam posisi aduksiDalam posisi pronasi dan rotasi internalRelfleks Moro, biseps dan radial tidak adaRefleks gengam biasanya ada2-5% paresis syaraf frenikus ipsilateralPostur "waiter's tipGawat napas jika syaraf frenikus juga cedera

2. Palsi KlumpkeEtiologiCedera karena regangan terhadap C8-T1 (pleksus bawah)10% kasusDiagnosis:Pemeriksaan klinisFoto rontgen untuk menyisihkan kemungkinan cedera otot Manifestasi KlinisRefleks genggam tidak adaJari berada dalam posisi seperti akan mencakar (Clawing)Terkait dengan:Sindrom Horner (ptosis, myosis, anhidrosis): Trauma terhadap serabut simpatis T1

3. Trauma Pleksus Brakial: Bergantung pada keparahan dan luas lesi:Regang- 90-100% pemulihan dalam 1 tahunRuptur memerlukan koreksi dengan pembedahanAvulsi - memerlukan koreksi dengan pembedahan

88% sembuh dlm waktu 4 bulan; 92% sembuh dlm waktu 12 bulan; 93% sembuh dalam 48 bulan

Defisit residual jangka panjangKelainan pembentukan tulang progresifAtropi ototKontraktur sendi Pertumbuhan ekstremitas terganggu4. Trauma Syaraf Laringeal Trauma akibat postur di dlm rahim/ selama persalinan ketika kepala terotasi dan menekuk ke arah lateral

Ditemui bersamaan dgn tangisan serak atau stridor napas

Diagnosis: laringoskopi langsung (direct)

Terapi: SuportifPemberian asupan dlm jumlah kecil & sering ketika bayi stabilMeminimalkan risiko aspirasiBayi dengan kelainan bilateral mungkin memerlukan pemberian asupan dgn OGT dan trakeotomi

Prognosis: pemulihan spontan dlm waktu 4-6 minggu, pemulihan penuh dalam waktu 6-12 bulan32V. Trauma Alat2 Intra abdomenTidak umum

Riwayat persalinan yang sulit

Perdarahan merupakan komplikasi akut yang paling serius

Hati merupakan organ internal yang paling sering mengalami kerusakan

Gejala-gejala klinis: Perdarahan: fulminant (syok) atau insidiousKulit abdomen di atasnya: perubahan warna menjadi kebiruan

3232Tindakan diagnostik :Foto rontgen abdomen:Tidak bersifat diagnostikMungkin menunjukkan cairan peritoneal bebasUSG: mungkin memperlihatkan hati yang ruptur, limpa, atau ginjalParacentesis dalam ketiadaan USG/CT segera

Terapi: Penggantian volumeMengoreksi koagulopatiPembedahan untuk mengontrol perdarahan34VI. Trauma Alat GerakTidak umum: 0,1 per 1000 kelahiran hidup

Faktor risiko:SungsangBedah sesarBerat badan rendah

Klinis:Pergerakan menurunPembengkakan dan nyeri pada pergerakan pasif

Obgyn mungkin merasakan atau mendengar bunyi fraktur pada saat persalinan

343435VII. Trauma Genital Scrotum & Lab. mayora Hematocal Testis3535TERIMA KASIH