Transportasi cairan tubuh

3
Transportasi Cairan Tubuh Cairan tubuh tidak statis. Cairan dan elektrolit berpindah dari satu kompartemen ke kompartemen lain untuk memfasilitasi proses-proses yang terjadi di dalam tubuh, seperti oksigenasi jaringan, respon terhadap penyakit, keseimbangan asam-basa, dan respon terhadap terapi obat. Cairan tubuh dan elektrolit berpindah melalui difusi, osmosis, transportasi aktif, atau filtrasi. Perpindahan tersebut bergantung pada permeabilitas membran sel atau kemampuan membran untuk ditembus cairan dan elektrolit. DIFUSI Difusi adalah proses ketika materi padat, pertikel berpindah dari daerah berkonsentrasi tinggi ke daerah berkonsentrasi rendah, sehingga distribusi partikel di dalam cairan menjadi merata partikel akan melewati membran sel yang permeabel teerhadap subtansi tersebut. OSMOSIS Osmosis adalah perpindahan pelarut murni melalui air membran semipermeabel yang berpindah dari larutan yang memiliki konsentrasi solut rendah ke larutan yang memiliki konsentrasi solut tinggi. Membran tersebut permeabel terhadap zat pelarut, tetapi tidak permeabel terrhadap solut (zat terlarut) yang berupa materi partikel. Kecepatan osmosis bergantung pada konsentrasi solut di dalam larutan, suhu larutan, muatan llistrik solut,dan perbedaan antara tekanan osmosis yang di keluarkan oleh larutan. Tekanan osmotik merupakan tekanan dengan kekuatan untuk menarik air dan kekuatan ini bergantung pada jumlah molekul dalam larutan. Suatu larutan dengan konsentrasi solut yang tingg memiliki teknan osmotik yang tinggi sehiongga air akan tertarik masuk kedalam larutan

description

transportasi cairan tubuh

Transcript of Transportasi cairan tubuh

Page 1: Transportasi cairan tubuh

Transportasi Cairan Tubuh

Cairan tubuh tidak statis. Cairan dan elektrolit berpindah dari satu kompartemen ke

kompartemen lain untuk memfasilitasi proses-proses yang terjadi di dalam tubuh, seperti oksigenasi

jaringan, respon terhadap penyakit, keseimbangan asam-basa, dan respon terhadap terapi obat.

Cairan tubuh dan elektrolit berpindah melalui difusi, osmosis, transportasi aktif, atau filtrasi.

Perpindahan tersebut bergantung pada permeabilitas membran sel atau kemampuan membran

untuk ditembus cairan dan elektrolit.

DIFUSI

Difusi adalah proses ketika materi padat, pertikel berpindah dari daerah berkonsentrasi

tinggi ke daerah berkonsentrasi rendah, sehingga distribusi partikel di dalam cairan menjadi merata

partikel akan melewati membran sel yang permeabel teerhadap subtansi tersebut.

OSMOSIS

Osmosis adalah perpindahan pelarut murni melalui air membran semipermeabel yang

berpindah dari larutan yang memiliki konsentrasi solut rendah ke larutan yang memiliki konsentrasi

solut tinggi. Membran tersebut permeabel terhadap zat pelarut, tetapi tidak permeabel terrhadap

solut (zat terlarut) yang berupa materi partikel. Kecepatan osmosis bergantung pada konsentrasi

solut di dalam larutan, suhu larutan, muatan llistrik solut,dan perbedaan antara tekanan osmosis

yang di keluarkan oleh larutan. Tekanan osmotik merupakan tekanan dengan kekuatan untuk

menarik air dan kekuatan ini bergantung pada jumlah molekul dalam larutan. Suatu larutan dengan

konsentrasi solut yang tingg memiliki teknan osmotik yang tinggi sehiongga air akan tertarik masuk

kedalam larutan tersebut. Apabila konsentrasi solut pada salah satu sisi membran semi permeabel

lebih besar maka laju osmosi akan kebih cepat sehingga terjadi percepatan transfer zat pelarut

menembus membran semi permeabel. Hal ini akan terus berlanjut sampai tercapai keseimbangan.

Tekanan osmotik larutan disebut juga osmolalitas yang dalam satuan osmol atau milli osmol per

killogram (mOsm /Kg) Larutan. Osmolalitas serum normal adalah 280-295 mOsm/Kg.

Tekanan osmotik darah dipengaruhi oleh protein plasma khusunya albumin. Albumin

menghasilkan osmotik koloid/tekanan onkotik, yang cenderung menjaga cairan tetap berada

didalam kompartemen intravaskuler. Dibagian ujung vena kapiler, tekanan onkotik dan penurunan

tekanan hidrostatik vena akan menarik air dan produk-produk sisa metabolisme menuju kapiler

untuk di filtrasi melalui ginjal.

FILTRASI

Page 2: Transportasi cairan tubuh

Filtrasi adalah suatu proses perpindahan air dan subtansi yang dapat larut secara bersamaan

sebagai respon terhadap adanya tekanan cairan. Proses ini bersifat aktif didalm bantalan kapiler,

tempat perbedaan tekanan hidrostatik atau gradien yang menentukan perpindahan air, elekrollit,

dan subtansi terlarut lain yang berada diantara cairan kapiler dan cairan interstisial.

Tekanan hidrostatik adalah tekanan yang dihasilkan oleh suatu likuid yang didalam sebuah

ruangan. Darah dan cairan arteri akan memasuki kapiler jika tekana hidrostatik lebih tinggi dari

tekanan interstisial, sehinnga cairan dan solut berpindah dari kapiler menuju sel. Pada ujung

bantalan vena kapiler, cairan, dan produk-produk sisa metabolisme berpindah dari sel menuju

kapiler karena tekanan hidroststiknya lebih kecil dari tekanan interstesial.

Transpor aktif

Transpor aktif memerlukan aktifitas metabolik dan pengeluaran energi untuk menggerakan

berbagai materi guna menembus membran sel. Hal ini memungkinkan sel menerima molekul yang

lebih besar dari sel tersebut. Selian sel dapat menerima atau memindahkan molekul dari daerah

berkonsentrasi rendah ke daerah berkonsentrasi tinggi.

Transpor aktif ditingkatkan oleh molekul pembawa yang berada diantara sel, akan mengikat

diri mereka sendiri dengan molekul yang masuk kedalam sel. Transpor aktif merupakan suatu

mekanisme mengenai sel-sel yang mengabsorbsi glukosa dan substansi-substansi lain untuk

melakukan aktifitas metabolik.

Sumber : Fundamental Keperawatan Perry Potter edisi 4 volume 2