Transmisi Manual TSM Kelas XI, Gunadi

46
Sistem Transmisi Manual – Modul Prakerin 2013/2014 – Teknik Sepeda Motor - Gunadi MELAKUKAN PERBAIKAN SISTEM TRANSMISI MANUAL SMK NEGERI 2 SAMPIT Jl. Sawit Raya RT.04 RW.01 Pasir Putih, MB. Ketapang, Sampit Telp. 0531 – 32089 Fax. 0531 – 32049 e-mail : [email protected] & PENYUSUN Gunadi, S. Pd

description

Transmisi Manual

Transcript of Transmisi Manual TSM Kelas XI, Gunadi

Page 1: Transmisi Manual TSM Kelas XI, Gunadi

Sistem Transmisi Manual – Modul Prakerin 2013/2014 – Teknik Sepeda Motor - Gunadi

MELAKUKAN PERBAIKAN SISTEM TRANSMISI MANUAL

SMK NEGERI 2 SAMPIT

Jl. Sawit Raya RT.04 RW.01 Pasir Putih, MB. Ketapang, SampitTelp. 0531 – 32089 Fax. 0531 – 32049

e-mail : [email protected] & [email protected]

PENYUSUN

Gunadi, S. Pd

Page 2: Transmisi Manual TSM Kelas XI, Gunadi

MELAKUKAN PERBAIKAN SISTEM TRANSMISI MANUAL

I. TUJUAN KEGIATAN BELAJAR

Setelah mempelajari modul ini, siswa diharapkan dapat:1. Mengidentifikasi jenis-jenis transmisi 2. Menyebutkan nama komponen transmisi manual pada sepeda motor3. Menyebutkan fungsi komponen transmisi manual pada sepeda motor4. Menjelaskan cara kerja transmisi sepeda motor5. Melakukan perawatan dan perbaikan transmisi pada sepeda motor

II. URAIAN MATERI

A. PRINSIP PEMINDAHAN TENAGA Sepeda motor dituntut bisa dioperasikan atau dijalankan pada berbagai kondisi

jalan. Namun demikian, mesin yang berfungsi sebagai penggerak utama pada

sepeda motor tidak bisa melakukan dengan baik apa yang menjadi kebutuhan atau

tuntutan kondisi jalan tersebut. Misalnya, pada saat jalanan mendaki, sepeda motor

membutuhkan momen puntir (torsi) yang besar namun kecepatan atau laju sepeda

motor yang dibutuhkan rendah. Pada saat ini walaupun putaran mesin tinggi karena

katup trotel atau katup gas dibuka penuh namun putaran mesin tersebut harus

dirubah menjadi kecepatan atau laju sepeda motor yang rendah. Sedangkan pada saat

sepeda motor berjalan pada jalanyang rata, kecepatan diperlukan tapi tidak

diperlukan torsi yang besar. Berdasarkan penjelasan di atas, sepeda motor harus

dilengkapi dengan suatu sistem yang mampu menjembatani antara output mesin

(daya dan torsi mesin) dengan tuntutan kondisi jalan. Sistem ini dinamakan dengan

sistem pemindahan tenaga.

Prinsip kerja mesin dan pemindahan tenaga pada sepeda motor adalah

sebagai berikut:

Gambar 1. Rangkaian pemindahan tenaga dari mesin sampai roda

Sistem Transmisi Manual – Modul Prakerin 2013/2014 – Teknik Sepeda Motor - Gunadi

Page 3: Transmisi Manual TSM Kelas XI, Gunadi

Ketika poros engkol (crankshaft) diputar oleh pedal kick starter atau dengan

motor starter, piston bergerak naik turun (TMA dan TMB). Pada saat piston

bergerak ke bawah, terjadi kevakuman di dalam silinder atau crankcase. Kevakuman

tersebut selanjutnya menarik (menghisap) campuran bahan bakar dan udara melalui

karburator (bagi sistem bahan bakar konvensional). Sedangkan bagi sistem bahan

bakar tipe injeksi (tanpa karburator), proses pencampuran terjadi dalam saluran

masuk sebelum katup masuk setelah terjadi penyemprotan bahan bakar oleh injektor.

Ketika piston bergerak ke atas (TMA) campuran bahan bakar dan udara di

dalam silinder dikompresi. Kemudian campuran dinyalakan oleh busi dan terbakar

dengan cepat (peledakan). Gas hasil pembakaran tersebut melakukan expansi

(pengembangan) dan mendorong piston ke bawah (TMB). Tenaga ini diteruskan

melalui connecting rod (batang piston), lalu memutar crankshaft. Menekan piston

naik untuk mendorong gas hasil pembakaran. Selanjutnya piston melakukan langkah

yang sama. Gerak piston naik turun yang berulang-ulang diubah menjadi gerak putar

yang halus. Tenaga putar dari crankshaft ini akan dipindahkan ke roda belakang

melalui roda gigi reduksi, kopling, gear box (transmisi), sprocket penggerak, rantai

dan roda sprocket. Gigi reduksi berfungsi untuk mengurangi putaran mesin agar

terjadi penambahan tenaga.

Berdasarkan uraian di atas maka dapat kita ketahui komponen-kompenen dari

system pemindahan tenaga pada sepeda motor, yaitu meliputi :

1. Kopling (clutch), dibedakan menjadi kopling mekanis dan kopling otomatis

2. Transmisi, dibedakan menjadi transmisi manual dan transmisi otomatis

3. Final drive, dibedakan menjadi type sprocket/rantai, type shaft drive, dan type

sabuk/puli

Selanjutnya, pada modul ini hanya akan dibahas untuk trasmisi manual.

B. TRANSMISI MANUAL (MANUAL GEAR BOX)

Prinsip dasar transmisi adalah bagaimana bisa digunakan untuk merubah kecepatan putaran suatu poros menjadi kecepatan yang diinginkan untuk tujuan tertentu. Gigi transmisi berfungsi untuk mengatur tingkat kecepatan dan momen (tenaga putaran) mesin sesuai dengan kondisi yang dialami sepeda motor. Transmisi pada sepeda motor terbagi menjadi ; a) transmisi manual, dan b) transmisi otomatis.

Komponen utama dari gigi transmisi pada sepeda motor terdiri dari susunan gigi-gigi yang berpasangan yang berbentuk dan menghasilkan perbandingan gigi-gigi tersebut terpasang. Salah satu pasangan gigi tersebut berada pada poros utama (main shaft/input shaft) dan pasangan gigi lainnya berada pada poros luar (output shaft/ counter shaft).

Jumlah gigi kecepatan yang terpasang pada transmisi tergantung kepada model dan kegunaan sepeda motor yang bersangkutan. Kalau kita memasukkan gigi atau mengunci gigi, kita harus menginjak pedal pemindahnya. Tipe transmisi yang umum digunakan pada sepeda motor adalah tipe constant mesh, yaitu untuk dapat bekerjanya transmisi harus

Sistem Transmisi Manual – Modul Prakerin 2013/2014 – Teknik Sepeda Motor - Gunadi

Page 4: Transmisi Manual TSM Kelas XI, Gunadi

menghubungkan gigi-giginya yang berpasangan. Untuk menghubungkan gigi-gigi tersebut digunakan garu pemilih gigi/garpu persnelling (gearchange lever).

Cara kerja transmisi manual adalah sebagai berikut:

Gambar 2. Contoh konstruksi kopling manual

Pada saat pedal/tuas pemindah gigi ditekan (nomor 5), poros pemindah (21) gigi

berputar. Bersamaan dengan itu lengan pemutar shift drum (6) akan mengait dan

mendorong shift drum (10) hingga dapat berputar. Pada shift drum dipasang garpu pemilih

gigi (11,12 dan 13) yang diberi pin (pasak). Pasak ini akan mengunci garpu pemilih pada

bagian ulir cacing. Agar shift drum dapat berhenti berputar pada titik yang dikendaki,

maka pada bagian lainnya (dekat dengan pemutar shift drum), dipasang sebuah roda yang

dilengkapi dengan pegas (16) dan bintang penghenti putaran shift drum (6). Penghentian

putaran shift drum ini berbeda untuk setiap jenis sepeda motor, tetapi prinsipnya sama.

Garpu pemilih gigi dihubungkan dengan gigi geser (sliding gear). Gigi geser ini

akan bergerak ke kanan atau ke kiri mengikuti gerak garpu pemilih gigi. Setiap

pergerakannya berarti mengunci gigi kecepatan yang dikehendaki dengan bagian poros

tempat gigi itu berada.

Gigi geser, baik yang berada pada poros utama (main shaft) maupun yang berada

pada poros pembalik (counter shaft/output shaft), tidak dapat berputar bebas pada

porosnya (lihat no 4 dan 5). Lain halnya dengan gigi kecepatan (1, 2, 3, 4, dan seterusnya),

gigi-gigi ini dapat bebas berputar pada masing-masing porosnya. Jadi yang dimaksud gigi

masuk adalah mengunci gigi kecepatan dengan poros tempat gigi itu berada, dan sebagai

alat penguncinya adalah gigi geser.

Sistem Transmisi Manual – Modul Prakerin 2013/2014 – Teknik Sepeda Motor - Gunadi

Page 5: Transmisi Manual TSM Kelas XI, Gunadi

1 m

Dengan adanya transmisi salah satunya dapat memperbesar moment atau daya. Susunan

roda gigi pada transmisi manual dibuat bermacam-macam disesuaikan dengan kecepatan dan

momen yang diperlukan. Besar kecilnya momen pada roda belakang (rear wheel) tergantung dari

transmisi. Di bawah ini dijelaskan bagaimana momen/daya dapat diperbesar lewat transmisi.

Pada gambar 3. Apabila ada beban seberat 500 kg yang ditempatkan 6 m jauhnya dari

tumpuan, maka tenaga yang timbul pada ujung lain adalah 3000 kg. Apabila pada ujung yang lain

ditempatkan beban seberat 1000 kg yang berjarak 2 m pada tumpuan, maka beban tersebut dapat

terangkat dengan mudah sekali

Gambar 3.

Sekarang pada gambar 4. Apabila kita ingin mengangkat beban sebesar 5000 kg, maka

dengan tetap 500 kg pada ujung tuas (lever) sebelah kiri, penempatan beban tersebut harus 10 m

dari tumpuan (fulcrum)

Gambar 4.

Sekarang pada gambar 5. Apabila kita ingin mengangkat beban seberat 5000 kg, maka

dengan tetap 500 kg pada ujung tuas (lever) sebelah kiri, penempatan beban tersebut harus 10 m

dari tumpuan (fulcrum)

Sistem Transmisi Manual – Modul Prakerin 2013/2014 – Teknik Sepeda Motor - Gunadi

B500 kg

M1000 kg

2 m6 m

a

b

B500 kg

M….? kg

10 m 10 m

Ket :

a. Tumpuan (fulcrum)

b. Tuas (lever)

Page 6: Transmisi Manual TSM Kelas XI, Gunadi

1 m

B500 kg10

m

500 kg

Gambar 5.

Pada gambar 5. Terlihat jarak bergeraknya tuas, apabila tuas sebelah kiri diberi beban 500

kg dan tuas sebelah kanan tumpuan diberi beban 500 kg, maka tuas sebelah kiri akan naik sejarak

10 m, sedang sebelah kanan akan turun 1 m, apabila tuas tersebut digerakkan dengan kecepatan

konstan.

Dengan contoh di atas, kita ingat yang dimaksudkan dengan momen. Momen terhadap

sebuah benda adalah apabila sebuah gaya yang bekerja pada benda tersebut, tetapi garis kerja

gayanya tidak melalui pusat benda.Dengan demikian sebuah momen akan selalu membuat putaran

yang disebkan adanya jarak tegak lurus antara gaya dengan titik pusat benda. Moment terhadap

suatu titik adalah besar gaya yang bekerja dikalikan dengan jarak tegak lurus antara gaya terhadap

titik. Gaya satuannya Kilogram(kg) dan momen (M) satuannya kg.m

Contoh sederhana di atas dapat disimpulkan bahwa beban konstan 500 kg dapat

mengangkat beban sebesar 1000 kg dengan mudah dan dapat mengangkat beban 5000 kg dengan

lambat tergantung dari jarak penempatan beban 500 kg dari tumpuan. Pada kendaraan B = 500 kg

adalah tenaga mesin, beban 1000 kg dan 5000 kg adalah beban kendaraan dan tuas adalah

transmisi. Dari sis dapat disimpulkan bahwa :

1. Apabila putaran mesin dibuat konstan dan momen ditingkatkan, maka kendaraan dapat

mengangkat beban yang lebih besar walaupun kecepatan kendaraan lambat

2. Apabila putaran mesin dibuat konstan dan momen dikurangi oleh transmisi maka beban

kendaraan yang dapat diangkat akan berkurang walaupun kecepatan kendaraan

bertambah.

Pada gambar 5 terlihat dua buah roda gigi yang saling berkaitan dimana roda gigi yang

kecil memindahkan tenaganya pada roda gigiyang besar. Besarnya tenaga yang dipindah adalah

100 kg pada titik perkaitan kedua roda gigi. Karena jarak antara kedua drive shaft keperkaitan roda

gigi mempunyai jarak yang berbeda, maka momen yang dihasilkan pun akan berbeda.Seperti

gambar 5A, pada driven gear menghasilkan momen sebesar 400 kg.m. Hal ini disebabkan jarak

drive shaft ke titik perkaitan kedua roda gigi tersebut mempunyai jarak yang berbeda. Gambar 5B,

pada driven gear menghasilkan momen sebesar 200 kg.m

Sistem Transmisi Manual – Modul Prakerin 2013/2014 – Teknik Sepeda Motor - Gunadi

Page 7: Transmisi Manual TSM Kelas XI, Gunadi

Gambar 5A

Gambar 5B. Prinsip penambahan momen pada roda gigi

Di bawah ini berbagai perbandingan roda gigi pada berbagai tingkat kecepatan dan torque

1. Gear kecepatan rendah (untuk start dan Menanjak)

Kecepatan Motor Torque

Rendah Tinggi

Sistem Transmisi Manual – Modul Prakerin 2013/2014 – Teknik Sepeda Motor - Gunadi

14

Tekanan pada permukaan roda gigi sebesar 100 kg

Momen 400 kg.m

2 1

Momen 200 kg.m

Tekanan pada permukaan roda gigi sebesar 100 kg

Page 8: Transmisi Manual TSM Kelas XI, Gunadi

Jika roda gigi yang kecil memutarkan roda gigi yang besar kecepatan motor rendah

tetapi tenaga yang dihasilkan besar.

2. Gear Kecepatan menengah

Kecepatan Motor Torque

Menengah Menengah

3. Gear kecepatan tinggi(untuk jalan datar pada kecepatan tinggi)

Kecepatan Motor Torque

Tinggi Kecil

Jika roda gigi yang besar memutarksn roda gigi yang kecil kecepatan motor tinggi tetapi tenaga yang dihasilkan kecil.

Sistem Transmisi Manual – Modul Prakerin 2013/2014 – Teknik Sepeda Motor - Gunadi

Roda gigi yang digerakkan

Roda gigi penggerak

Page 9: Transmisi Manual TSM Kelas XI, Gunadi

Gear Ratio dan Kecepatan Roda

Keterangan :

Z1 : Primary drive gear

Z2 : Primary driven gear

Z3 : Main Shaft Gear

Z4 : Counter Shaft Gear

Z5 : Drive Gear Sprocket

Z6 : Driven Gear Sprocket

Total Ratio(TR) = Z2/Z1 x Z4/Z3 x Z6/Z5

Hubungan antara Total Ratio (TR) dengan Kecepatan Kendaraan :

Rumus : V =

60 x3 , 14 xDxN1000 xi (km/jam)

Dimama : D : diameter efektif roda (m)

N : Putaran mesin

i : ratio reduksi total tiap gigi percepatan

Syarat –syarat yang harus dimiliki oleh transmisi adalah :

1. Waktu memindahkan tenaga harus cepat, mudah dan tidak berbunyi

2. Harus kecil, ringan, tidak mudah rusak dan mudah dioperasikan/diperbaiki

3. Ekonomis dan mempunyai efisiensi tinggi

4. Kualitas bahan harus baik

Sistem Transmisi Manual – Modul Prakerin 2013/2014 – Teknik Sepeda Motor - Gunadi

Mesin

Z1 Z2

Z3

Z4

Z5 Z6

Rantai

Roda

Transmisi

Page 10: Transmisi Manual TSM Kelas XI, Gunadi

C. KOMPONEN,FUNGSI KOMPONEN DAN CARA KERJA TRANSMISI MANUAL

1. Jenis-jenis Transmisi

Transmisi yang digunakan pada kendaraan bermotor dapat digolongkan menjadi 2 (dua)

Sliding mesh type

a. Trasmisi Manual Constan mesh type

Syncromesh type

b. Transmisi Otomatis Continuously Variable Transmision (CVT)

Transmision Otomatis Fluida type

Electric type

Transmisi manual yang sering digunakan pada sepeda motor adalah jenis constant

mesh type dan sekarang dikembangkan transmisi otomatis khusus dirancang pada kendaraan

type matic, type ini sering juga disebut V-belt automatic tanpa shift mechanism/Continously

Variable Transmision(CVT)

a. Type Continously Variable Transmision (CVT) akan dipelajari pada kelas XII pada

semester 2

b. Constant mesh type

Nama komponen dan fungsi masing-masing :

Komponen utama transmisi type constant mesh adalah :

a. Main shaft (poros utama)

Pada poros utama terdapat roda gigi mati, roda gigi bebas dan roda gigi geser. Poros utama

selalu berhubungan dengan poros engkol melalui gigi kopling.

b. Counter shaft (poros lawan)

Pada counter shaft juga terdapat roda gigi yang sama dengan poros utama.

c. Shift fork sebegai penggerak gigi geser

d. Shift drum sebagai penggerak shift fork

Gigi-gigi transmisi antara lain :

1. Gigi mati : yaitu gigi yang akan berputar jika poros berputar

2. Gigi bebas : yaitu gigi yang berputar bebas pada poros

3. Gigi geser : yaitu gigi yang dapat bergeser pada poros ( ke arah kiri atau arah

kanan)

Sistem Transmisi Manual – Modul Prakerin 2013/2014 – Teknik Sepeda Motor - Gunadi

Page 11: Transmisi Manual TSM Kelas XI, Gunadi

Biasanya gigi geser ini dilengkapi 3 sampai 4 tonjolan disekeliling roda giginya yang

sering disebut dengan DOG. Tonjolan-tonjolan ini (DOG), apabila roda gigi bergeser akan

masuk ke dalam lubang (DOG HOLE) yang ada pada gigi sebelahnya, sehingga gigi tersebut

akan mengikuti putaran roda gigi yang ada DOG nya.

Sesuai dengan gambar di atas terdiri dari beberapa gigi yaitu :

1. Main shaft (poros utama) terdapat beberapa gigi yaitu :

a. M1 : Gigi mati

b. M4 : Gigi bebas

c. M3 : Gigi geser mati

d. M5 : Gigi bebas

e. M2 : Gigi mati

f. Z2 : Primary driven gear

2. Counter shaft (poros lawan) terdapat beberapa gigi yaitu :

a. C1 : Gigi bebas

b. C4 : Gigi mati geser

c. C3 : Gigi bebas

d. C5 : Gigi mati geser

e. C2 : Gigi bebas

Sistem Transmisi Manual – Modul Prakerin 2013/2014 – Teknik Sepeda Motor - Gunadi

Z1

Z2

Page 12: Transmisi Manual TSM Kelas XI, Gunadi

Gear shift arm

3 Mekanisme Pemindah Gigi

Mekanisme pemindah gigi adalah sistem yang mengatur perpindahan gigi

percepatan agar transmisi dapat berpindah dengan lembut ,cepat tanpa menimbulkan

bunyi. Ada dua type pemindah gigi pada sepeda motor yaitu :

a. Type Rotari

Type rotary dioperasikan dengan satu arah sampai ke posisi awal kembali seperti pada

ilustrasi saat pemindah gigi digerakkan pengait pada shift arm menggerakkan cam yang

berbentuk silinder dengan parit sebagai jalur dimana pin shift fork berada, dengan

demikian shift fork bergerak sesuai putaran cam

Pemindah gigi type rotary yang dibongkar :

.

Sistem Transmisi Manual – Modul Prakerin 2013/2014 – Teknik Sepeda Motor - Gunadi

Gear shift lever

Gear shift fork

Gear shift shaft

Gear shift cam

Shift fork shaft

Gear shift lever

Gear shift fork

Gear shift shaftGear shift lever

Gear shift cam

Page 13: Transmisi Manual TSM Kelas XI, Gunadi

b. Type Balik (Return Type)

Type ini bekerja satu arah dan hanya berhenti pada posisi tertentu dan untuk kembali

harus mengikuti cara kebalikannya,seperti pada gambar pemindahan melalui gear. Alur pada

cam tidak berhubungan melingkar, dan garpu pengarah bergerak sebagai proyeksi sesuai

arahan pada cam

Cara kerja transmisi manual :

SIKAP 1.

Apabila kita ingin transmisi pada sikap 1, hal ini berarti gigi C1 harus mendapat

putaran dari poros utama (main shaft) oleh karena itu gigi C1 harus dibuat gigi mati, agar bisa

memutarkan poros lawan (counter shaft) yaitu dengan cara menggeser gigi mati geser C4 ke

arah gigi C1 agar DOG pada gigi C4 masuk ke dalam DOG HOLE pada gigi C1, sehingga

gigi C 1 akan berubah menjadi gigi mati.

Aliran tenaga pada sikap 1 adalah :

Mesin Z1(primary drive gear) Z2 (primary driven gear) main shaft

M1 (gigi mati) C1(gigi bebas)

SIKAP 2.

Tenaga dari mesin diteruskan menuju primary drive gear selanjutnya ke primary driven

gear meneruskan tenaga ke main shaft melalui kopling, memutarkan roda gigi M2(gigi mati) ,

selanjutnya memutarkan roda gigi C2(gigi bebas), gigi geser(C5) digeser ke kanan mengunci

gigi bebas C2 selanjutnya menuju cunter shaft.

Sistem Transmisi Manual – Modul Prakerin 2013/2014 – Teknik Sepeda Motor - Gunadi

C4 (gigi mati geser) Counter shaft

Gear shift fork Gear shift lever

Gear shift fork

Gear shift cam

Cam grooveGear shift driven gear

Gear shift shaft

Gear shift drive gear

Page 14: Transmisi Manual TSM Kelas XI, Gunadi

Aliran tenaga pada sikap 2 adalah :

Mesin Z1(primary drive gear) Z2(primary driven gear) main shaft

M2(gigi mati) C2(gigi bebas) C5(gigi geser) Counter shaft

SIKAP 3

Tenaga dari mesin diteruskan menuju primary drive gear selanjutnya memutarkan

primary driven gear, meneruskan tenaganya ke main shaft melalui kopling,selanjutnya tenaga

diteruskan menuju M3(gigi geser mati) memutarkan C3(gigi bebas), C4(gigi mati geser)

digeser ke kanan mengunci C3(gigi bebas) menyatu dengan counter shaft selanjutnya

meneruskan tenaganya ke gear sprocket.

Aliran tenaganya adalah : mesin Z1(primary drive gear) Z2(primary driven gear)

Main shaft M3(gigi geser mati) C3(gigi bebas) C4(gigi

geser mati)

SIKAP 4

Tenaga dari mesin diteruskan menuju primary drive gear(Z1) memutarkan primary

driven gear diteruskan menuju main shaft melalui unit kopling selanjutnya memutarkan roda

gigi bebas (M4), roda gigi M3(gigi geser mati) digeser ke kiri mengunci roda gigi bebas (M4)

menyatu dengan main shaft selanjutnya roda gigi M4 memutarkan roda gigi C4(gigi geser

mati) selanjutnya meneruskan tenaganya ke counter shaft menuju gear sprocket

Aliran tenaganya adalah : Z1(primary drive gear) Z2 (primary driven gear)

Main shaft M4(gigi bebas) M3(gigi geser mati) M4(roda gigi bebas)

C4(gigi geser mati) counter shaft gear sprocket

SIKAP 5

Tenaga dari mesin diteruskan menuju primary drive gear(Z1) memutarkan primary

driven gear diteruskan menuju main shaft melalui unit kopling selanjutnya memutarkan roda

gigi bebas (M5), roda gigi M3(gigi geser mati) digeser ke kanan mengunci roda gigi bebas

(M5) menyatu dengan main shaft selanjutnya roda gigi bebas(M5) memutarkan roda gigi

C5(gigi geser mati) selanjutnya meneruskan tenaganya ke counter shaft menuju gear sprocket

Aliran tenaganya adalah : Z1(primary drive gear) Z2 (primary driven gear)

Main shaft M5(gigi bebas) M3(gigi geser mati) M5(roda gigi bebas)

C5(gigi geser mati) counter shaft gear sprocket

Sistem Transmisi Manual – Modul Prakerin 2013/2014 – Teknik Sepeda Motor - Gunadi

Counter gear sprocket gear

Page 15: Transmisi Manual TSM Kelas XI, Gunadi

D. MELAKUKAN PERAWATAN DAN PERBAIKAN TRANSMISI MANUAL SEPEDA MOTOR

1. Perawatan dan pemeliharaan transmisi sepeda motor

Perawatan dan pemeliharaan transmisi manual pada sepeda motor, tidak terlalu rumit,

namun memerlukan ketelitian diantaranya sebagai berikut :

a. Memeriksa sistem pelumasan secara visual.

Memeriksa sistem pelumasan secara visual mengenai kebocoran minyak pelumas, misalnya

kebocoran dari oil seal pada pemindah gigi (gear shift lever), kebocoran oli dari valve seal

cover, kebocoran oli dari counter shaft pada drive gear sprocket, packing pada cylinder head

cover, packing cylinder head, packing pada blok mesin,seal pada dip stick(tutup lubang

pengisian oli dan seal juga berfungsi mengukur si oli pada mesin atau packing yang lain.Jika

terjadi kebocoran seperti itu harus cepat dilakukan penggantian seal atau packing.Jika tidak

diganti akan mengakibatkan volume oli mesin akan berkurang, berakibat buruk pada

komponen mesin itu sendiri, juga merusak komponen transmisi dan kopling, karena oli

mesin berfungsi tidak hanya melumasi mesin, juga melumasi kopling dan transmisi,

berakibat cara kerja kopling dan transmisi tidak baik dan merusak komponen kopling dan

transmisi itu sendiri.

b. Memeriksa pelumasan transmisi.

Pelumasan pada transmisi sangat penting, mengingat transmisi terdiri atas banyak

komponen yang saling bersentuhan satu dengan yang lainnya, dimana mesin,kopling

transmisi dan komponen lainnya menjadi satu unit. Pelumasan diperlukan untuk

menghindari terjadinya keausan sebagai akibat kontak langsung antara logam dengan logam

komponen transmisi. Minyak pelumas yang digunakan pada kendaraan sepeda motor

biasanya minyak pelumas multi grade seperti : 20 W 40 atau 20 W 50.Menggunakan minyak

pelumas sebaiknya sesuai dengan rekomendasi pabrik pembuat kendaraan(sesuai manual).

Penggantian minyak pelumas harus rutin sesuai dengan jarak tempuh yang

direkomendasikan oleh pabrik pembuat kendaraan. Untuk itu speedometer harus jalan

sehingga bisa mengukur jarak yang telah ditempuh oleh sepeda motor itu. Ada motor yang

direkomendasikan olinya harus diganti setiap 3000 km.

c. Menganalisa terhadap gejala gangguan pada transmisi dan cara mengatasi.

Analisa gangguan transmisi dapat dilakukan dengan mengendari kendaraan sambil mencoba

mengoperasikan transmisi pada berbagai sikap atau test jalan. Adanya gangguan pada

transmisi kemungkinan disebabkan oleh kesalahan pada transmisi.

Sistem Transmisi Manual – Modul Prakerin 2013/2014 – Teknik Sepeda Motor - Gunadi

Page 16: Transmisi Manual TSM Kelas XI, Gunadi

Gejala-gejala berikut ini menandakan bahwa terjadi kesalahan pada unit transmisi seperti :

Gejala Penyebab Perbaikan

1. Sulit memindahkan

gigi transmisi

a. Penyetelan kopling tidak benar

b. Shift fork shaft bengkok

c. Fork claw(cakar garpu) bengkok

d. Shift drum cam groove(alur bubungan tromol pemindah gigi rusak

e. Oli transmisi kurang

f. Oli transmisi encer

a. Lakukan penyetelan kopling

b. Ganti shift fork shaft

c. Luruskan/ganti

d. Perbaiki alur atau diganti

e. Tambahkan oli

f. Ganti oli dengan viskositas

yang sesuai dan penggantian

oli sesuai dengan manual book

2. Transmisi meloncat

keluar dari gigi

a. Dog gear (tonjolan penggerak

roda gigi) dan slots (lubang-

lubang penggerak roda gigi)

aus.

b. Fork shaft bengkok

c. Shift drum stopper bengkok

a. Perbaiki dogs gear dan sltos

jika tidak bisa diperbaiki,

diganti

b. Perbaiki atau ganti

c. Ganti dengan yang baru

3. Suara tidak

normal/berisik

a. Bantalan Big end connecting

rod aus

b. Bantalan crankshaft aus

c. Bantalan transmisi aus

a. Ganti bearing connecting rod

b. Ganti bearing crankshaft

c. Ganti bearing transmisi

2. Memperbaiki transmisi sepeda motor

Setelah dilakukan pemeliharaan terhadap transmisi, ternyata masih ada masalah, maka dilakukan

perbaikan total pada transmisi tersebut. Perbaikan total sering disebut dengan overhaul. Karena

sepeda motor berbeda dengan kendaraan roda 4, dimana pada kendaraan roda 4, mesin, kopling

dan transmisi berdiri sendiri, sedangkan pada kendaraan roda 2 mesin, kopling dan transmisi

menjadi satu unit. Pada pembahasan mengenai perbaikan transmisi langsung hanya membahas

perbaikan transmisi, sedangkan pembahasan mesin dan kopling sudah dibahas pada modul

“Melakukan perbaikan engine berikut komponen-komponennya dan “Melakukan perbaikan

sistem kopling”

Sistem Transmisi Manual – Modul Prakerin 2013/2014 – Teknik Sepeda Motor - Gunadi

Page 17: Transmisi Manual TSM Kelas XI, Gunadi

Pada kegiatan pembaelajaran ini membahas proses pembongkaran transmisi,memeriksa komponen

transmisi yang telah dibongkar serta merakit kembali

a. Membongkar transmisi

1. Langkah persiapan :

Sebelum melakukan proses pembongkaran transmisi, perlu dipersiapkan alat-alat tangan,

alat-alat khusus, nampan tempat menaruh komponen yang dibongkar, tempat menampung

oli mesin, lap agar komponen yang dibongkar tidak kotor. Hal ini bertujuan untuk efisien

waktu.

2. Alat-alat tangan :

Alat-alat tangan yang diperlukan :

a. Kunci pas 1 set

b. Kunci ring 1 set

c. Kunci shock

d. Tang circlip(external,internal spring pliers)

e. Obeng(+,-)

f. Palu plastik/palu karet, palu besi

Alat-alat khusus :

a. Crank case separator b. Fly wheel puller c. Clutch holder tools d. Rotor holder tools e. Crank case installer f. Nampan

Sistem Transmisi Manual – Modul Prakerin 2013/2014 – Teknik Sepeda Motor - Gunadi

Page 18: Transmisi Manual TSM Kelas XI, Gunadi

Bahan Praktek :

1 (satu) unit sepeda motor Honda Supra X

Keselamatan Kerja :

a. Keselamatan terhadap peserta didik: gunakan pakaian kerja, penampilan yang rapi,

rambut tidak boleh panjang bersepatu yang lengkap dan anti slip.

b. Keselamatan terhadap alat-alat praktek : gunakan alat-alat tangan maupun alat-alat

khusus sesuai dengan fungsinya

c. Keselamatan terhadap bahan praktek : lakukan langkah membongkar atau melepas

komponen sepeda motor dengan mengikuti buku petunjuk/buku manual

b. Membongkar memeriksa dan memasang transmisi

Untuk pembongkaran transmisi, peserta diklat telah lulus kompetensi“Melakukan

perbaikan engine berikut komponen-komponennya dan “Melakukan perbaikan sistem

kopling”, diantaranya melakukan overhaul cylinder head, cylinder block dan overhaul clutch.

Di bawah ini dijelaskan langkah-langkah membongkar memeriksa dan memasang transmisi.

Sistem Transmisi Manual – Modul Prakerin 2013/2014 – Teknik Sepeda Motor - Gunadi

Page 19: Transmisi Manual TSM Kelas XI, Gunadi

1. Membongkar

Lepaskan baut, lengan stopper dan

pegaspengembali

Lepaskan poros pemindah gigi sambil menahan

Ke bawah lengan pemindah gigi seperti terlihat

pada gambar

.

Lepaskan baut dan pelat bubungan pemindah gigi

2. PEMERIKSAAN

Periksa poros pemidah gigi terhadap

kebengkokan,

keausan atau kerusakan.

Periksa pegas lengan pemindah gigi dan pegas

pengembali terhadap kerusakan atau kelelahan.

Sistem Transmisi Manual – Modul Prakerin 2013/2014 – Teknik Sepeda Motor - Gunadi

Bubungan

Bubungan Baut bubungan

Plat bubungan pemindah gigi

Page 20: Transmisi Manual TSM Kelas XI, Gunadi

3. PEMASANGAN

Pasang pin-pin teromol pemindah gigi dan pin-pin

pelat stopper ke dalam lubang pada teromol

pemindah gigi.

Pasang pelat stopper dengan mentepatkan lubang

pada pelat dengan pin-pin pelat stopper pada

teromol

pemindah gigi.

Pasang cincin washer dan kencangkan baut pelat

stopper dengan torsi yang telah ditentukan.

TORSI : 1,7 kg-m

Lumasi bibir sil oli poros pemindah gigi dengan

minyak gemuk.

Pasang poros pemindah gigi sambil menahan ke

bawah lengan pemindah gigi seperti terlihat pada

gambar.

CATATAN

Pasang poros pemindah gigi dengan mentepatkan

ujung-ujung pegas pengembali

dengan tangkai yang menonjol dari bak mesin.

Sistem Transmisi Manual – Modul Prakerin 2013/2014 – Teknik Sepeda Motor - Gunadi

Lengan pemindah gigi

Baut plat stopper

Page 21: Transmisi Manual TSM Kelas XI, Gunadi

Pasang pegas pengembali dan lengan stopper,

kemudian kencangkan baut dengan torsi yang

telah

ditentukan.

TORSI : 1,0 kg-m

Pasang pedal pemindah gigi dan kencangkan baut

bautnya

Pembongkaran Crankcase(bak mesin)

Lepaskan cincin pengunci dari poros (spindle)

kick

starter.

Buka kait pegas pengembali dan lepaskan

penahan

dan pegas pengembali.

Sistem Transmisi Manual – Modul Prakerin 2013/2014 – Teknik Sepeda Motor - Gunadi

Return spring

Penahan

Pegas pengembali Lengan stopper

baut

Pedal pemindah gigi

Baut pengikat

Page 22: Transmisi Manual TSM Kelas XI, Gunadi

Lepaskan baut soket dan rotor saklar posisi gigi

Lepaskan baut soket dan rotor saklar posisi gigi.

Kendorkan baut-baut bak mesin dengan pola

bersilang dalam 2-3 langkah.

Turunkan bak mesin kiri.

Pisahkan bak mesin kiri dan kanan.

Lepaskan gasket dan pin-pin dowel.

Sistem Transmisi Manual – Modul Prakerin 2013/2014 – Teknik Sepeda Motor - Gunadi

Baut penahan

Soket posisi roda gigi

Selang pernapasan

Baut pengikat

Bak mesin kiri

Bak mesin kanan

Bak mesin kanan

Bak mesin kanan

Page 23: Transmisi Manual TSM Kelas XI, Gunadi

Poros Engkol

Lepaskan poros engkol dari bak mesin kiri.

Jika perlu, lepaskan poros (spindle) pembimbing

rantai mesin dan sproket pembimbing.

Pemeriksaan

Ukur jarak kerenggangan aksial kepala besar

batang

penggerak dengan lidah pengukur (feeler gauge).

BATAS SERVIS : 0,6 mm

Ukur jarak kerenggangan radial kepala besar batangpenggerak pada titik simetris seperti pada gambar.

BATAS SERVIS: 0,05 mm

Sistem Transmisi Manual – Modul Prakerin 2013/2014 – Teknik Sepeda Motor - Gunadi

Bak mesin kanan

Bak mesin kanan

Page 24: Transmisi Manual TSM Kelas XI, Gunadi

Putar lingkaran bagian luar bantalan poros engkol

dengan jari anda.

Bantalan harus berputar dengan halus dan tanpa

suara.

Juga periksa bahwa lingkaran bagian dalam

bantalan

terpasang dengan erat pada poros engkol.

Periksa sproket rantai mesin, terhadap keausan

atau

kerusakan.

Jika sproket rantai mesin diganti, tepatkan bagian

tengah gigi sproket dengan bagian tengah alur

pasak

seperti pada gambar.

Letakkan poros engkol pada tempat penopang

atau

blok-V dan ukur keolengan dengan menggunakan

meter pengukur (dial gauge).

Lokasi pengukuran ditunjukkan seperti pada

gambar.

BATAS SERVIS: 0,10 mm

Sistem Transmisi Manual – Modul Prakerin 2013/2014 – Teknik Sepeda Motor - Gunadi

Page 25: Transmisi Manual TSM Kelas XI, Gunadi

PEMASANGAN

Pasang sproket pembimbing dan poros (spindle)

pembimbing.

Pasang poros engkol pada bak mesin kiri

TRANSMISI

PELEPASAN

Lepaskan poros utama, poros lawan dan tromol

pemindah gigi sebagai satu rakitan.

Sistem Transmisi Manual – Modul Prakerin 2013/2014 – Teknik Sepeda Motor - Gunadi

Poros pembimbing

Sprocket pembimbing

Poros engkol

Tromol pemindah gigi

Counter shaft

Main shaft

Page 26: Transmisi Manual TSM Kelas XI, Gunadi

PEMBONGKARAN TRANSMISI

Bongkar poros utama, poros lawan dan tromol

pemindah gigi.

PEMERIKSAAN TRANSMISI

Periksa gigi-gigi gir, lubang-lubang penyambung dangigi-gigi terhadap keausan yang tidak normal ataukurangnya pelumasan.Ukur diameter dalam dari tiap gigi.BATAS SERVIS:M2, C3 : 17,10 mmC1 : 20,10 mmUkur diameter dalam dan luar dari bos gigi C1.BATAS SERVIS:Diameter luar : 19,93 mmDiameter dalam : 17,08 mmPeriksa alur garpu pemindah pada gigi pemindah gigiterhadap keausan atau kerusakan yang berlebihan.Ukur diameter luar dari poros utama dan poros lawan.BATAS SERVIS:Pada gigi M2: 16,95 mmPada gigi C1: 16,94 mm

Sistem Transmisi Manual – Modul Prakerin 2013/2014 – Teknik Sepeda Motor - Gunadi

Tromol pemindah gigi

Main shaftCounter shaft

Page 27: Transmisi Manual TSM Kelas XI, Gunadi

PERAKITAN TRANSMISI

Perakitan transmisi dilakukan merupakan kebalikan dari langkah membongkar

PEMBONGKARAN TROMOL PEMINDAH GIGI

Lepaskan klip-klip pin pembimbing.

Lepaskan pin-pin pembimbing, kemudian lepaskan

garpu-garpu pemindah.

Sistem Transmisi Manual – Modul Prakerin 2013/2014 – Teknik Sepeda Motor - Gunadi

Tromol pemindah gigi

Garpu pemindah klip

Page 28: Transmisi Manual TSM Kelas XI, Gunadi

Periksa alur-alur tromol pemindah gigi akan

terhadap

keausan atau kerusakan.

Ukur diameter luar tromol pemindah gigi.

BATAS SERVIS: 33,93 mm

Ukur diameter dalam garpu pemindah.

BATAS SERVIS: 34,15 mm

Ukur ketebalan cakar garpu pemindah.

BATAS SERVIS: 4,60 mm

PERAKITAN TROMOL PEMINDAH GIGI

Sistem Transmisi Manual – Modul Prakerin 2013/2014 – Teknik Sepeda Motor - Gunadi

Page 29: Transmisi Manual TSM Kelas XI, Gunadi

Pasang garpu-garpu pemindah pada tromolpemindah gigi.Pasang pin-pin pembimbing dan kencangkan denganklip-klip.

PENGGANTIAN BANTALAN TRANSMISI

Putar lingkaran dalam bantalan dengan jari anda.Bantalan-bantalan harus berputar dengan halus dantanpa suara.Juga periksa bahwa lingkaran bagian luar bantalanterpasang erat pada bak mesin.Gantikan bantalan jika bantalan tidak berputardengan halus, tanpa suara, atau terpasang longgar

Sistem Transmisi Manual – Modul Prakerin 2013/2014 – Teknik Sepeda Motor - Gunadi

Tromol pemindah gigiKlip pin pembimbin

Garpu pemindah gigiPin pembimbing

Page 30: Transmisi Manual TSM Kelas XI, Gunadi

pada bak mesin.

Lepaskan sil oli poros lawan.

Keluarkan bantalan poros utama dari bak mesinkanan.

Keluarkan bantalan poros utama dari bak mesin kiri

Masukkan bantalan-bantalan ke dalam bak mesin.

KUNCI PERKAKAS:Driver 07749 - 0010000Attachment, 28 x 30 mm 07946 - 1870100Attachment, 37 x 40 mm 07746 - 0010200Pilot, 12 mm 07746 - 0040200Pilot, 17 mm 07746 - 0040400

Sistem Transmisi Manual – Modul Prakerin 2013/2014 – Teknik Sepeda Motor - Gunadi

Bantalan poros utama

Bantalan poros lawan

Page 31: Transmisi Manual TSM Kelas XI, Gunadi

Lumasi gemuk pada bibir sil oli baru poros lawan.Pasang sil oli poros lawan.

PEMASANGAN TRANSMISI

Lumasi gigi-gigi transmisi dan tromol pemindah

gigi

dengan oli mesin yang bersih.

Rakit poros utama, poros lawan dan tromol

pemindah

gigi seperti pada gambar.

Pasang poros utama, poros lawan, dan tromol

pemindah gigi sebagai satu rakitan pada bak mesin

kiri.

Putar tromol pemindah gigi untuk memeriksa cara

kerja transmisi.

KICK STARTER

PELEPASAN

Lepaskan poros (spindle) kick starter dari mesin

kanan.

Sistem Transmisi Manual – Modul Prakerin 2013/2014 – Teknik Sepeda Motor - Gunadi

Tromol pemindah gigi

Poros utama Poros lawan

Oil seal

Main shaft,counter shaft,rakitan tromol penggerak gigi

Page 32: Transmisi Manual TSM Kelas XI, Gunadi

BONGKAR

Lepaskan cincin washer .

Lepaskan cincin pengunci dan lepaskan ratchet

starter dan pegas ratchet .

Lepaskan cincin pengunci, cincin washer dan gigi

pinion starter.

PEMERIKSAAN

Periksa poros (spindle) kick starter terhadap

kebengkokan.

Periksa pegas gesek terhadap keausan.

Periksa setiap bagian terhadap keausan atau

kerusakan, ganti jika perlu.

PERAKITAN

Perakitan dilakukan dalam urutan kebalikan daripelepasan.

PEMASANGAN

Pasang poros (spindle) kick starter dengan

mentepatkan pegas ratchetnya dengan alur pada

bak

mesin kiri seperti pada gambar.

Sistem Transmisi Manual – Modul Prakerin 2013/2014 – Teknik Sepeda Motor - Gunadi

Cincin washer

Cincin washer

tepatkan Poros kick starter

Page 33: Transmisi Manual TSM Kelas XI, Gunadi

PERAKITAN BAK MESIN

Bersihkan permukaan tempat gasket pada bak

mesin

sebelum merakit.

Pasang pin-pin dowel dan gasket baru pada bak

mesin kiri.

Pasang bak mesin kanan di atas bak mesin kiri.

CATATANPastikan bahwa gasket tetap pada di tempatnya.

Pasang dan kencangkan baut-baut bak mesin dalam

pola bersilang dalam 2-3 langkah.

Pasang selang pernapasan bak mesin.

Pasang rotor saklar posisi gigi dengan mentepatkan

pin pada alur tromol pemindah gigi.

Pasang baut soket pada tromol pemindah gigi

Sistem Transmisi Manual – Modul Prakerin 2013/2014 – Teknik Sepeda Motor - Gunadi

Bak mesin kanan

Selang pernafasan

baut

tepatkan

Rotor saklar posisi gigi

Bak mesin kiri

Page 34: Transmisi Manual TSM Kelas XI, Gunadi

kemudian kencangkan baut dengan torsi yang

ditentukan.

TORSI PENGENCANGAN: 1,2 kg-m

Pasang pegas pengembali dan penahan pada poros

(spindle) kick starter.

Pasang cincin pengunci pada alur poros kick

starter.

Pasang bagian-bagian yang dilepaskan kebalikan

dari pelepasan.

E. EVALUASI

1. Apakah fungsi transmisi pada kendaraan bermotor, dan apa dampaknya jika kendaraan tanpa

transmisi ?

2. Sebutkan syarat-syarat yang harus dimiliki oleh transmisi !

3. Hitunglah gear ratio dan kecepatan roda belakang dengan data-data sebagai berikut :

Sistem Transmisi Manual – Modul Prakerin 2013/2014 – Teknik Sepeda Motor - Gunadi

Baut soket

Rotor saklar posisi gigi

Pegas pengembali Cincin pengunci

penahan

Mesin

Z2

Z4 55 cm

Z1

Page 35: Transmisi Manual TSM Kelas XI, Gunadi

Dimana :

Z1 : 18 Putaran mesin (N1) : 10.000 rpm

Z2 : 67 Diameter roda : 55 cm

Z3 : 21 Hitunglah : Total Ratio (i) Putaran roda belakang dan

Z4 : 23 Kecepatan roda belakang(V)

Z5 : 15

Z6 : 37

4. Amati sepeda motor tempat anda praktek industri. Apa jenis transmisi yang digunakan pada

kendaraan tersebut?

5. Sebutkan alat-alat khusus(SST) yang diperlukan pada saat overhaul transmisi!

dan jelaskan fungsi masing-masing alat khusus tersebut

6. Sebutkan beberapa langkah kerja sebelum membongkar/membelah transmisi !

7. Pada saat memasang garpu pemindah(shift fork) perlu memperhatikan tanda pemasangan,tanda

apakah itu? Apa tujuannya?

DAFTAR PUSTAKA

Arismunandar, Wiranto,dan Hirao Osamu, 1991. Pedoman untuk Mencari Kerusakan, Merawat dan

Menjalankan Kendaraan Bermotor, Jakarta : Pradnya Paramita.

Edi Siregar,2008, Buku Pintar Otomotif, Delapratasa Publishing,

PT. Astra International, 2000,Buku Pedoman ReparasiHonda Supra, Jakarta.

Fathun Muharto, Yadi Rahmat, 2008, Pemeliharaan transmisi Manual, Arya Duta, Sukamaju,Depok

PT. Indomobil Suzuki International, 2003, Pedoman Pelatihan Teknis Sepeda Motor,Jakarta

Sistem Transmisi Manual – Modul Prakerin 2013/2014 – Teknik Sepeda Motor - Gunadi

Z3

Z5 Z6

RantaiRoda

Page 36: Transmisi Manual TSM Kelas XI, Gunadi

PT. Yamaha Motor Kencana Indonesia,Basic Mechanic Training, Jakarta

PT. Yamaha Motor Kencana Indonesia, Mekanisme dan Petunjuk Praktis Sistem CVT, Jakarta

Sistem Transmisi Manual – Modul Prakerin 2013/2014 – Teknik Sepeda Motor - Gunadi