Translate "Industrial Statistics"

36
1 translate

Transcript of Translate "Industrial Statistics"

1

translate

2

Bab 1

Pencatatan Usaha untuk Statistik Industri

1.0 Pengenalan

Suatu pencatatan usaha adalah suatu alat mendasar untuk statistik industri dengan tiga alasan

utama. Pertama, pencatatan usaha menyajikan suatu kerangka statistik untuk Survei Industri dan

sebagai dasar untuk memperbesar hasil dari survei sampel dalam rangka untuk menghasilkan

estimasi populasi usaha. Kedua, untuk menyajikan suatu alat penting untuk mengatur suatu

sensus industri dan mengontrol cakupan kebawahnya. Ketiga, suatu sistem untuk memperbarui

Pencatatan Usaha sebagai dasar dari persiapan time series yang reliabel untuk ketenagakerjaan,

nilai tambah, dan demografi usaha di sektor industri, yang akan kita bahas sekarang.

Suatu pencatatan usaha adalah suatu daftar (biasanya dalam bentuk suatu file komputer) dari

perusahaan swasta dan/ atau perusahaan dalam suatu negara, dengan suatu nomor identifikasi

pada setiap unit nya. Pencatatan usaha terdiri dari informasi mengenai ukuran unit, jenis

aktifitas, dan status aktifitas, juga sebagai informasi kontak yang lengkap.

Setiap tahun nya, beberapa perusahaan industri menghentikan operasi sementara yang lain

memulai operasi; suatu pencatatan yang tidak mampu menggambarkan perubahan ini akan

cepat menjadi tidak terpakai. Di negara berkembang dengan pertumbuhan industri yang besar,

kelahiran cenderung melebihi kematian, sehingga jumlah establishmen cenderung bertambah

dari tahun ke tahun nya. Suatu pencatatan usaha yang tidak memperbarui sebagaimana mesti

nya dapat gagal untuk mengikuti pertumbuhan jumlah establishmen dan enterprise. Banyak

negara kekurangan sistem untuk memperbarui Pencatatan Usaha mereka secara terus menerus

diantara sensus-sensus; karena itu, time series untuk ketenagakerjaan dan nilai tambah tidak

dapat diandalkan untuk melacak pertumbuhan industri tahunan.

3

Pencatatan Usaha: Pedoman Rekomendasi dari Komunitas Orang Eropa yang menekankan pada

pentingnya demografi yang baik, yaitu, statistik dari kelahiran dan kematian perusahaan.

Meskipun di banyak negara, demografi industrial tidak reliabel. Suatu sensus industri, jika

didasarkan pada penelitian dari rumah ke rumah, bisa saja mengarah ke penemuan banyak

establishmen yang hilang selama pemutakhiran. Pada kasus seperti itu, time series untuk jumlah

establishmen dan orang yang terlibat bisa menunjukkan suatu peningkatan tajam selama sensus

tahunan dan sedikit atau tidak meningkatkan sebelum dan sesudah sensus tahunan. Jika itu

terjadi, time series untuk jumlah ini tidak mencerminkan perubahan pada kegiatan industri tetapi

akan lebih mencerminkan perubahan pada kegiatan lembaga statistik. Contoh yang dikutip di

atas, menggambarkan kebutuhan akan sistem satu arah untuk memperbarui daftar dari tahun ke

tahun sehingga perubahan di dalam nya dipercaya akan mencerminkan perubahan dalam sektor

industri.

Dalam hal pencatatan, rekomendasi PBB untuk statistik industri (IRIS) 2008 berbeda dari versi

sebelumnya yang diterbitkan tahun 1983 pada hal utama :

Mereka merekomendasikan kepercayaan pada suatu Pencatatan Usaha yang komprehensif,

sedangkan versi sebelumnya masih terbuka pilihan dari direktori industri yang terpisah.

Pencatatan yang komprehensif lebih dipilih karena menjamin konsistensi dalam perlakuan

berbagai kegiatan dan karena lebih efisien untuk satu unit dalam lembaga statistik nasional

untuk menyiapkan Pencatatan Usaha daripada menyiapkan berbagai unit ke pencatatan

yang terpisah.

Disarankan bahwa unit statistik untuk pencatatan R baik establishent dan enterprise, yang

memiliki hubungan satu sama lain, sementara versi 1983 menyarankan bahwa unit yang

merupakan estabishment mencakup lembaga pusat, dengan hubungan ke lembaga pusat

jika merupakan multi-establishmen enterprise. Hal ini menyebabkan perbedaan dalam cara

pengumpulan data : versi 1983 memperlakukan establishmen sebagai unit statistik dasar

untuk pengumpulan data produksi saja berdasarkan rekomendasi baru, dengan enterprise

berfungsi sebagai unit dasar untuk pengumpulan data oleh sektor kelembagaan, seperti yang

diperlukan Sistem Neraca Nasional 1993 (SNN 93).

4

IRIS 2008 fokus pertama kali pada strategi pengumpulan data. Pada konteks ini, menekankan

pada pentingnya penggunaan data administratif dan menyebutkan bahwa : “Negara-negara

dengan sistem statistik yang berkembang menjadi semakin menggunakan sumber

administratif untuk cakupan kegiatan industri”. Rekomendasi versi 1983 semata-mata fokus

kepada pengumpulan data dengan cara survei dan sensus.

IRIS 2008 merujuk kepada kebutuhan yang praktis di banyak negara untuk suatu jalan pintas

yang membatasi cakupan pencatatan untuk unit lebih dari suatu ukuran tertentu (biasanya

ukuran ketenagakerjaan) dalam rangka untuk membatasi ukuran pencatatan dan biaya

pembaruan. Kebutuhan ini sangat terasa di negara berkembang karena biaya pembaruan

pencatatan yang relatif tinggi di negara itu dan jumlah yang besar dari establishmen industri

kecil.

2.0 Kegunaan Tambahan dari Pencatatan Usaha

Pembahasan mengenai Pencatatan Usaha tidak akan lengkap tanpa menyebutkan dua kegunaan

tambahan untuk data industri yang terdapat di suatu pencatatan yang baik.

Menggunakan Pencatatan Usaha sebagai suatu database, suatu aplikasi tertentu dapat

dipersiapkan agar dapat sangat membantu dalam pelaksanaan suatu Survei Industri Tahunan

(SIT) atau survei industri lainnya. Sebagai contoh, di Indonesia, suatu modul untuk sistem

pembaruan pencatatan disiapkan di awal tahun 1990 untuk melacak penerimaan kuesioner SIT

serta transmisi kuesioner ke lembaga pusat di Jakarta. Program ini dirancang untuk mencetak

secara otomatis suatu daftar dari seluruh kuesioner yang telah dikirim ke Jakarta -

tugas yang sebelumnya telah dijalankan oleh mesin tik. Program itu dapat juga mencetak suatu

daftar establishmen untuk kuesioner mana yang belum diterima. Kenyamanan fitur ini

membantu memotivasi lembaga statistik Provinsi untuk menempatkan lebih banyak usaha ke

dalam pembersihan pencatatan industri mereka sendiri. Pada tahap selanjutnya, suatu aplikasi

terpisah dikembangkan untuk digunakan di tingkat kabupaten. Selain pelacakan penerimaan dan

pengiriman kuesioner SIT, dilacak juga tingkat respon untuk establishmen yang dikelola oleh

masing-masing pencacah dan diidentifikasi establishmen tidak kooperatif yang mana kemudian

5

dikunjungi oleh pengawas. Dengan bantuan aplikasi ini, lembaga statistik mampu mendorong

nonrespon ke tingkat yang sangat rendah.

Dengan cara yang sama, di Srilangka selama 2006/2007, suatu modul telah dikembangkan untuk

sistem pembaruan pencatatan yang melacak perkembangan usaha untuk mendapatkan suatu

kuesioner dari tiap SIT establishmen. Hal ini termasuk dukungan untuk suatu panggilan pusat

yang menempatkan panggilan untuk establishmen yang belum menanggapi SIT. Modul ini masih

berbentuk asli dan belum diterapkan secara operasional.

Kegunaan tambahan lainnya dari pencatatan industri adalah penerbitan, dimana yang tidak

bertentangan dengan ketentuan undang-undang statistik. Suatu pencatatan industri mengenai

20.000 establishmen telah diterbitkan di Indonesia dan ini juga telah mendorong lembaga-

lembaga provinsi untuk membersihkan pencatatan mereka dalam persiapan untuk penerbitan.

Namun, di Sri Langka, penerbitan belum memungkinkan dikarenakan kekhawatiran bahwa itu

akan bertentangan dengan ketentuan undang-undang statistik.

3.0 Sumber Data

Pencatatan Usaha dibuat dan diperbarui menggunakan berbagai sumber data. Ketersediaan

sumber dan karakteristik sumber berbeda dari negara ke negara tetapi beberapa gambaran

umum bisa diperlihatkan disini. Tambahan lagi, meskipun tidak dibahas secara detail pada bab

ini, sumber data lainnya, seperti daftar perdagangan/pengiriman, surat kabar, register

kewenangan daerah, petunjuk perdagangan dan Yellow Pages, listrik dan keperluan lain,

kependudukan dan perumahan sensus juga dapat digunakan.

3.1 Sumber Data Pencatatan

3.1.1 Pencatatan Pajak

Dimana tersedia, pencatatan pajak memberikan sumber data yang paling baik untuk Pencatatan

Usaha. Daftar Pajak Pertambahan Nilai (PPN) juga sering digunakan namun daftar pajak lainnya

juga cocok digunakan. Akan tetapi, seharusnya, diperhatikan bahwa pencatatan pajak berubah-

ubah mengenai unit yang dikenakan pajak. Pencatatan untuk pajak penggajian (seperti untuk

6

jaminan sosial atau pajak asuransi pengangguran) memperlakukan establishmen sebagai unit

yang terkena pajak, sementara yang lain memperlakukan enterprise sebagai unit yang terkena

pajak. Suatu pencatatan pajak biasanya akan mencakup identifikasi informasi dasar seperti nama,

alamat, kode-geo, telepon, alamat e-mail dan nomor fax, dan beberapa indikator pengukuran.

Pencatatan pajak cocok untuk dua alasan. Pertama, pencatatan pajak cukup komprehensif,

terima kasih untuk upaya penegakan pajak yang berkelanjutan. Kedua, pencatatan pajak

menyediakan indikator ukuran dan status kegiatan, informasi yang sering kurang dalam sumber

lain. Secara khusus, pencatatan dapat mengidentifikasi unit yang tutup atau tidak aktif, sehingga

menghilangkan kebutuhan untuk dua tugas berat dalam memperbarui pencatatan menggunakan

sumber data lain. Diantaranya adalah :

Tidak perlu untuk memeriksa lapangan apakah suatu “calon” selain untuk pencatatan

dioperasi atau tidak

Tidak perlu untuk menggunakan cek lapangan untuk mengidentifikasi establishmen yang

telah ditutup.

Untuk contoh, peningkatan akses ke pencatatan PPN menyebabkan peningkatan tajam dalam

kelengkapan pencatatan usaha Afrika Selatan pada tahun 1991. Data pajak biasanya digunakan

sebagai suatu dasar untuk pembaruan pencatatan di Eropa, Amerika Utara, Australia dan

Selandia Baru. Data pajak juga sering digunakan untuk untuk memperbarui transisi di negara-

negara tetapi sayangnya data tersebut sering tidak tersedia untuk lembaga statistik di banyak

negara berkembang.

3.1.2 Sumber administratif bebas pajak, tunggal

Banyak negara memiliki pencatatan perusahaan tetapi ini hanya akan cocok memperbarui suatu

pencatatan statistik jika itu berisi informasi mengenai kegiatan ekonomi, ketenagakerjaan,

alamat establishmen saat ini, dan status aktivitas. Beberapa negara memerlukan enterprise baru

untuk didaftarkan dengan Lembaga Statistik Nasional, memberikan kesempatan bagi lembaga

untuk mendapatkan beberapa informasi yang diperlukan untuk memperbarui pencatatan.

Namun, dalam sistem ini, Lembaga Statistik biasanya tidak memiliki suatu metode untuk

7

mendokumentasikan penutupan dengan hasil itu, seiring waktu, akun enterprise ditutup untuk

proporsi pencatatan yang lebih besar.

Di banyak negara, pencatatan perusahaan lengkap tetapi kurang informasi penting dan tidak bisa

menyajikan pembaruan suatu pencatatan statistik hingga direstrukturisasi untuk mendukung

tujuan itu. Sebagai contoh, itu akan menjadi penting untuk mengumpulkan informasi mengenai

alamat fasilitas produksi, produk utama, dan jumlah pekerja. Dalam hal ini juga, seperti dalam

hal pencatatan pajak, peningkatan kerjasama antara badan-badan pemerintah diperlukan untuk

meningkatkan pencatatan usaha.

3.1.3 Berbagai sumber administratif

Dalam ketidakadaan sumber tunggal, suatu Pencatatan Usaha masih bisa diperbarui

menggunakan sumber berganda, dengan masing-masing sumber menyediakan informasi

mengenai beberapa establishmen yang hilang dari pencatatan. Suatu sistem pembaruan efektif

yang didasarkan pada sumber berganda akan membutuhkan kerjasama kelompok dengan suatu

kelompok kecil staf terampil yang mengerti sistem dan dapat membuat keputusan dengan tujuan

tertentu. Namun, ketika sumber berganda digunakan, tugas pembaruan lebih rumit dan akan

menyajikan penyelesaikan yang kurang memuaskan, untuk beberapa alasan :

Karena sumber yang banyak, secara khusus, akan menyebabkan kekurangan suatu

pengenal umum, lembaga statistik akan harus menyesuaikan berbagai sumber satu sama

lain dan pencatatan statistik dalam suatu prosedur sulit yang persoalan nya menjadi

keliru.

Pencatatan duplikat dapat timbul untuk establishmen satu dan sama dikarenakan

penyesuaian yang keliru.

Pencatatan statistik tidak bisa diharapkan untuk menyediakan ulasan lengkap karena tak

satu pun sumber menyediakan ulasan lengkap.

Dalam ketidakadaan data pajak, tidak ada sumber yang memungkinkan untuk dokumen

penutupan.

Cek lapangan, yang mahal, akan diperlukan untuk mengkonfirmasi apakah establishmen

memenuhi syarat untuk pencatatan.

8

3.1.4 Sensus Ekonomi

Hal ini umumnya diyakini bahwa suatu sensus ekonomi, melibatkan pemeriksaan door-to-door ,

menyediakan suatu daftar lengkap establishmen, walaupun dengan biaya tinggi. Namun,

masalah nya tidak sesederhana itu. Rekomendasi tahun 2008 mengenalkan catatan untuk

perhatian, yang menyebutkan bahwa pendekatan ini tidak akan menjumpai “tempat usaha yang

tidak dapat dikenali dan enterprise tanpa lokasi tetap”. Selain itu, pengalaman di beberapa

negara berkembang telah menunjukkan bahwa pemeriksaan door-to-door dapat menghilangkan

bagian penting establishmen yang dapat dikenali untuk alasan-alasan yang akan dibahas dalam

bagian 8. Mengingat biaya yang tinggi, suatu sensus secara nyata bukan suatu sumber praktis

untuk mengidentifikasi establishmen baru secara tahunan.

3.2 Sumber Data untuk Pengeluaran

Dokumentasi pengeluaran penting dalam berbagai hal entri. Untuk suatu kerangka survei usaha,

kegagalan untuk mendokumentasikan suatu entri berarti bahwa unit akan hilang dari

keseluruhan, sementara kegagalan untuk mendokumentasikan pengeluaran tidak mengarah

langsung ke cakupan kesalahan dalam survei. Jika prosedur survei yang tepat diikuti, penemuan

unit yang telah tutup dapat dengan mudah ditampung dalam sesuatu hasil yang besar. Namun,

suatu pencatatan yang berantakan dengan sejumlah unit tidak aktif tidak memuaskan untuk tiga

alasan :

Itu akan membingungkan pencacah ketika mereka pergi ke lapangan dan dapat

menyebabkan peningkatan jumlah kasus yang “tidak ditemukan”

Itu akan mengganggu efisiensi sampel yang didasarkan pada kriteria seperti kode-geo dan

ukuran

Tidak bisa menyediakan demografi usaha kecuali disesuaikan untuk pengeluaran

berdasarkan pada temuan survei sampel.

Kelebihan dan kelemahan berbagai sumber data sangat berbeda untuk pengeluaran dan untuk

entri. Sumber yang sangat efektif untuk pengeluaran, tetapi tidak ada gunanya untuk entri,

9

adalah umpan balik dari survei industri, terutama untuk SIT dengan cakupan lengkap (tidak ada

sampel) di atas ambang batas tertentu.

Sayangnya, masih banyak negara gagal untuk memanfaatkan sumber ini untuk

mendokumentasikan pengeluaran meskipun tersedia hampir tanpa biaya untuk negara-negara

yang mengandalkan kunjungan pencacah untuk melakukan SIT. Di banyak negara, lembaga

statistik hanya memperhatikan unit mana yang menanggapi atau tidak menanggapi SIT tetapi

tidak menanyakan secara teratur alasan tidak menanggapi – Untuk contoh, apakah establishmen

telah tutup, atau jatuh keluar dari lingkup, atau masih aktif namun hanya gagal untuk mengisi

formulir survei. Apa yang dibutuhkan adalah hanya suatu bentuk null respon untuk pencacah

mengisi apabila terjadi ketidakmampuan untuk memperoleh suatu kuesioner survei yang lengkap

dari establishmen. Pada prinsipnya, dua jenis alasan null mungkin bisa kembali digunakan :

Ketika kuesioner SIT disampaikan oleh pencacah, seperti halnya kasus di banyak negara,

jawaban null seharusnya diajukan sekali oleh pencacah untuk semua unit yang mana

kuesioner tidak dapat disampaikan. Ini mungkin karena unit secara permanen tutup,

tutup sementara, di luar lingkup, atau ditemukan duplikasi atau bergabung dengan unit

lain.

Pada unit dimana kuesioner SIT telah disampaikan oleh pencacah tetapi untuk respon

yang tidak dibatasi waktu, jawaban null seharusnya diajukan oleh pencacah. Bentuk ini

akan memberikan konfirmasi positif bahwa unit masih aktif namun tidak merespon, atau

akan menyebutkan alasan lain untuk nonrespon jika unit sudah tidak lagi aktif atau telah

jatuh keluar dari lingkup. Untuk non-responden aktif, hal itu juga seharusnya mungkin

untuk memperoleh perkiraan ketenagakerjaan dari penjaga keamanan atau tetangga.

Dalam praktik nya, beberapa negara telah memilih untuk lebih menggunakan jawaban null

tunggal untuk menutupi kedua kasus tersebut. Bentuk ini mencakup seluruh alasan yang

disebutkan di atas untuk kekurangan suatu kuesioner SIT yang lengkap. Suatu jawaban null

tunggal sangat cocok dalam kasus negara-negara yang kuesioner awalnya dikirim lewat mail

sehingga kunjungan pencacah, jika ada satu, terjadi hanya setelah unit gagal untuk merespon

permintaan melalui mail.

10

Bahkan jika bagian dari keseluruhan SIT tercakup pada suatu sampel dasar, SIT masih dapat

menyediakan cakupan yang baik untuk pengeluaran jika sampel diubah dan diputar dari tahun

ke tahun untuk menjamin pencakupan dari semua establishmen yang tercatat sekali dalam dua

atau tiga tahun, atau bahkan sekali dalam lima tahun seperti yang dilakukan di India.

Pencatatan pajak merupakan sumber data yang sangat baik untuk pengeluaran, karena akan

memperlihatkan ketika unit berhenti untuk memperoleh pendapatan atau penggajian atau

keluar dari pencatatan. Sumber lain yang cukup baik adalah suatu daftar industri atau konsumen

barang elektrik lain, tetapi ini adalah pokok dari beberapa kesalahan lantaran konsumen mungkin

terus mengkonsumsi barang elektronik dibawah tarif industri bahkan setelah suatu establishmen

telah tutup. Banyak sumber data administratif lain yang tidak cocok untuk mencatat

pengeluaran, karena mereka tidak memantau kegiatan yang sedang berlangsung dari unit

terdaftar.

Di beberapa negara, Pencatatan Usaha diperbarui dengan cara survei khusus terutama untuk

tujuan itu. Di beberapa negara maju, survei ini dilakukan melalui pos – suatu pendekatan yang

memungkinkan dimanapun perusahaan memiliki suatu catatan yang baik dalam menanggapi

pertanyaan pos. Di banyak negara transisi, suatu survei Pencatatan Usaha dilakukan melalui

kunjungan lapangan atau pos; tingkat respon sangat tinggi dikarenakan tradisi wajib melaporkan

oleh establishmen. Namun, di negara berkembang, survei pos sering memperoleh tingkat respon

yang sangat rendah.

Suatu pencatatan usaha tertata dengan baik termasuk catatan untuk establishmen dan

enterprise yang semula aktif serta untuk yang saat ini aktif. Dengan demikian, catatan untuk unit

yang keluar, seharusnya bagaimanapun juga, dihapus dari Pencatatan Usaha. Keluar dapat terjadi

karena berbagai alasan dan suatu Pencatatan Usaha membutuhkan kode status aktivitas untuk

berbagai aktivitas; ditutup permanen, ditutup sementara, keluar dari lingkup, duplikasi, dll.

Ketika duplikasi ditemukan, penting untuk menonaktifkan mereka dengan cara yang sistematis.

Di beberapa negara, masalah telah dilaporkan untuk establishmen yang tidak bisa ditemukan

selama pengisian lapangan SIT. Lembaga statistik mungkin segan untuk memperlakukan

establishmen sebagai yang ditutup sampai penutupan dapat dikonfirmasi. Kategori “tidak

11

ditemukan” adalah suatu pilihan tetapi lembaga statistik mungkin khawatir bahwa kategori ini

dapat disalahgunakan oleh pencacah yang gagal untuk mencari atau untuk masuk ke unit.

Namun, dalam ketiadaan kategori tersebut, pencacah akan bingung mengenai bagaimana

pengklasifikasian suatu establishmen yang mereka tidak dapat temukan di lapangan.

3.3 Sensus Establishment

Dengan memperhatikan peran suatu sensus establishmen atau sensus ekonomi dalam

menangkap entri dan pengeluaran, hal ini umumnya diyakini bahwa suatu sensus adalah suatu

“standar emas” statistik untuk mempopulasikan suatu Pencatatan Usaha dan bahwa satu-satu

nya kelemahan adalah biaya besar terutama dalam hal pembaruan tahunan. Namun, pada

kenyataannya, cakupan sensus tidak dapat diasumsikan menjadi lengkap.

IRIS 2008 menyebutkan bahwa suatu sensus akan kehilangan “tempat usaha yang tidak dapat

dikenali dan enterprise tanpa lokasi tetap”. Hal ini benar, namun masalah lain adalah bahwa

banyak tempat yang dapat dikenali tidak dijumpai oleh pencacah untuk alasan biasa – seperti

berikut :

Sulitnya untuk memasuki establishmen dimana penjaga keamanan diminta untuk

mengawasi pengunjung. Dalam hal ini, badan statistik dapat memiliki otoritas legal untuk

memasuki dan mengirimkan kuesioner, tapi mungkin dalam praktiknya, kurangnya

otoritas institusi untuk memanfaatkan otoritas legalnya.

Pencacah sensus, yang biasanya merupakan pekerja sementara dengan pengalaman yang

sedikit atau tidak ada pengalaman sebelumnya dengan badan statistik, mungkin

adakalanya mengabaikan tempat yang dikenali untuk alasan sendiri, melanggar perintah,

sementara pengawas, yang dapat menjadi pekerja permanen dari badan statistik, dapat

kekurangan alat untuk memantau pemenuhan dengan perintah. Resiko kegagalan

semacam ini sangat besar di kota besar, terutama ibu kota, dimana jumlah establishmen

sangat besar dan sumber daya yang dikerahkan untuk memeriksa tidak selalu memadai.

Penghilangan establishmen yang dapat dikenali oleh pencacah sensus telah diamati di beberapa

negara berkembang ketika hasil sensus dibandingkan dengan suatu Pencatatan Bisnis atau suatu

12

daftar administratif yang dapat diandalkan. Masalah dasar tampaknya kurangnya mekanisme

pengawasan yang baik untuk digunakan oleh pengawas. Suatu Pencatatan Usaha yang terawat

baik dapat menyediakan pengawasan dasar tetapi sering diabaikan sebagai titik awal untuk suatu

sensus establishmen.

Negara yang memperbarui pencatatan mereka diantara sensus menghadapi persoalan teknis

khusus dalam mengatur pengintegrasian dua sumber ketika mereka mengadakan sensus :

Teknik yang lebih diinginkan, tetapi jarang digunakan, adalah untuk membawa daftar

establishmen dalam pencatatan ke lapangan selama pencacahan. Ini akan memastikan

hubungan baik antara daftar sensus dan pencatatan lama sehingga sensus mengarah

pada penemuan-penemuan baru tanpa kehilangan informasi dalam pencatatan lama.

Selain itu, pendekatan ini akan mengidentifikasi pengeluaran secara sistematis. Namun,

dalam istilah pengelolaan, metode ini sangat mahal. Hal itu memerlukan pencatatan lama

yang diurutkan secara akurat berdasarkan daerah kecil dan pencacah seharusnya terlatih

dengan baik mengenai bagaimana menangani kemungkinan ketidaksesuaian di lapangan.

Teknik yang umum, tetapi kurang sesuai, adalah untuk turun ke lapangan dengan suatu

“daftar kosong” tanpa pencatatan lama. Dalam hal ini, pengawas akan kekurangan

mekanisme pengawasan untuk memeriksa kelengkapan pencacahan. Dengan demikian,

sensus akan menghasilkan suatu daftar baru seperti seharusnya, yang pada dasarnya,

lebih lengkap daripada pencatatan lama, tetapi dalam praktiknya, sering melewatkan

banyak establishmen dalam pencatatan lama. Setelah sensus, lembaga statistik akan

menghadapi dilema: mengabaikan pencatatan lama atau menggabungkan dengan

sensus? Jika diabaikan, banyak data penting, termasuk data longitudinal untuk

establishmen tertentu (melalui hubungan antara Nomor Identifikasi Establishmen (NIE)

yang lama dan yang baru), akan hilang. Jika digabung, markas besar akan menghadapi

pekerjaan setelah sensus yang berantakan dari pencocokan daftar baru terhadap

pencatatan lama dan salah satu juga akan menjadi mahal dalam hal pengelolaan.

13

4.0 Sumber Cadangan untuk Mengidentifikasi Establishmen Baru

Dua sumber yang disebutkan pertama dalam bagian 3.1 – pencatatan pajak dan daftar

administratif bebas pajak, tunggal – sangat memudahkan dalam tugas mengidentifikasi

establishmen dan enterprise baru. Jika Pencatatan Bisnis bergantung sepenuhnya pada satu atau

lain sumber, akan ada tanda pengenal umum antara Pencatatan Usaha dan sumber eksternal dan

akan sangat mudah untuk mengidentifikasi unit yang telah ditambahkan ke sumber eksternal

serta untuk memastikan apakah unit sudah ada atau belum dalam Pencatatan Usaha.

Pertanyaan berikutnya adalah apakah unit, jika tidak sedang dalam Pencatatan Usaha, haruskah

ditambahkan, dan jika demikian, informasi apa lagi yang diperlukan. Untuk entri dari pencatatan

pajak, status kegiatan yang baru saja diterima akan jelas dari data pajak tetapi masih mungkin

diperlukan untuk menghubungi establishmen untuk memperoleh informasi lebih lengkap

mengenai ukuran tenagakerja, jenis kegiatan, dan kontak rinci seperti nomor telepon dan orang

yang bisa dihubungi. Untuk entri dari daftar administrasi bebas pajak, tunggal, mungkin perlu

untuk menanyakan mengenai semua persoalan ini ditambah status kegiatan (beberapa

enterprise mungkin telah terdaftar tetapi tidak pernah menjadi aktif).

Keadaan beberapa daftar administratif menjadi lebih sulit. Untuk establishmen baru, sistem

pembaruan memerlukan ketersediaan daftar eksternal tahunan establishmen atau enterprise

dari sumber administratif, berdasarkan registrasi masing-masing sumber. Untuk sasaran efektif

establishmen baru, lebih disukai daftar eksternal yang hanya mencakup establishmen aktif,

menyediakan indikator ukuran dan aktivitas ekonomi, dan nama yang uptodate, alamat, nomor

telepon, dan alamat email. Sangat jarang untuk sumber eksternal memberikan semua data yang

diperlukan tetapi tersedia daftar dengan sebagian data yang dapat berguna kalaupun mereka

tidak sepenuhnya mematuhi kriteria tersebut. Contoh mengenai kesesuaian berbagai daftar

yang disebutkan dalam bagian 1 yang menggambarkan pengalaman Sri Lanka.

Beberapa negara menggabungkan dari berbagai sumber dengan data dari lapangan – baik dari

pengamatan sederhana oleh pencacah atau dari sensus establishmen. Untuk persoalan berbagai

sumber, sistem untuk mengidentifikasi establishmen baru melibatkan enam prosedur yang

berurutan :

14

1. Mengimpor, menguraikan, dan mengedit daftar eksternal ke suatu sistem terintegrasi.

Penguraian menyajikan nama, alamat dan nomor telepon, dll, untuk ditempatkan dalam

format umum. Pengeditan lebih lanjut (dengan panggilan telepon lanjutan dimana

dibutuhkan) dapat diperlukan untuk memberikan kode-geo dan memperjelas pertanyaan

mengenai alamat.

2. Pencocokan berfungsi untuk mengidentifikasi establishmen dalam sumber eksternal yang

sudah ditemukan dalam pencatatan inti atau dalam sumber eksternal lain.

3. Daftar kandidat yang tidak terduplikasi untuk tambahan ke pencatatan yang disiapkan

oleh seluruh establishmen yang terkonsolidasi dari daftar eksternal yang tidak sesuai

dengan pencatatan inti. Kandidat dikatakan tidak terdupliksi, karena dalam hal daftar

yang sesuai di berbagai daftar eksternal, hanya satu yang terpilih.

4. Dalam persiapan pemeriksaan lapangan, kandidat yang diprioritaskan didasarkan pada

berbagai indikator (sumber, ukuran, tahun dimana produksi dimulai, dll) yang diyakini

berkorelasi dengan kemungkinan yang memenuhi syarat untuk pencatatan. Kandidat

yang yang prioritas nya tinggi yang ditunjuk untuk pemeriksaan lapangan; kandidat yang

prioritasnya sedang dapat ditunjuk untuk pemeriksaan telepon; sementara kandidat

dengan prioritas rendah dapat diperiksa pada suatu sampel dasar atau tidak dapat

diperiksa sama sekali karena kurangnya sumber daya.

5. Pemeriksaan telepon dan lapangan dilakukan dan data dimasukkan untuk kandidat yang

berhasil dan tidak.

6. Langkah terakhir, dengan menyalin kandidat yang berhasil ke pencatatan, dapat terjadi

sekali setelah kandidat yang berhasil diperiksa untuk duplikasi yang mungkin dengan

pencatatan inti.

Sistem ini, didasarkan pada berbagai sumber, yang telah diuji dan diterapkan di Sri Lanka dan

Indonesia dan didirikan untuk keberhasilan dalam menemukan sejumlah besar establishmen

yang hilang dari pencatatan inti. Tetapi penggunaan berbagai sumber merumitkan tugas

pembaruan. Banyak penilaian dibutuhkan pada setiap langkah dalam hal : pemilihan sumber dara

eksternal; penyelesaian persoalan yang ambigu; dan pemilihan kandidat prioritas untuk

pemeriksaan lapangan. Sistem memerlukan pemantauan yang konstan oleh pimpinan dan

15

karena itu mahal dalam hal pengelolaan, lebih jauh daripada itu akan menjadi sistem yang

didasarkan pada suatu sumber tunggal. Ada juga resiko, bahwa perhatian pimpinan dapat goyah,

sistem dapat berhenti beroperasi dengan baik.

5.0 Teknik Matching (Pencocokan)

Sebuah sistem yang didasarkan pada berbagai sumber administrasi, akan memerlukan

matching(pencocokan) yang luas untuk mencegah dua jenis duplikasi: pengecekan lapangan unit

yang sudah di pendataan atau sumber lain; dan pengenalan duplikat unit menjadi data.

Pencocokan sangat difasilitasi oleh perangkat lunak yang dapat mengidentifikasi kemungkinan

kecocokan. Dalam konteks ini, penting untuk membedakan "matching" dan "blocking". Matching

terjadi ketika catatan dari dua daftar yang berbeda mengacu pada establishment dan enterprise

yang sama; sedangkan blocking adalah prosedur untuk menghubungkan catatan dalam satu

daftar dengan kemungkinan kecocokan dalam daftar yang sama atau dalam satu atau lebih daftar

lainnya.

Untuk daftar yang sangat besar, program yang cocok tersedia secara komersil dan dapat

dibeli tetapi, sedangkan untuk daftar yang lebih kecil tersedia pilihan lain yaitu dengan

menyertakan satu set rutinitas dasar yang cocok kemudian disesuaikan dalam aplikasi untuk

memperbarui daftar, seperti yang dibahas di bagian 14.

Pencocokan yang dipalsukan lebih ditakuti daripada kesalahan pencocokan, oleh

karena itu prosedur pencocokan harus menerapkan prinsip ini. Sebuah pencocokan yang

dipalsukan akan menyebabkan unit tidak ditambahkan ke registrasi (atau terlewati dalam

pengecekan lapangan untuk kemungkinan ada penambahan dalam daftar), sedangkan kesalahan

pencocokan hanya mengarah ke upaya sia-sia pemeriksaan lapangan unit yang sudah ada di data,

atau yang terburuk adalah adanya duplikasi entri dalam data. Duplikasi entri ketika ditemukan

bisa dibersihkan menggunakan prosedur yang dibahas pada bagian berikutnya.

Sebelum dilakukan pencocokan, penting untuk mengurai dan mengedit data dari

sumber eksternal dan mengubahnya menjadi format yang cocok untuk dilakukan pencocokan. Di

Sri Lanka, bahkan alamat pun diurai menjadi 8 komponen - nama jalan, nomor jalan , nama

16

gedung, nomor lantai, desa atau lingkungan, kota, kode pos dan field komentar. Nama diuraikan

untuk memisahkan akhiran (seperti Ltd) dan nomor telepon yang diurai menjadi kode area dan

nomor lokal.

Metode berikut telah ditemukan berguna dalam matching:

Inti dari sistem pendataan matching untuk string karakter adalah algoritma berdasarkan

analisis bigrams -pasangan huruf berurutan dalam string karakter. Kesamaan dari nama

establishment atau nama jalan- meskipun dengan variasi ejaan kecil- menyebabkan nilai

bigram tinggi dan skor tinggi pada Matching Likelihood Index (MLI).

Penting untuk mendapatkan skor MLI tinggi setiap kali ada kesepakatan tentang nama,

alamat, atau nomor telepon tunggal, meskipun dua variabel lain mungkin menunjukkan

sedikit atau tidak ada kesamaan. Hal ini memberikan manfaat dari keraguan untuk

kemungkinan matching -untuk diperiksa operator. Untuk alamat, kebingungan mungkin

timbul akibat cara yang berbeda dalam penulisan alamat untuk lokasi yang sama atau

inkonsistensi dalam geo-coding atau daftar alamat untuk pabrik dan kantor pusat. Dengan

memperhatikan kemungkinan frekuensi data entri error, akan lebih baik untuk

mengijinkan operator untuk mencoba mengurutkannya kemudian menyerahkan

keputusan pada program.

Penting untuk memberikan ijin operator menandai ketidak-cocokan dan kecocokan

sehingga pasangan yang masuk ke unit yang diblock karena tidak cocok tidak akan lagi

diperhitungkan. Namun, sistem juga harus mengijinkan operator mereview kembali jika

dibutuhkan saat ada kasus seperti itu.

Operator mereview tiap kasus dengan MLI tinggi dan menentukan apakah cocok atau

tidak atau kasus dipending untuk analisis lebih lanjut. Kasus yang dipending kemudian

dicetak dan dilanjutkan melalui telepon. Program untuk Srilanka yang diajukan tiap

minggu disusun sedemikian rupa untuk memudahkan pemrosesan kasus dengan MLI

tertinggi sebagai urutan pertama untuk menghilangkan kasus serupa pada kemungkinan

selanjutnya. Program juga didesain untuk memungkinkan pengawas mereview keputusan

staff sebelum diimplementasikan.

17

Keputusan pencocokan final harus diambil oleh staff, karena tidak banyak bukti yang

menjelaskan pengambilan keputusan sebaiknya dilakukan program computer. Pada kasus

yang rumit, staff dapat dengan cepat memutuskan nilai dari kecocokan dan melalui

telepon bukti-bukti yang ambigu bisa diklarifikasi.

6.0 Pemrosesan Kandidat untuk Tambahan pada pendataan

Dengan menggunakan catatan pajak, lembaga statistic dapat dengan mudah menandai

unit mana yang sudah ditambahkan sejak update Pencatatan Usaha terakhir dan menambahkan

unit baru dari catatan pajak ke Pencatatan Usaha, dengan jaminan unit tersebut tidak ada

duplikasi dan masih aktif. Catatan Pajak bisa juga menjadi Pencatatan Usaha namun dengan

penyaringan lebih lanjut untuk memutuskan apakah unit masuk ke pendataan (misal apakah unit

diatas batas yang ditentukan) juga penemuan adanya unit tambahan dari sumber lain yang

mungkin tidak tercover catatan pajak, seperti organisasi non-pemerintahan. Penting juga untuk

memeriksa jumlah karyawan dan produk utama melalui hubungan telepon atau kunjungan

lapangan.

Berlaku juga jika Pencatatan Usaha hanya bergantung pada daftar adsministrasi non-

pajak, lembaga statistic dapat mengidentifikasi unit yang sudah ditambahkan ke daftar sumber

stelah update Pencatatan Usaha terakhir dan unit dapat dijadikan kandidat tambahan ke catatan.

Lagi, penyaringan lebih lanjut bisa saja diperlukan sebelumnya untuk penambahan ke catatan.

Penting juga untuk memeriksa aktivitas keaktifan dan jumlah karyawan dan produk utama

melalui hubungan telepon atau kunjungan lapangan.

Setelah membuat daftar kecocokan dari berbagai sumber, masih ada set arsip dari

sumber eksternal yang tidak cocok dengan Pencatatan Usaha. Dengan mengeliminasi duplikasi

antar sumber-sumber eksternal, akan dapat dengan mudah dikonversi menjadi set arsip yang

tidak berduplikasi yang tidak cocok dengan Pencatatan Usaha. Kemudian diarahkan menjadi set

kandidat tambahan untuk Pencatatan Usaha. Dengan sebagian besar sumber adsministratif non-

pajak, penting untuk melakukan pengecekan lapangan kandidat apalagi dengan datadari sumber

eksternal yang tidak mendukung untuk mengkonfirmasi bahwa kandidat tersebut masih aktif dan

18

masuk ke Pencatatan Usahaatau menyediakan seluruh informasi yang dibutuhkan untuk entri

menjadi Pencatatan Usaha.

Dengan kandidat yang cukup banyak ketika berbagai sumber digunakan, akan sangat

mahal untuk dilakukan pengecekan lapangan. Dalam banyak kasus, akan lebih mudah untuk

distratifikasi terlebih dahulu berdasar kriteria yang ada korelasinya dengan kemungkinan yang

memenuhi syarat untuk data. Kriteria stratifikasi khusus termasuk sumber (bebrapa sumber

punya angka kesuksesan lebih tinggi dari lainnya), tahun pendataan di sumber eksternal, dan

indikator jumlah. Lapisan prioritas tertinggi yaitu pengecekan lapangan, kemudian pengecekan

melalui telepon untuk semua kasus yang tersedia nomor teleponnya, dan yang terendah adalah

tidak dilakukan pengecekan atau hanya dicek sample dasarnya, yang mana kandidat yang

memenuhi syarat akan dimasukkan ke frame tambahan. Frame tambahan ini dapat digunakan

untuk mewakili setidaknya sebagian dari unit yang terlewat dari Pencatatan Usaha.

Kapanpun pengecekan lapangan diperlukan, hasilnya harus dimasukkan ke system

untuk diupdate. Oleh karena itu dalam sistem perlu disediakan tempat untuk memasukkan data

semua kandidat- baik yang memenuhi syarat maupun tidak untuk Pencatatan Usaha. Data

kandidat yang tidak memenuhi syarat akan berguna pada tahun-tahun berikutnya untuk

penyelesaian dokumentasi sumber eksternal dan mencegah terjadinya pengecekan ulang. Arsip

unti yang memenuhi syarat akan disalin ke Pencatatan Usaha.

7.0 Ringkasan dari Pilihan-Pilihan dalam Membuat dan Memperbaharui Pencatatan Usaha

Ada banyak pilihan tergantung Negaranya, terutama Negara berkembang, dalam

membuat dan memperbaharui Pencatatan Usaha dan digambarkan di Tabel 1.

Sumber terbaik dalam pembuatan Pencatatan Usaha dan monitoring entri maupun

keluarannya adalah catatan pajak (kasus 1 di tabel). Tapi untuk membuat daftar yang mendukung

perstatistikan membutuhkan kerjasama tingkat tinggi antar-instansi dalam pemerintahan

nasional, juga disiplin tinggi dalam lembaga statistiknya (untuk menghindari adanya percabangan

dalam kepercayaan). Sayangnya, akses ke catatan pajak jarang tersedia di lembaga statistic di

negara-negara berkembang namun di Negara-negara maju justru digunakan secara luas.

19

Kemudian hal yang diinginkan selanjutnya adalah sebuah daftar adsministratif non-

pajak. pendataan tersebut dapat sangat berguna jika memberikan cakupan yang baik dan

termausk data esensial seperti alamat fasilitas produksi, indicator jumlah, dan indicator jenis

aktivitas yang dilakukan. Jika kerjasama antar instansti baik, instansi dengan daftar adsministratif

bisa menambahkan sejumlah pertanyaan untuk tujuan statistic. Contohnya lemabag statistic di

India menggunakan Pencatatan Usahayang tercatat di Departemen Kesehatan dan Keselamatan

(DHS). Pegggunaan satu sumber tidak memerlukan pencocokan. Namun bahkan daftar

adsministratis yang sudah baik pun memnungkinkan adanya kegagalan dalam keluaraannya

sehingga sumber lain mungkin dibutuhkan untuk tujuan tersebut. Seperti system campuaran di

case 5 tabel 1. Kemungkinan sumber lain yang dibutuhkan adlah Pencatatan Usahayang mana,

secara teori, punya potensi sebagai dasar Pencatatan Usahatapi jarang digunakan karena

kurangnya data yang relevan terhadap statistic di database yang dihimpun dari daftar usaha.

Tabel 1. Ikhtisar dari Pembaharuan Sistem dan Pencatatan Usaha

Sumber

Pembuatan

Sumber Entri

Sumber Keluaran

Keterangan

(A) (B) (C) 1 Catatan Pajak Catatan Pajak Catatan Pajak Efisien dan reliable untuk berbagai

tujuan. Termasuk semua enterprise; establishment baik yang mengidentifikasi maupun yang tidak. Akan mengidentifikasi perushaan baru atau yang sudah tutup baik permanen atau semnetara. enterprises. 2 Sensus

Establishment

Sensus Establishment

Sensus Establishment

Sensus menangkap sebagian besar, tidak seluruh establishment. Terlalu mahal jika tiap tahun.

3 Satu pendataan Adsministratif

Satu pendataan Adsministratif

Satu pendataan Adsministratif

Mungkin efektif untuk entrinamun tidak untuk keluarannya jika unit yang tutup tidak perlu lapor.

4 Banyak pendataan Adsministratif

Banyak pendataan Adsministratif

Banyak pendataan Adsministratif

Membutuhkan pencocokan sumber terhadap Pencatatan Usahasatu salma lain dengan resiko adanya kesalahan. Beberapa entri terlewat. Data keluaran mungkin tidak tersedia. ilable.

20

5 Satu pendataan Adsministratif

Satu pendataan Adsministratif

Survei Tahunan atau Survei Pencatatan Usaha

Punya kelebihan (3) dan efektif jika cakupan keluaran survei tahunan yang lengkap.

6 Banyak pendataan Adsministratif

Banyak pendataan Adsministratif

Survei Tahunan atau Survei Pencatatan Usaha

Menangkap banyak, namun tidak semua, entri dan efektif untuk keluarannya jika cakupan survei tahunan lengkap.

7 Sensus Ekonomi

Satu atau Banyak pendataan Adsministratif

Survei Tahunan atau Survei Pencatatan Usaha

Jika sensus yang sesuai dan sumber administrative reliable, keduanya akan saling melengkapi sehingga hasil daftarnya akan lebih legkap.

8 Satu atau Banyak pendataan Adsministratif

Sensus Establishment

Survei Tahunan atau Survei Pencatatan Usaha

Hasil yang kurang memuaskan dari penggunaan catatan pajak atau satu daftar

administrative adalah menggunakan sebuah system yang mengandalkan banyak daftar

administrative. System yang seperti itu akan membutuhkan pencocokan besar-besaran untuk

menghindari duplikasi dan penggunaan berlebihan dalam penilaian tiap langkah dari prosesnya.

Data lengkap dari keluaran biasanya tidak tersedia dari berbagai sumber (case 4) lembaga

statistic diahruskan menghasilkan dokumen keluaran bagaimanapun juga(case 6). Proses ini

mahal dan ada kemungkinan kegagalan. Di Negara berkembang tak ada pilihan lain selain

kurangnya akses ke catatan pajak atau satu sumber administrative non-pajak dengan cakupan

yang memadai.

Sensus establishment dapat menghasilkan daftar awal untuk pendataan namun tidak

mendukung untuk pembaharuan tahunan (case 2) karena alasan simple biaya. Selain itu, sensus

juga sering melewatkan sejumlah besar establishment, bahkan termasuk yang terkenal. Cakupan

bisa lebih lengkap jika pencacah membawa daftar yang ada ke lapangan untuk blok sensusnya

daripada membawa daftar kosong.

Kombinasi dari sensus berkala dan pembaharuan tahunan untuk daftar administrative

(case 7 & 8) bisa menghasilkan daftar yang lebih lengkap dari yang hanya dari sesnsu atau yang

21

hanya dari daftar administrative saja. Contoh terbarunya adalah proyek yang didukung UNIDO

untuk pembaharuan daftar industri di Srilanka.

8.0 Struktur Data dari Pencatatan Usaha

Struktur Data dari Pencatatan Usaha biasanya terbatas hanya beberapa topic:

Koordinat dari unit, termasuk orang yang dapat dihubungi.

Tanggal(biasanya cukup bulan dan tahun) idimulainya dan berakhirnya produksi yang

dijual. Juga tanggal kapan unit dimasukkan ke daftar dan sumber data eksternal dimana

unit ditemukan (missal daftar VAT, DHS, dll).

Karyawan (atau orang yang ada hubungannya) dan indicator jumlah lain. Data time series

untuk indicator jumlah mungkin disediakan. Konsep pekerjaan yang direkomendasi

adalah jumlah orang yang ada hubungannya.

Kode aktivitas dan kemungkinan beberapa kode jika ada aktivitas lain atau jika ada kode

di klasifikasi sebelumnya.

Status kode aktivitas, apakah establishment aktif, tutup permanen atau sementara, diluar

jangkauan, terduplikasi, dll.

Angka identifikasi saat itu juga, bersama dengan angka identifikasi sebelumnya, seperti

pendataan sebelumnya atau daftar sensus.

Koordinat dari unit bisa memakan sejumlah besar data lapangan:

Alamat yang dipecah jadi beberapa field, seperti di Srilanka.

Nomor telepon yang dipecah jadi kode area dan nomor local.

Kode wilayah untuk tiap unit. Di kebanyakan Negara, kode wilayah tersedia sampai

wilayah administrative terkecil. Secara prinsip, mungkin saja ditentukan kode untuk

subdivisi statistik(seperti wilayah pencacahan) dari wilayah administrative terkecil,

yang dalam kenyataannya jarang dilakukan establishment. Dalam kasus lain, ke-

konsisten-an dari system sulit diberlakukan. Jika sistem menyertakan wilayah

administrative terendah, akurasinya tergantung dari sebrapa baik pemahaman di

22

bagian pengelolaan establishment dan atau pencacah dari lemabga statistic

memikirkan juga lokasi dari tiap unit. Jika system menyertakan subdivisi dari statistic,

akan membutuhkan peta yang sangat-akurat dan up-to-date yang menunjukkan jalan

dan batas wilayah di area urban.

Untuk Negara yang tidak bisa menemukan establishment karena tidak cukupnya peta

atau alamat jalan, koordinat GPS yang menyediakan alamat yang reliable.

Untuk pendataan establishment, field terpisah dibutuhkan untuk nama kantor pusat,

alamat, dan nomor telepon. Tiap kantor pusat (termasuk usaha tunggal) harus

diperlakukan layaknya establishment terpisah.

Untuk pendataan yang berhierarki, menunjukkan establishment dan enterprise,

keduanya, dan crosslinknya, sebagaimana dinyatakan dalam rekomendari 2008,

cross-referensi juga akan mengisi data lapangan.

Beberapa data dukungan dari Survei Industri Tahunan(SIT) juga dibutuhkan:

Sebuah indicator apakah laporan dari establishment berasal dari establishment itu

sendiri atau oleh kantor pusat.

Sebuah indicator apakah establishment masuk sebagai sample SIT tiap tahun, jika

digunakan sample.

Sebuah time series dari perlakuan respon terhadap SIT(dan survei industry

lainnya).

Variabel proses untuk SIT yang dijelaskan di bagian berikutnya.

9.0 Proses Pembaharuan

Di banyak Negara berkembang,tidak ada Pencatatan Usahayang efektif, tapi ada

pendataan Industri, yang terpisah, dilakukannya pembaharuan daftar yang baik mungkin ada

atau juga tidak. Namun jika tidak dilakukan, masih ada SIT dan pembaharuan daftar industri

sebagai penunjang SIT. Pencacah lapangan bisa diperintahkan untuk melaporkan adanya

establishment baru dengan menyuruh mngisi daftar isian SIT. Pencacah bisa memperhatikan

establishment baru atau menanyakan establishment terdekat(sering disebut “snowball”, sering

23

digunakan sampling dari jaringan social). Sayangnya, pendekatan kasual seperti ini tidak efektif

untuk berbagai alasan:

Meskipun pencacah didesak untuk mengantarkan kuesioner survei ke semua

establisghment baru/ yang terlewat, pimpinan kurang alat untuk memeriksa pemenuhan

pencacah. Pencacah bisa dengan bebas gagal melaporkan usaha besar dan terkenal,

tanpa takut ditegur. Ketidakberadaannya dokumentasi dalam proses pencarian

establishment baru, tidak ada cara untuk mengetahui apakah pencacah sudah mengikuti

instruksi atau belum. Pencacah sendiri tidak mengetahui kapan dia menyelesaikan

kerjanya. System sangat tergantung dari motivasi pencacah, yang berbeda-beda.

Jika tidak jalur untuk melaporkan adanya non-respon baru, satu-satunya cara adalah

meminta establishment baru mengisi kuesioner survei tahunan. Jika gagal maka akan

tetap jadi tak terlihat bagi system statistic.

Pencacah dapat dinilai berdasarkan persentase target mereka(dikalkulasi dari pembagian

daftar pendataan yang ada) yang mereka sampaikan kuesioner SIT-nya. Jumlah

establishment baru tidak dimasukkan ke kriteria penilaian. Dalam kasus ini, pencacah jadi

malas melaporkan adanya establishment baru, yang biasanya susah diajak kerjasama,

karena berpikir mereka akan kembali lagi dan lagi sampai didapatkan kuesioner yang

lengkap.

Pencacah mungkin saja tidak mendapatkan bayaran apapun dari mencari atau

menemukan establishment baru, meskipun sering mendapat dari pekerjaan lapangan lain

dan termasuk penukaran pembayaran biaya waktu dan transport.

Jelas ini keuntungan bagi lembaga statistic untuk mengganti system harian seperti yang

dijelaskan diatas, dengan prosedur yang jelas berdasarkan daftar administrasi meskipun

datar tersebut banyak dan tidak lngkap. Penggunaan data administrative akan memberikan

kontrol lebih terhadap proses, juga menyediakan dasar untuk pendataan yang lebih lengkap.

24

10.0 Pembaharuan Sistem

Sebuah penerapan yang terintegrasi untuk pembaharuan pendataannya bisa sangat

membatu proses, terutama untuk berbagai arsip termasuk pendataan itu sendiri dan sumber

eksternal lain. Untuk yang skala kecil(sekitar ratusan unit), system seharusnya berfungsi

dalam LAN. System yang dibangun denga SQL dan .Net juga cukup bersahabat. Untuk system

yang berdasarkan berbagai sumber eksternal, 7 modul dasar dibutuhkan untuk mendukung

fungsi berikut:

1. Mendatangkan sumber data eksternal

2. Mengurai dan mengedit data dari sumber eksternal

3. Pencocokan sumber eksternal satu sama lain dan daftar inti

4. Formasi set yang tidak terduplikasi dari sumber eksternal yang tidak sesuai dengan

catatan dan fasilitas dalam memprioritaskan subset yang terpilih untuk pengecekan

laoangan maupun melalui telepon

5. Memasukkan data lapangan bagi kandidat dari pemeriksaan lapangan dan telepon dan

menyalinnya menjadi kandidat yang berhasil dimasukkan ke pendataan setelah

pengecekan duplikasi pertama.

6. Pengelolaan catatan, termasuk editing arsip, penambahan ad hoc arsip, dan laporan

komposisi pendataan.

7. Pengelolaan SIT.

11.0 Demografi Usaha

Pencatatan Usahayang tertata rapi, yang diperbaharui secara konsisten dari tahun ke

tahun, dapat dijadikan dasara yang reliable bagi statistic berkala dalam Demografi Usaha-

entri dan keluaran- dalam masalah jumlah unit dan tingkat penggunaan tenaga kerja, juga

ukuran distribusi pekerja berdasarkan aktivitas dan daerah. Statistic untu demografi usaha

menyediakan indicator yang berguna dalam kondisi usaha secara aktivitas dan daerah.

Sebaliknya, ketidakwajaran dalam time series di tabulasinya bisa menyediakan indicator yang

berguna dalam mengetahui kekurangan di proses pembaharuannya.

25

Dalam konteks demografi usaha, lembaga statistic harus memperdulikan aturan yang

bisa meningkatkan akurasi dari demografi usaha dan meminimalisir “kecampur-aduk-an”

yang terlihat dalam unit usaha, yaitu keberadaan keluaran dan entri yang dibuat-buat.

Panduan yang dikeluarkan oleh Komunitas Eropa (lihat catatan kaki 1, halaman 1)

menyelesaikan secara sistematik dengan “aturan berkelanjutan” untuk hal-hal berikut:

Ketika penutupan terjadi, bulan dan tahun penutupan harus dimasukkan ke Pencatatan

Usaha, sehingga penutupan berasal dari waktu yang tepat, bukan waktu pelaporan.

Data yang seperti itu akakn berguna dalam mengurangi aktivitas dimana dalam tahun

itu establishment masih sempat beroperasi.

Penting untuk memperhatikan angka identifikasi unit, dengan mengingat adanya

perubahan dari ID termasuk keluaran dan entri yang implisit. Jika angka identifikasi

yang ditentukan berdasar Standar Kalasifikasi Industri Internasional (ISIC) dan daerah

dan sub-daerah, tidak direkomendasi untuk melakukan perubahan pada angka ID

secara mayor pada produk maupun lokasinya. Penting, karena perubahan dalam ISIC

atau kode sub-daerah mungkin dibutuhkan jika terjadi kesalahan dalam penentuan

kode inisial.6 Oleh karena itu, jika ada perubahan kode BPS mengadopsi kebijakan

tahun 1990 yang mengatur bagaimana menentukan kode original dalam direktori

industry. Kode original ISIC digunakan sebagai bagian dari Angka Identifikasi

Establlishment (AIE) yang tidak berubah meski ISIC berubah.

Kebijakan Pencatatan Usaha yang jelas dibutuhkan ketika usaha berpindah tempat.

Perpindahan di daerah atau sub-daerah yang sama diperlakukan sebagai keluaran

atau entri yang implisit, atau Pencatatan Usaha masih lanjut menggunakan ID yang

sama meski sudah berpindah tempat. Ada pedoman dari EU yang membedakan

apakah perpindahan tersebut jauh atau tidak.7

Bagaimana dengan perubahan kepemilikan? Apakah Pencatatan Usaha akan tetap

menggunakan ID yang sama meski pemiliknya berganti? Ada 2 skenario, yaitu produk

utama masih sama atau berubah sama sekali dengan bergantinya pemilik.

6 European Communities (2003), Chapter 18 “The Treatment of Errors” dalam Pencatatan Usaha Eurostat: Manual Rekomendasi. 7 “Sudah sewajarnya dalam kelanjutan kriteria lokasi diberatkan, namun tidak bisa dijadikan kondisi absolut karena perpindahan jarak dekat di unit local ,mungkin terjadi tanpa ada kehilangan identitas.jika aktifitas yang sama dilakukan dengan pekerja yang sama dalam jarak dekat dari lokasi yang lama, perpindahan tersebut sama saja tidak fungsi local atau regional unit.”

26

12.0 Hierarki dan Riwayat

Sesuai dengan rekomendasi dari PBB, Pencatatan Usaha harus termasuk

enterprise juga establishment, dengan cross-link antar mereka. Perhatian lebih terhadap

data enterprise didukung oleh sumber data yang baik untuk data enterprise. Hal ini

kontras dengan data dari sensus establishment, yang mana tidak menyediakan cross-link

full untuk enterprise jika dilakukan pendatataan secara door-to-door, meskipun sensus di

desain dengan baik seharusnya menyediakan data komprehensif mengenai kantor

pusatnya juga.

Di banyak Negara maju, lembaga statistic melakukan survei pendataan riwayat

dari waktu ke waktu yang mana enterprise disuruh menyediakan data dari berbagai

establishment. Negara-negara berkembang mungkin ingin mencoba pendekatan serupa

untuk mengupdate Pencatatan Usaha karena akan sulit mengumpulkan data yang

konsisten untuk perusahaan yang mempunyai bawahan perusahaan sendiri.

Pedoman ISIC 3.1 memberikan instruksi yang luas tentang bagaimana

mengklasifikasikan establishment dan enterprise, mencakup establishment dengan lebih

dari satu kegiatan8. Sesuai dengan pedoman, “establishment adalah enterprise atau

bagian dari suatu enterprise, yang terletak di satu lokasi, dan dimana hanya satu (non-

tambahan) kegiatan produktif dilakukan atau dimana aktivitas produktif utama dihitung

sebagai nilai tambah.” Dibawah konsep ini, produk sekunder tidak harus dilaporkan

sebagai bagian penting dari total produksi. Oleh karena itu, bagaimanapun, stablishment

yang memproduksi beberapa produk, didekati dari konsep ini memerlukan profil

pengganggu untuk membagi banyak “unit lokal” (pabrik) kebanyak “establishment”

nasional dengan output dan input mereka sendiri. Pedoman ISIC 3.1 mengakui bahwa

setiap Negara harus memutuskan sendiri bagaimana jauh untuk memproses petunjuk ini.

Dalam prakteknya, beberapa Lembaga Statistik lebih bersedia daripada yang lain untuk

berinvestasi dalam upaya memisahkan unit local (seperti pabrik) kedalam satu aktivitas

establishment.

8 “Standar Internasional Klasifikasi Industry Dari Semua Kegiatan”, ISIC Rev 3.1, disampaikan oleh Persatuan Komisi Statistik Nasional, 5-8 maret 2002.

27

Beberapa Negara mundur dari beban Lembaga Statistik dan bisnis yang mencoba untuk

memecah unit local kedalam lebih dari satu establishment, masing-masing dengan

aktivitas utama yang berbeda dan setiap aktivitas dengan estimasi input terpisah. Di

USA dan Kanada, cenderung Lembaga Statistik menerima praktek bisnis. Biro Sensus

Amerika Serikat mengatakan bahwa establishment adalah “bisnis atau unit industri di

satu lokasi yang mendistribusikan barang atau melakukan jasa”.Statistik Kanada

mengatakan bahwa: “establishment adalah tingkatan dimana data akuntansi yang

dibutuhkan untuk mengukur produksi yang tersedia (input utama, pendapatan, gaji

dan upah). Dengan demikian badan tidak berupaya untuk menguraikan establishment

menjadi unit virtual terpisah berdasarkan aktivitas utama.

Sebaliknya, Statistik Eropa cenderung untuk menghindari istilah “establishment”.

Mereka lebih menyukai istilah “unit lokal” untuk menggambarkan apa yang dilakukan

Biro Sensus AS sebagai “establishment”. Eropa lebih cenderung disbanding rekan-

rekan mereka Amerika Utara untuk mengurai enterprise dan “unit lokal” menjadi

“jenis dari unit aktivitas” dan “jenis dari aktivitas unit lokal”. Ini tentu saja,

memerlukan kerjasama bisnis di praktek penurut pelaporan spesifikasi statistik.

Dalam praktik, perbedaan antara dua pendekatan untuk profil utama dampak dari

perlakuan aktivitas sekunder. Dalam pendekatan Amerika Utara, aktivitas sekunder

mungkin kadang-kadang akan dilaporkan secara terpisah (misalnya, formulir sensus)

tetapi input tidak akan dilaporkan secara terpisah untuk bebagai aktivitas utama dari

sebuah “establishment”. Dibawah pendekatan Amerika Utara, input dan output akan

dilaporkan terpisah untuk semua kesempatan. Masalah bagi Negara berkembang adalah

kenyamanan pelaporan terpisah dari ouput dan input adalah usaha ekstra untuk bisnis

dan Lembaga Statistik untuk melaksanakan profil tersebut.

28

Lampiran 1: Sistem untuk memperbarui pencatatan industry Sri Lanka

Industri manufaktur di Sri Lanka di estimasi pada tahun 2006 untuk menyumbang sekitar 18%

dari produk domestik bruto (GDP). Sensus Industri dilakukan pada tahun 1983 dan dilakukan lagi

pada tahun 2003/2004. Di decade intervensi, bagaimanapun perbaharuan pencatatan adalah

parsial dan sporadis. Pada 1999, Statistik industri perserikatan Bangsa-bangsa (UNIDO) mulai

menyediakan layanan penasihat pada statistik industri ke Departemen Sensus dan Statistik (DCS),

yang mempertahankan pencatatan industri dan melakukan survei tahunan dari industri, serta

tiga lembaga pemerintah lainnya yang terlibat dalam statistik industri (Departemen

Pengembangan industry (MID), Badan investasi (BoI), dan bank Sentral Sri Lanka). Karya ini awal

yang menyebabkan UNIDO mendukung proyek untuk memperbarui industry dalam dua tahap.

Pada 2002, sebuah proyek diluncurkan dengan tujuan untuk memperbarui

pencatatan wilayah barat, dimana terletak sebagian industry menengah dan besar.

Proyek berlangsung selama 15 bulan dan mengarah pada penemuan 700

establishment yang belum terjawab oleh pencatatan inti dan pembentukan sistem

prototipe untuk komputer yang memperbarui pencatatan di Dbase dan Visual Basic.

Pada 2005, tahap kedua dari proyek dimulai dengan tujuan untuk memperbarui

pencatatan diseluruh Negara. Proyek 24 bulan ini melibatkan penciptaan sebuah

system yang lebih lengkap dan dapat diandalkan untuk memperbarui pencatatan

dengan bantuan computer di SQL server dan .Net (dot net).

Pengalaman yang disajikan dibawah ini diambil dari sebuah makalah ketiga yang di

presentasikan pada konferensi internasional survei establishment (ICES). Ini disediakan untuk

kepentingan Lembaga Statistik yang ingin mulai memperbarui pencatatan mereka yang

menggunakan sistem berdasarkan sumber administratif.

A1.1 Pencatatan Inti

Pembentukan pencatatan inti dilakukan sebagai berikut:

Tahap pertama, pencatatan inti dari 1.451 establishment di provinsi barat sudah ada dan

ditingkatkan dengan ASI tahunan untuk data pekerja dan perilaku respon selama 12

tahun sebelumnya.

Tahap kedua, pencatatan inti diciptakan sebagai akibat dari sensus 2003/2004. Ini

dilakukan dengan mencocokkan data dari pencatatan pra-sensus dengan data sensus

dan gabungan dari catatan yang tak tertandingi. Pencatatan gabungan terdiri dari 5.235

establishment.

Pencatatan inti data menyediakan 100 variabel untuk setiap catatan, termasuk:

Nomor identifikasi, termasuk nomor ID untuk sensus industri 2003/2004 dan pencatatan

inti yang lama.

Status kegiatan, bulan dan tahun mulainya iklan produksi, bulan dan tahun penutupan.

3 kode ISIC dan produk utama.

29

Duapuluh variabel nama dan alamat perusahaan dan kantor kepala, ditambah tujuh geo-

kode. Alamat diuraikan kedalam 8 bagian, nama menjadi 2 bagian; penguraian ini

dirancang untuk memfasilitasi pencocokan. Variabel kelompok ini sudah mencakup geo-

kode.

20 variabel lain nya untuk telepon dan nomor fax, yang masing-masing diuraikan menjadi

dua bagian.

26 variabel tentang data historis untuk pekerja dan status respon ASI.

Tanggal untuk update pekerja baru dan status kegiatan.

Nama pemilik dan orang yang bisa dihubungi.

Data penggunaan kWh tahunan, berdasarkan catatan listrik yang sesuai dengan

perusahaan.

A1.2 Sumber eksternal

Untuk menemukan establishment baru dan yang tidak terjawab, Departemen sensus dan statistik

menggunakan empat sumber data eksternal, dengan kekuatan dan keterbatasannya sebagai

berikut:

Dewan investasi adalah sumber yang paling efektif. Badan, yang menyediakan pajak dan

konsesi lain bagi investor, memiliki daftar yang disetujui “proyek” (establishment

terpisah, untuk sebagian besar) dan mengetahui mana yang masih aktif. Alamat dan

nomor telepon up to date. Diantara calon BOI, 66 persen sukses di tahap 1 dan 64 persen

sukses di tahap 2.

Departemen pengembangan industri menyediakan data pencatatan establishment

dengan itu tapi, sayangnya, banyak catatan yang outdates, terutama status kegiatan dan

nomor telepon. Sumber effektif pada tahap 1; 47 persen calon sukses. Pada tahap 2,

sumber kurang effektif, hanya 33 persen sukses pada pemeriksaan lapangan dan 16

persen pemeriksaan telepon.

Dewan listrik Sri Lanka menyediakan data pelanggan industri. Data up to date untuk status

kegiatan tapi kebanyakan nomor telepon tidak ada. Nama perusahaan tidak reliable,

seperti hubungan pencatatan nama pemilik. Pada tahap 1, 45 persen calon sukses. Pada

tahap 2, 30 persen sukses pada pemeriksaan lapangan, dan 32 persen pada pemeriksaan

telepon. Pemeriksaan lapangan dan telepon menunjukkan beberapa daftar CEB yang

duplikat dengan pencatatan inti tapi fakta ini telah terjawab sejak pencocokan karena

nama perusahaan tidak konsisten.

Karyawan dana hemat cermat menyediakan data establishment ditutupi oleh sistem

JAMSOSTEK. Data mencakup nomor pekerja tapi bukan nomor telepon dan alamat yang

outdate. Ada kode kegiatan berdasarkan sistem pengkodean ad hoc. Kode telah

ditambahkan ke database lama setelah bergabung dengan perusahaan swasta yang

30

bekerja di luar sumber. Perusahaan ini tidak memiliki cukup data untuk kode pekerjaan

yang akurat dengan hasil bahwa kode tidak reliable. Sumber ditemukan paling efektif

pada tahap 1, dengan hanya 17 persen calon yang terbukti sukses di pemeriksaan

lapangan. Kebanyakan calon tidak sukses salah satunya tertutup atau diluar ruang lingkup

(non-industri). Sumber itu tidak digunakan lagi.

A1.3 Matching

Sumber eksternal menyediakan data format elektronik. Setelah mengimpor ke sistem DCS,

menguraikan dan mengedit, daftar dari sumber eksternal dicocokkan lagi dengan pencatatan inti

DCS. Pencocokkan dibantu computer. Program (pada tahap 2) peringkat kemungkinan cocok

menggunakan Matching Likelihood Index (MLI), seperti yang diusulkan oleh minggu (2007).

Operator meninjau kasus pemblokiran dan MLI yang tinggi dan mereka di klasifikasikan sebagai

cocok, tidak cocok atau tertunda. Kasus tertunda dicetak untuk di analisis lebih lanjut, sering

didasarkan pada informasi untuk menimbulkan panggilan telepon. Pencocokan selama tahap 2

dimulai dengan satu set 7.308 catatan dari sumber eksternal dan menyimpulkan dengan 4.913

catatan dari sumber eksternal yang tidak duplikat baik dalam pencatatan inti atau sumber

eksternal lain dan bisa dipertimbangkan sebagai calon pencatatan tambahan.

A1.4 Prioritasisasi Calon

Pengalaman menunjukkan bahwa calon dari sumber administratif tidak mungkin memenuhi

syarat untuk pencatatan berbagai alasan – misalnya, mereka mungkin tidak pernah memulai

bisnis, tertutup, atau keluar dari ruang lingkup. Oleh karena itu pemeriksaan lapangan harus hati-

hati terhadap calon sebelum menambahkan mereka ke pencatatan. Seperti dana tidak cukup

untuk pemeriksaan lapangan semua calon 4.913, kebutuhan untuk menerima dan memilih. Calon

terbagi menurut 3 kelompok prioritas, berdasarkan pertimbangan memenuhi syarat dari sumber

(BoI tertinggi), ukuran pekerjaan atau penggunaan kekuatan, dan tahun pencatatan (dengan

preferensi mendekati tahun terbaru).

Prioritas tertinggi calon (883) telah ditetapkan untuk kunjungan lapangan.

Prioritas medium calon (705) telah ditetapkan untuk pemeriksaan telepon.

Sisanya Prioritas terendah calon (3.328) tidak diperiksa karena kurangnya sumber daya.

Cara lain untuk memeriksa sampel mereka dan menggunakan hasil sebagai kerangka

sampel tambahan untuk pencatatan.

A1.5 Pemeriksaan lapangan dan telepon

Pemeriksaan lapangan dan telepon menuju penemuan 699 establishment, sama untuk 44 persen

pemeriksaan calon. Ini mencakup 282 establishment dengan lebih dari 100 pekerja; total

pekerjaan 134.000, dengan rata-rata 192 pekerja per establishment yang ditemui. Mungkin

paling mengejutkan temuan berasal dari usia distribusi penemuan. Sebagian memulai iklan

31

produksi sebelum 2001, hanya 29 persen yang memulai pada tahun 2003 atau setelahnya.

Indikasi ini banyak ditemukan mungkin di ruang lingkup waktu sensus.

Di suatu sistem yang matang untuk menemukan perusahaan baru, jaminan tidak ditemukan pada

establishment kecil. Keadaan ini bisa dicapai sekitar satu tahun jika diberikan cukup dana untuk

memeriksa semua “calon” untuk ditambahkan ke pencatatan. Dalam prakteknya, bagaimanapun

mungkin akan menghabiskan beberapa tahun untuk menjangkau Negara ini, keterbatasan

anggaran akan memaksa angka pemeriksaan calon tiap tahun. Maka, ketika ditemukan untuk

tahun sekarang adalah tabulasi untuk sistem yang matang, bagian yang besar harus memulai

iklan produksi terdekat. kebanyakan di temukan di Sri Lanka usulan jaminan sangat lama untuk

establishment yang tidak ditemukan mungkin sangat besar.

A1.6 Penutupan

Untuk survei tahunan industri (referensi tahun 2005), departemen sensus dan statistik biasanya

kuesioner diemailkan ke semua establishment pada pencatatan dan dengan di ikuti panggilan

telepon dan mengunjungi tempat yang non-respon. Form respon yang kosong digunakan untuk

mendokumentasikan alasan non-respon untuk 2.367 non-responden dan 271 kasus yang salah

satunya mendekati atau diluar ruang lingkup. Tingkat penutupan, hanya 5,5 persen, kecurigaan

rendah, terutama ketika dibandingkan dengan temuan dari pusat panggilan (lihat kebawah) itu

tentang 13 persen dari kontak establishment dengan telepon yang “tidak aktif”.

Form respon yang kosong harus diisi selama kunjungan lapangan; bagaimanapun, ada alasan

untuk kekhawatiran terhadap beberapa form yang diisi tanpa kunjungan lapangan, dalam kasus

yang tidak positif, bukti nyata mengenai establishment tetap beroperasi. Jika benar, ini berarti

banyak penutupan atau “diluar ruang lingkup” kasus sederhana tidak diamati.

A1.7 Pencatatan

Proses updating untuk referensi tahun 2005 dimulai dengan pencatatan inti 5.235 establishment.

Untuk ini ditambahkan 699 temuan, disaat 271 establishment tutup atau diluar ruang lingkup,

meninggalkan kenaikan bersih 428. Update pencatatan mencakup 5.663 establishment industri

dengan 20 pekerja atau lebih.

Ada diskusi mengenai kemungkinan publikasi direktori establishment industri, yang keduanya

akan menyediakan Layanan umum dan menarik perhatian publik yang menguntungkan untuk

DCS dalam mengupdate pencatatan. Bagaimanapun, departemen tidak dalam posisi untuk

melakukan ini dalam jaminan hukum kerahasiaan semua responden, termasuk establishment

industri.

A1.8 Angka Respon Rendah

Angka respon rendah merupakan masalah kronis untuk ASI di Sri Lanka, dengan hanya 42 persen

sampel establishment yang aktif merespon referensi tahun 2005. Dalam upaya untuk meningkat

angka respon, DCS menetapkan ASI sebagai pusat panggilan dengan bantuan dari proyek UNIDO.

32

Sekitar 3000 panggilan ditetapkan, kebanyakan establishment hanya menerima satu panggilan.

Sebagian besar dari mereka mengatakan bahwa mereka tak pernah menerima kuesioner yang

diemailkan oleh DCS; dalam kasus tersebut, kuesioner sudah dikirim kembali. Mengikuti pola

respon untuk panggilan yang diamati, 13 persen menolak untuk diajak bicara atau untuk

merespon survei, 20 persen merespon dengan pertanyaan agresif , 30 persen setuju untuk

merespon tetapi terdengar negative, sedangkan sisanya 37 persen setuju untuk merespon.

Mengingat prevalensi sikap negative, itu menyimpulkan bahwa DCS akan perlu menempatkan

rata-rata lima sampai tujuh panggilan per establishment ini memiliki dampak yang besar

terhadap angka respon.

A1.9 Aplikasi

Pada waktu tahap 2, sebuah aplikasi baru dibangun dengan software pribadi perusahaan,

berdasarkan SQL Server dan .Net. Sistem terbaru berfungsi sebagai LAN dan internet yang ramah.

Ada enam modul dasar yang mendukung fungsi-fungsi berikut:

1. Mengimpor 3 sumber data eksternal

2. Menguraikan dan mengedit sumber data eksternal

3. Mencocokkan sumber eksternal satu sama lain dan pencatatan inti DCS

4. Membentuk kumpulan masukan yang tidak duplikat dari sumber eksternaal dan

prioritasisasi dalam kumpulan untuk memilih orang-orang untuk pemeriksaan lapangan.

5. Mengentry data lapangan untuk calon dan salinan “calon yang sukses” untuk pencatatan

setelah pemeriksaan pertama untuk rangkapan.

6. Memanage pencatatan, termasuk mengedit catatan, catatan tambahan ad hoc, dan

laporan dari susunan pencatatan.

Jantung dari sistem pencocokan adalah berdasarkan analisis bigram algoritma – pasangan

berurutan huruf dalam karakter string. Kesamaan dari nama establishment atau nama tempat –

walaupun perbedaan sedikit ejaan – mengarah ke skor tinggi bigram dan dari situ skor matching

likelihood index (MLI) tinggi. Formula MLI adalah dirancang untuk memberikan manfaat dari

keraguan untuk setiap pencocokkan yang mungkin untuk memastikan kasus tidak akan

dipandang lebih oleh petugas. Sehingga, MLI yang tinggi bisa mencapai satu dari beberapa jalan:

dengan mempunyai nama yang mendekati-cocok, atau pencocokkan nomor telepon, atau alamat

yang mendekati-cocok (apakah kantor kepala atau establishment).

Petugas memeriksa setiap kasus dengan MLI yang tinggi dan menentukan apakah ini cocok, tidak

cocok, atau kasus pending untuk analisis lebih lanjut. Kasus pending dicetak untuk ditindak lanjuti

dengan telepon. Seperti yang diusulkan Weeks (2007), program tersruktur sedemikian rupa

untuk memfasilitasi proses dengan kasus MLI tertinggi pertama, dengan maksud untuk

menghapus kasus ini dari pertimbangan yang lebih lanjut. Program juga dirancang untuk

memungkinkan pengawas untuk memeriksa keputusan staf sebelum mereka menerapkannya.

33

Seharusnya aplikasi mengutamakan pengguna yang ramah, staf DCS bisa menyelesaikan proses

pencocokan hanya dalam beberapa minggu, jauh lebih cepat daripada tahap 1.

Keseluruhan sistem updating, dari deskripsi diatas, sekarang cukup baik ditetapkan, yang

dibangun dari dasar prototipe tahap 1, dengan spesifikasi rincian untuk elemen sistem yang perlu

ditingkatkan. Selama proyek tahap 2, bagaimanapun, masalah software sering menunda

pekerjaan di DCS. Selain itu, sistem pemeliharaan dan updating sekarang menjadi tantangan

utama bagi departemen, kurangnya programmer berpengalaman di .Net.

A1.10 Sensus Industri

Diwaktu antara akhir tahap 1 dan awal tahap 2 proyek, DCS melakukan sensus industri. Dalam

mempersiapkan sensus, ini mempertimbangkan ketersediaan nama satu persatu dengan daftar

establishment dari pencatatan yang lama tetapi ini tidak dilakukan karena kekurangan waktu,

kurang komprehensif dan geo-coding yang reliable untuk daerah yang kecil dimana merupakan

lokasi setiap establishment. Sensus menghasilkan daftar establishment dengan 20 pekerja atau

lebih ini lebih besar dari pencatatan pra-sensus, ini menandakan banyaknya perusahaan baru

yang ditemukan. Ketika, bagaimanapun, proyek UNIDO mendukung pencocokan pencatatan

lama dari 2.250 establishment terhadap daftar sensus 4.920 establishment, pekerjaan ternyata

menjadi lebih rumit daripada yang diantisipasi yang melibatkan ratusan panggilan telepon untuk

mengidentifikasi yang cocok dan yang tidak cocok. Pada akhirnya, DCS menemukan 375

establishment pada pencatatan yang lama tetap aktif di 2006 dan belum terjawab oleh sensus.

Yang lainnya 240 establishment yang lama tidak cocok dengan daftar sensus tidak bisa

dikonfirmasi aktif; setelah itu, memeriksa tempat 10 dari mereka menunjukkan bahwa 3 tetap

aktif di 2006 dan memenuhi syarat untuk sensus. Hal ini menunjukkan bahwa sensus mungkin

melewatkan sekitar 450 establishment dari pencatatan yang lama (termasuk kira-kira 75 dari

kelompok yang belum konfirmasi, berdasarkan 10 sampel pemeriksaan lapangan), sama untuk 9

persen dari daftar sensus dan 20 persen dari pencatatan yang lama itu sendiri sangat tidak

lengkap. Estimasi ini tentu saja tidak termasuk establishment yang terlewatkan pada pencatatan

yang lama dan sensus, banyak ditemukan saat updating tahap 2.

Mengingat bahwa tempat sensus dilakukan pencocokan 3 tahun setelah daftar sensus, itu

mungkin tidak lebih panjang dari meneliti mengapa sensus bisa melewatkan beberapa

establishment. Itu diduga bahwa enumerator sudah frustasi karena kesulitan memperoleh akses

ke establishment karena penjaga keamanan diperintahkan untuk mengusir pengunjung.

Sebagian besar establishment yang terlewatkan digaris bawahi pentingnya memanfaatkan data

dari pencatatan lama selama operasi sensus lapangan, karena ini merupakan poin pencocokkan

yang bisa dilakukan ditempat.

34

Lampiran 2: Screenshots dari Sistem Updating Pencatatan Di Sri Lanka

A2.1 Halaman Depan

35

A2.2 Blok Establishment sebagai kemungkinan pencocokkan, dengan Matching Likelihood Index.

36

A2.3 Rincian Blok Establishment

A2.4 Close-Up Opsi Pencocokkan