translatan ajur

5
Tahapan dalam pengujian sampel non metal 1. Tampilan / wujud / penampakan Tampilan harus diperhatikan sedetail mungkin dengan mikroskop kalauu perlu , amati apakah sampel tersebut crystalline atau amorphous ., apakah sampel bersifat magnetic , dan memiliki karakteristik warna atau bau Beebrapa zat berwarna disebutkan di bawah : *lihat di buku dan cantumkan Warna dari zat ketika dilarutkan ke air atau asam juga harus dicantumkan karena seringkali memberikan info yang berguna . contoh sampel yang berwarna ketika terlarut : *lihat di buku dan cantumkan Bahan harus dihaluskan menjadi bubuk halus sebelum melakukan tes di atas , tes ini memberikan info yang berguna dan berlangsung cepat (10-15 menit) dan jangan sampai dilupakan. 2. Pemanasan Diletakkan sejumlah kecil sampel pada tabung percobaan kering , sehingga tidak ada yang sisa yang menempel di dinding , tabung diposisikan hampir horizontal , suhu dinaikkan dan perubahan yang terjadi di catat 3. Warna Api Diletakkan sejumlah sampel (3-4 mg) dalam gelas arloji , basahkan sedikit dengan HCl konsentrasi rendah dan hubungkan sedikit sempel pada kabel platinum yang menuju dasar dari api pembakar Bunsen , cara lain adalah mencelipkan kawat platimun ke HCL lalu di lapisi sampel , dan selanjutnya kawt platinum yang terlapisi bisa dibakarrr~ warna api dapat menujukkan ciri dari beberapa elemen seperti pada table , dan campuran dapat dilihat degan jelas dengan spektroskop m cara lain yang kurang diminati adalaha melihat api melalui 2 lapis kaca kobalt dimana warna king dari api sodium

description

translatiyon

Transcript of translatan ajur

Page 1: translatan ajur

Tahapan dalam pengujian sampel non metal

1. Tampilan / wujud / penampakan Tampilan harus diperhatikan sedetail mungkin dengan mikroskop kalauu perlu , amati apakah sampel tersebut crystalline atau amorphous ., apakah sampel bersifat magnetic , dan memiliki karakteristik warna atau bau

Beebrapa zat berwarna disebutkan di bawah :*lihat di buku dan cantumkan

Warna dari zat ketika dilarutkan ke air atau asam juga harus dicantumkan karena seringkali memberikan info yang berguna .

contoh sampel yang berwarna ketika terlarut :*lihat di buku dan cantumkan

Bahan harus dihaluskan menjadi bubuk halus sebelum melakukan tes di atas , tes ini memberikan info yang berguna dan berlangsung cepat (10-15 menit) dan jangan sampai dilupakan.

2. Pemanasan Diletakkan sejumlah kecil sampel pada tabung percobaan kering , sehingga tidak ada yang sisa yang menempel di dinding , tabung diposisikan hampir horizontal , suhu dinaikkan dan perubahan yang terjadi di catat

3. Warna Api Diletakkan sejumlah sampel (3-4 mg) dalam gelas arloji , basahkan sedikit dengan HCl konsentrasi rendah dan hubungkan sedikit sempel pada kabel platinum yang menuju dasar dari api pembakar Bunsen , cara lain adalah mencelipkan kawat platimun ke HCL lalu di lapisi sampel , dan selanjutnya kawt platinum yang terlapisi bisa dibakarrr~

warna api dapat menujukkan ciri dari beberapa elemen seperti pada table , dan campuran dapat dilihat degan jelas dengan spektroskop m cara lain yang kurang diminati adalaha melihat api melalui 2 lapis kaca kobalt dimana warna king dari api sodium akan diserap dan warna milih unsur lain akan terlihat seperti pada table

4. Reduksi arang hitam ?a. panaskan sedikt sampel yang dimasukkan dalam arang yang berongga di “blowpipe flame?”b. sampel dicampur dengan Sodium Karbonat yang berjumlah dua kali lipat massanya dan dimasukkan pada arang yang berongga dan panaskan pada “reducing flame of the blowpipe”

Sodium karbonat akan mengubah garam metalik menjadi bentuk karbonatnya atau oksidanya pada pemanasan , dan reduksi terjadi lebihcepat dibandinkan jika hanya menggunakan arang saja seperti cara (a) , dan nantinya sodium karbonat akan bertinadak sebagai ‘Flux’ yang akan mencegah gumpalan logam yang dapat terbentuk dari oksidasi .

Page 2: translatan ajur

Dengan cara ini senyawa belerang akan tereduksi menjadi sulfida, residu yang ada dapat di larutkan dengan air dan di-‘kontak’-kan dengan koin “silver” dan akan didapat “silver sulphide” yang berwarna coklat atau hitam (reaksi hepar) , atau dapat di ekstarksi dengan sedikit air dan disaring dengan larutan “Sodium Nitroprusside” , warna ungu yang diadpat akan mengindikasikan adanya sulfur dalam senyawa.

c. larutkan senyawa yang tersisa dari tahap (b) dengan 1 atau 2 tetes larutan “Cobalt Nitrate” dan dibakar.*tabelssss*

5. Reaksi kelereng/gumpalan/bola kecil boraks Siapkan kelereng borak yang menepel pada kawt platinum dengan meneteskan kawat panas pada boraks dan dipanaskan sampai tidak berwarna dan transparan . beri sedikit sampel pada kelerang panas dan dipanaskan dengan api oksidasi , amati perubahan warna saat panas dan dingin , lalu panaskan dengan api reduksi dan lihat perbedaan warna saat panas dan dingin , kelereng berwarna dapat mengindikasikan beberapa unsur seperti besi , krom , mangan , kobaly dan nikel. Lihat table *tablessss*

6. Testing ion ammonia Didihkan sediit sampel dengan larutan “sodium hidroksida”, pembentukan ammonia ditandai dari munculnya bau dan perubahan warna pada kertas lakmus / litmus dan kertas saring yang direndam pada larutan ‘mercury(I) nitrate’ menandakan adanya garam ammonium

Note : blab la blab la , hati hati saja intinya , gunakan cara yang ditunjukkan untuk lebih aman .

Jika gas yang terbentuk dapat larut ke air , maka larutan perlu di test kembali , dari gambar tabung rang di modif itu dapat dipasang dengan tabung distilasi , dalam kasus ini ammonia yang ada dapat di serap oleh 3 – 4 mL air suling , setelah menambakan reagen Nessler endapan orange atau coklat menandakan ammonia . test ini sangat sensitive , hati hati dengan perasaannya

7. Reaksi dengan asam sulfat encer Reaksikan 0,1 g sampel dengan 2 ml asam sulfat encer di tabung reaksi dan perhatikan apakah ada reaksi saat suhu dingin , lalu hangatkan pelan pelan dan lihat effek yang ditimbulkan.

8. Reaksi dengan asam sulfat pekat Sedikit sampel (o,1 g ) denangan 1-2 ml asam sulfat direaksikan , dihangatkan pelan pelan , dan jauhkan mulut tabung reaksi dari penguji Karena dapat terjadi lebdakan (wow)

Jika sampel bereaksi denggan asam sulfat encer maka , penambahan asam sulfat pekat dapat menyebabkan reaksi hebat (wow) dan pembentukan gas yang cepat yang biasanya disertai dengan cipratan asam , baiknya menggunakan yang encer dulu , tambahkan sampel . tunggu reaksi selesai baru di beri yang pekat , beberapa hasil dapat dilihat pada table

Page 3: translatan ajur

*tabelsss`~~~~*

9. Pengujian nitrit atau nitrat Jika ammonium didapatkan dari test ke 6 , didihkan terus sampai ammonia tidak di deteksi lagi , lalu tambahkan sedikit ( o,1g) bubuk aluminium atau bubuk seng atau bubuk halus “Devarda’s alloy” pada larutan yang dingin , lalu panaskan pelan pelan , jika ammonia terbentuk ( daru baunya , dari kertas lakmus ) maka kehadiran nitraat atau nitrit dapat dipastikan , kehadiran nitrit juga dapat dideteksi dengan reaksi dengan asam sulfat encer ( percobaan 7 ) , jika nitrit tidak terdeteksi maka hanya nitrat yang terdeteksi

Sianida , tiosianat , haxacyanferrat(II)s dan hexacyanoferrat(III)s juga mengandung ammonia dalam kondisi percobaan ini , namun reaksinya kadang berlangsung lebih lambat untuk anion yang dissebutkan tadi , butuh 5 menit perbedaan waktu untuk ammonia bisa di deteksi dari anion diatas , jika terdapat zat zat berikut maka harus di pisahkan denagncara : - Tambahkan ekstrak soda dengan silver sufat yang bebas nitrat - Panaskan sampai 60 derajat celciys- Kocok dengan penuh semangat (LeL) selama 3-4 menit - Dan saring endapan yang terbentuk - Hilangkan ion silbver berlebih dengan menambahkan larutan sodium hidroksida berlebih - Saring lagi endapan yang terbentuk - Keringkan endapan- Test dengan seng , alumminium dan devarda’s alloy - Jika terdapat sianida maka dapat diabaikan dengan menambahakn sedikit larutan merkuri(II)

klorida

10. Test borat/boraxBuat adonan dari sampel degan kalsium fluoride dan asam sulfat pekat , hubungkan dengan kawat platinum yang terhubung dengan api dari Bunsen , jika terjadi api hijau , yang menandakan boron trifluride , maka terdapat borat/borax pada sampel . barium dan ‘copper’ tidak akan menginterferensi test ini.

Selain cara itu , gunakan model (lihat buku ) menggunakan penutup karet , dan bagian pendek tidak boleh lebih lebar dari 0,5 mm dan panjang 3-4 cm ( yang pendek itu ) . Tabung reaksi kosong berfungsi sebagai perangkap Antara mulut dan tabung reaksi yang berisi larutan pada test nantinya untuk mencegah larutan mencapai mulut sehingga harus ditutup.

Masukka 0,1 g sampel pada tabung reaksi - Tambahkan 1-2 ml asam sulfat pekat dengan pipet - Diikuti dengan penambahan 5-6 ml methanol dalam porsi 1ml - Tiup perlahan sehingga udara mengarah kea pi Bunsen yang tidak berwarna - Jika terdapat borat maka api akan berubah warna menjadi hijau karena methyl borate

Copper and barium does not interfere.

Page 4: translatan ajur