Transformasi Ekonomi Menuju Indonesia Mandiri - ekon.go.id · devisa tetap memadai untuk pembayaran...

25
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA TRANSFORMASI EKONOMI MENUJU INDONESIA M A N D I R I MANADO, 27 OKTOBER 2018 https://ekon.go.id/ Kinerja Ekonom i Deregulasi Ekonom i Produktivitas Ekonom i Ekonomi Kreati f

Transcript of Transformasi Ekonomi Menuju Indonesia Mandiri - ekon.go.id · devisa tetap memadai untuk pembayaran...

KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIANREPUBLIK INDONESIA

TRANSFORMASI EKONOMI MENUJU

INDONESIA M A N D I R I

MANADO, 27 OKTOBER 2018

https://ekon.go.id/

KinerjaEkonomi

DeregulasiEkonomi

ProduktivitasEkonomi

EkonomiKreatif

OUTLINEKEMENTERIAN KOORDINATOR

BIDANG PEREKONOMIAN

REPUBLIK INDONESIA

PENCAPAIAN EKONOMI SAAT INI

DEREGULASI EKONOMI

PERBAIKAN PRODUKTIVITAS

PENGEMBANGAN SUMBER EKONOMI BARU

A

B

C

D

KinerjaEkonomi

DeregulasiEkonomi

ProduktivitasEkonomi

EkonomiKreatif

https://ekon.go.id/ 2/24

A. PENCAPAIAN EKONOMI SAAT INI

KEMENTERIAN KOORDINATOR

BIDANG PEREKONOMIAN

REPUBLIK INDONESIA

PERTUMBUHAN EKONOMI BERKUALITAS

SEKTOR EKSTERNAL TERJAGA

RASIO UTANG LUAR NEGERI AMAN

1.

2.

3.

https://ekon.go.id/

KinerjaEkonomi

3/24

PERTUMBUHAN EKONOMI DALAM TREN MENINGKAT DAN SEMAKIN BERKUALITAS

6,176,03

5,56

5,014,88

5,03 5,07 5,17

2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 Smt 1- 2018

Pertumbuhan Ekonomi(%, yoy)

3,794,3

8,38 8,36

3,353,02

3,61

2,88

2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 Sep-18

12,49

9,82

0,41

0,389

6,965,13

Tingkat Kemiskinan (%)

Rasio Gini (%)

Pengangguran (%)

Pertumbuhan ekonomi dan inflasi terjaga, diikuti dengan perbaikan indikator-indikator sosial

Sumber: Badan Pusat Statistik

2,82

2,4

3,75

-5

0

5

10

15

20

25

2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 Sep-18

Inti

Harga diatur pemerintah

Barang bergejolak

Inflasi (%, yoy) Inflasi (%, yoy)

4

https://ekon.go.id/ 4/24

110,1 112,8 99,4 111,9 105,9 116,4 130,2 114,8

14047

7500

9000

10500

12000

13500

15000

75,0

85,0

95,0

105,0

115,0

125,0

135,0

2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 Sept2018

Posisi Cadangan Devisa (Miliar Dolar AS)

Nilai Tukar Rupiah (Rata-rata) - rhs

1,7

-24,4

-29,1 -27,5

-17,5 -17,0 -17,3

-6,9

-13,7

0,19

-2,65

-3,19-3,09

-2,03-1,82

-1,71

-1,39

-2,63

-3,5

-3

-2,5

-2

-1,5

-1

-0,5

0

0,5

-33,3

-28,3

-23,3

-18,3

-13,3

-8,3

-3,3

1,7

2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 Smt I2017

Smt I2018

Transaksi Berjalan (Miliar Dollar AS) Transaksi Berjalan % PDB

SEKTOR EKSTERNAL MASIH TERJAGA

Di tengah kondisi ketidakpastian ekonomi global, sektor eksternal Indonesia juga mengalami tekanan. Namun cadangan

devisa tetap memadai untuk pembayaran utang luar negeri dan stabilisasi nilai tukar. Kendati mengalami pelebaran, defisit

transaksi berjalan Indonesia masih berada pada rentang aman.

https://ekon.go.id/

Sektor eksternal mengalami tekanan, defisit transaksi berjalan masih aman

2

5/24

179,4

181,3

2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 Agt2018

Swasta Pemerintah dan Bank Sentral

56,32

304,40

2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 Agt 2018

Jk. Pendek Jk. Panjang

UTANG LUAR NEGERI MASIH AMAN

225,37 252,36 266,11 293,33 310,73 320,01 352,96 360,72

11,3411,98

5,45

10,23

5,93

2,99

10,30

5,14

0

2

4

6

8

10

12

14

0

50

100

150

200

250

300

350

400

2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017* Agt2018

ULN (Miliar Dolar AS) Pertumbuhan ULN (%)

Miliar USD

Miliar USD

https://ekon.go.id/

Utang Luar Negeri (ULN) relatif terjaga, tumbuh pada tren yang menurun. Berdasarkan komposisinya

sebagian besar adalah ULN jangka panjang

3

6/24

B. DEREGULASI EKONOMI

KEMENTERIAN KOORDINATOR

BIDANG PEREKONOMIAN

REPUBLIK INDONESIA

PAKET KEBIJAKAN EKONOMI

ONLINE SINGLE SUBMISSION (OSS)

1.

2.

https://ekon.go.id/

DeregulasiEkonomi

7/24

• Deregulasi• Percepatan Proyek

strategis• Mendorong

perumahan untukberpendapatanrendah

I• Program Penerbitan

Izin 3 jam • Penghapusan PPN

untuk industritransportasi

• Fasilitas LogistikTerpadu

II• Tarif Bahan Bakar

dan Listrik yang lebih rendah

• Penyederhanaan IzinLahan untukaktivitas Investasi

• MemperluasPenerima KreditUsaha Kecil

III• Sistem Upah yang

Adil, Sederhana dandapat diproyeksikan

• Kemudahan danketerjangkauanKredit Usaha Kecil

IV• Penurunan Pajak

Revaluasi Aset• Menghilangkan

Perpajakan Gandauntuk REITs

V

5 Nov 2015• Pengembangan KEK• Kemudahan Pasokan

Air• Penyederhanaan

Perizinan Imporuntuk produkFarmasi

VI 4 Dec 2015• Percepatan Proses

Sertifikasi Tanah• Insentif Pajak bagi

Industri Padat Karya

VII 21 Dec 2015• Kebijakan Satu Peta• Konstruksi Kilang• Insentif bagi Industri

Penerbangan

VIII 27 Jan 2016• Percepatan

Konstruksi untukInfrastruktur Kelistrikan StabilisasiHarga Daging

• Deregulasi padaSektor Logistik

IX 11 Feb 2016• Pemudahan

PembatasanInvestasi

X

29 Mar 2016• Insentif REITs Kredit

Usaha BerorientasiEkspor

• Indonesia Single Risk Management - ISRM

• PengembanganIndustri Farmasi

XI 28 Apr 2016• Penyederhanaan

Perizinan, Prosedur, Durasi dan BiayaMemulai Bisnis diIndonesia

XII

9 Sep 2015 29 Sep 2015 7 Oct 2015 15 Oct 2015 23 Oct 2015

24 Aug 2016• Percepatan

pembangunanperumahanterjangkau, denganmengurangi, mengintegrasikan, dan mempercepatproses perizinan

XIII

Hingga Agustus 2017, Pemerintah telah merilis 16 Paket Kebijakan Ekonomi denganmisi memberikan kemudahan berusaha dan meningkatkan daya saing nasional

10 Nov 2016• Peta Jalan Sistem

Perdagangan Nasional Berbasis Elektronik

XIV XV 16 Juni 2017• Memperkuat kelembagaan

Indonesia National Single Window

• Meningkatkan daya saingperusahaan penyedia jasalogistik

• Memberikan peluang pasarkepada pengusahapelayaran, Ocean Insurance dan pemeliharaan kapalnasional

XVI 31 Agustus 2017• Online Single Submission

1PAKET KEBIJAKAN

EKONOMI

https://ekon.go.id/ 8/24

106

91

72

2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017

Indonesia Thailand Vietnam

Philippines Malaysia Brunei

KEMUDAHAN BERUSAHA

Peningkatan rangking Ease of Doing Business (EoDB) dari yang

semula berada pada peringkat 106 pada EODB 2016, menjadi

peringkat 72 pada EODB 2018 (meningkat 34 peringkat dalam 3

tahun terakhir)

OSS (ONLINE SINGLE SUBMISSION)

Menggunakan satu portal nasional (oss.go.id), satu identitas

perizinan berusaha (NIB), dan satu format perizinan

berusaha (Izin Usaha dan Izin Operasional/Komersial);

Perizinan Berusaha diterbitkan berdasarkan Komitmen yang

harus dipenuhi oleh Pelaku Usaha;

Pemenuhan komitmen diselesaikan di K/L dan/atau Pemda.

Sistem OSS melayani lebih dari 1000 registrasi per-hari dan

menerbitkan NIB lebih dari 700 per-hari.

Sistem OSS memberikan layanan 24/7 (tetap menerbitkan

perizinan berusaha pada hari Sabtu, Minggu, dan hari libur)

KEMENTERIAN /LEMBAGA

DPMPTSP

BKPM

Pelaku usaha

✓ Nomor Induk

Berusaha

✓ Izin Usaha

✓ Izin Komersial/

Operasional

Pelayanan dalam rangka

pemenuhan komitmen izin

usaha/operasional

Validasi, integrasi

penerbitan standard,

pendaftaran produk dllPermohonan

Pengawalan end to end oleh SATGAS

ONLINE SINGLE

SUBMISSION (OSS)

Sumber World Bank Group (2018)

https://ekon.go.id/

Jumlah Total Rata-Rata

(Per Hari)

Registrasi 106.156 1.206

Aktivasi akun 79.636 905

Nomor Induk Berusaha (NIB) 64.055 728

Izin Usaha 47.827 543

Izin Komersial/Operasional 39.103 444

JUMLAH PELAYANAN OSS

9 JUL – 19 OKT 2018

OSS telah operasional dalam memberikan pelayanan

perizinan berusaha (NIB, Izin Usaha dan Izin

Operasional/Komersial) secara elektronik 24/7

2

9/24

C. PERBAIKAN PRODUKTIVITAS

KEMENTERIAN KOORDINATOR

BIDANG PEREKONOMIAN

REPUBLIK INDONESIA

1. KREDIT USAHA RAKYAT2. KETAHANAN ENERGI

(ELEKTRIFIKASI) 3. EBT & MANDATORI B-20

4. REFORMA AGRARIA 5. PEREMAJAAN SAWIT

RAKYAT

6. PENCEGAHAN KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN

7. KETAHANAN PANGAN 8. PENDIDIKAN VOKASI 9. PEMBANGUNAN

INFRASTRUKTUR PRIORITAS

10. KAWASAN EKONOMI KHUSUS

11. KEBIJAKAN SATU PETA

https://ekon.go.id/

ProduktivitasEkonomi

10/24

PENINGKATAN AKSES KESEMPATAN MELALUI KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) DAN PENINGKATAN INKLUSI KEUANGAN

Pemerintah telah berhasil meningkatkan akses pembiayaan untuk UMKM melalui KUR dengan realisasi penyaluran sebesar

Rp313,89 Triliun dan jumlah debitur mencapai 13,3 juta

JUMLAH DEBITUR (juta)

2015 2016 2017 2018

1,0 4,4 4,1 3,8

2015 2016 2017 s.d Sept’18 TOTAL

KUR Mikro 14,1 65,7 65,2 63,6 208,6

KUR Ritel/Kecil 8,7 28,6 31,2 36,1 104,6

KUR Penempatan TKI 0,005 - 0,3 0,4 0,705

TOTAL 22,805 94,3 96,7 100,1 313,905

Penyaluran KUR Berdasarkan Skema (Triliun Rp)

https://ekon.go.id/

TOTAL : 13,3 JUTA DEBITUR

Melalui program pengembangan inklusi keuangan untuk wanita dan kelompok masyarakat berpendapatan rendah, tingkat

inklusi keuangan Indonesia mengalami peningkatan dari 36% pada 2014 menjadi 48,9% pada 2017

20%

36%

48,90%

75%

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

2011 2014 2017 2019*

Kepemilikan Rekening Penduduk Dewasa di Indonesia

SINERGI DENGAN LEMBAGA NON BANK

KOPERASI SIMPAN PINJAM

PENINGKATAN INFRASTRUKTUR KEUANGAN INKLUSIF

PENINGKATAN KESADARAN DAN LITERASI MASYARAKAT

SERTIFIKASI HAK PROPERTI MASYARAKAT

1

2

3

4

5

6

INOVASI DALAM LAYANAN KEUANGAN

Strategi Percepatan Keuangan Inklusif

1

11/24

PERLUASAN AKSES TENAGA LISTRIK MELALUI PENAMBAHAN

KAPASITAS PEMBANGKIT DAN CAKUPAN PELAYANAN

61,32 62,76 64,44 65,61 67,1572,95

76,5680,51

84,3588,3 91,16 95,35 97,50 99,90

2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019

TARGET

Capaian Program 35 GW

35.435

MW17.403 MW

49%12.281 MW

35%

2.135 MW6%

1.002 MW3%

2.614 MW7%

REALISASI

53 55 60 61 66 62,4

2014 2015 2016 2017 TARGET 2018 REALISASI Q3 2018

Capaian Kapasitas Terpasang Pembangkit Listrik (GW)

Capaian Rasio Elektrifikasi (%) Perencanaan

Pengadaan

Kontrak/PPA

Belum Konstruksi

Konstruksi

SLO/COD/

Komisioning

REALISASI

Q3 2018

98,05%

Untuk menjamin ketersediaan tenaga listrik dan mendukung pertumbuhan dan

pemerataan ekonomi, program pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan 35

GW terus dilaksanakan penyelesaiannya.

Akses masyarakat terhadap tenaga listrik semakin membaik seiring dengan

perluasan dan peningkatan rasio elektrifikasi yang didukung dengan adanya

penambahan kapasitas pembangkit listrik, termasuk jaringan distribusinya.

https://ekon.go.id/

Rasio elektrifikasi meningkat mencapai 98,05% pada tahun 2018

2

12/24

Kebijakan Mandatori Biodiesel, dengan blending B15 dimulai

pada tahun 2014, terutama di sektor transportasi (PSO).

Namun dengan hilangnya subsidi BBN pada APBN-P 2015

pemanfaatan Biodiesel berkurang drastis.

Sejalan dengan ditetapkannya pemberian insentif dari BPDP-KS

yang efektif pada akhir Agustus 2015 maka pemanfaatan

Biodiesel meningkat kembali.

Pada 1 September 2018 dimulai perluasan B20 di luar sektor

transportasi (Non PSO), sehingga pemanfaatan Biodiesel akan

meningkat dan mengurangi impor solar.

PEMANFAATAN ENERGI BARU TERBARUKAN (EBT) UNTUK

PEMBANGKIT LISTRIK, TERMASUK BIODIESEL (B20)

59,2%

Batubara

12,3%

EBT Q3

2018

6,2%

BBM

22,3%

Gas Bumi

Pemanfaatan energi baru terbarukan di samping dapat

mengurangi emisi gas rumah kaca, juga dapat

meningkatkan ketahanan energi yang berkelanjutan.

https://ekon.go.id/

Pemanfaatan EBT di 2018 mencapai 12,3%, dan akan

terus ditingkatkan hingga mencapai target 23% di

2025 sesuai Rencana Umum Energi Nasional.

3

Pemerintah telah menetapkan implementasi mandatori Biodiesel

(B-20) pada PSO dan Non-PSO mulai tanggal 1 September 2018.

Ada 5 prinsip yang akan dijalankan yaitu:

(1) Tidak ada B-0, (2) Penerapan Sanksi Administratif, (3) Insentif

BPDP, (4) Kualitas FAME, dan (5) Adanya Customers Care.

B-0

13/24

14

RA dilakukan melalui legalisasi aset tanah masyarakat, redistribusi lahan, pemberian akses pemanfaatan lahan kehutanan

dengan skema perhutanan sosial dan moratorium perkebunan kelapa sawit

RA bukan hanya bagi-bagi lahan tetapi juga diberikan program pemberdayaan ekonomi seperti bantuan sarana produksi,

modal, pemasaran, dan keterampilan usaha.

*) Sumber data Dirjen Penataan Agraria, update realisasi hingga juli 2018**) Sumber data Dirjen Planologi Kehutanan, update realisasi hingga Juni 2018***) Sumber data Dirjen PSKL, update realisasi hingga Oktober 2018

REFORMA AGRARIA

Realisasi / Capaian

REDISTRIBUSI ASET

(4,5 Juta Ha)

LEGALISASI ASET

(4,5 Juta Ha)

TORA

(9 Juta Ha)Perhutanan Sosial

(12,7 Juta Ha)

Legalisasi Akses Kelola

(12,7 juta Ha)

Moratorium/Penundaan Izin

Perkebunan Kelapa Sawit

Evaluasi Izin Pelepasan Kawasan Hutan

untuk Kebun Kelapa Sawit

• Sertifikasi Tanah Rakyat melalui

PTSL sebanyak 7,12 juta

bidang* (1,78 juta ha)

• Sertifikasi tanah transmigrasi

sebanyak 26.904 bidang*

(38.255 ha)

• Ex-HGU dan Tanah Terlantar

sebanyak 270.300 bidang (202.311

ha)*

• Pelepasan Kawasan Hutan (PPTKH)

seluas 994.761 ha**

• Pulau Jawa (hutan yang

dikelola Perhutani) seluas

67.442,96 ha***

• Luar Pulau Jawa seluas

2.000.568,85 ha***

• Penundaan pelepasan bagi permohonan

baru/belum lengkap/tidak ada persetujuan prinsip

• Evaluasi atas pelepasan yang sudah terbit

• Pelepasan kebun sawit rakyat sepanjang

memenuhi persyaratan dalam rangka peremajaan

sawit rakyat

Legalisasi Aset Redistribusi Aset Akses Kelola Hutan Evaluasi dan Penundaan Izin Baru

KEBIJAKAN REFORMA AGRARIA DAN KEBERPIHAKAN

TERHADAP RAKYAT

https://ekon.go.id/

Reforma Agraria (RA) merupakan kebijakan afirmatif pemerintah dalam rangka pemerataan ekonomi

4

14/24

Dana PSR tersalurkan di Provinsi Sumatera Selatan, Sumatera Utara, Riau, Jambi, Bengkulu, dan Kalimantan Tengah.

Program PSR bertujuan untuk meningkatkan produktivitas CPO sawit rakyat (dari 2 ton/ha menjadi minimal 5 ton/ha) dan

dikelola secara berkelanjutan sesuai dengan prinsip-prinsip Good Agricultural Practices (GAP)

Progres Pencairan Dana Peremajaan (10 Oktober 2018)

Provinsi Sumatera Utara

Penyaluran Dana: Rp21,96 Miliar 1

Pekebun : 435 KK2

Luas Lahan : 878 Ha3

Provinsi Riau

Penyaluran Dana: Rp87,13Miliar 1

Pekebun : 1.409 KK2

Luas Lahan : 3.485 Ha3

Provinsi Sumatera Selatan

Penyaluran Dana: Rp181,61 Miliar1

Pekebun : 3.172 KK2

Luas Lahan : 7.262 Ha3

Provinsi Jambi

Penyaluran Dana: Rp29,39 Miliar1

Pekebun : 537 KK2

Luas Lahan : 1.174 Ha3

Provinsi Bengkulu

Penyaluran Dana: Rp4,97 Miliar 1

Pekebun : 149 KK2

Luas Lahan : 199 Ha3

Provinsi Kalimantan Tengah

Penyaluran Dana: Rp7,25 Miliar 1

Pekebun : 171 KK2

Luas Lahan : 290 Ha3

PROGRAM PEREMAJAAN SAWIT RAKYAT (PSR)

https://ekon.go.id/

Dana PSR yang sudah tersalurkan sebesar Rp 332 Miliar ke 5.873 rekening pekebun dengan total luas lahan 13.288 ha

5

15/24

• Sampai periode April 2018, telah dideteksi

kebakaran yang cukup banyak di 15 provinsi.

Hotspot yang terdeteksi melalui satelit NOAA

sebanyak 416 titik dan melalui satelit Terra Aqua

sebanyak 452 titik. Luas karhutla berdasarkan data

citra satelit, data hotspot, dan laporan ground check

s.d. 31 Maret 2018 seluas 15.884,93 Ha.

Pemerintah Dunia UsahaMasyarakat Bantuan dari Negara Donor

Luas Kebakaran Hutan Dan Lahan (Ha)

2015

2016

2017

2.6 juta ha

438 ribu ha

165 ribu Ha

Turun

94 %

Perbandingan Jumlah Hotspot berdasarkan Satelit NOAA

Sumber : Kementerian LHK 2018

2015 2016 2017

70.971 titik

2.844 titik

2.440 titik

Bersama-sama mengatasi kebakaran hutan dan lahan

• Kebijakan yang saat ini sedang didorong oleh

Kemenko Bidang Perekonomian yaitu

pencegahan Karhutla Berbasis Klaster, dimana:

KEBIJAKAN PENCEGAHAN KEBAKARAN HUTAN, KEBUN, DAN LAHAN

Dengan melibatkan empat pihak, jumlah titik api dan kawasan yang terbakar hanya 165 ribu hektar atau 5% dari luas kebakaran

hutan, kebun, lahan pada 2015 yang saat itu mencapai 2,6 juta hektar

Perusahaan-perusahaan pemilik konsesimemiliki kewajiban untuk melakukan

pembinaan dalam radius tertentu.

Monitoring dan evaluasi terhadappelaksanaannya menjadi wajib untuk

terus dilakukan.

Pembiayaan program pencegahan karhutla di daerah memanfaatkan DBHDR sesuai PMK 230

Tahun 2017 tentang Penggunaan, Pemantauan& Evaluasi Dana Bagi Hasil SDA Kehutanan,

Dana Reboisasi.

6

https://ekon.go.id/ 16/24

INDEKS KETAHANAN PANGAN INDONESIA MEMBAIK

Index yang dibandingkan meliputi: keterjangkauan (Affordability), ketersediaan

(availability), kualitas dan keamanan (quality & safety) serta ketahanan dan sumber

daya alam (natural resources & resilience).

Keterjangkauan berkaitan upaya pemerintah terkait memotong rantai pasok yang

panjang, mengaktifkan Bulog sebagai off taker dan distributor produk pangan pokok.

Ketersediaan berkaitan dgn indikator ketersediaan penawaran (supply) yang terjaga.

Aspek kualitas dan keamanan berkaitan dengan standar nutrisi dan pengawasan serta

pengendalian impor.

Aspek ketahanan dan sumber daya alam berkaitan dengan lahan dan produksi.

49,2 50,7 53,6 53,2 54,8

72 74 71 6965

2014 2015 2016 2017 2018

INDEKS DAN PERINGKAT KETAHANAN PAN G AN IN DON ESIA

GFSI Rank

Rank Negara Score Rank Negara Score Rank Negara Score Rank Negara Score Rank Negara Score

1 Singapore 85.9 1 Singapore 94.3 3 Singapore 81.0 5 Singapore 78.1 3 Myanmar 69.6

6 Malaysia 68.1 6 Malaysia 71.4 6 Malaysia 64.1 7 Malaysia 70.5 4 Laos 69.0

8 Thailand 58.9 9 Thailand 64.5 9 Indonesia 58.2 9 Thailand 56.6 6 Thailand 66.4

11 Vietnam 56.0 11 Vietnam 58.9 10 Philippines 55.6 10 Vietnam 54.2 10 Cambodia 61.3

12 Indonesia 54.8 13 Indonesia 55.2 11 Thailand 54.7 11 Philippines 52.9 16 Vietnam 55.0

14 Philippines 51.5 16 Philippines 46.3 14 Vietnam 53.9 12 Myanmar 51.7 19 Malaysia 51.9

19 Myanmar 45.7 19 Cambodia 39.4 16 Myanmar 51.4 18 Indonesia 44.5 21 Philippines 51.0

21 Cambodia 42.3 21 Myanmar 37.0 21 Cambodia 47.8 21 Cambodia 34.5 22 Singapore 50.3

23 Laos 38.3 23 Laos 32.9 22 Laos 45.1 22 Laos 33.1 23 Indonesia 43.9

AffordibilityGFSI Availability Quality & SafetyNatural Resources &

Resilience

Perbandingan GFSI Score 2018 Negara ASEAN

https://ekon.go.id/

Ranking Global Food Security Index (GFSI) Indonesia membaik dari 72 (2014) menjadi 65 (2018) dari 113 negara

Sumber: The Economist Intelligence Unit.

Sumber: The Economist Intelligence Unit.

7

17/24

18PENDIDIKAN VOKASI

Keterangan : Capaian Tahun 2018 hingga bulan Oktober

K E L E M B A G A A N P E M A G A N G A N S TA N D A R K O M P E T E N S I

L I N K A N D M AT C HV O K A S I & D U D I

Sumber : Kemdikbud, Kemristekdikti, Kemnaker Sumber : Kemnaker Sumber : Kemnaker, KemdikbudSumber : Kemenperin

Melibatkan 415

Perusahaan

(2017) dan

mengalami

peningkatan 46%

menjadi 608

(2018)

1.245 SMK

Terlibat (2017)

dan meningkat

40% menjadi

1.753 (2018)

Peserta Diklat 3 in

1, sebanyak 25.712

orang (2015)

meningkat 215%

menjadi 81.157

orang (2018)

3.101 Perjanjian

Kerja Sama

Ditandatangani

SMK meningkat

12% dari 12.659

(2015) menjadi

14.218 (2018)

Politeknik

meningkat 38% dari

186 (2015) menjadi

258 (2018)

BLK meningkat

13% dari 265

(2015) menjadi

301 (2018)

LPK Swasta

Terakreditasi

meningkat 113% dari

2.021(2015) menjadi

4.324 (2018)

LSP P1 Pada

SMK meningkat

68% dari 469

(2015) menjadi

791 (2018)

9.710 Peserta

Program

Pemagangan

Bersertifikat

Peserta

Pemagangan

Dalam Negeri

meningkat 8%

dari 56.119

(2017) menjadi

60.467 (2018)

SKKNI ditetapkan

meningkat 15%

dari 624 (2017)

menjadi 719 (2018)

666 Lembaga

Sertifikasi

Profesi (LSP)

Terakreditasi

Guru

Produktif

meningkat

9% dari

52.692 (2016)

menjadi

57.276 (2018)

Retooling

Dosen

meningkat

61% dari

131 (2017)

menjadi 211

(2018)

842

Instruktur

Dilakukan

Upgrading

Melibatkan

1.051

Perusahaan

Dari 146

Kompetensi

Keahlian SMK,

Telah Disusun 69

Skema Sertifikasi

2.380

Peserta

Mengikuti

Pemaganga

n ke Luar

Negeri

Pendidikan dan Pelatihan Vokasi meningkat dari aspek kelembagaan, pemagangan, standar kompetensi, link and match vokasi

dengan Dunia Usaha Dunia Industri (DUDI)

https://ekon.go.id/

8

18/24

PERCEPATAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR DIPERLUKAN UNTUK MENINGKATKAN PELAYANAN KEPADA MASYARAKAT DAN DAYA SAING BANGSA

5.107

5.196

5.334 5.368

5.548

2013 2014 2015 2016 2017

Aku

mu

lasi

Pan

jan

gb

ero

pe

rasi

(km

)

441 km132

176

332

442

2015 2016 2017 2018

Aku

mu

lasi

Pan

jan

gb

ero

pe

rasi

(km

)

Ket: Hanya mencakup target program pembangunan 1.060 km sesuai

Renstra PUPR 2014-2019

310 km

Pembangunan Jalan Tol akan Mempercepat Waktu Tempuh Sehingga Menurunkan Biaya Logistik

Pembangunan Jalur Kereta Api akan Membantu Pemindahan Orang dan Barang antar Wilayah Lebih Efektif

1.655 1.655

2.021 2.065

2014 2015 2016 2017

Jum

lah

Pe

lab

uh

an

410

Pembangunan Pelabuhan untuk Mendukung Tol Laut

0

2

4

6

8

2015 2016 2017

Capaian

Jum

lah

Ban

dar

aB

aru

2

4

7

5

Pembangunan Bandara dilakukan untuk Mendukung Pariwisata Nasional

0

5.000

10.000

15.000

20.000

2015 2016 2017

Capaian

Pe

nin

gkat

an

SPA

M

(ltr

/dtk

)

7.350

11.130

17.003

9.653

Perluasan Layanan SPAM

Meningkatkan KesehatanMasyarakat

Ket: Jaringan Irigasi Permukaan, Rawa Air Tanah dan tambak

0

100.000

200.000

300.000

400.000

500.000

600.000

700.000

2015 2016 2017

Pe

nin

gkat

an

Jari

nga

nIr

igas

i(h

a)

273.532

412.193

639.936

366.404

Pembangunan Jaringan Irigasi

Diperlukan untuk Meningkatkan

Produktivitas Pangan

Percepatan pembangunan infrastruktur dapat terlaksana disetiap sektor, Jalan tol bertambah 310 km, Jalur KA

441km, 5 Bandara baru, 410 pelabuhan baru, 9.653 layanan SPAM, dan 366.404 jaringan irigasi

9

https://ekon.go.id/ 19/24

Pencapaian Kawasan Ekonomi KhususPENCAPAIAN KAWASAN EKONOMI KHUSUSPemerintah terus mengembangkan 12 Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) untuk mendorong kemudahan berusaha para investor di

destinasi pariwisata dan menghidupkan perekonomian daerah

10

https://ekon.go.id/ 20/24

KEBIJAKAN SATU PETA SALAH SATU PRA-SYARAT MENINGKATKAN KUALITAS

PERENCANAAN BERBASIS SPASIAL PERCEPATAN PROSES PERIJINAN DALAM PEMBANGUNAN

https://ekon.go.id/

Secara nasional 90% Informasi Geospasial Tematik (IGT) telah terintegasi dan siap untuk dimulai proses sinkronisasi

11

21/24

D. PENGEMBANGAN SUMBER EKONOMI BARU

KEMENTERIAN KOORDINATOR

BIDANG PEREKONOMIAN

REPUBLIK INDONESIA

EKONOMI KREATIF MENDORONG DAYA SAING EKSPOR

PENGEMBANGAN EKONOMI KREATIF: E-COMMERCE & FINTECH

https://ekon.go.id/

EkonomiKreatif

22/24

EKONOMI KREATIF SEBAGAI SUMBER EKONOMI BARU

POTENSI

EKONOMI

INDONESIA

KREATIF

KONTRIBUSI PDB EKRAF

TERHADAP PDB NASIONAL

Ekraf secara konsisten berkontribusi

terhadap PDB Nasional

Nilai ekspor ekraf terus meningkat selama

6 tahun, di mana nilai ekspor Indonesia

secara umum cenderung menurun

EKSPOR EKONOMI KREATIF 2010-2016

dengan jumlah yang telah

melebihi target RPJMN 2015-2019

yaitu 13 jt jiwa pada Tahun 2019.

TENAGA KERJA EKONOMI

KREATIF

Sumber: Bekraf dan BPS, 2017

54,96% dari total tenaga kerja ekraf

adalah perempuan, ekraf dapat

menjadi salah satu strategi untuk

mendorong inklusivitas

PEMANFAATAN MESIN/TEKNOLOGI CERDAS (SIBER/INTERNET)

INDUSTRY 1.0

Mechanization

INDUSTRY 2.0

Mass Production

INDUSTRY 3.0

Automation

INDUSTRY 4.0

Cyber Physical

System

Versi John Howkins

Ekonomi

PertanianEkonomi

Industri

Ekonomi

InformasiEkonomi

Kreatif

REVOLUSI

INDUSTRISumber: Aberdeen Essentials Group, 2017

REVOLUSI

STRUKTUR

PRODUKSI

Sumber: Ekonomi Kreatif: Kekuatan Baru Indonesia Menuju 2025, 2014

PERLU DISIAPKAN PENGEMBANGAN INDUSTRI BERBASIS “BRAINWARE”

(IDE DAN KREATIVITAS), YAITU INDUSTRI KREATIF DAN DIGITAL

2014EKRAFNON-EKRAF

92,57%

7,43%

2015EKRAFNON-EKRAF

92,61%

7,39%

2016EKRAFNON-EKRAF

92,56%

7,44%

Ekspor Ekraf Ekspor NonmigasTotal Ekspor

2015

2016

15,96 juta jiwa

16,91 juta jiwa

TUMBUH 5,95%

https://ekon.go.id/

Ekonomi Kreatif (Ekraf) memiliki daya saing dalam mendorong ekspor Indonesia ketika ekspor di

sektor lainnya cenderung melemah

1

23/24

PENGEMBANGAN EKONOMI KREATIF : e-Commerce dan FinTech

E-commerce telah dimanfaatkan untuk peningkatan kualitas makers dan perluasan akses pasar

DUKUNGAN PEMERINTAH

PERPRES NO.74 TAHUN 2017Peta Jalan Sistem Perdagangan Nasional Berbasis Elektronik (Road Map E-commerce)

Tahun 2017-2019

8 PILAR PETA JALAN E-COMMERCE

pendanaan

%perpajakan perlindungan

konsumenpendidikan dan

SDMinfrastruktur komunikasi

keamanan siber

logistik

28|Proses pembahasan

13 |Selesai

17|Berjalan

4 |Belum dibahas

P E R P R E S 7 4 / 2 0 1 7 : 6 2 K E L U A R A N

CAPAIAN PER PILAR [UPDATE 20 SEPTEMBER 2018]

sudah menerapkan

belum menerapkan

50,87%

49,13%

PENERAPAN E-COMMERCE OLEH PERUSAHAAN

EKONOMI KREATIF

Sumber: Bekraf dan BPS, 2017

TOP 5 PERUSAHAAN EKRAF YANG MENERAPKAN

E-COMMERCE BERDASARKAN PROVINSI

1. DI Yogyakarta (75,70%)

2. Banten (69,64%)

3. Jawa Tengah (65,97%)

4. Lampung (65,48%)

5. Kalimantan Timur (63,66%)

Fintech telah mendorong inklusi keuangan pelaku ekonomi kreatif

PENDANAAN EKONOMI KREATIF

Sumber: Bekraf dan BPS, 2017

PERLU ALTERNATIF PENDANAAN

bagi pelaku kreatif dengan aset tak

berwujud, cashflow fluktuatif, tidak

memiliki kolateral

Modal sendiri 92,37%24,44%0,66%

Perbankan

PMV

POJK NO. 77/POJK.01/2016Layanan Pinjam Meminjam Uang Berbasis

Teknologi Informasi

DUKUNGAN PEMERINTAH

POJK NO. 13/POJK.02/2018Inovasi Keuangan Digital di Sektor

Jasa Keuangan

▪ 67 perusahaan terdaftar per 4 Sept 2018

▪ Akumulasi Jumlah Pinjaman Juli 2018:

Rp 9,21 T >> meningkat 259,36% ytd

FINTECH DI INDONESIA (OJK, 2018)

REVOLUSI INDUSTRI 4.0 DAN EKRAF

Revolusi industri 4.0 dapat

mendorong inovasi pelaku ekraf

melalui pemanfaatan teknologi

DUKUNGAN PEMERINTAH

MAKING INDONESIA 4.0 (strategi dan peta jalan Revolusi Industri

4.0 Indonesia)

3D Printing Cloud Computing

Artificial Intelligent

https://ekon.go.id/24

2

24/24

KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIANREPUBLIK INDONESIA

KESIMPULAN:

▪ Ekonomi makro Indonesia SEHAT, dengan fundamental ekonomi yang KUAT. Sebagian besar Indikator Makro ekonomi mengalami PERBAIKAN, di tengah-tengah ketidakpastian global.

▪ Yang diperlukan adalah MELANJUTKAN secara konsisten TRANSFORMASIEKONOMI, dengan mendorong di sisi Supply-Side (Infrastruktur, Logistik,Industri, Teknologi, SDM dll) yang akan meningkatkan di sisi produksi(supply), sambal tetap menjaga di sisi Demmand-Side (Moneter, Fiskaldll) untuk tetap menjaga di sisi konsumsi, guna mendorongperekonomian Indonesia yang terus: Tumbuh, Kuat, Reformed danResilient.