Transfer Pricing Course - muhariefeffendi.files.wordpress.com · lain yang dapat mengembangkan...

142
1 ANGGARAN

Transcript of Transfer Pricing Course - muhariefeffendi.files.wordpress.com · lain yang dapat mengembangkan...

Page 1: Transfer Pricing Course - muhariefeffendi.files.wordpress.com · lain yang dapat mengembangkan kapasitas organisasi dalam pelayanan. ... •06 Kesehatan •07 Pariwisata dan Budaya

1

ANGGARAN

Page 2: Transfer Pricing Course - muhariefeffendi.files.wordpress.com · lain yang dapat mengembangkan kapasitas organisasi dalam pelayanan. ... •06 Kesehatan •07 Pariwisata dan Budaya

2

Agenda

Anggaran Sektor Publik 1

Jenis Anggaran 2

Pendekatan Penganggaran 3

Diskusi 4

Page 3: Transfer Pricing Course - muhariefeffendi.files.wordpress.com · lain yang dapat mengembangkan kapasitas organisasi dalam pelayanan. ... •06 Kesehatan •07 Pariwisata dan Budaya

3

Perbedaan antara Akuntansi Manajemen dengan Akuntansi Keuangan

Akuntansi Manajemen

• Untuk pihak internal

• Laporan Keuangan prospektif untuk perencanaan

Akuntansi Keuangan

• Untuk pihak eksternal

• Laporan Keuangan historis dan retrospektif

Page 4: Transfer Pricing Course - muhariefeffendi.files.wordpress.com · lain yang dapat mengembangkan kapasitas organisasi dalam pelayanan. ... •06 Kesehatan •07 Pariwisata dan Budaya

4

Keterkaitan antara Anggaran dan Akuntansi Manajemen

• Bagian yang tidak terpisahkan antara perencanaan dan pengendalian.

• Dua jenis aktivitas perencanaan, yaitu:

– Perencanaan Strategis

perencanaan untuk tujuan dan sasaran yang bersifat mendasar.

sangat penting untuk menentukan tujuan organisasi secara keseluruhan.

– Perencanaan Operasional

perencanaan yang penting untuk mengimplementasikan tindakan yang diperlukan untuk mencapai tujuan dan sasaran yang bersifat fundamental tersebut.

Page 5: Transfer Pricing Course - muhariefeffendi.files.wordpress.com · lain yang dapat mengembangkan kapasitas organisasi dalam pelayanan. ... •06 Kesehatan •07 Pariwisata dan Budaya

5

Keterkaitan antara Anggaran dan Akuntansi Manajemen…cont’d

Proses Akuntansi Manajemen di Sektor Publik

Lima tahap penting dalam proses perencanaan dan pengendalian: – Perencanaan strategis – Perencanaan operasional – Proses penganggaran – Pengendalian dan pengukuran – Pelaporan, analisis, dan umpan balik

• Informasi akuntansi dalam proses perencanaan – Informasi Rutin vs Adhoc

– Kuantitatif vs kualitatif

– Formal vs Informal

Page 6: Transfer Pricing Course - muhariefeffendi.files.wordpress.com · lain yang dapat mengembangkan kapasitas organisasi dalam pelayanan. ... •06 Kesehatan •07 Pariwisata dan Budaya

6

Keterkaitan antara Anggaran dan Akuntansi Manajemen…cont’d

Bagan Proses Akuntansi Manajemen di Sektor Publik

1. Perencanaan Tujuan Dasar (strategis)

2. Perencanaan Operasional

3. Budgeting

4. Pengendalian dan Pengukuran

5. Pelaporan, analisis, dan Umpan Balik

Revisi Tujuan

Revisi Perencanaan Operasional

Revisi Budget

Action

Page 7: Transfer Pricing Course - muhariefeffendi.files.wordpress.com · lain yang dapat mengembangkan kapasitas organisasi dalam pelayanan. ... •06 Kesehatan •07 Pariwisata dan Budaya

7

Siklus Perencanaan dan Pengendalian Manajemen

• Perencanaan Operasional – Merinci tujuan dasar dalam bentuk serangkaian target yang harus

dicapai dan kegiatan yang akan dilaksanakan. – Waktu bervariasi antara satu 10-20 tahun kedepan. – Financial dan non financial terms.

• Budgeting – Identifikasi atas kegiatan jangka pendek, yang diwujudkan dalam

financial terms menjadi anggaran/budget

• Pengendalian dan Pengukuran – Membandingkan hasil yang dianggarkan dan hasil sebenarnya – Pada sektor publik, output measurement lebih sulit dilakukan

dibandingkan dengan input measurement

• Pelaporan, Analisis, dan Umpan Balik – Deviasi yang ada dilaporkan sebagai alat umpan balik

Page 8: Transfer Pricing Course - muhariefeffendi.files.wordpress.com · lain yang dapat mengembangkan kapasitas organisasi dalam pelayanan. ... •06 Kesehatan •07 Pariwisata dan Budaya

8

Manajemen Akuntansi dan Perencanaan

• Investment Appraisal • Anggaran dan Perencanaan Keuangan

– Perencanaan Keuangan – Perencanaan Modal – Perencanaan Pendapatan

• Financial Modeling • Target dalam Anggaran dan Perencanaan

– Financial Management Initiatives (FMI) – Next Step Initiative

• Output Target • Performance Targets

– Efficiency – Quality of Service – Financial Performance

– Public Service Agreements – Best Value

Page 9: Transfer Pricing Course - muhariefeffendi.files.wordpress.com · lain yang dapat mengembangkan kapasitas organisasi dalam pelayanan. ... •06 Kesehatan •07 Pariwisata dan Budaya

9

Pengertian Anggaran

• The process of allocating resources to unlimited demands) (Freeman dan Shoulders (2003)).

• Pernyataan mengenai estimasi kinerja yang hendak dicapai selama periode waktu tertentu dalam ukuran finansial (Mardiasmo (2005)).

• Anggaran adalah rencana finansial yang menyatakan : – Rencana – rencana organisasi untuk melayani masyarakat atau aktivitas

lain yang dapat mengembangkan kapasitas organisasi dalam pelayanan.

– Estimasi besarnya biaya yang harus dikeluarkan dalam merealisasikan rencana tersebut.

– Perkiraan sumber – sumber yang akan menghasilkan pemasukan serta seberapa besar pemasukan tersebut.

Page 10: Transfer Pricing Course - muhariefeffendi.files.wordpress.com · lain yang dapat mengembangkan kapasitas organisasi dalam pelayanan. ... •06 Kesehatan •07 Pariwisata dan Budaya

10

Fungsi Anggaran

1. Alat perencanaan, agar organisasi tahu apa yang harus dilakukan dan ke arah mana kebijakan dibuat.

2. Alat pengendalian, untuk menghindari pengeluaran yang terlalu besar atau penggunaan dana yang tidak semestinya.

3. Alat kebijakan, agar organisasi dapat menentukan arah atas kebijakan tertentu.

4. Alat politik, Merupakan komitmen pengelola dalam melaksanakan program-program yang dijanjikan.

5. Alat koordinasi dan komunikasi, agar bagian/unit kerja yang lain dapat mengetahui apa yang harus dilakukan dan apa yang akan dilakukan.

6. Alat penilaian kinerja, merupakan ukuran apakah suatu bagian/unit kerja telah memenuhi target yang ditetapkan.

7. Alat motivasi, alat komunikasi yang dijadikan nilia-nilai nominal yang tercantum dalam target pencapaian.

Page 11: Transfer Pricing Course - muhariefeffendi.files.wordpress.com · lain yang dapat mengembangkan kapasitas organisasi dalam pelayanan. ... •06 Kesehatan •07 Pariwisata dan Budaya

11

Prinsip-prinsip Penyusunan Anggaran

1. Otorisasi oleh legislatif;

2. Komprehensif/menyeluruh;

3. Keutuhan, artinya semua penerimaan dan pengeluaran tercakup dalam satu dana umum;

4. Nondiscretionary apropriasi, jumlah yang disetujui legislatif harus termanfaatkan secara ekonomis.;

5. Periodik;

6. Akurat;

7. Jelas; dan

8. Transparan.

Page 12: Transfer Pricing Course - muhariefeffendi.files.wordpress.com · lain yang dapat mengembangkan kapasitas organisasi dalam pelayanan. ... •06 Kesehatan •07 Pariwisata dan Budaya

12

Jenis-jenis Anggaran

1. Berdasarkan jenis aktivitas, dibedakan menjadi anggaran operasional dan anggaran modal (current budget vs capital budgets)

2. Berdasarkan status hukumnya, dibedakan menjadi anggaran tentative dan anggaran enacted (tentative budget vs enacted budget)

3. Berdasarkan tujuan penggunaan dana, dibedakan menjadi anggaran dana umum vs anggaran dana khusus (general budget vs special budgets)

4. Berdasarkan jumlah appropriasi belanja, dibedakan menjadi anggaran tetap vs anggaran fleksibel (fixed budget vs flexible budget)

5. Berdasarkan penyusunnya, dibedakan menjadi anggaran eksekutif vs anggaran legislatif (executive budget vs legislative budget). Namun ada juga anggaran bersama (joint budget) dan anggaran komite (committee budget)

Page 13: Transfer Pricing Course - muhariefeffendi.files.wordpress.com · lain yang dapat mengembangkan kapasitas organisasi dalam pelayanan. ... •06 Kesehatan •07 Pariwisata dan Budaya

13

Anggaran Operasional dan Anggaran Modal

Anggaran Operasional (Current Budget)

Merencanakan kebutuhan sehari-hari dalam kurun waktu satu tahun.

Dikelompokkan sebagai revenue expenditure (Pengeluaran yang bersifat rutin dan jumlahnya kecil)

Anggaran Modal (Capital Budget)

Menunjukkan rencana jangka panjang dan pembelanjaan atas aktiva tetap

Page 14: Transfer Pricing Course - muhariefeffendi.files.wordpress.com · lain yang dapat mengembangkan kapasitas organisasi dalam pelayanan. ... •06 Kesehatan •07 Pariwisata dan Budaya

14

Anggaran Tentatif dan Anggaran Enacted

Anggaran tentatif (tentative budget)

Kemunculannya dipicu oleh hal-hal yang tidak direncanakan sebelumnya.

Tidak memerlukan pengesahan lembaga legislatif

Anggaran enacted (enacted budget)

Direncanakan kemudian dibahas dan disetujui oleh lembaga legislatif

Page 15: Transfer Pricing Course - muhariefeffendi.files.wordpress.com · lain yang dapat mengembangkan kapasitas organisasi dalam pelayanan. ... •06 Kesehatan •07 Pariwisata dan Budaya

15

Anggaran Dana Umum dan Anggaran Dana Khusus

Anggaran dana umum (general budget)

Untuk membiayai kegiatan pemerintahan yang bersifat umum dan sehari-hari.

Anggaran dana khusus (special budget)

Dicadangkan/dialokasikan khusus untuk tujuan tertentu,

Page 16: Transfer Pricing Course - muhariefeffendi.files.wordpress.com · lain yang dapat mengembangkan kapasitas organisasi dalam pelayanan. ... •06 Kesehatan •07 Pariwisata dan Budaya

16

Anggaran Tetap dan Anggaran Fleksibel

Anggaran tetap (fixed budget)

Apropriasi belanja ditentukan jumlahnya di awal tahun anggaran dan tidak bisa dilmpaui.

Anggaran fleksibel (flexible budget),

Jumlah aktual belanja dapat melampaui jumlah appropiasi belanja asalkan ada peningkatan jumlah kegiatan yang dilakukan.

Page 17: Transfer Pricing Course - muhariefeffendi.files.wordpress.com · lain yang dapat mengembangkan kapasitas organisasi dalam pelayanan. ... •06 Kesehatan •07 Pariwisata dan Budaya

17

Anggaran Eksekutif dan Anggaran Legislatif

• disusun oleh lembaga eksekutif (pemerintah)

Anggaran Eksekutif

(executive budget)

• disusun oleh lembaga legislatif tanpa melibatkan pihak eksekutif

Anggaran Legislatif

(legislative budget)

• disusun secara bersama-sama antara lembaga eksekutif dan legislatif

Anggaran bersama (joint budget)

• disusun oleh suatu komite khusus Anggaran komite (committee budget)

Page 18: Transfer Pricing Course - muhariefeffendi.files.wordpress.com · lain yang dapat mengembangkan kapasitas organisasi dalam pelayanan. ... •06 Kesehatan •07 Pariwisata dan Budaya

18

Siklus Anggaran

Persiapan

(Preparation)

Persetujuan

(Enactment)

Administrasi

(Administration)

Pelaporan

(Reporting)

Pemeriksaan

(Post Audit)

Page 19: Transfer Pricing Course - muhariefeffendi.files.wordpress.com · lain yang dapat mengembangkan kapasitas organisasi dalam pelayanan. ... •06 Kesehatan •07 Pariwisata dan Budaya

19

Siklus Anggaran I. Persiapan

Tahap-tahap dalam persiapan adalah sebagai berikut:

1. Menyiapkan format anggaran;

2. Mengajukan anggaran di unit masing-masing;

3. Konsolidasi anggaran masing-masing bagian/unit kerja;

4. Direviu dan diadakan dengar pendapat;

5. Persetujuan terhadap anggaran tersebut oleh kepala pemerintahan.

Page 20: Transfer Pricing Course - muhariefeffendi.files.wordpress.com · lain yang dapat mengembangkan kapasitas organisasi dalam pelayanan. ... •06 Kesehatan •07 Pariwisata dan Budaya

20

Siklus Anggaran II. Persetujuan Lembaga Legislatif

Tahapan – tahapan adalah sebagai berikut:

1. Anggaran yang telah disetujui oleh Kepala Pemerintahan diajukan ke lembaga legislatif.

2. Lembaga legislatif membahas dan mengadakan dengar pendapat (public hearing).

3. Berdasarkan tahap 2, lembaga legislatif menyetujui atau menolak anggaran tersebut.

Page 21: Transfer Pricing Course - muhariefeffendi.files.wordpress.com · lain yang dapat mengembangkan kapasitas organisasi dalam pelayanan. ... •06 Kesehatan •07 Pariwisata dan Budaya

21

Siklus Anggaran III. Administrasi

• Pengumpulan pendapatan yang ditargetkan maupun pelaksanaan belanja yang telah direncanakan.

• Selain itu, dilakukan juga proses administrasi anggaran berupa meliputi pencatatan pendapatan dan belanja yang terjadi.

Page 22: Transfer Pricing Course - muhariefeffendi.files.wordpress.com · lain yang dapat mengembangkan kapasitas organisasi dalam pelayanan. ... •06 Kesehatan •07 Pariwisata dan Budaya

22

Siklus Anggaran IV. Pelaporan

dilakukan pada akhir periode atau pada waktu-waktu tertentu yang ditetapkan

Bagian yang tak terpisahkan dari proses akuntansi yang telah berlangsung selama proses pelaksanaan

Page 23: Transfer Pricing Course - muhariefeffendi.files.wordpress.com · lain yang dapat mengembangkan kapasitas organisasi dalam pelayanan. ... •06 Kesehatan •07 Pariwisata dan Budaya

23

Siklus Anggaran V. Pemeriksaan

Laporan pelaksanaan anggaran diperiksa oleh lembaga pemeriksa independen

Hasil pemeriksaan menjadi masukan atau umpan balik (feedback) untuk proses penyusunan pada periode berikutnya

Page 24: Transfer Pricing Course - muhariefeffendi.files.wordpress.com · lain yang dapat mengembangkan kapasitas organisasi dalam pelayanan. ... •06 Kesehatan •07 Pariwisata dan Budaya

24

JENIS ANGGARAN

Page 25: Transfer Pricing Course - muhariefeffendi.files.wordpress.com · lain yang dapat mengembangkan kapasitas organisasi dalam pelayanan. ... •06 Kesehatan •07 Pariwisata dan Budaya

25

Isu dalam Klasifikasi Anggaran

• Salah satu permasalahan dalam anggaran.

• Klasifikasi yang benar akan memberikan informasi yang tepat untuk pengambilan keputusan.

Page 26: Transfer Pricing Course - muhariefeffendi.files.wordpress.com · lain yang dapat mengembangkan kapasitas organisasi dalam pelayanan. ... •06 Kesehatan •07 Pariwisata dan Budaya

26

Government Finance Statistic

• GFS membuat klasifikasi berdasarkan fungsi dan ekonomi.

• Penggunaan disesuaikan dengan kebutuhan tiap negara.

• Dapat diterapkan dalam kombinasi.

Page 27: Transfer Pricing Course - muhariefeffendi.files.wordpress.com · lain yang dapat mengembangkan kapasitas organisasi dalam pelayanan. ... •06 Kesehatan •07 Pariwisata dan Budaya

27

Klasifikasi Fungsi

• 01 Pelayanan Umum

• 02 Ketertiban dan Ketentraman

• 03 Ekonomi

• 04 Lingkungan Hidup

• 05 Perumahan dan Fasilitas Umum

• 06 Kesehatan

• 07 Pariwisata dan Budaya

• 08 Agama

• 09 Pendidikan

• 10 Perlindungan Sosial

Page 28: Transfer Pricing Course - muhariefeffendi.files.wordpress.com · lain yang dapat mengembangkan kapasitas organisasi dalam pelayanan. ... •06 Kesehatan •07 Pariwisata dan Budaya

28

Klasifikasi Ekonomi

• 1 Compensation of Employees

• 2 Use of Goods & Services

• 3 Consumption of Fixed Capital

• 4 Interest

• 5 Subsidies

• 6 Grants

• 7 Social Benefit

• 8 Other Expenses

Page 29: Transfer Pricing Course - muhariefeffendi.files.wordpress.com · lain yang dapat mengembangkan kapasitas organisasi dalam pelayanan. ... •06 Kesehatan •07 Pariwisata dan Budaya

29

Klasifikasi Ekonomi

• Wages and Salaries

– Wages and Salaries in Cash

– Wages and Salaries in Kind

• Social Contribution

– Actual Social Contribution

– Inputed Social Contribution

Compensation of Employees

Page 30: Transfer Pricing Course - muhariefeffendi.files.wordpress.com · lain yang dapat mengembangkan kapasitas organisasi dalam pelayanan. ... •06 Kesehatan •07 Pariwisata dan Budaya

30

Klasifikasi Ekonomi

• To nonresident

• To resident other then general government

• To other general government unit

Interest

Page 31: Transfer Pricing Course - muhariefeffendi.files.wordpress.com · lain yang dapat mengembangkan kapasitas organisasi dalam pelayanan. ... •06 Kesehatan •07 Pariwisata dan Budaya

31

Klasifikasi Ekonomi

• To public corporation

– To nonfinancial public corporation

– To financial public corporation

• To private enterprises

– To nonfinancial private entreprises

– To financial private enterprises

Subsidies

Page 32: Transfer Pricing Course - muhariefeffendi.files.wordpress.com · lain yang dapat mengembangkan kapasitas organisasi dalam pelayanan. ... •06 Kesehatan •07 Pariwisata dan Budaya

32

Klasifikasi Ekonomi

• To foreign government – Current – Capital

• To international organization – Current – Capital

• To other general government unit – Current – Capital

Grants

Page 33: Transfer Pricing Course - muhariefeffendi.files.wordpress.com · lain yang dapat mengembangkan kapasitas organisasi dalam pelayanan. ... •06 Kesehatan •07 Pariwisata dan Budaya

33

Klasifikasi Ekonomi

• Social Security Benefit – Social Security Benefit in Cash – Social Security Benefit in Kind

• Social Assistant Benefit – Social Assistant Benefit in Cash – Social Assistant Benefit in Kind

• Employer Social Benefit – Employer social Benefit in Cash – Employer social Benefit in Kind

Social Benefit

Page 34: Transfer Pricing Course - muhariefeffendi.files.wordpress.com · lain yang dapat mengembangkan kapasitas organisasi dalam pelayanan. ... •06 Kesehatan •07 Pariwisata dan Budaya

34

Klasifikasi Ekonomi

• Property expense other than interest – Devidens (public corporations only)

– Withdrawals from income of quasi-corporations (public corporations only)

– Property expense attributed to insurance policyholders

– Rent

• Miscellaneous expense – Current

– Capital

Other Expense

Page 35: Transfer Pricing Course - muhariefeffendi.files.wordpress.com · lain yang dapat mengembangkan kapasitas organisasi dalam pelayanan. ... •06 Kesehatan •07 Pariwisata dan Budaya

35

PENDEKATAN ANGGARAN

Page 36: Transfer Pricing Course - muhariefeffendi.files.wordpress.com · lain yang dapat mengembangkan kapasitas organisasi dalam pelayanan. ... •06 Kesehatan •07 Pariwisata dan Budaya

36

Pendekatan Penyusunan Anggaran

Pendekatan Tradisional

Pendekatan Kinerja

Pendekatan Sistem Perencanaan, Program dan Anggaran Terpadu

(Planning,Programming, and Budgeting System—PPBS)

Anggaran Berbasis Nol (Zero Based

Budgeting—ZBB)

Page 37: Transfer Pricing Course - muhariefeffendi.files.wordpress.com · lain yang dapat mengembangkan kapasitas organisasi dalam pelayanan. ... •06 Kesehatan •07 Pariwisata dan Budaya

37

Pendekatan Tradisional

Ciri Utama

Penyusunannya berdasarkan pos-pos belanja menampilkan anggaran berdasarkan sifat dasar pengeluaran atau belanja.

Penggunaan konsep inkrementalisme anggaran tahun tertentu dihitung berdasarkan anggaran tahun sebelumnya ditambah marjin.

Page 38: Transfer Pricing Course - muhariefeffendi.files.wordpress.com · lain yang dapat mengembangkan kapasitas organisasi dalam pelayanan. ... •06 Kesehatan •07 Pariwisata dan Budaya

38

Pendekatan Tradisional… cont’d

Proses Pendekatan

Pengajuan permintaan anggaran dari pihak lembaga yang memerlukan kepada ketua eksekutif

Dikonsolidasi oleh kepala eksekutif dan hasilnya kemudian diajukan ke lembaga legislatif

Pihak legislatif menuliskan jumlah anggaran yang disetujui dengan menggunakan metode tradisional

Page 39: Transfer Pricing Course - muhariefeffendi.files.wordpress.com · lain yang dapat mengembangkan kapasitas organisasi dalam pelayanan. ... •06 Kesehatan •07 Pariwisata dan Budaya

39

Per orang Jumlah Total

Belanja Gaji

1 Kepala polisi 3.000.000 3.000.000

2 Kapten polisi 2.000.000 4.000.000

8 Staf administrasi 1.000.000 8.000.000 15.000.000

Belanja Persediaan

Persediaan kantor 4.000.000

Peralatan kebersihan 2.000.000

Bahan bakar 9.500.000

Seragam 2.000.000

Lain-lain 1.000.000 18.500.000

Belanja Makanan 7.500.000

Belanja Perjalanan 5.600.000

Belanja Lain-lain 1.400.000

Total Anggaran 48.000.000

Pendekatan Tradisional… cont’d

Contoh

Page 40: Transfer Pricing Course - muhariefeffendi.files.wordpress.com · lain yang dapat mengembangkan kapasitas organisasi dalam pelayanan. ... •06 Kesehatan •07 Pariwisata dan Budaya

40

Kelebihan • Sederhana • Cocok dengan pola akuntansi pertanggungjawaban

(responsibility accounting). • Hampir semua program memiliki sifat dasar

berkesinambungan. • Hampir semua pengeluaran memiliki sifat tidak terhindarkan. • Dapat memberikan perhatian untuk perubahan yang

ditawarkan. • Tidak menghalangi pemberian data perencanaan dan evaluasi. • Mengakumulasi biaya dari unit organisasi yang bersangkutan

melalui biaya aktivitas.

Pendekatan Tradisional… cont’d

Page 41: Transfer Pricing Course - muhariefeffendi.files.wordpress.com · lain yang dapat mengembangkan kapasitas organisasi dalam pelayanan. ... •06 Kesehatan •07 Pariwisata dan Budaya

41

Kelemahan • Tidak menyediakan dasar informasi yang memadai bagi

pembuat keputusan. • Terlalu berorientasi pengendalian dan kurang memerhatikan

proses perencanaan dan evaluasi. • Perhatian pada jangka pendek. • Keputusan perencanaan penting bersifat bottoom-up. • Kurangnya perhatian pada perencanaan. • Lembaga legislatif tidak memiliki data mengenai fungsi,

program, aktivitas, dan output dari lembaga legislatif. • Mendorong pengeluaran daripada penghematan.

Pendekatan Tradisional… cont’d

Page 42: Transfer Pricing Course - muhariefeffendi.files.wordpress.com · lain yang dapat mengembangkan kapasitas organisasi dalam pelayanan. ... •06 Kesehatan •07 Pariwisata dan Budaya

42

Pendekatan Kinerja

Pendahuluan • Disusun untuk mengatasi berbagai kelemahan yang terdapat

dalam anggaran tradisional tidak adanya tolok ukur untuk mengukur kinerja.

• Penekanan penganggaran kepada kinerja terukur dari aktivitas

dan program kerja.

• Fokus utama tingkat efisiensi penyelenggaraan aktivitas.

Page 43: Transfer Pricing Course - muhariefeffendi.files.wordpress.com · lain yang dapat mengembangkan kapasitas organisasi dalam pelayanan. ... •06 Kesehatan •07 Pariwisata dan Budaya

43

Karakteristik 1. Klasifikasi akun dalam anggaran berdasarkan fungsi, aktivitas,

unit oragnisasi, dan rincian belanja.

2. Aktivitas diukur guna mendapatkan efisiensi maksimum dan untuk mendapatkan standar biaya.

3. Anggaran untuk periode yang akan datang biaya per unit standar dikalikan perkiraan jumlah unit aktivitas.

4. Total anggaran untuk suatu lembaga jumlah perkalian biaya per unit standar dengan perkiraan jumlah unit aktivitas

Pendekatan Kinerja…cont’d

Page 44: Transfer Pricing Course - muhariefeffendi.files.wordpress.com · lain yang dapat mengembangkan kapasitas organisasi dalam pelayanan. ... •06 Kesehatan •07 Pariwisata dan Budaya

44

ANGGARAN POLRES DAMAI

1. Pengamanan Lantas Anggaran Realisasi

Belanja gaji 6.000.000 7.000.000

Belanja peralatan 7.500.000 7.000.000

Belanja makanan 1.500.000 1.500.000

Belanja perjalanan 4.000.000 3.900.000

Jumlah 19.000.000 19.400.000

2. Dalmas

Belanja gaji 7.000.000 6.000.000

Belanja peralatan 9.000.000 9.000.000

Belanja makanan 1.500.000 2.000.000

Belanja perjalanan 1.600.000 1.500.000

Belanja lain – lain 400.000 200.000

Jumlah 19.500.000 18.700.000

3. Diklat

Belanja gaji 2.000.000 1.000.000

Belanja peralatan 2.000.000 2.000.000

Belanja makanan 4.500.000 5.000.000

Belanja lain - lain 1.000.000 1.100.000

Jumlah 9.500.000 9.100.000

Total 48.000.000 47.200.000

Pendekatan Kinerja…cont’d

Contoh

Page 45: Transfer Pricing Course - muhariefeffendi.files.wordpress.com · lain yang dapat mengembangkan kapasitas organisasi dalam pelayanan. ... •06 Kesehatan •07 Pariwisata dan Budaya

45

Kelebihan • Penekanan pada dimasukkannya deskripsi secara naratif dari

setiap aktivitas di setiap anggaran yang diajukan. • Disusun berdasarkan aktivitas dan didukung oleh estimasi biaya

dan pencapaian yang diukur secara kuantitatif. • Penekanannya pada kebutuhan untuk mengukur output dan juga

input. • Memungkinan legislatif untuk manambah atau mengurangi dari

jumlah yang diminta untuk fungsi dan aktivitas tertentu. • Menyediakan kepala eksekutif pengendalian yang lebih terhadap

bawahannya. • Menekankan aktivitas yang memakai anggaran daripada berapa

jumlah anggaran yang terpakai.

Pendekatan Kinerja…cont’d

Page 46: Transfer Pricing Course - muhariefeffendi.files.wordpress.com · lain yang dapat mengembangkan kapasitas organisasi dalam pelayanan. ... •06 Kesehatan •07 Pariwisata dan Budaya

46

Kelemahan • Keterbatasan SDM yang mampu mengidentifikasi unit

pengukuran dan melaksanakan analisis biaya. • Banyak jasa dan aktivitas yang tidak dapat langsung terukur

dalam satuan unit output atau biaya per unit. • Akun anggaran dibuat dengan dasar anggaran yang

dikeluarkan (cash basis) sulitnya pengumpulan data untuk mengukur kinerja sangat sulit.

• Tidak ada pertimbangan untuk menentukan apakah aktivitas tersebut merupakan alat terbaik untuk mencapai tujuan organisasi.

Pendekatan Kinerja…cont’d

Page 47: Transfer Pricing Course - muhariefeffendi.files.wordpress.com · lain yang dapat mengembangkan kapasitas organisasi dalam pelayanan. ... •06 Kesehatan •07 Pariwisata dan Budaya

47

(Planning, Programming, and Budgeting System—PPBS)

Pendekatan Sistem Perencanaan, Program dan Anggaran Terpadu

Definisi

”Suatu anggaran di mana pengeluaran secara primer dikelompokkan dalam aktivitas-aktivitas yang didasarkan pada program kerja dan secara sekunder didasarkan pada jenis atau karakter objek di satu sisi dan kinerja di sisi lainnya.”

Page 48: Transfer Pricing Course - muhariefeffendi.files.wordpress.com · lain yang dapat mengembangkan kapasitas organisasi dalam pelayanan. ... •06 Kesehatan •07 Pariwisata dan Budaya

48

Karakteristik

• Fokus pada identifikasi perencanaan strategis organisasi dan menghubungkan seluruh aktivitas dengan perencanaan strategis tersebut.

• Implikasi di tahun tahun mendatang telah diidentifikasi secara eksplisit.

• Semua biaya yang timbul telah dipertimbangkan.

• Analisis sistematis dari alternatif dilakukan (misalnya berupa analisis biaya-manfaat, analisis sistem dan riset operasi).

Planning,Programming, and Budgeting System—PPBS..cont’d

Konsep PPBS

Penyusunan anggaran bukanlah proses terpisah yang berdiri sendiri melainkan sebuah bagian yang tidak terpisahkan dari proses perencanaan dan perumusan program kegiatan suatu organisasi.

Page 49: Transfer Pricing Course - muhariefeffendi.files.wordpress.com · lain yang dapat mengembangkan kapasitas organisasi dalam pelayanan. ... •06 Kesehatan •07 Pariwisata dan Budaya

49

Bagan Konsep PPBS

Planning,Programming, and Budgeting System—PPBS..cont’d

Page 50: Transfer Pricing Course - muhariefeffendi.files.wordpress.com · lain yang dapat mengembangkan kapasitas organisasi dalam pelayanan. ... •06 Kesehatan •07 Pariwisata dan Budaya

50

Tahapan dalam PPBS

Planning,Programming, and Budgeting System—PPBS..cont’d

Page 51: Transfer Pricing Course - muhariefeffendi.files.wordpress.com · lain yang dapat mengembangkan kapasitas organisasi dalam pelayanan. ... •06 Kesehatan •07 Pariwisata dan Budaya

51

Kelebihan • Penekanan di perencanaan jangka panjang. • Mengasumsikan bahwa semua program akan dievaluasi

secara tahunan program yang “jelek” akan dibuang dan program baru akan ditambahkan.

• Keputusan mengenai program dibuat pada tingkat manajemen puncak harmonisasi dan kesesuaian dengan rencana strategis untuk, penyesuaian aktivitas unit organisasi di bawahnya untuk mencapai tujuan yang disepakati.

Planning,Programming, and Budgeting System—PPBS..cont’d

Page 52: Transfer Pricing Course - muhariefeffendi.files.wordpress.com · lain yang dapat mengembangkan kapasitas organisasi dalam pelayanan. ... •06 Kesehatan •07 Pariwisata dan Budaya

52

Kelemahan • Sulit mencapai tujuan dan sasaran pemerintah yang

disetujui secara bersama. • Sulit mengubah posisi pejabat. • Periode waktu yang dipertimbangkan terbatas pada masa

jabatannya yang tersisa fokus jangka pendek. • Mengasumsikan adanya basis data (database) yang

memadai dan kemampuan analitis yang baik. • Pengukuran yang bersifat objektif. • PPBS berfokus pada program dan kegiatan yang selaras

dengan perencanaan strategis. sering kali berbeda dengan orientasi unit organisasi.

Planning,Programming, and Budgeting System—PPBS..cont’d

Page 53: Transfer Pricing Course - muhariefeffendi.files.wordpress.com · lain yang dapat mengembangkan kapasitas organisasi dalam pelayanan. ... •06 Kesehatan •07 Pariwisata dan Budaya

53

Anggaran Berbasis Nol (Zero Based Budgeting—ZBB)

Pendahuluan

• Pendekatan bahwa setiap aktivitas atau program yang telah diadakan di tahun-tahun sebelumnya tidak secara otomatis dapat dilanjutkan.

• Setiap aktivitas harus dievaluasi setiap tahun untuk menentukan apakah aktivitas itu akan diadakan tahun ini dengan melihat kontribusi yang diberikannya kepada tujuan organisasi.

Page 54: Transfer Pricing Course - muhariefeffendi.files.wordpress.com · lain yang dapat mengembangkan kapasitas organisasi dalam pelayanan. ... •06 Kesehatan •07 Pariwisata dan Budaya

54

Kelebihan • Dapat mereviu secara tahunan dari semua program,

aktivitas, dan pengeluaran. • Menghemat biaya melalui eliminasi program yang tidak

relevan. • Memfokuskan perhatian pada biaya dan manfaat dari jasa

yang diberikan. • Mendorong pencarian cara baru untuk menyediakan jasa

dan mencapai tujuan organisasi. • Meningkatkan kemampuan manajemen untuk

merencanakan dan mengevaluasi. • Memberikan justifikasi yang lebih baik untuk penyediaan

anggaran. • Meningkatkan kualitas keputusan yang dibuat oleh eksekutif

atau legislatif di pemerintahan.

Anggaran Berbasis Nol Zero Based Budgeting—ZBB)...cont’d

Page 55: Transfer Pricing Course - muhariefeffendi.files.wordpress.com · lain yang dapat mengembangkan kapasitas organisasi dalam pelayanan. ... •06 Kesehatan •07 Pariwisata dan Budaya

55

Kelemahan • Memerlukan banyak sumber daya. • Sulit mendapatkan data yang diperlukan untuk menghitung

biaya dari aktivitas alternatif untuk mencapai tujuan organisasi.

• Ada kemungkinan munculnya faktor-faktor lain yang menghambat penghapusan pemberian jasa tertentu.

Anggaran Berbasis Nol (Zero Based Budgeting—ZBB)...cont’d

Page 56: Transfer Pricing Course - muhariefeffendi.files.wordpress.com · lain yang dapat mengembangkan kapasitas organisasi dalam pelayanan. ... •06 Kesehatan •07 Pariwisata dan Budaya

56

Medium Term Budgeting Framework (MTBF)

• Tujuan

– Keseimbangan makro dengan mengembangkan konsistensi sumber daya secara realistis

– Alokasi penggunaan sumber daya untuk prioritas strategi antar sektor dan dalam sektor

Page 57: Transfer Pricing Course - muhariefeffendi.files.wordpress.com · lain yang dapat mengembangkan kapasitas organisasi dalam pelayanan. ... •06 Kesehatan •07 Pariwisata dan Budaya

57

Medium Term Budgeting Framework (MTBF)

• Sasaran

– Menceptakan keseimbangan makro dengan cara mengembangkan kerangka sumber daya yang konsisten dan strategis

– Meningkatkan alokasi sumber daya melalui strategi prioritas listas sektoral

– Meningkatkan kemampuan untuk memperkirakan kebijakan pembiayaan.

– Memberikan anggaran yang ketat terkait kewenangan unit kerja dalam menggunakan sumber daya secara efektif dan efisien

Page 58: Transfer Pricing Course - muhariefeffendi.files.wordpress.com · lain yang dapat mengembangkan kapasitas organisasi dalam pelayanan. ... •06 Kesehatan •07 Pariwisata dan Budaya

58

Latar Belakang KPJM

– Tidak jelasnya keterkaitan antara kebijakan, perencanaan,

dan penganggaran. – Rendahnya kinerja penyediaan pelayanan masyarakat

karena penekanan diberikan pada kontrol terhadap input bukan pada pencapaian output dan outcomes, serta kurang memerhatikan prediktabilitas dan kesinambungan daripada pendanaannya.

– Kurangnya disiplin fiskal karena total belanja negara tidak disesuaikan dengan kemampuan penyediaan pembiayaannya serta perumusan hanya terfokus pada stabilitas ekonomi jangka pendek

Page 59: Transfer Pricing Course - muhariefeffendi.files.wordpress.com · lain yang dapat mengembangkan kapasitas organisasi dalam pelayanan. ... •06 Kesehatan •07 Pariwisata dan Budaya

59

Definisi KPJM

• Menurut PP 21/2004, Kerangka Pengeluaran Jangka menengah (KPJM) adalah pendekatan penganggaran berdasarkan kebijakan, dengan pengambilan keputusan terhadap kebijakan tersebut dilakukan dalam perspektif lebih dari satu tahun anggaran, dengan mempertimbangkan implikasi biaya keputusan yang bersangkutan pada tahun berikutnya yang dituangkan dalam prakiraan Maju.

Page 60: Transfer Pricing Course - muhariefeffendi.files.wordpress.com · lain yang dapat mengembangkan kapasitas organisasi dalam pelayanan. ... •06 Kesehatan •07 Pariwisata dan Budaya

60

Contoh KPJM untuk tahun 2006 - 2008

Tahun anggaran

berjalan

Tahun anggaran yang

sedang disusun Prakiraan Maju 2007-2008

Y O

2005

Y + 1

2006

Y + 2

2007

Y + 3

2008

Page 61: Transfer Pricing Course - muhariefeffendi.files.wordpress.com · lain yang dapat mengembangkan kapasitas organisasi dalam pelayanan. ... •06 Kesehatan •07 Pariwisata dan Budaya

61

Proses dan tahapan penyusunan KPJM

• Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 054/PMK/2005, Penyusunan Anggaran Negara menggunakan KPJM adalah sebagai berikut: 1. Penyusunan proyeksi kerangka ekonomi makro untuk jangka

menengah 2. Penyusunan proyeksi/rencana kerangka/target-target fiskal

jangka menengah 3. Rencana kerangka anggaran (penerimaan, pengeluaran, dan

pembiayaan) jangka menengah (medium term budget framework), yang menghasilkan pagu total belanja pemerintah (resources envelope)

4. Pendistribusian total pagu belanja jangka menengah ke masing-masing kementerian/lembaga

5. Penjabaran pengeluaran jangka menengah (line ministries ceilings) masing-masing kementerian/lembaga ke masing-masing program dan kegiatan

Page 62: Transfer Pricing Course - muhariefeffendi.files.wordpress.com · lain yang dapat mengembangkan kapasitas organisasi dalam pelayanan. ... •06 Kesehatan •07 Pariwisata dan Budaya

62

Kerangka Ekonomi Makro

• Untuk dapat memperoleh berbagai proyeksi fiskal diperlukan suatu proyeksi kerangka ekonomi makro, yaitu peramalan (forecasting) terhadap berbagai variabel ekonomi makro yang memengaruhi besaran penerimaan, pengeluaran defisit, dan pembiayaan.

• KPJM memuat sasaran-sasaran ekonomi makro, misalnya pertumbuhan ekonomi, inflasi, suku bunga

• Ramalan ekonomi makro harus disiapkan berdasarkan informasi yang tersedia dan harus dilihat sebagai proses yang berulang.

Proses dan tahapan penyusunan KPJM..cont’d

Page 63: Transfer Pricing Course - muhariefeffendi.files.wordpress.com · lain yang dapat mengembangkan kapasitas organisasi dalam pelayanan. ... •06 Kesehatan •07 Pariwisata dan Budaya

63

Penyusunan Target Fiskal Jangka Menengah Kerangka fiskal jangka menengah (medium term fiscal framework—MTFF)

memuat arah dan target kebijakan fiskal dalam jangka menengah, antara lain tax ratio yaitu rasio penerimaan pajak terhadap Produk Domestik Bruto (PDB), rasio total pengeluaran terhadap PDB, rasio definist anggaran terhadap PDB, dan rasio stok utang terhadap PDB yang sesuai dan konsisten dengan kerangka ekonomi makro.

Proses dan tahapan penyusunan KPJM…cont’d

Page 64: Transfer Pricing Course - muhariefeffendi.files.wordpress.com · lain yang dapat mengembangkan kapasitas organisasi dalam pelayanan. ... •06 Kesehatan •07 Pariwisata dan Budaya

64

Penyusunan Kerangka APBN Jangka Menengah

Kerangka APBN jangka menengah (medium term budget framework—

MTBF) menjabarkan kerangka fiskal jangka menengah (MTFF) ke dalam bentuk proyeksi penerimaan dan pengeluaran negara serta pembiayaan anggaran dalam jangka menengah yang konsisten dengan pencapaian sasaran terget-target fiskal yang meliputi:

1. Proyeksi pendapatan

2. Proyeksi pengeluaran

3. Proyeksi defisit (surplus) dan pendanaan/pembiayaan (financing)

Proses dan tahapan penyusunan KPJM…cont’d

Page 65: Transfer Pricing Course - muhariefeffendi.files.wordpress.com · lain yang dapat mengembangkan kapasitas organisasi dalam pelayanan. ... •06 Kesehatan •07 Pariwisata dan Budaya

65

Penyusunan Indikasi Pagu Kementerian/Lembaga Jangka Menengah (Line Minitries Ceilings) • Berdasarkan proyeksi total belanja jangka menengah yang

tersedia, selanjutnya dilakukan proses pendistribusian ke masing-masing kementerian/lembaga untuk memperoleh indikasi pagu jangka menengah untuk tiap-tiap kementerian/lembaga (line ministries ceilings). Proses ini merupakan tahapan yang sangat strategis dalam menentukan kuat tidaknya keterkaitan dan konsistensi antara kebijakan, perencanaan, dan penganggaran.

• Proses ini biasanya diawali oleh penyusunan rancangan alokasi pagu ke masing-masing kementrian/lembaga oleh komite anggaran dan kemudian akan dibawa ke sidang kabinet untuk diputuskan

Proses dan tahapan penyusunan KPJM…cont’d

Page 66: Transfer Pricing Course - muhariefeffendi.files.wordpress.com · lain yang dapat mengembangkan kapasitas organisasi dalam pelayanan. ... •06 Kesehatan •07 Pariwisata dan Budaya

66

Penyusunan kerangka pengeluaran jangka menengah (MTEF) • Indikasi pagu kementerian/lembaga jangka menengah yang telah

ditetapkan, kemudian dijabarkan lebih lanjut ke dalam program dan kegiatan

• Tahapan ini juga sangat strategis dalam menentukan adanya keterkaitan antara kebijakan, program, dan penganggaran. Dengan demikian di dalam proses dan tahapan penyusunan KPJM ada dua tahapan yang sangat strategis dalam menentukan keterkaitan antara penyusunan kebijakan, perencanaan, dan penganggaran yaitu tahapan pendistribusian total belanja ke masing-masing kementerian/lembaga dan tahapan penjabaran atau penyusunan rincian pagu kementerian/lembaga ke dalam masing-masing program.

Proses dan tahapan penyusunan KPJM…cont’d

Page 67: Transfer Pricing Course - muhariefeffendi.files.wordpress.com · lain yang dapat mengembangkan kapasitas organisasi dalam pelayanan. ... •06 Kesehatan •07 Pariwisata dan Budaya

67

Proses dan tahapan penyusunan KPJM…cont’d

Contoh

KPJM

Page 68: Transfer Pricing Course - muhariefeffendi.files.wordpress.com · lain yang dapat mengembangkan kapasitas organisasi dalam pelayanan. ... •06 Kesehatan •07 Pariwisata dan Budaya

68

Pengintegrasian Anggaran Tahunan Dengan KPJM

• Pengintegrasian proses penyusunan KPJM ke dalam mekanisme penganggaran tahunan secara garis besar mencakup tahapan sebagai berikut:

1. Tahun pertama dari proyeksi KPJM digunakan sebagai dasar dari proses penyiapan anggaran tahunan berikutnya

2. Pagu belanja untuk kementerian/lembaga

3. Penyusunan KPJM/Prakiraan Maju untuk tahun berikutnya

Page 69: Transfer Pricing Course - muhariefeffendi.files.wordpress.com · lain yang dapat mengembangkan kapasitas organisasi dalam pelayanan. ... •06 Kesehatan •07 Pariwisata dan Budaya

69

Struktur (format) dan cakupan KPJM

Beberapa alternatif cakupan penyusunan KPJM antara lain

meliputi:

1. Tingkat pemerintah

2. Fungsi/organisasi

3. Sumber dana

4. Jenis belanja

Page 70: Transfer Pricing Course - muhariefeffendi.files.wordpress.com · lain yang dapat mengembangkan kapasitas organisasi dalam pelayanan. ... •06 Kesehatan •07 Pariwisata dan Budaya

70

Tingkat pemerintah

• Pengeluaran pemerintah yang diproyeksikan dalam jangka menengah dapat mencakup: (i) Pengeluaran pemerintah pusat (central government) saja, atau (ii) Pengeluaran pemerintah daerah saja (province/local government). Jika keduanya dapat disusun, maka selanjutnya dapat pula disusun (iii) KPJM yang mencakup pemerintah secara keseluruhan (general government).

Struktur (format) dan cakupan KPJM ...cont’d

Page 71: Transfer Pricing Course - muhariefeffendi.files.wordpress.com · lain yang dapat mengembangkan kapasitas organisasi dalam pelayanan. ... •06 Kesehatan •07 Pariwisata dan Budaya

71

Fungsi/organisasi

• KPJM dapat pula hanya mencakup: (i) Beberapa fungsi pemerintah/bagian anggaran tertentu yang dinggap strategis saja seperti pendidikan, kesehatan, pekerjaan umum dan pertanian; (ii) Fungsi/bagian anggaran mencakup seluruh kementerian/lembaga.

Struktur (format) dan cakupan KPJM ...cont’d

Page 72: Transfer Pricing Course - muhariefeffendi.files.wordpress.com · lain yang dapat mengembangkan kapasitas organisasi dalam pelayanan. ... •06 Kesehatan •07 Pariwisata dan Budaya

72

Sumber dana • Penganggaran KPJM dapat mencakup pengeluaran yang

bersumber dari dalam maupun luar negeri (pinjaman). Di negara-negara tertentu KPJM yang disusun hanya mencakup pengeluaran yang dibiayai dari sumber dalam negeri, sedangkan bagi negara-negara yang sangat tergantung pada bantuan asing, dalam bentuk utang maupun hibah, cakupan yang demikian tidak dapat memberikan gambaran tentang implikasi pengeluaran yang menyeluruh. Penyajian data KPJM tersebut selanjutnya dapat ditampilkan dalam denominasi mata uang lokal atau mata uang asing (valas).

Struktur (format) dan cakupan KPJM ...cont’d

Page 73: Transfer Pricing Course - muhariefeffendi.files.wordpress.com · lain yang dapat mengembangkan kapasitas organisasi dalam pelayanan. ... •06 Kesehatan •07 Pariwisata dan Budaya

73

Jenis belanja • Ditinjau dari jenis belanja, KPJM dapat mencakup proyeksi

pengeluaran untuk program/kegiatan rutin (re-current spending) saja atau program/kegiatan pengadaan aset fisik (capital spending) saja atau keduanya.

• Di Indonesia, penerapan KPJM pemerintah pusat, dan dirinci

menrut kementerian/lembaga. Sedangkan elemen-elemen yang diproyeksikan akan mencakup seluruh elemen dalam pengeluaran, yaitu belanja pegawai, belanja barang, belanja modal, dan bantuan sosial. Elemen yang terdapat dalam pengeluaran juga akan mencakup seluruh jenis belanja (klasifikasi ekonomi), fungsi, program, dan organisasi.

Struktur (format) dan cakupan KPJM ...cont’d

Page 74: Transfer Pricing Course - muhariefeffendi.files.wordpress.com · lain yang dapat mengembangkan kapasitas organisasi dalam pelayanan. ... •06 Kesehatan •07 Pariwisata dan Budaya

74

• Di Indonesia, penerapan KPJM pemerintah pusat, dan dirinci menurut kementerian/lembaga. Sedangkan elemen-elemen yang diproyeksikan akan mencakup seluruh elemen dalam pengeluaran, yaitu belanja pegawai, belanja barang, belanja modal, dan bantuan sosial. Elemen yang terdapat dalam pengeluaran juga akan mencakup seluruh jenis belanja (klasifikasi ekonomi), fungsi, program, dan organisasi.

Penerapan KPJM di Indonesia

Page 75: Transfer Pricing Course - muhariefeffendi.files.wordpress.com · lain yang dapat mengembangkan kapasitas organisasi dalam pelayanan. ... •06 Kesehatan •07 Pariwisata dan Budaya

75

KERANGKA PENYUSUNAN

ANGGARAN

Page 76: Transfer Pricing Course - muhariefeffendi.files.wordpress.com · lain yang dapat mengembangkan kapasitas organisasi dalam pelayanan. ... •06 Kesehatan •07 Pariwisata dan Budaya

76

Kerangka Aktivitas Organisasi

Page 77: Transfer Pricing Course - muhariefeffendi.files.wordpress.com · lain yang dapat mengembangkan kapasitas organisasi dalam pelayanan. ... •06 Kesehatan •07 Pariwisata dan Budaya

77

Kerangka Aktivitas Organisasi (Cont’d)

• Strategi : dituangkan dalam sebuah visi dan misi tersebut diterjemahkan dalam tujuan-tujuan yang bersifat rinci untuk dicapai dalam jangka waktu satu tahun.

• Tujuan : tujuan organisasi diformulasikan dalam pernyataan-pernyataan kualitatif.

• Anggaran : dibuat untuk menyatakan tujuan-tujuan tersebut dalam sebuah pernyataan kualitatif.

• Aktivitas : dibuat berdasarkan tujuan dan anggaran yang telah dibuat.

Page 78: Transfer Pricing Course - muhariefeffendi.files.wordpress.com · lain yang dapat mengembangkan kapasitas organisasi dalam pelayanan. ... •06 Kesehatan •07 Pariwisata dan Budaya

78

Kerangka Logis Penyusunan Program

Tahapan Penyusunan

Penetapan Strategi Organisasi (Visi dan Misi)

Pembuatan Tujuan

Penetapan Aktivitas

Evaluasi dan Pengambilan Keputusan

Page 79: Transfer Pricing Course - muhariefeffendi.files.wordpress.com · lain yang dapat mengembangkan kapasitas organisasi dalam pelayanan. ... •06 Kesehatan •07 Pariwisata dan Budaya

79

1. Penetapan Strategi Organisasi (visi dan misi)

Visi dan misi cara pandang yang jauh ke depan yang memberi gambaran tentang suatu kondisi yang harus dicapai oleh sebuah organisasi.

Dari sudut pandang lain, visi dan misi organisasi harus dapat:

– Mencerminkan apa yang ingin dicapai;

– Memberikan arah dan fokus strategi yang jelas;

– Menjadi perekat dan menyatukan berbagai gagasan strategis;

– Memiliki orientasi masa depan;

– Menumbuhkan seluruh unsur organisasi; dan

– Menjamin kesinambungan kepemimpinan organisasi.

Page 80: Transfer Pricing Course - muhariefeffendi.files.wordpress.com · lain yang dapat mengembangkan kapasitas organisasi dalam pelayanan. ... •06 Kesehatan •07 Pariwisata dan Budaya

80

2. Pembuatan Tujuan

Tujuan Hal yang akan dicapai dalam kurun waktu satu tahun Tujuan Operasional

Tujuan Operasional turunan visi dan misi dasar alokasi sumber daya untuk aktivitas harian serta pemberian reward and punishment

Page 81: Transfer Pricing Course - muhariefeffendi.files.wordpress.com · lain yang dapat mengembangkan kapasitas organisasi dalam pelayanan. ... •06 Kesehatan •07 Pariwisata dan Budaya

81

Tujuan Operasional

• Karakteristik:

– Merepresentasikan hasil akhir (true ends/outcome) bukan keluaran (output).

– Dapat diukur untuk menentukan apakah hasil akhir (outcome) yang diharapkan telah dicapai.

– Dapat diukur dalam jangka pendek agar tindakan koreksi (corrective action).

– Harus tepat, artinya tujuan tersebut memberikan peluang kecil untuk menimbulkan interpretasi individu.

Page 82: Transfer Pricing Course - muhariefeffendi.files.wordpress.com · lain yang dapat mengembangkan kapasitas organisasi dalam pelayanan. ... •06 Kesehatan •07 Pariwisata dan Budaya

82

3. Penetapan Aktivitas

Menjadi dasar penyusunan anggaran terutama dalam pendekatan PPBS

Aktivitas dipilih berdasarkan strategi organisasi dan tujuan operasional yang telah ditetapkan

Page 83: Transfer Pricing Course - muhariefeffendi.files.wordpress.com · lain yang dapat mengembangkan kapasitas organisasi dalam pelayanan. ... •06 Kesehatan •07 Pariwisata dan Budaya

83

4. Evaluasi dan Pengambilan Keputusan

Melibatkan reviu dan penentuan ranking.

Penentuan kriteria ranking berdasarkan standar baku organisasi atau kebebasan masing-masing unit.

Page 84: Transfer Pricing Course - muhariefeffendi.files.wordpress.com · lain yang dapat mengembangkan kapasitas organisasi dalam pelayanan. ... •06 Kesehatan •07 Pariwisata dan Budaya

84

Anggaran Pemerintah

Page 85: Transfer Pricing Course - muhariefeffendi.files.wordpress.com · lain yang dapat mengembangkan kapasitas organisasi dalam pelayanan. ... •06 Kesehatan •07 Pariwisata dan Budaya

85

Agenda

Proses Penyusunan APBN 1

Pelaksanaan Pertanggungjawaban 2

Diskusi 3

Page 86: Transfer Pricing Course - muhariefeffendi.files.wordpress.com · lain yang dapat mengembangkan kapasitas organisasi dalam pelayanan. ... •06 Kesehatan •07 Pariwisata dan Budaya

86

Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara

PEMERINTAH

Hak Kewajiban

RENCANA YANG MENJADI PEDOMAN

Untuk setiap kegiatan termasuk keuangan

Page 87: Transfer Pricing Course - muhariefeffendi.files.wordpress.com · lain yang dapat mengembangkan kapasitas organisasi dalam pelayanan. ... •06 Kesehatan •07 Pariwisata dan Budaya

87

• Memuat rencana penerimaan dan belanja atau pengeluaran dalam satu tahun.

• Penyusuanannya melibatkan banyak pihak:

– Departemen

– Lembaga

– DPR otoritas pengawas arus keluar dana APBN

Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara

Page 88: Transfer Pricing Course - muhariefeffendi.files.wordpress.com · lain yang dapat mengembangkan kapasitas organisasi dalam pelayanan. ... •06 Kesehatan •07 Pariwisata dan Budaya

88

Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara

UUD 1945 APBN diwujudkan dalam bentuk Undang-Undang.

Presiden berkewajiban:

• Menyusun; dan

• Mengajukan RAPBN kepada DPR

RAPBN memuat:

• Asumsi umum yang mendasari penyusunan APBN

• Perkiraan penerimaan dan pengeluaran

• Transfer

• Defisit/ Surplus

• Pembiayaan defisit

• Kebijakan pemerintah

Page 89: Transfer Pricing Course - muhariefeffendi.files.wordpress.com · lain yang dapat mengembangkan kapasitas organisasi dalam pelayanan. ... •06 Kesehatan •07 Pariwisata dan Budaya

89

Ruang Lingkup APBN

Bendaharawan Umum Negara (BUN) rekening di BI

Pengeluaran

Penerimaan

Page 90: Transfer Pricing Course - muhariefeffendi.files.wordpress.com · lain yang dapat mengembangkan kapasitas organisasi dalam pelayanan. ... •06 Kesehatan •07 Pariwisata dan Budaya

90

Ruang Lingkup APBN

• Saat pertanggungjawaban APBN, seluruh realisasi penerimaan dan pengeluaran dalam rekening harus dikonsolidasikan ke dalam rekening BUN.

• Semua penerimaan dan pengeluaran yang telah dimasukkan dalam rekening BUN penerimaan dan pengeluaran “on budget”

Page 91: Transfer Pricing Course - muhariefeffendi.files.wordpress.com · lain yang dapat mengembangkan kapasitas organisasi dalam pelayanan. ... •06 Kesehatan •07 Pariwisata dan Budaya

91

Perkiraan APBN

penerimaan pengeluaran

pembiayaan surplus/defisit transfer

Page 92: Transfer Pricing Course - muhariefeffendi.files.wordpress.com · lain yang dapat mengembangkan kapasitas organisasi dalam pelayanan. ... •06 Kesehatan •07 Pariwisata dan Budaya

92

Sejarah Format APBN

• TA 1969/70 sampai dengan 1999/2000 APBN T-account.

• Kelemahan T-account:

– tidak memberikan informasi yang jelas mengenai pengendalian defisit ; dan

– kurang transparan.

• Mulai TA 2000 format APBN I-account, disesuaikan dengan Government Finance Statistics (GFS)

Page 93: Transfer Pricing Course - muhariefeffendi.files.wordpress.com · lain yang dapat mengembangkan kapasitas organisasi dalam pelayanan. ... •06 Kesehatan •07 Pariwisata dan Budaya

93

Tujuan Perubahan Format APBN

–Meningkatkan transparansi ;

–Mempermudah analisis, pemantauan, dan pengendalian dalam pelaksanaan dan pengelolaan APBN;

–Mempermudah analisis komparasi (perbandingan); dan

–Mempermudah perhitungan dana perimbangan yang lebih transparan yang didistribusikan oleh pemeritah pusat ke pemerintah daerah UU No.25/1999 tentang Perimbangan Keuangan Pusat Daerah.

Page 94: Transfer Pricing Course - muhariefeffendi.files.wordpress.com · lain yang dapat mengembangkan kapasitas organisasi dalam pelayanan. ... •06 Kesehatan •07 Pariwisata dan Budaya

94

T-Account

• Penerimaan dan pengeluaran dipisahkan di kolom yang berbeda.

• Mengikuti anggaran dan format anggaran yang berimbang dan dinamis.

• Berimbang dan dinamis:

– Penerimaan = Pengeluaran

– Jika Pengeluaran > Penerimaan pembiayaan dari dalam atau luar negeri.

Page 95: Transfer Pricing Course - muhariefeffendi.files.wordpress.com · lain yang dapat mengembangkan kapasitas organisasi dalam pelayanan. ... •06 Kesehatan •07 Pariwisata dan Budaya

95

T-Account (Cont’d)

Pengeluaran APBN

Pemda

Pusat

Tidak menunjukkan komposisi anggaran yang dikelola Pemda dan Pusat Anggaran terpusat

Pinjaman luar negeri penerimaan pembangunan Pembayaran cicilan pinjaman luar negeri pengeluaran rutin

Page 96: Transfer Pricing Course - muhariefeffendi.files.wordpress.com · lain yang dapat mengembangkan kapasitas organisasi dalam pelayanan. ... •06 Kesehatan •07 Pariwisata dan Budaya

96

I-Account

• Penerimaan dan pengeluaran dalam satu kolom.

• Menerapkan anggaran defisit/surplus: – Perubahan – perubahan itu dengan jelasnya digambarkan oleh

posisi overall balance

Defisit/Surplus Selisih Penerimaan + Hibah dengan Pengeluaran

Defisit Pengeluaran > Penerimaan + Hibah

Surplus Pengeluaran < Penerimaan + Hibah

Pembiayaan dari dalam dan luar negeri

Page 97: Transfer Pricing Course - muhariefeffendi.files.wordpress.com · lain yang dapat mengembangkan kapasitas organisasi dalam pelayanan. ... •06 Kesehatan •07 Pariwisata dan Budaya

97

I-Account (Cont’d)

Pengeluaran APBN

Pemda

Pusat

Menunjukkan komposisi pengeluaran yang dikelola Pemda

Pinjaman luar negeri dan cicilan pembiayaan anggaran utang jumlahnya harus sekecil mungkin

Page 98: Transfer Pricing Course - muhariefeffendi.files.wordpress.com · lain yang dapat mengembangkan kapasitas organisasi dalam pelayanan. ... •06 Kesehatan •07 Pariwisata dan Budaya

98

Format I-Account APBN

A. Pendapatan dan Hibah

I. Penerimaan Dalam Negeri

1. Penerimaan Pajak

2. Penerimaan Bukan Pajak

II. Hibah

B. Belanja Negara

I. Anggaran Belanja Pemerintah Pusat

1. Pengeluaran Rutin

2. Pengeluaran Pembangunan

II. Dana Perimbangan

III. Dana Otonomi Khusus dan Penyeimbang

C. Keseimbangan Primer

D. Surplus/Defisit Anggaran (A-B)

E. Pembiayaan

I. Dalam Negeri

II. Luar Negeri

Page 99: Transfer Pricing Course - muhariefeffendi.files.wordpress.com · lain yang dapat mengembangkan kapasitas organisasi dalam pelayanan. ... •06 Kesehatan •07 Pariwisata dan Budaya

99

APBN 2007 – 2013

Page 100: Transfer Pricing Course - muhariefeffendi.files.wordpress.com · lain yang dapat mengembangkan kapasitas organisasi dalam pelayanan. ... •06 Kesehatan •07 Pariwisata dan Budaya

100

Komposisi APBN

Penerimaan

PPh PPN PBB

BPHTB Cukai dan Pajak

Lainnya

Non Pajak (misal: penerimaan SDA dan Laba BUMN)

Page 101: Transfer Pricing Course - muhariefeffendi.files.wordpress.com · lain yang dapat mengembangkan kapasitas organisasi dalam pelayanan. ... •06 Kesehatan •07 Pariwisata dan Budaya

101

Komposisi APBN

Pengeluaran

Target yang tidak boleh dilampaui.

Pengeluaran yang dilakukan pada suatu tahun anggaran harus ditutup dengan penerimaan pada tahun anggaran yang sama.

Tahapan proses terjadinya: 1. Kewenangan Anggaran 2. Pelimpahan Kewenangan Anggaran 3. Kewajiban 4. Relasisasi Pengeluaran (outlays)

Page 102: Transfer Pricing Course - muhariefeffendi.files.wordpress.com · lain yang dapat mengembangkan kapasitas organisasi dalam pelayanan. ... •06 Kesehatan •07 Pariwisata dan Budaya

102

Komposisi APBN

Dana Perimbangan

Merupakan transfer dari pemerintah pusat kepada pemerintah daerah dalam rangka program desentralisasi

Dana Bagi Hasil Penerimaan

Dana Alokasi Umum

Dana Alokasi Khusus

Page 103: Transfer Pricing Course - muhariefeffendi.files.wordpress.com · lain yang dapat mengembangkan kapasitas organisasi dalam pelayanan. ... •06 Kesehatan •07 Pariwisata dan Budaya

103

Komposisi APBN

Diberikan kepada daerah yang memiliki karakteristik khusus yang membedakan dengan daerah lain

Dana Otonomi Khusus

Tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya dan mengurangi ketertinggalan dari propinsi lainnya.

Page 104: Transfer Pricing Course - muhariefeffendi.files.wordpress.com · lain yang dapat mengembangkan kapasitas organisasi dalam pelayanan. ... •06 Kesehatan •07 Pariwisata dan Budaya

104

Komposisi APBN

Defisit dan Surplus

Merupakan selisih antara penerimaan dan pengeluaran

Pegeluaran > Penerimaan Defisit Pegeluaran < Penerimaan Surplus

Page 105: Transfer Pricing Course - muhariefeffendi.files.wordpress.com · lain yang dapat mengembangkan kapasitas organisasi dalam pelayanan. ... •06 Kesehatan •07 Pariwisata dan Budaya

105

Penjelasan Komposisi APBN

Keseimbangan

Defisit Anggaran

Keseimbangan Primer total penerimaan dikurangi belanja tidak termasuk pembayaran bunga

Keseimbangan Umum total penerimaan dikurangi total pengeluaran termasuk pembayaran bunga

Page 106: Transfer Pricing Course - muhariefeffendi.files.wordpress.com · lain yang dapat mengembangkan kapasitas organisasi dalam pelayanan. ... •06 Kesehatan •07 Pariwisata dan Budaya

106

Komposisi APBN

Pembiayaan

Untuk menutup defisit anggaran

Pembiayaan DN obligasi, panjualan aset, privatisasi

Pembiayaan LN meliputi pinjaman proyek, pembayaran kembali utang, pinjaman program dan penjadwalan kembali utang

Page 107: Transfer Pricing Course - muhariefeffendi.files.wordpress.com · lain yang dapat mengembangkan kapasitas organisasi dalam pelayanan. ... •06 Kesehatan •07 Pariwisata dan Budaya

107

Proses Penyusunan APBN

Page 108: Transfer Pricing Course - muhariefeffendi.files.wordpress.com · lain yang dapat mengembangkan kapasitas organisasi dalam pelayanan. ... •06 Kesehatan •07 Pariwisata dan Budaya

108

Penyusunan APBN

Menteri Keuangan Badan

Perencanaan Nasional

Mengkoordinasikan penyusunan APBN

Menteri Keuangan Mengkoordinasikan penyusunan konsep anggaran belanja rutin

Bappenas dan Menteri Keuangan Mengkoordinasikan penyusunan anggaran belanja pembangunan

Atas nama Presiden

Page 109: Transfer Pricing Course - muhariefeffendi.files.wordpress.com · lain yang dapat mengembangkan kapasitas organisasi dalam pelayanan. ... •06 Kesehatan •07 Pariwisata dan Budaya

109

Penyusunan APBN

• Pembicaraan pendahuluan antara pemerintah dan DPR

• Pengajuan, pembahasan, dan penetapan APBN

Page 110: Transfer Pricing Course - muhariefeffendi.files.wordpress.com · lain yang dapat mengembangkan kapasitas organisasi dalam pelayanan. ... •06 Kesehatan •07 Pariwisata dan Budaya

110

Penyusunan APBN

Pembicaraan Pendahuluan

Pembahasan antara pemerintah dan DPR mekanisme dan jadwal pembahasan APBN

Persiapan rancangan APBN oleh pemerintah

Finalisasi penyusunan RAPBN oleh pemerintah

Page 111: Transfer Pricing Course - muhariefeffendi.files.wordpress.com · lain yang dapat mengembangkan kapasitas organisasi dalam pelayanan. ... •06 Kesehatan •07 Pariwisata dan Budaya

111

Penyusunan APBN

• Dilakukan oleh:

– Menteri Keuangan dengan Panitia Anggaran

– Komisi dengan Departemen

• Hasil UU APBN yang memuat alokasi dana per satuan

Pengajuan, Pembahasan, dan Penetapan APBN

Page 112: Transfer Pricing Course - muhariefeffendi.files.wordpress.com · lain yang dapat mengembangkan kapasitas organisasi dalam pelayanan. ... •06 Kesehatan •07 Pariwisata dan Budaya

112

Pengajuan, Pembahasan, dan Penetapan APBN (Cont’d)

Penyusunan APBN

Satuan 3 (alokasi dana per departemen/lembaga, sektor, sub sektor, program dan kegiatan)

Dirjen Anggaran dan Menteri membahas detail pengeluaran rutin

Pengeluaran pembangunan Dirjen Anggaran, Bappenas, dan Menteri teknis membahas detail pengeluaran untuk setiap kegiatan

Page 113: Transfer Pricing Course - muhariefeffendi.files.wordpress.com · lain yang dapat mengembangkan kapasitas organisasi dalam pelayanan. ... •06 Kesehatan •07 Pariwisata dan Budaya

113

Pengajuan, Pembahasan, dan Penetapan APBN (Cont’d)

Penyusunan APBN

Jika DPR menolak RAPBN yang diajukan Pemerintah menggunakan APBN tahun sebelumnya

Pengeluaran tahun ini maksimal sama dengan pengeluaran tahun lalu

Page 114: Transfer Pricing Course - muhariefeffendi.files.wordpress.com · lain yang dapat mengembangkan kapasitas organisasi dalam pelayanan. ... •06 Kesehatan •07 Pariwisata dan Budaya

114

Hasil pembahasan didokumentasikan dalam: • Daftar Isian Kegiatan otorisasi pengeluaran rutin unit

organisasi.

• Daftar Isian Proyek otorisasi pengeluaran pembangunan proyek pada unit organisasi.

• Surat Pengesahan Alokasi Anggaran Rutin (SPAAR) besaran alokasi anggaran rutin untuk setiap kantor/satuan kerja di daerah dibahas oleh Kantor Wilayah DJA dan Instansi Vertikal Departemen/ Lembaga DIK.

Pengajuan, Pembahasan, dan Penetapan APBN (Cont’d)

Page 115: Transfer Pricing Course - muhariefeffendi.files.wordpress.com · lain yang dapat mengembangkan kapasitas organisasi dalam pelayanan. ... •06 Kesehatan •07 Pariwisata dan Budaya

115

– Surat Pengesahan Alokasi Anggaran Pembangunan (SPAAP) menetapkan besaran alokasi anggaran pembangunan untuk setiap proyek/bagian proyek dibahas oleh Kantor wilayah DJA dengan instansi vertikal/dinas DIP.

• Surat Keputusan Otorisasi (SKO) otorisasi untuk penyediaan dana kepada departemen/lembaga/ pemerintah daerah dan pihak lain yang berhak baik untuk rutin maupun pembangunan.

Page 116: Transfer Pricing Course - muhariefeffendi.files.wordpress.com · lain yang dapat mengembangkan kapasitas organisasi dalam pelayanan. ... •06 Kesehatan •07 Pariwisata dan Budaya

116

Peraturan Pelaksanaan

• PP No. 20 Tahun 2004 tentang Rencana Kerja Pemerintah (RKP)

• PP No. 21 Tahun 2004 tentang Rencana Kerja Anggaran Kementerian/Lembaga (RKA-KL) Tahun 2005

• PP No. 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan

• PMK Nomor 571/PMK.06/2004 tentang Petunjuk Teknis Penyelesaian Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA)

• PMK Nomor 606/PMK.06/2004 tentang Pedoman Pembayaran dalam Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun 2005

• PMK Nomor 54/PMK. 02/2005 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan dan Penelaahan RKA-KL

Page 117: Transfer Pricing Course - muhariefeffendi.files.wordpress.com · lain yang dapat mengembangkan kapasitas organisasi dalam pelayanan. ... •06 Kesehatan •07 Pariwisata dan Budaya

117

Perubahan Format Anggaran Belanja Pemerintah Pusat

• Penerapan sistem penganggaran terpadu (unified budged) penyatuan anggaran belanja rutin dan anggaran belanja pembangunan; dan

• Reklasifikasi rincian belanja negara menurut organisasi, fungsi dan jenis belanja.

Page 118: Transfer Pricing Course - muhariefeffendi.files.wordpress.com · lain yang dapat mengembangkan kapasitas organisasi dalam pelayanan. ... •06 Kesehatan •07 Pariwisata dan Budaya

118

Sasaran Perubahan

Format Anggaran Belanja Negara

Meningkatkan transparansi dan akuntabilitas

pengelolaan belanja negara, melalui:

a. Minimalisasi duplikasi rencana kerja dan

penganggaran dalam belanja negara

b. Meningkatkan keterkaitan antara keluaran (output)

dan hasil (outcomes) yang dicapai dengan

penganggaran organisasi

Penyesuaian dengan klasifikasi internasional

Page 119: Transfer Pricing Course - muhariefeffendi.files.wordpress.com · lain yang dapat mengembangkan kapasitas organisasi dalam pelayanan. ... •06 Kesehatan •07 Pariwisata dan Budaya

119

Penyusunan RKA-KL dan DIPA

• Kementerian Keuangan cq. DJAPK menelaah kesesuaian RKA-KL dengan pagu sementara, standar biaya, dan prakiraan maju; dan

• Bappenas menelaah sinkronisasi program dalam RKA-KL dengan RKP.

• Kementerian Keuangan cq DJPbn menelaah kesesuaian antara DIPA dengan Keppres tentang Rincian APBN

• Penelaahan RKA-KL oleh Kementerian Keuangan (cq DJAPK) dan Bappenas

• Penerbitan Keppres tentang Rincian APBN

• Pengajuan konsep DIPA oleh kementerian/lembaga

• Kementerian Keuangan cq Direktur Jenderal Perbendaharaan menelaah kesesuaian antara konsep DIPA oleh kementerian/lembaga dengan Keppres tentang Rincian APBN

• Pengesahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran

• Pelaksanaan APBN

Page 120: Transfer Pricing Course - muhariefeffendi.files.wordpress.com · lain yang dapat mengembangkan kapasitas organisasi dalam pelayanan. ... •06 Kesehatan •07 Pariwisata dan Budaya

120

Reformasi Penganggaran

• Unifikasi anggaran konsolidasi pengeluaran rutin dan pengeluaran pembangunan;

• Penerapan kerangka pengeluaran jangka menengah (medium term expediture framework/MTEF) mempererat perencanaan dan penganggaran serta meningkatkan derajat prediksi kemampuan anggaran jangka menengah; dan

• Penerapan penganggaran berbasis kinerja meningkatkan efisiensi dan efektifitas pelayanan pemerintah.

Page 121: Transfer Pricing Course - muhariefeffendi.files.wordpress.com · lain yang dapat mengembangkan kapasitas organisasi dalam pelayanan. ... •06 Kesehatan •07 Pariwisata dan Budaya

121

APBD

Page 122: Transfer Pricing Course - muhariefeffendi.files.wordpress.com · lain yang dapat mengembangkan kapasitas organisasi dalam pelayanan. ... •06 Kesehatan •07 Pariwisata dan Budaya

122

Dasar Perundangan APBD Berbasis Kinerja

KepMen DN No.29/2000 ttg keuangan daerah&

APBD

PP 105/2000 ttg pengelolaan dan

pertanggungjawaban keuangan daerah

UU No. 25/99 ttg Perimbangan Keuangan

Pusat dan Daerah

UU No. 22/99 ttg Pemerintahan Daerah

Anggaran Berbasis Kinerja

Page 123: Transfer Pricing Course - muhariefeffendi.files.wordpress.com · lain yang dapat mengembangkan kapasitas organisasi dalam pelayanan. ... •06 Kesehatan •07 Pariwisata dan Budaya

123

Perubahan Penganggaran

Line Item

Budgeting

Performance

Budgeting

Tidak dapat dinilai efisiensi dan efektifitas program

Berorientasi jangka pendek

Belum mengaitkan setiap pengeluaran dengan manfaatnya

Mengaitkan setiap pengeluaran dengan manfaatnya

dapat dinilai efisiensi dan efektifitas program

Berorientasi jangka panjang

Page 124: Transfer Pricing Course - muhariefeffendi.files.wordpress.com · lain yang dapat mengembangkan kapasitas organisasi dalam pelayanan. ... •06 Kesehatan •07 Pariwisata dan Budaya

124

PROSES PENYUSUNAN APBD

2. Arah dan

Kebijakan Umum

APBD

3. Strategi &

Prioritas APBD

6. Pembahasan

RAPBD

1. Kegiatan

Pendahuluan

4. Rencana

Anggaran Satuan

Kerja (RASK)

5. Evaluasi dan

seleksi RASK

APBD

Penyusunan Anggaran

Kinerja

Penetapan strategi organisasi (visi dan misi)

Pembuatan

Tujuan operasional

Penetapan Aktivitas

•Review dan Ranking

Page 125: Transfer Pricing Course - muhariefeffendi.files.wordpress.com · lain yang dapat mengembangkan kapasitas organisasi dalam pelayanan. ... •06 Kesehatan •07 Pariwisata dan Budaya

125

Proses Penyusunan APBD

• Langkah penyusunan APBD dilakukan dengan berdasar pada Rencana Strategis Daerah (RENSTRADA) dokumen strategi jangka panjang (strategic planning) yang dimiliki Pemda

• Siklus RENSTRADA biasanya lima tahunan yang akan dijabarkan dalam bentuk tujuan operasional yang bersifat tahunan

Page 126: Transfer Pricing Course - muhariefeffendi.files.wordpress.com · lain yang dapat mengembangkan kapasitas organisasi dalam pelayanan. ... •06 Kesehatan •07 Pariwisata dan Budaya

126

1. Kegiatan Pendahuluan

• Penjaringan aspirasi masyarakat sebagai bentuk partisipasi masyarakat dalam mewujudkan transparansi dan akuntabilitas publik

• Evaluasi kinerja tahun lalu untuk mendapat feedback bagi penyusunan APBD sekarang

• Hasil penjaringan masyarakat dan feedback dan penjabaran Renstrada sebagai dasar penentuan arah dan kebijakan umum APBD

Page 127: Transfer Pricing Course - muhariefeffendi.files.wordpress.com · lain yang dapat mengembangkan kapasitas organisasi dalam pelayanan. ... •06 Kesehatan •07 Pariwisata dan Budaya

127

2. Arah dan Kebijakan Umum APBD

PEMDA

(eksekutif)

Kebijakan Pemerintah

Pusat

Evaluasi kinerja

masa lalu Pokok pikiran DPRD

RENSTRADA

DPRD

(Legislatif)

MASYARAKAT

(Tokoh,LSM,Ormas

, dll

Arah dan Kebijakan umum

APBD

Kesepakatan

Page 128: Transfer Pricing Course - muhariefeffendi.files.wordpress.com · lain yang dapat mengembangkan kapasitas organisasi dalam pelayanan. ... •06 Kesehatan •07 Pariwisata dan Budaya

128

2. Arah dan Kebijakan Umum APBD (cont’d)

Arah dan kebijakan umum APBD dapat disusun berdasarkan kriteria sebagai berikut :

– Sesuai dengan visi, misi, tujuan, sasaran dan kebijakan yang ditetapkan dalam Rencana Strategis Daerah dan dokumen perencanaan lainnya.

– Sesuai aspirasi masyarakat dan mempertimbangkan kondisi dan kemampuan daerah.

– Memuat arah yang diinginkan dan kebijakan umum yang sebagai pedoman penyusunan strategi dan prioritas APBD serta penyusunan rancangan APBD dalam satu tahun anggaran.

– Disusun dan disepakati bersama antara DPRD dengan Pemerintah Daerah.

Page 129: Transfer Pricing Course - muhariefeffendi.files.wordpress.com · lain yang dapat mengembangkan kapasitas organisasi dalam pelayanan. ... •06 Kesehatan •07 Pariwisata dan Budaya

129

3. Strategi & Prioritas APBD

• Merupakan penjabaran lebih lanjut dari arah dan kebijakan umum

• Merupakan strategi operasional jangka pendek, sedangkan RENSTRADA merupakan strategi jangka panjang

• Strategi dan prioritas APBD adalah pendekatan (metode) yang diprioritaskan dalam rangka pemanfaatan sumber daya yang dimiliki pemerintah untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan

Page 130: Transfer Pricing Course - muhariefeffendi.files.wordpress.com · lain yang dapat mengembangkan kapasitas organisasi dalam pelayanan. ... •06 Kesehatan •07 Pariwisata dan Budaya

130

3. Strategi & Prioritas APBD (cont’d)

Contoh arah dan kebijakan umum APBD:

- Peningkatan rasio guru dengan siswa menjadi 1:30

- Peningkatan jumlah guru berkeahlian pada tingkat pencapaian 10%

Contoh Strategi dan Prioritas APBD:

- Pengangkatan dan penempatan guru

- Pembinaan dan pengembangan karier guru

Page 131: Transfer Pricing Course - muhariefeffendi.files.wordpress.com · lain yang dapat mengembangkan kapasitas organisasi dalam pelayanan. ... •06 Kesehatan •07 Pariwisata dan Budaya

131

4. Rencana Anggaran Satuan Kerja (RASK)

• Aktivitas dalam penyusunan APBD dijelaskan dalam RASK

• RASK dibuat oleh unit-unit kerja pemerintah, sehingga sifatnya usulan yang akan dibahas dan dibuat penetapan oleh panitia anggaran yang dibentuk oleh Kepala Daerah bersama DPRD

Page 132: Transfer Pricing Course - muhariefeffendi.files.wordpress.com · lain yang dapat mengembangkan kapasitas organisasi dalam pelayanan. ... •06 Kesehatan •07 Pariwisata dan Budaya

132

4. Rencana Anggaran Satuan Kerja (RASK) (cont’d)

• RASK dibagi menjadi 3, yaitu : S.1 : berisi tentang pernyataan strategi organisasi (visi,

misi, tujuan, dsb) S.2 : berisi tentang rincian program dan kegiatan S.3 : berisi tentang anggaran atas program dan

kegiatam yang direncanakan Contoh untuk “program pembinaan dan

pengembangan karier guru”: - Seminar tentang psikologi pengajaran - Pelatihan teknik-teknik pengajaran yang diadakan

setiap 3 bulan

Page 133: Transfer Pricing Course - muhariefeffendi.files.wordpress.com · lain yang dapat mengembangkan kapasitas organisasi dalam pelayanan. ... •06 Kesehatan •07 Pariwisata dan Budaya

133

5. Evaluasi dan seleksi RASK

• Usulan dalam RASK dibahas dan direview oleh Pemerintah (belum melibatkan DPRD).

• Hasilnya adalah Dokumen RAPBD yang diajukan ke DPRD untuk dibahas bersama

Page 134: Transfer Pricing Course - muhariefeffendi.files.wordpress.com · lain yang dapat mengembangkan kapasitas organisasi dalam pelayanan. ... •06 Kesehatan •07 Pariwisata dan Budaya

134

6. Pembahasan dan Penetapan APBD

• Hasil pembahasan Pemerintah dengan DPRD APBD yang dituangkan dalam Perda untuk dilaksanakan Pemda

Page 135: Transfer Pricing Course - muhariefeffendi.files.wordpress.com · lain yang dapat mengembangkan kapasitas organisasi dalam pelayanan. ... •06 Kesehatan •07 Pariwisata dan Budaya

135

MENJADI PENGGERAK DAN PENDORONG TERCIPTANYA MASYARAKAT DAN LINGKUNGAN YANG SEHAT

MENCIPTAKAN STRUKTUR BIROKRASI YANG EFISIEN DAN EFEKTIF

RENCANA STRATEGIS UNIT DINAS KESEHATAN DAERAH X

VISI

MISI

MENINGKATKAN SARANA DAN PRASANA KESEHATAN Kesehatan

Restrukturisasi Organisasi

Page 136: Transfer Pricing Course - muhariefeffendi.files.wordpress.com · lain yang dapat mengembangkan kapasitas organisasi dalam pelayanan. ... •06 Kesehatan •07 Pariwisata dan Budaya

136

Perspektif Masyarakat

Perspektif Keuangan

Perspektif Internal Proses

Perspektif Tumbuh dan Belajar

Meningkatkan kualitas layanan

Meningkatkan Kuantitas dan

Kualitas Tenaga Medis

Kesehatan Restrukturisasi

Organisasi

Meningkatkan Kepuasan

Masyarakat

Meningkatkan Produktivitas

Kerja

Meningkatkan

Pengetahuan

Manajemen

Meningkatkan

Kesejahteraan

Pegawai

Page 137: Transfer Pricing Course - muhariefeffendi.files.wordpress.com · lain yang dapat mengembangkan kapasitas organisasi dalam pelayanan. ... •06 Kesehatan •07 Pariwisata dan Budaya

137

VISI MISI INDIKATOR

DAMPAK

TARGET TUJUAN INDIKATOR

MANFAAT

TARG

ET

MENJADI

PENGGERAK DAN

PENDORONG

TERCIPTANYA

MASYARKAT DAN

LINGKUNGAN

YANG SEHAT

M.1. KESEHATAN

MASYARAKAT

INDEX

KESEHATAN

75 T.1. Meningkatkan

Kualitas

Pelayanan

Kesehatan

Index Kualitas

Pelayanan

Kesehatan

80

T.2.Meningkatkan

Lingkungan

Sehat & Bersih

Index

Lingkungan

Sehat & Bersih

80

TUJUAN PROGRAM INDIKATOR

HASIL

TAR

GET

KEGIATAN INDIKATOR KELUARAN TAR

GET

T.1.

Meningkatkan

Kualitas

Pelayanan

Kesehatan

P.1.

Peningkatan

Sarana dan

Prasarana

Kesehatan

Tingkat

Kepuasan

Masyarakat

80 K.1.

Penambahan Tenaga

Medis

Jumlah Tenaga Medis /

puskesmas

5

K.2.

Pelatihan Tenaga

Medis

Tingkat Keahlian 8

K.3.

Bantuan Penyediaan

Fasilitas Kesehatan

Jumlah puskesmas /

kecamatan

1

T.2.

Meningkatkan

Lingkungan

Sehat dan

Bersih

P.1.

Pembinaan

Kebersihan

Lingkungan

Tingkat

Kesadaran

Kebersihan

Lingkungan

70 K.1.

Sosialisasi

Pentingnya

Limgkungan Sehat

dan Bersih

Jumlah Kehadiran KK /

Sosialisasi

60

TRANSLASI RENSTRA UNIT DINAS KESEHATAN

DAERAH X

Page 138: Transfer Pricing Course - muhariefeffendi.files.wordpress.com · lain yang dapat mengembangkan kapasitas organisasi dalam pelayanan. ... •06 Kesehatan •07 Pariwisata dan Budaya

138

INDEX KESEHATAN SEBELUM

ANGGARAN

NO INDIKATOR BOBOT CAPAIAN SCORE

1 INDEX KUALITAS PELAYANAN

KESEHATAN 25 % 17.5

2 INDEX AIR BERSIH 25 % 50 12.5

3 INDEX KUALITAS GIZI BAGI

BAYI DAN BALITA 25 % 60 15

4 INDEX LINGKUNGAN SEHAT

DAN BERSIH 25 % 60 15

INDEX KESEHATAN 60

INDEX KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN

SEBELUM ANGGARAN

NO INDIKATOR BOBOT CAPAIAN SCORE

1 TINGKAT PASIEN SELAMAT 30 % 70 21

2 TINGKAT EFEKTIVITAS DAN

EFISIENSI PELAYANAN 40 % 70 28

3 TINGKATKEPUASAN

MASYARAKAT 30 % 21

INDEX KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN 70

70

70

1 TINGKAT KEPUASAN MASYARAKAT

SEBELUM ANGGARAN 70

Page 139: Transfer Pricing Course - muhariefeffendi.files.wordpress.com · lain yang dapat mengembangkan kapasitas organisasi dalam pelayanan. ... •06 Kesehatan •07 Pariwisata dan Budaya

139

PENYUSUNAN ANGGARAN KEGIATAN

Unit Kerja : DINAS KESEHATAN DAERAH X

Program : Peningkatan Sarana dan Prasarana Kesehatan

Kegiatan : Penambahan Tenaga Medis

INDIKATOR TOLOK UKUR TARGET

Masukan : Jumlah Dana Anggaran Kegiatan Rp. 70,000,000

Keluar : Jumlah Tenaga Medis / Puskesmas 5

Hasil : Tingkat Kepuasan Masyarakat 80

Manfaat : Index Kualitas Pelayanan Kesehatan 80

Dampak : Index Kesehatan 75

Page 140: Transfer Pricing Course - muhariefeffendi.files.wordpress.com · lain yang dapat mengembangkan kapasitas organisasi dalam pelayanan. ... •06 Kesehatan •07 Pariwisata dan Budaya

140

INDEX KESEHATAN

NO INDIKATOR BOBOT CAPAIAN SCORE

1 INDEX KUALITAS PELAYANAN

KESEHATAN 25 % 20

2 INDEX AIR BERSIH 25 % 70 17.5

3 INDEX KUALITAS GIZI BAGI

BAYI DAN BALITA 25 % 70 17.5

4 INDEX LINGKUNGAN SEHAT

DAN BERSIH 25 % 90 22.5

INDEX KESEHATAN 77.5

INDEX KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN

NO INDIKATOR BOBOT CAPAIAN SCORE

1 TINGKAT PASIEN SELAMAT 30 % 75 22.5

2 TINGKAT EFEKTIVITAS DAN

EFISIENSI PELAYANAN 40 % 80 32

3 TINGKATKEPUASAN

MASYARAKAT 30 % 25.5

INDEX KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN 80

80

85

1 TINGKAT KEPUASAN MASYARAKAT 85

Page 141: Transfer Pricing Course - muhariefeffendi.files.wordpress.com · lain yang dapat mengembangkan kapasitas organisasi dalam pelayanan. ... •06 Kesehatan •07 Pariwisata dan Budaya

141

INDEX KESEHATAN

NO INDIKATOR SCORE

SEBELUM

SCORE

SESUDAH TARGET

SCORE

KINERJA

1 INDEX KUALITAS PELAYANAN

KESEHATAN 17.5 20 20 100 %

2 INDEX AIR BERSIH 12.5 17.5 17.5 100 %

3 INDEX KUALITAS GIZI BAGI BAYI DAN

BALITA 15 17.5 17.5 100 %

4 INDEX LINGKUNGAN SEHAT DAN BERSIH 15 22.5 20 112.5 %

INDEX KESEHATAN 60 77.5 75 103.33%

INDEX KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN

NO INDIKATOR SCORE

SEBELUM

SCORE

SESUDAH TARGET

SCORE

KINERJA

1 TINGKAT PASIEN SELAMAT 21 22.5 24 93.75 %

2 TINGKAT EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI

PELAYANAN 28 32 32 100 %

3 TINGKATKEPUASAN MASYARAKAT 21 25.5 24 106.25 %

INDEX KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN 70 80 80 100 %

Page 142: Transfer Pricing Course - muhariefeffendi.files.wordpress.com · lain yang dapat mengembangkan kapasitas organisasi dalam pelayanan. ... •06 Kesehatan •07 Pariwisata dan Budaya

142 142

Dwi Martani - 081318227080 [email protected] atau [email protected]

http://staff.blog.ui.ac.id/martani/