Transaksi Persediaan Antarperusahaan
-
Upload
yunizar-asril -
Category
Documents
-
view
564 -
download
81
description
Transcript of Transaksi Persediaan Antarperusahaan
Nama : Yunizar Asril
Npm : 0227 13 11 003
Kelas : Akuntansi V-C
Resume :TRANSAKSI PERSEDIAAN ANTARPERUSAHAAN
A. TINJAUAN UMUM
Transaksi persediaan adalah bentuk pertukaran
antarperusahaan yang paling sering terjadi. Proses pencatatan
untuk transfer persediaan antarperusahaan dapat menjadi lebih
kompleks dibandingkan pencatatan bentuk transper lain.
Pengaruh transaksi antaraperusahaan afiliasi (transaksiantar-
perusahaan) harus dieliminasi dari laporan keuangan
konsolidasi.Transaksi antar-perusahaan mengakibatkan saldo
akun resiprokal pada buku perusahaan afiliasi. Keuntungan dan
kerugian dari transaksi antarperusahaan harus dieliminasi
sampai direalisasi melalui penggunaan atau melalui penjualan
kepada pihak2 diluar entitas yang dikonsolidasikan. Karenanya
setiap laba ataurugi antar-perusahaan didalam grup harus
dieliminasi; konsep yang biasanya diterapkan untuk tujuan ini
adalah laba atau rugi kotor (bruto).
a. Transfer pada BiayaPerolehan
Saat penjualan persediaan menghasilkan keuntungan
atau kerugian diperlukan satu ayat jurnal eliminasi untuk
menghilangkan pendapatan dari penjualan antarperusahaan
dan harga pokok penjualan terkait yang dicatat oleh penjual.
Hal ini untuk menghindari kedua akun tersebut dicatat lebih
tinggi dari jumlah yang seharusnya. Laba bersih konsolidasi
tidak dipengaruhi oleh ayat jurnal eliminasi tersebut jika
transfer dilakukan pada biaya perolehan, karena baik
pendapatan dan penjualan dikurangi oleh jumlah yang sama.
b. Transfer dengan Keuntungan atau Kerugian
1
Pada saat penjualan antarperusahaan termasuk
keuntungan atau kerugian, eliminasi kertas kerja yang
diperlukan untuk konsolidasi pada periode transfer
mempunyai dua tujuan :
1. Menghilangkan pendapatan dari penjualan dan harga
pokok penjualan.
2. Eliminasi atas persediaan dalam neraca untuk
keuntungan atau kerugian dari penjualan
antarperusahaan yang belum drealisasi dengan
melakukan penjualan persediaan kepihak lain.
c. Pengaruh Jenis Sistem Persediaan
Dalam system pengendalian persediaan perpetual atau
periodic untuk mencatat persediaan dan harga pokok
penjualan. Dalam system persediaan perpetual, pembelian
barang dagang didebit langsung keakun persediaan;
penjualan memerlukan debit ke harga pokok penjualan dan
kredit ke persediaan sebesar biaya perolehan barang dagang
yang dijual.Jika menggunakan system persediaan periodik,
maka pembelian persediaan barang dagang didebit ke akun
pembelian, bukan kepersediaan.
B. PENJUALAN PERSEDIAAN ARUS KE BAWAH
Untuk tujuan konsolidasi, keuntungan tercatat atas
penjualan persediaan antraperusahaan diakui pada periode
persediaan tersebut dijual kepada pihak yang tidak memiliki
hubungan istimewa. Sampai terjadinya penjualan kepada pihak
luar tersebut, semua keuntungan antarperusahaan harus
ditangguhkan. Laba neto konolidasi harus berdasarkan laba
direalisasi dari afiliasi yang melakukan transfer. Karena
keuntung dari penjualan antarperusahaan tercatat dalam
pembukuan induk perusahaan. Laba neto konsolidasi dan
keseluruhan klaim pemegang saham induk perusahaan harus
dikurangi sebesar nilai penuh keuntungan belum direalisasi.
2
Pada saat perusahaan menjual persediaan barang dagangan ke
asifilasi terjadi satu dari tiga situasi berikut ini:
1. Persediaan tersebut dijual ke non-asifilasi pada periode yang
sama
2. Persediaan tersebut dijual ke non-asifilasi pada periode
berikutnya
3. Persediaan tersebut dimiliki selama dua periode atau lebih
oleh asifilasi pembeli
C. PENJUALAN PERSEDIAN ARUS KE ATAS
Pada saat terjadi ppenjualan persediaan arus keatas dan
persediaan dijual oleh induk perusahaan ke non-asifilasi ke
periode yang sama, semua ayat jurnal metode ekuitas yang
dibuat oleh induk perusahaan dan ayat jurnal eliminasi dalam
kertas kerja konsoidasi sama dengan ayat jurnal dalam kasus
penjualan arus ke bawah.
Jika persediaan tidak dijual ke non-asifiliasi sebelum akhir
periode, ayat jurnal eliminasi kertas kerja berbeda dengan kasus
arus kebawah hanya pada pembagian keuntungan
antarperusahaan sebelum direalisasi untuk kepemilikan
mayoritas dan minoritas.
D. PERTIMBANGAN TAMBAHAN
Frekuensi transfer persediaan antraperusahaan dan
bervariasinya keadaan transaksi dapat menimbulkan berbagai
isu implementasi.
a. Penjualan dari satu anak perusahaan ke perusahaan lain
3
Transfer perusahaan sering terjadi antarperusahaan
dalam pengendalian atau kepemlikan bersama. Pada saat
satu anak perusahaan menjual barang dagang anak
perusahaan ke perusahaan lain, ayat jurnal eliminasi
sama dennganyang telah disajikan untuk penjualan dari
anak perusahaan ke induk perusahaan.
b. Biaya-biaya terkait dengan transfer
Pada saat satu afiliasi mentransfer persediaan ke afiliasi
lain, beberapa biaya tambahan, seperti biaya angkut,
sering terjadi dalam transfer tersebut. Biaya ini harus
diperlakukan dengan cara yang sama dengan afiliasi
merupakan divisi operasi dari suatu perusahaan tunggal
c. Yang terendah antara biaya perolehan atau biaya pasar
Suatu perusahaan dapat menurunkan nilai perusahaan
yang dibeli dari afiliasi menggunakan aturan yang
terendah antara biaya perolehan atau pasar jika nilai
pasar lebih rendah dari harga transfer antarperusahaan.
d. Penjualan dan pembelian sebelum asifilasi
Kadang kala perusahaan telah menjual persediaam dari
satu perusahaan ke perusahaan lain dikemudian hari
bergabung bersama dalam penggabungan usaha.
Perlakuan konsoidasi untuk keuntungan dari transfer
persediaan yang terjadi sebelum penggabungan usaha
tergantung apakah perusahaan-perusahaan tersebut pada
saat melakukan transaksi independen dan transaksi
penjualan merupakan hasil dari transaksi yang wajar.
4