TRANSAKSI JUAL BELI HEWAN TERNAKMELALUI MAKELAR...

110
TRANSAKSI JUAL BELI HEWAN TERNAKMELALUI MAKELAR DI TINJAU DARI HUKUM ISLAM (StudiKasus di PasarHewanMuntilan KabupatenMagelang 2016) SKRIPSI Diajukan guna Memperoleh Gelar Sarjana S1 Hukum (S.H) Oleh: Yitna Yuono NIM: 214 11 019 JURUSAN S1-HUKUM EKONOMI SYARI’AH (HES) FAKULTASSYARI’AH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2016

Transcript of TRANSAKSI JUAL BELI HEWAN TERNAKMELALUI MAKELAR...

Page 1: TRANSAKSI JUAL BELI HEWAN TERNAKMELALUI MAKELAR …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1047/1/Yitna.Yuono.214 11... · dari hukum islam studi kasus di pasar hewan muntilan kabupaten

TRANSAKSI JUAL BELI HEWAN TERNAKMELALUI

MAKELAR DI TINJAU DARI HUKUM ISLAM

(StudiKasus di PasarHewanMuntilan

KabupatenMagelang 2016)

SKRIPSI

Diajukan guna Memperoleh Gelar Sarjana S1 Hukum (S.H)

Oleh:

Yitna Yuono

NIM: 214 11 019

JURUSAN S1-HUKUM EKONOMI SYARI’AH (HES)

FAKULTASSYARI’AH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SALATIGA

2016

Page 2: TRANSAKSI JUAL BELI HEWAN TERNAKMELALUI MAKELAR …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1047/1/Yitna.Yuono.214 11... · dari hukum islam studi kasus di pasar hewan muntilan kabupaten

i

Page 3: TRANSAKSI JUAL BELI HEWAN TERNAKMELALUI MAKELAR …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1047/1/Yitna.Yuono.214 11... · dari hukum islam studi kasus di pasar hewan muntilan kabupaten

ii

TRANSAKSI JUAL BELI HEWAN TERNAKMELALUI

MAKELAR DI TINJAU DARI HUKUM ISLAM

(StudiKasus di PasarHewanMuntilan

KabupatenMagelang 2016)

SKRIPSI

Diajukan guna Memperoleh Gelar Sarjana S1 Hukum (S.H)

Oleh:

Yitna Yuono

NIM: 214 11 019

JURUSAN S1-HUKUM EKONOMI SYARI’AH (HES)

FAKULTASSYARI’AH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SALATIGA

2016

Page 4: TRANSAKSI JUAL BELI HEWAN TERNAKMELALUI MAKELAR …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1047/1/Yitna.Yuono.214 11... · dari hukum islam studi kasus di pasar hewan muntilan kabupaten

iii

Page 5: TRANSAKSI JUAL BELI HEWAN TERNAKMELALUI MAKELAR …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1047/1/Yitna.Yuono.214 11... · dari hukum islam studi kasus di pasar hewan muntilan kabupaten

iv

Page 6: TRANSAKSI JUAL BELI HEWAN TERNAKMELALUI MAKELAR …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1047/1/Yitna.Yuono.214 11... · dari hukum islam studi kasus di pasar hewan muntilan kabupaten

v

Page 7: TRANSAKSI JUAL BELI HEWAN TERNAKMELALUI MAKELAR …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1047/1/Yitna.Yuono.214 11... · dari hukum islam studi kasus di pasar hewan muntilan kabupaten

vi

MOTTO

نكم بالباطل إال أن يا أي ها الذين آمنوا ال تأكلوا أموالكم ب ي نكم تكون ت اا ة ن ت ااض

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan

perniagaan yang berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu”‟. [QS.

An-Nisaa‟ : 29].

“Jangan pernah menyesali dengan apa yang telah kamu

tentukan”.

Page 8: TRANSAKSI JUAL BELI HEWAN TERNAKMELALUI MAKELAR …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1047/1/Yitna.Yuono.214 11... · dari hukum islam studi kasus di pasar hewan muntilan kabupaten

vii

PERSEMBAHAN

Dengan segala puja dan puji syukur kepada Tuhan yang Maha Esa dan

atas dukungan dan do‟a dari orang-orang tercinta, akhirnya skripsi ini dapat

dirampungkan dengan baik dan tepat pada waktunya. Oleh karena itu, dengan rasa

bangga dan bahagia saya khaturkan rasa syukur dan terimakasih saya kepada:

1. Ayahanda dan Ibunda tercinta & tersayang yang telah membesarkan dan

mendidikku dengan penuh cinta dan kesabaran serta ikhlas-tulus memberikan

dukungan dan doa restunya kepada penulis.

2. Bapak dan Ibu Dosen pembimbing, penguji dan pengajar, yang selama ini

telah tulus dan ikhlas meluangkan waktunya untuk menuntun dan

mengarahkan saya, memberikan bimbingan dan pelajaran yang tiada ternilai

harganya, agar saya menjadi lebih baik.

3. Kakak saya, yang senantiasa memberikan dukungan, semangat, senyum dan

do‟anya untuk keberhasilan ini,

4. Seluruh keluarga besar Bp. Muhsirat yang selalu mendo‟akan & memberi motifasi

kepada penulis

5. Teman, sahabat dan sejawat tersayang, tanpa semangat, dukungan dan bantuan

kalian semua tak kan mungkin aku sampai di sini.

Terima kasih yang sebesar-besarnya untuk kalian semua, akhir kata saya

persembahkan skripsi ini untuk kalian semua, orang-orang yang saya sayangi. Dan

semoga skripsi ini dapat bermanfaat dan berguna untuk kemajuan ilmu pengetahuan

di masa yang akan datang, Aamiinnn.

Page 9: TRANSAKSI JUAL BELI HEWAN TERNAKMELALUI MAKELAR …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1047/1/Yitna.Yuono.214 11... · dari hukum islam studi kasus di pasar hewan muntilan kabupaten

viii

KATA PENGANTAR

بسم اهلل الرمحن الرحيم

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat, hidayah dan taufiqnya, sehingga penulis dapat

menyelesaikan penulisan skripsi ini. Sholawat serta salam kami haturkan kepada

junjungan kita Nabi Agung Muhammad SAW yang telah menuntun umatnya ke

jalan kebenaran dan keadilan.

Skripsi ini penulis susun dalam rangka memenuhi tugas dan melengkapi

syarata guna untuk memperoleh gelar sarjana syari‟ah. Adapun judul skripsi ini

adalah “Transaksi Jual Beli Hewan Ternak Melalui Makelar Ditinjau Dari

Hukum Islam (Studi Kasus di Pasar Hewan Muntilan Kabupaten Magelang

2016)”

Penulisan skripsi ini tidak lepas dari berbagai pihak yang telah

memberikan dukungan moril maupun meteriil. Dengan penuh kerendahan hati,

penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Dr. H. Rahmat Hariyadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN Salatiga

2. Ibu Dra. Siti Zumrotun, M.Ag. selaku Dekan Fakultas Syari‟ah IAIN Salatiga.

3. Ibu Evi Ariyani, M.H, selaku Ketua Jurusan S1 Hukum Ekonomi Syari‟ah di

IAIN Salatiga

4. Bapak Drs Machfudz, M.Ag. selaku Dosen Pembimbing yang telah berkenan

secara ikhlas dan sabar meluangakan waktu serta mencurahkan pikiran dan

tenaganya memberi bimbingan dan pengarahan yang sangat berguna sejak

awal proses penyusunan dan penulisan hingga terselesaikannya skripsi ini.

Page 10: TRANSAKSI JUAL BELI HEWAN TERNAKMELALUI MAKELAR …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1047/1/Yitna.Yuono.214 11... · dari hukum islam studi kasus di pasar hewan muntilan kabupaten

ix

5. Seluruh Dosen Fakultas Syaria‟ah Jurusan hukum ekonomi syariahIAIN

Salatiga yang telah berkenan memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis

dan pelayanan hingga studi ini dapat selesai.

6. Ayahanda dan Ibunda tercinta yang selalu memberikan dukungan baik moril

maupun spiritual serta yang senantiasa berkorban dan berdoa demi tercapainya

cita-cita.

7. Sejawat-sejawat Mapala MITAPASA khususnya angkatan XVII dan sahabat-

sahabat semua yang telah membantu memberikan dukungan dalam

penyelesaian skripsi ini.

8. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu per satu yang telah

membantu dalam penulisan skripsi ini.

Semoga amal mereka diterima sebagai amal ibadah oleh Allah SWT serta

mendapatkan balasan myang berlipat ganda amien. Penulis sadar bahwa dalam

penulisan ini masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnan. Oleh karena

itu, dengan kerendahan hati penulis mohon saran dan kritik yang sifatnya

membangun demi kesempurnaan penulisan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat

bermanfaat bagi penulis pada khususnya maupun pembaca pada umumnya dan

memberikan sumbangan bagi pengetahuan dunia pendidikan. Amiin ya robbal

„alamiin.

Salatiga, 09 september 2016

Yang menyatakan

Yitna Yuono

NIM : 214 11 023

Page 11: TRANSAKSI JUAL BELI HEWAN TERNAKMELALUI MAKELAR …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1047/1/Yitna.Yuono.214 11... · dari hukum islam studi kasus di pasar hewan muntilan kabupaten

x

ABSTRAK

Yuono, Yitna. 2016. (transaksi jual beli hewan ternak melalui makelar ditinjau

dari hukum islam studi kasus di pasar hewan muntilan kabupaten

magelang). Skripsi Fakultas Syari‟ah. Jurusan hukum ekonomi syariah.

Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga. Pembimbing : Drs.

Machfudz, M.Ag.

Kata Kunci: Jual Beli Hewan Ternak Melalui Makelar

Penelitian tentang jual beli hewan ternak yang terjadi di Muntilan

kabupaten Magelang adalah ditujukan kepada penjual pembeli dan makelar hewan

ternak yang ada di pasar hewan muntilan. Adapun permasalahan yang akan dikaji

yakni:1)Bagaimana praktek makelar dalam jual beli hewan ternak di pasar hewan

Muntilan kabupaten Magelang? 2) Bagaimana tinjauan hukum Islam terhadap jual

beli hewan ternak melalui makelar dipasar hewan Muntilan kabupaten Magelang?

3) Bagaimana bentuk akad dalam jual beli hewan ternak melalui makelar di pasar

hewan Muntilan kabupaten Magelang?

Penulisan ini didasarkan pada penelitian lapangan di Muntilan Kabupaten

Magelan, jenis penelitian yang digunakan kualitatif yuridis sosiologis, maka

penulis melakukan penelitian terhadap objeknya dan berinteraksi langsung dengan

sumber data. Sehingga penulis dituntut untuk aktif terhadap masalah yang

kemungkinan terjadi di lokasi penelitian. Dalam pengumpulan data penulis

melakukan beberapa macam hal atau teknik supaya data yang didapat sesuai

dengan peristiwa apa yang sebenarnya terjad, diantaranya sebagai berikut:

obserfasi, observasi tidak berstruktur, observasi berstruktur, wawancara,

dokumentasi

Praktek makelar dalam proses jual beli hewan ternak di Pasar Muntilan memiliki

tiga unsur yaitu. Berdasarkan tugasnya makelar sebagai perantara penjual dan

pembeli, mencarikan barang bagi pembeli dan atau menjualkan barang bagi

penjual. Sedangkan dalam hukum islam menjual hewan menyewa makelar untuk

mengucapkan satu dua patah kata dari pandangan beberapa wajah (pendapat/Qaul

yang berlaku) sekalipun berupa ijab dan qabul dan sekaligus melariskan

dagangan, karena satu dua patah kata itu tidak ada harganya. seorang makelar

dalam menawarkan kepada pembeli biasanya lebih tinggi dari harga awal. Dengan

maksud makelar mencari untung dalam transaksi dan sebagai upah makelar. Yang

demikian hanya diketahui oleh pihak penjual dan makelar. Shighah yang

diucapkan adalah perkataan yang menunjukan permintaan kepada makelar untuk

menjualkan atau memasarkan hewan ternak. Jual-beli melalui perantara itu di

bolehkan, asal antara ijab dan qabul sejalan. Dengan demikian maka shighah yang

telah diucapkan oleh penjual kepada makelar sebagai ijab dari sewa jasa untuk

mempekerjakan dibolehkan. Dalam meminta bantuan dari jasa makelar di pasar

hewan Muntilan kabupaten Magelang bentuk akad yang terjadi adalah akad ijaroh

dimana seorang pembeli mendatangi langsung kepada makelar dan menjelaskan

maksud tujuannya secara langsung agar dicarikan hewan ternak.

Page 12: TRANSAKSI JUAL BELI HEWAN TERNAKMELALUI MAKELAR …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1047/1/Yitna.Yuono.214 11... · dari hukum islam studi kasus di pasar hewan muntilan kabupaten

xi

DAFTAR ISI

HALAMANBERLOGO ................................................................................ i

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... ii

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ..................................................... iii

HALAMAN NOTA PEMBIMBING ............................................................ iv

HALAMAN PENGESAN .............................................................................. v

MOTTO .......................................................................................................... vi

PERSEMBAHAN ........................................................................................... vii

KATA PENGANTAR .................................................................................... viii

ABSTRAK ...................................................................................................... x

DAFTAR ISI ................................................................................................... xi

DAFTAR TABEL .......................................................................................... xiii

DAFTAR BAGAN .......................................................................................... xiv

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ....................................................... 1

B. Rumusan Masalah ................................................................ 9

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ............................................ 9

D. Telaah Pustaka ..................................................................... 10

E. Metode Penelitian ................................................................ 12

F. Sistematika penulisan ........................................................... 16

BAB II ANALISIS

A. Tinjauan umum tentang Jual beli ......................................... 18

1. Pengertian jual beli ........................................................ 18

2. Dasar Hukum jual beli ................................................... 24

3. Rukun jual beli............................................................... 26

4. Syarat jual beli .............................................................. 27

5. Macam-macam jual beli ............................................... 37

6. Bentuk- bentuk jual beli ................................................ 39

B. Tinjauan umum tentang Makelar ......................................... 41

Page 13: TRANSAKSI JUAL BELI HEWAN TERNAKMELALUI MAKELAR …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1047/1/Yitna.Yuono.214 11... · dari hukum islam studi kasus di pasar hewan muntilan kabupaten

xii

1. Pengertian makelar ........................................................ 41

2. Syarat-syarat makelar .................................................... 42

3. Hukum makelar dalam islam ......................................... 44

4. Tugas makelar ................................................................ 45

5. Fungsi makelar .............................................................. 46

BAB III GAMBARAN UMUM TENTENG PASAR HEWAN

MUNTILAN

A. Profil pasar hewan muntilan ................................................ 48

1.Keadaan masyarakat sekitarpasar hewan muntilan .......... 48

2. Keadaan pasar hewan muntilan ....................................... 49

3. Struktur pasar hewan muntilan ........................................ 51

B. Praktek jual beli hewan ternak melalui jasa makelar ........... 52

C. Gambaran secra umum makelar .......................................... 53

D. Praktek makelar secara rinci ................................................ 55

E. Bentuk akad dalam jual beli hewan ternak melalui makelar 60

F. Pengambilan untung makelar dari proses juaal beli ............ 61

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD JUAL BELI

MELALUI MAKELAR DENGAN PRAKTEK PENGGUNAAN

JASA MAKELAR DI PASAR HEWAN MUNTILAN

KABUPATEN MAGELANG

A. Analisis hukum islam terhadap orang yang berakad

dalam jual beli di pasar hewan muntilan kabupaten

magelanga .............................................................................. 63

B. Analisis hukum islam terhadap akad jual beli hewan

ternak melalui jasa makelar ................................................. 73

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ............................................................................. 77

B. Saran ....................................................................................... 78

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 14: TRANSAKSI JUAL BELI HEWAN TERNAKMELALUI MAKELAR …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1047/1/Yitna.Yuono.214 11... · dari hukum islam studi kasus di pasar hewan muntilan kabupaten

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Harga hewan ternak 2016 .................................................................. 56

Page 15: TRANSAKSI JUAL BELI HEWAN TERNAKMELALUI MAKELAR …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1047/1/Yitna.Yuono.214 11... · dari hukum islam studi kasus di pasar hewan muntilan kabupaten

xiv

DAFTAR BAGAN

Bagan 3.1 Struktur Pengelola Pasar Hewan Muntilan ........................................ 51

Page 16: TRANSAKSI JUAL BELI HEWAN TERNAKMELALUI MAKELAR …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1047/1/Yitna.Yuono.214 11... · dari hukum islam studi kasus di pasar hewan muntilan kabupaten

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Daftar Riwayat Hidup

Lampiran 2 Surat Tugas Pembimbing

Lampiran 3 Surat Izin Penelitian

Lampiran 4 Lembar Konsultasi Skripsi

Lampiran 5 Dokumentasi Kegiatan

Page 17: TRANSAKSI JUAL BELI HEWAN TERNAKMELALUI MAKELAR …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1047/1/Yitna.Yuono.214 11... · dari hukum islam studi kasus di pasar hewan muntilan kabupaten

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Jual beli adalah suatu perjanjian tukar menukar benda atau barang

yang mempunyai nilai secara sukarela di antara kedua belah pihak, sesuai

dengan ketetapan Hukum.Maksudnya ialah jual beli harus memenuhi

persyaratan-persyaratan, rukun-rukun, dan hal-hal lain yang digariskan oleh

Syara‟.Sehingga apabila syarat-syarat dan rukunnya tidak terpenuhi berarti

tidak sesuai dengan kehendak syara‟.

Rukun jual beli ada tiga yaitu akad, orang yang berakad, barang atau

objek.Akad ialah ikatan kata antara penjual dan pembeli. Jual beli belum

dikatan sah sebelum ijab dan kabul dilakukan sebab ijab kabul menunjukan

kerelaan. Pada dasarnya ijab kabul dilakukan dengan lisan, tetapi kalau tidak

mungkin, misalnya bisu atau yang lainnya boleh dilakukan dengan surat-

menyurat, yamg intinya mengandung arti ijab dan kabul. Menurut fatwa

Ulama Syafi‟iyah jual beli barang-barang yang kecil pun harus ijab dan kabul

(Suhendi, 2014: 69).

Ijab adalah suatu pernyataan kehendak yang pertama muncul dari

suatu pihak untuk melahirkan suatu tindakan Hukum, dengan pernyataan

kehendak tersebut ia menawarkan penciptaan tindakan Hukum yang di

maksut di mana bila penawaran itu diterima oleh pihak lain terjadilah akad.

Ijab disyaratkan harus jelas maksud dan isinya harus tegas. Maksudnya harus

jelas, artinya bahwa ungkapan baik lisan, tulisan, isyarat maupun lainnya yang

Page 18: TRANSAKSI JUAL BELI HEWAN TERNAKMELALUI MAKELAR …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1047/1/Yitna.Yuono.214 11... · dari hukum islam studi kasus di pasar hewan muntilan kabupaten

2

digunakan untukmenyatakan ijab dalam setiap akad menunjukkan secara jelas

jenis akad yang dikehendaki , oleh karena itu akad mana yang dimaksud dan

akibat Hukum apa yang hendak diciptakan haruslah jelas.

Kabul adalah pernyataan kehendak yang menyetujui ijab dan

terciptanya suatu akad. Sepertihaknya ijab, kabul disyaratkan kejelasan

maksud, ketegasan isi dan didengar atau diketahui oleh pihak lain (Basyir,

2000:65-67).

Fenomena ini merupakan peran dari Hukum Islam untuk menjawab

permasalahan yang terjadi. Terutama bagaimana cara menyikapi sistem

ekonomi yang memegang peranan penting dalam dunia bisnis. Sebagai agama

yang mampu mengikuti perkembangan zaman yang diyakini Islam mampu

menjawab permasalahan yang terjadi, namun perlu suatu kerja keras untuk

mencari dan menafsirkannya karena suatu bisnis saat ini dipenuhi dengan

berbagai kenyataan bahwa beberapa kegiatannya telah terpopulasi dengan

kelicikan.

Para pedagang dijanjikan dengan kedudukan tinggi dan pahala yang

sangat besar di sisi Allah swt, karena biasanya pedagang tergoda untuk

berlaku rakus, tamak, mendapatkan laba dengan segala cara. Karena itu

barang siapa tegar di atas batas-batas kejujuran dan amanah, ia adalah

mujahid dalam memerangi hawa nafsunya. Berkaitan dengan masalah

perdagangan ini, apa yang dilakukan Rasulullah saw cukup jelas bagi kita.

Sebagaimana beliau memberikan perhatian pada aspek ruhani dengan

membangun masjid di Madinah atas dasar taqwa dan ridha-Nya, sebagai pusat

Page 19: TRANSAKSI JUAL BELI HEWAN TERNAKMELALUI MAKELAR …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1047/1/Yitna.Yuono.214 11... · dari hukum islam studi kasus di pasar hewan muntilan kabupaten

3

ibadah, ilmu pengetahuan, dakwah, bahkan jugapusat negara dan

pemerintahan, beliau juga memberikan perhatian kepada bidang ekonomi,

didirikanlah pasar yang Islamidan mandiri (Qardhawi, 2000: 200-201).

Jika tidak ada unsur kehati-hatian dalam melakukan transaksi jual beli

maka tidak menutup kemungkinan salah satu pihak ada yang dirugikan, dan

apabila hal tersebut yang terjadi transaksi jualbeli yang dilakukan tidak

sah.Islam mensyariatkan jual beli dengan perantara atau makelar karena tidak

semua manusia mampu dan cakap dalam melakukan transaksi jual beli

tersebut.

Makelar atau katakan perantara dalam perdagangan yang

menjembatani penjual dan pembeli, dizaman kita ini sangat penting artinya

dibanding dangan masa-masa yang telah lau, karena terikatnya perhubungen

perdagangan antara pedagang kolektif dan pedagang perorangan, sehingga

makelar berperan sangat penting. Dalam hal ini makelar adalah seorang yang

menjualkan barang orang lain atas dasar bahwa seseorang itu akan diberi upah

oleh yang punya barang sesuai dengan usahanya (Suhendi, 2010: 85).

Dalam hal ini makelar bertugas untuk menjembatani kepentingan

antara pihak penjual dan pembeli. Namun pada praktek kinerjanya di

lapangan banyak berbagai bentuk cara kerja dari seorang makelar. Dari yang

ingin untung sendiri dengan cara menambahkan harga barang tanpa

sepengetahuan antara kedua belah pihakdan mengorbankan kepentingan salah

satu pihak dan tidak bertanggung jawab atas resiko yang mungkin terjadi,

sampai yang profesional dengan benar-benar menjembatani kepentingan

Page 20: TRANSAKSI JUAL BELI HEWAN TERNAKMELALUI MAKELAR …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1047/1/Yitna.Yuono.214 11... · dari hukum islam studi kasus di pasar hewan muntilan kabupaten

4

pihak-pihak yang dihubungkan dan dapat di pertanggung jawabkan

(http://bisnisukm.com/bisnis-makelar-peluarpotensial-html).

Berangkat dari hal tersebut diatas penulis tertarik pada praktek makelar

yang ada di daerah pasar hewan Muntilan Magelang.Kaitannya dengan jual

beli hewan ternak yang mana seorang makelar mempunyai peran aktif dalam

memasarkan barang (hewan ternak) tersebut, baik dalam bidang menerima

pesanan, penawaran harga, sampai pada perolehan laba dari hasil negosiasi

transaksi hewan ternak tersebut. Biasanya dalam posisi seorang makelar itu

adalah sebagai penghubung antara kedua belah pihak tetapi disisi lain ada

juga makelar yang mencari keuntungan yang berlebihan dengan penambahan

harga barang, menutupi cacat barang, sehingga makelar menekan pihak

penjual maupun pembeli untuk mendapatkan keuntungan sebanyak-

banyaknya.

Bisnis dianggap suatu proses untuk mencari keuntungan dan

mencukupi kebutuhan hidupnya. Sementara itu etika merupakan ilmu yang

berbeda dengan bisnis dan karenanya terpisah.Dalam kenyataan ini bisnis dan

etika dipahami sebagai dipahami sebagai suatu hal yang tidak berkaitan.

Praktek bisnis itu bertujuan untuk mencari keuntungan sebesar-besarnya, dan

jika etika keIslaman diterapkan dalam dunia bisnis maka dianggap akan

mengganggu upaya untuk mencapai tujuan bisnis. Sering kali ekonomi

menjadi masalah yang serius bagi manusia karena sumber daya ekonomi yang

tidak tersedia tidak sebanding dengan kebutuhan manusia.Dunia bisnis sangat

terpengaruh oleh hal tersebut.

Page 21: TRANSAKSI JUAL BELI HEWAN TERNAKMELALUI MAKELAR …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1047/1/Yitna.Yuono.214 11... · dari hukum islam studi kasus di pasar hewan muntilan kabupaten

5

Kerjasama dalam jualbeli merupakan salah satu hal yang sangat

penting demi terciptanya tujuan bisnis.Masalah kerjasama dalam bisnis tidak

boleh diremehkan begitu saja karena bagaimanapun juga bentuk kerjasama

dalam bisnis merupakan masalah penting dalam kehidupan manusia.

Pada hakikatnya Islam membolehkan semua bentuk kerjasama dalam

jual beli yang berkembang dalam masyarakat, selama kerja sama tersebut

mendatangkan manfaat dan tujuan untuk saling tolong menolong antar

masyarakat dalam memenuhi kebutuhannya. Begitu pula praktek kerja sama

dalam jual beli yang dilakukan masyarakat di dalam pasar Hewan Muntilan

Magelang, dimana mereka bekerja sama dala jual beli hewan ternak

menggunakan jasa perantara atau makelar.

Dalam Hukum Islam dikenal istilah yang berkenaan dengan jual beli

perantar yaitu simsar yang semua ketentuannya telah ditulis dalam Hukum

Islam khususnya dalam aspek muamalat.Secara umum perantara atau makelar

perdagangan adalah orang yang menjualkan barang mencarikan bembeli atau

perantara antara penjual dan pembeli untuk memudahkan jual beli. Berkaitan

dengan jual beli menggunakan jasa perantara, penyusun juga menggunakan

kejian tentang makelar dalam kitab-kitab fiqh terdahulu. Makelar adalah

pedagang perantara yang berfungsi menjualkan barang orang lain dengan

mengambil upah tanpa menanggung resiko.

Chairuman Pasaribu juga berpendapat bahwa perantara atau makelar

dalam istilah Hukum Islam disebut dengan simsar ia lah orang yang menjadi

penghubung atau perantara yang memperlancar proses terjadinya jual beli

Page 22: TRANSAKSI JUAL BELI HEWAN TERNAKMELALUI MAKELAR …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1047/1/Yitna.Yuono.214 11... · dari hukum islam studi kasus di pasar hewan muntilan kabupaten

6

antara pihak penjual dengan pihak pembeli. Simsar yaitu seseorang yang

menjualkan barang kepada orang lain, atas dasar seseorang itu akan diberi

upah oleh yang punya barang sesuai dengan usahanya (Sahrani, 2011: 79).

Jika salah satu pihak merasa tidak rela atas perjanjian yang disepakati

maka termasuk suatu bentuk paksaan yang bertentangan dengan prinsip-

prinsip dalam bermuamalah.Istilah perjanjian dalam Hukum Islam disebut

akad.Dalam jual beli perantara banyak sekali bentuk-bentuk makelar dalam

prakteknya tidak sesuai dengan prinsip-prinsip muamalat (Anwar, 2007: 68).

Seperti halnya makelar yang tidak jujur dan pengambilan keuntungan

dari jual beli tanpa sepengetahuan dari kedua belah pihak (penjual dan

pembeli), maka dalam fiqh jual beli Islam ada macam-macam jual beli yang

ditinjau dari segi harga atau ukuran yang berkaitan dengan keuntungan yaitu

jual beli murabahah.Jual beli murabahah yaitu menjual barang dengan

harganya semula ditambah dengan keuntungan dan syarat-syarat tertentu. Jual

beli dimana penjual melaksanakan penjualan barang dengan cara

memperhitungkan setiap pembayaran yang dilakukan oleh pembeli dengan

pelunasan atas harga barang yang telah disepakati bersama dan yang diikat

dalam suatu perjanjian, serta hak milik atas barang tersebut baru perusahaan

dari penjual kepada pembeli setelah jumlah harganya dibayar lunas oleh

pembeli kepada penjual (Muslich, 2010: 207).

Dalam perkembangan zaman, perjanjian sudah diatur dalam Kitab

Undang-Undang Hukum Dagang (KUHD) merupakan aturan atau Hukum

khusus dan Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (KUHPer) merupakan

Page 23: TRANSAKSI JUAL BELI HEWAN TERNAKMELALUI MAKELAR …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1047/1/Yitna.Yuono.214 11... · dari hukum islam studi kasus di pasar hewan muntilan kabupaten

7

Hukum yang mengatur hubungan antara perseorangan yang lain dalam

usahanya untuk memenuhi kebutuhannya. Dikatakan dalam pasal 1338 KUH

Perdata, perjanjian menganut sistem terbuka atau menganut kebebasan yang

seluas-luasnya. Pasal tersebut berisi tentang perjanjian yang menganut

masyarakat dapat mengadakan perjanjian tentang apa saja, asalkan tidak

melanggar ketertiban umum dan kesusilaan. Seperti halnya dalam Hukum

Islam bahwa manusia diperbolehkan melakukan perjanjian asalkan tidak

melanggar aturan syari‟ah.

Pada awalnya transaksi murabahah adalah transaksi sederhana yang

dipraktekkan dengan kerelaan penjual untuk menyampaikan harga pokok dan

laba yang diinginkan.Dengan persyaratan tertentu, kemudian jual beli ini

dimasukkan kedalam jenis jual beli amanah.Tipe murabahah dalam

prakteknya dapat dilakukan langsung oleh penjual dan pembeli tanpa melalui

pesanan.Begitu pula dapat dilakukan dengan pihak ketiga (supplier), yaitu

pemesan.Pihak pembeli sebagai perantara karena keahliannya (Afandi, 2009:

93).

Seiring berkembangnya zaman yang memicu kompleksnya

permasalahan dalam kegiatan muamalat pada zaman sekarang, manusia sering

menemukan masalah yang tidak persis sama dengan masalah yang telah ada

dalam al-Qur‟an dan Sunna. Tetapi yang diharapkan adalah bisa mencari

solusi atas masalah yang baru tetapi tidak memahami prinsip-prinsip dasar

Hukum Islam yang mempunyai tujuan yang umum yaitu demi kemaslahatan

umat. Terutama bagaimana cara menyikapi system ekonomi yang memegang

Page 24: TRANSAKSI JUAL BELI HEWAN TERNAKMELALUI MAKELAR …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1047/1/Yitna.Yuono.214 11... · dari hukum islam studi kasus di pasar hewan muntilan kabupaten

8

peranan penting dalam dunia bisnis, mampukah memberikan solusi terbaik

atas fenomena yang terjadi ini.

Sebagai agama yang mampu mengikuti perkembangan zaman yang

diyakini Islam mampu menjawab permasalahan yang terjadi.Namun perlu

suatu kerja keras untuk mencari dan menafsirkannya karena suatu bisnis saat

ini dipenuhi dengan berbagai kenyataan bahwa beberapa kegiatannya telah

terpopulasi dengan kelicikan.

Makelar atau perantara merupakan jenis pekerjaan yang banyak

dilakukan oleh kalangan masyarakat saat ini, mengingat banyaknya kesibukan

yang tidak mengharuskan adanya kehadiran penjual dan pembeli dalam

bertransaksi seperti yang telah disyariatkan dalam rukun jual beli.Penelitian

ini selain untuk mengetahui status makelar dalam Hukum Islam juga untuk

mengetahui pengambilan keuntungan yang berlebihan oleh makelar tanpa

sepengetahuan kedua belah pihak.

Pada zaman sekarang banyak dikalangan Muslim mengalami masalah

yang belum diketahui kebenarannya, karena dalam pikirannya ada satu

keraguan dalam melakukan praktik kerja sama dalam berbisnis apakah telah

benar menurut Hukum Islam. Banyak yang telah mengabaikan nilai-nilai atau

etika keIslaman dalam menjalankan bisnis.Bagi sebagian pihak, bisnis adalah

aktivitas ekonomi manusia yang bertujuan mencari laba semata-mata. Karena

itu, cara apapun boleh dilakukan demi meraih tujuan tersebut. Konsekuensi

bagi pihak ini, aspek moralitas dalam persaingan bisnis, dianggap akan

menghalangi kesuksesannya.

Page 25: TRANSAKSI JUAL BELI HEWAN TERNAKMELALUI MAKELAR …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1047/1/Yitna.Yuono.214 11... · dari hukum islam studi kasus di pasar hewan muntilan kabupaten

9

B. PerumusanMasalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka yang menjadi pokok

atau titik permasalahan dari skripsi ini adalah:

1. Bagaimana praktek makelar dalam proses jual beli hewan ternak di pasar

hewan tenak Muntilan Kabupaten Magelang?

2. Bagaimana tinjauan hukum islam terhadap pelaksanaan jual beli hewan

ternak melalui makelar di pasar hewan Muntilan Kabupaten Magelang?

3. Bagaimana bentuk akad dalam jual beli hewan di Muntilan kabupaten

Magelang?

C. Tujuan dan Manfaat Penulisan

Adapun tujuan dan manfaat dari penulisan ini adalah:

1. Tujuan

a. Untuk mengetahui bagaimana praktek dari kinerja makelar dalam jual

beli hewan di Muntilan Kabupaten Magelang.

b. Untuk mengetahui bagaimana tinjauan hukum islam terhadap

pelaksanaan jual beli hewan ternak melalui makelar di pasar hewan

Muntilan Kabupaten Magelang.

c. Untuk mengetahui bagaimana bentuk akad dalam jual beli hewan di

Muntilan Kabupaten Magelang.

2. Manfaat

a. Dapat memberikan kontribusi bagi perkembangan ilmu muamalah

pada khususnya dan ilmu Hukum Islam (Fiqh) pada umumnya, serta

dapat memberikan Khasanah keilmuan.

Page 26: TRANSAKSI JUAL BELI HEWAN TERNAKMELALUI MAKELAR …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1047/1/Yitna.Yuono.214 11... · dari hukum islam studi kasus di pasar hewan muntilan kabupaten

10

b. Untuk memberikan kemanfaatan guna menambah informasi tentang

luas nya ilmu muamalah, khususnya ilmu yang berkaitan dengan

masalah akad dalam transaksi, serta dijadikan sebagai bahan koreksi

guna penelitian selanjutnya agar lebih terarah.

c. Agar dapat memberikan informasi dan pembelajaran bagi masyarakat

tentang syarat dalam hal pengambilan suatu keuntungan pada praktek

muamalah, selain itu juga supaya penulis lebih mengetahui tentang

Hukum Islam khususnya dalam bidang muamalah.

D. Telaah Pustaka

Setelah penyusun melakukan telaah kepustakaan, ternyata belum

banyak ditemukan adanya karya ilmiah yang khusus membahas praktek jual

beli melalui jasa makelar dalam jaual beli Hewan Ternak.Oleh karena itu,

penulis perlu kiranya meneliti tentang praktek Makelar dalam jual beli Hewan

Ternak menurut Hukum Islam.

Karya ilmiah yang dilakukan oleh Abdul Ghofur dengan judul;

Tinjauan Hukum Islam Terhadap Gadai Motor Melalui Makelar di Desa

Gedung Driyorejo” dalam skripsi ini menjelaskan bahwa praktek gadai motor

melalui makelar yang ada di desa gedung driyono sesuai dengan hukum islam

karena pemberian kuasa dilakukan oleh orang yang berhak dan tidak ada

unsur penipuan, sedangkan akad yang dipakai dalam gadai tersebut adalah

akad Wakalah.

Seperti skripsi yang disusun oleh Ahmad Syarifudin yang berjudul

“Tinjauan Hukum Islam Terhadap wewenang Makelar Dalam Jual Beli

Page 27: TRANSAKSI JUAL BELI HEWAN TERNAKMELALUI MAKELAR …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1047/1/Yitna.Yuono.214 11... · dari hukum islam studi kasus di pasar hewan muntilan kabupaten

11

Genteng” dalam sekripsi ini mengatakan permasalahan tentang bagaimana

wewenang seorang makelar dalam mempengaruhi calon pembeli untuk

melancarkan jual beli genteng.

Karya ilmiah yang dilakukan oleh saudari Anna Dwi Cahyani dengan

judul “Jual-Beli Bawang Merah Dengan Sistem Tebasan di Desa Sidapurna

Kecamatan Dukuhturi Kabupaten Tegal (Sebuah Tinjauan Sosiologi Hukum

Islam)”. Hasil dari skripsi ini menyebutkan bahwa ; jual-beli Bawang Merah

dengan sistem tebasan jika di pandang dari segi Hukum Islam adalah jual-beli

yang seharusnya tidak dilakukan, karena jual-beli macam ini memungkinkan

terjadinya spekulasi dari pedagang dan pembeli, karena kualitas dan

kuantitasnya Bawang Merah belum tentu jelas keadaan dan kebenaran

perhitungannya, tanpa adanya penakaran atau penimbangan yang sempurna,

namun cara seperti ini sudah lazim dilakukan dan sudah menjadi tradisi, juga

karena masih terciptanya kepercayaan yang tinggi antara pihakpihak yang

melakukan transaksi ini. Alangkah baiknya jual-beli ini dilakukan dengan

cara terlebih dahulu ditimbang sebelum dijual, agar jelas dalam penakaran

atau penimbangan.

Skripsi yang disusun oleh Sabar Jamaluddin yang di dalamnya

mengkaji tentang persamaan dan pembagian keuntungan antara makelar yang

aktif dengan makelar yang pasif.

Buku yang ditulis oleh Prof. Dr. H. Hendi Suhendi dalam bukunya

“Fiqh Muamalah” dalam buku ini berisi tentang fiqh muamalah termasuk

badan perantara atau simsar.

Page 28: TRANSAKSI JUAL BELI HEWAN TERNAKMELALUI MAKELAR …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1047/1/Yitna.Yuono.214 11... · dari hukum islam studi kasus di pasar hewan muntilan kabupaten

12

Dari uraian diatas menunjukkan sekripsi berjudul “TRANSAKSI

JUAL BELI HEWAN TERNAK MELALUI MAKELAR DI TINJAU DARI

HUKUM ISLAM DI PASAR HEWAN MUNTILAN KABUPATEN

MAGELANG” ini belum pernah ada yang membahasnya dalam suatu karya

ilmiah.Dalam tulisan ini penulis berusaha untuk meneliti praktek yang

dilakukan oleh makelar terhadap pengaruh dari upah, berkaitan dengan jasa

yang diberikan kepada seorang penjual dan pembeli hewan dan akadnya.

Untuk mencapai tujuan dari penelitian yang dilakukan, penyusun melakukan

observasi dan penelitian semaksimal mungkin serta menggali dari berbagai

sumber literatur, sehingga diharapkan akan mendapat gambaran mengenai

praktek jual beli melalui makelar yang sesuai dengan Hukum Islam dan

Hukum yang berlaku.

E. Metode Penelitian

Penulisan ini didasarkan pada penelitian lapangan di Muntilan

Kabupaten Magelan, jenis penelitian yang digunakan kualitatif yuridis

sosiologis, maka penulis melakukan penelitian terhadap objeknya dan

berinteraksi langsung dengan sumber data (Sugiono 2008:11).Sehingga

penulis dituntut untuk aktif terhadap masalah yang kemungkinan terjadi di

lokasi penelitian. Langkah yang harus penulis lakukan didalam penelitian ini,

dan tujuan dari penelitian adalah guna mendapatkan data maka yang

dilakukan penulis yakni:

1. Sumber data

Page 29: TRANSAKSI JUAL BELI HEWAN TERNAKMELALUI MAKELAR …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1047/1/Yitna.Yuono.214 11... · dari hukum islam studi kasus di pasar hewan muntilan kabupaten

13

Sumber data dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan

sekunder:

a. Data primer: yaitu data yang berasal langsung dari sumber data yang

dikumpulkan secara khusus dan berhubungan langsung dengan

permasalahan yang diteliti. Hal ini, penulis mengambil data primer

melalui para pihak yang melakukan transaksi jual beli hewan, baik

dari pihak makelar atau perantara, penjual dan pembeli.

b. Data sekunder: yaitu data yang tidak didapat secara langsung oleh

peneliti. Pada bagian ini penulis mengambil data sekunder dari

laporan-laporan, buku-buku, jurnal penelitian, artikel, internet, dan

majalah ilmiah yang berkaitan dengan permasalahan yang diteliti.

2. Metode Pengumpulan Data

Dalam pengumpulan data penulis melakukan beberapa macam hal

atau teknik supaya data yang didapat sesuai dengan peristiwa apa yang

sebenarnya terjad, diantaranya sebagai berikut:

a. Observasi

Observasi adalah metode pengumpulan data yang digunakan

untuk menghimpun data penelitian melalui pengamatan (Bungin,

2009:115). Pada tahap ini adalah tahap pertama yang penulis

gunakan, sebagai bahan untuk obyek yang akan di teliti di Muntilan

Kabupaten Magelang yaitu transaksi makelar. Oleh karena tahap ini

adalah dasar dari sebuah penelitian maka penelitian dalam observasi

ini antara lain:

Page 30: TRANSAKSI JUAL BELI HEWAN TERNAKMELALUI MAKELAR …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1047/1/Yitna.Yuono.214 11... · dari hukum islam studi kasus di pasar hewan muntilan kabupaten

14

b. Observasi tidak Berstruktur

Adalah observasi dilakukan tanpa menggunakan buku

pedoman observasi (Bungin, 2009:116).Hal ini dimaksudkan, untuk

mencari kejelasan agar observasi selanjutnya berstruktur.

c. Observasi Tersetruktur

Adalah observasi yang telah dirancang secara sistematis,

tentang apa yang akan diamati, kapan dan dimana tempatnya

(Sugiono 2008:146). Pada bagian ini penulis mendalami kembali

secara sistematis, dengan cara terlibat secara langsung pada obyek

yang dikaji, sehingga data yang didapat lebih relefan.

d. Wawancara

Adalah percakapan dengan maksut tertentu.Percakapan itu

dilakukan oleh dua pihak yaitu pewawancara yang mengajukan

pertanyaan dan terwawancara yaitu yang memberi jawaban atas

pertanyaan yang diajuakan (Moleong, 2007:186). Metode ini

akanpenulis gunakan untuk memperoleh keterangan dan penjelasan

mengenai praktek dari Makelaran, serta keterangan lain menyangkut

judul ini.

e. Dokumentasi

Adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan penulis dengan

carapengumpulan beberapa informasi tentang data dan fakta yang

berhubungan dengan masalah dan tujuan penelitian, baik dari sumber

dokumen yang dipublikasiakan, atau tidak dipublikasikan. Buku-

Page 31: TRANSAKSI JUAL BELI HEWAN TERNAKMELALUI MAKELAR …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1047/1/Yitna.Yuono.214 11... · dari hukum islam studi kasus di pasar hewan muntilan kabupaten

15

buku, jurnal ilmiah, koran, majalah, internet dan lain-lain. Metode ini

penulis lakukan guna mendapatkan data pendukung mengenai

transaksi jual beli dengan perantara makelar di Muntilan Kabupaten

Magelang.

3. Metode Analisis Data

Analisis data merupakan upaya untuk mencari dan menata secara

sistematis data yang terkumpul untuk meningkatkan pemahaman penulis

tentang kasus yang di teliti dan mengkajinya sebagai temuan bagi orang

lain.

Dalam penulisan ini, penulis menggunakan analisis campuran

yaitu deskriptif.Analisis deskriptif (descriptive analisys) yang bertujuan

memberikan deskripsi mengenai subyek penelitian berdasarkan data yang

diperoleh dari subyek yang diteliti.Tulisan ini merupakan bentuk

penelitian kualitatif, adapun penelitian kualitatif ini memusatkan

perhatiannya pada prinsip-prinsip umum yang mendasari perwujudan

satuan-satuan gejala yang ada dalam kehidupan manusia atau pola-pola

yang dianalisis gejala-gejala budaya dengn menggunakan kebudayaan

dari masyarakat yang bersangkutan untuk memperoleh gambaran

mengenai pola-pola yang berlaku (Ashshofa, 2001:20-21).

F. Sistematika Penulisan

Untuk memberikan gambaran pembahasan yang jelas dalam penulisan

ini, maka penulisan penelitian ini disusun secara sistematis, yang masing-

Page 32: TRANSAKSI JUAL BELI HEWAN TERNAKMELALUI MAKELAR …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1047/1/Yitna.Yuono.214 11... · dari hukum islam studi kasus di pasar hewan muntilan kabupaten

16

masing bab mencerminkan satu kesatuan yang utuh dan tak terpisahkan yaitu

sebagai berikut:

BAB I : sebagai pendahuluan, dalam bab ini penulis abstraksikan

pokok-pokok permasalahan yang akan dibahas dalam tulisan ini, sehingga

dalam pembahasan selanjutnyadapat terarah sesuai dengan sistematikayang

benar. Adapun hal yang akan disajikan adalah latar belakang masalah,

perumusan masalah, tujuan penulisan, telaah pustaka, metode penelitian, serta

sistematika penulisan.

BAB II : Pada bab ke dua ini dimaksudkan sebagai landasan teoritik

dalam pembahasan tulisan ini, adapun isi dari bab ini sebagai berikut :

tinjauan umum tentang jual beli, pengertian dan dasar hukum jual beli, rukun

dan syarat jual beli, macam-macam jual beli, bentuk jual beli, tinjauan umum

tentang makelar, pengertian makelar, syarat makelar, hukum makelar dalam

islam, tugas makelar, fungsi makelar.

BAB III : Dalam bab ini penulis akan menjelaskan atau

mendiskripsikan tentang praktek transaksi yang dilakukan oleh makelar

dengan penyajian data profil pasar hewan muntilan yang meliputi : keadaan

pasarhewan Muntilan Kabupaten Magelang, stuktur pengelola pasar hewan

Muntilan, praktek jual beli hewan melalui makelar di pasar hewan Muntilan

Kabupaten Magelang, gambaran makelar secara umum, prakter makelar

secara rinci, bentuk akad dalam jual beli hewan melalui jasa makelar, terakhir

adalah pengambilan untungan makelar dari proses jual beli hewan ternak.

Page 33: TRANSAKSI JUAL BELI HEWAN TERNAKMELALUI MAKELAR …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1047/1/Yitna.Yuono.214 11... · dari hukum islam studi kasus di pasar hewan muntilan kabupaten

17

BAB IV : Karena pada bab ini adalah analisis maka pembahasannya

meliputi: analisis hukum islam terhadap orang yang berakad dalam jual beli di

pasar hewan Muntilan, analisis hukum islam terhadap akad dalam jual beli

hewan ternak melalui jasa makelar.

BAB V adalah bab penutup berupa kesimpulan yang diambil dari

keseluruhan uraian yang ada dalam tulisan ini dan juga memuat saran-saran

serta penutup.

Page 34: TRANSAKSI JUAL BELI HEWAN TERNAKMELALUI MAKELAR …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1047/1/Yitna.Yuono.214 11... · dari hukum islam studi kasus di pasar hewan muntilan kabupaten

18

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Tinjauan Umum Tentang Jual Beli

1. Pengertian Jual Beli

Membeli dan menjual adalah dua kata kerja yang sering kita

pergunakan dalam istilah sehari-hari, yang apabila digabungkan antara

keduanya,maka berarti salah satu pihak menjual dan pihak lainnya

membeli. Hal ini tidak dapat berlangsung tanpa pihak yang lainnya, dan

itulah yang disebut perjanjian jual beli.Jual beli yang dilakukan dengan

sederhana tentu saja tidak banyak menimbulkan masalah, terutama barang

yang diperjual belikan tersebut hanya satu macam barang dan barang

tersebut dapat dilihat langsung oleh pembeli (Ahmadi, 2012:133).

Menurut KUH Perdata pasal 1457, jual beli adalah suatu perjanjian

dengan mana pihak yang satu mengikatkan dirinya untuk menyerahkan

suatu kebendaan dan pihakyang lain untuk membayar harga yang telah

dijanjikan.

Dalam istilah fiqh muamalah menurutAzzam (2010: 23)

berpendapat bahwa jual beli (al-bay‟) secara bahasa artinya memindahkan

hak milik terhadap benda dengan akad saling mengganti, dikatakan “Ba‟a

asy-syaia jika dia mengeluarkannya dari hak miliknya, dan ba‟ahu jika dia

membelinya dan memasukkannya kedalam hak miliknya, dan ini masuk

dalam kategori nama-nama yang memiliki lawan kata jika disebut ia

Page 35: TRANSAKSI JUAL BELI HEWAN TERNAKMELALUI MAKELAR …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1047/1/Yitna.Yuono.214 11... · dari hukum islam studi kasus di pasar hewan muntilan kabupaten

19

mengandung makna dan lawannya seperti perkataan al-qur‟ yang berarti

haid dan suci. Menurut istilah jual beli ialahakad saling menganti dengan

harta yang berakibat kepada kemilikan terhadap suatu benda terhadap satu

benda atau manfaat untuk tempo waktu selamanya dan bukan untuk

bertaqarrub kepada Allah.

Sedangkan dalam fiqhIslam menurutHasan (2003: 113)

mengemukakan bahwa pengertian jual-beli menurut bahasa, yaitu Jual-

beli (البيع) artinya “menjual, mengganti dan menukar (sesuatu dengan

sesuatu yang lain)”. Kata البيعdalam bahasa Arab terkadang digunakan

untuk pengertian lawannya, yaitu kata ءشرا (beli). Dengan demikian kata

.”berarti kata “jual” dan sekaligus juga berarti kata “beliالبيع

Pemahaman atas pengertian semacam ini juga diungkapkan

olehMuslich (2010: 173) dimana beliau mendefinisikan jual beli atau

dalam bahasa Arab al-bai‟ menurut etimologi adalah:

مقابلةشيءبشيء

“Tukar-menukar sesuatu dengan sesuatu yang lain”.

Sayid Sabiq mengartikan jual beli (al-bai‟) menurut bahasa sebagai

berikut:

البيع معناه لغة مطلق المبا د لة

“Pengertian jual beli menurut bahasa adalah tukar menukar secara

mutlak”.

Page 36: TRANSAKSI JUAL BELI HEWAN TERNAKMELALUI MAKELAR …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1047/1/Yitna.Yuono.214 11... · dari hukum islam studi kasus di pasar hewan muntilan kabupaten

20

Adapun pengertian jual beli secara istilah/terminologi,

sebagaimana dikemukakan oleh para Fuqaha adalah sebagai berikut:

Menurut Suhendi (2002: 68-69), jual beli adalah suatu perjanjian

tukar menukar benda atau barang yang mempunyai nilai secara sukarela

diantara kedua belah pihak, yang satu menerima benda-benda dan pihak

lain menerimanya sesuai dengan perjanjian atau ketentuan yang telah

dibenarkan Syara‟ dan disepakati.

Menurut ash-Shiddieqy (1974: 84), jual beli adalah “Akad yang

tegak atas dasar penukaran harta dengan harta, maka jadilah penukaran

hak milik secara tetap”.

Menurut Sabiq (1983: 126), jual beli adalah “Penukaran benda

dengan benda lain saling merelakan atau memindahkan hak milik dengan

ada penggantinya dengan cara yang diperbolehkan”.

Dengan demikian perikataan jual beli menunjukan adanya dua

perbuatan dalam satu peristiwa, yaitu satu pihak menjual dan dipihak yang

lain membeli, maka dalam hal ini terjadilah peristiwa hukum jual beli.Dari

ungkapan tersebut terlihat bahwa dalam perjanjian jual beli itu terlibat dua

pihak yang saling menukar atau melakukan pertukaran (Chairuman

1996:33).

Jual beli dalam pengertian syara‟ terdapat beberapa definisi yang

dikemukakan oleh ulama mazhab. Meskipun terdapat perbedaan, namun

substansi dan tujuan masing-masing definisi sama. Ulama Hanifiyah

mendefinisikannya dengan:

Page 37: TRANSAKSI JUAL BELI HEWAN TERNAKMELALUI MAKELAR …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1047/1/Yitna.Yuono.214 11... · dari hukum islam studi kasus di pasar hewan muntilan kabupaten

21

اومبا دلة السلعة بالنقذ او نحوه , ونحو ىما (الذ ىب والفظة)وىو بيع العين بالنقذين

علي وجو مخصوص

Jual beli adalah menukar benda dengan dua mata uang (emas dan perak)

dan seemacamnya, atau tukar menukar barang dengan uang atau

semacamnya menurut cara yang khusus(Muslich, 2010: 175).

Definisi ini terkandung arti bahwa cara khusus yang dimaksudkan

oleh ulama' Hanafiyah adalah melalui ijab (ungkapan membeli dari

pembeli) dan qabul (pernyataan menjual dari penjual), atau juga boleh

melalui saling memberikan barang dan harga dari penjual dan pembeli.

Akan tetapi harta yang diperjualbelikan haruslah yang bermanfaat bagi

manusia.Apabila jenis-jenis barang seperti itu tetap diperjual-belikan,

menurut ulama' Hanafiyah, jual belinya tidak sah(Nasrun, 2007: 111).

Definisi lain dikemukakan oleh ulama Malikiyah, Syafi‟iyah, dan

Hanabilah menurut mereka jual beli adalah:

مبا دلة ال با لما ل تمليكا و تملكا

“Pertukaran harta dengan harta, dalam bentuk pemindahan hak milik

dan pemilikan”(Nasrun, 2007: 112).

Dalam menguraikan apa yang dimaksud dengan المال(harta),

terdapat perbedaan pengertian antara ulama Hanafiyah dengan jumhur

ulama. Akibat dari perbedaan ini, muncul pula hukum-hukum yang

berkaitan dengan jual beli itu sendiri. Menurut jumhur ulama, yang

dimaksud dengan المالadalah materi dan manfaat. Oleh sebab itu, manfaat

dari suatu benda (menurut mereka) dapat diperjualbelikan. Ulama

Hanafiyah mengartikan المالdengan suatu materi yang mempunyai nilai.

Page 38: TRANSAKSI JUAL BELI HEWAN TERNAKMELALUI MAKELAR …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1047/1/Yitna.Yuono.214 11... · dari hukum islam studi kasus di pasar hewan muntilan kabupaten

22

Oleh sebab itu, manfaat dan hak-hak (menurut mereka) tidak boleh

dijadikan obyek jual beli(Nasrun, 2007: 113).

Jual beli menurut ulama Malikiyyah ada dua macam, yaitu jual beli

yang bersifat umum dan jual beli yang bersifat khusus. Jual beli umum

ialah suatu perikatan tukar menukar sesuatu yang bukan kemanfaatan dan

kenikmatan, tukar menukar yaitu satu pihak menyerahkan ganti penukaran

atas sesuatu yang ditukarkan oleh pihak lain. Sesuatu yang bukan manfaat

itu ialah bahwa benda yang ditukarkan adalah dzat (berbentuk), ia

berfungsi sebagai obyek penjualan, jadi bukan manfaatnya atau bukan

hasilnya.

Jual beli dalam arti khusus ialah ikatan tukar menukar sesuatu yang

bukan kemanfaatan dan bukan kelezatan yang mempunyai daya tarik,

penukaranya bukan emas dan bukan pula perak, bendanya dapat direalisir

dan ada seketika, tidak merupakan hutang baik barang itu ada di hadapan

si pembeli maupun tidak, barang yang sudah diketahui sifat-sifatnya atau

sudah diketahui terlebih dahulu (Suhendi, 2002: 69-70).

Sedangkan menurut ulama mazhab hanafi yaitu saling menukar

harta dengan cara tertentu. Ulama mazhab hanafi lainya mengatakan

bahwa jual beli adalah tukar menukar sesuatu yang di inggini, sepadan,

dan bermanfaat dengan cara tertentu. Yang di maksud dengan cara

tertentu atau khusus adalah melalui ijab dan qabul atau dengan cara saling

memberikan barang dan uang antara penjual dan pembeli.

Page 39: TRANSAKSI JUAL BELI HEWAN TERNAKMELALUI MAKELAR …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1047/1/Yitna.Yuono.214 11... · dari hukum islam studi kasus di pasar hewan muntilan kabupaten

23

Adapun menurut ulama mazhab syafi‟i yaitu saling menukar harta

dan bentuk pemindahan pemilikan.Dalam hal ini mereka memberi

penekanan pada kata “pemilikan” karena ada juga tukar menukar barang

yang sifatnya tidak harus dimiliki, seperti sewa-menyewa

(ijaroh).Sedangkan menurut ibnu hajar pada dasarnya jual beli yang

mengandung unsur ketidak jelasan dilarang dalam Islam (Ibnu,200:2002).

Ulama Islam sepakat bahwa jual beli dan penerapannya sudah

berlaku sejak zaman Rasulullah SAW hingga saat ini. Dengan demikian

tidak diperselisihkan bolehnya di kalangan kaum muslimin, hanya saja

dalam perkembangannya mengalami beberapa bentuk atau model jual beli

yang membutuhkan pemikiran atau ijtihad di kalangan ummat Islam

(Sabiq Sayyid jilid XII:127). Allah SWT telah menjadikan manusia

masing-masing berhajat kepada yang lain, agar diantara mereka terjadi

kerja sama yang saling menguntungkan. Interaksi horisontal ini dilakukan

karena tidak mungkin manusia mampu mencukupi hidupnya sendiri, dan

dimaksudkan agar manusia itu saling menolong dalam segala urusan

kepentingan hidup masing-masing, baik melalui jual beli, sewa-menyewa,

bercocok tanam atau usaha lain.

Oleh karena itu jual beli yang berlangsung antara penjual dan

pembeli tidak selamanya merupakan perjanjian jual beli sederhana,

bahkan tidak jarang menimbulkan masalah, maka diperlukan aturan

hukum yang mengatur tentang berbagai kemungkinan yang dapat timbul

dalam perjanjian jual beli (Ahmadi, 2012:133-134).

Page 40: TRANSAKSI JUAL BELI HEWAN TERNAKMELALUI MAKELAR …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1047/1/Yitna.Yuono.214 11... · dari hukum islam studi kasus di pasar hewan muntilan kabupaten

24

Jual beli dalam tukar menukar barang tersebut nilai barang yang

ditukarkan harus seimbang, disertai akad yang mengarah pada pemilikan

hak milik terhadap masing-masing harta itu dengan asas saling ridho

sesuai dengan aturan/ ketentuan hukum dan telah disepakati oleh kedua

belah pihak.

Kalimat yang dimaksud sesuai dengan ketentuan hukum ialah

memenuhi persyaratan-persyaratan, rukun-rukun dan hal-hal lainnya yang

ada kaitannya dengan jual beli, maka bila syarat-syarat dan rukunnya tidak

terpenuhi berarti tidak sesuai dengan kehendak syara‟.

2. Dasar Hukum Jual Beli

Jual beli merupakan akad yang dibolehkan berdasarkan Alquran,

sunnah dan ijma‟ para ulama. Dilihat dari aspek hukum, jual beli

hukumnya mubah kecuali jual beli yang dilarang oleh syara‟. Adapun

dasar hukum dari Alquran antara lain (Muslich, 2010: 177-179).

a. Surah Al-Baqarah (2) ayat 275

Artinya: Padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan

mengharamkan riba.

b. Surah Al-Baqara (2) ayat 282

Page 41: TRANSAKSI JUAL BELI HEWAN TERNAKMELALUI MAKELAR …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1047/1/Yitna.Yuono.214 11... · dari hukum islam studi kasus di pasar hewan muntilan kabupaten

25

Artinya: Dan persaksikanlah apabila kamu berjual beli; dan

janganlah penulis dan saksi saling sulit menyulitkan. jika kamu

lakukan (yang demikian), Maka Sesungguhnya hal itu adalah suatu

kefasikan pada dirimu. dan bertakwalah kepada Allah; Allah

mengajarmu; dan Allah Maha mengetahui segala sesuatu.

c. Surah An-Nisa‟ (4) ayat 29

Artinya: Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling

memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan

jalan perniagaan yang Berlaku dengan suka sama-suka di antara

kamu. dan janganlah kamu membunuh dirimu; Sesungguhnya Allah

adalah Maha Penyayang kepadamu.

Dasar hukum dari sunnah antara lain:

a. Hadis Rifa‟ah ibnu Rafi‟:

“Dari Rifa‟ah ibnu Rafi‟ bahwa Nabi Muhammad SAW ditanya

usaha apakah yang paling baik? Nabi menjawab: Usaha seseorang

dengan tangannya sendiri dan setiap jual beli yang mabrur.

(Diriwayatkan oleh Al-Bazzar dan dishahihkan oleh Al-Hakim)”.

b. Hadis Abi Sa‟id:

“Dari Abi Sa‟id dari Nabi Muhammad SAW beliau bersabda:

Pedagang yang jujur (benar), dan dapat dipercaya nanti bersama-

sama dengan Nabi, shiddiqin, dan syuhada. (HR. At-Tirmidzi.

Berkata Abu „Isa: Hadis ini adalah hadis yang shahih)”.

Page 42: TRANSAKSI JUAL BELI HEWAN TERNAKMELALUI MAKELAR …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1047/1/Yitna.Yuono.214 11... · dari hukum islam studi kasus di pasar hewan muntilan kabupaten

26

c. Hadis Ibnu „Umar:

“Dari Ibnu „Umar ia berkata: Telah bersabda Rasulullah SAW:

Pedagabg yang benar (jujur), dapat dipercaya dan muslim, beserta

para syuhada pada hari kiamat. (HR. Ibnu Majah)”.

3. Rukun Jual Beli

Rukun jual beli menurut Hanafiah adalah ijab dan qabul yang

menunjukan sikap saling tukar-menukar, atau saling memberi.atau dengan

redaksi yang lain, ijab qabul adalah perbuatan yang menunjukkan

kesediaan dua pihak untuk menyerahkan milik masing-masing kepada

pihak lain, dengan menggunakan perkataan atau perbuatan(Muslich, 2010:

179-186).

Menurut jumhur ulama rukun jual beli itu ada empat, yaitu

a. Aqid (Penjual dan Pembeli)

Aqid atau orang yang melakukan akad, yaitu penjual dan

pembeli. Secara umum, penjual dan pembeli harus orang yang

memiliki ahliyah (kecakapan) dan wilayah (kekuasaan). Persyaratan

penjual dan pembeli secara rinci akan diuraikan dalam pembahasan

berikutnya , yaitu mengenai syarat-syarat jual beli.

b. Shighat (Ijab dan Qabul)

1) Pengertian Ijab dan Qabul

Secara umum ijab dan qabulialah ikatan kata antara penjual dan

pembeli. Jual beli belum dikatakan sah sebelum ijab dan qabul

dilakukansebab ijab qabul menunjukan kerelaan (keridhaan).

Page 43: TRANSAKSI JUAL BELI HEWAN TERNAKMELALUI MAKELAR …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1047/1/Yitna.Yuono.214 11... · dari hukum islam studi kasus di pasar hewan muntilan kabupaten

27

2) Shighat Ijab dan Qabul

Shighat akad adalah bentuk ungkapan dari ijab dan qabul apabila

akadnya akad iltizam yang dilakukan oleh dua pihak, atau ijab saja

apabila akadnya akad iltizam yang dilakukan oleh satu pihak.

3) SifatIjab dan Qabul

Akad terjadi karena adanya ijab dan qabul. Apabila ijab sudah

diucapkan, tetapi qabul belum keluar maka ijab belum mengikat.

c. Ma‟qud „Alaih (Objek Akad Jual Beli)

Ma‟qud „alaih atau objek akad jual beli adalah barang yang

dijual (mabi‟) dan harga atau uang (tsaman).

4. Syarat-syarat Jual Beli

Ada empat syarat jual beli yang harus dipenuhi dalam akad jual

beli, yaitu(Muslich, 2010: 186-200):

a. Syarat in‟iqad (terjadinya akad).

Syarat in‟iqad adalah syarat harus terpenuhi agar akad jual beli

dipandang sah menurut syara‟. Apabila syarat ini tidak terpenuhi,

maka akad jual beli menjadi batal.

Hanafiah mengemukakan empat macam syarat untuk

keabsahan jual beli:

1) Syarat berkaitan dengan „aqid (orang yang melakukan akad)

Syarat untuk „aqid (orang yang melakukan akad), yaitu

penjual dan pembeli ada dua:

Page 44: TRANSAKSI JUAL BELI HEWAN TERNAKMELALUI MAKELAR …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1047/1/Yitna.Yuono.214 11... · dari hukum islam studi kasus di pasar hewan muntilan kabupaten

28

a) „Aqid harus berakal yakni mumayyiz. Maka tidak sah akad

yang dilakukan oleh orang gila, dan anak yang belum berakal

(belum mumayyiz).

b) „Aqid (orang yang melakukan akad) harus berbilang (tidak

sendirian).

2) Syarat berkaitan dengan akad itu sendiri.

Syarat akad yang sangat penting adalah bahwa qabul harus

sesuai dengan ijab, dalam arti pembeli menerima apa yang di-ijab-

kan (ditanyakan) oleh penjual.

3) Syarat berkaitan dengan tempat akad.

Syarat yang berkaitan dengan tempat akad adalah ijab dan

qabul harus terjadi dalam satu majelis. Apabila ijab dan qabul

berbeda majelis, maka jual beli tidak sah.

4) Syarat berkaitan dengan objek akad (ma‟qud ‟alaih).

Syarat yang harus dipenuhi oleh objek akad (ma‟qud

„alaih) adalah sebagai berikut.

a) Barang yang dijual harus maujud (ada).

b) Barang yang dijual harus mal mutaqawwin.

c) Barang yang dijual harus barang yang sudah dimiliki.

d) Barang yang dijual harus bisa diserahkan pada saat

dilakukannya akad jual beli.

Page 45: TRANSAKSI JUAL BELI HEWAN TERNAKMELALUI MAKELAR …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1047/1/Yitna.Yuono.214 11... · dari hukum islam studi kasus di pasar hewan muntilan kabupaten

29

b. Syarat sahnya jual beli.

Syarat sah ini terbagi menjadi dua bagian, yaitu syarat umum

dan syarat khusus. Syarat umum adalah syarat yang harus ada pada

setiap jenis jual beli agar jual beli tersebuat dianggap sah menurut

syara‟. Secara global akad jual beli harus terhindar daei enam macam

„aib:

1) Ketidakjelasan (Al-Jahalah)

Yang dimaksud dengan ini adalah ketidakjelasan yang

serius yang mendatangkan perselisihan yang sulit untuk

diselesaikan. Ketidak jelasan ini ada empat macam yaitu:

a) Ketidakjelasan dalam barang yang dijual, baik jenisnya,

macamnya, atau kadarnya menurut pandangan pembeli.

b) Ketidakjelasan harga.

c) Ketidakjelasan masa (tempo).

d) Ketidakjelasan dalm langkah-langkah penjaminan.

2) Pemaksaan (Al-Ikrah)

Pengertian pemaksaan adalah mendorong orang lain (yang

dipaksa) untuk melakukan suatu perbuatan yang tidak disukainya.

Paksaan ini ada dua macam:

a) Paksaan absolut, yaitu paksaan dengan ancaman yang sangat

berat, seperti akan dibunuh, atau akan dipotong anggota

badannya.

Page 46: TRANSAKSI JUAL BELI HEWAN TERNAKMELALUI MAKELAR …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1047/1/Yitna.Yuono.214 11... · dari hukum islam studi kasus di pasar hewan muntilan kabupaten

30

b) Paksaan relatif, yaitu paksaan dengan ancaman yang lebih

ringan, seperti dipukul.

Kedua ancaman tersebut mempunyai pengaruh terhadap

jual beli, yakni menjadikan jual beli fasid menurut jumhur

hanafiah, dan mauquf Zufar.

3) Pembatasan dengan waktu (at-tauqit)

Yaitu jual beli dengan dibatasi waktunya.

4) Penipuan (gharar)

Yang dimaksud di sini adalah gharar (penipuan) dalam

sifat barang.

5) Kemudaratan (dharar)

Kemudaratan ini terjadi apabila penyerahan barang yang

dijual tidak mungkin dilakukan kecuali dengan kemudaratan

kepada penjual, dalam barang selain objek akad.

6) Syarat-syarat yang merusak.

Yaitu setiap syarat yang ada manfaatnya bagi salah satu

pihak yang bertransaksi, tetapi syarat tersebut tidak ada dalam

syara‟ dan adat kebiasaan, atau tidak dikendaki oleh akad, atau

tidak selaras dengan tujuan akad.

Adapun syarat khusus yang berlaku untuk beberapa jenis

jual beli adalah sebagai berikut:

a) Barang harus diterima.

Page 47: TRANSAKSI JUAL BELI HEWAN TERNAKMELALUI MAKELAR …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1047/1/Yitna.Yuono.214 11... · dari hukum islam studi kasus di pasar hewan muntilan kabupaten

31

b) Mengetahui harga pertama apabila jual belinya berbentuk

murabahah, tauliyah,wadhi‟ah, atau isyrak.

c) Saling menerima (taqabudh)penukaran, sebelum berpisah,

apabila jual belinya jual beli sharf(uang).

d) Dipenuhinya syarat-syarat salam, apabila jual belinya jual beli

salam (pesanan).

e) Harus sama dalam penukaran, apabila barangnya barang

ribawi.

f) Harus diterima dalam utang piutang yang ada dalam

perjanjian, seperti muslam fih dan modal salam, dan menjual

sesuatu dengan utang kepada selain penjual.

c. Syarat kelangsungan jual beli (syarat nafadz)

Untuk kelangsungan jual beli diperlukan dua syarar sebagai berikut

1) Kepemilikan atau kekuasaan

Pengertian kepemilikan atau hak milik adalah menguasai sesuatu

dan mampu men-tasarruf-kannya sendiri, karena tidak ada

penghalang yang ditetapkan oleh syara‟.

2) Pada benda yang dijual (mabi‟) tidak terdapat hak orang lain.

Apabila di dalam barang yang dijadikan objek jual beli itu terdapat

hak orang lain, maka akadnya mauquf dan tidak bisa

dilangsungkan.

Page 48: TRANSAKSI JUAL BELI HEWAN TERNAKMELALUI MAKELAR …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1047/1/Yitna.Yuono.214 11... · dari hukum islam studi kasus di pasar hewan muntilan kabupaten

32

d. Syarat mengikat (syarat luzum).

Untuk mengikatnya (luzum-nya) jual beli disyaratkan akad jual

beli terbebas dari salah satu jenis khiyar yang membolehkan kepada

salah satu pihak untuk membatalkan akad jual beli, seperti khiyar

syarat, khiyar ru‟yah dan khiyar „aib. Apabila didalam akad jual beli

terdapat salah satu dari jenis khiyar ini maka akad tersebut tidak

mengikat kepada orang yang memiliki hak khiyar, sehingga ia berhak

membatalkan jual beli atau meneruskan atau menerimanya.

Syarat-syarat jual beli menurut Hanafiah ada 23 syarat.Wahbah

Zuhaili membuat perbandingan antara mazhab Hanafi, Maliki, Syafi‟i,

dan Hanbalimengenai syarat-syarat jual beli.Malikiyah

mengemukakan 11 syarat, Syafi‟iyah 22 syarat, dan Hanabilah 11

syarat.

1. Menurut Hanafiah

Menurut Hanafiah, ada 23 syarat akad jual beli, yaitu

sebagai berikut:

a) „Aqid (orang yang melakukan akad) harus berakal dan

mumayyiz

b) „Aqid harus berbilang

c) Para pihak yang melakukan akad jual beli harus mendengar

pembicaraan pihak lain.

d) Ijab dan qabul harus sesuai (cocok).

e) Ijab dan qabul harus dinyatakan dalam satu majelis.

Page 49: TRANSAKSI JUAL BELI HEWAN TERNAKMELALUI MAKELAR …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1047/1/Yitna.Yuono.214 11... · dari hukum islam studi kasus di pasar hewan muntilan kabupaten

33

f) Objek akad jual beli (mabi‟) harus berupa harta (mal).

g) Objek akad (mabi‟) harus berupa mal mutaqawwin.

h) Objek akad harus dimiliki oleh si penjual.

i) Objek akad harus ada (maujud) pada waktu akad

dilaksanakan.

j) Objek akad harus bisa diserahkan pada waktu

dilaksanakannya akad.

k) Imbalan (harga) harus mal mutaqawwin.

l) Objek akad dan harga harus diketahui.

m) Jual beli tidak boleh dibatasi dengan waktu.

n) Jual beli harus ada manfaat dan faedahnya bagi kedua belah

pihak.

o) Jual beli harus terhindar dari syarat yang merusak.

p) Dalam jual beli benda yang bergerak, benda harus diserahkan.

q) Harga pertama harus diketahui.

r) Harus saling menerima dan harus sama dalam jual beli benda

ribawiyah.

s) Terpenuhinya syaratsalam dalam jual beli salam.

t) Dalam jual beli utang kepada selain mudin(orang yang

berpiutang), salah satu penukaran bukan utang.

u) Barang yang dijual merupakan hak milik si penjual.

v) Di dalam barang yang dijual tidak ada hak orang lain.

w) Di dalam akad jual beli tidak ada syarat khiyar.

Page 50: TRANSAKSI JUAL BELI HEWAN TERNAKMELALUI MAKELAR …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1047/1/Yitna.Yuono.214 11... · dari hukum islam studi kasus di pasar hewan muntilan kabupaten

34

2. Menurut malikiyah

Menurut malikiyahada 11 syaratyang harus dipenuhi dalam

akad jual beli, yaitu sebagai berikut:

a) Penjual dan pembeli harus mumayyiz.

b) Penjual dan pembeli harus menjadi pemilik atas barang, atau

wali dari pemilik.

c) Penjual dan pembeli harus orang yang memiliki kebebasan

(mukhtar).

d) Penjual harus cerdas (rasyid).

e) Ijab dan qabul harus bersatu dalam satu majlis.

f) Ijab dan qabul tidak boleh terpisah.

g) Mabi‟ dan tsaman(harga) harus benda yang tidak dilarang

oleh syara‟.

h) Benda yang dijual harus suci.

i) Benda harus bermanfaat menurut syara‟.

j) Benda yang menjadi objek akad harus diketahui, tidak

majhul.

k) Benda yang menjadi objek akad harus bisa diserahkan.

3. Menurut syafi‟iyah

Menurut syafi‟iyah, ada 22 syarat yang harus dipenuhi

dalam akad jual beli, yaitu sebagai berikut:

a) Aqid harus memiliki sifat ar-rusyd (cerdas), yakni

baligh dan berakal.

Page 51: TRANSAKSI JUAL BELI HEWAN TERNAKMELALUI MAKELAR …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1047/1/Yitna.Yuono.214 11... · dari hukum islam studi kasus di pasar hewan muntilan kabupaten

35

b) Tidak ada paksaan tanpa hak.

c) Islamnya pembeli dalam pembelian.

d) Pembeli bukan kafir harbi dalam pembelian

perlengkapan alat perang yang digunakan untuk

memerangi kaum muslimin.

e) Para pihak mengucapkan khithab-nya kepada temannya,

bukan ditunjukkan kepada orang lain.

f) Khithab menggunakan jumlah (kalimat) mukhatbah.

g) Qabul harus diucapkan oleh orang yang langsung

mendengarkan ijab.

h) Orang yang memulai pembicaraan hendaknya

menyebutkan harga dan barang.

i) Penjual dan pembeli menghendaki dengan sungguh-

sungguh arti kata-kata yang diucapkan.

j) Kecakapan (ahliyah) penjual dan pembeli harus tetap

ada sampai selesainya qabul.

k) Antara ijab dan qabul tidak boleh terpisah dengan

waktu yang lama.

l) Ijab dan qabultidak boleh diselingi dengan

pembicaraan dengan orang lain, walaupun sedikit,

karena hal itu berarti berpaling dari qabul.

Page 52: TRANSAKSI JUAL BELI HEWAN TERNAKMELALUI MAKELAR …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1047/1/Yitna.Yuono.214 11... · dari hukum islam studi kasus di pasar hewan muntilan kabupaten

36

m) Orang yang menyatakan ijab tidak boleh

mengubahpembicaraannya sebelum pihak lain

menyatakan qabul.

n) Para pihak yang melakukan akad jual beli harus

mendengarkan ucpan pihak lainnya.

o) Ijab dan qabul harus betul-betul sesuai dan tidak boleh

berbeda.

p) Sighat ijab dan qabul tidak boleh dikaitkan dengan

sesuatu yang tidak dikehendaki oleh akad.

q) Akad jual beli tidak boleh dibatasi oleh waktu.

r) Ma‟qud alaih (objek akad) harus suci.

s) Objek akad harus bermanfaat menurut syara‟.

t) Objek akad harus barang yang bisa diserahkan.

u) Objek akad harus dimiliki oleh aqid.

v) Ma‟qud alaih harus diketahui oleh oleh pihak yang

melakukan akad.

4. Menurut Hanabilah

Menurut Hanabilah, ada 11 syarat yang harus

dipenuhi dalam akad jual beli, yaitu sebagai berikut:

a) Aqid harus memiliki sifat ar-rusyd (cerdas) dalam

mengelola harta kekayaan kecuali dalam urusan kecil.

b) Adanya persetujuan (kerelaan) dari para pihak yang

melakukan akad.

Page 53: TRANSAKSI JUAL BELI HEWAN TERNAKMELALUI MAKELAR …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1047/1/Yitna.Yuono.214 11... · dari hukum islam studi kasus di pasar hewan muntilan kabupaten

37

c) Ijab dan qabul harus menyatu dalam satu majlis.

d) Ijab dan qabul tidak boleh terpisah.

e) Akad tidak boleh dibatasi oleh waktu.

f) Objek akad harus berupa mal (harta).

g) Objek akad harus dimiliki oleh penjual dengan milik

yang sempurna.

h) Objek akad harus diketahui baik oleh penjual maupun

pembeli.

i) Objek akad harus bisa diserahkan pada waktu akad.

j) Harga juga harus diketahui oleh para pihak yang

melakukan akad.

k) Baik harga, barang, maupun orang yang melakukan

akad harus terhindar dari hal-hal yang menghalangi

keabasahan akad.

5. Macam-MacamJualBeli

Pada masa Rasulullah shallallahu „alaihi wassalam disebut dengan

“samasirah“ (makelar), pada suatu ketika Rasulullah shallallahu „alaihi

wassalam menghampiri kami, dan menyebut kami dengan nama yang

lebih baik dari calo, beliau bersabda : “Wahai para pedagang,

sesungguhnya jual beli ini kadang diselingi dengan kata-kata yang tidak

bermanfaat dan sumpah palsu, maka perbaikilah dengan

memberikansedekah“ (Shahih, HR Ahmad, Abu Daud, Tirmidzi, Nasai

dan Ibnu Majah).

Page 54: TRANSAKSI JUAL BELI HEWAN TERNAKMELALUI MAKELAR …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1047/1/Yitna.Yuono.214 11... · dari hukum islam studi kasus di pasar hewan muntilan kabupaten

38

Hadist di atas menunjukkan bahwa pekerjaan makelar sudah ada

sejak masa Rasulullahshallallahu „alahi wassalam, dan beliau tidak

melarangnya, bahkan menyebut mereka sebagai pedagang.

Berikut ini adalah macam-macam jual beli bisa berubah menjadi:

a. Jual beli hukumnya sunah, misalnya dalam jual beli barang yang

hukum menggunakan barangnya sunah seperti minyak wangi.

b. Jual menjadi wajib ketika para pedagang menimbun beras, sehingga

stok beras sedikit dan mengakibatkan harganya pun melambung

tinggi. Maka pemerintah boleh memaksa para pedagang beras untuk

menjual beras yang ditimbunnyadengan harga sebelum terjadi

pelonjakan harga. Menurut islam para pedagang beras tersebut wajib

menjual beras yang ditimbun sesuai ketentuan pemerintah.

c. Jual beli hukumnya makruh, apabila barang yang diperjual belikan itu

hukumnya makruh seperti rokok.

d. Menjual barang yang haram, hukumnya haram misalnya: babi, arak,

makanan dan minuman yang diharamkan secara umum, patung, salib,

lukisan dan sebagainya. Mempermainkan harga, islam memberikan

kebebasan pasar, dan menyerahkannya kepada hukum naluri yang

kiranya dapat melaksanakan fungsinya selaras dengan penawaran dan

permintaan. Oleh karenanya, jika penetapan harga itu mengandung

unsur-unsur kezaliman dan pemaksaan yang tidak betul; yaitu dengan

menetapkan suatu harga yang tidak dapat diterima, atau melarang

sesuatu yang oleh Allah dibenarkan, maka jelas penetapan harga

Page 55: TRANSAKSI JUAL BELI HEWAN TERNAKMELALUI MAKELAR …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1047/1/Yitna.Yuono.214 11... · dari hukum islam studi kasus di pasar hewan muntilan kabupaten

39

semacam itu hukumnya haram.Penimbun DilaknatUntuk itu

Rasulullah s.a.w. melarang menimbun dengan ungkapan yang sangat

keras.

Sabda Rasul: “Barang siapa menimbun bahan makanan selama

empat puluh malam, maka sungguh Allah tidak lagi perlu

kepadanya.” (Riwayat Ahmad, Hakim, Ibnu Abu Syaibah dan

Bazzar)

Berdasarkan pertukarannya secara umum, maka jual beli dibagi 4

macam (Nasrun, 2007: 126):

a. Jual beli pesanan (Ba„i Salam)

b. Jual beli muqayadah (barter)

c. Jual beli mutlaq (jual beli bentuk kontan)

d. Jual beli alat tukar dengan alat tukar

Disamping keempat macam jual beli yang disebutkan diatas

terdapat satu bentuk jual beli lagi dimana dalam jual beli ini disertai

syarat, jika seorang penjual mengembalikan uang kepada pembeli maka

pembeli harus mengembalikan barang yang telah dibelinya.Jual beli ini

disebut (Ba„i wafa).

6. Bentuk-Bentuk Jual Beli

Ulama hanafi membagi menjadi 3 bentuk jual beli (Nasrun, 2007

119):

Page 56: TRANSAKSI JUAL BELI HEWAN TERNAKMELALUI MAKELAR …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1047/1/Yitna.Yuono.214 11... · dari hukum islam studi kasus di pasar hewan muntilan kabupaten

40

a. Jual Beli Yang Sahih

Yaitu jual beli itu sesuai dengan syariah serta memenuhi rukun

dan syarat yang yang ditentukan, bukan milik orang lain tidak

tergantung pada hak khiyar lagi.

b. Jual Beli Yang Batal

Yaitu apabila salah satu atau keseluruhan rukun tak terpenuhi

atau jual beli itu pada dasar dan sifatnya tidak disyariatkan, seperti:

jual beli yang dilakukan orang gila atau barnag yang dijadikanitu

barang-barang yang diharamkan syara, yaitu babi, bangkai, dll.

c. Jual Beli Yang Fasid

Dalam hal ini ulama Hanafi membedakan jual beli fasid dengan

jual beli yang batal. Jual beli dikatakan batal jika unsur-unsur

pembatalan berkenaan dengan barang yang dijual (barang yang dijual

tersebut tidak sesuai dengan syariah), seperti: jual beli barang khomer,

babi, dll.

Jika unsur-unsur kerusakan yang meyangkut barang dan boleh

diperbaiki maka jual beli itu disebut fasid, seperti ucapan penjual

kepadapembeli "saya jual kereta saya ini pada engkau bulan

depansetelah gajian.Jual beli seperti ini dianggap sah pada saat

syaratnyaterpenuhi atau tenggang waktu yang disebutkan dalam akad

jatuh tempo.

Page 57: TRANSAKSI JUAL BELI HEWAN TERNAKMELALUI MAKELAR …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1047/1/Yitna.Yuono.214 11... · dari hukum islam studi kasus di pasar hewan muntilan kabupaten

41

B. Tinjauan Umum Tentang Makelar

1. Pengertian Makelar

Allah SWT menciptakan manusia dengan suatu sifat saling

membutuhkan antara satu dengan lainnya. Tidak ada seorangpun yang

dapat menguasai seluruh apa yang diinginkan. Tetapi manusia hanya

dapat mencapai sebagian yang dihajatkan itu. Dia mesti memerlukan

apa yang menjadi kebutuhan orang lain.

Untuk itu Allah memberikan inspirasi (ilham) kepada mereka

untuk mengadakan pertukaran perdagangan dan semua yang kiranya

bermanfaat dengan cara jual-beli dan semua cara perhubungan.

Sehingga hidup manusia dapat berdiri dengan lurus dan irama hidup

ini berjalan dengan baik dan produktif.

Seiring dengan berkembangnya zaman, proses perekonomian

pun semakain canggih, dimana sekarang ini orang memerlukan

perantara dalam melakukan transaksi jual-beli, yang disebut dengan

makelar.

Makelar beradalamsal dari bahasa arab yaitu samsarah yang

berarti perantara perdagangan atau perantara antarapenjual dan

pembeli untuk memudahkan jual beli.

Sedangkan makelar dalam kamus besar bahasa Indonesia adalah

perantara dalam bidang jual beli.Jadi dapat disimpulkan bahwa

makelar adalah pedagang perantara yang berfungsi menjualkan barang

orang lain dengan mengambil upah atau mencari keuntungan sendiri

Page 58: TRANSAKSI JUAL BELI HEWAN TERNAKMELALUI MAKELAR …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1047/1/Yitna.Yuono.214 11... · dari hukum islam studi kasus di pasar hewan muntilan kabupaten

42

tanpa menanggung resiko. Dengan kata lain, makelar itu ialah

penghubung antara penjual dan pembeli untuk memudahkan

terlaksananya jual beli tersebut. Jelaslah, bahwa makelar merupakan

profesi yang banyak manfaatnya untuk masyarakat terutama bagi para

produsen, konsumen,dan bagi makelar sendiri. Profesi ini dibutuhkan

oleh masyarakat sebagaimana profesi-profesi yang lain.

2. Syarat – Syarat Makelar

Pekerjaan makelar menurut pandangan islam adalah termasuk

akad ijarah, yaitu suatu perjanjian memanfaatkan suatu barang atau

jasa, misalnya rumah atau suatu pekerjaan seperti pelayan, jasa

pengacara, konsultan, dan sebagainya dengan imbalan.

Karena pekerjaan makelar termasuk ijarah, maka untuk sahnya

pekerjaan makelar ini, harus memenuhi beberapa syarat, yaitu :

a. Adanya persetujuan kedua belah pihak, sebagaimana dijelaskan

dalam surat An-Nisa‟ ayat 29, Yang artinya :

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan

harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan

perniagaan yang berlaku dengan suka sama-suka di antara

kamu.dan janganlah kamu membunuh dirimu. Sesungguhnya Allah

adalah Maha Penyayang kepadamu”

b. Obyek akad bisa diketahui manfaatnya secara nyata dan dapat

diserahkan.

Page 59: TRANSAKSI JUAL BELI HEWAN TERNAKMELALUI MAKELAR …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1047/1/Yitna.Yuono.214 11... · dari hukum islam studi kasus di pasar hewan muntilan kabupaten

43

c. Obyek akad bukan hal-hal maksiat atau haram.

Makelar harus bersikap jujur, ikhlas, terbuka, tidak melakukan

penipuan dan bisnis yang haram maupun yang syubhat. Imbalan

berhak diterima oleh seorang makelar setelah ia memenuhi akadnya,

sedang pihak yang menggunakan jasa makelar harus memberikan

imbalannya, karena upah atau imbalan pekerja dapat meningkatkan

kesejahteraan pekerja yang bersangkutan.

Jumlah imbalan yang harus diberikan kepada makelar adalah

menurut perjanjian sebagaimana Al Qur‟an surat Al-Maidah ayat 1,

Yang artinya :“Hai orang-orang yang beriman, penuhilah aqad-aqad

itu.”

Menurut (Ya‟kub, 46:2003) bahwa antara pemilik barang dan

makelar dapat mengatur suatu syarat tertentu mengenai jumlah

keuntungan yang di peroleh pihak makelar.Boleh dalam bentuk

presentase dari penjualan, dan juga boleh mengambil dari kelebihan

harga yang di tentukan oleh pemilik barang.Jadi, jumlah imbalan yang

harus diberikan kepada makelar adalah menurut perjanjian.Apabila

jumlah imbalan tidak ditentukan dalam perjanjian, maka hal ini

dikembalikan kepada hukum adat yang berlaku di masyarakat

setempat.

Adapun sebab-sebab pemakelaran yang tidak diperbolehkan

oleh islam yaitu:

Page 60: TRANSAKSI JUAL BELI HEWAN TERNAKMELALUI MAKELAR …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1047/1/Yitna.Yuono.214 11... · dari hukum islam studi kasus di pasar hewan muntilan kabupaten

44

a. Jika pemakelaran tersebut memberikan mudharat dan mengandung

kezhaliman terhadap pembeli.

b. Jika pemakelaran tersebut memberikan mudharat dan mengandung

kezhaliman terhadap penjual.

3. HukumMakelarDalamIslam

Makelar untuk orang luar daerah tidak berdosa.Sebab makelar

semacam ini salah satu bentuk penunjuk jalan dan perantara antara

penjual dengan pembeli, dan banyak memperlancar keluarnya barang

dan mendatangkan keuntungan antara kedua belah pihak.

Makelar atau katakanlah perantara dalam perdagangan, di

zaman kita ini sangat penting artinya dibandingkan dengan masa-masa

yang telah lalu, karena terikatnya perhubungan perdagangan antara

importer dan produser, antara pedagang kolektif dan antara pedagang

perorangan.Sehingga makelar dalam hal ini berperanan yang sangat

penting sekali.

Tidak ada salahnya kalau makelar itu mendapatkan upah kontan

berupa uang, atau secara prosentase dari keuntungan atau apa saja yang

mereka sepakati bersama.

Al-Bukhari mengatakan dalam kitab Sahihnya: Bahwa Ibnu

Sirin, „Atha‟, Ibrahim dan al-Hasan menganggap tidak salah kalau

makelar itu mengambil upah. Dan begitu juga Ibnu Abbas, ia berkata:

Tidak ada salahnya kalau pedagang itu berkata kepada makelar:

„Juallah bajuku ini dengan harga sekian. Adapun lebihnya (jika ada

Page 61: TRANSAKSI JUAL BELI HEWAN TERNAKMELALUI MAKELAR …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1047/1/Yitna.Yuono.214 11... · dari hukum islam studi kasus di pasar hewan muntilan kabupaten

45

untungnya) maka buat kamu.‟ Dan Ibnu Sirin juga berkata: Apabila

pedagang berkata kepada makelar: „Jualkanlah barangku ini dengan

harga sekian, sedang keuntungannya untuk kamu.‟ Atau ia berkata:

„Keuntungannya bagi dua.‟, maka hal semacam itu dipandang tidak

berdosa.Jadi, Sebab Rasulullah s.a.w. juga pernah bersabda sebagai

berikut: “Orang Islam itu tergantung pada syarat (perjanjian) mereka

sendiri.” (Riwayat Ahmad, Abu Daud, Hakim dan lain-lain).

Adapun hukum makelar atau perantara ini menurut pandangan

ahli hukum islam tidak bertentangan dengan syari‟at hukum islam.

Imam Al Bukhori mengemukakan bahwa : Ibnu Sirin, Atha‟, Ibrahim,

dan Al Hasan memandang bahwa masalah makelar atau perantara ini

tidak apa-apa.

4. Tugas Makelar

Makelar bertugas menjembatani kepentingan antara pihak

penjual dan pembeli. Dalam praktik kerja di lapangan banyak berbagai

bentuk cara kerja dari seorang makelar. Dari yang ingin untung sendiri

dengan mengorbankan kepentingan salah satu pihak (seperti mark up

harga jual barang dari penjual) dan tidak bertanggung jawab atas risiko

yang mungkin terjadi, sampai yang profesional dengan benar-benar

menjembatani kepentingan pihak-pihak yang dihubungkan dan dapat

dipertanggungjawabkan.

5. Fungsi Makelar

Page 62: TRANSAKSI JUAL BELI HEWAN TERNAKMELALUI MAKELAR …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1047/1/Yitna.Yuono.214 11... · dari hukum islam studi kasus di pasar hewan muntilan kabupaten

46

Profesi makelar sebenarnya positif dan layak dihargai pada

konteks transaksi bisnis produk dan jasa oleh pelaku swasta.Fungsi

makelar di sini dapat memberi dorongan positif bagi terciptanya

transaksi perdagangan dan perekonomian masyarakat. Fungsi mereka

bukan hanya sebagai perantara untuk melaksanakan proses transaksi

barang dan jasa. Makelar kini telah merambah fungsi lain sebagai

perantara swasta atau pihak lain untuk mempengaruhi keputusan dan

kebijakanan aparat negara.

Makelar akhirnya bertindak menawarkan sesuatu kepada aparat

publik untuk memberikan layanan prima dan selanjutnya menerapkan

ongkos pada pihak swasta yang memerlukan layanan tersebut.

Dalam persoalan ini, kedua belah pihak mendapat manfaat.Bagi

makelar (perantara) mendapat lapangan pekerjaan dan uang jasa dari

hasil pekerjaannya itu.Demikian juga orang yang memerlukan jasa

mereka, mendapat kemudahan, karena ditangani oleh orang yang

mengerti betul dalam bidangnya.Pekerjaan semacam ini, mengandung

unsur tolong menolong.

Dengan demikian pekerjaan tersebut tidak ada cacat dan

celanya dan sejalan dengan ajaran islam. Pada zaman sekarang

ini,pengertian perantara sudah lebih meluas lagi, sudah bergeser

kepada jasa pengacara, jasa konsultan, tidak lagi hanya sekedar

mempertemukan orang yang menjual dengan orang yang membeli saja,

dan tidak hanya menemukan barang yang di cari dan menjualkan

Page 63: TRANSAKSI JUAL BELI HEWAN TERNAKMELALUI MAKELAR …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1047/1/Yitna.Yuono.214 11... · dari hukum islam studi kasus di pasar hewan muntilan kabupaten

47

barang saja. Dengan demikian imbalan jasanya juga harus di tetapkan

bersama terlebih dahulu, Apalagi nilainya dalam jumlah yang

besar.Biasanya kalau nilainya besar, ditangani lebih dahulu

perjanjiannya di hadapan

notaries.(https://hosniyatun92.wordpress.com/2012/07/11/hukum-

makelar-dalam-islam/).

Page 64: TRANSAKSI JUAL BELI HEWAN TERNAKMELALUI MAKELAR …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1047/1/Yitna.Yuono.214 11... · dari hukum islam studi kasus di pasar hewan muntilan kabupaten

48

BAB III

GAMBARAN UMUM TENTANG PASAR HEWAN MUNTILAN

A. Profil Pasar Hewan Muntilan

1. Keadaan Masyarakat Sekitar Pasar Hewan Muntilan

Kita tahu bahwa pemerintah yang terendah didalam struktur

pemerintahan dinegara kita adalah Desa, dalam pertumbuhannya menurut

sejarah menunjukan potensi dan kemampuan yang sangat besar bagi

Ketahanan Nasional pada seluruh kegiatan baik di bidang Ideologi,

Politik, Ekonomi, Sosial Budaya dan pertahanan keamanan.

Desa Taman Agung memiliki suatu wilayah yang disitu didirikan

sebuah pasar hewan untuk kegiatan suatu perekonomian.Taman Agung

sendiri berada di kecamatan Muntilan Kabupaten Magelang.Untuk akses

menuju pasar hewan tersebut cukup mudah karena dekat dengan jalan

utama Jogja Magelang. Adapun letak geografis pasar hewan Muntilan

sebagai berikut -7,5697615,110.2824537,804m.

Adapun mengenai profil dari masyarakat sekitar wilayah pasar

hewan itu sendiri yang hanya ada dusun kecil yaitu dusun Budru dan

Klawisa yang berada di sebelah selatan pasar.Batasan sekitarpasar hewan

tersebut terdapat sawah.Sebelah timur sawah,pasar hewan dimiliki oleh

desa sedangkan sebelah barat dan sebelah utara sawah, pasar hewan

tersebut dimiliki warga sekitar.

Page 65: TRANSAKSI JUAL BELI HEWAN TERNAKMELALUI MAKELAR …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1047/1/Yitna.Yuono.214 11... · dari hukum islam studi kasus di pasar hewan muntilan kabupaten

49

Sawah-sawah tersebut dikelola sendiri oleh warga Budru dan

Klawisan.Walaupun dusun Budru dan Klawisan berada di daerah yang

kebanyakan adalah lahan sawah tetapi warga di situ tidak banyak yang

menjadi petani.Kebanyakan dari mereka adalah wiraswasta atau memiliki

usaha sendiri.

Jumlah penduduk dari dusun Budru dan Klawisan sendiri sangat

sedikit, hanya ada 10 kk (kepala keluarga). Usia 51 tahun ke atas : 7 jiwa

40-50 tahun : 10 jiwa 30-39 tahun : 2 jiwa 20-29 tahun : 2 jiwa 10-19

tahun : 9 jiwa 10 tahun ke bawah : 3 jiwa.

Keadaan sosial ekonomi masyarakat Budru dan Lawisan kategori

cukup tinggi, karena ditunjang dari potensi tanah sawah yang cukup

produktif dan perdagangan yang wilayahnya sangat strategis.Sehingga

perkembangan warga setiap tahunnya lumayan bagus. Untuk budaya

masyarakat Budru dan Lawisan yang berlaku setiap harinya,

menggunakan adat budaya jawa dan lokal (kerja bakti, kegotongroyongan,

kerja sama antar tetangga/lingkungan)

2. Keadaan Pasar Hewan Muntilan.

Pasar hewan Muntilan Kabupaten Magelang merupakan salah satu

tempat dimana suatu kegiatan perekonomian berlangsung. Pasar hewan ini

dulunya berada di Plasa Pucung, kemudian pindah di Pasar Burung, dan

sekarang berada di desa Taman Agung sejak tahun 90-an. Dulunya pasar

hewan ini yang mendirikan adalah warga masyarakat Muntilan dan

kemudian dikelola oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Magelang sampai

Page 66: TRANSAKSI JUAL BELI HEWAN TERNAKMELALUI MAKELAR …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1047/1/Yitna.Yuono.214 11... · dari hukum islam studi kasus di pasar hewan muntilan kabupaten

50

sekarang ini. Dengan maksud dan tujuan agar warga masyarakat sekitar

Muntilan lebih merasa mudah dalam mencari atau menjual hewan ternak.

Di dalam pasar hewan itu ada juga berbagai fasilitas, diantaranya

ada timbangan untuk hewan ternak, pengawas dari dinas peternakan,

dokter hewan, warung, kamar mandi, dan masih banyak lagi yang tidak

bisa penulis sebutkan satu persatu. Adapun aturan atau kebijakan yang

diterapkan oleh pengelola pasar diantaranya membayar retribusi untuk

pedagang sebesar 3.000,-. Untuk pemeriksaan hewan ternak sendiri

dikenakan biaya sebesar 3.000,- dengan harapan agar sesama pedagang itu

tidak saling mematikan harga atau pasaran pedagang lain dan juga untuk

menjaga kualitas hewan ternak yang ada.

Penjualan dari hewan ternak disana tidak terlalu besar karena

kebanyakan para pedagang masih membawa pulang hewan ternak yang

akan dipasarkan di pasar hewan tersebut. Tetapi para pedagang tidak

pernah mengeluh akn hasil penjualan yang tidak terlalu banyak karena

hewan ternak yang belum bisa terjual saat itu bisa dijual lagi di tempat

lain atau dijual lagi di tempat yang sama tetapi dilain hari.

Jumlah makelar di pasar hewan ternak Muntilan kabupaten

Magelang sendiri cukup banyak.Tetapi kalau dibandingkan dengan

pedagangnya masih kalah banyak.Karena tidak semua makelar itu

niatannya menolong ada juga makelar yang tidak jujur dalam melayani

pembeli.Seperti halnya waktu itu yang saya temui ada seorang pembeli

Page 67: TRANSAKSI JUAL BELI HEWAN TERNAKMELALUI MAKELAR …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1047/1/Yitna.Yuono.214 11... · dari hukum islam studi kasus di pasar hewan muntilan kabupaten

51

yang merasa tidak puas dengan jasa makelar karena hewan yang didapat

tidak sesuai dengan harapannya.

Sedangkan faktor mereka jadi makelar ada yang mengatakan karna

dulu pernah jadi pedagang dan bangkrut kemudian beralih profesi menjadi

makelar yang resiko bangkrutnya sangat kecil.Ada juga yang mengatakan

memang sudah warisan dari orang tua.Ada juga yang mengatakan alasan

menjadi mekelar sebagai sampingan.

Di dalam kegiatan jual beli hewan ternak tidak semua pembeli

menggunakan jasa dari makelar.Adajuga pembeli itu mencari sendiri

hewan ternak yang diinginkan.Biasanya orang yang mencari sendiri itu

benar-benar sudah faham dengan keadaan pasar hewan ternak Muntilan

kabupaten Magelang.

3. Struktur Pengelola Pasar Hewan Muntilan

Bagan 3.1

Struktur Pengelola Pasar Hewan Muntilan

Kepala Pasar Hewan

Bendahara

Staff 1 Staff 2

Page 68: TRANSAKSI JUAL BELI HEWAN TERNAKMELALUI MAKELAR …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1047/1/Yitna.Yuono.214 11... · dari hukum islam studi kasus di pasar hewan muntilan kabupaten

52

Keterangan:

Kepala Pasar Hewan : Agus Salim

Bendahara : Surajiman

Staff 1 : Susilo

Staff 2 : Adi

Tugas-tugas pengelola pasar:

a. Kepala pasar bertugas mengawasi jalannya pasar.

b. Bendahara bertugas mengelola bagian keuangan.

c. Staffbertugas menjaga kebersihan dan membantu memungut retribusi.

B. Praktek Jual Beli Hewan Ternak Melalui Jasa Makelar di Pasar Hewan

Muntilan

Sebagai mana pada umumnya bahwasannya yang namanya pasar itu

banyak pendatang dari luar daerah ataupun luar kota. Untuk mencari atau

menjual hewan ternak.Di dalam pasar tersebut selain ada pedagang, penjual,

dan pembeli, ada juga yang berprofesi sebagai perantara atau makelar.Maka

dalam wilayah pasar tersebut banyak dari mereka (pembeli dan penjual) yang

menggunakan jasa tenaga dari seorang makelar.

Praktek dari seorang makelar dalam jual beli hewan ternak dan bentuk

akadnya, terlebih dahulu menyebutkan faktor penggunaan jasa tenaga dari

seorang makelar, tugas dan fungsi dari makelar pada transaksi jual beli hewan

ternak.

1. Faktor-faktor penjual dan pembeli menggunakan jasa atau tenaga dari

seorang Makelar adalah sebagai berikut :

Page 69: TRANSAKSI JUAL BELI HEWAN TERNAKMELALUI MAKELAR …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1047/1/Yitna.Yuono.214 11... · dari hukum islam studi kasus di pasar hewan muntilan kabupaten

53

a. Mempermudah akses pencarian barang (hewan ternak).

b. Lebih bersifat hati-hati karena unsur pengalaman sehingga bisa

terhindar dari unsur penipuan.

c. Menghemat waktu (efisien waktu).

d. Ketika menggunakan tenaga makelar salah satu pihak bisa

menggunakan jasa tersebut secara penuh, dimaksudkan penjual dan

pembeli memberikan kepercayaan penuh kepada makelar.

Dari faktor diatas mereka menuturkan banyak dari mereka (penjual

dan pembeli) ketika tidak menggunakan jasa dari seorang makelar, dalam

mencari hewan ternak merasa kesulitan, baik masalah harga, kualitas

barang (hewan ternak), lebih-lebih jenis dari barang yang akan di beli

dikarenakan belum paham dengan situasi dan kondisi pasar. Oleh karena

itu untuk menjaga hal-hal yang tidak diinginkan memang diperlukan

menggunakan jasa makelar agar dapat meminimalisir resiko.

2. Tugas dan fungsi makelar

a. Perantara penjual dan pembeli.

b. Mencarikan barang bagi pembeli dan atau menjualkan barang bagi

penjual.

c. Mempermudah transaksi.

d. Menghemat waktu bagi penjual dan pembeli.

Page 70: TRANSAKSI JUAL BELI HEWAN TERNAKMELALUI MAKELAR …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1047/1/Yitna.Yuono.214 11... · dari hukum islam studi kasus di pasar hewan muntilan kabupaten

54

C. Gambaran secara umum makelar

Dengan melihat faktor dari dasar pemakaian atau penggunaan tenaga

makelar maka selanjutnya adalah praktek dari seorang makelar, sacara umum

dari praktek makelar sebagai berikut :

1. Mekenismenya calon pembeli mendatangi makelar dengan maksud

meminta untuk dicarikan hewan ternak yang diinginkan. Didalam

pembicaraan itu yang diutarakan adalah tentang keadaan hewan, kualitas

dan harga hewan ternak. Setelah itu dilanjutkan dengan saling berikrar

atau melakukan akad antara kedua belah pihak untuk mencarikan hewan

yang dipesan calon pembeli. Berikutnya setelah terjadinya akad, makelar

mencarikan hewan dari seorang penjual. Makelar mendapatkan hewan

ternak sesuai dengan cirri-ciri yang diinginkan maka pihak makelar

menghubungi pihak pertama (pembeli) dengan membawa hewan ternak

yang didapat dari penjual. Kemudian mendatangi pihak penjual untuk

melangsungkan transaksi. Didalam transaksi itu pun terjadi tawar-

menawar dan makelar ikut aktif. Jika hewan ternak jadi dibeli atau terjadi

kesepakatan pihak pertama (pembeli) dan pihak kedua (penjual) maka

pihak ketiga (makelar) tadi mendapatkan persenan atau upah dari kedua

belah pihak atas jasanya dan juga mendapat untung dari hasil penjualan

hewan ternak tadi. Kalau tidak terjadi kesepakatan dalam transaksi atau

gagal, maka makelar tidak mendapatkan upah.

2. Teknis mekanisme sang pedangan itu mempunyai lapak sendiri dan

kemudian kalau hewan ternaknya gak laku-laku barulah meminta jasanya

Page 71: TRANSAKSI JUAL BELI HEWAN TERNAKMELALUI MAKELAR …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1047/1/Yitna.Yuono.214 11... · dari hukum islam studi kasus di pasar hewan muntilan kabupaten

55

dari makelar untuk memasarkan barangnya (hewan ternak). Kalau soal

komisi dikasih persenan, tetapi sebelum terjadi kesepakatan untuk

dipasarkan oleh si makelar, pedagang tersebut sudah mematok harga pas,

kalau bisa menjual lebih dari harga yang diberikan oleh pedagang tadi

selebihnya buat si makelar. Alasan menggunakan jasa makelar agar

barang dagangannya cepat terjual, karena seorang makelar itu berkeliling

mencari pembeli sedangkan penjual hanya berdiam diri menunggu

dagangannya di lapaknya.

3. Sebelum pihak pembeli meminta jasa dari makelar untuk dicarikan hewan

ternak yang diminta. Seorang makelar tersebut sudah terlebih dahulu tahu

tentang informasi mengenai hewan ternak dari seorang penjual yang akan

memasarkan hewan ternaknya. Dengan cara pihak penjual terlebih dulu

menghubungi makelar, hal ini bila yang meminta lebih dulu datang dari

penjual.

Penjual adalah pihak yang memiliki hewan ternak.Ketika hendak

menjual hewan ternak, dengan menggunakan jasa dari makelar.Pembeli

adalah pihak yang hendak memiliki hewan ternak dengan jalan transaksi

jula-beli, sebagai pengguna jasa makelar.Sedangkan makelar adalah pihak

yang menawarkan jasa tenaganya kepada penjual dan pembeli, sebagai

mediator yang menjembatani kedua belah pihak yaitu penjual dan

pembeli.

Page 72: TRANSAKSI JUAL BELI HEWAN TERNAKMELALUI MAKELAR …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1047/1/Yitna.Yuono.214 11... · dari hukum islam studi kasus di pasar hewan muntilan kabupaten

56

D. Praktek Makelar secara rinci

Pada bagian ini untuk menjelaskan secara detail dari kinerja seorang

makelar baik dalam menerima, mencarikan, dan mendapatkan hewan ternak

sampai memperoleh upah dari jasanya maka hal ini di bagi menjadi empat

tahapan yaitu :

1. Tahap awal, perjanjian sewa jasa makelar.

Pada tahap pertama ini sebuah permintaan datangnya dari dua pihak yaitu

pembeli dan penjual. Dari keduanya tersebut bisa dijelaskan kronologi

permintaan sebagai berikut: Dari seorang pembeli hewan ternak, pembeli

terlebih dahulu mendatangi makelar.Kedatangan pembeli tersebut

tentunya dengan lebih dahulu sudah memberi tahu kepadamakelar,

kemudianpembeli mengutarakan niat dari maksudnya agar di carikan

hewan ternak.Dengan ketentuan hewan ternak sebagai berikut,

namahewan, kualitas, dan harga hewan.

Tabel 3.1

Harga Hewan Ternak 2016

Jenis Hewan Kualitas Tahun Harga/kg

Lemusin

Jantan

Betina

Anakan Super

2016

Rp 45.000,-

Rp 40.000,-

Rp14.000.000.- /Ekor

Brahma

Jantan

Betina

Anakan Super

2016

Rp 38.000,-

Rp 38.000,-

Rp 10.000.000,-/Ekor

Page 73: TRANSAKSI JUAL BELI HEWAN TERNAKMELALUI MAKELAR …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1047/1/Yitna.Yuono.214 11... · dari hukum islam studi kasus di pasar hewan muntilan kabupaten

57

Metal

Jantan

Betina

Anakan Super

2016

Rp 45.000,-

Rp 45.000,-

Rp 12.000.000,-/Ekor

Jawa

Jantan

Betina

Anakan Super

2016

Rp 37.000,-

Rp 35.000,-

Rp 8.000.000,-/Ekor

Keterangan:

Untuk hewan disini sepesifiknya kepada hewan ternak sapi.Dan kalau

hewan yang sudah cukup umur di atas 1 tahun maka harganya dihitung

per kilo gram.Sedangkan hewan yang usianya di atas 5 bulan dan

dibawah 1 tahun dihitung per ekor.

Selanjutnya permintaan yang datang dari penjual, biasanya ketika

ada pihak penjual yang ingin menjual hewan ternaknya, kebanyakan dari

pihak makelar yang mendatangi orang yang bersangkutan.Sebelum

makelar mempertemukan penjual dan pembeli, yaitu mengenai keinginan

untuk menjual hewan ternak.

2. Tahap kedua, yaitu pelaksanaan kinerja makelar dalam mencarikan

hewan ternak.

Perjanjian sewa jasa makelar ketika penulis melakukan observasi

tahap pertama dan melakukan wawancara.Jika sudah terjadi kesepakatan

dari pihak pemesan dan makelar, maka pihak makelar tidak dengan begitu

saja melepas tanggung jawabnya.Karena ikatan yang mengikat harus

dijalani dan dilaksanakan secara maksimal dengan batas yang telah di

Page 74: TRANSAKSI JUAL BELI HEWAN TERNAKMELALUI MAKELAR …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1047/1/Yitna.Yuono.214 11... · dari hukum islam studi kasus di pasar hewan muntilan kabupaten

58

tentukan. Adapun dalam prakteknya, para makelar dalam mencarikan

hewan ternak itu dengan dua metode yaitu :

a. Ketika sebelum pembeli memesan, itu sudah ada pihak penjual yang

menghubungi makelar.Maka ketika ada pihak pembeli memesan

disini makelar tinggal mempetemukan para pihak pembeli dan penjual

untuk menemui pihak yang bersangkutan dan melangsungkan

transaksi dengan seketika melalui mediator makelar.

b. Sebaliknya jika seorang pembeli mengasih kabar lebih dahulu

mengenai perihal keinginannya untuk membeli hewan ternak itu lebih

awal di banding penjual. Dalam waktu yang telah ditentukan yaitu

tiga hari, seorang makelar harus menjalankan tugasnya yang telah

dijanjikan. Biasanya seorang makelar dalam mencari hewan ternak

yang dicari itu dengan menghubungi para pihak yang memiliki barang

pesanan. Misalnya, para peternak atau pemilik lapak hewan ternak.

Adakalanya juga seorang makelar dalam mencari barang pesanan itu,

dengan bantuan sesama rekan makelar. Karena untuk mengantisipasi

hal ketika tidak bisa mendapatkan hewan ternak yang dicari.

c. Mempertemukan penjual dan pembeli untuk melangsungkan

transaksi. Seperti yang telah disebutkan pada tahap kedua, maka

bagian ini adalah tahap dimana seorang penjual dan pembeli

dipertemukan. Ketika pihak makelar sudah mendapatkan hewan

ternak dari hasil pencariannya tersebut. Sebelum pembeli memesan

sudah ada pihak penjual yang menghubungi makelar. Saat ada pihak

Page 75: TRANSAKSI JUAL BELI HEWAN TERNAKMELALUI MAKELAR …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1047/1/Yitna.Yuono.214 11... · dari hukum islam studi kasus di pasar hewan muntilan kabupaten

59

pembeli memesan, disini makelar tinggal mempetemukan antara

pembeli dan penjual untuk melangsungkan transaksi dengan seketika

melalui makelar. Pertemuan yang seperti ini prosesnya tidak terlalu

lama, karena sudah ada patokan harga terlebih dahulu. Hal seperti

inilah yang mempermudah jalannya akses seorang makelar dalam

mencarikan pembeli. Dalam pertemuan antara penjual dan pembeli,

biasanya tidak ada proses tawar menawar lagi. Di bagian ini proses

yang jadi pegangan atau patokan adalah mengenai posisi kualitas

barang yang begitu dominan pengaruhnya. Jika dalam transaksi

barang itu dipermasalahkan, maka bisa jadi mengalami kegagalan

dalam proses transaksi. Ketika terjadi transaksi maka barang harus

jelas agar proses berjalan dengan lancar. Adapun mengenai harga itu

disesuaaikan dengan berat hewan tersebut. Ketika sudah ada

kesepakatan maka selanjutnya adalah proses penimbangan hewan

ternak yang diikuti dengan pembayaran dari pembeli ke penjual.

d. berakhirnya transaksi dan kewajiban bagi penyewa untuk memberikan

upah atas jasa makelar.

Setelah tiga tahap diatas maka dalam tahap ini ada dua poin yang

akan dibahas yaitu berakhirnya transaksi dan pemberian upah atas jasa

yang dilakukan makelar dalam mencarikan hewan ternak.

a. Berakhirnya transaksi ketika seorang makelar sudah melaksanakan

apa yang menjadi tanggung jawabnya dalam mencarikan hewan

ternak, adapun ketentuannya sebagai berikut :

Page 76: TRANSAKSI JUAL BELI HEWAN TERNAKMELALUI MAKELAR …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1047/1/Yitna.Yuono.214 11... · dari hukum islam studi kasus di pasar hewan muntilan kabupaten

60

1) Selesai atau batal sebelum menjalankan, yaitu seorang makelar

didalam mencari hewan ternak itu tidak mendapatkan barang yang

dipesan oleh penjual dan pembeli, sehingga makelar tersebut

harus menghubungi pihak penjual dan pembeli untuk menyatakan

ketidak sanggupannya dalam mencarikan hewan ternak. Hal yang

demikian ini maka teransaksi selesai secara sepihak.

2) Terselesaikanya atau terpenuhinya tanggungjawab sebagai

makelar ketika seorang pemesan merasa puas atas pelayanannya

dalam mencarikan hewan ternak. Berakhir dengan kesepekatan

antara penjual dan pembeli untuk dijualnya hewan ternak tersebut

yang kemudian dilakukan penimbangan hewan ternak.

b. Upah makelar atas jasanya dalam mencarikan hewan ternak, dalam

hal ini makelar sudah menjalankan pekerjaannya yang diberikan oleh

pemesan dan seorang pemesan sudah mendapatkan hewan ternak

tersebut dari jasa makelar. Maka hak seorang makelar adalah

mendapatkan upah atas jerih payahnya dari seorang pemesan. Bila

makelar gagal atau tidak mendapatkan hewan ternak, maka makelar

itu tidak mendapatkan upah walaupun ia sudah mencari kesana

kemari. Adapun seorang makelar itu mendapatkan upah atas jasanya.

Dalam hal ini terbagi menjadi dua kategori yaitu :

1) Pada saat awal sudah ada putusan atau patokan harga. Yang

demikian ini seorang makelar dalam menawarkan kepada pembeli

biasanya lebih tinggi dari harga awal dengan maksud makelar

Page 77: TRANSAKSI JUAL BELI HEWAN TERNAKMELALUI MAKELAR …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1047/1/Yitna.Yuono.214 11... · dari hukum islam studi kasus di pasar hewan muntilan kabupaten

61

mencari untung dalam transaksi dan sebagai upah makelar.

Biasanya hal yang seperti itu hanya diketahui oleh pihak penjual

dan makelar.

2) Pada saat awal tidak ada patokan harga. Bila yang terjadi

demikian maka makelar akan meminita upah dari penjual dan

pembeli atas jasanya.

E. Bentuk Akad dalam Jual Beli Hewan Ternak Melalui Jasa Makelar

Setelah pemaparan mengenai praktek seorang makelar, maka untuk

selanjutnya adalah bentuk akad dari transaksi tersebut adalah berbentuk lisan,

dan gambaran transaksinya sebagai berikut, dua belah pihak melakukan

kesepakatan, yaitu pihak makelar menyewakan jasanya kepada pihak pembeli

dan penjual dengan uang sewaan tertentu yang telah disepakati. Kemudian

makelar mendapatkan upah dari pihak yang menyewa jasanya.Pada bentuk

pembayarannya tidak menggunakan uang muka, melainkan ketika makelar

sudah menyelesaikan tanggung jawabnya barulah seorang makelar

mendapatkan upah.

Adapun akad yang dijadikan pengikat pada perjanjian adalah

berbentuk ucapan dari seorang penjualdan atau pembeli kepada

makelar.Proses akad dalam transaksi jual beli hewan ternak para pelaku

memahami dari perkataan yang terkandung maksud sebagai sewa jasa tenaga

guna memasarkan, mencari, dan mendapatkan hewan ternak.

Maka hal yang demikian itu menjadi perjanjian yang mengikat, ikatan

inilah yang menjadikan bagi seorang makelar untuk menjalankan

Page 78: TRANSAKSI JUAL BELI HEWAN TERNAKMELALUI MAKELAR …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1047/1/Yitna.Yuono.214 11... · dari hukum islam studi kasus di pasar hewan muntilan kabupaten

62

kewajibannya sebagai perantara dan bertanggungjawab sepenuhnya dalam

mencarikan hewan ternak.Selanjutnya kewajiban bagi penyewauntuk

memberikan upah atas jasa yang di berikan oleh makelar dalam mencarikan

hewan ternak.

F. Pengambilan Untung Makelar Dari Proses Jual Beli Hewan Ternak

Upah makelar atas jasanya dalam mencarikan hewan ternak, ketika

makelar sudah menjalankan pekerjaannya dan seorang pemesan sudah

mendapatkan hewan ternak tersebut dari jasa makelar maka, hak seorang

makelar adalah mendapatkan upah atas jerih payahnya dari seorang penjual

dan pembeli. Tapi kalau yang terjadi adalah sebaliknya, yaitu makelar gagal

atau tidak mendapatkan hewan ternak, maka makelar itu tidak mendapatkan

upah walaupun ia sudah mencari kesana kemari.

Jika saat awal sudah ada patokan harga, maka seorang makelar dalam

menawarkan kepada pembeli biasanya lebih tinggi dari harga awal.Dengan

maksud makelar mencari untung dalam transaksi dan sebagai upah

makelar.Yang demikian hanya diketahui oleh pihak penjual dan makelar.

Kalau diawal tidak ada patokan harga, maka upah seorang makelar

diberikan ketika sudah terjadi kesepakatan antara penjual dan pembeli untuk

menjual dan membeli hewan ternak yang ditransaksikan.Malahan biasanya

makelar mendapatkan upah dari keduanya penjual dan pembeli.

Seorang makelar dalam pengambilan untung di sini bisa dapat dari tiga

unsur yang pertama upah dari penjual yang kedua upah dari pembeli dan yang

ketiga dapat dari pengambilan untung hasil penjualan hewan ternak

Page 79: TRANSAKSI JUAL BELI HEWAN TERNAKMELALUI MAKELAR …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1047/1/Yitna.Yuono.214 11... · dari hukum islam studi kasus di pasar hewan muntilan kabupaten

63

tadi.Tetapi terkadang penjual tidak member upah lagi kepada makelar kalau si

penjual sudah mematok harga pas.

Page 80: TRANSAKSI JUAL BELI HEWAN TERNAKMELALUI MAKELAR …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1047/1/Yitna.Yuono.214 11... · dari hukum islam studi kasus di pasar hewan muntilan kabupaten

64

BAB IV

ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD JUAL BELI MELALUI

MAKELAR DENGAN PRAKTEK PENGGUNAAN JASA MAKELAR

DI PASAR HEWAN MUNTILAN KABUPATEN MAGELANG

A. Analisa Hukum Islam Terhadap Orang Yang BerakadDalam Jual Beli di

Pasar Hewan Muntilan Kabupaten Magelang.

Islam melihat konsep jual-beli itu sebagai suatu alat atau sarana untuk

menjadikan manusia itu semakin dewasa dalam berpola pikir dan bertindak

(melakukan aktivitas), termasuk aktivitas ekonomi.Pasar misalnya dijadikan

sebagai tempat aktivitas jual-beli harus, dijadikan sebagai tempat pelatihan

yang tepat bagaimana manusia sebagai khalifah dimuka bumi ini, maka

sebenarnya jual-beli dalam Islam merupakan wadah untuk memproduksi

khalifah-khalifah yang tangguh dimuka bumi. Sehingga dalam masalah

jualbeli ini, Abdul Aziz Muhammad Azzam (2010: 24) bahwa, jual-beli

adalah transaksi (akad) saling mengganti dengan harta yang berakibat kepada

kepemilikan terhadap suatu benda atau manfaat untuk waktu selamanya.

Dalam al-Qur‟an surat al Baqarah ayat 275 Allah SWT menegaskan

Artinya: Padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan

riba.

Hal yang menarik dari ayat tersebut adalah adanya pelarangan riba

yang didahului oleh penghalalan jual-beli.Jual-beli adalah bentuk dasar dari

Page 81: TRANSAKSI JUAL BELI HEWAN TERNAKMELALUI MAKELAR …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1047/1/Yitna.Yuono.214 11... · dari hukum islam studi kasus di pasar hewan muntilan kabupaten

65

kegiatan ekonomi manusia, kita mengetahui bahwa pasar tercipta oleh adanya

transaksi dari jual-beli.Pasar dapat timbul manakala terdapat penjualyang

menawarkan barang maupun jasa untuk dijual kepada pembelidarikonsep

sederhana tersebut lahirlah sebuah aktivitas perekonomian yangkemudian

berkembang menjadi suatu sistem transaksi yang tertuju pada sektorjasa

sebagai perantara dalam jual-beli yang sering disebut dengan makelar.

Sehingga dalam masalah ini muncul pertanyaan mengenai

praktekmakelar, seperti apakah konsep/mekanisme jual-beli melalui jasa

makelar yangdibolehkan dan sesuai dengan Hukum Islam, kaitannya dengan

praktekmakelar yang ada di Pasar Hewan Muntilan Kabupaten Magelang?

Menurut bapak Satari umur 42 tahun warga Kebonrejo pada hari senin

08 agustus 2016 pukul 09.30 WIB mengatakan bahwa tugasdari makelar

ketika melayani para penjual dan pembeli adalah menerima pekerjaan dari

pengguna jasa makelar yaitu penjual dan pembeli, menanyakan barang yang

dipesan biasanya meliputi harga, jenis, dan kualitas dari hewan ternak. Dalam

urusan ini makelar berperan aktif dan segala urusan dari pemilian kualitas

hewan, harga, sampai kesepakatan terjadinya transaksi semuanya ditangan

makelar.Jadi antara penjual dan pembeli itu tidak saling bertemu.

Sedangkan menurut bapak Heru 40 tahun warga Klengkong

Gendolpada hari senin 08 agustus 2016 pukul 10.30 WIB, ia mengatakan

kalau makelar itu tugasnya hanya menjadi perantara, jadi secara teknis

mekanismenya sang pedagang itu mempunyai lapak sendiri dan kemudian

kalau hewan ternaknya gak laku-laku barulah meminta jasanya dari makelar

Page 82: TRANSAKSI JUAL BELI HEWAN TERNAKMELALUI MAKELAR …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1047/1/Yitna.Yuono.214 11... · dari hukum islam studi kasus di pasar hewan muntilan kabupaten

66

untuk memasarkan hewan ternaknya. Kalau soal komisi dikasih persenan,

tetapi sebelum terjadi kesepakatan untuk dipasarkan oleh makelar, pedagang

tersebut sudah mematok harga pas, kalau bisa menjual lebih dari harga yang

diberikan oleh pedagang tadi selebihnya buat makelar.Alasan bapak Heru

menggunakan jasa makelar agar hewannya cepat terjual, karena seorang

makelar itu berkeliling mencari pembeli sedangkan penjual hanya berdiam

diri menunggu hewannya di lapaknya.

Untuk menjelaskan secara detail dari kinerja seorang makelar di pasar

hewan Muntilan kabupaten Magelang secara baik dalam menerima,

mencarikan, dan mendapatkan hewan ternak sampai memperoleh upah dari

jasanya maka hal ini di bagi menjadi empat tahapan yaitu :

1. Tahap awal, perjanjian sewa jasa makelar.

Menurut salah satu makelar yang bernama Bapak Tarno umur 38

tahun warga Trogo Lele menuturkan pada hari senin 08 agustus 2016

pukul 12.00 WIB bahwa menurutnya, pada tahap pertama ini sebuah

permintaan datangnya dari dua pihak yaitu pihak pembeli dan pihak

penjual. Dari keduanya tersebut bisa dijelaskan kronologi permintaan

sebagai berikut dari seorang pembeli hewan ternak,pembeli terlebih

dahulu mendatangi makelar, kedatangannya pembeli tersebut tentunya

dengan lebih dahulu sudah memberi tahu pada pihak makelar, kemudian

pembeli mengutarakan niat dari maksudnya agar dicarikan hewan ternak,

dengan ketentuan hewan ternak sebagai berikut, nama hewan, kualitas,

dan harga hewan.

Page 83: TRANSAKSI JUAL BELI HEWAN TERNAKMELALUI MAKELAR …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1047/1/Yitna.Yuono.214 11... · dari hukum islam studi kasus di pasar hewan muntilan kabupaten

67

Menurut bapak Kanapi umur 41 tahun warga Trenten pada hari

senin 08 agustus 2016 pukul 13.00 WIB menambahkan bahwa ada juga

dari pembeli itu dalam permintaannya untuk dicarikan hewan ternak, itu

langsung menentukan dari jenis hewan ternak tersebut, sebagai contoh

ucapan pembeli “ pak, minta di carikan sapi dengan jenis limosinya?”

yang kemudian kami menyanggupi untuk mencarikan. Melanjutkan

perkataan bapak Tarno, jika permintaan itu langsung ditentukan oleh

pembeli justru makelar akan langsung mencarikan hewan ternak yang

dipesan, berbeda dengan apa yang di katakan oleh pembeli pada awal

tadi, berarti makelar itu harus menjelaskan macam-macam barangnya itu

sendiri baik jenis, nama, kualitas, dan harganya. Yang dimaksud adalah

pembeli menanyakan, yang kemudian makelar itu harus mengasi

gambaran tentang hewan ternak, sehingga seorang pembeli memahami

keadaan hewan ternak tersebut yang kemudian pembeli menentukan

pilihannya, ketika pembeli menentukan pun makelar tahu benar, karena

kami memberikan gambaran secara jelas, terkadang kami juga

membawakan contoh atau sampel dari hewan ternak tersebut

Selanjutnya permintaan yang datang dari penjual, ditempat yang

sama bapak Tarjo warga Salam umur 35 tahun pada hari sabtu 13 agustus

2016 pukul 10.00 WIB mengutarakan bahwa biasanya ketika ada pihak

penjual yang ingin menjual hewan ternak itu, kebanyakan dari pihak

makelar yang mendatangi penjual tadi. Seperti halnya bapak Rostam ini,

Rostam mengutarakan keinginannya terlebih dahulu, sebelum

Page 84: TRANSAKSI JUAL BELI HEWAN TERNAKMELALUI MAKELAR …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1047/1/Yitna.Yuono.214 11... · dari hukum islam studi kasus di pasar hewan muntilan kabupaten

68

makelarmempertemukan antara penjual dan pembeli, yaitu mengenai

keinginan untuk menjual hewan ternak. Bapak Rostam umur 54 tahun

warga Tembelang dalam mengutarakan maksudnya agar

dijualkan/dipasarkan oleh makelar denganperkataan sebagai berikut,

“saya ada hewan ternak mau dijual, dan saya hargai hewan ternak ini

20.000.000,- rupiah maka juallah hewan ternak ini, selanjutnya jika nanti

terjual maka anda akan saya kasih upah dari hasil penjualannya”

kemudian makelarberkata “ya” sebagai tanda bahwa makelar

menyanggupi atau bersedia untuk bekerja memberikan jasanya dalam

memasarkan hewan ternak.

Sedangakan perkataan pembeli ketika penulis mewawancarai

bapak Sanusi umur 37 tahun warga desa Klampok,pada hari sabtu 13

agustus 2016 pukul 11.00 WIB ia mengatakan “pak sayaminta di carikan

hewan ternak betina dengan jenis brahma. Kalau bapak sudah dapatnanti

bawakan langsung hewan ternak itu ke saya, sedangkan mengenai ongkos

upahnyananti akan saya kasih 100.000,-” perkataan ini disampaikan

kepada bapak Tarno selaku perantara dan bapak Tarno mengatakan “Ya”,

kemudian bapak Tarno langsung mencarikan hewan ternak yang

dimaksut.

Page 85: TRANSAKSI JUAL BELI HEWAN TERNAKMELALUI MAKELAR …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1047/1/Yitna.Yuono.214 11... · dari hukum islam studi kasus di pasar hewan muntilan kabupaten

69

2. Tahap kedua, yaitu pelaksanaan kinerja makelar dalam mencarikan

hewan ternak.

Perjanjian sewa jasa makelar ketika penulis melakukan observasi

tahap kedua dan melakukan wawancara, sudah terjadi kesepakatan dari

pihak pemesan dan makelar, walaupun sudah terjadi kesepakatan antara

kedua belah pihak, maka pihak makelar tidak dengan begitu saja melepas

tanggung jawabnya karena ikatan yang mengikat harus dijalani dan

dilaksanakan secara maksimal dengan batas yang telah di tentukan.

Adapun dalam prakteknya, menurut bapak Tarwidi yang saya temui pada

hari sabtu 13 agustus 2016 pukul 12.00 WIB para makelar dalam

mencarikan hewan ternak itu dengan dua metode yaitu :

a. Sebelum pembeli memesan, sudah ada pihak penjual yang

menghubungi makelar maka, ketika ada pihak pembeli memesan,

disini makelar tinggal mengambilkan hewan ternak sesuai dengan

pesanan yang meliputi jenis hewan ternak, kualitas dan harga hewan

ternak. Selanjutnya untukmelangsungkan transaksi langsung dengan

makelar.

b. Jika sebaliknya yaitu seorang pembeli mengasi kabar lebih dahulu

mengenai perihal keinginannya untuk membeli hewan ternak itu lebih

awal di banding penjual, maka dalam waktu yang telah ditentukan

yaitu tiga hari, seorang makelar harus menjalankan tugasnya yang

telah dijanjikan. Biasanya seorang makelar dalam mencari hewan

ternak yang dicari itu dengan menghubungi para pihak yang memiliki

Page 86: TRANSAKSI JUAL BELI HEWAN TERNAKMELALUI MAKELAR …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1047/1/Yitna.Yuono.214 11... · dari hukum islam studi kasus di pasar hewan muntilan kabupaten

70

hewan ternak. Misalnya, para peternak atau pemilik lapak hewan

ternak. Adakalanya juga seorang makelar dalam mencari hewan

ternak itu, dengan bantuan sesama rekan makelar. Karena untuk

mengantisipasi hal ketika tidak bisa mendapatkan hewan ternak yang

dicari.

3. Tahap ketiga, mempertemukan penjual dan pembeli untuk

melangsungkan transaksi.

Seperti yang telah disebutkan pada tahap kedua, maka bagian ini

adalah tahap dimana seorang penjual dan pembeli dipertemukan oleh

makelar, saat pihak makelar sudah mendapatkan hewan ternak dari hasil

pencariannya tersebut.Ketika sebelum pembeli memesan, itu sudah ada

pihak penjual yang menghubungi makelar maka, jika ada pihak pembeli

memesan, disini makelar tinggal mempetemukan pembeli dan penjual

untuk menemui pihak penjual dan melangsungkan transaksi dengan

seketika melalui mediator makelar.Maka menurut bapak Sukron

Musowir, pertemuan yang seperti ini prosesnya tidak terlalu lama, karena

diawal sudah ada patokan harga terlebih dahulu dari penjual.Yang ketika

itu penjual mengucapkan “aku mau jual hewan ternak ini sekian,

selanjutnya terserah sampean mau jual berapa”, hal yang seperti inilah

yang mempermudah jalannya akses seorang makelar dalam mencarikan

pembeli. Dan dalm pertemuan antara penjual dan pembeli, biasanya tidak

ada proses tawar menawar lagi, dan langsung menimbang hewan ternak

yang ditransaksikan.

Page 87: TRANSAKSI JUAL BELI HEWAN TERNAKMELALUI MAKELAR …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1047/1/Yitna.Yuono.214 11... · dari hukum islam studi kasus di pasar hewan muntilan kabupaten

71

4. Tahap keempat, berakhirnya transaksi dan kewajiban bagi penyewa untuk

memberikan upah atas jasa makelar.

Setelah tiga tahap diatas yaitu pertama, perjanjian sewa

makelar.Kedua, pelaksanaan kinerja makelar dalam mencarikan hewan

ternak.Dan yang ketiga, makelar mempertemukan penjual dan pembeli

untuk melangsungkan transaksi. Maka dalam tahap ini ada dua poin yang

akan dibahas yaitu berakhirnya transaksi dan pemberian upah atas jasa

yang dilakukan makelar dalam mencarikan hewan ternak.

a. Berakhirnya transaksi, menurut Khumed warga Banjaranmenuturkan,

berakhirnya transaksi seorang makelar pada umumnya yaitu ketika

seorang makelar sudah melaksanakan apa yang menjadi tanggung

jawab makelar dalam mencarikan hewan ternak, adapun ketentuannya

sebagai berikut :

1) Selesai atau batal sebelum menjalankan, yaitu seorang makelar

didalam mencari hewan ternak itu tidak mendapatkan barang yang

dipesan oleh pembeli, sehingga makelar tersebut harus

menghubungi pihak pembeli untuk menyatakan ketidak

sanggupannya dalam mencarikan hewan ternak, dan kendala yang

biasa ditemui dari seorang makelar dalam mencari hewan ternak

adalah keadaan hewan ternak, harga, dan kualitas. Yang ketiga-

tiganya tiadak ada kecocokan pada saat transaksi, baik antara

makelar dengan pembeli, pada saat makelar mencarikan barang,

maupun pada saat makelar mempertemukan penjual dan pembeli

Page 88: TRANSAKSI JUAL BELI HEWAN TERNAKMELALUI MAKELAR …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1047/1/Yitna.Yuono.214 11... · dari hukum islam studi kasus di pasar hewan muntilan kabupaten

72

untuk bertransaksi. Hal yang demikian ini maka teransaksi selesai

secara sepihak.

2) Terselesaikanya atau terpenuhinya tanggungjawab sebagai

makelar jual-beli pada saat perjanjian awal dalam mendapatkan

barang yang dicari untuk pemesan, hal ini disebutkan oleh para

makelar, seorang makelar dikatakan berhasil dalam memenuhi

tanggungjawabnya ketika seorang pemesan merasa puas atas

pelayanannya dalam mencarikan barang, mempertemuakan untuk

transaksi, ikut aktif sebagai penengah dalam transaksi, dan

berbuah atau berakhir dengan kesepekatan antara penjual dan

pembeli untuk dijualnya hewan ternak tersebut yang kemudian

dilakukan penimbangan hewan ternak.

b. Upah makelar atas jasanya dalam mencarikan hewan ternak, dalam

masalah ini bapak Sukron Musowir yang saya temui pada hari sabtu

13 agustus 2016 pukul 12.00 WIBmengatakan, ketika makelar sudah

menjalankan pekerjaannya yang terlebih dahulu diberikan oleh

penjual dan pembeli adalah hak seorang makelar untuk mendapatkan

upah atas jerih payahnya dari seorang penjual dan pembeli.

Sedangkan bila yang terjadi adalah sebaliknya, yaitu makelar gagal

atau tidak mendapatkan hewan ternak, maka makelar itu tidak

mendapatkan upah walaupun ia sudah mencari kesana kemari. Bapak

Sukron menambahkan adapun seorang makelar itu mendapatkan

upah atas jasanya. Dalam hal ini terbagi menjadi dua kategori yaitu :

Page 89: TRANSAKSI JUAL BELI HEWAN TERNAKMELALUI MAKELAR …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1047/1/Yitna.Yuono.214 11... · dari hukum islam studi kasus di pasar hewan muntilan kabupaten

73

1) Pada saat awal sudah ada patokan harga, seperti dalam contoh

ucapan penjual “juallah hewan ternak ini denganharga

Rp14.250.000,- dan terserah anda mau jualberapa kepada

pembeli”. Yang demikian ini seorang makelar dalam

menawarkan kepada pembeli biasanya lebih tinggi dari harga

awal dengan maksud makelar mencari untung dalam transaksi

dan sebagai upah makelar, seperti ucapan makelar terhadap

pembeli “ini ada hewan ternak yang mau di jual denganharga

Rp 14.500.000,-. Dengan contoh ini yang empat belas juta dua

ratus lima puluh ribu rupiah adalah harga awal penjual dengan

makelar dan yang dua ratus lima puluh ribu rupiah adalah upah

untuk makelar serta yang demikian hanya diketahui oleh pihak

penjual dan makelar. Hal ini sudah berlaku dalam transaksi jual

beli hewan ternak.

2) Pada saat awal tidak ada patokan harga, seperti contoh ucapan

pembeli “pak carikan hewan ternak, nanti kalau sudah

dapatpertemuakan aku dengan penjualnya” bila yang terjadi

demikian maka, makelar mengucapkan “ada komisinya ga?” dan

pembeli menjawab “ada”. Yang demikian ini, maka upah

seorang makelar diberikan ketika sudah terjadi kesepakatan

antara penjual dan pembeli untuk menjual dan membeli hewan

ternak yang ditransaksikan. Malahan biasanya makelar

mendapatkan upah dari penjual dan pembeli.

Page 90: TRANSAKSI JUAL BELI HEWAN TERNAKMELALUI MAKELAR …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1047/1/Yitna.Yuono.214 11... · dari hukum islam studi kasus di pasar hewan muntilan kabupaten

74

Menurut si penulis inti dari praktek jual beli melalui makelar adalah

bagaimana kinerja seorang makelar dalam mencarikan pesanan terlebih

dahulu sudah mendapat informasi mengenai hewan ternak yang meliputi

harga, jenis dan kualitas. Sedangkan dalam menjualkan hewan ternak seorang

makelar karna sudah mendapat pesanan pembeli terkadang makelar juga

mengelilingkan hewan ternaknya untuk mencari pembeli. Selain itu cara

makelar mendapatkan upah dari jasanya. Seorang makelar itu mendapat upah

dari pemesan, laba hasil penjualan, dan kadang juga masih mendapatkan upah

dari penjual.

B. Analisis Hukum Islam Terhadap Akad dalam Jual Beli Hewan Ternak

Melalui Jasa Makelar.

Sebagaimana hasil penelitian yang dilakukan penulis mengenai

makelar hewan ternak di pasar hewan Muntilan kabupaten Magelang, yang

telah penulis paparkan diatas, maka Hukum Islam (fikih) tidak mengharamkan

atau tidak memperbolehkan praktek makelar, dikarenakan sesuai dengan

aturan yang lazimnya berlaku dalam Fiqh (Hukum Islam), dan fiqh justru

memberikan arahan dalam bermuamalah, hal yang demikian itu disebabkan

oleh adanya kenyataan dalam masyarakat setempat mengenai pemakaian dan

penggunaan jasa makelar, serta tidak ada cacat dan celanya sesuai dengan

hukum Islam (fiqh). Dan dari ulasan analisis diatas, maka praktek hubungan

kerja antara makelar dan pemilik barang dan calon pembelinya dapat

termasuk akad ijarah.Hal yang semacam ini bisa dilihat dari bentuk akad

Page 91: TRANSAKSI JUAL BELI HEWAN TERNAKMELALUI MAKELAR …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1047/1/Yitna.Yuono.214 11... · dari hukum islam studi kasus di pasar hewan muntilan kabupaten

75

yaitu ijab dan qabul yang menunjukan sewa-menyewa dalam jual beli hewan

ternak melalui makelar.

Dalam al-Qur,anSurah An-Nisa‟ (4) ayat 29 Allah SWT menegaskan:

Artinya: Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan

harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan

yang Berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu. dan janganlah kamu

membunuh dirimu; Sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu.

Ketidak bolehannya menyewa jasa dari makelar adalah

disebutkandalam teori fiqh sebagai berikut:

“Maka tidak sah menyewa tukang menjual (sales/makelar)

untukmengucapkan satu dua patah kata dari pandangan beberapa

wajah(pendapat/Qaul yang berlaku) sekalipun berupa ijab dan qabuldan

sekaligus melariskan dagangan, karena satu dua patah kataitu tidak ada

harganya “

Ijabdan Qabul disini menjadi posisi penting dalam sebuah perjanjian

atau akad, yang akan menentukan arah kedepannya pada suatu transaksi, baik

ketika perjanjian dilangsungkan maupun saat pelaksanaannya. Karena ijab

dan qabul adalah manifestasi dari perasaan suka sama suka, yang keduanya

terdapat kecocokan atau kesesuaian untuk mengalihkan hak kepemilikan atas

barang atau jasa melalui manfaat pada suatu transaksi. Ijab yaitu pemberian

hak milik,dan qabul yaitu orang yang menerima hak milik. Jika penjual

berkata “bi‟tuka”(saya jual kepadamu) buku ini dengan ini dan ini, maka ini

Page 92: TRANSAKSI JUAL BELI HEWAN TERNAKMELALUI MAKELAR …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1047/1/Yitna.Yuono.214 11... · dari hukum islam studi kasus di pasar hewan muntilan kabupaten

76

adalahijab, dan ketika pihak lain` berkata: “qabiltu”(saya terima), maka

inilah qabul. Dan jika pembeli berkata“juallah kepadaku kitab ini dengan

harga begini” lalu penjual berkata “saya jual kepadamu” maka yang pertama

adalah qabuldan kedua adalah ijab.

Para ulama tidak berbeda pendapat mengenai keabsahan jual-beli yang

menggunakan shighah jual-beli secara sharih (jelas),karena ijab dan qabul

adalah unsur utama yang menandakan kerelaan dua belah pihak, sehingga

dalam masalah ini perlu diungkapkan secara jelas dan sebagai alamat

berpindahnya hak milik dari satu ke yang lainnya, serta dalam penyebutannya

(shighah) para pihak memahami maksud dari ucapan yang di jadikan akad

(shighah).

Terkait dengan masalah ijab dan qabul ini, adalah jual-beli melalui

perantara makelar (samsarah) di pasar hewan Muntilan kabupaten Magelang

yaitu seseorang yang diutus untuk menjualkan dan mencarikan barang dan

pembeli atau penjual dengan adanya upah.Shighah disini dimaksudkan adalah

sebagai transaksi sewa jasa makelar, yang mana ucapkan tersebut digunakan

untuk memngugkapkan maksud muta‟aqidain, yakni berupa lafal atau

sesuatu yang mewakilinya, sebagai sewa jasa untuk mempekerjakan dalam

mencarikan hewan ternak atau pembeli dan sebaliknya. Maka shighah yang

ada dalam praktek tersebut adalah sebagai berikut: “saya ada barang mau di

jual, dansaya hargai hewan ternak ini 16.000.000 rupiah maka juallah hewan

ternakini, selanjutnya terserah anda, mau jual berapa ke pembeli itu terserah

anda” kemudian makelar berkata “ya”, sebagai tanda jadi. Ucapan shighah

Page 93: TRANSAKSI JUAL BELI HEWAN TERNAKMELALUI MAKELAR …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1047/1/Yitna.Yuono.214 11... · dari hukum islam studi kasus di pasar hewan muntilan kabupaten

77

yangsemacam ini ketika penjual mengatakan pada makelar. Dalam arti

lainshighahyang diucapkan adalah perkataan yang menunjukan permintaan

kepadamakelar untuk menjualkan atau memasarkan hewan ternak.Jual-beli

melalui perantara itu di bolehkan, asal antara ijab dan qabul sejalan.Dengan

demikian maka shighah yang telah diucapkan oleh penjualkepada makelar

sebagai ijab dari sewa jasa untuk mempekerjakan dibolehkan,sebab antara

muakid memahami akan ucapan sebagai persewaan, selain itujuga shighah

yang semacam itu berlaku dalam transaksi jual-beli hewan ternak.

Menurut si penulis inti dari akad jual beli melalui makelar adalah suatu

transaksi jual beli itu dilihat dari akadnya jika akadnya sesuai dengan hukum

islam maka jual beli itu sah, tetapi jika tidak sesuai dengan hukum islam maka

jual beli itu tidak sah. Dan dari sini penulis mengatakan bahwa dalam

transaksijual-beli permasalahan shighah, ucapan pembeli boleh didahulukan

dari ucapanpenjual seperti ucapan diatas, tapi dalam permasalahan akad jual-

beli penjualselalu menjadi yang ber-ijab dan pembeli menjadi penerima baik

diawalkanatau diakhirkan lafalnya.

Menurut pengertian syara, Al Ijarah ialah “sesuatu jenis

akaduntukmengambil manfaat dengan jalan penggantian”.Adapun

ijarahsecara terminologi adalah transaksi atas suatu manfaat yang mubah

yangberupa barang tertentu atau yang dijelaskan sifatnya dalam

tanggungandalam waktu tertentu, atau transaksi atas suatu pekerjaan yang

diketahuidengan upah yang diketahui pula.

Page 94: TRANSAKSI JUAL BELI HEWAN TERNAKMELALUI MAKELAR …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1047/1/Yitna.Yuono.214 11... · dari hukum islam studi kasus di pasar hewan muntilan kabupaten

78

Pihak pertama disebut orang yang menyewakan (mu‟jir) dan

pihakkedua disebut (mustajir).Kaduanya harus memenuhi persyaratan

yangberlaku bagi penjualdan pembeli.Diantaranya mereka harus cakap,

artinyamasing-masing pihak sudah baligh dan mampu menata agama

danmengelolakekayaan dengan baik.Dengan demikian ijarah yang

dilakukanoleh anak-anak meskipun dia telah memiliki pengetahuan tentang

itu,orang gila, dan orang yang dicekal untuk memmbelanjakan

hartanyabodoh, meskipun akad tersebut mendatangkan keuntungan,

hukumnyatidak sah.

Sedangkan praktek yang terjadi dilapangan sang pembeli atau penjual

yang menggunakan jasa makelar terlebih dahulu menjelaskan maksud dan

tujuan menggunakan jasa seorang makelar, kemudian menentukan

kesepakatan upah utuk jasa seorang makelar. Jika makelar sudah menjalankan

tugasnya dan mendapatkan apa yang telah disepakati maka seorang makelar

tadi mendapat upah dari pembeli atau penjual. Berdasarkan deskripsi tersebut

maka transaksi ini menggunakan akad ijarah yang diperbolehkan, karena

antara penjual pembeli dan makelar sudah mempunyai kesepakatan yang

jelas.

Page 95: TRANSAKSI JUAL BELI HEWAN TERNAKMELALUI MAKELAR …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1047/1/Yitna.Yuono.214 11... · dari hukum islam studi kasus di pasar hewan muntilan kabupaten

79

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Makaakhirnya,darideskripsidanuraianpanjangdiatasdapatpenulissimpul

kansebagaiberikut:

1. Praktekmakelardalam proses jualbelihewanternak di pasarMuntilan

memiliki tiga unsur yaitu. Sebagaiperantarapenjualdanpembeli,

mencarikan hewan bagipembeli, danmenjualkan hewan

bagipenjual.Untukfungsinyasendiridariseorangmakelaradalahuntuk

mempermudahtransaksidanmenghematwaktubagipenjualataupemb

eli. Sedangkan faktornya mempermudah akses pencarian barang,

bersifat hati-hati agar terhindar dari unsur penipuan. Dalam

meminta bantuan dari jasa makelar di pasar hewan Muntilan

kabupaten Magelang biasanya akad yang terjadi adalah akad ijaroh

dimana seorang pembeli mendatangi langsung kepada makelar dan

menjelaskan maksud tujuannya secara langsung agar dicarikan

hewan ternak.

2. Menurut hukumislammenjualhewanmenyewamakelar untuk

mengucapkan satu dua patah kata dari pandangan beberapa wajah

(pendapat/Qaul yang berlaku) sekalipun berupa ijab dan qabul dan

sekaligus melariskan dagangan, karena satu dua patah kata itu tidak

Page 96: TRANSAKSI JUAL BELI HEWAN TERNAKMELALUI MAKELAR …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1047/1/Yitna.Yuono.214 11... · dari hukum islam studi kasus di pasar hewan muntilan kabupaten

80

ada

harganya.Seorangmakelardalammenawarkankepadapembelibiasany

alebihtinggidarihargaawal.Denganmaksudmakelarmencariuntungda

lamtransaksidansebagaiupahmakelar. Yang

demikianhanyadiketahuiolehpihakpenjualdanmakelar. Terkadang

ada pihak yang merasa dirugikan dan itu termasuk medzolimi

pembeli maka transaksi tersebut bisa dikatakan mengandung unsur

riba.

3. Dalam meminta bantuan dari jasa makelar di pasar hewan Muntilan

kabupaten Magelang biasanya akad yang terjadi adalah akad

ijaroh. Menurut pengertian syara, Al Ijarah ialah “sesuatu jenis

akaduntuk mengambil manfaat dengan jalan penggantian”.Adapun

ijarahsecara terminologi adalah transaksi atas suatu manfaat yang

mubah yangberupa barang tertentu atau yang dijelaskan sifatnya

dalam tanggungandalam waktu tertentu, atau transaksi atas suatu

pekerjaan yang diketahuidengan upah yang diketahui pula.

B. Saran-Saran

Ada beberapahal yang perludanpatutpenulisberikan saran

padapenulisanakhirskripsiinidiantaranyasebagaibeerikut :

1. Kepadaparapelaku (penjual, pembelidanmakelar)

hendaknyamengetahuimasalahfiqhagar memilikiloyalitas yang

tinggiterhadapprakteknyasehinggabiasterjauhdarihal-hal yang

dilarangoleh agama. Yang manamakelarsebagaisaranaatau media

Page 97: TRANSAKSI JUAL BELI HEWAN TERNAKMELALUI MAKELAR …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1047/1/Yitna.Yuono.214 11... · dari hukum islam studi kasus di pasar hewan muntilan kabupaten

81

untukmempermudahjalannyatransaksidansolusiuntukmenjawabkebutuhan

dalamkehidupansosial.

2. Kepadapara makelar yang

dipercayamasyarakatsebagaijembatanpenghubungdalamtransaksi, agar

selalumenjagaintegritassertaselaluaktifdalammelayanikeluhanmasyarakat

didalammasalahjualbelihewanternak,

danlebihkonsekuendalammenjagaamanatsebagai orang yang dipercaya.

3. Penambahanharga yang dilakukanmakelar,

seharusnyadiketahuiolehkeduabelahpihakpenjualmaupunpembeli,

sehinggaterciptanyakerelaandantidakadapihak yang merasadirugikan.

Page 98: TRANSAKSI JUAL BELI HEWAN TERNAKMELALUI MAKELAR …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1047/1/Yitna.Yuono.214 11... · dari hukum islam studi kasus di pasar hewan muntilan kabupaten

DAFTAR PUSTAKA

Anwar,Syamsul. 2010. HukumPerjanjianSyariah. Jakarta: RajaGrafindoPersada.

Ash-Shiddieqy, Hasbi. 1974.PengantarFiqhMuamalah. Jakarta: BulanBintang.

Azzam, Abdul Aziz Muhammad. 2010. FIQH MUAMALAT; Sitem Transaksi

dalam Fiqh Islam.Jakarta : AMZAH

Anwar,Syamsul. 2007.HukumPerjanjiansyariah. Jakarta: RajaGrafindoPersada.

Afandi,M. Yazid. 2009. FiqhMuamalah. Yogyakarta: LogungPustaka.

Basyir,Ahmad Azhar. 2000. Asas-AsasHukumMu'amalat (HukumPerdataIslam).

Yogyakarta: UII Press.

Departemen Agama RI. 1994. Al-Qur‟an Dan Terjemahnya. Semarang:Adi.

Departemen Pendidikan Nasional.2002.KamusBesar Bahasa Indonesia, Jakarta:

BalaiPustaka.

Haroen,Nasrun. 2007. Fiqh Muamalah. Jakarta: Gaya Media Patama.

Hasan, M. Ali. 2003. BerbagaiMacamTransaksiDalam Islam (FiqhMuamalat),ed.

I. Jakarta

http://bisnisukm.com/bisnis-makelar-peluan-gusaha-potensial-html/2004/01/

bisnisUKM

https://hosniyatun92.wordpress.com/2012/07/11/hukum-makelar dalam-islam/

Lubis,Surahwardi K. 2000. HukumEkonomi Islam. Jakarta: SinarGrafika.

Muslich,Ahmad Wardi. 2010. FiqhMuamalat. Jakarta: Amzah.

Mas‟ud, Ibnu.FiqhMadzhabSyafi‟I, EdisiLengkap.Bandung : CV. PustakaSetia.

Pasaribu,Chairuman.1996. HukumPerjanjianDalam Islam.Jakarta :SinarGrafika.

Qardhawi,Yusuf. 2000. Halal Haram Dalam Islam. Solo: Darulma‟rifah.

Page 99: TRANSAKSI JUAL BELI HEWAN TERNAKMELALUI MAKELAR …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1047/1/Yitna.Yuono.214 11... · dari hukum islam studi kasus di pasar hewan muntilan kabupaten

Suhendi,Hendi. 2002. FiqhMuamalah. Jakarta: PT Raja GrafindoPersada.

____________. 2003. FiqhMuamalah. Jakarta: PT Raja GrafindoPersada.

____________.2010.FiqhMuamalah. Jakarta: RajawaliPers.

____________. 2011. FiqhMuamalah. Bogor: Ghalia Indonesia.

____________.2014.FiqhMuamalah. Jakarta: RajaGrafindoPersada.

Sabiq,Sayyid. 1983.Fiqh al-Sunnah, Juz III.Beirut:Daar al-Fikr.

Page 100: TRANSAKSI JUAL BELI HEWAN TERNAKMELALUI MAKELAR …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1047/1/Yitna.Yuono.214 11... · dari hukum islam studi kasus di pasar hewan muntilan kabupaten

LAMPIRAN

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

A. Biodata Pribadi

1. Nama : Yitna Yuono

2. Jenis kelamin : laki-laki

3. Tempat tanggal lahir : Magelang 07, Maret 1991

4. Kebangsaan : Indonesia

Page 101: TRANSAKSI JUAL BELI HEWAN TERNAKMELALUI MAKELAR …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1047/1/Yitna.Yuono.214 11... · dari hukum islam studi kasus di pasar hewan muntilan kabupaten

5. Setatus : Belum kawin

6. Tinggi, berat badan : 165 Cm,58 Kg

7. Agama : Islam

8. Alamat : Kebunrejo 3, Kebunrejo, Candimulyo,

Magelang

9. No Hp : 082226315649

B. Riwayat pendidikan

1. TK : RA,Ma‟arif Kebunrejo, Candimulyo, Magelang 1995-1997

2. MI : MI, Ma‟arif Kebunrejo, Candimulyo, Magelang1997-2003

3. MTS: MTS, Ma‟arif, Candimulyo, Magelang 2003-2006

4. MA : MAN, Magelang 2006-2009

C. Pengalaman Organisasi

1. MAPALA MITAPASA (IAIN) Salatiga 2013-20015 Sebagai Sie

Lingkungan Hidup

Page 102: TRANSAKSI JUAL BELI HEWAN TERNAKMELALUI MAKELAR …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1047/1/Yitna.Yuono.214 11... · dari hukum islam studi kasus di pasar hewan muntilan kabupaten
Page 103: TRANSAKSI JUAL BELI HEWAN TERNAKMELALUI MAKELAR …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1047/1/Yitna.Yuono.214 11... · dari hukum islam studi kasus di pasar hewan muntilan kabupaten
Page 104: TRANSAKSI JUAL BELI HEWAN TERNAKMELALUI MAKELAR …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1047/1/Yitna.Yuono.214 11... · dari hukum islam studi kasus di pasar hewan muntilan kabupaten
Page 105: TRANSAKSI JUAL BELI HEWAN TERNAKMELALUI MAKELAR …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1047/1/Yitna.Yuono.214 11... · dari hukum islam studi kasus di pasar hewan muntilan kabupaten
Page 106: TRANSAKSI JUAL BELI HEWAN TERNAKMELALUI MAKELAR …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1047/1/Yitna.Yuono.214 11... · dari hukum islam studi kasus di pasar hewan muntilan kabupaten
Page 107: TRANSAKSI JUAL BELI HEWAN TERNAKMELALUI MAKELAR …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1047/1/Yitna.Yuono.214 11... · dari hukum islam studi kasus di pasar hewan muntilan kabupaten

DOKUMENTASI KEGIATAN

Page 108: TRANSAKSI JUAL BELI HEWAN TERNAKMELALUI MAKELAR …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1047/1/Yitna.Yuono.214 11... · dari hukum islam studi kasus di pasar hewan muntilan kabupaten
Page 109: TRANSAKSI JUAL BELI HEWAN TERNAKMELALUI MAKELAR …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1047/1/Yitna.Yuono.214 11... · dari hukum islam studi kasus di pasar hewan muntilan kabupaten
Page 110: TRANSAKSI JUAL BELI HEWAN TERNAKMELALUI MAKELAR …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1047/1/Yitna.Yuono.214 11... · dari hukum islam studi kasus di pasar hewan muntilan kabupaten