Transaksi Afiliasi Dan Benturan Kepentingan
-
Upload
muhridhajihad -
Category
Documents
-
view
271 -
download
3
description
Transcript of Transaksi Afiliasi Dan Benturan Kepentingan
![Page 1: Transaksi Afiliasi Dan Benturan Kepentingan](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082203/56d6bcd21a28ab30168b99e2/html5/thumbnails/1.jpg)
TRANSAKSI AFILIASI DAN BENTURAN KEPENTINGAN
Transaksi berdasarkan Peraturan OJK Nomor IX.E.1 Tentang Transaksi Afiliasi dan
Benturan Kepentingan Transaksi Tertentu didefinisikan sebagai aktivitas dalam rangka:
1) memberikan dan/atau mendapat pinjaman;
2) memperoleh, melepaskan, atau menggunakan aset termasuk dalam rangka menjamin;
3) memperoleh, melepaskan, atau menggunakan jasa atau Efek suatu Perusahaan atau
Perusahaan Terkendali; atau
4) mengadakan kontrak sehubungan dengan aktivitas sebagaimana dimaksud dalam
butir 1), butir 2), dan butir 3), yang dilakukan dalam satu kali transaksi atau dalam
suatu rangkaian transaksi untuk suatu tujuan atau kegiatan tertentu.
Pengertian Afiliasi dapat kita temukan pada Pasal 1 angka 1 UUPM yang didefinisikan sebagai:
a. hubungan keluarga karena perkawinan dan keturunan sampai derajat kedua, baik secara horizontal maupun vertikal;b. hubungan antara Pihak dengan pegawai, direktur, atau komisaris dari Pihak tersebut;c. hubungan antara 2 (dua) perusahaan di mana terdapat satu atau lebih anggota direksi atau dewan komisaris yang sama;d. hubungan antara perusahaan dengan Pihak, baik langsung maupun tidak langsung, mengendalikan atau dikendalikan oleh perusahaan tersebut;e. hubungan antara 2 (dua) perusahaan yang dikendalikan, baik langsung maupun tidak langsung, oleh Pihak yang sama;atauf. hubungan antara perusahaan dan pemegang saham utama.
PENGERTIAN TRANSAKSI AFILIASIPeraturan OJK Nomor IX.E.1 Tentang Transaksi Afiliasi dan Benturan Kepentingan
Transaksi Tertentu mendefinisikan Transaksi Afiliasi sebagai Transaksi yang dilakukan oleh Perusahaan atau Perusahaan Terkendali dengan Afiliasi dari Perusahaan atau Afiliasi dari anggota Direksi, anggota Dewan Komisaris, atau pemegang saham utama Perusahaan.
Bila kita kupas satu persatu dari definisi yang diberikan maka Transaksi afiliasi adalah transaksi yang dilakukan oleh:
Perusahaan dengan:- Afiliasi dari perusahaan;- Afiliasi dari anggota direksi;- Afiliasi dari anggota Dewan Komisaris;- Afiliasi dari pemegang saham utama perusahaan;
atau
Perusahaan Terkendali dengan:- Afiliasi dari perusahaan;
![Page 2: Transaksi Afiliasi Dan Benturan Kepentingan](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082203/56d6bcd21a28ab30168b99e2/html5/thumbnails/2.jpg)
- Afiliasi dari anggota direksi;- Afiliasi dari anggota Dewan Komisaris;- Afiliasi dari pemegang saham utama perusahaan;
Yang dimaksud dengan perusahaan adalah Emiten yang telah melakukan Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas atau Perusahaan Publik. Sedangkan yang dimaksud dengan perusahaan terkendali adalah suatu perusahaan yang dikendalikan baik secara langsung maupun tidak langsung oleh Perusahaan.
KEWAJIBAN DALAM TRANSAKSI AFILIASI
- Mengumumkan keterbukaan informasi atas setiap Transaksi Afiliasi kepada masyarakat dan menyampaikan bukti pengumuman dan dokumen pendukungnya kepada OJK paling lambat akhir hari kerja ke-2 (kedua) setelah terjadinya Transaksi- Melaporkan (penulis: tidak wajib diumumkan) Transaksi berikut ini kepada OJK paling lambat akhir hari kerja ke-2 (kedua) setelah terjadinya Transaksi:1. Penggunaan setiap fasilitas yang diberikan oleh Perusahaan atau Perusahaan Terkendali kepada anggota Dewan Komisaris, anggota Direksi, dan/atau pemegang saham utama dalam hal pemegang saham utama juga menjabat sebagai Karyawan dan fasilitas tersebut langsung berhubungan dengan tanggung jawab mereka terhadap Perusahaan dan sesuai dengankebijakan Perusahaan, serta telah disetujui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS);Note: tiga hal yang harus diperhatikan bahwa fasilitas yang diberikan:- Langsung berhubungan dengan tanggung jawab terhadap Perusahaan- Sesuai dengan kebijakan Perusahaan- Telah disetujui oleh RUPS
2. Transaksi antara Perusahaan dengan Karyawan, anggota Direksi, atau anggota Dewan Komisaris Perusahaan tersebut maupun dengan Karyawan, anggota Direksi, atau anggota
![Page 3: Transaksi Afiliasi Dan Benturan Kepentingan](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082203/56d6bcd21a28ab30168b99e2/html5/thumbnails/3.jpg)
Dewan Komisaris Perusahaan Terkendali dengan persyaratan yang sama, sepanjang hal tersebut telah disetujui RUPS. Dalam Transaksi tersebut termasuk pula manfaat yang diberikan oleh Perusahaan kepada semua Karyawan, anggota Direksi, atau anggota Dewan Komisaris dengan persyaratan yang sama, menurut kebijakan yang ditetapkan Perusahaan;3. Transaksi dengan nilai transaksi tidak melebihi 0,5% (nol koma lima perseratus) dari modal disetor Perusahaan dan tidak melebihi jumlah Rp5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah);Note:- kata “dan” berarti bersifat kumulatif tidak melebihi 0,5% dari modal disetor Perusahaan dan tidak melebihi jumlah 5 miliar rupiah yang berarti Transaksi menjadi hanya wajib dilaporkan kepada OJK tanpa wajib Mengumumkan keterbukaan informasi atas Transaksi kepada masyarakat.- Apabila salah satu saja melebihi (terlewati) maka terkena kewajiban untuk mengumumkan keterbukaan informasi kepada masyarakat dan menyampaikan bukti pengumuman dan dokumen pendukungnya kepada OJK.
4. Transaksi yang dilakukan oleh Perusahaan sebagai pelaksanaan peraturan perundang-undangan atau putusan pengadilan;5. Transaksi antara Perusahaan dengan Perusahaan Terkendali yang saham atau modalnya dimiliki paling kurang 99% (sembilan puluh sembilan perseratus) atau antara sesama Perusahaan Terkendali yang saham atau modalnya dimiliki paling kurang 99% (sembilan puluh sembilan perseratus) oleh Perusahaan dimaksud; dan/atauIlustrasi:
atau
![Page 4: Transaksi Afiliasi Dan Benturan Kepentingan](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082203/56d6bcd21a28ab30168b99e2/html5/thumbnails/4.jpg)
6. Transaksi antara Perusahaan dengan Perusahaan Terkendali yang saham atau modalnya tidak dimiliki seluruhnya dan tidak satu pun saham atau modal Perusahaan Terkendali dimiliki oleh anggota Dewan Komisaris, anggota Direksi, pemegang saham utama Perusahaan dimaksud, atau Pihak Terafiliasinya, dan laporan keuangan Perusahaan Terkendali tersebut dikonsolidasikan dengan Perusahaan.Note:- Perusahaan Terkendali adalah suatu perusahaan yang dikendalikan baik secara langsung maupun tidak langsung oleh Perusahaan.- Tiga hal yang harus dipenuhi pada point ini, yaitu: (a) Transaksi terjadi antara Perusahaan dengan Perusahaan Terkendali; (b) Saham/modal Perusahaan Terkendali tidak dimiliki seluruhnya oleh Perusahaan; (c) Tidak satu pun Saham/modal Perusahaan Terkendali dimiliki oleh anggota dewan komisaris, anggota direksi, pemegang saham utama Perusahaan, atau Pihak terafiliasi dari anggota dewan komisari, anggota direksi, pemegang saham utama Perusahaan; (d) Laporan Keuangan Perusahaan Terkendali telah dikonsolidasikan dengan Perusahaan.- “tidak dimiliki seluruhnya” berarti hanya dimiliki sebagian oleh Perusahaan. Sebagian dapat mengandung 2 (dua) pengertian: sebagian besar dan sebagian kecil. Contoh sebagian besar adalah 50,01% hingga 99,99 % sementara yang sisanya dimiliki pihak lain, apakah ini yang dimaksud oleh peraturan ini? Sedangkan sebagian kecil bisa berarti 0,1 % hingga 49,99 %.- “tidak satu pun saham/modal perusahaan terkendali dimiliki ...” berarti jika satu pun saham/modal perusahaan terkendali dimiliki maka terkena kewajiban untuk mengumumkan keterbukaan informasi kepada masyarakat dan menyampaikan bukti pengumuman dan dokumen pendukungnya kepada Bapepam dan LK.
Transaksi Afiliasi Yang Dikecualikan dari Kewajiban Mengumumkan dan Melaporkan
1) Imbalan, termasuk gaji, iuran dana pensiun, dan/atau manfaat khusus yang diberikan kepada anggota Dewan Komisaris, anggota Direksi, dan pemegang saham utama dalam hal
![Page 5: Transaksi Afiliasi Dan Benturan Kepentingan](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082203/56d6bcd21a28ab30168b99e2/html5/thumbnails/5.jpg)
pemegang saham utama menjabat juga sebagai Karyawan, jika jumlah secara keseluruhan dari imbalan tersebut diungkapkan dalam laporan keuangan berkala;2) Transaksi berkelanjutan yang telah dilakukan sebelum Perusahaan melaksanakan Penawaran Umum perdana atau sebelum disampaikannya pernyataan pendaftaran sebagai Perusahaan Publik, dengan persyaratan: a) Transaksi telah diungkapkan sepenuhnya dalam Prospektus Penawaran Umum perdana atau dalam keterbukaan informasi pernyataan pendaftaran Perusahaan Publik; dan b) syarat dan kondisi Transaksi tidak mengalami perubahan yang dapat merugikan Perusahaan;3) Transaksi berkelanjutan yang dilakukan sesudah Perusahaan melakukan Penawaran Umum atau setelah pernyataan pendaftaran sebagai Perusahaan Publik menjadi efektif, dengan persyaratan: a) Transaksi awal yang mendasari Transaksi selanjutnya telah memenuhi peraturan ini; dan b) syarat dan kondisi Transaksi tidak mengalami perubahan yang dapat merugikan Perusahaan;4) Transaksi yang merupakan kegiatan usaha utama Perusahaan atau Perusahaan Terkendali; dan5) Transaksi yang merupakan penunjang kegiatan usaha Perusahaan atau Perusahaan Terkendali
INSIDER TRADING
Insider Trading atau perdagangan orang dalam adalah perdagangan efek yang
dilakukan oleh mereka yang tergolong “orang dalam” perusahaan (dalam arti yang luas),
dengan memanfaatkan informasi penting dan belum terbuka untuk umum untuk tujuan
keuntunngan tertentu. Transaksi pihak dalam diatur dalam UU 8 Tahun 1995 (UU PM). Pasal
95 Orang dalam dari Emiten atau Perusahaan Publik yang mempunyai informasi orang dalam
dilarang melakukan pembelian atau penjualan atas Efek : a. Emiten atau Perusahaan Publik
dimaksud; atau b. perusahaan lain yang melakukan transaksi dengan Emiten atau Perusahaan
Publik yang bersangkutan. Pasal 96 Orang dalam sebagaimana dimaksud dalam Pasal 95
dilarang : a. mempengaruhi Pihak lain untuk melakukan pembelian atau penjualan atas Efek
dimaksud; atau b. memberi informasi orang dalam kepada Pihak mana pun yang patut
diduganya dapat menggunakan informasi dimaksud untuk melakukan pembelian atau
penjualan atas Efek. Pasal 97 (1) Setiap Pihak yang berusaha untuk memperoleh informasi
orang dalam dari orang dalam secara melawan hukum dan kemudian memperolehnya
dikenakan larangan yang sama dengan larangan yang berlaku bagi orang dalam sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 95 dan Pasal 96. (2) Setiap Pihak yang berusaha untuk memperoleh
informasi orang dalam dan kemudian memperolehnya tanpa melawan hukum tidak dikenakan
larangan yang berlaku bagi orang dalam sebagaimana dimaksud dalam Pasal 95 dan Pasal 96,
sepanjang informasi tersebut disediakan oleh Emiten atau Perusahaan Publik tanpa
![Page 6: Transaksi Afiliasi Dan Benturan Kepentingan](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082203/56d6bcd21a28ab30168b99e2/html5/thumbnails/6.jpg)
pembatasan. UU R.I No.8/1995 I - 27 Pasal 98 Perusahaan Efek yang memiliki informasi
orang dalam mengenai Emiten atau Perusahaan Publik dilarang melakukan transaksi Efek
Emiten atau Perusahaan Publik tersebut, kecuali apabila : a. transaksi tersebut dilakukan
bukan atas tanggungannya sendiri, tetapi atas perintah nasabahnya; dan b. Perusahaan Efek
tersebut tidak memberikan rekomendasi kepada nasabahnya mengenai Efek yang
bersangkutan. Pasal 99 Bapepam dapat menetapkan transaksi Efek yang tidak termasuk
transaksi Efek yang dilarang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 95 dan Pasal 96.
Bapepam mengenakan sanksi administratif atas pelanggaran Undang-undang ini dan
atau peraturan pelaksanaannya yang dilakukan oleh setiap Pihak yang memperoleh izin,
persetujuan, atau pendaftaran dari Bapepam. (2) Sanksi administratif sebagaimana dimaksud
dalam ayat (1) dapat berupa: a. peringatan tertulis; b. denda yaitu kewajiban untuk membayar
sejumlah uang tertentu; c. pembatasan kegiatan usaha; d. pembekuan kegiatan usaha; e.
pencabutan izin usaha; f. pembatalan persetujuan; dan g. pembatalan pendaftaran. (3)
Ketentuan lebih lanjut mengenai sanksi administratif sebagaimana dimaksud dalam ayat (1)
dan ayat (2) ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah.