Trans Kultur Al

40
DISUSUN OLEH : 1. Andreas Kristanto ( 2011.01.003 ) 2. Benediktus Vinsensius Beo Dey ( 2011.01.005 ) 3. Inge Pratiwi ( 2011.01.013 ) 4. Muhammad Afnan Agus. P ( 2011.01.019 )

Transcript of Trans Kultur Al

Page 1: Trans Kultur Al

DISUSUN OLEH :

1. Andreas Kristanto ( 2011.01.003 )2. Benediktus Vinsensius Beo Dey ( 2011.01.005 )3. Inge Pratiwi ( 2011.01.013 )4. Muhammad Afnan Agus. P ( 2011.01.019 )5. Septy Rostya Arum ( 2011.01.023 )

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN WILLIAM BOOTH SURABAYA

2011/2012

Page 2: Trans Kultur Al

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan yang Maha Esa atas segala

berkat dan rahmat-Nya, sehingga pada tahun ajaran 2011/2012 ini kami masih

diberi kesempatan dan kemampuan untuk menyusun Makalah tentang “Dilema

IPTEK dalam Perspektif Transkultural Nursing”. Makalah ini sebagai tugas mata

kuliah Keperawatan Transkultural.

Makalah ini dibuat bertujuan agar mahasiswa memahami tentang Dilema

IPTEK dalam Perspektif Transkultural Nursing. Dalam proses pembuatan

makalah ini kami menyadari adanya kekurangan dan keterbatasan namun berkat

bimbingan dan bantuan dari semua pihak sehingga makalah ini dapat selesai tepat

pada waktunya. Maka pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih

kepada :

1. Pandeirot M. Nancye M.Kep.,Sp.Jiwa selaku Direktur STIKES WILLIAM

BOOTH

2. Erika Untari Dewi, S.Kep., Ns selaku dosen pembimbing dalam pembuatan

makalah ini

3. Semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan makalah ini.

Tidak lupa penulis memohon maaf apabila dalam penulisan makalah ini

banyak kekurangan. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang

bersifat membangun demi penyempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini

dapat bermanfaat bagi pembaca.

Surabaya, 10 April 2012

Penulis

Page 3: Trans Kultur Al

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................ ii

DAFTAR ISI........................................................................................................ iii

BAB 1 PENDAHULUAN................................................................................. 1

1.1 Latar Belakang................................................................................. 1

1.2 Rumusan Masalah............................................................................ 1

1.3 Tujuan.............................................................................................. 1

BAB 2 PEMBAHASAN.................................................................................... 2

2.1 ............................................................................................. 2

2.2 ................................................................................................ ..6

2.3 .............................................................................................. 11

BAB 3 PENUTUP.............................................................................................. 14

3.1 Kesimpulan...................................................................................... 14

3.2 Saran-Saran...................................................................................... 14

DAFTAR PUSTAKA

Page 4: Trans Kultur Al

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pengertian Transkultural

Bila ditinjau dari makna kata , transkultural berasal dari kata trans dan culture,

Trans berarti aluar perpindahan , jalan lintas atau penghubung.Menurut Kamus

Besar Bahasa Indonesia; trans berarti melintang , melintas , menembus , melalui.

Cultur berarti budaya . Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia kultur berarti :

- kebudayaan , cara pemeliharaan , pembudidayaan.

- Kepercayaan , nilai – nilai dan pola perilaku yang umum berlaku bagi suatu

kelompok dan diteruskan pada generasi berikutnya , sedangkan cultural berarti :

Sesuatu yang berkaitan dengan kebudayaan.

Budaya sendiri berarti : akal budi , hasil dan adat istiadat.

Dan kebudayaan berarti : - Hasil kegiatan dan penciptaan batin ( akal budi )

manusia seperti kepercayaan , kesenian dan adat istiadat. - Keseluruhan

pengetahuan manusia sebagai makhluk sosial yang digunakan untuk menjadi

pedoman tingkah lakunya

Jadi , transkultural dapat diartikan sebagai :

- Lintas budaya yang mempunyai efek bahwa budaya yang satu mempengaruhi

budaya yang lain

- Pertemuan kedua nilai – nilai budaya yang berbeda melalui proses interaksi

sosial

- Transcultural Nursing merupakan suatu area kajian ilmiah yang berkaitan

dengan perbedaan maupun kesamaan nilai– nilai budaya ( nilai budaya yang

berbeda , ras , yang mempengaruhi pada seorang perawat saat melakukan asuhan

keperawatan kepada klien / pasien ). Menurut Leininger ( 1991 ).

Definisi IPTEK dan Perkembangannya

Seperti yang kita ketahui, teknologi kini telah merembes dalam kehidupan kebanyakan manusia bahkan dari kalangan atas menengah ke bawah sekalipun. Dimana upaya tersebut merupakan cara atau jalan di dalam mewujudkan kesejahteraan dan peningkatan harkat martabat manusia.

Atas dasar kreatifitas akalnya, manusia mengembangkan IPTEK dalam rangka untuk mengolah SDA yang di berikan oleh Tuhan YME. Dimana dalam

Page 5: Trans Kultur Al

pengembangan IPTEK harus di dasarkan terhadap moral dan kemanusiaan yang adil dan beradab, agar semua masyarakat mengecam IPTEK secara merata.

Di satu sisi telah terjadi perkembangan yang sangat baik sekali di aspek kesehatan yang baynyak di temukan alat-alat seperti ENDOSCOPY, MAGNETIC RESSONACE IMAGI NG (MRI), TERMOGRAFI, PULSE OXYMETRY, X-RAY (SINAR X), CT-SCAN(COMPUTERIZED TOMOGRAPHY SCANNING), PET (Positron Emission Tomography), FETAL ECG, ELECTROMYOGRAPH (EMG), ELECTROENCEPHALOGRAPHY (EEG): PENGUKURAN KELISTRIKAN PADA JARINGAN OTAK, DLL.

1.2 Rumusan masalah

1.2.1

1.3 Tujuan

1.3.1 Agar pembaca mengerti dan lebih memahami tentang Perawatan Diri

Pada Mata.

Page 6: Trans Kultur Al

BAB 2

Tinjauan Teori

2.1 Definisi Dilema IPTEK dalam Transkultural

Ilmu atau ilmu pengetahuan adalah seluruh usaha sadar untuk

menyelidiki, menemukan, dan meningkatkan pemahaman manusia dari

berbagai segi kenyataan dalam alam manusia. Segi-segi ini dibatasi agar

dihasilkan rumusan-rumusan yang pasti. Ilmu memberikan kepastian

dengan membatasi lingkup pandangannya, dan kepastian ilmu-ilmu

diperoleh dari keterbatasannya.

Teknologi adalah metode ilmiah untuk mencapai tujuan praktis; ilmu

pengetahuan terapan atau dapat pula diterjemahkan sebagai keseluruhan

sarana untuk menyediakan barang-barang yg diperlukan bagi kelangsungan

dan kenyamanan hidup manusia. Sebagian beranggapan teknologi adalah

barang atau sesuatu yang baru. namun, teknologi itu telah berumur sangat

panjang dan merupakan suatu gejala kontemporer. Setiap zaman memiliki

teknologinya sendiri.

Bila ditinjau dari makna kata, transkultural berasal dari kata trans dan

culture, Trans berarti aluar perpindahan, jalan lintas atau penghubung.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia; trans berarti melintang, melintas,

menembus, melalui. Cultur berarti budaya. Menurut Kamus Besar Bahasa

Indonesia kultur berarti : kebudayaan, cara pemeliharaan, pembudidayaan.

Kepercayaan, nilai–nilai dan pola perilaku yang umum berlaku bagi suatu

kelompok dan diteruskan pada generasi berikutnya, sedangkan cultural

berarti : Sesuatu yang berkaitan dengan kebudayaan. Budaya sendiri berarti:

akal budi, hasil dan adat istiadat. Dan kebudayaan berarti: Hasil kegiatan

dan penciptaan batin (akal budi) manusia seperti kepercayaan, kesenian dan

adat istiadat. Keseluruhan pengetahuan manusia sebagai makhluk sosial

yang digunakan untuk menjadi pedoman tingkah lakunya. Jadi, transkultural

dapat diartikan sebagai: Lintas budaya yang mempunyai efek bahwa budaya

yang satu mempengaruhi budaya yang lain, Pertemuan kedua nilai –nilai

budaya yang berbeda melalui proses interaksi sosial, Transcultural Nursing

merupakan suatu area kajian ilmiah yang berkaitan dengan perbedaan

Page 7: Trans Kultur Al

maupun kesamaan nilai– nilai budaya ( nilai budaya yang berbeda, ras, yang

mempengaruhi pada seorang perawat saat melakukan asuhan keperawatan

kepada klien / pasien ). Menurut Leininger ( 1991 ).

2.1.1 Konsep Transkultural

Kazier Barabara ( 1983 ) dalam bukuya yang berjudul

Fundamentals of Nursing Concept and Procedures mengatakan bahwa

konsep keperawatan adalah tindakan perawatan yang merupakan

konfigurasi dari ilmu kesehatan dan seni merawat yang meliputi

pengetahuan ilmu humanistic , philosopi perawatan, praktik klinis

keperawatan , komunikasi dan ilmu sosial . Konsep ini ingin

memberikan penegasan bahwa sifat seorang manusia yang menjadi

target pelayanan dalam perawatan adalah bersifat bio-psycho-social-

spiritual . Oleh karenanya, tindakan perawatan harus didasarkan pada

tindakan yang komperhensif sekaligus holistik.

Budaya merupakan salah satu dari perwujudan atau bentuk

interaksi yang nyata sebagai manusia yang bersifat sosial. Budaya

yang berupa norma, adat istiadat menjadi acuan perilaku manusia

dalam kehidupan dengan yang lain . Pola kehidupan yang berlangsung

lama dalam suatu tempat, selalu diulangi, membuat manusia terikat

dalam proses yang dijalaninya. Keberlangsungaan terus menerus dan

lama merupakan proses internalisasi dari suatu nilai-nilai yang

mempengaruhi pembentukan karakter, pola pikir, pola interaksi

perilaku yang kesemuanya itu akan mempunyai pengaruh pada

pendekatan intervensi mkeperawatan. ( cultural nursing approach )

2.1.2 Peran dan Fungsi Transkultural

Budaya mempunyai pengaruh luas terhadap kehidupan individu.

Oleh sebab itu, penting bagi perawat mengenal latar belakang budaya

orang yang dirawat (Pasien). Misalnya kebiasaan hidup sehari – hari,

seperti tidur, makan, kebersihan diri, pekerjaan, pergaulan social,

praktik kesehatan, pendidikan anak, ekspresi perasaan, hubungan

kekeluargaaan, peranan masing – masing orang menurut umur. Kultur

Page 8: Trans Kultur Al

juga terbagi dalam sub – kultur. Subkultur adalah kelompok pada

suatu kultur yang tidak seluruhnya mengaanut pandangan keompok

kultur yang lebih besar atau member makna yang berbeda. Kebiasaan

hidup juga saling berkaitan dengan kebiasaan cultural. Nilai-nilai

budaya Timur, menyebabkan sulitnya wanita yang hamil mendapat

pelayanan dari dokter pria. Dalam beberapa setting, lebih mudah

menerima pelayanan kesehatan pre-natal dari dokter wanita dan bidan.

Hal ini menunjukkan bahwa budaya Timur masih kental dengan hal-

hal yang dianggap tabu.

Perawatan transkultural adalah berkaitan dengan praktik budaya

yang ditujukan untuk pemujaan dan pengobatan rakyat (tradisional).

Caring practices adalah kegiatan perlindungan dan bantuan yang

berkaitan dengan kesehatan. Menurut Dr. Madelini Leininger, studi

praktik pelayanan kesehatan transkultural adalah berfungsi untuk

meningkatkan pemahaman atas tingkah laku manusia dalam kaitan

dengan kesehatannya. Dengan mengidentifikasi praktik kesehatan

dalam berbagai budaya (kultur), baik di masa lampau maupun zaman

sekarang akan terkumpul persamaan-persamaan. Lininger

berpendapat, kombinasi pengetahuan tentang pola praktik

transkultural dengan kemajuan teknologi dapat menyebabkan makin

sempurnanya pelayanan perawatan dan kesehatan orang banyak dan

berbagai kultur.

2.1.3 Kepercayaan Kuno dan Praktik Pengobatan

Sistem pengobatan tradisional merupakan sub unsur kebudayaan

masyarakat sederhana, pengetahuan tradisional. Dalam masyarakat

tradisional, sistem pengobatan tradisional ini adalah pranata sosial

yang harus dipelajari dengan cara yang sama seperti mempelajari

pranata social umumnya dan bahwa praktek pengobatan asli

(radisional) adalah rasional dilihat dari sudut kepercayaan yang

berlaku mengenai sebab akibat.

Beberapa hal yang berhubungan dengan kesehatan (sehat-sakit)

menurut budaya – budaya yang ada di Indonesia diantaranya adalah

Page 9: Trans Kultur Al

a. Budaya Jawa

Menurut orang Jawa, “sehat “ adalah keadaan yang

seimbang dunia fisik dan batin. Bahkan, semua itu berakar pada

batin. Jika “batin karep ragu nututi“, artinya batin berkehendak,

raga/badan akan mengikuti. Sehat dalam konteks raga berarti

“waras“. Apabila seseorang tetap mampu menjalankan peranan

sosialnya sehari-hari, misalnya bekerja di ladang, sawah, selalu

gairah bekerja, gairah hidup, kondisii inilah yang dikatakan

sehat. Dan ukuran sehat untuk anak-anak adalah apabila

kemauannya untuk makan tetap banyak dan selalu bergairah

main.

Untuk menentukan sebab-sebab suatu penyakit ada dua

konsep, yaitu konsep personalistik dan konsep naluralistik.

Dalam konsep personalistik, penyakit disebabkan oleh makhluk

supernatural (makhluk gaib, dewa), makhluk yang bukan

manusia (hantu, roh leluhur, roh jahat) dan manusia (tukang

sihir, tukang tenung) . Penyakit ini disebut “ora lumrah“ atau

“ora sabaene“ (tidak wajar/tidak biasa). Penyembuhannya

adalah berdasarkan pengetahuan secara gaib atau supernatural,

misalnya melakukan upacara dan sesaji. Dilihat dari segi

personalistik jenis penyakit ini terdiri dari kesiku, kebendhu,

kewalat, kebulisan, keluban, keguna-guna, atau digawe wong,

kampiran bangsa lelembut dan lain sebagainya. Penyembuhan

dapat melalui seorang dukun atau “wong tuo“.

Pengertian dukun bagi masyarakat Jawa adalah yang

pandai atau ahli dalam mengobati penyakit melalui “Japa

Mantera“, yakni doa yang diberikan oleh dukun kepada pasien.

Ada beberapa kategori dukun pada masyarakat Jawa yang

mempunyai nama dan fungsi masing-masing:

a. Dukun bayi : khusus menangani penyembuhan terhadap

penyakit yang berhubungan dengan kesehatan bayi, dan

orang yang hendak melahirkan.

Page 10: Trans Kultur Al

b. Dukun pijat / tulang (sangkal putung) : Khusus menangani

orang yang sakit terkilir , patah tulang , jatuh atau salah

urat.

c. Dukun klenik : khusus menangani orang yang terkena

guna – guna atau “ digawa uwong

d. Dukun mantra : khusus menangani orang yang terkena

penyakit karena kemasukan roh halus.

e. Dukun hewan : khusus mengobati hewan.

Sedangkan konsep naturalistik, penyebab penyakit bersifat

natural  dan mempengaruhi kesehatan tubuh, misalnya karena

cuaca, iklim, makanan racun, bisa, kuman atau kecelakaan. Di

samping itu ada unsur lain yang mengakibatkan

ketidakseimbangan dalam tubuh, misalnya dingin, panas, angin

atau udara lembab .Oleh orang Jawa hal ini disebut dengan

penyakit “Lumrah“ atau biasa.

Adapun penyembuhannya dengan model keseimbangan

dan keselarasan, artinya dikembalikan pada keadaan semula

sehingga orang sehat kembali. Misalnya orang sakit masuk

angin, penyembuhannya dengan cara “ kerokan“ agar angin

keluar kembali. Begitu pula penyakit badan dingin atau disebut

“ndrodok” (menggigil, kedinginan), penyembuhannya dengan

minum jahe hangat atau melumuri tubuhnya dengan air garam

dan dihangatkan dekat api. Di samping itu juga banyak

pengobatan yang dilakukan dengan pemberian ramuan atau

“dijamoni“. Jamu adalah ramuan dari berbagai macam

tumbuhan atau dedaunan yang di paur, ditumbuk, setelah itu

diminum atau dioleskan pada bagian yang sakit. Di samping itu

ada juga ramuan tumbuhan lain sebagai pelengkap, misalnya

kulit pohon randu yang sudah diberi mantera.

Dari perhitungan-perhitungan jawa, dapat ditarik berbagai

jenis penyakit yaitu:

a. Dari Allah

Page 11: Trans Kultur Al

b. Karena perkataannya sendiri

c. Dari jin / setan

d. Dari perbuatan jahat orang lain ( teluh tarangyana ).

Selain hari-hari biasa, Budaya Jawa juga memiliki hari–

hari yang disebut hari pasaran dengan urutan: Pon, Wage,

kliwon, legi, pahing.

Budaya jawa beranggapan bahwa nama yang “berat “ bisa

mendatangkan sial. Pendapat yang lain mengatakan “nama yang

buruk” akan mempengaruhi aktivitas pribadi dan sosial pemilik

nama itu.

Dan juga kebiasaan bagi orang jawa yakni jika ada salah

satu pihak keluarga atau sanak saudara yang sakit, maka untuk

menjenguknya biasanya mereka mengumpulkan dulu semua

saudaranya dan bersama-sama mengunjungi saudaranya yang

sakit tersebut. Karena dalam budaya Jawa dikenal prinsip

“mangan ora mangan, seng penting kumpul“ Adapun beberapa

contoh pengobatan tradisional masyarakat jawa yang tidak

terlepas dari tumbuhan dan buah –buahan yang bersifat alami

adalah

Daun dadap sebagai penurun panas dengan cara ditempelkan

di dahi.

Temulawak untuk mengobati sakit kuning dengan cara di

parut, diperas  dan airnya diminum 2 kali sehari satu sendok

makan , dapat ditambah sedikit gula batu dan dapat juga

digunakan sebagai penambah nafsu makan.

Akar ilalang untuk menyembuhkan penyakit hepatitis B.

Mahkota dewa untuk menurunkan tekanan darah tinggi,

yakni dengan dikeringkan terlebih dahulu lalu diseduh seperti

teh dan diminum seperlunya.

Brotowali sebagai obat untuk menghilangkan rasa nyeri,

peredam panas, dan penambah nafsu makan.

Page 12: Trans Kultur Al

Jagung muda (yang harus merupakan hasil

curian=berhubungan dengan kepercayaan) berguna untuk

menyembuhkan penyakit cacar dengan cara dioleskan

dibagian yang terkena cacar.

Daun sirih untuk membersihkan vagina.

Lidah buaya untuk kesuburan rambut.

Cicak dan tokek untuk menghilangkan gatal – gatal.

Mandi air garam untuk menghilangkan sawan.

Daun simbung dan daun kaki kuda untuk menyembuhkan

influenza.

Jahe untuk menurunkan demam/panas, biasanya dengan

diseduh lalu diminum ataupun dengan diparut dan

detempelkan di ibu jari kaki.

Air kelapa hijau dengan madu lebah untuk menyembuhkan

sakit kuning yaitu dengan cara 1 kelapa cukup untuk satu

hari, daging kelapa muda dapat dimakan sekaligus, tidak

boleh kelapa yang sudah tua.

b. Budaya Sunda

Konsep sehat sakit tidak hanya mencakup aspek fisik saja,

tetapi juga bersifat sosial budaya. Istilah lokal yang biasa dipakai

oleh masyarakat Jawa Barat (orang sunda) adalah muriang untuk

demam, nyerisirah untuk sakit kepala, yohgoy untuk batuk dan

salesma untuk pilek/flu. Penyebab sakit umumnya karena

lingkungan, kecuali batuk juga karena kuman. Pencegahan sakit

umumnya dengan menghindari penyebabnya. Pengobatan sakit

umumnya menggunakan obat yang terdapat di warung obat yang

ada di desa tersebut, sebagian kecil menggunakan obat tradisional.

Pengobatan sendiri sifatnya sementara, yaitu penanggulangan

pertama sebelum berobat ke puskesmas atau mantri.

c. Budaya Flores

Damianus Wera orang Flores satu ini punya karunia yang

sangat langka. Dami dikenal sebagai penyembuh alternative unik.

Page 13: Trans Kultur Al

Damianus wera bukan dokter , buta huruf , tak makan sekolah , tapi

buka praktik layaknya dokter professional. Dia melakukan operasi

hanya menggunakan pisau. Menurut Dami ada tiga jenis penyakit

yang dikeluhkan para pasien. Pertama, jenis penyakit nonmedis

atau santet / guna-guna. Biasanya tubuh korban dirusak dengan

paku, silet, lidi, kawat, beling, jarum, benang kusut. Kedua,

penyakit medis seperti jantung koroner, batu ginjal, tumor, kanker,

dll.Dami mengangkat penyakit ini dengan operasi dan juga sedot

darah melalui selang. Ketiga, sakit psikologis misalnya: banyak

utang, stress, sulit hamil, dll. Dami mengingatkan kunci sehat itu

sebenarnya ada di pikiran yang sehat. Sebaliknya, pikiran yang

ruwet, penuh beban dan tekanan, justru memicu munculnya

penyakit dalam tubuh manusia.

Dami di datangi ayahnya yang sudah meninggal dan dikasih

gelang. Dan saat dia bermimpi ia akan di di karuniai penyembuhan.

Pagi-pagi ia menemukan pisau di bawah bantal. Pisau itu untuk

mengoprasi orang sakit. Dami mempunyai 7 metode untuk

mengatasi penyakit :

Berdoa : dilakukan sebelum dan sesudah pengobatan, pasien

berdoa menurut agamanya.

Air putih : Pasien diminta membawa air putih dalam botol 1, 5

liter. Setelah didoakan, pasien minum di rumah masing-masing

. Kalau mau habis, tambahkan dengan air yang baru.

Kapsul ajaib : Pasien diminta minum kapsul ajaib seperti obat

biasa.

Pijat refleksi : Pasian menjerit kesakitan karena “ diestrum “

listrik tegangan tinggi.

Suntik : Jarum suntik diperoleh dengan cara muntah. Cairan

atau obat  diperoleh lewat doa tertentu.

Telur ayam ( kampung ) dan gelas : Dipegang , diletakkan di

atas kepala pasien. Selain mendeteksi penyakit , telur ayam

kampung itu juga untuk mengobati penyakit dan untuk

Page 14: Trans Kultur Al

mengambil benda – benda santet seperti jarum , benang , silet ,

beling , paku lewat telur ayam.

Operasi / bedah : Operasi atau bedah bisa untuk penyakit

medis maupun non medis.

Di samping itu, orang flores juga percaya adanya sejenis kain

yang berwarna hitam yang dipercaya dapat menyembuhkan orang

yang sakit panas / demam tinggi. yaitu dengan cara di selubungkan

atau ditutupkan di seluruh tubuhnya hingga tidak ada yang

kelihatan lagi , dan biarkan orang yang sakit panas tersebut hingga

ia merasa nyaman dan pansanya berkurang.

Bawang merah dipercaya untuk mengobati batuk, yakni

dengan cara dihancurkan (dikunyah ) lalu dibungkus dengan

sepotong kain, kemudian ditempelkan di tenggorokan. Cara ini baik

diterapkan pada waktu sebelum tidur malam.

Daun sirih untuk mengobati orang yang mimisan, yaitu

dengan digulung kemudian disumbatkan ke lubang hidung yang

keluar darah.

Daun papaya yang masih muda digunakan untuk

menghentikan keluarnya darah dari bagian tubuh yang luka, yaitu

dengan dikunyah sampai halus kemudian ditempelkan di bagian

yang luka tersebut.

Pengaruh Kepercayaan , Agama dan Aliran Lain , Jinis

Kelamin dan Masalah Analisis

a.    Kepercayaan, agama dan aliran lain

Kepercayaan dan agama adalah pondasi penting untuk

kesehatan, agama dan kepercayaan memberikan kontribusi

penuh dalam tindakan keperawatan. Misalnya perawatan

pasien beragama berbeda harus dibedakan dengan pasien lain

yang mempunyai agama berbeda dalam hal kepercayaan.

b.    Jenis Kelamin

Wanita mempunyai peranan (yang dianggap penting)

karena perempuan lebih professional. Terbukti dari awal mula

Page 15: Trans Kultur Al

95-98 % perawat adalah perempuan. Status sosial wanita

dalam dunia medis maupun masyarakat dicirikan sebagai

seorang yang dapat merawat, seperti seorang ibu yang merawat

anak-anaknya.

c. Masalah Analisis

Sebuah masalah digambarkan dengan situasi dan

keadaan tertentu. Masalah selalu di luar rencana (tidak

direncanakan) dan lebih sering tidak diterima. Masalah bisa

lebih kompleks ataupun malah lebih sederhana, untuk itu

seorang perawat harus mampu menyesuaikan diri dengan

mengubah pola pikir terhadap analisa tersebut.

Ilmu atau ilmu pengetahuan adalah seluruh usaha sadar untuk

menyelidiki, menemukan, dan meningkatkan pemahaman manusia dari

berbagai segi kenyataan dalam alam manusia. Segi-segi ini dibatasi agar

dihasilkan rumusan-rumusan yang pasti. Ilmu memberikan kepastian

dengan membatasi lingkup pandangannya, dan kepastian ilmu-ilmu

diperoleh dari keterbatasannya.

Teknologi adalah metode ilmiah untuk mencapai tujuan praktis; ilmu

pengetahuan terapan atau dapat pula diterjemahkan sebagai keseluruhan

sarana untuk menyediakan barang-barang yg diperlukan bagi kelangsungan

dan kenyamanan hidup manusia. Sebagian beranggapan teknologi adalah

barang atau sesuatu yang baru. namun, teknologi itu telah berumur sangat

panjang dan merupakan suatu gejala kontemporer. Setiap zaman memiliki

teknologinya sendiri.

2.2 Dampak IPTEK dalam Kesehatan

2.2.1 Dampak Positif Perkembangan Teknologi Terhadap Kesehatan

Perkembangan teknologi dapat membuka banyak lapangan

pekerjaan baru,sehingga sumber daya manusia dapat berperan,baik

tenaga maupun pikiran.Perkembangan teknologi mempunyai dampak

positif,yaitu terpenuhinya kebutuhan manusia akan kemakmuran

materi,kemudahan serta manusia dapat mendayagunakan sumber daya

Page 16: Trans Kultur Al

alam lebih efektif dan efisien. Manusia dapat mengubah sistem

transformasi dan komunikasi sehingga menimbulkan kemudahan .

Untuk usaha ini diperlukan tenaga dan pikiran manusia atau dengan

kata lain akan tercipta lapangan baru.

Teknologi yang semakin berkembang menuntut sebuah realisasi

yang berdampak positif terhadap kehidupan manusia khusunya di

bidang kesehatan. Seiring pesatnya perkembangan teknologi para

pendahulu telah berussaha untuk mneyempurnakan apa yang telah dan

akan diciptakan demi kesejahteraan manusia. Beberapa yang telah

diciptakannya kini dapat kita rassakan sedemikian rupa. Hal inilah

yang dianggap sebagai hal yang dinilai berdampak positif terhadap

kehidupan manusia terutama di bidang kesehatan. Berikut ini

merupakan beberapa yang kita ketahui dan lazim kita gunakan dalam

kehidupan sehari-hari.

a. Ditemukannya mikroskop, sinar-X, antibiotik, obat-obat bius,

transplantasi vaksinasi bidang kedokteran dan pengobatan dalam

rangka peningkatan kesehatan masyarakat telah maju dengan

pesat. Penemuan dalam bidang-bidang tersebut telah

membebaskan manusia dari bahaya maut, akibat penyebaran

wabah penyakit yang mengerikan seperticacar, pes, malaria,

TBC, tumor, kanker, dan lain-lain.

b. Ditemukannya alat-alat pengganti organ tubuh manusia yang

telah rusak. Misalnya mata (baik mata buatan maupun donor

mata), ginjal dan jantung.

c. Diketemukannya keahlian dalam bidang operasi plastik,

sehingga hidung yang pesek dapat menjadi mancung, dan lain-

lain.

d. Diketemukannya tata menu makan setiap hari. Dengan

diketemukannya cara ini, sebagian besar masyarakat telah

mengatur menu makan dengan zat vitamin sehingga dapat

memperlambat keausan setiap organ tubuh manusia dengan

begitu akan memberi kesempatan untuk lebih lama.

Page 17: Trans Kultur Al

e. Diketemukannya peralatan untuk mengolah sampah dan limbah

sehingga sampah dan limbah tidak lagi mengganggu

kelangsungan hidup manusia.

Sehingga dengan bukti-bukti tersebut maka perkembangan

teknologi dapat dianggap memiliki banyak dampak positif yang

meluas dan berlaku secara umum di masyarakat. Dengan adanya

perkembangan teknologi seperti ini, berbagai upaya pencegahan dan

pemberantasan terhadap kemungkinan penyakit yang dapat

menyerang manusia seketika. Menurut penelitian penyakit menular

dapat disebabkan oleh bakteri, cacing dan jamur. Dengan

menggunakan mikroskop elektron dapat diketahui proses

perkembangbiakan suatu bakteri. Dengan demikian timbullah suatu

usaha pemberantasan penyakit menular dengan beberapa cara

diantaranya :

a. Melokalisasi dan memberikan pengobatan yang tuntas terhadap

penderita penyakit menular.

b. Dengan teknologi dan faslitas pengobatan yang memadai dapat

digunakan untuk memberantas penyakit menular.

Sehingga berawal dari pemikiran sederhana seperti ini, akan

berkembang menjadi suatu hal yang lebih modern dan kompleks

seperti diciptakannya suatu produk yang dinamakan dengan Body

Lotion. Dimana penggunaannya dapat disederhanakan sedemikian

rupa. Begitu halnya dengan perangkat alat kedokteran yang diciptakan

lebih dinamis dalam penggunaanya. Teknologi komputer misalnya,

banyak mengubah alat- alat kedokteran. Semua informasi medis,

termasuk yang dihasilkan dari sinar X, tes laboratorium, dan monitor

detak jantung, sekarang ini dapat ditransmisikan ke dokter lain dalam

format digital. Teknologi transfer gambar juga menjadikan gambar

radiologi, misal CT scan dan MRI, bisa segera dikirim ke diagram

elektronik dan meja dokter. Pasien rawat intensif, yang selalu

dimonitor perawat selama istirahat, juga dapat dimonitor oleh dokter

melalui “menara kontrol” dari jarak jauh. Rekam medik elektronik dan

Page 18: Trans Kultur Al

perangkat komputerisasi lainnya membuat pasien serangan jantung

bisa mendapatkan obat yang sesuai, dan kadar gula darah pasien

diabetes pun bisa terukur. Telemedicine (pengobatan jarak jauh), yaitu

perawatan yang diberikan melalui telekomunikasi uga turut mambantu

dunia kedokteran. Sekarang Telemedicine telah diimplementasikan

oleh administrator penjara amerika, tempat di mana tahanan diberi

jaminan perawatan medis karena jumlah tahanan semakin banyak

maka biaya kesehatan pun perlu dikontrol.

2.2.2 Dampak Negatif Perkembangan Teknologi Terhadap Kesehatan

Kemampuan teknologi dalam mengatasi berbagai permasalahan

kesehatan tidak menutup kemungkinan juga akan menimbulkan dampak

negatif. Yaitu timbulnya penyakit-penyakit baru, baik langsung maupun

tidak langsung.

a. Efek Radiasi yang Berpotensi Menghasilkan Penyakit Baru

Salah satu contoh adalah penyakit kanker yang kita ketahui

bersama bahwa hingga saat ini penyakit tersebut belum memiliki

obat yang bisa mendeteksi hingga tercapainya suatu kesembuhan

yang sempurna bagi para penderitanya. Selain itu unsur zat

radioaktiv yang digunakan untuk mengobati penderita kanker juga

dapat menimbulkan radiasi yang berbahaya, dan tentunya hal

tersebut menjadi cikal bakal suatu penyakit baru yang berbahaya.

Begitu halnya dengan alat komunikasi yang sering kita gunakan.

Sejumlah penelitian yang dilakuan menunjukkan radiasi telepon

genggam berakibat buruk terhadap tubuh manusia. Misalnya

meningkatkan risiko terkena tumor telinga dan kanker otak,

berpengaruh buruk pada jaringan otak, merusak dan mengurangi

jumlah sperma hingga 30 persen, mengakibatkan meningioma,

neurinoma akustik, acoustic melanoma, dan kanker kelenjar ludah.

Sayangnya, tak satu pun 6 vendor telepon seluler terbesar dunia

Page 19: Trans Kultur Al

merespon hasil-hasil penelitian tersebut. Boleh saja para ahli

mengingatkan bahayanya gelombang elektromagnetik, namun

hampir selalu ditanggapi produsen dengan statement, “Aman-aman

saja.” Meski belum ada kepastian terhadap hasil penelitian ini,

pimpinan proyek penelitian Franz Adlkofer menyarankan tindakan

pencegahan dengan menganjurkan penggunaan telepon genggam

hanya dalam keadaan darurat saja. Artinya, kalau di sekitar Anda

tersedia telepon biasa sebaiknya Anda menghindari memakai telepon

seluler. Atau, menggunakan peralatan hands-free kapan saja

memungkinkan.

Begitu pula dengan halnya computer yang beregenerasi menadi

laptop. Mata adalah organ tubuh yang paling mudah mengalami

penyakit akibat kerja, karena terlalu sering memfokuskan bola mata

ke layar monitor.

Tampilan layar monitor yang terlalu terang dengan warna yang

panas seperti warna merah, kuning, ungu, oranye akan lebih

mempercepat kelelahan pada mata. Selain dari itu, pantulan cahaya

(silau) pada layar monitor yang berasal dari sumber lain seperti

jendela, lampu penerangan dan lain sebagainya, akan menambah

beban mata. Pencahayaan ruangan kerja juga berpengaruh pada

beban mata. (1,3)Pemakaian layar monitor yang tidak ergonomis

dapat menyebabkan keluhan pada mata. Berdasarkan hasil

penelitian, 77 % para pemakai layar monitor akan mengalami

keluhan pada mata, mulai dari rasa pegal dan nyeri pada mata, mata

merah, mata berair, sampai pada iritasi mata bahkan kemungkinan

katarak mata.

Bila operator komputer menggunakan soft lens (lensa mata),

kelelahan mata akan lebih cepat terasa, karena mata yang dalam

keadaan memfokuskan ke layar monitor akan jarang berkedip

sehingga bola mata cepat menjadi kering dan ini menyebabkan

timbulnya gesekan antara lensa dan kelopak mata. Ruang

berpendingin (AC) akan lebih memperparah gesekan tersebut,

Page 20: Trans Kultur Al

karena udara ruangan ber AC akan kering sehingga air mata akan

ikut menguap. Menurut hasil penelitian yang penulis lakukan, untuk

operator komputer yang bekerja 8 jam per hari terus menerus,

ternyata radiasi yang keluar dari komputer (khususnya sinar-X)

sangat rendah yaitu sekitar 0,01739 m Rem per tahun. Harga tersebut

jauh lebih rendah dari pada radiasi yang berasal dari sinar kosmis

dan dari radiasi bumi (terresterial radiation) yang berkisar 145 m

Rem per tahun. Sedangkan laju dosis radiasi yang diizinkan untuk

masyarakat umum adalah 500 m Rem per tahun. Akhir-akhir ini

banyak dijual kaca filter untuk layar monitor yang dipromosikan

sebagai filter radiasi yang keluar dari komputer.kaca filter yang

dijual di pasaran lebih sesuai sebagai filter kesilauan (glare) dari

cahaya layar komputer, bukan sebagai filter radiasi.

b. Efek Ketergantungan

Teknologi yang kian berkembang juga dapat menimbulkan

timabl balik yang bersifat begatif seperti sifat ketergantungan. Para

pengkonsumsi obat antibiotik yang banyak beredar di masyarakat

ternyata tidak semata-mata hanya mengurangi keluhan yang ada

tetapi juga menimbulkan ketergantungan dengan intensitas yang

berbeda-beda dari masing-masing jenis antibiotik. Tidak hanya

sampai pada hal tersebut, akan tetapi timbula suatu kemungkian

yang menyebabkan penyakit tersebut memiliki tingkat kekebalan

terhadap antibiotik tertentu.

Pengaruh negatif lain bagi anak, adalah kecendrungan

munculnya ‘kecanduan’ anak pada komputer. Kecanduan bermain

komputer ditengarai memicu anak menjadi malas menulis,

menggambar atau pun melakukan aktivitas sosial.

Begitu halnya dengan kecenduan computer yang didominasi

oleh usia dini. Kecanduan bermain komputer bisa terjadi terutama

karena sejak awal orangtua tidak membuat aturan bermain komputer.

Seharusnya, orangtua perlu membuat kesepakatan dengan anak soal

waktu bermain komputer. Misalnya, anak boleh bermain komputer

Page 21: Trans Kultur Al

sepulang sekolah setelah selesai mengerjakan PR hanya selama satu

jam. Waktu yang lebih longgar dapat diberikan pada hari libur.

Pengaturan waktu ini perlu dilakukan agar anak tidak berpikir bahwa

bermain komputer adalah satu-satunya kegiatan yang menarik bagi

anak. Pengaturan ini perlu diperhatikan secara ketat oleh orangtua,

setidaknya sampai anak berusia 12 tahun. Pada usia yang lebih besar,

diharapkan anak sudah dapat lebih mampu mengatur waktu dengan

baik demi mengurangi dampak teknologi ini.

c. Kesalahan Persepsi Diyakini Oleh Masyarakat

Efek negatif yang juga dapat timbul karena kesalahan dari

persepsi masyarakat dalam mengkaji suatu pengetahuan yang ia

dapatkan. Salah satu contoh yang terjadi di kalangan masyarakat

adalah maraknya keinginan para penikmat kolesterol berlebih.

Mereka memiliki anggapan yang mengatakan bahwa untuk

mngurangi berat badan maka salah satu hal yang harus dilakukan

adalah mengurangi jumlah porsi serta kuantiatas makanan yang

dikonsumsi. Dengan tidak mengkonsumsi nasi dibeberapa periode

tertentu serta menggantikannya dengan makanan yang memiliki

kadar karbohidrat yang lebih rendah. Ini merupakan suatu persepsi

yang kurang benar di mata peneliti dan pakar nutrisi. Bahwa yang

dimaksud sebagai solusi untuk mengurangi kadar kolesterol adalah

disebutkan oleh pakat nutrisi untuk mengatur pola makan dengan

memperhitungkan takaran nutrisi sesuai dengan kebutuhan energi

oleh tubuh. Maka dari hal tersebut, persepsi masyarakat juga

menentukan bagaimana penerapan teknologi yang sedemikian

modern tersebut dapat bermanfaat bagi kehidupan masyarakat.

d. Proses Publikasi Perangkat Kesehatan yang Tidak Tepat

Sebuah kalkulator online yang dikembangkan periset umur

panjang di Sekolah Kedokteran Harvard dan Pusat Kedokteran

Boston yang dialamatkanwww.livingto100. com, di publikasikan

Page 22: Trans Kultur Al

begitu saja kepada masyarakat. Hal ini akan membawa dampak

buruk terhadap masyarakat yang meyakini bahwa hasil perhitungan

kalkulator tersebut benar adanya. Maka secara psikologis akan

mempengaruhi harapan untuk tetap hidup sejahtera. Berbahagia bagi

mereka yang tercatat memiliki umur yang panjang, tidak bagi yang

tercatat sebaliknya.

e. Kerahasiaan Seseorang Tidak Terjamin

Majunya peradaban teknologi juga tidak menjamin bahwa

penggunanya merasa aman atau terlindungi terhadap sesuatu yang

berhubungan dengan privasi. Sekarang telah diciptakan pula

perangkat lunak yang bisa mengukur risiko kanker payudara bagi

wanita. Pasien bisa mengirim email untuk meminta rekaman medik

ke dokter . Namun hal ini masih dinilai memiliki permaslahan yang

kaitannya dengan privasi pasien dan keamanan data tersebut.

f. Terganggunya Syaraf

Sara manusia merupakan organ vital yang perlu dilindungi.

Namun teknologi juga menunjukkan indikasi bahwa dalam hal ini

berbahaya bagi stabilitas syaraf. Slah satu contoh printer yang

menggunakan sistim buble jet kebisingannya relatif lebihrendah bila

dibandingkan dengan printer sistim dot matrix. Saat ini printer yang

paling rendah kebisingannya adalah sistim laser printer. Kebisingan

yang tinggi dapat mempengaruhi syaraf manusia dan hal ini dapat

berakibat pada kelelahan maupun rasa nyeri. Adapun batas

kebisingan yang diizinkan untuk bekerja selama kurang dari 8 jam

per hari adalah 80 dB. Sedangkan ruang kerja yang ideal adalah

dengan kebisingan sekitar 40 - 50 dB. Apabila di dalam ruang kerja

terdapat mesin pendingin (AC), maka kebisingan akan bertambah

selain dari suara printer.

g. Repetitive Strain Injury (RSI)

RSI merupakan sebuah terminologi yang mengacu pada

beberapa variasi keluhan kerangka otot (musculoskeletal). Ini

menyangkut keluhan yang dikenal dengan sakit urat otot. RSI

Page 23: Trans Kultur Al

meliputi gangguan lengan atas berkaitan dengan kerja (Work-

Related Upper Limb Disorders) dan luka penggunaan berlebihan

yang berhubungan dengan kerja (Occupational Overuse Injuries).

Keluhan ini terutama diderita oleh para pekerja dengan posisi duduk

yang statis saat menggunakan komputer atau menggunakan gerakan

tangan yang berulang (repetitive) setiap hari, beban kerja yang statis

(seperti menggenggam mouse), membiarkan lengan membengkok,

dan sejenisnya dalam waktu yang cukup lama. Ini akan bertambah

buruk jika tempat kerja tidak didesain secara ergonomis, misalnya

posisi keyboard dan layar monitor yang terlalu tinggi atau terlampau

rendah, kursi tidak menopang badan untuk duduk tegak, dan

sebagainya.

Hal ini akan semakin parah bila ditambah lingkungan kerja

yang kurang bergerak, kurang istirahat, mengandung stress tinggi

dengan deadline dan laporan rutin serta lainnya. Apalagi jika Anda

perokok, menderita kegemukan (obesitas), lemah otot, memiliki

tangan yang terasa dingin serta kurang berolah raga. Gejala awal RSI

dapat muncul pada berbagai tempat dari pangkal lengan hingga ke

ujung tangan. Gejala yang menjadi tanda peringatan menyangkut:

Kesulitan membuka dan menutup tangan

Otot tangan terasa kaku (misalnya hingga kesulitan mengancing

baju)

Kesulitan menggunakan tangan (untuk membalik halaman buku,

memutar tombol atau bahkan memegang mug)

Bangun dengan rasa sakit di pergelangan tangan atau mati rasa

di tangan, terutama di awal pagi hari

Tangan terasa dingin

Tangan gemetar (tremor)

Tangan terasa canggung, bergetar atau bahkan mati rasa

2.3 Contoh kasus Dilema IPTEK dalam Kesehatan

Page 24: Trans Kultur Al

BAB 3

PENUTUP

Kesimpulan

Ilmu Pengetahuan dan Teknologi merupakan usaha sadar untuk

menyelidiki, menemukan, dan meningkatkan pemahaman manusia dari berbagai

segi kenyataan dalam alam manusiatidak terkecuali dalam dunia keperawatan.

Perawat di era modern juga harus mempunyai pengetahuan tentang ilmu

pengetahuan yang berkembang dalam dunia kesehatan.

Saran

Perawat sebagai tenaga kesehatan di era modern hendaknya megetahui,

mampu menyelidiki dan meningkatkan pemahaman tentang ilmu teknologi

terutama dalam bidang kedokteran dan kesehatan agar perawat dapat menjadi

mitra yang baik bgi para dokter.

Page 25: Trans Kultur Al

DAFTAR PUSTAKA