Trakeostomi Iend

26
PENDAHULUAN Trakeotomi adalah suatu insisi yang di buat pada trakea, sementara trakeostomi merupakan tindakan membuat stoma pada dinding aterior/ depan agar udara dapat masuk ke paru-paru dengan memintas jalan napas bagian atas. 1,2,3,6 Prosedur ini sebelumnya disebut dengan berbagai istilah, antara lain laringotomi dan bronkotomi sampai istilah trakeotomi diperkenalkan oleh Heister pada tahun 1718. Pada tahun-tahun terakhir digunakan istilah trakeostomi yang lebih tepat. 3 Trakeostomi dapat dilakukan untuk tujuan terapi atau sebagai suatu prosedur berencana. Bila mungkin trakeostomi harus di dahului oleh intubasi endotrakea. Walaupun endotrakea dapat segera memperbaiki gangguan jalan napas, trakeostomi harus dilakukan bila diperhitungkan perlu perawatan jalan napas lebih dari 48 jam. Menurut letak stoma, trakeostomi di bedakan letak tinggi dan letak yang rendah dan batas letak ini adalah cincin trakea ke tiga. Sedangkan Jenis trakeostomi urgensi dimana trakeostomi dapat dilakukan adalah di gunakan untuk mengklasifikasi operasi ini menjadi tiga yaitu emrgency trakeostomi, elective trakeostomi, intrmediate trakeostomi. 3,4,5,10 Jeffy Marta 1010070100148 Trakeostomi 1

description

Makalah ini menjelaskan tentang trakeostomi

Transcript of Trakeostomi Iend

Page 1: Trakeostomi Iend

PENDAHULUAN

Trakeotomi adalah suatu insisi yang di buat pada trakea, sementara

trakeostomi merupakan tindakan membuat stoma pada dinding aterior/ depan agar

udara dapat masuk ke paru-paru dengan memintas jalan napas bagian atas.1,2,3,6

Prosedur ini sebelumnya disebut dengan berbagai istilah, antara lain

laringotomi dan bronkotomi sampai istilah trakeotomi diperkenalkan oleh Heister

pada tahun 1718. Pada tahun-tahun terakhir digunakan istilah trakeostomi yang

lebih tepat.3

Trakeostomi dapat dilakukan untuk tujuan terapi atau sebagai suatu

prosedur berencana. Bila mungkin trakeostomi harus di dahului oleh intubasi

endotrakea. Walaupun endotrakea dapat segera memperbaiki gangguan jalan

napas, trakeostomi harus dilakukan bila diperhitungkan perlu perawatan jalan

napas lebih dari 48 jam. Menurut letak stoma, trakeostomi di bedakan letak tinggi

dan letak yang rendah dan batas letak ini adalah cincin trakea ke tiga. Sedangkan

Jenis trakeostomi urgensi dimana trakeostomi dapat dilakukan adalah di gunakan

untuk mengklasifikasi operasi ini menjadi tiga yaitu emrgency trakeostomi,

elective trakeostomi, intrmediate trakeostomi.3,4,5,10

Berbagai indikasi yang trakeostomi seperti obstruksi sumbatan laring,

mempermudah penghisapan sekret dari bronkus, alat bantu pernapasan, untuk

mengambil benda asing dari subglotik. Alat yang di gunakan untuk trakeostomi

yaitu pipa (tabung) trakeostomi ada dua macam yaitu tabung metal, dan tabung

sintetic.4,6

Bagian penting dari trakeostomi adalah perawatan pasca bedah

trakeostomi, yang membutuhkan ketekunan dan kesabaran terutama mengenai

penggunaan alat penyedotan steril, pengaturan kelembapan dan pergantian pipa

trakeostomi.

Jeffy Marta 1010070100148Trakeostomi 1

Page 2: Trakeostomi Iend

Anatomi

Trakea merupakan suatu tabung berongga yang disokong oleh cincin

kartilago (elastin) yang tidak penuh di bagian posterior. Trakea berawal di bawah

kartilago krokoid yang membentuk cincin stempel dan meluas ke anterior pada

esofagus, turun ke dalam thoraks dimana membelah menjadi dua bronkus utama

pada karina. Pembulu besar pada leher berjalan sejajar sesuai dengan trakea di

sebelah lateral dan terbungkus ke dalam selubung karotis. Kelenjar tiroid terletak

di atas trakea di sebelah depan dan lateral. Ishmus melintang trakea di sebelah

anterior, biasanya setinggi cincin trakea kedua hingga kelima. Saraf laringeus

rekurens terletak pada sulkus trakeoesofgus. Di bawah jaringan subkutan dan

menutupi trakea di bagian depan adalah otot-otot leher suprasternal, yang melekat

pada kartilago tiroid dan hioid.1

Gambar 2.1. Kartilago dan Ligamen Laring

dan Tulang Hioid (tampak anterior)14

Pada orang dewasa, panjang trakea berkisar antara 4,5 inchi (11,5cm) dan

memiliki diameter 1 inchi (2,5cm). Tabung fibroelastik ini membentuk karena

adanya cincin kartilago

berbentuk U yang mengelilingi dinding takea. Bagian p osterior yang bebas

dikelilingi oleh otot polos trakea.2

Trakea merupakan pipa yang terdiri dari tulang rawan dan otot yang dilapisi

oleh epitel torak berlapis semu bersilia. Trakea dapat dibagi 2 yaitu trakea bagian

atas (servikal) dan trakea bagian bawah (thorak). Trakea terletak ditengah-tengah

leher dan makin ke distal bergeser ke sebelah kanan dan masuk ke mediastinum di

belakang manubrium sterni. Panjang trakea, dari pertemuan laring dan trakea

setinggi C6 (kartilago krikoid) sampai bifurkasio aorta setinggi T4, setinggi iga

kedua pada orang dewasa dan iga ketiga pada anak-anak. Trakea terdiri dari 15-20

cincin trakea yang berbentuk U, di bagian posterior terdapat jaringan yang

Jeffy Marta 1010070100148Trakeostomi 2

Page 3: Trakeostomi Iend

merupakan batas dengan esophagus, yang disebut dinding bersama antara trakea

dan esophagus (tracheoesophageal party wall). Cincin-cincin tersebut

dihubungkan dengan membran elastik yang tipis.14

Hubungan trakea dengan organ sekitar pada leher:2

Anterior : kulit, fasia, isthmus tiroid, di depan cincin kartilago ke 2,3 dan

4), bagian inferior vena tiroid, arkus jugularis , arteri tiroidea ima (jika ada)

dan vena branchiocephalica kiri pada anak-anak, otot sthernohyoid dan otot

stenothyroid.

Posterior : nervus laryngeal reccurent kiri dan kanan esophagus

Lateral : lobus glandula tiroid dan selubung karotis.

Hubungan trakea dengan organ sekitar pada daerah mediastinum superior

thorax:2

Anterior : sternum, timus, vena brachiocephalica, dan asal dari arteri

karotis komunis kiri dan brachiocephalica, dan arkus aorta.

Posterior : esofagus dan nervus laryngeal reccurent kiri.

Lateral kanan : vena azygos, nervus vagus kanan, dan pleura

Lateral kiri : arkus aorta, arteri karotis komunis dan arteri subklavicula

kiri, nervus vagus kiri dan nervus frenicus kiri dan pleura.

Perdarahan trakea berasal dari cabang-cabang yang berasal dari a.tyroid

superior, a. bronkhial dan a. torakalis interna. Drainase melalui v. tyroid inferior

dan dialirkan menuju ke salah satu atau kedua vena brakhiosefalik. Aliran limfe

melalui kelenjar limfe servial, trakea dan trakeobronkial. Persarafan simpatik

berasal dari cabang-cabang kardial trunkus simpatikus servikal dan n. visceral

torak, serat post gangglioniknya ke otot trakea untuk fungsi bronkodilator. Serabut

parasimpatis berasal dari n. vagus dan n. laryngeus rekuren, menyebabkan

bronkokontriksi

Sejarah

Pertama kali di kemukakan oleh Aretaeus dan Galen pada abad pertama dan

kedua sesudah masehi. Walaupun teknik ini dikemukakan berulang kali setelah

Jeffy Marta 1010070100148Trakeostomi 3

Page 4: Trakeostomi Iend

itu, tetapi orang pertama yang diketahui secara pasti melakukan tindakan ini ialah

antonio brasavola pada tahun 1546. Prosedur ini di sebut dengan berbagai istilah,

antara lain laringotomi dan bronkotomi sampai istilah trakeotomi di perkenalkan

oleh Heister pada tahun 1718. Pada tahun-tahun terakhir digunakan istilah

trakeostomi, yang lebih tepat. Pipa trakeostomi yang pertama dengan kanul dalam

diperkenalkan oleh George Martine di inggris kira-kira tahun 1730 untuk

menghindari sumbatan pipa pasca bedah.3

Definisi

Trakeotomi dan trakeostomi adalah kata yang seringkali digunakan untuk

tindakan pembukaan dinding anterior leher guna mencapai trakea yang bersifat

sementara. Trakeotomi perdefenisi, adalah suatu insisi yang di buat pada trakea,

sementara trakeostomi merupakan tindakan membuat stoma agar udara dapat

masuk ke paru-paru dengan memintas jalan nafas bagian atas.2,3,4,5,6,7,8

Indikasi

Trakeostomi dapat dilakukan untuk tujuan atau sebagai suatu prosedur

berencana. Trakeostomi berencana mungkin diperlukan bila di ramalkan akan

terjadi problema pernafasan pada pasien pasca bedah daerah kepala, leher atau

thoraks atau pasien dengan isufisiensi paru kronik. Indikasi yang jarang adalah

pada pasien, yang intubasi orotrakea sukar dilakukan atau tak mungkin di lakukan

untuk tujauan anestesi umum. Trakeostomi juga harus dilakukan sebelum

pembedahan tumor-tumor orofaring atau laring untuk menghindari manipulasi

tumor yang tidak perlu. Trakoestomi untuk terapi perlu dilakukan pada tiap kasus

isufisiensi pernafasan yang disebabkan oleh hivoventilasi alveolus untuk

memintas sumbatan, mengeluarkan sekret atau untuk tujuan penggunaan

pernafasan buatan secara mekanis.3

Berbagai indikasi dilakukan suatu trakeostomi dapat berupa:6,11

Mengatasi obstruksi saluran pernafasan atas akibat berbagai penyebab

seperti : gangguan kongenital (misalnya bilateral choanal atresia, laryngeal

Jeffy Marta 1010070100148Trakeostomi 4

Page 5: Trakeostomi Iend

atau kista, stenosis tracheal bagian atas, anomaly trachea esofageal,

subglotic stenosis), akibat traumatic (misalnya trauma di kepala berat,

adanya benda asing, tertelannya bahan korosif, inhalasi iritan), infeksi

(misalnya akut laringotrakeobronkitis, akut epiglotitis, difteri, ludwig’s

angina). Tumor pada lidah, faring, laring, trakea, tiroid, penyebab lain

obstruksi glottis seperti angioneurotic oedem atau haemofilia, paralisis pita

suara setelah tiroidektomi atau bulbar palsy.

Melindungi trakeobronkial pada penderita yang membutuhkan perlindungan

sementara pada saluran nafas yang dapat memicu inhalasi saliva, makanan,

darah, ataupun sumbatan secret bronkial. Hal ini dapat terjadi pada

gangguan neurologi (misalnya polyneuritis, tetanus, myastenia gravis,

bulbar palsy, multiple sclerosis), trauma ( lika bakar pada area wajah dan

leher, fraktur fasial multiple), koma (baik akibat overdosis obat, cedera

kepala, gangguan vaskuler otak), operasi kepala dan leher (misalnya reseksi

oral atau oropharyngeal, laryngectomy supreglotic).

Pengobatan penyakit yang menyebabkan isufisiensi respirasi, trakeostomi

mengurangi rugi (dead space) sekitar 50-70%. Beberapa penyakit tersebut

antara lain penyakit paru (bronkitis kronis dan emfisema, asam berat,

pneumonia), penyakit neurologi, dan cedera berat pada dada(misalnya flail

chest).

Penentuan saat trakeostomi. Pasien yang sadar dan menderita obstruksi

saluran nafas napas bagian atas, biasanya menunjukkan tanda hipoksemia akut,

antara lain, denyut nadi dan frekuensi napas tambahan, gelisah, bingung dan udara

yang masuk berkurang. Pada keadaan demikian pasien akan kelelahan untuk

mempertahankan kadar gas darah yang adekuat sebelum terjadi desaturasi oksigen

dalam arteri, yaitu pO2 turun sampai 40mmHg. Bila terjadi saturasi timbul

dekompensasi sirkulasi dan pernafasan dengan cepat dan kematian segera terjadi.

Oleh karena itu, tanda-tanda desaturasi seperti sianosis, koma dan hipotensi

merupakan tanda isufisiensi lanjut, dan mungkin mendahului resusitasi. Pada

umumnya, pasien yang menderita sumbatan jalan nafas dengan tanda hipoksemia

yang meningkat, harus dilakukan trakeostomi.3

Jeffy Marta 1010070100148Trakeostomi 5

Page 6: Trakeostomi Iend

Fungsi

Selain memintas obstruksi saluran napas atas, trakeostomi mempunyai

beberapa fungsi fisiologi lain yaitu:3

1. Mengurangi jumlah ruangan hampa dalam traktus trakeobronkial, 70

sampai 100ml. Penurunan dari 10 sampai 50%, tergantung pada ruang

hampa fisiologik tiap individu.

2. Mengurangi tahanan aliran udara pernafasan, yang selanjutnya

mengurangi kekuatan yang diperlukan untuk memindahkan udara,

sehingga mengakibatkan peningkatan regangan total dan ventilasi

alveolus yang lebih efektif, asal lubang trakeostomi cukup besar (paling

sedikit pipa.7)

3. Proteksi terhadap aspirasi

4. Memungkinkan pasien menelan tanpa refleks apnea, yang sangat

penting pada pasien dengan gangguan pernafasan.

5. Memungkinkan jalan masuk langsung ke trakea untuk pembersihan.

6. Memungkinkan pemberian obat-obatan dan humidifikasi ke traktus

trakeobronkial, dengan atau tanpa tekanan positif intermiten.

7. Mengurangi kekurangan batuk, sehingga mencegah pemindahan sekret

ke perifer oleh tekanan negatif intratoraks yang tinggi pada fase

inspirasibatuk yang normal.

Klasifikasi

Menurut lama penggunaannya, trakeostomi dibagi menjadi penggunaan

permanen dan penggunaan sementara, sedangkan menurut letak insisinya,

trakeostomi dibedakan letak yang tinggi dan letak yang rendah dan batas letak ini

adalah cincin trakea ke tiga.

Jenis trakeostomi urgensi dimana trakeostomi dapat dilakukan adalah di

gunakan untuk mengklasifikasi operasi ini menjadi tiga yaitu:5,10

Jeffy Marta 1010070100148Trakeostomi 6

Page 7: Trakeostomi Iend

1. Trakeostomi darurat (emergency tracheostomy): jenis operasi ini

dilakukan ketika laring obstruksi akut dan hampir total mendesak

dengan permintaan bantuan. Dibawah keadaan seperti itu, kepala pasien

dan leher di perluas dan trakea diraba. Kemudian disayat mengunakan

pisau dan trakea dibuka untuk mengembalikan jalan nafas melalui

trakeostomi.

2. Operasi trakeostomi yang direncanakan (elective tracheostomy). Pasien

dan dokter ahli bedah keduanya dipersiapkan instrumen dan anastesi di

atur.

3. Intermediet tracheostomy : semi operasi darurat, dimana trakeostomidi

lakukan di bawah situasi yang sulit dengan anastesi lokal.

Alat dan Teknik

Alat yang perlu dipersiapkan untuk melakukan trakeostomi ialah semprit

dengan obat analgesia (novokain), pisau (skapel), pingset anatomi, gunting

panjang yang tumpul, sepasang pengait tumpul, klem arteri, gunting kecil yang

tajam serta kanul trakea yang ukuran cocok untuk pasien.4

Jeffy Marta 1010070100148Trakeostomi 7

Page 8: Trakeostomi Iend

Gambar 2.2 Alat-alat trakeostomi Gambar 4

Jenis- jenis pipa trakeostomi

Jenis tabung trakeostomi dapat di bagi menjadi dua yaitu : trakeostomi

tabung metalik dan non metalik

Tabung metalic trakeostomi: ini punya bagian dalam dan bagian luar

tabung. Bagian dalam lebih panjang dari pada bagian luar sehingga

sekresi dan benda padat di dalamnya ini bisa di hilangkan dan di

masukkan kembali setelah pembersihan tanpa kesulitan.

Tabung non metalik : tabung ini dapat bisa lebih jauh dan berfariasi

seperti karet atau tabung PVC dapat digunakan secara khusus boleh di

gunakan secara berulang-ulang mencegah aspirasi masuk ke trakea

Teknik

Pasien tidur terlentang, bahu di ganjal dengan bantalan kecil sehingga

memudahkan kepala untuk di ekstensikan pada persendian atlanto oksipital.

Dengan posisi seperti ini leher akan lurus dan trakea terletak digaris median dekat

permukaan leher. Kulit daerah leher di bersihkan secara a dan anti septis dan di

tutup dengan kain steril.

Jeffy Marta 1010070100148Trakeostomi 8

Page 9: Trakeostomi Iend

Gambar 2.3. posisi kepala orang dewasa 4

Obat anastetikum (novikain) disuntikkan di pertengahan krikoid dengan

fosa suprasternal secara infiltrasi. Sayatan kulit dapat vertikal di garis tengah leher

mulai di bawah krikoid sampai fosa suprasternal atau jika membuat sayatan

horizontal dilakukan pada pertengahan jarak antara kartilago krikoid dengan fosa

suprasternal atau kira-kira 2 jari di bawah krikoid orang dewasa. Sayatan jangan

terlalu sempit, dibuat kira-kira 5cm.

Gambar2. 4. Posisi insisi trakeostomi 4,5

Dengan gunting panjang yang tumpul kulit serta jaringa di bawahnya

dipisahkan lapis demi lapis dan ditarik ke lateral dengan pengait tumpul, sampai

tampak trakea yang berupa pipa dengan susunan cincin-cincin tulang rawan yang

berwarna putih. Bila lapisan kulit dan jaringan di bawahnya di buka tepat di

tengah maka trakea ini mudah di temukan. Pembuluh darah vena jugularis anterior

yang tampak di tarik ke lateral. Ismus tiroid yang ditemukan di tarik ke atas

supaya cincin trakea jelas terlihat. Jika tidak mungkin, ismus tiroid di klem pada

dua tempat dan dipotong di tengahnya. Sebelum klem ini di lepaskan ismus tiroid

di ikat kedua tepinya dan disisihkan ke lateral. Perdarahan di hentikan dan jika

perlu diikat. Lakukan aspirasi dengan cara menusukkan jarum pada membran

antara cincin trakea dan akan terasa ringan waktu di tarik.

Jeffy Marta 1010070100148Trakeostomi 9

Page 10: Trakeostomi Iend

Gambar

2.5.

Tahapan

trakeostomi, fasia di buka lapis demi lapis dan dilakukan aspirasi udara

dan membebaskan ismus tiroid.4

Buat stoma dengan memotong cincin trakea ke tiga dengan gunting yang

tajam. Kemudian dipasang kanul trakea dengan ukuran trakea yang sesuai. Kanul

di fiksasi dengan tali pada leher pasien dan luka operasi di tutup dengan kasa.

Jeffy Marta 1010070100148Trakeostomi 10

Page 11: Trakeostomi Iend

Gambar 2.6. Membuat stoma.4

Hal- hal yang perlu dilakukan, sebelum membuat lubang yng akan di

potong itu benar-benar trakea dengan cara mengaspirasi dengan semprit yang

berisi novakain. Bila yang tusuk itu adalah trakea maka pada waktu di lakukan

aspirasi terasa ringan dan udara yang terisap akan menimbulkan gelembung udara.

Untuk mengurangi refleks batuk dapat disuntikkan novakain sebanyak 1cc ke

dalam trakea.4

Untuk menghindari terjadinya komplikasi perlu di perhatikan insisi kulit

jangan terlalu pendek agar tidak sukar mencari trakea dan mencegah terjadinya

empisema kulit.

Ukuran kanul harus sesuai dengan diameter lumen trakea. Bila kanul

terlalu kecil, akan menyebabkan kanul bergerak-gerak sehingga terjadi

rangsangan pada mukosa trakea dan mudah terlepas keluar. Bila kanul terlalu

besar sulit untuk memasukkanya kedalam lumen dan ujung kanul akan menekan

mukosa trakea dan menyebabkan nekrosis dinding trakea.4

Gambar 2.7 Pemasangan stoma4

Komplikasi

Jeffy Marta 1010070100148Trakeostomi 11

Page 12: Trakeostomi Iend

Komplikasi trakeostomi sebagian besar dapat dihindari jika tindakan

dilakukan dengan hati-hati dan perawatan pasca bedah dengan baik. Komplikasi

dapat terjadi setiap waktu, tetapi secara kasar dapat dibagi atas komplikasi:3,8,11,15

1. Komplikasi segera

Apneu akibat hilangnya rangsangan hipoksia pernafasan

Perdarahan

Komplikasi dari anastesi

Gagal jantung

Trauma bedah pada struktur sekitar, antara lain esofagus, laringeus

rekurens dan kumpula pleura

Pneumothoraks dan pneumomediastinum

Trauma kartilago krikoid (trakeostomi tinggi)

2. Komplikasi menengah

Trakeitis dan trakeobronkitis

Erosi trakea dan perdarahan

Hiperkapnia

Atelektasis

Pergeseran pipa trakeostomi

Emfisema subkutan

Aspirasi dan abses paru

Nekrosis trakea (trakea stenosis atau fistula trakeoesofagus)

3. Komplikasi lanjut

Fistel trakeokutan menetap

Stenosis laring atau trakea

Graulasi trakea

Trakeomalasia

Kesukaran dekanulasi

Fistel trakeoesofagus

Masalah jaringan parut trakeostomi (keloid)

Perawatan pasca trakeostomi

Jeffy Marta 1010070100148Trakeostomi 12

Page 13: Trakeostomi Iend

Pada beberapa hari pertama, sekresi trakea akan berlebihan. Tanpa efek

tekanan dengan laring tertutup pada saluran pernapasan, maka batuk tidak efektif,

sehingga sekresi perlu sering di sedot. Perlembapannya yang konstan akan

membantu. Secara bertahap sekresi akan mengurangi sehingga berkurang

kebutuhan untuk melembapkan udara secara konstan.14

Pipa trakeostomi terdiri dari tiga bagian: kanula bagian luar dengan sayap,

kanula bagian dalam yang dapat dikeluarkan untuk tujuan pembersihan dan

“introduser” yang berbentuk peluru, yang di pasang di kanul luar (penggati kanula

dalam) untuk membantu memasukkan kembali pipa tersebut.13

Management pasca operasi yang paling penting

1. Perawatan : memberikan perrhatian langsung untuk 24 jam pertama

2. Poisi : pasien harus di dudukkan tegak di atas kasur

3. Menyedot (hisap) : diterapkan secara teratur dengan teknik aseptik

melewati kateter yang steril masuk ke dalam trakea bronkus utama

4. Melembapkan ini perlu. Mengunakan alat pelembab atau

menggunakan kain yang lembab di atas tabung trakeostomi

5. Pencegahan pengerasan kulit di bantu dengan menggunakkan

persiapan aerosol (penyegar udara)

6. Pencegahan dari apnue. Dalam kasus hambatan jangka panjang apnue

mungkin di ikuti dengan pemulihan jalan udara, dengan menurunkan

pCO2. Karbon diokside (5-7% di dalam oksigen) di berikan melalui

floumeter melalui trakeostom.

7. Perawatan tabung. Bagian dalam tabung dapat seharunya menonjol

sekitar 0-25cm melampaui distal dari bagian luar. Untuk mengambil

mukus dan mencegah terhalang dari bagian luar tabung.

8. Butuh tabung yang panjang dengan kondisi bagian atas trakeal atau

tekanan dari esofagus atau kelenjar tiroid

Trakeostomi Pada Anak

Jeffy Marta 1010070100148Trakeostomi 13

Page 14: Trakeostomi Iend

Prosedur trakeostomi pada anak sama dengan dewasa. Pada anak-anak insisi

pada trakea secara vertikal lebih baik. Insisi pada trakea dengan flap Bjork

tradisional dihindari. Teknik yang direkomendasikan pada anak-anak adalah

teknik starplasty, dimana dapat membuat trakeostoma permanen dan lebih aman.

Pemilihan kanul trakeostomi disesuaikan dengan usia anak, biasanya sebagian

besar berupa kanul tunggal, karena diameter tarkea yang masih kecil dan juga

dengan adanya anak kanul dapat menurunkan ukuran jalan nafas. Rekomendasi

ukuran kanul sama seperti pada dewasa dimana ukuran diameter luarnya tidak

melebihi 2/3 diameter lumen trakea, seperti yang dijelaskan sebelumnya.

Meskipun kanul yang disertai cuff tersedia untuk anak, tetapi sebagian besar kanul

pediatrik dan neonatus tanpa cuff dan dapat digunakan pada pasien dengan nafas

spontan ataupun dengan bantuan alat.14

Dekanulasi

Pipa trakeostomi jangan di biarkan lebih lama dari waktu yang di perlukan,

terutama pada anak. harus diangkat secepatnya mungkin untuk mengurangi

timbulnya trakeobonkitis, ulserasi trakea, stenosis trakea trakeomalasi, dan fistula

trakeokutan menetap.3

Dekanulasi pada pasien dengan obstruksi jalan nafas atas yang akut

dilakukan jika jalan nafas sudah paten. Pada pasien dengan ventilasi mekanik

yang lama, dekanulasi dapat dilakukan bila : gas darah arteri stabil, hemodinamik

stabil, tidak ada infeksi yang aktif, PaC02 < 60 mmHg, tidak ada gangguan

psikiatrik, tidak ditemukan kelainan secara endoskopi atau jika ada stenosis,< dari

30 % dari jalan nafas, fungsi menelan baik dan mampu untuk mengeluarkan

sekret.14

Penyapihan dan strategi untuk dekanulasi dapat dilakukan dengan

beberapa teknik, tergantung masingmasing institusi, yaitu : mengganti kanul

dengan ukuran yang lebih kecil (Downsizing), kanul fenestrated, atau dengan

kanul tanpa cuff . Hal ini juga dapat dilakukan dengan menggunakan katup satu

arah pada kanul trakeostomi atau penutupan kanul trakeostomi, kemudian

Jeffy Marta 1010070100148Trakeostomi 14

Page 15: Trakeostomi Iend

diobservasi selama 48 jam, jika pasien bisa mentoleransinya, maka dekanulasi

dapat dilakukan.14

Kesimpulan

Trakea merupakan tabung berongga yang di sokong oleh cincin

kartilago.trakea berawal dari kartilago krikoid kira-kira setinggi vertebra servikal

ke-6 pada leher hingga pada bagian angulus sterni pada toraks setinggi vertebra

torakal 4 dan 5 dan terbagi menjadi 2 bagian bronkus utama dan karina.

Berbagai indikasi dilakukan suatu trakeostomi bertujuan untuk mengatasi

obstruksi saluran pernafasan atas akibat berbagai penyebab melindungi saluran

trakeo bronkial pada penderita yang membutuhkan perlindungan sementara

maupun pengobatan penyakit yang menyebabkan isufisiensi respirasi.

Komplikasi trakeostomi banyak sekali, sebagian dapat dihindari jika

tindakan dilakukan dengan hati-hati dan perawatan pasca bedah dengan baik.

Komplikasi dapat terjadi setiap waktu, tetapi secara kasar dapat dibagi menjadi

komplikasi segara, komplikasi menengah, komplikasi lanjut. Pasca trakeostomi

merupakan salah satu faktor yang cukup penting dalam mencegah berbagai

komplikasi yang dapat timbul.

Jeffy Marta 1010070100148Trakeostomi 15

Page 16: Trakeostomi Iend

Keuntungan dan kerugian trakeostomi adalah beberapa keuntungan tindakan

trakeostomy menurut reis, yaitu: 1). Mengurangi terjadi dead space pada cabang

trakeobronkial. 2) cabang bronkial lebih mudah di aspirasi. 3) penderita lebih

bebas bernafas sedangkan kerugia pada tindakan trakeostomi yaitu 1) filtrasi

udara tidak sempurna 2) humidifikasi kurang sempurna. 3) sering menimbulkan

jaringan parut di leher.

Daftar Pustaka

1. Meisel, RH.1997 Trakeostomi Dalam: Adam, LG Et Al. Boies Buku Ajar

Penyakit THT Edisi Ke Ena. Jakarta : EGC. 473-485

2. Snell RS..2012. Trachea In: Clinical Anatomiy By Region 9th Ed. China :

Lippicott Williams & Wilkins, A Wolters Kluwer Business 63-77, 651

3. Balleger. JJ. 1994. Isufisiensi Pernapasan Dan Trakeostomi. Dalam:

Penyakit Telinga, Hidung, Tenggorokan, Kepala Dan Leher Edisi 13.

Jakarta: Binarupa Aksara. 436-463

4. Hadiwikarta A, Rusmarjono, Soepardi EA.2007. Sumbatan Laring Dala:

Soepard, EA, Iskandar, N, Bashiruddin, J, Et Al. Buku Ajar Ilmu

Kesehatan Telinga Hudng Tenggorokan Kepala Dan Leher Edisi Keenam.

Jakarta: FKUI 243-253

5. Maqbool, M. 1993. Tracheostomy. In: Textbook Of Ear, Nose And Throat

Disease 6th Ed. New Delhi: Jaypee Brothers Medical Publisher Ltd. 454-

463.

6. BIOS. 1995. Tracheostomy. In: Key Tropics In Otolaryngology And Head

And Neck Surgery. UK: BIOS Scientific Publishers Limited.323-327

7. Mc Cormick, MS.1992. Tracheotomy And Tracheostomy. In : A New

Short Textbook Of Otolaryngology 3th Ed. Somerset: Butler & Tanner

Ltd.208-215

Jeffy Marta 1010070100148Trakeostomi 16

Page 17: Trakeostomi Iend

8. Farb SN.1992.Tracheostomy. In : Otolaryngology 2th Ed.315-320

9. Colman, BH.1993 Acute Disease Of The Larynx. In: Hall & Colman’s

Disease Of The Nose, Throat,And Ear, And Head Neck. Singapore : ELBS

131-134

10. Maran AGD. 1993.Tracheostomy. In.Disease Of The Nose, Throat And

Ear Tenth Ed.Singapore: PG Publishing Pte Ltd

11. Groves J, Gray RF, Downton D, Blau J.1985.A Synopsis Of

Otolaryngology. Laryngotomy And Trakheostomy Wright & Sons Ltd.

418-423

12. Yu KCY.2008. Airway Management & Tracheostomy. In: Ceurrent

Diagnosis & Treatment In Otolaryngology- Head & Neck Surgery. New

York: Mc Graw-Hill 515-521

13. Cody DTR, Kern EB, Person BW. 1986. Trakeostomy Elektif. Dalam:

Penyakit Telinga, Hidung Dan Tenggorokan. Jakarta:EGC. 368-370

14. Azani, Surya.Trakeostomi Dan Krikotirotomi.

Http://Repository.Unand.Ac.Id/18164/1/TRAKEOSTOMI%20DAN

%20KRIKOTIROTOMI.Pdf

15. Moriss LL, Whitnerr. A, Mcinstosh Erik.2013. Tracheostomy.In: Critical

Care Nurse. Vol 33, No 5 18-30

16. Lee KJ.2008.Tracheostomy. In: Esenstial Otolaryngology Head And Neck

Surgery Ninth Ed. New York: Mc Graw-Hill 578-581

Jeffy Marta 1010070100148Trakeostomi 17