Teori Pembangunan Keterkaitan teori pembangunan dalam perbandingan politik seiring dengan adanya perhatian terhadap negara-negara baru Negara baru selalu melewati tahapan yang disebut dengan nation building dan state building Sehingga teori pembangunan dipergunakan untuk menganalisa segala bentuk perubahan yang dilakukan negara

Teori Pembangunan Perkembangan teori pembangunan dalam perbandingan politik mencakup pembangunan politik, ekonomi, modernisasi, struktur masyarakat dan struktur dalam sistem internasional

Lanjutan Teori PembangunanBeberapa pendapat tentang Teori Pembangunan Pembangunan Politik Pembangunan ekomomi Pembangunan Politik = Pembangunan ekonomi Perkembangan Politik < Perkembangan Ekonomi (Kaya-miskin, utara selatan, berkembang-maju, demokratis-otoriter, dst)

Persepsi PembangunanPembangunan secara harfiah menekankan pada penguatan basis material suatu Negara, terutama melalui industrialisasi. Suatu pola yang sangat mirip antar Negara dalam menjelaskan state building.

Pola ini dipengaruhi dari sejarah / pengalaman Eropa Barat dengan adanya jalur linier yang disebut dengan perkembangan modern / modernisasi. Perkembangan ini juga yang turut melegitimasi penaklukan/ ekspansi Eropa ke wilayah lain yang dianggap kurang beradab agar menjadi lebih beradab.

Lanjutan Teori Pembangunan Modernisasi dan tahapan pembangunan yang Eropasentris westernisasi Modernintas yang terjadi lebih pada modernitas kapitalis (liberal demokrasi) Mengembangkan stratifikasi dalam politik internasional

David Apter membedakan pembangunan dan modernitas Pembangunan secara umum merupakan hasil pertumbuhan dan integrasi peran-peran fungsional dalam sebuah komunitas Modernisasi adalah satu kasus khusus dalam pembangunan. Dalam modernisasi system social terbedabedakan, fleksibel dan adanya kebutuhab ketrampilan dan pengetahuan untuk mengikuti perkembangan teknologi. Sehingga industrialisasi merupakan aspek khusus modernisasi sebagai suatu peroide dalam sebuah masyarakat dimana peran-peran fungsional strategis dihubungkan dengan proses manufaktur.

Pembangunan EkonomiPembangunan ekonomi menuju modernitas menurut WW.Rostow meliputi beberapa tahapan : 1. Masyarakat tradisional 2. Prakondisi untuk tinggal landas 3. Tinggal landas 4. Bergerak menuju Kematangan 5. Konsumsi massal tinggi 6. Pencarian kualitas

Lanjutan Teori Pembangunan Tahapan Rostow diadopsi oleh AFK Organski dalam Pembangunan Politik

Pembangunan Poltik didefinisikan sebagai : Meningkatnya efisiensi pemerintah memobilisasi manusia dan sumberdaya material menuju tujuan-tujuan akhir nasional

Pembangunan PolitikStages of Political Development (Organski)

Kesejahteraan Nasional Industrialisasi

Kelimpahan

Penyatuan Nasional Primitif

C.E. Black melengkapi pemikiran Organski dalam pembangunan politik

tantangan modernitas masyrakat tradisional

konsolidasi kepemimpinan modern ketika arti penting pemimpin tradisional menurun

transformasi ekonomi masyarakat dari pedesaan dan agraris menjadi perkotaan dan industry

integrasi dalam masyarakat

Tujuan Tahapan PembangunanTahapan tahapan dalam pembangunan politik dan ekonomi tersebut merupakan upaya penghindaran konflik dalam setiap perubahan yang terjadi. Secara tradisional, Pembangunan dialamatkan kepada pemerintah selaku pelaksana dalam system politik Hal ini karena sindrom pembangunan merujuk pada dimensi dalam system politik, antara lain : 1. Adanya pembedaan dalam spesialisasi peran, cakupan institusional dan asosiasi dalam masyarakat 2. Adanya kesetaraan yang berkaitan dengan peran warganegara dan tatanan universal 3. Adanya kapasitas pemerintah dalam mengelola dan mendorong perubahan Sehingga ketika pemerintah melewati proses pembangunan ini, tidak menutup kemungkinan menyebabkan adanya terjadinya krisis.

Krisis dalam Teori Pembangunan Adanya dilema pembangunan Adanya krisis ekonomi pada negara-negara mapan Kegagalan penerapan studi /teori pembangunan Krisis dicirikan dengan adanya pergumulan politik, militer dan ideologi yang melibatkan pilihan-pilihan berbeda sosialis, neomerkantilis,ekologis dll

Committee on Comparative PoliticsKrisis tersebut meliputiKrisis identitas Krisis legitimasi Krisis Partisipasi Krisis Penetrasi Krisis Distribusi

Krisis Pembangunan Krisis Identitas ; berhubungan dengan budaya massa dan elit. Antara lain; berkaitan dengan wilayah, kesatuan nasional, loyalitas etnis dengan komitmen nasional Krisis legitimasi ; terjadi karena adanya perbedaan kewenangan, termasuk diantaranya penolakan atas klaim kekuasaan oleh massa Krisis Partisipasi ; terjadi ketika elit memandang permintaan dan tingkah laku kelompok tidak terlegitimasi Krisis Penetrasi ; Adanya tekanan kepada elit dalam adaptasi Krisis distribusi ; berkaitan dengan distribusi sumberdaya alam, manusia, llingkungan institusional dan idelogi

Krisis dalam teori pembangunan Fordisme ; mengacu pada ledakan ekonomi AS dan Eropa Barat (produksi massal yang termekanisasi, konsumsi massal, produktivitas buruh tinggi, upah kelas pekerja yang tinggi, prinsip negara kesejahteraan dan bentuk lain intervensionisme negara. Benarkah krisis global? Krisis finansial Amerika Latin Kelaparan di Afrika Deindustrialisasi Eropa Masing-masing mempunyai masalah sendiri akumulasi krisis

Soal Ujian Tengah Semester Teori Perbandingan Politik 1. Jelaskan bagaimana Budaya Politik dari salah satu Negara ini (China, Korea Utara, Iran, Jepang, Thailand) berpengaruh terhadap pelaksanaan system politik dengan dengan melihat control politik dan otonomi sub-sistemnya. 2. Jelaskan dan berikan contoh empiris bagaimana kelas menengah suatu negara berperan dalam perubahan tingkah laku Negara 3. The Idea of the state menurut Buzan dalam People, State and Fear bahwa Negara bisa terbentuk dari multination-state. Berikan contoh dan Jelaskan bagaimana Negara tersebut membentuk system politik dan budaya politiknya.

4. Jelaskan dan berikan contoh bagaimana demokrasi barat berpengaruh dalam budaya politik Indonesia, mengingat Indonesia juga memiliki budanya yang beraneka ragam.5. Pemahaman budaya politik salah satunya dipengaruhi oleh pemikiran Karl Marx. Jelaskan dan berikan contoh bagaimana korupsi dalam system politik bergeser menjadi budaya politik?