TPHA - IMMUTREP

Pendahuluan

Sifilis adalah penyakit kompleks yang ditularkan melalui hubungan seksual. Penyebab : Treponema pallidum, yang tidak dapat tumbuh pada kultur media atau kultur jaringan.Infeksi didiagnosis dengan pemeriksaan langsung terhadap antibodi spesifik Treponema pallidum dalam darah pasien atau cairan cerebrospinal.

Antibodi terbentuk pada 3-4 minggu setelah terpapar dan akan tetap terdeteksi sampai periode lama setelah pengobatan.Antibodi terbentuk dengan 2 reaksi:1. Reaksi dengan menggunakan antigen non

treponemal dalam tes VDRL/antigen karbon dan RPR.

2. Reaksi dengan antigen spesifik Treponema pallidum.

Antibodi terhadap antigen non treponemal ditemukan pada penderita dan hilang setelah pengobatan.Antibodi spesifik menetap lama setelah infeksi mendapat pengobatan.Perlu dilakukan tes berdasarkan proses pembentukan antibodi karena antibodi non treponemal bisa timbul untuk alasan yang lain.Tes OMEGA IMMUTREP-TPHA adalah spesifik, yaitu tes hemaglutinasi pasif yang sensitif untuk deteksi antibodi Treponema pallidum.

PRINSIP PEMERIKSAANOMEGA IMMUTREP-TPHA terdiri dari

antigen yang dilekati dengan eritrosit unggas, kontrol (yang tidak dilekati eritrosit unggas), pengencer dan serum kontrol. Sampel positif yang diencerkan dicampur dengan sensitized eritrosit. Reaksi antibodi antigen menyebabkan aglutinasi sel. Sel membentuk pola sel yang berkarakteristik di dasar lubang plate mikrotitrasi.

ISI REAGEN

ISI KIT 200 100 1000 Suspensi sel tes (tutup merah) 2 x 8,5 ml 8,5 ml 56 ml+32 mlSuspensi sel kontrol (tutup putih)

2 x 8,5 ml 8,5 ml 56 ml+32 ml

Pelarut buffer 2 x 19 ml 19 ml 4 x 50 mlSerum kontrol reaktif 1 ml 1 ml 11 mlSerum kontrol non reaktif 1 ml 1 ml 11 mlDroppers 2ml 2 ml 0

Dropper digunakan untuk mensuspensi sel tes dan sel kontrol. Dropper ini memindahkan 75 µl dan dropper ini ditempatkan di atas suspensi sebagai berikut:Dropper merah ---- sel tesDropper putih ---- sel kontrol

PENGUMPULAN SAMPEL

Digunakan sampel darah vena dan dibiarkan membeku dan jendalannya dipisahkan. Sampel darah disentrifus dan diambil serumnya. Sebaiknya digunakan serum yang segar

Catatan: jangan menggunakan serum yang hemolisa, terkontaminasi atau lipemik untuk pemeriksaan karena dapat mempengaruhi hasil.

Simpan pada suhu 2-8ºC maksimum disimpan dalam 48 jam.

Jika penyimpanan harus lama, maka disimpan pada suhu -20 ⁰C maksimal selama 6 minggu. Serum yang akan diperiksa harus dicampur terlebih dahulu.

Jangan sering membeku-cairkan serum karena dapat menyebabkan hasil palsu.

Petunjuk Penggunaan

Sampel dan reagen dibiarkan pada suhu ruangan dan pastikan bahwa sampel dan semua reagen lengkap tersedia sebelum digunakan. Sampel tidak boleh disediakan sebelum penanganan (sampel segar).

Screening Test (Metode Kualitatif) 1. Mengisi pengencer ke dalam plate mikrotiter sebagai berikut :

• 25 μl pada lubang pertama, ketiga, dan keempat

• 100 μl pada lubang kedua

2. Menambahkan 25 μl untuk masing-masing sampel ke dalam lingkaran pertama.

• Campur isi lubang pertama dan pindahkan isi lubang pertama sebanyak 25 μl ke lubang kedua.

• Campur isi lubang kedua dan pindahkan isi lubang kedua sebanyak 25 μl ke lubang ketiga.

• Campur isi lubang ketiga dan buang 25 μl.

• Pindahkan 25 μl isi lubang kedua ke lubang keempat.

• Campur isi lubang keempat dan buang isi lubang keempat sebanyak 25 μl.

Lanjutan…

3. Tambahkan 75 μl sel kontrol pada lubang ketiga dan 75 μl sel tes pada lubang keempat. Plate mikrotiter digoyang-goyangkan.

4. Tutup dan diamkan pada suhu kamar selama 45-60 menit (plate dapat dibiarkan semalaman)

5. Amati aglutinasi yang terjadi.

Metode KuantitatifJika ini dimaksudkan untuk pemeriksaan rutin metode kuantitatif

terhadap hasil positif, pada prosedur penyaring dimodifikasi dengan mengabaikan sel control dan menyiapkan hanya satu pengenceran. Sampel yang memberikan hasil negatif atau positif dan sel kontrol digunakan untuk prosedur kuantitatif di bawah ini1. Mengisi diulen ke dalam plate mikrotitrasi sebagai berikut :

• Untuk masing-masing sampel dan control, pindahkan 25 (1 tetes) ke dalam masing-masing well dalam satu kolom plate

• Dari plate penyaring asli, pindahkan 25 (1 tetes) dari baris 2 ke baris 1 plate kuantitatif. Campur dan buang 1 volume. Pindahkan volume kedua dari baris kedua plate pemeriksaan ke baris 2 kuantitatif plate. Siapkan pengenceran ganda dari baris 2 ke baris 8.

• Gunakan botol dropper, tambahkan 1 tetes (75 ) sel control ke baris 1 dan tambahkan 1 tetes (75 ) sel tetes ke baris 2 sampai 8. Campur dengangentle tapping

• Tutup dan diamkan selama 45-60 menit (atau semalam)

Interpretasi Hasil1. Metode Kualitatif

Aglutinasi sel membentuk lapisan rata pada dasar lubang. Tidak aglutinasi membentuk sebuah knop padat di tengah well. Aglutinasi lemah membentuk sebuah pola cincin. Aglutinasi dari sel, bukan kontrol sel mengindikasikan adanya antibodi spesifik terhadap Treponema palidum. Tidak adanya indikasi aglutinasi karena antibodi di bawah system deteksi. Jangan menggunakan pola kontrol sel sebagai indikasi pada hasil negative karen mereka memberi banyak sel knop padat.

Aglutinasi pada kontrol sel seperti halnya tes sel mengindikasikan adanya anti sel antibodi. Pada tes ini tidak valid dan harus diulang. Seharusnya tes yang tidak valid harus diulang setelah pertama kali melakukan penyerapan serum tes. Untuk mencapai ini, encerkan serum test dengan control sel dan biarkan pada suhu kamar 45-60 menit. Setelah sampel di centrifuge (1000 rpm/5 menit) encerkan supernatant diluent. Tes pengenceran ini dilakukan secara langsung, tanpa pengenceran lebih lanjut, menggunakan test dan suspensi sel control. Tes FTA-ABS sebagai konfirmasi juga direkomendasikan.