toxcocara.docx

4
8. Toxocara canis dan Toxocara cati www.ceriwis.com a. Klasifikasi Klasifikasi Toxocara canis dan Toxocara cati Phylum : Nemathelminthes Class : Nematoda Subclass : Secernemtea Ordo : Ascoridida Super famili : Ascoridciidea Genus : Toxocara Species : Toxocara canis /cati b. Epidemiologi Di Indonesia angka prevalensi tinggi terjadi pada anak-anak yang berusia antara 1-7 tahun, di Jakarta prevalensi pada anjing 38,3% dan pada kucing 26 %. Mereka lebih sering menghabiskan waktu bermainnya di rerumputan, duduk di pasir, yang merupakan tempat dimana cacing jenis ini berada. Pada remaja, biasanya terjadi pada mereka yang memiliki kegiatan yang aktif, misalnya, silat (berguling-guling di rerumputan, tanah, dsb), ataupun kegiatan yang berhubungan dengan tanah atau lapangan kotor. Sedangkan pada usia dewasa juga bisa terjadi pada mereka yang melakukan kegiatan kerja bakti membersihkan parit, halaman, pengangkut pasir, dsb. Tanah, lapangan, rumput yang terkontaminasi oleh cacing ini sangat mendukung cacing jenis ini untuk tinggal dan berkembang biak.

Transcript of toxcocara.docx

Page 1: toxcocara.docx

8. Toxocara canis dan Toxocara cati

www.ceriwis.com

a. Klasifikasi

Klasifikasi Toxocara canis dan Toxocara catiPhylum : Nemathelminthes Class : NematodaSubclass : SecernemteaOrdo : AscorididaSuper famili : AscoridciideaGenus : ToxocaraSpecies : Toxocara canis /catib. Epidemiologi

Di Indonesia angka prevalensi tinggi terjadi pada anak-anak yang berusia antara 1-7 tahun, di Jakarta prevalensi pada anjing 38,3% dan pada kucing 26 %. Mereka lebih sering menghabiskan waktu bermainnya di rerumputan, duduk di pasir, yang merupakan tempat dimana cacing jenis ini berada. Pada remaja, biasanya terjadi pada mereka yang memiliki kegiatan yang aktif, misalnya, silat (berguling-guling di rerumputan, tanah, dsb), ataupun kegiatan yang berhubungan dengan tanah atau lapangan kotor. Sedangkan pada usia dewasa juga bisa terjadi pada mereka yang melakukan kegiatan kerja bakti membersihkan parit, halaman, pengangkut pasir, dsb. Tanah, lapangan, rumput yang terkontaminasi oleh cacing ini sangat mendukung cacing jenis ini untuk tinggal dan berkembang biak.

(Pujiyanto, Sri, M.Si.2004.Khazanah Pengetahuan Biologi.Solo:PT. Tiga Serangkai Pustaka Mandiri.)

c. Morfologi

Toxocara canis jantan mempunyai ukuran panjang bervariasi antara 3,6 – 8,5 cm, sedangkan yang betina antara 5,7 10,0 cm, Toxocara cati jantan antara 2,5 – 7,8 cm, yang betina antara 2,5 – 14,0 cm.

Bentuknya menyerupai Ascaris lumbricoides muda. Pada Toxocara canis terdapat sayap servikal yang berbentuk seperti lanset, sedangkan pada Toxocara cati bentuk sayap lebih

Page 2: toxcocara.docx

lebar, sehingga kepalanya menyerupai kepala ular kobra. Bentuk ekor kedua spesies hampir sama; yang jantan ekornya berbentuk seperti tangan dengan jari yang sedang menunjuk (digitiform), sedangkan yang betina ekornya bulat meruncing. Telur menjadi infektif di tanah dalam waktu kurang lebih 3 minggu. Bentuk infektif ini dapat tertelan oleh anjing, kucing, bahkan manusia. (staff

d. Siklus hidup

www.parasitesinhumans.org

Siklus hidup Toxocara canis dan Toxocara cati pada anjing atau kucing serupa dengan siklus askariasis pada manusia..

Siklus hidup Toxocara cati

Sebagian besar cacing gelang mempunyai siklus hidup yang mirip. Kebanyakan telur cacing menetas dalam waktu dua minggu. Obat cacing membasmi cacing dengan cara merusak sistem syaraf cacing. Obat cacing tidak bisa membasmi telur cacing karena telur tidak mempunyai sistem syaraf. Oleh karena itu pemberian obat cacing harus diulang 2 minggu kemudianagar cacing yang berasal dari telur yang baru menetas dapat segera dibasmi dengan tuntas.

Cacing Toxocara canis, hidup di tanah, lumpur, pasir dan tempat-tempat kotor. Varian lain diantaranya: Toxocara cati, Toxocara vitulorum, Toxocara pteropodis, Toxocara malayasiensis dll. Cacing ini daur hidupnya terutama melalui anjing, kucing dan dilaporkan bisa melalui herbivora.

(Pujiyanto, Sri, M.Si.2004.Khazanah Pengetahuan Biologi.Solo:PT. Tiga Serangkai Pustaka Mandiri.)

e. Patologi

Pada manusia larva cacing tidak menjadi dewasa dan mengembara di alat-alat dalam, khususnnya di hati. Penyakit yang disebabkan larva yang mengembara ini disebut visceral larva migrans dengan gejala eosinofilia, demam dan hepatomegali. Visceral larva migrans dapat disebabkan oleh larva nematoda lain (staff

Page 3: toxcocara.docx

Infeksi kronis biasanya ringan terutama menyerang anak-anak, yang belakangan ini cenderung juga menyerang orang dewasa, disebabkan oleh migrasi larva dari Toxocara dalam organ atau jaringan tubuh. (Pujiyanto, Sri, M.Si.2004.Khazanah Pengetahuan Biologi.Solo:PT. Tiga Serangkai Pustaka Mandiri.)

f. Pencegahan dan Pengendalian

Pencegahan terhadap bahaya Toxocara canis dan Toxocara cati dapat dilakukan dengan mencuci tangan dengan sabun setelah memegang tanah atau sebelum makan. Selanjutnya dengan menghindari terjadinya kontaminasi tanah dan pekarangan tempat anak-anak bermain dari kotoran anjing dan kucing, terutama didaerah perkotaan dikompleks perumahan. Anjing dan kucing diberi obat cacing mulai dari usia tiga minggu, diulangi sebanyak tiga kali berturut-turut dengan interval 2 minggu dan diulang setiap 6 bulan sekali. Begitu juga binatang piaraan yang sedang menyusui anaknya diberikan obat cacing. Kotoran hewan baik yang diobati maupun yang tidak hendaknya dibuang dengan cara yang saniter. (Staff