TOR Pengaruh Promosi Terhadap Volume Penjualan Produk
Click here to load reader
-
Upload
iqbal-hakim -
Category
Documents
-
view
52 -
download
7
description
Transcript of TOR Pengaruh Promosi Terhadap Volume Penjualan Produk
KERANGKA ACUAN TUGAS AKHIRPROGRAM DIPLOMA III MANAJEMEN PERHOTELAN
IDENTITAS MAHASISWA
NAMA : IQBAL HAKIM FATHUROZAQ
NPM : 2012 - 33 - 086 TAHUN AKADEMIK :2014/2015
JUDUL YANG DIAJUKAN
KEPUASAN KONSUMEN DI MAJA HOUSE BANDUNG
B. LATAR BELAKANG
Semakin ketatnya persaingan dalam dunia bisnis saat ini membuat perusahaan
khususnya usaha restoran saling bersaing dalam menawarkan keunggulan produknya
masing-masing. Sementara itu konsumen semakin selektif dalam memilih suatu
barang atau jasa yang mereka butuhkan. Oleh karena itu perusahaan harus dapat
memenuhi kebutuhan konsumen dan produknya mampu bersaing dengan para
pesaingnya dengan cara menerapkan strategi pemasaran yang efektif dan efisien.
Suatu perusahaan dikatakan berhasil menjalankan fungsinya apabila mampu menjual
produknya pada konsumen dan memperoleh profit semaksimal mungkin.
Kepuasan pelanggan telah menjadi konsep sentral dalam wacana bisnis dan
manajemen pelanggan pada umumnya mengharapkan produk berupa barang atau
jasa yang dia konsumsi dapat diterima dan dinikmatinya dengan pelayanan yang baik
atau memuaskan. Pelayanan yang baik akan memberikan kepuasan kepada
pelanggannya. Kepuasan dapat membentuk persepsi dan hal ini dapat memposisikan
produk perusahaan di mata pelanggannya. Hal tersebut penting sebagai acuan dalam
pembenahan kualitas pelayanan, sehingga pelayanan yang diberikan bisa
memberikan kepuasan pada tingkat yang optimal khusunya di Maja House Bandung.
C. GRAND TEORI
Dari beragam definisi kepuasan konsumen yang telah diteliti dan didefinisikan
oleh para ahli, menurut Philip Kotler (1997:36) bahwa Kepuasan Konsumen adalah
perasaan senang atau kecewa seseorang yang berasal dari perbandingan antara
kesannya terhadap kinerja (hasil) suatu produk dengan harapannya. Pelanggan
merasa puas apabila harapan mereka terpenuhi, dan merasa amat gembira apabila
harapan mereka terlampaui. Pelanggan yang puas cenderung tetap loyal lebih lama,
membeli produk lebih banyak, kurang peka terhadap perubahan harga dan
pembicaraanya menguntungkan perusahaan.
Menurut Sugiarto (2004), terdapat empat indikator yang menjadi unsur
penilaian konsumen terhadap pelaksanaan restoran untuk mewujudkan kepuasan
konsumen, yaitu:
1. Ketanggapan/keresponsifan
Ketanggapan merupakan ukuran seberapa besar perhatian
karwayan resotran dalam membantu pelanggan dengan cepat
seperti kerapian dan kebersihan meja, keluhan dan penyampaian
informasi.
2. Ciri
Ciri adalah sifat yang menunjang fungsi dasar suatu produk dan
merupakan sifat khas dari merek tertentu seperti cita rasa,
ukuran dan porsi.
3. Keandalan Pelayanan
Unsur keandalan pelayanan digunakan untuk mengukur
seberapa baik penyampaian produk kepada pelanggan meliputi
kecepatan pelayanan, perhatian, sikap, dan keramahan
pelayanan selama pemesananan dan pengaturan sistem
pembelian dan pembayaran.
4. Wujud dan Penampilan
Unsur wujud diartikan sebagai penampilan restoran berupa
fasilitas dan interior
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan konsumen menurut
Lupyoadi (2001) adalah:
1. Kualitas produk, yaitu pelanggan akan merasa puas bila hasil
mereka menunjukan bahwa produk yang mereka gunakan
berkualitas.
2. Kualitas pelayanan atau jasa, yaitu pelanggan akan merasa puas
bila mereka mendapatkan pelayanan yang baik atau sesuai
dengan yang diharapkan.
3. Emosi, yaitu pelanggan akan merasa bangga dan mendapatkan
keyakinan bahwa orang lain akan kagum terhadap dia bila
menggunakan produk dengan merek tertentu yang cenderung
mempunyai tingkat kepuasan yang lebih tinggi. Kepuasan yang
diperoleh bukan karena kualitas dari produk tetapi sosial atau
self esteem yang membuat pelanggan merasa puas terhadap
merek tertentu.
4. Harga, yaitu produk yang mempunyai kualitas yang sama tetapi
menetapkan harga yang relatif murah akan memberikan nilai
yang lebih tinggi kepada pelanggan
5. Biaya, yaitu pelanggan yang tidak perlu mengeluarkan biaya
tambahan atau tidak perlu membuang waktu untuk
mendapatkan suatu produk atau jasa cenderung puas terhadap
produk atau jasa tersebut.
Selain uraian faktor-faktor dan indikator untuk mencapai tingkat kepuasaan
konsumen, adapun metode untuk mengukur kepuasan para konsumen menurut
Tjiptono (2006:148) mengemukakan ada empat metode yang dapat digunakan
perusahaan untuk mengukur dan memantau kepuasan pelanggan (juga pelanggan
perusahaan pesaing). Empat teknik untuk mengukur kepuasan pelanggan yaitu :
1. Sistem Keluhan dan Saran
Setiap perusahaan yang berorientasi pada pelanggan (cutomer
oriented) perlu memberikan kesempatan seluas-luasnya bagi
para pelanggannya untuk menyampaikan saran, pendapat, dan
keluhan mereka. Media yang dapat digunakan meliputi kotak
saran yang diletakkan ditempat strategis, menyediakan kartu
komentar (guest comment), menyediakan saluran telepon
khusus dan lain-lain. Informasi yang diperoleh melalui ini dapat
memberikan ide-ide baru dan masukan yang berharga kepada
perusahaan. Sehingga memungkinkan untuk memberikan
respon secara tepat dan yang tanggap setiap masalah yang
timbul
2. Survey Kepuasan Pelanggan
Umumnya banyak penelitian mengenai kepuasan konsumen
dilakukan dengan menggunakan metode survey, baik melalui
pos, telepon maupun wawancara balik secara langsung dari
konsumen. Pengukuran kepuasan pelanggan melalui metode ini
dapat dilakukan berbagai cara diantaranya
a. Directly Reported Satisfaction
Pengukuran dilakukan secara langsung melalui
pertanyaan seperti ungkapan.
b. Derived Dissatisfaction
Pertanyaan yang diajukan yakni besarnya harapan
pelanggan terhadap atribut tertentu dan besarnya
kinerja yang mereka rasakan.
c. Problem Analysis
Konsumen yang dijadikan responden diminta untuk
mengungkapkan dua hal pokok, pertama, masalah yang
mereka hadapi berkaitan dengan penwaran dari
perusahaan, kedua, saran-saran untuk melakukan
analisis.
d. Importance – Performance Analysis
Dalam teknik ini responden diminta untuk merangking
berbagai elemen dari penawaran berdasarkan derajat
pentingnya setiap elemen. Selain itu responden yang
diminta untuk merangking seberapa baik kinerja
perusahaan dalam masing-masing elemen tersebut
3. Ghost shopping
Metode ini dilaksanakan dengan mempekerjakan beberapa
orang (ghost sopper) untuk berperan dan bersikap seperti
pelanggan atau pembeli yang potensial dari produk perusahaan
pesaing.
4. Lost Customer Analysis
Perusahaan berusaha menghubungi para pelangganya yang
telah berhenti membeli atau beralih pemasok. Yang diharapkan
adalah akan diperolehnya informasi penyebab terjadinya hal
tersebut. Informasi ini sangat bermanfaat bagi perusahaan
untuk mengambil kebijakan selanjutnya dalam rangka
meningkatkan kepuasan dan loyalitas pelanggan.
Maka pada dasarnya kepuasan konsumen mencakup perbedaan antara
tingkat kepentingan dan kinerja atau hasil yang dirasakan. Dan hakikatnya kepuasan
konsumen merupakan evaluasi purna beli dimana alternatif yang dipilih sekurang-
kurangnya dapat memberikan hasil (outcome) sama atau melampaui harapan
konsumen, sedangkan ketidakpuasan dapat terjadi apabila hasil yang diperoleh tidak
memenuhi harapan yang diinginkan konsumen. Jadi tingkat kepuasan merupakan
fungsi dari perbedaan antara kinerja yang dirasakan oleh harapan, jika kinerja yang
dirasakan di bawah harapan makan konsumen merasa tidak puas, sedangkan jika
kinerja yang dirasakan sesuai dengan harapan maka konsumen merasa puas. Dan
jika kinerja dirasakan melampaui harapan maka konsumen akan merasa sangat puas.
D. RUMUSAN MASALAH
Belum optimalnya pelaksanaan restoran untuk meningkatkan kepuasan konsumen
dengan produk yang ditawarkan. Restoran menawarkan sejumlah penawaran khusus
kepada para konsumen tetapi tidak berdampak pada tingkat kepuasan yang
diharapkan.
E. IDENTIFIKASI MASALAH
1. Bagaimana sistem keluhan dan saran tamu di Maja House Bandung ?
2. Bagaimana tingkat kepuasan konsumen di Maja House Bandung ?
3. Bagaimana kegiatan lost customer analysis yang dilakukan di Maja House
Bandung ?
F. MAKSUD DAN TUJUAN PENELITIAN
1.Maksud Penelitian Untuk mengetahui tingkat kepuasan konsumen di Maja House Bandung.
2. Tujuan Penulisana. Tujuan Formal :
Untuk memenuhi salah satu persyaratan akademis dalam menyelesaikan pendidikan Program Diploma III Perhotelan di Akademi Pariwisata NHI Bandung.
b. Tujuan Operasional :
1)Untuk mengetahui sistem keluhan dan saran tamu di Maja House Bandung.
2)Untuk mengetahui tingkat kepuasan konsumen di Maja House Bandung.3)Untuk mengetahui kegiatan lost customer analysis yang dilakukan di Maja
House Bandung.
G. MANFAAT HASIL PENELITIAN
1. Manfaat hasil penelitian bagi penulis :
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan ilmu pengetahuan yang
penulis dapatkan selama kuliah menurut ilmu di Akademi Pariwisata NHI
Bandung yang bersangkutan dengan ilmu Pemasaran Hotel & Restoran.
2. Manfaat hasil penelitian bagi Maja House Bandung :
Penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan dalam meningkatkan
kepuasan konsumen terhadap produk/jasa yang ditawarkan Maja House
Bandung.
3. Manfaat hasil penelitian bagi Akademi Pariwisata NHI Bandung :
Penelitian ini dapat digunakan sebagai tambahan pada daftar pustaka,
khususnya analisa masalah mengenai Restaurant Marketing di Maja House
Bandung.
4. Manfaat hasil penelitian bagi pembaca atau pihak lain :
a. Penelitian ini memberikan informasi mengenai tingkat kepuasan konsumen
hotel/restoran.
b. Hasil penelitian dapat digunakan sebagai sumbangan pemikiran bagi
peneliti lainnya untuk menganalisa masalah yang sama dengan metode
yang lain baik dari segi jangka waktu, dari data yang digunakan maupun
dari segi analisisnya.
H. METODE DAN TEKNIK PENELITIAN
1. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan yaitu penelitian sumber data. Jenis data
yang akan dipakai yaitu Data Kuantitatif dan Data Kualitatif.
Data Kuantitatif, yaitu data yang dapat dihitung berupa angka-angka
seperti biaya promosi penjualan, biaya promosi periklanan dan volume
penjualan paket wisata.
Data Kualitatif, yaitu data yang tidak dapat dihitung dengan angka seperti
gambaran umum restoran, sejarah berdirinya restoran dan struktur organisasi
restoran.
2. Sumber Data
Data Primer, yaitu data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh peneliti
secara langsung baik lisan maupun tertulis dari Maja House diantaranya biaya
promosi penjualan, biaya promosi periklanan, volume penjualan produk
makanan dan minuman, sejarah berdirinya restoran dan struktur organisasi
restoran.
Data Sekunder, yaitu data yang dperoleh dari literatur-literatur yang ada
hubungannya dengan penelitian seperti data yang diperoleh dari Badan Pusat
Statistik, buku-buku literatur dan internet.
3. Teknik Penelitian
a. Wawancara
Wawancara, yaitu dengan mengadakan wawacara langsung kepada
pimpinan maupun staf pengelola Maja House Bandung khususnya pimpinan
maupun staf marketing yang berhubungan dengan masalah yang diteliti
dengan menggunakan pedoman wawancara.
b. Observasi
Observasi, yaitu pengumpulan data dengan cara melakukan
pengamatan langsung ke lokasi penelitian yang dilakukan untuk
memperoleh gambaran yang jelas tentang masalah yang diteliti. Observasi
awal dilakukan dengan mengunjungi lokasi penelitian dengan mengetahui
kondisi Maja House. Berdasarkan observasi yang dilakukan maka fenomena
yang dilakukan di lapangan terdapat hubungan antara promosi dengan
penjualan produk makanan dan minuman kepada konsumen di Maja House
Bandung
c. Studi kepustakaan
Dilakukan dengan maksud untuk memperoleh data sekunder melalui
literatur khususnya mengenai pemasaran pariwisata dan yang ada
hubungannya dengan penelitian yang dilakukan.
I. DAFTAR ISI / SISTEMATIKA PENELITIAN
HALAMAN JUDULPENGESAHAN KELULUSAN
PERSETUJUAN PEMBIMBINGSURAT PERNYATAANLEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAHKATA PENGANTARABSTRAKDAFTAR ISIDAFTAR TABELDAFTAR GAMBARDAFTAR LAMPIRAN
BAB I PENDAHULUAN1.1. Latar Belakang Penulisan1.2. Rumusan Masalah1.3. Pembatasan Masalah1.4. Identifikasi Masalah1.5. Maksud dan Tujuan Penelitian1.6. Manfaat Hasil Penelitian1.7. Lokasi dan Waktu Penelitian1.8. Metode Penelitian dan Teknik Pengumpulan Data1.9. Sistematika Penulisan
BAB II TINJAUAN UMUM OBJEK DAN DATA2.1. Tinjauan Umum
2.1.1 Sejarah Maja House Bandung2.1.2 Lokasi Maja House Bandung2.1.3 Fasilitas Maja House Bandung
2.2. Tinjauan Variabel Penelitian2.2.1 Tinjauan mengenai sistem keluhan dan saran tamu di Maja House
Bandung2.2.2 Tinjauan mengenai tingkat kepuasan konsumen di Maja House Bandung 2.2.3 Tinjauan mengenai kegiatan lost customer analysis yang dilakukan di
Maja House Bandung
BAB III ANALISA PERMASALAHAN3.1 Analisa mengenai sistem keluhan dan saran tamu di Maja House Bandung3.2 Analisa mengenai tingkat kepuasan konsumen di Maja House Bandung3.3 Analisa mengenai kegiatan lost customer analysis yang dilakukan di Maja
House Bandung
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN4.1 Kesimpulan4.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN DAFTAR RIWAYAT HIDUP SURAT KETERANGAN PENELITIAN
J. DAFTAR PUSTAKA
Kotler, Philip. 1997. Marketing Management “Analysis, Planning, Implementation and Control” (9th ed.). New Jersey: Prentice Hall International, Inc.
Lupiyoadi, Rambat dan Hamdani, A. 2001. Manajemen Pemasaran Jasa. Jakarta: Salemba Empat
Sugiarto, Endar. 2002. Psikologi Pelayanan dalam Industri Jasa. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama
Tjiptono, Fandy. 2001. Strategi Pemasaran, Edisi Pertama, Yogyakarta: Andi Ofset
K. PENGAJUAN PEMBIMBING
1. Pembimbing Materi :
2. Pembimbing Teknis :
Bandung, 29 September 2015
Diajukan oleh
Iqbal Hakim Fathurozaq
Disetujui oleh Ketua Jurusan Perhotelan
Ridwan Iskandar
Pengesahan Pembimbing
1. Pembimbing Materi :
…………………………………………………………………………………………………..2. Pembimbing Teknis :
………………………………………………………………………………………………….
Bandung, ………………………………PUDIR I
YAYAN SUGIARTO.,SE.MM