Topologi Jaringan Bus

4

Click here to load reader

Transcript of Topologi Jaringan Bus

Page 1: Topologi Jaringan Bus

Topologi Jaringan Bus

Pada kesempatan kali ini Masbro mau memberikan informasi mengenai Topologi

Jaringan Bus. Topologi jaringan bus merupakan beberapa simpul/node dihubungkan dengan jalur

data (bus). Topologi Bus menyediakan 1 saluran untuk komunikasi semua perangkat sehinga

setiap perangkat harus bergantian menggunakan seluran tersebut. Oleh karena itu, hanya ada 2

perangkat yang saling berkomunikasi dalam suatu saat. Masing-masing node dapat melakukan

tugas-tugas dan operasi yang berbeda namun semua mempunyai hierarki yang sama. Untuk

mengefisiensikan penggunaan jaringan, digunakan metode CSMA/CD (Carrier Sense Multiple

Access / Collision Detected) yang dapat mengurangi terjadinya masa tenggang (saluran kosong)

dengan mendeteksi tabrakan informasi.

Topologi bus ini merupakan topologi yang banyak digunakan di awal penggunaan

jaringan komputer karena topologi yang paling sederhana dibandingkan dengan topologi lainnya.

Jika komputer dihubungkan antara satu dengan lainnya dengan membentuk seperti barisan

melalui satu single kabel maka sudah bisa disebut menggunakan topologi bus.

Dalam topologi ini dalam satu saat, hanya satu komputer yang dapat mengirimkan data

yang berupa sinyal elektronik ke semua komputer dalam jaringan tersebut dan hanya akan

diterima oleh komputer yang dituju. Karena hanya satu komputer saja yang dapat mengirimkan

data dalam satu saat maka jumlah komputer sangat berpengaruh dalam unjuk kerja karena

semakin banyak jumlah komputer, semakin banyak komputer akan menunggu giliran untuk bisa

mengirim data dan efeknya unjuk kerja jaringan akan menjadi lambat. Sinyal yang dikirimkan

oleh satu komputer akan dikirim ke seluruh jaringan dari ujung satu sampai ujung lainnya.

Jika sinyal diperbolehkan untuk terus menerus tanpa bisa di interrupt atau dihentikan

dalam arti jika sinyal sudah sampai di ujung maka dia akan berbalik arah, hal ini akan mencegah

komputer lain untuk bisa mengirim data, karena untuk bisa mengirim data jaringan bus mesti

bebas dari sinyal-sinyal. Untuk mencegah sinyal bisa terus menerus aktif (bouncing) diperlukana

adanya terminator, di mana ujung dari kabel yang menghubungkan komputer-komputer tersebut

Page 2: Topologi Jaringan Bus

harus di-terminate untuk menghentikan sinyal dari bouncing (berbalik) dan menyerap (absorb)

sinyal bebas sehingga membersihkan kabel tersebut dari sinyal-sinyal bebas dan komputer lain

bisa mengirim data.

Topologi bus terdiri daripada beberapa komputer yang disambungkan kepada satu kabel

utama dengan menggunakan terminator. Kabel yang digunakan adalah kabel sepaksi, (coaxial

kabel 50 ohm) dan penyambung RG58. Jarak maksimum kabel adalah 185 meter.

Karakteristik Topologi Bus

Node – node dihubungkan secara serial sepanjang kabel, dan pada kedua ujung kabel ditutup

dengan terminator.

Sangat sederhana dalam instalasi, karena hanya menghubungkan antar simpul saja.

Juga sangat ekonomis dalam biaya (hanya dibutuhkan kabel dan connector yang harganya

tidak terlalu mahal / murah).

Paket-paket data saling bersimpangan pada suatu kabel sehingga jika node yang dihubungkan

semakin banyak, kinerja jaringan akan semakin turun sebab sering terjadi collision.

Tidak diperlukan hub, yang banyak diperlukan adalah Tconnector pada setiap ethernet card.

Problem yang sering terjadi adalah jika salah satu node rusak, maka jaringan keseluruhan

dapat down, sehingga seluruh node tidak bisa berkomunikasi dalam jaringan tersebut.

Node – node dihubungkan secara serial sepanjang kabel, dan pada kedua ujung kabel ditutup

dengan terminator.

Pada topologi Bus digunakan sebuah kabel tunggal atau kabel pusat di mana seluruh

workstation dan server dihubungkan.

Keuntungan dan Kerugian Topologi Jaringan Bus :

1. Keuntungan

Hemat kabel

Layout kabel sederhana

Pengembangan jaringan atau penambahan workstation baru dapat dilakukan dengan

mudah tanpa mengganggu workstation lain

2. Kerugian

Deteksi dan isolasi kesalahan sangat kecil

Kepadatan lalu lintas pada jalur utama

Kelemahan dari topologi ini adalah bila terdapat gangguan di sepanjang kabel pusat maka

keseluruhan jaringan akan mengalami gangguan

Diperlukan repeater untuk jarak jauh

Jenis Kabel Yang Digunakan Pada Topologi Jaringan Bus :

Page 3: Topologi Jaringan Bus

Kabel Coaxial / Koaksial

Jenis kabel yang digunakan adalah coaxial (jenis yang paling murah). Coaxial Cable

Adalah suatu jenis kabel yang menggunakan dua buah konduktor. Pusatnya berupa inti kawat

padat yang dilingkupi oleh sekat yang kemudian dililiti lagi oleh kawat berselaput konduktor.

Jenis kabel ini biasa digunakan untuk jaringan dengan bandwith yang tinggi. Kabel coaxial

mempunyai pengalir tembaga di tengah (centre core). Lapisan plastik (dielectric insulator)

yang mengelilingi tembaga berfungsi sebagai penebat di antara tembaga dan “metal

shielded“. Lapisan metal berfungsi untuk menghalang sembarang gangguan luar dari lampu

kalimantang, motors, and perlatan elektonik lain. Lapisan paling luar adalah lapisan plastik

yang disebut Jacket plastic. Lapisan ini berfungsi seperti jaket yaitu sebagai pelindung bagian

terluar.

Kabel coaxial biasa digunakan dalam jaringan LAN terutama Topologi Bus yang

banyak menggunakan kabel coaxial.

Kesulitan utama dari penggunaan kabel coaxial adalah sulit untuk mengukur apakah

kabel coaxial yang dipergunakan benar-benar matching atau tidak. Karena kalau tidak benar-

benar diukur secara benar akan merusak NIC (Network Interface Card) yang dipergunakan

dan kinerja jaringan menjadi terhambat, tidak mencapai kemampuan maksimalnya.

Penggunaan kabel coaxial pada LAN memiliki beberapa keuntungan. Penguatannya

dari repeater tidak sebesar kabel STP atau UTP. Kabel coaxial lebih murah dari kabel fiber

optic dan teknologinya juga tidak asing lagi. Kabel coaxial sudah digunakan selama puluhan

tahun untuk berbagai jenis komunikasi data. Ketika bekerja dengan kabel, adalah penting

untuk mempertimbangkan ukurannya.