TOPIK DAN TINDAK TUTUR DALAM LIRIK LAGU KARYA … · TOPIK DAN TINDAK TUTUR DALAM LIRIK LAGU KARYA...

125
TOPIK DAN TINDAK TUTUR DALAM LIRIK LAGU KARYA MARJINAL DALAM ALBUM TERMARJINALKAN TAHUN 2003 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sastra (S.S.) Program Studi Sastra Indonesia Oleh: Agustinus Kristanto Ari Prayogi NIM: 134114014 Fakultas Sastra Universitas Sanata Dharma Yogyakarta 2019 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Transcript of TOPIK DAN TINDAK TUTUR DALAM LIRIK LAGU KARYA … · TOPIK DAN TINDAK TUTUR DALAM LIRIK LAGU KARYA...

Page 1: TOPIK DAN TINDAK TUTUR DALAM LIRIK LAGU KARYA … · TOPIK DAN TINDAK TUTUR DALAM LIRIK LAGU KARYA MARJINAL DALAM ALBUM TERMARJINALKAN TAHUN 2003 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah

TOPIK DAN TINDAK TUTUR DALAM LIRIK LAGU KARYA

MARJINAL DALAM ALBUM TERMARJINALKAN TAHUN 2003

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Sastra (S.S.)

Program Studi Sastra Indonesia

Oleh:

Agustinus Kristanto Ari Prayogi

NIM: 134114014

Fakultas Sastra

Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta

2019

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: TOPIK DAN TINDAK TUTUR DALAM LIRIK LAGU KARYA … · TOPIK DAN TINDAK TUTUR DALAM LIRIK LAGU KARYA MARJINAL DALAM ALBUM TERMARJINALKAN TAHUN 2003 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah

i

TOPIK DAN TINDAK TUTUR DALAM LIRIK LAGU KARYA

MARJINAL DALAM ALBUM TERMARJINALKAN TAHUN 2003

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Sastra (S.S.)

Program Studi Sastra Indonesia

Oleh:

Agustinus Kristanto Ari Prayogi

NIM: 134114014

Fakultas Sastra

Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta

2019

Skripsi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: TOPIK DAN TINDAK TUTUR DALAM LIRIK LAGU KARYA … · TOPIK DAN TINDAK TUTUR DALAM LIRIK LAGU KARYA MARJINAL DALAM ALBUM TERMARJINALKAN TAHUN 2003 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: TOPIK DAN TINDAK TUTUR DALAM LIRIK LAGU KARYA … · TOPIK DAN TINDAK TUTUR DALAM LIRIK LAGU KARYA MARJINAL DALAM ALBUM TERMARJINALKAN TAHUN 2003 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: TOPIK DAN TINDAK TUTUR DALAM LIRIK LAGU KARYA … · TOPIK DAN TINDAK TUTUR DALAM LIRIK LAGU KARYA MARJINAL DALAM ALBUM TERMARJINALKAN TAHUN 2003 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: TOPIK DAN TINDAK TUTUR DALAM LIRIK LAGU KARYA … · TOPIK DAN TINDAK TUTUR DALAM LIRIK LAGU KARYA MARJINAL DALAM ALBUM TERMARJINALKAN TAHUN 2003 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: TOPIK DAN TINDAK TUTUR DALAM LIRIK LAGU KARYA … · TOPIK DAN TINDAK TUTUR DALAM LIRIK LAGU KARYA MARJINAL DALAM ALBUM TERMARJINALKAN TAHUN 2003 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah

vi

PERSEMBAHAN

Penelitian ini saya persembahkan kepada

keluarga,

rekan-rekan,

setiap orang yang saya panggil dengan sebutan „Nona‟,

dan orang-orang yang saya sapa dengan tidak hormat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: TOPIK DAN TINDAK TUTUR DALAM LIRIK LAGU KARYA … · TOPIK DAN TINDAK TUTUR DALAM LIRIK LAGU KARYA MARJINAL DALAM ALBUM TERMARJINALKAN TAHUN 2003 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah

vii

MOTO

اقرأ ...

Bacalah …

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: TOPIK DAN TINDAK TUTUR DALAM LIRIK LAGU KARYA … · TOPIK DAN TINDAK TUTUR DALAM LIRIK LAGU KARYA MARJINAL DALAM ALBUM TERMARJINALKAN TAHUN 2003 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah

viii

KATA PENGANTAR

Penulis mengucap syukur karena telah menyelesaikan studi S-1 dan tugas

akhirnya. Atas semua bantuannya, penulis mengucapkan terima kasih kepada

berbagai pihak. Pertama, keluarga yang telah mendukung studi dan terselesaikannya

tugas akhir ini. Tanpa mereka, penulis tidak akan sampai ke posisi ini.

Kedua, dosen pembimbing, Prof. Dr. I. Praptomo Baryadi, M.Hum. yang telah

bersedia membimbing penulis. Beliau juga memotivasi penulis menyelesaikan tugas

akhir ini.

Ketiga, dosen pembimbing akademik, Dr. Yoseph Yapi Taum, M.Hum. yang

senantiasa membimbing mahasiswa Sasindo 2013. Beliau juga selalu memotivasi

setiap ada kesempatan.

Keempat, para dosen Program Studi Sastra Indonesia, Drs. B. Rahmanto,

M.Hum., (Alm.) Dr. P. Ari Subagyo, M.Hum., (Alm.) Drs. Hery Antono, M.Hum.,

S.E. Peni Adji, S.S., M.Hum., Drs. FX. Santosa, M.S., Sony Christian Sudarsono,

S.S., M.A., Maria Magdalena Sinta Wardani, S.S., M.A., serta dosen-dosen

pengampu mata kuliah lain yang tidak mampu penulis sebutkan; yang telah

membimbing dan memberi pengetahuan penulis selama belajar di Program Studi

Sastra Indonesia.

Kelima, segenap staf sekretariat Fakultas Sastra dan staf BAA yang telah

membantu kelancaran studi. Keenam, segenap staf Perpustakaan Universitas Sanata

Dharma yang telah membantu menyediakan buku-buku referensi. Ketujuh, rekan-

rekan Sastradimrican dan Linguistics Brotherhood, yang telah memberi inspirasi bagi

penulis.

Akhirnya, dengan penuh kesadaran, penulis menyadari segala kekurangan

yang ada dalam skripsi ini. Segala bentuk kesalahan dan kekurangan yang ada dalam

skripsi ini merupakan tanggung jawab penulis. Untuk itu, demi perbaikan tugas akhir

ini, kritik dan saran yang membangun akan penulis terima dengan senang hati.

Penulis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: TOPIK DAN TINDAK TUTUR DALAM LIRIK LAGU KARYA … · TOPIK DAN TINDAK TUTUR DALAM LIRIK LAGU KARYA MARJINAL DALAM ALBUM TERMARJINALKAN TAHUN 2003 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah

ix

ABSTRAK

Prayogi, Agustinus Kristanto Ari. 2019. “Topik dan Tindak Tutur dalam Lirik

Lagu Karya Marjinal dalam Album Termarjinalkan Tahun 2003”. Skripsi.

Yogyakarta: Program Studi Sastra Indonesia, Fakultas Sastra, Universitas

Sanata Dharma.

Objek penelitian ini adalah topik dan tindak tutur dalam lirik lagu karya

Marjinal dalam album Termarjinalkan tahun 2003. Penelitian ini bertujuan untuk

menguraikan (i) topik dan (ii) apa saja tindak tutur yang terdapat dalam lirik lagu

karya Marjinal dalam album Termarjinalkan tahun 2003.

Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori pragmatik mengenai

tindak tutur. Pengumpulan data dilakukan dengan metode simak dan catat. Metode

simak dilakukan dengan menyimak lirik lagu. Selanjutnya, peneliti mengklasifikasi

data berupa topik dan tindak tuturnya. Analisis data dilakukan dengan metode padan

referensial dan metode padan pragmatis. Metode padan referensial digunakan untuk

mendeskripsikan topik dalam lirik lagu. Metode padan pragmatis digunakan untuk

menentukan tindak tutur yang terdapat pada lirik lagu.

Penelitian ini menghasilkan temuan topik dalam lirik lagu karya Marjinal, yaitu

(i) hukum, (ii) pendidikan, (iii) kekerasan, (iv) cinta, dan (v) stigma. Selain itu,

penelitian ini menghasilkan temuan berbagai interseksi tindak tutur dalam lirik lagu

karya Marjinal. Terdapat 66 tindak tutur langsung literal, 20 tindak tutur tidak

langsung literal, 15 tindak tutur langsung tidak literal, dan 17 tindak tutur tidak

langsung tidak literal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: TOPIK DAN TINDAK TUTUR DALAM LIRIK LAGU KARYA … · TOPIK DAN TINDAK TUTUR DALAM LIRIK LAGU KARYA MARJINAL DALAM ALBUM TERMARJINALKAN TAHUN 2003 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah

x

ABSTRACT

Prayogi, Agustinus Kristanto Ari. 2019. “Topics and Speech Act on Marjinal’s

Songs in Termarjinalkan on 2003”. Thesis. Yogyakarta: Department of

Indonesian Literature Studies, Faculty of Letters, Sanata Dharma

University.

This research‟s object is what topics and what speech act on Marjinal‟s songs in

Termarjinalkan on 2003. This research is proposed to explain (i) what topics and (ii)

what speech act that used by Marjinal in their songs on Termarjinalkan.

Pragmatic theory about speech act is used on this research. This research‟s

datas is gathered by observe attentively method and taking a note technique. Observe

attentively method is done by observing songs‟ lyrics. Then, the datas are classified

by their topics and speech act. Data analysis is done by referential match method and

pragmatic match method. Referential match method is used to describe the topics by

Marjinal on their songs. Pragmatic match method is used to decide what kind of

speech act they use.

This research‟s result is the identified topics on Marjinal‟s songs, they are (i)

law, (ii) education, (iii) violence, (iv) love, and (v) stigma. This research also found

some intersections speech act on their songs. There are 66 direct literal speech acts,

20 indirect literal speech acts, 15 direct nonliteral speech acts, and 17 indirect

nonliteral speech acts.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: TOPIK DAN TINDAK TUTUR DALAM LIRIK LAGU KARYA … · TOPIK DAN TINDAK TUTUR DALAM LIRIK LAGU KARYA MARJINAL DALAM ALBUM TERMARJINALKAN TAHUN 2003 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: TOPIK DAN TINDAK TUTUR DALAM LIRIK LAGU KARYA … · TOPIK DAN TINDAK TUTUR DALAM LIRIK LAGU KARYA MARJINAL DALAM ALBUM TERMARJINALKAN TAHUN 2003 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah

xii

1.6.2 Pragmatik ........................................................................................................ 6

1.6.3 Tindak Tutur ................................................................................................... 6

1.6.3.1 Tindak Lokusi ....................................................................................................... 7

1.6.3.2 Tindak Ilokusi ....................................................................................................... 7

1.6.3.3 Tindak Perlokusi ................................................................................................... 7

1.6.4 Jenis-Jenis Tindak Tutur ................................................................................. 8

1.6.4.1 Tindak Tutur Berdasarkan Modus ..................................................................... 8

1.6.4.1.1 Tindak Tutur Langsung ....................................................................................... 8

1.6.4.1.2 Tindak Tutur Tidak Langsung ............................................................................ 8

1.6.4.2 Tindak Tutur Berdasarkan Makna ..................................................................... 9

1.6.4.2.1 Tindak Tutur Literal ............................................................................................. 9

1.6.4.2.2 Tindak Tutur Tidak Literal ................................................................................. 9

1.6.5 Interseksi Berbagai Jenis Tindak Tutur ........................................................ 10

1.6.5.1 Tindak Tutur Langsung Literal ........................................................................ 10

1.6.5.2 Tindak Tutur Tidak Langsung Literal ............................................................. 10

1.6.5.3 Tindak Tutur Langsung Tidak Literal .............................................................. 10

1.6.5.4 Tindak Tutur Tidak Langsung Tidak Literal .................................................. 11

1.6.6 Aspek Tutur .................................................................................................. 11

1.7 Metode dan Teknik Penelitian ...................................................................... 12

1.7.1 Metode Pengumpulan Data ........................................................................... 12

1.7.2 Metode Analisis Data .................................................................................... 12

1.7.3 Metode Penyajian Hasil Analisis Data ......................................................... 13

1.8 Sumber Data.................................................................................................. 13

1.9 Sistematika Penyajian …………………………………………………………...13

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: TOPIK DAN TINDAK TUTUR DALAM LIRIK LAGU KARYA … · TOPIK DAN TINDAK TUTUR DALAM LIRIK LAGU KARYA MARJINAL DALAM ALBUM TERMARJINALKAN TAHUN 2003 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah

xiii

BAB II TOPIK DALAM LIRIK LAGU KARYA MARJINAL DALAM

ALBUM TERMARJINALKAN TAHUN 2003………………………………...….14

2.1 Pengantar………………………………………………………………….14

2.2 Hukum ………………...…………………...……………………………..13

2.3 Pendidikan …...………………………………...………………………....20

2.4 Kekerasan ……...…………………………………...…………………….22

2.5 Cinta …………...……………………………………...………………….36

2.6 Stigma …………...…………………………...………………..…………39

BAB III TINDAK TUTUR DALAM LIRIK LAGU KARYA MARJINAL

DALAM ALBUM TERMARJINALKAN TAHUN 2003 .........……….….……..43

3.1 Pengantar ..…………………………………………………………………43

3.2 Hukum........................................................................................................... 43

3.2.1 Tindak Tutur dalam Lirik Lagu yang Bertopik Ketidakadilan Pelaksanaan

Hukum …………………………………………………….......................45

3.2.1.1 Tindak Tutur Langsung Literal dalam Lirik Lagu yang Bertopik

Ketidakadilan Pelaksanaan Hukum ………………………………….…...45

3.2.1.2 Tindak Tutur Tidak Langsung Literal dalam Lirik Lagu yang Bertopik

Ketidakadilan Pelaksanaan Hukum ………………………………………46

3.2.1.3 Tindak Tutur Langsung Tidak Literal dalam Lirik Lagu yang Bertopik

Ketidakadilan Pelaksanaan Hukum….……………………………………47

3.2.1.4 Tindak Tutur Tidak Langsung Tidak Literal dalam Lirik Lagu yang

Bertopik Ketidakadilan Pelaksanaan Hukum …………………………….47

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: TOPIK DAN TINDAK TUTUR DALAM LIRIK LAGU KARYA … · TOPIK DAN TINDAK TUTUR DALAM LIRIK LAGU KARYA MARJINAL DALAM ALBUM TERMARJINALKAN TAHUN 2003 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah

xiv

3.2.2 Tindak Tutur dalam Lirik Lagu yang Bertopik Kendali Hukum oleh Orang

Berkuasa ..................................................................................................... 48

3.2.2.1 Tindak Tutur Langsung Literal dalam Lirik Lagu yang Bertopik Kendali

Hukum oleh Orang Berkuasa …………………………………………….48

3.2.2.2 Tindak Tutur Tidak Langsung Tidak Literal dalam Lirik Lagu yang

Bertopik Kendali Hukum oleh Orang Berkuasa …………………………49

3.2.2.3 Tindak Tutur Langsung Tidak Literal dalam Lirik Lagu yang Bertopik

Kendali Hukum oleh Orang Berkuasa …………………………………...49

3.2.3 Tindak Tutur dalam Lirik Lagu yang Bertopik Kasus Hukum Tidak

Terselesaikan .............................................................................................. 50

3.2.3.1 Tindak Tutur Tidak Langsung Tidak Literal dalam Lirik Lagu yang

Bertopik Kasus Hukum Tidak Terselesaikan …………………………….50

3.3 Pendidikan..................................................................................................... 51

3.3.1 Tindak Tutur dalam Lirik Lagu yang Bertopik Pendidikan dalam

Masyarakat .......................................................................................................... 53

3.3.1.1 Tindak Tutur Langsung Literal Dalam Lirik Lagu yang Bertopik Pendidikan

dalam Masyarakat ……………………………………………………….....53

3.3.1.2 Tindak Tutur Tidak Langsung Literal dalam Lirik Lagu yang Bertopik

Pendidikan dalam Masyarakat ……………………………………………..54

3.3.1.3 Tindak Tutur Tidak Langsung Tidak Literal dalam Lirik Lagu yang Bertopik

Pendidikan dalam Masyarakat ………………………………………...…...54

3.3.2 Tindak Tutur dalam Lirik Lagu yang Bertopik Gelar Pendidikan yang

Hanya Sebagai Formalitas ................................................................................. 55

3.3.2.1 Tindak Tutur Langsung Literal dalam Lirik Lagu yang Bertopik Gelar

Pendidikan yang Hanya Sebagai Formalitas ………………………………55

3.3.2.2 Tindak Tutur Tidak Langsung Literal dalam Lirik Lagu yang Bertopik Gelar

Pendidikan yang Hanya Sebagai Formalitas ………………………..……..56

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: TOPIK DAN TINDAK TUTUR DALAM LIRIK LAGU KARYA … · TOPIK DAN TINDAK TUTUR DALAM LIRIK LAGU KARYA MARJINAL DALAM ALBUM TERMARJINALKAN TAHUN 2003 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah

xv

3.3.2.3 Tindak Tutur Langsung Tidak Literal dalam Lirik Lagu yang Bertopik Gelar

Pendidikan yang Hanya Sebagai Formalitas …………………………..…..56

3.3.2.4 Tindak Tutur Tidak Langsung Tidak Literal dalam Lirik Lagu yang Bertopik

Gelar Pendidikan yang Hanya Sebagai Formalitas……………………...…57

3.4 Kekerasan ...................................................................................................... 58

3.4.1 Tindak Tutur dalam Lirik Lagu yang Bertopik Tatanan Tanpa Penindasan

……………………………………………………………………………...66

3.4.1.1 Tindak Tutur Langsung Literal dalam Lirik Lagu yang Bertopik Tatanan

Tanpa Penindasan …………………………………………………………66

3.4.1.2 Tindak Tutur Tidak Langsung Literal dalam Lirik Lagu yang Bertopik

Tatanan Tanpa Penindasan …………………………………..…………….67

3.4.1.3 Tindak Tutur Tidak Langsung Tidak Literal dalam Lirik Lagu yang Bertopik

Tatanan Tanpa Penindasan ………………………………………………...68

3.4.2 Tindak Tutur dalam Lirik Lagu yang Bertopik Penindasan pada Rakyat

……………………………………………………………………………...69

3.4.2.1 Tindak Tutur Langsung Literal dalam Lirik Lagu yang Bertopik Penindasan

pada Rakyat …………………………………………………………...…...69

3.4.2.2 Tindak Tutur Tidak Langsung Literal dalam Lirik Lagu yang Bertopik

Penindasan pada Rakyat …………………………………………………..70

3.4.2.3 Tindak Tutur Langsung Tidak Literal dalam Lirik Lagu yang Bertopik

Penindasan pada Rakyat …………………………………………………..70

3.4.2.4 Tindak Tutur Tidak Langsung Tidak Literal dalam Lirik Lagu yang Bertopik

Penindasan pada Rakyat …………………………………………………...71

3.4.3 Tindak Tutur dalam Lirik Lagu yang Bertopik Penderitaan yang Disebabkan

Sistem Kapitalisme …………………………………………………………………………………….…….72

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: TOPIK DAN TINDAK TUTUR DALAM LIRIK LAGU KARYA … · TOPIK DAN TINDAK TUTUR DALAM LIRIK LAGU KARYA MARJINAL DALAM ALBUM TERMARJINALKAN TAHUN 2003 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah

xvi

3.4.3.1 Tindak Tutur Langsung Literal dalam Lirik Lagu yang Bertopik Penderitaan

yang Disebabkan Sistem Kapitalisme …………………………………….72

3.4.3.2 Tindak Tutur Langsung Tidak Literal dalam Lirik Lagu yang Bertopik

Penderitaan yang Disebabkan Sistem Kapitalisme ……………………….73

3.4.3.3 Tindak Tutur Tidak Langsung Tidak Literal dalam Lirik Lagu yang

Bertopik Penderitaan yang Disebabkan Sistem Kapitalisme ……….……..73

3.4.4 Tindak Tutur dalam Lirik Lagu yang Bertopik Kekerasan pada Marsinah

……………………………………………………………………………...74

3.4.4.1 Tindak Tutur Langsung Literal dalam Lirik Lagu yang Bertopik Kekerasan

pada Marsinah ……………………………………………………………..74

3.4.4.2 Tindak Tutur Langsung Tidak Literal dalam Lirik Lagu yang Bertopik

Kekerasan pada Marsinah …………………………………………………75

3.4.5 Tindak Tutur dalam Lirik Lagu yang Bertopik Perlawanan pada Penindasan

………………………………………………………………………..……75

3.4.5.1 Tindak Tutur Langsung Literal dalam Lirik Lagu yang Bertopik Perlawanan

pada Penindasan …………………………………………………...………76

3.4.5.2 Tindak Tutur Langsung Tidak Literal dalam Lirik Lagu yang Bertopik

Perlawanan pada Penindasan ………………………………………………76

3.4.6 Tindak Tutur dalam Lirik Lagu yang Bertopik Pemboman Rumah-Rumah

Ibadah ……………………………………………………………………...77

3.4.6.1 Tindak Tutur Langsung Literal dalam Lirik Lagu yang Bertopik Pemboman

Rumah-Rumah Ibadah ……………………………………………………..77

3.4.6.2 Tindak Tutur Langsung Tidak Literal dalam Lirik Lagu yang Bertopik

Pemboman Rumah-Rumah Ibadah ………………………………………..78

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: TOPIK DAN TINDAK TUTUR DALAM LIRIK LAGU KARYA … · TOPIK DAN TINDAK TUTUR DALAM LIRIK LAGU KARYA MARJINAL DALAM ALBUM TERMARJINALKAN TAHUN 2003 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah

xvii

3.4.7 Tindak Tutur dalam Lirik Lagu yang Bertopik Cara-Cara Penguasa

Menutupi Persoalan ……………………………………………………….78

3.4.7.1 Tindak Tutur Langsung Literal dalam Lirik Lagu yang Bertopik Cara-Cara

Penguasa Menutupi Persoalan …………………………………………….79

3.4.7.2 Tindak Tutur Tidak Langsung Literal dalam Lirik Lagu yang Bertopik Cara-

Cara Penguasa Menutupi Persoalan ………………………………………80

3.4.7.3 Tindak Tutur Langsung Tidak Literal dalam Lirik Lagu yang Bertopik Cara-

Cara Penguasa Menutupi Persoalan ………………………………….……80

3.4.8 Tindak Tutur dalam Lirik Lagu yang Bertopik Penindasan pada Buruh,

Rakyat, dan Petani …………………………………………………………81

3.4.8.1 Tindak Tutur Langsung Literal dalam Lirik Lagu yang Bertopik Penindasan

pada Buruh, Rakyat, dan Petani ……………………………………………81

3.4.8.2 Tindak Tutur Tidak Langsung Literal dalam Lirik Lagu yang Bertopik

Penindasan pada Buruh, Rakyat, dan Petani ………………………………81

3.4.9 Tindak Tutur dalam Lirik Lagu yang Bertopik Konflik Sampit …………..82

3.4.9.1 Tindak Tutur Langsung Literal dalam Lirik Lagu yang Bertopik Konflik

Sampit ……………………………………………………………………...82

3.4.9.2 Tindak Tutur Langsung Tidak Literal dalam Lirik Lagu yang Bertopik

Konflik Sampit …………………………………………………………….83

3.4.10 Tindak Tutur dalam Lirik Lagu yang Bertopik Pembodohan dan Kekerasan

yang Dilakukan Penguasa ……………………………………………..…...84

3.4.10.1 Tindak Tutur Langsung Literal dalam Lirik Lagu yang Bertopik

Pembodohan dan Kekerasan yang Dilakukan Penguasa ……..……………84

3.4.10.2 Tindak Tutur Langsung Tidak Literal dalam Lirik Lagu yang Bertopik

Pembodohan dan Kekerasan yang Dilakukan Penguasa …………………..84

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: TOPIK DAN TINDAK TUTUR DALAM LIRIK LAGU KARYA … · TOPIK DAN TINDAK TUTUR DALAM LIRIK LAGU KARYA MARJINAL DALAM ALBUM TERMARJINALKAN TAHUN 2003 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah

xviii

3.5 Cinta .............................................................................................................. 85

3.5.1 Tindak Tutur dalam Lirik Lagu yang Bertopik Ketidakmatangan dalam

Menyikapi Cinta …………………………………………………………...87

3.5.1.1 Tindak Tutur Langsung Literal dalam Lirik Lagu yang Bertopik

Ketidakmatangan dalam Menyikapi Cinta ………………………………...87

3.5.1.2 Tindak Tutur Tidak Langsung Tidak Literal dalam Lirik Lagu yang Bertopik

Ketidakmatangan dalam Menyikapi Cinta ……………………88

3.6 Stigma ........................................................................................................... 89

3.6.1 Tindak Tutur dalam Lirik Lagu yang Bertopik Stigma …..............................90

3.6.1.1 Tindak Tutur Langsung Literal dalam Lagu yang Bertopik Stigma ………90

3.6.1.2 Tindak Tutur Tidak Langsung Literal dalam Lagu yang Bertopik Stigma

……………………………………………………………………………..91

BAB IV PENUTUP …………………………………………………………………93

4.1 KESIMPULAN………………………………………………………………….93

4.2 SARAN ………………………………………………………………………….94

DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………………….96

LAMPIRAN …………………………...……………………………………………98

BIOGRAFI ………………………………………………………………………...105

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: TOPIK DAN TINDAK TUTUR DALAM LIRIK LAGU KARYA … · TOPIK DAN TINDAK TUTUR DALAM LIRIK LAGU KARYA MARJINAL DALAM ALBUM TERMARJINALKAN TAHUN 2003 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah

xix

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1: Penggolongan Tindak Tutur Berdasarkan Modus …………………………..8

Tabel 2: Lirik Bertopik Hukum ………………………………………......................14

Tabel 3: Lirik Bertopik Pendidikan ………………………………………...……….20

Tabel 4: Lirik Bertopik Kekerasan ………………………………………..... …..….23

Tabel 5: Lirik Bertopik Cinta …………………………………………………….....37

Tabel 6: Lirik Bertopik Stigma …………...………………………………………...39

Tabel 7: Tindak Tutur dalam Lirik Lagu yang Bertopik Hukum ………………......44

Tabel 8: Tindak Tutur dalam Lirik Lagu yang Bertopik Pendidikan ……………….51

Tabel 9: Tindak Tutur dalam Lirik Lagu yang Bertopik Kekerasan ………………..59

Tabel 10: Tindak Tutur dalam Lirik Lagu yang Bertopik Cinta ……………………85

Tabel 11: Tindak Tutur dalam Lirik Lagu yang Bertopik Stigma ….........................89

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: TOPIK DAN TINDAK TUTUR DALAM LIRIK LAGU KARYA … · TOPIK DAN TINDAK TUTUR DALAM LIRIK LAGU KARYA MARJINAL DALAM ALBUM TERMARJINALKAN TAHUN 2003 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Marjinal berawal dari sebuah forum kebebasan berpendapat dan berekspresi

pada masa Soeharto masih menjabat sebagai presiden. Forum tersebut bernama Anti

Facist Racist Action (AFRA). Pada tahun 1997, dari forum tersebut, lahirlah sebuah

kelompok bermusik bernama Anti Military (AM) atau Anti ABRI (AA). Pada tahun

2001, kelompok bermusik tersebut berganti nama menjadi Marjinal.

Sejak awal terbentuk, Marjinal menyuarakan ide antifasisme. Marjinal telah

mengeluarkan beberapa album, yaitu Termarjinalkan (2003), “Predator” (2005),

“Partai Marjinal” (2009), “Sejajar” (2014), dan “Anti Facist and Racist Action”

(2016). Marjinal umumnya mengusung punk sebagai aliran bermusiknya.

Marjinal digawangi oleh Mike dan Bob, serta rekan-rekan dari Komunitas

Taring Babi. Komunitas Taring Babi adalah komunitas anak-anak punk. Marjinal

bersama Komunitas Taring Babi kerap mengadakan gig, diskusi, dan workshop

dengan prinsip DIY atau do it yourself.

Marjinal lebih kondang di kalangan aktivis ketimbang pecinta musik awam

karena beraliran punk dan berada di jalur independen. Selain itu, karena konten kritik

sosial yang diangkatnya. Marjinal sering mengangkat isu pelanggaran HAM,

perlawanan pada penguasa, korupsi, dan berbagai perjuangan orang tertindas. Berikut

disajikan contoh isu yang diangkat:

(1) (i) Natal berdarah 25 Desember di akhir tahun 2000

(ii) Banyak rakyat kecil yang jadi korban

(Marjinal, “Natal Berdarah”, 2003)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: TOPIK DAN TINDAK TUTUR DALAM LIRIK LAGU KARYA … · TOPIK DAN TINDAK TUTUR DALAM LIRIK LAGU KARYA MARJINAL DALAM ALBUM TERMARJINALKAN TAHUN 2003 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah

2

Tuturan (1i-ii) adalah contoh lirik lagu yang mengangkat isu kekerasan yaitu sebuah

kejadian pemboman beberapa gereja yang terjadi pada hari Natal tahun 2000 yang

menimbulkan banyak korban.

Selain topik yang diangkat, penelitian ini juga membahas tindak tutur yang

digunakan oleh Marjinal. Berikut disajikan contoh tindak tutur yang digunakan dalam

lirik lagu:

(2) Ooo Marsinah kau Termarjinalkan

(Marjinal, “Marsinah”, 2003)

Tuturan (2) adalah tuturan tidak langsung tidak literal. Dengan mempertimbangkan

aspek penutur adalah aktivis kemanusiaan dan mitra tutur adalah pejabat hukum;

konteksnya adalah kasus Marsinah tidak dilanjutkan sampai selesai; tujuan

tuturannya adalah menuntut penyelesaian kasus Marsinah.

Tuturan tersebut dikatakan tidak langsung karena menggunakan modus berita

untuk menyuruh, dalam hal ini pejabat hukum bukan Marsinah. Tuturan tersebut

dikatakan tidak literal karena kata-kata penyusunnya tidak sama dengan maksud

penuturnya. Kata „termarjinalkan‟ yang dimaksudkan penutur adalah „kasus yang

tidak terselesaikan‟. Tuturan (2), jika dituturkan secara langsung literal, tuturan ini

akan berbunyi, “Selesaikan kasus hukum Marsinah!”

Alasan peneliti memilih topik kritik dan tindak tutur dalam empat belas (14)

lirik lagu karya Marjinal dalam album Termarjinalkan adalah (i) belum ada

pembahasan linguistik pragmatik mengenai tindak tutur mengenai karya-karya

Marjinal, (ii) penelitian linguistik mengenai lirik lagu masih kurang diperhatikan.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, permasalan yang dibahas dalam penelitian

ini adalah:

1.2.1. Apa saja topik dalam lirik lagu karya Marjinal dalam album Termarjinalkan

tahun 2003?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: TOPIK DAN TINDAK TUTUR DALAM LIRIK LAGU KARYA … · TOPIK DAN TINDAK TUTUR DALAM LIRIK LAGU KARYA MARJINAL DALAM ALBUM TERMARJINALKAN TAHUN 2003 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah

3

1.2.2. Bagaimana tindak tutur yang ada dalam lirik lagu karya Marjinal dalam album

Termarjinalkan tahun 2003?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan penelitian ini adalah:

1.3.1. Mendeskripsikan topik dalam lirik lagu karya Marjinal dalam album

Termarjinalkan tahun 2003.

1.3.2. Mendeskripsikan tindak tutur yang ada dalam lirik lagu karya Marjinal dalam

album Termarjinalkan tahun 2003.

1.4 Manfaat Hasil Penelitian

Hasil penelitian ini adalah deskripsi topik dan tindak tutur pada lirik lagu

karya Marjinal dalam album Termarjinalkan tahun 2003. Hasil penelitian ini

memiliki manfaat teoretis dan manfaat praktis.

Manfaat teoretis hasil penelitian ini adalah menambah referensi kajian

pragmatik mengenai topik dan tindak tutur. Manfaat praktisnya adalah membantu

pembaca memahami isi lirik lagu karya Marjinal dalam album Termarjinalkan tahun

2003.

1.5 Tinjauan Pustaka

Nugraha (2015), dalam skripsinya yang berjudul “Hal-Hal yang Dikritik dan

Tindak Tutur Mengkritik dalam 16 Lagu Grup Musik Slank”, memaparkan berbagai

topik oleh Slank melalui lirik lagunya yang terwujud dan dikelompokkan ke dalam

empat jenis tindak tutur. Dalam penelitiannya, Nugraha memperoleh 5 topik dalam

lirik-lirik lagu Slank, yaitu (i) kekerasan dan kriminalitas, (ii) kerusakan lingkungan,

(iii) korupsi, (iv) prostitusi dan pergaulan bebas, dan (v) terorisme. Selain itu, dia

memaparkan interseksi tindak tutur yang terdapat dalam masing-masing topik yang

ditemukannya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: TOPIK DAN TINDAK TUTUR DALAM LIRIK LAGU KARYA … · TOPIK DAN TINDAK TUTUR DALAM LIRIK LAGU KARYA MARJINAL DALAM ALBUM TERMARJINALKAN TAHUN 2003 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah

4

Nugroho (2017), dalam skripsinya “Kritik dan Tindak Tutur Mengkritik

Dalam Tiga Lagu Iwan Fals Versi Konser” memaparkan berbagai topik dalam lagu

Iwan Fals versi konser tahun 1978-2000. Dalam penelitiannya, Nugroho meneliti lagu

berjudul “Demokrasi Nasi”, “Semar Mendem”, dan “Kisah Sapi Malam”. Dia

menemukan kritik-kritik yang terdapat dalam ketiga lagu tersebut dan

mengelompokkannya ke dalam tiga tema, yaitu (i) hukum, (ii) ekonomi, dan (iii)

sosial. Dia menemukan sepuluh hal yang dikritik dalam lirik-liriknya, yaitu (i)

ketidakadilan pelaksanaan hukum, (ii) lemahnya penegakan hukum, (iii) pencitraan

pemerintah, (iv) tekanan oleh pemerintah, (v) intimidasi oleh pemerintah, (vi)

penyalahgunaan kekuasaan, (vii) mahalnya harga, (viii) prostitusi, (ix) kesenjangan

ekonomi, dan (x) kebohongan. Selain itu, dia memaparkan interseksi tindak tutur

yang terdapat dalam masing-masing topik yang ditemukannya.

Putra (2017), dalam skripsinya yang berjudul “Analisis Wacana Kritik Sosial

Lirik lagu Marjinal – Negeri Ngeri”, meneliti penyampaian makna yang terdapat

dalam lagu berjudul Negeri Ngeri. Dia menerapkan teori semiotika menggunakan

metode kuantitatif untuk menjelaskan keterkaitan nilai-nilai moral kemasyarakatan

dan nilai-nilai ketuhanan yang terdapat dalam lirik lagu tersebut.

Harsini (2009), dalam skripsinya yang berjudul “Teknik Propaganda Dalam

Lirik Lagu Band Punk Marjinal”, meneliti berbagai teknik propaganda yang

digunakan band Marjinal. Dia menjelaskan pengertian dan teknik propaganda dan

hubungannya dengan punk. Dalam uraiannya, teknik propaganda yang digunakan

band Marjinal adalah teknik name calling, teknik testimonials, teknik plain folk,

teknik using all forms of persuations, dan teknik gabungan.

Ariesta (2013), dalam skripsinya yang berjudul “Ideologi dan Musik (Studi

Kasus Perjuangan Ideologi Anarkisme Melalui Karya Musik Marjinal), memaparkan

band Marjinal sebagai penyuara ideologi anarkisme. Dia menjelaskan bagaimana

ideologi anarkisme diartikulasikan dalam lagunya. Dia memaparkan penelitianya

dengan metode studi kasus. Dalam uraiannya, dia menceritakan subkultur punk dan

stigma anarkisme, lalu menjelaskan wacana yang dibentuk oleh Marjinal untuk

meluruskan pandangan masyarakat mengenai punk dan anarkisme.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: TOPIK DAN TINDAK TUTUR DALAM LIRIK LAGU KARYA … · TOPIK DAN TINDAK TUTUR DALAM LIRIK LAGU KARYA MARJINAL DALAM ALBUM TERMARJINALKAN TAHUN 2003 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah

5

Utomo (2016), dalam skripsinya yang berjudul “Wacana Kritik Sosial Korupsi

Dalam Lagu Hukum Rimba dan Kita Perangi Korupsi Karya Grup Musik Marjinal”,

menjelaskan musik sebagai media massa. Dia menggunakan critical discourse

analysis Norman Fairclough untuk menjelaskan berbagai kritik sosial dalam lagu

band Marjinal berjudul Hukum Rimba dan Kita Perangi Korupsi.

Berdasarkan tinjauan pustaka di atas, objek formal penelitian ini terkait

dengan penelitian pragmatik mengenai tindak tutur seperti yang telah dilakukan oleh

Nugraha dan Nugroho. Selain itu, objek material penelitian ini terkait dengan

penelitian kelompok bermusk Marjinal seperti yang telah dilakukan oleh Putra,

Harsini, Ariesta, dan Utomo.

1.6 Landasan Teori

Pada bagian ini akan dijabarkan mengenai topik wacana, pragmatik, tindak

tutur, dan aspek tutur.

1.6.1 Topik Wacana

Baryadi (2002:54) menyatakan topik adalah perihal yang dibicarakan dalam

wacana. Hal ini berarti topik menjiwai seluruh bagian wacana dan topik

menyebabkan lahirnya wacana. Wacana berfungsi dalam proses komunikasi verbal

karena wacana akan lahir jika ada yang dibicarakan dan dapat digunakan sebagai alat

komunikasi jika mengandung sesuatu yang dibicarakan.

Dalam proses komunikasi, topik dalam wacana memiliki kedudukan yang

sangat penting. Kedudukan yang sangat penting ini bersangkutan dengan perannya

dalam memperlancar proses komunikasi. Perannya secara potensial dan dalam

permukaan tampak baik bagi pembicara atau penulis (pembuat wacana) maupun bagi

pendengar atau pembaca (penerima wacana). Bagi pembuat wacana, topik merupakan

informasi embrional dan informasi inti yang menjadi pangkal inspirasi untuk

mengungkapkannya secara verbal dalam struktur lahir yang berupa jenis wacana

tertentu. Bagi penerima wacana, topik adalah sesuatu yang dicari, diinterpretasikan,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: TOPIK DAN TINDAK TUTUR DALAM LIRIK LAGU KARYA … · TOPIK DAN TINDAK TUTUR DALAM LIRIK LAGU KARYA MARJINAL DALAM ALBUM TERMARJINALKAN TAHUN 2003 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah

6

dan dipahami serta ditanggapi. Topik menjadi arah utama seseorang untuk memahami

wacana (Baryadi, 2002:55).

Topik wacana yang terdapat dalam lirik lagu Marjinal dalam album

Termarjinalkan tahun 2003 akan dibahas pada Bab II.

1.6.2 Pragmatik

Menurut Morris (dalam Schiffrin, 2007), pragmatik adalah studi tentang

hubungan tanda-tanda dan interpreter. Dengan demikian, pragmatik adalah studi

tentang bagaimana interpreter menggunakan atau mengikutsertakan pemakai tanda

atau penerima tanda pada saat memaparkan (pengkronstruksian dari interpretan)

tanda itu sendiri. Tarigan (1986) memaparkan bahwa pragmatik menelaah ucapan-

ucapan khusus dalam situasi-situasi khusus dan terutama sekali memusatkan

perhatian pada aneka ragam cara yang merupakan wadah aneka konteks sosial

performansi bahasa dapat mempengaruhi tafsiran atau interpretasi. Menurut Parker

(1986:11), pragmatics is the study of how language is used to communicate.

Pragmatics is distict from grammar, which is the study of internal structure of

language.

Pragmatik adalah studi bagaimana bahasa digunakan. Dalam penelitian ini,

teori pragmatik digunakan untuk menentuka tindak tutur apa yang digunakan dalam

suatu ujaran.

1.6.3 Tindak Tutur

Teori tindak tutur bertujuan mengutarakan pada kita, bila kita mengemukakan

pertanyaan padahal yang dimaksud adalah menyuruh, atau bila kita mengatakan

sesuatu hal dengan intonasi khusus (sarkastis) padahal yang dimaksud justru

sebaliknya. (Tarigan, 1986) J. L. Austin membagi tindak tutur menjadi tiga jenis,

yaitu lokusi, ilokusi, dan perlokusi.

Searle, dalam Wijana (1996:17), mengemukakan tiga jenis tindakan yang

diwujudkan oleh seorang penutur, yaitu tindak lokusi, ilokusi, dan perlokusi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: TOPIK DAN TINDAK TUTUR DALAM LIRIK LAGU KARYA … · TOPIK DAN TINDAK TUTUR DALAM LIRIK LAGU KARYA MARJINAL DALAM ALBUM TERMARJINALKAN TAHUN 2003 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah

7

1.6.4.1 Tindak Lokusi

Tindak lokusi adalah tidak tutur berfungsi menyatakan sesuatu. Wijana

(1996:17-18), mengutip Nababan, menyatakan bila diamati, konsep lokusi adalah

konsep yang berkaitan dengan proposisi kalimat. Kalimat, dalam hal ini dipandang

sebagai satuan yang terdiri dari subjek dan predikat. Berikut contoh tindak lokusi:

(3) Jari tangan jumlahnya lima

Tuturan (3) diutarakan semata-mata untuk menyampaikan sesuatu tanpa

tendensi untuk melakukan sesuatu, apalagi untuk memengaruhi lawan tuturnya.

1.6.4.2 Tindak Ilokusi

Tindak ilokusi terbentuk sebab sebuah tuturan tidak hanya menginformasikan

sesuatu, tetapi juga melakukan sesuatu sejauh situasi tuturnya dipertimbangkan secara

saksama. Tindak ilokusi sukar diidentifikasi karena terlebih dahulu harus

mempertimbangkan siapa penutur dan lawan tutur, kapan, di mana dan sebagainya

tindak tutur terjadi. Dengan demikian tindak ilokusi merupakan bagian sentral

memahami tindak tutur (Wijana. 1996:19). Berikut contoh tindak ilokusi:

(4) Ujian sudah dekat.

Tuturan (4) mungkin dimaksudkan untuk menasihati agar lawan tutur tidak hanya

bepergian menghabiskan waktu sia-sia.

1.6.4.3 Tindak Perlokusi

Tindak perlokusi adalah daya pengaruh suatu tuturan bagi yang

mendengarnya (Wijana. 1996:19). Efek perlokusi pada tuturan (4) yang mungkin

diharapkan mitra tutur mempersiapkan diri menghadapi ujian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: TOPIK DAN TINDAK TUTUR DALAM LIRIK LAGU KARYA … · TOPIK DAN TINDAK TUTUR DALAM LIRIK LAGU KARYA MARJINAL DALAM ALBUM TERMARJINALKAN TAHUN 2003 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah

8

1.6.4 Jenis-Jenis Tindak Tutur

Wijana (1996:29) mengemukakan empat jenis tindak tutur yang dibagi

menjadi dua kelompok berdasarkan modusnya (yaitu langsung dan tidak langsung)

dan maknanya (yaitu literal dan tidak literal).

1.6.4.1 Tindak Tutur Berdasarkan Modus

Berdasarkan modusnya, kalimat dibedakan menjadi kalimat berita (deklaratif),

kalimat tanya (interogatif), dan kalimat perintah (imperatif).

Tabel 1: Penggolongan Tindak Tutur Berdasarkan Modus

Modus Tindak Tutur

Langsung Tidak langsung

Berita Memberitakan Menyuruh

Tanya Bertanya Menyuruh

Perintah Memerintah -

1.6.4.1.1Tindak Tutur Langsung

Tindak tutur langsung adalah tuturan yang menggunakan modusnya secara

konvensional. Dalam hal ini, kalimat berita digunakan untuk memberi tahu, kalimat

tanya untuk menanyakan sesuatu, dan kalimat perintah untuk menyatakan perintah,

ajakan, permintaan, dan permohonan. Contoh tindak tutur langsung:

(5) Rambutmu sudah panjang.

Tuturan (5) dapat mengandung arti yang sebenarnya, dan berfungsi untuk

menyatakan informasi secara langsung karena modusnya adalah kalimat berita.

1.6.4.1.2 Tindak Tutur Tidak Langsung

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: TOPIK DAN TINDAK TUTUR DALAM LIRIK LAGU KARYA … · TOPIK DAN TINDAK TUTUR DALAM LIRIK LAGU KARYA MARJINAL DALAM ALBUM TERMARJINALKAN TAHUN 2003 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah

9

Tindak tutur tidak langsung adalah tuturan yang menggunakan modus berita

atau tanya untuk memerintah lawan tuturnya. Dalam hal ini, tuturan (5) dapat menjadi

tuturan tidak langsung bila diucapkan oleh ibu kepada anaknya. Tuturan (5)

merupakan tuturan tidak langsung dari “Potonglah rambutmu itu!”

1.6.4.2 Tindak Tutur Berdasarkan Makna

Berdasarkan maknanya, tindak tutur dibedakan menjadi tindak tutur literal dan

tindak tutur tidak literal.

1.6.4.2.1 Tindak Tutur Literal

Tindak tutur literal adalah tindak tutur yang maksudnya sama dengan makna

kata-kata yang menyusunnya. Berikut contoh tindak tutur literal:

(6) Penyanyi itu suaranya bagus.

Tuturan (6) bila diutarakan untuk maksud memuji atau mengagumi suara penyanyi

yang dibicarakan merupakan tindak tutur literal.

1.6.4.2.2 Tindak Tutur Tidak Literal

Tindak tutur tidak literal adalah tindak tutur yang maksudnya tidak sama

dengan makna kata-kata yang menyusunnya. Berikut contoh tindak tutur tidak literal:

(7) Suaramu bagus, (tapi tak usah menyanyi saja)

Maksud yang terkandung dalam tuturan (7) tidak sama dengan makna kata-kata yang

menyusunnya. Penutur memaksudkan suara mitra tuturnya tidak bagus dengan

mengatakan “tak usah menyanyi saja”. Tuturan (8) merupakan tindak tutur tidak

literal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: TOPIK DAN TINDAK TUTUR DALAM LIRIK LAGU KARYA … · TOPIK DAN TINDAK TUTUR DALAM LIRIK LAGU KARYA MARJINAL DALAM ALBUM TERMARJINALKAN TAHUN 2003 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah

10

1.6.5 Interseksi Berbagai Jenis Tindak Tutur

Bila tindak tutur langsung dan tidak langsung diinterseksikan (digabungkan)

dengan tindak tutur literal dan tidak literal, didapatkan tindak tutur-tindak tutur

sebagai berikut: i) tindak tutur langsung literal, ii) tindak tutur tidak langsung literal,

iii) tindak tutur langsung tidak literal, iv) tindak tutur tidak langsung tidak literal.

1.6.5.1 Tindak Tutur Langsung Literal

Tindak tutur langsung literal adalah tindak tutur yang diutarakan dengan

modus tuturan dan makna yang sama dengan maksud pengutaraannya.

(8) Buka mulutmu!

Tuturan (8) adalah contoh tindak tutur langsung literal. Modus tuturannya sesuai dan

maknanya sama dengan maksud pengutaraannya yaitu menyuruh mitra tuturnya

membuka mulut.

1.6.5.2 Tindak Tutur Tidak Langsung Literal

Tindak tutur tidak langsung literal adalah tindak tutur yang diungkapkan

dengan modus yang tidak sesuai dengan maksud pengutaraannya, tetapi makna kata-

kata yang menyusunnya sesuai dengan apa yang dimaksudkan penutur.

(9) Lantainya kotor.

Tuturan (9) merupakan contoh tindak tutur tidak langsung literal. Modus tuturan (7)

adalah berita, sedangkan maksudnya sebagai perintah. Makna kata-katanya sesuai

dengan apa yang dimaksudkan. Dalam konteks ibu rumah tangga berbicara pada

pembantunya, tuturan (9) tidak hanya berisi informasi, tetapi juga perintah.

1.6.5.3 Tindak Tutur Langsung Tidak Literal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: TOPIK DAN TINDAK TUTUR DALAM LIRIK LAGU KARYA … · TOPIK DAN TINDAK TUTUR DALAM LIRIK LAGU KARYA MARJINAL DALAM ALBUM TERMARJINALKAN TAHUN 2003 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah

11

Tindak tutur langsung tidak literal adalah tidak tutur yang diutarakan dengan

modus kalimat yang sesuai dengan maksud tuturan tetapi kata-kata yang

menyusunnya tidak sesuai dengan yang dimaksudkan penutur.

(10) Kalau makan biar sopan, buka saja mulutmu!

Tuturan (10) adalah contoh tindak tutur langsung tidak literal. Modusnya sama

dengan maksud tuturan, sedangkan makna kata-katanya tidak sesuai dengan yang

dimaksudkan. Konteks tuturan (10) adalah penutur menyuruh mitra tuturnya menutup

mulut agar sopan.

1.6.5.4 Tindak Tutur Tidak Langsung Tidak Literal

Tindak tutur tidak langsung tidak literal adalah tindak tutur yang diutarakan

dengan modus kalimat dan makna kalimat yang tidak sesuai dengan maksud penutur.

(11) Lantainya bersih sekali.

Modus pada tuturan (11) tidak sesuai dan makna kata-katanya tidak sesuai dengan

maksud penutur. Pada tuturan (11) modusnya adalah berita, sedangkan maksudnya

sebagai perintah. Konteks tuturan (11) adalah penutur menyuruh pembantunya

membersihkan lantai yang kotor.

1.6.6 Aspek Situasi Tutur

Menurut Leech (1983:13), since pragmatics studies meaning in relation to

speech situation, reference to one or more of the following aspects of the spreech

situation will be criterion. Karena pragmatik mempelajari hubungan makna dengan

situasi tutur, ada beberapa aspek yang menjadi penentunya. Aspek-aspek tersebut

adalah (i) penutur dan lawan tutur, (ii) konteks tuturan, (iii) tujuan tuturan, (iv)

tuturan sebagai bentuk tindakan atau aktivitas, dan (v) tuturan sebagai produk tindak

verbal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: TOPIK DAN TINDAK TUTUR DALAM LIRIK LAGU KARYA … · TOPIK DAN TINDAK TUTUR DALAM LIRIK LAGU KARYA MARJINAL DALAM ALBUM TERMARJINALKAN TAHUN 2003 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah

12

Dalam penelitian ini, aspek (i) penutur dan lawan tutur, (ii) konteks tuturan,

dan (iii) tujuan tuturan dijadikan sebagai patokan untuk menganalisis tindak tutur

yang dibahas pada Bab III.

1.7 Metode dan Teknik Penelitian

Dalam bagian ini dijelaskan metode dan teknik yang digunakan dalam

penelitian ini. Menurut Sudaryanto (2015:9) metode adalah cara yang harus

dilaksanakan, sedangkan teknik adalah cara melaksanakan metode. Penelitian ini

terbagi menjadi tiga tahap yaitu pengumpulan data, analisis data, dan penyajian hasil

analisis data.

1.7.1 Metode Pengumpulan Data

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode simak dengan

teknik catat (Sudaryanto. 2015:203;205-208). Peneliti menyimak dengan cara

mendengarkan dan membaca lirik lagu karya Marjinal dalam album Termarjinalkan

tahun 2003, kemudian mencatat data yang diperlukan. Dalam penelitian ini, data-data

yang diperlukan adalah tuturan kunci yang merujuk pada konteks tertentu.

1.7.2 Metode Analisis Data

Metode yang digunakan untuk menganalisis data adalah metode padan

pragmatis. Menurut Sudaryanto (2015:17-18), metode padan adalah metode analisis

yang alat penentunya di luar, terlepas, dan tidak menjadi bahasa yang bersangkutan.

Metode padan pragmatis adalah metode padan yang alat penentunya adalah mitra

wicara. Bila orang sampai pada penentuan bahwa kalimat perintah ialah kalimat yang

bila diucapkan menimbulkan reaksi tindakan tertentu dari mitra wicaranya dan kata

afektif ialah kata yang bila diucapkan menimbulkan akibat emosional tertentu pada

mitra wicaranya maka orang yang bersangkutan berada dalam jalur kerja metode

padan pragmatis.

Dalam penelitian ini, tuturan-tuturan kunci yang telah didapat dianalisis

dengan teori pragmatik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: TOPIK DAN TINDAK TUTUR DALAM LIRIK LAGU KARYA … · TOPIK DAN TINDAK TUTUR DALAM LIRIK LAGU KARYA MARJINAL DALAM ALBUM TERMARJINALKAN TAHUN 2003 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah

13

1.7.3 Metode Penyajian Hasil Analisis Data

Penyajian hasil analisis data akan dilakukan dengan metode informal dan

formal (Sudaryanto. 1993:145). Melalui metode informal, hasil analisis data akan

disajikan dengan kata-kata denotatif. Melalui metode formal, hasil analisis akan

disajikan dalam tabel.

1.8 Sumber Data

Sumber data penelitian ini adalah lirik lagu karya Marjinal dalam album

Termarjinalkan tahun 2003, yaitu: Marsinah, Cinta Pembodohan, Mahakebo, Godam

Rakyat, Manusia Bersenjata, Mayday, Bergerak, Natal Berdarah, Hukum Rimba,

Sampit, Lawan Diktator, Belajar Sama-Sama, Anarki Bukan Barbar, dan Politik

Kekuasaan.

1.9 Sistematika Penyajian

Hasil penelitian ini disusun menjadi lima bab. Bab I adalah pendahuluan yang

berisi latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, tinjauan

pustaka, landasan teori, metode dan teknik penelitian, sumber data, dan sistematika

penyajian. Bab II berisi klasifikasi dan uraian topik lirik lagu karya Marjinal dalam

album Termarjinalkan tahun 2003. Bab III berisi uraian tindak tutur dalam lirik lagu

karya Marjinal dalam album Termarjinalkan tahun 2003 yang dideskripsikan ke

dalam tindak tutur langsung literal, tidak langsung literal, tidak langsung literal, dan

tidak langsung tidak literal. Bab IV adalah penutup yang berisi kesimpulan dan saran.

Bagian kesimpulan berisi klasifikasi topik dalam lirik lagu karya Marjinal dalam

album Termarjinalkan tahun 2003 dan tindak tuturnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: TOPIK DAN TINDAK TUTUR DALAM LIRIK LAGU KARYA … · TOPIK DAN TINDAK TUTUR DALAM LIRIK LAGU KARYA MARJINAL DALAM ALBUM TERMARJINALKAN TAHUN 2003 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah

14

BAB II

TOPIK DALAM LIRIK LAGU KARYA MARJINAL DALAM

ALBUM TERMARJINALKAN TAHUN 2003

2.1 Pengantar

Pada bab ini dibahas topik oleh Marjinal dalam lagu-lagunya. Topik-topik

tersebut meliputi: (i) hukum, (ii) pendidikan, (iii) kekerasan, (iv) cinta, dan (v)

stigma. Lagu yang bertopik hukum adalah “Hukum Rimba” dan “Marsinah”. Lagu

yang bertopik pendidikan adalah “Belajar Sama-Sama” dan “Mahakebo”. Lagu yang

bertopik kekerasan adalah “Bergerak”, “Godam Rakyat”, “Lawan Diktator”,

“Manusia Bersenjata”, “Marsinah”, “Mayday”, “Natal Berdarah”, “Politik

Kekuasaan”, “Sampit”. Lagu yang bertopik cinta adalah “Cinta Pembodohan”. Lagu

yang bertopik stigma adalah “Anarki Bukan Barbar”.

2.2 Hukum

Hukum adalah undang-undang, peraturan, dan sebagainya untuk mengatur

pergaulan hidup masyarakat; keputusan (pertimbangan) yang ditetapkan oleh hakim

(Sugono dkk. 2008:531). Lirik bertopik hukum terdapat dalam lagu “Hukum Rimba”

dan “Marsinah”. Topik spesifik dalam lagu “Hukum Rimba” adalah ketidakadilan

pelaksanaan hukum dan kendali hukum oleh orang berkuasa. Sementara pada lagu

“Marsinah”, topik spesifiknya adalah kasus hukum yang tidak terselesaikan. Berikut

pemaparannya:

Tabel 2: Lirik Bertopik Hukum

No. Judul Tuturan Kunci Topik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: TOPIK DAN TINDAK TUTUR DALAM LIRIK LAGU KARYA … · TOPIK DAN TINDAK TUTUR DALAM LIRIK LAGU KARYA MARJINAL DALAM ALBUM TERMARJINALKAN TAHUN 2003 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah

15

12 Hukum Rimba (i) Hukum adalah lembah hitam

(ii) Tak mencerminkan keadilan

(iii) Maling-maling kecil dihakimi

(iv) Maling-maling besar dilindungi

(v) Di manakah adanya keadilan

bila masih memandang golongan

Ketidakadilan

pelaksanaan hukum

13 Hukum Rimba (i) Pengacara juri hakim jaksa masih

ternilai dengan angka (uang)

(ii) Hukum telah dikuasai oleh

orang-orang beruang

(iii) Hukum adalah permainan tuk

menjaga kekuasaan

(iv) Hukum adalah komoditas

(v) Barangnya para tersangka

(vi) Ada uang kau dimenangkan

(vii) Ga ada uang you say goodbye

(viii) Yang kuat selalu berkuasa

(ix) Yang lemah pasti merana

Kendali hukum oleh

orang berkuasa

14 Marsinah Ooo Marsinah kau termarjinalkan Kasus hukum tidak

terselesaikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: TOPIK DAN TINDAK TUTUR DALAM LIRIK LAGU KARYA … · TOPIK DAN TINDAK TUTUR DALAM LIRIK LAGU KARYA MARJINAL DALAM ALBUM TERMARJINALKAN TAHUN 2003 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah

16

Topik spesifik dalam lagu “Hukum Rimba” adalah ketidakadilan pelaksanaan

hukum. Berikut lirik berisi topik ketidakadilan pelaksanaan hukum:

(12) (i) Hukum adalah lembah hitam

(ii) Tak mencerminkan keadilan

(iii) Maling-maling kecil dihakimi

(iv) Maling-maling besar dilindungi

(v) Di manakah adanya keadilan bila masih memandang golongan

(Marjinal, “Hukum Rimba”, 2003)

Pada tuturan (12i), frasa lembah hitam memiliki makna „lembah nista‟ (Sugono,

dkk. 2008:809). Tuturan (12i) menggambarkan „hukum sebagai sesuatu yang nista‟.

Gambaran kenistaan yang dimaksud dijelaskan pada tuturan selanjutnya (12ii-v).

Pada tuturan (12ii), kata mencerminkan memiliki makna „menggambarkan

keadaan‟ (Sugono, dkk. 2008:264). Jadi, tuturan (12ii) bermakna „tidak

menggambarkan keadilan‟.

Pada tuturan (12iii), terdapat frasa maling-maling kecil dan kata dihakimi. Frasa

maling-maling kecil mengacu pada „pencuri yang mengambil dalam jumlah sedikit‟.

Frasa maling-maling kecil terdiri dari kata maling dan kecil. Kata maling bermakna

„pencuri‟ (Sugono, dkk. 2008:868). Kata kecil bermakna „sedikit‟ (Sugono, dkk.

2008:644). Kata dihakimi bermakna „diadili‟ (bdk. Sugono, dkk. 2008:475). Jadi,

tuturan (12iii) bermakna „pencuri yang mengambil dalam jumlah sedikit diadili‟.

Pada tuturan (12iv), terdapat frasa maling-maling besar dan kata dilindungi.

Frasa maling-maling besar mengacu pada „pencuri yang mengambil dalam jumlah

banyak‟. Frasa maling-maling besar terdiri dari kata maling dan besar. Kata besar

bermakna „lebih dari ukuran sedang; lawan dari kecil‟ (Sugono, dkk. 2008:182). Kata

dilindungi bermakna „diselamatkan supaya terhindar dari marabahaya‟ (bdk. Sugono,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: TOPIK DAN TINDAK TUTUR DALAM LIRIK LAGU KARYA … · TOPIK DAN TINDAK TUTUR DALAM LIRIK LAGU KARYA MARJINAL DALAM ALBUM TERMARJINALKAN TAHUN 2003 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah

17

dkk. 2008:830). Jadi, tuturan (12iv) bermakna „pencuri yang mengambil dalam

jumlah banyak diselamatkan dari marabahaya‟. Dalam hal ini, „marabahaya‟ mengacu

pada „pengadilan dan hukuman‟.

Pada tuturan (12v), terdapat frasa di manakah, kata memandang dan golongan.

Frasa di manakah adalah „kata tanya untuk menerangkan tempat‟ (Sugono, dkk.

2008:869). Kata memandang bermakna „melihat dan memperhatikan‟ (Sugono, dkk.

2008:1010). Kata golongan bermakna „kelompok‟ (Sugono, dkk. 2008:457). Tuturan

(12v) merupakan pertanyaan „di mana adanya keadilan bila masih memperhatikan

kelompok‟.

Topik spesifik lain dalam lagu “Hukum Rimba” adalah kendali hukum oleh

orang berkuasa. Berikut lirik berisi topik kendali hukum oleh orang berkuasa:

(13) (i) Pengacara juri hakim jaksa masih ternilai dengan angka (uang)

(ii) Hukum telah dikuasai oleh orang-orang beruang

(iii) Hukum adalah permainan tuk menjaga kekuasaan

(iv) Hukum adalah komoditas

(v) Barangnya para tersangka

(vi) Ada uang kau dimenangkan

(vii) Ga ada uang you say goodbye

(viii) Yang kuat selalu berkuasa

(ix) Yang lemah pasti merana

(Marjinal, “Hukum Rimba”, 2003)

Tuturan (13) berisi lirik bertopik kendali hukum oleh orang yang berkuasa.

Pada tuturan (13i), terdapat kata pengacara juri hakim jaksa yang merupakan „para

pejabat di bidang hukum‟ (bdk, Sugono, dkk. 2008:6;594;475;558). Jadi, tuturan

(13i) bermakna „para pejabat di bidang hukum masih ternilai dengan uang‟.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: TOPIK DAN TINDAK TUTUR DALAM LIRIK LAGU KARYA … · TOPIK DAN TINDAK TUTUR DALAM LIRIK LAGU KARYA MARJINAL DALAM ALBUM TERMARJINALKAN TAHUN 2003 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah

18

Pada tuturan (13ii), terdapat kata kunci dikuasai dan beruang. Kata dikuasai

bermakna „dipengaruhi oleh seseorang‟ (bdk. Sugono, dkk. 2008:745). Kata beruang

bermakna „mempunyai uang‟ (Sugono, dkk. 2008:1513). Jadi, tuturan (13ii)

bermakna „hukum telah dipengaruhi oleh orang-orang yang mempunyai uang.

Pada tuturan (13iii), terdapat kata kunci permainan dan menjaga. Kata

permainan bermakna „barang atau sesuatu yang dipermainkan‟ (Sugono, dkk.

2008:858). Kata menjaga bermakna „mempertahankan keselamatan‟ (Sugono, dkk.

2008:555). Jadi, tuturan (13iii) bermakna „hukum adalah barang yang dipermainkan

untuk mempertahankan keselamatan kekuasaan‟.

Pada tuturan (13iv), terdapat kata kunci komoditas. Kata komoditas bermakna

„barang dagangan utama‟ (Sugono, dkk. 2008:555). Jadi, tuturan (13iv) bermakna

„hukum adalah barang dagangan utama‟.

Pada tuturan (13v), terdapat kata barangnya dan tersangka. Kata barangnya

terdiri dari kata barang (Sugono, dkk. 2008:139) dan imbuhan -nya yang bermakna

„varian pronomina ia/dia dan pronomina benda yang menyatakan milik, pelaku, atau

penerima‟ (Sugono, dkk. 2008:791). Kata barangnya bermakna „barang milik (dia)‟.

Kata tersangka bermakna „diduga, dicurigai‟. Kata tersangka mengacu pada „orang

yang dicurigai melanggar hukum‟. Jadi, tuturan (13v) bermakna „hukum adalah

barang milik orang yang dicurigai melanggar hukum‟.

Pada tuturan (13vi), terdapat frasa ada uang, kata kau dan dimenangkan. Frasa

ada uang bermakna „mempunyai uang‟. „Mempunyai uang‟ mengacu pada „memberi

suap pada para pejabat hukum‟. Kata kau mengacu pada „tersangka‟. Kata

dimenangkan (bdk. Sugono, dkk. 2008:898) bermakna „dijadikan menang‟. Dalam

hal ini, „menang‟ yang dimaksud adalah „menang dalam pengadilan‟. Jadi, tuturan

(13vi) bermakna „tersangka yang memberi suap pada para pejabat hukum akan

dimenangkan.

Pada tuturan (13vii), terdapat frasa ga ada uang, kata you dan say goodbye.

Frasa ga ada uang bermakna „tidak punya uang‟. Kata you mengacu pada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: TOPIK DAN TINDAK TUTUR DALAM LIRIK LAGU KARYA … · TOPIK DAN TINDAK TUTUR DALAM LIRIK LAGU KARYA MARJINAL DALAM ALBUM TERMARJINALKAN TAHUN 2003 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah

19

„tersangka‟. Sedangkan kata say goodbye mengacu pada „kalah dalam pengadilan‟.

Dalam hal ini, „tidak punya uang‟ mengacu pada „tidak memberi uang suap pada para

pejabat hukum‟. Jadi, tuturan (13vii) bermakna „tersangka yang tidak memberi uang

suap pada para pejabar hukum akan kalah dalam pengadilan‟.

Pada tuturan (13viii), terdapat frasa yang kuat dan kata berkuasa. Frasa yang

kuat mengacu pada „orang yang memiliki pengaruh‟ (bdk. Sugono, dkk. 2008:746).

Pengaruh yang dimaksud adalah jabatan, kuasa, atau uang. Kata berkuasa bermakna

„mempunyai kuasa‟ (Sugono, dkk. 2008:746). Jadi, tuturan (13viii) bermakna „orang-

orang yang memiliki pengaruh selalu mempunyai kuasa‟.

Pada tuturan (13ix), terdapat frasa yang lemah dan kata merana. Frasa yang

lemah mengacu pada orang yang memiliki pengaruh‟ (bdk. Sugono, dkk. 2008:807).

Kata merana bermakna „selalu menderita sedih‟ (Sugono, dkk. 903). Jadi, tuturan

(13ix) bermakna „orang-orang yang tidak memiliki pengaruh pasti selalu menderita.

Topik spesifik dalam lagu “Marsinah” adalah kasus hukum yang tidak

terselesaikan. Berikut lirik berisi topik kasus hukum yang tidak terselesaikan:

(14) Ooo Marsinah kau termarjinalkan

(Marjinal, “Marsinah”, 2003)

Tuturan (14) berisi lirik bertopik tidak diselesaikannya suatu kasus hukum.

Pada tuturan (14), terdapat kata kunci termarjinalkan. Termarjinalkan mengacu pada

kata termarginalisasikan. Termarginalisasikan bermakna termarginalisasi.

Termarginalisasi bermakna „terkena pembatasan‟ (bdk. Sugono, dkk. 879).

Termarjinalkan mengacu pada „kasus Marsinah yang tidak diusut sampai selesai‟.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: TOPIK DAN TINDAK TUTUR DALAM LIRIK LAGU KARYA … · TOPIK DAN TINDAK TUTUR DALAM LIRIK LAGU KARYA MARJINAL DALAM ALBUM TERMARJINALKAN TAHUN 2003 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah

20

2.3 Pendidikan

Pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau

kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan

pelatihan (bdk. Sugono dkk. 2008:352). Lirik bertopik pendidikan terdapat dalam

lagu “Belajar Sama-sama” dan “Mahakebo”. Topik spesifik dalam lagu “Belajar

Sama-sama” adalah pendidikan dalam masyarakat. Sementara pada lagu

“Mahakebo”, topik spesifiknya adalah gelar pendidikan yang hanya sebagai

formalitas. Berikut pemaparannya:

Tabel 3: Lirik Bertopik Pendidikan

No. Judul Tuturan Kunci Topik

15 Belajar Sama-

Sama

(i) Semua orang itu guru

(ii) Alam raya sekolahku

Pendidikan dalam

masyarakat

16 Mahakebo (i) Cobalah lihat ada yang wisuda

(ii) Yang disahkan menjadi seorang

sarjana

(iii) Tuk dapatkan formalitas saja

Gelar pendidikan yang

hanya sebagai

formalitas

Topik spesifik dalam lagu “Belajar Sama-Sama” adalah kasus pendidikan

dalam masyarakat. Berikut lirik berisi topik pendidikan dalam masyarakat:

(15) (i) Semua orang itu guru

(ii) Alam raya sekolahku

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: TOPIK DAN TINDAK TUTUR DALAM LIRIK LAGU KARYA … · TOPIK DAN TINDAK TUTUR DALAM LIRIK LAGU KARYA MARJINAL DALAM ALBUM TERMARJINALKAN TAHUN 2003 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah

21

(Marjinal, “Mahakebo”, 2003)

Tuturan (15) berisi lirik bertopik pendidikan dalam masyarakat. Pada tuturan (15i),

terdapat kata kunci guru. Kata guru bermakna „orang yang pekerjaannya mengajar‟

(Sugono, dkk. 2008:469). Jadi, tuturan (15i) bermakna „semua orang merupakan

orang yang mengajar‟.

Pada tuturan (15ii), terdapat kata kunci alam raya dan sekolahku. Kata alam

raya bermakna „jagat raya‟. Kata sekolahku terdiri dari kata sekolah yang bermakna

„bangunan atau lembaga untuk belajar dan mengajar serta tempat menerima dan

memberi pelajaran‟ (Sugono, dkk. 2008:1244) dan imbuhan -ku yang bermakna

„(aku) pemilik‟ (Sugono, dkk. 2008:744). Jadi, tuturan (15ii) bermakna „jagat raya

adalah tempat si „aku‟ belajar dan mengajar‟.

Topik spesifik dalam lagu “Mahakebo” adalah gelar pendidikan yang hanya

sebagai formalitas. Berikut lirik berisi topik gelar pendidikan yang hanya sebagai

formalitas:

(16) (i) Cobalah lihat ada yang wisuda

(ii) Yang disahkan menjadi seorang sarjana

(iii) Tuk dapatkan formalitas saja

(Marjinal, “Mahakebo”, 2003)

Tuturan (16) berisi lirik bertopik gelar pendidikan yang hanya sebagai sebagai

formalitas. Pada tuturan (16i), terdapat kata kunci wisuda. Kata wisuda bermakna

„peresmian atau pelantikan yang dilakukan dengan upacara khidmat‟ (Sugono, dkk.

2008:1563).

Pada tuturan (16ii), terdapat kata kunci disahkan dan sarjana. Kata disahkan

bermakna „menjadikan (menyatakan, mengakui, dan sebagainya) sah‟ (bdk. Sugono,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: TOPIK DAN TINDAK TUTUR DALAM LIRIK LAGU KARYA … · TOPIK DAN TINDAK TUTUR DALAM LIRIK LAGU KARYA MARJINAL DALAM ALBUM TERMARJINALKAN TAHUN 2003 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah

22

dkk. 2008:1200). Kata sarjana bermakna „gelar strata satu yang dicapai oleh

seseorang yang telah menamatkan pendidikan tingkat terakhir di perguruan tinggi‟.

Pada tuturan (16iii), terdapat kata dapatkan dan formalitas. Kata dapatkan

mengacu pada kata „memperoleh‟ (Sugono, dkk. 2008:293). Kata formalitas

bermakna „bentuk (peraturan, tata cara, prosedur, kebiasaan) yang berlaku‟ atau

„sekadar mengikuti tata cara‟ (Sugono, dkk. 2008:396).

2.4 Kekerasan

Kekerasan adalah perbuatan seseorang atau kelompok orang yang

menyebabkan cedera atau matinya orang lain atau menyebabkan kerusakan fisik atau

barang orang lain; paksaan (bdk. Sugono dkk. 2008:698). Lirik bertopik kekerasan

terdapat dalam lagu “Bergerak”, “Godam Rakyat”, “Lawan Diktator”, “Manusia

Bersenjata”, “Marsinah”, “Mayday”, “Natal Berdarah”, “Politik Kekuasaan”,

“Sampit”.

Topik spesifik dalam lagu “Bergerak” adalah tatanan tanpa penindasan. Pada

lagu “Godam Rakyat”, topik spesifiknya adalah pemerasan pada rakyat. Pada lagu

“Lawan Diktator”, topik spesifiknya adalah penindasan pada rakyat. Pada lagu

“Manusia Bersenjata”, topik spesifiknya adalah penderitaan yang disebabkan sistem

kapitalisme. Pada lagu “Marsinah”, topik spesifiknya adalah kekerasan pada

Marsinah. Pada lagu “Mayday”, topik spesifiknya adalah perlawanan pada

penindasan. Pada lagu “Natal Berdarah”, topik spesifiknya adalah pemboman rumah-

rumah ibadah dan cara-cara penguasa menutupi persoalan. Pada lagu “Politik

Kekuasaan”, topik spesifiknya adalah penindasan pada buruh, rakyat, dan petani.

Pada lagu “Sampit”, topik spesifiknya adalah konflik Sampit dan pembodohan dan

kekerasan yang dilakukan penguasa. Berikut pemaparannya:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: TOPIK DAN TINDAK TUTUR DALAM LIRIK LAGU KARYA … · TOPIK DAN TINDAK TUTUR DALAM LIRIK LAGU KARYA MARJINAL DALAM ALBUM TERMARJINALKAN TAHUN 2003 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah

23

Tabel 4: Lirik Bertopik Kekerasan

No. Judul Tuturan Kunci Topik

17 Bergerak (i) Bergerak bersama rakyat

tertindas

(ii) Membangun tatanan masyarakat

adil

(iii) Bila penindasan telah

dihancurkan

Tatanan tanpa

penindasan

18 Godam Rakyat (i) Banyak sekali rakyat yang jadi

korban

(ii) Hanya dijadikan sapi-sapi

perahan

(iii) Tanpa mengenal belas kasihan

(iv) Dijadikan alat mesin pengumpul

uang

Pemerasan pada rakyat

19 Lawan

Diktator

(i) Di bawah kaki penguasa yang

selalu menindas kita semua

(ii) Pengangguran kriminalitas dan

kesenjangan sosial

(iii) Pengekangan pembantaian lahir

dari penguasa

Penindasan pada

rakyat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: TOPIK DAN TINDAK TUTUR DALAM LIRIK LAGU KARYA … · TOPIK DAN TINDAK TUTUR DALAM LIRIK LAGU KARYA MARJINAL DALAM ALBUM TERMARJINALKAN TAHUN 2003 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah

24

20 Manusia

Bersenjata

(i) Banyak orang yang menderita

(ii) Semuanya telah dikuasai

penguasa

(iii) Dengan manusia bersenjata

(iv) Sompret sistem negara Amerika

penderitaan yang

disebabkan sistem

kapitalisme

21 Marsinah (i) Ada darah rintih caci maki kau

hadapi

(ii) Hanya tetes darah dan air mata

yang kau terima

(iii) Ooo Marsinah matimu tak sia-

sia

Kekerasan pada

Marsinah

22 Mayday (i) Menghancurkan segala

penghisapan

(ii) Derap langkah kaum-kaum

pekerja

(iii) Menolak ditindas

Perlawanan pada

penindasan

23 Natal Berdarah (i) Natal berdarah 25 Desember di

akhir tahun 2000

(ii) Pemboman rumah-rumah ibadah

bermotifkan adu domba

(iii) Banyak rakyat kecil yang jadi

Pemboman rumah-

rumah ibadah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: TOPIK DAN TINDAK TUTUR DALAM LIRIK LAGU KARYA … · TOPIK DAN TINDAK TUTUR DALAM LIRIK LAGU KARYA MARJINAL DALAM ALBUM TERMARJINALKAN TAHUN 2003 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah

25

korban

24 Natal Berdarah (i) Pemboman mengadu domba

sudah biasa

(ii) Perang SARA rekayasa

(iii) Rekayasa para penguasa

(iv) Inilah kebiadaban

(v) Metode lama selalu dia gunakan

menutupi persoalan

(vi) Black propaganda doktrinasi

rakyat terilusi

Cara-cara penguasa

menutupi persoalan

25 Politik

Kekuasaan

(i) Buruh ditindas

(ii) Rakyat ditindas

(iii) Petani ditindas

(iv) Politik mencari uang

(v) Politik tuk kekuasaan

Penindasan pada

buruh, rakyat, dan

petani

26 Sampit (i) Darah-darah berceceran

(ii) Bangkai-bangkai hitam

berserakan

(iii) Kobaran api tangisan jiwa

melengkapi jeritan di Sampit

Konflik Sampit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: TOPIK DAN TINDAK TUTUR DALAM LIRIK LAGU KARYA … · TOPIK DAN TINDAK TUTUR DALAM LIRIK LAGU KARYA MARJINAL DALAM ALBUM TERMARJINALKAN TAHUN 2003 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah

26

(iv) Cobalah lihat di sana mati

(v) Pembantaian penjagalan

pembakaran

(vi) Tetesan air mata tak henti

membanjiri tanah di Sampit

(vii) Gemuruh genta kematian

menghantui tidur mereka

27 Sampit (i) Hentikan pembodohan yang

menciptakan banyak korban

(ii) Hentikan kekerasan yang telah

membunuh saudara-saudara kita

(iii) Diadu domba jadi alat tuk

penguasa

Pembodohan dan

kekerasan yang

dilakukan penguasa

Topik spesifik dalam lagu “Bergerak” adalah tatanan tanpa penindasan. Berikut

lirik berisi topik tatanan tanpa penindasan:

(17) (i) Bergerak bersama rakyat tertindas

(ii) Membangun tatanan masyarakat adil

(iii) Bila penindasan telah dihancurkan

(Marjinal, “Bergerak”, 2003)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: TOPIK DAN TINDAK TUTUR DALAM LIRIK LAGU KARYA … · TOPIK DAN TINDAK TUTUR DALAM LIRIK LAGU KARYA MARJINAL DALAM ALBUM TERMARJINALKAN TAHUN 2003 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah

27

Tuturan (17) berisi lirik bertopik tatanan tanpa penindasan. Pada tuturan (17i),

terdapat kata kunci bergerak dan tertindas. Kata bergerak bermakna „(mulai)

melakukan suatu usaha‟ (Sugono, dkk. 2008:443). Kata tertindas bermakna

„disengsarakan; teraniaya‟. Jadi, tuturan (17i) bermakna „mulai melakukan sesuatu

bersama rakyat yang teraniaya‟ (Sugono, dkk. 2008:1467).

Pada tuturan (17ii), terdapat kata kunci tatanan. Kata tatanan bermakna

„sistem‟ (Sugono, dkk. 2008:1410). Jadi, tuturan (17ii) bermakna „membangun sistem

masyarakat yang adil‟.

Pada tuturan (17iii), terdapat kata kunci bila dan penindasan. Kata bila

bermakna „kata tanya untuk menanyakan waktu‟ (Sugono, dkk. 2008:191). Kata

penindasan bermakna „proses, cara, perbuatan menindas‟ (Sugono, dkk. 2008:1467).

Jadi, tuturan (17iii) bermakna „sewaktu perbuatan menindas telah dihancurkan‟.

Topik spesifik dalam lagu “Godam Rakyat” adalah pemerasan pada rakyat.

Berikut lirik berisi topik pemerasan pada rakyat:

(18) (i) Banyak sekali rakyat yang jadi korban

(ii) Hanya dijadikan sapi-sapi perahan

(iii) Tanpa mengenal belas kasihan

(iv) Dijadikan alat mesin pengumpul uang

(Marjinal, “Godam Rakyat”, 2003)

Tuturan (18) berisi lirik bertopik pemerasan pada rakyat. Pada tuturan (18i), terdapat

kata kunci korban. Kata korban bermakna „orang, binatang, dan sebagainya yang

menjadi menderita (mati dan sebagainya) akibat suatu kejadian, perbuatan jahat, dan

sebagainya‟ (Sugono, dkk. 2008:733). Jadi, tuturan (18i) bermakna „banyak sekali

rakyat yang menjadi menderita akibat suatu kejadian‟.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: TOPIK DAN TINDAK TUTUR DALAM LIRIK LAGU KARYA … · TOPIK DAN TINDAK TUTUR DALAM LIRIK LAGU KARYA MARJINAL DALAM ALBUM TERMARJINALKAN TAHUN 2003 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah

28

Pada tuturan (18ii), terdapat idiom sapi-sapi perahan. Idiom sapi-sapi perahan

mengacu pada „orang yang diperas tenaganya (penghasilannya, dan sebagainya) oleh

orang lain; orang yang dimanfaatkan secara terus-menerus oleh orang lain‟ (Sugono,

dkk. 2008:1225). Jadi, tuturan (18ii) bermakna rakyat hanya dimanfaatkan secara

terus-menerus‟.

Pada tuturan (18iii), terdapat frasa belas kasihan. Frasa belas kasihan bermakna

„rasa belas dan kasihan‟ (Sugono, dkk. 2008:162). Jadi, tuturan (18ii) bermakna

„orang yang memanfaatkan rakyat tidak mengenal rasa belas dan kasih‟.

Pada tuturan (18iv), terdapat kata kunci alat dan mesin. Kata alat bermakna

„benda yang dipakai untuk mengerjakan sesuatu‟ (Sugono, dkk. 2008:36). Kata mesin

bermakna „perkakas untuk menggerakkan atau membuat sesuatu yang dijalankan

dengan roda, digerakkan oleh tenaga manusia atau motor penggerak, menggunakan

bahan bakar minyak atau tenaga alam‟ (Sugono, dkk. 2008:906). Jadi, tuturan (18iv)

bermakna „rakyat dijadikan perkakas untuk mengumpulkan uang‟.

Topik spesifik dalam lagu “Lawan Diktator” adalah penindasan pada rakyat.

Berikut lirik berisi topik penindasan pada rakyat:

(19) (i) Di bawah kaki penguasa yang selalu menindas kita semua

(ii) Pengangguran kriminalitas dan kesenjangan sosial

(iii) Pengekangan pembantaian lahir dari penguasa

(Marjinal, “Lawan Diktator”, 2003)

Tuturan (19) berisi lirik bertopik penindasan pada rakyat. Pada tuturan (19i), terdapat

kata kunci menindas. Kata menindas bermakna „memperlakukan dengan sewenang-

wenang (dengan lalim, dengan kekerasan)‟ (Sugono, dkk. 2008:1467). Jadi, tuturan

(19i) bermakna „kita berada di bawah kaki penguasa yang selalu berlaku sewenang-

wenang‟.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: TOPIK DAN TINDAK TUTUR DALAM LIRIK LAGU KARYA … · TOPIK DAN TINDAK TUTUR DALAM LIRIK LAGU KARYA MARJINAL DALAM ALBUM TERMARJINALKAN TAHUN 2003 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah

29

Pada tuturan (19ii), terdapat kata kunci pengangguran, kriminalitas, dan

kesenjangan. Kata pengangguran bermakna „hal atau perbuatan menganggur‟

(Sugono, dkk. 2008:65). Kata menganggur bermakna „tidak bekerja‟ (Sugono, dkk.

2008:65). Kata kriminalitas bermakna „perbuatan yang melanggar hukum pidana‟

(Sugono, dkk. 2008:741). Kata kesenjangan bermakna „ketidakseimbangan‟ (Sugono,

dkk. 2008:1274).

Pada tuturan (19iii), terdapat kata kunci pengekangan, pembantaian, dan lahir.

Kata pengekangan bermakna „pembatasan kebebasan‟ (Sugono, dkk. 2008:650). Kata

pembantaian bermakna „proses, cara, perbuatan membantai‟ (Sugono, dkk.

2008:136). Kata lahir bermakna „keluar dari kandungan‟ atau „muncul di dunia

(masyarakat)‟ (Sugono, dkk. 2008:771). Jadi, tuturan (19ii-iii) bermakna

„pengangguran, kriminalitas, kesenjangan sosial, pengekangan, dan pembantaian

yang muncul dalam masyarakat berasal dari penguasa‟.

Topik spesifik dalam lagu “Manusia Bersenjata” adalah penderitaan yang

disebabkan sistem kapitalisme. Berikut lirik berisi topik penderitaan yang disebabkan

sistem kapitalisme:

(20) (i) Banyak orang yang menderita

(ii) Semuanya telah dikuasai penguasa

(iii) Dengan manusia bersenjata

(iv) Sompret sistem negara Amerika

(Marjinal, “Manusia Bersenjata”, 2003)

Tuturan (20) berisi lirik bertopik penderitaan yang disebabkan sistem

kapitalisme. Pada tuturan (20i), terdapat kata kunci menderita. Kata menderita

bermakna „menanggung sesuatu yang tidak menyenangkan‟ (Sugono, dkk.

2008:317).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: TOPIK DAN TINDAK TUTUR DALAM LIRIK LAGU KARYA … · TOPIK DAN TINDAK TUTUR DALAM LIRIK LAGU KARYA MARJINAL DALAM ALBUM TERMARJINALKAN TAHUN 2003 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah

30

Pada tuturan (20ii), terdapat kata kunci semuanya. Kata semuanya bermakna

„segala-galanya‟ (Sugono, dkk. 2008:1265). Pada tuturan (20iii), terdapat kata kata

kunci dengan dan bersenjata. Kata dengan bermakna „memakai (menggunakan)

suatu alat‟ (Sugono, dkk. 2008:312). Kata bersenjata bermakna „berlengkapkan

senjata‟ (Sugono, dkk. 2008:1274). Jadi, tuturan (20ii-iii) bermakna „segala-galanya

telah dikuasai penguasa menggunakan kekuatan orang-orang berlengkapkan senjata‟.

Pada tuturan (20iv), terdapat frasa sistem negara Amerika. Frasa sistem negara

Amerika mengacu pada „sistem kapitalisme‟.

Topik spesifik dalam lagu “Marsinah” adalah kekerasan pada Marsinah.

Berikut lirik berisi topik kekerasan pada Marsinah:

(21) (i) Ada darah rintih caci maki kau hadapi

(ii) Hanya tetes darah dan air mata yang kau terima

(iii) Ooo Marsinah matimu tak sia-sia

(Marjinal, “Marsinah”, 2003)

Tuturan (21) berisi lirik bertopik kekerasan pada Marsinah. Pada tuturan (21i),

terdapat kata kunci darah, rintih, caci maki, kau, dan hadapi. Kata darah, rintih, dan

caci maki mengacu pada „penderitaan‟. Kata kau mengacu pada „Marsinah‟. Kata

hadapi mengacu pada kata menghadapi. Kata „menghadapi‟ bermakna „mengalami‟

(Sugono, dkk. 2008:472).

Pada tuturan (21ii), terdapat frasa tetes darah dan air mata. Frasa tetes darah

dan air mata mengacu pada „penderitaan‟. Jadi, tuturan (21i-ii) bermakna „Marsinah

mengalami berbagai macam penderitaan‟.

Pada tuturan (21iii), terdapat kata kunci matimu. Kata matimu terdiri dari kata

mati yang bermakna „tidak hidup lagi‟ (Sugono, dkk. 2008:888) dan imbuhan -mu

yang mengacu pada „Marsinah‟.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: TOPIK DAN TINDAK TUTUR DALAM LIRIK LAGU KARYA … · TOPIK DAN TINDAK TUTUR DALAM LIRIK LAGU KARYA MARJINAL DALAM ALBUM TERMARJINALKAN TAHUN 2003 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah

31

Topik spesifik dalam lagu “Mayday” adalah kasus perlawanan pada

penindasan. Berikut lirik berisi topik perlawanan pada penindasan:

(22) (i) Menghancurkan segala penghisapan

(ii) Derap langkah kaum-kaum pekerja

(iii) Menolak ditindas

(Marjinal, “Mayday”, 2003)

Tuturan (22) berisi lirik bertopik perlawanan pada penindasan. Pada tuturan

(22i), terdapat kata kunci penghisapan. Kata penghisapan mengacu pada kata

pengisapan. Kata pengisapan mengacu pada „pengisapan yang menindas‟ (Sugono,

dkk. 2008:548). Jadi, tuturan (22i) bermakna „menghancurkan segala pengisapan

yang menindas‟.

Pada tuturan (22ii), terdapat idiom derap langkah. Idiom derap langkah

mengacu pada „usaha‟. Pada tuturan (22iii), terdapat kata ditindas. Kata ditindas

bermakna „diperlakukan dengan sewenang-wenang‟ (bdk. Sugono, dkk. 2008:1467).

Jadi, tuturan (22ii-iii) bermakna „usaha kaum-kaum pekerja menolak diperlakukan

dengan sewenang-wenang‟.

Topik spesifik dalam lagu “Natal Berdarah” adalah pemboman rumah-rumah

ibadah. Berikut lirik berisi topik pemboman rumah-rumah ibadah:

(23) (i) Natal berdarah 25 Desember di akhir tahun 2000

(ii) Pemboman rumah-rumah ibadah bermotifkan adu domba

(iii) Banyak rakyat kecil yang jadi korban

(Marjinal, “Natal Berdarah”, 2003)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: TOPIK DAN TINDAK TUTUR DALAM LIRIK LAGU KARYA … · TOPIK DAN TINDAK TUTUR DALAM LIRIK LAGU KARYA MARJINAL DALAM ALBUM TERMARJINALKAN TAHUN 2003 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah

32

Tuturan (23) berisi lirik bertopik pemboman rumah-rumah ibadah. Pada tuturan

(23i), terdapat kata kunci berdarah. Kata berdarah bermakna „mengeluarkan darah‟

(Sugono, dkk. 2008:294). Kata berdarah mengacu pada „peristiwa nahas‟. Tuturan

(23i) bermakna „sebuah peristiwa nahas terjadi pada hari Natal tanggal 25 Desember

2000‟.

Pada tuturan (23ii), terdapat kata kunci pemboman. Kata pemboman mengacu

pada kata pengeboman. Kata pengeboman terdiri dari kata bom dan imbuhan penge--

an. Kata bom bermakna „senjata peledak yang bentuknya seperti peluru besar yang

berisi bahan peledak‟. Imbuhan penge--an bermakna „proses, cara, perbuatan‟

(Sugono, dkk. 2008:1045). Kata pengeboman bermakna „penyerangan (penghancuran

dan sebagainya) dengan bom‟.

Pada tuturan (23iii), terdapat kata kunci korban. Kata korban bermakna „orang

yang menderita akibat suatu kejadian‟ (Sugono, dkk. 2008:733).

Topik spesifik lain dalam lagu “Natal Berdarah” adalah cara-cara penguasa

menutupi persoalan. Berikut lirik berisi topik cara-cara penguasa menutupi persoalan:

(24) (i) Pemboman mengadu domba sudah biasa

(ii) Perang SARA rekayasa

(iii) Rekayasa para penguasa

(iv) Inilah kebiadaban

(v) Metode lama selalu dia gunakan menutupi persoalan

(vi) Black propaganda doktrinasi rakyat terilusi

(Marjinal, “Natal Berdarah”, 2003)

Tuturan (24) berisi lirik bertopik cara-cara penguasa menutupi persoalan. Pada

tuturan (24i), terdapat idiom mengadu domba. Idiom mengadu domba bermakna

„menjadikan berselisih di antara pihak yang sepaham‟ (Sugono, dkk. 2008:12).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: TOPIK DAN TINDAK TUTUR DALAM LIRIK LAGU KARYA … · TOPIK DAN TINDAK TUTUR DALAM LIRIK LAGU KARYA MARJINAL DALAM ALBUM TERMARJINALKAN TAHUN 2003 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah

33

Pada tuturan (24ii-iii), terdapat kata kunci rekayasa. Kata rekayasa bermakna

„rencana jahat atau persekongkolan untuk merugikan dan sebagainya pihak lain‟

(Sugono, dkk. 2008:1157).

Pada tuturan (24iv), terdapat kata kunci inilah dan kebiadaban. Kata inilah

mengacu pada „rekayasa yang dilakukan penguasa‟. Kata kebiadaban bermakna „sifat

biadab (kejam)‟ (Sugono, dkk. 2008:194)

Pada tuturan (24v), terdapat frasa metode lama dan kata menutupi. Frasa

metode lama mengacu pada „rekayasa yang dilakukan penguasa‟. Kata menutupi

bermakna „menyelubungi‟ (Sugono, dkk. 2008:1510).

Pada tuturan (24vi), terdapat frasa black propaganda, kata doktrinasi dan

terilusi. Frasa black propaganda mengacu pada propaganda gelap. Propaganda

gelap bermakna „propaganda yang dilakukan untuk melemahkan moral‟ (bdk.

Sugono, dkk. 1106). Kata doktrinasi bermakna „pengajaran (tentang asas suatu aliran

politik)‟ (bdk. Sugono, dkk. 2008:338). Kata terilusi terdiri dari kata ilusi yang

bermakna „pengamatan yang tidak sesuai dengan pengindraan‟ (Sugono, dkk.

2008:526) dan imbuhan ter- yang bermakna „telah mengalami‟ (Sugono, dkk.

2008:1447).

Topik spesifik dalam lagu “Politik Kekuasaan” adalah penindasan pada buruh,

rakyat, dan petani. Berikut lirik berisi topik penindasan pada buruh, rakyat, dan

petani:

(25) (i) Buruh ditindas

(ii) Rakyat ditindas

(iii) Petani ditindas

(iv) Politik mencari uang

(v) Politik tuk kekuasaan

(Marjinal, “Politik Kekuasaan”, 2003)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: TOPIK DAN TINDAK TUTUR DALAM LIRIK LAGU KARYA … · TOPIK DAN TINDAK TUTUR DALAM LIRIK LAGU KARYA MARJINAL DALAM ALBUM TERMARJINALKAN TAHUN 2003 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah

34

Tuturan (25) berisi topik tentang penindasan pada buruh, rakyat, dan petani.

Pada tuturan (25i-iii), terdapat kata ditindas. Kata ditindas bermakna

„memperlakukan dengan sewenang-wenang‟ (bdk. Sugono, dkk. 2008:1467).

Pada tuturan (25iv), terdapat kata politik dan mencari. Kata politik bermakna

„cara bertindak; kebijakan‟ (Sugono, dkk. 2008:1091). Kata mencari bermakna

„berusaha mendapatkan‟ (Sugono, dkk. 2008:245).

Pada tuturan (25v), terdapat kata kekuasaan. Kata kekuasaan bermakna

„kemampuan orang atau golongan untuk menguasai orang atau golongan lain

berdasarkan kewibawaan, wewenang, karisma, atau kekuatan fisik (Sugono, dkk.

2008:746).

Topik spesifik dalam lagu “Sampit” adalah konflik Sampit. Berikut lirik berisi

topik konflik Sampit:

(26) (i) Darah-darah berceceran

(ii) Bangkai-bangkai hitam berserakan

(iii) Kobaran api tangisan jiwa melengkapi jeritan di Sampit

(iv) Cobalah lihat di sana mati

(v) Pembantaian penjagalan pembakaran

(vi) Tetesan air mata tak henti membanjiri tanah di Sampit

(vii) Gemuruh genta kematian menghantui tidur mereka

(Marjinal, “Sampit”, 2003)

Tuturan (26) berisi lirik bertopik konflik Sampit. Pada tuturan (27i), terdapat

kata darah dan berceceran. Kata darah bermakna „cairan berwarna merah yang

mengalir dalam pembuluh darah manusia atay binatang‟ (Sugono, dkk. 2008:317)

Kata berceceran bermakna „berjatuhan sedikit-sedikit dan berhamburan di tanah‟

(Sugono, dkk. 2008:249).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: TOPIK DAN TINDAK TUTUR DALAM LIRIK LAGU KARYA … · TOPIK DAN TINDAK TUTUR DALAM LIRIK LAGU KARYA MARJINAL DALAM ALBUM TERMARJINALKAN TAHUN 2003 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah

35

Pada tuturan (26ii), terdapat kata bangkai dan berserakan. Kata bangkai

bermakna „tubuh yang sudah mati‟ (Sugono, dkk. 2008:132). Kata berserakan

bermakna „berantakan; porak poranda; terletak tidak beraturan‟ (Sugono, dkk.

2008:1282).

Pada tuturan (26iii), terdapat frasa kobaran api, tangisan jiwa, dan kata jeritan.

Frasa kobaran api mengacu pada „peristiwa konflik yang terjadi di Sampit‟. Frasa

tangisan jiwa dan kata jeritan mengacu pada „penderitaan yang dirasakan korban‟.

Kata jeritan bermakna „teriakan‟ (Sugono, dkk. 2008:582).

Pada tuturan (26iv), terdapat kata mati. Kata mati bermakna „tidak hidup lagi‟

(Sugono, dkk. 2008:888).

Pada tuturan (26v), terdapat kata pembantaian, penjagalan, dan pembakaran.

Kata pembantaian bermakna „pembunuhan secara kejam dengan korban lebih dari

seseorang‟ (Sugono, dkk. 2008:136). Kata penjagalan bermakna „pembantaian‟

(Sugono, dkk. 2008:556). Kata pembakaran bermakna „perbuatan membakar‟

(Sugono, dkk. 2008:121).

Pada tuturan (26vi), terdapat kata air mata dan membanjiri. Kata air mata

mengacu pada „kesedihan yang dirasakan korban‟. Kata membanjiri bermakna

„menggenangi‟ (Sugono, dkk. 2008:135). Tuturan (26vi) bermakna „duka yang

dirasakan korban tidak henti-henti‟.

Pada tuturan (26vii), terdapat kata gemuruh, idiom genta kematian, dan kata

menghantui. Kata gemuruh bermakna „menderu-deru seperti bunyi guruh atau suara

ombak besar mengalun menepis pantai‟ (Sugono, dkk. 2008:438). Idiom genta

kematian mengacu pada „sesuatu yang mendatangkan maut‟. Kata menghantui

bermakna „mengusik‟ (Sugono, dkk. 2008:481). Tuturan (26vii) bermakna „sesuatu

yang mendatangkan maut mengusik tidur korban konflik Sampit‟

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: TOPIK DAN TINDAK TUTUR DALAM LIRIK LAGU KARYA … · TOPIK DAN TINDAK TUTUR DALAM LIRIK LAGU KARYA MARJINAL DALAM ALBUM TERMARJINALKAN TAHUN 2003 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah

36

Topik spesifik lain dalam lagu “Sampit” adalah pembodohan dan kekerasan

yang dilakukan penguasa. Berikut lirik berisi topik pembodohan dan kekerasan yang

dilakukan penguasa:

(27) (i) Hentikan pembodohan yang menciptakan banyak korban

(ii) Hentikan kekerasan yang telah membunuh saudara-saudara kita

(iii) Diadu domba jadi alat tuk penguasa

(Marjinal, “Sampit”, 2003)

Tuturan (27) berisi lirik bertopik pembodohan dan kekerasan yang dilakukan

penguasa. Pada tuturan (27i), terdapat kata pembodohan. Kata pembodohan

bermakna „proses, cara, perbuatan membodohkan‟ (Sugono, dkk. 2008:203).

Pada tuturan (27ii), terdapat kata kekerasan. Kata kekerasan bermakna

„perbuatan seseorang atau kelompok orang uang menyebabkan cedera atau matinya

orang lain atau menyebabkan kerusakan fisik atau barang orang lain‟ (Sugono, dkk.

2008:677).

Pada tuturan (27iii), terdapat idiom diadu domba. Idiom diadu domba

bermakna „dijadikan berselisih di antara pihak yang sepaham‟ (bdk. Sugono, dkk.

2008:12).

2.5 Cinta

Cinta adalah suka sekali; terpikat (antara laki-laki dan perempuan) (Sugono

dkk. 2008:288). Lirik bertopik cinta terdapat dalam lagu “Cinta Pembodohan”. Topik

spesifik dalam lagu “Cinta Pembodohan” adalah ketidakmatangan dalam menyikapi

cinta. Berikut pemaparannya:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: TOPIK DAN TINDAK TUTUR DALAM LIRIK LAGU KARYA … · TOPIK DAN TINDAK TUTUR DALAM LIRIK LAGU KARYA MARJINAL DALAM ALBUM TERMARJINALKAN TAHUN 2003 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah

37

Tabel 5: Lirik Bertopik Cinta

No. Judul Tuturan Kunci Topik

28 Cinta

Pembodohan

(i) Mati karena cinta stres karena

cinta

(ii) Sedikit-dikit cinta

(iii) Cinta pembodohan

(iv) Karena cinta membuat

manusia tak karuan

(v) Karena cinta itu berlebihan

(vi) Cinta itu rancu

(vii) Cinta adalah alat untuk gapai

keinginan

(viii) Mau ML atau mau jadi

presiden

(ix) Membunuh karena cinta cinta

cinta cinta ta

Ketidakmatangan dalam

menyikapi cinta

Topik spesifik dalam lagu “Cinta Pembodohan” adalah ketidakmatangan dalam

menyikapi cinta. Berikut lirik berisi topik ketidakmatangan dalam menyikapi cinta:

(28) (i) Mati karena cinta stres karena cinta

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: TOPIK DAN TINDAK TUTUR DALAM LIRIK LAGU KARYA … · TOPIK DAN TINDAK TUTUR DALAM LIRIK LAGU KARYA MARJINAL DALAM ALBUM TERMARJINALKAN TAHUN 2003 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah

38

(ii) Sedikit-dikit cinta

(iii) Cinta pembodohan

(iv) Karena cinta membuat manusia tak karuan

(v) Karena cinta itu berlebihan

(vi) Cinta itu rancu

(vii) Cinta adalah alat untuk gapai keinginan

(viii) Mau ML atau mau jadi presiden

(ix) Membunuh karena cinta cinta cinta cinta ta

(Marjinal, “Cinta Pembodohan”, 2003)

Tuturan (28) berisi lirik bertopik ketidakmatangan dalam menyikapi cinta. Pada

tuturan (28i), terdapat kata kunci mati, stres, dan cinta. Kata mati bermakna „tidak

hidup lagi‟ (Sugono, dkk. 2008:888). Kata stres bermakna „gangguan atau kekacauan

mental dan emosional yang disebabkan oleh faktor luar‟ (Sugono, dkk. 2008:1341).

Kata cinta bermakna „suka sekali‟ atau „terpikat‟ (Sugono, dkk. 2008:268). Jadi,

tuturan (28i) bermakna „kondisi mati dan atau kekacauan mental dan emosional yang

disebabkan oleh cinta‟.

Pada tuturan (28ii), terdapat kata sedikit-dikit. Kata sedikit-dikit mengacu pada

kata sedikit-sedikit. Kata sedikit-sedikit bermakna „setiap kali sedikit‟ atau „barang

sedikit‟ (Sugono, dkk. 2008:1239).

Pada tuturan (28iii), terdapat kata pembodohan. Kata pembodohan bermakna

„proses, cara, perbuatan membodohkan‟ (Sugono, dkk. 2008:203). Jadi, tuturan

(28iii) bermakna „cinta adalah cara membodohkan‟.

Pada tuturan (28iv), terdapat kata karuan. Kata karuan bermakna „pasti; tentu‟

(Sugono, dkk. 2008:629). Jadi, tuturan (28iv) bermakna „karena cinta membuat

manusia tidak tentu‟.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: TOPIK DAN TINDAK TUTUR DALAM LIRIK LAGU KARYA … · TOPIK DAN TINDAK TUTUR DALAM LIRIK LAGU KARYA MARJINAL DALAM ALBUM TERMARJINALKAN TAHUN 2003 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah

39

Pada tuturan (28v), terdapat kata berlebihan. Kata berlebihan bermakna „aneh-

aneh atau tidak sewajarnya (tentang tingkah laku)‟ (Sugono, dkk. 2008:801). Jadi,

tuturan (28v) bermakna „karena cinta itu tidak sewajarnya‟.

Pada tuturan (28vi), terdapat kata rancu. Kata rancu bermakna „tidak teratur;

campur aduk; kacau (tentang berpikir, berbahasa)‟ (Sugono, dkk. 2008:1139). Jadi,

tuturan (28vi) bermakna „cinta itu tidak teratur‟.

Pada tuturan (28vii), terdapat kata alat. Kata alat bermakna „yang dipakai untuk

mencapai maksud‟ (Sugono, dkk. 2008:36). Jadi, tuturan (28vii) bermakna „cinta

adalah sesuatu yang dipakai untuk mencapai keinginan‟.

Pada tuturan (28viii), terdapat kata ML dan presiden. Kata ML adalah singkatan

dari „making love‟ atau „bersanggama‟. Kata presiden mengacu pada kata „pejabat‟.

Jadi, tuturan (28viii) bermakna „cinta dapat dipakai untuk mencapai keinginan

bersanggama atau menjadi pejabat‟.

Pada tuturan (28ix), terdapat kata membunuh. Kata membunuh bermakna

„menghilangkan (menghabisi; mencabut) nyawa‟ (Sugono, dkk. 2008:225). Jadi,

tuturan (28ix) bermakna „cinta dapat dijadikan alasan untuk menghilangkan nyawa‟.

2.6 Stigma

Stigma adalah ciri negatif yang menempel pada pribadi seseorang karena

pengaruh lingkungannya (Badudu. 2003:332). Lirik bertopik stigma terdapat dalam

lagu “Anarki Bukan Barbar”. Topik spesifik dalam lagu “Anarki Bukan Barbar”

adalah stigma mengenai „anarki‟. Berikut pemaparannya:

Tabel 6: Lirik Bertopik Stigma

No. Judul Tuturan Kunci Topik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: TOPIK DAN TINDAK TUTUR DALAM LIRIK LAGU KARYA … · TOPIK DAN TINDAK TUTUR DALAM LIRIK LAGU KARYA MARJINAL DALAM ALBUM TERMARJINALKAN TAHUN 2003 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah

40

29 Anarki Bukan

Barbar

(i) Sering kita mendengar

(ii) Anarkisme adalah suatu yang

menakutkan

(iii) Sebuah ancaman, bayangan

ketakutan

(iv) Anarkisme adalah suatu

kerusuhan

(v) Gerakan tak terorgan biang

kekerasan

(vi) Anarki bukan barbar

(vii) Anarki bukan vandal

(viii) Anarki adalah persamaan hak

(ix) Anarki adalah tanpa paksaan

(x) Penyamarataan hak sejahtera

bersama

Stigma mengenai

„anarki‟

Topik spesifik dalam lagu “Anarki Bukan Barbar” adalah stigma mengenai

„anarki‟. Berikut lirik berisi topik stigma mengenai „anarki‟:

(29) (i) Sering kita mendengar

(ii) Anarkisme adalah suatu yang menakutkan

(iii) Sebuah ancaman, bayangan ketakutan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: TOPIK DAN TINDAK TUTUR DALAM LIRIK LAGU KARYA … · TOPIK DAN TINDAK TUTUR DALAM LIRIK LAGU KARYA MARJINAL DALAM ALBUM TERMARJINALKAN TAHUN 2003 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah

41

(iv) Anarkisme adalah suatu kerusuhan

(v) Gerakan tak terorgan biang kekerasan

(vi) Anarki bukan barbar

(vii) Anarki bukan vandal

(viii) Anarki adalah persamaan hak

(ix) Anarki adalah tanpa paksaan

(x) Penyamarataan hak sejahtera bersama

(Marjinal, “Anarki bukan Babar”, 2003)

Tuturan (29) berisi lirik bertopik stigma mengenai „anarki‟. Tuturan tersebut

terbagi menjadi 2 bagian, (29i-v) menceritakan stigma yang sering ditemui mengenai

„anarki yang rusuh dan kacau‟ dan (29vi-x) menceritakan „seperti apa seharusnya

anarki itu‟. Pada tuturan (29i), terdapat kata kunci mendengar. Kata mendengar

bermakna „mendapat kabar‟ (Sugono, dkk. 2008:312). Jadi, tuturan (29i) bermakna

„kita sering mendapat kabar‟.

Pada tuturan (29ii), terdapat kata kunci anarkisme dan menakutkan. Kata

anarkisme bermakna „ajaran (paham) yang menentang setiap kekuatan negara; teori

politik yang tidak menyukai adanya pemerintahan dan undang-undang‟ (Sugono, dkk.

2008:59). Kata menakutkan bermakna „menjadikan takut akan‟ (Sugono, dkk.

2008:1382). Jadi, tuturan (29ii) bermakna „anarkisme adalah sesuatu yang

menjadikan seseorang takut‟.

Pada tuturan (29iii), terdapat kata ancaman, bayangan, dan ketakutan. Kata

ancaman bermakna „usaha yang dilaksanakan secara konsepsional melalui tindak

politik dan atau kejahatan yang diperkirakan dapat membahayakan tatanan serta

kepentingan negara dan bangsa‟ (Sugono, dkk. 2008:60). Kata bayangan bermakna

bayang-bayang. Kata bayang-bayang bermakna „rupa (wujud) yang kurang jelas

dalam gelap‟ (Sugono, dkk. 2008:152). Kata ketakutan bermakna „kekhawatiran‟

(Sugono, dkk. 2008:1382). Jadi, tuturan (29iii) bermakna „anarkisme adalah sebuah

usaha yang membahayakan tatanan dan merupakan sesuatu yang mengkhawatirkan‟.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: TOPIK DAN TINDAK TUTUR DALAM LIRIK LAGU KARYA … · TOPIK DAN TINDAK TUTUR DALAM LIRIK LAGU KARYA MARJINAL DALAM ALBUM TERMARJINALKAN TAHUN 2003 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah

42

Pada tuturan (29iv), terdapat kata kerusuhan. Kata kerusuhan bermakna „huru-

hara‟. Jadi, tuturan (29iv) bermakna „anarkisme adalah suatu huru-hara‟ (Sugono,

dkk. 2008:1194).

Pada tuturan (29v), terdapat kata terorgan dan biang. Kata terorgan mengacu

pada kata terorganisasi. Kata terorganisasi bermakna „telah disusun dan diatur dalam

suatu kesatuan‟ (Sugono, dkk. 2008:988). Kata biang bermakna „asal mula‟. Jadi,

tuturan (29v) bermakna „anarkisme adalah gerakan yang tidak disusun dan diatur

dalam suatu kesatuan; anarkisme merupakan asal mula kekerasan‟ (Sugono, dkk.

2008:185).

Pada tuturan (29vi), terdapat kata barbar. Kata barbar bermakna „tidak

beradab‟ (Sugono, dkk. 2008:140). Jadi, tuturan (29vi) bermakna „anarki bukan tidak

beradab‟.

Pada tuturan (29vii), terdapat kata vandal. Kata vandal bermakna „orang yang

suka merusak dan menghancurkan secara kasar dan ganas‟ (Sugono, dkk. 2008:1544).

Jadi, tuturan (29vii) bermakna „anarki bukan orang atau sesuatu yang suka merusak

dan menghancurkan secara kasar dan ganas‟.

Pada tuturan (29viii), terdapat kata persamaan. Kata persamaan bermakna

„perihal mempersamakan (tingginya, tingkatnya, dan sebagainya)‟ (Sugono, dkk.

2008:1212). Jadi, tuturan (29viii) bermakna „anarki adala perihal mempersamakan

hak‟.

Pada tuturan (29ix), terdapat kata paksaan. Kata paksaan bermakna „desakan‟

(Sugono, dkk. 2008:1002). Jadi, tuturan (29ix) bermakna „anarki adalah tanpa

desakan‟.

Pada tuturan (29x), terdapat kata penyamarataan. Kata penyamarataan

bermakna „proses, cara, perbuatan menyamaratakan (menganggap sama rata)‟. Jadi,

tuturan (29x) bermakna „anarki adalah perbuatan menyamaratakan hak demi

kesejahteraan bersama‟.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: TOPIK DAN TINDAK TUTUR DALAM LIRIK LAGU KARYA … · TOPIK DAN TINDAK TUTUR DALAM LIRIK LAGU KARYA MARJINAL DALAM ALBUM TERMARJINALKAN TAHUN 2003 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah

43

BAB III

TINDAK TUTUR DALAM LIRIK LAGU KARYA MARJINAL

DALAM ALBUM TERMARJINALKAN TAHUN 2003

3.1 Pengantar

Pada bab ini dibahas tindak tutur yang terdapat dalam lirik lagu karya Marjinal.

Setiap interseksi tindak tutur dibahas dengan pengelompokan berdasar topik umum

sebagaimana telah dibahas pada Bab II. Interseksi yang dibahas adalah langsung

literal, tidak langsung literal, langsung tidak literal, dan tidak langsung tidak literal.

Sedangkan kelompok topik umum yang akan dibahas adalah (i) hukum, (ii)

pendidikan, (iii) kekerasan, (iv) cinta, dan (v) stigma.

3.2 Hukum

Lagu “Hukum Rimba” yang bertopik ketidakadilan pelaksanaan hukum

ditujukan kepada pejabat hukum. Tindak tutur yang terdapat dalam “Hukum Rimba”

tersebut adalah tindak tutur langsung literal, tidak langsung literal, langsung tidak

literal, dan tidak langsung tidak literal.

Lagu “Hukum Rimba” juga bertopik kendali hukum oleh orang berkuasa yang

ditujukan untuk pejabat hukum. Tindak tutur yang terdapat dalam “Hukum Rimba”

adalah tindak tutur langsung literal, tidak langsung literal, dan langsung tidak literal.

Lagu “Marsinah” yang bertopik kasus hukum yang tidak terselesaikan

ditujukan kepada pejabat hukum. Dalam “Marsinah” terdapat tindak tutur tidak

langsung tidak literal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: TOPIK DAN TINDAK TUTUR DALAM LIRIK LAGU KARYA … · TOPIK DAN TINDAK TUTUR DALAM LIRIK LAGU KARYA MARJINAL DALAM ALBUM TERMARJINALKAN TAHUN 2003 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah

44

Tabel 7: Tindak Tutur dalam Lirik Lagu yang Bertopik Hukum

No. Judul Persoalan Tuturan Kunci Tindak Tutur

30 Hukum

Rimba

Ketidakadilan

pelaksanaan

hukum

(i) Di manakah adanya

keadilan bila masih

memandang

golongan?

Langsung literal

(ii) Tak mencerminkan

keadilan

Tidak langsung

literal

(iii) Hukum adalah

lembah hitam

Langsung tidak

literal

(iv) Maling-maling kecil

dihakimi

(v) Maling-maling besar

dilindungi

Tidak langsung

tidak literal

31 Hukum

Rimba

Kendali

hukum oleh

orang

berkuasa

(i) Pengacara juri

hakim jaksa masih

ternilai dengan

angka (uang)

(ii) Hukum adalah

komoditas

(iii) Yang kuat selalu

berkuasa

Langsung literal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: TOPIK DAN TINDAK TUTUR DALAM LIRIK LAGU KARYA … · TOPIK DAN TINDAK TUTUR DALAM LIRIK LAGU KARYA MARJINAL DALAM ALBUM TERMARJINALKAN TAHUN 2003 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah

45

(iv) Yang lemah pasti

merana

(v) Hukum telah

dikuasai oleh

orang-orang

beruang

(vi) Hukum adalah

permainan tuk

menjaga kekuasaan

Tidak langsung

literal

(vii) Barangnya para

tersangka

Langsung tidak

literal

32 Marsinah Kasus hukum

tidak

terselesaikan

Ooo Marsinah kau

termarjinalkan

Tidak langsung

tidak literal

3.2.1 Tindak Tutur dalam Lirik Lagu yang Bertopik Ketidakadilan

Pelaksanaan Hukum

Pemaparan tindak tutur dalam lirik lagu yang bertopik ketidakadilan

pelaksanaan hukum berikut dibatasi dengan 3 aspek. Pertama, penutur adalah

penuntut ketegasan hukum dengan mitra tuturnya adalah pejabat hukum. Kedua,

konteksnya hukum tidak ditegakkan semestinya. Ketiga, tujuan tuturannya adalah

menuntut tegaknya hukum.

3.2.1.1 Tindak Tutur Langsung Literal dalam Lirik Lagu yang Bertopik

Ketidakadilan Pelaksanaan Hukum

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: TOPIK DAN TINDAK TUTUR DALAM LIRIK LAGU KARYA … · TOPIK DAN TINDAK TUTUR DALAM LIRIK LAGU KARYA MARJINAL DALAM ALBUM TERMARJINALKAN TAHUN 2003 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah

46

Berikut lirik yang bertopik ketidakadilan pelaksanaan hukum secara langsung

literal:

(30) (i) Di manakah adanya keadilan bila masih memandang golongan?

(Marjinal, “Hukum Rimba”, 2003)

Tuturan (30i) merupakan tindak tutur langsung literal. Tuturan tersebut

dikatakan langsung karena menggunakan modus tanya untuk menanyakan sesuatu.

Tuturan tersebut dikatakan literal karena makna kata-kata penyusunnya sama dengan

maksud penuturnya.

3.2.1.2 Tindak Tutur Tidak Langsung Literal dalam Lirik Lagu yang Bertopik

Ketidakadilan Pelaksanaan Hukum

Berikut lirik yang bertopik ketidakadilan pelaksanaan hukum secara tidak

langsung literal:

(30) (ii) Tak mencerminkan keadilan

(Marjinal, “Hukum Rimba”, 2003)

Tuturan (30ii) merupakan tindak tutur tidak langsung literal. Tuturan tersebut

dikatakan tidak langsung karena menggunakan modus berita untuk menyuruh.

Tuturan tersebut dikatakan literal karena kata-kata penyusunnya sama dengan maksud

penuturnya. Dalam hal ini, tuturan ini bermaksud menyuruh „hukum mencerminkan

keadilan‟.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: TOPIK DAN TINDAK TUTUR DALAM LIRIK LAGU KARYA … · TOPIK DAN TINDAK TUTUR DALAM LIRIK LAGU KARYA MARJINAL DALAM ALBUM TERMARJINALKAN TAHUN 2003 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah

47

3.2.1.3 Tindak Tutur Langsung Tidak Literal dalam Lirik Lagu yang Bertopik

Ketidakadilan Pelaksanaan Hukum

Berikut lirik yang bertopik ketidakadilan pelaksanaan hukum secara langsung

tidak literal:

(30) (iii) Hukum adalah lembah hitam

(Marjinal, “Hukum Rimba”, 2003)

Tuturan (30iii) merupakan tindak tutur langsung tidak literal. Tuturan tersebut

dikatakan langsung karena menggunakan modus berita untuk menyatakan sesuatu.

Tuturan tersebut dikatakan tidak literal karena frasa „lembah hitam‟ tidak sesuai

dengan maksud penuturnya. Frasa „lembah hitam‟ yang dimaksud penutur adalah

„keadaan hukum yang tidak adil‟.

3.2.1.4 Tindak Tutur Tidak Langsung Tidak Literal dalam Lirik Lagu yang

Bertopik Ketidakadilan Pelaksanaan Hukum

Berikut lirik yang bertopik ketidakadilan pelaksanaan hukum secara tidak

langsung tidak literal:

(30) (i) Maling-maling kecil dihakimi

(ii) Maling-maling besar dilindungi

(Marjinal, “Hukum Rimba”, 2003)

Tuturan (30iv-v) merupakan tindak tutur tidak langsung tidak literal. Tuturan

tersebut dikatakan tidak langsung karena menggunakan modus berita untuk

menyuruh. Tuturan tersebut dikatakan tidak literal karena frasa „maling-maling kecil‟

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: TOPIK DAN TINDAK TUTUR DALAM LIRIK LAGU KARYA … · TOPIK DAN TINDAK TUTUR DALAM LIRIK LAGU KARYA MARJINAL DALAM ALBUM TERMARJINALKAN TAHUN 2003 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah

48

dan „maling-maling besar‟ tidak sesuai dengan makna yang dimaksudkan penutur.

Frasa „maling-maling kecil‟ yang dimaksud penutur adalah „pelanggar hukum

ringan‟. Frasa „maling-maling besar‟ yang dimaksud penutur adalah „pelanggar

hukum berat‟. Jika tuturan ini disampaikan secara langsung literal, tuturan ini akan

berbunyi, “Perlakukan secara adil pelanggar hukum baik ringan maupun berat!”

3.2.2 Tindak Tutur dalam Lirik Lagu yang Bertopik Kendali Hukum oleh

Orang Berkuasa

Pemaparan tindak tutur dalam lirik lagu yang bertopik kendali hukum oleh

orang berkuasa berikut dibatasi dengan 3 aspek. Pertama, penutur adalah penuntut

ketegasan hukum dengan mitra tuturnya adalah pejabat hukum. Kedua, konteksnya

pejabat hukum telah disuap agar menguntungkan tersangka. Ketiga, tujuan tuturannya

adalah menuntut tegaknya hukum.

3.2.2.1 Tindak Tutur Langsung Literal dalam Lirik Lagu yang Bertopik Kendali

Hukum oleh Orang Berkuasa

Berikut lirik yang bertopik kendali hukum oleh orang berkuasa secara langsung

literal:

(31) (i) Pengacara juri hakim jaksa masih ternilai dengan angka (uang)

(ii) Hukum adalah komoditas

(iii) Yang kuat selalu berkuasa

(iv) Yang lemah pasti merana

(Marjinal, “Hukum Rimba”, 2003)

Tuturan (31i-iv) merupakan tindak tutur langsung literal. Tuturan tersebut

dikatakan langsung karena menggunakan modus berita untuk menyampaikan sesuatu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: TOPIK DAN TINDAK TUTUR DALAM LIRIK LAGU KARYA … · TOPIK DAN TINDAK TUTUR DALAM LIRIK LAGU KARYA MARJINAL DALAM ALBUM TERMARJINALKAN TAHUN 2003 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah

49

Tuturan tersebut dikatakan literal karena kata-kata penyusunnya sama dengan maksud

penutur.

3.2.2.2 Tindak Tutur Tidak Langsung Tidak Literal dalam Lirik Lagu yang

Bertopik Kendali Hukum oleh Orang Berkuasa

Berikut lirik yang bertopik kendali hukum oleh orang berkuasa secara tidak

langsung tidak literal:

(31) (v) Hukum telah dikuasai oleh orang-orang beruang

(vi) Hukum adalah permainan tuk menjaga kekuasaan

(Marjinal, “Hukum Rimba”, 2003)

Tindak tutur (31v-vi) merupakan tindak tutur tidak langsung literal. Tuturan

tersebut dikatakan tidak langsung karena menggunakan modus berita untuk

menyuruh. Tuturan tersebut dikatakan langsung karena kata-kata penyusunnya sama

dengan maksud penutur. Jika tuturan (31v) disampaikan secara langsung literal,

tuturannya akan menjadi „jangan biarkan hukum dikuasai orang-orang beruang‟.

Sedangkan, jika tuturan (31vi) disampaikan secara langsung, tuturannya akan

berbunyi, “Jangan biarkan hukum menjadi permainan untuk menjaga kekuasaan!”

3.2.2.3 Tindak Tutur Langsung Tidak Literal dalam Lirik Lagu yang Bertopik

Kendali Hukum oleh Orang Berkuasa

Berikut lirik yang bertopik kendali hukum oleh orang berkuasa secara langsung

tidak literal:

(31) (vii) Barangnya para tersangka

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: TOPIK DAN TINDAK TUTUR DALAM LIRIK LAGU KARYA … · TOPIK DAN TINDAK TUTUR DALAM LIRIK LAGU KARYA MARJINAL DALAM ALBUM TERMARJINALKAN TAHUN 2003 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah

50

(Marjinal, “Hukum Rimba”, 2003)

Tuturan (31vii) merupakan tindak tutur langsung tidak literal. Tuturan tersebut

dikatakan langsung karena menggunakan modus berita untuk menyampaikan sesuatu.

Tuturan tersebut dikatakan tidak literal karena kata-kata penyusunnya tidak sama

dengan maksud penutur. Kata „barangnya‟ yang dimaksud penutur adalah „hukum

yang telah dikuasai‟. Kata „para tersangka‟ yang dimaksud penutur adalah „orang-

orang yang telah menyuap pejabat hukum‟.

3.2.3 Tindak Tutur dalam Lirik Lagu yang Bertopik Kasus Hukum Tidak

Terselesaikan

Pemaparan tindak tutur dalam lirik lagu yang bertopik kasus hukum tidak

terselesaikan berikut dibatasi dengan 3 aspek. Pertama, penutur adalah penuntut

ketegasan hukum dengan mitra tuturnya adalah pejabat hukum. Kedua, konteksnya

kasus Marsinah tidak dilanjutkan sampai selesai. Ketiga, tujuan tuturannya adalah

menuntut penyelesaian kasus Marsinah.

3.2.3.1 Tindak Tutur Tidak Langsung Tidak Literal dalam Lirik Lagu yang

Bertopik Kasus Hukum Tidak Terselesaikan

Berikut lirik yang bertopik kasus hukum tidak terselesaikan secara tidak

langsung tidak literal:

(32) Ooo Marsinah kau termarjinalkan

(Marjinal, “Marsinah”, 2003)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: TOPIK DAN TINDAK TUTUR DALAM LIRIK LAGU KARYA … · TOPIK DAN TINDAK TUTUR DALAM LIRIK LAGU KARYA MARJINAL DALAM ALBUM TERMARJINALKAN TAHUN 2003 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah

51

Tuturan (32) merupakan tindak tutur tidak langsung tidak literal. Tuturan

tersebut dikatakan tidak langsung karena menggunakan modus berita untuk

menyuruh, dalam hal ini pejabat hukum bukan Marsinah. Tuturan tersebut dikatakan

tidak literal karena kata-kata penyusunnya tidak sama dengan maksud penuturnya.

Kata „termarjinalkan‟ yang dimaksudkan penutur adalah „kasus yang tidak

terselesaikan‟. Tuturan (32), jika dituturkan secara langsung literal, tuturan ini akan

berbunyi, “Selesaikan kasus hukum Marsinah!”

3.3 Pendidikan

Lagu “Belajar Sama-Sama” yang bertopik pendidikan dalam masyarakat

ditujukan kepada orang yang fanatik pada sekolah formal. Tindak tutur yang terdapat

dalam “Belajar Sama-Sama” adalah tindak tutur langsung literal, tidak langsung

literal, dan tidak langsung tidak literal.

Lagu “Mahakebo” yang bertopik gelar pendidikan yang hanya sebagai

formalitas ditujukan kepada orang yang menjalani pendidikan hanya untuk

formalitas. Tindak tutur yang terdapat dalam “Mahakebo” adalah tindak tutur

langsung literal, tidak langsung literal, langsung tidak literal, dan tidak langsung tidak

literal.

Tabel 8: Tindak Tutur dalam Lirik Lagu yang Bertopik Pendidikan

No. Judul Persoalan Tuturan Kunci Tindak Tutur

33 Belajar Sama-

Sama

Pendidikan

dalam

masyarakat

(i) Belajar sama-sama

(ii) Bertanya sama-sama

(iii) Kerja sama-sama

Langsung literal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: TOPIK DAN TINDAK TUTUR DALAM LIRIK LAGU KARYA … · TOPIK DAN TINDAK TUTUR DALAM LIRIK LAGU KARYA MARJINAL DALAM ALBUM TERMARJINALKAN TAHUN 2003 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah

52

(iv) Sejahteralah

bangsaku

(v) Semua orang itu guru Tidak langsung

literal

(vi) Alam raya sekolahku Tidak langsung

tidak literal

34 Mahakebo Gelar

pendidikan

yang hanya

sebagai

formalitas

(i) Cobalah lihat ada

yang wisuda

(ii) Yang disahkan

menjadi seorang

sarjana

(iii) Tolong kau jelaskan

beri penjelasan

(iv) Kau tak boleh begini

kau tak boleh

begitu

(v) Kau harus begini kau

harus begitu

Langsung literal

(vi) Tuk dapatkan

formalitas saja

Tidak langsung

literal

(vii) Cobalah lihat ada

seekor kerbau

(viii) Yang ditarik

Langsung tidak

literal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: TOPIK DAN TINDAK TUTUR DALAM LIRIK LAGU KARYA … · TOPIK DAN TINDAK TUTUR DALAM LIRIK LAGU KARYA MARJINAL DALAM ALBUM TERMARJINALKAN TAHUN 2003 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah

53

dicucuk hidungnya

(ix) Dia hanya menurut

saja

Tidak langsung

tidak literal

3.3.1 Tindak Tutur dalam Lirik Lagu yang Bertopik Pendidikan dalam

Masyarakat

Pemaparan tindak tutur dalam lirik lagu yang bertopik pendidikan dalam

masyarakat berikut dibatasi dengan 3 aspek. Pertama, penutur adalah pemerhati

pendidikan dengan mitra tuturnya adalah pelajar. Kedua, konteksnya pendidikan

hanya dipahami sebagai belajar di sekolah formal dengan guru yang juga formal.

Ketiga, tujuan tuturannya adalah memperluas pemahaman mengenai pendidikan

bahwa tempat belajar adalah di segala tempat dan semua orang bisa mengajarkan

ilmu dan pengalamannya sehingga bisa juga disebut guru.

3.3.1.1 Tindak Tutur Langsung Literal Dalam Lirik Lagu yang Bertopik

Pendidikan dalam Masyarakat

Berikut lirik yang bertopik pendidikan dalam masyarakat secara langsung

literal:

(33) (i) Belajar sama-sama

(ii) Bertanya sama-sama

(iii) Kerja sama-sama

(iv) Sejahteralah bangsaku

(Marjinal, “Belajar Sama-Sama”, 2003)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: TOPIK DAN TINDAK TUTUR DALAM LIRIK LAGU KARYA … · TOPIK DAN TINDAK TUTUR DALAM LIRIK LAGU KARYA MARJINAL DALAM ALBUM TERMARJINALKAN TAHUN 2003 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah

54

Tuturan (33i-iv) merupakan tindak tutur langsung literal. Tuturan tersebut

dikatakan langsung karena menggunakan modus berita untuk menyampaikan sesuatu.

Tuturan tersebut dikatakan literal karena makna kata-kata penyusunnya sama dengan

maksud penutur.

3.3.1.2 Tindak Tutur Tidak Langsung Literal dalam Lirik Lagu yang Bertopik

Pendidikan dalam Masyarakat

Berikut lirik yang bertopik pendidikan dalam masyarakat secara tidak langsung

literal:

(33) (v) Semua orang itu guru

(Marjinal, “Belajar Sama-Sama”, 2003)

Tuturan (33v) merupakan tindak tutur tidak langsung literal. Tuturan tersebut

dikatakan tidak langsung karena menggunakan modus berita untuk menyuruh.

Tuturan tersebut dikatakan literal karena makna kata-kata penyusunnya sama dengan

maksud penutur. Tuturan (33v) dimaksudkan penutur untuk menyuruh orang

menganggap semua orang adalah guru. Jika tuturan (33v) disampaikan secara

langsung literal, tuturan tersebut akan berbunyi, “Anggap semua orang itu guru!”

3.3.1.3 Tindak Tutur Tidak Langsung Tidak Literal dalam Lirik Lagu yang

Bertopik Pendidikan dalam Masyarakat

Berikut lirik yang bertopik pendidikan dalam masyarakat secara tidak langsung

tidak literal:

(33) (vi) Alam raya sekolahku

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: TOPIK DAN TINDAK TUTUR DALAM LIRIK LAGU KARYA … · TOPIK DAN TINDAK TUTUR DALAM LIRIK LAGU KARYA MARJINAL DALAM ALBUM TERMARJINALKAN TAHUN 2003 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah

55

(Marjinal, “Belajar Sama-Sama”, 2003)

Tuturan (33vi) merupakan tindak tutur tidak langsung tidak literal. Tuturan

tersebut dikatakan tidak langsung karena menggunakan modus berita untuk

menyuruh. Tuturan tersebut dikatakan tidak literal karena makna kata-kata

penyusunnya tidak sama dengan maksud penutur. Kata „sekolah‟ yang dimaksud

penutur adalah „tempat belajar‟ bukan „bangunan atau lembaga yang secara formal

digunakan untuk belajar-mengajar‟.

3.3.2 Tindak Tutur dalam Lirik Lagu yang Bertopik Gelar Pendidikan yang

Hanya Sebagai Formalitas

Pemaparan tindak tutur dalam lirik lagu yang bertopik gelar pendidikan yang

hanya sebagai formalitas berikut dibatasi dengan 3 aspek. Pertama, penutur adalah

pemerhati pendidikan dengan mitra tuturnya adalah pelajar. Kedua, konteksnya gelar

dianggap hanya formalitas. Ketiga, tujuan tuturannya adalah memperluas pemahaman

mengenai pendidikan bukan hanya untuk memenuhi formalias saja.

3.3.2.1 Tindak Tutur Langsung Literal dalam Lirik Lagu yang Bertopik Gelar

Pendidikan yang Hanya Sebagai Formalitas

Berikut lirik yang bertopik gelar pendidikan yang hanya sebagai formalitas

secara langsung literal:

(34) (i) Cobalah lihat ada yang wisuda

(ii) Yang disahkan menjadi seorang sarjana

(iii) Tolong kau jelaskan beri penjelasan

(iv) Kau tak boleh begini kau tak boleh begitu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: TOPIK DAN TINDAK TUTUR DALAM LIRIK LAGU KARYA … · TOPIK DAN TINDAK TUTUR DALAM LIRIK LAGU KARYA MARJINAL DALAM ALBUM TERMARJINALKAN TAHUN 2003 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah

56

(v) Kau harus begini kau harus begitu

(Marjinal, “Mahakebo”, 2003)

Tuturan (34i-v) merupakan tindak tutur langsung literal. Tuturan tersebut

dikatakan langsung karena menggunakan modus perintah untuk menyuruh dan modus

berita untuk menyampaikan sesuatu. Tuturan tersebut dikatakan literal karena makna

kata-kata penyusunnya sama dengan maksud penutur.

3.3.2.2 Tindak Tutur Tidak Langsung Literal dalam Lirik Lagu yang Bertopik

Gelar Pendidikan yang Hanya Sebagai Formalitas

Berikut lirik yang bertopik gelar pendidikan yang hanya sebagai formalitas

secara tidak langsung literal:

(34) (vi) Tuk dapatkan formalitas saja

(Marjinal, “Mahakebo”, 2003)

Tuturan (34vi) merupakan tindak tutur tidak langsung literal. Tuturan tersebut

dikatakan tidak langsung karena menggunakan modus berita untuk menyuruh.

Tuturan tersebut dikatakan literal karena makna kata-kata penyusunnya sama dengan

maksud penutur. Jika tuturan (34vi) disampaikan secara langsung literal, tuturan

tersebut akan berbunyi, “Jangan hanya untuk mendapat formalitas saja!”

3.3.2.3 Tindak Tutur Langsung Tidak Literal dalam Lirik Lagu yang Bertopik

Gelar Pendidikan yang Hanya Sebagai Formalitas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: TOPIK DAN TINDAK TUTUR DALAM LIRIK LAGU KARYA … · TOPIK DAN TINDAK TUTUR DALAM LIRIK LAGU KARYA MARJINAL DALAM ALBUM TERMARJINALKAN TAHUN 2003 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah

57

Berikut lirik yang bertopik gelar pendidikan yang hanya sebagai formalitas

secara tidak langsung tidak literal:

(34) (vii) Cobalah lihat ada seekor kerbau

(viii) Yang ditarik dicucuk hidungnya

(Marjinal, “Mahakebo”, 2003)

Tuturan (34vii-viii) merupakan tindak tutur langsung tidak literal. Tuturan

tersebut dikatakan langsung karena menggunakan modus perintah untuk menyuruh

dan modus berita untuk memberi tahu. Tuturan tersebut dikatakan tidak literal karena

makna kata-kata penyusunnya tidak sama dengan maksud penutur. Kata „kerbau yang

ditarik dicucuk hidungnya‟ yang dimaksudkan penutur adalah „orang yang mendapat

gelar hanya untuk fomalitas‟.

3.3.2.4 Tindak Tutur Tidak Langsung Tidak Literal dalam Lirik Lagu yang

Bertopik Gelar Pendidikan yang Hanya Sebagai Formalitas

Berikut lirik yang bertopik gelar pendidikan yang hanya sebagai formalitas

secara tidak langsung tidak literal:

(34) (ix) Dia hanya menurut saja

(Marjinal, “Mahakebo”, 2003)

Tuturan (34ix) merupakan tindak tutur tidak langsung tidak literal. Tuturan

tersebut dikatakan tidak langsung karena menggunakan modus berita untuk

menyuruh. Tuturan tersebut dikatakan tidak literal karena makna kata-katanya tidak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: TOPIK DAN TINDAK TUTUR DALAM LIRIK LAGU KARYA … · TOPIK DAN TINDAK TUTUR DALAM LIRIK LAGU KARYA MARJINAL DALAM ALBUM TERMARJINALKAN TAHUN 2003 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah

58

sama dengan maksud penutur. Kata „dia‟ pada lirik lagu mengacu pada „kerbau‟,

sedangkan „dia‟ yang dimaksud penutur adalah „orang yang mendapat gelar hanya

untuk fomalitas‟. Jika tuturan (34ix) disampaikan secara langsung literal, tuturannya

akan berbunyi, “Jangan hanya menuruti formalitas saja!”

3.4 Kekerasan

Lagu “Bergerak” yang bertopik tatanan tanpa penindasan ditujukan kepada

penggerak tatanan adil dan sejahtera. Tindak tutur yang terdapat dalam “Bergerak”

adalah tindak tutur langsung literal, tidak langsung literal dan tidak langsung tidak

literal.

Lagu “Godam Rakyat” yang bertopik penindasan pada rakyat ditujukan kepada

pengumpul uang yang menindas rakyat. Tindak tutur yang terdapat dalam “Godam

Rakyat” adalah tindak tutur langsung literal dan tidak langsung tidak literal.

Lagu “Lawan Diktator” yang bertopik penindasan pada rakyat ditujukan kepada

penggerak perlawanan penindasan. Tindak tutur yang terdapat dalam “Lawan

Diktator” adalah tindak tutur langsung literal, tidak langsung literal, langsung tidak

literal, dan tidak langsung literal.

Lagu “Manusia Bersenjata” yang bertopik penderitaan yang disebabkan sistem

kapitalisme ditujukan kepada tiran kapitalis. Tindak tutur yang terdapat dalam

“Manusia Bersenjata” adalah tindak tutur langsung literal, langsung tidak literal, dan

tidak langsung tidak literal

Lagu “Marsinah” yang bertopik kekerasan pada Marsinah ditujukan kepada

masyarakat umum. Tindak tutur yang terdapat dalam “Marsinah” adalah tindak tutur

langsung literal dan langsung tidak literal.

Lagu “Mayday” yang bertopik perlawanan pada penindasan ditujukan kepada

penggerak kaum pekerja. Tindak tutur yang terdapat dalam “Mayday” adalah tindak

tutur langsung literal dan langsung tidak literal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: TOPIK DAN TINDAK TUTUR DALAM LIRIK LAGU KARYA … · TOPIK DAN TINDAK TUTUR DALAM LIRIK LAGU KARYA MARJINAL DALAM ALBUM TERMARJINALKAN TAHUN 2003 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah

59

Lagu “Natal Berdarah” yang bertopik pemboman rumah-rumah ibadah

ditujukan kepada masyarakat umum. Tindak tutur yang terdapat dalam “Natal

Berdarah” adalah tindak tutur langsung literal dan langsung tidak literal.

Lagu “Natal Berdarah” yang bertopik cara-cara penguasa menutupi persoalan

ditujukan kepada pengadu domba. Tindak tutur yang terdapat dalam “Natal

Berdarah” adalah tindak tutur langsung literal dan langsung tidak literal.

Lagu “Politik Kekuasaan” yang bertopik penindasan pada buruh, rakyat, dan

petani ditujukan kepada penindas rakyat. Tindak tutur yang terdapat dalam “Politik

Kekuasaan” adalah tindak tutur langsung literal dan tidak langsung literal.

Lagu “Sampit” yang bertopik konflik Sampit ditujukan kepada masyarakat

umum. Tindak tutur yang terdapat dalam “Sampit” adalah tindak tutur langsung

literal dan langsung tidak literal.

Lagu “Sampit” yang bertopik pembodohan dan kekerasan yang dilakukan

penguasa ditujukan kepada pengadu domba. Tindak tutur yang terdapat dalam

“Sampit” adalah tindak tutur langsung literal dan langsung tidak literal.

Tabel 9: Tindak Tutur dalam Lirik Lagu yang Bertopik Kekerasan

No. Judul Persoalan Tuturan Kunci Tindak Tutur

35 Bergerak Tatanan

tanpa

penindasan

(i) Rakyat menang

semua pasti senang

(ii) Bila penindasan telah

dihancurkan

(iii) Buruh senang petani

juga senang

(iv) Mahasiswa dan kaum

Langsung literal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: TOPIK DAN TINDAK TUTUR DALAM LIRIK LAGU KARYA … · TOPIK DAN TINDAK TUTUR DALAM LIRIK LAGU KARYA MARJINAL DALAM ALBUM TERMARJINALKAN TAHUN 2003 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah

60

miskin kota

(v) Bergerak bersama

rakyat tertindas

(vi) Bergerak bersama

(vii) Membangun tatanan

masyarakat yang

adil

(viii) Sejahtera bersama

(ix) Untuk kita semua

Tidak langsung

literal

(x) Menunaikan tugas

suci yang mulia

Tidak langsung

tidak literal

36 Godam

Rakyat

Penindasan

pada rakyat

(i) Banyak sekali rakyat

yang jadi korban

(ii) Tanpa mengenal

belas kasihan

Langsung literal

(iii) Hanya dijadikan sapi-

sapi perahan

(iv) Dijadikan alat mesin

pengumpul uang

Tidak langsung

tidak literal

37 Lawan Penindasan (i) Pengangguran

kriminalitas dan

Langsung literal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: TOPIK DAN TINDAK TUTUR DALAM LIRIK LAGU KARYA … · TOPIK DAN TINDAK TUTUR DALAM LIRIK LAGU KARYA MARJINAL DALAM ALBUM TERMARJINALKAN TAHUN 2003 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah

61

Diktator pada rakyat kesenjangan sosial

(ii) Pengekangan

pembantaian lahir

dari penguasa

(iii) Bangkitlah wahai kau

pemuda

(iv) Jangan lagi dibodohi

penguasa

(v) Kobarkan semangat

perlawanan demi

semua cita-cita

mulia

(vi) Pembebasan rakyat

tertindas dari

belenggu penguasa

(vii) Rapatkan barisan

kepalkan tangan

yakinkan satu tujuan

(viii) Sadarkah wahai kau

pemuda?

Tidak langsung

literal

(ix) Lawan diktator lawan

penghisap

(x) Lawan pemeras

lawan perampas

Langsung tidak

literal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: TOPIK DAN TINDAK TUTUR DALAM LIRIK LAGU KARYA … · TOPIK DAN TINDAK TUTUR DALAM LIRIK LAGU KARYA MARJINAL DALAM ALBUM TERMARJINALKAN TAHUN 2003 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah

62

lawan

(xi) Bahwa jiwa kita

terpenjara

(xii) Di bawah kaki

penguasa yang

selalu menindas kita

semua

Tidak langsung

tidak literal

38 Manusia

Bersenjata

Penderitaan

yang

disebabkan

sistem

kapitalisme

(i) Aku liat di sini

menyaksikan tirani

(ii) Yang selalu

mengekang rakyat

di sini

(iii) Coba lihat di kota di

pabrik dan di desa

(iv) Banyak orang yang

menderita

(v) Semuanya telah

dikuasai penguasa

Langsung literal

(vi) Dengan manusia

bersenjata

Langsung tidak

literal

(vii) Sompret sistem

negara Amerika

Tidak langsung

tidak literal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: TOPIK DAN TINDAK TUTUR DALAM LIRIK LAGU KARYA … · TOPIK DAN TINDAK TUTUR DALAM LIRIK LAGU KARYA MARJINAL DALAM ALBUM TERMARJINALKAN TAHUN 2003 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah

63

39 Marsinah Kekerasan

pada

Marsinah

(i) Ooo Marsinah

matimu tak sia-sia

Langsung literal

(ii) Ada darah rintih caci

maki kau hadapi

(iii) Hanya tetes darah dan

air mata yang kau

terima

Langsung tidak

literal

40 Mayday Perlawanan

pada

penindasan

(i) Bergerak bersama

(ii) Menghancurkan

segala penghisapan

(iii) Sejahtera bersama

(iv) Bergerak bersama

bergerak skala dunia

(v) Derap langkah kaum-

kaum pekerja

(vi) Menolak ditindas

(vii) Gegap gempita

(viii) Mayday

Langsung literal

(ix) Semangat membara

serasa bersama

Langsung tidak

literal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: TOPIK DAN TINDAK TUTUR DALAM LIRIK LAGU KARYA … · TOPIK DAN TINDAK TUTUR DALAM LIRIK LAGU KARYA MARJINAL DALAM ALBUM TERMARJINALKAN TAHUN 2003 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah

64

41 Natal

Berdarah

Pemboman

rumah-rumah

ibadah

(i) Banyak rakyat kecil

yang jadi korban

Langsung literal

(ii) Natal berdarah 25

Desember di akhir

tahun 2000

(iii) Pemboman rumah-

rumah ibadah

bermotifkan adu

domba

Langsung tidak

literal

42 Natal

Berdarah

Cara-cara

penguasa

menutupi

persoalan

(i) Perang SARA

rekayasa

(ii) Rekayasa para

penguasa

(iii) Black propaganda

doktrinasi rakyat

terilusi

Langsung literal

(iv) Inilah kebiadaban Tidak langsung

literal

(v) Pemboman mengadu

domba sudah biasa

(vi) Metode lama selalu

dia gunakan

menutupi persoalan

Langsung tidak

literal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: TOPIK DAN TINDAK TUTUR DALAM LIRIK LAGU KARYA … · TOPIK DAN TINDAK TUTUR DALAM LIRIK LAGU KARYA MARJINAL DALAM ALBUM TERMARJINALKAN TAHUN 2003 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah

65

43 Politik

Kekuasaan

Penindasan

pada buruh,

rakyat, dan

petani

(i) Politik mencari uang

(ii) Politik tuk kekuasaan

Langsung literal

(iii) Buruh ditindas

(iv) Rakyat ditindas

(v) Petani ditindas

Tidak langsung

literal

44 Sampit Konflik

Sampit

(i) Darah-darah

berceceran

(ii) Bangkai-bangkai

hitam berserakan

(iii) Cobalah lihat di sana

mati

(iv) Pembantaian

penjagalan

pembakaran

Langsung literal

(v) Kobaran api tangisan

jiwa melengkapi

jeritan di Sampit

(vi) Tetesan air mata tak

henti membanjiri

tanah di Sampit

(vii) Gemuruh genta

kematian

Langsung tidak

literal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: TOPIK DAN TINDAK TUTUR DALAM LIRIK LAGU KARYA … · TOPIK DAN TINDAK TUTUR DALAM LIRIK LAGU KARYA MARJINAL DALAM ALBUM TERMARJINALKAN TAHUN 2003 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah

66

menghantui tidur

mereka

45 Sampit Pembodohan

dan

kekerasan

yang

dilakukan

penguasa

(i) Hentikan

pembodohan yang

menciptakan banyak

korban

Langsung literal

(ii) Hentikan kekerasan

yang telah

membunuh saudara-

saudara kita

(iii) Diadu domba jadi alat

tuk penguasa

Langsung tidak

literal

3.4.1 Tindak Tutur dalam Lirik Lagu yang Bertopik Tatanan Tanpa

Penindasan

Pemaparan tindak tutur dalam lirik lagu yang bertopik tatanan tanpa

penindasan berikut dibatasi dengan 3 aspek. Pertama, penutur adalah penuntut

penganjur tatanan adil dengan mitra tuturnya adalah rakyat tertindas. Kedua,

konteksnya rakyat, petani, dan buruh ditindas oleh penguasa. Ketiga, tujuan

tuturannya adalah mengajak rakyat tertindas membangun tatanan adil tanpa

penindasan.

3.4.1.1 Tindak Tutur Langsung Literal dalam Lirik Lagu yang Bertopik

Tatanan Tanpa Penindasan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: TOPIK DAN TINDAK TUTUR DALAM LIRIK LAGU KARYA … · TOPIK DAN TINDAK TUTUR DALAM LIRIK LAGU KARYA MARJINAL DALAM ALBUM TERMARJINALKAN TAHUN 2003 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah

67

Berikut lirik yang bertopik tatanan tanpa penindasan cinta secara langsung

literal:

(35) (i) Rakyat menang semua pasti senang

(ii) Bila penindasan telah dihancurkan

(iii) Buruh senang petani juga senang

(iv) Mahasiswa dan kaum miskin kota

(Marjinal, “Bergerak”, 2003)

Tuturan (35i-iv) merupakan tindak tutur langsung literal. Tuturan tersebut

dikatakan langsung karena menggunakan modus berita untuk memberi tahu. Tuturan

tersebut dikatakan literal karena makna kata-kata penyusunnya sama dengan maksud

penutur.

3.4.1.2 Tindak Tutur Tidak Langsung Literal dalam Lirik Lagu yang Bertopik

Tatanan Tanpa Penindasan

Berikut lirik yang bertopik tatanan tanpa penindasan secara tidak langsung

literal:

(35) (v) Bergerak bersama rakyat tertindas

(vi) Bergerak bersama

(vii) Membangun tatanan masyarakat yang adil

(viii) Sejahtera bersama

(ix) Untuk kita semua

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: TOPIK DAN TINDAK TUTUR DALAM LIRIK LAGU KARYA … · TOPIK DAN TINDAK TUTUR DALAM LIRIK LAGU KARYA MARJINAL DALAM ALBUM TERMARJINALKAN TAHUN 2003 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah

68

(Marjinal, “Bergerak”, 2003)

Tuturan (35v-ix) merupakan tindak tutur tidak langsung literal. Tuturan tersebut

dikatakan tidak langsung karena menggunakan modus berita untuk menyuruh.

Tuturan tersebut dikatakan literal karena makna kata-kata penyusunnya sama dengan

maksud penutur. Jika tuturan tersebut disampaikan secara langsung literal, tuturan

tersebut berbunyi, “Bergeraklah bersama rakyat tertindas untuk membangun tatanan

masyarakat yang adil dan sejahtera untuk kita semua.”

3.4.1.3 Tindak Tutur Tidak Langsung Tidak Literal dalam Lirik Lagu yang

Bertopik Tatanan Tanpa Penindasan

Berikut lirik yang bertopik tatanan tanpa penindasan secara tidak langsung

tidak literal:

(35) (x) Menunaikan tugas suci yang mulia

(Marjinal, “Bergerak”, 2003)

Tuturan (35x) merupakan tindak tutur tidak langsung tidak literal. Tuturan

tersebut dikatakan tidak langsung karena menggunakan modus berita untuk

menyuruh. Tuturan tersebut dikatakan tidak langsung karena makna kata-katanya

tidak sama dengan maksud penutur. Frasa „tugas suci yang mulia‟ yang dimaksud

adalah „membuat tatanan tanpa penindasan‟. Jika tuturan tersebut disampaikan secara

langsung literal, tuturan tersebut akan berbunyi, “Tunaikan tugas membuat tatanan

tanpa penindasan!”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: TOPIK DAN TINDAK TUTUR DALAM LIRIK LAGU KARYA … · TOPIK DAN TINDAK TUTUR DALAM LIRIK LAGU KARYA MARJINAL DALAM ALBUM TERMARJINALKAN TAHUN 2003 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah

69

3.4.2 Tindak Tutur dalam Lirik Lagu yang Bertopik Penindasan pada Rakyat

Pemaparan tindak tutur dalam lirik lagu yang bertopik penindasan pada rakyat

berikut dibatasi dengan 3 aspek. Pertama, penutur adalah penuntut pelawan

penindasan dengan mitra tuturnya adalah penindas. Kedua, konteksnya rakyat

dijadikan alat pengumpul uang oleh penguasa. Ketiga, tujuan tuturannya adalah

menyuruh penindas berhenti menjadikan rakyat sebagai alat pengumpul uang.

3.4.2.1 Tindak Tutur Langsung Literal dalam Lirik Lagu yang Bertopik

Penindasan pada Rakyat

Berikut lirik yang bertopik penindasan pada rakyat secara langsung literal:

(36) (i) Banyak sekali rakyat yang jadi korban

(ii) Tanpa mengenal belas kasihan

(Marjinal, “Godam Rakyat”, 2003)

(37) (i) Pengangguran kriminalitas dan kesenjangan sosial

(ii) Pengekangan pembantaian lahir dari penguasa

(iii) Bangkitlah wahai kau pemuda

(iv) Jangan lagi dibodohi penguasa

(v) Kobarkan semangat perlawanan demi semua cita-cita mulia

(vi) Pembebasan rakyat tertindas dari belenggu penguasa

(vii) Rapatkan barisan kepalkan tangan yakinkan satu tujuan

(Marjinal, “Lawan Diktator”, 2003)

Tuturan (36i-ii) dan (37i-vii) merupakan tindak tutur langsung literal. Tuturan

tersebut dikatakan langsung karena menggunakan modus berita untuk memberi tahu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: TOPIK DAN TINDAK TUTUR DALAM LIRIK LAGU KARYA … · TOPIK DAN TINDAK TUTUR DALAM LIRIK LAGU KARYA MARJINAL DALAM ALBUM TERMARJINALKAN TAHUN 2003 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah

70

dan modus perintah untuk menyuruh. Tuturan tersebut dikatakan literal karena makna

kata-kata penyusunnya sama dengan maksud penutur.

3.4.2.2 Tindak Tutur Tidak Langsung Literal dalam Lirik Lagu yang Bertopik

Penindasan pada Rakyat

Berikut lirik yang bertopik penindasan pada rakyat secara tidak langsung literal:

(37) (viii) Sadarkah wahai kau pemuda?

(Marjinal, “Lawan Diktator”, 2003)

Tuturan (37viii) merupakan tindak tutur tidak langsung literal. Tuturan tersebut

dikatakan tidak langsung karena menggunakan modus tanya dan berita untuk

menyuruh. Tuturan tersebut dikatakan literal karena makna kata-katanya sama

dengan maksud penutur. Jika tuturan tersebut disampaikan secara langsung literal,

tuturan tersebut akan berbunyi, “Sadarlah wahai kau pemuda!”

3.4.2.3 Tindak Tutur Langsung Tidak Literal dalam Lirik Lagu yang Bertopik

Penindasan pada Rakyat

Berikut lirik yang bertopik penindasan pada rakyat secara langsung tidak literal:

(37) (ix) Lawan diktator lawan penghisap

(x) Lawan pemeras lawan perampas lawan

(Marjinal, “Lawan Diktator”, 2003)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: TOPIK DAN TINDAK TUTUR DALAM LIRIK LAGU KARYA … · TOPIK DAN TINDAK TUTUR DALAM LIRIK LAGU KARYA MARJINAL DALAM ALBUM TERMARJINALKAN TAHUN 2003 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah

71

Tuturan (37ix-x) merupakan tindak tutur langsung tidak literal. Tuturan tersebut

dikatakan langsung karena menggunakan modus perintah untuk menyuruh. Tuturan

tersebut dikatakan tidak literal karena makna kata-katanya tidak sama dengan maksud

penutur. Kata „penghisap‟, „pemeras‟, dan „perampas‟ yang dimaksud adalah

„penindas‟ atau „pembuat susah‟.

3.4.2.4 Tindak Tutur Tidak Langsung Tidak Literal dalam Lirik Lagu yang

Bertopik Penindasan pada Rakyat

Berikut lirik yang bertopik penindasan pada rakyat secara tidak langsung tidak

literal:

(36) (iii) Hanya dijadikan sapi-sapi perahan

(iv) Dijadikan alat mesin pengumpul uang

(Marjinal, “Godam Rakyat”, 2003)

(37) (xi) Bahwa jiwa kita terpenjara

(xii) Di bawah kaki penguasa yang selalu menindas kita semua

(Marjinal, “Lawan Diktator”, 2003)

Tuturan (36iii-iv) merupakan tindak tutur tidak langsung tidak literal. Tuturan

tersebut dikatakan langsung karena menggunakan modus berita untuk menyuruh.

Tuturan tersebut dikatakan tidak literal karena makna kata-katanya tidak sama dengan

maksud penutur. Idiom „sapi-sapi perahan‟ dan frasa „alat mesin pengumpul uang‟

yang dimaksud adalah „alat penguasa untuk mengumpulkan uang‟. Jika tuturan

tersebut disampaikan secara langsung literal, tuturan tersebut akan berbunyi,

“Hentikan menjadikan rakyat sebagai alat pengumpul uang!”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: TOPIK DAN TINDAK TUTUR DALAM LIRIK LAGU KARYA … · TOPIK DAN TINDAK TUTUR DALAM LIRIK LAGU KARYA MARJINAL DALAM ALBUM TERMARJINALKAN TAHUN 2003 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah

72

Tuturan (37xi-xii) merupakan tindak tutur tidak langsung tidak literal. Tuturan

tersebut dikatakan tidak langsung karena menggunakan modus tanya dan berita untuk

menyuruh. Tuturan tersebut dikatakan tidak literal karena makna kata-katanya tidak

sama dengan maksud penutur. Kata „terpenjara‟ yang dimaksud adalah „terbatasi

kebebasannya‟. Frasa „di bawah kaki penguasa‟ yang dimaksud adalah „di bawah

kendali penguasa‟. Jika tuturan tersebut disampaikan secara langsung literal, tuturan

tersebut akan berbunyi, “Bebaskan jiwa kita dari kendali penguasa yang selalu

menindas kita semua!”

3.4.3 Tindak Tutur dalam Lirik Lagu yang Bertopik Penderitaan yang

Disebabkan Sistem Kapitalisme

Pemaparan tindak tutur dalam lirik lagu yang bertopik penderitaan yang

disebabkan sistem kapitalisme berikut dibatasi dengan 3 aspek. Pertama, penutur

adalah penggerak perlawanan dengan mitra tuturnya adalah penguasa. Kedua,

konteksnya kapitalisme membuat rakyat menderita. Ketiga, tujuan tuturannya adalah

memberi tahu penderitaan rakyat dan menyuruh penguasa menghentikan penderitaan

itu.

3.4.3.1 Tindak Tutur Langsung Literal dalam Lirik Lagu yang Bertopik

Penderitaan yang Disebabkan Sistem Kapitalisme

Berikut lirik yang bertopik penderitaan yang disebabkan sistem kapitalisme

secara langsung literal:

(38) (i) Aku liat di sini menyaksikan tirani

(ii) Yang selalu mengekang rakyat di sini

(iii) Coba lihat di kota di pabrik dan di desa

(iv) Banyak orang yang menderita

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: TOPIK DAN TINDAK TUTUR DALAM LIRIK LAGU KARYA … · TOPIK DAN TINDAK TUTUR DALAM LIRIK LAGU KARYA MARJINAL DALAM ALBUM TERMARJINALKAN TAHUN 2003 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah

73

(v) Semuanya telah dikuasai penguasa

(Marjinal, “Manusia Bersenjata”, 2003)

Tuturan (38i-v) merupakan tindak tutur langsung literal. Tuturan tersebut

dikatakan langsung karena menggunakan modus berita untuk memberi tahu. Tuturan

tersebut dikatakan literal karena makna kata-kata penyusunnya sama dengan maksud

penutur.

3.4.3.2 Tindak Tutur Langsung Tidak Literal dalam Lirik Lagu yang Bertopik

Penderitaan yang Disebabkan Sistem Kapitalisme

Berikut lirik yang bertopik penderitaan yang disebabkan sistem kapitalisme

secara langsung tidak literal:

(38) (vi) Dengan manusia bersenjata

(Marjinal, “Manusia Bersenjata”, 2003)

Tuturan (38vi) merupakan tindak tutur langsung tidak literal. Tuturan tersebut

dikatakan langsung karena menggunakan modus berita untuk memberi tahu. Tuturan

tersebut dikatakan tidak literal karena makna kata-katanya tidak sama dengan maksud

penutur. Frasa „manusia bersenjata‟ yang dimaksud adalah „tentara‟.

3.4.3.3 Tindak Tutur Tidak Langsung Tidak Literal dalam Lirik Lagu yang

Bertopik Penderitaan yang Disebabkan Sistem Kapitalisme

Berikut lirik yang bertopik penderitaan yang disebabkan sistem kapitalisme

secara tidak langsung tidak literal:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: TOPIK DAN TINDAK TUTUR DALAM LIRIK LAGU KARYA … · TOPIK DAN TINDAK TUTUR DALAM LIRIK LAGU KARYA MARJINAL DALAM ALBUM TERMARJINALKAN TAHUN 2003 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah

74

(38) (vii) Sompret sistem negara Amerika

(Marjinal, “Manusia Bersenjata”, 2003)

Tuturan (38vii) merupakan tindak tutur tidak langsung tidak literal. Tuturan

tersebut dikatakan tidak langsung karena menggunakan modus berita untuk

menyuruh. Tuturan tersebut dikatakan tidak literal karena makna kata-katanya tidak

sama dengan maksud penutur. Frasa „sistem negara Amerika‟ yang dimaksud adalah

„kapitalisme‟. Jika tuturan tersebut disampaikan secara langsung literal, tuturan

tersebut akan berbunyi, “Hentikan kapitalisme!”

3.4.4 Tindak Tutur dalam Lirik Lagu yang Bertopik Kekerasan pada

Marsinah

Pemaparan tindak tutur dalam lirik lagu yang bertopik kekerasan pada

Marsinah berikut dibatasi dengan 3 aspek. Pertama, penutur adalah aktivis

kemanusiaan dengan mitra tuturnya adalah korban (Marsinah). Kedua, konteksnya

Marsinah telah mengalami kekerasan. Ketiga, tujuan tuturannya adalah mengabarkan

kematiannya tidak sia-sia.

3.4.4.1 Tindak Tutur Langsung Literal dalam Lirik Lagu yang Bertopik

Kekerasan pada Marsinah

Berikut lirik yang bertopik kekerasan pada Marsinah cinta secara langsung

literal:

(39) (i) Ooo Marsinah matimu tak sia-sia

(Marjinal, “Marsinah”, 2003)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: TOPIK DAN TINDAK TUTUR DALAM LIRIK LAGU KARYA … · TOPIK DAN TINDAK TUTUR DALAM LIRIK LAGU KARYA MARJINAL DALAM ALBUM TERMARJINALKAN TAHUN 2003 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah

75

Tuturan (39i) merupakan tindak tutur langsung literal. Tuturan tersebut

dikatakan langsung karena menggunakan modus berita untuk memberi tahu. Tuturan

tersebut dikatakan literal karena makna kata-kata penyusunnya sama dengan maksud

penutur.

3.4.4.2 Tindak Tutur Langsung Tidak Literal dalam Lirik Lagu yang Bertopik

Kekerasan pada Marsinah

Berikut lirik yang bertopik kekerasan pada Marsinah cinta secara langsung

tidak literal:

(39) (ii) Ada darah rintih caci maki kau hadapi

(iii) Hanya tetes darah dan air mata yang kau terima

(Marjinal, “Marsinah”, 2003)

Tuturan (39ii-iii) merupakan tindak tutur langsung tidak literal. Tuturan

tersebut dikatakan langsung karena menggunakan modus berita untuk memberi tahu.

Tuturan tersebut dikatakan tidak literal karena makna kata-katanya tidak sama dengan

maksud penutur. Kata „darah, „rintih‟, „caci maki‟, „tetes darah‟, dan „air mata‟ yang

dimaksud adalah „penderitaan‟.

3.4.5 Tindak Tutur dalam Lirik Lagu yang Bertopik Perlawanan pada

Penindasan

Pemaparan tindak tutur dalam lirik lagu yang bertopik perlawanan pada

penindasan berikut dibatasi dengan 3 aspek. Pertama, penutur adalah penggerak

massa dengan mitra tuturnya adalah kaum pekerja. Kedua, konteksnya pekerja

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: TOPIK DAN TINDAK TUTUR DALAM LIRIK LAGU KARYA … · TOPIK DAN TINDAK TUTUR DALAM LIRIK LAGU KARYA MARJINAL DALAM ALBUM TERMARJINALKAN TAHUN 2003 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah

76

dihisap dan ditindas penguasa. Ketiga, tujuan tuturannya adalah menggerakkan

pekerja untuk melawan penindasan.

3.4.5.1 Tindak Tutur Langsung Literal dalam Lirik Lagu yang Bertopik

Perlawanan pada Penindasan

Berikut lirik yang bertopik perlawanan pada penindasan secara langsung literal:

(40) (i) Bergerak bersama

(ii) Menghancurkan segala penghisapan

(iii) Sejahtera bersama

(iv) Bergerak bersama bergerak skala dunia

(v) Derap langkah kaum-kaum pekerja

(vi) Menolak ditindas

(vii) Gegap gempita

(viii) Mayday

(Marjinal, “Mayday”, 2003)

Tuturan (40i-viii) merupakan tindak tutur langsung literal. Tuturan tersebut

dikatakan langsung karena menggunakan modus berita untuk memberi tahu. Tuturan

tersebut dikatakan literal karena makna kata-kata penyusunnya sama dengan maksud

penutur.

3.4.5.2 Tindak Tutur Langsung Tidak Literal dalam Lirik Lagu yang Bertopik

Perlawanan pada Penindasan

Berikut lirik yang bertopik perlawanan pada penindasan secara langsung tidak

literal:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: TOPIK DAN TINDAK TUTUR DALAM LIRIK LAGU KARYA … · TOPIK DAN TINDAK TUTUR DALAM LIRIK LAGU KARYA MARJINAL DALAM ALBUM TERMARJINALKAN TAHUN 2003 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah

77

(40) (ix) Semangat membara serasa bersama

(Marjinal, “Mayday”, 2003)

Tuturan (40ix) merupakan tindak tutur langsung tidak literal. Tuturan tersebut

dikatakan langsung karena menggunakan modus berita untuk memberi tahu. Tuturan

tersebut dikatakan tidak literal karena makna kata-katanya tidak sama dengan maksud

penutur. Kata „membara‟ yang dimaksud penutur adalah „bergelora‟.

3.4.6 Tindak Tutur dalam Lirik Lagu yang Bertopik Pemboman Rumah-

Rumah Ibadah

Pemaparan tindak tutur dalam lirik lagu yang bertopik pemboman rumah-

rumah ibadah berikut dibatasi dengan 3 aspek. Pertama, penutur adalah aktivis

kemanusiaan dengan mitra tuturnya adalah masyarakat. Kedua, konteksnya telah

terjadi pengeboman beberapa gereja pada hari Natal tahun 2000. Ketiga, tujuan

tuturannya adalah mengabarkan tragedi yang terjadi.

3.4.6.1 Tindak Tutur Langsung Literal dalam Lirik Lagu yang Bertopik

Pemboman Rumah-Rumah Ibadah

Berikut lirik yang bertopik pemboman rumah-rumah ibadah secara langsung

literal:

(41) (i) Banyak rakyat kecil yang jadi korban

(Marjinal, “Natal Berdarah”, 2003)

Tuturan (41i) merupakan tindak tutur langsung literal. Tuturan tersebut

dikatakan langsung karena menggunakan modus berita untuk memberi tahu. Tuturan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: TOPIK DAN TINDAK TUTUR DALAM LIRIK LAGU KARYA … · TOPIK DAN TINDAK TUTUR DALAM LIRIK LAGU KARYA MARJINAL DALAM ALBUM TERMARJINALKAN TAHUN 2003 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah

78

tersebut dikatakan literal karena makna kata-kata penyusunnya sama dengan maksud

penutur.

3.4.6.2 Tindak Tutur Langsung Tidak Literal dalam Lirik Lagu yang Bertopik

Pemboman Rumah-Rumah Ibadah

Berikut lirik yang bertopik pemboman rumah-rumah ibadah secara langsung

tidak literal:

(41) (i) Natal berdarah 25 Desember di akhir tahun 2000

(ii) Pemboman rumah-rumah ibadah bermotifkan adu domba

(Marjinal, “Natal Berdarah”, 2003)

Tuturan (41ii-iii) merupakan tindak tutur langsung tidak literal. Tuturan

tersebut dikatakan langsung karena menggunakan modus berita untuk memberi tahu.

Tuturan tersebut dikatakan tidak literal karena makna kata-katanya tidak sama dengan

maksud penutur. Kata „berdarah‟ yang dimaksud penutur adalah „tragedi‟. Idiom „adu

domba‟ yang dimaksud penutur adalah „perselisihan pihak sepaham‟.

3.4.7 Tindak Tutur dalam Lirik Lagu yang Bertopik Cara-Cara Penguasa

Menutupi Persoalan

Pemaparan tindak tutur dalam lirik lagu yang bertopik cara-cara penguasa

menutupi persoalan berikut dibatasi dengan 3 aspek. Pertama, penutur adalah aktivis

kemanusiaan dengan mitra tuturnya adalah penguasa. Kedua, konteksnya beberapa

gereja mengalami pengeboman pada hari Natal tahun 2000. Ketiga, tujuan tuturannya

adalah menyuruh penguasa menghentikan propaganda.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: TOPIK DAN TINDAK TUTUR DALAM LIRIK LAGU KARYA … · TOPIK DAN TINDAK TUTUR DALAM LIRIK LAGU KARYA MARJINAL DALAM ALBUM TERMARJINALKAN TAHUN 2003 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah

79

3.4.7.1 Tindak Tutur Langsung Literal dalam Lirik Lagu yang Bertopik Cara-

Cara Penguasa Menutupi Persoalan

Berikut lirik yang bertopik cara-cara penguasa menutupi persoalan secara

langsung literal:

(42) (i) Perang SARA rekayasa

(ii) Rekayasa para penguasa

(iii) Black propaganda doktrinasi rakyat terilusi

(Marjinal, “Natal Berdarah”, 2003)

Tuturan (42i-iii) merupakan tindak tutur langsung literal. Tuturan tersebut

dikatakan langsung karena menggunakan modus berita untuk memberi tahu. Tuturan

tersebut dikatakan literal karena makna kata-kata penyusunnya sama dengan maksud

penutur.

3.4.7.2 Tindak Tutur Tidak Langsung Literal dalam Lirik Lagu yang Bertopik

Cara-Cara Penguasa Menutupi Persoalan

Berikut lirik yang bertopik cara-cara penguasa menutupi persoalan secara tidak

langsung literal:

(42) (iv) Inilah kebiadaban

(Marjinal, “Natal Berdarah”, 2003)

Tuturan (42iv) merupakan tindak tutur tidak langsung literal. Tuturan tersebut

dikatakan tidak langsung karena menggunakan modus berita untuk menyuruh.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: TOPIK DAN TINDAK TUTUR DALAM LIRIK LAGU KARYA … · TOPIK DAN TINDAK TUTUR DALAM LIRIK LAGU KARYA MARJINAL DALAM ALBUM TERMARJINALKAN TAHUN 2003 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah

80

Tuturan tersebut dikatakan literal karena makna kata-kata penyusunnya sama dengan

maksud penutur. Jika tuturan tersebut disampaikan secara langsung literal, tuturan

tersebut akan berbunyi, “Hentikan kebiadaban ini!”

3.4.7.3 Tindak Tutur Langsung Tidak Literal dalam Lirik Lagu yang Bertopik

Cara-Cara Penguasa Menutupi Persoalan

Berikut lirik yang bertopik cara-cara penguasa menutupi persoalan secara

langsung tidak literal:

(42) (v) Pemboman mengadu domba sudah biasa

(vi) Metode lama selalu dia gunakan menutupi persoalan

(Marjinal, “Natal Berdarah”, 2003)

Tuturan (42v-vi) merupakan tindak tutur langsung tidak literal. Tuturan tersebut

dikatakan langsung karena menggunakan modus berita untuk memberi tahu. Tuturan

tersebut dikatakan tidak literal karena makna kata-katanya tidak sama dengan maksud

penutur. Idiom „mengadu domba‟ yang dimaksud adalah „menjadikan pihak sepaham

menjadi berselisih‟. Frasa „metode lama‟ yang dimaksud penutur adalah idiom

„mengadu domba‟.

3.4.8 Tindak Tutur dalam Lirik Lagu yang Bertopik Penindasan pada Buruh,

Rakyat, dan Petani

Pemaparan tindak tutur dalam lirik lagu yang bertopik penindasan pada

buruh, rakyat, dan petani berikut dibatasi dengan 3 aspek. Pertama, penutur adalah

aktivis pergerakan dengan mitra tuturnya adalah penguasa. Kedua, konteksnya buruh,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: TOPIK DAN TINDAK TUTUR DALAM LIRIK LAGU KARYA … · TOPIK DAN TINDAK TUTUR DALAM LIRIK LAGU KARYA MARJINAL DALAM ALBUM TERMARJINALKAN TAHUN 2003 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah

81

rakyat, dan petani ditindas demi uang dan kekuasaan. Ketiga, tujuan tuturannya

adalah menyuruh penguasa menghentikan penindasan.

3.4.8.1 Tindak Tutur Langsung Literal dalam Lirik Lagu yang Bertopik

Penindasan pada Buruh, Rakyat, dan Petani

Berikut lirik yang bertopik penindasan pada buruh, rakyat, dan petani secara

langsung literal:

(43) (i) Politik mencari uang

(ii) Politik tuk kekuasaan

(Marjinal, “Politik Kekuasaan”, 2003)

Tuturan (43i-ii) merupakan tindak tutur langsung literal. Tuturan tersebut

dikatakan langsung karena menggunakan modus berita untuk memberi tahu. Tuturan

tersebut dikatakan literal karena makna kata-kata penyusunnya sama dengan maksud

penutur.

3.4.8.2 Tindak Tutur Tidak Langsung Literal dalam Lirik Lagu yang Bertopik

Penindasan pada Buruh, Rakyat, dan Petani

Berikut lirik yang bertopik penindasan pada buruh, rakyat, dan petani secara

tidak langsung literal:

(43) (iii) Buruh ditindas

(iv) Rakyat ditindas

(v) Petani ditindas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: TOPIK DAN TINDAK TUTUR DALAM LIRIK LAGU KARYA … · TOPIK DAN TINDAK TUTUR DALAM LIRIK LAGU KARYA MARJINAL DALAM ALBUM TERMARJINALKAN TAHUN 2003 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah

82

(Marjinal, “Politik Kekuasaan”, 2003)

Tuturan (43iii-v) merupakan tindak tutur tidak langsung literal. Tuturan

tersebut dikatakan tidak langsung karena menggunakan modus berita untuk

menyuruh. Tuturan tersebut dikatakan literal karena makna kata-kata penyusunnya

sama dengan maksud penutur. Jika tuturan tersebut disampaikan secara langsung

literal, tuturan tersebut akan berbunyi, “Hentikan penindasan pada buruh, rakyat, dan

petani!”

3.4.9 Tindak Tutur dalam Lirik Lagu yang Bertopik Konflik Sampit

Pemaparan tindak tutur dalam lirik lagu yang bertopik konflik Sampit berikut

dibatasi dengan 3 aspek. Pertama, penutur adalah aktivis kemanusiaan dengan mitra

tuturnya adalah masyarakat. Kedua, konteksnya telah terjadi konflik antaretnis di

Sampit. Ketiga, tujuan tuturannya adalah mengabarkan tragedi.

3.4.9.1 Tindak Tutur Langsung Literal dalam Lirik Lagu Yang Bertopik

Konflik Sampit

Berikut lirik yang bertopik konflik sampit secara langsung literal:

(44) (i) Darah-darah berceceran

(ii) Bangkai-bangkai hitam berserakan

(iii) Cobalah lihat di sana mati

(iv) Pembantaian penjagalan pembakaran

(Marjinal, “Sampit”, 2003)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: TOPIK DAN TINDAK TUTUR DALAM LIRIK LAGU KARYA … · TOPIK DAN TINDAK TUTUR DALAM LIRIK LAGU KARYA MARJINAL DALAM ALBUM TERMARJINALKAN TAHUN 2003 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah

83

Tuturan (44i-iv) merupakan tindak tutur langsung literal. Tuturan tersebut

dikatakan langsung karena menggunakan modus berita untuk memberi tahu dan

modus perintah untuk menyuruh. Tuturan tersebut dikatakan literal karena makna

kata-kata penyusunnya sama dengan maksud penutur.

3.4.9.2 Tindak Tutur Langsung Tidak Literal dalam Lirik Lagu yang Bertopik

Konflik Sampit

Berikut lirik yang bertopik konflik sampit secara langsung tidak literal:

(44) (v) Kobaran api tangisan jiwa melengkapi jeritan di Sampit

(vi) Tetesan air mata tak henti membanjiri tanah di Sampit

(vii) Gemuruh genta kematian menghantui tidur mereka

(Marjinal, “Sampit”, 2003)

Tuturan (44v-vii) merupakan tindak tutur langsung tidak literal. Tuturan

tersebut dikatakan langsung karena menggunakan modus berita untuk memberi tahu.

Tuturan tersebut dikatakan tidak literal karena makna kata-katanya tidak sama dengan

maksud penutur. Frasa „kobaran api‟, „tangisan jiwa‟, „jeritan‟, dan „tetesan air mata‟

yang dimaksud penutur adalah „penderitaan‟. Kata „membanjiri‟ yang dimaksud

adalah „memenuhi‟. Idiom „gemuruh genta kematian‟ yang dimaksud adalah „teror‟.

Kata „menghantui‟ yang dimaksud adalah „mengusik‟.

3.4.10 Tindak Tutur dalam Lirik Lagu yang Bertopik Pembodohan dan

Kekerasan yang Dilakukan Penguasa

Pemaparan tindak tutur dalam lirik lagu yang bertopik pembodohan dan

kekerasan yang dilakukan penguasa berikut dibatasi dengan 3 aspek. Pertama,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: TOPIK DAN TINDAK TUTUR DALAM LIRIK LAGU KARYA … · TOPIK DAN TINDAK TUTUR DALAM LIRIK LAGU KARYA MARJINAL DALAM ALBUM TERMARJINALKAN TAHUN 2003 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah

84

penutur adalah aktivis kemanusiaan dengan mitra tuturnya adalah penguasa. Kedua,

konteksnya telah terjadi kondlik antaretnis di Sampit. Ketiga, tujuan tuturannya

adalah menyuruh penguasa menghentikan pembodohan, kekerasan, dan adu domba

yang terjadi.

3.4.10.1 Tindak Tutur Langsung Literal dalam Lirik Lagu yang Bertopik

Pembodohan dan Kekerasan yang Dilakukan Penguasa

Berikut lirik yang bertopik pembodohan dan kekerasan yang dilakukan

penguasa secara langsung literal:

(45) (i) Hentikan pembodohan yang menciptakan banyak korban

(Marjinal, “Sampit”, 2003)

Tuturan (45i) merupakan tindak tutur langsung literal. Tuturan tersebut

dikatakan langsung karena menggunakan modus perintah untuk menyuruh. Tuturan

tersebut dikatakan literal karena makna kata-kata penyusunnya sama dengan maksud

penutur.

3.4.10.2 Tindak Tutur Langsung Tidak Literal dalam Lirik Lagu yang Bertopik

Pembodohan dan Kekerasan yang Dilakukan Penguasa

Berikut lirik yang bertopik pembodohan dan kekerasan yang dilakukan

penguasa secara langsung tidak literal:

(45) (i) Hentikan kekerasan yang telah membunuh saudara-saudara kita

(ii) Diadu domba jadi alat tuk penguasa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: TOPIK DAN TINDAK TUTUR DALAM LIRIK LAGU KARYA … · TOPIK DAN TINDAK TUTUR DALAM LIRIK LAGU KARYA MARJINAL DALAM ALBUM TERMARJINALKAN TAHUN 2003 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah

85

(Marjinal, “Sampit”, 2003)

Tuturan (45ii-iii) merupakan tindak tutur langsung tidak literal. Tuturan

tersebut dikatakan langsung karena menggunakan modus perintah untuk menyuruh

dan modus berita untuk memberi tahu. Tuturan tersebut dikatakan tidak literal karena

makna kata-katanya tidak sama dengan maksud penutur. Pada tuturan (45ii), frasa

„kekerasan yang telah membunuh‟ yang dimaksud penutur adalah „tindak kekerasan

yang menyebabkan terbunuhnya‟, karena „kekerasan‟ bukan pelaku melainkan

tindakan. Pada tuturan (46iii), idiom „adu domba‟ yang dimaksud penutur adalah

„perselisihan pihak sepaham‟. Jika kedua tuturan tersebut disampaikan secara

langsung literal, tuturannya akan berbunyi, “Hentikan kekerasan yang telah

menyebabkan terbunuhnya saudara kita!” dan “Dijadikan berselisih sebagai alat

untuk penguasa.”

3.5 Cinta

Lagu “Cinta Pembodohan” yang bertopik ketidakmatangan dalam menyikapi

cinta ditujukan kepada orang yang tidak berpikir matang dalam menyikapi cinta.

Tindak tutur yang terdapat dalam lirik lagu tersebut adalah tindak tutur langsung

literal dan tidak langsung tidak literal.

Tabel 10: Tindak Tutur dalam Lirik Lagu yang Bertopik Cinta

No. Judul Persoalan Tuturan Kunci Tindak Tutur

46 Cinta

Pembodohan

Ketidakmatangan

dalam menyikapi

cinta

(i) Dunia punya

cerita cerita

tentang cinta

(ii) Mati karena cinta

Langsung

literal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: TOPIK DAN TINDAK TUTUR DALAM LIRIK LAGU KARYA … · TOPIK DAN TINDAK TUTUR DALAM LIRIK LAGU KARYA MARJINAL DALAM ALBUM TERMARJINALKAN TAHUN 2003 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah

86

stress karena cinta

(iii) Sedikit-dikit cinta,

buat film tentang

cinta

(iv) Mengarang lagu

cinta cinta cinta

cinta ta

(v) Mau ML atau mau

jadi presiden

(vi) Mau kau

ngomong cinta,

mau manis

ngomong cinta

(vii) Membunuh

karena cinta cinta

cinta cinta ta

(viii) Cinta

pembodohan

(ix) Karena cinta

membuat manusia

tak karuan

(x) Cinta

pembodohan

(xi) Karena cinta itu

Tidak langsung

tidak literal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: TOPIK DAN TINDAK TUTUR DALAM LIRIK LAGU KARYA … · TOPIK DAN TINDAK TUTUR DALAM LIRIK LAGU KARYA MARJINAL DALAM ALBUM TERMARJINALKAN TAHUN 2003 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah

87

berlebihan

(xii) Cinta itu rancu

(xiii) Cinta adalah alat

untuk gapai

keinginan

3.5.1 Tindak Tutur dalam Lirik Lagu yang Bertopik Ketidakmatangan dalam

Menyikapi Cinta

Pemaparan tindak tutur dalam lirik lagu yang bertopik ketidakmatangan dalam

menyikapi cinta berikut dibatasi dengan 3 aspek. Pertama, penutur adalah orang yang

sudah matang dalam menyikapi cinta dengan mitra tuturnya adalah pemuda-pemudi

yang sedang jatuh cinta. Kedua, konteksnya cinta dijadikan alasan untuk mencapai

suatu tujuan. Ketiga, tujuan tuturannya adalah menasihati orang agar lebih dewasa

menyikapi cinta.

3.5.1.1 Tindak Tutur Langsung Literal dalam Lirik Lagu yang Bertopik

Ketidakmatangan dalam Menyikapi Cinta

Berikut lirik yang bertopik ketidakmatangan dalam menyikapi cinta secara

langsung literal:

(46) (i) Dunia punya cerita cerita tentang cinta

(ii) Mati karena cinta stress karena cinta

(iii) Sedikit-dikit cinta, buat film tentang cinta

(iv) Mengarang lagu cinta cinta cinta cinta ta

(v) Mau ML atau mau jadi presiden

(vi) Mau kau ngomong cinta, mau manis ngomong cinta

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: TOPIK DAN TINDAK TUTUR DALAM LIRIK LAGU KARYA … · TOPIK DAN TINDAK TUTUR DALAM LIRIK LAGU KARYA MARJINAL DALAM ALBUM TERMARJINALKAN TAHUN 2003 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah

88

(vii) Membunuh karena cinta cinta cinta cinta ta

(Marjinal, “Cinta Pembodohan”, 2003)

Tuturan (46i-vii) merupakan tindak tutur langsung literal. Tuturan tersebut

dikatakan langsung karena menggunakan modus berita untuk memberitakan berbagai

persoalan perihal cinta. Tuturan tersebut menggunakan modus yang sesuai dengan

maksud penuturnya. Tuturan tersebut dikatakan literal karena makna kata-kata

penyusunnya sesuai dengan maksud penuturnya.

3.5.1.2 Tindak Tutur Tidak Langsung Tidak Literal dalam Lirik Lagu yang

Bertopik Ketidakmatangan dalam Menyikapi Cinta

Berikut lirik yang bertopik ketidakmatangan dalam menyikapi cinta secara

tidak langsung tidak literal:

(46) (viii) Cinta pembodohan

(ix) Karena cinta membuat manusia tak karuan

(x) Cinta pembodohan

(xi) Karena cinta itu berlebihan

(xii) Cinta itu rancu

(xii) Cinta adalah alat untuk gapai keinginan

(Marjinal, “Cinta Pembodohan”, 2003)

Tuturan (46viii-ix) merupakan tindak tutur tidak langsung tidak literal. Tuturan

tersebut dikatakan tidak langsung karena menggunakan modus berita untuk

menyuruh. Tuturan tersebut dikatakan tidak literal karena makna kata-katanya

penyusunnya tidak sesuai dengan maksud penuturnya. Secara tidak literal tuturan ini

bermakna „orang harus berpikir lebih dewasa menghadapi cinta karena cinta yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: TOPIK DAN TINDAK TUTUR DALAM LIRIK LAGU KARYA … · TOPIK DAN TINDAK TUTUR DALAM LIRIK LAGU KARYA MARJINAL DALAM ALBUM TERMARJINALKAN TAHUN 2003 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah

89

berlebihan itu rancu dan karena cinta digunakan sebagai alasan untuk mencapai

keinginan-keinginan yang mungkin merugikan‟. Tuturan ini dimaksudkan penuturnya

untuk menyuruh orang berpikir lebih matang menghadapi cinta.

3.6 Stigma

Lagu “Anarki Bukan Barbar” yang bertopik ketidaktepatan stigma „anarki‟

ditujukan kepada pengguna istilah „anarki‟. Tindak tutur yang terdapat dalam lirik

lagu tersebut adalah tindak tutur langsung literal dan tindak tutur tidak langsung

literal.

Tabel 11: Tindak Tutur dalam Lirik Lagu yang Bertopik Stigma

No. Judul Persoalan Tuturan Kunci Tindak Tutur

47 Anarki

Bukan

Barbar

stigma

mengenai

„anarki‟

(i) Sering kita

mendengar

(ii) Anarkisme adalah

suatu yang

menakutkan

(iii) Sebuah ancaman,

bayangan ketakutan

(iv) Sering kita

mendengar

(v) Anarkisme adalah

suatu kerusuhan

Langsung literal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: TOPIK DAN TINDAK TUTUR DALAM LIRIK LAGU KARYA … · TOPIK DAN TINDAK TUTUR DALAM LIRIK LAGU KARYA MARJINAL DALAM ALBUM TERMARJINALKAN TAHUN 2003 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah

90

(vi) Gerakan tak terorgan,

biang kekerasan

(vii) Anarki bukan barbar

(viii) Anarki bukan vandal

(ix) Anarki adalah

persamaan hak

(x) Anarki adalah tanpa

paksaan

(xi) Penyamarataan hak,

sejahtera bersama

Tidak langsung

literal

3.6.1 Tindak Tutur dalam Lirik Lagu yang Bertopik Stigma

Pemaparan tindak tutur dalam lirik lagu yang bertopik stigma berikut dibatasi

dengan 3 aspek. Pertama, penutur dari kelompok anarki dengan mitra tuturnya adalah

masyarakat. Kedua, konteksnya stigma anarki sebagai kerusuhan dan kekerasan.

Ketiga, tujuan tuturannya adalah membongkar stigma anarki dan membetulkan

pemahaman masyarakat mengenai anarki.

3.6.1.1 Tindak Tutur Langsung Literal dalam Lagu yang Bertopik Stigma

Berikut lirik yang bertopik stigma secara langsung literal:

(47) (i) Sering kita mendengar

(ii) Anarkisme adalah suatu yang menakutkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: TOPIK DAN TINDAK TUTUR DALAM LIRIK LAGU KARYA … · TOPIK DAN TINDAK TUTUR DALAM LIRIK LAGU KARYA MARJINAL DALAM ALBUM TERMARJINALKAN TAHUN 2003 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah

91

(iii) Sebuah ancaman, bayangan ketakutan

(iv) Sering kita mendengar

(v) Anarkisme adalah suatu kerusuhan

(vi) Gerakan tak terorgan, biang kekerasan

(Marjinal, “Anarki Bukan Barbar”, 2003)

Tuturan (47i-vi) merupakan tindak tutur langsung literal. Tuturan tersebut

dikatakan langsung karena menggunakan modus berita untuk memberi tahu konsep

„anarki‟ yang sering terdengar. Tuturan tersebut menggunakan modus yang sesuai

dengan maksud penuturnya. Tuturan tersebut dikatakan literal karena makna kata-

kata penyusunnya sesuai dengan maksud penuturnya.

3.6.1.2 Tindak Tutur Tidak Langsung Literal dalam Lagu yang Bertopik Stigma

Berikut lirik yang bertopik stigma secara tidak langsung literal:

(47) (vii) Anarki bukan barbar

(viii) Anarki bukan vandal

(ix) Anarki adalah persamaan hak

(x) Anarki adalah tanpa paksaan

(xi) Penyamarataan hak, sejahtera bersama

(Marjinal, “Anarki Bukan Barbar”, 2003)

Tuturan (47vii-xi) merupakan tindak tutur tidak langsung literal. Tuturan

tersebut dikatakan tidak langsung karena menggunakan modus berita untuk

menyuruh. Dalam hal ini, penutur bermaksud menyuruh pengguna istilah „anarki‟

untuk membetulkan konsep „anarki‟ yang selama ini tidak tepat. Sedangkan ditinjau

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: TOPIK DAN TINDAK TUTUR DALAM LIRIK LAGU KARYA … · TOPIK DAN TINDAK TUTUR DALAM LIRIK LAGU KARYA MARJINAL DALAM ALBUM TERMARJINALKAN TAHUN 2003 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah

92

dari maknanya, tuturan tersebut merupakan tindak tutur literal karena makna kata-

katanya penyusunnya sesuai dengan maksud penuturnya.

Jadi, dengan tuturan (47vii-xi), penutur bermaksud menyuruh orang

membetulkan konsep „anarki‟ yang selama ini salah (bdk. tuturan 47i-vi) dengan

konsep „anarki‟ yang diketahui penutur yaitu „anarki bukan barbar, anarki bukan

vandal, anarki adalah persamaan hak, anarki adalah tanpa paksaan, penyamarataan

hak, dan sejahtera bersama‟.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: TOPIK DAN TINDAK TUTUR DALAM LIRIK LAGU KARYA … · TOPIK DAN TINDAK TUTUR DALAM LIRIK LAGU KARYA MARJINAL DALAM ALBUM TERMARJINALKAN TAHUN 2003 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah

93

BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa lirik lagu karya Marjinal dalam

album “Termarjinalkan” tahun 2003 berisi topik mengenai (i) hukum, (ii) pendidikan,

(iii) kekerasan, (iv) cinta, dan (v) stigma. Topik dalam lagu Marjinal tersebut

dipaparkan pada Bab II.

Pada Bab III dipaparkan berbagai interseksi tindak tutur dalam lirik lagu

Marjinal. Terdapat 66 tindak tutur langsung literal, 20 tindak tutur tidak langsung

literal, 15 tindak tutur langsung tidak literal, dan 17 tindak tutur tidak langsung literal.

Berdasarkan penelitian, diketahui bahwa pada lagu “Hukum Rimba” berfokus

pada ketidakadilan pelaksanaan hukum menggunakan tindak tutur langsung literal,

tidak langsung literal, langsung tidak literal, dan tidak langsung literal. Lagu “Hukum

Rimba” berfokus pada kendali hukum oleh orang berkuasa menggunakan tindak tutur

langsung literal, tidak langsung literal, dan tidak langsung tidak literal. Lagu

“Marsinah” berfokus pada kasus hukum tidak terselesaikan hanya menggunakan

tindak tutur tidak langsung literal.

Lagu “Belajar Sama-Sama” berfokus pada pendidikan dalam masyarakat

menggunakan tindak tutur langsung literal, tidak langsung literal, dan tidak langsung

literal. Lagu “Mahakebo” berfokus pada gelar pendidikan yang hanya sebagai

formalitas menggunakan tindak tutur langsung literal, tidak langsung literal, langsung

tidak literal, dan tidak langsung literal. Lagu “Bergerak” berfokus pada tatanan tanpa

penindasan menggunakan tindak tutur langsung literal, tidak langsung literal, dan

tidak langsung literal. Lagu “Godam Rakyat” berfokus pada penindasan pada rakyat

menggunakan tindak tutur langsung literal dan tidak langsung literal.

Lagu “Lawan Diktator” berfokus pada penindasan pada rakyat menggunakan

tindak tutur langsung literal, tidak langsung literal, langsung tidak literal, dan tidak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: TOPIK DAN TINDAK TUTUR DALAM LIRIK LAGU KARYA … · TOPIK DAN TINDAK TUTUR DALAM LIRIK LAGU KARYA MARJINAL DALAM ALBUM TERMARJINALKAN TAHUN 2003 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah

94

langsung literal. Lagu “Manusia Bersenjata” berfokus pada penderitaan yang

disebabkan sistem kapitalisme menggunakan tindak tutur langsung literal, langsung

tidak literal, dan tidak langsung literal.

Lagu “Marsinah” berfokus pada kekerasan pada Marsinah menggunakan

tindak tutur langsung literal dan langsung tidak literal. Lagu “Mayday” berfokus pada

perlawanan pada penindasan menggunakan tindak tutur langsung literal dan langsung

tidak literal.

Lagu “Natal Berdarah” berfokus pada pemboman rumah-rumah ibadah

menggunakan tindak tutur langsung literal dan langsung tidak literal. Lagu “Natal

Berdarah” berfokus pada cara-cara penguasa menutupi persoalan menggunakan

tindak tutur langsung literal, tidak langsung literal, dan langsung tidak literal. Lagu

“Politik Kekuasaan” berfokus pada penindasan pada buruh, rakyat, dan petani

menggunakan tindak tutur langsung literal dan tidak langsung literal.

Lagu “Sampit” berfokus pada konflik Sampit menggunakan tindak tutur

langsung literal dan langsung tidak literal. Lagu “Sampit” berfokus pada pembodohan

dan kekerasan yang dilakukan penguasa menggunakan tindak tutur langsung literal

dan langsung tidak literal. Lagu “Cinta Pembodohan” berfokus pada ketidakmatangan

dalam menyikapi cinta menggunakan tindak tutur langsung literal dan tidak langsung

literal. Lagu “Anarki Bukan Barbar” berfokus pada ketidaktepatan menggunakan

istilah „anarki‟ menggunakan tindak tutur langsung literal dan tidak langsung literal.

4.2 Saran

Setiap lagu masih sangat mungkin dibahas dengan pendekatan dan teori lain,

baik dengan teori linguistik atau musikologi. Teori linguistik yang dapat digunakan,

misalnya critical discourse analysis untuk menganalisis kepentingan dan

keberpihakan yang sering diajukan dalam suatu komunitas punk.

Mengenai penelitian ini, dalam hal ini peneliti meneliti sebuah kelompok

musik beraliran punk, kurang banyak ditemukan. Ada banyak hal menarik yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: TOPIK DAN TINDAK TUTUR DALAM LIRIK LAGU KARYA … · TOPIK DAN TINDAK TUTUR DALAM LIRIK LAGU KARYA MARJINAL DALAM ALBUM TERMARJINALKAN TAHUN 2003 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah

95

mungkin bisa didapat dari penelitian mengenai punk di Indonesia, misalnya

penelitian penelitian linguistik mengenai wacana yang sering diangkat dalam

komunitas punk, penelitian fashion yang terinspirasi dari kultur punk, dan penelitian

antropologi kultur punk.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: TOPIK DAN TINDAK TUTUR DALAM LIRIK LAGU KARYA … · TOPIK DAN TINDAK TUTUR DALAM LIRIK LAGU KARYA MARJINAL DALAM ALBUM TERMARJINALKAN TAHUN 2003 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah

96

DAFTAR PUSTAKA

Ariesta, Eka Ayu. 2013. “Ideologi dan Musik (Studi Kasus Perjuangan Ideologi

Anarkisme Melalui Karya Musik Marjinal)”. Skripsi. Fakultas Politik dan

Pemerintahan Universitas Gajah Mada Yogyakarta.

Badudu, J.S. 2003. Kamus Kata-kata Serapan Asing dalam Bahasa Indonesia.

Jakarta: Kompas.

Baryadi, I. Praptomo. 2002. Dasar-dasar dalam Analisis Wacana dalam Ilmu

Bahasa. Yogyakarta: Pustaka Gondho Suli.

Harsini, Diyah Musri. 2009. “Teknik Propaganda dalam Lirik Lagu Band Punk

Marjinal”. Skripsi. Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia.

Leech, G. 1983. Principles of Pragmatics. New York: Longman.

Nugraha, Stefanus Kendra Dwi. 2015. “Hal-Hal yang Dikritik dan Tindak Tutur

Mengkritik dalam 16 Lagu Grup Musik Slank”. Skripsi. Fakultas Sastra

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Nugroho , Beto Adhi. 2017. “Kritik dan Tindak Tutur Mengkritik dalam Tiga Lagu

Iwan Fals Versi Konser”. Skripsi. Fakultas Sastra Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta.

Parker, Frank. 1986. Linguistics for Non-Linguists. Boston: College-Hill Press.

Putra, Aldan Pradana. 2017. “Analisis Wacana Kritik Sosial Lirik Lagu Marjinal –

Negeri Ngeri” Skripsi. Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Universitas Pasundan

Bandung.

Sciffrin, Deborah. 2007. Ancangan Kajian Wacana. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: TOPIK DAN TINDAK TUTUR DALAM LIRIK LAGU KARYA … · TOPIK DAN TINDAK TUTUR DALAM LIRIK LAGU KARYA MARJINAL DALAM ALBUM TERMARJINALKAN TAHUN 2003 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah

97

Sudaryanto, 2015. Metode dan Aneka Teknik Analisis Bahasa: Pengantar Penelitian

Wahana Kebudayaan secara Linguistis. Yogyakarta: Sanata Dharma University

Press.

-----. 1993. Metode dan Aneka Teknik Analisis Bahasa. Yogyakarta: Duta Wacana

University Press.

Sugono, Dendy dkk. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa, edisi

keempat. Jakarta: Gramedia.

Tarigan, Henry Guntur. 1986. Pengajaran Pragmatik. Bandung: Angkasa.

Utomo, Debby Riesnasari. 2016. “Wacana Kritik Sosial Korupsi dalam Lagu

“Hukum Rimba” dan “Kita Perangi Korupsi” Karya Grup Musik Marjinal”.

Skripsi. Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Katolik Widya Mandala

Surabaya.

Wijana, I Dewa Putu. 1996. Dasar-dasar Pragmatik. Yogyakarta: Andi Offset.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: TOPIK DAN TINDAK TUTUR DALAM LIRIK LAGU KARYA … · TOPIK DAN TINDAK TUTUR DALAM LIRIK LAGU KARYA MARJINAL DALAM ALBUM TERMARJINALKAN TAHUN 2003 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah

98

LAMPIRAN

Sumber Data

Band : Marjinal

Album : Termarjinalkan

Format : Kaset

Tahun : 2003

Label : Tempequality Rekot

Konten : 14 tracks

Tracklist :

1. Marsinah

2. Cinta pembodohan

3. Mahakebo

4. Godam rakyat

5. Manusia bersenjata

6. Mayday

7. Bergerak

8. Natal berdarah

9. Hukum rimba

10. Sampit

11. Lawan diktator

12. Belajar sama-sama

13. Anarki bukan barbar

14. Politik kekuasaan

Lirik Lagu

1. Marsinah

Kulihat buruh perempuan berkeringat

Membasahi bumi yang gemerlap

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: TOPIK DAN TINDAK TUTUR DALAM LIRIK LAGU KARYA … · TOPIK DAN TINDAK TUTUR DALAM LIRIK LAGU KARYA MARJINAL DALAM ALBUM TERMARJINALKAN TAHUN 2003 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah

99

Energi yang kau curahkan begitu besar tak kurasakan

Terhanyut dalam kesombongan terlupakan

Gemerlap cahayamu membentangi garis kehidupan

Ada darah rintih caci maki kau hadapi

Keringat dan ketegaranmu mengalir deras tak ternilai

Hanya tetes darah dan air mata yang kau terima

Ooo Marsinah kau termarjinalkan

Ooo Marsinah matimu tak sia-sia

2. Cinta Pembodohan

Dunia punya cerita cerita tentang cinta

Mati karena cinta stress karena cinta

Sedikit-dikit cinta, buat film tentang cinta

Mengarang lagu cinta cinta cinta cinta ta

Cinta pembodohan

Karena cinta membuat manusia tak karuan

Cinta pembodohan

Karena cinta itu berlebihan

Cinta itu rancu

Cinta adalah alat untuk gapai keinginan

Mau ML atau mau jadi presiden

Mau kau ngomong cinta, mau manis ngomong cinta

Membunuh karena cinta cinta cinta cinta ta

3. Mahakebo

Cobalah lihat ada seekor kerbau

Yang ditarik dicucuk hidungnya

Dia hanya menurut saja

Cobalah lihat ada yang wisuda

Yang disahkan menjadi seorang sarjana

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: TOPIK DAN TINDAK TUTUR DALAM LIRIK LAGU KARYA … · TOPIK DAN TINDAK TUTUR DALAM LIRIK LAGU KARYA MARJINAL DALAM ALBUM TERMARJINALKAN TAHUN 2003 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah

100

Tuk dapatkan formalitas saja

Tolong kau jelaskan beri penjelasan

Kau tak boleh begini kau tak boleh begitu

Kau harus begini kau harus begitu

4. Godam Rakyat

Kita bersatu untuk satu tujuan

Kita bersatu rebut kedaulatan

Kita bersatu lawan sistem penindasan

Kita bersatu yakin rakyat akan menang

Godam rakyat parlemen jalanan

Banyak sekali rakyat yang jadi korban

Hanya dijadikan sapi-sapi perahan

Tanpa mengenal belas kasihan

Dijadikan alat mesin pengumpul uang

5. Manusia Bersenjata

Aku liat di sini menyaksikan tirani

Yang selalu mengekang rakyat di sini

Coba lihat di kota di pabrik dan di desa

Banyak orang yang menderita

Semuanya telah dikuasai penguasa

Dengan manusia bersenjata

Sompret sistem negara Amerika

6. Mayday

Satu bumi tanpa mengenal batas

Bergerak bersama

Menghancurkan segala penghisapan

Sejahtera bersama

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: TOPIK DAN TINDAK TUTUR DALAM LIRIK LAGU KARYA … · TOPIK DAN TINDAK TUTUR DALAM LIRIK LAGU KARYA MARJINAL DALAM ALBUM TERMARJINALKAN TAHUN 2003 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah

101

Bergerak bersama bergerak skala dunia

Derap langkah kaum-kaum pekerja

Menolak ditindas

Semangat membara serasa bersama

Gegap gempita

Mayday

7. Bergerak

Bergerak bersama rakyat tertindas

Bergerak bersama

Membangun tatanan masyarakat yang adil

Sejahtera bersama

Menunaikan tugas suci yang mulia

Untuk kita semua

Rakyat menang semua pasti senang

Bula penindasan telah dihancurkan

Buruh senang petani juga senang

Mahasiswa dan kaum miskin kota

8. Natal Berdarah

Natal berdarah 25 Desember di akhir tahun 2000

Pemboman rumah-rumah ibadah bermotifkan adu domba

Segala cara coba dia halalkan

Rakyat jadi korban

Pemboman mengadu domba sudah biasa

Perang sara rekayasa

Rekayasa para penguasa

Natal berdarah 25 Desember di akhir tahun 2000

Banyak rakyat kecil yang jadi korban

Inilah kebiadaban

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: TOPIK DAN TINDAK TUTUR DALAM LIRIK LAGU KARYA … · TOPIK DAN TINDAK TUTUR DALAM LIRIK LAGU KARYA MARJINAL DALAM ALBUM TERMARJINALKAN TAHUN 2003 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah

102

Metode lama selalu dia gunakan menutupi persoalan

Black propaganda doktrinisasi rakyat terilusi

Kami rakyat menolak jadi korban

Kami rakyat menolak jadi domba

9. Hukum Rimba

Hukum adalah lembah hitam

Tak mencerminkan keadilan

Pengacara juri hakim jaksa

Masih ternilai dengan angka (uang)

Hukum telah dikuasai

oleh orang-orang beruang

Hukum adalah permainan

Tuk menjaga kekuasaan

Maling-maling kecil dihakimi

Maling-maling besar dilindungi

Maling-maling kecil dihakimi

Maling-maling besar dilindungi

Hukum adalah komoditas

Barangnya para tersangka

Ada uang kau dimenangkan

Ga ada uang you say goodbye

Dimanakah adanya keadila

Bila masih memandang golongan

Yang kuat selalu berkuasa

Yang lemah pasti merana

Maling-maling kecil dihakimi

Maling-maling besar dilindungi

Maling-maling kecil dihakimi

Maling-maling besar dilindungi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: TOPIK DAN TINDAK TUTUR DALAM LIRIK LAGU KARYA … · TOPIK DAN TINDAK TUTUR DALAM LIRIK LAGU KARYA MARJINAL DALAM ALBUM TERMARJINALKAN TAHUN 2003 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah

103

10. Sampit

Darah-darah berceceran

Bangkai-bangkai hitam berserakan

Kobaran api tangisan jiwa melengkapi jeritan di Sampit

Cobalah lihat di sana mati

Pembantaian penjagalan pembakaran

Tetesan air mata tak henti membanjiri tanah di Sampit

Gemuruh genta kematian menghantui tidur mereka

Hentikan pembodohan yang menciptakan banyak korban

Hentikan kekerasan yang telah membunuh saudara-saudara kita

Diadu domba jadi alat tuk penguasa

11. Lawan Diktator

Sadarkah wahai kau pemuda

Bahwa jiwa kita terpenjara

Di bawah kaki penguasa yang selalu menindas kita semua

Pengangguran kriminalitas dan kesenjangan sosial

Pengekangan pembantaian lahir dari penguasa

Lawan diktator lawan penghisap

Lawan pemeras lawan perampas lawan

Bangkitlah wahai kau pemuda

Jangan lagi dibodohi penguasa

Kobarkan semangat perlawanan demi semua cita-cita mulia

Pembebasan rakyat tertindas dari belenggu penguasa

Rapatkan barisan kepalkan tangan yakinkan satu tujuan

12. Belajar Sama-sama

Belajar sama-sama

Bertanya sama-sama

Kerja sama-sama

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: TOPIK DAN TINDAK TUTUR DALAM LIRIK LAGU KARYA … · TOPIK DAN TINDAK TUTUR DALAM LIRIK LAGU KARYA MARJINAL DALAM ALBUM TERMARJINALKAN TAHUN 2003 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah

104

Semua orang itu guru

Alam raya sekolahku

Sejahteralah bangsaku

13. Anarki Bukan Bsarbar

Sering kita mendengar

Anarkisme adalah suatu yang menakutkan

Sebuah ancaman, bayangan ketakutan

Sering kita mendengar

Anarkisme adalah suatu kerusuhan

Gerakan tak terorgan, biang kekerasan

Anarki bukan barbar

Anarki bukan vandal

Anarki adalah persamaan hak

Anarki adalah tanpa paksaan

Penyamarataan hak, sejahtera bersama

14. Politik Kekuasaan

Buruh ditindas

Rakyat ditindas

Petani ditindas

Uang uang uang uang

Politik mencari uang

Politik tuk kekuasaan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 125: TOPIK DAN TINDAK TUTUR DALAM LIRIK LAGU KARYA … · TOPIK DAN TINDAK TUTUR DALAM LIRIK LAGU KARYA MARJINAL DALAM ALBUM TERMARJINALKAN TAHUN 2003 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah

105

BIOGRAFI

Agustinus Kristanto Ari Prayogi lahir di Wonosobo, 24 Agustus

1994. Setelah tamat dari SMA 2 Wonosobo di kelas Bahasa,

masuk Prodi Sastra Indonesia USD. Selama menjadi mahasiswa,

aktif di Bengkel Sastra dan HMPS Sasindo pada 2013-2015. Pada

tahun 2016, berhasil menjadi juara 3 lomba menulis artikel bahasa

Jawa yang diselenggarakan Wikimedia Indonesia.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI