Tools Posner

28
1 1. Aplikasi Framework Posner’s untuk Evaluasi Kurikulum a. Curriculum documentation and origins Pertanyaan Hasil Saran Perbaikan Standart Posner’s Bagaimanakah kurikulum didokumentasikan 1. Dokumen kurikulum atau sumber lain apa yang akan digunakan sebagai dasar analisis? Dasar Analisis Kurikulum: Data Kuantitatif : Kurikulum Prodi DIII Keperawatan didokumentasikan pada Statuta, Buku Kurikulum APVIKI, Renstra & Renop, Buku Panduan Akademik, dan selanjutnya dibuat Buku Pedoman Kurikulum Institusi yang dinamakan Kurikulum 2015 dan telah disyahkan oleh Direktur. Data Kualitatif : Hasil Wawancara Direktur dan Wadir 1 bidang akademik. Rumusan Visi, Misi, serta Profil lulusan sudah didokumentasikan, rumusan Visi, Misi sudah mengambarkan karakter/ Profile Lulusan yang jelas, target waktu pencapaiannya sudah tertuang jelas. Namun saat menentukan capaian pembelajaran masih belum spesifik menggambarkan profil lulusan. Dimana Rumusan Visi, misi dan profil harus diterjemahkan lebih spesifik sesuai dengan karakter lulusan dan aturan yang ada sehingga akan tampak tergambar Learning Outcome spesifikasi institusi. 1. Menunjukkan tanggapan dari permasalahan dan ahli yang termasuk dalam proses pengembangan kurikulum 2. Menunjukkan adanya learning objective (yang harus diperoleh oleh siswa seperti pengetahuan, skill atau atitud), isi dari pembelajaran (yang harus terkover, seperti, topik, konsep, skill, dll), urutan kurikulum (kurikulum meso) 3. Gagasan jelas

description

Evaluasi kurikulum

Transcript of Tools Posner

Page 1: Tools Posner

1

1. Aplikasi Framework Posner’s untuk Evaluasi Kurikulum

a. Curriculum documentation and origins

Pertanyaan Hasil Saran Perbaikan Standart Posner’sBagaimanakah kurikulum didokumentasikan1. Dokumen

kurikulum atau sumber lain apa yang akan digunakan sebagai dasar analisis?

Dasar Analisis Kurikulum: Data Kuantitatif : Kurikulum Prodi DIII Keperawatan didokumentasikan pada Statuta, Buku Kurikulum APVIKI, Renstra & Renop, Buku Panduan Akademik, dan selanjutnya dibuat Buku Pedoman Kurikulum Institusi yang dinamakan Kurikulum 2015 dan telah disyahkan oleh Direktur.Data Kualitatif : Hasil Wawancara Direktur dan Wadir 1 bidang akademik.

Rumusan Visi, Misi, serta Profil lulusan sudah didokumentasikan, rumusan Visi, Misi sudah mengambarkan karakter/ Profile Lulusan yang jelas, target waktu pencapaiannya sudah tertuang jelas. Namun saat menentukan capaian pembelajaran masih belum spesifik menggambarkan profil lulusan. Dimana saat wawancara didapatkan informasi bahwa Akper YKY komitmen dalam perawatan keluarga (Homecare).

Dokumen Tahapan penyusunan Kurikulum serta pengembangan kurikulum / Roadmap : belum tergambar alur tentang tahapan penyusunan dan pengembangan kurikulum, namun masih sering terbiasa mengikuti apa yang telah ada dan biasa dilakukan.

Dokumentasi Metode pembelajaran sebagian besar

Rumusan Visi, misi dan profil harus diterjemahkan lebih spesifik sesuai dengan karakter lulusan dan aturan yang ada sehingga akan tampak tergambar Learning Outcome spesifikasi institusi.

Perlu konsisten dengan Road map tentang tahapan penyusunan & pengembangan kurikulum yang telah ditetapkan

Metode pembelajaran SCL tidak

1. Menunjukkan tanggapan dari permasalahan dan ahli yang termasuk dalam proses pengembangan kurikulum

2. Menunjukkan adanya learning objective (yang harus diperoleh oleh siswa seperti pengetahuan, skill atau atitud), isi dari pembelajaran (yang harus terkover, seperti, topik, konsep, skill, dll), urutan kurikulum (kurikulum meso)

3. Gagasan jelas tentang mengapa learning objective dan isi penting: rasional atau filosofi dari kurikulum

4. Adanya strategi pembelajaran

5. Adanya evaluasi dan hasilnya baik dari kurikulum maupun dari mahasiswa

6. Menunjukkan adanya indikasi bahwa kurikulum

Page 2: Tools Posner

2

belum menggambarkan metode pembelajaran SCL. Metode yang digunakan masih terbatas pada SGD dan presentasi kelompok tanpa disertai triger kasus. Dalam implementasinya beberapa mata kuliah sudah menerapkan metode pembelajaran SCL dengan modifikasi disesuaikan dengan sumber daya yang dimiliki. Keterbatas SDM dan ruangan menjadi faktor yang turut mempengaruhi ketidaktercapaian metode pembelajaran SCL.

Terkait dengan dokumen assessment/metode penilaian serta kriteria penilaian sudah ada dalam buku panduan kurikulum dan buku panduan akademik. Instrument untuk melakukan assesment cenderung mencirikan penilaian sumatif dari pada penilaian formatif. Pemberian bobot penilaian dibuat berbeda untuk mata kuliah teori tanpa praktikum dan mata kuliah teori dan disertai praktikum ataupun praktek klinik. Namun pada implementasinya dosen belum sepenuhnya melakukan sesuai dengan RPP yang telah dibuat.

hanya tutorial (yang memerlukan SDM Dosen & sarana prasarana yang besar) Bahan masukan : Prodi dan tim kurikulum harus punya kreatifitas dalam men-setting metode pembelajaran, juga melihat kemampuan institusi. Setting kurikulum terkait metode pembelajaran ini disesuaikan dengan learning outcome maupun learning objective, sehingga proses pembelajaran akan berjalan dengan baik.

Perlu pengembangan dan evaluasi terkait metode penilaian secara berkesinambungan, serta memperhatikan standart capaian lulusan.

telah dilaksanakan

7. Standar nasional mana yang relevan dengan kurikulum yang digunakan?

Implementasi Kurikulum berpedoman pada Kurikulum Standart Nasional yang dirancang oleh Asosiasi Institusi Pendidikan Vokasi Indonesia yaitu : Kurikulum AIPDIKI tahun 2014.AIPDVIKI mempunyai ketetapan nasional sebanyak 76 sks (69%), sedangkan 34 sks (31%) dikembangkan oleh instansi.

Meskipun sudah memakai standar nasional dari AIPDIKI & KKNI tetapi institusi juga, harus mengembangkan kurikulum yang disesuikan dengan karakter atau penciri institusi (Homecare).

Page 3: Tools Posner

3

8. Apakah keterbatasan yang ditemukan dari dokumentasi kurikulum?

Visi, Misi, dan profil lulusan belum ada spesifikasi (kekhususan), kearifan local belum tercermin dalam kurikulum

Perlu didokumentasikan secara lengkap dan jelas sesuai spesifikasi Visi ditekankan pada : Homecare dalam kontek keluarga, global. Capaian pembelajaran harus identik dengan visi, misi tersebut

Situasi apa yang terjadi pada waktu pengembangan kurikulum?

Hasil analisis :Pengembangan kurikulum Akper YKY disesuaikan dengan sosialisasi penyusunan kurikulum pendidikan perawat vokasi AIPVIKI, serta mengikutsertakan tenaga dosen (Wadir 1 bidang Akademik dan Ketua Penjaminan Mutu) mengikuti Semiloka/workshop penyusunan kurikulum pendidikan vokasi pada tahun 2014 di Semarang.

Sesuai dengan izin operasional Dirjen Dikti ……. Akper YKY memiliki Prodi perawat vokasi yang mengarah pada keperawatan keluarga (Homecare), dengan pertimbangan ………

Pencirinya perlu melihat kembali / mengevaluasikan tentang visi, misi yang melibatkan, dosen / civitas akademika, stakeholder, mahasiswa, alumni serta masyarakat

Apa perspektif kurikulum?

Prodi keperawatan mengacu pada keperawatan keluarga (homecare). Namun belum ada kesesuaian antara perspektif dan dokumen.

1. Tradisional: apa aspek yang paling penting dari budaya yang harus dipertahankan2. Eksperiensial: 3. Struktur disiplin ilmu4. Perilaku pada saat menyelesaikan kurikulum, apa yang dilakukan oleh peserta

Page 4: Tools Posner

4

didik5. Constructivist: bagaimana orang dapat belajar untuk memahami dan untuk berfikir lebih produktif dan kreatif

b. Curriculum proper

Pertanyaan Hasil Saran Perbaikan Standart Posner’sTujuan dan konten kurikulum?

1. Pada aspek apa kurikulum itu ditujukan baik untuk konteks training maupun konteks pendidikan

Dalam konteks pendidikan : tujuan dan konten kurikulum sudah disesuaikan dengan Capaian Pembelajaran, meskipun CP penciri institusi belum spesifik dan metode pembelajaran belum tergambar untuk pencapaian CP.Dalam konteks training: terdapat pelatihan-pelatihan yang menunjang tercapainya capaian pembelajaran dan penciri institusi. Seperti pelatihan rawat luka, pelatihan PPGD.

Kurikulum yang disusun belum menyesuaikan dengan visi dan misi. Sehingga kurikulum belum tercermin dalam visi misi.

Adanya aspek yang akan dicapai baik pada pelatihan maupun pada pendidikan.

2. Sampai level apa tujuan kurikulum

Tujuan pendidikan sudah disesuiakan dengan Standart level pendidikan DIII keperawatan adalah pada level V KKNI

Kurikulum enunjukkan level pendidikan sesuai tujuan kurikulum

3. Apa penekanan educational goal :

Education goal tergambar pada pencapaian : Capaian pembelajaran

Educational goal: Sesuai dengan standar Negara

Page 5: Tools Posner

5

hasil pembelajaran selama bertahun-tahun terhadap capaian pembelajaran

Educational aim, serta apa prioritasnya?

Educational Aim tergambar pada : Learning Objective (tujuan pembelajaran). Implementasi nilai-nilai dalam kehidupan secara langsung, sehingga berpengaruh terhadap kedewasaan, masyarakat setelah mahasiswa tersebut lulus.

atau pembuat kebijakan.

Educational aim: kurikulum menjukkan adanya tujuan pembelajaran.

4. Apa learning objective yang ditekankan pada kurikulum?

Learning Objective yang ditekankan pada kurikulum sesuai dengan standart KKNI

Kurikulum menunjukkan adanya lesson objective dan course objectives

5. Dengan cara utama apa materi diajarkan

Ketentuan nasional sudah membuat aturan metode SCL dalam penyampaian materi. Dalam dokumen kurikulum setting metode pembelajaran sebenarnya dengan pendekatan SCL, namun implementasinya masih 70 % TCL, 30 % SCL, karena Prodi/ tim kurikulum belum punya standart untuk mengintervensi dosen, untuk melaksanakan proses pembelajaran. (berapa SKS, pakai metode SCL / TCL, metode apa yang tepat untuk materi yang di ajarkan, system evaluasi apa yang tepat, waktu berapa lama?

Prodi / tim kurikulum harus punya desain kedepan, meningkatkan kreatifitas Dosen dalam metode pembelajaran termasuk melakukan modifikasi pembelajaran sesuai dengan capaian pembelajaran

Kurikulum menunjukkan metode pembelajaran yang efektif bagi siswa di institusi tersebut

6. Apakah kurikulum mengandung konten multicultural

Konten kurikulum sudah mengandung multikultural (termuat dalam mata kuliah serta bahan kajian : Pendidikan Agama, Ilmu Sosial Budaya Dasar, holistic care, Antropologi dan sosiologi)

Kurikulum mengandung bio psiko sosio kultur.

Page 6: Tools Posner

6

7. Bagaimana cara menentukan kalau mahasiswa sudah mencapai standar, apa konsekunsi bagi dosen, mahasiswa dan institusi jika terdapat mahasiswa yang tidak dapat mencapai standar, apakah ini merupakan problem, jika anda konsisten terhadap standar

Cara menentukan mahasiswa yang sudah mencapai standart minimal: sudah disesuaikan dengan standart nasional AIPVIKI, dan Prodi juga sudah menetapkan berdasarkan standar kriteria referensi (yaitu terdapat pada pedoman kurikulum dan panduan akademik), yang disesuaikan capaian pembelajaran.

8. Apakah kurikulum sudah sesuai standar, apakah kurikulum memfasilitasi pemahaman mahasiswa terhadap konten dan proses, apakah ada kesinambungan antara luas dan dalamnya kurikulum dengan standar, apakah

Kurikulum sudah disesuaikan dengan Standar Nasional AIPVIKI tahun 2014, tetapi pada saat institusi / prodi membuat buku pedoman Kurikulum Institusi kurang memenuhi standartsaat institusi / prodi menentukan kedalaman dan keluasan, mata kuliah, bobot SKS dan distribusi fase tema ada langkah yang terbalik, hal ini terjadi karena dalam kurikulum AIPDiKI sudah tercantum semua itu serta kebiasaan yang sudah biasa berlangsung

Kurikulum sesuai dengan standar dari pembuat kebijakan atau pemerintah.

Page 7: Tools Posner

7

standar diterapkan disetiap topik atau kegiatan.

9. Bagaimana tehnologi mempengaruhi konten kurikulum

Mahasiswa sudah dibekali tentang Teknologi Informasi (2 sks) terdapat di semester ….. dalam struktur kurikulum di Akper YKY.

Perlu menambah Jumlah dan kualitas sarana pendukung (terutama teknologi yang mempengaruhi konten dan implementasi kurikulum) seperti E-learning, Tele-conferens serta memotivasi Dosen untuk menggunakannya.

1.

Standart tehnologi:1. Konsep dan dasar

pengoperasian, mahasiswa mendemosntrasikan system tehnologi, mahasiswa mampu menggunakan tehnologi

2. Issue social, etik, dan kemanusiaan. Mahasiswa memahami issue social, etik, dan kemanusiaan berhubungan dengan tehnologi. Mahasiswa bertanggungjawab pada penggunaan system tehnologi dan softwareSiswa mengembangkan perilaku positif terhadap penggunaan tehnologi yang mendukung pembelajaran secara terus menerus, kolaborasi, personal, dan produktivitas

3. Alat ukur untuk menilai produktifitas tehnologi: mahasiswa menggunakan peralatan tehnologi untuk mendukung pembelajaran, meningkatkan pembelajaran dan kreatifitas. Mahasiswa

Page 8: Tools Posner

8

menggunakan alat-alat praktikum yang mendukung kreatifitas kerja.

4. Peralatan komunikasi. Mahasiswa menggunakan tehnologi telekomunikasi untuk berkolaborasi, publikasi, dan berinteraksi dengan temannya, tenaga ahli dan audience lainnya. Siswa menggunakan berbagai media dan format untuk mengkomunikasikan informasi dan ide2 secara efektif terhadap audience yang beragam.

Apa asumsi – asumsi dibalik tujuan dan isi kurikulum?1. Apakah konsepsi

learning objective, kurikulum dan pembelajaran dari bahan yang di analisis.

Bagian akademik telah men-setting kurikulum untuk mencapai capaian pembelajaran, ini bisa dilihat dari bagaimana capaian pembelajaran, bahan kajian, mata kuliah, metode pembelajaran, cara evaluasi, telah ada benang merahnya namun belum menggambarkan profil penciri institusi

Diharapkan ada tim kurikulum dalam menyusun kembali kurikulum mampu men-setting kurikulum bisa mencapai learning outcome dan learning objektive dengan metode terbaru yang tepat dengan memperhatikan visi-misi dan profil lulusan

Adanya dasar dalam pembuatan pembelajran, tujuan, kurikulum dan pengajaran.

2. Aspek apa dari hidden curriculum yang ada bersama – sama (menyertai)

Aspek dari hidden curriculum belum diimplemetasikan atau disisipkan ke dalam mata kuliah.

Aspek dari hidden curriculum ini harus disampaikan kepada dosen pengajar sesuai harapan institusi/prodi punya keingginan terhadap lulusan supaya

Hidden Curriculum tercantum pada kurikulum

Page 9: Tools Posner

9

dengan konsepsi dan perspektif kurikulum

mempunyai karakteristik/ penciri khusus, atau untuk mendukung tercapainya CP, dengan cara setting: desain / metode pembelajaran, dll

Bagaimana pengorganisasian kurikulum?1. Apakah tujuan pengorganisasian kurikulum berdasarkan makro-level

vertical atau horizontal2. Apa konfigurasi dasar yang ditemukan pada bagian-bagian yang terkecil

dari micro level3. Apa media dan tehnologi untuk menyampaikan kurikulum4. Apa prinsip pengorganisasian kurikulum? Dapatkah tehnologi mendukung

pengorganisasian kurikulum?5. Apa implikasi social dan politik, tehnologi pada pengorganisasi an

kurikulum6. Apa pengorganisasian kurikulum meningkatkan atau menurunkan standart

Pengorganisasian kurikulum terlihat jelas (Makro, Meso dan Mikro)

Apa asumsi – asumsi dibalik organisasi kurikulum? Pendekatan atau tipe organisasi kurikulum

c. Curriculum in use

Pertanyaan Hasil Saran Perbaikan Standart Posner’sBagaimana seharusnya kurikulum diimplementasikan?1. Apakah kriteria

temporal, fisik, organisasi, politik yang diperlukan untuk kurikulum?

Kriteria organisasi untuk kurikulum meliputi administrasi dan kebijakan yaitu kesesuaian proses dan hasil yang dicapai dalam implementasi standart (standart AIPVIKI 2014), serta menjadi pedoman bagi institusi dalam mengembangkan kurikulum, mengimplementasi dan mengevaluasinya.Kriteria politik : bagaimana institusi/ prodi memikirkan untuk menjalin jejaring / MoU untuk kepentingan lulusan yang disesuaikan dengan standart

Institusi/ prodi perlu terus mengembangkan jejaring / MoU untuk kepentingan lulusan yang disesuaikan dengan standart kompetensi minimal lulusan serta standart tambahan. Seperti kerjasama dengan Institusi luar negeri, maka seeting kompetensi kurikulum institusi harus sudah

Temporal: adanya persyaratan khusus dalam penjadwalan, tersedianya waktu yang lebih bagi mahasiswa untuk belajar secara adequat, berapa waktu yang dibutuhkan dosen untuk menyiapkan pembelajaran.Fisik: Adanya fasilitas baik outdoor maupun indoor untuk

Page 10: Tools Posner

10

minimal lulusan dan standart tambahan disesuaikan dengan jejaring, sehingga setiap lulusan sudah sesuai dengan standart kompetensi yang diharapkan.

mendukung terlaksananya kurikulum, adanya usaha untuk memperoleh perlengkapan yang mendukung kurikulum.Organisasi: Adanya persyaratan dari organisasi profesi.Politik-Legal: adanya standar dari pemerintah atau pembuat kebijakan.

2. Apakah keuntungan dan kerugian perubahan kurikulum?

Keuntungan perubahan kurikulum : institusi/prodi akan terus bisa mengikuti perkembangan jaman

Kerugian : kalau sosialisasi belum sampai menyeluruh, terutama kepada dosen pengajar dan mahasiswa maka akan berdampak membinggungkan atau bila ditengah perjalanan ada perubahan mahasiswa dan dosen harus menyesuaikan. Institusi juga harus menyiapkan sarana pendukung terkait (baik dosen maupun sarana prasarana).

Kurikulum dievaluasi secara berkala setiap 3 tahun. Perlunya melibatkan seluruh civitas akademika, alumni dan steackholer

Adanya anggaran khusus untuk pengembangan kurikulum (peralatan, tambahan staf, pengembangan staf, perencanaan staf dan waktu yang dibutuhkan).Adanya kepuasan kerja dosen, prestasi dan kenyamanan mahasiswa, dukungan masyarakat, operasional yang efisien, kerja tim antar dosen.Sasaran yang merasakan kemanfaatan perubahan kurikulum.Adanya tolak ukur antara biaya dan manfaat selama 5 tahun ke depan, mekanisme evaluasi kurikulum (berapa lama kurikulum baru bertahan atau berapa tahun sekali evaluasi kurikulum dilakukan)

Page 11: Tools Posner

11

3. Untuk ekstensi apakah kurikulum sesuai dan konsisten dengan attitude dosen, keyakinan dan kompetensi?

Kurikulum sesuai dan konsisten dengan attitude dosen, keyakinan dan kompetensi, terbukti dari : kedisiplinan dosen, kepekaan terhadap budaya, kompetensi dosen sudah disesuaikan dengan capaian pembelajaran.

Adanya bukti kurikulum konsisten dan sesuai dengan atitud, keakinan dan kompetensi dosen

4. Nilai-nilai apakah yang menyatu dalam kurikulum dan bagaimana nilai-nilai ini disesuaikan di masyarakat?

Nilai-nilai yang menyatu dalam kurikulum telah disesuaikan dengan nilai-nilai di masyarakat yang universal namun setting kurikulum belum disesuaikan dengan budaya masyarakat terutama sekitar wilayah sekitar kampus, dan disesuaikan dengan misi yang mengusung kearifan lokal.

Adanya nilai yang tercantum di kurikulum secara implisit (pemilihan isi dan bahan bacaan atau pendektan instruksional).Adanya bukti bahwa niali tersebut sesuai dengan apa yang ada di masyarakat dan bermanfaat bagi masyarakat.

5. Apakah ekstensi (kedudukan) kurikulum sesuai standar?

Ekstensi kurikulum sudah di sesuai standar kurikulum. (sesuai standart nasional: AIPDIKI 2014)

Kurikulum sesuai dengan standar kompetensi dari asosisi atau organisasi profesi

6. Teknologi apa yang dibutuhkan dalam implementasi kurikulum?

Teknologi yang dibutuhkan dalam implementasi kurikulum : LCD sudah terpenuhi, yang belum ada fasilitas : E-learning, tele-conferens

Adanya teknologi yang relefen yang mendukung kurikulum

Page 12: Tools Posner

12

7. Untuk ekstensi apakah kurikulum memperhitungkan budaya mahasiswa, etnis, atau latar belakang sosial?

Kurikulum mengakomodir perbedaan gender

Kurikulum belum memperhitungkan budaya mahasiswa, etnis, atau latar belakang social, selama ini belum ada mapping terkait dengan hal tersebut, sehingga kurikulum belum di setting / belum disesuaikan (belum ada mapping social berapa jumalah mhs. Dari suku batak, etnis jawa / cina, sehingga dalam setting social dan perlakuan / intervensi yang disesuaikan dengan budaya/etnis/belakang social).

Adanya bukti kurikulum mengandung konten multikultural dan persamaan gender

8. Pendekatan apa yang digunakan untuk perubahan kurikulum sehingga tetap konsisten dengan kurikulum sebelumnya

Adanya bukti pendekatan yang digunakan untuk pengembangan kurikulum

9. Jika kurikulum baru saja berjalan, usaha perubahan atau pendekatan apa yang dilakukan?

Jika kurikulum baru saja berjalan, usaha perubahan atau pendekatan apa yang dilakukan, dilihat dari metode pembelajaran, bisa juga dikaji pada level mikro kurikulum saja. Tetapi kalau menyangkut kebijakaan nasional dan harus mengikuti, maka harus di rubah sampai level makro kurikulum atau diganti dengan kurikulum yang baru mengikuti standart nasional kurikulum.

Adanya indikator evaluasi kurikulum.

Apa yang dapat dipelajari dari evaluasi kurikulum?5. Data yang dapat Data Kurikulum sesuai dengan data yang ada : Tersedianya data yang

Page 13: Tools Posner

13

melengkapi kurikulum? Apakah kesimpulan tentang kurikulum berdasarkan data yang ada?

Data Kuantitatif : Buku Kurikulum, Buku Panduan Akademik. Buku SNPT, KKNI, RPS.Data Kualitatif : Hasil Wawancara dengan Direktur, Waadir 1 bidang akademik, dan perwakilan Dosen.

mendukung pengembangan kurikulum (tujuan dan peran evaluasi, metode evaluasi, standar sebagai pengambilan keputusan, informasi evaluasi dari kurikulum, perencanaan evaluasi, perspektif dari evaluasi kurikulum)

6. Tes standar apa yang relevan dengan kurikulum ini?

Tes formatif (untuk mengetahui proses pelaksanaan implementasi kurikulum) dan tes sumatif untuk mengevaluasi : Capaian pembelajaran

Adanya uji standar untuk mengevaluasi kurikulum

7. Bagaimanakah sebaiknya agar kurikulum sesuai dengan tes standar? instrumen atau saran apa yang perlu untuk pengumpulan data kurikulum?

Selalu terbuka / menerima setiap masukan setiap proses yang dilakukan, juga dari pihak internal harus punya komitmen untuk mengevaluasi kurikulum yang sudah di implementasikan

Instumen yang releven dengan uji standar evaluasi kurikulum (standar dari pemerintah)

8. Apakah instrumen ini valid dari aspek sosial, ekonomi, budaya dan etnis?

Alat Evaluasi / instrumen belum diarahkan dari aspek sosial, ekonomi, budaya dan etnis, sehingga belum valid

Adanya instrumen yang valid

Page 14: Tools Posner

14

Apa yang perlu diperhatikan mengenai kurikulum yang dapat diklarifikasi dengan data evaluasi? Dengan pertimbangan outcomes jangka pendek dan jangka panjang, antecedens dan transactions. Apakah pendekatan evaluasi mahasiswa dalam kurikulum dalam bentuk pengukuran atau pendekatan integrasi atau keduanya

d. Curriculum critique

Pertanyaan Hasil Saran Perbaikan Standart Posner’sApa justifikasi tentang kurikulum?1. Apakah kekuatan

& kelemahan Kekuatan yang dimiliki:a. Kurikulum mengacu pada kurikulum AIPVIKI,

Adanya kekuatan dan kelemahan dari

Page 15: Tools Posner

15

kurikulum KKNI dan SNPTb. Profil lulusan sesuai dengan kriteria lulusan yang

dirumuskan dalam capaian pembelajaranc. Mempunyai tim kurikulumd. Komitmen pengelola program studi untuk

mengadakan evaluasi kurikulum setiap satu tahun sekali

Kelemahan :a. Kurikulum belum mencerminkan Visi dan Misib. Visi Misi dan Profil lulusan kurang spesifik

(kekhususan)c. Muatan lokal belum menggambarkan kurikulum

penciri institusid. Penciri institusi belum sesuai dengan kondisi

masyarakat sekitare. Model kurikulum belum terintegrasi

kurikulum

2. Mengenai bahaya, aspek apa perlu yang diperhatikan atau kita perlu berhati-hati jika kita mengimplementasikan kurikulum?

Opportunity:a. Trend dan isu keperawatan terkini sebgai rujukan

penyusunan Visi dan Misi Institusi maupun Prodi Keperawatan

b. Adanya dukungan dari PPNI, stakeholder dan alumni.

c. Kebijakan AIPVIKI tentang kurikulum lokald. Peran aktif AIPVIKI dan DIKTI dalam mengawal

kompetensi lulusan perawat

Ancaman jika mengimplementasi kurikulum

3. Bagaimanakah kita dapat memaksimalkan kelebihan dan kekuatan dan meminimalkan kelemahan dan

Threath:a. Perkembangan layanan keperawatan yang cepat

yang diikuti oleh pandangan masyarakat mengenai profesi keperawatan

b. Persaingan global antar perguruan tinggi lokal dan nasional

Adanya upaya perbaikan kurikulum dengan memaksimalkan kekuatan dan menimalisir kelemahan dan resiko

Page 16: Tools Posner

16

resiko?SO:a. Sharing dan

konsultasi dengan PPNI, AIPVIKI dan stakeholder

b. Pengembangan mata kuliah unggulan Wound Care

c. Menyusun LO kurikulum

WO:a. Merumuskan Visi

Misi institusi sesuai dengan trend dan isu yang ada

b. Optimalisasi penerapan kurikulum sesuai dengan VISI dan Misi

c. Mengembangankan laboratorium yang menunjang mata kuliah unggulan

d. Mengadakan Lokakarya dan pendampingan tim pengembangan

Page 17: Tools Posner

17

kurikulum oleh DIKTI , AIPVIKI

WTa. Merumuskan Visi

misi institusi sesuai dengan trend isu keperawatan terkini

b. Merumuskan kurikulum yang mencerminkan profil lulusan

Page 18: Tools Posner

18