Tolak Peluru

89
Materi Tolak Peluru TOLAK PELURU TEKNIK DASAR TOLAK PELURU Tolak peluru adalah salah satu cabang olahraga atletik . Atlet tolak peluru melemparkan bola besi yang berat sejauh mungkin. Berat peluru: Untuk senior putra = 7.257 kg Untuk senior putri = 4 kg Untuk yunior putra = 5 kg Untuk yunior putri = 3 kg A. Teknik Dasar Tolak Peluru Terdapat beberapa teknik dasar dalam tolak peluru, diantaranya: Teknik Memegang Peluru Ada 3 teknik memegang

description

Olahrahraga

Transcript of Tolak Peluru

Page 1: Tolak Peluru

Materi Tolak Peluru

TOLAK PELURU

TEKNIK DASAR TOLAK PELURU

Tolak peluru adalah salah satu cabang olahraga atletik. Atlet tolak peluru melemparkan bola

besi yang berat sejauh mungkin. Berat peluru:

Untuk senior putra = 7.257 kg

Untuk senior putri = 4 kg

Untuk yunior putra = 5 kg

Untuk yunior putri = 3 kg

A. Teknik Dasar Tolak Peluru

Terdapat beberapa teknik dasar dalam tolak peluru, diantaranya: Teknik Memegang Peluru

Ada 3 teknik memegang peluru : Jari-jari direnggangkan sementara jari kelingking agak

ditekuk dan berada di samping peluru, sedang ibu jari dalam sikap sewajarnya. Untuk orang

yang berjari kuat dan panjang. Jari-jari agaka rapat, ibu jari di samping, jari kelingking

berada di samping belakang peluru. Biasa dipakai oleh para juara. Seperti cara diatas, hanya

saja sikap jari-jari lebih direnggangkan lagi, sedangkan letak jari kelingking berada di

Page 2: Tolak Peluru

belakang peluru. Cocok untuk orang yang tangannya pendek dan jari-jarinya kecil. Teknik

Meletakkan Peluru Pada Bahu Peluru dipegang dengan salah satu cara diatas, letakkan peluru

pada bahu dan menempel pada leher bagian samping. Siku yang memegang peluru agak

dibuka ke samping dan tangan satunya rileks di samping kiri badan. Teknik Menolak Peluru

Pengenalan peluru Peluru dipegang dengan satu tangan dipindahkan ke tangan yang lain

Peluru dipegang dengan tangan kanan dan diletakkan di bahu dengan cara yang benar Peluru

dipegang dengan dua tangan dengan sikap berdiri akak membungkuk, kemudian kedua

tangan yang memegang peluru diayunkan ke arah belakang dan peluru digelindingkan ke

depan Sikap awal akan menolak peluru Mengatur posisi kaki, kaki kanan ditempatkan di

muka batas belakang lingkaran, kaki kiri diletakkan di samping kiri selebar badan segaris

dengan arah lemparan. Bersamaan dengan ayunan kaki kiri, kaki kanan menolak ke arah

lemparan dan mendarat di tengah lingkaran. Sewaktu kaki kaki kanan mendarat, badan dalam

keadaan makin condong ke samping kanan. Bahu kanan lebih rendah dari bahu kiri. Lengan

kiri masih pada sikap semula.

B. Cara menolakkan peluru

Dari sikap penolakan peluru, tanpa berhenti harus segera diikuti dengan gerakan menolak

peluru. Jalannya dorongan atau tolakan peda peluru harus lurus satu garis. Sudut lemparan

kurang dari 40o.

Sikap akhir setelah menolak peluru Sesudah menolak peluru, membuat gerak lompatan untuk

menukar kaki kanan ke depan. Bersamaan dengan mendaratnya kaki kanan, kaki kiri di tarik

ke belakang demikian pula dengan lengan kiri untuk memelihara keseimbangan.

Dalam tolak pelu ada 2 gaya tolakan yang dapat dilakukan, yaitu :

1.      1. Gaya ortodok

2.      2. Gaya o’bryan

1.      Gaya ortodok

Page 3: Tolak Peluru

Gaya ortodok adalah suatu gerakan menolak pada cabang tolak peluru dan posisi tubuh

menyampingi sector tolakan,gerakan ini juga disebut gaya menyamping.

Cara melakukan tolakan :

1.      Posisi tubuh berdiri ditengah lapangan tolak dan menyampingi sector lemparan

2.      Tangan kanan keatas sambil membawa peluru

3.      Tangan ditekuk dan peluru diletakkan dileher tepatnya berada dibawah telinga

4.      Kaki kanan dibuka selebar bahu

5.      Condongkan badan kedepan

6.      Ayunkan kaki kiri

7.      Kaki kanan lompat dan geser kekiri

8.      Lakukan tolakan dengan cara mendorong peluru ( bukan lempar peluru )

9.      Kaki kanan melangkah kedepan sebagai gerak lanjutan

2.      Gaya o’bryan

Gaya o’bryan adalah suatu gerakan menolak pada cabang tolak peluru dan posisi tubuh

membelakangi sector tolakan, gaya ini sering disebut sebagai gaya membelakangi.

Cara melakukan tolakan :

1.      posisi tubuh berdiri ditengah lapangan tolak peluru dan membelakangi sector lemparan.

2.      Tangan kanan keatas sambil membawa peluru.

3.      Tangan ditekuk dan peluru diletakkan dileher tepatnya berada dibawah telinga.

4.      Kaki kanan melangakh kedepan diikuti dengan condongan badan kedepan.

5.      Ayun kaki kiri

6.      Kaki kanan digeser kebelakang

7.      Kemudian putar tubuh dan lakukan tolakan

8.      Kaki kanan melangkah kedepan sebagai gerak lanjutan.

Page 4: Tolak Peluru

C. Teknik Setelah Gerakan Akhir Menolak

Teknik setelah gerakan akhir menolak, yaitu:

a. Setelah peluru lepas dari tangan, secepatnya kaki belakang diturunkan atau mendarat

menempati tempat kaki depan/kaki tumpu dengan lutut agak dibengkokkan.

b. Selanjutnya kaki tumpu diangkat ke belakang lururs dan lemas untuk membantu menjaga

keseimbangan.

c. Badan condong ke samping kiri depan, dagu diangkat, pandangan ke arah jatuhnya peluru.

d. Tangan kanan dibengkokkan berada di depan sedikit agak ke bawah badan, tangan atau

lengan kiri lemas lurus ke belakang untuk membantu menjaga keseimbangan.

D. Hal-Hal yang Harus Dihindari dalam Tolak Peluru Awalan Membelakangi

Hal-hal yang harus dihindari sebagai berikut:

a. Sikap posisi awal tidak seimbang, kaki kanan melakukan gerakan lompatan.

b. Tidak menarik kaki kanan cukup jauh ke bawah badan.

c. Mendarat dengan kaki kanan menghadap ke belakang.

d. Gerakan kaki terlalu ke samping kiri.

e. Terlalu cepat menggerakkan badan.

E. Hal-Hal yang Harus Diperhatikan dalam Tolak Peluru Awalan Membelakangi

Hal-hal yang harus diperhatikan sebagai berikut:

a. Pelihara kaki selalu rendah dan bertahan kuat-kuat.

b. Lakukan gerakan kaki kiri mendorong ke belakang

c. Usahakan pinggang kiri dan bahu menghadap ke belakang jauh.

d. Putarlah kaki kanan ke dalam selama meluncur.

e. Usahakan lengan kiri dalam posisi tertutup.

Page 5: Tolak Peluru

F. Hal Yang Perlu Diperhatikan Dalam Teknik Tolak Peluru

Ketentuan diskualifikasi/kegagalan peserta tolak peluru : - Menyentuh balok batas sebelah

atas - Menyentuh tanah di luar lingkaran - Keluar masuk lingkaran dari muka garis tengah -

Dipangil selama 3 menit belum menolak - Peluru di taruh di belakang kepala - Peluru jatuh di

luar sektor lingkaran - Menginjak garis lingkar lapangan - Keluar lewat depan garis lingkar -

Keluar lingkaran tidak dengan berjalan tenang - Peserta gagal melempar sudah 3 kali

lemparan

Beberapa hal yang disarankan : Bawalah tungkai kiri merendah Dapatkan keseimbangan

gerak dari kedia tungkai, dengan tungkai kiri memimpin di belekang Menjaga agar bagian

atas badan tetap rileks ketika bagian bawah bergerak Hasilkan rangkaian gerak yang cepat

dan jauh peda tungkai kanan Putar kaki kanan ke arah dalam sewaktu melakukan luncuran

Pertahankan pinggul kiri dan bahu menghadap ke belakang selama mungkin Bawalah tangan

kiri dalam sebuah posisi mendekati badan Tahanlah sekuat-kuatnya dengan tungkai kiri

Beberapa hal yang harus dihindari : Tidak memiliki keseimbanagn dalam sikap permulaan

Melakukan lompatan ketika meluncur dengan kaki kanan Mengangkat badan tinggi ketika

melakukan luncuran Tidak cukup jauh menarik kaki kanan di bawah badan Mendarat dengan

kaki kanan menghadap ke belakang Menggerakkan tungkai kiri terlalu banyak ke samping

Terlalu awal membuka badan Mendarat dengan badan menghadap ke samping atau ke depan

G. Peralatan

Alat yang di gunakan : - Rol Meter - Bendera Kecil - Kapur / Tali Rafia - Peluru a. Untuk

senior putra = 7.257 kg b. Untuk senior putri = 4 kg c. Untuk yunior putra = 5 kg d. Untuk

yunior putri = 3 kg - Obrient : gaya membelakangi arah tolakan - Ortodox : gaya

menyamping

H. Lapangan Tolak Peluru

Page 6: Tolak Peluru

Konstruksi : o Lingkaran tolak peluru harus dibuat dari besi, baja ata bahan lain yang cocok

yang dilengkungkan, bagian atasnya harus rata dengan permukaan tanah luarnya. Bagian

dalam lingkaran tolak dibuat dari emen , aspal atau bahan lain yang padat tetapi tidak licin.

Permukaan dalam lingkaran tolak harus datar anatara 20 mm sampai 6 mm lebih rendah dari

bibir atas lingkaran besi. o Garis lebar 5 cm harus dibuat di atas lingkaran besi menjulur

sepanjang 0.75 m pada kanan kiri lingkaran garis ini dibuat dari cat atau kayu. o Diameter

bagian dalam lingkaran tolak adalah 2,135 m. Tebal besi lingkaran tolak minimum 6 mm dan

harus di cat putih. o Balok penahan dibuat dari kayu atau bahan lain yang sesuai dalam

sebuah busur/lengkungan sehingga tepi dalam berhimpit dengan tepi dalam lingkaran tolak,

sehingga lebih kokoh. o Lebar balok 11,2-30 cm, panjangnya 1,21-1,23 m di dalam, tebal

9,8-10,2 cm.

Page 7: Tolak Peluru

PENGARUH LATIHAN NAIK TURUN TANGGA DAN LATIHAN HARVARD TERHADAP PENINGKATAN POWER TUNGKAI DALAM CABANG OLAHRAGA LOMPAT JAUH

Iwa Kusmayadi

Abstract

ABSTRAK

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh latihan naik turun tangga terhadap peningkatan power tungkai dalam olahraga lompat jauh di SDN Kabupaten Bekasi, untuk mengetahui pengaruh latihan harvard terhadap peningkatan power tungkai dalam olahraga lompat jauh di SDN Kabupaten Bekasi, dan untuk mengetahui perbedaan pengaruh yang signifikan antara latihan naik turun tangga dan latihan harvard terhadap peningkatan power tungkai dalam olahraga lompat jauh di SDN Kabupaten Bekasi.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Adapun sumber data atau populasi dalam penelitian ini adalah siswa SDN Kabupaten Bekasi.

Selanjutnya setelah dilakukan pengolahan dan analisis terhadap data dengan pendekatan statistik menunjukkan bahwa latihan naik turun tangga dan latihan harvard memiliki pengaruh yang positif terhadap peningkatan power tungkai. Hal ini ditunjukkan dengan hasil penghitungan melalui uji rata-rata yang menunjukkan adanya nilai positif pada beberapa variabel. Berdasarkan uraian di atas serta hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini, maka kedua bentuk latihan tersebut sama-sama dapat memberikan pengaruh. Hanya saja melalui latihan harvard cenderung lebih baik bila dibandingkan dengan latihan naik turun tangga dalam meningkatkan power tungkai.

 

Kata Kunci : Latihan Naik Turun Tangga Dan Latihan Harvard

Page 8: Tolak Peluru

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN LOMPAT JAUH DENGAN METODE LATIHAN LONCAT NAIK TURUN BANGKU DAN BERJINGKAT PADA SISWA KELAS VI

Tasanah -

Sari

Permasalahan terpenting dalam hal ini adalah meningkatkan tingkat penguasaan siswa padamateri lompat jauh. Tujuan penenlitiannya adalah meningkatkan hasil belajar, aktivitas siswa dankemampuan mengajar guru dalam pembelajaran lompat tinggi menggunakan metode latihannaik turun bangku dan berjingkat. Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Kedungbanteng 02 yangterletak di Jalan Sentana Kecamatan Kedungbanteng Kabupaten Tegal. Subyek yang dijadikanpenelitian adalah siswa kelas VI yang berjumlah 26 siswa. Jenis data yang akan didapatkan adalahdata observasi, praktek di lapangan pada saat pembelajaran berlangsung, sedang data kuantitatifadalah nilai praktek siswa dari hasil tes. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajarandengan latihan naik turun bangku dan berjingkat pada lompat jauh memiliki dampak positifdalam meningkatkan hasil belajar lompat jauh siswa yang ditandai dengan peningkatan ketuntasanbelajar siswa dalam setiap siklus, yaitu siklus I 73,08% dengan nilai rata-rata 75,58, siklus II 88,46%dengan nilai rata-rata 82,31. Selain itu juga dapat meningkatkan aktivitas belajar dan kemampuanmengajar guru.©

Kata Kunci

lompat jauh; latihan naik turun tangga dan berjingkat

Page 9: Tolak Peluru

Latihan-latihan yang Efektif Meningkatkan Performa Lari

 

Practice makes perfect. Tentu saja, latihan akan selalu membuat kita lebih baik. Sebelum  mengikuti lomba lari manapun, latihan sangatlah wajib dilakukan. Dibutuhkan latihan yang tepat untuk meningkatkan performa lari secara efektif. Berikut adalah bentuk-bentuk latihan yang direkomendasikan dalam bidang kompetisi lari.

1.       Latihan Otot Dasar

Pertama-tama, buat pembiasaan tubuh terhadap aktivitas berat. Cukup lakukan push-up, sit-up, dan back up. Untuk push-up, lakukan dengan lengan yang sebisa mungkin menempel pada tubuh. Lakukan juga menggunakan otot dada serta perut, bukan hanya otot lengan, sehingga melatih otot pernafasan dengan membuatnya ikut berkontraksi. Jika kedua otot digunakan, bentuk pushup akan selalu sempurna hingga gerakan terakhir dengan tubuh yang separas dengan tanah. Sit-up dilakukan dengan menurunkan badan serendah mungkin tapi tidak sampai menyentuh lantai, dan kaki harus diganjal sehingga tidak bergerak. Back-up jugadilakukan dengan kaki yang diganjal, lalu naikkan tubuh bagian atas setinggi mungkin, dengan sudut elevasi yang ideal adalah 45 derajat dari permukaan.

Lakukan ketiga gerakan tersebut 100 kali setiap gerakan sehari, lalu tingkatkan sebisanya yang penting bisa rutin hampir tiap hari. Jika belum terbiasa, mulailah dari angka yang bisa, lalu tingkatkan angkanya tiap minggu. Latihan ini bertujuan untuk memperkuat "otot inti" yang sebenarnya memainkan peran yang penting juga dalam berlari.

2.       Latihan Nafas

Mungkin terlihat sederhana, tapi ini adalah latihan dasar sebagai pembiasaan untuk latihan Interval atau untuk meningkatkan VO2 MAX secara langsung. Gerakannya adalah dengan menarik nafas sedalam-dalamnya hingga dinding dada terasa tertarik kencang, lalu hembuskan hingga paru-paru kempis sekempis mungkin. Lakukan gerakan terebut dalam kecepatan yang setinggi-tingginya. Coba pertahankan gerakan tersebut selama 30 detik hingga satu menit setiap sesi.

Selain melatih kemampuan paru-paru, latihan ini juga membiasakan tubuh menampung oksigen dalam jumlah yang besar. Oleh Sebab itu, saat melakukan latihan ini tubuh serasa pusing atau hampir pingsan. Jangan berhenti dan menahan nafas tiba-tiba, karena akan benar-benar menyebabkan pingsan.

3.       Latihan Beban Otot Kaki

Selain pernafasan, otot yang kuat juga diperlukan untuk lari yang cepat. Lakukan beberapa gerakan dibawah yang dapat memberi beban pada otot-otot tertentu yang secara utama terpakai dalam lari, sehingga dapat memperkuat otot tersebut.

a.       Lompat tangga

Page 10: Tolak Peluru

Lakukan lompatan pada tangga, setinggi sekitar 40cm, dalam sekali lompatan. Lompat dengan dua kaki sekaligus untuk menyeimbangkan dorongan pada tubuh

b.      Putaran badan

Letakkan salah satu kaki pada tangga seperti yang tadi, dan satu lagi ke depan. Turunkan badan hingga kaki di depan tertekuk 90 derajat. Letakkan tangan di atas, lalu putar badan ke kiri dan ke kanan.

c.       Streching Berbeban

Buat kuda-kuda dengan satu kaki menekuk ke depan dan satu lagi jauh ke belakang. Tekan dan turunkan badan serendah mungkin, dan naik kembali. Lakukan juga dengan mengganti kaki setiap lima atau 10 kali, tergantung selera dan kemampuan pribadi

d.       Squat-Stand

Squat stand atau berdiri jongkok bertujuan untuk memperbesar dorongan yang dapat dihasilkan kaki. Squat-Stand dapat dilakukan dengan kedua kaki bagi yang pemula, sementara bagi yang advanced dapat melakukannya dengan salah satu kaki saja, sehingga memperbesar beban dan meningkatkan efek latihan. Untuk kedua kaki, repetisi yang baik adalah 20-40 kali sementara untuk salah satu kaki, repetisi yang baik adalah 10-20 kali pada masing-masing kaki setiap sesi, dengan 3-10 kali berturut-turut pada kaki yang sama.

 

4.       Latihan Utama: Lari Jarak Jauh

Setelah mempersiapkan tubuh dengan kekuatan kaki dan pernafasan, saatnya untuk membangun ketahanan tubuh dengan kegiatan lari berdurasi panjang. Caranya adalah dengan berlari sejauh-jauhnya dengan jarak yang dapat diatasi tubuh. Untuk pemula, setelah melakukan beberapa latihan diatas, diharapakan dapat menjangkau 1km tanpa henti. Namun perlu diperhatikan, jika terasa sesuatu yang tidak baik, hentikan larinya untuk menghindari cidera. Sedangkan untuk pemula jarak Full-Marathon, seseorang diharuskan dapat mencapai 20 mil (32,16km) terlebih dahulu.

Latihan ini bertujuan untuk meningkatkan jarak jangkau lari dengan langsung berlari hingga jarak terjauh yang dapat dijangkau, dan terus meningkatkannya setiap minggu. Namun terdapat peraturan dalam peningkatan jarak, yaitu peningkatan jarak tempuh total tiap minggu tidak boleh melebihi 10%. Tubuh manusia juga memiliki batas, dan dalam mendorong batas tersebut, tidak boleh dilakukan secara berlebihan, atau tubuh akan cidera.

Selain itu, latihan ini merupakan simulasi saat balapan. Terdapat juga peraturan bahwa jangan pernah lakukan sesuatu di balapan yang tidak pernah dilakukan saat latihan, atau akan kacau saat melakukannya. Jadi, persiapkan semuanya mulai dari perlengkapan hingga perbekalan, untuk membiasakan diri seperti apa nanti di balapan, bagaimana teknik lari, bagaimana cara makan dan minum di tengah lari (jika perlu), dan lain-lain.

 

Page 11: Tolak Peluru

5.       Latihan Kecepatan

Latihan kecepatan atau speedwork adalah latihan pada intensitas tinggi yang bertujuan untuk meningkatkan kecepatan lari, dengan melakukan aktivitas yang mendekati VO2 MAX atau threshold power. Latihan ini sangat membebani tubuh sehingga harus berhati-hati terhadap cidera. Terdapat beberapa jenis speedwork, antaranya :

a.       Lari Interval

Grafik kecepatan lari pada sebuah latihan Interval

Yang dimaksud dengan latihan interval atau dengan nama lain "HIIT" (High-Intensity Interval Training) adalah berlari berganti-ganti pace, sprint dan santai, dengan interval tertentu. Interval dapat berpatok pada suatu jarak atau lap, dan waktu. Pola interval ini bertujuan untuk membuat tubuh dapat melakukan sprint secara berulang kali dengan mengistirahatkan otot tanpa menurunkan detak jantung sehingga hasil latihan lebih maksimal. Misal, pada sebuah lapangan lari, satu lap adalah 400m. Untuk latihan interval, larilah satu lap atau 400m dengan kecepatan sprint, tekan tubuh hingga batasnya. Setelah satu lap, ganti kecepatan menjadi lari santai (usahakan tidak sampai berjalan) dan ulangi kembali siklusnya pada lap berikutnya.

b.      Hill Repeat

Hill repeat adalah latihan pada jalan dengan kemiringan secara berulang dalam satu sesi. Caranya, lari menanjak secepatnya, lalu menurun dengan santai untuk pemulihan. Jumlah repetisi tergantung pada panjang dan kecuraman tanjakan, semakin mudah menuju puncak semakin banyak repetisinya.

Lari pada tanjakan atau turunan memberi beban yang cukup besar pada kaki dan seluruh tubuh secara mekanis juga secara metabolikal. Menanjak akan memberi beban pada otot kaki yang mendorongan ke belakang, sementara gerakan menurun akan membebani otot pendorong ke depan dan daya tampung impuls kaki. Selain meningkatkan VO2MAX latihan hill repeat juga merangsang tubuh untuk menbentuk jaringan otot pada kaki. Semakin cepat larinya, semakin terangsang pertumbuhan jaringannya.

Page 12: Tolak Peluru

Latihan lari hill repeat. Semakin curam dan semakin panjang tanjakannya, semakin besar

hasil latihan.

c.       Tempo Run

Tempo run mirip dengan Interval, namun dengan intensitas yang lebih rendah tetapi jangka waktu yang lebih lama. Pola interval untuk tempo run biasanya adalah 2 atau 3 menit lari cepat dan 1 menit pemulihan, lalu ulangi 5 kali atau lebih. Pace untuk fase lari cepat adalah yang "keras tapi nyaman", jadi batas kekuatan sudah memasuki batas laktat, sedikit di atas batas kekuatan fungsional. Latihan ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi penghasilan tenaga kaki dan untuk melatih mental menghadapi kelelahan dan penumpukan asam laktat.

 

Jika cenderung hanya melakukan salah satu latihan di atas memang berefek, tapi tidak maksimal. Untuk mendapatkan hasil latihan yang optimal, dibutuhkan kombinasi dari ketiga latihan tersebut dalam urutan, jumlah dan intensitas tertentu. Yang direkomdasikan adalah latihan interval yang pertama karena butuh kondisi yang sangat fit, selanjutnya hill repeat pada hari yang sama, untuk meningkatkan VO2MAX. Setelah satu hari istirahat, baru lakukan tempo run untuk memanen peningkatan tersebut agar siap pakai untuk lari jarak jauh.

 

6.       Latihan Extra : Latihan Semi-dehidrasi

Konsep latihan ini sederhana, yaitu untuk menekan tubuh dalam keadaan kurang terhidrasi. Latihan ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi tubuh dalam berkeringat sehingga tidak perlu minum berlebihan selama lari. Latihan ini juga bermanfaat untuk melatih mental, agar terus maju walau keadaan seberat apapapun. Karena itu, mental dan psikologis berperan besar dalam latihan ini. diperlukan modal fisik yang kuat sebelum

Page 13: Tolak Peluru

melakukan latihan ini, jadi disarankan untuk melakukan lari jauh diatas 3 km beberapa kali terlebih dahulu.

Cara latihannya sederhana, cukup terus beraktivitas yang mencucurkan keringat (seperti lari) dan paksa tubuh untuk tidak berhenti. Sesuaikan pace lari, yang penting tidak berhenti. Jika merasa sangat haus, minum air hanya sebanyak setutup botol, sekedar untuk membasahi tenggorokan dan melegakan pernafasan agar dapat terus melaju. Lakukan latihan ini 1-3 jam, sesuai kemampuan. Selain berlari, dapat juga dilakukan gerakan lain seperti berjalan membawa ransel berat, atau bersepeda.

7.       Istirahat dan Pola Jadwal

Dalam pelatihan atletik, istirahat termasuk dalam program latihannya. Setelah berlatih, tubuh akan memulihkan diri. Namun untuk melakukan pemulihan, tubuh tidak boleh dalam kondisi aktivitas berat. Jika tubuh terus menerus berlatih setiap hari, manfaat latihan malah tidak akan efektif. Maka, luangkan sebagian hari untuk istirahat setiap kali latihan.

Tidur adalah hal esensial dalam hal atletik, karena pada saat itulah pemulihan terjadi. Tidur yang cukup juga membuat tubuh segar dan siap dipacu. Waktu tidur yang terbaik untuk atletik adalah 8 – 10 jam.

Untuk pola hari latihan, latihan otot dasar dan otot lari dapat dilakukan 5 hari seminggu, sehingga sisa harinya dipakai untuk istirahat, dan intensitas dapat dikurangkan setelah merasa cukup. Luangkan sehari istirahat setelah dua atau tiga hari latihan interval. Setelah lari jauh dengan jarak baru, luangkan tiga hari sampai seminggu, tergantung kebutuhan tubuh. Untuk lari jauh dengan jarak setengah dari kemampuan maksimum tubuh, dapat dilakukan dua hari sekali.

Page 14: Tolak Peluru

Selasa, 16 Februari 2010BAB IPENDAHULUANA. Latar Belakang MasalahMasalah peningkatan prestasi di bidang olahraga merupakan sasaran penting untuk sekolah sebagai prestasi non akademik, maupun akademik bagi siswanya. Untuk itu diperlukan pola latihan yang berkesinambungan, agar tercapai peningkatkan prestasi olahraga. Faktor kelengkapa yang harus dimiliki untuk meningkatkan prestasi olahraga adalah pengembangan fisik, pengembagan teknik, pengembangan mental, dan kematangan juara. Hal terpenting dari ke empat faktor di atas dalam meningkatkan prestasi olahraga adalah pengembangan fisik. Kondisi fisik adalah satu kesatuan utuh dari komponen kesegaran jasmani, kondisi fisik adalah salah satu prasyarat yang sangat diperlukan dalam uapaya peningkatan prestastasi.Salah satu faktor yang mempengaruhi prestasi lompat jauh adalah kekutan kelentukan, ketepatan. Latihan untuk meningkatkan prestasi lompat jauh banyak ragamnya, salah satunya lompat naik turun bangku, latihan jongkok berdiri, latihan naik turun tumit, latihan squat jump, naik turun tangga, dan lain sebagainya. Dari bermacam-macam metode latihan di atas belum di ketahui secara pasti metode mana yang paling efisien untuk meningkatkan hasil lompat jauh. Upaya mengetahui metode latiahan mana yang baik dan efektif tersebut akan dilakukan penelitian lompat naik turun bangku yang tujuan utamanya adalah untuk meningkatkan hasil lompat jauh yang maksimal. Metode yang digunakan adalah metode latihan naik turun bangku tumpuan satu kaki bergantian sedangkan pembandingnya adalah naik turun bangku menggunakan tumpuan dua kaki. Kedua pola latihan tersebut bertujuan meningkatkan kekuatan otot tungkai dan daya ledak otot tungkai, sehingga dengan pola latihan tersebut diharapkan akan memberikan perbedaan pada peningkatan hasil lompat jauh gaya jongkok.B. Identifikasi MasalahMelihat latar belakang masalah di atas dapat diidentifikasi permasalahan-permasalahan yang dihadapi atlet tolak peluru dan peltih dalam melakukan pola latihan fisik, antara lain sebagai berikut:1. Kurangnya pengetahuan pelatih mengenai pentingnya melatih kekuatan dan daya ledak otot tungkai.2. Kurangnya pengetahuan pelatih mengenai pola latihan yang benar untuk meningkatkan kekuatan otot tungkai pada atlet lompat jauh.3. Kesadaran atlet melatih kekuatan otot tungkai diluar jam berlatihC. Batasan MasalahPermasalahan yang terkait dengan peningkatan kekuatan dan daya ledak otot tungkai sangat kompleks. Oleh sebab itu, agar pembahasan lebih fokus masalah dalam penilitian ini dibatasi pada pengaruh latihan naik turun bangku tumpuan satu kaki bergantian dengan dua kaki terhadap lompat jauh gaya jongkok pada siswa putra kelas VIII SMP Negeri 1 Bangsri.D. Rumusan MasalahMasalah dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: Adakah pengaruh yang signifikan antara latihan naik turun bangku tumpuan satu kaki bergantian dengan dua kaki terhadap lompat jauh gaya jongkok pada siswa putra kelas VIII SMP Negeri 1 Bangsri.

E. Tujuan Penelitian1. Mengetahui apakah ada perbedaan yang signifikan antara latihan naik bangku tumpuan satu kaki bergantian dengan naik turun bangku tumpuan dua kaki terhadap hasil lompat jauh gaya jongkok siswa putra kelas VIII SMP Negeri 1 Bangsri.2. Apabila ada perbedaan akan diuji lebih lanjut untuk mengetahui metode latihan mana

Page 15: Tolak Peluru

antara naik turun bangku menggunakan satu kaki bergantian atau menggunakan dua kaki yang memberikan pengaruh lebih baik terhadap hasil lompat jauh gaya jongkok siswa putra kelas VIII SMP Negeri 1 Bangsri.F. Kegunaan PenelitianHasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pihak-pihak terkait dengan lompat jauh, khususnya siswa SMP Negeri 1 Bangsri. Informasi ini diperlukan untuk mengetahui pengaruh latihan naik turun bangku tumpuan satu kaki bergantian dengan dua kaki terhadap lompat jauh gaya jongkok pada siswa putra kelas VIII SMP Negeri 1 Bangsri.

BAB IILANDASAN TEORU DAN HIPOTESIS1. Landasan TeoriA. AtletikDi dalam aktivitas dunia olahraga dikenal berbagai macam cabang olahraga,yaitu : atletik, renang, senam, sepak bola, bola basket, bola volley, tinju dan lainlain.Antara cabang olahraga tersebut yang ada kaitannya dengan penelitian iniadalah atletik.Atletik berasal dari bahasa Yunani athlon artinya pertandingan, perlombaan, pergulatan atau perjuangan, sedangkan orang yang melakukannya dinamakan athleta (atlet). Atletik adalah satu cabang olahraga yang diperlombakan yangmeliputi nomor-nomor jalan, lari, lempar, lompat Sejak manusia ada di bumi mereka telah melakukan gerakan berjalan, berlari,melompat, dan melempar yang semuanya itu merupakan gerakan alami yangdilakukan sehari-hari baik dalam usahanya mempertahankan hidup ataupun untukmenyelamatkan diri dari gangguan alam sekitarnya Atletik adalah salah satu cabang olahraga yang terdiri dari nomor-nomor jalan, lari, lompat dan lempar. Atletik menjadi intisari atau ibu dari seluruh cabang olahraga Nomor lompat jauh tersebut dapat digolongkan ke dalam nomor lompat cabang olahraga atletik.

B. Lompat jauhLompat jauh termasuk bagian nomor lompat dalam cabang olahraga atletik,yang secara teknis maupun pelaksanaannya berbeda dengan nomor lompat yang lain seperti lompat tinggi dan lompat jangkit. Menurut pendapat Aip Syarifuddin lompat jauh adalah bentuk gerakan melompat mangangkat kaki ke atas depan dalam upaya membawa titik berat badan selama mungkin di udara atau melayang di udara yang dilakukan dengan cepat dan dengan jalan melakukan tolakan pada satu kaki untuk mencapai jarak yang sejauh-jauhnya. Sudarminto menyatakan bahwa unsur utama lompat jauh dengan awalan adalah lari awalan, bertolak, melayang di udara dan mendarat. Masing-masing bagian itu memiliki gaya gerakannya sendiri yang menyumbangkanpencapaian jarak lompatan. Namun syarat utamanya adalah pengembangan jarak. Jarak ini dikembangkan dari latihan awalan yang cepat dan lompatan ke atas yang kuat dari tolakan.Jadi pada hakekatnya lompat jauh adalah gerakan menolak satu kaki yang dipengaruhi oleh kecepatan horizontal dan vertical serta gaya tarik bumi untuk menghasilkan lompatan yang sejauh-jauhnya. Dibawah ini gambar lompat jauh gaya jongkok dari tumpuan sampai mendarat.Lompat jauh termasuk bagian nomor lompat dalam cabang olahraga atletik, yang secara teknis maupun pelaksanaannya berbeda dengan nomor lompat yang lain seperti lompat tinggi dan lompat jangkit. hakekatnya lompat jauh adalah gerakan menolak satu kaki yang dipengaruhi oleh kecepatan horizontal dan vertical serta gaya tarik bumi untukmenghasilkan lompatan yang sejauh-jauhnya. Nomor lompat ada tiga gaya, yaitu gaya jongkok, gaya lenting atau menggantung dan gaya jalan di udara. Salah satu gaya dari ketiga gaya tersebut yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah lompat jauh gaya jongkok, karena gaya ini banyak dilakukan anak-anak sekolah karena gaya ini dianggap paling mudah

Page 16: Tolak Peluru

untuk dipelajari. Tujuan utama dari seorang pelompat ketika akan melompat adalah adanya keinginan untuk melakukan lompatan yang sejauh-jauhnya. Supaya dapat melakukan suatu lompatan yang diinginkan untuk meningkatkan hasil yang optimal maka terlebih dahulu harus memahami dan menguasai tehnik gerakan dalam lompat jauh.2. HipotesisHipotesis adalah pernyataan yang masih lemah kebenarannya dan masih perlu dibuktikan kebenarannya. Menurut Suharsimi hipotesis adalah jawaban sementara terhadap permasalahan penelitian sampai terbukti melalui data yang terkumpul.Suatu hipotesis akan diterima kalau bahan-bahan penyelidikan membenarkan pernyataan itu dan akan ditolak bilamana kenyataan menolaknya. Dari kedua jenis latihan, yaitu lompat naik turun bangku tumpuan satu kaki bergantian dengan loncat naik turun bangku tumpuan dua kaki terhadap hasil lompat jauh, dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut apakah ada perbedaan pengaruh antara latihan naik turun bangku tumpuan satu kaki bergantian dengan loncat naik turun bangku tumpuan dua kaki terhadap kemampuan hasil lompat jauh gaya jongkok pada siswa putra.

BAB IIIMETODE PENELITIANPenggunaan metode penelitian dalam suatu research harus tepat dan mengarah pada tujuan penelitian sesuai dengan tujuan yang diharapkan serta dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Sutrisno Hadi (1988 : 4) berpendapat bahwa “Metodologi Research” sebagaimana kita kenal sekarang memberikan garis-garis yang sangat cermat dan mengajukan syarat-syarat yang sangat keras. Dalam penelitian ini akan diuraikan beberapa hal yang berkenaan dengan metode penelitian, adalah sebagai berikut Populasi PenelitianPopulasi adalah seluruh penduduk yang dimaksudkan untuk diselidiki. Populasi dibatasi sejumlah penduduk atau individu yang paling sedikit mempunyai satu sifat yang sama (Sutrisno Hadi, 1988 : 220). populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa yang dimaksudkan populasi adalah seluruh individu yang akan dijadikan objek penelitian dan dari seluruh individu tersebut paling sedikit harus mempunyai satu sifat yang sama. Dalam penelitian ini populasi yang dipergunakan adalah siswa putra kelas VIII SMP Negeri 1 Bangsri. Adapun yang mendasari pengambilan populasi ini adalah :1. Semua siswa sama dalam satu naungan sekolah, yaitu siswa kelas VIII SMP 1 Bangsri.2. Semua siswa berjenis kelamin sama, yaitu putra3. Masing-masing siswa pernah mendapatkan pelajaran atletik cabang lompat jauh gaya jongkok.Sampel Penelitian dan Teknik Pengambilan SampelMenurut Sutrisno Hadi (1988 : 221) bahwa sampel adalah sejumlah penduduk yang jumlahnya kurang dari jumlah populasi. Sedangkan menurut Suharsimi Arikunto (1998 : 117) sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diselidiki. Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa sampel adalah wakil atau sebagian dari suatu populasi yang akan diteliti. Adapun yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah semua siswa putra kelas VIII SMP Negeri 1 Bangsri. Sebagai pedoman untuk mendapatkan sampel adalah jika subjek yang digunakan kurang dari 100 dapat dipilih semua, sehingga merupakan penelitian populasi. Jika subjeknya besar dapat dipilih antara 10-15% atau 20-25% atau lebih (Suharsimi Arikunto, 1998 : 120). Siswa putra kelas VIII SMP Negeri 1 Bangsri berjumlah 24 siswa maka peneliti menggunakan total sampling. Sampel dalam penelitian ini dibagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok eksperimen 1 dan kelompok eksperimen 2 sesudah diadakan pengambilan tes

Page 17: Tolak Peluru

awal lompat jauh gaya jongkok kemudian dirangking dan dipasangkan dengan menggunakan rumus A-B-B-A. Kelompok eksperimen 1 diberi perlakuan lompat naik turun bangku tumpuan satu kaki bergantian. Sedangkan kelompok eksperimen 2 diberi perlakuan loncat naik turun bangku tumpuan duaVariabelVariabel adalah gejala yang bervariasi yang menjadi objek penelitian (Suharsimi Arikunto, 1998 : 99). Dalam penelitian ini terdapat dua variabel bebas dan satu variabel terikat. Variabel bebas adalah variabel yang menyebabkan atau yang mempengaruhi. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah latihan lompat naik turun bangku tumpuan satu kaki bergantian dan latihan loncat naik turun bangku tumpuan dua kaki. Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau variabel akibat. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil lompat jauh gaya jongkok.Metode dan Rancangan PenelitianUntuk memperoleh data yang sesuai dengan tujuan penelitian ini maka dipergunakan eksperimen, yaitu dengan memberikan perlakuan pada siswa berupa kegiatan tes awal, treatment atau latihan-latihan dan tes akhir. Dengan kegiatan tersebut akan terlihat hubungan sebab akibat pengaruh dari pelaksanaan kegiatan atau latihan. Penelitian ini mempergunakan metode eksperimen didasarkan pada :1. Metode eksperimen merupakan salah satu metode paling tepat untuk menyelidiki sebab akibat (Sutrisno Hadi, 1988 : 127).2. Metode eksperimen merupakan salah satu cara untuk mencari hubngan sebab akibat atau hubungan dua faktor yang sengaja ditimbulkan oleh peneliti dengan mengurangi atau menyisihkan faktor lain yang bisa mengganggu (Suharsimi Arikunto, 1998 : 4)Rancangan PenelitianKelompok Tes Awal (pre-test) Treatmen Tes Akhir(Post-Test)Kelompok 1 Lompat jauh gaya jongkokNaik turun bangku tumpuan satu kaki bergantianLompat jauh gaya jongkokKelompok 2 Lompat jauh gaya jongkokNaik turun tumpuan dua kakiLompat jauh gaya jongkokInstrumen Penelitian1 Instrumen TestInstrument yang dipergunakan dalam penelitian ini adalahtes lompat jauh gaya jongkok. Tes ini bertujuan untuk mengukur hasil lompatan, baik pada tes awal maupun tes akhir.2 Program LatihanProgram latihan naik turun bangku tumpuan satu kaki bergantian dengan loncat naik turun bangku tumpuan dua kaki dilaksanakan 16 kali pertemuan (6 minggu) yang setiap minggunya 3 kali pertemuan. Minggu pertama 3 set 6 repetisi, minggu kedua 4 set 6 repetisi, minggu ketiga 4 set 8 repetisi, minggu keempat 4 set 10 repetisi, minggu kelima 4 set 12 repetisi dan minggu keenam 4 set 14 repetisi. Pertemuan pertama dan terakhir untuk pengambilan data.Teknik Analisa DataKarena dalam penelitian ini merupakan nilai suatu tes dari dua kelompok eksperimen yang sudah di-macth-kan pada masing-masing individunya, maka untuk pengetesan signifikan menggunakkan t-test dengan rumus pendek (short methode). Sesuai dengan pendapat Sutrisno hadi (1973 : 453).Analisis terhadap hasil-hasil eksperimen yang didasarkan atas subject matching selalu menggunakan t-test pada correlated sample. Mengenai penggunaan rumus t-test peneliti menggunakan rumus pendek adalah rumus yang serba guna dan efisien. Rumus ini

Page 18: Tolak Peluru

dipersiapkan untuk menyelesaikan eksperimen yang mennggunakan matched subject design (Sutrisno Hadi, 1973 : 453)1. Uji BedaUntuk menghitung perbedaan peningkatan hasil lompat jauh gaya jongkok dengan rumus t-test. Rumus t-test digunakan dalam eksperimeneksperimen yang menggunakan sampel-sampel yang berkorelasi, yaitu sampel-sampel yang sudah disamakan salah satu variabel t-test yang digunakan adalah sebagai berikut :t = 1 ( 2 - N N D Md) (Sutrisno Hadi, 1973 : 453)Keterangan :t = Nilai perbedaanN = Jumlah subjekMd = Rata-rata selisih antara X1 dan X2D = Penyimpangan (selisih) antara X1 dan X2 dan MdAdapun uji perbedaan menggunakan derajat kebebasan N-1 pada taraf signifikansi 5%.Faktor-faktor yang Mempengaruhi PenelitianFaktor kesungguhan anakFaktor cuacaFaktor kegiatan anakFaktor pemberian materiFaktor kehadiran

DAFTAR PUSTAKA

Aip Syarifuddin. 1992. Atletik. Jakarta: Depdikbud. Aip Syarifuddin & Muhadi. 1992 / 1993. Pendidikan Jasmani dan Kesehatan. Jakarta: Depdikbud.

Benhard, G. 1993. Atletik Prinsip Dasar Latihan Loncat Tinggi, Jauh, Jangkit dan Loncat Galah. Terjemahan dari String Trainning Voor.

Page 19: Tolak Peluru

Kamis, 21 Oktober 2010

PENGARUH PENGGUNAAN TEKNIK GLOBAL DAN TEKNIK BAGIAN TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN TEKNIK DASAR PUKULAN LOB DALAM PERMAINAN BULUTANGKIS

PROPOSAL

PENGARUH PENGGUNAAN TEKNIK GLOBAL DAN TEKNIK BAGIAN

TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN TEKNIK DASAR PUKULAN LOB

DALAM PERMAINAN BULUTANGKIS

KELAS V DI SDN JUNTIWEDEN I

KABUPATEN INDRAMAYU

A. Latar Belakang Masalah

Sekolah pada hakikatnya merupakan lembaga yang bertugas untuk membantu

mengembangkan seluruh potensi anak didiknya, membekalinya denganilmu pengetahuan,

sikap dan keterampilan agar kelak dapat bermanfaat bagi bangsa dan negaranya serta

mampu melanjutkan estafet pembangaunan bangsa.

Page 20: Tolak Peluru

Dalam Tujuan Pendidikan Nasional sendiri disebutkan bahwa pendidikan

nasional bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia

Indonesia seutuhnya yaitu manusia berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan

keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta

ras tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan. (Made Warta, 1997 : 15)

Untuk merealisasilan tujuan pendidikan tersebut di atas sekolah sebagai lembaga

pendidikan harus mampu mengemban amanat bangsa dan Negara itu. Dalam hal ini guru-

guru, mempunyai peranan penting dalam melaksanakan pembinaan terhadap para kader

penerus pembangunan.

Sebagaimana yang dikatakan Moh. Uzer Usman (1994:44) tugas guru sebagai

profesi meliputi mendidik, mengajar dan melatih. Mendidik berarti meneruskan dan

mengembangkan nilai-nilai hidup. Mengajar berarti meneruskan dan mengembangkan

ilmu pengetahuan dan teknologi. Sedangkan melatih berarti mengembangkan

ketrampilan-keterampilan kepada siswa.

Apabila dilihat dari tujuan pembangunan nasional secara terperinci di atas,

ternyata Nampak bahwa tujuan pendidikan nasional mencakup aspek kognitif, efektif dan

psikomotor. Dengan aspek-aspek tersebut pendidikan jasmani merupakan pendidikan

secara umum, tujuannya yntuk meningkatkan kesegaran jasmani para siswa yang

menunjang terhadap tujuan pendidikan nasional. Sebgaimana dam Garis-garis Besar

Haluan Negara (GBHN) 1993:140, hal tersebut terungkap sebagai berikut :

Pendidikan jasmani bagian dari peningkatan kualitas manusia Indonesia yang perlu makin ditingkatkan dan di masyarkatkan sebagai pembinaan kesehatan jasmani dan rohani dilingkungan sekolah, masyarakat sehubungan dengan itu pula perlu ditingkatkan mengenai sarana dan Prasarana pendidikan jasmani dan kesehatan termasuk para pendidik, Para pelatih, untuk mengolahragakan masyarakat dan memasyarakatkan olahraga.Demikian jelas kedudukan pendidikan jasmani dan kesehatan yang merupakan

hal penting dalam pencapaian pendidikan jasmani dan olahraga merupakan mata

pelajaran yang dilaksanakan disekolah-sekolah adalah sebagai sarana untu terbentuknya

manusia Indonesia sebagai manusia yang berkualitas.

Tercapai atau tidaknya suatu tujuan pendidikan jasmani dan kesehatan pada

suatu sekolah tergantung kepada berbagai faktor yang terlibat langsung dalam proses

kegiatan belajar mengajarnya. Dalam proses kegiatan belajar mengajar dituntunt pula

kemahiran guru dalam menggunakan suatu metode dan dapat memilih metode yang

paling tepat untuk suatu pelajaran tertentu.

Page 21: Tolak Peluru

Pendidikan jasmani dan kesehatan, sebagai bagian dari pendidikan umum

bertujuan untuk mengembangkan fisik, kesehatan, keterampilan, dan kesegaran jasmani.

Hal ini dapat dilihat dari kegiatan olahraga yang dilakukan di tempat tertentu, baik secara

kelompok, maupun secara perorangan dalam lingkungan sekolah, kantor dan masyarakat,

merupakan wujud dari upaya dan usaha pemerintah dalan menyebarkan olahraga sebagai

sarana untuk meme;ihara dan meningkatkan kesegaran jasmani. Kenyataan tersebut

dapat kita lihat pada hari-hari tertentu seperti pada hari minggu, banyak masyarakat

melakukan olahraga lari, dan olahraga permainan seperti permainan sepak bola,

permainan bola voli, permainan bola basket, permainan bola tangan dan permainan

bulutangkis.

Berbicara mengenai berbagai jenis olahraga permainan, bulutangkis merupakan

olahraga yang banyak penggemarnya, selain itu juga dari cabang olahraga ini pula telah

banyak diraih berbagai penghargaan internasional. Oleh karena itu tidak mengherankan

kalau olahraga ini semakin hari semakin bertambah pula peminatnya. Permainan

bulutangkis dapat dianggap sebagai permainan yang dapat meningkatkan kesegaran

jasmani, penyaluran hobi dan rekreasi, bahkan untuk tingkatan yang lebih mahir

merupakan olahraga prestasi seperti yang dibuktikan oleh Rudi Hartono, Susi Susanti,

dan Taufik Hidayat yang telah mengharumkan nama Bangsa melalui kemahirannya

dalam bermain bulutangkis.

Disekolah-sekolah biasanya permainan bulutangkis dilakukan pada kegiatan

ekstrakurikuler ataupun merupakan materi pelajaran pendidikan jasmani dan kesehatan,

yang bertujuan penyaluran hobi, dan meningkatkan prestasi bagi anak yang mempunyai

minat dan bakat dalam cabang olahraga tersebut. Permainan bulutangkis sendiri pada

awal mulanya telah dikenal di Inggris sekitar abad ke-12. Permainan yang dulunya

bernama “Battledore dan shuttlecock” (Tony Grice, 2004:1) ini dapat dimainkan oleh

dua orang yang saling berhadapan, dan permainan ini disebut partai tunggal dan dua

pasang pemain saling berhadapan, disebut partai ganda.

Selanjutnya Arma Abdoelah (1995:180) menjelaskan pengertian permainan bulu

tangkis sebagai berikut :

Permainan bulu tangkis adalah suatu bentuk permainan yang setiap pemainnya memerlukan sebuah raket, sebuah shuttlecock yang dipukul puling baik melewati net sengan tinggi tertentu dalam lapangan permainan bulu tangkis.

Page 22: Tolak Peluru

Dari pengertian permainan bulutangkis di atas ada empat hal inti dari permainan

bulutangkis tersebut, yaitu yang pertama pegangan raket yang baik dan benar, kedua cara

memukul shuttlecock, ketiga kerja kaki dalam mengejar setiap shuttlecock yang datang

dan yang keempat bagaimana mengembalikan oleh lawan dengan baik.

Untuk dapat melakukan keempat hal tersebut diatas, seorang pemain dituntut

untuk menguasai teknik-teknik dasar permainan bulutangkis. Untuk lebih jelasnya

teknik-teknik dasar permainan bulutangkis yang perlu dikuasai setiap pemain

bulutangkis pada garis besarnya adalah sebagai berikut :

1. Pegangan (Grip)

2. Sikap (Stance)

3. Servis (Service)

4. Pukulan (Stoke)

5. Kerja Kaki (Foot work)

Berdasarkan uraian pada bagian atas diketahui bahwa untuk memainkan

permainan bulutangkis tidak semudah seperti yang dibayangkan, akan tetapi memerlukan

beberapa latihan teknik dasar.

Hal tersebut dikemukakan oleh Harsono ( 1998 : 100 ) latihan teknik (Technical

Training) adalah latihan yang khusus dimaksudkan guna membentuk dan

mengembangkan neuromuscular. Kesempurnaan teknik-teknik, dasar dari setiap gerakan

adalah penting oleh karena itu gerak-gerak dasar setiap bentuk teknik yang diperlukan

dalam setiap cabang olahraga haruslah dilatih dan dikuasai secara sempurna.

Dari uraian diatas dapat dikemukakan bahwa penguasaan unsur teknik dasar

setiap cabang olahraga sangat diperlukan bagi setiap pemain. Latihan yang berulang-

ulang akan membentuk kebiasaan motoris dari syaraf-syaraf otot dan dimilikinya teknik

dasar yang sempurna akan menjadi dasar suatu teknik yang dibentuk secara keseluruhan.

Dalam mempelajari teknik dasar permainan bulutangkis sebaiknya disertai

dengan metode-metode atau cara-cara yang mudah dipahami oleh anak didik. Metode-

metode tersebut sangat membantu dalam kelancaran suatu proses belajar-mengajar. Ada

banyak metode yang relevan yang bisa digunakan dalam mengajarkan teknik dasar

permainan bulutangkis, diantaranya metode progresif, dan metode campuran.

Untuk mempelajari teknik dasar permainan bulutangkis yang benar tertama

untuk siswa Sekolah Dasar (SD) maka seorang guru atau pelatih harus benar-benar

memberikan teknik latihan yang tepat mengingat pada masa inilah yang menjadi basic

bagi kemampuan siswa selanjutnya, akan tetapi para guru pendidikan jasmani atau

Page 23: Tolak Peluru

olahraga terkadang memberikan materi pelajaran permainan bulutangkis dengan

menggunakan metode global, artinya siswa seolah-olah dibiarkan bermain bulutangkis

dengan gerakan teknik dasar yang dimilikinya sendiri-sendiri, baru setelah itu dejelaskan

satu persatu tentang gerakan dan pukulan yang dilakukannya. Dengan cara-cara ini jelas

penguasaan, keterampilan gerak teknik dasar permainan bulutangkis tersebut kurang

dikuasai, oleh karena anak tidak diarahkan bagaimana seharusnya melakukan gerakan

teknik dasar permainan bulutangkis yang baik dan benar, dengan melalui pentahapan-

pentahapan materi dari yang paling mudah, sedang hingga yang paling sukar.

Pada penelitian ini penulis mencoba menerapkan metode bagian dalam

mempelajari teknik dasar permainan bulutangkis bagi para siswa SD. Dengan

menggunakan metode bagian (Part Method) maka pemberian atau penyampaian materi

dibagi-bagi sesuai dengan tingkat kesukaran teknik dasar tersebut dan tingkat

penguasaan materi yang diserap oleh anak didik. Gerakan-gerakan teknik dasar

permainan bulutangkis yang dipelajari dari yang paling mudah, sedang hingga yang

paling sukar.

B. Masalah Penelitian

Adapun yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini penulis tuangkan

sebagai berikut :

1. Bagaimana efektifitas metode pengajaran bagian (Part Method) dalam pengajaran teknis dasar

bulutangkis ?

2. Bagaimana efektifitas metode pengajaran global dalam pengajaran teknik dasar bulutangkis ?

3. Method mengajar manakah yang lebih efektif part method atau global dalam pengajaran teknik

dasar bulutangkis ?

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini memiliki tujuan yaitu sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui tingkat efektifitas metode pengajaran bagian (Part Method) dalam pengajran

teknik dasar bulutangkis.

2. Untuk mengetahui tingkat efektifitas metode pengajaran global dalam pengajaran teknik dasar

bulutangkis.

Page 24: Tolak Peluru

3. Untuk mengetahui metode pengajaran mana yang lebih efektif dalam pengajaran bulutangkis.

D. Manfaat Penelitian

Secara umum manfaat dari penelitian ini, penulis bagi menjadi dua, yaitu :

1. Manfaat internal bagi penulis yaitu dari penelitian ini penulis dapat mengetahui teknik pembelajaran

yang lebih efektif dalam pembelajaran teknik dasar bulutangkis.

2. Manfaat eksternal bagi pembaca atau insani olahraga agar mengetahui metode pembelajaran teknik

dasar permainan bulutangkis yang lebih efektif.

E. Pembatasan Penelitian

Agar penelitian ini tidak terlalu meluas, maka penulis membatasi penelitian

yaitu tentang efektifitas metode pembelajaran part method dan global dalam pengajaran

teknik dasar permainan bulutangkis di sekolah dasar (SD).

F. Pembatasan Istilah

Untuk memberikan gambaran yang lebih jelas dan terarah, serta menghindari miskonsepsi

terhadap istilah-istilah yang digunakan dalam penelitian ini, maka penulis membatasi

istilah yang digunakan sebagai berikut :

1. Efektif adalah tepat guna atau tepat sasaran (Kamus Besar Bahasa Indonesia (1989).

2. Metode adalah cara yang telah diatur dan terpikir baik untuk mencapai suatu tujuan

(ilmu pengetahuan); cara menyelidiki (mengajar dan sebagainya). Metode atau

metodik barasal dari kata methodos (dalam bahasa Yunani), meta-hodos (jalan),

artinya mengajar, menyelidiki cara melakukan suatu prosedur-prosedur. Menurut

kamus besar Bahasa Indonesia Diknas.

3. Belajar, menurut kamus Bahasa Indonesia (2004). Belajar adalah berusaha(berlatih

dan sebagainya) supaya mendapat suatu kepandaian baik ilmu pengetahuan dan

keterampilannya.

4. Mengajar, menurut Nasution (1998:2). Mengajar adalah menanamkan ilmu

pengetahuan berupa pengalaman-pengalaman dan kecakapan pada anak didik;

suatu aktivitas mengorganisasikan atau mengatur lingkungan sebaik-baiknya dan

menghubungkannya dengan anak didik sehingga terjadi proses belajar-mengajar.

5. Metode Mengajar adalah system penggunaan teknik-teknik di dalan interksi dan

komunikasi antara guru dan siswa dalam pelaksanaan program belajar.

Page 25: Tolak Peluru

6. Ekstrakurikuler. Menurut Petunjuk Teknis Pengajaran Pendidikan Jasmani (1990).

Jakarta, proyek Pengadaan sarana Pembinaan dan penyempurnaan Dikmenum,

ekstrakurikuler adalah suatu kegiatan yang dilakukan di luar pelajaran tatap muka.

Tempat kegiatan dapat dilakukan di sekolah maupun diluar sekolah, dan diberikan

nilai tersendiri jika diperlukan.

TINJAUAN TEORITIS

A. Landasan Teori

Pendidikan jasmani dan kesehatan pada dasarnya merupakan suatu bentuk

apresiasi pemerintah untuk memajukan dunia olahraga di tanah air khususnya dan

menjadikan manusia Indonesia yang sehat secara jasmani dan rohani. Aktivitas olahraga

merupakan suatu yang penting untuk meningkatkan keterampilan berolahraga, dalam

pelaksanaanya keterampilan olahraga itu tidak diperoleh secara simultan, akan tetapi

memerlukan bimbingan dari seorang pelatih atau guru. Dalam penyampaian materi

tersebut seorang gurur atau pelatih memerlukan sebuah metode yang tepat guna.

Penggunaan metode yang tepat dalam suatu proses belajar – mengajar

merupakan sarana sebagai jembatan penghubung, penyalur dan pengarah secara timbale

balik. Dengan adanya metode yang baik dan tepat sebagai alat dalam mengarahkan dan

membina siswa diharapkan dapat meningkatkan pemahaman suatu mata pelajaran dengan

mudah. Sebagaimana di kemukakan oleh Winarno (1996 : 95), sebagai berikut :

Makin baik dan tepat metode itu, akan makin efektif pada penyampaian tujuan. Untuk menetapkan lebih dahulu apakah sebuah metode di katakana baik, di perlukan patokan yang bersumber dari beberapa faktor. Faktor utama yang sangat menentukan dalam tujuan yang akan dicapai.

Dengan demikian, bahwa untuk dapat menciptakan keadaan yang

menyenangkan proses belajar mengajar, guru harus mempu dan memiliki strategi sebagai

upaya dalam menggunakan metode yang tepat untuk mencapai tujuan pengajaran yang

diharapkan. Untuk mendukung pemecahan yang telah dikemukakan di atas, maka penulis

mengemukakan beberapa teori tentang metode mengajar yang dikemukakan oleh

Supandi (1992 : 29), sebagai berikut :

Metode mengajar adalah suatu cara yng digunakan oleh guru, dalam mengajrakan suatu pokok bahasan atau unit materi pelajaran yang akan diajarkan dengan memusatkan pada suatu proses pada keseluruhan yang disesuaikan dengan situasi belajar, untuk mencapai suatu tujuan.

Untuk mencapai suatu tujuan belajar, maka seorang guru harus memahami., dan

dapat berusaha untuk memberikan sesuatu dorongan, bimbingan, mengarahkan hasrat

Page 26: Tolak Peluru

siswa dalam belajar. Dalam belajar siswa di harapakan mampu menerima, mengubah

tingkah laku, dan memahami apa yang diajarkan guru sehingga pengetahuan yang tadinya

tidak diketahui menjadi tahu, sesuai dengan pencapaian hasil belajar.

Sedangkan beberapa tokoh mengemukakan tentang belajar diantaranya Skiner,

Kimble, Witherington dan Winarno Surahmad (1997 : 87), pendapat keempat tokoh

tersebut di simpulkan sebagai berikut :

Belajar adalah suatau proses atau usaha yang dilakukan oleh individu untuk memperoleh perubahan tingkah laku yang benar secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu sendiri dalam berinteraksi dengan lingkungannya.

Pendapat senada diungkapkan oleh Juhaya S. Praja mengutip pendapat Crow & Crow yang mengatakan : “Belajar adalah modifikasi atau memperteguh kelakuan melalui pengalaman”. (Juhaya S. Praja, 1995:102).

Dengan demikian belajar itu berlangsung mengikuti langkah-langkah dan tahap-

tahap tertentu untuk mencapai tujuan pengajaran. Seorang guru di tuntut untuk memilih

metode yang sesuai dengan materiyang akan di berikan, sehingga tujuan pengajaran

dapat dicapai sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan, semakin baik menggunakan

metode, semakin efektif pula dalam mencapai suatu tujuan.

Adapun yang dimaksud dengan mengajar yang dikemukakan oleh Azrul Anwar

(1995 : 38), adalah sebagai berikut :

Mengajar ialah suatu proses mengajak orang lain untuk memiliki suatu pengetahuan, pandangan keterampilan tertentu yang diwujudkan dalam suatu sipak dan perilaku tertentu yang telah direncanakan sebelumnya.

Dari pengertian yang seperti ini di jelaskan jika menyebut belajar-mengajar

maka yang dihadapi adalah suatu proses yang aktif yang berlangsung secara timbale

balik. Proses yang seperti ini hanya dapat diwujudkan jika dapat dijalin suatu komunikasi

yang sempurna. Sekalipun dalam pengertian belajar-mengajar terkandung adanya dua

pihak yang saling berhadapan, yakni antara pendidik dan peserta didik, namun bukan

berarti belajar-mengajar tersebut hanya berlangasung dalam suasana formal saja, seperti

misalnya didalam ruang kelas. Sesuai dengan batasan yang dimiliki maka belajar-

mengajardapat berlangsung di mana dan kapan saja, yang ingin kita sederhanakan dpat

disebutkan dalam sekejap hal-hal yang memberikan pengalaman pada seseorang.

Lebih lanjut dinyatakan pula, bahwa mengajar tidak selamanya menggunakan

bahasa, mengajar dapat pula dilaksanakan dengan demonstrasi tanpa bahasa atau dengan

model untuk ditiru murid-murid. Mengajar dapat pula bertujuan membina sipak dan nilai-

nilai disamping perkembangan intelek atau akal murid-murid. Mengajar dapat

menerapkan berbagai metode mengajar sesuai dengan pandangan orang yang mengajar.

Page 27: Tolak Peluru

Terdapat beberapa aspek penting dalam kegiatan mengajar yaitu menciptakan

kondisi belajar atau lingkungan belajar, terdapat informasi yang berupa verbal atau model

lain seperti gerak yang disampaikan, dan Payer mengajar mengarah dan membimbing

siswa ke arah yang dikehendaki, dan tidak kalah pentingnya ialah menialai hasil belajar

siswa. Semua aspek tersebut dapat diterjemahkan ke dalam suatu pengertian yang popular

yaitu metode pengajaran. Setiap metode pengajaran mempunyai kelebihan dan

kelemhannya masing-masing. Oleh karena itu efektifitas metode mengajar sangat

bergantung pada kemampuan pengajar, siswa, dan lingkungan atau situasi yang terjadi

pada saat proses belajar-mengajar itu berlangsung. Boleh jadi sebuah metode pengajaran

efektif di trapkan oleh guru A tapi tidak demikian dengan guru yang lain.

B. Metode Pengajaran

Dengan kemajuan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya

teknologi informasi dan komputer (TIK) serta teknologi pendidikan yang lebih maju,

pembelajaran kini dapat dilakukan secara interaktif dan tidak menjenuhkan.

Namun secara umum metode belajar-mengajar yang biasa dilakukan antara

lain :

1. Metode didaktik, pada metode ini yang aktif adalah pendidik, sedangkan peserta didik tidak

diberikan kesempatan ikut serta mengemukakan pendapat dan atau mengemukakan

pertanyaan apapun. Dengan perkataan lain proses belajar-mengajar yang terjadi bersifat satu

arah (one way method).

2. Metode sokratik, pada metode ini peserta didik diberikan kesempatan mengemukakan

pendapat, sehingga mereka ikut aktif dalam proses belajar-mengajar. Dengan demikian

terbinalah komunikasi dua arah antara pendidik si satu pihak dan peserta didik dilain pihak

(two way method).

Melihat konteks di atas tentu mudah dipahami, bahwa metode soraktik lebih

menjamin dapat tercapainya perubahan prilaku seseorang, dank arena itulah lebih

dianjurkan untuk dapat dipergunakan dalam melaksanakan kegiatan belajar-mengajar.

Adapun contoh dari masing-masing metode adalah sebagai berikut : Untuk metode

didaktik misalnya, ceramah, siaran radio, siaran televise, mdia cetak dan multimedia

pembelajaran. Untuk metode sokratik misalnya, diskusi kelompok, diskusi panel, forum,

seminar, symposium, lokakarya, komperensi, studi kasus, demonstrasi, role laying,

sosiodrama, modul, dan brain-storming.

Page 28: Tolak Peluru

Dalam fungsinya, metode merupakan alat untuk mencapai tujuan, oleh karena

itu makin baik sesuatu metode yang dipergunakan dalam memberikan pelajaran makin

efektif pencapaian tujuan yang telah ditetapkan.

Di dalam memilih metode perlu adanya pertimbangan dan menyesuaikan

dengan materi yang akan diajarkan kepada siswa juga ada beberapa hal yang mesti

diperhatikan, Supandi mengemukakan metode mengajar (1993:30), sebagai berikut :

Metode mengajar harus dapat mengarahkan perhatian siswa terhadap hakekat belajar yang sepesifik sehingga siswa akan mengetahui dengan pasti tentang apa yang akan diharapkannya.

Metode mengajar harus dapat memberikan atau membangkitkan motivasi untuk belajar.

Metode mengajar harus dapat meningkatkan minat. Metode mengajar harus dapat memberikan umpan balik dengan segera.

Metode mengajar harus dapat memberikan kesempatan bagi siswa untuk maju sesuai dengan kemampuannya sendiri.

Metode mengajar harus dapat menghindarkan dari frustasi dan dari kegagalan.

Metode mengajar harus dapat meningkatkan transfer of learning, pada situasi-situasi di luar kelas.

Metode mengajar harus dapat mengembangkan, membina, sikap positif pada diri sendiri, guru, materi pelajaran dan proses pendidikan pada umumnya.

Dengan beberapa metode mengajar di atas akan berpengaruh terhadap

keberhasilan proses belajar mengajar, keberhasilan dalam proses belajar mengajar

tergantung kepada guru yang menggunakannya suatu metode. Bila gurunya tidak

memahami suatu metode dan metode yang baik akan berpengaruh terhadap belajar siswa,

akan tetapi sebaliknya guru yang memahami metode mengajar menhormati murid dan

menyesuaikan bahan pelajaran dengan kesanggupan siswa yagn berbeda-beda.

C. Metode Praktek

Metode ini mungkin lebih sering di dengar untuk mata pelajaran yang

memerlukan banyak melakukan praktek dan percobaan seperti IPA dan Pendidikan

jasmani dan kesehatan. Dalam bidang pendidikan umum, berbagai metode baru telah

ditemukan berdasarkan teori-teori baru dan penelitian dilapangan. Namun dalam

mengajarkan keterampilan gerak belum terlihat penggunaan metode baru oleh para guru

olahraga. Pada umumnya para guru olahraga menggunakan metode tradisional, suatu

Page 29: Tolak Peluru

unsure pendting dalam metode belajar mengajar gerak adalah metode praktek, yaitu

pelaksanaan gerak yang dipelajari. Metode praktek atau method of practice banyak

dipengaruhi oleh teori belajar yang dianut lebih jauh Supandi menjelaskan tentang

metode praktek (1993:31), adalah sebagai berikut :

Metode praktek padat, yaitu praktek suatu keterampilan yang dipelajari dan dilaksanakan secara berkesinambungan dan konsisten tanpa diselingi waktu istirahat.

Metode praktek distribusi adalah praktek dalam waktu yang pendek dan sering diselingi waktu istirahat yagn pendek pula.

Secara garis besarnya, generalisasi beberapa penelitian merangkumnya sebagai

berikut, praktek distribusi lebih efektif dibandingkan dengan praktek padat. Hal ini

dibuktikan dengan hasil penelitian dan percobaan.

Dari penelitian para ahli tersebut dapatlah disimpulkan, bahwa praktek distribusi

lebih efektif daripada praktek padat. Lebih jauh Supandi (1995:38), menjelaskan tentang

adanya metode praktek yang lain yaitu metode praktek global, metode praktek bagian,

dan metode praktek campuran.

Metode global, metode keseluruhan atau whole-method adalah suatu cara mengajar yang beranjak dari yang umum ke yang khusus. Metode bagian atau part-method adalah suatu cara mengajar yang beranjak dari suatu bagian kepada keseluruhan, atau dari yang khusus ke yang umum. Metode campuran adalah campuran dari metode global dan metode bagian.

Dalam mengajarkan keterampilan gerak atau permainan pada metode global

bentuk yang utuh atau keseluruhan diajarkan terlebih dahulu kemudian dipecah-pecah

menjadi bagian-bagian. Penguraian atas bagian-bagian baru dilakukan apabila bentuk

keseluruhan sudah dikelnal atau dihayati. Metode ini didasari teori gestalt yang

berpendirian bahwa hakekat belajar adalah menghubungkan dan menggabungkan

bermacam-macam unsur, oleh kerena itu maka pola umum, konfigurasi antar hubungan

dan sintesa harus di tonjolkan.

Dalam mengajarkan keterampilan gerak pada metode bagian dimulai dengan

mengajarkan bagian unit terkecil dari suatu bentuk keterampilan dan apabila bagian-

bagian tersebut telah dikuasai dengan sempurna barulah digabungkan menjadi suatu

kesatuan. Metode bagian mengacu kepada waktu rencana dan pelaksanaan tugas-tugas

secara bertahap. Setiap tahapan harus dikuasai terlebih dahulu sebelum tahap berikutnya,

baru kemudian seluruh tugas itu dikerjakan secara global. Sedangkan pada garis besar

langkah-langkah mengajarkan adalah sebagai berikut : pembiasaan konsep tentang bahan

Page 30: Tolak Peluru

dalam keseluruhan, pelaksanaan praktek dalam keseluruhan, latihan bagian dan

seterusnya.

D. Pengertian Proses Belajar Mengajar

Proses belajar mengajar merupakan sejumlah kegiatan yang di rencanakan dan

di dilaksanakan. Dalam pelaksanaan, proses belajar mengajar dan di susun sedemikian

rupa dengan memperhatian kepada tujuan yang hendak di capai dalam pengajaran yang

diharapkan. Dalam hal ini Sujana menjelaskan (1998:30) sebagai berikut :

Belajar mengajar sebagai suatu proses, sudah tentu harus dapat menggambarkan dan menjawab beberapa persoalan yang mendasar, mengenai persoalan yang mendasar, mengenai persoalan pertama yang berhubungan dengan proses pengajaran, persoalan yang kedua berbicara tentang materi atau bahan yang akan di ajarkan, persoalan yang ketiga berhubungan dengan metode, dan persoalan yang ke empat berkenaan dengan penilaian dalam proses pengajaran.

Tujuan yang hendak dicapai dalam proses belajar mengajar merupakan suatu

komponen yang harus diterapkan dalam proses belajar mengajar.tujuan pengajaran pada

hakekatnya adalah hasil belajar yang diharapkan. Dengan adanya tujuan yang jelas dapat

ditetapkan bahan pelajaran, tercapai tujuan proses belajar mengajar yang diharapkan

untuk dimiliki siswa tergantung pada suatu metode yang digunakan.

Metode dan alat yang digunakan berfungsi sebagai jembatan atau metode

transformasi sebagai penghubung pelajaran yang ingin dicapai. Dalam keseluruhan proses

belajar mengajar akan terjadi suatu interaksi antara berbagai komponen, dengan masing-

masing komponen diusahakan saling pengaruh-mempengaruhi hingga dapat mencapai

tujuan pendidikan dan pengajaran, salah satu komponen yang utama adalah siswa.

Siswa adalah orang yang terlibat dalam proses belajar mengajar disekolah, jadi

yang dimaksud siswa, sebagaimana ditegaskan dalam UU No.2 tahun 1989 tentang

system pendidikan nasional sebagai berikut “siswa adalah istilah yang lumrah bagi anak

yang bersekolah, pelajar, atau peserta didik.” Hal ini dapat dipahami karena yang harus

mencapai tujuan, harus berubah dan berkembang adalah siswa oleh karena siswalah yang

harus belajar dan guru berusaha memberikan materi pelajaran, membimbing dan

mengarahkan siswa agar belajar dengan baik dan berprestasi.

E. Konsep Dasar Belajar Mengajar

Konsep dasar tentang proses belajar telah banyak dikemukakan, pada umumnya

ada kesepakatan bahwa hal tersebut dapat dibedakan atas dua macam yakni 1) konsep

asosias (associative learning), dasar dari konsep ini adalah rangsangan tanggapan

(stimulus response). Karena adanya rangsangan, maka seseorang memberikan tanggapan

hingga terbentuklah perilaku. 2) Konsep rangsangan-tanggapan ini menentukan manusia

Page 31: Tolak Peluru

hanya sebagai makhluk yang bersifat reaktif yakni bereaksi terhadap rangsangan yang

diterimanya. Pada saat ini dikenal beberapa konsep belajar-mengajar yang termasuk

dalam konsep asosiasi, yakni :

1. Trial an error, yaitu rangsangan yang diterima seseorang akan menimbulkan tanggapan pada

orang tersebut, yakni dalam mengatasi masalah yang ditemukan. Hanya saja tanggapan yang

dilakukan oleh orang tersebut bertitik tolak dari sifat mencoba-coba, untuk kemudian jika

ditemukan kesalahan akan diperbaiki pada masa yang akan datang.

2. Conditioning, seseorang yang telah terbiasa menerima rangsangan tertentu akan menghasilkan

tenggapan tertentu, akan terwujud dalam tingkah laku tertentu pula jika rangsangan tersebut

tidak berasal dari upaya sendiri maka tanggapan tertentu tidak akan terwujud.

3. Imitation and identification, yaitu tanggapan yang dihasilkan seseorang yang terwujud dalam

bentuk prilaku, adalah karena hasil peniruan ataupun hasil pengidentifikasian diri terhadap

rangsangan yang bersangkutan. Misalnya prilaku orang lain yang berada disekitarnya.

F. Konsep Kognitif

Berbeda dengan konsep asosiasi dimana perilaku terbentuk karena adanya

rangsangan, maka pada kognitif hal ini tidaklah ditentukan. Proses yang berlangsung

disini karena adanya imaginasi, persepsi serta penalaran orang yang bersangkutan.

Dengan demikian manusia disini dipandang sebagai makhluk yang bersifat aktif, yang

berupaya menemukan hal-hal baru, bukan sampai ke yang bersifat abstrak sekalipun.

Dalam kehidupan sehari-hari, kedua macam konsep ini sering berlangsung

bersamaan. Artinya adanya faktor rangsangan yang melahirkan tanggapan, juga

ditemukan faktor pe-nalaran, yang keduanya, akan menghasilkan suatu prilaku tertentu.

Lebih jauh Nana Sujana dan Daeng Arifin (1995:31) menjelaskan tentang konsep belajar

mengajar sebagai berikut: “Tujuan isi bahan, metode, alat dan penilaian yang terbentuk

adanya atau terjadinya pengajaran”. Keempat unsur tersebut saling berkaitan, saling

berhubungan dengan masalah tujuan dari proses pengajaran, persoalan pertama

berhubungan dengan masalah tujuan dari proses pengajaran, persoalan kedua berbicara

mengenai bahan atau materi pelajaran, persoalan ketiga masa persoalan yang ke empat

tentang penilaian atau evaluasi dari hasil proses belajar mengajar.

Menyimak permasalahan-permasalahan yang hampir sama di kemukakan oleh

Nasution, maka persoalan itu menjadi komponen utama yang harus dapat memenuhi

Page 32: Tolak Peluru

dalam proses belajar mengajar. Keempat komponen tersebut tidak berarti berdiri sendiri-

sendiri tetapi saling berkaitan dan saling pengaruh-mempengaruhi satu sama lainnya.

Tujuan dalam proses belajar mengajar merupakan awal yang harus ditetapkan

dalam proses pengajaran yang berfungsi sebagai indikator keberhasilan dalam pengajaran.

Tujuan pada dasarnya merupakan rumusan dan kemampuan-kemampuan yang harus

dicapai dan dimiliki siswa setelah menyelesaikan kegiatan dan pengalaman belajar dalam

proses pengajaran.

Dari tujuan di atas jelas dan operasional dapat di tetapkan bahwa pelajaran yang

harus menjadi isi dari kegiatan belajar mengajar. Bahan pelajaran inilah yang diharapkan

dapat mewarnai tujuan, mendukung tercapainya isi tujuan atau tingkaj laku yang

diharapkan untuk siswa.

Metode dan alat yang digunakan dalam pelajaran dipilih atas dasar tujuan dan

bahan pengajaran yang telah ditetapkan sebelumnya, metode dan alat berfungsi sebagai

pengantar atau media bahan pelajaran dengan tujuan yang ingin dicapai untuk

menetapkan apakah tujuan telah tercapai atau tidak dalam pengajaran, penilaian berperan

sebagai tolak ukur tercapainya tidak suatu tujuan. Itulah sebabnya fungsi penilaian pada

dasar.

Dari gambaran uraian di atas jelas bahwa empat komponen saling berhubungan

dan saling mempengaruhi antara yang pertama, kedua, ketiga, dan keempat. Jika di

analisa lebih lanjut sehubungan dengan komponen di atas maka dapat dikatakan proses

melajar mengajar (pengajaran) pada dasarnya tidak lain adalah proses mengkoordinir

sejumlah komponen sehingga satu sama lainnya saling berhubungan dan saling

mempengaruhi, membangkitkan motivasi belajar pada diri murid secara optimal yang

mungkin menuju terjadinya perubahan tingkah laku sesuai dengan tujuan yang telah

ditetapkan.

G. Kegiatan Ekstra Kurikulker di SD

Sekolah Dasar (SD) termasuk sekolah yang memiliki jumlah murid yang cukup

banyak yaitu sekitar 479 orang oleh karena itu, ini merupakan sebuah potensi bagi

sekolah untuk lebih menggarap dan mengembangkan potensi anak didiknya melalui

berbagai kegiatan yang bersifat positif diantaranya adalah melalui kegiatan

ekstrakurikuler.

Ekstrakurikuler sendiri merupakan kegiatan yang dilakukan diluar jam pelajaran

tatap muka di sekolah serta di luar sekolah. Dengan tujuan untuk menambah wawasan

Page 33: Tolak Peluru

siswa dan mengembangkan minat serta bakatnya. Di SDN Juntiweden salah satu bentuk

kegiatan ekstra yang cukup eksis adalah olahraga, selain dari pramuka.

H. Teknik Dasar Permainan Bulutangkis

Dalam pelaksanaan ekstrakurikuler bulutangkis ini penulis mencoba,

menguraikan beberapa macam teknik dasar permainan bulutangkis yang benar.

Dalam permainan bulutangkis teknik dasar yang harus di kuasai setidaknya ada lima

macam yaitu :

1. Teknik Pegangan (Grip) raket.

a. Pegangan forehand (American grip)

b. Pegangan beckhand (beckhand grip)

c. Pegangan campuran atau gaya jabat tangan (shakehand grip)

d. Pegangan cara inggris (English grip)

2. Sikap (stance)

3. Servis (service)

a. Service pendek

b. Service lob

c. Drive

4. Pukulan (Stroke)

a. Pukulan Overhead

b. Pukulan Lob (Clear)

c. Pukulan Smash

d. Pukulan Dropshot

e. Pukulan Drive

5. Kerja kaki (Foot Work)

Adapun penjelasan dari teknik-teknik tersebut adalah sebagai berikut :

a. Teknik Pegangan Raket (Grip)

Page 34: Tolak Peluru

Bulutangkis diknal sebagai olahraga yang banyak menggunakan

pergelangan tangan. Karena itu, benar tidaknya cara memegang raket akan sangat

menentukan kualitas pukulan seseorang.

Salah satu teknik dasar bulutangkis yang sangat penting dikuasai secara

benar oleh setiap calon pebulutangkis adalah pegangan raket. Mengusai cara

teknik pegangan raket yang betul, merupakan modal penting untuk dapat bermain

bulutankis dengan baik pula. Oleh karena itu, apabila teknik pegangan raket salah

dari sejak awal, sulit sekali meningkatkan kualitas permainan. Pegangan raket

yang benar adalah dasar untuk mengembangkan dan meningkatkan semua jenis

pukulan dalam permainan bulutangkis.

Cara pegangan raket yang benar adalah raket harus dipegang dengan

menggunakan jari-jari tangan (ruas jari tangan) dengan luwes, rileks, namun harus

tetap bertenaga pada saat memukul cuck. Hindari memegang raket dengan cara

menggunakan telapak tangan (seperti memegang golok).

Teknik paling dasar dari permainan bulutangkis adalah pegangan raket,

ada beberapa jenis pegangan raket yaitu sebagai berikut :

1) Pegangan forehand (America grip)

Letakkan raket dilantai, kemudian ambil dan peganglah pada ujung

tangkainya dengan cara : bagian tangan antara ibu jari dan jari telunjuk

menempel pada bagian permukaan tangkai raket yang luas.

Gambar : Grip Amerika

Gambar 1

2) Pegangan backhand (Backhand Grip)

Untuk backhand grup, geser “V” tangan ke arah dalam. Letaknya di

samping dalam bantalan jempol berada pada pada pegangan raket yang lebar.

Dari grip Inggris, anda dapat beralih ke grip backhand dengan

memutar raket seperempat putaran ke kiri, sedangkan dari grip backhand, anda

dapat beralih ke grip Amerika dengan memutar raket setengah putaran ke kiri

pula.

Gambar 2

Cara latihan Backhand

Page 35: Tolak Peluru

Sebelum praktek melakukan latihan pukulan, perlu dilakukan latihan

untuk adaptasi menggerak-gerakkan pergelangan tangan dengan tetap

memegang raket dengan benar.

Peserta latih dibiasakan selalu memegang raket dengan jari-jari

tangan, luwes, dan tetap rileks, tetapi tetap mempunyai tenaga.

a) Lakukan gerakan kea rah kanan dan kiri, dengan menggunakan tenaga

pergeglangan tangan. Begitu juga gerakan ke depan dan ke belakang,

sehingga terasa betul terjadinya tekukan pada pergelangan tangan.

b) Gerakan pergelangan tangan ke atas dan ke bawah.

c) Memukul bola (kok) ke tembok.

d) Bouncing ball.

3) Pegangan campuran atau gaya jabat tangan (Shakehand grip)

Gaya “Jabat Tangan” ini campuran dari cara Amerika Inggris. Cara memegang

dengan cara campuran dan dengan cara pegangan Inggris, setelah raket

dimiringkan, dipegang, seperti pada saat berjabat tangan.

a) Sikap (Stance)

Sikap dan posisi berdiri di lapangan

Sikap dan posisi di lapangan harus sedemikian rupa, sehingga dengan sikap

yang baik dan sempurna itu, dapat secara cepat bergerak ke segala penjuru

lapangan permainan.

Beberapa faktor yang harus diperhatikan :

Harus berdiri sedemikian rupa, sehingga berat badan tetap berada pada kedua

kaki dan tetap menjaga keseimbangan tubuh.

Tekuk kedua lutut, berdiri pada ujung kaki, sehingga posisi pinggang tetap

tegak dan rileks. Kedua kaki terbuka selebar bahu dengan posisi kaki

sejajar atau salah satu kaki diletakkan di depan kaki lainnya.

Kedua lengan dengan siku bengkok pada posisi di samping badan, sehingga

lengan bagian atas yang memegang raket tetap bebas bergerak.

Raket harus dipegang sedemikian rupa, sehingga kepala (daunnya) raket

berada lebih tinggi dari kepala.

Senantiasa wapada dan perhatikan jalannya kok selama permainan

berlangsung.

Page 36: Tolak Peluru

b) Service

Ada beberapa jenis service yaitu :

(1) Service Panjang

Untuk melakukan service pangjang hampir sama dengan gerakan mengayun

pada pukulan forhand, underhand. Pemain yang akan melakukan service harus

berdiri di dekat garis tengah dan kira-kira 4 hingga 5 kaki (1,5m). Untuk lebih

jelasnya perhatikan gambar berikut ini:

Gambar 5

Fase persiapan

o Grip handshake atau pistol

o Berdiri dengan kaki direnggangkan satu didepan dan satu di belakang.

o Chock dipegang pada ketinggian pinggang.

o Berat badan pada kaki yang berada di belakang.

o Tangan yang memegang raket pada posisi Backswing.

o Pergelangan tangan di tekukkan.

Gambar 6

Fase Pelaksanaan

o Berat badan di pindahkan.

o Gunakan gerakan menelungkupkan tangan bagian bawah dan sentakkan

pergelangan tangan.

o Lakukan kontak pada ketinggian lutut.

o Bola akan melambung tinggi dan jauh.

Gambar 7

Fase Follow – Through

o Akhiri gerakan dengan raket mengarah ke atas lurus dengan gerakan chock.

o Silangkan raket di depan dan di atas bahu tangan yang tidak memegang

raket.

o Putar pinggul dan bahu.

(2) Service Pendek

Persiapan untuk melakuan servis pendek sama dengan servis panjang.

Satu-satunya pengecualian adalah anda harus berdiri lebih dekat ke garis

Page 37: Tolak Peluru

servis pendek, kira-kira dalam jarak 6 inci (15 cm atau kurang). Tangan

yang memegang raket harus berada dalam posisi hackswing, dengan

tangan dan pergelangan tangan yang menekuk saat anda melepas chock,

pindahkan berat badan dari kaki belakang ke kaki depan dan tarik tangan

ke bawah ketinggian pinggang. Namun, saaat tangan yang memegang

raket maju kearah depan, gerakan prgelangan tangan hanya sedikit atau

bahkan tidak bergerak sama sekali karena chock.

Berikut ini cara melakukan service pendek forehand.

Gambar 8

Fase persiapan

o Grip handshake atau pistol

o Posisi berdiri kaki direnggangkan di depan dan di belakang.

o Chock dipegang pada ketinggian pinggang.

o Tangan yang memegang raket pada posisi backswing.

o Pergelangan tangan ditekukkan.

Fase Pelaksanaan

o Berat badan dipindahkan ke kaki depan

o Gerakan pergelangan tangan sedikit atau tidak sama sekali.

o Kontak terjadi pada ketinggian paha.

o Chock bergerak rendah diatas net.

Gambar 9

Fase Follow-Through

o Gerakan diakhiri dengan raket mengarah lurus dengan gerakan chock.

o Silangkan raket di atas depan bahu yang tidak memegang raket.

o Putar pinggul dan bahu.

Gambar 10

(3) Lob Service

Lob Service terutama dalam permainan tunggal Lob Service tinggi

digunakan untuk sedapat-dapatnya memukul shuttlecock sampai ke dekat

garis belakang, dan menukik tajam lurus ke bawah. Oleh karena itu,

pukulan lob service harus dilakukan dengan kekuatan penuh. Pasanglah

kedua kaki lebih lebar dan ayunkan lengan ke belakang dengan disertai

penerusan pukulan yang keras. Sehingga pada akhir gerakan dari seluruh

Page 38: Tolak Peluru

pukulan raket brada diatas badan dan ayunan raket beserta perpindahan

berat badan dari belakang ke depan harus dilakukan secara optimal.

Sementara itu jangan lupa segera menurunkan tangan kiri kembali.

(4) Drive Service

Drive service adalah pukulan service yang rendah dan datar yang biasanya

diarahkan ke sisi backhand lawan.

Berikut ini adalahkecepatan dan datangnya yang tidak di sangka lawan.

Berikut cara melakukan service drive

Fase Persiapan

o Menggunakan grip shakehand atau pistol.

o Posisi berdiri satu kaki di depan dan satu kaki di belakang.

o Pegang chock pada ketinggian pinggang.

o Letakkan berat badan pada kaki belakang.

o Tangan yang memegang raket melakukan backswing.

o Pergelangan tangan ditekukkan.

Fase Pelaksanaan

o Berat badan dipindahkan

o Gunakan gerakan pergelangan tangan dan rotasi tangan bagian bawah yang

kuat.

o Lakukan kontak pada ketinggian paha.

o Chock bergerak dengan perlahan.

Fase Follow-Through

o Akhiri gerakan dengan raket yang mengarah ke atas lurus dengan gerakan

chock.

o Akhiri gerakan mengayun dengan cepat untuk kembali ke posisi siap.

o Kedua tangan menyelesaikan gerakan dan bersiap-siap untuk menghadapi

pengembalian bola yang cepat.

(5) Pukulan

Setelah kita menguasai dan memahami cara pegangan raket bulutangkis

yang baik, langkah berikutnya adalah menguasai berbagai jenis pukulan ini

sangat penting bagi seorang pemain bulutangkis, oleh karena itu lancarnya

suatu permainan ditentukan oleh penguasaan cerbagai jenis pukulan yang

Page 39: Tolak Peluru

menyebabkan permainan tersebut menarik dan enak di tonton. Jenis

pukulan pada permainan bulutangkis memang banyak dan berbeda-beda

akan tetapi pada dasarnya mempunyai gerak permulaan yang sama, yaitu

misalnya ukulan smash, lob dari atas kepala dan drop dari atas kepala.

Hanya penyesuaian akhir sajalah yang berbeda dan menentukan macam

pukulan itu.

Berikut ini jenis-jenis pukulan (stroke) dalam bulutangkis dan cara

melakuannya.

(a) Pukulan Ovehead

Pukulan Forehand Overhead

Gerakan pukulan ini hampir sama dengan gerakan melempar bola,

mekanismenya juga hampir sama. Pukulan jenis ini biasanya dilakukan

dari setengah sisi belakang lapangan pemain.

Gambar 12

Fase Persiapan

o Grip handshake atau pistol

o Posisi memukul menyamping

o Kedua tangan ke atas

o Berat badan belakang.

Gambar 13

Fase Pelaksanaan

o Siku mendahului gerakan mengulurkan tangan.

o Gerakan tangan yang tidak dominan ke bawah.

o Putar tubuh bagian atas.

o Gapai tinggi ke atas untuk memukul.

o Gerakan tangan bagian bawah menelungkup ke depan.

Pukulan forhand, backhand, overhand.

Jenis pukulan ini membuat pemain mampu mengembalikan pukulan lawan

walaupun lawan berada di belakang sepenuhnya.

Gambar 14

Fase Persiapan

Page 40: Tolak Peluru

o Grip handshake atau pistol dengan ibu jari mengarah ke atas pada sudut kiri

pegangan raket.

o Posisi memukul menyamping kea rah belakang

o Tahan tangan yang paralel ke lantai, kepala raket mengarah ke bawah.

o Letakan berat badan pada kaki belakang yang dominan

Gambar 16

Fase Pelaksanaan

o Siku mendahului gerakan mengeluarkan tangan

o Gerakkan tangan yang tidak dominan ke bawah

o Putar tubuh bagian atas gapai tinggi ke atas untuk melakukan pukulan

o Telentangkan tangan bagian bawah

o Kepala raket mengikuti gerakan

Gambar 17

Raket mengikuti daerah kontak mengarah ke bawah sejajar dengan

pengambilan bola

Dorong tubuh ke depan dengan kaki yang berada di belakang untuk

mendorong tubuh anda kembali ke tengah lapangan

Gunakan pemindahan best badan untuk menambahkan momentum dan

tenaga

(b) Pukulan Lob (clear)

Pukulan lob adalah pukulan yang diarahkan agar shutlechock melambung

tinggi dan jatuh diusahakan pada dekat bagian garis belakang bidang

permainan lawan.

Jenis pukulan ini ada dua jenis: pukulan forhand dan clear backhand.

Berikut ini cara melakukannya.

Bentuk clear forhand

Gambar 18

Fase persiapan

Page 41: Tolak Peluru

o Grip handshake atau pistol

o Kembali ke posisi menunggu atau menerima

o Tahan tangan yang memegang raket di atas dengan kepala raket yang

menghadap ke atas

o Berat badan seimbang pada kedua kaki

Fase pelaksanaan

o Raih bola dengan kaki yang dominan

o Putar dan balikkan badan kea rah datangnya bola

o Pergelangan tangan pada posisi ditentukan ke belakang

o Lakukan foreward swing untuk memukul bola setinggi mungkin

o Telungkupkan tangan bagian bawah

o Kepala raket mengikuti gerakan

Fase Follow-Through

o Lanjutkan gerakkan mengayun lurus dengan arah bola

o Lakukan ayunan kea rah net

o Tangan yang memegang raket berputar

o Dorong tubuh kembali ke bagian tengah lapangan

Clear beckhead

Gambar 19

Fase persiapan

o Grip backhand atau thumb-up

o Kembali ke posisi menunggu atau menerima

o Tahan tangan yang memegang raket paralel dengan lantai

o Kepala raket mengarah ke bawah

o Berat badan seimbang pada kedua kaki

Fase pelaksanaan

Page 42: Tolak Peluru

o Raih bola dengan baik yang dominan

o Putar punggung membelakangi net

o Pergelangan tangan pada posisi ditentukan ke belakang

o Siku mendahului gerakan forward swing

o Kepala raket mengikuti gerakan tangan ke atas saat kontak

o Pukulan bola pada poin setinggi mungkin

o Arahkan permukaan raket ke atas

o Telentangkan tangan bagian bawah

Fase Follow-Though

o Teruskan gerakan mengayun ke atas

o Raket mengikuti gerakan chock

o Lakukan ayunan mengarah ke net

o Gerakan raket berakhir secara alami

o Dorong kaki yang berada di belakang untuk kembali ke bagian tengah

lapangan

o Kembali ke bagian tengah lapangan

(c) Pukulan Smash

Pukulan smash adalah pukulan yang cepat, diarahkan ke lawan dengan kuat,

dan tajam, untuk mengembalikan bola pendek yang telah dipukul ke atas.

Pukulan smash hanya dapat dilakukan dari posisi overhead, bola dipukul

dengan kuat, tapi anda harus mengatur tempo dan keseimbangan sebelum

mencoba mempererat kecepatan smash anda. Ciri yang paling penting dari

pukulan smash overhead yang baik, selain dari kecepatan adalah sudut raket

yang mengarah ke bawah. Bola dipukul di depan tubuh lebih jauh dari pukulan

clear atau drop. Permukaan raket diarahkan untuk mengarahkan chock lebih

ke bawah. Jika smash yang anda lakukan cukup tajam, pukulan tersebut

mungkin tidak dapat dikembalikan.

Beberapa karakteristik dari smash juga menimbulkan masalah bagi pemain

yang melakukan smash. Jika smash dikembalikan, anda hanya akan memiliki

sedikit waktu untuk kembali ke posisi semula. Smash overhead memerlukan

Page 43: Tolak Peluru

energy yang sangat banyak dan dapat melelahkan anda dengan cepat. Selain

itu, semakin jauh anda dari net, semakin berkurang ketajaman smash anda.

Dengan demikian, penting bagi anda untuk memilih waktu yang tepat untuk

menggunakan smash dengan efektif.

Arti penting dari pukulan smash adalah pukulan ini hanya memberikan sedikit

waktu pada lawan untuk bersiap-siap atau mengembalikan setiap chock

pendek yang telah mereka pukul ke atas. Pukulan smash digunakan secara

ekstensif dalam partai ganda. Sinematografi gerakan yang berkecepatan tinggi

telah memperlihatkan bahwa pukulan smash overhead kehilangan kira-kira

dan pertiga dari kecepatan awalnya pada saat chock mencapai lawan pada sisi

lapangan lainnya. Semakin tajam sudut yang anda buat, semakin sedikit waktu

yang dimiliki lawan untuk bereaksi. Selain itu, semakin akurat smash semakin

luas lapangan yang harus ditutupi lawan.

Gambar 20

Fase persiapan

o Grip handshake

o Kembali ke posisi menunggu atau menerima

o Memutar bahu dengan telapak kaki yang diangkat di bagian belakang.

o Menggerakkan tangan yang memegang raket ke atas dengan kepala raket

mengarah ke atas.

o Membagikan berat badan seimbang pada bagian depan telapak kaki

Fase Pelaksanaan

o Meletakkan berat badan pada kaki yang berada di belakang

o Menggerakkan tangan yang tidak dominan ke atas untuk menjaga

keseimbangan

o Gerakkan backswing menempatkan pergelangan tangan pada keadaan

tertekuk

o Lakukan forward seing ke atas untuk memukul chock pada posisi chock

setinggi mungkin.

Page 44: Tolak Peluru

o Melemparkan raket ke atas dan dengan permukaan raket mengarah ke

bawah.

o Tangan kiri menambah kecepatan rotasi bagian atas tubuh

Fase Follow-Though

o Tangan mengayun ke depan melintasi tubuh

o Gunakan gerakan menggunting dan dorong tubuh dengan kedua kaki.

o Gunakan momentum gerakan mengayun kembali ke bagian bawah.

Smash backhand

Fase Persiapan

o Ciri handshake backhand atau pistol dengan ibu jari mengarah ke atas

o Kembali ke posisi menunggu atau menerima

o Putar bahu dengan punggung menghadap net

o Gerakkan tangan yang memegang raket kea rah atas dan paralel dengan

lantai

o Kepala raket mengarah ke bawah

o Berat badan seimbang pada kedua telapak kaki bagian depan

Fase pelaksanaan

o Letakkan berat badan pada kaki yang berada di belakang

o Gerakkan tangan yang dominan ke atas untuk menjaga keseimbangan

o Gerakkan backswing menempatkan pergelangan tangan pada keadaan

tertekuk dengan ibu jari mengarah ke bawah

o Lakukan forward swing setinggi mungkin dengan didahului gerakan raket

o Lemparkan raket anda ke atas dengan permukaan raket mengarah ke bawah

o Gunakan tangan kiri untuk mempercepat rotasi tubuh

Fase Follow-Though

o Gerakkan mengayunkan raket harus dengan gerakan chock

o Gerakkan mengayun bergerak turun secara alami

Page 45: Tolak Peluru

o Gunakan tangan bagian bawah dan dorong ke depan dengan kaki yang

berada di belakang

o Gunakan ayunan tubuh bagian atas dan berpindah berat badan untuk kembali

pada bagian tengah lapangan

(d) Pukulan dropshot

Pukulan dropshot adalah pukulan yang dilakukan seperti smash. Perbedaannya

pada posisi raket saat perkenaan dengan chock. Chock dipukul dengan

dorongan dan sentuhan yang halus. Dropshot (pukulan potong) yang

baikadalah apabila jatuhnya chock dekat dengan net dan tidak melewati garis

ganda.

Karakteristik pukulan potong ini adalah, chock senantiasa jatuh dekat jarring

di daerah lapangan lawan. Oleh karena itu harus mampu melakukan pukulan

yang sempurna dengan berbagai sikap dan posisi badan dari sudut-sudut

lapangan permainan. Factor pegangan raket, grak kaki yang cepat, posisi

badan dan proses perpindahan berat badan yang hermonis pada saat memukul

merupakan faktor penentu keberhasilan pukulan ini.

Sikap persiapan awal dan gerak memukul tidak berbeda dengan pukulan

smash. Dalam pelaksanaan pukulan potong ini, adalah menempatkan chock

pada sudut-sudut lapangan lawan sedekat mungkin jarring/net, dengan variasi

gerak tipu dan raket sebelum perkenaan raket dan chock, yang menyebabkan

lawan terhambat mengantisipasi dan bereaksi atas datangnya chock secara

mendadak.

Hal yang perlu diperhatikan

1. Pergunakan pegangan forehand. Pegang raket dan posisinya di samping

bahu.

2. Posisi badan menyamping (vertical) dengan arah net, posisi kaki kanan

berada di belakang kaki kiri. Pada saat memukul chock, harus terjadi

perpindahan beban dari kaki kanan ke kaki kiri.

3. Posisi badan harus selalu diupayakan berada di belakang chock.

4. Pada saat perkenaan chock dengan sentuhan halus.

Page 46: Tolak Peluru

5. Untuk arah forehand lawan, pukul bagian lengkungan chock sebelah kanan

dan lengkung kiri chock untuk tujuan backahand.

6. Posisi akhir raket mengikuti arah chock. Biasakan bergerak cepat.

7. Mengambil posisi pukul yang tepat di belakang chock.

8. Perhatikan gerak langkah dan keseimbangan badan pada saat dan setelah

memukul chock.

9. Kok harus dipukul dengan sikap lengan lurus dan hanya menggunakan

tenaga kecil.

10. Pukulan potong ini mengandung aspek kehalusan gerak dan gerak tipu.

(e) Pukulan Drive

Drive adalah pukulan datar yang mengarahkan bola dengan lintasan

horizontal melintasi net. Baik drive forehand maupun backhand

mengarahkan kok dengan ketinggian yang cukup untuk melakukan clear

pada kok dengan jalur yang datar atau sedikit menurun.

Gambar 23

Fase Persiapan

1. Grip handshake atau pistol

2. Kembali ke posisi menunggu atau menerima

3. Menggerakkan tangan yang memegang raket ke atas, di depan dada

4. Memebagikan berat badan dengan seimbang pada kedua kaki

Gambar 24

Fase Pelaksanaan

1. Meraih kok dengan kaki yang dominan

2. Berputar dan berbalik kea rah datangnya bola

3. Gerakan backswing menempatkan pergelangan tangan pada keadaan

tertekuk, dengan telapak tangan menghadap ke atas

4. Gerakan forward swing didahului oleh siku, pukul kok pada poin yang

setinggi mungkin

5. Gerakan menelungkupkan tangan memberikan tenaga

6. Tangan dan pergelangan tangan berputar.

Gambar 27

Fase Follow – Through

1. Meneruskan gerakan ke atas searah dengan gerakan kok

2. Melakukan gerakan mengayun ke arah net dengan alami

Page 47: Tolak Peluru

3. Mengakhiri gerakan dengan telapak tangan menghadap ke bawah.

4. Mendorong tubuh dengan kaki

5. Menggunakan momentum ayunan untuk kembali ke bagian tengah

lapangan.

Foot work

Setelah menguasai semua teknik tadi, teknik yang tidak boleh

dilupakan adalah teknik gerak kaki. Dalam permainan bulutangkis

shuttlecock tidak boleh jatuh di lantai. Pemain harus terus menerus

bergerak dengan cepat dan teapt mengerjar dan memukul shuttlecock.

Ketepatan dan keterampilan gerak kaki dalam permainan bulutangkis

menjadi sangat penting. Untuk melaksanakan berbagai jenis dan macam

pukulan tidak cukup hanya mengandalkan keterampilan pergerakan

tangan saja. Gerakan dan kedudukan sepasang kaki amat menentukan dan

kegagalan melakukan pukulan. Dan oleh karena itu, selain keterampilan

tangan juga wajib menguasai ketepatan keterampilan gerak kaki. Tujuan

dari footwork yang baik adalah supaya dapat bergerak secara efisien dari

lapangan permainan bulutangkis.

Ada enam daerah dasar dan tempat-tempat dimana harus

bergerak secara efektif dan efisien. Permainan bulutangkis tidak hanya

mengandalkan pada pukulan semata, akan tetapi pergelangan kaki, akan

sangat menetukan dan membantu hasil pukulan tersebut.

Berikut ini adalah langkah-langkah pergerakan kaki yang harus

dikuasai oleh seorang pemain bulutangkis yaitu, sebagai berikut :

1. Pergerakan ke kiri muka. Biasanya untuk pukulan ini dilakukan untuk

pukulan backhand underhand neta atau pukulan clear.

Langkah-langkahnya sebagai berikut :

a. Langkah pertama adalah langkah kecil kearah kiri muka.

b. Langkah kedua adalah langkah panjang dengan kaki kanan dari

jarring. Berat badan pemain akan berpindah ke kaki kanan pada

saat raket bergerak ke posisi siap untuk memukul.

Page 48: Tolak Peluru

Tubuh bagian atas akan membungkuk ke muka.

c. Langkah terakhir adalah selalu merupakan langkah kaki kanan dan

berat badan berpindah ke kaki kanan saat memukul shuttlecock.

Pergerakan kaki kearah kiri muka untuk pukulan backhand

underhead net atau clear.

2. Pergerakan ke muka sebelah kanan

Biasanya diperuntukkan bagi pukulan forehand underhand net atau

clear.

Langkah-langkahnya sebagai berikut :

a. Langkah pertama adalah langkah yang panjang kearah kanan muka.

b. Langkah kedua dibuat dengan kaki kiri, merupakan langkah penjang

dengan ibu jari kaki menunjuk ke ujung kanan dari faring. Raket

harus digerakkan ke posisi untuk memukul dan berat badan

berpindah ke kaki yang berada di depan. Tubuh diusahakan supaya

dalam keadaan membungkuk.

c. Langkah berikutnya dapat berupa langkah panjang dengan kaki

kanan atau merupakan lengkah-langkah kecil menggeser,

tergantung berapa jauh anda harus bergerak untuk mencapai

shuttlecock.

d. Langkah terakhir harus selalu merupakan langkah kaki kanan, pada

saat anda melakukan pukulan forehead underhand net atau clear.

Kaki kiri akan terlentang lebar jauh ke kaki kanan dan berada lebih

dekat ke tengah lapangan.

e. Untuk kembali ke tengah lapangan, tarik ke belakang kaki kanan

dan mundurlah dengan melakukan langkah-langkah pendek.

Pergerakan kearah kanan muka untk pukulan forehead underhead

net atau clear.

3. Pergerakan ke samping

Biasanya diperuntukkan bagi pengembalian pukulan smash atau

pukulan drive dari sisi backhand. Langkah-langkahnya sebagai berikut

:

a. Kaki kiri melangkah mundur untuk mempersiapkan langkah ke

samping. Berat badan akan berpindah ke bahu. Bahu akan berputar

Page 49: Tolak Peluru

sehingga bahu kanan mengarah ke jarring sedangkan behu kiri

mengarah ke belakang.

b. Langkah kedua suatu langkah panjang kearah kiri lapangan dengan

kaki kanan sedemikian rupa sehingga ibu jari menunjuk ke garis

samping kiri lapangan. Bahu sejajar dengan garis samping kiri,

pada saat raket bergerak ke posisi memukul. Bila perlu melakukan

langkah-langkah pendek menggeser untuk jarak yang agak jauh.

c. Akhirnya berat badan selalu pada kaki kanan, pada saat melakukan

pukulan. Kaki akan terentang terbuka dengan posisi kaki kiri lebih

dekat ke tengah lapangan.

d. Untuk kembali ke tengah lapangan, tariklah kaki kanan kemudian

kaki kiri (sambil kaki kiri berputar menghadap ke jarring). Kalau

perlu lakukan langkah-langkah pendek menggeser, untuk kembali

ke posisi siap lapangan tengah.

4. Pergerakan ke Samping Kanan

Biasanya diperuntukkan bagi pengembalian pukulan smash atau

pukulan drive pada sisi forehand. Langkah-langkahnya adalah sebagai

berikut :

a. Langkah pertama dilakukan dengan kaki kanan. Bahu agak berputar

sehingga bahu kiri anda menunjuk ke arah tepi tengah jarring dan

bahu kanan mengarah ke sudut kanan belakang lapangan anda.

Berat badan anda akan berada dimuka kaki kanan anda lutut anda

agak menekuk dengan ibu jari kaki kanan, menunjuk ke arah garis

samping kanan.

b. Langkah kedua adalah langkah kaki kiri yang bergerak dengan

menggeser (kaki kiri bergerak kea rah kaki kanan).

c. Langkah terakhir selalu dilakukan oleh kaki kanan pada saat raket

digerakkan ke posisi memukul. Kaki terentang terbuka dan kaki

kiri berada lebih dekat ke tengah lapangan.

d. Kembalilah ke tengah lapangan setelah pukulan dilakukan, tariklah

kaki kanan dan bergeraklah ke posisi dengan melakukan langkah-

langkah pendek menggeser.

5. Pergerakan ke kanan ke belakang

Page 50: Tolak Peluru

Biasanya diperuntukkan bagi pukulan forehand overhead. Langkah-

langkahnya adalah sebagai berikut :

a. Putarlah kaki kiri kea rah kanan. Melangkahlah dengan kaki kanan

kea rah sudut kanan belakang lapangan. Bahu harus berputar

sehingga bahu kanan menunjuk kea rah sudut kanan belakang

lapangan.

b. Langkah kedua dilakukan kaki kiri dengan menggeser ke dekat ibu

jari kaki kanan. Berat badan bersandar pada kaki kanan.

c. Menggeser dengan langkah-langkah pendek bergantian dengan kaki

kanan dan kaki kiri sehingga berada di belakang arah jatuhnya

shuttlecock, di dekat sudut kanan belakang lapangan. Pada saat

pukulan dilakukan berat badan berpindah dari kaki kanan ke kaki

kiri. Pinggul dan bahu vberputar sehingga menjadi sejajar dengan

jarring pada saat raket menyentuh shuttlecock.

d. Lakukan langkah-langkah pendek untuk kembali ke posisi siap

ditengah lapangan.

6. Pergerakan ke kiri Belakang

Pergerakan ini biasanya diperuntukkan untuk pukulan backhand.

Langkah-langkahnya sebagai berikut :

a. Putarlah kaki kanan, lalu lakukan langkah panjang kea rah sudut kiri

belakang lapangan dengan kaki kiri, cobalah untuk melakukan

sedekat mungkin dengan garis tengah lapangan untuk

mendapatkan garis sumbu pergerakan yang dikehendaki.

b. Langkah berikutnya adalah langkah panjang yang dilakukan dengan

kaki kanan, yang menempatkan tubuh anda pada posisi memukul

untuk overhead backhand.

c. Lakukan beberapa langkah pendek dengan kaki kiri dan kanan untuk

mendapatkan posisi yang tepat untuk memukul shuttlecock.

d. Langkah terakhir harus selalu dilakukan oleh kaki kanan dan ibu jari

kaki menunjuk kea rah sudut belakang dari lapangan. Berat badan

berpindah secara total ke kaki kanan pada saat melakukan pukulan

dilakukan dan punggung menghadap ke jarring.

Page 51: Tolak Peluru

e. Untuk kembali ke tengah lapangan, tarik mundur kaki kanan dan

putar kaki kiri serta lakukan langkah-langkah pendek menggeser

ke tengah lapangan dan kembalilah ke posisi siap.

7. Pergerakan ke Kiri Belakang

a. Pertama lakukan langkah pendek mundur kea rah sudut kiri.

b. Lakukan langkah mundur dengan kaki kanan.

c. Lakukan langkah mundur dengan kaki kanan dan kiri kea rah sudut

kiri belakang hingga mencapai posisi yang tepat untuk memukul

shuttlecock.

d. Langkah terakhir ke arah belakang harus merubah langkah lompatan

dari kaki kanan ke kaki kiri. Bahu dan pinggul berpusat sehingga

bahu kiri menunjuk kea rah garis belakang. Kaki kanan sedikit

diangkat untuk mengatur keseimbangan tubuh. Berat badan berada

pada kaki kiri. Raket diayunkan di atas kepala untuk melakukan

pukulan, pada saat pukulan berat badan dari kaki kiri ke kanan dan

bahu kanan bergerak ke muka.

e. Lakukan langkah-langkah kecil dengan kaki kanan dan kiri untuk

kembali ke posisi tengah.

I. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan selama tiga minggu yaitu dari tanggal 23 juli 2010

sampai 4 agustus 2010. Waktu tersebut penulis lakukan untuk melakukan penelitian

bulutangkis yaitu pada setiap kegiatan ekstra bulutangkis pada tanggal 23 Juli 2010 dan

30 Juli 2010 dan melakukan tes tanggal 4 agustus 2010 dengan mengambil tempat di SD

Juntiweden 1.

J. Metode Penelitian

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode penelitian kuantitatif. Pada

intinya penelitian kualitatif adalah penelitian yang persoalan dilakukan sesuai suatu

masalah diteliti secara kuantitatif, tetapi belum terungkapkan penyelesaiannya. Boleh

dikatakan, jika kita belum puas dan ingin mengetahui lebih mendalam tentang suatu

masalah, padahal kita tidak bisa menduga atau sukarnya membuat asumsi-asumsi (karena

banyaknya kemungkinan penyelesaian/cara yang terjadi), maka penelitian kualitatif cocok

dilakukan.

Oleh karena itu, salah satu ciri dari penelitian kualitatif adalah sukarnya kita

merumuskan hipotesis. Selain itu, karena kedalaman dan keintensifan penyelidikan suatu

Page 52: Tolak Peluru

masalah, penelitian kualitatif mempunyai sampel yang sedikit (cenderung sampai 1

purposif), menghabiskan waktu yang relatif lama (karena lebih memperhatikan prows

daripada hash), dan tidak adanya tes signifikasi. Akibatnya, generalisasi hasil penelitian

ini biasanya lebih sering berbentuk case studies, field research (dalam dunia antropologi),

naturalistic (dalam bidang pendidikan), dan lain-lain.

Penelitian kualitatif sifatnya deskriptif, karena data yang dianalisis tidak untuk

menerima atau menolak hipotesis (jika ada), melainkan hasil analisis itu berupa deskripsi

dari gejala-gejala yang diamati, yang tidak selalu harus berbentuk angka-angka atau

koefisien antar variabel. Pada penelitian kualitatif pun bukan tidak mungkin ada data

yang kuantitatif.

Penelitian kualitatif cenderung berkebang dan banyak digunakan dalam ilmu-

ilmu sosial yang berhubungan dengan perilaku social/manusia, dengan berbagai

argumentasi tentunya. (Subana dan Dudrajat, 2005:17).

K. Populasi dan Sampel

Arikunto (1993:102) menjelaskan yang dimaksud dengan populasi itu adalah,

“Keseluruhan subyek penelitian, sedangkan yang dimaksud dengan sampel adalah

meneliti sebagian dari populasi.”

Bedasarkam keterangan dari Arikunto di atas dan keterangan dari Subana dan Sudrajat

yang mengatakan bahwa penelitian kualitatif bukan untuk membuktikan suatu hipotesis,

tapi hanya memberikan gambaran dan hanya memerlukan sampel yang sedikit, maka

penulis hana menetapkan sampel sebanyak 10 orang siswa sebagai sampel.

L. Teknik Pengumpulan Data

Untuk mengumpulkan data penulis melakukan data ceklis sebagai berikut :

No. Responden /

Siswa

Skor Tingkat Kemahiran / Penguasaan

Dalam PersenGrip Sikap Service Pukulan Kerja

Kaki1. Siswa 1

2. Siswa 2

3. Siswa 3

4. Siswa 4

5. Siswa 5

6. Siswa 6

Page 53: Tolak Peluru

7. Siswa 7

8. Siswa 8

9. Siswa 9

10. Siswa 10

M. Pelaksanaan Tes

Tes dilakukan pada tanggal 04 Agustus 2010 dari pukul 14.00 WIB sampai

dengan selesai. Tes ini dilakukan dengan cara siswa melakukan permainan satu lawan

satu (tunggal) dan pada saat melakukan permainan tersebut penulis mengumpulkan data

dalam bentuk ceklis.

Sebelum tes dua minggu sebelumnya penulis telah melakukan metode pelatihan

kepada 5 orang sampel dengan menggunakan metode bagian dan 5 sampel lainnya diberi

metode pengajaran dengan metode global.

METODE MENGAJAR DALAM PENDIDIKAN JASMANI

METODE MENGAJAR DALAM PENDIDIKAN JASMANIPosted: 19 November 2010 in Olahraga 3Pengertian Metode Pengajaran Penjas

Page 54: Tolak Peluru

Metode berasal dari bahasa Latin ” Meta ” dan ” Hodos “. Meta artinya jauh (melampaui), Hodos artinya jalan (cara). Metode adalah cara-cara mencapai tujuan. Sedangkan pengertian mengajar menurut Arifin (1978) mendefinisikan bahwa mengajar adalah suatu rangkaian kegiatan penyampaian bahan pelajaran kepada murid agar dapat menerima, menanggapi, menguasai dan mengembangkan bahan pelajaran itu. Sedangklan Nasution (1986) berpendapat bahwa mengajar adalah suatu aktivitas mengorganisasi atau mengatur lingkungan sebaik-baiknya dan menghubungkannya dengan anak, sehingga terjadi proses belajar. Namun menurut Biggs (1991), seorang pakar psikologi membagi konsep mengajar menjadi tiga macam pengertian yaitu :a. Pengertian Kuantitatif dimana mengajar diartikan sebagai the transmission of knowledge, yakni penularan pengetahuan. Dalam hal ini guru hanya perlu menguasai pengetahuan bidang studinya dan menyampaikan kepada siswa dengan sebai-baiknya. Masalah berhasil atau tidaknya siswa bukan tanggung jawab pengajar.b. Pengertian institusional yaitu mengajar berarti . the efficient orchestration of teaching skills, yakni penataan segala kemampuan mengajar secara efisien. Dalam hal ini guru dituntut untuk selalu siap mengadaptasikan berbagai teknik mengajar terhadap siswa yang memiliki berbagai macam tipe belajar serta berbeda bakat, kemampuan dan kebutuhannya.c. Pengertian kualitatif dimana mengajar diartikan sebagai the facilitation of learning, yaitu upaya membantu memudahkan kegiatan belajar siswa mencari makna dan pemahamannya sendiri.Dari definisi-definisi mengajar dari para pakar di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa mengajar adalah suatu aktivitas yang tersistem dari sebuah lingkungan yang terdiri dari pendidik dan peserta didik untuk saling berinteraksi dalam melakukan suatu kegiatan sehingga terjadi proses belajar dan tujuan pengajaran tercapai. Sedangkan pengertian pendidikan jasmani menurut Depdiknas (2003) merupakan proses pendidikan yang memanfaatkan aktivitas jasmani yang direncanakan secara sistematik bertujuan untuk mengembangkan dan meningkatkan individu secara organik, neuromuskuler, perseptual, kognitif, dan emosional, dalam kerangka sistem pendidikan nasional.

Page 55: Tolak Peluru

Metode mengajar merupakan pedoman cara khusus untuk penyampaian materi pembelajaran untuk struktur episode belajar atau pembelajaran. Menurut Mosston (1986) mengajar adalah serangkaian hubungan yang berkesinambungan antar guru dan siswa yaitu :1. Mencoba mencapai keserasian anatara apa yang diniatkan dengan apa yang sebenarnya terjadi. Maksud = perbuatan.2. Masalah yang tentang metode mengajar.Suatu pendekatan terhadap siswa untuk mencapai sasaran yang ingin dicapai guru harus berdasarkan pilihanya atas beberapa hal yaitu :a. kemampuan gurub. kebutuhan siswac. besarnya kelasd. alat dan fasilitas yang tersediae. media yang adaf. tujuan yang ingin dicapaig. materi yang dipelajarih. lingkungannya3. Kita juga dapat mengatasi kecenderungan pribadi seseorang guru.4. Mengajar-Belajar-TujuanInteraksi antara guru dan siswa mencerminkan perilaku mengajar dan belajar tertentu. Berbagai gaya didasarkan atas interaksi anatar perilaku siswa dan perilaku guru, serta hubungannya untuk mencapai tujuan.5. Perilaku guru sebagai titik masukDapat dinyatakan bahwa perilaku guru akan mengarahkan perilaku siswa untuk mencapai tujuan pelajaran. Dari definisi-definisi metode dan mengajar yang telah diuraikan di atas, maka penulis mengambil kesimpulan bahwa pengertian metode mengajar penjas adalah cara-cara untuk melakukan aktivitas yang tersistem dari sebuah lingkungan yang terdiri dari pendidik dan peserta didik untuk saling berinteraksi dalam proses pembelajaran jasmani melalui aktivivitas jasmani dan pembelajaran jasmani sehingga proses belajar berjalan dengan baik dalam arti tujuan pengajaran tercapai. Agar tujuan pengajaran tercapai sesuai dengan yang telah dirumuskan oleh pendidik, maka perlu mengetahui, mempelajari beberapa metode mengajar, serta dipraktekkan pada saat mengajar.Dari analisis metode mengajar menurut perilaku guru, perilaku siswa dan tujuan dapat digolongkan sebagai berikut :

Page 56: Tolak Peluru

1. Metode Ceramah (Preaching Method)Metode ceramah yaitu sebuah metode mengajar dengan menyampaikan informasi dan pengetahuan saecara lisan kepada sejumlah siswa yang pada umumnya mengikuti secara pasif. Muhibbin Syah, (2000). Metode ceramah dapat dikatakan sebagai satu-satunya metode yang paling ekonomis untuk menyampaikan informasi, dan paling efektif dalam mengatasi kelangkaan literatur atau rujukan yang sesuai dengan jangkauan daya beli dan paham siswa.Beberapa kelemahan metode ceramah adalah :a. Membuat siswa pasifb. Mengandung unsur paksaan kepada siswac. Mengandung daya kritis siswa ( Daradjat, 1985)d. Anak didik yang lebih tanggap dari visi visual akan menjadi rugi dan anak didik yang lebih tanggap auditifnya dapat lebihbesar menerimanya.e.Sukar mengontrol sejauhmana pemerolehan belajar anak didik.f. Kegiatan pengajaran menjadi verbalisme (pengertian kata-kata)g. Bila terlalu lama membosankan.(Syaiful Bahri Djamarah, 2000)Beberapa kelebihan metode ceramah adalah :a. Guru mudah menguasai kelas.b. Guru mudah menerangkan bahan pelajaran berjumlah besarc. Dapat diikuti anak didik dalam jumlah besar.d. Mudah dilaksanakan (Syaiful Bahri Djamarah, 2000)2. Metode diskusi ( Discussion method )Menurut Muhibbin Syah ( 2000 )mendefinisikan bahwa metode diskusi adalah metode mengajar yang sangat erat hubungannya dengan memecahkan masalah (problem solving). Metode ini lazim juga disebut sebagai diskusi kelompok (group discussion) dan resitasi bersama ( socialized recitation ).Metode diskusi diaplikasikan dalam proses belajar mengajar untuk :a. Mendorong siswa berpikir kritis.b. Mendorong siswa mengekspresikan pendapatnya secara bebas.c. Mendorong siswa menyumbangkan buah pikirnya untuk memcahkan masalah bersama.

Page 57: Tolak Peluru

d. Mengambil satu alternatif jawaban atau beberapa alternatif jawaban untuk memecahkan masalah berdsarkan pertimbangan yang seksama.Kelebihan metode diskusi sebagai berikut :a. Menyadarkan anak didik bahwa masalah dapat dipecahkan dengan berbagai jalanb. Menyadarkan ank didik bahwa dengan berdiskusi mereka saling mengemukakan pendapat secara konstruktif sehingga dapat diperoleh keputusan yang lebih baik.c. Membiasakan anak didik untuk mendengarkan pendapat orang lain sekalipun berbeda dengan pendapatnya dan membiasakan bersikap toleransi. (Syaiful Bahri Djamarah, 2000).Kelemahan metode diskusi sebagai berikut :a. tidak dapat dipakai dalam kelompok yang besar.b. Peserta diskusi mendapat informasi yang terbatas.c. Dapat dikuasai oleh orang-orang yang suka berbicara.d. Biasanya orang menghendaki pendekatan yang lebih formal (Syaiful Bahri Djamarah, 2000)3. Metode demontrasi ( Demonstration method )Metode demonstrasi adalah metode mengajar dengan cara memperagakan barang, kejadian, aturan, dan urutan melakukan suatu kegiatan, baik secara langsung maupun melalui penggunaan media pengajaran yang relevan dengan pokok bahasan atau materi yang sedang disajikan. Muhibbin Syah ( 2000). Metode demonstrasi adalah metode yang digunakan untuk memperlihatkan sesuatu proses atau cara kerja suatu benda yang berkenaan dengan bahan pelajaran. Syaiful Bahri Djamarah ( 2000).Manfaat psikologis pedagogis dari metode demonstrasi adalah :a. Perhatian siswa dapat lebih dipusatkan .b. Proses belajar siswa lebih terarah pada materi yang sedang dipelajari.c. Pengalaman dan kesan sebagai hasil pembelajaran lebih melekat dalam diri siswa (Daradjat, 1985)Kelebihan metode demonstrasi sebagai berikut :a. Membantu anak didik memahami dengan jelas jalannya suatu proses atu kerja suatu benda.b. Memudahkan berbagai jenis penjelasan .c. Kesalahan-kesalahan yeng terjadi dari hasil ceramah dapat diperbaiki melaui pengamatan dan contoh konkret, drngan

Page 58: Tolak Peluru

menghadirkan obyek sebenarnya (Syaiful Bahri Djamarah, 2000).Kelemahan metode demonstrasi sebagai berikut :a. Anak didik terkadang sukar melihat dengan jelas benda yang akan dipertunjukkan.b. Tidak semua benda dapat didemonstrasikanc. Sukar dimengerti bila didemonstrasikan oleh guru yang kurang menguasai apa yang didemonstrasikan (Syaiful Bahri Djamarah, 2000).4. Metode ceramah plusMetode ceramah plus adalah metode mengajar yang menggunakan lebih dari satu metode, yakni metode ceramah gabung dengan metode lainnya.Dalam hal ini penulis akan menguraikan tiga macam metode ceramah plus yaitu :a. Metode ceramah plus tanya jawab dan tugas (CPTT).Metode ini adalah metode mengajar gabungan antara ceramah dengan tanya jawab dan pemberian tugas.Metode campuran ini idealnya dilakukan secar tertib, yaitu :1). Penyampaian materi oleh guru.2). Pemberian peluang bertanya jawab antara guru dan siswa.3). Pemberian tugas kepada siswa.b. Metode ceramah plus diskusi dan tugas (CPDT)Metode ini dilakukan secara tertib sesuai dengan urutan pengkombinasiannya, yaitu pertama guru menguraikan materi pelajaran, kemudian mengadakan diskusi, dan akhirnya memberi tugas.c. Metode ceramah plus demonstrasi dan latihan (CPDL)Metode ini dalah merupakan kombinasi antara kegiatan menguraikan materi pelajaran dengan kegiatan memperagakan dan latihan (drill)5. Metode resitasi ( Recitation method )Metode resitasi adalah suatu metode mengajar dimana siswa diharuskan membuat resume dengan kalimat sendiri.Kelebihan metode resitasi sebagai berikut :a. Pengetahuan yang anak didik peroleh dari hasil belajar sendiri akan dapat diingat lebih lama.b. Anak didik berkesempatan memupuk perkembangan dan keberanian mengambil inisiatif, bertanggung jawab dan berdiri sendiri (Syaiful Bahri Djamarah, 2000)Kelemahan metode resitasi sebagai berikut :

Page 59: Tolak Peluru

a. Terkadang anak didik melakukan penipuan dimana anak didik hanya meniru hasil pekerjaan temennya tanpa mau bersusah payah mengerjakan sendiri.b. Terkadang tugas dikerjakan oleh orang lain tanpa pengawasan.c. Sukar memberikan tugas yang memenuhi perbedaan individual (Syaiful Bahri Djamarah, 2000)6. Metode latihan keterampilan ( Drill method )Metode latihan keterampilan adalah suatu metode mengajar , dimana siswa diajak ke tempat latihan keterampilan untuk melihat bagaimana cara membuat sesuatu, bagaimana cara menggunakannya, untuk apa dibuat, apa manfaatnya dan sebagainya. Contoh latihan keterampilan membuat tas dari mute/pernik-pernik.Kelebihan metode latihan keterampilan sebagai berikut :a. Dapat untuk memperoleh kecakapan motoris, seperti menulis, melafalkan huruf, membuat dan menggunakan alat-alat.b. Dapat untuk memperoleh kecakapan mental, seperti dalam perkalian, penjumlahan, pengurangan, pembagian, tanda-tanda/simbol, dan sebagainya.c. Dapat membentuk kebiasaan dan menambah ketepatan dan kecepatan pelaksanaan.Kekurangan metode latihan keterampilan sebagai berikut :a. Menghambat bakat dan inisiatif anak didik karena anak didik lebih banyak dibawa kepada penyesuaian dan diarahkan kepada jauh dari pengertian.b. Menimbulkan penyesuaian secara statis kepada lingkungan.c. Kadang-kadang latihan tyang dilaksanakan secara berulang-ulang merupakan hal yang monoton dan mudah membosankan.d. Dapat menimbulkan verbalisme.7. Metode mengajar beregu ( Team teaching method )Metode mengajar beregu adalah suatu metode mengajar dimana pendidiknya lebih dari satu orang yang masing-masing mempunyai tugas. Biasanya salah seorang pendidik ditunjuk sebagai kordinator. Cara pengujiannya, setiap pendidik membuat soal, kemudian digabung. Jika ujian lisan maka setiap siswa yang diuji harus langsung berhadapan dengan team pendidik tersebut.8. Metode mengajar sesama teman ( Peer teaching method )

Page 60: Tolak Peluru

Metode mengajar sesama teman adalah suatu metode mengajar yang dibantu oleh temannya sendiri9. Metode pemecahan masalah ( Problem solving method )Metode ini adalah suatu metode mengajar yang mana siswanya diberi soal-soal, lalu diminta pemecahannya.10. Metode perancangan ( project method )yaitu suatu metode mengajar dimana pendidik harus merancang suatu proyek yang akan diteliti sebagai obyek kajian.Kelebihan metode perancangan sebagai berikut :a. Dapat merombak pola pikir anak didik dari yang sempit menjadi lebih luas dan menyuluruh dalam memandang dan memecahkan masalah yang dihadapi dalam kehidupan.b. Melalui metode ini, anak didik dibina dengan membiasakan menerapkan pengetahuan, sikap, dan keterampilan dengan terpadu, yang diharapkan praktis dan berguna dalam kehidupan sehari-hari.Kekurangan metode perancangan sebagai berikut :a. Kurikulum yang berlaku di negara kita saat ini, baik secara vertikal maupun horizontal, belum menunjang pelaksanaan metode ini.b. Organisasi bahan pelajaran, perencanaan, dan pelaksanaan metode ini sukar dan memerlukan keahlian khusus dari guru, sedangkan para guru belum disiapkan untuk ini.c. Harus dapat memilih topik unit yang tepat sesuai kebutuhan anak didik, cukup fasilitas, dan memiliki sumber-sumber belajar yang diperlukan.d. Bahan pelajaran sering menjadi luas sehingga dapat mengaburkan pokok unit yang dibahas.11. Metode Bagian ( Teileren method )yaitu suatu metode mengajar dengan menggunakan sebagian-sebagian, misalnya bagian per bagian kemudian disambung lagi dengan bagian/materi lainnya yang tentu saja berkaitan dengan masalahnya.12. Metode Global (Ganze method )yaitu suatu metode mengajar dimana siswa disuruh membaca keseluruhan materi, kemudian siswa meresume apa yang dapat mereka serap atau ambil intisari dari materi tersebut.

Page 61: Tolak Peluru