TOKOH-TOKOH PENDIDIKAN ANAK USIA...
Transcript of TOKOH-TOKOH PENDIDIKAN ANAK USIA...
TOKOH-TOKOH
PENDIDIKAN ANAK USIA
DINIPsikologi Anak Usia Dini
Unita Werdi Rahajeng
www.unita.lecture.ub.ac.id
DAP Developmentally Appropriate Practices
Prinsip DAP:
1. Masa-masa perkembangan anak usia dini yang khas
dan memiliki kebutuhan yang khas
2. Setiap anak merupakan individu yang unik dan
memiliki kebutuhan yang khas
3. Setiap anak memiliki latar belakang sosial dan budaya
yang khas
http://www.naeyc.org/DAP
CONTOH PRAKTEK DAP Prinsip
No
Contoh
1 • Program TK tidak menuntut anak mampu membaca
• TPA mengajarkan toilet training kepada anak usia 2-3
tahun
• Fasilitas dibangun sesuai dengan ukuran fisik anak
2 • Pendidikan inklusi memfasilitasi anak kebutuhan khusus
• IEP (Individual Education Program)/PPI (Program
Pendidikan Individual)
• Peniadaan sistem rangking
3 • Sekolah berbasis agama sesuai dengan latar belakang
keluarga
• Pengenalan budaya dan nilai masyarakat setempat dalam
program PAUD
• Penanganan anak dengan latar belakang khusus, misal
perceraian orang tua, etnis minoritas, dll
FRIEDRICH WILHELM FROEBEL (1782–
1852)
Father of kindergarten
Berguru pada Pestalozzi (Swiss) dan
membaca karya Comenius
Merasa masa kecilnya kurang bahagia
dan berpikir bahwa dengan
bersekolah, seharusnya masa kecil
akan lebih menyenangkan
Mendirikan taman kanak-kanak di
Jerman tahun 1936 untuk anak usia 2
s/d 6 tahun kindergarten (child’s
garden)
FRIEDRICH WILHELM FROEBEL (1782–
1852)
child’s garden: penuh dengan penemuan yang
menyenangkan dan pengalaman yang berkesan,
dimana orang dewasa berperan untuk
mengembangkan ide-ide dan material bagi anak-
anak untuk mendukung perkembangannya sesuai
dengan tahapan
Anak hendaknya punya hak untuk memiliki mainan,
bermain, dan dilatih oleh guru yang terlatih
Menulis karya Education of Man Play is the
highest phase of child development – there
presentation of the inner necessity and impulse
Membuat kurikulum atau rencana pembelajaran bagi
anak usia dini
FRIEDRICH WILHELM FROEBEL (1782–
1852)
Terobosan :
1. Gift alat untuk bermain
2. Occupation aktivitas untuk memanipulasi
gift, kebanyakan adalah aktivitas kerajinan
misal menggunting, membentuk clay, melipat
kertas, menjahit
3. Song duduk dalam lingkaran dan menyanyi
bersama / rhyme
4. Pelatihan bagi guru anak usia dini
5. Wanita muda dan belum menikah mengajar
(berlawanan dengan tradisi masa itu)
JOHN DEWEY (1859 – 1952)
Profesor di University of Chicago and Columbia University
Merasa pendidikan di sekolah itumembosankan
Memberi kebebasan bagi anaknyadan percaya adanya innate goodness bagi anak
Menulis My Pedagogic Creed
Progressivism >< Child-centered
Pendidikan bukan hanya untukmenyiapkan murid di masamendatang namun terintegrasi diaktivitas sehari-hari anak
Pentingnya interaksi sosial dalamkegiatan anak
MARIA MONTESSORI (1870–1952
Wanita pertama yang mendapat gelar dalam
pendidikan medis (medical degree)
Asisten di klinik psikiatri University of Rome
Pada masa itu perlakuan untuk anak retardasi
mental dan gangguan kejiwaan sama asylum
Minat untuk treatment edukasi pada anak-anak
idiot, paralysis, dan mengalami kebutuhan khusus
Dipengaruhi oleh Edouard Seguin dan John Iteard
Tahun 1906 mengembangkan Casa dei Bambini, or
Children’s House, untuk anak-anak usia dini dan
tidak sebatas yang mengalami gangguan saja
MONTESSORI
Prepared environment supports, invites, and enables learning.
Children educate themselves—self-directed learning
Sensory materials invite and promote learning.
Set curriculum regarding what children should learn
Grouping is multiage.
Students learn by manipulative materials and working with others.
Learning takes place through the senses.
PRINSIP DASAR MONTESSORI
Respect the child menghargai keunikan
masing-masing anak
Absorbent mind di awal kehidupan, anak
mampu menyerap segala informasi dan belajar
melalui pengalaman fisiknya
Critical period masa-masa tertentu untuk
belajar ketrampilan baru
Prepared enviroment lingkungan yang
mendukung pembelajaran di masa kritis
Auto-education self-education, dimana anak
belajar sendiri di lingkungan yang telah
disiapkan
AREA YANG DIKEMBANGKAN
Practical life or motor education
Misalnya: belajar memasang kancing, greeting,
menyapu, membawa piring di atas nampan
Sensory materials for training the senses
Alat-alat untuk mendukung kemampuan berpikir,
pembentukan konsep, misalnya menara balok
Academic materials for teaching writing,
reading, and mathematics.
Kemampuan menulis sebelum membaca, konsep
anak belajar calistung tanpa menyadari mereka
sedang mempelajari ketrampilan akademis
HIGH/SCOPE
Program pendidikan untuk anak usia dini
dengan basis teori perkembangan Piaget
Pengetahuan dibangun atas pengalaman
langsung individu, penerapan ide-ide dan logika
dalam memecahkan masalah
Perlu perancangan lingkungan belajar untuk
memungkinkan anak mencapai pengalaman-
pengalaman langsung
https://highscope.org/perrypreschoolstudy
5 ELEMEN DASAR HIGH/SCOPE
Active Learning Pengetahuan, konsep dan
ketrampilan anak berasal dari keterlibatannya dengan
lingkungan belajar (material, kurikulum, partner
belajar)
Classroom Arangement Ruang belajar diatur
sedemikian rupa agar anak mampu menemukan
material pembelajaran, terdiri dari beberapa area
Daily Schedule keteraturan jadwal dimana anak
mengetahui waktu-waktu bergantinya jadwal.
Kegiatan plan-do-review
Assessment Pencatatan significant behavior dan
model port folio
Curriculum Berdasarkan ketertarikan anak dan
sesuai dengan teori perkembangan Piaget
PLAN-DO-REVIEW SESSION
• Guru menyampaikan rencana kegiatanhari iniPlanning
• Jenis-jenis kegiatan untuk mendukungperkembangan anakKey Experience
• Waktu anak melakukan aktivitas terprogram
• Guru melakukan observasi significant behaviorWork Time
• Anak membereskan material danmengembalikan ke tempat semulaClean Up time
• Kesempatan anak untuk mereviewpengalaman belajarRecall Time
Bukti kesuksesan implementasi High Scope http://ftp.iza.org/dp5095.pdf
REGGIO EMILIA
Kota di Italia yang terkenal denganprogram pendidikan anak usia dini
Loris Malaguzzi adalah peloporberdirinya program Reggio Emilia yang kemudian diadaptasi diberbagai belahan dunia
Guru-guru di Reggio Emilia percayabahwa setiap anak memiliki ritmedan gaya belajar yang unik
Orangtua terlibat dalampengembangan pendidikan komite sekolah, kunjungan kesekolah, diskusi, perayaan2, dll
Atelierista guru terlatih dalambidang seni visual yang bekerjasama dengan guru
http://www.reggiochildren.it/?lang=en
Sangat memperhatikan desain lingkungan.
Dirancang sesuai dengan dunia anak. Space
untuk memamerkan karya anak
Guru berpasangan di setiap kelas (+/- untuk 25
siswa)
Setiap sekolah terdapat pedigosista ahli
pendidikan anak usia dini yang mendampingi
guru dan bertemu dengan guru secara berkala
No set curriculum : Kurikulum dan proyek
dirancang sesuai dengan kebutuhan (tidak
mengikat), berangkat dari minat dan
pengalaman anak
WALDORF
Dipelopori oleh Rudolf Steiner (1861 –1925). Tokoh dari Austria yang bekerja di Jerman
Meyakini masa anak-anak adalahmasa yang sangat penting (The Will Stage : pentingnya pengembangandiri melalui role model dan dukunganlingkungan)
Prinsip : Heart, head, hand
Penekanan pada aspek natural dekorasi dari bahan-bahan alami, mainan, kegiatan bertani
Tidak ada rangking, nilai kuantitatifdan penggunaan textbook yang berlebihan
Play-based activity mayoritaskegiatan adalah bermain kreatif
Outdoor activity dan mengurangi penggunaan
elektronik, misal televisi, gadget. Mainan sebisa
mungkin bukan mainan buatan dan dibuat
sederhana
Penggunaan cerita (folk tales) dalam kegiatan
pembelajaran wisdom dan nilai-nilai
Strong Rhytmic Activity kegiatan sehari-hari
terjadwal, misal jadwal untuk kegiatan
memasak, kegiatan di luar ruangan, kegiatan
bercerita, dll melatih self-regulation
RANGKUMAN
Montessori, Reggio Emilia, High Scope dan
Waldorf hanyalah sebagian dari banyak filosofi
pendidikan yang cocok untuk PAUD
Semua pendekatan tersebut berkaitan dengan
konsep child-centered dan play-based
Pada prakteknya saat ini, PAUD mengambil
beberapa konsep dan memadukannya