Tokoh pendidikan yang berpengaruh di dalam dan luar negeri
-
Upload
universitas-negeri-padang -
Category
Education
-
view
256 -
download
3
Transcript of Tokoh pendidikan yang berpengaruh di dalam dan luar negeri
Dasar dasar ilmu pendidikan
Resume 7
Beberapa pemikiran tentang pendidikan
(TOKOH-TOKOH PENDIDIKAN)
OLEH
Anggota kelompok 1 :
1.Cici putri sari / 14031067
2. Desy gusrita / 14053041
3. Rianto / 14046043
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2015
1. TOKOH PENDIDIKAN YANG BERPENGARUH DARI LUAR NEGERI
1.Tokoh Pestalozzi (1746-1827)
a.Pestalozzi
Pestalozzi adalah tokoh pertama yang dipengaruhi oleh Rousseau yang mencoba,
ia katakana sendiri, mempsikologikan pendidikan (to psychologize education)
b. Perjalan hidupnya
Ia dilahirkan di Zurich. Ayahnya seorang dokter, dan meninggal pada waktu ia
masih berusia lima tahun. Kasih saying ibunya sangat berkesan dan mempengaruhi
pemikirannya tentang pendidikan. Ia mendapatkan pendidikan disekolah dasar, sekolah
latin, serta Colegium Humanitatis dan collegiums Carolinum.
c. Percobaan di Neuhop (1774-1780)
Ia mendirikan pertanian di Neuhop, dalam rangka mewujudkan anjuran Rousseau
untuk hidup mendekati alam. Anak – anak yang terlantar di bawah asuhannya dalam
percobaan pertanian di Neuhop mendapat pelajaran membaca, menulis dan berhitung,
serta berada dalam susasana religious dan kasih sayang.
d. Masa menulis buku (1780-1798)
Karena kegagalannya dalam percobaan Neuhop, ia meyerahkan kegiatannya
dalam menulis buku-bukutenal.tang pendidikan dan reformasi social. Ia menulis
“Leonard und Gestrude”, sebuah tulisan berbentuk roman seperti Emile, yang berisi
gagasan tentang pembaharuan pendididkan dan social; dan Die Abenstrundeeines
Eiensiedlers (saat – saat malam hari dari seseorang pertapa), yang berisi cita-cita
membangun masnyarakat.
e. Percobaan di Sekolah Dasar
Percobaan dan metode dilaksanakan di Stanz,Burgdorf, dan Yverdun. Ia
mencobakn sekolah dasar yang menekankan pada pekerjaan tangan yang ditambah
dengan pengajaran formal. Namun percobaan itu gagal karna ada serangan dari tentara
prancis
2. Maria Mentessori (1870-1952)
Metode Montessori adalah suatu metode pendidikan untuk anak-anak, berdasar
pada teori perkembangan anak dari Dr. Maria Montessori, seorang pendidik dari Italia di
akhir abad 19 dan awal abad 20. Metode ini diterapkan terutama di pra-sekolah dan
sekolah dasar, walaupun ada juga penerapannya sampai jenjang pendidikan menengah.
Ciri dari metode ini adalah penekanan pada aktivitas pengarahan diri pada anak dan
pengamatan klinis dari guru (sering disebut "direktur" atau "pembimbing"). Metode ini
menekankan pentingnya penyesuaian dari lingkungan belajar anak dengan tingkat
perkembangannya, dan peran aktivitas fisik dalam menyerap konsep akademis dan
keterampilan praktik. Ciri lainnya adalah adanya penggunaan peralatan otodidak (koreksi
diri) untuk memperkenalkan berbagai konsep.
Walaupun banyak sekolah-sekolah yang menggunakan nama "Montessori," kata itu
sendiri bukan merupakan merk dagang, juga tidak dihubungkan dengan organisasi
tertentu saja.
2. TOKOH PENDIDIKAN YANG BERPENGARUH DI INDONESIA
A. Ki Hajar Dewantara
pemikirannya tentang tujuan pendidikan yaitu memajukan bangsa secara
keseluruhan tanpa membeda-bedakan agama, etnis, suku, budaya, adat, kebiasaan, status
ekonomi, status sosial, dan sebagainya, serta harus didasarkan kepada nilai-nilai
kemerdekaan yang asasi.Hari lahirnya, diperingati sebagai Hari Pendidikan Nasional.
Ajarannya yang terkenal ialah tut wuri handayani (di belakang memberi dorongan), ing
madya mangun karsa (di tengah menciptakan peluang untuk berprakarsa), ing ngarsa
sungtulada (di depan memberi teladan).
B. Mohammad Syafei
Pemikiran Syafei diatas menyarankan kesempurnaan lahir dan batin yang harus
selalu diperbaharui.Hal ini terungkap dalam pemikiran G. Revesz seperti yang dikutip
oleh Syafei :bahwa lapangan pendidikan mesti berubah menurut zamannya,seandainya
orang masih beranggapan,bahwa susunan pendidikan dan pengajaran yang berlaku adalah
sebaik-baiknya dan tidak akan berubah lagi,maka orang atau lembaga yang berpendirian
dan berpikir demikian telah jauh menyimpang dari kebenaran. Demikianlah,tujuan
pendidikan berupa kesempurnaan lahir dan batin,harus selalu terus disempurnakan sesuai
dengan tuntutan perubahan zaman.Dan kesempurnaan yang cocok untuk bangsa
Indonesia ? Syafei mengajukan pemikiran yang masih relevan untuk zaman kita ini.
Manusia yang sempurna lahir dan batin atau aktif kreatif itu,apa saja unsur-unsur atau
aspek-aspeknya? Ia menyatakan bahwa yaitu jiwa dan hati yang terlatih dan otak yang
berisi pengetahuan (Thalib Ibarahim,1978;20 ).Orang yang jiwa dan hatinya terlatih itu
tekun,teliti,rajin,giat,berperhatian,dan apik dalam segala bidang perbuatan. Pelatihan jiwa
dan hati ini diperoleh melalui pelatihan bebuat atau bekerja mengerjakan pekerjaan
sehari-hari atau bahkan pekerjaan tangan.Bahkan untuk pengisian otakpun,pelajaran
pekerjan tangan dapat turut dimanfaatkan.
C. Kyai H. Ahmad Dahlan
Ahmad Dahlan adalah seorang yang memiliki pengetahuan yang luas. Meskipun
usianya baru dua puluh tahun, ia mulai merintis jalan pembaruan di kalangan umat Islam.
Misalnya, membetulkan arah kiblat shalat pada masjid yang dipandang tidak tepat
arahnya yang sesuai dengan perhitungan menurut ilmu falakiyah yang dikuasainya.
Usaha ini sempat menimbulkan insiden yang membuat diri dan istrinya hampir saja
meninggalkan Kauman Yogyakarta selamanya. Kemudian memberikan pelajaran agama
di sekolah negeri yang saat itu tidak pernah dilakukan oleh kyai lainnya.
Ahmad Dahlan juga sangat memperhatikan kaum dhuafa, anak yatim, dan fakir miskin
agar selalu diperhatikan dan diayomi. Hal ini selalu ia ingatkan kepada murid-muridnya
agar selalu memperhatikan dan menolong kaum dhuafa tersebut. Pernah suatu ketika
beliau memberikan pelajaran kepada murid-muridnya tentang surat Al-Ma’un. Namun,
surat Al-Ma’un ini selalu beliau ulang-ulang dalam setiap pertemuan pengajian sehingga
menimbulkan protes dari murid-muridnya. Setelah dijelaskan lalu setelah pengajian
selesai dan murid-muridnya masing-masing membawa anak yatim dan disantuni
secukupnya
D. Rahmah El Yunusiah
Bentuk realisasi dari pemikiran pendidikan Rahmah el-Yunusiyah adalah berupa
pendirian sekolah–sekolah bagi perempuan. Hal ini merupakan tanggapan dari situasi
pada masa itu dan sejalan pula dengan teorinya Arnold J. Toynbee yaitu : “Challenge and
Respons”. Sedangkan tujuan pendidikannya untuk mencerdaskan kaum perempuan agar
pendidikan pada masa itu tidak berpusat pada laki–laki, dengan demikian hal ini sejalan
dengan teori Feminisme, yaitu teori poststrukturalis dan postmodernisme.
Beberapa hambatan pada kaum perempuan Indonesia. Pendidikan yang belum berpihak
pada kaum perempuan dapat pula ditemui dalam bidang lain. Misalnya dalam bidang
kesehatan dan pekerjaan. Perusahaan masih banyak yang belum memberi lapangan kerja
pada perempuan. Angka perempuan menganggur lebih tinggi dapat ditemui dimana-mana
dibanding laki-laki. Kalaupun perempuan banyak ditemui bekerja disektor informal
(pabrik) itu bukan berarti hilangnya diskriminasi. Angka kaum perempuan upahnya tidak
dibayar oleh perusahaan mencapai 41,3% lebih tinggi dibanding laki-laki yang hanya
10% menjadi bukti beban yang diterima perempuan diluar rumah.
Referensi
Tirtarahardja, Umar dan S.L. La Sulo. 2005. Pengantar Pendidikan. Jakarta: Rineka
Cipta
http://diporifaldo.blogspot.com/2014/01/beberapa-pemikiran-tentang-pendidikan.html
KOMENTAR :
tokoh pendidikan sangat besar pengaruhnya dalam dunia pendidikan. karena, tokoh tersebut
mampu memberi informasi atau motivasi terhadap para pelajar yang akan menjadi bakal calon
penerus mereka nantinya, dalam hal ini para pelajar sangat membutuhkan orang-orang yang
berpengaruh seperti para tokoh tersebut, agar dapat membangkitkan semangat muda para tunas
bangsa, terutama pelajar yang ada di Indonesia. oleh sebab itu kita haruslah menghargai jasa para
tokoh-tokoh pendidikan tersebut, dengan tetap belajar yang rajin dan bersemangat demi masa
depan yang cerah dan sesuai dengan yang kita harapkan nantinya,karena “MIMPI BUKAN
UNTUK DIHARAPKAN TAPI UNTUK DIWUJUDKAN”