Tokoh Pembaharu : Plato, Aristoteles, Ptolomeus

14
1. Tokoh Pembaharu : Plato Plato (bahasa Yunani: Πλάτων) (lahir sekitar 427 SM - meninggal sekitar 347 SM) adalah seorang filsuf dan matematikawan Yunani, penulis philosophical dialogues dan pendiri dari Akademi Platonik di Athena, sekolah tingkat tinggi pertama di dunia barat. Ia adalah murid Socrates. Pemikiran Plato pun banyak dipengaruhi oleh Socrates. Plato adalah guru dari Aristoteles. Karyanya yang paling terkenal ialah Republik (dalam bahasa Yunani Πολιτεία atau Politeia, "negeri") yang di dalamnya berisi uraian garis besar pandangannya pada keadaan "ideal". Dia juga menulis 'Hukum' dan banyak dialog di mana Socrates adalah peserta utama. Salah satu perumpamaan Plato yang termasyhur adalah perumpaan tentang orang di gua. Cicero mengatakan Plato scribend est mortuus (Plato meninggal ketika sedang menulis). a. Ciri – ciri Karya Plato - Bersifat Sokratik Dalam Karya-karya yang ditulis pada masa mudanya, Plato selalu

Transcript of Tokoh Pembaharu : Plato, Aristoteles, Ptolomeus

Page 1: Tokoh Pembaharu : Plato, Aristoteles, Ptolomeus

1. Tokoh Pembaharu : Plato

Plato (bahasa Yunani: Πλάτων)

(lahir sekitar 427 SM - meninggal sekitar

347 SM) adalah seorang filsuf dan

matematikawan Yunani, penulis

philosophical dialogues dan pendiri dari

Akademi Platonik di Athena, sekolah

tingkat tinggi pertama di dunia barat. Ia

adalah murid Socrates. Pemikiran Plato

pun banyak dipengaruhi oleh Socrates.

Plato adalah guru dari Aristoteles.

Karyanya yang paling terkenal ialah Republik (dalam bahasa Yunani Πολιτεία

atau Politeia, "negeri") yang di dalamnya berisi uraian garis besar pandangannya pada

keadaan "ideal". Dia juga menulis 'Hukum' dan banyak dialog di mana Socrates adalah

peserta utama. Salah satu perumpamaan Plato yang termasyhur adalah perumpaan

tentang orang di gua. Cicero mengatakan Plato scribend est mortuus (Plato meninggal

ketika sedang menulis).

a. Ciri – ciri Karya Plato

- Bersifat Sokratik

Dalam Karya-karya yang ditulis pada masa mudanya, Plato selalu

menampilkan kepribadian dan karangan Socrates

sebagai topik utama karangannya.

- Berbentuk dialog

Hampir semua karya Plato ditulis dalam nada

dialog Dalam Surat VII, Plato berpendapat bahwa

pena dan tinta membekukan pemikiran sejati yang

ditulis dalam huruf-huruf yang membisu. Oleh karena

itu, menurutnya, jika pemikiran itu perlu dituliskan,

maka yang paling cocok adalah tulisan yang

berbentuk dialog.

Page 2: Tokoh Pembaharu : Plato, Aristoteles, Ptolomeus

- Adanya mite-mite

Plato menggunakan mite-mite untuk menjelaskan ajarannya yang abstrak dan

adiduniawi.

Verhaak menggolongkan tulisan Plato ke dalam karya sastra bukan ke dalam

karya ilmiah yang sistematis karena dua ciri yang terakhir, yakni dalam tulisannya

terkandung mite-mite dan berbentuk dialog.

b. Pandangan Plato tentang Ide-ide, Dunia Ide dan Dunia Indrawi

1. Idea – idea

Sumbangsih Plato yang terpenting adalah pandangannya mengenai idea.

Pandangan Plato terhadap idea-idea dipengaruhi oleh pandangan Socrates tentang

definisi. Idea yang dimaksud oleh Plato bukanlah ide yang dimaksud oleh orang

modern. Orang-orang modern berpendapat ide adalah gagasan atau tanggapan

yang ada di dalam pemikiran saja. Menurut Plato idea tidak diciptakan oleh

pemikiran manusia. Idea tidak tergantung pada pemikiran manusia, melainkan

pikiran manusia yang tergantung pada idea.

Idea adalah citra pokok dan perdana dari realitas, nonmaterial, abadi, dan

tidak berubah. Idea sudah ada dan berdiri sendiri di luar pemikiran kita. Idea-idea

ini saling berkaitan satu dengan yang lainnya. Misalnya, idea tentang dua buah

lukisan tidak dapat terlepas dari idea dua, idea dua itu sendiri tidak dapat terpisah

dengan idea genap. Namun, pada akhirnya terdapat puncak yang paling tinggi di

antara hubungan idea-idea tersebut. Puncak inilah yang disebut idea yang “indah”.

Idea ini melampaui segala idea yang ada.

2. Dunia Indrawi

Dunia indrawi adalah dunia hitam yang mencakup benda-benda jasmani

yang konkret, yang dapat dirasakan oleh panca indera kita. Dunia indrawi ini tiada

lain hanyalah refleksi atau bayangan daripada dunia ideal. Selalu terjadi

perubahan dalam dunia indrawi ini. Segala sesuatu yang terdapat dalam dunia

jasmani ini fana, dapat rusak, dan dapat mati.

Page 3: Tokoh Pembaharu : Plato, Aristoteles, Ptolomeus

3. Dunia Idea

Dunia idea adalah dunia yang hanya terbuka bagi rasio kita. Dalam dunia ini tidak

ada perubahan, semua idea bersifat abadi dan tidak dapat diubah. Hanya ada satu

idea “yang bagus”, “yang indah”. Di dunia idea semuanya sangat sempurna. Hal

ini tidak hanya merujuk kepada barang-barang kasar yang bisa dipegang saja,

tetapi juga mengenai konsep-konsep pikiran, hasil buah intelektual. Misalkan saja

konsep mengenai "kebajikan" dan "kebenaran".

c. Pandangan Plato tentang Karya Seni dan Keindahan

1. Pandangan Plato tentang Karya Seni

Pandangan Plato tentang karya seni dipengaruhi oleh pandangannya

tentang ide. Sikapnya terhadap karya seni sangat jelas dalam bukunya Politeia

(Republik). Plato memandang negatif karya seni. Ia menilai karya seni sebagai

mimesis mimesos. Menurut Plato, karya seni hanyalah tiruan dari realita yang ada.

Realita yang ada adalah tiruan (mimesis) dari yang asli. Yang asli itu adalah yang

terdapat dalam ide. Ide jauh lebih unggul, lebih baik, dan lebih indah daripada

yang nyata ini.

2. Pandangan Plato tentang Keindahan

Pemahaman Plato tentang keindahan yang dipengaruhi pemahamannya

tentang dunia indrawi, yang terdapat dalam Philebus. Plato berpendapat bahwa

keindahan yang sesungguhnya terletak pada dunia ide. Ia berpendapat bahwa

Kesederhanaan adalah ciri khas dari keindahan, baik dalam alam semesta maupun

dalam karya seni. Namun, tetap saja, keindahan yang ada di dalam alam semesta

ini hanyalah keindahan semu dan merupakan keindahan pada tingkatan yang lebih

rendah.

Papirus Oxyrhynhus,

potongan lukisan dari

karya Plato yang

berjudul Republik

Page 4: Tokoh Pembaharu : Plato, Aristoteles, Ptolomeus

2. Tokoh Pembaharu : Aristoteles

Aristoteles (bahasa Yunani: ‘Aριστοτέλης Aristotélēs), (384 SM – 322 SM)

adalah seorang filsuf Yunani, murid dari Plato dan guru dari Alexander yang Agung. Ia

menulis tentang berbagai subyek yang berbeda, termasuk fisika, metafisika, puisi, logika,

retorika, politik, pemerintahan, etnis,

biologi dan zoologi. Bersama dengan

Socrates dan Plato, ia dianggap menjadi

seorang di antara tiga orang filsuf yang

paling berpengaruh di pemikiran Barat.

Aristoteles lahir di Stagira, kota di

wilayah Chalcidice, Thracia,

Yunani (dahulunya termasuk wilayah

Makedonia tengah) tahun 384 SM. Ayahnya

adalah tabib pribadi Raja Amyntas dari

Makedonia. Pada usia 17 tahun, Aristoteles

menjadi murid Plato. Belakangan ia

meningkat menjadi guru di Akademi Plato di

Athena selama 20 tahun. Aristoteles meninggalkan akademi tersebut setelah Plato

meninggal, dan menjadi guru bagi Alexander dari Makedonia.

Saat Alexander berkuasa di tahun 336 SM, ia kembali ke Athena. Dengan

dukungan dan bantuan dari Alexander, ia kemudian mendirikan akademinya sendiri yang

diberi nama Lyceum, yang dipimpinnya sampai tahun 323 SM. Perubahan politik seiring

jatuhnya Alexander menjadikan dirinya harus kembali kabur dari Athena guna

menghindari nasib naas sebagaimana dulu dialami Socrates. Aristoteles meninggal tak

lama setelah pengungsian tersebut. Aristoteles sangat menekankan empirisme untuk

menekankan pengetahuan.

Page 5: Tokoh Pembaharu : Plato, Aristoteles, Ptolomeus

a. Pemikiran Aristoteles

Filsafat Aristoteles berkembang dalam tiga tahapan yang pertama ketika dia

masih belajar di Akademi Plato ketika gagasannya masih dekat dengan gurunya

tersebut, kemudian ketika dia mengungsi, dan terakhir pada waktu ia memimpin

Lyceum mencakup enam karya tulisnya yang membahas masalah logika, yang

dianggap sebagai karya-karyanya yang paling penting, selain kontribusinya di bidang

Metafisika, Fisika, Etika, Politik, Ilmu Kedokteran, Ilmu Alam dan karya seni.

Di bidang ilmu alam, ia merupakan orang pertama yang mengumpulkan dan

mengklasifikasikan spesies-spesies biologi secara sistematis. Karyanya ini

menggambarkan kecenderungannya akan analisis kritis, dan pencarian terhadap

hukum alam dan keseimbangan pada alam.

Berlawanan dengan Plato

yang menyatakan teori tentang

bentuk-bentuk ideal benda,

Aristoteles menjelaskan bahwa

materi tidak mungkin tanpa

bentuk karena ia ada (eksis).

Pemikiran lainnya adalah tentang

gerak dimana dikatakan semua

benda bergerak menuju satu

tujuan, sebuah pendapat yang

dikatakan bercorak teleologis.

Karena benda tidak dapat

bergerak dengan sendirinya maka

harus ada penggerak dimana

penggerak itu harus mempunyai

penggerak lainnya hingga tiba

pada penggerak pertama yang tak

bergerak yang kemudian disebut

dengan theos, yaitu yang dalam

Page 6: Tokoh Pembaharu : Plato, Aristoteles, Ptolomeus

pengertian Bahasa Yunani sekarang dianggap berarti Tuhan. Logika Aristoteles

adalah suatu sistem berpikir deduktif (deductive reasoning), yang bahkan sampai saat

ini masih dianggap sebagai dasar dari setiap pelajaran tentang logika formal.

Meskipun demikian, dalam penelitian ilmiahnya ia menyadari pula pentingnya

observasi, eksperimen dan berpikir induktif (inductive thinking).

Hal lain dalam kerangka berpikir yang menjadi sumbangan penting Aristoteles

adalah silogisme yang dapat digunakan dalam menarik kesimpulan yang baru yang

tepat dari dua kebenaran yang telah ada.

Misalkan ada dua pernyataan (premis) :

Setiap manusia pasti akan mati (premis mayor).

Socrates adalah manusia (premis minor)

maka dapat ditarik kesimpulan bahwa Socrates pasti akan mati

Di bidang politik, Aristoteles percaya bahwa bentuk politik yang ideal adalah

gabungan dari bentuk demokrasi dan monarki.

Karena luasnya lingkup karya-karya dari Aristoteles, maka dapatlah ia dianggap

berkontribusi dengan skala ensiklopedis, dimana kontribusinya melingkupi bidang-

bidang yang sangat beragam sekali seperti Fisika, Astronomi, Biologi, Psikologi,

Metafisika (misalnya studi tentang prisip-prinsip awal mula dan ide-ide dasar tentang

alam), logika formal, etika, politik, dan bahkan teori retorika dan puisi.

Di bidang seni, Aristoteles memuat pandangannya tentang keindahan dalam buku

Poetike. Aristoteles sangat menekankan empirisme untuk menekankan pengetahuan.

Ia mengatakan bahwa pengetahuan dibangun atas dasar pengamatan dan penglihatan.

Menurut Aristoteles keindahan menyangkut keseimbangan ukuran yakni ukuran

material.

Menurut Aristoteles sebuah karya seni adalah sebuah perwujudan artistik yang

merupakan hasil chatarsis disertai dengan estetika. Chatarsis adalah pengungkapan

kumpulan perasaan yang dicurahkan ke luar. Kumpulan perasaan itu disertai

dorongan normatif. Dorongan normatif yang dimaksud adalah dorongan yang

akhirnya memberi wujud khusus pada perasaan tersebut. Wujud itu ditiru dari apa

yang ada di dalam kenyataan.aristoteles juga mendefinisikan pengertian sejarah yaitu

Sejarah merupakan satu sistem yang meneliti suatu kejadian sejak awal dan tersusun

Page 7: Tokoh Pembaharu : Plato, Aristoteles, Ptolomeus

dalam bentuk kronologi. Pada masa yang sama, menurut beliau juga Sejarah adalah

peristiwa-peristiwa masa lalu yang mempunyai catatan, rekod-rekod atau bukti-bukti

yang konkrit.

b. Pengaruh Aristoteles

Meskipun sebagian besar ilmu pengetahuan yang dikembangkannya terasa lebih

merupakan penjelasan dari hal-hal yang masuk akal (common-sense explanation),

banyak teori-teorinya yang bertahan bahkan hampir selama dua ribu tahun lamanya.

Hal ini terjadi karena teori-teori tersebut dianggap masuk akal dan sesuai dengan

pemikiran masyarakat pada umumnya, meskipun kemudian ternyata bahwa teori-teori

tersebut salah total karena didasarkan pada asumsi-asumsi yang keliru.

Dapat dikatakan bahwa pemikiran Aristoteles sangat berpengaruh pada pemikiran

Barat dan pemikiran keagamaan lain pada umumnya. Penyelarasan pemikiran

Aristoteles dengan teologi Kristiani dilakukan oleh Santo Thomas Aquinas di abad

ke-13, dengan teologi Yahudi oleh Maimonides (1135 – 1204), dan dengan teologi

Islam oleh Ibnu Rusyid (1126 – 1198). Bagi manusia abad pertengahan, Aristoteles

tidak saja dianggap sebagai sumber yang otoritatif terhadap logika dan metafisika,

melainkan juga dianggap sebagai sumber utama dari ilmu pengetahuan, atau "the

master of those who know", sebagaimana yang kemudian dikatakan oleh Dante

Alighieri.

Page 8: Tokoh Pembaharu : Plato, Aristoteles, Ptolomeus

3. Tokoh Pembaharu : Ptolomaeus

Claudius Ptolemaeus (bahasa Yunani: Κλαύδιος Πτολεμαῖος; 90 – 168),

adalah seorang ahli geografi, astronom,

dan astrolog yang hidup pada zaman

Helenistik di provinsi Romawi,

Aegyptus.

Ptolemaeus adalah pengarang

beberapa risalah ilmiah, tiga di antaranya

kemudian memainkan peranan penting

dalam keilmuwan Islam dan Eropa.

Yang pertama adalah risalah astronomi

yang dikenal sebagai Almagest (dalam

bahasa Yunani Η μεγάλη Σύνταξις ,

"Risalah Besar"). Yang kedua adalah

Geographia, yang merupakan diskusi teliti mengenai pengetahuan geografi Helenistik.

Yang ketiga adalah risalah astrologi dikenal sebagai Tetrabiblos ("Empat buku") dimana

dia berusaha mengadaptasi astrologi horoskop ke filosofi alam Aristotelian. Ia juga

melestarikan daftar raja-raja kuno, disebut "Kanon Ptolemaeus", yang penting bagi

penelitian sejarah Timur Tengah.

a. Nama dan Asal

Claudius adalah nomen (nama keluarga) seorang Roma; Ptolemaeus menyandang

nama itu, sehingga menjadi bukti bahwa dia adalah seorang warganegara Roma.

Sesuai kebiasaan, Keluarga Ptolemy pertama yang menjadi warganegara (entah itu

dia atau nenek moyangnya) mengambil nama itu dari seorang Roma yang bernama

Claudius, sehingga membuatnya diberi status kewarganegaraan. Jika orang Roma ini

adalah kaisar, kewarganegaraan sudah akan diberi di antara tahun 41 dan 68 M.

(waktu Claudius, lalu Nero, menjabat kaisar). Astronom itu juga mempunyai

Page 9: Tokoh Pembaharu : Plato, Aristoteles, Ptolomeus

praenomen (nama pertama), yang tetap tak diketahui. Tetapi, kemungkinan Tiberius,

karena praenomen itu sangat umum di antara yang keluarga-keluarga yang diberi

kewarganegaraan oleh kaisar ini.

Ptolemaeus (Ptolemy) adalah sebuah nama Yunani. Muncul satu kali di mitologi

Yunani, dalam bentuk Homeric. Cukup biasa di antara golongan sol bagian atas

Makedonia pada saat Alexander Agung, dan ada beberapa di antara tentara

Alexander, satu diantaranya pada tahun 323 S.M. menjadikan dirinya sendiri Raja

Mesir: Ptolemy I Soter; semua raja setelah dia, sampai Mesir menjadi provinsi Roma

pada tahun 30 S.M., adalah juga dari dinasti Ptolemaic. Hanya ada sedikit bukti

tentang subyek asal-usul Ptolemy (meskipun melihat di atas kewarganegaraan Roma

keluarganya), tetapi kebanyakan sarjana dan sejarawan mempertimbangkannya tak

mungkin bahwa Ptolemeus berhubungan dengan dinasti kerajaan Ptolemies.

Selain dianggap sebagai seorang anggota masyarakat Yunani Alexandria, hanya

sedikit rincian hidup Ptolemaeus yang diketahui. Dia menulis dalam bahasa Yunani

Kuno dan diketahui sudah menggunakan data astronomis Babilonia. Seorang

warganegara Roma, beberapa sarjana menyimpulkan bahwa secara etnik, Ptolemeus

adalah orang Yunani, dan sarjana lainnya berpendapat bahwa dia secara etnik orang

Mesir, meskipun Hellenize. Dia banyak dikenal dalam sumber bahasa Arab yang

muncul kemudian sebagai Upper Egyptian, diperkirakan dia mungkin berasal dari

Mesir selatan. Astronom, ahli ilmu bumi, dan pakar fisika Arab selanjutnya merujuk

padanya menggunakan nama Arabnya Batlamyus.

b. Karya – Karya Ptolomaeus

Peta dunia Ptolemy 150 Masehi

Digambar ulang pada abad ke-15

Peta lain Ptolemy

Page 10: Tokoh Pembaharu : Plato, Aristoteles, Ptolomeus

Digambar ulang oleh Johannes De Armsshein

Pada tahun 1482

Peta dunia Ptolemaeus,

Naskah kuno dari Nicolaus Germanus

Pada tahun 1467

Peta detail dari Asia Tenggara