TOD TM-1 (Konsep Pembakaran Pada ICE )
-
Upload
riosttmigas -
Category
Documents
-
view
248 -
download
9
description
Transcript of TOD TM-1 (Konsep Pembakaran Pada ICE )
KOMPETENSI YANG DIKEMBANGKAN Konsep pembakaran dan syarat-syarat pembakaran motor pembakaran dalam
(Internal Combustion Engine) Prinsip dasar siklus kerja untuk motor 2 langkah dan 4 langkah Karakteristik mesin kendaraan Sistem bahan bakar pada motor Bensin dan motor Diesel Sistem pengapian Sistem pengisian dan starter Sistem pelumasan dan pendinginan Emisi kendaraan dan sumber-sumbernya Efisiensi pada mesin Sistem pemindah tenaga pada kendaraan (kopling, transmisi, diferensial, poros
roda pada kendaraan Sistem penggerak roda pada kendaraan. Spesifikasi dasar pada kendaraan bermotor Fungsi, komponen dan periode perawatan ringan untuk kendaraan
2
REFERENSI John B. Heywood. (1988). Internal Combustion Engine Fundamentals. Singapore :
McGraw-Hill, Inc. ________. (2001). Analisa motor bensin berdasarkan hasil uji emisi gas buang. Jakarta :
Swisscontact. ________. (2001). Analisa motor diesel berdasarkan hasil uji emisi gas buang. Jakarta :
Swisscontact. Zammit, S.J., 1996, Motor Vehicle Engineering Science for technician, Longman Group,
England. ________. (2000). Toyota New Step 1. Toyota astra Motor. Garet. TK, dkk. (2001). The Motor Vehicle. Reston: Reston Publishing Co. Inc A. Graham Bell. (1999). Performance Tuning in Theory and Practice Two-Strokes. New
South Wales: Haynes Foulis Publisher. A. Graham Bell. (1999). Performance Tuning in Theory and Practice Four-Strokes, New
South Wales: Haynes Foulis Publisher. ________. (1987). Electronic N Step, Japan, Nissan Motor CO Ltd. Robert Bosch. (2000). Automotive Hand Book 5th Edition, Stuttgart: Robert Bosch GmbH. www.auto.howstuffworks.com www.cdxtextbook.com
3
APLIKASI TEKNOLOGI OTOMOTIFSebagai mesin penggerak mula untuk kondisi
stasioner: genset, pompa air, kompressor, dsb.Sebagai alat transportasi : kendaraan pribadi
(sepeda motor/mobil), kendaraan penumpang, truk, mesin kapal laut, pesawat terbang ringan.
Sebagai sarana hobi, dan olah raga, touring, motor cross, road race dll.
Sebagai alat konstruksi/alat berat: forklift, back hoe, conveyor, dsb.
BAGIAN UTAMA KENDARAANMotor (Mesin Penggerak): Motor listrik dan
motor bakar.Rangka dan BodiSistem Pemindah Tenaga: Kopling, transmisi,
mekanisme penggerak roda, roda.Sistem Pengendalian: Kemudi, rem, suspensi.Sistem Kelistrikan: Pengapian, pengisian,
penerangan.
7
Motor Bakar
Motor Pembakaran Dalam (Internal Combustion Engine)
Motor Pembakaran Luar (External Combustion Engine)
9
Internal Combustion Engine
IC Engine merupakan suatu jenis mesin kalor yang mengubah energi kimia (dari bahan bakar) menjadi energi mekanis. Proses pengubahan energi dilakukan melalui proses pembakaran bahan bakar di dalam ruang pembakaran.
Sejarah IC engines:
1700s - Steam engines (external combustion engines)1860 - Lenoir engine (= 5%)1867 - Otto-Langen engine ( = 11%, 90 RPM max.)1876 - Otto four stroke “spark ignition” engine ( = 14%, 160 RPM max.)1880s - Two stroke engine1892 - Diesel four stroke “compression ignition” engine1957 - Wankel “rotary” engine
Klasifikasi Mesin Pembakaran Dalam (ICE)
1. Klasifikasi berdasarkan bahan bakar: Mesin Bensin, Diesel, Gas.
2. Klasifikasi berdasarkan Gerak: Resiprocal engine (Piston Engine), Rotary Engine
3. Klasifikasi berdasarkan Sistem Penyalaan: Penyalaan dengan busi (Spark Ignition/SI), penyalaan dengan kompresi (Compression Ignition/CI).
4. Dibedakan berdasarkan Siklus Kerja: Motor 4 Tak, 2 Tak.
Prinsip Kerja IC EnginePrinsip: Pembakaran bahan bakar di dalam ruang bakar
yang terjadi secepat mungkin untuk menghasilkan daya ledak yang maksimal.
Contoh: Bensin yang dituangkan ke dalam panci kemudian disulut api, bensin tersebut akan terbakar, tetapi tidak meledak karena habis terbakar secara perlahan. Akan tetapi jika bensin tersebut terbakar pada tabung yang tertutup, gas pembakaran akan berexspansi dan menekan tutup tabung hingga meledak, ini menandakan proses pembakaran bensin menghasilkan tenaga.
16
Prinsip Kerja IC EngineSemakin cepat bensin terbakar, tenaga ledaknya menjadi
lebih besar. Bensin lebih mudah terbakar pada keadaan berbentuk gas.
Oleh karena itu untuk membakar bensin dengan cepat, bensin harus di campur (diatomisasikan) dengan udara, sehingga proses pembakaran lebih cepat dan tenaga yang dihasilkan maksimal.
17
SYARAT TERJADINYA PROSES PEMBAKARANBertemunya 3 Unsur di dalam ruang bakar
pada saat yang tepat sesuai proses kerja mesin
MediumMedium
(Oksigen)(Oksigen)
Bahan Bakar
(Bensin)
ApiApi
Proses Pembakaran Pada Motor Bensin Tergantung:
CAMPURAN UDARA + BH BAKARSAAT PENGAPIANTEKANAN KOMPRESI
23
Pengaruh Campuran BB Terhadap Emisi, kondisi mesin, daya dan konsumsi BBM
Keterangan:
M = Torsi / Momen
B = Konsumsi bahan bakar
λ = Lambda = indikasi campuran udara-bahan bakar
Daerah yang diarsir menunjukkan letak campuran ideal yang menghasilkan pembakaran efisien
25
Macam Proses PembakaranMacam Proses Pembakaran
Pembakaran NormalPembakaran Normal Pembakaran Abnormal (Knocking)Pembakaran Abnormal (Knocking)
Detonasi
Detonasi merupakan suara pukulan pada piston dan dinding silinder akibat tekanan
pembakaran yang tidak stabil. Tekanan tersebut disebabkan oleh benturan tekanan hasil
pembakaran karena di dalam silinder, karena didalam silinder terdapat lebih dari satu
titik awal pembakaran
WARNA HASIL PEMBAKARAN PADA BUSI
1. Normal : Ujung insulator dan elektroda berwarna coklat atau abu-abu. Kondisi
mesin normal dan penggunaan nilai panas busi yang tepat.
2. Tidak Normal : Terdapat kerak berwarna putih pada ujung insulator dan elektroda
akibat kebocoran oli pelumas ke ruang bakar atau karena penggunaan
oli pelumas yang berkualitas rendah.
3. Tidak Normal : Ujung insulator dan elektroda berwarna hitam disebabkan campuran
bahan bakar & udara terlalu kaya atau kesalahan pengapian. Setel
ulang, apabila tidak ada perubahan naikkan nilai panas busi.
4. Tidak Normal : Ujung insulator dan elektroda berwarna hitam dan basah disebabkan
kebocoran oli pelumas atau kesalahan pengapian.
5. Tidak Normal : Ujung insulator berwarna putih mengkilat dan elektroda meleleh
disebabkan pengapian terlalu maju atau overheating. Coba atasi
dengan menyetel ulang sistem pengapian, campuran bahan bakar &
udara ataupun sistem pendinginan. Apabila tidak ada perubahan, ganti
busi yang lebih dingin.
Proses/urutan langkah yang berkesinambungan untuk mendapatkan tenaga dengan pembakaran bahan bakar:(1) Langkah isap (2) langkah kompresi (3) langkah tenaga (4) langkah buang
CompressionStroke
PowerStroke
ExhaustStroke
A I R
CombustionProducts
Ignition
IntakeStroke
FUEL
Fuel/AirMixture
31
Pressure-Volume Graph 4-stroke SI engine
One power stroke for every two crank shaft revolutions
1 atm
Spark
TC
Cylinder volume
BC
Pressure
Exhaust valveopens
Intake valvecloses
Exhaust valvecloses
Intake valveopens
32
IVO - intake valve opens, IVC – intake valve closesEVO – exhaust valve opens, EVC – exhaust valve opensXb – burned gas mole fraction
Motored Four-Stroke Engine
10
Pressure (bar)100
Intake Exhaust
TC
BC
33
IVO - intake valve opens, IVC – intake valve closesEVO – exhaust valve opens, EVC – exhaust valve opensXb – burned gas mole fraction
Four-Stroke SI Engine
Valve overlapExhaust gas residual
10
Pressure (bar)100
Intake Exhaust
34
CompressionStroke
PowerStroke
ExhaustStroke
A I R
CombustionProducts
IntakeStroke
Air
Fuel Injector
Four stroke Compression Ignition (CI) Engine
Stroke 1: Air is introduced into cylinder through intake valve Stroke 2: Air is compressedStroke 3: Combustion (roughly constant pressure) occurs and
product gases expand doing workStroke 4: Product gases pushed out of the cylinder through the
exhaust valve
35
SOI – start of injection EOI – end of injectionSOC – start of combustionEOC – end of combustion
Four-Stroke CI Engine
Fuel mass flow rate
Fuel mass burn rate
Cylindervolume
Cylinderpressure