TO3 no 91-92 TO4 no 91-93

5
TO3 91.Manakah dari jawaban di bawah ini yang paling tepat tentang minuman yang tepat dan murah untuk pelari marathon 10 km? a. Air jeruk b. Air garam c. Air teh d. Air gula e. Air putih Hasil penelitian menunjukkan, lari marathon mengeluarkan keringat sebanyak 1 liter per jam. Sedangkan lari marathon dalam cuaca panas dan kelembaban tinggi dapat kehilangan keringat sebanyak 2,8 liter per jam. Pelari ultramaraton sejauh 50 mil yang ditempuh selama lebih dari 8 jam, selain kehilangan air yang banyak juga kehilangan elektrolit. Penggantian cairan pada atlet endurance apabila hanya minum air tawar dapat menyebabkan hiponatremi. Oleh karena dalam tubuh jumlah air dan sodium tidak seimbang. Untuk itu, pemberian cairan harus mengandung karbohidrat dan elektrolit. Hal ini dimaksudkan selain untuk mencegah terjadinya hiponatremi, juga untuk mencegah hipoglikemik. Beberapa penelitian melaporkan bahwa cairan yang mengandung karbohidrat 5- 10% tidak mengganggu atlet. Sedangkan pemberian karbohidrat melebihi 10 % dapat menimbulkan peningkatan gula darah yang akan merangsang produksi hormon insulin. Peningkatan hormon insulin dapat menyebabkan terjadinya hipoglikemia. Sedangkan minuman atlet (sports drinks) yang mengandung suplemen sodium dan potasium yang berlebihan akan mengganggu kontraksi otot yaitu akan terjadi “cramp” otot. Selain itu intake sodium yang berlebihan mempunyai risiko tinggi terjadinya hipertensi pada atlet. Spors drinks umumnya mengandung karbohidrat 5-7%. Konsentrasi karbohidrat dalam cairan ini secara ilmiah tidak mengganggu proses pengosongan lambung. Sedangkan, sodium biasanya 10-20 mmol/L dan dapat membantu keseimbangan elektrolit dalam tubuh.

description

Try out cbt pembahasan

Transcript of TO3 no 91-92 TO4 no 91-93

TO3

91.Manakah dari jawaban di bawah ini yang paling tepat tentang minuman yang tepat dan murah untuk pelari marathon 10 km?a. Air jerukb. Air garamc. Air tehd. Air gulae. Air putih

Hasil penelitian menunjukkan, lari marathon mengeluarkan keringat sebanyak 1 liter per jam. Sedangkan lari marathon dalam cuaca panas dan kelembaban tinggi dapat kehilangan keringat sebanyak 2,8 liter per jam. Pelari ultramaraton sejauh 50 mil yang ditempuh selama lebih dari 8 jam, selain kehilangan air yang banyak juga kehilangan elektrolit.

Penggantian cairan pada atlet endurance apabila hanya minum air tawar dapat menyebabkan hiponatremi. Oleh karena dalam tubuh jumlah air dan sodium tidak seimbang. Untuk itu, pemberian cairan harus mengandung karbohidrat dan elektrolit. Hal ini dimaksudkan selain untuk mencegah terjadinya hiponatremi, juga untuk mencegah hipoglikemik.

Beberapa penelitian melaporkan bahwa cairan yang mengandung karbohidrat 5-10% tidak mengganggu atlet. Sedangkan pemberian karbohidrat melebihi 10 % dapat menimbulkan peningkatan gula darah yang akan merangsang produksi hormon insulin. Peningkatan hormon insulin dapat menyebabkan terjadinya hipoglikemia.

Sedangkan minuman atlet (sports drinks) yang mengandung suplemen sodium dan potasium yang berlebihan akan mengganggu kontraksi otot yaitu akan terjadi cramp otot. Selain itu intake sodium yang berlebihan mempunyai risiko tinggi terjadinya hipertensi pada atlet.

Spors drinks umumnya mengandung karbohidrat 5-7%. Konsentrasi karbohidrat dalam cairan ini secara ilmiah tidak mengganggu proses pengosongan lambung. Sedangkan, sodium biasanya 10-20 mmol/L dan dapat membantu keseimbangan elektrolit dalam tubuh.

92.Seorang mahasiswa laki-laki, 22 tahun sedang mendaki gunung Semeru. Tiba-tiba pasien mengalami kejang-kejang. Sebelumnya pasien mengeluh mengantuk, mual dan sakit kepala. Apa penyebab yang mungkin dari kondisi mahasiswa diatas ?a. PO2 alveolus tempat tinggi turunb. PCO2 alveolus ditempat tinggi turunc. Ruangan alveoli sebagian besar terisi CO2d. Ph2o alveolus tempat tinggi turune. Ruangan alveoli sebagian besar terisi 02

TO4

91.Seorang laki-laki berusia 24 tahun dirujuk ke unit gawat darurat rumah sakit setelah tertusuk benda tajam di thoraks anterior pada sisi medial papilla mamae sinistra. Pada saat tiba, diketahui tekanan darah = 70/50 mmHg. Vena-vena leher tampak melebar.Suara pernafasan vesikuler normal pada kedua paru. Dari pilihan jawaban di bawah ini, step pengelolaan berikutnya yang paling tepat adalah:

Select one:

a. Insersi tabung pada cavum thoraks sebelah kiri.

b. Perikardiosentesis

c. EKG

d. Foto Sinar X Thoraks

e. Intubasi endotracheal

92.Suatu hari seorang ibu datang ke ICU, membawa anaknya yang berumur satu bulan dengan keadaan seperti tidur, reflex pupil negatif, ada tanda dehidrasi berat (ubun-ubun cekung, turgor rendah). Dua hari sebelumnya setiap diberi ASI selalu muntah, diarrhea, kembung. Biasanya kalau malam kencingnya lebih dari 10 kali, tetapi tadi malam hanya sekali dan sedikit. Penyebab dari kasus pada anak diatas adalah .....

Select one:

a. Usus Belum tumbuh sempurna

b. Lahir prematur

c. Kurangnya enzim pankreas

d. Kurangnya laktase

e. Terlalu banyak minum ASI

Lactose Intolerance

adalah suatu keadaan yang megakibatkan tubuh kekurangan enzim laktase, sehingga laktose tidak dapat di pecah menjadi glukosa dan galaktosa. Kerusakan mukosa usus dapat menyebabkan kekurangan enzim laktase, hal ini karena sebagian besar enzim laktase dibentuk di mukosa usus. Selain itu kekurangan enzim laktase dapat pula disebabkan akibat operasi usus.

TANDA DAN GEJALA LACTOSE INTOLERANCE

Kurangnya enzim laktase yang berfungsi memecah laktosa akan menimbulkan gejala dan tanda-tanda sebagai berikut : adanya rasa mual, muntah-muntah, rasa kembung , flatulence ( kentut ), dan kolik pada abdomen. Pada tingkat berat biasanya disertai dengan diare dan dehidrasi serta asidosis.

93. Seorang anak 7 tahun datang dengan keluhan sering sakit kepala apabila belajar lama. Penderita juga mengeluhkan penglihatan kedua mata kabur. Pemeriksaan visus natural ODS 5/20. Setelah dilakukan koreksi dengan S+1,00 visus ODS 5/5. Pemeriksaan segmen anterior dalam batas normal. Saat dilakukan koreksi dengan S+1,00 pada penderita diatas dikenal dengan istilah

Select one:

a. Presbiopia

b. Hipermetropia total

c. Hipermetropia laten

d. Myopia

e. Hipermetropia manifes

KLASIFIKASI

1. Hipermetropia manifest

Adalah hipermetropia yang dapat dikoreksi dengan kacamata positif maksimal yang memberikan tajam penglihatan normal. Hipermetropia ini terdiri atas hipermetropia absolut ditambah dengan hipermetropia fakultatif. Hipermetropia manifes didapatkan tanpa siklopegik dan hipermetropia yang dapat dilihat dengan koreksi kacamata yang maksimal.

2. Hipermetropia Absolut

Dimana kelainan refraksi tidak diimbangi dengan akomodasi dan memerlukan kacamata positif untuk melihat jauh. Biasanya hipermetropia laten yang ada berakhir dengan hipermetropia absolut ini. Hipermetropia manifes yang tidak memakai tenaga akomodasi sama sekali disebut sebagai hipermetropia absolut, sehingga jumlah hipermatropia fakultatif dengan hipermetropia absolut adalah hipermetropia manifes.

3. Hipermetropia Fakultatif

Dimana kelainan hipermatropia dapat diimbangi dengan akomodasi ataupun dengan kaca mata positif. Pasien yang hanya mempunyai hipermetropia fakultatif akan melihat normal tanpa kaca mata yang bila diberikan kaca mata positif yang memberikan penglihatan normal maka otot akomodasinya akan mendapatkan istrahat. Hipermetropia manifes yang masih memakai tenaga akomodasi disebut sebagai hipermetropia fakultatif.

4. Hipermetropia Laten

Dimana kelainan hipermetropia tanpa siklopegi ( atau dengan obat yang melemahkan akomodasi) diimbangi seluruhnya dengan akomodasi. Hipermetropia laten hanya dapat diukur bila siklopegia. Makin muda makin besar komponen hipermetropi laten seseorang. Makin tua seseorang akan terjadi kelemahan akomodasi sehingga hipermetropia laten menjadi hipermetropia fakultatif dan kemudian akan menjadi hipermetropia absolut. Hipermetropia laten sehari-hari diatasi pasien dengan akomodasi terus menerus, teritama bila pasien masih muda dan daya akomodasinya masih kuat.

5. Hipermetropia Total

Hipermetropia yang ukurannya didapatkan sesudah diberikan siklopegia.

hipermetropia secara klinis :

1. Simple Hipermetropia, diakibatkan variasi biologis normal seperti etiologi axial atau refraksi.

2. Patological Hipermetropia, diakibatkan anatomi okuler yang berbeda yang disebabkan

3. Fungsional Hipermetropia, merupakan akibat dari paralisis akomodasi.

Klasifikasi berdasar berat ringan gangguan

1. Hipermetropia ringan: gangguan refraksi dibawah +2D

2. Hipermetropia sedang: gangguan refraksinya +2.25- +5 D

3. Hipermetropia berat: gangguan refraksinya diatas 5D