To Interviewsasa

9

description

asas

Transcript of To Interviewsasa

DISTRIBUTION DEVELOPMENT (DD)[apply]

Pria/Wanita, usia maksimal 27 tahun S1 semua jurusan, dengan IPK minimal 3.00 Memiliki kemampuan negosiasi yang tinggi Tertarik untuk mengembangkan area dan team Senang melakukan business plan dengan para relasi bisnis Bersedia ditempatkan di seluruh wilayah Indonesia dan senang traveling

RESEARCH AND DEVELOPMENT EXECUTIVE (RDE) [apply]

Pria/Wanita, usia maks 27 tahun Mahasiswa tingkat akhir/S1 jurusan Teknologi Pangan, dengan IPK min 3.00 Familiar dengan aplikasi instrumentasi HPLC & AAS Inovatif, unik, senang mempelajari sesuatu yang baru Bersedia ditempatkan di pabrik

PRODUCTION EXECUTIVE (PRC) [apply]

Pria/Wanita, usia maks. 27 tahun S1 jurusan Teknologi Pangan/Teknik Kimia/Teknik Mesin, dengan IPK  min. 3.00 Memiliki pengalaman minimal 2 tahun Memiliki kemampuan negosiasi Memiliki kepemimpinan yang tinggi Bersedia ditempatkan di pabrik (Sentul)

LOGISTIC EXECUTIVE (LOG) [apply]

Pria/Wanita, usia maks. 27 tahun Mahasiswa tingkat akhir / S1 Jurusan Teknik Industri, dengan IPK min. 3.00 Memiliki kepemimpinan yang tinggi Memiliki kemampuan multitasking Bersedia ditempatkan di pabrik

LAB. TECH (L-RD)[apply]

Pria/Wanita, usia maks. 25 tahun D3 jurusan Teknologi Pangan/SJMP/ Agroindustri, dengan IPK min. 3.00 Bersedia bekerja dengan shift Bersedia ditempatkan di pabrik

PRODUCTION SUPERVISOR (PRC-SPV)[apply]

Pria, usia maks. 25 tahun D3 jurusan Teknologi Pangan/SJMP/ Agroindustri, dengan IPK min. 3.00 Bersedia bekerja dengan shift Bersedia ditempatkan di pabrik

"saya mampu membuat/mengambil keputusan disaat genting"- "saya mampu bekerja dalam team dan terkadang suka memotivasi team saya demi tercapainya visi dan misi perusahaan"- "saya selalu berusaha memberikan yg lebih di tiap pekerjaan saya, karna berusaha untuk berbuat yg terbaik di setiap pekerjaan saya"

Saya mampu memunculkan ide-ide cemerlang dalam kondisi sulit dan kebuntuan

saya mudah beradaptasi dengan berbagai situasi dan kondisi

saya bisa memotivasi diri sendiri dan orang lain.

Saya orang yang selalu bersemangat dan kratif

Saya bisa mengatasi masalah dan mengambil keputusan yang tepat

URAIAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB

1. Bekerja sama dengan kepala bagian PPC dalam penyusunan rencana dan jadwal produksi.2. Mengkoordinir dan mengawasi serta memberikan pengarahan kerja kepada setiap seksi di

bawahnya untuk menjamin terlaksananya kesinambungan dalam proses produksi.3. Memonitor pelaksanaan rencana produksi agar dapat dicapai hasil produksi sesuai jadwal,

volume, dan mutu yang ditetapkan.4. Bertanggung jawab atas pengendalian bahan baku dan efisiensi penggunaan tenaga kerja,

mesin, dan peralatan.5. Selalu menjaga agar fasilitas produksi berfungsi sebagaimana mestinya.6. Selalu berusaha untuk meningkatkan keterampilan setiap penanggung jawab dan karyawan di

bawah tanggung jawabnya dengan memanfaatkan tenaga ahli yang didatangkan oleh perusahaan.

7. Membantu supervisor listrik, bengkel, mekanik dalam pemeliharaan semua instalasi yang ada di pabrik.

8. Membuat laporan harian dan berkala mengenai kegiatan di bagiannya sesuai dengan sistem pelaporan yang berlaku.

9. Berusaha mencari cara-cara penekanan biaya dan metode perbaikan kerja yang lebih efisien.10. Menjaga disiplin kerja dan menilai prestasi kerja bawahannya secara berkala.11. Melakukan penilaian terhadap prestasi kerja bawahannya secara berkala.12. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh manager produksi.

suai dengan istilahnya, maka deskripsi dari riset dan pengembangan adalah seputar penelitian terapan. Apa bedanya dengan penelitian murni? Bedanya terletak pada sifat produk yang dihasilkannya, yakni aplikatif. Hasil penelitian yang dilakukan, seyogyanya dapat langsung diterapkan oleh masyarakat/perusahaan tertentu. Dengan kata lain, maka kegiatan dalam R&D lebih diarahkan agar hasilnya memang dapat langsung diaplikasikan di lapangan.

Jika R&D dilakukan di suatu perusahaan, maka diharapkan agar hasilnya dapat diterapkan di perusahaan tersebut. Bagaimana kalau kegiatan ini dilakukan di lembaga pemerintah? Mengingat bahwa terdapat keberagaman daya tangkap, serap dan adopsi masyarakat, maka hasil dari R&D yang dihasilkan terkadang perlu pula ditambahkan dengan kegiatan diseminasi dari hasil R&D tersebut ke masyarakat.

Dapat dikatakan, profesi di bidang R&D merupakan pekerjaan yang membawa kemajuan. R&D menjadi salah satu ujung tombak dalam perkembangan produk dan perusahaan ke arah yang lebih baik. Anda berminat menekuni profesi di bidang R&D? Segera persiapkan diri Anda dengan keterampilan yang memadai ya!

Jawab:

Bagian Research & Development (R&D) di suatu perusahaan bertanggung jawab untuk segala aktivitas riset dan pengembangan di perusahaan tersebut. Bagian R&D juga bertanggung jawab untuk memastikan kualitas performansi dalam perusahaan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan perusahaan.

Bagian R&D biasanya bertanggung jawab mengelola sejumlah dana tertentu yang telah dianggarkan perusahaan untuk riset dan pengembangan. R&D melakukan test dan tak jarang membuat alat test sendiri dan terus mengembangkan teknologi baru untuk meningkatkan kualitas produk yang dihasilkan perusahaan.

R&D juga adalah bagian yang dihubungi apabila pihak luar hendak melakukan kerjasama dengan perusahaan berkaitan dengan pengadaan barang dan jasa untuk aktivitas riset dan pengembangan perusahaan.

Secara umum, demikianlah tugas dan tanggung jawab bagian R&D. Di dalam setiap perusahaan dapat terjadi variasi tergantung dari jasa yang ditawarkan masing-masing perusahaan serta ukuran perusahaan tersebut.

Mudah-mudahan membantu.

- See more at: http://www.konsultankarir.com/perspective/konsultasi/2009/05/15/research-dev#sthash.nBJsSzjv.dpuf

Fast Moving Consumer Goods (FMCG) adalah produk yang memiliki perputaran omset dengan cepat, dan biaya yang relatif rendah. Produk FMCG memiliki masa simpan yang relatif singkat karena sifatnya yang cepat rusak. Kategori produk FMCG umumnya mencakup berbagai macam produk konsumen yang sering dibeli termasuk peralatan mandi, sabun, kosmetik, pasta gigi, pisau cukur dan deterjen, serta non-durable seperti gelas, lampu, baterai, produk berbahan kertas dan barang-barang plastik. FMCG juga termasuk obat-obatan, barang elektronik, produk makanan & minuman kemasan, meskipun ini sering dikategorikan secara terpisah.

Perusahaan-perusahaan FMCG yang dikenal luas konsumen Indonesia: Nestle, Unilever dan Procter & Gamble. Di Indonesia, kita mengenal Kaldu Sari Nabati, Garuda Food, Orang Tua, Mayora, dan lainnya. Contoh merek FMCG adalah Coca-Cola, Pepsi. Konsumen umumnya tidak berpikir lama dalam menentukan pilihan pembelian dibandingkan dengan yang mereka lakukan untuk produk lain. Maka dari itu, jenis produk ini sangat sering dibeli oleh konsumen.

Peluang Pasar FMCG di Indonesia

Data Kantar Worldpanel Indonesia menunjukkan bahwa dari tahun 2012 ke 2013 telah terjadi peningkatan penjualan produk-produk FMCG sebesar 14% di seluruh Indonesia, baik di kawasan perkotaan (urban) maupun pedesaan (rural). Dalam sudut pandang yang lebih mikro, tren konsumen di Indonesia juga menunjukkan kecenderungan yang sangat menggiurkan bagi pelaku industri Fast Moving Consumer Goods (FMCG).

Apa itu  Fast Moving Consumer Goods?

Fast Moving Consumer Goods (FMCG) adalah produk yang memiliki perputaran omset dengan cepat, dan biaya yang relatif rendah. Produk FMCG memiliki masa simpan yang relatif singkat karena sifatnya yang cepat rusak. Kategori produk FMCG umumnya mencakup berbagai macam produk konsumen yang sering dibeli termasuk peralatan mandi, sabun, kosmetik, pasta gigi, pisau cukur dan deterjen, serta non-durable seperti gelas, lampu, baterai, produk berbahan kertas dan barang-barang plastik. FMCG juga termasuk obat-obatan, barang elektronik, produk makanan & minuman kemasan, meskipun ini sering dikategorikan secara terpisah.

Perusahaan-perusahaan FMCG yang dikenal luas konsumen Indonesia: Nestle, Unilever dan Procter & Gamble. Di Indonesia, kita mengenal Kaldu Sari Nabati, Garuda Food, Orang Tua, Mayora, dan lainnya. Contoh merek FMCG adalah Coca-Cola, Pepsi. Konsumen umumnya tidak berpikir lama dalam menentukan pilihan pembelian dibandingkan dengan yang mereka lakukan untuk produk lain. Maka dari itu, jenis produk ini sangat sering dibeli oleh konsumen.

Peluang Pasar FMCG di Indonesia

Konsumen Indonesia adalah konsumen ‘tersibuk’ jika dibandingkan dengan konsumen di negara lain. Selama setahun, konsumen Indonesia berbelanja lebih dari 400 kali atau sekitar 31 kali dalam sebulan atau hampir setiap hari. Ini menunjukkan betapa menggiurkannya kondisi pasar FMCG di Indonesia.

Berdasarkan survei yang dilakukan perusahaan riset Kantar Worldpanel terhadap 7 ribu rumah tangga untuk 70 kategori produk FMCG (produk makanan ataupun non-makanan) setiap minggu di Indonesia, tentang tren perilaku konsumen Indonesia, ternyata ada empat tipe loyalitas pelanggan di Indonesia, yakni 100% Loyals, Shifting Loyals (loyalitas di antara dua pilihan merek), Split Loyals, dan Switcher (yang suka gonta-ganti merek).

Dengan menggunakan metriks Consumer Reach Point (CRP) untuk mengukur seberapa banyak rumah tangga diseluruh dunia membeli sebuah merek (penetrasi) dan seberapa sering (rata-rata berapa kali konsumen membeli suatu produk). Metode yang  terbilang unik karena memadukan penetrasi dan frekuensi tersebut untuk membantu perusahaan FMCG memperoleh pemahaman yang jelas mengenai jangkauan merek mereka secara global. Caranya, dengan melihat berapa kali merek mereka berhasil masuk ke dalam keranjang belanja konsumen, serta memberikan panduan penting wilayah mana yang memberikan kesempatan paling besar.

Fabrice Carrasco, Managing Director Indonesia-Vietnam-Philippines Kantar WorldPanel (KWP), sebagian besar masyarakat Indonesia memiliki perilaku konsumtif dan menyukai barang-barang baru. Bahkan rela untuk menghabiskan sebagian pendapatan mereka untuk membeli produk baru yang sedang tren.

Di tengah ramainya perusahaan-perusahaan FMCG menawarkan produk dengan ukuran kecil (sachet), produk kemasan besar menawarkan potensi yang besar dalam meningkatkan tingkat konsumsi konsumen Indonesia. Produk dalam kemasan sachet memang belum bisa digantikan peranannya, khususnya dalam menarik konsumen baru agar mencoba suatu brand.