tkh_614_xi__17-23_okt._2010

16
Nasi Goreng Halaman 14 Halaman 13 Satu Porsi untuk 5 Orang 7 Wasiat Buyut Saridin Blambangan Bisnis Tokek makin Diminati Trendi Halaman 15 Pasir Putihnya Terbaik di Dunia Nusa Dua Halaman 16 NUSA Dua Fiesta (NDF) 2010 yang dibuka Jumat (15/10), dipastikan akan berlangsung meriah Minggu (17/10) siang ini. Selain dimeriahkan beragam atraksi kesenian, olahraga, per- mainan, dan pameran, ber- tempat di Anjungan Peninsula (belakang Amphitheater) Ming- gu siang ini NDF 2010 akan disemarakkan Lomba Tata Rias Pengantin Bali Modifikasi. Tidak kurang dari 1.000 perias dan model akan tampil memperebut- kan beberapa hadiah dan diabadikan sebagai kegiatan pendidikan nonformal yang terukir dalam Museum Rekor In- donesia. Sebanyak 60 penari dari PKK Badung akan tampil memeriahkan acara khusus ini yang juga akan dihadiri Dirjen Pendidikan Nonformal dan Infor- mal Kementerian Pendidikan Nasional Hamid Muhammad, M.Sc,. Ph. D. Guna menyukseskan lomba tersebut, PKK Kabupaten Ba- dung bersama mitra kerjanya, Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) AGUNG, Koran Tokoh (Kelompok Media Bali Post), dan TRISIA Cosmetics, me- lakukan road-show ke ke- camatan-kecamatan, Senin (11/10) hingga Rabu (13/10). Dalam road-show tersebut, Ketua Tim Penggerak PKK Badung Ny. Ratna Gde Agung yang selalu hadir, menyatakan bagi wanita tata rias bukan hal yang istimewa, tetapi kebutuh- an sehari-hari. Namun, dalam merias diri, jangan sampai kita HALAMAN 8 dan 9 BERITA TERKAIT M enurutnya, ikan lele merupakan salah satu jenis ikan darat yang bagus prospek bisnisnya. Hasil budidaya di Bali masih belum optimal. Suplai ikan lele di daerah ini masih kekurangan minimal 4-6 ton. Untuk menutupi kekura- ngan itu, suplai ikan lele dari luar Bali menjadi solusinya. Angka pasokannya bisa mencapai 4-6 ton per hari. “Ini upaya sementara yang dibuka untuk memenuhi kebutuhan ikan lele di daerah ini,” jelasnya. Upaya mendorong masya- rakat membudidayakan ikan lele gencar dilakukan pemerintah. Instansi yang dipimpinnya intensif melakukan gerakan kampanye budidaya ikan darat ini ke berbagai pelosok daerah di Bali. “Kami berharap hasilnya kelak dapat mencapai target produksi 8 ton ikan lele per hari akhir tahun 2010 ini,” tutur Nuriatha. Ada sejumlah jenis ikan darat lain yang digenjot sebagai bagian gerakan mengampanye- kan budidaya berorientasi bisnis masyarakat. “Gurami, nila, dan karper juga banyak dibutuhkan di Bali. Kami terus mendorong masyarakat meman- faatkan peluang bisnis budi- daya ikan darat ini,” katanya. Seluruh pelosok wilayah di kabupaten/kota di Bali memiliki kans bagus budidaya ikan darat. Namun, masyarakat belum memanfatkan peluang bisnis ini secara optimal. “Kegiatan budidaya ikan darat di Bali baru 30%,” ujarnya. Pemerintah telah membantu memecahkan masalah yang dihadapi pembudidaya ikan darat. Contoh, mengatasi kesulitan petani ikan dalam memperoleh modal usaha, pemerintah memfasilitasi melalui program Konsultan Keuangan Mitra Bisnis (KKMB). Melalaui program ini pihaknya melibatkan konsultan keuangan di lingkungan perbankan untuk memecahkan kesulitan modal usaha. “Selain BPD, juga BRI ikut secara membantu modal usaha tersebut. Bank Indone- sia ikut memfasilitasinya pula. Kami juga sosialiasikan pro- gram kredit tanpa agunan yang difasilitasi pemerintah,” jelasnya. Instansinya juga berupaya membuka dan memperluas akses pasar petani ikan. “Secara rutin kami adakan kegiatan temu bisnis. Kegiatan ini melibatkan suplaier dan pembeli. Petani ikan dipertemukan secara langsung dengan kalangan manajemen hotel, restoran, mal, dan lain-lain,” katanya. —sam. Kegiatan menebar benih lele sedang dilakukan seorang petani di kolam budidaya ikan Ir. I G.P. Nuriatha, M.M. Lomba Tata Rias Pengantin Bali Modifikasi Semarakkan Nusa Dua Fiesta Hari Ini GUNA meningkatkan kom- petensi peserta didiknya di bidang tata rias, Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) Candra Dewi menggelar Tes Uji Kompetensi (TUK) Minggu (26/9) di LKP Candra Dewi Tabanan. Penilaian langsung dilakukan Direktorat Pengem- bangan Kompetensi dan Kelembagaan Kementerian Pendidikan Nasional. Sebagai sebuah lembaga kursus dan pelatihan, Candra Dewi patut bangga karena pemerintah memercayakan Bersambung ke halaman 12 LKP Candra Dewi Gelar Tes Uji Kompetensi Pimpinan LKP Candra Dewi, Ni Made Rahayuni bersama peserta dan model Bali Perlu 8-10 Ton Ikan Lele per Hari Sabariah Cantik Bersama Trisia Bersambung ke halaman 12 Ny. Ayu Pastika Biasakan Cuci Tangan Pakai Sabun Bersambung ke halaman 12 tkh/sep Ketua TP PKK Badung Ny. Ratna Gde Agung (nomor 2 dari kanan) saat membuka Pelatihan Tata Rias Pengantin Bali Modifikasi Bersambung ke halaman 12 Bu Agung dan tim LPK AGUNG tengah memperagakan tata rias pengantin Bali modifikasi tkh/dok MARILAH kita membiasakan perilaku cuci tangan pakai sabun mulai dari lingkup masyarakat terkecil, yakni keluarga, sebagai cermin hidup sehat. Demikian Ketua Tim Penggerak (TP) PKK Provinsi Bali Ny. Ayu Pastika didampingi para pengurus lainnya saat dilangsungkan peringatan “Hari Cuci Tangan Pakai Sabun Sedunia” (HCTPSS) di depan Kantor Gubernur, Renon. Mengusung tema “Dengan Mencuci Tangan Kita Tingkatkan Kesehatan Masyarakat” TP PKK Provinsi Bali yang memotori acara ini ingin menyampaikan pesan pentingnya bahwa peringatan HCTPSS bukan sebatas seremonial, namun harus diimbangi sikap nyata membiasakan mencuci tangan tiap hari. “HCTPSS ini menjadi momen penting untuk menggaungkan lebih luas lagi budaya ‘cuci tangan pakai sabun’ (CTPS). Karenanya gerakan ini dilaksanakan pula secara serentak oleh TP PKK kabupaten/kota se- Bali,” ucapnya. Bertepatan dengan HCTPSS ini Ketua TP PKK Provinsi Bali mengajak semua pihak, pemerintah, swasta, murid sekolah, kader posyandu, dasa wisma, maupun masyarakat di semua lapisan, turut mengampanyekan kebiasaan hidup bersih dengan melakukan tindakan kecil dan BERITA TERKAIT HALAMAN 16 tkh/net tkh/dok. IBU perlu bedak? Untuk sehari-hari atau untuk acara khusus? Demikian kalimat yang meluncur dari perempuan berkulit sawo matang itu. Ia terlihat ramah dengan sesekali melempar senyum saat melayani beberapa perempuan yang mendatangi gerai Trisia Cosmetics yang digelar dalam acara pelatihan tata rias pengantin pekan lalu di Mengwi, Badung. Ia berpandangan, perempuan identik de- ngan keindahan dan kecantikan. Perempuan menginginkan selalu ter- lihat menawan pada tiap kesempatan, kapan dan di mana saja. Tidak mengheran- kan jika hampir semua perempuan senang ber- dandan. Apalagi jika pekerjaan atau profesinya menuntutnya selalu tampil cantik dan menarik, make up tidak pernah lepas dari kegiatan sehari-harinya. “Seperti saya, pekerjaan saya menuntut agar selalu tampil dengan make up serasi,” ujar Sabariah yang akrab dengan sapaan Yayak ini kepada wartawati Koran Tokoh. “Pekerjaan saya me- nuntut saya bertemu banyak orang. Penampil- an penting diperhatikan dan dijaga,” ujar perem- puan berambut indah ini. Ia menambahkan, make up bisa membuat penam- pilan seseorang menjadi terlihat segar dan menarik. “Salah satu produk Trisia yang saya gunakan sebagai dasar adalah natural finish foundation yang BISNIS budidaya ikan darat di Bali masih terbuka lebar. Kebutuhan ikan lele, misalnya, lumayan tinggi. Masyarakat Bali memerlukan pasokan jenis ikan ini 8-10 ton per hari. Hasil produksi per hari baru 3-4 ton. Angka produksinya memang naik relatif tinggi dibandingkan tahun sebelumnya. Produksi ikan lele tahun 2009 hanya 1 ton. Tetapi, kini 3-4 ton per hari,” ujar Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Bali Ir. I Gusti Putu Nuriatha, M.M. kepada wartawan Koran Tokoh .

description

tkh_614_xi__17-23_okt._2010

Transcript of tkh_614_xi__17-23_okt._2010

Page 1: tkh_614_xi__17-23_okt._2010

Nasi GorengHalaman 14

Halaman 13

Satu Porsiuntuk 5 Orang

7 WasiatBuyut Saridin

Blambangan

Bisnis Tokekmakin Diminati

TrendiHalaman 15

Pasir PutihnyaTerbaik di Dunia

Nusa DuaHalaman 16

NUSA Dua Fiesta (NDF)2010 yang dibuka Jumat (15/10),dipastikan akan berlangsungmeriah Minggu (17/10) siangini. Selain dimeriahkan beragamatraksi kesenian, olahraga, per-mainan, dan pameran, ber-tempat di Anjungan Peninsula(belakang Amphitheater) Ming-gu siang ini NDF 2010 akandisemarakkan Lomba Tata RiasPengantin Bali Modifikasi. Tidakkurang dari 1.000 perias danmodel akan tampil memperebut-kan beberapa hadiah dandiabadikan sebagai kegiatanpendidikan nonformal yangterukir dalam Museum Rekor In-donesia. Sebanyak 60 penari dariPKK Badung akan tampilmemeriahkan acara khusus iniyang juga akan dihadiri Dirjen

Pendidikan Nonformal dan Infor-mal Kementerian PendidikanNasional Hamid Muhammad,M.Sc,. Ph. D.

Guna menyukseskan lombatersebut, PKK Kabupaten Ba-dung bersama mitra kerjanya,Lembaga Kursus dan Pelatihan(LKP) AGUNG, Koran Tokoh(Kelompok Media Bali Post),dan TRISIA Cosmetics, me-lakukan road-show ke ke-camatan-kecamatan, Senin (11/10)hingga Rabu (13/10).

Dalam road-show tersebut,Ketua Tim Penggerak PKKBadung Ny. Ratna Gde Agungyang selalu hadir, menyatakanbagi wanita tata rias bukan halyang istimewa, tetapi kebutuh-an sehari-hari. Namun, dalammerias diri, jangan sampai kita

HALAMAN 8 dan 9

BERITA TERKAIT

M enurutnya, ikanlele merupakansalah satu jenis

ikan darat yang bagus prospekbisnisnya. Hasil budidaya diBali masih belum optimal. Suplaiikan lele di daerah ini masih

kekurangan minimal 4-6 ton.Untuk menutupi kekura-

ngan itu, suplai ikan lele dariluar Bali menjadi solusinya.Angka pasokannya bisamencapai 4-6 ton per hari. “Iniupaya sementara yang dibuka

untuk memenuhi kebutuhanikan lele di daerah ini,” jelasnya.

Upaya mendorong masya-rakat membudidayakan ikan lelegencar dilakukan pemerintah.Instansi yang dipimpinnyaintensif melakukan gerakankampanye budidaya ikan daratini ke berbagai pelosok daerahdi Bali. “Kami berharaphasilnya kelak dapat mencapai

target produksi 8 ton ikan leleper hari akhir tahun 2010 ini,”tutur Nuriatha.

Ada sejumlah jenis ikandarat lain yang digenjot sebagaibagian gerakan mengampanye-kan budidaya berorientasibisnis masyarakat. “Gurami,nila, dan karper juga banyakdibutuhkan di Bali. Kami terusmendorong masyarakat meman-faatkan peluang bisnis budi-daya ikan darat ini,” katanya.

Seluruh pelosok wilayah dikabupaten/kota di Bali memilikikans bagus budidaya ikan darat.Namun, masyarakat belummemanfatkan peluang bisnis inisecara optimal. “Kegiatanbudidaya ikan darat di Bali baru30%,” ujarnya.

Pemerintah telah membantumemecahkan masalah yangdihadapi pembudidaya ikan

darat. Contoh, mengatasikesulitan petani ikan dalammemperoleh modal usaha,pemerintah memfasilitasi melaluiprogram Konsultan KeuanganMitra Bisnis (KKMB). Melalauiprogram ini pihaknyamelibatkan konsultan keuangandi lingkungan perbankan untukmemecahkan kesulitan modalusaha. “Selain BPD, juga BRIikut secara membantu modalusaha tersebut. Bank Indone-sia ikut memfasilitasinya pula.Kami juga sosialiasikan pro-gram kredit tanpa agunan yangdifasilitasi pemerintah,”jelasnya.

Instansinya juga berupayamembuka dan memperluasakses pasar petani ikan. “Secararutin kami adakan kegiatan temubisnis. Kegiatan ini melibatkansuplaier dan pembeli. Petaniikan dipertemukan secaralangsung dengan kalanganmanajemen hotel, restoran, mal,dan lain-lain,” katanya. —sam.Kegiatan menebar benih lele sedang dilakukan seorang petani di kolam budidaya ikan

Ir. I G.P. Nuriatha, M.M.

L o m b a Ta t a R i a s Pe n g a n t i n B a l i M o d i f i k a s i

Semarakkan Nusa Dua Fiesta Hari Ini

GUNA meningkatkan kom-petensi peserta didiknya dibidang tata rias, LembagaKursus dan Pelatihan (LKP)Candra Dewi menggelar Tes UjiKompetensi (TUK) Minggu(26/9) di LKP Candra DewiTabanan. Penilaian langsungdilakukan Direktorat Pengem-bangan Kompetensi danKelembagaan KementerianPendidikan Nasional.

Sebagai sebuah lembagakursus dan pelatihan, CandraDewi patut bangga karenapemerintah memercayakan

Bersambung ke halaman 12

LKP Candra Dewi

Gelar TesUji Kompetensi

Pimpinan LKP Candra Dewi, NiMade Rahayuni bersama pesertadan model

Bali Perlu 8-10 TonIkan Lele per Hari

SabariahCantikBersamaTrisia

Bersambung ke halaman 12

Ny. Ayu Pastika

Biasakan Cuci TanganPakai Sabun

Bersambung ke halaman 12

tkh/sep

Ketua TP PKK Badung Ny. Ratna Gde Agung (nomor 2 dari kanan)saat membuka Pelatihan Tata Rias Pengantin Bali ModifikasiBersambung ke halaman 12

Bu Agung dan tim LPK AGUNG tengah memperagakantata rias pengantin Bali modifikasi

tkh/dok

MARILAH kita membiasakan perilaku cuci tangan pakai sabun mulai darilingkup masyarakat terkecil, yakni keluarga, sebagai cermin hidup sehat.Demikian Ketua Tim Penggerak (TP) PKK Provinsi Bali Ny. Ayu Pastikadidampingi para pengurus lainnya saat dilangsungkan peringatan “HariCuci Tangan Pakai Sabun Sedunia” (HCTPSS) di depan KantorGubernur, Renon.

Mengusung tema “Dengan Mencuci Tangan Kita TingkatkanKesehatan Masyarakat” TP PKK Provinsi Bali yang memotori acaraini ingin menyampaikan pesan pentingnya bahwa peringatanHCTPSS bukan sebatas seremonial, namun harus diimbangi sikapnyata membiasakan mencuci tangan tiap hari. “HCTPSS ini menjadimomen penting untuk menggaungkan lebih luas lagi budaya ‘cucitangan pakai sabun’ (CTPS). Karenanya gerakan ini dilaksanakanpula secara serentak oleh TP PKK kabupaten/kota se- Bali,”ucapnya.

Bertepatan dengan HCTPSS ini Ketua TP PKK Provinsi Balimengajak semua pihak, pemerintah, swasta, murid sekolah, kaderposyandu, dasa wisma, maupun masyarakat di semua lapisan, turutmengampanyekan kebiasaan hidup bersihdengan melakukan tindakan kecil dan

BERITA TERKAIT HALAMAN 16

tkh/net

tkh/dok.

IBU perlu bedak? Untuk sehari-hariatau untuk acara khusus? Demikiankalimat yang meluncur dariperempuan berkulit sawo matangitu. Ia terlihat ramah dengansesekali melempar senyum saatmelayani beberapa perempuanyang mendatangi gerai TrisiaCosmetics yang digelardalam acara pelatihan tatarias pengantin pekan lalu diMengwi, Badung.

Ia berpandangan,perempuan identik de-ngan keindahan dankecantikan. Perempuanmenginginkan selalu ter-lihat menawan pada tiapkesempatan, kapan dan dimana saja. Tidak mengheran-kan jika hampir semuaperempuan senang ber-dandan. Apalagi jikapekerjaan atau profesinyamenuntutnya selalu tampilcantik dan menarik, makeup tidak pernah lepas darikegiatan sehari-harinya.“Seperti saya, pekerjaansaya menuntut agar selalutampil dengan make upserasi,” ujar Sabariahyang akrab dengansapaan Yayak ini kepadawartawati Koran Tokoh.

“Pekerjaan saya me-nuntut saya bertemubanyak orang. Penampil-an penting diperhatikandan dijaga,” ujar perem-puan berambut indah ini.Ia menambahkan, makeup bisa membuat penam-pilan seseorang menjaditerlihat segar dan menarik. “Salahsatu produk Trisia yang sayagunakan sebagai dasar adalahnatural finish foundation yang

BISNIS budidaya ikan darat di Balimasih terbuka lebar. Kebutuhan ikan

lele, misalnya, lumayan tinggi.Masyarakat Bali memerlukan pasokanjenis ikan ini 8-10 ton per hari. Hasil

produksi per hari baru 3-4 ton.Angka produksinya memang naikrelatif tinggi dibandingkan tahun

sebelumnya. Produksi ikan lele tahun2009 hanya 1 ton. Tetapi, kini 3-4

ton per hari,” ujar Kepala DinasPerikanan dan Kelautan Provinsi Bali Ir.

I Gusti Putu Nuriatha, M.M. kepadawartawan Koran Tokoh.

Page 2: tkh_614_xi__17-23_okt._2010

Tokoh2

Pemimpin Umum/Pemimpin Redaksi: Widminarko Pemimpin Perusahaan: IDK Suwantara Staf Redaksi/Pemasaran Denpasar: Syamsudin Kelilauw, Ratna Hidayati, Budi Paramartha, IG.A. Sri Ardhini, WiratiAstiti, Lilik, Sagung Inten, Tini Dwi Rahayu. Buleleng: Putu Yaniek Redaksi/Pemasaran Jakarta: Diana Runtu, Sri Iswati NTB: Naniek Dwi Surahmi. Surabaya: Nora. Desain Grafis: IDN Alit Budiartha,I Made Ary Supratman Sekretariat: Kadek Sepi Purnama, Ayu Agustini, K.E. Fitrianty, Putu Agus Mariantara Alamat Redaksi/Iklan Denpasar: Gedung Pers Bali K. Nadha, Lantai III, Jalan Kebo Iwa 63 A Denpasar–Telepon (0361) 425373, 7402414, 416676–Faksimile (0361) 425373 Alamat Redaksi/Iklan/Sirkulasi Jakarta: Jalan Palmerah Barat 21 G Jakarta Pusat 10270–Telepon (021)5357602 -Faksimile (021)5357605

NTB: Jalan Bangau No.15 Cakranegara, Mataram–Telepon (0370) 639543–Faksimile (0370) 628257 Jawa Timur: Permata Darmo Bintoro, Jalan Taman Ketampon 22-23 Surabaya–Telepon (031) 5633456–Faksimile(031) 5675240 Surat Elektronik: [email protected]; [email protected] Situs: http/www.cybertokoh.com; http/www.balipost.co.id Bank: BCA Cabang Palmerah Barat Jakarta, Nomor Rekening: PTTarukan Media Dharma: 229.3006644 Percetakan: BP Jalan Kepundung 67 A Denpasar.

PenerbitPT Tarukan Media Dharma

Terbit sejak 9 November 1998

K o r a n M i n g g u a n

17 - 23 Oktober 2010

Putu Wijaya

Sampaikan opini Anda Minggu 17 Oktober 2010 dalam acara interaktif “Wanita Global” 96,5 FMpukul 10.00 - 12.00 Wita. Opini dapat juga disampaikan lewat Faksimile 0361 - 420500 dan E-mail

Radio On Line: www.globalfmbali.com, E-mail: [email protected] Anda tentang topik ini dimuat Koran Tokoh 24 Oktober 2010

ASPIRASI

“Kiat Mengelola Stres”

FACEBOOK KORAN TOKOH

Bersambung ke hlm. 12

Naikkan Pajak ABTKITA berar-benar sudah berada dalam kondisi krisis air. Penggunaan air sering

hanya untuk kepentingan sesaat, mengabaikan masa depan. Apa kontribusihotel dan vila dalam menghemat sumber air? Mestinya tiap rumah memilikisumur resapan. Tiap sungai dibangun dam yang bisa dimanfaatkan PDAM.Kendalikan penyedotan air bawah tanah (ABT), sebab tanah bisa ambles.

Naikkan pajak ABT, tetapi pajak itu dikembalikan untuk pemeliharaan sumberair dan mengatasi krisis air.

Demikian pandangan yangberkembang dalam Siaran InteraktifKoran Tokoh di Global FM 96,5Minggu (7/10). Topiknya “KrisisAir dan Bahaya Ambles”. Berikutpetikannya.

Pulau hanyaTinggal Sertifikat

Kata Gandhi bumi ini akansanggup menghidupi seluruh ma-nusia, tetapi tak mampu meme-lihara satu orang rakus. Penghunijagat raya berbanding terbalik.Bumi telah terekspoitasi liar demikepentingan sesaat. Krisis air akibatkerakusan manusia yang mengurasbumi dari hulu sampai hilir. Se-betulnya krisis air sudah menjadikenyataan. Lakukan sesuatu kalauingin bumi tetap ada. Kalau tidak,bumi ambles. Beberapa pulau kinihanya tinggal sertifikat. Kondisi inikarena kesalahan manusia. Bersih-kan sumbernya yakni pikiran darikerakusan itu. Konsep tri hitakarana berbasis tri kaya parisuda,dalam filosopi tumpek landep,harmonisasikan lingkungan alam.

Pande, Pandak Kediri

Air PDAM pun MacetPasal 33 UUD 1945 menyata-

kan, bumi, air, dan kekayaan alamlainnya yang menguasai hiduporang banyak dikelola pemerintahdan digunakan untuk kesejahteraanrakyat. Seharusnya, PDAM sang-gup menyiapkan air bersih untukrakyat. Kenyataannya di beberapadaerah, air macet, ketel-ketel, dantidak mengalir. Akhirnya rakyatmenyedot air bawah tanah (ABT)menyebabkan tanah ambles. Per-baiki dua sisi. Negara mampu se-diakan air bersih untuk seluruhrakyat dan ada aturan dalam

menyedot ABT. Dari sisi peme-liharaan, perlu ketegasan.

Werda

Survei Satu MingguJudulnya sadar. Solusinya sa-

dar. Apa pun yang kita bicarakanakan menjadi sirna jika tidak semuaumat sadar. Tuhan telah mencipta-kan sirkulasi sedemikian rupa, kitaharus memeliharanya. Dengankerakusan bromo corah, semua ta-nah dibeton, sehingga sirkukasi airlangsung ke laut. Seharusnya patahtumbuh hilang berganti. Ungkapan‘cabut satu tumbuh seribu’ sudahtidak ada lagi. Cabut-cabut saja,kemudian dibuang. Perlu kesadaranbersama. Modernisasi tidak dalambentuk macam-macam. Leluhurzaman dulu melakukan survei kelapangan puluhan tahun. Bedadengan pakar sekarang, hanyamelakukan dengan waktu singkat,bahkan ada yang survei hanya satuminggu. Leluhur dulu sudah me-mikirkan bagaimana pembuatan ru-mah sesuai lahan. Kalau hujan agartidak becek, karena ada resapan.

Ireng

Miliki Sumur ResapanBulan Juli kami memberi usul-

an penertiban penggunaan airbawah tanah (ABT) ke Bupati Gia-nyar karena di sana daerah pari-wisata banyak hotel, vila, dan bu-ngalow yang banyak menggunakanABT. Sepanjang ada perimbangan,mungkin tidak terlalu banyak ma-salah, seperti penyelamatan kem-bali dengan memasukkan air ke da-lam tanah. Seharusnya, tiap ba-ngunan memiliki sumur resapan.Tidak langsung air menggelontor kelaut. Ada batasan pengambilanABT, termasuk berapa ukuranyang bisa diambil. Hotel dan

vila seharusnya mengenakan tarifkamar termasuk biaya pengambilanair bawah tanah. Biaya ini yangdigunakan untuk penyelamatan.Apa kontribusi hotel dan vilakepada alam? Apakah ada kontri-businya selama ini atau tidak?Masalah krisis air karena kurang-nya kesadaran masyarakat danpengawasan pemerintah. Apa punusahanya, kalau sudah ditata de-ngan baik pasti tidak mendatangkanmasalah. Menurut saya, pengguna-an air untuk rumahtangga tidak ter-lalu besar. Yang banyak justru darilaundry, hotel, vila, bungalow. Gia-nyar mulai berbenah agar apa yangkita takutkan tentang krisis air danambles tidak terjadi.

Nang Chekov

Tiru BelandaPenanganan masalah air perlu

hemat disertai pemeliharaan. Se-bagai pengguna, rumahtangga mau-pun pengusaha, tetap harus ber-hemat. Contoh, jangan biarkan krantetap mengalir waktu gosok gigi.Jangan lupa matikan kran. Kalaumasing-masing orang bersikap se-perti ini berapa penghematan yangtelah dilakukan. Ke depan, perlusinergi antara pejabat dan masya-rakat untuk mempertahankan sum-ber air di hulu. Perlu konservasialam. Saya setuju, gagasan peme-rintah untuk menaikkan pajakABT. Namun, jangan sampai pajakitu dibawa keluar. Tetapi, gunakanuntuk menjaga kelangsungan siklusair. Tiap sungai perlu ada dam se-hingga bisa dimanfaatkan PDAMsehingga tidak ikut-ikutan menge-bor air dalam. Kalau masing-masingsungai dibendung untuk pengaliranPDAM, tentu lebih hemat. Pinggirpantai dibuatkan dam untuk men-jaga rembesan air laut. Saat kemaraudam ditutup. Kita bisa meniruBelanda. Daerahnya rendah. Me-reka membuat penghalang di se-panjang negaranya.

Edi

Industri Rumah Tanggayang bisa Dikembangkan

Dewa Nying Putra WiryawanMakanan ringan seperti pie susu

Diah RosariaUsaha membuat segala macam banten dan canang. Karena tiap

hari umat Hindu di Bali tidak pernah lepas dari ritual keagamaan.

Wahid DunTempe mendoan + ketan + teh poci

Deddy BandidosUsaha pembuatan ingka, kerajinan dari daun kelapa seperti

banten, canang, sampian, pembuatan pelangkiran dan keleng-kapannya, segala macam anyaman seperti sokasi. Itu semuamerupakan contoh porsi kegiatan UKM dan tentu saja harusditunjang permodalan seperti dari koperasi atau LPD

Eka SwiswantaraUsaha kebaya bordir. Dekat dengan tempat tinggal saya, ibu-

ibu PKK berkumpul lalu patungan mengumpulkan modal untukusaha ini, setelah melihat peluang kebutuhan kebaya sebagaipakaian wajib saat bersembahyang bagi kaum wanita. Omzetnyapuluhan juta rupiah per bulan atau sekitar Rp 1,5 juta per orang.

Kartu CerdasMakanan atau kerajinan tangan sepertinya lebih mudah

dikerjakan tinggal bagaimana memasarkannya.

Nurpatricia KrishnaUsaha mendaur ulang plastik detergent dan kampil beras

jadi tas modifikasi yang cantik dan gaul, bahkan bisa diekspor.Juga, mendaur ulang sampah organik menjadi pupuk sehinggalebih mudah masyarakat yang ingin bertani atau berkebun un-tuk mendapatkan pupuk organik dan juga membantu pemerin-tah mengurangi subsidi pupuk sehingga anggaran jadi lebihbanyak duarahkan ke hal-hal yang penting seperti pendidikan.

Legawa DewakBisnis membuat canang, karena cocok dengan kegiatan

keseharian masyarakat di Bali. Kalau canangya tidak begitulaku itu bisa kita gunakan untuk keperluan sendiri.

Ngurah AryaUsaha membuat jajan (sempat terkenal Jajan Sading). Selain

jajan untuk dikonsumsi juga jajan untuk sarana upakara banten

DEzy Zingkong CipPrlyMembuat kerajinan ukir, kerajinan perak, karena memiliki

nilai jual tinggi dan sangat diminati turis. Juga, memiliki nilaiseni yang tinggi.

Luh Ketut Ari AbadiBisnis katik (tusuk) sate. Selain bahan bakunya mudah di-

dapat, modalnya pun tidak terlalu besar dan dapat dikerjakandalam skala rumah tangga. Sekarang ini banyak dibutuhkankatik sate untuk keperluan sarana upacara. Jenis katik satesangat beragam: lembat, empol, pusut, asem dan lainnya. Seringkrama banjar membeli katik sate, dibandingkan membuat yangperlu waktu lama dan tenaga banyak. Dengan sistem penyim-panan yang bagus, katik sate dapat bertahan lama.

Permana AdhyaksaBisnis pembuatan stik dupa dan perekatan serbuk dupa.

Kebutuhan masyarakat Bali terhadap dupa makin hari kianmeningkat. Dupa merupakan peluang bisnis besar di Bali.Masyarakat Bali yang mayoritas beragama Hindu hampir tiaphari menggunakan dupa untuk upacara keagamaan. Dupa saatini masih didatangkan dari luar Bali. Di Bali atau Denpasar belumada home industry membuat dupa, mulai dari stik, serbuk, pe-wangi hingga serbuk perekat. Baru dikembangkan bisnis dupapengemasan dan pelabelan, sebagian ada yang memproduksidupa mulai dari pencelupan sampai pengepalan. Stik dan prosesserbuk masih dibuat di luar Bali (Sumber: Dinas Perindustriandan Perdagangan Kota Denpasar. Pembuatan stik dan prosesperekatan serbuk dupa sangat mudah, bahan bakunya pun yaitubambu dan serbuk kayu, masih banyak dan mudah ditemukandi Bali, sedangkan produksinya dapat dilakukan sebagai indus-tri rumah tangga. Jumlah pesaingnya masih minim

Ayu DwijayantiPilih bidang usaha yang menjadi kegemaran kita. Yang suka

memasak dapat membuka bisnis katering makanan skalarumahan, atau membuka usaha makan yang menjadi menuandalan keluarga Anda. Kebaya dengan beraneka model men-jadi peluang bagi yang memiliki keterampilan seperti menjahit,atau keahlian di bidang tata rias dapat membuka usaha jasajahit atau salon di rumahnya. Sesuatu yang biasa akan men-jadi istimewa jika dikembangkan.

Semara Putra KomangKarena tingkat kepemilikan sepeda motor di Bali cukup

tinggi, buka bisnis kecil-kecilan berupa bengkel motor dan usa-ha pencucian motor. Meski banyak persaingan kunci utamasebuah bisnis adalah pelayanan dan kepuasan para pelanggan

Nyoman CandraBisnis sanggar atau pernak pernik karena Bali penuh de-

ngan jiwa seni jadi didik putra putri Bali untuk menjadi seni-man dengan kelas internasional dan membawa nama baik Bali.

BerTy SaragihBisnis kuliner. Kuliner merupakan bisnis yang tak akan

pernah padam

Bali Russian CentreKonsultan pendidikan, mengingat mutu pendidikan Indo-

nesia masih berada di bawah dibandingkan negara lain.

Pakdee Der PanserUsaha kecil rumahan gorengan berbagai macam kerupuk,

rempeyek serta camilan ringan. Bisnis seperti ini tidak akan adamatinya, tidak tergantung musim atau cuaca. Pagi diproduksi, siangdipasarkan, sampai tengah malam bahkan dini hari akan tetap dicari,apalagi bagi yang kerja malam. Akan menjadi teman santai bagipencandu sepak bola, malam-malam pasti ingin makanan ringan.

Arya Somadi KrishnaBisnis laundry. Pergeseran gaya hidup dan tuntutan kebutuh-

an ekonomi menyebabkan sebagian besar penghuni Denpasardan kota besar lainnya men-jadi keluarga super sibuk.

MUSIBAH justru meniupkan angin segar buat Chili. Presidennyamenjadi pahlawan dunia, karenaaparatnya berhasil menyelamatkan 33 nyawa yang tersekap 2 bulan, 700 meter di bawah permukaantanah.

“Itulah gunanya pemimpin,” kata Amat memuji. “Dia sampaimenunda kepergiannya ke luar negeri, karena dia bertekadmenyelamatkan rakyatnya, apa pun yang terjadi. Tak peduli berapabiaya yang mesti dikeluarkan. Tak peduli berapa besarnya musibah.Begitu rakyatnya terdera dia langsung bertindak. Ah ........ .”

Bu Amat nyeletuk.“Kok ah?”Amat mengerling istrinya. Perempuan yang satu ini kok tahu

saja isi hatiku, kata Amat menggerundel dalam hati.“Kok pakai ah Pak, kenapa? Menyesal?”Amat menggeleng. Dia berusaha mengalihkan percakapan.“Memang sulit jadi pemimpin. Tak semua orang bisa, meskipun

semuanya mau.”“Bapak juga?”Amat mengerling lagi. Mengapa sih, perempuan selalu ngerecokin

suami dengan segala pertanyaan yang bikin pusing, kata Amat kembalidalam hati. Tetapi, kemudian ia menjawab.

“Ya aku juga. Aku juga ingin jadi pemimpin. Tetapi, tidak adabakat.”

“Mosok?”“Ya. Kalau ada musibah seperti di Chili itu, sebagai pemimpin

aku memang akan langsung ke lokasi supaya masuk televisi. Kalauperlu aku ikut menyingsingkan lengan baju menolong, supaya rakyatterharu, dan berdecak, tuh lihat pemimpin juga tak segan-segan turunke lapangan.

Tetapi, aku tidak akan membatalkan kunjunganku ke luar negeri.Habis nongkrongin musibah juga tidak ada gunanya. Aku kan bukanahlinya. Lebih baik aku lanjutkan saja kunjungan ke luar negeri,memantau dari jauh. Barangkali dari jauh masalahnya lebih jelasterlihat. Syukur kalau dapat bantuan dari megara yang kaya.”

Bu Amat mengerutkan keningnya,“Jadi kalau jadi pemimpin Bapak akan begitu?”“Terus-terang, ya!”“Payah!”“Memang! Karena itu aku bilang ahhhh, aku tidak akan bisa jadi

pemimpin.”Bu Amat menarik napas panjang lalu pergi. Amat merasakan itu

sebagai pernyataan kekecewaan. Tetapi, apa boleh buat memangbegitu adanya.

Untung baru sekarang aku berterus-terang, kata Amat dalam hati,kalau dulu sebelum menikah, pasti dia tidak akan mau jadi istriku.Mana ada perempuan yang mau menikah dengan lelaki yang tidakbisa jadi pemimpin.

Amat kemudian mencoba menanyakan kepada tetangga apatanggapan mereka terhadap presiden Chili yang hebat itu. Semuanyamemuji. Kemudian seperti Amat, diakhiri juga dengan lenguh ah.......

“Kenapa pakai ah?” tanya Amat penasaran.“Ya kenapa itu tidak terjadi di negara kita ini Pak Amat?!”“Lho apa Bapak ingin di negara kita ini ada musibah?”“Bukan musibahnya! Kalau musibah kita sudah kaya. Saya

maksudkan tindakan pejabatnya yang cepat. Jangan persoalan-persoalan dibiarkan saja mengapung. Lakukan sesuatu supayasemuanya tuntas.”

“Maksudnya, pejabat-pejabat kita tidak memiliki jiwa seorangpemimpin?”

“Kebanyakan begitu, Pak Amat.”“Jadi pejabat kita tidak punya semangat kepahlawanan?”“Bukan”“Lalu?”“Jiwa pemimpin semua orang juga punya, Pak. Yang tidak kita

punya, tambang yang runtuh dan 33 orang yang terkurung di dalamnya2 bulan dalam kedalaman 700 meter di bawah permukaan tanah.”

Amat tercengang, Dan, tetangga itu tertawa. Amat jadi penasaran.“Maksud Bapak kalau kita punya yang begitu, pemimpin kita

akan bertindak sepahlawan presiden Chili? Lalu bagaimana dengantsunami di Aceh, bagaimana dengan Lapindo dan bagaimanadengan...... ?”

Tetangga itu terus tertawa dan meninggalkan Amat terkuburkebingungannya.

Sialan, maki Amat dalam hati. Mengapa semua orang selalumenganggap semuanya hanya lelucon. Ini pasti karena kesulitan hidupterus saja menghajar kita, sehingga semua orang jadi sinis. Dengantertawa mereka pikir segalanya selesai. Goblok.

“Aku tidak setuju semuanya dibuat bercanda sekarang,” kataAmat kemudian ketika Ami pulang dari kampus. “Kita harus beranimengakui, kita merasa kecewa ketika ada pahlawan-pahlawan munculdi belahan dunia lain, karena pahlawan-pahlawan kita semua sudahmati. Yang ada hanya para koruptor dan pembohong yang tidakpeduli nasib rakyat. Berapa lama lagi ini akan berlangsung?”

Ami mengerling pada ibunya sebab tak tahu apa masalahnya. BuAmat lalu menjelaskan.

“Bapakmu kecewa, Ami. Kenapa dia bukan pahlawan.”“O ya? Kenapa mesti kecewa?”“Kenapa Pak?”Amat kembali senewen. Mengapa aku selalu dipojokkan. Apakah

aku tidak boleh mengeluh, katanya dalam hati.“Kenapa Bapak kecewa?”Dengan ngawur saja kemudian Amat menjawab.“Sebab, kita tidak punya tambang yang runtuh, tidak ada 33

orang terkubur 700 meter di bawah tanah selama 2 bulan. Kalau ada,kita pasti akan punya pahlawan seperti Chili!”

Bu Amat tercengang lalu membentak.“Pak! Jangan ngomong begitu, nanti didengar tetangga!”“Biarin. Aku juga tadi dengar itu dari mereka.”Bu Amat mendekat,“Mosok?”“Ya!”“Itu keterlaluan!”Ami memotong.“Tetapi, itu betul sekali! Kalau saja ada 33 orang terkubur 700

meter di bawah tanah 2 bulan, kita akan punya pahlawan. Asalkansaja media massa tidak memutar-balik itu menjadi bahwa kita sudahterlambat, kita sudah teledor karena memberikan izin penambangan,padahal tahu dan bisa diduga tambang bisa runtuh dan 33 orangtersekap 2 bulan. Asalkan saja semua itu tidak dipolitisir untuk menga-takan bahwa kita bangsa yang tidak punya jiwa kepahlawanan lagi!”

Amat dan istrinya memandang Ami.“Ya itu betul sekali. Terus-terang sebenarnya Ami yang sudahmengatakan itu kepada tetangga itu, karena Ami muak mendengar

dia tidak henti-hentinya mengeritik diri sendiri seakan-akan dirinyaitu bukan orang Indonesia. Tiap kali bertemu dia terus menyalahkansegala-galanya negeri kita ini, seakan-akan dia bukan orang Indone-sia. Jadi Ami tak tahan lalu ngomong begitu supaya dia diam!”

Amat nyeletuk.“Tetapi, orang yang berani mengejek diri sendiri itu tandanya dia

sudah matang Ami !”“Bukan matang tetapi terlalu matang, sudah busuk! Sejelek-

jeleknya negeri ini, ini adalah negeri Ami. Sejelek-jeleknya diri Ami,kalau ada yang terus mau menjelek-jelekkan akan Ami lawan!”

Ami lantas pergi. Amat tersenyum geli.“Apa salahnya, menjelek-jelekkan diri,” kata Amat, “Siapa lagi

yang bisa kita jelek-jelekkan kecuali diri kita sendiri. Kan gratis!Kalau orang lain pasti marah! Ya kan Bu?”

Bu Amat mengangguk, tetapi kemudian mendamprat.“Ya. Tetapi, kalau ada yang terus-menerus menghujat, menghina

suamiku bukan pahlawan, bukan pahlawan, bukan pahlawan, bukanpahlawan, ahhhhh, aku akan patahkan lehernya dan kunyah sampaihabis! Jelek-jelek juga suamiku!”

Amat tercengang.

Chili

PERUBAHAN merupa-kan hal tidak pernah lepasdari kehidupan sehari-harimanusia. Sesungguhnya“perubahan merupakan halyang absolute”, selalu ter-jadi, tak terduga atau bahkandapat diduga, dan tak ter-batas. Namun, terkadang se-buah perubahan dianggaplayaknya ‘malapetaka ‘ yangakan mengganggu atau men-cabut sisi nyaman kita se-bagai manusia (comfortspace).

Contoh sederhana, ketikaseseorang harus memindah-kan atau merelokasikan se-buah meja ruang kerja kitakarena adanya anggota timkerja yang baru, pasti terasaberat dan muncul berbagaipertanyaan dalam benak kita,“Mengapa mesti pindah sih?Kok SAYA yang dikorban-kan? Apa harus saya yangpindah meja? Saya kan su-dah di meja dan ruang iniselama enam tahun? Malasah!” Susungguhnya per-ubahan yang terjadi dalamcontoh tersebut sebenarnyabukan perubahan yang kom-pleks jika dibandingkan per-ubahan infrastruktur yanglebih besar dan luas impli-kasinya. Namun, bagi indi-vidu pastilah sulit untuk me-nerima jikalau perubahantersebut harus dilaluinya dan

dipastikan akan mengurangikenyamanan yang sudah di-alaminya selama bertahun-tahun.

Contoh lain, adanya per-baikan jalan atau jembatan se-hingga mengurangi akses pe-ngendara mobil atau motor se-hingga timbul kemacetan yangcukup panjang. Kita pasti akanmenggerutu, mengumpat, ma-rah, karena terlambat dan bah-kan mendorong kita berperilakuagresif akibat tekanan situasiyang kita lihat dan dimaknaisebagai sebuah proses yangsangat mengganggu kenyaman-an kita.

Mari kita bayangkan bagai-mana jika kita mengalami per-ubahan yang lebih besar danmemiliki implikasi yang lebihluas lagi jika pemerintah se-

bagai penggagas sebuahperubahan tersebut?

Pada zaman yang serbacanggih ini dan jika bolehpenulis sebut sebagai zamaninstant, kita sering berharapsegala hal yang terjadi dilingkungan kita ini bisaberubah dengan cara yangcepat dan memberikan ben-efit yang cepat pula. Sepertilayaknya makanan cepatsaji, cepat permintaannya,cepat pula terpuaskan ke-butuhannya. Namun, kitasering mengabaikan bahwasebuah perubahan merupa-kan proses yang harus di-lalui dan ‘dinikmati’ sehing-ga dapat bermakna dan ber-implikasi konstruktif bagitiap individu. Sering kita‘khilaf’ dalam menghadapiperubahan, untuk itu kitaperlu mengetahui dan me-mahami bagaimana kita da-pat mengelola suatu per-ubahan dengan harmonisdan berimplikasi positif ter-hadap hidup kita. Mari kitalihat bagaimana sebuah sik-lus emosional yang umum-nya dialami individu ketikamengalami perubahan.

Komang Rahayu Indrawati,S. Psi, M. Si, Psi.

Staf pengajarProgram Studi Psikologi

FK Unud

Perilaku Agresif akibat Tekanan Situasi

Komang Rahayu Indrawati,S. Psi, M. Si, Psi.

Page 3: tkh_614_xi__17-23_okt._2010

17 - 23 Oktober 2010 3Tokoh

Komjen Pol. Made Mangku Pastika dan Ni Made Ayu Putri Pastika

Cerita Mistis BaluranMembuat Kami PanikTURNI

Bersepeda MotorBali-Ciamis

1

SEPERTI umumnya paraperantau di Bali lainnya, liburhari raya Idulfitri tahun inisaya manfaatkan untuk mudikpulang ke kampung kelahiransaya. Lokasinya, di ujungselatan Jawa Barat, tepatnyadi Batukaras, KabupatenCiamis, 34 km dari objek wisataPantai Pangandaran.

Mudik memang menjaditradisi tahunan. Namun, kaliini saya mendapatkan tanta-ngan dari paman saya untukmudik naik sepeda motor. Saatpertama mendengar tawaranini, saya terkejut. Bagaimanatidak, perjalanan yang harussaya lewati kurang lebih 1.200km. Hmm, membayangkannyasaja saya ngeri. Tetapi, inimerupakan tantangan yangharus saya coba. Selainmenghemat waktu perjalanankarena bisa selap-selip dalamkemacetan, mudik naik sepedamotor juga lebih menghematbiaya.

Tanggal 3 Sepetember2010. Tepat pukul 14.00setelah kaum Adam melak-sanakan salat Jumat, saya danrombongan memulai perjalan-an jauh melintasi Bali - Jawadengan kuda besi. Rombo-ngan kami terdiri atas saya,paman, dan keempat temanpaman dengan sepeda motoryang terdiri atas motor sport,matic, dan bebek.

Pelan tetapi pasti kamimulai meninggalkan Bali yangselama ini menjadi tempat kamimencari nafkah. Dari Den-pasar, melewati Tabanan, dankami tiba di Negara. Di Negarakami sempat beristirahat digubuk tepi sawah untukmengembalikan stamina kamiyang mulai menurun terutama

bagi saya yang baru pertamakali melakukan perjalanan jauhdengan sepeda motor. Pukul17.30 kami tiba di pelabuhanGilimanuk untuk menye-berangi Selat Bali.

Kami dan rombonganmembeli tiket sehargaRp.14.000 per sepeda motor.Setelah membeli tiket, kamidiperiksa kelengkapan surat-surat kendaraan bermotorseperti STNK dan SIM.Bersyukur antrean kali inibelum disesaki para pemudiksehingga kami dapat denganleluasa melaju ke dalam kapaldan bersantai di dalamnya.

Selama berada di kapalkami memanfaatkan waktuuntuk beristirahat dan menge-pak kembali barang-barangyang akan diperlukan selamaperjalanan mudik termasukjuga mengisi perut kami yangmulai keroncongan. Sayamulai menggunakan jaketkarena hari mulai gelap danudara pun mulai terasa dingin.Tidak lupa sarung tangan,kaus kaki melengkapi savetyriding yang harus digunakanpara bikers termasuk juga sayasebagai pemula.

Setelah melaju bersamakapal penyeberangan, kamitiba di pelabuhan Ketapang,Banyuwangi. Lega rasanya,walaupun perjalanan masihjauh tetapi saya cukupsenang, setidaknya sayasudah menginjakkan kaki ditanah Jawa. Tanpa pikirpanjang, kami tancap gasmenuju kota berikutnya,Situbondo.

Perjalanan dari Ketapangsampai Bajulmati masih terasaramai oleh beberapa pemudiklainnya. Di lintasan Sumber-anyar menuju Asembaguskendaraan mulai jarang yangmelintas. Saya pun jadi ingatcerita paman tentang hutanBaluran yang cukup me-nyeramkan yang kini mulaikami lintasi.

Saya jadi merinding, saya

Bersambung ke halaman 12

9

Setia DampingiTugas Suami

KARIER MangkuPastika terusmelambung.Jenderal bintangsatu disandanganak transmigranberdarahBuleleng ini. Iniberkat dukunganpenuh istri,anak-anak, dankeluargabesarnya.

Alumnus terbaik Akabri Kepolisian tahun1974 ini telah

kenyang pengalaman bertugasdi sejumlah lini sebelumdisematkan pangkat “bintangsatu” di pundak. Setelah sem-pat mengenyam ilmu pena-nganan kejahatan berat di Aus-tralia tahun 1993, suami AyuPastika ini kembali ke Tanah Air.Jabatan promosi sudah me-nantinya di Jakarta. Pastikadipercaya memikul tugas barusebagai kapolres Jakarta Barat.Jabatan ini diembannya 1994-1995.

Promosi JabatanSebuah jabatan promosi

baru disematkan di pundakayah tiga anak ini setelah dinilaisukses menjalankan amanatPolri di Jakarta Barat. Pastikamenduduki kursi Wakil AsistenPerencanaan dan Anggaran diPolda Metro Jaya mulai tahun1996. Ia kemudian dipercayamengikuti pendidikan lanjutanperwira Polri. Tetapi, uniknya,pendidikan calon pemimpinPolri tersebut biasanya di-tempuh melalui Sekolah Stafdan Pimpinan (Sespim). Pastikajustru tidak dikirim ke lembagapendidikan perwira khusus dilingkungan kepolisian ini. Iamenekuni pendidikan calonpemimpin polisi di Sekolah StafKomando ABRI (Sesko ABRI).Pengalaman barunya ini di-manfaatkan sebaik-baiknyauntuk memperluas jaringankolegial dengan kalanganperwira di jajaran TNI.

Tamat pendidikan SeskoABRI, Pastika diangkat menjadikepala Departemen Kerja SamaInternasional di NCB. Ia sempatmengecap pendidikan ilmuinvestigasi kriminal inter-nasional di Tokyo, Jepang.

Tugas baru dilakoninya lagisaat ditunjuk menjadi direkturReserse Mabes Polri. JabatanKepala Departemen InformasiMabes Polri sempat dikecapi-nya pula. Selain itu, Pastikaikut merasakan duduk di kursiKorserse Mabes Polri.

Kariernya melejit lagi dilingkungan Mabes Polri.Jabatan Direktur Tindak PidanaTertentu Mabes Polri di-pegangnya tahun 1999. Saatitu, konflik bersenjata di Timor-Timur sedang membara. Pastikaditugaskan pula menanganibara di medan konflik itu.

Sepulang dari Timor-Timur,Pastika memperoleh tugas baru.Menariknya, ia memikul empatjabatan secara berturut-turutdalam tahun 2000. Selamasetahun itu, Pastika memegangtugas penting di SekretariatInterpol Mabes Polri, jugaSekretaris NCB-Interpol lingku-ngan pusat kekuasaan lembagaPolri itu. Jabatan berikutnya,Direktur Reserse Pidana Ter-tentu Sekretaris NCB/Interpol.Ia kemudian mulai merintis jalanmenjadi pimpinan di lingkungankepolisian daerah. JabatanKapolda NTT menjadi tugaspertamanya sebagai seorangpimpinan di lingkungan Polda.

Pengalaman BerhargaSeabrek pengalaman ber-

dinas di daerah konflik merupa-kan modal berharga Pastikamemulai tugas baru di NTT.Saat itu pergolakan politikmasih kencang terjadi usaiberpisahnya Timor-Timur dariNegara Kesatuan Republik In-donesia. Wilayah perbatasannegara baru bernama TimorLeste dan Indonesia terutamadi Atambua, Belu, masihdicekam gejolak. Pertikaiankelompok kecil prointegrasiyang mendiami wilayahpengungsian di Atambua tak

jarang meledak ke permukaan.Keributan komunitas ini jugatidak jarang pula meluap ditengah kehidupan masyarakatKota Kupang.

Tugas jenderal bintang satusebagai orang nomor wahid dijajaran Polda NTT tentu tidakenteng. Pastika memikul tang-gung jawab untuk memulihkansituasi keamanan dan ketertib-an pascajajak pendapat diTimor-Timur. Tanggung jawabini ternyata tidak kelirudisematkan di pundaknya.Lambat-laun gejolak sosialpolitik di wilayah Pulau Timoritu berhasil dipulihkan aparatkepolisian di bawah ke-pemimpinannya.

Selama berdinas di NTT,Ayu Pastika ikut mendampingisang suami. Banyak pengalam-an berharga yang dirasakanAyu selama berada di BumiFlobamora itu. “Bapak seperti-nya tidak pernah istirahat.Hampir tiap hari beliau kelilingke berbagai pelosok wilayahNTT,” ujar Ny. Ayu Pastika.

Sebagai ketua BhayangkariPolda NTT, Ayu tidak ber-pangku tangan. Perjalanandinas suami keliling daerahyang tergolong tinggi angkakemiskinan masyarakatnya itudidampinginya pula. “Bapakselalu ingin bertemu langsunganak buah beliau di berbagaipelosok daerah itu. Sebagai istriseorang kapolda tentu saya ikutrombongan untuk bertemu pulapara istri anak buah Bapak,” ujaristri Gubernur Bali ini.

Ada sekelumit kisah me-ngesankan yang masih ter-

simpan rapi di benak Ketua TPPKK Provinsi Bali ini. Medantugas yang selalu dijelajahitidak gampang selama dirinyamendampingi suami berdinas diNTT. “Salah satu pengalamanyang tidak terlupakan, saat ikutBapak ke daerah perbatasan diAtambua. Di sana banyak anakbuah Bapak yang bertugas.Saya terenyuh melihat kondisimereka. Betapa tidak, warungtidak ada satu pun di situ,”ungkapnya.

Pengalaman menarik lainnyadikisahkan saat mengunjungiKabupaten Manggarai. Ayumengaku memiliki kesan khu-sus di daerah Flores Barat ini.“Saya amat terkesan saat kePulau Komodo. Kehidupanmasyarakat dan alamnya masihasli. Ini ditambah lagi dengankadal raksasanya itu. Wah,saya terkesan sekali saat kePulau Komodo saat itu,”ungkapnya.

Selama berada di NTT, Ayumengaku selalu berusaha men-jaga kondisi kesehatan fisiksuaminya. Tugas berat seorangpimpinan polisi di medan yangalamnya berat amat disadarinya.“Maka, saya selalu berusahadampingi Bapak agar kesehat-an beliau dapat perhatiankhusus,” katanya.

Selama bertugas di NTTternyata Pastika senantiasaterjun ke lapangan. “Jika sudahkeliling sepertinya Bapak tidakkenal lelah. Pokoknya tidak adaistilah capek,” lanjutnya.

Ada hikmah dari situ. Ayumerasa dirinya ikut ditempamenjadi seorang istri yang kuat.“Saya pun merasa pengalamanikut tugas Bapak tersebutmembuat jadi mandiri,” tandas-nya.

Sehabis masa tugasnya diNTT, karier Pastika melambunglagi. Pangkat jenderal bintangdua alias inspektur jenderaldisandangnya. Jabatannya punnaik satu peringkat dibanding-kan sebelumnya. Pastikadilantik menjadi kapolda Papuatahun 2000. Tugas barunya inipun tidak kalah beratnya.Kawasan Papua yang masihdiwarnai konflik sosial saat itumemperoleh perhatian serius.Selain aktivitas separatis OPM,kasus pembunuhan tokohsentral masyarakat daerah itu,Theis Hiyo Eulay, sedangmemperoleh sorotan duniainternasional. Ini ditambah lagimaraknya kasus pembabatanhutan secara tidak bertanggungjawab di wilayah tersebut.Tugas lebih berat Pastikadibandingkan tanggung jawabsebelumnya sebagai kapoldaNTT. —sam

Ketua TP PKKProvinsi Bali Ny. AyuPastika menerimapenghargaan ‘CoverTerbaik’ dan‘Berbusana Terbaik’dari Ketua UmumTim Penggerak PKKHj. Vita GamawanFauzi, S.H. Apresiasiini diberikan kepadaNy. Ayu dan DewanPenyantun TP PKKProvinsi Bali MangkuPastika yang poseberbusanasongketnya menjadicover depan MajalahPemberdayaan danKesejahteraanKeluarga edisiAgustus 2009

Ketua Umum BKKKS Provinsi Bali Ny. Ayu Pastika berada di tengahwarga miskin di salah satu pelosok daerah di Bali

Gubernur Mangku Pastika mengunjungi sebuah peternakan sapi yangdikembangkan masyarakat melalui Program Sistem Pertanian

Terintegrasi (Simantri)

Jalan hutan Baluran

tkh/

edi

tkh/

edi

Page 4: tkh_614_xi__17-23_okt._2010

17 - 23 Oktober 2010Tokoh4 BUMI GORA

Newmont Nusa TenggaraSelenggarakan Clean up Day

Penanam pohon dilakukan PT Newmont Nusa Tenggarapada puncak kegiatan Bersih Lingkungan 2010

SETELAH menggelar be-ragam kegiatan Bersih Ling-kungan 2010 bertema “BeragamSpesies, Satu Planet, Satu MasaDepan”, sejak Mei lalu, PTNewmont Nusa Tenggara (PTNNT) menyelenggarakan acaraPuncak Hari Bersih LingkunganClean up Day (CUD) tersebutdengan menggelar kegiatan ak-si menanam pohon, bersih ling-kungan, sepeda santai, dan mu-sik hiburan yang dipusatkan diDesa Tamekan, Taliwang, Kabu-paten Sumbawa Barat, bebe-rapa waktu lalu. Kegiatan inimelibatkan ratusan pesertayang berasal dari masyarakatsekitar, siswa-siswi, karyawanPTNNT, dan keluarga.

Sebelum menggelar puncakacara, PT NNT menyelengga-

rakan berbagai kegiatan pedulilingkungan seperti aksi bersihpantai, tanam pohon, transplan-tasi karang, reli film lingkungan,lomba desa bersih. Kegiatanpendukung peduli lingkunganini juga melibatkan generasimuda seperti pelajar di sekitarlingkar tambang. Mereka dili-batkan dalam berbagai lombabertema kepedulian terhadaplingkungan hidup seperti pe-milihan putra dan putri ling-kungan, lomba cipta puisi dancerdas cermat, dan lomba meng-gambar.

Kegiatan semacam ini di-gelar perusahaan tambang iniuntuk meningkatkan kesadaranmasyarakat tentang penting-nya menjaga kelestarian ling-kungan sekitar dengan cara

mengelolanya dengan baik. “Ji-ka lingkungan masyarakat ber-sih dapat dipastikan kualitaskesehatan masyarakat akanmembaik pula. Clean Day Upsudah menjadi agenda kegiat-an tahunan PT NNT, yang ber-tujuan untuk meningkatkanpemahaman dan kesadaranmasyarakat terhadap penting-nya mengelola lingkungansekitar, demi mewujudkanmasyarakat yang sehat dansejahtera,” kata Arif Perdana-kusumah, Manajer SeniorHubungan Eksternal PT NNT,ketika memberi sambutanpada puncak acara CUD.

PTNNT yang mengoperasi-kan tambang tembaga emas diBatu Hijau, Sumbawa Barat, se-jak 2000, memberikan perhatianyang besar terhadap lingkungandengan menerapkan standarpengelolaan dan perlindunganlingkungan yang tinggi dalamsemua aspek operasinya. Halinilah yang membuat PT NNTbaru-baru ini, mendapatkanpenghargaan ADITAMA se-bagai perusahaan tambang de-ngan kinerja terbaik dalam pe-ngelolaan lingkungan dari Ke-menterian Energi dan SumberDaya Mineral.

Kinerja pengelolaan ling-kungan PT NNT telah diakuidengan predikat ‘PROPERHijau’ dari Kementerian Ling-kungan Hidup selama tiga pe-riode berturut-turut. —nik

TIME 2010 SuksesTarget Berikutnya ATF 2012

Lombok menjadi tuan rumah Tourism Indonesia Mart and Expo (TIME) atauPasar Wisata Indonesia (PWI) tahun 2010. Kegiatan berskala internasional

itu diselenggarakan 12-15 Oktober 2010. Tahun lalu, Lombok jugamenggelar kegiatan serupa. Tahun ini TIME dihadiri 118 buyer (pembeli)yang merupakan delegasi dari 22 negara dengan 104 seller (penjual) dari

13 provinsi di Indonesia (80 perusahaan). Hadir pula 15 penulis pariwisatainternasional dari 10 negara. TIME merupakan momentum yang sangat baik

bagi NTB untuk memperkenalkan seluruh potensi pariwisata yang kayadan beragam. Stan-stan bagi seller dan buyer untuk bertransaksi dalam kegiatan TIME 2010

Dari kiri: Ketua BPPD NTB Awanadhi Aswinabawa, Bupati KLU Johan Syamsu, Gubernur NTB T.G.H. M.Zainul Majdi, Dirjen Pemasaran Kemenbudpar Sapta Nirwandar, dan Kadisbudpar NTB L. Gita Ariyadi

saat memencet tombol tanda dimulainya TIME 2010 di Gili Terawangan

P enyelenggaraanTIME 2010 di-dukung dana CSR

dari perusahaan tambang emas,PT Newmont Nusa Tenggara(NNT) yang mencapai Rp 3,5miliar. Terselenggaranya TIME2010 juga tidak lepas daridukungan Kementrian Ke-budayaan dan Pariwisata (Ke-menbudpar) RI, PemerintahProvinsi NTB, PemerintahKabupaten Lombok Barat,BPPLS atau LSP, sejumlah mas-kapai penerbangan, Asita,PHRI, dan pelaku wisata lain-nya.

Buyer berasal dari India,Cina, Korea, Indonesia, Singa-pura, Amerika Serikat, Jerman,Australia, Belanda, Kanada,Jepang, Malaysia, Polandia,Inggris, Bahrain, Saudi Arabia,Uni Emirat Arab (UEA), danAfrika Selatan. Sedangkan paraseller berasal dari Jakarta, Bali,Jawa Tengah, Jawa Barat,Lampung, Sulawesi Tengah,Sumatera Selatan, SumateraUtara, Sulawesi Utara, Kali-mantan Timur, NTT, dan NTB.

Kegiatan ini mempertemukanlangsung semua pelaku pari-wisata nasional, internasionaldan juga industri pariwisata se-perti perhotelan, Spa & Resort(75%), Tour Operator/TravelAgent (7%), Adventures/Activ-ity Holiday (3%), Airline (1,5%),Hotel Management, DinasPariwisata Daerah, dan Travel

Portal (8,5%).Dibanding pelaksanaan

TIME 2009 lalu yang meng-hadirkan 127 buyer yang me-rupakan delegasi dari 25 negaradan 119 seller dari berbagaiprovinsi di Indonesia, jumlahpeserta TIME 2010, menurutKetua Organizing Committee(OC) TIME 2010 yang juga

Ketua Badan Promosi Pari-wisata Daerah (BPPD) NTB,Awanadhi Aswinabawa, me-mang menurun. Namun, darisegi, variasi negara peserta kaliini lebih beragam, karena di-hadiri buyer dari negara yangsedang berkembang pesat per-tumbuhan ekonominya seperti,India, Cina dan negara kawasanTimur Tengah.

Kehadiran Cina, India danTimur Tengah diharapkan bisamenjadi target pasar baru Indo-nesia. “Mereka adalah parabuyer yang berpotensi menjualproduk pariwisata Indonesia dipasarnya masing-masing,” kataAwanadhi.

TIME merupakan ajang bagipelaku usaha wisata danindustri pendukungnya di Indo-nesia untuk melakukan promosisecara langsung berbagai pro-duk dan jasa wisata dalamnegeri kepada pebisnis wisatamancanegara yang hadir, se-kaligus dapat memperluas jarin-gan kepariwisataan. Seluruhpelaku pariwisata dan industripendukungnya di seluruh Indo-nesia didorong untuk berpar-tisipasi aktif dalam TIME untukmemanfaatkan semaksimalmungkin potensi yang adadalam ajang pariwisata berkon-sep business to business ini.

TIME ini setaraf denganeven pameran pariwisata dunialainnya seperti Asia Travel Fair(ATF), Arabian Travel Martmaupun ITB Berlin. KegiatanTIME ini juga telah tercatatdalam international calenderof events. Dunia telah menge-tahui Indonesia memiliki evenkhusus pasar wisata. Sehinggabagi negara yang ingin men-jajaki atau lebih jauh ingin mem-beli produk-produk pariwisataIndonesia, bisa datang lang-sung ke setiap penyeleng-garaan TIME. TIME diseleng-garakan untuk membanguncitra positif destinasi Indonesiasekaligus dapat menunjukkansecara langsung produk pari-wisata kepada dunia pariwisatainternasional.

Sebagai tuan rumah TIME2009 dan 2010, Lombok diharap-kan akan mampu memacu per-kembangan pariwisata di Lom-bok dan NTB sebagai destinasiwisata dunia sejajar dengan Balidan Jawa. Kegiatan ini jugadianggap sangat efektif danefisien bagi dunia kepari-wisataan untuk melakukan pro-mosi pariwisata NTB denganmaksimal sebagai daerah tujuanwisata kepada pasar internasi-onal serta mempercepat pem-bangunan serta peningkataninfrastruktur, fasilitas, objekpariwisata di daerah ini sehing-ga mampu menjadi salah satutujuan wisata dunia.

diselenggarakan di sebuahpulau yang sudah dikenal duniasebagai salah satu pulau indahdengan pasirnya yang putihdan laut yang bening, yakni GiliTrawangan. Sapta Nirwandar,Direktur Pemasaran Kemente-

Gubernur NTB T.G.H. M. Zainul Majdi, M.A. (kanan) bersama DirjenPemasaran Kemenbudpar RI Sapta Nirwandar saat jumpa pers

di sela acara TIME 2010

rian Kebudayaan dan Pariwisata(Kemenbudpar) RI, yang me-wakili Menteri Kebudayaan danPariwisata (Menbudpar) RI, JeroWacik, dalam sambutannyamengaku pembukaan TIME2010 untuk kali ke duanya diNTB itu terbilang unik. Pestakembang api selama tujuh menityang memukau seluruh tamuundangan di bibir pantai itu,menandai dibukanya kegiatanTIME 2010.

Menurut Sapta, konsep pe-ngembangan pulau seperti GiliTrawangan ini perlu ditiru. DiIndonesia ada 17. 584 pulau me-ngelingi nusantara. Kalau se-mua pulau itu dikelola sepertiGili, diyakini akan meningkatkankesejahteraan bagi masyarakat.

Gili Trawangan merupakansalah satu dari beberapa des-tinasi wisata yang ada di NTB.Saat membuka TIME 2010,Gubernur NTB, TGH. M. ZainulMajdi, M.A. mengatakan, NTBmemiliki 15 destinasi yang ter-sebar di Pulau Lombok dan Pu-lau Sumbawa. Ada wisata alam,wisata kuliner, wisata budaya,dan wisata spiritual.

ATF 2012Pengembangan Gili Trawa-

ngan juga merupakan bagian

BPPD NTB mengangkat John Forysth sebagai perwakilan NTBdi Australia

BPPD NTB memberikan penghargaan kepada pelaku pariwisatadi NTB yang diserahkan Ketua BPPD NTB Awanadhi Aswinabawa

Stan Lombok-Sumbawa di arena TIME 2010, menjual jasa-jasa wisata yang ada di Lombok dan Sumbawa

dari upaya pengembanganpariwisata NTB yang diharap-kan semakin mendukung ter-capainya target “Visit LombokSumbawa (VLS) 2012”. Ber-kembangnya sektor pariwisataakan memberikan dampak yang

luas bagi pertumbuhan eko-nomi masyarakat. Dampak dariberkembangnya industri pari-wisata hasilnya akan langsungdirasakan oleh masyarakat. Me-nurut gubernur, pariwisata me-rupakan satu dari dua program

unggulan pembangunan daerahini setelah pertanian. Sektor initidak akan pernah habis. “Eks-ploitasinya tidak menyebabkankerusakan lingkungan, karenayang dieksploitasi hanyalahkeindahan. Dan, keindahanitulah yang akan dikenang laludikabarkan kepada keluarga dansahabat di daerah masing-masing,” ujar gubernur.

Gubernur NTB menambah-kan, target Pemprov. NTB, kinitengah berjuang agar ajangASEAN Tourism Forum (ATF)tahun 2012 bisa dilaksanakan diNTB. Gubernur optimis per-temuan yang akan dihadiri duaribuan orang dari seluruh ang-gota ASEAN itu bisa diseleng-garakan di NTB. Optimisme inimenyusul keberhasilan NTByang sukses menjadi penye-lenggara TIME tahun 2009 dan2010. Ia menegaskan pemerin-tah pusat wajib hukumnyamemberikan kesempatan bagidaerah-daerah yang belum pu-

Gubernur berbincang dengan para buyer dari berbagai negara

nya pengalaman agar bisa me-ngembangkannya. “Kalau ti-dak diberi kesempatan, kapandapat pengalaman,” seloroh-nya di depan Sapta Nirwan-dar. “Manado saja yang belumpunya pengalaman dijadikantuan rumah World Ocean Con-ference (WOC) dan itu seba-gai pengalamannya,” ujar Gu-bernur. Menanggapi hal ter-sebut, Sapta Nirwandar me-ngatakan, syarat suatu pro-vinsi bisa menjadi tuan rumahATF, paling tidak bisa menam-pung para pengunjung. Kalaukriteria yang diajukan sudahbisa dipenuhi maka NTB jugabisa menjadi tuan rumah ATF2012.

Transaksi18,9 Juta Dolar ASKegiatan TIME 2010, ber-

jalan sukses dengan nilai tran-saksi akhir 18,9 juta dolar AS.Para peserta TIME 2010 mem-berikan komentar dan masukanpositif bahwa Lombok danSumbawa memiliki potensi un-tuk menjadi salah satu destinasiwisata popular dunia.

Badan Promosi PariwisataDaerah (BPPD) NTB, diang-gap sebagai penyelenggaraTIME paling kreatif, karena

Lombok dan Sumbawa tidakmemiliki fasilitas yang me-madai. Namun, dengan segaladaya upaya panitia ini melaku-kan terobosan untuk menyi-asati segala keterbatasan,misalnya dengan menggelaracara pembukaan bukan dalamconvention hall melainkan, ditepi pantai Gili Trawangan.

Menurut Awan, BPPD NTBsaat ini masuk dalam duanominasi ITTA (IndonesiaTravel and Tourism Awards(ITTA) 2010, yang diseleng-garakan oleh Kemenbudpar.ITTA yang diselenggarakanuntuk pertama kalinya ini me-rupakan penghargaan tertinggidalam dunia pariwisata Indo-nesia. Dua nominee tersebutadalah sebagai best tours pro-mosion board dan TVC (dalamhal materi promosi). “BPPDNTB dianggap sebagai badanpromosi pariwisata yangkreatif dan inovatif,” ujarAwan. —nik

“Target yang ingin dicapaidunia pariwisata NTB denganmenjadi tuan rumah dan ikutserta dalam TIME adalah agarNTB masuk dalam peta pari-wisata dunia,” kata Awan yangjuga Ketua ASITA NTB. Agarpariwisata NTB tetap masukdalam peta dunia tentulah perlumenyiapkan produk-produkpariwisata yang inovatif untukditawarkan. “Produk baru ter-sebut juga harus dipoles se-demikian rupa agar menarik per-hatian dan memberikan ke-nyamanan bagi pembeli(buyer),” ujarnya. Untuk itulah,di sela-sela penyelenggaraanTIME 2010, BPPD NTB ke-mudian mengangkat Toni Wangsebagai perwakilan Lombok-Sumbawa di Korea Selatan danJohn Forsyth di Australia.

Pembukaan TIME 2010 inikali ini terbilang unik, karena

Page 5: tkh_614_xi__17-23_okt._2010

17 - 23 Oktober 2010 5TokohPENDIDIKAN

S A L O N & S P AK U L I N E R

OutsourcingMerugikan Pekerja

Outsourcing sudah diprak-tikkan sejak tahun 1970 ketikasuatu perusahaan tidak mung-kin menyelesaikan beberapa pe-kerjaannya secara internal. Arti-nya, pekerjaan tersebut harusdiselesaikan melalui pekerjaanpemborongan yang melibatkantenaga kerja di luar perusahaan.Kini praktik outsourcing dalamdunia bisnis sangat mempri-hatinkan karena sudah dilaku-kan di semua jenis pekerjaan.Sebagian besar perusahaan diberbagai sektor mengontrakperusahaan outsource denganpertimbangan efisiensi danproduktivitas. Bagi kalanganpengusaha, outsourcing me-rupakan dewa penyelamat ka-rena dianggap bisa menekananggaran perusahaan.

Dari sisi buruh, kondisi out-sourcing yang diterapkan diIndonesia ternyata tidak seban-ding dengan keuntungan bagiperusahaan. Penerapan out-sourcing lebih banyak merugi-kan karyawan/buruh. Perma-salahan legal issue menjadikanstatus karyawan kurang jelas,apakah termasuk karyawanpemberi kerja atau karyawanpenyedia jasa outsourcing danke mana selanjutnya karyawanharus mengajukan keberatanatas tindakan yang dilakukanemployer. Kondisi ini meng-akibatkan karyawan menjadibulanan-bulanan antara per-usahaan jasa outsourcing danperusahaan pemberi kerja atassiapa yang bertanggung jawab.Perusahaan pemberi kerja me-rasa tidak bertanggung jawab

atas karyawan outsourcingkarena hubungan kerjanyadengan perusahaan outsour-ching bukan dengan pemberikerja (Pasal 1 Ayat 15 UUNomor 13 Tahun 2003).

Undang-undang Nomor 13Tahun 2003 tentang Ketenaga-kerjaan mengadopsi outsour-cing (penyedia jasa tenagakerja) melalui Pasal 64-66.Keberadaan pasal-pasal out-sourcing ini dapat menyubur-kan praktik-praktik human traf-ficking dan melegalkan per-budakan modern. Kenyataanyang terjadi di lapangan sangatbertentangan dengan konsepyang tertera dalam undang-undang dan terjadi pembiarankesalahan implementasiundang-undang. Pekerjaanyang dapat diserahkan kepadaperusahaan lain harus mengan-

dung unsur: pekerjaan dilaku-kan secara terpisah dari kegiat-an utama; dengan perintahlangsung atau tidak langsung;merupakan kegiatan penunjangsecara keseluruhan dan tidakmenghambat proses produksi(Pasal 65 ayat 2, UU No.13Th.2003). Pekerja/buruh dariperusahaan penyedia jasa tidakboleh digunakan pemberi kerjauntuk melaksanakan kegiatanpokok atau pekerjaan yang ber-hubungan langsung denganproses produksi (Pasal 66 ayat1, UU No 13 Th 2003). Selan-jutnya ditegaskan dalam pasal65 ayat 7, dalam hal ketentuanyang terdapat pada pasal ter-sebut tidak dipenuhi makademi hukum status hubungankerja karyawan beralih ke pem-beri kerja.

Implementasi undang-undang yang mengatur outsour-cing tidak sepenuhnya sesuaidengan pelaksanaannya sehing-ga persoalan yang muncul di In-donesia adalah kekurangtegasaninstansi terkait (Disnaker) se-bagai pembina dalam hubunganindustrial untuk menindakperusahaan-perusahaan nakal.Wakil rakyat di DPR/DPRDharus lebih memperhatikan pe-laksanaan undang-undang ini dilapangan agar tenaga kerja kitamemiliki perlindungan demi ter-ciptanya hubungan industrialyang kondusif.

I Wayan Sudarsa, S.H.,M.M.Ketua Komita Regional

Federasi Serikat Pekerja MandiriBali

I Wayan Sudarsa, S.H.,M.M.

HUKUMGuru Cari Soal Murid Cari Foto

Program KUS XL di SMP PGRI 4 Badung

KOMPUTER bagi sekolah di perkotaan sudahmenjadi hal biasa. Tetapi, di sekolah diperdesaan, perangkat elektronik ini masihdianggap barang mewah. Keperluan komputersebenarnya sudah sangat mendesak karenadengan komputer yang didukung jaringaninternet, banyak hal positif yang bisa didapatkansekolah. XL sebagai operator seluler berperandalam memajukan pendidikan di daerahpinggiran kota dan perdesaan dengan programKomputer untuk Sekolah (KUS)

SMP PGRI 4 Badungyang berlokasi diBanjar Dukuh Mon-

cos, Desa Sobangan, Kecamat-an Mengwi, merupakan salahsatu penerima bantuan KUStahun 2009. Sekolah yang di-pimpin Nyoman Winantara,S.Pd. ini mendapat bantuan tigaunit komputer dan modem in-ternet. Selain mendapat perang-kat komputer, dua orang gurudi sekolah yang berdiri tahun1977 ini, Ni Luh Made RatnaAgustini, S.Pd. dan I KetutSugiartha, S.S. mendapat pe-latihan dari XL. Kedua guru

tinggalan zaman. “Kami biasa-nya ke warnet untuk buka inter-net, main facebook dan melihatfoto-foto artis yang sedang nge-top,” kata Murniasih. Denganadanya bantuan komputer danmodem dari XL, mereka sangatsenang bisa mengakses internetdari sekolah. Ini menunjukkankepedulian industri selular ke-pada masyarakat dan pelangganagar melek internet.

Jika murid memanfaatkaninternet untuk facebook danmencari foto, para guru jugamerasakan dampak pemanfaat-an internet ini. “Guru-guru bisa

menghadapi kendala, setelahdapat bantuan, malah bisa me-ngembangkan menjadi lebih ba-nyak. Ke depan, program kamimemberikan pelatihan bahasaInggris dengan menggandengmitra lokal,” ujar Yannes.

Dasar pemilihan sekolahyang mendapatkan bantuanKUS ini pertama-tama dilihatlokasi sekolahnya masih dalamjangkauan BTS XL. Selain itudilihat dari kebutuhan merekaterhadap komputer, kesanggup-an listrik, keamanan untuk men-jaga fasilitas yang sudah di-berikan, serta kesiapan sumberdaya manusianya (SDM). “Un-tuk urusan SDM, XL tidak ha-nya memberikan bantuan fisikberupa penyediaan komputer, te-tapi juga memberikan pelatihankepada guru agar dapat mengu-asai materi dan memberikan peng-ajaran pada murid-muridnya,”ujar Harry.

Program KUS yang didedi-kasikan XL untuk dunia pen-didikan ini merupakan programterintegrasi dan berkelanjutanselama lima tahun berupa pem-berian donasi komputer untuksekolah disertai dengan pe-latihan dan pendampinganpemanfaatan TIK bagi parapengajar serta jaringan internet.Program ini kini menjadi makinstrategis setelah pemerintahmemasukkan TIK dalam kuriku-lum pendidikan tingkat SMPdan SMA.

Dalam pelaksanaan programini, XL juga menjalin kemitraandengan Yayasan Nurani Duniasebagai pelaksana program,serta mendapatkan dukungandari SUN Microsystem, Huawei,serta Indologistic.

“KUS merupakan bagianprogram CSR (Corporate So-cial Responsibility) XL yangberfokus pada bidang pendidik-an dan bertema ‘Indonesia Ber-prestasi’. Program CSR pen-didikan lainnya dari XL antaralain donasi pendidikan dalambentuk taman baca, juga donasikomputer dan sarana pendidik-an bagi lembaga pendidikan in-formal khusus untuk anak-anaktelantar dan anak jalanan. XLjuga mendonasikan perpustaka-an keliling kepada sejumlah ko-munitas masyarakat di sejumlahdaerah. XL juga mengampanye-kan program Internet Sehat ter-utama bagi para pelajar,” paparFebriati Nadira, Head of Corpo-rate Communication XL yangdidampingi Puspita Karnesyia,Corp.Comm. East Region XL.

Saat tim XL melakukan pe-mantauan dan evaluasi di SMPPGRI 4 Badung, mereka jugamengajak Yudhi (Pekanbaru)dan Rini (Jakarta), finalis AkuCinta Indonesia (ACI) yangmendapat jatah berpetualang diBali. ACI merupakan kegiatanberpetualang di 33 daerah diIndonesia yang didukung XL.

—wah

I K L A NC A N T I K

WinantaraDji Yannes

inilah yang selanjutnya men-didik dan memberi pelatihan gu-ru dan murid untuk mengguna-kan komputer.

“Antusiasme guru dan mu-rid untuk menggunakan kom-puter dan internet sangattinggi. Dari 3 komputer, kamilalu berswadaya hingga berhasilmenambah 7 komputer lagi. Jadikini sudah ada 10 komputer.Pemakaiannya, 1 komputer un-tuk 3 murid karena rata-rata sa-tu kelas 30 murid,” ujar Winan-tara. Ia menambahkan, pelajarankomputer masuk dalam kuriku-lum Teknologi Informasi danKomunikasi (TIK) yang diberi-kan dua jam dalam seminggu.

Ia mengaku belum semuamurid bisa mengoperasikankomputer. Untuk tahap awal,bagi siswa kelas VII diberimateri dasar menghidupkan danmematikan komputer serta caramengetik. Kelas VIII dan IXsudah ada yang mahir bahkansudah bisa membuat akun face-book. Tetapi, itu dilakukan diluar sekolah dan dilakukan diwarung internet di Mengwi.

Murniasi dan Kadek RaiMelani termasuk murid yangcepat mengadaptasi pelajarankomputer. Walaupun merekamengaku masih kagok mengetik,tetapi mereka tak mau ke-

mencari soal di internet. Merekatinggal searching, menemukanmateri pelajaran dan contohsoal, dimodifikasikan lalu dijadi-kan bahan pengajaran,” ung-kap Winantara dengan wajahbangga karena komputer danmodem yang diberikan XL bisamenunjang kegiatan belajar-mengajar di sekolahnya.

GM XL East II Djie Yannesyang didampingi CorporateCommunitation Services Man-ager XL Harry DJ mengatakanSMP PGRI 4 Badung merupa-kan sekolah yang paling baikdalam perawatan komputer bah-kan mereka menambah sendirikomputer untuk menunjang ke-giatan pendidikan. “Kami terusmemantau efektivitas programKUS. Program yang efektif ber-arti dapat dimanfaatkan secaramaksimal oleh masyarakat pe-nerima untuk menjawab per-soalan yang sebelumnya ada.SMP PGRI 4 Badung berhasilmelakukan hal itu. Dulu mereka

Dengan adanya bantuan komputer dan modem dari XL untuk sekolah,murid sangat senang bisa mengakses internet dari sekolah.

Ini menunjukkan kepedulian industri selular kepada masyarakatdan pelanggan agar melek internet

tkh/

wah

tkh/

wah

Febriati Nadira Harry D.J.

Dr.Shri I Gst Ngrh Arya Wedakarna MWS III,S.E. (MTRU),M.Si.

Abhiseka Raja Majapahit Bali Sri Wilatikta Tegeh Kori Kresna Kepakisan I

REKTOR UNIVERSITAS MAHENDRADATTA BALIPRESIDENT THE SUKARNO CENTER

[email protected] / www.sukarnocenterindonesia.org / www.vedakarna.com

tkh/

wah

DURGA NAVARATRIOKTOBER 2010 ini, 1 miliar umat Hindu

merayakan Durga Navaratri, pemujaan kepadaSakti Siwa Mahadewa yang berperan sebagaiibu semesta. Sejarah Hindu, sebagai agama tertuadi dunia, dipercaya zaman kaliyuga, dimulai sejakMahabarata di India 5000 tahun lalu. Zaman kali,adalah kebenaran (dharma) yang bertumpu pada1 kaki, sedangkan ketidakbenaran (adharma)bertumpu pada 3 kaki. Jadi, jangan heran, jikasaat ini banyak orang-orang palsu (75%! menurutWeda) yang mengaku saleh, tetapi kenyataannyapendosa munafik. Ini termasuk kaum brahmana. Sejarahmengajarkan, salah satu alasan Awatara Wisnu turun sebagaiBuddha 2500 tahun silam, tak lain untuk menghancurkanbrahmana-brahmana palsu yang membawa Hindu dalamkemewahan ritual dengan sistem kasta merajalela. Persisseperti kondisi Bali saat ini. Ini juga ditegaskan dalamBhagawad-Gita secara akademis. Peran Ibu Durga sangatbenderang saat momen Bharatayudha di medan Kurukshetra.Sri Kresna yang merupakan personifikasi Ida Sang HyangWidhi Wasa pun memerintahkan Arjuna agar memuja danmenyebut nama Ibu Durga sebelum memulai peperangan,karena kemenangan bisa dicapai atas restu Ibu Durga sebagaipenguasa kaliyuga. Kultur Hindu merupakan kultur yangsangat feminin dan memberikan porsi penghormatan padaperempuan secara luar biasa. Ini terlihat bagaimana kitasebagai manusia yang hidup di zaman kali ini, didekatkantata etika tentang tidak ada kemenangan yang bisa didapatkantanpa restu Ibu, yang dalam ajaran Hindu dikenal sebagaipenghormatan pada Ibu Durga. Bandingkan peran ini denganagama-agama rumpun Timur Tengah yang kering danortodoks, yang masih mendiskriminasi kaum perempuan,baik pada tataran filosofi dan kesehariannya. Maka, alangkah

bahagianya, sejak tahun 2006, umat Hindu diBali atas inisiatif World Hindu Youth Organization(WHYO) sudah merayakan Durga Navaratri.Perayaan Ibu Saraswati, perayaan Ibu SriLaksmi (Deepawali), perayaan Ibu Durga (DurgaNawaratri) dengan mudah diterima di tengahhegemoni patrilineal Bali yang kental. Buktilainnya, lihatlah situs Ibu Durga Mahendradattayang berdiri megah selama ribuan tahun di PuraDurga Kutri, Gianyar. Ini tanda bahwa generasimuda Hindu lahir untuk meluruskan pandangan

negatif terhadap Ibu Durga yang dibangun pendiri Hindu diBali pada masa lampau. Sudahi pikiran sempit dan negatifbahwa Ibu Durga hanya simbol leak dan penjaga kuburan.Padahal, sejatinya, Ibu Durga mempunyai peran sangatmulia, yakni sebagai Ibu Semesta dari miliaran kehidupan diseluruh planet. Dalam pandangan saya pribadi sebagaiseorang Waisnawa, Ibu Durga, adalah dewi kesayangan IdaSang Hyang Widhi Wasa, sang Penciptanya. Lalu, apa maknaDurga Nawaratri dalam kehidupan kini? Rakyat Bali haruskembali pada jatidiri Weda. Mintalah restu pada Ibu Durgasebelum memulai aktivitas apa pun. Tugas Bali saat ini sudahcukup berat menghadapi rongrongan para Kurawa lokal, Kurawanasional maupun Kurawa internasional. Tentu selain bekerjasecara sekala, kita perlu berdoa pada dewa-dewi utama dalamsistem ketuhanan Hindu. Mungkin ini yang patut jadi renungan.Logikanya, bagaimana rakyat Bali bisa jadi sejahtera, bahagiadan dwipajaya jika Ibu Durga masih dikonotasikan sebagaipenjaga kuburan dan jarang dipuja? Di sinilah konsep berpikiryang baik (manacika) diimplementasikan. Mari kita cintai IbuDurga dan tempatkan beliau sebagai Dewi Hindu yang terhormat,agar Bali dan Indonesia Raya tidak kualat dan tulah seperti saatini ! Swasti Durga Navaratri ....

Page 6: tkh_614_xi__17-23_okt._2010

6 17 - 23 Oktober 2010Tokoh NUSANTARA

Pdt. Eka Wiradarma Ketua Umum Baru

Wadah Jalin KebersamaanAntarumat Buddha

SETELAH melaksana-kan MusyawarahProvinsi Wadah

Antarlembaga Umat Budhha In-donesia (Wadah) menetapkanpengurus baru yang diresmikanRabu (13/10) di Warung OleDenpasar.

Ketua Panitia MusyawarahProvinsi Wadah Dadi Pasamsa,S.Ag. mengatakan, penguruslama telah melaksanakan be-berapa kegiatan seperti donordarah, bakti sosial di TamanMakam Pahlawan Tabanan, danceramah bertopik keamananbersama Kapolda Bali di ViharaAshoka Rama Buluh IndahDenpasar.

Sekretaris Panitia HermanSudanto Wijaya menambahkan,Wadah menaungi 7 majelis yak-ni Majelis Agama Buddha Tera-vada Indonesia, Majelis AgamaBuddha Mahayana Indonesia,Majelis Pandita Buddha Maitri-ya Indonesia, Majelis Roha-niawan Tridarma Indonesia,Majelis Budayana Indonesia,Madatantri dan Kasogatan,Yayasan Pandita Saba BuddhaDharma Indonesia. Lembagaorganisasi Buddhis terdiri ataswanita Budhhis dan generasimuda Buddhis.

Dadi Pasamsa berharap,masing-masing majelis menya-tukan tekad dan ikut berparti-

sipasi dalam melestarikan danmengembangkan ajeg Balisebagai sumbangsih umat Bud-dha kepada Bali.

Musyawarah Provinsi mene-tapkan Pdt. Eka Wiradarma se-bagai ketua umum baru meng-gantikan Gus Rahoela.

Pdt. Eka Wiradarma yang ju-ga Ketua Marga Tjwa/Tjoamengharapkan, semua peng-urus dapat menjalankan tugas-nya dengan baik dan dapatbekerja sama di lingkungan in-ternal maupun eksternal. Pro-gram kerja jangka pendeknya,pelatih nasional angkat besitahun 1986 ini menyatakan,akan segera melakukan pem-bentukan pengurus di masing-

asing kabupaten/kota di Bali.“Selama ini, organisasi Wadahvakum, sehingga ingin dibang-kitkan kembali semangatnya.Dengan terbentuknya peng-urus di masing-masing kabupa-ten/kota, koordinasi akan men-jadi lebih mudah,” ujar mantanpengurus Persatuan AngkatBesi, Angkat Berat, dan Bina-raga Seluruh Indonesia(PABBSI) yang telah resmimenjadi pandita sejak tahun1990 ini. Ia mengajak semuaumat Buddha saling mendu-kung dan bekerja sama dalamberbagai kegiatan demi menjalinrasa persaudaraan dan kerukun-an. Pria yang pernah membawaPABBSI sukses tahun 1980-

menghargai satu sama lain. Diajuga berharap, pengurus barutidak bersemangat pada awal-awal saja, tetapi tetap berkomit-men memajukan umat Buddha.Ia berpesan, Wadah merupakanorganisasi keagamaan sehinggaada aturan spiritual yang mestidijalankan.

Pengurus Wadah Antar-lembaga Umat Buddha Indone-sia Provinsi Bali 2010–2014: Pem-bina Erlina Kang Adiguna,Penasihat Pmy. Limanuel Kartika,Merta Ada, Ketut Ariana, S.H.,Ketua Umum Pdt. Eka Wiradarma,Ketua I Dadi Pasam-sa, S.Ag.,Ketua II Teja Wenata Tan, KetuaIII: Mahayani Permana: Ketua IVPmd. Herman S. Widjaya, S.E.,

Eratkan Tali SilaturahmiMahasabha Maha Warga Bujangga Waisnawa

Tetapkan Pengurus BaruSEBANYAK 350 orang hadir dalam perhelatan akbar Mahasabha II Maha

Warga Bujangga Waisnawa (MWBW), Minggu (10/10) di Art Centre Denpasar.Selain pesemetonan MWBW se-Bali, hadir perwakilan pesemetonan MWBW

dari luar Bali seperti Lampung dan Banyuwangi. Acara yang dibuka KadisKebudayaan Provinsi Bali Dr. Ida Bagus Sedhawa, S.E. M.si. mewakili

Gubernur Bali ini, juga dihadiri Bupati Gianyar, Ketua DPRD Gianyar, BupatiJembrana, beberapa pejabat di lingkungan pemerintahan Provinsi Bali, tokoh

puri, sulinggih, dan pemangku.

Ketua Panitia Drs.Putu Suasta, M.A.mengatakan, sasar-

an utama Mahasabha II MWBWmeningkatkan kesejahteraananggotanya. Untuk mewujud-kannya, berbagai upaya terusdilakukan dalam bidang pen-didikan dan spiritual. Ke depan,ia berharap, pasemetonanMWBW memiliki daya saingdalam menghadapi globalisasi.“Dengan konsep pemikiranMahatma Gandhi, pesemetonanMWBW dapat lebih mening-katkan diri,” ujarnya.

Ketua Moncol Pusat MWBWperiode sebelumnya, Mayjen(Purn) I Ketut Wirdhana me-nyatakan, Mahasabha sebagaiajang konsolidasi organisasipasemetonan MWBW, danjuga sebagai upaya penataanorganisasi dengan menerapkanprinsip-prinsip manajemenmodern. “Dalam forum Maha-sabha kami mengaktualisasikannilai-nilai demokrasi, transpa-ransi, dan akuntabilitas. Semogaproses pembelajaran ini akanmembawa dampak terhadapkemajuan praktik demokrasi diIndonesia. Tujuan utama Maha-sabha mempererat tali silatu-rahmi antarkeluarga,” paparnya.

Saat ini jumlah keluarga bu-jangga waisnawa 45.000 KK.

Keberadaan mereka tersebar disemua kabupaten/kota di Balibahkan sampai di Lampung,Sulawesi, Jawa Timur, NTB, dandaerah lainnya di Indonesia,bahkan di luar negeri. Jumlahsulinggih (Ida Rsi) yang ber-tugas melayani umat masih sa-ngat terbatas. “Kami baru me-miliki 45 sulinggih yang setiamelayani semua umat Hindu.Mengatasi keterbatasan jumlahsulinggih ini telah diupayakandengan melakukan kursuscalon pemangku dan sulinggihsampai empat angkatan bekerjasama dengan Ditjen BimasHindu Kementrian Agama RI,Kanwil Kementerian AgamaProvinsi Bali, PHDI Bali, IHD,dan UNHI. Dari hasil kursustersebut, sekitar 20 orang siapmelakukan upacara pediksan,”ujarnya.

Ia menegaskan, MWBWmendukung kebijakan Pemerin-tah Provinsi Bali “bali gogreen”, karena kebijakan ini se-jalan dengan ajaran dan tugas-tugas kebujanggaan.

Gubernur Bali dalam sam-butannya yang dibacakan Ka-dis Kebudayaan menyambutbaik digelarnya Mahasabha IIMWBW. Gubernur berharap,warga bujangga waisnawa hen-daknya mampu memaknai aga-

PengurusPWNU Bali2010-2015

Dilantik

Di Bali NU Miliki25 Pondok Pesantren

H. Mulyono Setiawan kem-bali terpilih menjadi ketua umumPengurus Wilayah NahdlatulUlama (PWNU) Provinsi Bali,periode 2010 s.d. 2015. Pemi-lihan tersebut berdasarkan mu-syawarah wilayah yang digelarPWNU 30 Mei 2010 di GedungSerbaguna PWNU Denpasar.Menurut Mulyono, di sela-selaacara pelantikan pengurus baruPWNU tersebut, Senin (11/10)di Gedung Serbaguna PWNUDenpasar, ada tiga prioritasutama yang menjadi programkerja pengurus PWNU yang ba-ru, yakni pemberdayaan eko-nomi, pendidikan, urusan social,dan keagamaan.

Ketiga program tersebutdalam pelaksanaannya akan ber-sinergi. Wujud nyata pember-dayaan ekonomi masyarakatdilakukan melalui pelatihankader penggerak dan pengelolalembaga keuangan mikro sya-riah, yang digelar 11 s.d.17 Ok-tober 2010. “Pelatihan tersebutmerupakan angkatan II,” tambahMulyono. Pelatihan diikuti 70peserta dari Jawa Timur dan tigawilayah di Indonesia Timur,

yakni Bali, NTB, dan NTT.Mereka juga bakal mengikutimagang di sebuah koperasi milikpondok pesantren Sidogiri,Pasuruan. “Pondok tersebuttelah kami anggap berhasil dalammengelola lembaga keuanganmikro syariah melalui 360 kope-rasi yang mereka sebar di daerahSidogiri, Pasuruan,” ujar Mul-yono.

Menurut Mulyono, setelah

mengikuti pelatihan dan ma-gang, para peserta bisa mendiri-kan lembaga keuangan kope-rasi di tempat tinggal mereka.“Ini sebagai salah satu cara ka-mi memberdayakan masyarakatlewat koperasi dengan konsepsyariah,” katanya. Tak hanya dibidang ekonomi, PWNU jugakonsisten terhadap pendidikanlewat pondok pesantren. Saatini, NU telah memiki 14 ribu

pontren di Indonesia. “Di Bali,kami memiliki 25 pontren,”katanya. Di tiap pontren telahdibentuk klinik kesehatan yangbisa memberikan pelayanan takhanya untuk warga pontren, na-mun masyarakat di sekitarpontren. Tenaga kesehatanyang bertugas di klinik tersebut,sebelumnya telah mengikutipelatihan.

Dalam acara pelantikanpengurus PWNU Bali 2010-2015 hadir Wakil Ketua PBNUPusat Drs. K.H. Sa’ad Said Ali.Menurut Sa’ad, NU merupakanorganisasi masyarakat yangantikekerasan dan menentangsemua tindakan terorisme yangmengatasnamakan agama. Takhanya itu, kebinekaan dankeragaman akan senantiasadijunjung ormas ini melaluitindakan-tindakan toleransi.

Pengurus PWNU Bali peri-ode 2010-2015: Pembina K.H.Noorhadi, Ketua H. MulyonoSetiawan, Wakil Ketua Drs. H.Wakhid Mukhtarom, M.M.,Sekretaris Drs. H. Makhfud AliMahmud, Bendahara H. BramNurochim. –lik

Ketua panitia Dadi Pasamsa (kiri) menyerahkan mandat sebagai tandaresminya Pdt. Eka Wiradarma sebagai ketua umum Wadah yang baru

Pengurus Moncol Pusat MWBW 2010-2015

ma sebagai tuntunan budi pe-kerti dalam hidup bermasya-rakat. Ia berharap, acara inidapat dijadikan tali pengikatuntuk saling menghormati nilaihidup dan nilai sosial yang adadi Bali. “Selalu berpeganganpada tatanan dan kearifan lokal,diikuti pemahaman sastra agamadengan pikiran jernih,” harap-nya.

Dalam acara tersebut, terpilihpengurus Moncol PusatMWBW 2010-2015. Pelindung:Ida Bhujangga Rsi Istri NetriNabe, Dewan Pertimbangan:Letjen TNI (Purn) Sukreta Soe-ranta, Mayjen TNI (Purn) KetutWirdhana, Nyoman Dhamantra,Prof. Dr. I Wayan Rai S. M.A,Prof. Dr. Drg. I Gede Winasa, IMade Raka Metra, Drs. PutuSuasta, M.A. Ketua Umum: Dr.Nyoman Sugitha, Sp.A, Sekre-taris Umum: Drs. Made Suan-tina, M.Si, Bendahara Umum:Ketut Agus Narendra, Ketua I:Ir. Ngurah Pratama Citra, M.M.Ketua II: Nyoman Gede Guna-wan, Ketua III: Drs. Gede Wijaya,M.Si. Sekretaris I: Made SedanaPutra, Sekretaris II: Ir. Made RakaSudirga, Sekretaris III; KetutWirawan, S.H. Bendahara I:Gede Raka Lingga, Bendahara II:Putu Suanda, Bendahara III:Ngurah Gede Putra. –ast

Pdt. Eka Wiradarma

1990-an ini berharap, pemerin-tah lebih memberikan perhatiankepada organsiasi Wadah.

Sekretaris umum Pmd. I K.G.Karyana Govinda Putra, S.Ag.menambahkan tiap majelis agarmemberi kontribusi dan pem-binaan kepada umat Buddha diBali. Majelis dapat bekerja samadengan pemerintah agar umatBuddha makin berperan aktifdalam pembangunan bangsa.

Erlina Kang Adiguna selakupembina berharap, Wadahmampu mengakomodasikansemua majelis umat Buddha diBali. Walaupun ada perbedaantidak perlu ditonjolkan. Namun,jadikan perbedaan untuk saling

Sekretaris Umum Pmd. I K.G.Karyana Govinda Putra, S.Ag.,Wakil Sekretaris Yogi Priambodo,S.Ag., Bendahara Pmy. Drs.Sutikno Gunaan, Wahyuni,S.Sos., Bidang Humas, Publikasi& Wanly Teguh Singgih, Kar-tono, S.E., Drs. I Made Warna,S.Ag., Bidang Oragnisasi danSosial Budaya Adiguna Darma-wan Lim, S.T., Daryono, S.Agg.,Putu Parta Kurniawan, BidangPemberdayaan Perempuan danGenerasi Muda Sherlie Mirani,S.T.P., Made Suarini, Pmd.N.Setiabudi,S.T., Anggota PlenoKetua PD Magabudhi Bali, KetuaUmum MBI, Ketua Umum Matri-sia, Ketua Umm PSBDI. –ast

Erlina Kang memberi beberapa pesan kepada pengurus yang baru

Suasana acara pelantikan pengurus PWNU Bali periode 2010-2015di Gedung Serbaguna PWNU, Senin (11/10)

Page 7: tkh_614_xi__17-23_okt._2010

17 - 23 Oktober 2010 7TokohPENDIDIKAN

Mengenali PotensiKecerdasan Diri

POTENSI kecerdasan melekat dalam diritiap individu. Jenis kecerdasannyaberagam (multiple intelligence). Tetapi,potensi kecerdasan kerap tidakberkembang optimal.

Presentasi psikolog UI, Mbak Romi, di hadapan ratusan mahasiswaProgram Studi Psikologi FK Unud

Dua mahasiswa terlibat dalam games untuk mengukur salah satu jeniskecerdasan dari multiple intelligence

PD III FK Unud Dr. Pradnya Paramita, psikolog UI Mbak Romi, Ketua Program Studi Psikologi FK Unud HildaSudana bersama komunitas pengajar psikologi usai kuliah umum

Melalui Baksos IKIP PGRI Bali

Calon Guru Belajar Adaptasi dan Siapkan Mental

Penanaman pohon oleh warga.Penanaman pohon ini dilakukansecara simbolis oleh Camat, Kades,Rektor, Sekretaris Yayasan, dosen,mahasiswa, dan warga masyarakatDesa Plaga

Penyerahan bantuan peralatan sekolah secara simbolik kepada 50 siswa SD ta mampu dan berprestasidi Desa Plaga oleh Rektor IKIP PGRI Bali

Penyerahan sembako secara simbolis kepada 67 KK tak mampu oleh Sekretaris Yayasan

Dr. Made SuartaIGN. Oka, S.H. Drs. I Wyn. Citrawan, M.Pd. Made Ordin IGN Gede Jaya Suputra

DESA Plaga, KecamatanPetang menjadi tempat bakti sosial(baksos) ke-21 mahasiswa IKIPPGRI Bali tahun akademik 2010/2011. Baksos, selain merupakanimplementasi Tri DharmaPerguruan Tinggi (pengabdianmasyarakat), oleh IKIP PGRI Baliaplikasinya tak terlepas dari Tri HitaKarana (THK) melalui program-program yang diagendakan. Hal inidisampaikan Rektor IKIP PGRI BaliDr. I Made Suarta, S.H.

Melalui baksos yang ber-langsung Jumat (15/10) sampai

Minggu (17/10) ini Dr. Suartamengatakan mahasiswa diajakmelihat kenyataan di lapanganuntuk bisa berinteraksi denganmasyarakat sekitar, mahasiswa bisamelakukan tindakan-tindakanterhadap lingkungan sepertipenanaman pohon, yang mana inimerupakan bagian dari programpemerintah ‘clean and green’.Dikhawatirkan, mahasiswa yangsecara teori sudah mampu, takmampu mengimplentasikannya dilapangan. Hal yang bersifat kontra-produktif seperti berbicara

kebersihan tetapi masih membuangsampah sembarangan atau ketikaberbicara green tapi tak pernahmelakukan penghijauan, di realitakehidupan masyarakat masihbanyak terjadi. “Karena itu,kedatangan kami ke sini untukberbaur dengan masyarakat Plagasaling isi-mengisi melakukan tugasmulia sebagai bentuk antisipasihal-hal yang tak diinginkan dikemudian hari,” ujar Rektor yangbaru sebulan dilantik itu.

Melalui bakti sosial ini, lewatpengabdian masyarakat maupun

wujud aplikasi THK, diharapkanjuga agar karakter ngayah yangmerupakan suatu kegiatan untukmengabdi secara utuh, tulus ikhlasdengan rasa bhakti, membudayakembali.

Ketua Panitia Baksos Drs. IWayan Citrawan, M. Pd.mengatakan baksos merupakanbentuk pendekatan sosial lembagapendidikan tinggi (IKIP PGRI Bali)sebagai salah satu perguruantinggi swasta di Bali dalammempersiapkan SDM yang andaluntuk menunjang kegiatanpembangunan terkait denganpembangunan di bidangpendidikan. Baksos jugamerupakan medium bagi maha-siswa yang secara langsung bisaberhadapan dengan realita dimasyarakat, sehingga dapatmelatih kepekaan dalam meng-identifikasi, merumuskan danmencari alternatif pemecahanterhadap masalah yang muncul dimasyarakat. Baksos juga bertujuanmendekatkan IKIP PGRI Balidengan masyarakat, membangunkomunikasi dengan masyarakatsehingga aspirasi masyarakatdalam bidang pendidikanterakomodasi. “Aspirasi ini sangatpenting sebagai masukan bagiIKIP PGRI Bali khususnya bagimahasiswa,” ujarnya.

Peserta baksos kali ini 995 or-ang didampingi 60 dosenpembimbing dan 50 BEM.Beberapa kegiatan yang digelaradalah persembahyangan di PuraPuncak Mangu; ceramah agamatentang kepemangkuan danbebantenan oleh Ida Pandita Mpu

Arcaya Jayananda Miarta;ceramah tentang narkoba dan HIV-AIDS oleh KPA KabupatenBadung kepada siswa SMPN 2Petang di Plaga, SMKN Badungdi Plaga, dan STT Desa Plaga diSMKN Badung di Plaga; ceramahtentang angka kredit bagi 54 guruSD di kecamatan Petang olehdosen IKIP PGRI Bali Ds. I WayanBudiyasa, M.Si. dan LPMP di SDBelok Sidan.

Baksos juga dibarengi denganpenyerahan bantuan kepada 67 KKkurang mampu dari 9 banjar,bantuan peralatan sekolah untuk50 anak yang berprestasi dankurang mampu dari 5 SD di DesaPlaga, penanaman bibit kayualbesia 700 pohon, jempinis 200,kayu mahoni 200, joban 100, suar500, kelapa gading 20 pohon dankelapa hijau 20 pohon, serta kerjabakti di lingkungan Desa Plaga.Pada malam terakhir, masyarakatDesa Plaga dihibur oleh DadongRerod Cs.

Mengapa Desa Plaga denganudaranya yang sejuk danlingkungannya yang asri inimenjadi pilihan IKIP PGRI Baliuntuk melakukan kegiatan baksosyang ke-21 ini? Selain permohonantersurat dari Kepala Desa Plaga,IKIP PGRI Bali juga melihat asetyang mesti didukung yakni adanyaagro dan pengembangan wisatayang dipusatkan di wilayah BadungUtara itu.

Di samping itu sebagai gurunantinya, kata Sekretaris YayasanPT IKIP PGRI Bali Gusti NgurahOka, S.H., harus siap ditempatkandi mana saja, di perdesaan, bahkandi desa terpencil sekalipun. Baksosmerupakan kesempatan mengenallingkungan perdesaan. Secarapsikis mahasiswa perlumemperluas pandangannyasebagai calon guru. “Bagaimanajika seandainya mereka

ditempatkan di desa. Untukkesanggupan ini harus adaadaptasi. Baksos inilah ajangadaptasi,” ujarnya.

Pernyataan senada diungkap-an Camat Petang I Gusti NgurahGede Jaya Suputra, S.Sos., M.Ap.Baksos itu sebuah laboratoriumdengan terjun langsung dimasyarakat setelah menimba ilmudan diajarkan cara mengajar, sertaberinteraksi sosial denganmasyarakat. Mahasiswa calonguru tidak hanya dituntut siapsecara akademik namun jugasecara mental untuk bisa mengabdidi tengah masyarakat. Iamengatakan dari sekian sekolahyang ada di Plaga 90% tenagapendidiknya berasal dari luar desaatau Kecamatan Petang.Karenanya di Plaga, hampir setiapsekolah memiliki mes. “Artinya jikasuatu saat nanti mendapat ngayahdi sini bersiap-siaplah jauh daritempat tinggal sesuai kondisi disini,” ujarnya. Ia memberi ilustrasiada sebuah SMP yang hanyamemiliki satu guru matematika. Diaharus mengajar di tiga jenjang,belum lagi tiap jenjang adabeberapa kelas. “Tetapi sepertilahpengabdian mereka di sini. Adayang mungkin mentalnya tak kuat,mohon pindah. Jika mentalpendidik kita seperti itu, bagai-mana bisa mencari kualitas.Akhirnya dunia pendidikan kitaterbengkalai,” ujarnya. Sebagairasa tanggung jawab besar padamasyarakat, ia berharap calonguru selaku abdi masyarakatharus siap secara mentalditempatkan di mana saja dansecara totalitas mampu mengab-dikan diri untuk masyarakat.Kegiatan ini dinilainya sangat pen-ting apalagi Plaga selain merupakanwilayah pertanian juga wilayahkonservasi, sumber produksi airuntuk wilayah lainnya.

Desa Plaga yang menaungi 9wilayah dinas dan 8 wilayah adat,luas wilayahnya 3.545,20 hektare.Dengan adanya Baksos IKIP iniKepala Desa Plaga Made Ordinberharap bisa membantu dibidang konservasi, karena inimemang sangat dibutuhkan.“Karena letak geografis yangberjauhan antara satu wilayahdengan wilayah lain, begitu jugakeberadaan Puskesmas bahkanrumah sakit yang terdekat diKapal, dengan adanya penyuluh-an kesehatan kami harapkanwarga kami memiliki wawasanyang lebih sehingga mereka lebihbisa menjaga kesehatannya,”ujarnya. —ten

S eorang mahasiswamencoba menguraikan sebuah soal.

Bentuk soal disajikan dalambentuk permainan (games).Soal ini meminta mahasiswatersebut memastikan namaseekor hewan khas di Sulawesiyang menyerupai kambing.Caranya, mahasiswa ini dimintamenyebutkan nama hewan tadidibantu huruf ketiga, kelima,dan ketujuh, yang terdapatdalam kata Udayana. Sejenakia mencermati kata Udayana.“Anoa,” jawab sang maha-siswa kemudian.

Itu salah satu ilustrasimenarik yang diperagakanpsikolog Dr. Rose Mini A.Prianto, M.Psi. saat tampildalam kuliah umum mahasiswaProgram Studi Psikologi FKUnud di kampus tersebutpekan lalu. Beragam ilustrasi

menarik disuguhkan MbakRomi, panggilan akrab stafpengajar UI Jakarta ini, saatmemaparkan topik “Peran Mul-tiple Intelligence DalamMenunjang KesuksesanStudi”. Aneka ilustrasi tersebutdiungkapkan untuk meyakinkanmakna tiap satuan potensikecerdasan dalam diriseseorang.

Ilustrasi kata Udayana tadi,misalnya. Sepatah kata inidisodorkan sebagai games.Huruf ‘a’ dijadikan pemanduuntuk memancing mahasiswamenjelaskan jenis hewan khasSulawesi tersebut. Hasilnya,mahasiswa ini dapat menjawab-nya sesuai harapan MbakRomi.

Lalu, apakah intelligencequotient (IQ) dapat menjaminseseorang sukses menekunipelajaran?

Bukan hanya IQPotensi IQ bertahun-tahun

diyakini sebagai potensikecerdasan yang menjaminseseorang sukses. Padahal,keyakinan ini tidak sepenuh-nya dapat menjamin keberhasil-an tadi. “IQ lebih banyakmenggambarkan kemampuanskolastik, seperti bahasa,berhitung,” jelasnya.

Hasil riset memastikan pulamelalui angka persentase.“Keberhasilan itu ditentukanbukan hanya faktor IQ. Hanya20% potensi IQ yang dapatmenunjang keberhasilanseseorang. Selebihnya di-tentukan faktor lain,” ujarnya.

Derajat kematangan danharapan anak seseorangmenjadi variabel lainnya. Iamemberi contoh berhasiltidaknya seorang anak didikdalam belajar. Misalnya, param-eter untuk mengukur suksestidaknya mahasiswa dalammenekuni studi di kampus.“Apakah mahasiswa memilikikemandirian dalam belajar?”tanyanya.

Kemandirian itu dikaitkandengan ciri kepribadian. Adadua ciri kepribadian, yaituekstrovert dan introvert.

Kepribadian ekstrovert meng-gambarkan kecenderunganmemiliki banyak teman, senangberkumpul. Ciri ini cocokdengan lingkungan anak didikyang gemar belajar ber-kelompok.

Ciri introvert, sebaliknya.Kepribadian introvert cen-derung pendiam, lebih sukamenyendiri. Biasanya merekayang berkepribadian introvertlebih senang belajar mandiri.“Namun, orang yang introvertbukan tidak perlu teman. Diahanya perlu teman pada saattertentu. Saat belajar ia lebihbisa fokus jika sendiri,”jelasnya.

Jenis KecerdasanMenurut Mbak Romi, tiap

individu memiliki beragamkecerdasan dalam dirinya. Iamengutip teori kecerdasan yangdigagas Howard Gardner.Menurut Gardner, ada beberapajenis kecerdasan alami dalamtiap manusia. Kecerdasan inidapat menunjang kesuksesan.Gardner menyebutnya sebagaimultiple intelligence.

Salah satu jenis kecerdasanyang diuraikannya dikenalsebagai bodily kinesthetic in-telligence. Kecerdasan inimerupakan kemampuanmenggunakan kecekatan tubuhuntuk mengatasi masalah, danmenghasilkan sebuah produk.

Bagi kaum perempuan Balikhususnya jenis kecerdasan inisudah lumrah dipraktikkandalam tradisi berkesenian.“Menari merupakan tradisiyang dilakukan perempuan Baliumumnya. Ini salah satubentuk kecerdasan tersebut,”ujarnya.

Namun, gerak tari tidak bisaberdiri sendiri. Seorang penaritidak hanya dapat diasahkecerdasan gerakannya. Tetapi,tarian niscaya memerlukaniringan musik gamelan. “Maka,selain kecerdasan gerak, penarijuga ikut diasah kecerdasannyadalam mengikuti irama musikyang mengiringi tarian,”jelasnya.

Kecerdasan musik itudisebut sebagai musical intel-ligence. Kecerdasan inimerupakan kemampuan meng-ekspresikan diri dengan musik,menciptakan lagu, mengertiirama, memahami musik,bernyanyi, dan lain-lain.

Jenis kecerdasan kinestetiksemacam itu dapat diasah ditengah menguatnya tradisiberkesenian di Bali. Tetapi,banyak anak-anak yang tidakmenyadarinya, sehinggapotensi kecerdasan lain dalamdirinya tidak berkembang opti-mal. Akibatnya, derajat kecer-dasan potensial itu lambat-launmelemah. “Ibarat anak sakitpolio. Jika dilatih terus-menerus

untuk berdiri kelak ia dapatberdiri tegak. Tetapi, jika tidakrutin dilatih otomatis kekuatankakinya akan melemah,” kata-nya.

Mengasah KecerdasanBerlatih mengasah kecer-

dasan itu menjadi kata kunciuntuk mengembangkan potensidiri. Namun, tiap anak harusdisadarkan dulu mengenaipotensi multiple inteleligencemereka masing-masing. Setelahitu, potensi kecerdasan yangmencolok dari tiap anak digalidulu. “Potensi kecerdasan yangtelah digali itu kemudian diasahagar berkembang optimal,”katanya.

Namun, optimasi kecerdas-an yang dominan tersebutharus dibarengi upaya menggalijenis kecerdasan lain yangperlu perhatian khusus. Jeniskecerdasan yang satu ini harusmemperoleh perhatian ekstraagar ikut berkembang dalam dirisi anak.

Ada contoh menarik yangdilukiskan Mbak Romi. Seoranganak, misalnya, memilikikecerdasan kinestetik di bidangolahraga bola basket. Namun,kemampuan akademiknya,terutama minatnya dalambelajar matematika (logicalmathematical intelligence)

tidak menonjol. Artinya, seoranganak memang tampak gemarberolahraga, tetapi kemampuan-nya menghitung, berpikirsistematis, dan aritmetika tidakberkembang optimal.

“Ada cara untuk men-dorong agar kecerdasan aka-demik, khususnya matematikasi anak meningkat. Caranya,kombinasikan kegemarannyabermain bola basket denganmatematika. Saat lagi bermainbola basket sisipkan pertanya-an tentang berapa jumlah satutim bola basket, berapa luaslapangan, dan lain-lain,”ujarnya.

Itu cara membuat anakmemahami pelajaran di sekolahada maknanya dalam kehidup-an nyata. Namun, menurutMbak Romi, mengetahui mul-tiple intelligence bergunauntuk mengetahui potensi diri,termasuk kelebihan dan ke-lemahan seseorang. Pemaha-man ragam kecerdasan jugamembantu meningkatkan kom-petensi dalam menghadapituntutan sistuasi belajar. Ke-butuhan, minat, dan bakatdapat digenjot secara baik. “Inijuga memudahkan upayameningkatkan kemampuanmencari solusi dan memecah-kan persoalan yang dihadapi,”jelasnya.—sam

Page 8: tkh_614_xi__17-23_okt._2010

8 17 - 23 Oktober 2010Tokoh

PEMIKIRAN yang ada dalambenak kita selalu menganggapkemampuan manajerial hanyalahkebutuhan wanita atau priakantoran yang tiap hari haruskeluar rumah dalam melak-sanakan aktivitas sehari-harinyadengan mengenakan busanakhusus, perlengkapan khusus;sehingga pola pikir yang demikianmenyebabkan hambatan untukmempelajari ilmu manajemenbagi kaum wanita yang hanyamelaksanakan aktivitas di rumahatau yang lazim diistilahkansebagai ibu rumah tangga.Batasan pemikiran semacam iniperlu dikikis tuntas agar sebagaiindividu yang melaksanakankegiatan sehari-hari perlu

memiliki kemampuan manajerial. Dan, rumah tangga dapatdikatakan sebagai sebuah “organisasi kecil”.

Filosofi Shakespeare: “What is the name”, apa arti sebuahnama. Maka, sosok manajer yang sejati bukanlah dinilai daripenampilan fisik semata-mata dalam suatu organisasi bahkan jugabukan dari jabatan yang tertera dalam kartu namanya. Yang lebihtepat penilaian sosok manajer sejati harus dari hasil kerjaorganisasi yang dipimpinnya.

Dalam dunia global saat ini, wanita dituntut berperan aktifdalam segala sektor kehidupan. Sudah bukan saatnya kaum wanitaberpikir bahwa aktivitas sehari-harinya dilakukan hanya untukmengisi waktu senggang, namun mereka hendaknya melakukanaktivitas untuk dapat meraih suatu prestasi yang optimal. Olehkarena itu perlu adanya komitmen kuat dari wanita untukmenyelaraskan antara komitmen pribadi, hidup berkeluarga danhidup berorganisasi sehingga akhirnya ia dapat menentukanpilihannya itu secara konsekuen dan dengan tanggung jawab tinggi.Lebih jauh lagi wanita diharapkan secara terus-menerus dapatmeningkatkan kompetensi dan citra diri yang positif baik dalamkaitannya dengan kehidupan berkeluarga maupun kehidupanberorganisasi.

Pada dasarnya perkembangan peran dan kesempatan bagiwanita dilatarbelakangi peningkatan kemampuan serta latarbelakang pendidikan kaum wanita itu; yang membuat pikiranmereka terbuka untuk dapat mengaktualisasikan diri secaramaksimal. Sistem manajemen yang bagaimanakah yang perludipahami seorang ibu rumah tangga yang dapat juga disebutsebagai manajer keluarga?

Dia seharusnya menjadi sosok yang dapat bekerja lebihbijaksana bagi keluarga atau “organisasi kecil”-nya. Langkah-langkah yang perlu dilakukan sebagai seorang manajer adalah:

1. PERENCANAANMemiliki rencana yang konkret mengenai masa depan keluarga

dan seluruh anggotanya. Untuk dapat merealisasikan rencanamasa depan kita harus melalui tahapan-tahapan yang dimulai dariperencanaan harian, kemudian perencanaan jangka pendek, danbarulah kita dapat melakukan perencanaan jangka panjang.

Sikap disiplin diri serta kemampuan mengatur waktu denganbaik akan sangat membantu kita dalam merealisasikan tiapperencanaan yang kita buat.

2. PEMBINAAN TIMSosok manajer yang sejati dapat dinilai dari sejauh mana dia

dapat mengatur timnya untuk dapat bekerja bersama-sama dalammencapai tujuan yang sudah ditetapkan dalam organisasinya, danbukannya sosok yang bekerja sendiri (single fighter). Dalampembinaan tim perlu ditentukan filosofi organisasi dalam hal inibudaya/tradisi keluarga yang sudah disepakati bersama.Kemampuan berkomunikasi yang baik serta pemahaman padaorang lain merupakan syarat mutlak bagi pembinaan tim. Kitaharus saling menghargai perbedaan-perbedaan yang ada di dalamkeluarga, karena hal itu menunjukkan tiap individu memiliki inovasidan kreativitas yang berbeda. Dalam menjalankan tugasmanajemen seseorang dituntut menyisihkan ego untuk mendorongdan mengembangkan pekerjaan orang lain. Misalnya:

Bagaimana membina kemampuan anak-anak untuk bisamenyelesaikan pekerjaan rumah tangga; Bagaimana membinakemampuan pekerja rumah tangga yang baru bekerja ataumerupakan anggota baru dalam rumah tangga.

3. PENDELEGASIANKita harus memahami, segala sesuatu tidak dapat diselesaikan

atau dicapai seorang diri, apalagi jika kita memiliki multiperan.Pendelegasian berbicara mengenai bagaimana kita memberikesempatan kepada orang lain untuk melakukan pekerjaan yangsesuai harapan kita. Tetapi, pada kenyataannya sering apa

yang kita harapkan tidak sesuai dengan kenyataan. Kesuksesansuatu pendelegasian terletak pada bagaimana kita bersikapterhadap suatu hasil kerja optimal dari seseorang, walaupun itutidak seperti yang kita harapkan. Kesalahan yang dilakukan orangyang kita beri tanggung jawab haruslah dipandang sebagai suatuhal yang positif dan bukannya kita anggap sebagai akhir darisegala-galanya atau ketidakmampuannya. Untuk menghindarikekecewaan yang berlebihan dalam suatu pendelegasian, kita perluberpijak pada realitas dan tidak berharap terlalu tinggi(perfeksionis). Dalam pendelegasian dibutuhkan keterbukaanantarsesama anggota tim, serta memberikan kesempatan semuaanggota tim untuk berproses agar bisa saling memahami.

4. EVALUASIEvaluasi tiap kegiatan perlu dilakukan secara

berkesinambungan agar kita mampu menganalisis sisi positif dannegatif sehingga perlu untuk bahan meningkatkan diri sendirimaupun orang lain. Melalui evaluasi yang berkesinambungan kitadapat membuat perencanaan-perencanaan baru yang lebih baik.Dalam melakukan evaluasi kita perlu jujur terhadap diri sendirijuga kepada orang lain. Misalnya: menilai hasil kerja orang lainbaik positif maupun negatif secara jujur; sebaliknya, kita juga rajinmelihat ke dalam diri kita sendiri secara jujur. Hal ini sangatmembantu untuk pengembangan pribadi baik orang lain maupundiri kita sendiri.

KESIMPULANAgar karier kita baik sebagai ibu rumah tangga maupun

sebagai anggota organisasi eksternal berjalan selaras, dibutuhkanadanya peran orang lain dalam kehidupan kita. Untuk itukemampuan manajerial harus kita pahami yakni kita mampumenggerakkan orang lain sebagai rekan kerja kita (teamwork).Pengenalan diri mengenai sikap positif dan negatif yang kita miliki,serta hubungan baik dengan orang lain merupakan kuncikeberhasilan kita dalam menjalankan berbagai peran. Ibu rumahtangga yang pada pemikiran konservatif selalu disebut sebagai“status” harus diubah menjadi PROFESI sehingga sebagai iburumah tangga ingin selalu meningkatkan kemampuan agar dapatmenjadi manajer keluarga yang andal.

Indayati Oetomo Surabaya

Pentingnya Manajemenbagi Wanita Multiperan

KIPRAH WANITA

Indayati Oetomo

SEKITARKITA

Tabanan Perebutkan“Margarana Cup”

DI Kabupaten Tabanan digelar kejuaraan tenis mejamemperebutkan “Margarana Cup I”, 15-17 Oktober. Kejuaraanyang diikuti 24 tim dari desa-desa se-Kabupaten Tabanan inidibuka Ketua Umum Pengprov PTMSI Bali BintangPuspayoga di Bale Wantilan Desa Marga. Ketum KONITabanan yang juga Wakil Bupati Tabanan, Komang GedeSanjaya, menyatakan perebutan “Margarana Cup I” menjadiarena untuk menjaring petenis meja berpotensi. Kejuaraanini dapat menjadi agenda tahunan. Ia berharap kejuaraanyang digelar Camat Marga ini bisa memberikan motivasikepada camat lain untuk menggelar kegiatan serupa diwilayahnya. Ketum KONI Tabanan memberikan bantuan danapembinaan Rp 5 juta. Ketua Panitia, Wayan Sumartika,mengatakan kejuaraan ini menggunakan pola carbilon cupsystem. –ast

BlackBerry Rp 90.000TELKOMSEL menggelar promo Paket BlackBerry Unlim-

ited bulanan seharga Rp 90.000. Promo ini berlaku mulai 16Oktober 2010 untuk pemakaian bulan pertama bagi pelangganbaru paket BlackBerry Telkomsel. Setelah dikenakan Rp 90.000bulan pertama, pelanggan hanya perlu mengeluarkan biayaRp 99.000 per bulan untuk bulan-bulan selanjutnya. Tarif Rp99.000 per bulan ini juga berlaku untuk seluruh pelangganTelkomsel yang sudah pernah berlangganan paketBlackBerry. Sebagai market leader layanan BlackBerry diIndonesia, Telkomsel kini dipercaya melayani sekitar 700.000pelanggan BlackBerry. —wah

BUDIDAYA IKAN

DANAU Batur di Kintamani, Bangli, tidak sajamemiliki pemandangan indah. Danau yang

berada di kaki Gunung Batur itu jugamenyimpan potensi ekonomi yang tidak bisa

dipandang sebelah mata.

Garap ProgramMina Politan

di Danau Batur

WARGANYA dikenalsebagai komunitas

yang turun-temurun bekerjasebagai nelayan di “kolambesar” berair tawar itu. Merekapun sudah terbiasa menjadipetani cabe, bawang merah,dan kol. Kalangan orangtuanyaselalu menyimpan mimpi besar.Potensi alam yang indah,tanahnya yang subur, memicurasa jengah serta kerja keraswarga yang berdomisili disekitar danau itu. Mereka telahrelatif bisa mengantarkan anak-anaknya menuju kehidupanyang lebih baik.

Hasil tangkapan nelayan-nya dulu hanya untuk me-menuhi kebutuhan sendiri.Ikan yang diperoleh dikon-sumsi untuk kebutuhan rumahtangga. Tetapi, kini hasilnyasudah bisa dipasarkan. Adanilai ekonomi dari hasilkeringat mereka.

Pedagang tidak sedikitdatang membeli ikantangkapan para nelayannya.Hasilnya, di samping dijuallangsung ke Pasar Bangli danPasar Kayuamba di Bangli, jugaPasar Payangan di Gianyar.

Program gemar makan ikanyang digenjot PemerintahProvinsi Bali menjadi peluangpemasaran bagus bagu tradisimengail ikan air tawar warga-nya. Ikan hasil tangkapanmereka menjadi menu alternatifdari banyak menu yang ada.“Ikan memiliki kandungan gizi(omega tiga) yang sangatdibutuhkan tubuh, bahkanmengalahkan daging merah,”kata kepala Dinas Peternakandan Perikanan Darat Kabupa-ten Bangli, Ir Ida Idewa KetutRaka, M.M.

Rancangan DED (dtailengeenering design) yangdisusun Bappeda Bangli ber-dasarkan RTRW Provinsi Bali,luas danau yang akan diman-faatkan untuk pengembanganKerambah Jaring Apung(KJA), adalah 10%. MenurutKabid. Fisik Bapeda Bangli Ir.I B. Wediatmika, pemanfaatan10% luas Danau Batur akanmengurangi potensi masalahyang mungkin timbul, baikakibat kegiatan pariwisata,lingkungan, maupun sosial-ekonomi.

Kabid. Produksi PerikananDinas Peternakan dan Per-ikanan Darat Bangli, Ir. I MadeAlit Parwata, M.Si, menjelas-kan, luas Danau Batur 1.605hektare. Saat ini, ada 2.784plong (petak) KJA yangluasnya mencapai 3,2 hektare.Plong yang ada akan lebihbanyak menyerap tenaga kerja

serta peningkatan kualitas SDMsetempat.

Target produksi perikananyang dicanangkan Kementeri-an Perikanan dan Kelautan RIuntuk tahun 2010, adalah 1.006ton per tahun. Untuk tahun2011 diharapkan, produksi pertahun ikan nila akan mencapai1.830 ton, ikan mas 70 ton, lele10 ton per tahun. Danau Baturmenjadi pilot project programpemerintah pusat tersebut.

Ikan nila ditempatkansebagai produksi unggulan,ikan mas sebagai produksiandalan, dan lele sebagaiproduksi strategis. Sebagaiperbandingan, tahun 2009,Kabupaten Bangli hanyaberproduksi 534 ton ikan nila,ikan mas, dan lele. Sebanyak430 ton ikan nila diperolehdari Danau Batur. Pemasaranproduksi ikan menjadi terbuka.Selain untuk pemenuhan ikanwilayah Bangli, juga pemasaranlintas kabupaten/ kota di Bali.Percepatan pencapaian targettersebut sedang digarapmelalui Program Mina Politan.Tahun 2011, kawasan Baturmerupakan target untukmenjadi sentra Mina Politan.Ada 32 kelompok tani saat inidi wilayah tersebut. Tiapkelompok beranggotakan 10-25 orang.

Program KJA dibanguntanpa mengganggu lingkungandan pariwisata. Jalurnyadisebut sebagai segitigastrategis, yaitu Kedisan, ToyaBungkah, dan Trunyan. KJAdikerjakan di sejumlah tempatyang secara teknis memungin-kan pelaksanaan program CaraBudi Daya Ikan Baik (CBIB).

Penempatan dan penataanKJA yang teratur akan memberinilai tambah buat pariwisata,seperti kegiatan wisatawanmemancing, wisata kuliner plusmemberi kesempatan bagiwisatawan untuk masak sendiri.Pengelola KJA menyediakanlengkap alat masak dan bumbu-bumbuan yang dibutuhkan.Ada intansi yang jelas terlibatdalam prgram DED. Instansiyang terlibat menggarap pro-gram mina politan, sepertilingkungan hidup, pekerjaanumum, dan dinas terkaitlainnya.

Benih IkanBenih ikan, menurut Alit

Parwata, disediakan BalaiBenih Ikan (BBI) dan UnitPembenihan Rakyat (UPR) milikpetani. Dari BBI atau UPRdisalurkan ke pendeder denganmengambil lokasi di kolam ataupersawahan.

Ukuran benih akan men-capai 7-9 centimeter saat 60hari. Setelah itu baru dilakukanpembesaran di KJA (danau).Mekanisme ini ditempuh agarrange jual produksi ikan lebihsingkat.

Sementara efek lainnyamenyentuh sektor penyerapantenaga kerja. Penghasilan pundapat dinikmati lebih banyakjumlah petani. Apalagi, hargaikan nila mencapai Rp 14 ribu-Rp 16 ribu per kilogram.

I Ketut Wanta (46), seorangnelayan ikan air tawar di DesaBuahan, dirinya menyatakanberminat ikut kelompok KJA.Namun, dia pesimis mengingatmodal awal yang diinvestasikantidak sanggup dipenuhinya,yaitu sekitar Rp 40 juta.

Jika tidak ikut kelompok,Wanta masih punya peluanguntuk menambah penghasilan-nya. Saingannya dalam mengaisrezeki di Danau Batur belumbanyak. Apalagi, di sampingjadi nelayan ikan air tawar,Wanta juga petani sayur, koldan bawang merah.

Penghasilannya sebagaipetani telah berhasil meng-antarkan anaknya tamat SMK.Anak keduanya mengikutipendidikan D3 ilmu komputer diDenpasar. Anak ketiganyamasih duduk di bangku SMKBangli.

Menurut Perbekel Buahan,I Made Antara, A.Md, peng-hasilan petani nelayan sangatfluktuatif, terutama karenaperubahan cuaca. Saat musim

Ikan NilaJadi Unggulan

paceklik, petani ikan dapatuntung rata-rata Rp 25 ribu. Jikamusim panen, petani bisa meraupuntung Rp 50 ribu per hari.

Posisi tawar petani ikan jugacukup tinggi. Dengan harga Rp16 ribu per kilogram produksiselalu kurang. Meski tiap tahunsejuta benih ikan ditebarPemerintah Kabupaten Bangli.Penyebabnya, banyak masya-rakat yang senang mengon-sumsi ikan, bahkan menggeserdaging babi dan ayam.

I Made Antara, ketua Fo-rum Perbekel/Lurah KabupatenBangli berharap, konsep MinaPolitan dilakukan pemetaanyang jelas dan tepat sehinggatidak ada yang merasa di-rugikan.

Di Desa Buahan saat ini ada6 KJA pribadi dan belasanpetani nelayan lepas. Antarajuga berharap, pengelolaanKelompok KJA tidak sepenuh-nya dikeloa secara budidaya.

I Made Antara

Tahun 2011, kawasan Baturmerupakan target untuk menjadi

sentra Mina Politan. Ada 32kelompok tani saat ini di wilayah

tersebut. Tiap kelompokberanggotakan 10-25 orang

Hal ini untuk memberikankesempatan bagi petani tradi-sional, khususnya nelayanmiskin ikut terlibat memperbaikinasib mereka.

Desa Buahan terdiri atas 486KK. Sekitar 13% di antaranyaterglong KK miskin. Antaraberharap agar dijaga kelanjutanprogram Mina Politan. Iniseharusnya didukung peles-tarian lingkungan. Juga, pro-gram tebar benih secara terus-menerus.

Kualitas nelayan tradisionalditingkatkan sehingga bisaberkontribusi maksimal buat pro-gram mina politan. Menjagakualitas ikan dan danau secarakeseluruhan dari aspek spiritualharus dijaga. Ada upacarapekelem yang sudah biasadilakukan tiap Purnama Ke-sanga. Sang Hyang WidhiWasa niscaya berkenan mem-berikan kerahayuan untuk jagatsemesta. —dws

tkh/net

Page 9: tkh_614_xi__17-23_okt._2010

17 - 23 Oktober 2010 9Tokoh

AJARAN Weda mendorong umat Hindu mengonsumsimakanan yang bernilai satwam. “Makanan ini lebih sehat untuktubuh dan rohani,” ujar tokoh Hindu Ida Pedanda GedeWayahan Keniten.

Menurut pendeta Hindu asal Griya Tengah Klungkung ini,dasarnya disebutkan dalam Bhagawatgita. Makanan bernilaisatwan, yaitu jenis makanan yang dapat membawa kebaikan.“Makanan yang membuat tubuh sehat, karena mengandunggizi. Tetapi, makanan ini juga membuat rohani terasa tenang,harmonis,” jelasnya.

Jenis makanan yang digolongkan dalam kategori satwam,selain jenis unggas, juga makanan dari laut, seperti ikan.“Unggas, misalnya itik. Mengapaitik, tentu ada alasannya. Itikmemang mencari makan di lumpur,tetapi perilakunya tidak samadengan unggas lain yang sukaberkelahi. Ini makna simboliknya,”jelasnya.

Martabat itik maupun ikan punlebih tinggi dibandingkan hewanberkaki empat dalam tradisi upacaraadat dan agama Hindu di Bali.“Sajen itik dan ikan biasanyadiletakkan di atas (perangkatan)dalam tata upacara adat dan agamaHindu. Sementara sajen babi dibawah,” kata Pedanda Gede yangjuga tercatat sebagai guru besarilmu biokimia Unhi Denpasar itu.

“Oleh karena itu, ajaran Hindumasih memberi toleransi makandaging hewan, seperti unggas danikan. Kandungan proteinnya memang diperlukan manusiauntuk beraktivitas. Namun, tentu konsumsinya harus seimbangsesuai kebutuhan tiap orang,” jelasnya.

Menu satwam berbeda dengan penjelasan Weda tentangmakanan berkategori rajastamas dan damas. Makananrajastamas biasanya mengandung unsur pemancing emosi,sementara makanan damas cenderung membuat malas. “Daginghewan berkaki empat itu digolongkan makanan jenis ini. Or-ang kalau makan daging kambing kan cenderung tidak stabilemosinya. Dari segi kesehatan juga tidak bagus untukpenderita hipertensi,” kata pria kelahiran 16 Maret 1947 ini.

Daging hewan berkaki empat lainnya pun membawapengaruh rajas (emosi) dan damas (malas). “Dari segikesehatan tidak bagus, karena unsur kolesterolnya,” jelasnya.

Efeknya pun terasa dari segi spiritual. Pendakian spiritualmenjadi terseok-seok jika emosi dan sikap malas menjangkitiseseorang. “Kalangan sulinggih dari golongan Syiwa biasanyatidak makan hewan berkaki empat. Jika dikonsumsi, hewanberkaki empat lebih mudah memancing nafsu, amarah, danlain-lain. Tetapi, ajaran Hindu sebetulnya tidak melarang,kecuali menunjukkan akibat buruknya jika itu dilakukan,” katamantan staf pengajar di MIPA Unud ini. —sam

Hindu DorongKonsumsi Makanan

Benilai SatwamTransaksi

Minimal 2Ton Daging

Ayam per Hari

Pasar BadungMenjelang Sore

Sebagian ayam dijualdalam kondisi hidup,lainnya berupa da-

ging yang sudah dibersihkan.Untuk proses ini merekamempekerjakan beberapa orangyang diupah Rp 500 per ekor.

Gusti Ayu hanyalah salahseorang dari sekitar 20

pedagang daging ayam dipasar sore itu. Dari pengamatanMade, sedikitnya 2 ton dagingayam habis didistribusikan disini. “Itu baru sore, belumpaginya. Sewaktu-waktu,seorang pedagang ayam bisamenjual sampai 1 ton karenaada pesanan dari pemilik katering,” ujarnya.

Pedagang lain, NengahSudiani dan Made Nurdika,menyediakan daging babi. Tiaphari pasutri ini menyembelihtiga ekor babi dan mendapatkansekitar 200 kg daging. Pagi,daging ini dijual di Pasar Buduk,Mengwi, Badung. Sorenyapasutri ini berjualan di PasarBadung. Jika masih tersisa,daging ini diolah menjadiurutan.

Sore hari di Pasar Badunghanya ada dua pedagangdaging sapi. Salah seorangpedagangnya Ni Ketut Budi.Perempuan ini mengaku, hanyamenyiapkan 12 kg daging sapiper hari. —ten

TINGKAT konsumsi ayam warga Kota Denpasarterbilang tinggi. Ini terukur dari nilai transaksi di

Pasar Badung yang mencapai 2 ton per hari.Menjelang sore, para pedagang mulai mengisi sisi

kiri-kanan badan jalan yang dilalui mobilpengangkut barang di Pasar Badung, Denpasar.

Pedagang daging ayam, Gusti Ayu dan Made,berada di antara para pedagang di pasar tradisional

itu. Mereka mengadu nasibnya di sini. Pasutri asalDarmasaba, Badung, ini, habis menjual sedikitnya

100 kg daging ayam boiler. Tiap hari merekamemasok ayam hidup sekitar 500 ekor. Waktu

berjualan pukul 16.00-22.00.

Nengah Sudiani dan Made Nurdika

Gusti Ayu

Ni Ketut Budi

ManfaatkanTeknikKolamTerpal

Budi Daya Leledi Lahan Sempit

KEPALA Bidang PerikananTangkap dan Budidaya DinasKelautan dan Perikanan Pro-vinsi Bali A.A. Gede MahendraPutra mengungkapkan, gudangkosong dan teba dapat di-manfaatkan menjadi lahanbudidaya ikan lele. Denganteknik sederhana dan benardiyakini lele dapat dikembang-kan di lahan sempit. “Sekarangada teknik dengan kolam terpal.Yang penting ada air, dan hanyasekali diisi. Tidak seperti ikantawar lainnya. Petani di GunungKidul yang bertempat tinggal didaerah gersang tandus dapatmembudidayakan lele. Merekahanya mengandalkan air hujanyang ditampungnya,” paparMahendra Putra.

Kolam yang dibuat seder-hana. Ini tergantung tebaranbenih. Namun, lele janganterus-menerus dibudidayakandalam satu bak. Sejak benih leleawal ditebarkan, petani harusmenggunakan sistem pemilah-an. Dalam lahan satu meter2ditebar 5 ribu benih lele 5-7centimeter. Sebulan kemudianlele dipindahkan sesuaiukurannya ke bak lain. Leleukuran besar dikumpulkandalam bak yang sama agartidak memakan lele kecil. “Jikaterlambat diberi makan, lelebesar akan memakan temannya.Jika sudah dilakukan pemilah-an, 2 bulan sudah bisa panen.Sesuai permintaan pasar 5 ekorikan dapat mencapai berat 1kg,” jelasnya.

Namun, budidaya leledalam kolam terpal rentanterhadap perubahan suhu.Begitu turun hujan, banyakikan yang mengambang. Untukmempertahankan kestabilansuhu air, ia menyarankan, dibawah terpal sebaiknya diisisekam. Fungsinya, menetralisiragar suhu tetap stabil. Walau

lele tetap hidup dalam kulitasair yang buruk, bahkan dalamlumpur, namun, awal pem-benihan harus berhati-hati.

Untuk mendapatkan benihlele yang berkualitas ada kolamkhusus pemijahan. Ukurannya1 x 2 meter atau 2 x 2 metertergantung jumlah yang di-kawinkan. Kolam terpal pe-mijahan sebaiknya ditutupuntuk menghindari air hujanlangsung masuk kolam.

Untuk mendapatkan benihyang berkualitas sebaiknyapilih induk dengan berat 4 kg.Biasanya akan terlihat dariperutnya yang besar. Indukyang mencapai berat 4 kg akanmenghasilkan benih ber-kualitas.

Pemijahan dilakukan de-ngan satu lele jantan dan satu

Nelayan PemaronBerbahagia tetapi Mengeluh

HarapkanKredit Mesin

Tempel

Mahendra Putra

lele betina. Setelah sepasanglele ini kawin, telur akanmenempel di kakaban ijukyang dipasang di dalam kolam.Sekali bertelur bisa diperolehsekitar 30 ribu calon benih.Untuk menjadi benih ter-gantung kualitas air. “Benihmembutuhkan air jernih. Tidakboleh ada lumpur. Rata-rata60% yang berhasil menjadibenih tergantung baik tidak-nya penanganan,” ujarMahendra Putra.

Telur yang sudah menem-pel di kakaban ijuk dipindah-

kan ke bak penetasan. Dua haribiasanya sudah menetas ter-gantung kondisi lingkungan.

Saat ini, kata dia, hargapakan lele Rp 7.000 per kg.Untuk mendapatkan berat ikanlele 1 kg dibutuhkan 1 kgpakan. Perbandingannya 1:1.

Untuk menghemat pakanlele, sisa makanan seperti tu-lang, kepala ikan, sisa sayuratau daging dapat dijadikanalternatif pakan lainnya. “Initentu menghemat biaya dari-pada membuang sisa makan-an,” tandasnya. —ast

tkh/

ast

Komunitas Penggemar Lele LelaSaling Kontak Lewat Facebook

BANYAK warung atau rumahmakan yang menyediakan menuikan lele. Di pinggir jalan, pedagangkaki lima, juga tak sedikit yangmenjual nasi dengan lauk paukyang menyertakan lele. Ada lelegoreng plus sambal dan lalapan,pecel lele, atau mangut lele.Warung Tegal pun hampir takketinggalan menyajikan menu ikanlele. Namun, semua itu tidakmenyurutkan minat penggemarikan lele untuk menikmati sajianWarung Lele Lela. Apa kiatnya?

Nama Warung Lele Lelamemang cukup populer, lebih-lebihdi kalangan mereka yang kerapmakan di luar, karyawan, ataupemburu kuliner khas. Selaintempatnya sudah mulaibertebaran di kawasan Jabode-tabek, warung ini cukup piawaimengikat pelanggannya untukkerap balik ke warung menikmatihidangan-hidangan favoritwarung Lele Lela. Utamanya,aneka menu lele seperti lele origi-nal, lele fillet goreng tepung, lelefillet salada hitam, lele fillet saospadang. Ada juga ayam gorengdan pekedel kentang, ayam bakarmadu, tumis toge, dan cahkangkung.

Di warung pusat yang ber-lokasi di Jalan Raya Kalimalang,Lampiri, Jakarta Timur, initerpampang gambar berderet-deretpenggemar lele, semacamkomunitas penggemar lele.“Mereka juga suka kontak-kontaklewat facebook,” kata YudhaManggala, manajer pemasaranLele Lela kepada wartawati Ko-ran Tokoh. Di antarapenggemarnya juga melakukanpertemuan atau nongkrong sambilmakan-makan di Warung Lele Lela.

Ada pendatang yang di-istimewakan di sini. Yang sedangberulang tahun, dapat makangratis, dan yang kebetulan punyanama Lela juga dapat makan gratis.Nama Lela bukan nama keluargapemilik warung tetapi sekadar

akronim. “Lela” dimaksudkansebagai akronim dari “lebih laku”. Si empunya nama Lela yangdatang ke sini dan makan gratissudah tercatat 200 orang. Sebagiangambar penikmat Warung Lele Lelaterpampang dalam ukuran kecil-kecil di kain sepanduk. Posenya,tentu saja sedang menikmatihidangan lele atau ayam diWarung Lela,

Perhatian manajemen Lele Lelakepada penggemar lele telahmenjadi semacam kebutuhan.Tamu/konsumen ditempatkansebagai orang yang palingdibutuhkan. Lihat saja tulisan yangtertera dalam spanduk: Terimakasih kepada para Lele Lovers,kehadiran Anda sangat berartibagi kami. Seuntai kalimat ini bisamenjadi tali pengikat antara penjualdan konsumen. Para pelayanyang berseragam warna hijau, jugakasir, dalam menyambutkedatangan pembeli tak lupamenyampaikan salam selamatdatang, dan ketika pulang pun, taklupa mereka mengantarnya denganucapan terima kasih.

Di warung Lele Lela Kali-malang tak berbeda dengancabang lainnya. Hari Jumat, Sabtudan Minggu atau akhir pekantingkat kedatangan pembeliumumnya meningkat. Warungberkapasitas 60 kursi, buka pukal11.00 dan tutup pukul 23.00dilayani 15 karyawan yang terdiriatas pelayan dan koki sertaseorang kasir. Semua lele sudahdiberi bumbu, dan ketika pembelidatang tinggal menggorengnya.Untuk lele goring tepung, daginglele dipotong-potong, kepala danduri lele sudah dibuang, se-hingga pembeli tak direpotkanuntuk membuang duri lele,walaupun duri ikan yang rasanyagurih ini tidak setajam duri ikanlainnya.

Lele saus Padang merupakanlele yang digoreng lalu disiramdengan saus berwarna merah.

Sausnya kental dengan rasa tomatyang dominan, ditambah irisancabai dan bawang Bombay.Sementara lele goreng tepungditambah sambal manis tetapi tidakbegitu pedas. Sedangkan lele fil-let kuah tom yam, daging dipisah-kan dari tulang, lalu dilumuritepung dan digoreng. Filletnyaseperti biasa saja, tetapi menjadiistimewa setelah disiram kuah tomyam dan terasa segar. Hargaaneka menu lele ini Rp 10.000hingga Rp 15.000.

Menurut Yudha Manggala,Warung Lele Lela yang tersebar diDepok, Bogor, Tangerang, Bekasidan semua wilayah di Jakarta(Barat, Selatan, Pusat, Timur danUtara) sebanyak 21. Dari semuacabang itu per hari pihaknyamemerlukan rata-rata 800 kg ikanlele segar. Bulan Desember nanti,akan dibuka cabang di Bandung,Yogya, dan Purwokerto. “Kamiingin terus berekspansi ke kota-kota lain di seluruh Indonesia,”kata Yudha. Pihaknya punya ke-inginan untuk mengembangkanLele Lela ini ke beberapa negara.“Kami ingin menduniakan lele,”kata Yuda bersemangat.

Menurut Yudha, pihaknyaakan menyasar kalangan remaja.“Kami lihat anak-anak remaja atauanak-anak sekolah juga seringmakan-makan di warung, “ ujarnya.

Usaha warung Lele Lela inidirintis dan dikembangkan RanggaUmara. Pria asal Bandung itupernah mengikuti semacampelatihan wirausaha. Ia pun ter-semangati sikap dan langkah-langkah yang dilakukan parapengusaha ternama seperti Rich-ard Bronson. Optimis, kreatif,konsisten dan selalu melakukaninovasi, merupakan pandangandan sikapnya dalam berwirausaha.

Warung Lele Lela yang mulaidirintis tahun 2006, tak lepas darilangkah-langkah kemitraan ataukerja sama guna mengembangkansayap usaha. “Kami tak bisa jalansendiri, jadi harus dengankemitraan. Kan semua itu perlumodal yang tidak sedikit,” kataYudha Baru setahun yang lalu,menurutnya, Lele Lela mengem-bangkan secara waralaba.

Diakuinya, untuk membuatsajian Lele Lela tetap disukaipenggemar atau masyarakat,pihaknya harus sering melakukaninovasi, terutama dalampengolahan menu. Bahkan untukmenjaga kualitas dan kestabilanpasokan lele, manajemen LeleLela mulai merintis usahapeternakan lele. Hal ini dilakukanbekerja sama dengan lembagaBiotrop dari IPB. —is

Putu Suardika Oka

tkh/

put

Bagian depan Warung Lele Lala

NELAYAN di pesisir PantaiDesa Pemaron, Buleleng,sedang berbahagia. Hasiltangkapan ikan sejak Agustuslalu meningkat 75%. “Berbedadibandingkan tahun sebelum-nya. Agustus tahun lalu hasiltangkapan kami sangat minim,”kata Putu Suardika Oka, KetuaKelompok Nelayan SegaraGunung Unit PerikananPemaron.

Meski hasil tangkapanmelonjak, sejumlah nelayanmengeluh. Akibat abrasi pantai,perahu nelayan cepat rusak danbiaya operasional yang di-butuhkan tinggi.

Abrasi pantai yang terjadidi beberapa wilayah pesisirutara menyulitkan nelayanmenyandarkan perahunya ketepi pantai. “Tidak ada lagipasir yang mampu menahanlandasan perahu bersandar.Perahu yang bersandar di tepipantai terkena gesekan betonakibat ombak pasang surut.Bagian bawahnya cepat rusakdan menipis,” jelas Suardika.

Laki-laki kelahiran 1966 inimenuturkan, karena abrasi,perahu yang dulunya bertahanhingga 20 tahun, kini hanyaberumur 7 tahun. Tiap 3 tahunnelayan harus bongkar sampandan menggantinya denganperahu baru. Perahu yangsudah rusak mereka jualkembali.

“Kami juga harus beraniberspekulasi. Jika kondisi sam-pan rusak tidak terlalu parah,langsung kami jual. Jadi tidakterlalu anjlok harganya,”

tambah ayah 5 anak ini.Harga satu sampan yang

baru Rp 10 juta. Jika dijualkembali dalam kondisi yangrusak, harganya Rp 3 juta-7juta. “Lumayan untuk menam-bah biaya membeli perahu yangbaru. Sampan yang kami jualtidak digunakan untuk melautoleh pembelinya. Katanyasebagai pajangan untukmenarik wisatawan di beberapalokasi wisata di Denpasar,”tutur Suardika.

Nelayan tetap memilihmengais rezeki di laut meskidengan biaya operasional yangtinggi. Hasil tangkapannyacukup untuk memenuhikebutuhan hidup sehari-haridan kebutuhan kelompok.Kelompok Nelayan SegaraGunung memiliki 48 anggota.Ada 2 perahu besar dan lainnyasampan, yang dimiliki masing-

masing anggota.Untuk ukuran kapal besar,

hasil tangkapan mencapai 2 tonper hari. Sampan hanyamemperolah hasil 25 kg per hari.Tiap anggota menyetorkan 5%dari hasil tangkapan sebagaiuang kas kelompok. Sebagianbesar ikan hasil panen berupaselayang, tuna, dan tumpek.Harga ikan selayang Rp 240ribu per gengseng atau setara18 kg. “Hasil tangkapan dijualke tengkulak yang datanglangsung ke lokasi. Beberapa diantara mereka juga ada yangdigunakan untuk kebutuhanhotel di Denpasar,” tuturSuardika.

Penghasilan kelompok jugadari rumpon. Satu kapal besarmemiliki 15 unit rumpon. Adajuga anggota kelompok yangberprofesi pemandu wisata ikanlumba-lumba (dolphin) dansnorkling. Hasilnya lebihmenjanjikan daripada peng-hasilan mereka menangkap ikan.Upahnya Rp 200 ribu per jam.“Kami menggunakan sistemantre untuk mengantar wisata-wan melihat lumba-lumba dansnorkling antarsesama anggotakelompok. Jika hanya melihatlumba-lumba waktunya pukul05.30-07.30, untuk snorkelingpukul 07.00 hingga matahariterbenam. Jadi dalam seharianggota kami tetap bekerja.Malam harinya kami harus pergimelaut,” kata Suardika.

Ada awig-awig kelompokyang berlaku bagi anggota yangbertugas mengantarkan tamuuntuk wisata lumba-lumba dan

snorkeling. Jika anggota yangmendapat giliran antre tidakbertugas pada hari yangditentukan, maka selama 3 kaliputaran antre anggota tersebuttidak mendapat giliran meng-antarkan turis. “Rezeki bisamelayang Rp 1,5 juta,” katanya.

Aturan lainnya, tiapanggota harus tetap menjagakelestarian lingkungan. Peng-gunaan alat dan bahan ber-bahaya untuk mencari ikandilarang. “Kelompok kami jugatidak menangkap ikan hias yangada di wilayah kami. Ini jugauntuk kelangsungan hidup kamike depan. Kami rutin mendapatpembinaan dari Dinas Per-ikanan dan Kelautan Bulelengtiap bulan mengenai berbagaihal tentang kelautan danperikanan,” katanya.

Saat ini Kelompok SegaraGunung berharap ada bantuankredit mesin tempel daripemerintah untuk memperlancarpekerjaan mereka. Nelayanmasih menggunakan mesindorong yang pemeliharaannyacukup sulit, cepat rusak danmudah keropos. “Kalau mesintempel perawatannya tak terlalurumit dan terlindung dari airlaut dan hujan, jadi tidak cepatrusak,” ucap Suardika. —put

BUDIDAYA IKAN

“Daginghewanberkaki

empat lainnyapun

membawapengaruh

rajas (emosi)dan damas”

(malas)

tkh/ten

tkh/ten

tkh/ten

Page 10: tkh_614_xi__17-23_okt._2010

17 - 23 Oktober 201010 Tokoh

RRI Denpasar: SMS 081 337 337 586; Interaktif: (0361) 222 161;E-mail: [email protected]; Surat: Jalan Hayam Wuruk Nomor 70 Denpasar;

Koran Tokoh: SMS (0361) 740 2414; Telepon (0361) 425 373;E-mail: [email protected] ; Surat: Koran Tokoh, Gedung Pers Bali K. Nadha (Bali TV), Jalan Kebo Iwa 63 A Denpasar.

Siaran Perdesaan RRI FM 88,6 Mhz tiap hari pukul 13.30 - 14.00 Wita

Pembaca yang ingin menyampaikan pertanyaantentang masalah pertanian umumnya, silakan

hubungi alamat ini:

DARI DESAKE DESA

Budidaya Jamur Tiram PutihGunakan Baglog

JAMUR tiram putih merupakan komoditas yanglaris manis di Bali. Namun, saat ini baru 30% pasokanterkcukupi, dan yang 70% harus didatangkan dariluar Bali. Budidaya jamur tiram putih di Bali belumberkembang padahal prospeknya bagus. Kami selakupelaku usaha cukup prihatin terhadap kondisi inidan sekaligus sadar bahwa kami tidak harusmengharapkan pemerintah atau pihak berwenanguntuk turun tangan dan “melihat ke bawah”. Namun,kenyataan ini justru mendorong kami terus berupayamenggugah minat masyarakat untuk terjun ke agro-bisnis jamur dengan berbagai cara yang kami bisasebagai wujud peranserta kami menyebarluaskaninformasi positif yang layak diketahui umum danakan berdampak besar bagi agrobisnis di Bali. Kamimengharapkan munculnya petani-petani jamur lokalyang eksis memenuhi kebutuhan Bali akan produkini.

Mengapa jamur tiram putih masih banyakdidatangkan dari luar Bali?

Sepanjang yang kami ketahui setelah menyurveidi lapangan, petani di Bali kurang yakin terhadapprospek jamur tiram putih ke depan. Yang palingbanyak dikeluhkan petani, tentang pemasarannya.Sebenarnya petani tidak perlu khawatir terhadappemasaran, karena kami membuka peluang dankesempatan bagi kelompok tani dari daerah manapun di Bali yang berminat kami bina untukmembentuk satu sentra produksi jamur tiram putih.Metode yang kami gunakan, paket pemberdayaanmenjadi petani jamur mandiri, sehingga merekanantinya akan dapat menguasai semua aspekbudidaya secara menyeluruh, mulai dari produksi,panen, pascapanen, pemasaran sampai padapengolahan produk dan limbahnya. Untuk memulaitidak perlu harus membuat media tanam sendiri karenamakan waktu dan tinggi risiko kegagalannya, cukupdengan menggunakan apa yang kami sebut dengan

Baglog Instant Siap Tumbuh. Semua bimbingan,penyuluhan, pelatihan, dan pedampingan yang kamiberikan tersebut, gratis. Jumlah kelompok tani tidakterbatas, asalkan dari satu daerah cukup satukelompok untuk menjaga kepastian area pemasaranagar tidak tumpang tindih nantinya. Untuk lebihjelasnya kami juga membuka forum diskusi atau temuwicara yang dapat dimanfaatkan untuk mengetahuilebih dalam seluk beluk budidaya jamur tiram sebelummemutuskan berbudidaya.

Bagaimana ciri fisik jamur tiram putih?Ciri fisik jamur tiram putih: berwarna putih

bersih, bisa juga kekuningan dengan tudung lebarantara 8 – 12 cm, di bawahnya berbentuk seperticakang kerang. Lahan yang disiapakan untukmembudidayakan jamur tiram putih tidak perlubegitu luas, bisa dimanfaatkan pekarangan di depanrumah atau di belakang rumah untuk skala rumahtangga kecuali untuk skala bisnis yang memang sedikitmemerlukan lahan yang lebih luas.

Apa yang dimaksud dengan baglog?Baglog merupakan media tanam jamur tiram putih

yang sudah berisi bibit. Bentuknya seperti botol,memiliki cincin, berdiameter sekitar 12 cm, denganpanjang ke atas sekitar 20 cm, memiliki mulut dandari sanalah keluar jamurnya. Baglog merupakancampuran dari berbagai media yang memangdibutuhkan untuk pertumbuhan jamur tiram putih.Bahan bakunya serbuk gergaji, ada juga bekatul,tepung jagung, dll.

NarasumberIna Priliasari, S.H.

Soper Moshroom, Cultivation,Suplier and Consultant.

Telepon 0361 920 6672, HP 081 33 77 66 400

MEMBANGUN DARI DESA

Membuat Kompos Bermutusecara Praktis

KINI pengggunaan pupuk organik (kompos)makin banyak dilakukan petani sejalan dengan

makin tingginya permintaan produk-produkorganik yang dianggap lebih sehat dan makinmeningkatnya kesadaran masyarakat terhadap

pentingnya kelestarian lingkungan. Penggunaanpupuk organik atau kompos meskipun tidak

secara total diharapkan juga dapat mengurangibiaya, mengingat harga pupuk anorganik kian

meningkat.

S esungguhnya sejakdahulu para petaniyang memiliki ternak

telah biasa membuat komposuntuk keperluan tanamannya.Namun, teknik yang diterapkanumumnya masih tradisional,sehingga mutu kompos yangdihasilkan masih relatif rendah.

Kini beberapa fermentoratau mikroba inokulan telah ter-sedia di pasaran yang diguna-kan untuk memperbaiki prosesfermentasi, sehingga dihasilkankompos yang lebih bermutu.Fermentor-fermentor tersebutsebagian berupa bakteri danada pula jenis jamur. Di antara-nya yang berupa bakteri adalahrmmino bacillus atau seringdisebut RB.

RB merupakan gabungandua jenis mikroba, yang bersifatsimbiose mutualistik, yakni jenisrmminococcus plavifasius danbacillus turingiensis. InokulanRB telah diuji coba BPTP Balidan kini telah digunakan parapetani di beberapa kabupaten diBali, dan hasil komposnya telahdigunakan untuk pupuk tanam-an industri maupun tanaman pa-ngan.

KeunggulanAda beberapa keunggulan

yang dimiliki fermentor RB se-bagai inokulan dalam pembuat-an kompos. Pertama, dosispenggunaannya hemat. Inokul-an RB yang berbentuk cair ini,dalam aplikasinya dapat dien-cerkan hingga 200 X lipat. Jadi,

untuk satu liter bibit RB, bisadiencerkan menjadi 200 literlarutan RB, dengan campuranair dan gula pasir. Larutan inidapat digunakan untuk mem-fermentasikan 2.000 kg atau 2ton bahan kompos.

Keunggulan kedua, peng-gunaannya yang praktis. Mem-buat kompos 2 minggu peme-raman, tidak perlu diaduk-aduk.Dalam pembuatan komposumumnya, dilakukan pengadu-kan pada hari ke-3 atau 4 dandiulangi tiap 4 hari. Hal ini di-maksudkan agar mikroba ino-kulan tidak sampai mati kepa-nasan, karena pada hari ke-3suhu fermentasi bisa mencapai60 derajat celcius.

Sementara rumminococcusdan bacillus turingiensis masihbisa bertahan hidup pada suhutersebut, bahkan hingga suhu

70 derajat celcius. Dengan demi-kian, penggunaan inokulan RBlebih menghemat tenaga kerja.

Teknik PembuatannyaPenggunaan mikroba ini

dalam fermentasi amat mudah.Sebelum digunakan, diencerkan200 kali dengan air steril (ja-ngan air PAM, karena mengan-dung kaporit). Ke dalam airtersebut dimasukkan gula pasir1/200 kali berat air, dan dilarut-kan. Lalu masukkan RB seba-nyak 1/200 kali volume air.(misalnya untuk 10 liter air di-perlukan 50 cc atau 10 sendokmakan RB). Selanjutnya diadukdan diamkan 30 menit. Setelahitu bahan siap digunakan untuk

memfermentasikan kotoran.Kotoran ternak sapi, kam-

bing, atau ternak lain yang difer-mentasikan dalam 2 minggusudah siap digunakan untukpupuk. Fermentasi mengguna-kan strater rummino bacillusdapat meningkatkan kandung-an hara kompos, terutama kan-dungan nitrogen dan kaliumserta C-organik. Pada kandung-an N meningkat dari rata-rata0,81% pada kotoran sapi yangdifermentasikan secara konven-sional, menjadi 1,34%, sedang-kan kandungan kalium mening-kat dari rata-rata 418 ppm men-jadi 823 ppm dan kandungan C-organik meningkat dari 2,61%menjadi 3,64%.

Teknik AplikasiPada tanaman kopi yang

berumur 4 – 8 tahun diperlukan10 kg kompos per pohon pertahun yang aplikasinya diberi-kan 2 kali pemupukan yaitu saatselesai panen dan akhir musimhujan dengan dosis masing-masing 5 kg/pohon.

Hasil pengkajian di DesaBongancina dan Pucak Sari,Kecamatan Busungbiu, menun-jukkan, dengan dosis yang sa-ma penggunaan kompos hasilfermentasi RB dapat mening-katkan produksi 40–45% diban-ding yang menggunakan kom-pos konvensional.

Pada tanaman padi dansayuran, penggunaan pupukorganik hasil fermentasi inisebagai pengganti pupuk an-organik perlu dilakukan secarabertahap. Pada tahap awal,penggunaan pupuk an-organik(urea, SP36- KCl) dipertahankan50% dari dosis anjuran danpemberian kompos RB 2 ton/hektare/musim tanam. Ternyatadengan teknik pemupukan iniproduksi padi meningkat rata-rata 35 – 40% dibanding peng-gunaan pupuk kimia secara

penuh (100%). Pada cabe kom-binasi penggunaan pupuk kimia50% dari dosis anjuran danpupuk RB 1 ton/hektare/musimtanam dapat meningkatkan fre-kuensi panen dan produksi me-ningkat dari 4,14 ton/hektaremenjadi 5,06 ton/hektare.

Untuk tanaman semusim,penggunaan pupuk organikmemang dianjurkan agar tidaksecara langsung mengganti pu-puk kimia secara total, tetapi di-lakukan secara bertahap, se-hingga dalam beberapa tahun

Proses aktivasi RB dan pembuatan kompos

Menyiram bahan kompos dengan larutan inokulan menggunakangembor atau shower

penggunaan pupuk kimia dapatdihilangkan samasekali, danpenggunaan pupuk organikbisa diberikan 100%.

Suprio GuntoroPeneliti BPTP Bali.

Jalan By Pass Ngurah Rai,Pesanggaran, Denpasar Selatan.

(Depan PT Indonesia Power -Pesanggaran)

Telepon (0361) 720498,HP 08123812319;

E-mail : [email protected]

Workshop Konsultasi/Evaluasi BOSKabupaten/Kota se-Bali 2010

Kanwil Kementerian Agama Provinsi Bali

PROGRAM Bantuan Ope-rasional Sekolah (BOS) dilingkungan madrasah dan PPSdi Bali telah berjalan baik.Namun, realisasinya harustetap menjaga “tiga tertib”.“Saya berharap realiasi BOStetap menjaga tertib admi-nistrasi, tertib pelaksanaannya,dan tertib pelaporan,” harapKepala Kantor Wilayah Ke-menterian Agama Provinsi BaliDrs. I G.A.K. Suthayasa, M.Si.saat memberikan arahan kepadapeserta Workshop Konsultasi/Evaluasi BOS Kabupaten/Kotase-Bali 2010 yang diadakanBidang Kependidikan AgamaIslam dan Pemberdayaan Mas-jid Kanwil Kementerian AgamaProvinsi Bali, Minggu-Senin(10-11/10), di Hotel MahajayaDenpasar.

Pelaksanaan program BOS

diharapkan dikerjakan dengankekuatan hati nurani. Sementaraproses pelaporan pelaksanaan-nya tetap merujuk standartoperational procedure (SOP).Rancangan SOP ini secaraumum menjadi rambu-rambuatau standar dalam pencairan,pelaksanaan, maupun pelapor-an BOS. “Saya berharap pro-gram ini lambat-laun dapatmengatasi kesenjangan proseskualitas pemelajaran madrasahnegeri dan swasta,” ujarnya.

Menurutnya, keberadaanmadrasah negeri dan swastaamat penting dalam membantumendongkrak program partisi-pasi anak didik, terutama dilingkungan komunitas Islam diBali. Peran dan tanggung jawabmadrasah negeri dan swastadiyakinkan sama-sama tidakenteng. “Melalui workshop ini,

saya mengharapkan, spirituntuk melaksanakan pengabdi-an terus dilandasi manajemen‘Kiss’, yaitu koordinasi, in-tegrasi, dan sinkronisasi,”harap Suthayasa.

Workshop tersebut jugadiharapkan dapat menjadiwahana untuk meningkatkankualitas pelaksanaan BOS, dankualitas pendidikan keagamaan.“Jangan lupa pula, monitoringBOS dan madrasah perlu se-gera dilaksanakan,” tandasnya.

Sementara kepala BidangPendidikan Agama Islam danPemberdayaan Masjid Drs. H.Moh. Sholeh, M.Pd.I., memasti-kan, penggunaan dana BOS dilingkungan madrasah dan PPSselama ini sudah berjalan efektifdan efisien. “Ini program pri-oritas nasional di bidang pen-didikan,” tukasnya.

Menurutnya, program BOStelah dirasakan manfaat positif-nya. Kualitas akademik maupunnonakademik siswa maupunsantri meningkat, bahkan mutupendidikan madrasah yangdikelola swasta pun ikut ber-tambah. “Ukurannya dilihat darihasil UN yang diikuti parasiswanya. Ada kenaikan per-sentase kelulusan maupun hasilujiannya,” jelasnya.

Realisasi program BOSyang telah berjalan baik dilingkungan madrasah di seluruhkabupaten/kota yang berada diBali itu dinilai telah ikut men-dongkrak nilai akreditasi lem-baga pendidikan tersebut. “Inibukti bahwa program BOS amatmembantu proses pemelajarananak-anak,” katanya.

Workshop yang berlang-sung selama dua hari itu diikuti60 peserta. Para peserta terdiridari kepala seksi di lingkunganBidang Kependais dan Pem-berdayaan Masjid di KantorKementerian Agama kabupaten/kota se-Bali. “Juga, ada kepalamadrasah ibtidaiyah (MI) danmadrasah tsanawiyah (MTs).Mereka berasal dari madrasahnegeri maupun swasta. Selainitu, workshop ini pun diikutipara penanggung jawab pro-

Tetap Menjaga“Tiga Tertib”

gram PPS di lingkungan pondokpesantren,” jelas penanggungjawab teknis kegiatan work-shop Drs. H. Nurkhamid, M.Ed.

Program BOS, menurutNurkhamid, merupakan amanatUU Nomor 20 Tahun 2003tentang Sistem PendidikanNasional. Aturan hukum inimenegaskan, tiap warga negarayang berusia 7-15 tahun wajibmengikuti pendidikan dasar.“Tugas pemerintah, adalahmenjamin terselenggaranyawajib belajar minimal di jenjangpendidikan dasar. Biayanya ten-tu diupayakan terjangkau, lebihdari itu tentu tanpa pungutanbiaya,” jelas alumnus magisterpendidikan di Australia ini.

Realisasi amanat UU tadi

telah dirumuskan melalaui upa-ya pemerintah mewujudkan pro-gram BOS untuk sekolah mau-pun madrasah. “Program BOSumumnya dimaksudkan untukmeringankan beban masyarakatdalam pembiayaan pendidikan,terutama agar program wajibbelajar 9 tahun dapat berjalansesuai standar mutu yang di-harapkan,” katanya.

Secara khusus, programBOS ditujukan untuk mem-bebaskan segala jenis biayapendidikan bagi anak miskin dijenjang pendidikan dasar, entahmadrasah negeri maupunswasta. Selain itu, program inipun dimaksudkan untuk mem-bebaskan biaya operasional se-kolah bagi siswa MIN dan

Drs. I G.A.K. Suthayasa, M.Si.Drs. H. Nurkhamid, M.Ed. Drs. H. Moh. Sholeh, M.Pd.I.

MTsN. “Dengan BOS jugatentu beban biaya operasionalsekolah bagi siswa madrasahswasta dan PPS lebih ringan,”imbuh Nurkhamid.

Workshop ini secara khususdiharapkan dapat menunjangkegiatan penyelenggaraan BOSdi lingkungan instansi peme-rintah ini di Bali dapat berjalantepat waktu, tepat jumlah, tepatsasaran, transparan, dan akun-tabel.

Selain itu, pihaknya meya-kinkan forum tersebut jugamenjadi wahana untuk menge-tahui efektivitas dan hambatanpenyelenggaraan BOS di ting-kat madrasah, mengevaluasipelaksanaan BOS di tingkatmanajerial kabupaten/kotamaupun madrasah dan PPS,serta menyamakan persepsiserta langkah dalam mengatasikendala yang mungkin dihadapidalam proses pelaksanaan BOS.

—sam

Para peserta workshopterdiri dari kepala seksidi lingkungan BidangKependais danPemberdayaan Masjiddi Kantor KementerianAgama kabupaten/kotase-Bali, kepala madrasahibtidaiyah (MI) danmadrasah tsanawiyah(MTs) baik negeri maupunswasta, serta parapenanggung jawabprogram PPS di lingkunganpondok pesantren

Page 11: tkh_614_xi__17-23_okt._2010

17 - 23 Oktober 2010 11Tokoh

Konsumsi Lauk HewaniRemaja di Denpasar masih KurangMasalah gizi ganda saat ini patut diwaspadai karenaadanya perubahan gaya hidup. Perubahan gayahidup pada remaja yang berkenaan dengankonsumsi adalah adanya kecenderungan untukmengkonsumsi makanan fast food atau junk food.Keadaan ini ditunjang oleh faktor-faktor antara lainberkurangnya kesempatan menyediakan makanandi rumah karena kesibukan ibu, aktivitas remaja diluar rumah baik di sekolah ataupun kegiatanekstrakurikuler semakin meningkat dan perilakuingin mencoba karena pengaruh iklan di televisi.

izi seimbang adalahasupan/konsumsizat gizi sesuai de-

ngan kebutuhan tubuh akan zatgizi. Apabila asupan zat gizi kurangdari kebutuhan zat gizi akan dapatterjadi kurang gizi. Namun, apabilaterjadi sebaliknya jika asupan zatgizi lebih dari kebutuhan zat giziakan dapat terjadi gizi lebih. Untukmencapai keadaan gizi yang opti-mal masih perlu diperhatikan danditerapkan gizi seimbang di tiapkeluarga,” ujar Ir. I Komang Agus-jaya Mataram, M.Kes. dosenPoltekkes Gizi Denpasar.

Ia menambahkan di ProvinsiBali masih terdapat beberapamasalah gizi diantaranya anemia zatbesi pada ibu hamil sebesar 25,6%(Dinkes Prov. Bali, 2004), masihlebih rendah dibandingkan nasionalyaitu 51,3% (1995). Namun, dilain pihak masalah kelebihan gizi

juga mulai tampak yaitu di ProvinsiBali status gizi penduduk dewasa(umur 15 tahun ke atas) menurutIMT kurus (11,9%), normal(68,9%), BB lebih (9,5%) danobese (9,8%), sedangkan di KotaDenpasar kurus (10,1%), normal(63,0%), BB lebih (11,7%) danobese (15,2%). Tampak status gizidi Kota Denpasar dengan katagoriBB lebih dan obese lebih tinggidibandingkan Provinsi Bali (Ris-kesdas Provinsi Bali, 2007).

Salah satu kegiatan yang dapatmendukung mengatasi masalah gizitersebut adalah memperbaikiperilaku kesehatan diantaranyahidup sehat dengan mengkonsumsimenu seimbang, meningkatkan higi-ene dan sanitasi, serta melakukanaktivitas fisik secara rutin.

“Karena itulah kami tertarikuntuk melihat gambaran persepsidan penerapan menu seimbang

dimaksud adalah makanan pokok(nasi, roti, mie), lauk hewani (telur,daging, ikan), lauk nabati (tahu,tempe), sayuran (bayam, kang-kung, sawi) dan buah (pepaya,pisang, semangka).

“Susunan hidangan makan pagimasih belum memenuhi anjuranyaitu sampel hanya sarapan roti(24,00%), nasi dan lauk hewani(22,50%), roti dan lauk hewani(11,75%), lainnya bervariasi antaranasi, lauk hewani, lauk nabati, sa-yur dan buah. Kalau susunanhidangan makan siang tampak lebihbaik variasinya yaitu nasi, laukhewani, sayur dan buah (31,75%);nasi, lauk hewani, lauk nabati, sayurdan buah (28,25%), lainnya nasi,lauk hewani/nabati, sayur/buah.

Susunan makan malam hampirmirip dengan susunan hidanganmakan siang yaitu nasi, laukhewani, sayur dan buah (46,25%);nasi, lauk hewani, lauk nabati,sayur dan buah (19,75%); nasi,lauk hewani dan sayur (19,25%),lainnya nasi, lauk hewani/nabati,sayur/buah,” imbuh Agustini.

Susunan hidangan makan pagi,

siang maupun malam yang terdiridari nasi, lauk hewani, lauk nabati,sayur dan buah masih perluditingkatkan karena baru sebagiankecil sampel yang menerapkanuntuk memenuhi kebutuhan zatgizinya. Saat makan pagi, jenis laukhewani yang sering dikonsumsiadalah telur, ayam, ikan dan daging,sedangkan jenis lauk nabati adalahtempe dan tahu. Jenis sayuranyang sering dikonsumsi adalah ba-yam, kangkung, wortel, sawi dankacang panjang dan jenis buahadalah pisang, jeruk, pepaya, se-mangka dan melon. Saat makansiang, jenis lauk hewani yang seringdikonsumsi adalah ayam, ikan,daging dan telur, sedangkan jenislauk nabati adalah tempe dan tahu.Jenis sayuran yang sering dikon-sumsi adalah kangkung, bayam,sawi, wortel dan kacang panjangdan buah adalah jeruk pisang,pepaya, semangka dan melon. Saatmakan malam, jenis lauk hewaniyang sering dikonsumsi adalahayam, ikan, daging dan telur,sedangkan lauk nabati adalahtempe dan tahu. Jenis sayuran

Untuk informasi lebih lanjut silakan hubungi atau datang ke:Bali Heart Care Center

Pengobatan penyakit jantung non-invasive Medical Ozone + EECP TherapyJalan Pulau Nusa Penida 26, Denpasar

Telepon (0361) 225388/ (0361) 240855/ (0361) 7423789. Faksimili (0361) 264688.Email: [email protected] Web: www.hsenchii-int.comLayanan via sms: Ketik Reg<spasi>BHCC (Tarif Premium)

Contoh: Reg BHCC kirim ke 9168. (untuk kelancaran silakan buat janji)

Bu Riana seperti Mendapat Jantung BaruUsia Bu Riana 61 tahun. Sejak dua tahun lalu ia

sering merasakan jantungnya berdebar. Jalan sedikitsaja sudah sesak dan kadang jantungnya sering terasaseperti diperas-peras.

Sejak konsultasi ke dokter jantung Bu Riana setiamengonsumsi obat medis. Tetapi, malang tak dapatditolak, Bu Riana mengalami serangan jantung padaOktober 2009. “Saya masuk rumah sakit karena sesak,lemas, nyeri dada kiri, tangan kiri kesemutan, perutterasa kram dan berkeringat sampai basah,” ungkapnya.

Ia mengaku cepat dilarikan ke rumah sakit olehanaknya. “Saya harus menginap ICU jantung selamatiga hari. Hasil obervasi menyatakan jantung sayamengalami kebuntuan atau penyumbatan (jantung

koroner) di beberapa tempat dan mengalami pembesaranjantung (cardio megali),” katanya.

Setelah keluar dari rumah sakit, Bu Riana dianjurkandokter jantung untuk operasi atau tindakan pemasanganring (stent). Namun, ia menolak karena tidak berani.Sejak itu Bu Riana mengonsumsi lebih banyak obat lagi.Kondisinya makin payah. Ia menjadi cepat lelah, sulituntuk makan normal dan di malam hari sering tidur agakgelisah.

Menurut dokter jantung di Tabanan, jika Bu Rianatidak bersedia operasi sangat sulit sembuh dan harusmakan obat seumur hidup. Karena rasa takut menjalanioperasi, kondisinya makin lemah. Akhirnya Bu Rianamencoba berobat ke Bali Heart Care Center (BHCC) .

“Saya melihat kesaksian Bu Ayu dari Pasar Kerenengyang telah sakit jantung selama 11 tahun, akhirnyasembuh setelah mendapatkan terapi dari klinik BHCCdi Jalan Pulau Nusa Penida 26 , Denpasar ini,”ungkapnya.

Bu Riana pun mendapatkan terapi kombinasidengan peralatan canggih seperti terapi EBOO (fil-ter ozone darah), EECP yakni menumbuhkan pipadarah baru kolateral serta pemakaian herbal pe-nguatan organ dan pembenahan sistem metabolismetubuhnya.

Sungguh luar biasa, hanya memerlukan duaminggu saja kondisi jantung Bu Riana yang seringberdebar hilang. Ketika tidur dan makan ia merasakankondisinya membaik. “Dulu saya sulit makan dansering sesak setelah makan. Terapi yang saya jalanidua bulan sungguh menjadikan diri saya sepertimendapatkan tubuh dan jantung baru,” ujarnyatersenyum.

Bu Riana sekarang bisa beraktivitas kembali,seperi berjalan jauh, makan nikmat, dadanya tidakberdebar dan tidak terasa ditusuk-tusuk lagi. Kramdi perutnya juga hilang. “Saya kini bisa merasakantidur yang nikmat, tidak ada lagi momok rasa nyeriyang menakutkan di malam hari. Ketika saya bangunpagi badan juga terasa segar seperti dulu lagi,”lanjutnya.

Ia juga mengatakan sempat menyesal ketikatahun lalu tidak mau mengikuti ajakan anaknya untukberobat di BHCC akibat tersiksa nyeri jantung.“Namun, sekarang saya bersyukur. Rupanya tidak adakata terlambat untuk berobat. Hasil echocardiographimenunjukkan perbaikan yang signifikan. Kini sayabebas dari obat-obatan kimia yang wajib sayakonsumsi seumur hidup. Sebuah pengalaman yangsaya rasakan sangat fantastis,” tandasnya. —ard

yang sering dikonsumsi adalahkangkung, bayam, sawi, worteldan kacang panjang sedangkan buahadalah jeruk, pepaya, pisang se-mangka dan melon.

“Dengan mengetahui persepsidan penerapan gizi seimbangremaja SMA Negeri di Kota Den-pasar dapat dikembangkan pene-litian lebih lanjut mengenai kon-sumsi dan pola asuh, serta bagai-mana kaitannya faktor-faktortersebut. Bagi pemegang kebijak-sanaan hasil penelitian ini dapatdijadikan dasar perencananan pro-gram gizi khususnya yang meng-arah kepada perubahan perilaku kearah positif mengenai gizi seimbang.Pengembangan media penyuluhandan sistem KIE dapat dikembangkanlebih tepat. Penerapan gizi seimbangpada setiap keluarga akan berdampakterhadap pemenuhan kebutuhan gizidan akhirnya akan meningkatkan sta-tus gizi anggota keluarga. Keadaanini akan mendukung lebih cepattercapainya kota sehat, yang selan-jutnya berdampak kepada pencapai-an Bali Sehat,” tandas Agusjaya.

—wah

Ir. I Komang Agusjaya Mataram

KESEHATAN

Ni Putu Agustini

pada remaja SMA Negeri di KotaDenpasar. Penelitian dilaksanakanpada SMA Negeri di Kota Den-pasar mulai dari 1 Juni sampai 1September 2009. Populasi peneliti-an adalah siswa SMA Negeri se-Kota Denpasar. Besarnya sampelditentukan secara purposive yaituSiswa SMA Negeri dipilih seba-nyak 50 orang dari 8 SMA Negeriyang ada di Denpasar, sehinggajumlah sampel seluruhnya 400 or-ang,” ujar Agusjaya yang melakukanpenelitian bersama Ni Putu Agus-tini, SKM.,M.Si..

Dari hasil penelitian itu kon-sumsi lauk hewani masih kurangyaitu 159 (39,7%) dan lauk nabati

sebanyak 218 (54,5%). Konsumsilauk hewani dan lauk nabatidianjurkan 2-3 porsi, dengan beratberkisar antara 50-100 gram. Kon-sumsi lauk hewani dan lauk nabatimasih perlu diinformasikan karenasebagian sampel masih menyatakanmengkonsumsi 1-2 porsi, masing-masing 50,3% dan 35,8%. Kon-sumsi lauk hewani dan lauk nabatidianjurkan 2-3 porsi, dengan beratberkisar antara 50-100 gram.

Untuk susunan hidangan ma-kan pagi, siang dan malam se-baiknya terdiri dari sumber bahanmakanan yang bervariasi sehinggadapat memenuhi kebutuhan zatgizi. Sumber bahan makanan yang

Bu Riana

Page 12: tkh_614_xi__17-23_okt._2010

12 17 - 23 Oktober 2010Tokoh

Cantik Bersama............................................................................................................................................................dari halaman 1

Hampir semua anggota keluar-ga, baik suami maupun istri di-tuntut memiliki mobilitas tinggidan menghabiskan sebagianbesar waktunya pada aktivitasdi luar rumah. Hal itu tidak ayalmenyebabkan beberapa urusandi dalam rumah kurang menjadiperhatian karena setelah lelahseharian bekerja yang terpikirsesampai di rumah, beristirahat.Pekerjaan mencuci dan menye-trika baju kerap menjadi urusanyang merepotkan sehingga me-merlukan bantuan orang lainsebab mau tidak mau penampil-an yang bersih dan trendi diper-lukan untuk mendukung tiapkegiatan. Contoh, di Denpasaryang tercatat memiliki 300.000mahasiswa dan pelajar, kononbisa menghasilkan perputaranomzet tidak kurang dari Rp 1,5miliar per bulan. Ini hanyadinikmati sedikit usaha laundry.

Facebook Koran.................................................................................................dari halaman 2Ditambah konsumen dari kelu-arga dan belum dihitung pang-sa pasar lain seperti ratusankamar penginapan dan hotelmelati, masih ditambah resto-ran dan lain-lain, bisa dipastik-an omzet yang mampu diraupper bulannya sangat meng-giurkan.

Saat ini berkembang dua je-nis laundry berdasarkan modelpenghitungan biaya. Yang ter-lebih dahulu ada berdasarkanjumlah pakaian per potong, ke-mudian menyusul model laun-dry dengan menghitung beratcucian atau laundry kiloan. Kitatinggal memberikan kebebasankepada konsumen untuk memi-lih paket, dan jika ditambah la-yanan antar jemput, maka bisniskita akan memiliki nilai plus.

Randy BacoxPenjualan bunga untuk

membuat banten, canang.

Ugix SecretLoverBisnis kerajinan tangan

seperti pembuatan tas ataupernak pernik dari cengkihatau hasil alam lainnya, yangbisa dipasarkan secara luas,dan tidak kalah dengan kua-litas seni barang perusahaan

Pemenang minggu ini:Nurpatricia Krishna, LuhKetut Ari Abadi, Arya SomadiKrishna. Hadiah vocer makandi Warung Be Pasih masing-masing untuk 5 orang, dapatdiambil di Redaksi KoranTokoh, Gedung Pers Bali K.Nadha (Bali TV Lantai III),Jalan Kebo Iwa 63 A Denpasar,telepon 0361 – 425 373.Hubungi Ayu/Pipit, hari kerjaSenin - Jumat pukul 09.00 –15.00.

berbentuk liquid dengan kan-dungan airnya cukup tinggi.Produk ini menjadikan kulithalus dan lembab sepanjanghari tanpa menimbulkan rasalengket,” tuturnya.

Sambil melayani, ia meng-ingatkan pembeli agar sebelumdan sesudah menggunakanmake up selalu membersihkanwajah, agar mendapatkan hasilbagus dan sehat. “Tata riaswajah baiknya diawali perawat-an wajah secara teratur danbenar. Selain itu demi hasil yangbaik, ber-make up perlu di-jadikan momen yang menye-nangkan, tidak terburu-burusehingga polesan produk ke-cantikan di wajah selalu terlihatmenawan,” lanjut ibu dua anak,Cici dan Alsya ini.

Ia mengungkapkan, meriaswajah sealami mungkin danmendekati warna kulit asli, akanmenghasilkan warna kulit apik.Merias wajah bukan berartimengubah warna kulit, tetapimenutup kekurangan dan me-nonjolkan kelebihan wajah. “Ti-dak perlu mencoba mengubah

warna kulit gelap untuk tampilputih sesaat, dengan jalan me-nutupinya dengan foundationatau bedak tebal. Langkah inijustru memberi kesan medok,bagi yang menatapnya. Jadilahdiri sendiri. Percayalah, bagai-mana pun kulit wajah kita akanmenyiratkan keindahan tersen-diri. Begitu pula jika ingin meng-gunakan warna kontras denganperona mata, pipi, dan bibir,

harus hati-hati agar nantinyatidak terlihat seperti badut,”papar istri Trio Budiono S.H., ini.

Menurut Yayak sesungguh-nya perempuan bisa tampilcantik dalam semua kegiatan,termasuk kalau sedang mema-sak. Apalagi di Bali ini yangkegiatan manyama braya-nyacukup padat, tentu memerlukanpenampilan yang segar sepan-jang hari. Kebutuhan itu mesti

diimbangi dengan pemilihanproduk kecantikan yang tepat.“Bagi yang berkarier terutamasering beraktivitas di luarruangan, perawatan kulit sertapenggunaan tata rias yangbenar sangat penting. Salahsatunya menggunakan tabirsurya, untuk melindungi kulitdari paparan langsung sinarmatahari, yang bisa menjadi pe-nyebab penuaan dini dikulit,”katanya.

Trisia, merek kosmetikproduksi dalam negeri dengankualitas terjamin ini, katanya,menyediakan berbagai pilihanyang diperlukan perempuanuntuk merawat diri dan ber-dandan untuk kegiatan sehari-hari, ke pesta, atau menghadirijamuan lainnya. “Seperti yangdilakukan Bu Agung dari SalonAGUNG dalam merias pengan-tin agar bisa tampil beda danmenawan,” ucapnya. Ia menam-bahkan kini jenis produk Trisiamakin beragam, karena per-usahaan memiliki bagian risetdan pengembangan yang se-lalu memikirkan inovasi produk.Kosmetik yang sehat menjadipembeda Trisia dari kosmetiklainnya. Produk ramuan kos-metiknya yang menggunakanbahan baku alami berupa ka-cang kedelai mendapat responspositif dari konsumen.

Kini walau kosmetik Trisiasudah beredar luas di pasaran,ia selaku team leader Area Balidan NTB tidak melupakanedukasi kepada tim yangbekerja sama dengannya, mulaidari product knowledge hinggateknis make up, sehingga pe-layanan pada konsumen opti-mal. “Saya senang dengan pe-kerjaan saya sekarang. Apalagibisa kenal lebih banyak lagiwarga masyarakat di Bali yangramah. Seperti disosialisasi-kannya tata rias pengantin Balimodifikasi oleh PKK sungguhpantas diacungi jempol,” tuturYayak. —ard

Gelar Tes...................................................................................................................dari halaman 1

Candra Dewi menjadi penye-lenggara TUK. Menjadi penye-langgara TUK tak mudah. LKPharus memenuhi beberapa per-syaratan, di antaranya sarana-prasarana yang memadai dankinerja LKP dalam member-dayakan masyarakat. “LKPCandra Dewi telah memenuhi kri-teria dan syarat untuk menggelaruji kompetensi tata rias pe-ngantin,” ujar Hatono, staf Direk-torat Pengembangan Kompetensidan Kelembagaan, KementerianPendidikan Nasional. Sebelum-nya, tambah Hartono, TUKdilaksanakan pemerintah. Namun,tahun 2008, TUK bisa dilakukanLKP yang memenuhi syaratmenggelar TUK.

Tim Monitoring Ditbinsus dan Kelembagaan Jakarta Hartono (tiga dari kiri), PNFI Regional VII MataramRony Gunarso (tiga dari kanan), Tim LSK-TRP Pusat, Pimpinan LKP Chandra Dewi

beserta tim penguji

Tes Uji Kompetensi terse-but diikuti 50 peserta dariTabanan dan luar Tabanan.Menurut Ni Made Rahayuni,Ketua LKP Candra Dewi,kegiatan pelatihan tata rias danjuga uji kompetensi merupakansalah satu upaya menciptakanwirausahawan di bidang tatarias. “Kami berharap para pe-serta bisa menciptakan lapang-an pekerjaan dengan bekal ke-terampilan yang dimiliki. Jikalapangan pekerjaan banyak,tentu akan menekan angkapengangguran,” tambahnya.Usai mengikuti TUK, para pe-serta berhak mendapatkansertifikat sebagai tanda merekalulus uji kompetensi. Sertifikat

dikeluarkan LKP Candra Dewiberdasarkan penilaian dari timpenilai. “Sertifikat diberikan se-telah mereka benar-benar di-nyatakan lulus. Hasil tes ini su-dah bisa diketahui sebulansejak TUK,” katanya. Rahayunimenambahkan, animo masya-rakat menekuni tata rias pe-ngantin makin tinggi. Untuk itupihaknya menjembataninyaagar para perias pengantin takmengalami kesulitan mendapat-kan sertifikasi. TUK tersebutdihadiri Roni Bunar dari Lem-baga Sertifikasi Kompetensi(LSK) wilayah Bali-Lombok.Tim juri diketuai Nani Santosodari Bidang Pengujian Serti-fikasi Pusat. –lik

Biasakan Cuci.......................................................................................................dari halaman 1

sederhana mencuci tangan. “Be-berapa waktu penting saat se-seorang wajib melakukan CTPS,misalnya setelah ke jamban,setelah menceboki anak, sebelummakan, sebelum memberi makananak, dan sebelum menyiapkanmakanan dan seterusnya,” paparistri Gubernur Bali ini.

Begitu pentingnya mencucitangan dengan sabun bagi kese-hatan, hingga badan dunia PBB,tahun 2008 menetapkan tiap 15Oktober sebagai HCTPSS. Padaawal kegiatan tersebut jutaan or-ang di lima benua dimobilisasikanmencuci tangan mereka dengansabun. “Dalam peringatankeduakalinya di Bali tahun inikiranya gebyarnya lebih terlihat.Sebab, merupakan program PKKPusat yang harus dilaksakan disemua wilayah. CTPS sesung-guhnya tidak memerlukan ba-nyak waktu, tetapi jika dilakukandengan benar menjadi salah satucara efektif mencegah penye-baran kuman penyakit masuk ketubuh,” katanya.

Ia menambahkan, tanganmerupakan anggota tubuh yangpaling sering bersentuhan de-ngan aneka benda di sekitarnya.“Akibatnya, tangan mudah men-jadi perantara penularan penyakit,yang lebih jauh berdampak padapenurunan kualitas hidup manu-

sia,” ujarnya.Di kalangan perempuan ia

mengharapkan CTPS hendaknyalebih dahulu diterapkan pada dirisendiri. Terutama di kalangankeluarga pasangan muda. Apayang dilihat dan didengar anak,itulah yang akan ditiru. Terutamaanak usia prasekolah sangatmudah meniru apa yang ada disekitarnya. “Ada ungkapan, anakadalah peniru yang baik. Karena-nya para orangtua mesti menjadidan memberi contoh pada anak-anaknya, termasuk bagaimanacara mencuci tangan yang baikdan benar. Ingatkan terus me-reka untuk membiasakan mencucitangan pakai sabun setelahberaktivitas atau bermain. Sebab,kebiasaan mencuci tangan yangterlihat sederhana ini terbuktidapat menangkal kuman atau zatberbahaya masuk ke dalam tubuhanak ,” paparnya.

CTPS yang benar memerlu-kan sabun dan sedikit air meng-alir. Air mengalir dari kran bukankeharusan, yang penting airmengalir dari sebuah wadah bisaberupa botol, kaleng, ember, gen-tong atau gayung. Tangan yangbasah disabuni, digosok-gosokbagian telapak maupun pung-gungnya, terutama di bawah kuku.Bilas dengan air mengalir dankeringkan dengan kain bersih.

Dengan demikian perilaku hidupbersih dan sehat (PHBS) di rumahtangga pun dapat terwujud.

Dengan PHBS tiap anggotakeluarga dapat meningkatkankesehatannya dan tidak mudahsakit. Anak tumbuh sehat dancerdas, produktivitas kerja anggotakeluarga meningkat, pengeluaranbiaya rumah tangga pun dapatdifokuskan untuk pemenuhan gizikeluarga, pendidikan dan modalusaha dalam upaya meningkatkanpendapatan keluarga.

Ayu Pastika juga berharap,makin luasnya budaya mencucitangan dengan sabun, pada gilir-annya akan mampu memberikankontribusi signifikan dalamrangka memenuhi target Milleni-um Development Goals (MDGs),mengurangi tingkat kematiananak-anak di bawah usia limatahun tahun 2015.

Terkait Lomba Tata RiasPengantin Bali Modifikasi yangdigelar Tokoh hari ini bekerja samadengan TP PKK KabupatenBadung, LKP Agung, BTDC, danTrisia Cosmetics dalam Nusa DuaFiesta 2010, Ny. Ayu Pastikamengungkapkan dukungannya,apalagi ini merupakan salah satuupaya pelestarian budaya melaluipemberdayaan perempuan. “Se-muanya untuk Bali,” ujarnya.

—ard

Cerita Mistis....................................................................................................................................................................dari halaman 3

pun bertanya kepada pamanyang menjadi rider dan pamanhanya bilang, “bukan, masihjauh, jangan banyak nanya”.Hmmm, saya jadi meragukanjawaban paman, jangan-janganpaman bohong agar saya tidakpanik apalagi hari mulai gelap.

Hutan yang kami lewati me-mang seperti hutan yang per-nah diceritakan paman, tempat-

nya sepi, yang ada hanya ham-paran hutan jati tanpa ada satupun penerang lampu. Beberapakendaraan yang melintasi hutanini terlihat melaju sangatkencang seakan-akan diburuwaktu. Pikiran saya pun mulaingaco, was-was, ngeri dantakut jangan-jangan di tengahjalan ternyata ada bajing loncat.Saya pun sempat melihat be-

Gubernur Bali dan Ny. Ayu Pastika memperagakan cuci tangan pakai sabun

Sabariah (berdiri) saat menjelaskan produk Trisia Cosmetics

Semarakkan Nusa Dua.........................................................................................................................................dari halaman 1

melupakan aspek budaya.“Wanita termasuk remaja diBali harus kita bimbing se-hingga selalu berpenampilandan bertata rias sesuai de-ngan budaya Bali,” ujarnya.Dalam road-show itu ia di-dampingi Ketua Gatriwara,Ketua WHDI, Ketua DarmaWanita Persatuan, para kaderPKK Badung serta para pen-dukung pergelaran Lomba, aca-ra yang berbasis budaya ini.

Road-show tersebut di-lakukan menjelang Lomba TataRias Pengantin Bali Modifikasi

Minggu siang ini di Nusa Dua,guna memberikan pembekalanbagi calon peserta lomba.

Dra. A.A. Ayu KetutAgung, M.M., dari LPKAGUNG, menyatakan pihak-nya sangat antusias memberipelatihan mengingat responspeserta luar biasa. Ia menyata-kan kebahagiaannya karenapeserta pelatihan didominasipemula. Dengan demikianakan makin banyak munculgenerasi penerus dalam duniatata rias pengantin khusus-nya, dan tata rias umumnya.

Dengan gayanya yang sa-ngat familiar, dalam pelatihansingkat Bu Agung mampumemberikan penjelasan ten-tang seluk beluk tara riaspengantin, mulai dari payasagung hingga modifikasi.

Bu Agung mengungkap-kan, menguasai tata riasmodifikasi ini mudah; cukupdengan modal bakat sedikitdan kemauan belajar, sudahbisa. Keterampilan ini padagilirannya akan bisa men-datangkan penghasilan. “Ka-lau sudah andal, tentu akan

sering mendapat pesananmerias,” kata perempuan ener-gik yang lebih dari 30 tahunmalang melintang di duniatata rias ini. Meski modifikasi,tetapi tetap menggunakansarana seperti bunga dan kainproduk lokal Bali. “Bisa meng-gunakan endek, prada maupunsongket. Bunga bisa gunakanapa saja sesuai kondisi dankebutuhan. Asalkan janganbunga plastik,” selorohnya.

Ia mengingatkan kreasimodifikasi jangan sampai me-ninggalkan ciri khasnya. -ard

berapa binatang liar di hutan initermasuk hewan yang palingsaya takuti, ular.

Saya pun bisa melihat ke-panikan teman-teman pamanlainnya yang setia mengikutipaman dari belakang. Sayamulai yakin, tak ayal lagi hutanini adalah hutan Baluran.Untungnya saya sadar bahwahutan ini hutan Baluran, setelah

saya dan rombongan telah ber-hasil melewatinya. Barulah pa-man membenarkan, hutan yangbaru saja kami lewati adalahhutan Baluran yang konon me-miliki cerita mistis, rawanperampokan dan kecelakaan lalulintas.

Ternyata bukan hanya sayayang panik selama melintasihutan Baluran. Anggota rom-bongan kami lainnya juga me-miliki perasaan sama termasukjuga paman. Pantaslah selamaperjalanan paman tidak banyakbicara dan memacu kuda besi-nya dengan kecepatan tinggi.Untungnya kami bisa melewatihutan ini sebelum hari benar-benar malam. Jika pas tengahmalam kami masih berada dihutan ini saya tidak bisa mem-bayangkan bagaimana panik-nya melihat hutan tanpa peng-huni dan tanpa ada seberkaspun cahaya yang dapat mene-rangi jalan.

Hutan Baluran termasukrawan kecelakaan lalu lintas. Inibisa terlihat dari sebuah mobilringsek akibat tabrakan yangdiangkat dan dijadikan monu-men tepat di sebelah kananujung hutan Baluran menujuSitubondo. Monumen tersebutcukup menarik perhatian matasaya dan para pemudik lainnyayang melintasi tempat ini.

Tepat pukul pukul 20.00kami tiba di Situbondo. Kamiberistirahat melepas lelahsetelah tenaga dan pikiran kamiterkuras di hutan sepi Baluran.Kami beristirahat di sebuahpompa bensin sambil mengisiperut kami dengan mencobamakanan khas Situbondo, nasikarak yang merupakan per-paduan antara nasi dan parutankelapa, garam, ikan tongkolbumbu merah dengan sambalterasi.

Anik Nurlia Agustini

“Merias wajah sealamimungkin dan mendekati warnakulit asli, akan menghasilkan

warna kulit apik. Merias wajahbukan berarti mengubah warna

kulit, tetapi menutupkekurangan dan menonjolkan

kelebihan wajah”

Page 13: tkh_614_xi__17-23_okt._2010

1317 - 23 Oktober 2010 TokohBLAMBANGAN

RITUAL ngarak ketupatdi Desa Glagah identikdengan pergelaran musiktradisional. Mulai dariangklung paglak, barong,hadrah hingga permainanmusik menggunakan lesung(tempat menumbuk padi).Jenis musik tradisional yangmulai langka ini dipentaskanselama ritual digelar. Darisekian jenis musik ini,permainan musik denganlesung paling diminati.Warga setempat menyebut-nya gedokan.

Alatnya menggunakankayu panjang yang di-pukulkan di lesung. Dahulu,musik ini dimainkan ketikaibu-ibu menumbuk padi.Setelah munculnya mesin

penggilingan padi, alat tradisional ini mulai ditinggalkan.Pemain gedogan terdiri atas 8 ibu. Mereka memegang

alu (kayu penumbuk padi), lalu dipukulkan secara bergiliran.Alunan pukulan alu inilah yang memunculkan irama cukupmenarik. Lagunya beragam. “Ada sekitar 12 gending kuno.Seluruhnya menceritakan kehidupan petani,” kata MbahSonah (70), seorang pemain gedokan. Lagu itu misalnya jarandawok, rok asem, kembang waru, bebek dayung, condrodewi dan terbangan, yang tidak diketahui warga setempatsiapa penciptanya.

Wanita ini merupakan keturunan ke-7 dari Buyut Saridin.Karena itu, dia selalu aktif mengikuti ritual ngarak ketupat,termasuk menyiapkan ubo rampe yang digunakan. Dalamprosesi mengambil air suci, Mbah Sonah memegang kendikuno. Airnya diambil di sebuah mata air di dekat AlasCempoko yang diyakini bekas peninggalan Buyut Saridin.Sebelum mengambil air, digelar ritual nyekar di makam kuno,termasuk mengunjungi gubuk bekas peninggalan BuyutSaridin.

Diyakini Buyut Saridin gemar bermain adu ayam. Saatpanen raya, dia selalu mengundang tetangga untuk ikut aduayam, sekaligus menggelar tarian barong. “Itu kebiasaanyang sampai sekarang tidak bisa ditinggalkan,” kata MbahSonah.

Kini, hanya beberapa glintir wanita yang masih mampumemainkan gedogan. Itu pun rata-rata umurnya sudah diatas 60 tahun. “Tidak ada generasi yang berminat belajar.Jadi yang pasti akan punah,” keluhnya.

Selain menjadi pemain musik gedogan, Mbah Sonah jugajuru masak. Dia selalu menyiapkan berbagai makanan khasdan sesaji untuk ritual. Selama ritual ngarak ketupat,sedikitnya ada belasan ubo rampe yang disiapkan. Salahsatunya makanan khas tape ketan dibungkus daun jati.

Seluruh biaya ritual ditanggung seluruh warga. Selainupacara syukuran, ritual ini menjadi ajang reuni keluarga.Biasanya, mereka yang bertempat tinggal di luar daerah, akanpulang kampung ketika ritual kuno itu digelar. —udi

NgarakKetupatdi Glagah

KOMUNITAS suku Using di Desa Glagah,Banyuwangi, memiliki tradisi unik untukmengakhiri perayaan hari raya idulfitri.Penduduk yang mayoritas petani inimenggelar ritual arak-arakan ketupatberkeliling kampung. Upacara sakral inidiyakini bisa menolak paceklik yangmelanda kawasan tersebut.

Melaksanakan7 Wasiat

Buyut Saridin

Ngarak ketupat yangdikenal denganritual gelar pitu ini

diawali pengambilan tirta sucidi mata air setempat. Meng-gunakan baju adat serba hitam,beberapa sesepuh desa ber-jalan menuju mata air. Jaraknya3 km dari pusat kampung.Mereka membawa dua kendi

dan sejumlah sesaji. Mata airmerupakan simbol penyuciandiri dan seluruh ubo rampeyang digunakan.

Sebelum mengambil air,dukun setempat memanjatkandoa di beberapa tempat bekaspeninggalan Buyut Saridinyang dipercaya sebagai leluhurdesa tersebut. Selama upacara

ini, dukun yang membawa apibercampur kemenyan ke-surupan roh gaib. Secara taksadar, dia terus berjalanmenyusuri sawah hingga kelokasi mata air. Prosespengambilan air suci digelarhampir dua jam.

Air suci kemudian diarakmenuju rumah sesepuhkampung. Selama pengambilanair suci, sejumlah perempuantua memainkan alat musik darilesung. Kesenian ini dikenaldengan gedokan. Air yangdiambil lalu diletakkan disebuah altar bersama sesajilainnya. Puncak ritual ngarakketupat ditandai memandikanbarong, kesenian khas leluhurwarga setempat.

Ritual diakhiri berkelilingkampung sambil mengarakgunungan ketupat. Selama arak-arakan, penari barong tampildiiringi gamelan. Iring-iringanini mengelilingi empat penjurudesa. Di tiap penjuru, wargamenyiramkan bunga sebagaitanda tolak bala. Arak-arakanberakhir di depan masjid besardesa. Di tempat ini, gunungan

ketupat diletakkan di halamanmasjid. Seluruh warga berdoasambil membawa tumpengmasing-masing. Setelah doadigelar, warga berebut gunu-ngan ketupat. Dalam ketupat ituberisi uang Rp 1000 hingga Rp5000.

Ketika diperebutkan, tidakseluruh ketupat berisi uang.Sebaliknya, ada beberapaketupat justru berisi uanghingga Rp 25.000. Bagi yangmendapatkanya diyakini rezeki-nya akan lancar hingga setahunke depan. Yang mendapatkanketupat kosong harus berhati-hati dalam hal keuangan selamasetahun mendatang. Ketupatkosong ini dipercaya sebagaisimbol ngadatnya rezeki. “Inibenar-benar kenyataan. Semulakami tidak percaya,” katasesepuh Desa Glagah, SanusiMarhaedi, Rabu (13/10).Ketupat itu dibuat dengan ritualkhusus. Pembuatnya hanyalahwarga sepuh yang diyakini

Mbah SonahTerampil

Mainkan Gedogan

Sanusi Marhaedi

memiliki keturunan leluhursetempat.

Tradisi ngarak ketupatmerupakan warisan BuyutSaridin. Sebelum meninggal,leluhur warga Glagah iniberpesan agar melestarikanritual tersebut. Sosok inidipercaya memiliki kaitandengan pendiri padepokanSaridin di Jawa dan diyakiniberkelana ke beberapa tanahNusantara, seperti Jawa danSumatera. Terakhir, dia pergi keBanyuwangi dan membukalahan di Glagah, membuka lahanpertanian yang sampai se-karang ditempati warga ke-turunannya.

Ada tujuh pesan yangdiberikan Buyut Saridinsebelum meninggal. Tujuhwasiat itulah yang dikenaldengan gelar pitu atau tujuhpetuah. “ Kami tidak beranimelanggarnya,” ujar Sanusi.Buyut Saridin diyakini hidupabad ke-18 masehi. –udi

Mbah Sonah

Ibu-ibu memainkan musik gedoganPagelaran musik hadrah

Kumandang Sumpah Palapadi Taman Puputan

DI hadapan Ratu Majapahit,Tribuana Wijaya Tunggadewi,Gajah Mada mengumandangkanikrar “Lamun huwus kalahNusantara ingsun amuktipalapa, lamun kalah ringGurun, ring Seram, Tanjung-pura, ring Haru, ring Pahang,Dompo, ring Bali, Sunda,Palembang, Tumasik, samanaingsun amukti palapa”. Maha-patih Mangku Bumi Gajah Madabersumpah, baru akanberistirahat dengan tenang jikaberhasil menyatukan Nusantara.Sumpah sakral Gajah Mada yangdikenal dengan Sumpah Palapaitu menggelegar Selasa (5/10)siang di Lapangan PuputanBadung, Denpasar.

Peringatan hari jadi ke-65 TNIhari itu usai upacara resmidisertai pementasan tari kolosalbertajuk “Merah Putih ZambrutKhatulistiwa” yang dibawakanlebih dari 300 pelaku seni.Disaksikan para petinggi Bali,pucuk pimpinan TNI, anggotaTNI dari ketiga angkatan, danpara penonton yang mengitarilapangan, pentas seni garapanInstitut Seni Indonesia (ISI)Denpasar itu hadir menggugahminat hadirin. Tak kurang dari 20menit pesan-pesan kebangsaandan cinta Tanah Air di-ungkapkan lewat ramuan senitari, teater, dan musik.

Pijakan kontekstualisasi darigarapan seni ini diangkat dari erakejayaan kerajaan Majapahit.Zaman keemasan KratonMajapahit selalu dikenang darimasa ke masa dengan penuh rasakebanggaan. Kerajaan agungyang didirikan Raden Wijaya inimewariskan semangat kebangsa-an dan kenegaraan yangkemudian mewarnai lintasansejarah Indonesia. SumpahPalapa Patih Gajah Mada dihadapan Ratu Tribuana Tungga-dewi yang bertekad bulatmerajut Nusantara, menjadi cikalbakal Negara Kesatuan RepublikIndonesia. Falsafah binekatunggal ika dalam kitabSutasoma karya Mpu Tantularzaman pemerintahan HayamWuruk, membingkai toleransikeberagaman dalam rekatankeindonesiaan bangsa kita.Panji-panji merah putih yangdiarak semarak pada masa

kejayaan Majapahit, menjadiinspirasi dan mengobarkanperjuangan jiwa raga tulus sucipara pejuang bangsa saatmengusir penjajah, merengkuhkemerdekaan dan mepertahankantegaknya Indonesia.

Digarisbawahi narasi yangdeklamatis, penonton dibuattakjub dari tata garap artistikpentas seni ini dan terbawasecara emosional oleh kontek-stualisasi yang dilontarkan.Diawali penggambaran bayang-bayang kemegahan kerajaanSriwijaya dan keagungan Maja-pahit. Dari dua arah berlawananberarak semarak umbul-umbul,pajeng, lelontek, geboganberderet melenggang membuatbingkai latar. Masa keemasan

kerajaam maritim Sriwijayadilukiskan dengan tarian perahu.Sepasukan prajurit Wilwatiktadengan tombak, melangkahgagah dan unjuk ketangkasan.Di tengah arena, berayun puluh-an dayang melenggok gemulaidengan senyum tersungging.

Didampingi Patih GajahMada, Tribuana Tunggadewidilukiskan sebagai ratu yangkharismatik, arif bijaksana yangdisegani lawan dan kawan. Parabayangkari Wilwatikta Majapahitmerupakan pasukan yang kuatdan tangguh, setia padapemimpin, berbakti pada nusabangsa, sigap mengawalwilayah, siap mempertahankannegeri, rela berkorban jiwa ragamembela ibu pertiwi demi

keutuhan Nusantara tercinta.Keutuhan, kesatuan, dan per-satuan Nusantara merupakanharga mati bagi prajurit Wilwa-tikta, di darat, di laut, dan diudara. Adegan ini digarisbawahinarasi: “Daratan sejuk dan suburNusantara, dipertahankan de-ngan semboyan Kartika EkaPaksi. Hamparan samudra yangluas Nusantara, dipertahankandengan semboyan JalesvevaJayamahe. Angkasa yang indahmembiru Nusantara, dipertahan-kan dengan semboyan SwaBhuana Paksa”.

Binnêka tunggal ika tanhana dharma mangrwa yangtermuat dalam bait puisi lontarSutasoma karya Mpu Tantular,diusung Majapahit sebagaisemboyan persatuan dankesatuan, berbeda-beda namuntetap satu. Penggambaran tole-ransi yang dibangun Majapahitini diejawantahkan dalam ramuanempat bentuk tari Nusantarayakni tari Saman (Aceh),Pakarena (Sulawesi), Mandau(Kalimantan) dan Buru (Papua),ditampilkan serentak memberiimajinasi tentang betapa indah-nya keragaman. Narasi dalambentuk pantun memberi aksen-tuasi adegan tersebut, “TariSaman, tari Pakarena dari sula-

wesi/negeri aman nan permai,sungguh menenteramkan hati.Tari buru dari Papua, tari kecakdari pulau Bali/zaman duluterkemuka, hendak direngkuhkembali”.

Ketika Ratu TribuanaTunggadewi dan Patih GajahMada mengambil posisi ditengah arena pentas, seluruhpenari bergabung meling-karinya, berputar menguman-dangkan cak cak cak (tariKecak) jalin menjalin sembarimengembangkan tangan keatas. Tribuana Tunggadewidengan penuh kasih mem-berikan wejangan kepada rakyatNusantara untuk selalu mem-pererat persatuan dan memper-kokoh kesatuan bangsa, ber-satu merekat harkat ber-saudaraan dan membangunkarakter bangsa dalam kawalanburung garuda sakti.

Sebagai bahasa universal,jagat seni memang luwes dantak pernah canggung hadirdalam tiap kesempatan danlekuk peristiwa. Peristiwaberkonteks persatuan bangsadan bela negara sangat relevandijadikan ruang menyampaikanstimulasi konstruktif kepadakhalayak lewat presentasiartistik, apa pun bentuknya.Oleh karena peran seni sebagaimedia sosialisasi dan penyampaipesan nan ampuh, momentumserius dan penting TNI ituterasa indah, aman, intim,humanis, dan menyenangkantanpa mengurangi esensiacaranya, bahkan justru begitumengesankan.

Kadek Suartaya

MahapatihMangku BumiGajah Madabersumpah,baru akanberistirahatdengan tenangjika berhasilmenyatukanNusantara.SumpahPalapa itumenggelegarSelasa (5/10)siang dalamHUT ke-65 TNI

Page 14: tkh_614_xi__17-23_okt._2010

14 17 - 23 Oktober 2010Tokoh KULINER

NAMANYA, Ignatius Suharto.Kini sehari-hari ia disapa keluargamaupun sahabatnya dengan panggil-an Mbah Harto. Memang, cucunyaada yang sudah duduk di SMA.Rabu (13/10) ia menjalani operasikatarak. Ia menceritakan kepada Ko-ran Tokoh bagaimana ia mengurusadministrasi sehingga mendapatkanbantuan dari Jaminan Kesehatan BaliMandara (JKBM).

Pada suatu hari Mbah Hartomerasa pengelihatannya terganggu.Ia berkonsultasi ke RS Indera. Disana Dokter mengatakan, ia sudahkena katarak. Dokter menganjurkan

operasi. “Dokter, apakah tidak adajalan lain untuk menghilangkankatarak selain operasi?” tanya Mbah.“Tidak ada. Itulah satu–satunyajalan.” “Berapa biayanya Dokter?”tanya Mbah lagi. Dokter menyebut-kan sebuah angka. “Dari mana sayamendapat uang sebanyak itu?” kataMbah dalam hati.

Mbah adalah seorang di antarapengurus Glamur (Golongan LanjutUmur) Bali. Dalam rapat persiapanpertemuan, Mbah berbincang–bincang dengan Oma Magdalena,bendahara Glamur, tentang katarak-nya dan mengeluhkan biayanya.

Oma Magdalena menganjurkanmencari JKBM (Jaminan KesehatanBali Mandara). Mengurusnya mulaidari kelian sampai ke puskesmas.

Sore harinya dengan membawaKTP dan Kartu Keluarga, bersamaistrinya Mbah pergi ke rumah kelianyang sudah dikenalnya. Ia menyam-paikan maksud kedatangannya.Bapak kelian menjawab, “Sekarangkeliannya bukan saya melainkan PakNgurah. Rumahnya di Gang 13, pal-ing ujung dekat sungai. Setelahpamit Mbah dan istrinya pergi ketempat yang ditunjuk. Di depan pintumereka disambut seorang ibu,”Nge-

rereh sira?”. “Bapak kelianwenten?”. “Wenten”. Ibu tadimengajaknya masuk kedua tamunyasambil berkata “Melinggih dumun”.Tak lama kemudian muncul seorangbapak bertubuh tegap seusia anakMbah yang bungsu. Mbah memper-kenalkan diri lalu menyampaikanmaksud kedatangannya. Pak Ngurahmenjawab, “Kita kan sudah kenal.Bagaimana kabarnya Kokok?” “Lho,Bapak sudah kenal anak kami?”tanya Mbah. “Kami berdua sekelasketika duduk di TK Kumara Lokamenjadi murid Ibu,” jawab PakNgurah sambil menunjuk istri Mbah.Istri Mbah cuma tersenyum takutkalau gigi palsunya merucut.“Apakah Bapak punya askes,jamsostek, atau jaminan kesehatanyang lain?” tanya Pak Ngurah.“Tidak punya. Saya kan pensiunanguru sekolah swasta dan istri sayamantan guru TK yayasan milikKelurahan.” Singkat cerita merekamendapat surat pengantar keKelurahan untuk memperolehJKBM.

Keesokan harinya Mbah sendiri-an ke Kantor Lurah menyampaikansurat tersebut ke petugas. Petugaslalu membuatkan surat JKBM.Setelah jadi, ia berkata, “Surat inisebaiknya Bapak fotokopi sekitar 10lembar demikian juga KTP dan KK.Kemudian ke puskesmas serah-kanlah fotokopian lalu mintalahsurat rujukan. Demikian pula suratrujukan tadi difotokopi sekitar 10lembar. Tiap kali ke rumah sakit

harus membawa fotokopian tersebutdua bendel.

Sabtu 2 Oktober 2010 denganmembawa salinan–salinan KTP, KK,JKBM dan surat rujukanpuskesmas, Mbah menuju ke RSIndera Denpasar. Setelah menyerah-kan dua berkas salinan Mbah diberinomor. Tak lama kemudian Mbahdipanggil di ruang konsultasi laluke Poli II kemudian ke Poli III. DiPoli III oleh Dokter Diahdijadwalkan untuk operasi 13Oktober 2010.

Rabu 13 Oktober 2010 pagi-pagiMbah diantar istri dan keduaanaknya ke RS Indera. Setelahmenyerahkan berkas salinanrangkap 2, Mbah menerima nomorurut 12. Bersama pasien yang lain,Mbah menanti panggilan di balaibengong. Setelah tiba waktunya,Mbah dipanggil masuk ke ruangoperasi di lantai 2 gedung sebelahtimur. Seperti yang lain, Mbahmenjalani praoperasi lebih kurangsatu jam. Di ruang ini ada delapanperawat pria dan wanita. Merekasibuk melayani para pasien danminta tanda tangan surat perjanjiankepada para pengantar. Sebelumdioperasi Mbah dibius, disuntik dibagian pelupuk mata atas danbawah. Kemudian kepala dantubuhnya ditutup dengan kain birulalu dituntun ke kamar operasi.Tidak lebih dari 25 menit Mbahsudah menjalani operasi. Setelahmata ditutup dengan kain kasa dankapas Mbah dibawa ke ruang

tenang. Di situ sudah duduk tigaorang yang habis dioperasi. Mbahmenjalani cek tensi “Suster, hari iniyang dioperasi berapa orang?”.Suster menjawab, “10 orang,kemarin hanya 4 orang. Tetapi, pal-ing banyak 13 orang.” Dengan matasatu yang tertutup Mbah dituntunkeluar ruangan. Di luar, Mbahdisambut istri dan kedua anaknyayang sudah membawa lembarankertas berisi ’Hal-hal yang perluDiperhatikan oleh Penderita danKeluarga setelah Operasi Katarak’.Kemudian, mereka menuju keapotek untuk menerima obat.

Sampai di rumah, dalam doamereka bersukur kepada Tuhan,berterima kasih kepada Pemprov.Bali yang telah mendanai melaluiJKBM, serta mendoakan agarmereka yang menjalani operasicepat sembuh .....

Pengalaman Mbah Harto

Dari Ngurus JBKMhingga Operasi Katarak

Nasi Goreng ‘Jancuk’

Satu Porsiuntuk 4 – 5 Orang

UMPATAN jancuk bagi arek-arek Suroboyomerupakan makian yang menyebalkan. Tetapi,

ungkapan jancuk juga bisa menambahkeakraban pergaulan. Itulah ciri khas arek

Suroboyo umumnya yang bertemperamenkeras, kasar dan cuek, tetapi sejatinya penuh

keterbukaan hati. Akibat keterbukaan yangberlebihan itulah, sejak enam bulan terakhir ini

di Surabaya muncul menu nasi goreng yangdiberi nama ‘Jancuk’.

Nasi goreng Jancukyang juga dikenaldalam akronim

NasJan hanya dapat dijumpaidi restoran Surabaya Plaza Ho-tel/SPH. Nama itu tercipta jugaakibat rasa kebosanan dankejengkelan yang berlebihan.

Suatu hari sejumlah manajerbeberapa departemen SPHberkumpul dan ingin makansiang di kafe hotel tersebut.Mereka merasa bosan terhadapmenu makanan yang disantap-nya tiap hari. Kebetulan, saatitu ada Executive Chef SPHEko Sugeng Purwanto, yangjuga ingin makan bersama.‘’Karena para manajer sedanglapar, kemudian mereka mintakepada Eko, untuk membuatkannasi goreng yang beda daribiasanya,’’ ungkap GeneralManager SPH Yusak Anshori,kepada Koran Tokoh. Namun,

Yusak Anshori

LAMA tak terdengarkabarnya, penyanyi yangtelah dinikahi pengusahaterkenal, Bambang Trihat-modjo, Mayangsari, meng-aku saat ini sedang asyikmenggeluti dunia barunya dibidang bisnis kuliner.

“Ini usaha saya di Jakartadan ini adalah kegiatan barusaya,” ujarnya ketika di-temui di restoran miliknya,‘Mayangsuki and Pancake’di daerah Senopati, JakartaSelatan, Rabu (13/10).

Mayang mengaku pilihan-nya terhadap bisnis restorankarena ia suka makan.“Karena itu, saya bikinusaha ini. Lagipula, sayaberpikir tidak ada orangyang berhenti makan,”ujarnya. Mayang menjelas-kan, menjalani bisnis kulinertersebut tak mau tanggung-tanggung dan secepatnyaakan melebarkan sayap dikota-kota lain di Indonesia.

“ M u d a h - m u d a h a n ,bulan depan saya akan bukadi luar kota dan selanjutnyaakan ada grand opening diSurabaya,” tuturnya. –C&R.

Nasi Goreng Jancuk

AsyikGelutiBisnis

Kuliner

Makanan dan Minumanyang Timbun LemakANDA mungkin memiliki kerinduan bisa

makan apa pun makanan yang Anda inginkantanpa harus takut menimbun lemak, terutamadi bagian perut. Tentu, ada jalannya untukmencapai keinginan itu, yakni mengonsumsimakanan yang sehat dan tentu bergizi.

Yang perlu Anda ketahui, makanan yangdapat mengakibatkan timbunan lemakberlebihan di tubuh Anda yang sebetulnya dapat dihindari mulai sekarang. Denganbegitu Anda tetap bisa makan dengan nikmattanpa takut kelebihan berat badan.Modernmom menyebut beberapa makananitu.

Makanan Cepat SajiMakanan yang kelebihan kalori dapat

membuat Anda sulit melepaskan diri daripakaian yang super besar. Laporan tahun2005 yang diterbitkan University of Minne-sota School of Public Health, menyebutkankonsumsi fast food dapat menyebabkanepidemi obesitas. Ini mungkin disebabkanmakanan dengan ukuran porsi besar, yangmengandung jumlah kalori yang berlebihan.

Beban glisemik dalam makanan berlemak,asin, dan manis juga dapat meningkatkanrisiko terkena diabetes. Tetapi, ini bukanberart i Anda t idak boleh sesekal imengonsumsi makanan cepat saji. Yang perludiingat, pastikan tetap memilih makananyang sehat, rendah kalori, dan rendah lemak,seperti salad dan daging panggang.

Pemanis BuatanJ ika mencoba mengurangi lemak di

badan, Anda sebaiknya mengurangi konsumsiminuman yang dibuat dengan pemanisbuatan. Sebab, minuman jenis ini dapatmerusak diet Anda. Sebuah studi 2004Purdue University menunjukkan, pemanisbuatan dapat menyebabkan tubuh kehilangankemampuannya untuk mengukur asupankalori. Para peneliti menyatakan, penggunaanpemanis buatan bisa merusak hubunganantara rasa manis dan konsumsi kalori.

Makanan BerlemakMeskipun tubuh Anda membutuhkan

lemak untuk tetap sehat, terlalu banyak lemaktidak bagus buat berat badan Anda. The USDepartment of Health and Human Servicesmenyarankan untuk membatasi asupan asamlemak jenuh hingga kurang dari 10% dariasupan kalori harian. Jumlah lemak sebaiknyadi bawah 35% dari asupan kalori harian. Terlalu banyak lemak dalam diet Andamungkin sama dengan terlalu banyak kalori.

Minuman BersodaMenurut Ilmu Kesehatan Northwestern

University, orang yang kelebihan berat badanbiasanya yang mengonsumsi minumam sodayang ber leb ihan. Bahkan, penel i t ianmenunjukkan, peminum bersoda memilikirisiko 60% lebih besar untuk meningkatkanberat badan daripada mereka yang minumsoda pop sangat sedikit. –VIVAnews.

tkh/

C&

R

Mayangsari

Sate RembigeKhas Mataram

DijadikanOleh-oleh keLuar Daerah

permintaan para manajer itudijawab Eko dengan kata-katajancuk karena ia merasa kesaldan sedang capek. Namun,karena tidak ingin mengecewak-an teman sejawatnya yangsama-sama mengabdi di SPH,

meski dengan berat hati akhir-nya Eko mengiyakan danmembuatkan mereka nasigoreng. Akhirnya nasi gorengyang diharapkan siap saji.Tampilannya sepert i nasigoreng biasa, tetapi bumbu,porsi, dan penyajiannya bisamembuat orang mengumpatdengan kata-kata jancuk .Sebab, rasanya pedas sekali.

Untuk membuat nasigoreng itu, Eko, mengakumemberikan bumbu sambalterasi dan 20 cabai rawit. Laludisajikan di atas selembardaun jati untuk menciptakanaroma yang beda. ‘Satu porsibanyak sekali. Cukup untuk4-5 orang,’’ kata Yusak. Meng-ingat nasi gorengnya pedas,rekan-rekannya kembalimelontarkan kata-kata,‘jancuk pedese, jan-cuk akehe!’.

Dari umpatan yang ter-dengar kampungan tetapipenuh keakraban itu, akhirnyapara manajer yang dipimpinYusak Anshori, sepakat mem-beri nama nasi goreng ter-sebut Nasi Goreng ‘Jancuk’.

‘’Namanya saja sudahmembangkitkan keingintahuanterhadap menu andalan kamiyang satu ini. Nasi goreng

yang memiliki keistimewaandalam hal rasa, porsi, danbumbu kebanggaan SurabayaPlaza Hotel ini disajikandalam satu piring jumbodengan standar penyajiannormal untuk 4-5 orang.Harganya sekitar Rp 50.000per pors,” kata Yusak.

Yusak menyatakan tidakkhawatir nasi gorengnyadicerca orang karena meng-gunakan kata tidak sopan. —sby

tkh/

dok

Sinaseh

BERBAGAI macam satekhas Lombok, seperti satepusut (dari kelapa dan dagingatau ikan), sate bulayak (dariusus dan daging sapi), satetanjung (dari ikan), menjadimakanan yang memperkayakuliner khas pulau Lombok.Namun, jika menyebut nama-nama sate tersebut, tidaklengkap rasanya, jika tidakmamasukkan nama sate Rem-bige. Sate Rembige, menjadikuliner khas di Kota Mataramyang sangat digemari, bukanhanya oleh warga Lombokmelainkan para pendatang.Karyawan instansi pemerintahmaupun swasta, menjadipelanggan tetap sate Rembigeini. Perusahaan-perusahaanjasaboga dan hotel-hotelberbintang juga menjadipelanggan setianya. Bahkansate ini telah pula dijadikanoleh-oleh para pengunjung dariJakarta, Surabaya, Bandung,Makassar dan kota-kota besarlainnya.

Nama Sate Rembige diambilberdasarkan nama tempatnyaberasal yakni Rembige, yangwilayahnya berada di sekitarBandara Selaparang Mataram.Para pedagang sate Rembige,tiap sore hingga malam berjejerdi sepanjang jalan Dr. Wahidin,Mataram. Salah satu tempatyang paling ramai dikunjungi,Sate Rembige Ibu Sin, yanglokasinya berada di utara traf-fic light, Rembige. Tiap sore,warung sate sederhana iniselalu dipenuhi pelanggan, baikyang datang untuk menikmatilangsung sate ini di tempatnyamaupun mereka yang membeliuntuk dibawa pulang. Merekaberjejer di pinggir jalan yangterbilang padat di KotaMataram ini. Jejeran parapembeli ini lebih tampak lagisaat bulan Ramadan. Gunamemberikan kenyamananpelanggan, warung ini kini telahmembuka Cabang II di selatantraffic light Rembige, dengannama Sate Rembige II, sejak tigabulan lalu.

Bu Sinaseh (44), adalahkoki sekaligus pemilik warungsate ini. Sin menuturkan, awalkepiawaiannya meracik bumbusate Rembige menjadi terasapedas, manis yang pas ini,berdasarkan pengalamannyaketika bekerja sebagai pembuatsate, lebih dari 20tahun yang lalu.Sebelumnya, iabekerja di warungmilik orang lainlima tahun. Na-mun, sejak 18tahun yang lalu,ia memulai usahatersebut denganmodal dan ke-

mampuannya sendiri. Iamengaku, tidak mudah memangmerebut hati para penikmat sateRembige seperti sekarang ini.

Satu rahasia bumbu yangmembuat rasanya tidak berubahsejak dulu hingga sekarang,yakni ia selalu menimbang beratbumbu dengan berat yangsama tiap harinya. Usaha ini iaawali dengan modal 5 kgdaging sapi. Kini telahberkembang menjadi 70-90 kgper harinya. Dalam sehari,Sinaseh membeli daging bagianlulur dan paha kelas satu yangempuk, seharga lebih kurang Rp4 juta dan menghabiskanbumbu Rp 300.000. Denganitulah ribuan tusuk sate khasLombok ini dihasilkan. Jika duluSinaseh menumpang bekerjapada orang lain, kini ia telahmembuka lapangan kerja bagipara ibu di sekitar tempatnyatinggal, di Rembige DasanLekong, Rembige Matara.Tidak kurang dari 15 karyawantetap yang membantunya tiaphari. Tiap ibu yang bekerjamenusuk sate dan mengipasserta membungkus sate diwarungnya, dibayar Rp 30.000sehari. Warung Sate Rembigetidak pernah libur, kecualiIdulfitri dan Maulid NabiMuhammad SAW. Gunamemenuhi kebutuhan puluhanribu bahkan ratusan ribu tusuksate dalam sebulan, Sinasehmendatangkannya dari DesaSukamulya, Lombok Timur. “Rp2 juta untuk kebutuhan tusuksate dalam sebulan,” ujarnya.

Sinaseh mulai beraktivitasmembuat bumbu sejak subuh.Kemudian ia menuju PasarKebon Roek Ampenan untukmembeli daging. Sepulangnyadari pasar, aktivitaskaryawannya dimulai pukul09.00, mulai dari mencucidaging, memotong-montong,mencampurnya dengan bumbudan menusuk daging dengantusuk sate. Kegiatan iniberlangsung hingga siang harisebelum akhirnya dijual padasore harinya, pukul 15.00

hingga 21.00 bahkian 22.00.Tidak kurang dari Rp 6 juta

omzetnya tiap hari. “Pernah Rp9 juta,” ujarnya. Dari usahanya18 tahun ini, kini Sinaseh, telahmemiliki dua rumah dan empatsepeda motor untuk keempatanaknya yang berhasil studisampai jenjang pendidikantinggi. Baru-baru ini sebidangtanah seharga Rp 100 juta, iacicil dalam waktu sembilanbulan. “Insya Allah, saya akanmenunaikan ibadah haji tahun2013,” ujar Sinaseh.

Konsistensinya padaukuran dan rasa bumbulah yangmembuat usaha ini berkembangbaik. Tidak ada bumbu kacangatau bumbu lainnya setelahmatang. Bumbu khas itu telahdicampur dengan dagingsebelum dibakar. Sate inibiasanya disantap denganlontong dan pelecing. Hargasatu porsi dengan 15 tusuk, Rp15.000.

Sinaseh juga menjual be-balung dan sate pusut yangmerupakan kuliner khasLombok lainnya dan juga satehati dengan harga Rp 4.000/tusuk.

“Secara ekonomi saya tidakkekurangan, namun saya ke-hilangan kasih sayang suami,”ujarnya dengan mata berkaca-kaca mengenang suaminyayang meninggal setahun yanglalu.

Ia bercita-cita dapat mem-buka warung satenya di arealBandara Internasional Lombokdi Lombok Tengah, yangsebentar lagi akan beroperasi.Saat ini, Sinaseh juga tengahmenyiapkan tenaga pewariskepada salah seorang anaknya,yang kini diberi

kepercayaan mengelolaWarung Sate Rembige II.Namun, untuk urusan bumbu,Sinaseh selalu meraciknyasendiri. —nik

UsahaSate

RembigeSinaseh

adalah ibu-ibu rumah

tangga

Mbah Harto

tkh/

dok

Page 15: tkh_614_xi__17-23_okt._2010

17 - 23 Oktober 2010 Tokoh 15

Rubrik konsultasi kecantikan ini ditujukan khusus membahas seputarmasalah kecantikan yang diasuh AA Ayu Ketut Agung. Bara para

pembaca Koran Tokoh yang memunyai masalah seputar kecantikan,silakan kirim pertanyaan ke Kursus Kecantikan dan Salon Agung

di Jalan Anggrek 12 Kereneng, Denpasar dan sertakan kupon cantik.

Konsultasi Kecantikan

TRENDI

Tokek PenyembuhTumor Ganas

A da banyak kan-dungan zat yangterdapat dalam tu-

buh tokek. Menurut dr. LaksmiDuarsa, Sp.KK., hal tersebutberdasarkan penelitian Prof.Wang dari Universitas HenanCina, yang menyebutkan salahsatu enzim dalam tubuh tokekmampu menyembuhkan tumorganas. Tak hanya itu, tokekjuga mampu memperkuat sistemimun atau daya tahan tubuhdengan menginduksi tumorapotosis yaitu sel tumor yangdapat membunuh dirinya sen-diri. “Hal tersebut telah di-publikasikan di jurnal Gastroen-terology,” ujar dr. Laksmi. Bagi-an tubuh tokek yang banyakdimanfaatkan sebagai obatantara lain darah, empedu, dandagingnya. Laksmi menambah-kan, bagian ekor tokek mampu

meregenerasikan sel yang di-percaya bermanfaat memulihkantenaga dan mengganti sel tubuhyang rusak setelah sakit danmengembalikan fungsi vitalitaslaki-laki setelah beraktivitas.“Itulah mengapa tokek kinimenjadi incaran banyak orang,”tambahnya.

Di Indonesia, tokek seringdiburu lantaran khasiatnyamenyembuhkan penyakit ga-tal. Tak hanya itu, reptil yangsatu ini juga bagus untukbahan kosmetik. Namun, pe-nelitian tokek penyembuh pe-nyakit gatal atau pun bahankosmetik belum ada. “Bahankosmetik sebaiknya meng-gunakan bahan-bahan yangmemang sudah dilakukan pe-nelitian sebelumnya sehinggaterjamin keamanannya,” katadr. Laksmi. —lik

“Menggemukkan” TokekSatu Hari 12 Jangkrik

D avied yang jugapengepul tokek inimengaku permin-

taan tokek dari negara-negaramaju seperti Cina selalu ada.“Saya mendapat informasi, jikaada zat di dalam tubuh tokekyang bisa dimanfaatkan untukmengobati berbagai penyakit,bahkan antibodi. Inilah mengapatokek banyak diburu,” katanya.

Davied selama ini telah me-miliki banyak calon pembeli tokek.“Saya tak perlu ke Cina, namunada yang mencari tokek-tokektersebut kesini,” ungkapnya.Melalui pembeli itulah, Daviedbisa menjadi perantara bagi wargayang ingin menjual tokeknya.Kendati permintaan tokek terusberdatangan, tak mudah bagiDavied menemukan tokek-tokek

yang benar-benar masuk kriteria.Pria kelahiran Probolinggo,

24 November 1957 ini menje-laskan, kriteria tokek yang ber-mutu jika usianya tua, berat ba-dan berbobot, serta memilikisorot mata memancar. Untukmembuktikan tokek terbebasdari zat-zat yang berbahayaseperti silikon atau bahan kimiapembesar badan tokek, parapembeli memiliki alat khusus.

Mendapatkan berat tokekyang diinginkan tak mudah.Bahkan menurut pria yangsudah 2 tahun menjadi pebisnistokek ini, banyak orang salahkaprah dalam membudidayakantokek. Ada yang ambisi inginmendapatkan banyak uang, iarela memelihara tokek sebanyak-banyaknya. Bahkan untuk men-

dapatkan berat yang optimal,banyak yang menggunakancara-cara instan, seperti mem-berikan bahan kimia, suntiksilikon, bahkan penggelong-gongan. “Padahal, buyer tahujenis dan kualitas tokek yangbagus. Mereka memiliki alatkhusus untuk mengetahui apa-kah tokek tersebut masih ala-mi,” kata Davied.

Ia menerapkan cara jituguna mendapatkan tokek yangberkualitas dalam jangka waktu6 bulan. “Dalam kurun waktu 6bulan, berat bisa mencapai 4,2ons,” ujarnya. Untuk menda-patkan hasil tersebut, Daviedhanya membutuhkan beberapaperlengkapan, seperti kandangkhusus, timbangan digital, kartu

Budidaya tokek makin diminati masyarakat. Hargajual tokek yang cukup mahal, membuatmasyarakat memburu reptil yang satu ini. Tokekseberat 3,6 ons bisa dibeli dengan harga Rp 250juta. “Ini menjadi bisnis yang menjanjikan,” ujarDavied Hendra, salah seorang pembudidaya tokekyang aktif mengajar pelatihan cara budidaya tokek.

data tokek, bukurekapitulasi tokek,tabel stastistik pe-nambahan berat, dankamera. Timbangandigital berfungsimengukur berat to-kek tiap harinya.“Usahakan tiap hari,tokek mengalami pe-nambahan berathingga 1,5 gram. Se-bulan 4,5 gram, se-dangkan 6 bulan 270gram. Jika bibit tokekawalnya seberat 1,5ons, dalam 6 bulanbisa mencapai 4,2ons,” jelasnya. Pe-ternak tokek tak per-lu memberikan ma-kanan yang merekaanggap bergizi, se-perti susu, nasi bah-kan telur. Makanan

tokek cukup jangkrik. Jika inginberat tokek 1,5 gram dalam satuhari, tokek cukup diberikan 12ekor jangkrik. Rahasia lainnya,peternak tokek harus mem-perhatikan waktu pemberianmakanan. Selain makanan, parapeternak harus bisa membuatenergi tokek tak terbuang.“Jika tokek kerap bergerak,energi dan kalori serta lemakakan terbakar sehingga suitmendapatkan badan yang ge-muk,” katanya. Untuk itu,Davied mengimbau agar tokekditempatkan pada papan yanghorizontal. Papan itu sebaiknyadibuat disesuaikan denganpanjang tubuh tokek. Ini mam-pu merangsang tokek untukberusaha merangkul besar ataulebar papan. Ini memungkinkantubuh tokek bertambah pan-jang. Agar tak banyak berge-rak, makanan dan minum tokekditempatkan tepat di depantokek.

Pelatihan tentang budidayatokek sering digelar Davied dibeberapa kota seperti Sema-rang, Surabaya, Bandung, Be-kasi, dan Denpasar. Peminatnyapun makin bertambah dari harike hari. Bahkan kini, di lima kotatersebut, ia telah memiliki bina-an 200 orang. –lik

Davied Hendrabersama bibittokek yang siapdibudidayakan

Hardi bersama tokek peliharaannya

INGIN mencoba memasak ikan menjadi olahan spesial pada hari Minggu ini, berikut resepnya.

Bola –bola IkanBahan: Ikan tawar satu atau dua ekor, tepung kanji 2 senduk makan, bawang putih 2 siung, merica

½ senduk teh, garam secukupnya, tepung roti secukupnya, telur ayam satu butir.Pembuatan: Ikan dibersihkan dan diambil dagingnya hingga mencapai berat 500 gram, kemudian dicincang

halus. Bawang putih dihaluskan bersama sedikit garam dan merica, campurkan dengan daging ikan, tambahkantepung kanji, aduk rata. Buat bola-bola lalu masukkan ke dalam kocokan telur ayam. Balurkan tepung rotilalu goreng sampai matang. Sajikan dengan menancapkan cabe rawit di atas bola-bola ikan.

Risoles IkanBahan: Ikan tawar apa saja, bawang putih 2 siung, merica ½ senduk teh, gula pasir secukupnya,

brambang goreng 1 senduk makan, kulit risoles atau dadar, cincangan seledri, tepung roti secukupnya,telur ayam satu butir.

Pembuatan: Ikan dibersihkan kemudian diambil dagingnya hingga mencapai berat 500 gram. Bawangputih dan brambang goreng dihaluskan, tambahkan ikan, cincangan daun seledri, merica, gula, dangaram. Aduk rata. Ambil kulit risoles atau dadar, isi dengan adonan ikan, gulung memanjang. Celupkan kedalam kocokan telur ayam, taburi tepung roti. Goreng hingga berwarna kekuningan. Hidangkan dengancabe rawit kecil.

Ikan Kuah JangkiBahan: Ikan jangki 500 gram, bawang putih 2 siung, bawang merah 2 senduk teh, tomat 3 iris,

lombok merah besar satu biji, lombok kecil 2 biji, bunga cicang satu tangkai, bunga krisan satu tangkai,bunga bramomile putih satu tangkai, daun kemangi 2 helai.

Pembuatan: Ikan dibersihkan dan dipotong-potong sesuai selera. Bawang merah, bawang putih,lombok besar, lombok kecil, bunga krisan, bunga cicang, bunga bramomile diiris halus. Rebus airsecukupnya hingga mendidih, masukkan bumbu yang sudah diiris, tambahkan garam dan merica. Masukkanikan, masak hingga matang. Terakhir tambahkan tomat dan daun kemangi, hidangkan panas-panas.

Bumbu menjadi lebih spesial dengan campuran bunga yang memiliki aroma menyegarkan danberkhasiat bagi tubuh. –ast

Sumber:Ida Ayu Sumarini

Tim Penggerak PKK GianyarPeserta Lomba Masakan Ikan, PKB 2010

Masakan Ikan

JANGAN buang botol plas-tik bekas karena itu bisa digu-nakan untuk membangun pu-lau. Setidaknya itu pesan yangingin disampaikan RichardSowa, penggiat lingkungan,lewat ‘pulau’ karyanya.

Richard atau akrab disapaRichi, membangun pulau denganmenggunakan ribuan botol bekas.Ini yang kedua dia membangun‘pulau buatan’ setelah ‘pulau’sebelumnya dihancurkan badaiEmily tahun 2005.

Dia tidak kapok untuk me-mulai kembali proyek ambisi-usnya. Hanya saja kali ini lebihkecil. Kalau sebelumnya iamenggunakan 250.000 botolplastik bekas, kali ini ia hanyamenggunakan 120.000 botolplastik. Seperti sebelumnya,botol plastik yang digunakanadalah sampah botol yangdipungut dari laut dan tempatpembuangan sampah.

Ia membangun ‘pulau botol’atau disebut Spiral II di sebuahlaguna di pantai Karibia, Mek-siko. Botol-botol itu dimasuk-kan dalam beberapa tas kaindan diletakkan di bagian bawahlandasan kayu dan bambu.

Itulah yang membuat ‘pulaubuatan’ itu mengambang.

Di atas ‘pulau lingkungan’itu, dia membangun rumah dansegala perlengkapannya. Bahkanada dua kolam dan air terjun buat-an bertenaga surya. Tak lupaaneka tanaman termasuk pohonbakau ia tanam di pulau itu.Bukan sekadar agar ‘pulaunya’tampak hijau dan sejuk, tetapijuga makin terlihat ramah ling-kungan. Oleh karena letaknyayang dekat dengan lokasi wisata,banyak turis datang melihat

‘surga’ hasil kreasi Richi.“Saya bukan seorang ilmu-

wan. Tetapi, saya percaya padakekuatan alam. Saya mengum-pulkan sampah-sampah botolini sekaligus ingin menunjuk-kan bahwa kita memiliki masa-lah besar dengan sampah. De-ngan menggunakan sampahbotol ini untuk pulau, kita tidakperlu tempat pembuangan khu-sus di daratan. Sampah botolini justru bisa menciptakan‘lahan baru’ di lautan,” jelasRichi. Menurutnya, walaupunbotol buatan manusia, namunmudah cocok dengan lingku-ngan sekitarnya.

Tahun 1998, ia membangunpulau dari botol yang cukupluas, 20 x 16 m dengan meng-gunakan 250 ribu botol di Pu-erto Aventura, Mexico. Di atas-nya ia membangun rumah ber-lantai dua lengkap dengan toi-let. Pulau itu tampak rimbunkarena ada banyak tanaman disana, bahkan ada yang tinggi-nya mencapai 5 meter.

“Kita sedang berhadapandengan ledakan penduduk danmungkin membangun pulauadalah jawabannya. Pulau ini

adalah contoh dari sesuatuyang bisa dibangun di seluruhdunia. Anda bisa benar-benarmandiri dengan itu. Semuaadalah bagian alam. Saya me-nampung air hujan untuk man-di, toilet, membuat komposalami yang dapat anda lakukansendiri,” tuturnya.

Richi adalah pemusik, artisjuga tukang kayu sekaliguspenggiat lingkungan. Perjua-ngannya membangun pulaudan filosofi-filosofinya yangberjudul “Spirologically Spea-king” - ditulis seorang penulisJerman, Tanja Samed, denganRishi - dirilis tahun 2008. Pulauini telah banyak diliput di korandari berbagai negara, dan jugapernah ditampilkan dalam acaraTV Ripley’s Believe It or Not!Sayangnya pulau itu kemudianhancur diterjang badai Emilytahun 2005. Mengacu penga-laman sebelumnya, kali ini iamembangun pulaunya di tem-pat yang lebih ‘aman’ denganharapan terhindar dari badaiseperti sebelumnya. Ia berharapsuatu saat pulaunya dapatmengarungi samudra.

—dia/berbagai sumber

Pulau dari Botol Plastik Bekas

dr. Laksmi Duarsa, Sp.KK.

Pulau buatan dari 120 ribu botol plastik bekas kreasi Richi Sowar

Ibu Agung, Yth.Saya ibu rumah tangga usia 26 tahun memiliki satu orang putra, memiliki

salon kecil-kecilan di rumah. Yang ingin saya tanyakan, apakah ada tips khususyang dapat saya lakukan untuk membuat warna blush on di pipi agar dapatterpancar lebih kuat, khususnya untuk make-up yang digunakan saat menghadiriundangan dan acara resmi lainnya?Mohon ditampilkan contoh busanamodifikasi sederhana tanpa me-makai srinata yang mudah untukdibuat.

Lismayani, Denpasar

Adik Lisma, Yth.Berikut ini cara yang

dapat Adik coba untukmenyempurnakan tampil-an make-up terutama un-tuk membuat warna blushon terpancar lebih kuat.Buat base blush on denganmenggunakan lipstick. Caranya,totolkan velvet finish lipstick(yang matte) di satu titik di tulangpipi, lalu baurkan dengan mengguna-kan tangan. Setelah itu baru bubuhkanbedak face coloring powder warnagreen dan tambahkan blush on. Iniakan membuat warna blushon di pipi lebih terpan-car kuat.

Berikut ini contohbusana modifikasisederhana tanpamenggunakan sri-nata yang dapatAdik coba untuk di-buat.

Selamat mencoba

Bangunan di atas “Pulau Botol”

Page 16: tkh_614_xi__17-23_okt._2010

16 17 - 23 Oktober 2010Tokoh

Kreasi Patung GaramKaum Chef Andal

PERHELATAN Nusa Dua Fiesta (NDF) 2010 bergulir Jumat-Selasa (15-19/10).Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Ir. Jero Wacik, S.E. dan Menteri Negara

BUMN Musthafa Abubakar, Jumat (15/10), di Anjungan Peninsula, Nusa Dua,memukul kulkul alias kentongan sebagai tanda dibukanya kegiatan tahunan

tersebut. Mantan Menbudpar Gede Ardika, Dirut BTDC I Made Mandra, danKetua Umum Penyelnggara Drs. I G.K. Purnaya, S.H., M.Si. ikut mendampingi

kedua pejabat negara itu.

H ajatan promositahunan yang digelar bersama-

sama komunitas hotel danmasyarakat Nusa Dua ini,diawali aksi parade hijau“Green Parade” yang menyer-takan hotel-hotel dan kelompokkesenian di kawasan Nusa Dua.Tari Pendet massal disuguhkansebagai tarian penyambutan.Tarian ini dibawakan siswa SLB-B Jimbaran. Tari pendet inisengaja ditampilkan sebagaiwujud kepedulian terhadappelestarian dan promosi senitari asli Bali.

“Kegiatan seperti iniberupaya mencapai target tujuhjuta wisman tahun ini bisatercapai,” ujar Wacik.

Sementara Meneg BUMNMusthafa Abubakar meng-aprsiasi rasa bangganya.

Kegiatan NDF 2010 dinilainyabisa menarik kunjunganwisatawan ke Pulau Dewata.

Gede Ardika, memuji temayang diangkat NDF 2010 kaliini. Green Tourism sejalandengan program biodiver-sifikasi pelestarian keaneka-ragaman hayati PBB. Dalamkesempatan tersebut DirutBTDC I Made Mandra me-laporkan gawe tahunan ter-sebut mengangkat tema“Green Tourism”. Perhelatan inidiwarnai berbagai kegiatan artculture (seni budaya) , sport-fun (olahraga bergembira) danexhibition (pameran).

“Tahun ini sederetan agen-da yang beda telah dirancanguntuk menambah nilai darikegiatan ini, seperti keikutserta-an para chef asing dan dalamnegeri yang akan menampilkan

kreasi patung garam, agargaram yang diproduksi petanikita lebih dikenal, dipromosikanmelalui ornamen dekorasihidangan di hotel, sepertihalanya ice carving dan fruitcarving,” jelasnya.

Ketua Umum Panitia NDF2010 Drs. I G.K. Purnaya, S.H.,M.Si. menyatakan, NDF kali inijuga menggelar Bali Interna-tional Sport Week (BISW)yang kedua, dengan melibatkanatlet-atlet asing dan dalamnegeri. Dalam acara Bali Inter-national Sport Week tersebutdiselenggarakan beberapakegiatan olahraga sepertiturnamen golf, lari maraton, danNusa Dua Tennis Open.

Selain itu, tiap hari sampaidengan hari penutupan NDF(19/10) diramaikan acara salesexhibition yang menampilkan“Excelent Handicraft” dariberbagai daerah di Indonesia.

Ajang NDF ini diharapkanmampu mendorong masyarakatseniman untuk terus berkarya,berkreasi mengembangkanseni-seni pertunjukan barunamun tidak terlepas dari jatidiri bangsa Indonesia, se-hingga dapat memberikanhiburan yang segar kepadamasyarakat dan wisatawanmancanegara. “Mudah-mu-dahan NDF yang kamiselenggarakan secara ber-kelanjutan makin menarik minatwisatawan untuk datang keIndonesia dan Nusa Duakhususnya,” harapnya. —sam

POTRETKAWASAN

WISATA NUSADUA DI BALIK

NDF 2010

Pasir PutihnyaTerbaik di Dunia

SEKELUMIT kilas balik sejarahpembangunan kawasan wisata NusaDua sudah diturunkan Koran Tokohedisi pekan lalu. Referensinyabersumber dari memori mantanbupati Badung I Wayan Dhana. Kilasbalik sejarahnya ini dilengkapi ceritalain dari salah seorang tokoh pentingdi balik pembangunan kawasan itu.Berikut laporannya.

SOSOK dan nama Ir. INyoman Gelebet, M.T. (66)niscaya tidak asing di Bali.Sikap kritisnya terhadapancaman kerusakan lingkungansenantiasa membuncah diberbagai forum publik. Tetapi,suami Dr. Ni Nyoman Sukeni,S.H., M.Si. ini, diam-diamsebenarnya mengukir sejarahmanis dalam perjalanan duniaindustri pariwisata Bali. Maha-siswa angkatan I FakultasTeknik Unud ini tercatatsebagai salah satu otak di balikkelahiran konsep strategispembangunan kawasan wisataNusa Dua tahun 1972.

Jauh sebelum terlibat dalamproyek mercusuar pembangun-an kawasan pariwisata dunia,Gelebet hanyalah seorang mu-rid STM di Denpasar. Itudikenangnya tahun 1960-an.Lelaki asli Bualu, Kuta Selatan,ini, memiliki bakat dan minatseni bangunan yang kuat sejakbocah. “Ini mungkin turunankeluarga kami. Leluhur sayadulu arsitek zaman kerajaan,”ungkapnya.

Suatu ketika, Gelebet remajamemperoleh tugas praktiklapangan. Sebagai siswajurusan bangunan, ia diarahkanuntuk ikut nimbrung dalamproyek pembangunan HotelBali Beach di Sanur.

Menariknya, Gelebet ber-kisah, nada tanya ternyatamenghinggapi kepala sejumlahkalangan saat hotel berbintangpertama di Bali itu kelarpembangunannya. “Banyak or-ang bertanya-tanya saat itu,siapa yang mau tinggal di ho-tel sebesar ini,” ungkapnya.

Rupanya, pertanyaan itusecara tidak langsung mulaiberbuah. Hotel Bali Beachseakan menggelitik pikiransementara kalangan di Baliuntuk melirik dunia pariwisata.“Karena, setelah hotel itudibangun, ada pertanyaan lainlagi. Hotel ini perlu turis. Lalubagaimana caranya agar turisdatang,” katanya.

Jawabannya satu per satumulai difasilitasi pemerintah.Pariwisata tentu tidak hanyaberurusan dengan hotel.Wisatawan yang mau datangke Bali memerlukan infrastruk-tur transportasi, termasuktransportasi udara. Ini bisa jadisalah satu alasan yang ter-sembunyi di balik lahirnyaproyek pembangunan BandaraTuban dulu, sekarang BandaraNgurah Rai, tahun 1964.

Saat bandara itu dibangun,Gelebet remaja yang belumtamat STM kembali menjalanitugas kerja praktik darisekolahnya. “Saya bekerja disitu bahkan sampai tamat STM,lalu kuliah di Fakultas TeknikUnud, malah sampai bandaratersebut diresmikan tahun1969,” kenang peraih peng-hargaan lomba arsitekturnasional dengan karya tulis-nya yang berjudul “PenataanRumah Tradisional Bali” tahun1971 itu.

Proyek bandara itu totalselesai dikerjakan tahun 1970.Sebelumnya Gelebet masihterlibat dalam pengerjaan teknisdi lapangan. “Saya kemudiandiangkat menjadi pegawai diDirektorat Penerbangan Sipil

sejak Januari 1970. Tetapi, sayamemilih pindah ke Building In-formation Center (BED) diWerdha Pura Sanur,” katanya.

Statusnya tahun 1971 resmimenjadi karyawan BED yangberada di bawah naunganDepartemen Pekerjaan Umum.Menteri PU sat itu dijabat Ir.Soetami. Ketika itu, SCETO, timkonsultan pariwisata duniayang berkedudukan di Prancissudah tiba di Bali. Mereka diberitugas besar untuk melakukanStudi Pariwisata Bali. “Jadi,kehadiran SCETO bukankhusus melakukan kajianterhadap proyek pembangunankawasan wisata Nusa Dua. Timasing ini ditugaskan untukmelakukan studi pariwisatauntuk seluruh kawasan di Bali,”jelasnya.

SCETO tidak ingin eksklusifterjun langsung ke lapangan.Mereka memerlukan rumusandasar yang berasal darikalangan ahli di Bali. Gambaranarsitektur tradisional Balimenjadi salah satu rumusandasar yang dibutuhkan tim iniuntuk membekali proses kajianmereka saat itu.

Nama Gelebet masuk dalamdaftar tunggal tenaga ahliarsitektur tradisional Bali saatitu. Referensi namanyadiperoleh SCETO berdasarkanpengalamannya ikut bekerjamembangun bandara, termasuksaat bekerja mendampingikonsultan Jerman yang ikutdalam proyek lapangan terbangNgurah Rai.

Tim SCETO minta di-dampingi Gelebet saat merekaterjun ke lokasi studi. “Sayamenjadi narasumber khususarsitektur tradisional Bali. Saatitu, saya satu-satunya maha-siswa arsitektur di Unud,”tegasnya.

Tim SCETO membukakesempatan seluas-luasnyakepada Gelebet untuk memberimasukan kepada mereka. Salahsatu referensi yang diusulkanGelebet, cerita lontar Balitentang konsep arsitektur. Timkonsultan asing ini diyakinkan,ada sekitar 40 koleksi ceritalontar tersebut. Koleksibersejarah ini tersimpan diGedong Kirtya. “Saya mintaagar Kepala Gedong Kirtya saatitu, Ketut Ginarsa, dilibatkan.Pak Ginarsa waktu itu menjadinarasumber SCETO untukbidang literatur sastra Bali,”ujarnya.

Referensi lain diusulkanGelebet kepada Tim SCETO.Selain literatur sastra Bali,mereka diminta untuk men-dalami aspek sosial budayaBali. “Saya usulkan I Gusti

Ketut Kaler sebagai narasum-bernya. Pak Kaler kaya referensitentang berbagai hal itu, sepertihubungan subak, air, sawah,dan sebagainya jika ingindikaitkan dengan pariwisata,”katanya.

Tiga serangkai ini menjadi“otak” yang ikut menyumbangrumusan dasar konseppariwisata Bali yang dihasilkanSCETO. Rumusan yang di-godok tim konsultan asingkemudian dibendel dalam 6 jilid.Titel rumusan ini, ‘Bali TourismStudy’. “Bendel rumusan inikelar dikerjakan SCETO April1971. Inilah master plan imple-mentasi konsep pengembanganpariwisata Bali,” lanjut Gelebet.

Komponen PariwisataRumusan Bali Tourism

Study mengandung konseppembangunan 21 titik kawasanpariwisata Bali. “Sebetulnya,ada 24 titik kawasan. SaatSCETO melakukan studi,mereka meminta 8 kabupatendi Bali mengusulkan minimaltiga titik kawasan wisata didaerah masing-masing. Stan-darnya memakai rumus 5 S,yaitu sun, sea, sand, smoke,dan sex. Rumus ini dinilaimenjadi bagian kawasan wisata.

Namun, dalam studinya,ada kabupaten yang titikkawasannya tidak memilikipantai yakni Bangli. “Hasilnya,jumlah titik yang dirumuskanSCETO mengerucut jadi 21kawasan minus Bangli,”jelasnya.

Hasil studi SCETO tadi punmenjelaskan 6 komponen pari-wisata yang harus beroperasidi 21 titik kawasan tadi. Keenamkomponen tersebut, yaitu birojasa perjalanan wisata,termasuk bandara; akomodasipariwisata; objek rekreasi;hiburan, seperti pertunjukanseni; dan tempat perbelanjaanwisatawan.

Menariknya, pro-kontrasempat meruncing ke per-mukaan saat komponenhiburan menjadi wacana publik.Saat itu, ada asumsi maknahiburan pariwisata yang akandikembangkan terkesan sepertidi dunia Barat. “Ujungnya, PakKaler dan Ginarsa mintadefinesi hiburan itu dikocokulang. Hasilnya, pengertianhiburan pariwisata disamakandengan seni pertunjukan,” jelasGelebet.

Usai meletakan dasar kajiantim SCETO, Gelebet kembalimenjadi anak kampus. Iakembali menekuni kuliahnyayang sempat morat-marit akibatsibuk pekerjaan proyek mer-

cusuar itu. “Saya lanjutkankuliah di FT Unud. Tetapi,untuk jadi sarjana, saya harusambil di ITS Surabaya.Istilahnya, kuliah mahasiswa FTUnud saat itu harus dicangkokke ITS. Saya lalu berangkattahun 1976 untuk menamatkanstudi sarjana. Lalu, sayadipanggil jadi dosen di FTUnud,” kisahnya.

Namun, saat yang hampirbersamaan datang pula tawar-an SCETO. “Mereka minta sayaikut dalam proyek pembangunankawasan wisata Nusa Dua. Timasing ini tahu saya orang NusaDua. Saya diminta untuk ikutmendampingi mereka,” ujarGelebet yang kerap menjadi“penyambung lidah rakyat”Nusa Dua dan pemerintah saatawal proyek itu dikerjakantahun 1976.

Kawasan Nusa Dua me-mang masuk dalam hasil studiSCETO. Nusa Dua menjadisalah satu, bahkan kawasanpertama dari 21 titik kawasanwisata Bali yang direkomen-dasikan SCETO, untuk di-bangun segera. “Selain karenaorang Nusa Dua, saya dimintaikut SCETO juga karenapengalaman membantu merekamelakukan studi parwisata Balisebelumnya,” katanya.

Pilihan awal memang jatuhdi kawasan Nusa Dua. Gelebetwaktu itu memberikan masukanberharga untuk Tim SCETO.“Saya sampaikan kepadamereka, Nusa Dua memilikikelebihan jika orang inginmenikmati sun. Panorama seaand sand Nusa Dua juga elok.Sand Nusa Dua jelas tidaktercemar akibat air laut, pasirputihnya terbaik di dunia.Kondisi pasir di pantainya tidakkotor akibat tidak ada muarasungai yang sering membawalimbah. Pasirnya unik. Jika or-ang rebahan di pantai pastipasirnya tidak ikut melekat dibadan,” ujarnya. —sam

Desain BangunanSesuai Arsitektur Bali

AKOMODASI wisatapertama mulai dirancang dikawasan wisata Nusa Dua.Pembangunan Hotel Garudadan Club Med Hotel meng-awalinya. Namun, desainbangunannya tetap di-sesuaikan dengan wajaharsitektur tradisional Bali.

Menurut Ir. I NyomanGelebet, M.T., saat itudirinya ikut terlibat dalamtim teknis pengerjaan desain

tersebut. Ia masuk dalam timNusa Dua Design Committee(NDDC). “Tugas tim inimencocokkan desain bangu-nan yang diajukan investordengan desain arsitekturBali,” jelasnya.

Salah satu contoh yangdiungkapkan, desain pintugerbang hotel. Rancangandesainnya disesuaikan de-ngan arsitektur candi bentar.“Ini termasuk arsitektur

bangunan fisik lainnya,seperti wantilan,” jelasnya.

Usai dua hotel itu berdiri,mulai dibangun pula HotelPutri Bali. Namun, Gelebetmengaku dirinya tidak lagi ikutdalam proyek tersebut.Manajemen pembangunankawasan Nusa Dua ditanganiBali Tourism DevelopmentBoard (BTDB). SementaraBadan Pengembangan Ren-cana Induk Pariwisata Bali

(BPRIP) ikut mengawalnya.Gelebet saat itu memang

tetap ikut dalam manajemenBTDB. Ia pun terlibat dalamtim Pacific Consultant Inter-national . Tugasnya, ikutmerealisasikan pembangunaninfrastruktur fisik kawasan,seperti desain pemasanganpipa dan jalan. “Pacific Con-sultant International jugamengerjakan desain zonasi,seperti membuat kapling area.Saat itu, ada 3 zona di utara,3 zona di selatan. SementaraGrand Hyatt Hotel waktu itudapat dua kapling. Kami kerjasiang malam sampai kelarproyek itu,” kata ayah satuanak ini. —sam

NUSA Dua Fiesta (NDF)merupakan salah satu kegiatanpromosi yang diselenggarakanBTDC Nusa Dua bersama ho-tel-hotel di kawasan pariwisataNusa Dua. Tujuan perhelatanakbar ini untuk memelihara im-age kawasan Nusa Dua yangramah budaya dan lingkunganyang terus berkembang ditengah lingkungan pariwisataBali. NDF yang juga menjadiwadah promosi kekayaanbudaya Indonesia yang ber-aneka ragam tahun ini diikuti 18provinsi, 28 kabupaten/kota, 36instansi pemerintah, 4 BUMN,2 departemen (KementerianBudpar dan KementerianKehutanan), 4 perusahaanswasta, 12 hotel di Nusa Dua,10 ICA Bali dan lain-lain, yangmenempati 110 stan. NDF jugamenjadi kesempatan paraseniman untuk berkreasi,mengembangkan bentuk ke-senian baru yang dapatdinikmati wisatawan dengantetap masih berakar padabudaya Indonesia. “Pementas-an seni budaya ini meng-hadirkan berbagai tarian danmusik dari beberapa provinsidan kabupaten/kota di Indone-sia serta mancanegara,” ujarDirektur Utama PT Pengemba-ngan Pariwisata Bali (Bali Tour-

ism Development Corporation).Di antaranya, tari India, tari Bali,dan tari perut (belly dance)massal asal Turki, TimurTengah. Panitia juga menggelarlomba kuliner skala inter-nasional yang dikoordinasikanchef Indonesia pada ajang yangmenelan dana Rp 1,5 miliartersebut.

Dibangunnya BTDC di-latarbelakangi kondisi Bali yangtidak memiliki hutan yang luasatau tambang yang bisa dikeruk.Bali hanya memiliki kekayaanbudaya yang sejak dulu sudahdikenal. “Karena itu pemerintahpusat berketetapan hati mem-bangun Bali berbasis ke-budayaan. Untuk menjagabudaya Bali tidak terlalu banyakcampur aduk antara pariwisatadan masyarakat, maka di-bangun BTDC,” ujar DirutBTDC Ir. I Made Mandra.

Nusa Dua menjadi tempatpilihan pengembangan kawas-an pariwisata ini dikarenakanwilayahnya jauh dari kepadatandan berada di ujung selatanPulau Bali. Sebab, pengaruhpariwisata secara halus danpelan sekali berdampak padakerusakan budaya. Mandramengibaratkan Nusa Dua bagaimadu. Nusa Dua merupakansarang tawonnya, dari sini

wisatawan pergi ke mana-manauntuk melihat budaya Bali.

Ia berpendapat, jika trans-portasi macet, macetlah Bali.Karena itu penting ada ke-sepakatan merancang publictransportation untuk jangkapanjang. Wacana jalan layang,under pass dan sebagainya,disebutkan hanya sebagaipenyelesaian jangka pendek,setelah itu akan kembali macet.“Buat master plan publictransportation dengan fondasijangka panjang (50 tahun)tetapi kerjakan secara bertahapdalam jangka pendek,”usulnya.–ten

Dirut BTDC Ir. I Made MandraBangun Public Transportation

Berdasarkan Master Plan

Pasir putih Pantai Nusa Dua terbaik di dunia. Kondisi pasirnya bersih lantaran tidak ada muara sungai yangsering membawa limbah. Uniknya, jika orang rebahan di pantai pasti pasirnya tidak ikut melekat di badan

Atraksi seni pertunjukan yang memukau saat berlangsungnya parade pembukaan Nusa Dua Fiesta 2010

Proses pengguntingan pita saat pembukaan NDF 2010 oleh Ny.Triesna Wacik didampingi Menbudpar Jero Wacik, Dirut BTDC I Made

Mandra, dan Ketua Umum Panita NDF 2010 I G.K.Purnaya

Ir. I Nyoman Gelebet, M.T.

NUSA DUA FIESTA

Ir. I Made Mandra

tkh/e

di

tkh/e

ditkh

/ten

tkh/net