tkh_609_xi__12-18_sep._2010

16
Bersambung ke halaman 12 Bersambung ke halaman 12 Forum Anak Daerah Halaman 10 Halaman 2 Halaman 16 Pemimpin Muda dari Bali Jadikan Lumintang Pusat SSB Tanpa Komunikasi tidak Ada “Kejahatan Hipnotis” Belasan bocah berbakat sepak bola yang bernaung di bawah panji Sekolah Sepak Bola (SSB) Nusantara sumringah usia berlatih di Lapangan Puputan Margarana Renon belum lama ini Bibit Unggul Pesepak Bola SSB Perseden Merintisnya Tahun 1994 KAUM bocah yang berbakat mengocek bola kaki di Bali mengukir prestasi di pentas nasional. Mereka digembleng sejumlah mantan jagoan lapangan hijau. Gemblengan berjalan dalam pasang surut perjalanan sekolah sepak bolanya sejak pertama kali digagas tahun 1994 di Kota Denpasar. Bola kaki yang digiring seorang bocah berhasil mele- wati dua pemain belakang la- wan. Sekali sontek bola menem- bus gawang yang juga dikawal seorang bocah. Peluit panjang wasit memastikan kesebelasan pencetak gol bertubuh mungil itu unggul atas tim lawannya. Kaum bocah yang sedang berlatih tanding tadi sedang di- genjot menjadi bibit unggul di Sekolah Sepak Bola (SSB) Nusantara. Mereka rutin ber- latih saban Minggu pagi di La- pangan Puputan Margarana Re- non. Mereka berumur 9-14 ta- hun. “Anak-anak ini dipecah dalam tiga kelompok umur (KU), yaitu KU 9-10 tahun, KU 11-12 tahun, KU 13-14 tahun,” ujar salah seorang pelatih seniornya kuti kompetisi liga sepak bola Indonesia. Selain Komang Ma- riawan, ada Yuliawan, Adi Wira- hadi, Ardita, Beni Lukman, Jo- han Charles, dan Mohamadan. Kiprah SSB Perseden hanya bertahan empat tahun. SSB ini bubar tahun 1998. Aktivitas SSB pun sempat vakum. Namun, setahun ke- mudian SSB Denpasar lahir. Penggagasnya sejumlah pen- tolan yang sebelumnya melahir- kan SSB Perseden, yaitu Su- badi, Kusnadi, dan Sutawan. “Tahun 1999 kami bentuk lagi SSB dengan nama SSB Den- pasar. Semangat membentuk SSB ini didorong adanya kabar PSSI Pusat akan menggelar kompetisi SSB nasional,” jelas- nya. Saat itu, Tjokorda Peme- cutan meminjamkan lahan milik puri sebagai tempat berlatih. Ada sekitar 40 anak seusia mu- rid SD menjadi anak latihnya. Keterampilan mengocek bola mereka digenjot tiga penggagas SSB tadi. “Dari sini lahir nama sejumlah pemain muda yang cukup dikenal, antara lain Pasek Alit,” ujarnya. Agenda kompetisi nasional kelompok usia anak kemudian siap-siap digelar PSSI Pusat. Ajang seleksi kesebelasan wakil Bali berlangsung. SSB Denpasar memilih 20 anak yang dinilai mampu memperkuat tim yang akan mengikuti seleksi daerah. Dari 7 kesebelasan yang ikut seleksi, kesebelasan SSB Den- pasar lolos mewakili Bali. Mere- ka dipercaya mengikuti kompe- tisi nasional di Yogyakarta. “Saat itu, PSSI masih dipimpin mendiang Marsekal (Purn) Kar- dono. Setelah kompetisi nasio- nal tersebut, anak-anak SSB Denpasar ikut pula kompetisi di Jakarta maupun Bekasi,” lanjut Subadi. Gema SSB Denpasar pun tenggelam usai mengikuti ajang kompetisi nasional tersebut. Tetapi, semangat sejumlah pela- tihnya untuk melahirkan SSB baru belum pudar. Subadi, Nyo- man Ambara, dan Saiful Bahri melahirkan sebuah wadah baru lagi bernama SSB Nusantara tahun 2002. “Ada 70 anak yang bergabung. SSB inilah yang bertahan sampai sekarang,” ungkap Subadi. —sam SEKOLAH Sepak Bola (SSB) bukan hanya dikawal sejumlah mantan pemain Per- seden. Ada dua srikandi, Sri Lestari (58) dan Ari Suneli (50), selalu setia ikut meng- Dua Srikandi Ikut Gawangi SSB Nusantara gawanginya. Maklum suami mereka mantan pesepak bola. Sri Les- tari menikah dengan Subadi, sementara Ari Suneli ber- suamikan Saiful Bahri. Subadi dan Saiful tercatat mantan pe- main bola Perseden tempo silam. Sementara Bu Lestari, panggilan akrab Sri Lestari, sudah berkecimpung dalam urusan sepak bola sejak cikal bakal SSB Nusantara lahir di Kota Denpasar. Ibu tiga anak ini bahkan belakangan diper- caya menjadi Kepala Sekolah SSB Nusantara. Sementara Bu Neli, panggilan akrab Ari Suneli, menjadi bendahara SSB ini. Sejarah SSB tersebut ter- simpan rapi di kepala Bu Les- tari. Nenek tiga cucu yang masih menjabat kepala SDN 18 Pemecutan, Denpasar Barat, itu, banyak berkisah tentang ke- cintaannya pada dunia sepak bola kaum bocah. Bahkan, ia ikut berada di belakang barisan para penggagas kelahiran SSB Denpasar tahun 1994. Kip- rahnya di balik pasang surut perjalanan SSB tersebut pun hampir tak pernah surut. Guru vokal di Bina Vokalia Bali ini ikut menyalakan suluh motivasi saat digagasnya SSB Perseden. Bu Lestari (kiri) dan Bu Neli Ingin Jadi Pemain Bola Top Tiru Kompetisi Liga Pelajar Bali Post TITO masih berumur 7 tahun. Tetapi, bakatnya men- jadi calon pesepak bola Bali yang andal kelak sudah mulai terlihat. Gocekan si kulit bundar yang diperagakan bocah SD ini bukan hanya mampu mengecoh gerak lawannya. Tito memiliki bobot tendangan jarak jauh yang keras dan lumayan terarah melesat ke arah gawang. Bakat besar Tito itu kini ditempa di Sekolah Sepak Bola (SSB) Mandala Putra Denpasar. Bocah ini mengaku bercita-cita menjadi seorang pesepak bola profesional. Padahal, bocah penggemar berat bintang muda Argentina Lionel Messi ini tergolong anak berprestasi akademik terbaik di SD 22 Dauh Puri Denpasar. Tito menjadi ju- ara umum hasil ujian di se- kolahnya itu. “Tetapi, cita- citanya tetap ingin jadi pemain bola terkenal. Sebagai orang- tuanya, kami dukung apa mau- nya Tito,” ujar sang ayah, Kadek Sugiarto. Tito tidak sendiri meng- gantung mimpi menjadi bintang sepak bola besar dari Bali. Rafik Firmansyah pun tidak kalah semangat meyakinkan cita- citanya untuk menjadi pemain bola top. “Saya ingin jadi pe- main bola terkenal seperti Chris- tian Ronaldo,” ujar Rafik yang masih duduk di bangku kelas V SD Kesiman, Denpasar Timur, itu. Impian bocah berbakat se- macam Tito dan Rafik memang masih beruntung dapat diasah di SSB. Menurut pemilik se- kaligus pelatih SSB Mandala Putra, M. Robi, ada enam pe- latih di SSB ini. Selain dirinya, juga ada pelatih senior H. Ardi yang dulu sempat dipercaya menjadi penjaga gawang nasi- onal semasa jaya PSSI Garuda era 1970-an. Sementara Robi tercatat sebagai mantan pemain andalan Persatuan Sepak Bola Buelelng (Persibu). Jumlah anak berbakat sepak bola yang dibinanya bersama H. Ardi kini mencapai 180 anak. Jika semua anak ini bercita-cita menjadi pemain profesional niscaya Bali akan menyumbang bocah berbakat besar untuk mengharumkan jagat persepak- bolaan nasional kelak. Tito dan Rafik Pengantar Redaksi Peringatan Hari Olahraga Nasional (Haornas) jatuh tiap 9 September. Laporan utama Koran Tokoh edisi ini menyajikan pernak-pernik kegiatan olahraga di balik peringatan tersebut. Sajiannya membidik aktivitas olahraga di lingkungan bocah berbakat dan kaum perempuan. Tito (kiri) dan Rafik Mohammad Subadi (66). Berdirinya SSB Nusantara berawal dari inisiatif Subadi, Sai- ful Bahri, Kusnadi, Nyoman Ambara, Sutawan, Solihin, dan Suwandi. Mereka ini tercatat sebagai mantan pemain Per- satuan Sepak Bola Denpasar (Perseden). Mereka meng- gantung mimpi besar untuk mencetak generasi baru pesepak bola Bali. “Kami bentuk SSB tahun 1994. Awal terbentuk ber- nama SSB Perseden. Kemudian bernama SSB Denpasar. Nama SSB Nusantara lahir belaka- ngan,” jelas kakek tiga cucu asal Kampung Wanasari Den- pasar itu. SSB Perseden menjadi cikal bakal lahirnya SSB Nusantara. Ada belasan anak yang digem- bleng di SSB Perseden tempo itu. “Mereka sempat dikirim mewakili Bali dalam ajang kom- petisi sepak bola anak tingkat nasional menyambut peringatan Hari Olahraga Nasional (Haor- nas) tahun 1997 di Aceh. Saat itu, mereka menduduki pering- kat empat besar nasional,” ung- kapnya. Ada sejumlah nama anak didik SSB Perseden yang be- lakangan menekuni sepak bola sebagai pemain profesional. Mereka telah malang-melintang di beberapa klub yang mengi- M. Subadi Catur Masuk Sekolah Widiari: Bermain Catur banyak Manfaatnya CABANG olahraga catur berbeda dengan beladiri. “Catur merupakan jenis olahraga yang minim risiko luka yang sering dialami atlet,” ujar MNW Ni Putu Widiari S.S.S., F.A., peraih gelar Master Nasional Wanita dalam Kejurnas Catur di Bekasi tahun 1999 itu. Itulah yang membuat Widiari terpincut menekuni cabang olahraga adu otak ini. Padadal, sebelum terjun ke olahraga catur, ia sempat melirik olahraga beladiri. Namun, hal itu tak berlangsung lama, akibat salah gerakan dengan lawan menyebabkan salah satu tangannya patah. Ia pun memutuskan ingin menekuni olahraga catur. “Ini menjadi hobi yang menye- nangkan. Bahkan bermain catur dengan memilih lawan anggota keluarga, waktu bersama ke- luarga menjadi lebih banyak,” kata perempuan yang kerap menghabiskan waktu bermain catur dengan suaminya itu. Menurutnya tak semua orang apalagi kaum perempuan menyukai jenis olahraga meng- asah otak ini. Mengingat ba- nyak orang berpendapat, catur identik permainan kaum pria. “Padahal beragam manfaat yang bisa diperoleh dari olah- raga ini. Catur bisa meng- hilangkan stres. Karena dalam MNW Widiari Bersambung ke halaman 12 HALAMAN 4 dan 16 BERITA TERKAIT Kekaguman terpancar dari wajah penonton yang me- nyaksikan ajang bergengsi Pemilihan Putri Bali 2010, Jumat (4/9) di Gedung BI Denpasar. Sorot mata mereka tertuju ke- 12 finalis Putri Bali 2010 yang mengenakan gaun kebaya mewah yang berkesan glamour. Para finalis itu tampak cantik dan anggun bagai putri raja. Di balik keindah- an gaun-gaun bertema royal taste itu, ada tangan kreatif seorang perempuan muda yang tak henti- hentinya mencoba sesuatu yang berbeda dari yang lain. Dia adalah Shinta Chrisna. “Dengan memakai karya-karya saya ini, saya ingin agar semuanya tampil bagai putri raja yang cantik, ayu, anggun, dan memesona serta mencermin- kan keindahan dan kecerdasan sebagai se- orang putri,”ujar pemilik nama lengkap I Gusti Ayu Shinta Chrisna, S.E., M.M. ini. Meski ke-28 gaun yang lebih banyak memilih warna gold (emas) ini dipersiap- kannya dalam waktu singkat, tak lebih dari satu bulan, tak mengurangi nilai glamour yang memang lekat pada karya-karya Shinta Chrisna. Ini bisa dilihat dari beberapa koleksinya yang dipajang di butik Shinta Chrisna di Jalan WR Supratman No. 279 Denpasar. Perintis Media Literacy Fikom Undwi Bersambung ke halaman 12 Dekan Fakultas Ilmu Komunikasi (Fikom) Universitas Dwijendra (Undwi) Denpasar, Ida Ayu Ratna Wesnawati, awal September 2010 meyudisium 28 sarjana komunikasi. Acara yudisium ke–21, bagi mereka yang dinyatakan berhasil menuntaskan studi S-1 di Fikom Undwi berlangsung penuh suka cita di Hotel Nikki, Denpasar. Mahasiswa yang diyudisium kali ini, 95 % telah bekerja. Artinya, Fikom membantu meningkatkan mutu SDM di tempat mereka berkarier. Keberhasilan ini merupakan salah satu bagian penting dari seluruh proses akademik yang dilaksanakan Fakultas Ilmu Komunikasi. Fikom, kata Ratna secara terus menerus mengupayakan perbaikan dan inovasi sesuai dengan prinsip dan norma yang berlaku dalam pengelolaan perguruan tinggi. Fikom Undwi bukan hanya mendidik mahasiswa menguasai ilmu komunikasi, juga memberikan keterampilan yang diperlukan di dunia kerja. Menurut Ratna, dengan telah dilaksanakannya upa- cara kelulusan tersebut bukan berarti semuanya selesai. Mereka, para sarjana harus terus meningkatkan kualitas serta dapat berinovasi mem- bangun sikap kewirausahaan. Dekan Fikom Undwi Ida Ayu Ratna Wesnawati dengan piala kemenangan Lomba Film Dokumenter Bersambung ke halaman 12

description

tkh_609_xi__12-18_sep._2010

Transcript of tkh_609_xi__12-18_sep._2010

Page 1: tkh_609_xi__12-18_sep._2010

Bersambung ke halaman 12Bersambung ke halaman 12

Forum Anak DaerahHalaman 10

Halaman 2

Halaman 16

Pemimpin Mudadari Bali

JadikanLumintangPusat SSB

TanpaKomunikasitidak Ada

“KejahatanHipnotis”

Belasan bocah berbakat sepak bola yang bernaung di bawah panji Sekolah Sepak Bola (SSB) Nusantara sumringahusia berlatih di Lapangan Puputan Margarana Renon belum lama ini

Bibit UnggulPesepak Bola

SSBPersedenMerintisnyaTahun 1994

KAUM bocah yang berbakat mengocek bola kakidi Bali mengukir prestasi di pentas nasional.Mereka digembleng sejumlah mantan jagoanlapangan hijau. Gemblengan berjalan dalampasang surut perjalanan sekolah sepak bolanyasejak pertama kali digagas tahun 1994 di KotaDenpasar.

Bola kaki yang digiringseorang bocah berhasil mele-wati dua pemain belakang la-wan. Sekali sontek bola menem-bus gawang yang juga dikawalseorang bocah. Peluit panjangwasit memastikan kesebelasanpencetak gol bertubuh mungilitu unggul atas tim lawannya.

Kaum bocah yang sedangberlatih tanding tadi sedang di-genjot menjadi bibit unggul diSekolah Sepak Bola (SSB)

Nusantara. Mereka rutin ber-latih saban Minggu pagi di La-pangan Puputan Margarana Re-non. Mereka berumur 9-14 ta-hun. “Anak-anak ini dipecahdalam tiga kelompok umur (KU),yaitu KU 9-10 tahun, KU 11-12tahun, KU 13-14 tahun,” ujarsalah seorang pelatih seniornya

kuti kompetisi liga sepak bolaIndonesia. Selain Komang Ma-riawan, ada Yuliawan, Adi Wira-hadi, Ardita, Beni Lukman, Jo-han Charles, dan Mohamadan.

Kiprah SSB Perseden hanyabertahan empat tahun. SSB inibubar tahun 1998.

Aktivitas SSB pun sempatvakum. Namun, setahun ke-mudian SSB Denpasar lahir.Penggagasnya sejumlah pen-tolan yang sebelumnya melahir-kan SSB Perseden, yaitu Su-badi, Kusnadi, dan Sutawan.“Tahun 1999 kami bentuk lagiSSB dengan nama SSB Den-pasar. Semangat membentukSSB ini didorong adanya kabarPSSI Pusat akan menggelarkompetisi SSB nasional,” jelas-nya.

Saat itu, Tjokorda Peme-cutan meminjamkan lahan milikpuri sebagai tempat berlatih.Ada sekitar 40 anak seusia mu-rid SD menjadi anak latihnya.Keterampilan mengocek bolamereka digenjot tiga penggagasSSB tadi. “Dari sini lahir namasejumlah pemain muda yangcukup dikenal, antara lain PasekAlit,” ujarnya.

Agenda kompetisi nasionalkelompok usia anak kemudiansiap-siap digelar PSSI Pusat.Ajang seleksi kesebelasan wakilBali berlangsung. SSB Denpasarmemilih 20 anak yang dinilaimampu memperkuat tim yangakan mengikuti seleksi daerah.Dari 7 kesebelasan yang ikutseleksi, kesebelasan SSB Den-pasar lolos mewakili Bali. Mere-ka dipercaya mengikuti kompe-tisi nasional di Yogyakarta.“Saat itu, PSSI masih dipimpinmendiang Marsekal (Purn) Kar-dono. Setelah kompetisi nasio-nal tersebut, anak-anak SSBDenpasar ikut pula kompetisi diJakarta maupun Bekasi,” lanjutSubadi.

Gema SSB Denpasar puntenggelam usai mengikuti ajangkompetisi nasional tersebut.Tetapi, semangat sejumlah pela-tihnya untuk melahirkan SSBbaru belum pudar. Subadi, Nyo-man Ambara, dan Saiful Bahrimelahirkan sebuah wadah barulagi bernama SSB Nusantaratahun 2002. “Ada 70 anak yangbergabung. SSB inilah yangbertahan sampai sekarang,”ungkap Subadi. —sam

SEKOLAH Sepak Bola(SSB) bukan hanya dikawalsejumlah mantan pemain Per-seden. Ada dua srikandi, SriLestari (58) dan Ari Suneli(50), selalu setia ikut meng-

Dua SrikandiIkut Gawangi

SSB Nusantara

gawanginya.Maklum suami mereka

mantan pesepak bola. Sri Les-tari menikah dengan Subadi,sementara Ari Suneli ber-suamikan Saiful Bahri. Subadi

dan Saiful tercatat mantan pe-main bola Perseden tempo silam.

Sementara Bu Lestari,panggilan akrab Sri Lestari,sudah berkecimpung dalamurusan sepak bola sejak cikalbakal SSB Nusantara lahir diKota Denpasar. Ibu tiga anakini bahkan belakangan diper-caya menjadi Kepala SekolahSSB Nusantara. Sementara BuNeli, panggilan akrab Ari Suneli,menjadi bendahara SSB ini.

Sejarah SSB tersebut ter-simpan rapi di kepala Bu Les-tari. Nenek tiga cucu yangmasih menjabat kepala SDN 18Pemecutan, Denpasar Barat, itu,banyak berkisah tentang ke-cintaannya pada dunia sepakbola kaum bocah. Bahkan, iaikut berada di belakang barisanpara penggagas kelahiran SSBDenpasar tahun 1994. Kip-rahnya di balik pasang surutperjalanan SSB tersebut punhampir tak pernah surut. Guruvokal di Bina Vokalia Bali ini ikutmenyalakan suluh motivasi saatdigagasnya SSB Perseden.

Bu Lestari(kiri) danBu Neli

Ingin JadiPemain Bola Top

TiruKompetisi

Liga PelajarBali Post

TITO masih berumur 7tahun. Tetapi, bakatnya men-jadi calon pesepak bola Baliyang andal kelak sudah mulaiterlihat. Gocekan si kulit bundaryang diperagakan bocah SD inibukan hanya mampu mengecohgerak lawannya. Tito memilikibobot tendangan jarak jauhyang keras dan lumayan terarahmelesat ke arah gawang.

Bakat besar Tito itu kiniditempa di Sekolah Sepak Bola(SSB) Mandala Putra Denpasar.Bocah ini mengaku bercita-citamenjadi seorang pesepak bolaprofesional. Padahal, bocahpenggemar berat bintang mudaArgentina Lionel Messi initergolong anak berprestasiakademik terbaik di SD 22 DauhPuri Denpasar. Tito menjadi ju-

ara umum hasil ujian di se-kolahnya itu. “Tetapi, cita-citanya tetap ingin jadi pemainbola terkenal. Sebagai orang-tuanya, kami dukung apa mau-nya Tito,” ujar sang ayah,Kadek Sugiarto.

Tito tidak sendiri meng-gantung mimpi menjadi bintangsepak bola besar dari Bali. RafikFirmansyah pun tidak kalahsemangat meyakinkan cita-citanya untuk menjadi pemainbola top. “Saya ingin jadi pe-main bola terkenal seperti Chris-tian Ronaldo,” ujar Rafik yangmasih duduk di bangku kelas VSD Kesiman, Denpasar Timur,itu.

Impian bocah berbakat se-macam Tito dan Rafik memangmasih beruntung dapat diasahdi SSB. Menurut pemilik se-kaligus pelatih SSB MandalaPutra, M. Robi, ada enam pe-latih di SSB ini. Selain dirinya,juga ada pelatih senior H. Ardiyang dulu sempat dipercayamenjadi penjaga gawang nasi-onal semasa jaya PSSI Garudaera 1970-an. Sementara Robitercatat sebagai mantan pemainandalan Persatuan Sepak BolaBuelelng (Persibu).

Jumlah anak berbakat sepakbola yang dibinanya bersamaH. Ardi kini mencapai 180 anak.Jika semua anak ini bercita-citamenjadi pemain profesionalniscaya Bali akan menyumbangbocah berbakat besar untukmengharumkan jagat persepak-bolaan nasional kelak.

Tito dan Rafik Pengantar RedaksiPeringatan Hari Olahraga Nasional(Haornas) jatuh tiap 9 September.Laporan utama Koran Tokoh edisi

ini menyajikan pernak-pernikkegiatan olahraga di balik

peringatan tersebut. Sajiannyamembidik aktivitas olahraga dilingkungan bocah berbakat dan

kaum perempuan.

Tito (kiri)dan Rafik

Mohammad Subadi (66).Berdirinya SSB Nusantara

berawal dari inisiatif Subadi, Sai-ful Bahri, Kusnadi, NyomanAmbara, Sutawan, Solihin, danSuwandi. Mereka ini tercatatsebagai mantan pemain Per-satuan Sepak Bola Denpasar(Perseden). Mereka meng-gantung mimpi besar untukmencetak generasi baru pesepakbola Bali. “Kami bentuk SSBtahun 1994. Awal terbentuk ber-nama SSB Perseden. Kemudianbernama SSB Denpasar. NamaSSB Nusantara lahir belaka-ngan,” jelas kakek tiga cucuasal Kampung Wanasari Den-pasar itu.

SSB Perseden menjadi cikalbakal lahirnya SSB Nusantara.Ada belasan anak yang digem-bleng di SSB Perseden tempoitu. “Mereka sempat dikirimmewakili Bali dalam ajang kom-petisi sepak bola anak tingkatnasional menyambut peringatanHari Olahraga Nasional (Haor-nas) tahun 1997 di Aceh. Saatitu, mereka menduduki pering-kat empat besar nasional,” ung-kapnya.

Ada sejumlah nama anakdidik SSB Perseden yang be-lakangan menekuni sepak bolasebagai pemain profesional.Mereka telah malang-melintangdi beberapa klub yang mengi-

M. Subadi

Catur Masuk SekolahWidiari:

Bermain Caturbanyak

ManfaatnyaCABANG olahraga catur

berbeda dengan beladiri. “Caturmerupakan jenis olahraga yangminim risiko luka yang seringdialami atlet,” ujar MNW NiPutu Widiari S.S.S., F.A., peraihgelar Master Nasional Wanitadalam Kejurnas Catur di Bekasitahun 1999 itu.

Itulah yang membuatWidiari terpincut menekunicabang olahraga adu otak ini.Padadal, sebelum terjun keolahraga catur, ia sempat melirikolahraga beladiri. Namun, halitu tak berlangsung lama, akibat

salah gerakan dengan lawanmenyebabkan salah satutangannya patah.

Ia pun memutuskan inginmenekuni olahraga catur. “Inimenjadi hobi yang menye-nangkan. Bahkan bermain caturdengan memilih lawan anggotakeluarga, waktu bersama ke-luarga menjadi lebih banyak,”kata perempuan yang kerapmenghabiskan waktu bermaincatur dengan suaminya itu.

Menurutnya tak semuaorang apalagi kaum perempuanmenyukai jenis olahraga meng-asah otak ini. Mengingat ba-nyak orang berpendapat, caturidentik permainan kaum pria.“Padahal beragam manfaatyang bisa diperoleh dari olah-raga ini. Catur bisa meng-hilangkan stres. Karena dalam

MNW Widiari Bersambung ke halaman 12

HALAMAN 4 dan 16

BERITA TERKAIT

Kekaguman terpancar dari wajah penonton yang me-nyaksikan ajang bergengsi Pemilihan Putri Bali 2010, Jumat(4/9) di Gedung BI Denpasar. Sorot mata mereka tertuju ke-12 finalis Putri Bali 2010 yang mengenakan gaun kebaya

mewah yang berkesan glamour. Para finalis itu tampakcantik dan anggun bagai putri raja. Di balik keindah-

an gaun-gaun bertema royal taste itu, ada tangankreatif seorang perempuan muda yang tak henti-hentinya mencoba sesuatu yang berbeda dariyang lain. Dia adalah Shinta Chrisna. “Denganmemakai karya-karya saya ini, saya ingin agarsemuanya tampil bagai putri raja yang cantik,ayu, anggun, dan memesona serta mencermin-kan keindahan dan kecerdasan sebagai se-orang putri,”ujar pemilik nama lengkap I GustiAyu Shinta Chrisna, S.E., M.M. ini.

Meski ke-28 gaun yang lebih banyakmemilih warna gold (emas) ini dipersiap-kannya dalam waktu singkat, tak lebih dari

satu bulan, tak mengurangi nilai glamouryang memang lekat pada karya-karya Shinta

Chrisna. Ini bisa dilihat dari beberapa koleksinyayang dipajang di butik Shinta Chrisna di JalanWR SupratmanNo. 279 Denpasar.

Perintis Media LiteracyFikom Undwi

Bersambung ke halaman 12

Dekan Fakultas Ilmu Komunikasi (Fikom) Universitas Dwijendra(Undwi) Denpasar, Ida Ayu Ratna Wesnawati, awal September 2010meyudisium 28 sarjana komunikasi. Acara yudisium ke–21, bagimereka yang dinyatakan berhasil menuntaskan studi S-1 di FikomUndwi berlangsung penuh suka cita di Hotel Nikki, Denpasar.

Mahasiswa yang diyudisium kali ini, 95 % telah bekerja.Artinya, Fikom membantu meningkatkan mutu SDM ditempat mereka berkarier. Keberhasilan ini merupakan salahsatu bagian penting dari seluruh proses akademik yangdilaksanakan Fakultas Ilmu Komunikasi. Fikom, kata Ratnasecara terus menerus mengupayakan perbaikan dan inovasisesuai dengan prinsip dan norma yang berlaku dalampengelolaan perguruan tinggi. Fikom Undwi bukan hanyamendidik mahasiswa menguasai ilmu komunikasi, jugamemberikan keterampilan yang diperlukan di dunia kerja.

Menurut Ratna, dengan telah dilaksanakannya upa-cara kelulusan tersebut bukan berarti semuanya selesai.Mereka, para sarjana harus terus meningkatkan kualitasserta dapat berinovasi mem-bangun sikap kewirausahaan.

Dekan Fikom Undwi Ida Ayu Ratna Wesnawati dengan pialakemenangan Lomba Film Dokumenter

Bersambung ke halaman 12

Page 2: tkh_609_xi__12-18_sep._2010

Tokoh2

Pemimpin Umum/Pemimpin Redaksi: Widminarko Wakil Pemimpin Umum/Wakil Pemimpin Redaksi: Roso Daras Pemimpin Perusahaan: IDK Suwantara Staf Redaksi/Pemasaran Denpasar: SyamsudinKelilauw, Ratna Hidayati, Budi Paramartha, IG.A. Sri Ardhini, Wirati, Sagung Inten, Tini Dwi Rahayu. Buleleng: Putu Yaniek Redaksi/Pemasaran Jakarta: Diana Runtu, Sri Iswati, M. Nur Hakim NTB: Naniek DwiSurahmi. Surabaya: Nora. Desain Grafis: IDN Alit Budiartha, I Made Ary Supratman Sekretariat: Kadek Sepi Purnama, Ayu Agustini, K.E. Fitrianty, Putu Agus Mariantara Alamat Redaksi/Iklan Denpasar:Gedung Pers Bali K. Nadha, Lantai III, Jalan Kebo Iwa 63 A Denpasar–Telepon (0361) 425373, 7402414, 416676–Faksimile (0361) 425373 Alamat Redaksi/Iklan/Sirkulasi Jakarta: Jalan Palmerah Barat 21 GJakarta Pusat 10270–Telepon (021)5357602 -Faksimile (021)5357605 NTB: Jalan Bangau No.15 Cakranegara, Mataram–Telepon (0370) 639543–Faksimile (0370) 628257 Jawa Timur: Permata Darmo Bintoro,Jalan Taman Ketampon 22-23 Surabaya–Telepon (031) 5633456–Faksimile (031) 5675240 Surat Elektronik: [email protected]; [email protected] Situs: http/www.cybertokoh.com; http/www.balipost.co.id

Bank: BCA Cabang Palmerah Barat Jakarta, Nomor Rekening: PT Tarukan Media Dharma: 229.3006644 Percetakan: BP Jalan Kepundung 67 A Denpasar.Penerbit

PT Tarukan Media DharmaTerbit sejak 9 November 1998

K o r a n M i n g g u a n

12 - 18 September 2010

Putu Wijaya

Sampaikan opini Anda Minggu 12 September 2010 dalam acara interaktif “Wanita Global” 96,5 FMpukul 10.00 - 12.00 Wita. Opini dapat juga disampaikan lewat Faksimile 0361 - 420500 dan E-mail

Radio On Line: www.globalfmbali.com, E-mail: [email protected] Anda tentang topik ini dimuat Koran Tokoh 19 September 2010

ASPIRASI

Bersambung ke hlm. 12

“Program Bedah Rumahdi Bali”

FACEBOOK KORAN TOKOHIdulfitri2010

PADA hari idulfitri muncultamu yang tak dikenal. Amat pura-pura saja tahu, lalu menerimanya

dengan ramah. Lalu, terjadi percakapan. Mula-mula sangat seret,sebab Amat sangat berhati-hati jangan sampai kedoknya terbuka. Disamping itu ia berusaha keras untuk membongkar seluruhkenangannya. Tiap bongkah ia bolak-balik, mencoba menyibak, siapagerangan tuan itu, tetapi sia-sia.

Setengah jam pertama lewat, tetapi masih tetap gelap. Cangkir tehtamu itu sudah kosong. Amat berbasa-basi menawarkan jika ia bolehmenambah isi cangkir itu. Maksudnya untuk mengingatkan kalau itukunjungan basa-basi yang sudah masanya diakhiri. Tetapi, tamu itumengangguk, ya, cangkirnya boleh diisi lagi, sekiranya tidak memberatkan.

Amat berseru memanggil Ami, yang memang tidak ada di rumah.Tentu, Ami tidak keluar-keluar. Yang muncul Bu Amat yang sudahhendak jalan ke tetangga. Ia mengerti apa yang dimaksudkansuaminya, lalu mengangguk sopan, membawa cangkir masuk. Tetapi,kemudian keluar dengan sebuah gelas penuh teh, mungkin supayatidak perlu bolak-balik lagi. Amat membuang muka karena kecewa.Apa boleh buat sudah telanjur. Ternyata istrinya juga menyodorkansetoples kacang sebelum kemudian pamit pergi ke tetangga.

Mau tak mau Amat terpaksa memainkan kehadiran kacang itu.Ternyata dengan kacang kapri percakapan menjadi lebih renyah. Amatmulai mendapat informasi, tamu itu sudah menjalani perjalananpanjang sebelum menemukan rumah Amat. Ia menyebut-nyebut kapallaut, kereta api, dan kemudian pesawat terbang. Amat lalu mendugaorang itu datang dari Jakarta. Tidak ada kereta api di pulau yang lain.

Lalu Amat ingat beberapa kenalannya yang tinggal di Jakarta.Barangkali ini salah seorang anggota keluarga Ikra atau Soegianto. Iadatang pasti karena mendapat rekomendasi dari mereka. Denganharap-harap cemas Amat menanti salah satu nama temannya itumelompat dari mulut tamu itu. Tetapi, setengah jam lagi berlalu, itutak terjadi. Tamu itu setelah memujikan kegurihan dan kerenyahankacang yang katanya paling enak dari semua kacang yang pernahdicicipinya, ia malah banyak bertanya tentang kesehatan Amat.

Apa Amat sudah mulai punya keluhan asam urat atau darahtinggi. Mungkin diabet atau jantung berdebar-debar. Apa Amat rajinberolahraga. Belum punya pantangan makan? Masih berani makansate kambing dan duren? Bagaimana kalau kopi. Berapa kali minumkopi sehari. Dan, merokok?

Ketika mendengar Amat tidak merokok dengan penuh perhatian iamenanyakan bagaimana Amat bisa menghindar dari rokok yang menjadialat pergaulan itu. Apakah Amat memang tidak merokok sejak awal,tetapi tampaknya itu mustahil, karena merokok sudah jadi identitassemua pemuda yang aktif. Jadi bagaimana caranya Amat keluar daricengkeraman rokok yang menjadi salah satu pembunuh kejam itu.

Amat mulai meyakini, orang itu pemadat yang berusaha untukmembebaskan dirinya dari nikotin tetapi selalu gagal. Bukan karenacengkeraman nikotin itu tak bisa dihindari, tetapi karena sebenarnyaia tak sungguh-sungguh ingin berhenti merokok. Ia tampak menikmaticeritanya sendiri yang selalu gagal lagi, gagal lagi, bercerai denganrokok.

Tiba-tiba ia menanyakan apakah Amat tidak pernah merasatakut, karena sudah melakukan dosa. Bukan dosa yang dilakukandengan sengaja tetapi dosa-dosa yang tak diketahui, semacamkekhilafan atau kekurangtahuan.

Amat terkejut. Ia mulai lebih berhati-hati menjawab. Curiga,sehingga ia berusaha lebih banyak mendengar daripada bicara.Celakanya orang itu menganggap Amat sangat tertarik dan tekunmendengar. Sambil tak henti-hentinya mengunyah kacang, iamenceritakan ada berapa tingkat dosa yang biasa dilakukan manusia,tanpa disadari pelakunya.

Pertama, katanya, dosa bagi yang membiarkan perbuatan berdosadilakukan. Seperti melihat ada pencuri. Kalau diam tidak berusahamenghalangi pencuri itu melakukan praktik jahanamnya merugikanorang lain,. Orang yang melihat itu berarti setuju dan ikut mencuri.Hukumannya sama saja.

Kedua, dosa yang tidak peduli terhadap orang-orang yang sudahmelakukan dosa. Tidak pernah berusaha untuk memberikan teguranatau bimbingan agar orang yang berdosa itu sadar pada perbuatannya.Jangan-jangan pendosa itu melakukan dosanya karena tak tahu ituperbuatan dosa. Bagi yang tahu tetapi membiarkan orang itu sesat,hukumannya sama. Orang itu berarti ikut membantu melakukanperbuatan dosa.

Ketiga, dosa bagi yang tidak mau memaafkan mereka yang berdosakarena ingin menghukum agar pendosa itu kapok. Seorang yangberbuat dosa yang terlalu besar, mungkin sudah tertutup mata hatinya,sehingga ia tidak melihat perbuatan itu dosa. Jadi bagaimana mungkindia akan insaf. Sementara itu seseorang yang berbuat dosa yang terlalubesar, mungkin sadar perbuatannya itu tidak termaafkan. Jadi ia pastimalu datang untuk minta maaf, sebab ia sadar perbuatannya itu sulitdimaafkan.

Nah, kata tamu yang misterius itu, bagi yang tahu kondisi orangitu, dan membiarkannya tetap berada dalam kegelapan dosa, berartiyang bersangkutan juga berdosa. Hukumannya sama saja. Bahkanbisa lebih berat, sebab orang yang tak mengetahui dan orang yang takberdaya itu tindakannya tidak lagi terkendali, karena ia seperti orangyang tidak berkemampuan. Sebaliknya orang yang berdaya yang tidakpunya kesulitan bertindak untuk mencegah dosa itulah yang akanmenanggung dosanya.

Sampai di situ, Amat, sudah tidak bisa lagi menahan ke-sabarannya. Kacang di toples tinggal separuh. Sudah hampir tiga jamia mendengar tamu yang tidak punya perasaan dan mungkin sintingitu, menyita waktu Amat. Bahkan sudah 2 kali Amat sempat tertidurketika ia menguraikan teori-teori tentang dosa, tetapi tiap kali Amatterbangun lagi, orang itu masih terus di situ. Makan kacang danbicara.

Amat memutuskan hendak berdiri. Tetapi, orang itu lebih cepatlagi bangkit dan menahan Amat duduk. Tidak, katanya, sudah cukupkunjungan saya kali ini. Terima kasih atas penerimaan Pak Amatyang begitu baik, sekarang saya mau melanjutkan perjalanan lagi,katanya sambil menangkap tangan Amat. Amat tak sampai hatimengelakkan tangannya, apalagi ketika orang itu mencium tangannya,lalu bergegas pergi.

Amat tetap duduk di kursi, tak sudi mengantarkan, untukmenunjukkan rasa kesal. Ketika Bu Amat pulang, ia terkejut melihatsuaminya bengong di kursi.

“Kenapa Pak? Kok dari tadi bengong melulu. Mosok makankacang sampai setengah toples, nanti bibirnya lumpangan lagi. Mauminum lagi?”

Amat terkesima. Ia sekarang baru sadar siapa yang tadi bertamu.“Ayo Bu, kita ke rumah Pak Bimantoro untuk mengucapkan

idulfitri!”Bu Amat tercengang.“Lho bukannya dia musuh kita yang sudah memfitnah Bapak

korupsi uang warga yang mau dipakai untuk membangun sekolah?”“Betul. Dan, sekarang sudah terbukti itu bohong!. Dia pasti malu

besar. Dia orang berpendidikan tinggi, pasti dia tidak akan beraniminta maaf karena ia tahu fitnahnya yang kejam itu sukar dimaafkan.Kita ke sana saja, jangan biarkan dia berdosa. Sekarang, mumpungmasih siang.”

Amat mengganti baju dan sandalnya.“Ayo Bu!”Bu Amat tak membantah, hanya penasaran.“Kenapa Bapak jadi berubah pikiran? Bukannya Bapak yang

kemarin menolak keras waktu diajak untuk silaturahmi maaf-maafanke situ?”

“Ya. Tetapi, tadi kedatangan tamu. Dia bilang tolonglah orangyang tidak berani mengakui dosanya, supaya berkurang dosanya dansupaya kamu sendiri tidak berdosa karena sudah membiarkan orangterus berdosa. Ayo Bu!”

Bu Amat heran.“Tamu siapa? Memang tadi ada tamu?”“Sudah kok ngomong terus. Ayo cepet! Nanti keburu malam.”

Memancing Kepedulian terhadap Program Bedah RumahDATA Badan Pusat Sta-

tistik (BPS) tahun 2008mengumumkan ada 134.804rumah tangga miskin (RTM)di Bali. Data lembaga inibiasanya dipublikasikan tigatahun sekali. Oleh karena itu,BPS baru mengumumkandata baru RTM tahun 2011.Padahal, Pemerintah Pro-vinsi Bali telah mengupaya-kan pemberdayaan RTMsecara terprogram dan ber-kelanjutan, terutama sejakkepemimpinan GubernurMade Mangku Pastika danWakil Gubernur A.A. Ngu-rah Puspayoga. Berdasarkanverifikasi data real terbaru,jumlah RTM di Bali selamadua tahun terakhir meng-alami penurunan.

Pemerintah Provinsi Balimenargetkan penurunanRTM 10 ribu tiap tahun.Selama hampir dua tahunterakhir penurunan angkareal RTM tersebut sudahterjadi. Penurunan tersebuttentu berkat komitmen dankonsistensi Pemerintah Pro-vinsi Bali mewujudkan ber-bagai program yang me-nyasar upaya pengentasanRTM di daerah ini.

Program bedah rumahmerupakan salah satu upayayang dilakukan PemerintahProvinsi Bali untuk menang-gulangi masalah kemiskinanmasyarakatnya. Program iniberawal dari permintaanbantuan masyarakat kepadapemerintah untuk mereno-

vasi rumah yang dihuni RTMpada pertengahan tahun 2009.Saat itu, ada sekitar 850 pro-posal yang berisi permohonanbantuan dimaksud yang diteri-ma Pemerintah Provinsi Bali.Dari sinilah, Gubernur Balimerespons permintaan masya-rakat tersebut melalui programbedah rumah.

Pemerintah Provinsi Balikemudian menyusun dan mene-tapkan kriteria untuk memutus-kan warga yang dinilai layakmenerima bantuan pengentasanRTM melalui program bedahrumah tersebut. Ada 14 variabeldasar yang dijadikan acuanstandar untuk menetapkanRTM tersebut. Keempat belasvariabel tersebut, adalah luaslantai bangunan tempat tinggalkurang dari 8 meter2; jenislantai bangunan tempat tinggaldari tanah/bambu/kayu ber-kualitas rendah; jenis dindingtempat tinggal dari bambu/rumbia/kayu berkualitas ren-dah; tidak mempunyai fasilitastempat buang air besar (jam-ban/kakus); sumber penerang-an rumah tangga bukan darilistrik; sumber air minum darisumur/mata air tak terlindungi/sungai/air hujan; bahan bakaruntuk memasak sehari-hari darikayu bakar/arang; tidak me-ngonsumsi daging/susu/ayamdalam satu minggu; tidak mam-pu membeli pakan baru untuktiap ART dalam setahun; fre-kuensi makan kurang dari tigakali per hari untuk tiap ART;tidak mampu berobat ke pus-

kesmas/poliklinik; lapanganpekerjaan utama KRT, yaitupetani gurem/pekerja bebasdengan upah per bulan kurangdari Rp 600 ribu; pendidikantertinggi KRT sekolah dasaratau tidak pernah sekolah; dantidak mempunyai aset/tabung-an/barang berharga bernilailebih dari Rp 500 ribu.

Pemerintah Provinsi Balimemprioritaskan program be-dah rumah ini di empat kabu-paten. Sampai saat ini programbedah rumah yang telah di-realisasikan 325 unit RTM,yaitu 100 unit RTM di Buleleng,100 unit RTM di Karangasem,75 unit RTM di Bangli, dan 50unit RTM di Klungkung. Ang-garan yang digunakan untukmerealisasikan program inibersumber dari APBD ProvinsiBali.

Sebanyak 500 unit RTMtelah ditargetkan untuk mene-

rima bantuan program yangsama. Sumber anggarannyaberasal dari APBD PerubahanTahun 2010. Untuk itu, DinasSosial Provinsi Bali, melaluiinstansi terkait di kabupaten/kota, segera mendata RTMyang layak meneria bantuanbedah rumah ini. Dinas SosialProvinsi Bali menerjunkan 41petugas khusus untuk melaku-kan tugas pendataan RTMyang akan dinilai layak me-nerima bantuan tersebut selamamasa liburan Lebaran tahun ini.Dasar penetapan RTM tersebutsesuai 14 variabel yang menjadiacuan standar tadi. Pendataandilakukan agar realisasinyakelak tepat sasaran.

Data yang masuk ke DinasSosial bersumber dari laporanresmi kepala dusun dan kepaladesa yang memiliki RTM.Laporan tersebut kemudianditindaklanjuti petugas DinasSosial langsung ke tempattinggal warga yang dilaporkanmemenuhi syarat sebagai RTM.Petugas melakukan verifikasilangsung ke lapangan. Veri-fikasi ini dilengkapi foto kondisibangunan rumah serta data reallatar belakang kehidupan kelu-arga yang bersangkutan sesuai14 variabel yang ditetapkanpemerintah.

Program ini ternyata mem-peroleh respons positif ber-bagai kalangan masyarakat.Masyarakat kampus termasukikut mendukungnya. Ini dibukti-kan lewat kepedulian Univer-sitas Mahasaraswati Denpasar.

Pihak kampus ini siap mem-bantu melakukan verifikasidata melalui mahasiswanyayang sedang melakukanpraktik kuliah kerja nyata diTianyar, Karangasem.

Jauh sebelum itu, AyanaHotel pun telah menunjuk-kan kepedulian sosialnyauntuk mendukung programPemerintah Provinsi Balitersebut. Kepedulian itudiwujudkan melalui pemberi-an bantuan anggaran khu-sus untuk program bedah51 unit bangunan RTM diDusun Pucangan, DesaBang, Karangasem, tahun2009. Pihak hotel berbintangini bahkan berencana me-ngucurkan lagi anggaranuntuk membantu programbedah rumah ini.

Pemerintah terus ber-usaha merespons kebutuhanmasyarakat miskin untukmemperoleh rumah tinggalyang layak huni. Selama ini,kondisi bangunan fisik RTMyang telah menerima bantuantersebut memang jauh darikelayakan sebuah tempathunian. Pemerintah berharapkondisi tersebut akan makinbanyak memancing kepe-dulian komponen lain untukmendukung upaya pember-dayaan kehidupan RTM diBali.

A.A. Gde Anom WartawanKepala Dinas Sosial

Provinsi Bali

Sarana olahraga apa yang perlu dikembangkan untuk anak-anak? Apa alasannya?

Nur SalimSirkuit untuk balap motor agar remaja tidak trek-trekan di

jalan raya. Siapkan juga perlengkapan balap motor yang aman.

Ayu DwijayantiWahana bersepeda, karena dengan bersepeda merupakan

langkah awal pembentukan fondasi untuk mendapatkankebugaran fisik, merangsang motorik kasar agar lebih gesitdan sigap. Sehingga, nantinya pertumbuhan fisik anak punakan lebih baik.

Eka Juni ArtawanOlahraga tradisional. Melindungi dan mengembangkan

nilai warisan budaya serta meningkatkan nilai ekonomis, disamping sebagai wahana menumpahkan nostalgia bagi paraorang tua selaku pelaku tradisi lama.

Legawa DewakSarana olahraga yang perlu dikembangan untuk anak-anak,

lapangan bulu tangkis. Alasannya, negara kita sangat diseganidunia di bidang bulu tangkis, dan akhir-akhir ini prestasi kitaterus menurun jadi alangkah bangusnya kita kembangkanolahraga yang telah mengharumkan negara Indonesia.

Ayu BonchuOlahraga yang paling cocok, sepak bola, karena kita tahu

bagaimana keadaan dunia sepak bola kita. Apakah kita puashanya menonton negara lain di televisi yang memperebutkanjuara dunia? Anak-anak perlu dididik sejak dini agar bisamenjadi bibit yang profesional dan bisa mengangkat namanegara di dunia olahraga.

Adi SudianggaraOlahraga sepak bola bagus untuk anak-anak, selain untuk

membugarkan badan, sepak bola juga sarana olahraga untukmendidik kebersamaan dan kerja tim yang baik. Tidak jarangsepak bola menjadi olahraga yang disukai semua kalangankarena bisa dijadikan olahraga yang bagus baik dalam bidangjasmani maupun prestasi.

PemenangIkuti kuis ini di halaman Facebook Koran Tokoh. Tiga

komentator terbaik mendapatkan hadiah berupa voucher makandi Warung Be Pasih untuk lima orang.Pemenang minggu ini:Ayu Dwijayanti, Legawa Dewak, dan Ayu Bonchu. Hadiahharap diambil di Sekretariat Koran Tokoh, Gedung Pers BaliK. Nadha Lantai III (Bali TV), Jalan Kebo Iwa 63A Denpasar,telepon 0361-425 373. Hubungi Pipit/Ayu tiap Senin-Jumatpukul 09.00-15.00.

Tanpa KomunikasiHipnotis tak Terjadi

GENDAM dan ’kejahatan hipnotis’ makin marak; sudah masuk perkantoran.Jangan layani, jika ada orang mencurigakan bertanya tentang sesuatu.

Kesannya kita tidak ramah. Tetapi, ini salah satu cara menghindarinya. Tentu,bilang dulu “maaf” lalu menghindar. Tanpa diawali komunikasi, hipnotis takakan terjadi. Juga, biasakan diri berpikir rasional. Jangan pandang matanya.

Perlukah tayangan hipnotis di TV dilarang?

Demikian pandangan yangberkembang dalam siaran Inter-aktif Koran Tokoh di Global FM96,5 Minggu ((5/9). Topiknya“Mengantisipasi KejahatanIlmu Gendam.” Berikut petikan-nya.

Berpikirlah RasionalDalam ilmu kesehatan jiwa,

hipnotis digunakan untuk tuju-an positf, yaitu terapi mentaldan emosional. Terutama, meng-ubah keadaan alam bawah sa-dar yang perlu diperbaiki. Se-perti kebiasaan buruk atau rasatakut terhadap suatu hal. Sam-pai saat ini di Indonesia, stigmatentang hipnotis buruk dan adadi daerah abu-abu. Hipnotisselalu dihubungkan dengankejahatan, pemaksaan kehendakatau kuasa kegelapan. Hipnotis,fenomena alam biasa. Kita se-ring mengalami suasana hipno-tis berhari-hari. Dalam 10 menitpertama ketika perhatian kitaalihkan penuh terhadap suatuhal, misalnya menonton TV ataufilm, kita bisa ikut menangisatau tertawa melihat pertunjuk-annya. Ini berarti kita masukdalam suasana hipnotis. Ke-jahatan hipnotis makin banyak.Ia memanfaatkan suasana yangkita miliki secara alamiah di tu-buh. Masuk secara by pass kealam bawah sadar. Ketika kita

stres, banyak masalah dipikir-kan dalam waktu bersamaan,maka pikiran kritis lepas. Saatbergolak berpikir besok harusbayar uang sekolah anak, pada-hal uang belum ada, tiba-tibaada orang menawarkan keajaib-an. Uang Rp 10 ribu bisa men-jadi Rp 20 ribu, kita langsungtertarik. Faktor berpikir kritisterbuka sehingga apa yang di-sampaikan orang tersebut de-ngan cepat masuk ke alambawah sadar kita. Di dunia psi-kiatri, tiap berhadapan denganpasien psikiater menggunakanmetode komunikasi dalam sua-sana hipnotis. Beberapa orangmenyamakan hipnotis dengankondisi menyerupai tidur. Dapatsecara sengaja dilakukan ke-pada seseorang. Hipnotis ada-lah tidur fase pertama. Matatertutup namun masih men-dengar suara dan dapat men-jawab pertanyaan. Tiap orangpernah mengalami. Dalam se-gala suasana kita bisa ter-hipnotis, utamanya saat mem-biarkan pikiran alam bawahsadar terbuka. Misalnya, me-musatkan perhatian pada se-suatu. Saat membaca buku ataumenonton televisi, kita ber-pusat pada satu pikiran, sayaharus dapatkan sesuatu atausaya harus menonton sine-tron ini. Dalam kondisifokus, tiba-tiba ada yang

lewat dan mengatakan anaknyabaru saja tabrakan dan seka-rang di UGD. Karena kondisikosong, kita langsung me-masukkan informasi tersebuttanpa critical factor , pikiranlangsung masuk ke alam bawahsadar dan secara otomatismengikuti apa yang dimintaatau diinstrusikannya. Misal-nya, bersedia memberikan isidompet dan jam demi membantukesedihannya. Dasar hipnotisadalah komunikasi. Denganintonasi tertentu, seseorangmudah melakukan hipnotis pa-da orang lain. Saat berkomu-nikasi dalam satu-dua menitpertama sudah bisa. Tanpa ko-munikasi lebih dahulu tidakmungkin masuk ke alam bawahsadar. Banyak cara dapat di-lakukan untuk menghindari ke-jahatan hipnotis. Mungkinorang berpikir mengapa se-mudah itu orang melakukanhipnotis kepada orang lain. Ya,karena pikiran kita sangat mu-dah terbuka dan tertutup me-nerima informasi. Jika inginmenghindari kejahatan hipnotis,kita wajib dalam kondisi berpikirrasional. Apa yang dibicarakanorang, kita siap melogikakanserta menganalisis dalam pikir-an. Penjahat hipnotis selalu me-lihat situasi dan kondisi, sepertidalam situasi ramai, saat sendiriatau sedang kebingungan.Waspadalah di tempat umum,terutama tempat terbuka. Ja-ngan melayani pertanyaan ke-

tika dua orang yang mencuriga-kan bersamaan menanyakansesuatu. Jika ada pertanyaan dimana rumah si A atau si B,jawab dengan pendek dan ce-pat putuskan pembicaraan de-ngan mengatakan ’saya tidaktahu’. Pertanyaan beruntun da-pat menggiring kita ke dalamkondisi bingung.

Jika ada orang yang men-curigakan menepuk bahu dansekaget apa pun kita, janganmembuka komunikasi atau me-libatkan diri dalam pembicaraan.Segera tinggalkan. Hati-hatiterhadap penawaran keuntung-an berlipat dalam waktu sekejap.Jika suatu saat, di tempat umumdistop dan dikatakan meme-

nangkan undian ini dan tu, kata-kan ’saya tidak perlu’. Banyakteman merasa dengan mengambilundian akan mendapatkan se-galanya. Padahal untuk menda-pat hadiah, harus membeli kul-kas, mesin cuci dan sebagainya.Begitu kita masuk dalam hip-notisnya logika tidak bekerjalagi. Walau kita tidak perlubenda tersebut tetapi kita beli.Ketika ada orang di sebelah kita,tiba-tiba jantung berdebar tanpapenyebab, ini sinyal dari alambawah sadar, hindari dia. Ketikatiba-tiba mengantuk tanpa penye-bab di tempat umum, cepat lari kekamar mandi dan cuci muka.

A.A. Gde Anom Wartawan

Page 3: tkh_609_xi__12-18_sep._2010

312 - 18 September 2010 Tokoh

Komjen Pol.Made

MangkuPastika

danNi MadeAyu PutriPastika

4 Kerja Kerasuntuk Keluarga

PASUTRI Made Mangku Pastika dan NiMade Ayu Putri telah dikaruniai sepasang

buah hati ketika keluarga ini sudahmemiliki rumah mungil di kawasan

Perumnas Depok. Namun, kerja kerasdan hidup hemat selalu menjadi teman

setianya saban hari.

Maklum cicilan rumah tersebut masih menjadi tang-

gungan keluarga bhayangkaraini. “Saat kami kredit rumahtersebut, Bapak (Pastika) kuliahdi PTIK (Perguruan Tinggi IlmuKepolisian). Saya membukausaha menjahit, juga salonkecantikan. Ini untuk nambah-nambah bayar cicilan kreditrumah,” ujar Bu Ayu Pastika,istri putra Buleleng yangmenjabat gubernur Bali itu.

Keterampilan menjahit danmembuka salon kecantikanterasah saat Ayu baru menikah.Saat itu, pasutri ini masihmenumpang di Asrama BrimobKelapa Dua, Bogor. “Sayakursus menjahit dan salonkecantikan, juga memasak.Sebagai istri salah seorangkomandan di asrama tersebutkan saya harus menjadi contohbagi para istri anak buah Bapak.

Bekal keterampilan tersebutsaya tularkan kepada ibu-ibubhayangkari di asrama. Jikapara suami bertugas ke luar kotadalam waktu relatif lama kanpara istri ada kesibukan,”ujarnya.

Ternyata hasil kursustersebut berguna saat Ayu danbuah hatinya diboyong sangsuami menghuni rumah mungilmereka di Perumnas Depok.Ayu dapat ikut menambalkebutuhan ekonomi keluarga-nya. Pastika pun senantiasamencerminkan sikap ketela-danan bagi anggota keluarga-nya. “Bapak itu seorang pekerjakeras. Saat tinggal di Perumnas,Bapak memanfaatkan lahansempit di belakang rumah.Bukan hanya sayur-mayuryang ditanam, juga di situ di-jadikan tempat beternak ayamboiler,” kenang Bu Ayu.

Ada empat ekor ayam

betina petelur yang dipelihara.Empat butir telur saban hari di-panen dari usaha ternak ung-gas ini. Telur yang terkumpulselama beberapa hari bisasekilogram atau dua kilogram.Telur kiloan ini dijual Ayu kewarung terdekat rumah mereka.“Untuk konsumsi keluarga punkami tak perlu beli telur,” kata-nya mengenang masa sulitkehidupan ekonomi keluarga-nya saat itu.

Sementara Pastika me-nuturkan, saat berbisnis kecil-kecilan itu ia masih berpangkatkapten polisi. Menurut mantankepala Pelaksana Harian(Kalakhar) Badan Narkotika Na-sional (BNN) ini, berkebunsayur-mayur di lahan sempit dibelakang rumah merupakaninisiatifnya. Bermacam jenissayuran tersebut ditanamsendiri alumnus terbaik AkabriKepolisian tahun 1974 ini.Saban petang, sepulang kerumah, Pastika membersihkanrumput sekaligus menggem-burkan tanah yang dipakaimenanam bayam, kemangi, se-rai, cabai, dan lain-lain itu.Sementara Ayu yang menyiramisayur-mayur tersebut. Ini salahsatu kesibukan bareng pasutriini di rumah mereka.

Prinsip HidupKerja keras itu sudah

tertanam kuat dalam pribadiPastika sejak bocah. Spirit iniditularkannya kepada sang istri.“Bapak memang seorangpekerja keras sejak dulu. Beliaumenjadi suri teladan bagi saya,termasuk anak-anak. Saya selaludidorong Bapak agar me-

megang teguhprinsip untukmencari makandengan hasil ke-ringat sendiri,”ujar Bu Ayu.

Itulah prinsip

hidup yang kukuh dipegangseorang Pastika. Putra keduadari 6 bersaudara kandung inienggan menengadahkan ta-ngan menerima uluran bantuanorang lain hanya lantaran belaskasihan, walau uluran bantuantersebut datang dari orang-or-ang terdekat keluarganya. Initerbukti saat mertuanya sese-kali hendak mengirim lauk untukmelengkapi menu santapankeluarga kecilnya. “Bapak se-cara halus selalu menolaknya.Beliau merasa urusan nafkahkeluarga sudah menjadi tang-gung jawabnya sebagai se-orang kepala keluarga,” lukisBu Ayu.

Ada cerita lain yang meng-gambarkan betapa Pastika me-mang menggambarkan seorangsuami yang bertanggung jawabterhadap nafkah keluarganya.Saat menempati rumah mungilmereka di Perumnas Depok ter-nyata energi listrik untukpenerangan kediamannya amatterbatas. “Arus listrik kala ituhanya hidup dua jam saatmenjelang malam tiba di kom-pleks perumahan kami. Kamihanya dapat menikmati hiburanTV selama dua jam itu,” kenangKetua Tim Penggerak Pember-dayaan Kesejahteraan Keluarga(TP PKK) Provinsi Bali ini.

Kondisi itu rupanyamengundang rasa iba sang mer-tua. Mertua lelaki Pastika ter-utama mencoba mengirimkansebuah accu sebagai sumberenergi listrik untuk meng-hidupkan televisi di rumahmenantunya. “Lagi-lagi Bapak

menolak secara halus accupemberian ayah saya itu,”imbuhnya.

Lambat-laun orangtua Ayumemaklumi prinsip hidup yangditanamkan sang menantudalam keluarga kecilnya. Ibukandung Ayu, Ni Wayan Rupet,bahkan akhirnya berulang kalimeyakinkan manfaat positifprinsip kerja keras yangditanamkan menantunya kepa-da putrinya itu. “Orangtua sayamendukung prinsip hidupBapak. Saya diberi tahu Ibuagar selalu mendukung suami.Mama saya bercerita penga-laman memulai hidup ber-keluarga beliau bersama Ayahdulu. Kondisi ekonomi keluargabeliau berdua juga awalnyapas-pasan,” ungkap Bu Ayumengutip cerita ibu kandung-nya tadi.

Sebagai seorang istri, Ayupun merasa beruntung mem-peroleh jodoh seorang Pastikayang memiliki pendirian yangkuat. “Justru kehidupan kamiseperti itulah yang membuatsaya makin cinta dan sayangsama Bapak,” akunya sumri-ngah.

Pilihan hidup berumahtangga diyakini membawaberbagai konsekuensi. Salahsatu konsekuensi itu berwujudkesediaan suami maupun istriuntuk menerima kondisi sukadan duka kehidupan keluarga-nya. “Sebagai istri otomatissaya harus selalu siap men-dukung apa pun yang baik darisuami. Dukungan ini harusdiberikan seorang istri selaludalam kondisi apa pun. Sayaharus selalu bisa menghadapi-nya bersama Bapak. Suami istriharus saling mengisi,” jelasnya.

Keteladanan semacam itudipetiknya pula dari sikap hidupibu mertuanya, mendiang NiNyoman Kinten. Almarhumahibu kandung Pastika tersebutdilukiskan sebagai sosok yangpernah menjalani kehidupanekonomi keluarga yang tidakenteng. Ini menginspirasinyadirinya sebagai seorang me-nantu untuk memiliki spirithidup tidak cengeng. “Almar-humah ibu mertua itu jugasosok yang tahan ujian hidup.Saya pun belajar dari jalanhidup beliau yang selalumenghargai dan mendukungsuami,” tandas ibu tiga anakini. —sam

MangkuPastikabersamamendiangibunda tercinta,almarhumahNi NyomanKinten

Gubernur BaliMangkuPastikaberada dalambarisansenam massalmenyambutperingatanHari OlahragaNasional(Haornas) 9September2009 diDenpasar

UcapanTelkomsel

Gubernur Bali Mangku Pastika dan Bu Ayu Pastika bersamaMenbudpar Jero Wacik dan umat Hindu lainnya bersembahyang saatupacara Puncak Karya Panca Bali Krama di Pura Besakih beberapa

waktu lalu

Gubernur Bali Mangku Pastika bersama para Ida Pandita Mpudan panitia Karya Pura Lempuyang Madya

Ki Ageng S.Dewantara

Stori

7-Habis7-Habis

Cegah PasutriKawin-Cerai

PARANORMAL Ki Ageng Sonny Dewantara sudah memutuskanberhenti main film layar lebar. Tugas kemanusiaannya saat ini lebih banyakdicurahkan membantu melayani orang lain yang menghadapi macam-macammasalah. “Terutama orang yang memerlukan jasa bantuan saya untukmembantu memberikan solusi terhadap masalah yang dihadapinya,” ujarpria ganteng yang telah membintangi puluhan “film panas” ini dalampercakapan dengan Koran Tokoh di kawasan Renon, Denpasar, pekan lalu.

Masalah kawin-cerai yang marak terjadi dalam masyarakat memperolehperhatian Ki Ageng. Menurutnya, perkawinan itu pilihan hidup yangmengandung nilai sakral. Perkawinan terjadi atas kehendak Allah SWT.“Makanya, nilai sakral perkawinan harus dijaga suami maupun istri,” ujarnya.

Tetapi, perceraian sepasang suami istri bisa saja susah dihindari. Kasuskeretakan rumah tangga, apalagi sampai jatuh putusan hendak berpisah,niscaya dapat dicegah. Ki Ageng mengaku pernah merukunkan pasutri yangsering cekcok, bahkan rumah tangga pasutri yang sudah di ambang kehancuran.

Kasus kawin-cerai dinilai lebih banyak disumbang penyebabnya olehhawa nafsu duniawi. Ini disebutkannya sebagai penyakit utama yang kerapmerusak mahligai rumah tangga. “Rohaninya harus disentuh agar tumbuhkuat spirit menghadapi persoalan rumah tangga. Spirit ini kelak akanmembantunya menghadapi masalah tersebut dengan pikiran jernih dan hatibersih,” jelas Ki Ageng.

Ki Ageng prihatin pula dengan kasus narkotika dan obat-obatan terlarangyang merajalela di tengah masyarakat kita. Ini khususnya berkaitan dengankecanduan para pemakainya. Anak-anak muda kita banyak yang terjeratdalam kasus kecanduan barang haram ini.

Ki Ageng mengaku, dirinya sudah beberapa tahun belakangan membantumemulihkan kondisi pecandu narkoba. Hasilnya, para pasiennya telah hidupbebas tanpa narkoba lagi. “Saya dapat memastikan seseorang itu pemakainarkoba atau bukan dari wajahnya. Tetapi, saya pun bisa menyembuhkannyadari kecanduan sebagai pemakai hanya dalam waktu dua jam. Saya sudahmembuktikan itu di hadapan kalangan pejabat, termasuk BNN,” ujarnya.

Itulah sekelumit perjalanan hidup yang kini ditekuni paranormal yangdulu lebih dikenal sebagai aktor laga Sonny Dewantara itu. Ia sudah memastikanuntuk meninggalkan dunia kaum selebritas. “Dunia keartisan itu memangnikmat luar biasa. Jika bernasib baik pasti kita dapat mereguk kenikmatanyang tidak mungkin bisa dirasakan orang lain. Namun, dunia artis penuhmaksiat. Saya sudah kenyang nikmatnya kehidupan duniawi keartisan. Disana terjadi pertemuan orang-orang ganteng dan cantik,” katanya.

Namun, menurut Ki Ageng, kenikmatan itu ternyata hanya semu. Duniaartis memang dapat menghasilkan kepuasan, tetapi itu tidak lebih darikenikmatan sesaat. “Ini terutama jika artisnya tidak memiliki iman kuat,tidak tahan godaan duniawi,” ujarnya.

Pilihannya sudah bulat untuk menjalani kehidupan seperti sekarang.“Saya tidak ingin mengulangi kehidupan masa lalu saya di dunia film. Peransaya yang dianggap berani beradegan panas dengan lawan main di film lagadulu memang sempat membuat saya dijuluki Al Pacino-nya Indonesia,”katanya.

Saat masih belum memakai gelar “Ki Ageng”, dirinya lebih dikenal sebagaiSonny Dewantara. Wajahnya lebih populer berkat perannya yang “panas”saat bermain film bareng Inneke Koesherawaty, Meriam Bellina, Anna Sherley,Anita Carolina, dan aktris film berani lainnya saat itu. “Saya sudahmeninggalkan dunia glamour kalangan artis itu,” kata Ki Ageng yang mengakubelakangan dirinya lebih nyaman menjalani kehidupan di Pulau Dewata.

—sam

Ki AgengSonnyDewantara

Page 4: tkh_609_xi__12-18_sep._2010

4 Tokoh 12 - 18 September 2010

A wal mulanya iamengaku takutmendengar suara

tembakan. Namun, lama-ke-lamaan, setelah makin digeluti,ia menjadi tertantang. Bagi istriCok. Gede Putra Tri Andayanaini, menembak memberikanbanyak manfaat secara emosio-nal. Ia mengaku menjadi lebihtenang, sabar dan dapat me-ngontrol emosi. “Karena, kalausaya menembak memerlukankonsentrasi tinggi dan fokusuntuk mengenai sasaran,”ujarnya. Selain itu, kata Diah,sangat penting melatih per-napasan dan menjaga stamina.Semua persyaratan secara fisikitu sudah dipenuhi Diah.Sebelum menekuni duniamenembak, Diah merupakanatlet renang. Olahraga renangditekuninya sejak kelas 5 SD.

Ketika masuk SMP NegeriSemarapura, Klungkung, iatertarik mencoba ikut kegiatanekstrakurikuler menembak disekolahnya. Pembinanya, alm.Hj. Yusuf dan A.A. Sayangyang merupakan pengurus

Perbakin (Persatuan MenembakIndonesia) Cabang Klungkung.Program 1000 pelajar yangdigagas Perbakin Bali memangdikhususkan menyasar siswauntuk mencari atlet mudaberprestasi di seluruh Bali.

“Awal mula hanya isengmencoba menembak, tetapi kokjadi ketagihan,” tutur staf

Disdikpora Prov. Bali ini. Cu-kup lama ia melakukan penye-suaian. “Sekitar 2 tahun, sayamenyesuaikan diri agar lebihmemahami senapan. Caranya,dengan biasa memegangnyadan membersihkannya denganmengelap, agar perasaan takutdan degdegan hilang,” kataperempuan usia 20 tahun ini,yang baru beberapa bulan lalumelangsungkan pernikahan.

Setelah menamatkan SMP-nya di Klungkung, Diahmelanjutkan ke SMAN 1 Den-pasar. Di sekolahnya itu, tidakada ekstrakurikuler menembak.Ia langsung bergabung dalampembinaan atlet muda me-nembak. Untuk pelatihan kering,biasanya tidak menggunakanpeluru. Ia melakukan pelatihandi rumah seperti di depancermin, bagaimana posisi me-nembak yang benar. Pelatihanfisik ia lakukan tiap Senin, Rabu,dan Jumat, pukul 16.00 dilapangan Renon. Pelatihan fisikberupa lari untuk melatih otot.Pelatihan menembak di Lapa-ngan Pakse Bali Klungkung tiapJumat dan Sabtu pukul 17.00 s.d20.00. Saat ini ia memegangsenjata api kaliber 22 dansenapan angin ARM laraspanjang.

Diah menikah di usia yangsangat muda. Menurutnya,keinginan menikah karena ia dansuaminya yang bekerja di kapalpesiar ini ingin menjadi lebihbertanggung jawab terhadaphubungan yang mereka jalani.“Suami sangat mendukung dantidak melarang. Saya juga tidak

menunda kehamilan. Semuasaya serahkan kepada Tuhan,”tutur perempuan yang masukdalam program atlet andalanBali ini.

Takut Kena PeluruSebagaimana Diah, suara

tembakan awalnya juga mem-buat atlet menembak lainnya,Made Ayu Pramita Suari,ketakutan. Apalagi, awalnya iasempat berpikir, takut terkenapeluru. Sampai-sampai ia me-nutup telinganya saat bunyitembakan. Ia mengaku tangan-nya gemetar saat mengangkatsenjata. “Keringat dingin sam-pai keluar saking takutnya,”tuturnya sembari tertawa me-ngingat kejadian itu. Selamatiga bulan, ia mencoba ber-sahabat dengan senapan anginyang digunakan untuk berlatih.Keinginan mendalami menem-bak sangat didukung keluarga-nya. Bahkan, ibunya seringmengantarnya berlatih. Lama-kelamaan, Pramita akhirnyabenar-benar mencintai olahragamenembak.

Namun, saking sibuknyaberlatih, pelajarannya sempattertinggal satu semester saatSMP. Pramesti mencoba me-lakukan perbaikan agar ke-sibukannya berlatih tidakmengganggu pelajarannya disekolah. “Untungnya, penuru-nan nilai saya segera terkejar.Hanya satu semester turun,”ujarnya.

Dalam program 1000 pelajar,Pramita mendapatkan juara IIsehingga ia bersama Diahmasuk dalam pembinaan atletmuda menembak.

Prestasi yang paling anyaryang diraihnya mendapatkanemas dalam beregu bersamaDiah dalam PON XVII di Kaltim.Dalam hari ulang tahun KotaJakarta 2010 ia mendapatkanJuara III ARM perseorangan.

Ia mengaku sudah memu-nyai pacar. Sang pacar pundiminta mengerti kondisinyasebagai atlet menembak. Kalauada masalah, ia berusaha men-cari jalan keluarnya segera, dantidak mau persoalan pribadinyaberlarut-larut dan menganggukonsentrasi berlatih.

GELANGGANG

Biasanya menjelang per-tandingan, ia melakukan relak-sasi ke salon dan jalan-jalanbersama teman-temannya.“Agar lebih santai dan tidak te-gang,” kata Pramita.

Putri pasangan NengahSiam Kastawan dan Gst. AyuPutu Sari Ningsih ini awalmulanya sempat diolok-olokkakak laki-lakinya. “Biasanyaperempuan takut dengar suaratembakan. Kok ini berani. Ajarikakak menembak juga,” ujarnyamengutip olokan kakaknya itu.Pramita menawakan sang kakakuntuk ikut ke lapangan.

Namun, sesampainya dilapangan, kakaknya meng-urungkan niatnya karena me-rasa takut mendengar suaratembakan. “Sejak itu, saya tidakdiledek lagi. Apalagi beberapaprestasi sudah saya capai.Keluarga bangga pada saya,”ujarnya sumringah.

Minim PeminatMenurut Humas Perbakin

Bali Nyoman Sri Mudani, S.H.atlet yang berlatih di lapangandiperkenankan membawa senja-ta ke rumah dengan persetujuaninduk organisasi. “Senjata angindapat dibawa pulang untukpelatihan kering di rumah tanpapeluru. Mereka biasanya ber-latih bagaimana cara memegangsenjata dan posisi berdiri danmembidik sasaran,” kata perem-

PerbakinGagasProgram

1000 Pelajar

Diah dan PramitaPetembak Andalan Bali

Doorrrrrrrr……………! Suara tembakanmenakutkan bagi sebagian besar orang termasuk

kaum perempuan. Namun, bagi keduaperempuan cantik ini senapan bukanlah barang

yang menakutkan. Memegang senapan danmelakukan tembakan, membuat mereka merasa

bangga dan lebih gagah. “Ada suatu keasyikantersendiri ketika menembak,” tutur I Gusti AgungDiah Pramesti, salah seorang atlet petembak Bali.

Jika Ibu-ibu PKKMain Bola

BolaDitendangke Depan

Lari keBelakang

puan yang akrab disapa Manikini. Atlet yang dalam kondisihamil, kata dia, biasanya cutidan hanya melakukan pelatihankering di rumah.

Ia menilai, peminat me-nembak di kalangan generasimuda khususnya perempuanmasih minim. Dengan pro-gram 1000 pelajar yang digelarPerbakin, ia berharap, akanditemukan atlet muda menem-bak khususnya perempuan.Sebagai apreasiasi pemerintahkepada atlet berprestasi, Diah

Kadek ArianiBudi Astiti

SukajayaSunarwa

dan Pramita yang berhasilmendapatkan emas dalamPON di Kaltim diangkatmenjadi PNS dan ditempatkandi Disdikpora Provinsi Bali.Mereka juga menerima uangpembinaan. Manik berharap,para pengusaha ikut memberikontribusi dengan menjadibapak angkat agar pembinaanatlet berkesinambungan.“Apalagi menembak me-rupakan olahraga unggulanBali,” katanya. –ast

DiahPramestidengansenjataandalan

Pramita Suari sedangmelakukan ancang-ancang

menembak

tkh/

sep

tkh/sep

IBU-IBU anggota PKK punsekarang bermain sepak bola.Inilah cara yang dilakukan ibu-ibu PKK Desa Beraban,Kecamatan Kediri, Tabanan,dalam rangka memeriahkanperingatan HUT ke-65 RepublikIndonesia baru-baru ini. Per-tandingan sepak bola tersebutdiikuti 10 banjar yang ada diDesa Beraban.

Ketua Panitia PeringatanHari Nasional Desa BerabanKetut Sunarwa, S.T. meng-ungkapkan dalam dua tahunterakhir acara peringatan HUTRI melibatkan seluruh wargamasyarakat berjalan santai. Kaliini, kata karyawan Bali NirwanaResort ini, para ibu PKKmemberi ide. Mereka inginmenampilkan sesuatu yangberbeda dan unik yakni per-tandingan sepak bola perem-puan. “Ternyata sambutanwarga masyarakat sangat luarbiasa,” ujarnya. Begitu antu-sias ibu-ibu, selain berlatih dilapangan umum Desa Beraban,juga ada yang berlatih di pantaiTanah Lot.

Sunarwa mengatakan, per-aturan pertandingan dibuatlonggar. Jika biasanya pemainsepak bola 11 orang, sepak bolaperempuan ini 15 pemain.Antusias penonton pun luarbiasa. Apalagi Bupati TabananEka Wiryastuti berkenan hadirmembuka acara tersebut. Mulaidari anak kecil sampai orang tuamemadati lapangan umum DesaBeraban.

Jepun Club yang diusungBanjar Beraban berhasilmenjadi juara I mengalahkan timBanjar Dukuh dalam final. Timini dilatih Ketut Muliarta danNyoman Sentra, yang kedua-nya pemain sepak bola Werdhi

Sesana Beraban Tabanan.Kadek Ariani, istri Kepala

Dusun Banjar Beraban I Nyo-man Sukajaya, turut memper-kuat tim Jepun Club. Meng-hadapi pertandingan, merekaberlatih seminggu tiga kali,pukul 16.00 sampai 19.00.Sukajaya yang selalu men-dampingi timnya saat berlatihsering dibuat tertawa terbahak-bahak melihat ulah para ibuPKK bermain sepak bola. “Caramenendang bola salah. Bolayang ditendang ke depan, malahlari ke belakang,” tuturnya.Namun, Sukajaya memberikansalut. “Saat bertanding, pemainsepak bola perempuan sangatsportif. Saat mereka ber-hadapan dengan lawan dilapangan dan berebut bola, taktampak rasa permusuhan.Mereka malah saling tos,”ujarnya.

Tidak pernah MimpiHobinya berolahraga

membuat Nengah Budi Astitilangsung setuju ketika dipilih

memperkuat Jepun Club. Iburumah tangga usia 40 tahun iniwaktu di SMA, suka bermainbola voli dan lompat jauh. TugasBudi Astiti dalam Jepun Clubsebagai back.

Sebagai pemanasan dalamberlatih, pemain diharuskanberlari keliling lapangan dua kali.“Lumayan capek. Waktu pertamaberlatih kaki rasanya sakit luarbiasa. Tetapi, lama kelamaan jaditerbiasa,” tuturnya.

Sementara itu, Kadek Ariani,ibu dua anak yang sehari-haribekerja sebagai penjual nasi inimenyatakan tidak pernah mimpimenjadi pemain sepak bola. Iamendapat tugas sebagai pe-nyerang. “Memang, saya sukasenam aerobik. Tetapi, bermainsepak bola tidak pernah,”akunya. Setelah tiga kali berlatih,ia mengaku baru bisa mengenaliteknik pertandingan. Perempuanusia 35 tahun ini mengaku barubisa mengoper bola setelahberlatih berkali-kali. Tetapi,menurutnya, kesukaannyabersenam aerobik menjadi modalnapasnya tidak ngos-ngosansaat di lapangan.

I Nyoman Sukajaya menutur-kan, kalau memang bisa eksis, iaingin terus mengembangkankegiatan tim Jepun Club ini. –ast

tkh/

ast

tkh/ast

Page 5: tkh_609_xi__12-18_sep._2010

12 - 18 September 2010 5TokohPENDIDIKAN

S A L O N & S P A

Kutemukan Diriku KembaliLewat Pancaran Mata Ibu

Penting bagi yang Merasa Putus AsaAYA tidak pernah tahu orangtua saya.Mereka meninggal saat saya masihbayi. Tetapi, ketika Ibu (Prof. Suryani-

red) meminta kami untuk merasakan kehadiran ibukandung dan masuk ke dalam matanya, sayamerasa bergetar seperti ada yang menarik saya.Saya bisa merasakan kehadiran ibu kandung saya.Padahal saya tidak tahu wajah ibu saya,” ungkapperempuan berumur yang mengikuti workshop BukuMenembus Pancaran Mata Ibu-Kutemukan DirikuKembali tulisan Prof. Dr. dr. Luh Ketut Suryani, Sp. KJ.(K) dan dr. Cokorda Bagus Jaya Lesmana, Sp. KJ. diWantilan DPRD Bali Sabtu (21/8).

Seorang peserta lain meng-ungkapkan ketakmampuannyamenghadirkan sosok ibu kan-dungnya. “Saya merasakankebencian mendalam pada ibusaya. Sejak kecil saya selalumendapat siksaannya. Setelahsaya telusuri ternyata dulu ibusaya juga mendapat perlakuansama dari orangtuanya,” ujar-nya. Laki-laki paruh baya itujuga mengakui sempat nun-dung (mengusir) ibunya darirumah. Setelah merasa sangatberdosa, ia akhirnya memintamaaf kepada ibunya.

“Jika dalam kehidupan se-seorang melakukan tindak ke-kerasan, mudah marah padaistri /suami/anak-anaknya,melakukan pemerkosaan, dll.berarti ada ‘sesuatu’ denganmasa lalunya. Dan, itu eratkaitannya dengan orangtuakita,” ujar Suryani yang sabanSabtu sore tak mengajakmasyarakat umum melakukanmeditasi di Wantilan DPRDBali ini. Sukses tidaknya se-orang anak dalam kehidupan-nya, seperti yang dipaparkandalam buku kecil setebal 96halaman ini, ditentukan prosesyang terjadi dalam kandunganibu yang erat hubungannyadengan kondisi fisik, mental,dan spiritual ibu. Demikianpula dalam proses bagaimanaanak itu dilahirkan sangat di-pengaruhi kondisi ibu. Suami,lingkungan, dan Tuhan,hanya sebatas memengaruhi-nya, dan bagaimana penga-ruhnya itu sangat ditentukanibu yang bersangkutan. Se-perti keadaan tak nyaman per-tama yang dialami janinsetelah lahir dengan mena-ngis, dapat diatasi denganmenghisap susu ibunya yangmemberikan kenyamanan.Anak mulai merasakan kasihsayang, cinta, dan perasaandihargai serta kehadirannyamemang diharapkan ibunya.Semua ini memberikan memoridasar dalam mengembangkanmental anak untuk meng-hadapi kehidupan ini.

Dijelaskan pula, manusiaterdiri atas fisik, mental, danspirit. Spirit merupakan ga-bungan energi ibu, energi ba-pak, dan energi Tuhan yangterbentuk sejak terjadinyakonsepsi yang merupakansumber kehidupan, sumber pe-ngetahuan, dan sumber ke-mampuan manusia. Saat spiritterbentuk, sudah mulai terjadikomunikasi antara spiritindividu atau roh/atma atauapalah namanya dengan ibudan bapaknya serta dengan

Tuhan. Hubungan energi an-tara empat komponen ini, yaknienergi ibu, energi bapak, spiritindividu dan Tuhan, bisa ber-jalan dengan baik, jika ibu danbapaknya menyediakan si-tuasi spiritual.

Suryani mengatakan, jikaseseorang merasa putus asadan sudah tak memiliki jalandalam menghadapi masalahhidupnya, bisa mencoba me-tode ini yakni menembus pan-caran mata ibu. “Mohon padaTuhan untuk bisa bertemuibu kandung. Dengan syaratdi alam bawah sadar harusbisa menerima ibunya apaadanya: Bahwa ibunya adalahorang yang penting, meng-hargai ibu sebagai orangyang sangat berperan pentingdalam kehidupannya dan me-rupakan bagian dirinya. Te-tapi, jika masih ada rasa den-dam, jengkel, marah, tak mung-kin bisa masuk ke mata ibu,”ujarnya.

Ide memasuki pancaranmata ibu dan menggunakanenergi ibu yang merupakanbagian diri pribadi munculsaat adik Suryani mengalamikebingungan luar biasa, tidaktahu apa yang harus dilakukankarena semua usahanya men-tok. Melalui telepon, Suryanimeminta adiknya yang beradadi luar negeri itu meditasi dansetelah itu memohon kepadaTuhan untuk dipertemukandengan ibu kandungnya. Se-telah merasakan berhadapandengan ibu kandungnya,Suryani meminta ia merasakanmata ibunya dan masuk lebihdalam sampai energi ibunyamenghidupkan kembali energi

yang ada dalam dirinya.Proses ini dapat diulang

sewaktu-waktu saat energi dirimulai memudar, saat tidak tahuapa yang harus dilakukandalam mencapai kebahagiaanhidup. Ibu dalam pancaranmatanya yang menatap de-ngan keheningan, cinta kasih,

dan semangat yang tak per-nah pudar memberikan ke-kuatan baru untuk hidup lebihbersemangat, lebih bergairah,lebih menerima dan pasrah.Semua sudah diatur Tuhan.Tergantung kemampuan kitamemilih yang terbaik untukdijalani. —ten

Buku ‘Menembus Pancaran Mata Ibu-Kutemukan Diriku Kembali’

I K L A NC A N T I K

I Made Kartawan, S.Sn., M.Si.

Lolos Program MagangTuning System di Jepang

Dosen ISI Denpasarini memiliki kompetensicukup membanggakan.Tak hanya kemampuanakademiknya yang teruji,tetapi keahliannya dibidang tuning system(melaras instrumen ga-melan-red) mengantarkandosen muda ini, lolos da-lam program magang diKunitachi Music Acad-emy, Tokyo, Jepang.

Kartawan (37), ada-lah figur yang dinilai te-pat oleh ISI Denpasarmengikuti magang sela-ma 2 bulan mulai 15 Sep-tember hingga 15 No-vember 2010. Programmagang itu sendiri me-rupakan implementasidari program hibah I-MHERE yang dimenang-kan ISI Denpasar. Ju-rusan yang memenang-kan hibah adalah Karawitan dan Kriya.

Dosen Fakultas Seni Pertunjukan jurusanKarawitan ini layak mewakili lembaga seniterdepan di Asia ini karena kompetensinya dibidang Methodology Tuning System, sangatdiperlukan. Keberangkatannya diharapkan takhanya meningkatkan kualitas kompetensinyasendiri tetapi juga mampu menemukan hal-halbaru yang dapat disumbangkan untuk lembaga,seniman dan masyarakat Bali.

“Bagi saya ini lebih merupakan tantanganuntuk meningkatkan kualitas kompetensi sayadi bidang tuning system,” ujar suami Ni MadeSupeni ini. Kartawan yang mengabdi sejaktahun 2003 ini bersyukur mendapat kesempatanberharga tersebut. Baginya, tak semua orangbisa mendapatkan kesempatan ini.

Untuk ikut program magang, SekretarisLP2M ISI Denpasar ini mengatakan syaratnyaharus lolos seleksi dan sesuai persetujuan diantaranya dari Rektor ISI Denpasar, DirekturDGHE-IU Jakarta, Direktorat Ketenagaan danBiro Kerjasama Luar Negeri KementerianPendidikan Nasional, dan Sekretariat Negara.

Di mata Rektor ISI Denpasar Prof. Dr. IWayan Rai S, M.A, Kartawan adalah salah satudosen ISI yang prospektif. Sebagai dosenkarawitan, dia memiliki kemampuan teknis yangbaik. “Dia penabuh dan komposer yang andaldi samping wawasan keilmuannya bagus.Kartawan juga seorang pelaras gamelan yangsudah dikenal masyarakat,” ujar Prof. Rai.

Berbagi KeahlianTuning system (pelarasan gamelan Bali), tutur

pemilik UD. Cendana Suci ini, adalah ilmu/kemam-puan untuk meneliti/mengkaji keselarasan instrumenmusik atau secara spesifik gamelan Bali. “Pelarasanini sangat penting dalam sebuah karya musik Bali.Bisa dibayangkan jika lagu yang diciptakan seni-mannya bagus, penabuhnya atau musisinya bagusnamun pelarasan instrumennya atau suara gamelantak bagus, tentu tidak akan dapat menghasilkan per-tunjukan karya seni yang maksimal. Pelarasan pada

instrumen gamelan sangatpenting dalam menopangpara musisi menciptakan se-buah karya,” jelas mantanstaf honorer Bidang KesraPemkot Denpasar ini.

Dengan meningkat-nya kualitas bidang pe-larasan, ayah dua anak iniberobsesi untuk lebihmemasyarakatkan ilmu inikarena dilihat dari orien-tasi ekonomi, cukup pros-pektif. “Ilmu ini memangmasih langka dan tidaksetiap orang mau danmampu memahami pen-tingnya keahlian ini.Padahal kalau mau, pe-luangnya sangat bagus,baik di dalam maupun luarnegeri,” urai lelaki asalSidakarya, DenpasarSelatan ini.

Menurut pengagummaestro karawitan Bali I

Wayan Beratha ini, dalam orientasi ekonomi,seniman seharusnya tak hanya bergantung padahasil karya saja tetapi memiliki kegiatan lainyang mampu menunjang karya-karyanya.“Menciptakan karya lagu, idealnya memahamipelarasan atau tuning system instrumenmusiknya. Jadi ada satu kesatuan yang apik danharmonis sehingga karya yang dihasilkan adalahkarya yang bermutu dan bernilai seni tinggi.Saya ingin berbagi keahlian ini pada mahasiswakarawitan,” janjinya.

Sarat PenghargaanPengajar mata kuliah Akustika dan

Organologi ini memang tergolong dosen aktifdalam menularkan sekaligus menimba ilmu.Pengalamannya di luar negeri sebagai duta senimaupun magang dan belajar, cukup panjang.Beberapa negara itu antara lain, Malaysia,Jepang, Jerman, Swiss, Denmark, Belgia, Italia,Amerika Serikat, dll.

Penghargaan internasional yang diraihnyaadalah memproduksi gamelan untuk Universityof Illinois, mengajar dan melaras gamelan diSwarthmore College dan Shenandoah Univer-sity serta untuk grup gamelan Mitra Kusuma diWashington DC, workshop dan mengajar diUniversity of Maryland, sebagai visiting artistdi Cornell University, Amerika Serikat dan diEasmont School Music. Juga meraih peng-hargaan untuk kegiatan mengajar serta magangdi Embassy of The Republic of Indonesia diWashington DC. Penghargaan ini diraihnyahanya dalam kurun 2007-2008.

Dalam berkarya pun, dosen energik ini mampumenciptakan beberapa karya berkualitas, baik secarakelompok maupun mandiri sejak 2001 sampaisekarang. Launching album ’Tabuh-tabuhBaleganjur’ dengan Bali Record, menata kreasiBaleganjur ’Yowana Lalita’ sebagai predikat terbaikdi Denpasar adalah sedikit dari puluhan karyamandirinya. Bagi Kartawan, apa yang ditekuninyamerupakan bentuk pengabdian dan sumbangsihuntuk almamaternya. —ari

I Made Kartawan, S.Sn., M.Si.

Luh Ketut Suryani

Dr.Shri I Gst Ngrh Arya Wedakarna MWS III,S.E. (MTRU),M.Si.Abhiseka Raja Majapahit Bali Sri Wilatikta Tegeh Kori Kresna Kepakisan I

REKTOR UNIVERSITAS MAHENDRADATTA BALIPRESIDENT THE SUKARNO CENTER

Krishna - Ganesha – Bhagawad GitaBulan September ini, adalah bulan suci bagi 1 miliar

umat Hindu di seluruh dunia termasuk Hindu di Bali.Dua hari raya besar sedang diperingati yakni HariKelahiran Maha Awatara Sri Krishna (3 September)dan Hari Kelahiran Dewa Ganesha (12 September).Suasana cukup meriah, mungkin karena jagat Nusantarasedang menggandrungi serial kartun Little Krishna danGanesha yang ditayangkan di TPI. Jadi makin banyakorang Indonesia merasa tercerahkan dengan adanyaserial tersebut. Dan, bagi sebagian intelektual dunia, Krisha danGanesha mempunyai peran penting dalam ilmu pengetahuan,kenapa? Karena jika kita bicara tentang Krishna dan Ganesha,maka kita akan berbicara mengenai Hindu sebagai agama tertuadi alam semesta. Krishna adalah satu dari sepuluh Awatara Wisnu,tetapi dalam Weda, hanya Krishna sendiri yang disebut MahaAwatara, karena ada campur tangan dari Ida Sang Hyang WidhiWasa atau dalam bahasa Weda sebut sebagai Param Brahman(Tuhan) yang ikut mewujud sebagai personifikasi Krishna.Keistimewaan Maha Awatara Krishna karena melahirkan ajaranilmu pengetahuan tertinggi yakni “Bhagawad-Gita”, kumpulandialog spiritual dengan Arjuna di Kurukshetra. Maka sejak ituBhagawad-Gita menjadi Kitab Suci Pemersatu Hindu Dunia. Lalu,sosok Ganesha adalah figur dewata pengetahuan, karena perannyasebagai penulis dari Catur Weda ketika Maharsi Wyasa menerimawahyu dari Tuhan dan Ganesha dengan bantuan taringnyamenuliskan wahyu–wahyu tersebut. Akibatnya ribuan perguruan,sekolah dan universitas di negara–negara Hindu menggunakanGanesha sebagai lambang intelektual termasuk di Indonesia. Tetapi,tampaknya umat Hindu di Nusantara masih belum familiar denganperayaan Hari Kelahiran Ganesha, padahal dalam puranadisebutkan bahwa peran Saraswati, Laksmi dan Ganesha adalahTri Tunggal yang tidak bisa dipisahkan dalam menyebarkan ilmu

pengetahuan. Maka,saya menyambut baik komunitasSiwa Budha di Bali merayakan Ganesha Caturthi sejaktahun 2007 di Pura Jagatnatha Denpasar dengan temabudaya Bali. Sungguh bahagia melihat komponen HinduNusantara bersatu padu dengan landasan Pancasila.Selaku Rektor, tentu saya wajib mendukung ide–iderevolusioner yang digagas oleh generasi muda. Terlebih,mengadakan perayaan hari kelahiran Sri Krishna danDewa Ganesha yang merupakan simbol dari ilmu

pengetahuan adalah wujud penghormatan pada semesta. Simaklahsloka Bhagawad-Gita ketika Sri Krishna menasihati Arjuna, satu-satunya yadnya tertinggi di zaman kaliyuga adalah Jnana Yadnya(Yadnya Ilmu Pengetahuan ) dan umat manusia diharap untukmenjadi kaum Ksatria Ilmu Pengetahuan, Jnana Yajnah Paramtapa(BG IV-33). Ada dua contoh sejarah yang selalu saya jadikanpegangan untuk mencintai Bhagawad-Gita dan Sang MahaAwatara. Pertama, pengakuan Bung Karno dalam biografinyayang ditulis Cindy Adams dari Amerika Serikat, yang menyatakanBung Karno termasuk seorang waisnawa (penganut ajaran Wisnu).Walau Bung Karno seorang Islam, ia mengaku sejak zamanperjuangan hingga kemerdekaan Bung Karno disiplin membacaBhagawad-Gita dari A sampai Z sebanyak lima kali dalamhidupnya. Maka tak heran,karena kegemarannya membaca Weda,Bung Karno berhasil meletakkan dasa Pancasila, Bhinneka TunggalIka, Semboyan Negara, Semboyan Militer,Gelar-GelarKepahlawanan yang diadopsi dari ajaran leluhur Hindu. Kedua,tidak banyak yang tahu dalam Babad Bali, salah satu Raja Baliyang berstana di Klungkung, Ida Betara Sri Aji Kresna Kepakisandengan bangga menyematkan nama Kresna dalam gelarabhisekanya. Ini berarti, leluhur orang Bali adalah penganut Wisnuyang taat. Jadi jika leluhur Indonesia saja sangat bangga denganKrishna dan selalu membaca Bhagawad-Gita, kenapa kita tidak ?

Cok Bagus Jaya Lesmana

Page 6: tkh_609_xi__12-18_sep._2010

6 12 - 18 September 2010Tokoh NUSANTARA

Kare Buntut Bumbu BaliMenu Spesial Lebaran

DALAM menyambut Le-baran, Jempiring RestaurantAston Denpasar Hotel mena-warkan menu spesial yangkhusus disajikan selama bulanSeptember. Menunya berupamain course Kare Buntut be-serta nasi dan minuman PrettyTampak Siring. Kare buntutmerupakan menu spesial yangsengaja dirancang khusus

dengan bumbu khas Bali.Executive Chef Aston

Denpasar I Made Jesna me-ngatakan, buntut biasa di-sajikan sebagai sup dengankuah bening. Namun, karebuntut ala Jempiring Restau-rant memiliki kekhasan karenamemadukan bumbu genepBali yang terdiri atas be-berapa bumbu di tambah

rempah-rempah yang biasadigunakan untuk masakankhas Bali.

Untuk membuat buntutsapi menjadi bersih, perebus-an pertama memerlukan waktu3 jam. Kemudian air rebusandibuang, dan buntut kembalidirebus. Agar rasa tidakamis, saat perebusan keduabuntut diberi bumbu merpoayang merupakan campuranirisan wortel, tomat, daunprei, dan beberapa rempah-rempah. Kemudian, ditam-bahi bumbu kare yang diambildari bumbu genep Bali. Bum-bu genep Bali lebih menon-jolkan kunyit yang memberiwarna kuning dan rasa khasbumbu Bali. Untuk membuatbuntut menjadi empuk, di-ungkep dengan sedikit air,agar bumbu meresap ke dalambuntut. Terakhir diberi san-tan.

Penyajian kare buntut inisangat spesial menggunakaningke (piring dari jalinanbambu) sebagai daya tariktamu. Sebagai peneman kare,

disajikan dua sambal yaknisambal terasi dan sambalcabe. Beda dua sambal inihanya dari tambahan terasi.Satu sambal bahannya cabedan tomat yang direbus,sedangkan sambal terasimenggunakan bawang danterasi bakar. Selain sambal,kare buntut disajikan denganacar dan krupuk.

Ia mengatakan, dalam ma-sakan Indonesia , krupukmenjadi suatu keharusan.Sedangkan acar berfungsi se-bagai penetral rasa karenakare berkuah santan.

IDULFITRI

H. M. Taufik As’adi, S.Ag.

Teknologi CanggihMemudahkan Belajar Alquran

TEKNOLOGI canggihtelah memudahkan

orang belajarmembaca Alquran.Ada Alquran talking

book, ada pula digitalAlquran player.

embaca Alqurantalking book ti-dak perlu takut

salah. Alatnya tak hanya bisadipakai untuk belajar membacaAlquran, melainkan juga buku-buku lain seperti ilmu penge-tahuan apa saja yang berlabel‘talking book’. Satu buku me-makai satu memori,” kata JuliYastini, Sales Counter Read-boy Gramedia Denpasar.

Ia menuturkan, cara kerjatalking book cukup sederhana,karena dilengkapi memori danpena elektronik. “Dengan penaini, orang tinggal menunjuk

bacaan kalimat yang ingindidengarkan, maka akan munculsecara otomatis bunyi bacaantersebut,” tambahnya.

Ada dua jenis talking bookyaitu tipe V20 dan V9. Tipe V20memiliki fitur lebih lengkapdaripada V9, yaitu tersedia ka-

mus dengan terjemahan tiga ba-hasa. Talking book tipe V20bisa memunculkan judul, se-mentara tipe standar cumamemakai kode.

Menurut Juli, talking bookuntuk Alquran sudah dikenal diIndonesia sejak tahun 2005. DiJakarta peminatnya cukup ba-nyak. Sebab, berbagai kemudah-an ditawarkan di dalamnya. “Jikalelah membaca, pembaca tinggaltunjuk kalimatnya dengan pena,otomatis akan muncul suarabacaannya untuk didengarkan,”kata perempuan kelahiranSingaraja, 29 Juli 1991, ini.

Ia mengatakan belajar de-ngan talking book ini sangatefektif. Selain ada guru pengajarotomatis, ada program pelatih-an atau tes. “Ada pelatihan soalyang dijawab sang pembacadengan menunjuk gambar atauhuruf yang menjadi jawabandengan pena. Jika jawaban sa-lah, akan keluar bunyi salah,dan sebaliknya. Sehingga, pem-

Juli Yastini menunjukkan modeldigital Alquran player tipe RDQ-99

tkh/tin

baca secara otomatis bisa meng-ukur kemampuan dirinya. Ke-cepatan suaranya pun bisadiatur,” ujarnya.

Selain talking book kini ter-sedia digital Alquran player.“Kelebihan digital Alquran,ukurannya mungil dengan ba-nyak fitur. Antara lain berisiAlquran 30 juz 114 surat, adahadist dan tafsir serta doa-doa,pengatur waktu salat, terjemah-an dalam 25 bahasa, 17 pilihanhadist dalam teks Arab oleh Al-Sudais, As-Suraim, Ar-Rifal, danAl-Ajmi. Digital Alquran inidilengkapi petunjuk arah kiblatsehingga warga muslim takakan bingung ketika hendaksalat,” katanya.

Digital Alquran ini pun bisadipakai memutar video dan au-dio MP3, serta bisa menampil-kan gambar. “Terdapat beragamtipe, model dan fitur. Tiap tipepunya keunggulan,” katanya.Tipe digital Alquran produk Al-Mu’allim ini seperti Tipe MTQ-110, Tipe Eq-300, Tipe RDQ-66,RDQ-99. “Banyak yang ber-minat terhadap tipe RDQ-99, ka-rena layarnya warna dan dayatahan pemakaiannya mencapai10 jam,” ujarnya. —tin

Untuk minuman Lebarandisajikan Pretty Tampak Sir-ing. Menurut Ass. Food andBeverage Manager Ferry B.F.Sihotang, minuman ini terbuatdari buah strawberry segar, eskrim strawberry, dan jus jeruk.“Ketiga bahan ini diblenderuntuk menghasilkan minumanyang spesial dengan rasa asammanis. Jeruk yang dipilih jeruksunkist. Selain untuk mmberiwarna juga membuat rasamenjadi lebih segar dan khasada asam manisnya,” ujarnya.

Food & Beverage Direc-tor Reiky M. Alfaridzi me-nambahkan, selama ini orangmengenal appetizer atauhidangan pembuka yangberfungsi sebagai pembangkitnafsu makan dengan saladatau canape. Sebenarnya, kataReiky, minuman bisa jugadijadikan hidangan pembukauntuk menambah nafsu makan.“Kelenjar di mulut yangmengeluarkan enzim akan

Kare buntut tkh/ast

membantu menciptakan rang-sangan agar tubuh menjadiberselera untuk makan. Tidakmasalah digunakan menu ap-petizer berupa jus,” jelasnya.

Menurut Public RelationsManager Adinda Ashrinintya,menu spesial Lebaran sepertipaket ketupat lengkap opordan gulai tersaji bagi tamu

yang menginap selama hariraya Lebaran. Kebanyakan ta-mu lokal berasal dari Jakarta,Bandung, dan Surabaya yangkini membanjiri Aston Den-pasar. Kare buntut dan PrettyTampak Siring menjadi menuandalan Aston Denpasar da-lam menyambut Hari RayaLebaran. —ast

Ingin Jadi Guru Bahasa InggrisRadinda Ayu Maharatri

“Dinda mau kayak itu,” kata bocahperempuan itu kepada ibunya sambil menun-juk ke arah televisi yang saat itu sedangmenayangkan fashion show anak-anak. Karenapermintaan putri bungsunya itulah akhirnyapemilik nama lengkap Ni Ketut Radinda AyuMaharatri ini diikutkan les modeling.

Pengalaman pertama mengikuti lombafashion show Busana Casual tahun 2009 diSanur tak pernah bisa dilupakan bocahkelahiran Singaraja, 2 Oktober 2004 ini. Waktuitu ia mendapat nomor urut 5. Saat waktunyaharus tampil berlenggok di panggung, Dindatak berani muncul. Sampai beberapa nomorterlewati, dan akhirnya Dinda berani munculsetelah penampilan peserta nomor 9. “Habis,Dinda deg-degan. Tetapi, setelah di panggungnggak deg-degan lagi. Soalnya Dinda maudapat pialanya,” ujar siswi kelas I B SDN 1Sesetan ini. Di akhir acara, Dinda berhasilmenggondol juara favorit.

Pengalaman menarik lainnya juga di-ungkapkan orangtuanya Drs. Ketut Suarjanadan Ni Luh Wisma Heri. Ketika itu Dindamasih bersekolah di TK. Saat mengikutiLomba Busana Pesta, Dinda tak mau berlagadi panggung. Bukan karena takut atau grogi,tetapi karena musiknya slow. “Dinda nggakmau, musiknya jelek,” ujarnya saat itu.Dengan sedikit rayuan, akhirnya Dinda mautampil walaupun jalannya agak cepat taksesuai irama musik. “Dinda senangnya samamusik yang ajeb-ajeb,” ujar ayahnyatersenyum.

Juni lalu, Dinda meraih The BestFotogenik Kategori A yang digelar Pelangi

Production dan Jak Resto. Saking senangnya,sepanjang perjalanan pulang dengan mobilnyaDinda tak mau melepas genggaman pialanya.“Dinda kuat kok pegangnya,” ujar Dinda padaibunya.

Tak hanya di modeling, adik Ni Putu Ran-ny Pradipta dan I Made Ryan DwiRaditya ini juga sempat mengukirprestasi di bidang menari. Be-berapa tari Bali sudah dikuasainyayakni Puspanjali, Pendet,Condong, Rejang, dan sekarangini sedang mempelajari tariTenun. Satu lagi prestasiDinda yang cukup mem-banggakan keluarganyaadalah terpilihnya diasebagai salah seorangmodel iklan sebuah per-usahaan konveksi (bajurenang) di Jepang. Dua bulanlalu, Dinda dan beberapa model dari Bali su-dah syuting. Rencananya setelah 20 Septem-ber ini akan ada pengambilan gambar kembali.

Ketika ditanya tentang cita-citanya kelak,Dinda yang hobi berenang dan main komputerini menyebut ingin menjadi guru bahasa Inggris.“Dinda suka aja,” katanya polos. Rupanya,ayahnya sudah membiasakan Dinda berkomu-nikasi dengan bahasa Inggris. “Yang ringan-ringansaja, seperti greeting, menyebut nama-namawarna, binatang, dll. Basic-nya dari pelajaran diasaja. Yang paling penting saya mengajari membacadan mengucapkan. Karena saat pengucapan inilahyang sering salah,” ujar Suarjana yang bekerja dibidang pariwisata ini. –ten

NamaNi Ketut Radinda Ayu MaharatriPanggilanDindaKelahiranSingaraja, 2 Oktober 2004OrangtuaDrs. Ketut Suarjana/Ni Luh Wisma HeriSaudara (kakak)Ni Putu Ranny Pradipta dan I MadeRyan Dwi RadityaSekolahKelas I B SDN 1 Sesetan

HobiBerenang, fashion show, main komputerCita-citaGuruAlamatJalan Tukad Buaji Gg. Lotus No. 14 A Dps.Prestasi TerpilihJuara I Foto Terbaik Fotogenik, Pelangi Pro-duction & Jak Resto, 2010;Juara I The Best Ten Lomba Casual Bebas,Mal Bali Galeria, Bali Beauty Nite, 2008; JuaraI Lomba Tari Puspanjali, 2008.Pelangi Production: 08980725657, 0361 9173131

Peneman acar dan krupuk tkh/ast

Pretty Tampak Siring

SilaturahmiMenyambung yang Putus

K ITA sambut IdulFitri 1431 H tigahari yang lalu de-

ngan mengumandangkan gematakbir, tahmid dan tahlil yangkeluar dari hati yang dalam se-bagai ungkapan rasa syukuratas terlaksananya ibadahpuasa.

Setelah kita melaksanakanibadah puasa sebagai bentukpelatihan dan pendidikan diri,tentu akan terkesan dalam dirikita kuatnya rahman dan rahim-Nya dan kita merasakan ke-nikmatan lahir dan batin. Lebihdari itu kita merasakan pulakembali pada jati diri, pada nu-rani, pada fitrah dan kema-nusiaan kita. Hidup yang indahadalah hidup yang penuh imandan bermanfaat bagi sesamadan lingkungan hidup kita.Hidup yang dipenuhi salingmendoakan satu sama lain.

Para sahabat Nabi SAW se-telah selesai salat idulfitri salingmenemui sahabatnya denganmenyampaikan doa taqobal-lahu minna wa minkum, se-moga Allah mengabulkanibadah-ibadah kami dan ibadahAnda.

Suasana kedekatan hati,keakraban, kita rasakan setelahmenunaikan ibadah puasa dansetelah kita kembali pada jati dirikita. Bapak ibu berpeluk mesra,demikian pula anak-anak, sanaksaudara dan handai tolan, de-ngan hati yang lapang salingberjabat tangan, saling memaaf-kan sehingga sekat dan jaraktak ada yang membuat kesen-jangan yang saling menjauh-kan. Yang ada perasaan persau-

daraan kelapangan hati dansaling mempererat tali kasihsayang satu sama lain.

Bahkan di hati kita teringatpula dan rindu pada pendahuluyang sudah almarhum ataualmarhumah, teringat akan jasadan kebaikannya pada waktuhidupnya. Karenanya kita me-nyempatkan diri untuk ziarah kekuburannya mendoakan danmemohonkan ampunan padaAllah serta mohon kekuatanagar kita bisa melanjutkan danmenyempurnakan cita-citaalmarhum dan almarhumah

Ibnu Sina dalam kitabnya‘Al-Irsyrat al-Tanbihat’ melukis-kan gambaran seorang yangdengan semangat Allah Akbar,yang dikumandangkan seorangmuslim pada hari idulfitri,seperti seorang yang arif yangbebas dari ikatan raganya.Dalam dirinya terdapat sesuatuyang tersembunyi namun yangdari dirinya terdapat sesuatuyang nyata. Ia selalu gembira danbanyak senyum. Betapa sejak iatelah mengenal-Nya hatinya telahterpenuhi kegembiraan.

Semangat jiwa yang bersih,lapang dan damai dalam diriseseorang akan menimbulkandan memperkokoh tali persau-daraan berdasarkan tali kasihsayang dan ketulusan.

Rasul ullah mendefinisikanorang yang bersilaturahmidengan sabdanya: laysa almuwashil bil mukafi walakinalmuwashil an tashil manqatha’ak;

bukanlah bersilaturahimorang yang membalas kunjung-

an atau pemberian, tetapi yangbersilaturahim adalah menyam-bung apa yang putus (HRBuchori).

Maka rumah tangga kitamasing-masing kita jadikanpelabuhan yang aman dan tam-batan yang kokoh bagi tiap ang-gota keluarga: bapak, ibu, anak-anak, suatu basis dan tempatyang secara teratur dan harmonisseluruh keluarga berkumpul,berkomunikasi dan memper-bincangkan hal-hal yang menjaditantangan kehidupan ke depan.

Jadikan keluarga sebagaisatuan kehidupan masyarakatyang terkecil yang memunyaifungsi dan peran yang strategisdalam menumbuhkan kepriba-dian yang harmonis yang akanmenjadi fondasi yang kokohbagi bangunan masyarakat danbangsa ke depan.

Semoga idulfitri yang kitalaksanakan dengan memberikanmakna di hati kita masing-masing dan memancarkan dalamkehidupan kita sehari-hari. Amin

H. M. Taufik As’adi, S.Ag.Ketua MUI Bali

Page 7: tkh_609_xi__12-18_sep._2010

7Tokoh12 - 18 September 2010

LKP Agung SegeraGelar Uji Kompetensi

SETELAH dipercaya sebagai satu-satunya tempat ujikompetensi (TUK) kecantikankulit di Bali, TUK Agung yangbernaung di bawah YayasanKecantikan Agung kembalidipercaya Lembaga SertifikasiKompetensi (LSK) Pusat men-jadi tempat uji kompetensi(TUK) tata rias pengantin yangdigelar Sabtu (31/7) sampaiMinggu (1/8) di Jalan WRSupratman Nomor 303ATohpati, Denpasar. Hal inisangat disyukuri pengelolanya,Dra. A.A. Ayu Ketut Agung,M.M. “Dengan dipercayainyakami sebagai penyelenggara ujikompetensi, kami makin bisameningkatkan kompetensisemua anak didik dan masya-rakat luas yang selama inisudah memiliki keterampilan dibidang tata rias pengantin,termasuk anak-anak lulusanketerampilan terkait di lembagakursus lainnya,” ujarnya

Uji kompetensi adalahpengganti ujian nasional yangsudah tidak ada lagi sejak 2009.Tujuan uji kompetensi tata riaspengantin ini tak lain diperun-tukkan bagi mereka yang telahberprofesi sebagai penata riaspengantin makin diakui ke-mampuannya oleh masyarakatluas. Sehingga, makin terpacupula untuk memberikan pelaya-nan yang profesional kepadapengguna jasa.

Di tengah kesibukan parapeserta didik melakukan pela-tihan untuk persiapan ujikompetensi, dikejutkan dengankehadiran Dirjen PendidikanNon Formal dan Informal(PNFI) Hamid Muhammad,M.Sc., Ph.D. dan jajarannya.Tamu kehormatan ini menyak-sikan secara langsung kegiatanpelatihan tata rias pengantin diLKP Agung di Jalan AnggrekNo.12 Denpasar, yang kebe-tulan instrukturnya adalah

Dirjen Pendidikan Non Formal (PNFI) Hamid Muhammad, M. Sc., Ph.D. (kiri) tampak didampingi Kabid. PNFI Kota Denpasar Drs. Nyoman Nada, M.Si. saat meninjau peserta pelatihan di LKP Agung sebelum uji kompetensi berlangsung

anak-anak kejar paket C yangtelah terampil sebagai periaspengantin. Kedatangan DirjenPNFI ini ke Bali serangkaianLomba Prestasi PengelolaKesetaraan se-Indonesia diSanur.

Hamid Muhammad memberisemangat kepada pesertakursus. “Kedatangan DirjenPNFI di tengah kesibukannyauntuk melihat secara langsungkegiatan kursus dan pelatihanini merupakan suatu kehor-matan bagi kami,” ujar Agung.

Ia menuturkan Dirjen PNFItelah banyak memberikandorongan semangat kepadapeserta didik. Mereka yang taksempat mengenyam pendidikanformal diimbau untuk takberkecil hati. Karena, denganmengikuti pendidikan non-formal pun mereka memilikikesempatan yang sama untukberprestasi dan mandiri sepertiyang telah dilakukan anak-anakkejar paket C di LKP Agung.Bahkan, seorang peserta kejarpaket C bernama Kadek YuniariSari, karena prestasinya sempatdiboyong ke Singapura dalamrangka “Indonesian Today”dan berhasil menyabet juara Idari 26 provinsi peserta.

Prestasi ini tentu sajamembanggakan Agung. Keper-cayaan masyarakat luas ini akandijaganya dengan baik dansekaligus menjadikan kesem-patan bagi Agung untuk lebihmeningkatkan kompetensi lulu-san tata rias pengantin baikyang merupakan anak didikLKP Agung maupun lulusanlembaga kursus tata rias pe-ngantin lainnya. “Dengan ujikompetensi ini, peserta akanmemiliki legalitas/sertifikatuntuk diakui menjadi penatarias profesional,” ujarnya disela-sela uji kompetensi tatarias pengantin Bali payas agungyang diikuti 57 peserta. “Dari

57 peserta yang ikut ujikompetensi ini, semua di-nyatakan lulus,” ujar Agung.

Ia menambahkan, di bidangtata rias ini tak sedikit anakdidiknya berkesempatan meriaskalangan pejabat pusat dandaerah, maupun kalanganselebritis lokal dan nasional. Iniamat dibanggakan dan disyu-kurinya karena anak didiknyatelah mampu menunjukkankemampuan mereka sebagai

penata rias profesional, disamping minimal bermanfaatjuga bagi diri mereka.

Eksistensi LKP Agungdalam bidang tata rias takdiragukan lagi. LKP ini jugakerap bekerja sama denganpihak lain untuk mengadakankursus tata rias. Salah satunyapihak yang diajak bekerja samatersebut, adalah Tim Peng-gerak PKK Kota Denpasar.Kerja sama ini telah terlaksana

200 Beasiswa Uji Kompetensiuntuk Bidang Tata Kecantikan Kulit dan Tata Rias Pengantin Bali

belum lama ini. Tak mengheran-kan jika kepercayaan demikepercayaan diberikan kepadaLKP ini.

Melihat kesuksesan pelak-sanaan uji kompetensi tata riaspengantin itu, Direktorat Pem-binaan Kursus dan Kelem-bagaan Dirjen PNFI Kemen-terian Pendidikan Nasional,melalui Kepala Sub. Direkrorat(Kasubdit) Peningkatan MutuKursus Drs. H. Yusuf Muhy-

iddin, M.Pd. memberikan 200beasiswa masing-masing Rp300 ribu bagi mereka yangbelum dan ingin memilikisertifikasi uji kompetensi dibidang tata kecantikan kulit dantata rias pengantin Bali.Bantuan sebesar Rp 300 ribu itudialokasikan untuk biaya ujikompetensi, konsumsi pesertadan model, akomodasi pengujitermasuk penginapan sertatransportasi Denpasar-Jakarta

(PP). Mengingat, jumlah peng-uji tata kecantikan di Bali belummencukupi, hanya ada tiga or-ang. Uji kompetensi ini akandigelar di LKP Agung, 25-27September 2010 untuk tata riaspengantin Bali sebanyak 100peserta dan 100 peserta lainnyauntuk bidang tata kecantikankulit, 1-3 Oktober 2010. Ujikompetensi ini dibagi menjaditiga angkatan, yakni dibatasi 35peserta per harinya. —ten

A.A. Ayu Agung (tengah) diapit Ketua Lembaga Sertifikasi Kompetensi (LSK) Tata Rias Pengantin Pusat Dra. Suyatmi Harun (kiri) dan sekretarisnya, Irein Ibrahim,bersama 57 peserta uji kompetensi tata rias pengantin

Pendidikan Kecakapan Hidup (PKH) Bidang Tata Rias Pengantin Bali yang digelar LKP Agung bekerja sama dengan Tim Penggerak PKK Kota Denpasar dan Disdikpora Provinsi Bali belum lama ini.Tampak Agung mendemontrasikan cara membuat tengkuluk lelunakan saat acara pembukaan disaksikan Ketua TP PKK Kota Denpasar Ny. Selly D. Mantra

Page 8: tkh_609_xi__12-18_sep._2010

8 12 - 18 September 2010Tokoh

DARI DESA KE DESA

RRI Denpasar: SMS 081 337 337 586; Interaktif: (0361) 222 161;E-mail: [email protected]; Surat: Jalan Hayam Wuruk Nomor 70 Denpasar;

Koran Tokoh: SMS (0361) 740 2414; Telepon (0361) 425 373;E-mail: [email protected] ; Surat: Koran Tokoh, Gedung Pers Bali K. Nadha

(Bali TV), Jalan Kebo Iwa 63 A Denpasar.Siaran Perdesaan RRI FM 88,6 Mhz tiap hari pukul 13.30 - 14.00 Wita

Pembaca yang ingin menyampaikanpertanyaan tentang masalah pertanianumumnya, silakan hubungi alamat ini:

MEMBANGUN DARI DESA

Geliat Simantridi Buleleng

TapeJerami

bisa TahanSetahun

POPULAI ternak sapi di Buleleng meningkat. DataDinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten

Buleleng menyebutkan, tahun 2005 jumlah ternaksapi 121. 276 ekor, tahun 2008 146. 631 ekor.

Pengembangan induk produktif terus ditingkatkandengan memperbanyak sapi betina dan

penggemukan sapi jantan. Pengembangannyamelalui sistem pertanian terintegrasi (simantri).

Sampah organik diolahmenjadi pakan ternak, limbah ternak

diolah kembali menjadi pupukorganik dan biogas. Geliatsimantri ini diharapkan mampumengurangi penganggur per-desaan dan meningkatkankelestarian lingkungan.

“Pertanian yang terintegrasiakan mampu menciptakansanitasi desa yang bersih

berkat pengolahan sampahyang baik. Semua desa diBuleleng diarahkan menujudesa bersih dengan pengolahansampah organik sehinggamenghasilkan produk pertanianorganik dan aman dikonsumsimasyarakat,” kata Ir. PutuMerthajiwa, Kepala DinasPertanian dan PerternakanKabupaten Buleleng.

Program Simantri yang

diterapkan di 16 desa di 7kecamatan diharapkan menjadimedia belajar yang menumbuh-kan semangat dan inovasi bagimasyarakat untuk kembalimelirik sektor pertanian. “Sektorpertanian saat ini menjanjikandari sudut pandang peningkat-an ekonomi masyarakat. Perlumotivasi di kalangan masya-rakat untuk mengoptimalkanpotensinya,” kata Merthajiwa.

Dinas Pertanian dan Peter-nakan Buleleng telah meng-upayakan berbagai upaya yaitumelakukan sosialisasi kepadamasyarakat agar mengembang-kan induk produktif danpenggemukan sapi jantan.“Pengembangan populasiternak akan terus diupayakanuntuk meningkatkan per-ekonomian masyarakat dankhusus di daerah kering sudahdioptimalkan dengan programintegrasi pertanian,” jelasMerthajiwa.

Integrasinya melalui peng-olahan limbah pertanian dansampah pasar menjadi pakanternak sapi, selain pengemba-ngan rumput gajah sebagaipakan sapi. “Yang terjadi selamaini, saat musim kemarau didaerah kering, masyarakatmenjual sapinya karena sulitmencari rumput atau pakanlainnya. Harga jualnya rendah.Sebenarnya ketersediaan pakanternak mencukupi kebutuhanternak sapi di Buleleng. Tahunini beberapa kelompok ternaktelah dilatih untuk memanfaat-kan limbah perkebunan dan

Ir. Putu MerthajiwaDrh. Gede Arya Citra

tkh/

put

pertanian untuk diolah menjadipakan ternak,” ujar drh. GedeArya Citra, Kepela Seksi PakanTernak Dinas Pertanian danPeternakan Kabupaten Buleleng.

Dari 27 kelompok ternak diBuleleng, 12 kelompok yangmenjadi sasaran penerimakegiatan pengembangan usahapertanian terintegrasi tahun ini.Kelompok ini tersebar di 6kecamatan yaitu Gerokgak,Busungbiu, Seririt, Banjar,Sawan, dan Kubutambahan.Salah satu limbah pertanianyang diolah sebagai pakan sapi,jerami. Jerami dapat diolahmenjadi tape jerami dengankandungan protein yang baikuntuk sapi. “Setelah diolahmenjadi tape jerami dapatdisimpan dan daya tahannyahingga setahun. Jadi, masya-rakat tak perlu khawatir jikamusim kemarau tiba karena bisamemanfaatkan pakan tapejerami,” jelas Gede Arya. Tapejerami juga dapat dikombinasi-kan dengan pakan lainnyauntuk menambah asupan pro-tein sapi seperti olahan kulitkacang, kulit kakao, kulit kopi,dan limbah organik lainnyasesuai potensi desa. —put

KelompokNiki Sato

SanggalangitManfaatkan Limbah Padat

dan Cair Ternak Sapisebagai Pupuk, Bio Urine dan Biogas

Ketut Wijana

Pabrikpakan mini

Biogas dari limbah ternak sapi

tkh/

put

tkh/

put

tkh/

put

KELOMPOK ternak sapi diBuleleng yang telah mengukirprestasi dan mewakili Bali ketingkat nasional beberapapekan lalu adalah KelompokNiki Sato. Perjuangan danupaya anggota kelompok untukmenyejahterakan anggotadengan menciptakan lapangankerja membuat kelompok ternakyang berlokasi di Desa Sang-galangit, Kecamatan Gerokgak(40 km dari kota Singaraja) inimenjadi contoh warga lainnyauntuk membentuk kelompokternak. Kelompok Niki Satoselain mengembangkan popu-lasi ternak sapi juga memanfaat-kan dan mengolah limbahternak sapi menjadi produkyang bernilai ekonomi. Limbahternak sapi oleh beberapaanggota juga digunakan se-bagai biogas untuk memasaktiap hari.

“Kami memiliki visi me-ngembangkan pertanian dilahan kering yang berwawasanekologis. Nama Niki Sato kamisepakati sebagai upaya untukmemelihara binatang berkakiempat,” jelas Ketut Wijana,S.Pd, Ketua Kelompok NikiSato. Niki Sato terbentuk tahun2003 dengan beranggotakan 28orang. “Awal terbentuk me-mang sulit untuk mengubah

pola pikir masyarakat danmengajak mereka tergabungdalam kelompok. Setelah NikiSato terbentuk, syukurlahwarga yang lain juga ter-motivasi untuk membentukkelompok-kelompok tani,”tambah Wijana. Pembentukankelompok menurut Wijanamempermudah proses pem-binaan dari petugas, memper-cepat proses berproduksi yangberdampak pada peningkatanpendapatan anggota danutamanya penggalangan kerjasama dan peningkatan rasapersaudaraan antaranggota.

Hingga saat ini, sapi milikkelompok Niki Sato 290 ekordengan jumlah populasikelompok 636 ekor selamaperiode tiga tahun terakhir.Upaya anggota kelompokuntuk mengembangkan sumberdaya manusia dan peningkatantaraf perekonomian mem-buahkan hasil. Aset kelompokdan bentuk inventaris per 31Desember 2010 terhitung RP348.128.000 dan modal bergeraksenilai Rp 502. 472. 840. Tiapanggota membayar Rp 1000 perbulan dengan simpanan pokokRp 10.000 per bulan.Pendapatan kelompok berasaldari pertokoan kelompok,koperasi kelompok, hasil bagiusaha ternak, serta pengolahan

limbah padat dan cair ternaksapi.

Limbah padat dan cair dariternak sapi dimanfaatkansebagai pupuk bokasi, biourine, dan biogas. Niki Satomendapat pembinaan dari BalaiPengkajian Teknologi Pertanian(BPTP) Bali, Dinas Pertaniandan Peternakan KabupatenBuleleng, Badan PerencanaanPembangunan Daerah Bulelengdan BPMD (Badan Pember-dayaan Masyarakat Desa)Kabupaten Buleleng. Dayaproduksi pemanfaatan limbah-nya 200 ton per tahun.“Pemasarannya melalui pe-dagang dan dari mulut ke mulut.Tiap hari ada saja warga yangmembeli pupuk untuk ke-butuhan lahan pertanianmaupun untuk tanaman hias.Pengelola hotel dan vila jugamemanfaatkan pupuk bokasidan bio urine,” kata Wijana.Kelompok Niki Sato saat initelah menyiapkan pesanan 40ton pupuk dari petaniKabupaten Karangasem.

Pemanfaatan limbah padatdan cair untuk biogas diakuiWijana produktif. “Jika untukmasak dalam kapasitas rumahtangga, pemanfaatan biogasproduktif. Jika satu rumahtangga memiliki 3 ekor sapi,sudah cukup membuat biogas

sebagai bahan bakar untukmemasak,” ucap Wijana.Kendalanya, pembelian alat-alatpenunjang biogas yang takterjangkau warga. Hingga saatini hanya 4 warga yangmenggunakan bahan bakar darihasil biogas limbah ternak sapi.Itu pun dipandang berbahayakarena instalasinya masihsederhana yaitu menggunakanbahan plastik. “Juga, rawanbocor karena hanya terbuat dariplastik,” tambah Wijana.

Tak sulit untuk mencaripakan sapi di daerah kering.Kelompok Niki Sato telahmemiliki pabrik pakan mini yangmengolah limbah pertanianmenjadi pakan ternak. Limbahpertanian yang diolah yaitukulit kacang menjadi pakanternak sapi dan babi. Hasilolahan limbah pertanian jugabernilai ekonomis. “Sedapatmungkin, jangan ada limbahorganik yang terbuang selamamasih bisa dimanfaatkan, akankami upayakan,” ucap Wijana.

Kelompok Niki Sato telahmengasuransikan anggotanya,asuransi jiwa. Keunggulan,potensi dan motivasi kelompokmengembangkan diri danlingkungannya, mengantarkankelompok Niki Sato ke tingkatnasional mewakili Bali tahun ini.Sebelumnya, berbagai peng-

hargaan tingkatProvinsi Bali te-lah diraih sepertijuara I KelompokTerbaik TingkatProvinsi Bali,Teknologi TepatGuna (TTG) Ting-kat Provinsi Bali,Juara III Ko-perasi Tani Ting-kat Provinsi, danp e n g h a r g a a nIkatan Senat Ma-hasiswa PeternakIndonesia.—put

DALAM penelitian epidemiologi menunjuk-kan adanya hubungan antara kejadian kankerdan makanan. Hal ini menyebabkan timbulnyapemikiran bahwa dalam makanan tertentuterkandung bahan yang dapat mencegahterjadinya penyakit kanker. Salah satunya, umbiubi jalar ungu yang mengandung antioksidanyang berupa zat antosianin. Ubi jalar unguselain dibuat ekstrak juga sudah dibuat dalambentuk sirup (imo syrup) dan wine (sweet wine),yang mengandung zat aktiosidan berupaantosionin (zat warna ungu alami ) sebanyak0,6 – 0,8 mcg/ml.

Berdasarkan hasil penelitian LaboratoriumFarmakologi FK Unud sejak tahun 2005deketahui bahwa ekstrak ubi jalar ungu dapatmenurunkan kadar MDA (malondialdehine)dalam darah dan organ tubuh seperti hati,jantung dan usus mencit. Artinya memilikiaktivitas antioksidan cukup tinggi. Kedua,dapat menghambat pertumbuhan sel–sel kankerpayudara dan sel kanker leher rahim (servik).Ketiga, ubi jalar ungu dapat menurunkan kadarkolesterol dan asam urat. Keempat, ubi ungudapat menurunkan tekanan darah, sehinggadapat mencegah penyakit stroke akibat tekanandarah tinggi. Namun, jika mengomsumsi ekstrakubi ungu ini tidak dianjurakan bagi penderitapenyakit diabetes, mengalami tekanan darahrendah, serta khusus untuk sweet wine, dilaranguntuk wanita hamil dan usia di bawah 21 tahun.

Apa yang dimaksud zat antioksidan?Antioksidan adalah bahan yang menangkap

elektron bebas yang dilepaskan radikal bebastanpa menyebabkan instabilitas pada melekul,sehingga dapat mengurangi kerusakan DNA.

Manohara Mahenjaya, Bangli(Berkomentar lewat telepon)Ubi ungu diproduksi di Bangli. Bukan hanya

ubi ungu jalar yang berasal dari Banglimelainkan loloh cem-ceman juga. Ini sudahditurunkan dari jaman leluhur kita terdahulu,berupa obat-obatan dari dedaunan dan umbi-umbian. Dapat kita lihat contohnya yaitu or-ang-orang tua yang sampai bungkuk pun masihtetap sehat, berbeda dengan apa yangdikonsumsi orang di kota yang serba canggih.Orang kota sering mengonsumsi makanan cepatsaji. Sedangkan orang desa mengonsumsi yangdari alam berupa dedaunan karena akan terasalebih segar. Bukannya apa-apa tetapi kita harusbersyukur pada ciptaan Tuhan Yang Maha Esakarena kita akan diberikan umur yang panjangdengan cara mengonsumsi makanan-makananyang diwariskan leluhur kita. Gubernur Made

Mangku Pastika pun memproklamirkanpemakaian pupuk organik dan kita harusmendukung untuk menciptakan Bali hijau. Jikakita sudah melihat rumput atau tanaman hijau,pikiran kita akan menjadi tenang. Lain ketikakita berdiri di kota, yang akan kita temukan yaitutanaman padi beton dan alangkah panas danpengapnya. Apalagi situasi yang sekarang iniserba panas. Untuk itu, mari kita lestarikanpertaniaan karena bertani itu merupakanperbuatan yang luhur.

Alfa, Ciungwanara(Bertanya lewat telepon )Apa perbedaan ubi ungu dengan ubi biasa?

Apa yang menyebabkan jika kita terlalu banyakmengonsumsi ubi, kita sering buang gas?Penyakit kanker itu merupakan penyakit yangmematikan nomor dua di dunia. Apakah adasosialisai dari Pemerintah Provinsi Bali, agaruntuk ke depannya Bali bebas dari penyakitkanker?

Jawaban:Perbedaan ubi jalar ungu dengan ubi yang

biasa yaitu umbi ungu jalar ungu mengandungantosianin (zat warna ungu alami) yang lebihtinggi. Ini bersifat sebagai antioksidan yangdapat menangkap radikal bebas penyebabpenyakit kanker itu. Yang menyebabkan kitasering membuang gas setelah mengonsumsi ubiyaitu disebabkan reaksi pencernaan dan buanggas itu berguna untuk melancarkan pencernaan.Pemerintah sudah meyosialisasikan karena itusudah merupakan hasil penelitian di BadanPerncanaan Pembanguan Daerah Provinsi Bali.

Adakah makanan selain ubi jalar unguyang mengandung zat antioksidan?

Selain ubi jalar ungu yang banyak meng-andung antioksidan, contohnya strowbery,dan strowbery ini juga mengandungantosionin. Asupan makanan yang meng-andung antioksidan contohnya tempe, alpukat(V.E), dan tauge. Kalau untuk kesuburan,misalnya pepaya, jeruk, jambu biji dan buah inijuga dapat menangkal virus DHF. Kemudianyang banyak mengandung vitamin A yaituwortel, tomat, dan pisang raja, ini juga banyakmengandung antioksidan.

Narasumber:Dra. I. G. A. Sukartini Adnyana,

Apt., M.Kes.Badan Perencanaan Pembangunan Daerah

Pemerintah Provinsi Bali

Ubi dan Buahyang bisa Mencegah Kanker

Page 9: tkh_609_xi__12-18_sep._2010

9Tokoh12 - 18 September 2010MEMBANGUN DARI DESA

Untuk menghasilkanproduk organik,tentu diperlukan

sarana produksi (pupuk,pestisida, dan pakan) yangorganik pula. Untuk mem-peroleh sarana produksiorganik secara efisien, modelpertanian terintegrasi me-rupakan jawaban yang tepat.Model integrasi akan men-dorong optimalisasi pemanfaat-an sumber daya lokal, sehinggaketergantungan pada saranaproduksi dari luar secarabertahap dapat dikurangi.

Primatanidan SimantriKelahiran Simantri yang

kini diterapkan di 50 desa diBali, tidak bisa dipisahkandengan program Badan LitbangPertanian yang disebutPrimatani (Program RintisanAkselerasi PemasyarakatanInovasi-Teknologi Pertanian).Primatani dilaksanakan BadanLitbang Pertanian mulai tahun2005, dan sebagai penanggungjawab di tiap provinsi, BPTP(Balai Pengkajian TeknologiPertanian).

Konsep Primatani dimulaiakhir tahun 2004, yang di-latarbelakangi kenyataan lam-batnya proses alih teknologidari lembaga-lembaga penelitiankepada para pengguna khusus-nya petani. Karena itu, Pri-matani diharapkan dapat men-dorong percepatan transferinovasi, dari aspek teknologimaupun kelembagaan di tingkatmasyarakat.

Salah satu ciri khas Pri-matani, adanya perencanaanyang rinci serta ukuran yangjelas dalam tiap evaluasiperkembangan. Karena itu,sebelum kegiatan Primatanidimulai, lebih dahulu dilakukanidentifikasi potensi, masalahdan minat petani melalui

kegiatan PRA (PartisipatoryRulal Appraisal). Di samping itudilakukan “Base Line Survey”untuk memperoleh data dasarterkait sakla usaha tani, aplikasiteknologi, produktivitas usahatani serta pendapatan rumahtangga petani.

Dengan data tersebut di-susunlah “Rancang BangunModel Agribisnis” yang jugadirencanakan di suatu lokasi(desa). Dalam rancang bangunini tertera antara lain “roadmap” dan tahap-tahap kegiatanserta model evaluasi untukmengukur perkembangan. De-ngan demikian dalam Primatani,di samping dilakukan denganperencanaan yang mantap, jugaserba terukur perkembangan-nya, baik dari aspek teknologi,produktivitas maupun pen-dapatan.

Khusus Primatani di Bali disamping prinsip-prinsip ke-terencanaan dan keterukurantersebut, ada orientasi modelspesifik, yakni model pertanian“tekno-ekologis” yakni per-tanian yang selaras denganalam (ekologis) dengan sen-tuhan teknologi maju. Modelpertanian ini, tidak menekankanpada maksimalisasi produksikomoditas dominan melainkanberorientasi pada keragaman(diversifikasi) fungsional atauintegrasi.

Integrasi atau diversifikasifungsional, tidak hanya ter-padu, dari beberapa komoditas.Dalam model integrasi, akanterjadi hubungan atau rantaipemanfaatan zat-zat makanan(biomassa) antara dua atau lebihkomoditas, sehingga terbentuksiklus produksi yang tertutup.

Contoh, integrasi antaratanaman padi dan ternak sapi,yakni limbah (jerami) padi bisadiolah untuk pakan sapi danlimbah (kotoran dan kencing)sapi bisa diolah untuk pupuk

tanaman padi. Dengan demikianakan terjadi efisiensi dalambiaya untuk pakan maupunpupuk, serta penghematanlahan untuk penyediaan pakan.

Daerah Bali yang selama inibanyak bergantung padasarana produksi dari luar danpemilikan lahan pertanian yangrelatif sempit, maka penerapanmodel pertanian integratifdiharapkan dapat menjawabkedua tantangan tersebut.

Setelah meyaksikan lang-sung model Primatani di DesaPucaksari dan Sepang Ke-camatan Busungbiu, Buleleng,Maret 2009, Gubernur Bali yakinmodel Primatani yang berbasisintegrasi ini cocok dikembang-kan di Bali. Tak sekadar waca-na, maka sejak Oktober 2009,model pertanian integrasi yangada di 8 lokasi Primatani di Bali,diadaptasi dan diterapkan di 10lokasi di Bali, dan tahun 2010ditambah 40 lokasi, sehinggajumlahnya menjadi 50 lokasi,dengan sebutan Simantri.

Integrasi AntarinstansiMeskipun Simantri baru

berjalan awal, dan pengaruhnyaterhadap produktivitas maupunpendapatan petani belum ter-ukur, namun program ini telahmembawa denyut baru bagipembangunan pertanian di Bali.

Ada beberapa fenomenamenarik yang terkait programSimantri. Pertama, adanyakomunikasi dan interaksi yangintens antara instansi-instansiyang terkait dengan pertaniandi Bali. Memang, ada syaratutama yang tak tertulis dalampengembangan pertanian inte-gratif, yakni “sebelum meng-integrasikan usaha tani, insti-tusi-institusi pembina harusbersedia meintegrasikan pro-gramnya lebih dahulu”. Syaratini, mesti dipenuhi, mengingatdalam Simantri terdapatkomoditas-komoditas dankegiatan yang menjadi urusanlintas dinas dan lintas sektoryang harus diintegrasikan.

Sejak program Simantridigulirkan, kegiatan-kegiatanpertemuan dan koordinasilintas instansi pun kerapdigelar. Tidak hanya antar-instansi lingkup pertanian,tetapi juga dengan dinas-dinasatau institusi di luar sektorpertanian. Dengan makin inten-sifnya komunikasi antarinstansipembina, pemahaman terhadap

berbagai masalah di suatuwilayah oleh masing-masinginstansi akan makin baik. Jikainteraksi ini bisa didorongterus-menerus, ke depan, sinergiprogram antarinstansi akanmakin kuat. Tentu ini akan amatmenguntungkan masyarakat.

Selama ini, terutama sejakera reformasi, koordinasi antaradinas-dinas lingkup pertanianmakin lemah. Lahirnya konsepSimantri yang merupakanmodifikasi Primatani akan dapatmemperkuat kembali koordinasitersebut, bahkan tidak hanyaantarinstansi di sektor per-tanian, juga melibatkan sektor-sektor lain, di luar pertanian.Dengan demikian, Simantrimembuka peluang bagi pemba-ngunan pertanian ke era baru,yakni era yang menekankanpada integrasi guna meng-optimalkan potensi dan misiberbagai instansi, serta inte-grasi usaha tani yang ber-orientasi pada efisiensi melaluioptimalisasi pemanfaatan sum-ber daya lokal.

IntegrasiUsaha TaniProgram Simantri yang

berorientasi pada integrasiusaha tani merupakan jawabantepat atas problem pertanian didaerah Bali, saat kini pemilikanlahan pertanian di Bali relatifsempit. Di kawasan persawahanpemilikan lahan rata-rata hanya0,3-0,4 hektare/KK, dan didaerah perkebunan sekitar 0,8-0,9 hektare/KK.

Dengan pemilikkan lahanseluas itu jika hanya meng-gunakan cara bertani konven-sional (monokultur), sulit bagipetani untuk memenuhi ke-butuhan hidup secara layak,apalagi untuk bisa menye-kolahkan anak-anaknya hinggake jenjang pendidikan tinggi.

Rendahnya pendapatanbertani secara konvensionalmenyebabkan generasi mudamakin menjauhi pertanian.Karena itu model pertanianyang ada mesti dibenahi, yaknidari orientasi maksimalisasi satukomoditas, menjadi ke arahdiversifikasi fungsional atauintegrasi.

Dengan model pertanianintegrasi diharapkan akan dapatmeningkatkan efisiensi, baikdari aspek biaya (input),maupun dari penggunaan lahandan biomassa, sehingga akandapat meningkatkan pen-dapatan serta menekan risikousaha tani.

Lahirnya konsep Simantriyang merupakan modifikasiPrimatani, cepat atau lambatakan memperkuat koordinasiantarinstansi dalam pembinaanpetani. Dengan demikian,Simantri diharapkan akanmembawa perubahan pemba-ngunan pertanian di Bali dalamera yang lebih maju, sebuahlangkah nyata yang diharapkanbisa menjadi contoh revitalisasipertanian di Indonesia.

Meskipun belum ada datapeningkatan produktivitas danpendapatan petani, mengingatprogram ini baru dimulai, kinikesadaran untuk menginte-grasikan kegiatan usaha tani,terutama ternak dan tanaman dikalangan petani kooperatormakin kuat. Kesadaran untukmengurangi ketergantunganpada sarana produksi dari luardan mengoptimalkan peman-faatan sumber daya lokal yang

ada makin tumbuh.Dalam integrasi tanaman

dengan ternak, limbah tanamandiolah untuk bahan pakan danlimbah ternak berupa faeces(kotoran) dan urine bisa diolahuntuk pupuk tanaman. Dengandemikian akan terjadi efisiensidalam penggunaan pakan,pupuk, maupun pestisida. Disamping itu, dengan polaintegrasi dalam rantai ekosis-tem, kelak diharapkan akanmemunculkan relung-relungbaru, yang dapat menghasilkanproduk dan lapangan kerja baru.Seperti, adanya integrasitanaman padi dan sapi, bisamemunculkan relung-relungbaru, yakni budidaya jamurmerang dan ikan (mina-padi).Dengan demikian model per-tanian ini akan dapat menjawabtantangan ke depan yakniketersediaan lapangan kerja diperdesaan. .

ContohRevitalisasi PertanianAgaknya Gubernur Bali

tidak mau kepalang tanggunguntuk menyukseskan programSimantri ini. Seluruh jajarandinas-dinas dan instansi terkaitdikerahkan, baik dari aspekpembinaan maupun pendana-an. Bahkan, kini tim motivatoruntuk Seimantri pun dibentuk,yang anggotanya berasal dariberbagai instansi. Ini suatubukti betapa besar perhatianGubernur Bali terhadap masadepan pertanian di daerahnya,suatu langkah yang belumpernah dilakukan gubernur-gubernur Bali sebelumnya.

Jika mantan gubernurGorontalo, Fadel Muhammad,menjadikan tanaman jagungsebagai titik ungkit dalampengembangan pertanian,Gubernur Bali menjadikanternak sapi sebagai titik ungkit.

Simantri, Sebuah ModelRevitalisasi Pertanian

SEJAK digulirkannya program pertanianterintegrasi tahun 2009 yang sekarang disebutSimantri (Sistem Pertanian Terintegrasi),pembangunan pertanian Bali telah memasuki erabaru. Gagasan Simantri berawal dari obsesiGubernur Bali Made Mangku Pastika untukmenjadikan pertanian di Bali berorientasi padaproduk organik. Sebuah gagasan besar, sekaligustidak sederhana dan memerlukan proses panjang,tetapi memang penting untuk dimulai.

Hal ini dikarenakan dalampertanian integrasi, sapimemiliki posisi strategis sebagaisumber daging maupun sebagaisumber pupuk dan energi. SapiBali merupakan komoditaspenting, yang banyak di-perdagangkan ke luar daerah.

Bali merupakan provinsiyang memiliki populasi sapiterpadat di Indonesia, dengankepadatan rata-rata. 112 ekor/km2, disusul Jawa Timurdengan kapadatan sapi 96 ekor/km2. Dalam Simantri, tiapkelompok binaan memperolehbantuan 20 ekor sapi besertafasilitas kandang dan peng-olahan limbah ternak untukmemproduksi bio- gas, pupukpadat, dan pupuk cair.

Untuk membantu mem-percepat pengembangan ternaksapi, tiap pedagang antarpulaudikenai kewajiban menyetor 1(satu) ekor sapi dara tiappengiriman 360 ekor sapi ke luarBali. Sehingga, tiap tahunnnyaakan diperoleh sumbangansekitar 130 ekor sapi betina darayang akan diberikan kepadakelompok-kelompok binaanSimantri.

Jika program Simantri iniberhasil, tentu akan dapatmeningkatkan pendapatanpetani pelaksana secara nyata.Simantri yang merupakanpengembangan dari Primatanibisa menjadi contoh modelrevitalisasi pertanian yanghingga kini masih sedangmencari bentuknya. Sebagaibentuk pengembangan Pri-matani, model Simantri me-rupakan program yang serbaterencana dan terukur.

HarapanIde Simantri patut kita

sambut secara positif, meng-ingat program ini diharapkanakan dapat membawa pertanian

Gubernur Mangku Pastika (tengah) sedang meninjau kegiatan pertanian terintegrasidi Desa Pucaksari, Kecamatan Busungbiu, Kabupaten Buleleng

di Bali ke era baru, yakni erapertanian yang lebih mene-kankan pada efisiensi, ke-untungan usaha, dan ramahlingkungan, serta mendorongkemandirian petani dalampemenuhan sarana produksimelalui optimalisasi peman-faatan sumber daya lokal.

Karena itu, partisipasiPemerintah Kabupaten sebagaiujung tombak dalam otonomi,amat diperlukan, agar kegiatanini berjalan sesuai dengan roadmap dan rancang bangunnya.Di samping itu, PemerintahKabupaten juga bisa mem-perbanyak lagi lokasi Simantrisesuai potensi dan kebutuhandaerahnya, tanpa harus menantiprakarsa Pemerintah Provinsi.

Dengan rancang bangunyang ada, sebagai pedoman,bukan hanya Pemprov danPemkab yang dapat mengambilperan dari Simantri, tetapi jugabisa melibatkan PemerintahPusat, perbankan, BUMN,swasta, koperasi, LSM danyang paling penting peranpetani secara swadaya. Hal iniperlu dipahami, mengingatuntuk menjalankan programSimantri sesuai dengan roadmap agar berhasil membuatperubahan kondisi masyarakat,diperlukan dana yang tidak kecildan waktu yang relatif panjang,sehingga diperlukan dukunganbanyak pihak. Untuk itu, timSimantri yang ada di provinsiperlu menyosialisasikan pro-gram ini ke berbagai pihak,termasuk ke pihak swasta,BUMN dan LSM yang mungkindapat berperan di samping tetapmemperkuat koordinasi antartimyang telah ada.

Suprio GuntoroPeneliti BPTP-Bali,

Ketua YayasanBali Tekno Hayati

Gubernur Mangku Pastika sedang meninjau kegiatan pertanian terintegrasidi Desa Sepang, Kecamatan Busungbiu, Kabupaten Buleleng

Page 10: tkh_609_xi__12-18_sep._2010

10 12 - 18 September 2010Tokoh BUMI GORA

Anak Indonesia…Luar Biasa…Anak Indonesia…Merdekaa…Yaa

Demi KenyamananTKI yang Mudik ke NTB

Posko Terpadu di Bandara Selaparang

Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, tahun ini arus mudiktidak terlalu ramai. Biasanya H-10, arus mudik di Nusa

Tenggara Barat sudah mulai terlihat. Namun, pada tahun 2010ini, hingga H-5 tidak tampak lonjakan berarti. Pelabuhan

Lembar, Lombok Barat, Terminal Mandalika, Mataram danBandara Selaparang terlihat masih normal. “Hanya ada

kenaikan sedikit, tidak tampak kenaikan yang signifikan,” kataKepala Terminal Mandalika, Susanto. Ini terjadi rupanyakarena para pemudik terutama dalam NTB sendiri, dari

Mataram ke Bima, Dompu, dan Sumbawa mulai menggunakansepeda motor dan mobil pribadi.

M eski pada H-5belum ada lonja-kan berarti, kena-

ikan jumlah pemudik yangmelewati pelabuhan, terminaldan bandara terjadi H-3 dan H-2 lebaran sudah tampak. Di-perkirakan kenaikan jumlahpenumpang di masing-masinglokasi sekitar 12-15 % darikeadaan normal. Jumlahpenumpang di tiga lokasitempat pelayanan penumangmudik yakni di PelabuhanLembar (Lobar), Terminal Man-dalika (Mataram) dan BandaraSelaparang masih dalamkondisi normal belum terjadilonjakan.

Gubernur NTB TGH. M.Zainul Majdi M.A., saat sidakke sejumlah tempat pelayananpenumpang mudik lebaranmengimbau kepada semuapihak terkait untuk berupaya

memberikan pelayanan terbaikbagi masyarakat terutamapemudik. Untuk memastikankenyamanan para penumpang,gubernur sempat naik ke KMPDharma Ferry 9 yang terparkirdi Dermaga 2 Pelabuhan Lem-bar. Di kapal, gubernurberkeliling memeriksa keleng-kapan kapal termasuk jugasempat berbincang denganbeberapa penumpang yangkebanyakan merupakan pemu-dik ke daerah Jawa.

Kepala Cabang PT ASDPIndonesian Ferry PelabuhanLembar Kaimudin Malilingmengatakan pelabuhan Lembarsetiap tahunnya selalu mem-persiapkan diri dalam melayaniarus mudik dan balik lebaran.Untuk tahun ini saja, pihakpelabuhan menyiapkan 19 unitarmada yang tahun sebelumnyahanya 17 unit armada pela-yaran.

Momen lebaran ini jugabanyak dimanfaatkan paratenaga kerja Indonesia (TKI)asal NTB untuk pulang kam-pung ke Lombok dan Sumbawa.Angka kepulangan TKI viaBandara Selaparang, cukupsignifikan. Para TKI menempati70% dari jumlah kursi yangtersedia di armada pesawat.“Rata-rata dari merekamenempati load sector sampai70%,” ungkap General ManagerPT. Angkasa Pura I, BandaraSelaparang Mataram, I KetutErdi Nuka.

“Tampaknya para TKIyang pulang ini lebih banyakdari Malaysia,” tandasnya.

Ia menambahkan, prediksiarus mudik secara umum me-ningkat mulai H-3. Peningkatanangka pengguna jasa dapatmencapai 3.600 orang baik yangdatang maupun yang berang-kat.

Mengingat kepulangan TKIini rawan dimanfaatkan olehpihak-pihak yang tidak ber-tanggung jawab, makapengamanan khusus jugaberlaku di Bandara Selaparang,Mataram. Kapolda NTB,Brigjen Pol. Drs. Arif Wachyu-nadi, menegaskan keamanandan kenyamanan bagi kepu-langan TKI asal NTB menjadiprioritas posko pengamanan diBandara Selaparang.

“Selama ini banyak keluhandan indikasi TKI yang barudatang kerap merasa kurangaman dan nyaman. Makadibukalah Pos Terpadu diBandara agar indikasi sepertiitu tidak terjadi lagi,” ungkapArif saat jumpa persnya diBandara Selaparang, usai mela-kukan pemantauan bersamaGubernur NTB dan MuspidaProvinsi NTB beberapa waktulalu. “Saudara-saudara kitayang TKI ini, harus merasakanaman sampai mereka tiba ditempat tujuan,” katanya. —nik

Gubernur NTB, TGH. M. Zainul Majdi melakukan sidakdi Pelabuhan Lembar, Lombok Barat.untuk memastikanfasilitas moda transportasi yang nyaman bagi pemudik

Serah Terima Pengurus FAD Provinsi Bali

Dari Bali LahirPemimpin Muda

Indonesia

Itulah yel-yel anak Indonesiayang selalu digemakan dalamtiap kegiatan Forum Anak Daerah(FAD) Bali. Sebagaimana pagi itu,Senin (6/9), saat berlangsungnyaacara “Serah Terima JabatanPengurus Forum Anak DaerahProvinsi Bali Periode 2010 -2011”di Aula BP3A (Badan Pem-berdayaan Perempuan dan Per-lindungan Anak), Denpasar.

FAD merupakan organisasianak-anak di Bali yang bernaungdi bawah Lembaga PerlindunganAnak (LPA) Provinsi Bali. Orga-nisasi ini bergerak di bidang per-juangan dan perlindungan ter-hadap hak anak, sebagai tindaklanjut amanat UU No. 23 Tahun2002 tentang Perlindungan Anak

Para mantan duta anak Balibergabung di dalamnya. Berkatkegigihan penggagasnya, KadekRidoi Rahayu, duta anak Balitahun 2005, akhirnya ter-bentuklah FAD Bali tahun 2006.Duta anak Bali tersebut datangdari seluruh kabupaten/kota diBali. Ketua FAD pertama KadekRidoi Rahayu, wakil ketua Radi-tya, sekretaris Cristina, dan ben-dahara Wisnu Arya Wardhana.

Inilah wadah yang diciptakananak, diorganisir anak, danberjuang untuk anak. “DukunganLPA Bali, menjadi modal utamakami,” kata Kadek Ridoi Rahayualias Doi. Dalam menjalankanroda organisasi, Doi mengutippesan Ketua LPA Bali NyomanMasni, S.H.: “Ini organisasi kalian,jadi kalian tidak perlu menantipatokan dari siapa pun untukmenjalankan organisasi ini. Sela-ma apa yang kalian rumuskantidak bertentangan dengan kebe-naran dan masih dalam bataskewajaran, Ibu akan selalumemberikan dukungan.”

Beragam kegiatan telah

dilaksanakan FAD. Melalui LPAyang bermitra dengan BP3A,mereka sempat mempresen-tasikan program kerjanya didepan Gubernur Bali (waktu ituDewa Made Berata). Tiap Sabtusore atau Minggu pagi, merekameluangkan waktu mencari tem-pat-tempat ramai untuk menye-barkan brosur. Selain menye-barkan brosur tentang programdan kegiatan organisasinya disekitar patung Catur Muka,lapangan Puputan Badung, puraJagatnatha serta sekitar Jalan-Yudistira di Denpasar, merekajuga datangi sekolah-sekolah.

Berkunjung ke LembagaPemasyarakatan Anak Karang-asem dan memotivasi teman se-baya mereka di Munti Gununguntuk tetap bersekolah dan tidakturun ke jalan sebagai gelan-dangan dan pengemis, meru-pakan kegiatan lainnya.

Anak-anak FAD ikut me-masyarakatkan UU tentang Per-lindungan Anak di berbagaikesempatan termasuk menjadinarasumber di radio. FAD punmenggelar Mimbar Anak Bali(MAB) yang sejak tahun 2007menjadi agenda rutinnya. MABdiikuti perwakilan anak darikabupaten/kota se-Bali. MABdijadikan salah satu wujudpemenuhan hak anak dalambidang partisipasi. “Seiring per-kembangan paradigma anakdalam menatap kemajuan global,anak perlu didengarkan suaranyadalam proses pengambilankebijakan atau keputusan yangberkaitan dengan kepentinganterbaik untuk anak,” ujar Doi.

Dalam MAB dirumuskanDeklarasi Suara Anak Bali yangkemudian diserahkan kepadaPemerintah Daerah serta dipre-sentasikan di tingkat nasionaldalam kegiatan Kongres Anak In-donesia (KAI). Dalam MAB inipula ditetapkan duta anak yangakan mewakili Bali dalam KAIyang diselenggarakan tiap tahunbertepatan dengan peringatanHari Anak Nasional, 23 Juli.

Dalam acara serah terimapengurus FAD tersebut, Doimenekankan pentingnya dijagaeksistensi FAD Bali agar dapatmemberikan kepercayaan kepa-da masyarakat umum dan peme-rintah bahwa anak-anak jugadapat memberikan kontribusi.

Pemimpin MudaIndonesia

Tahun 2004 pertamakalinyaduta Bali mengikuti KAI. “LPA Baliberdiri tahun 2003. setelahsetahun barulah kami menanganianak-anak duta Bali untukmengikuti KAI. Sejak keikut-sertaan Bali dalam KAI yang ke-2 tahun 2005 hingga 2010 anak-anak Bali selalu ada yang terpilihsebagai Duta Nasional. “KAItahun 2010 di Bangka Belitungmenetapkan peserta dariKabupaten Jembrana, Ketut HariPutra Susanto, menjadi DutaKesehatan,” ujar Ketua LPA BaliNyoman Masni.

Mereka bukan hanya mamputampil di KAI, tambahnya, sejaktahun 2007 anak-anak yangdirekomendasikan LPA Baliberhasil terpilih sebagai Pemim-pin Muda Indonesia. “Malahtahun ini tiga orang lolos masuk10 besar. Akhirnya Ida AyuUpawati dari Klungkung, I Gst.Ngurah Bayu Permadi dariJembrana dan Maitri dari Den-pasar terpilih menjadi PemimpinMuda Indonesia Tahun 2010,”ujarnya.

Masni mengungkapkan,pemilihan Pemimpin Muda Indo-nesia salah satu program kerjasama antara Kementerian Pem-berdayaan Perempuan danPerlindungan Anak denganUnicef, telah dilaksanakan sejaktahun 2004. Kegiatan ini bertujuanuntuk mencari anak yangmemunyai jiwa kepemimpinandan peduli terhadap perlindu-ngan dan hak-hak anak, sertamenyuarakan hak-hak anak. Tiaptahun ditetapkan tiga orang dari

seluruh Indonesia.Tahun 2007 merupakan

tahun istimewa bagi FAD Bali,sebab ketuanya Kadek RidoiRahayu, duta dari Gianyar ini,mendapatkan penghargaansebagai Pemimpin Muda Indo-nesia. Perempuan yang kinimelanjutkan kuliahnya dalamstudi Kesehatan Masyarakat inidikenal sangat aktif dalammemimpin organisasi baik disekolah maupun dalam masya-rakat sejak masih di bangku SMP.Doi bersama teman-temannyajuga aktif mengampanyekanpencegahan kekerasan daneksploitasi anak, terutama untuktujuan seksual komersial. Hal initerkait Bali sebagai daerah tujuanwisatawan yang sangat rentanterhadap kasus pedofilia. Untukitu, anak-anak harus tahubagaimana melindungi dirimereka.

Menyusul prestasi seniornya,I Gede Wahyu Adi Raditya wakil

Badung, sukses terpilih sebagaiPemimpin Muda Indonesia tahun2009. Wahyu saat ini terpilihsebagai ketua FAD periode 2010-2011, menggantikan Doi. Iaterlibat dalam kegiatan pemasya-rakatan hak-hak anak sejak tahun2004 dengan fokus partisipasianak. Mahasiswa semester IIIFakultas Kedokteran Unud iniberpendapat, Indonesia memu-nyai tantangan besar untukmenurunkan angka kematiananak dan meningkatkan standarkesehatan ibu dan anak. Kini iamulai disibukkan berbagaiagenda FAD tahun ini.

Tahun ini Bali kembaliberhasil menampilkan PemimpinMuda Indonesia 2010. Dia ada-lah Ni Putu Maitri Nara Suari,Duta Anak Bali 2009, perwakilanKota Denpasar. Murid SMAN 4Denpasar ini menyertakan esai’Anak dan Internet’, dua variabelterintegrasi untuk Indonesiadalam berkas seleksi pemilihan.

Dewan Pembina Provinsi: 1. Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Bali; 2. Kepala Badan PemberdayaanPerempuan dan Perlindungan Anak Provinsi Bali; 3. Kepala Dinas Sosial Provinsi Bali; 4. Ketua LPAProvinsi BaliDewan Pembina Kabupaten/Kota: 1.Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten/Kota; 2. Kepala BadanPemberayaan Perempuan Kabupaten/Kota; 3. Kepala Dinas Sosial Kabupaten/Kota; 4. KelompokKerja LPA Kabupaten/Kota.Badan Pengawas: 1. Kadek Ridoi Rahayu; 2. Putu Aditya Saputra; 3. Ida Bagus Mandhara Brasika.Ketua Umum: I Gede Wahyu Adi Raditya; Wakil Ketua I Ida Ayu Upawita Dewi; Wakil Ketua II SriMahadhana; Sekretaris Ni Komang Meni Purwasih; Bendahara Ni Putu Maitri Nara SuariKomisi Pendidikan dan Pengembangan SDM: Koordinator Gusti Ngurah Arya Bayu Permadi; AnggotaPutu Nandika Wintari; Komisi Kesehatan, Seni dan Budaya: Koordinator I Ketut Hari Putra Susanto;Anggota I Gede Arum Gunawan; Komisi Perlindungan Khusus dan Pengabdian Masyarakat:Koordinator Yanita Ristanti Purwitadewi; Anggota Ni Kadek Indri Sugiantari; Komisi Partisipasi danPemberdayaan Anak: Koordinator Dentika Ayu Laksmi Zahara; Anggota Sy. Made Ardhia Pramayanti;Komisi Jaringan, Informasi dan Komunikasi: Koordinator Putu Rusta Adijaya; Anggota Putu GdeAdhi Paramanandana; Komisi Organisasi: Koordinator Pande Komang Gede Bayu Wikrama; DivisiHumas dan Kesra Putu Dyah Pradnyaswari; Divisi Kesekretariatan Ida Ayu Manik Sudewi; DivisiProduksi, Dana dan Usaha Ida Bagus Alit Saputra.Pengurus Harian Wilayah Kota Denpasar: Ni Kadek Yudha Hestynatalia; Badung Made Febby Wijaya;Gianyar Sang Made Lanang Prasetya; Klungkung Ida Bagus Gede Baskara; Tabanan Ni Putu RisaEgryani; Karangasem Ni Made Wiwin Sutaryani; Bangli Ni Kadek Mia Risdayanti; Buleleng DewaKadek Darmada; Jembrana Ni Putu Cahya Andri Suari.

Pengurus Forum Anak DaerahProvinsi Bali Tahun 2010/2011

Ia menceritakan kegemarannyamenyelami dunia maya danmembangun jaringan anak. Diatidak pernah terlepas darilaptopnya untuk menyusun karyatulis, penelitian ilmiah, menulisblog, mengirim tweet sertamengurus facebook accountorganisasinya dalam rangkamenyosialisikan hak-hak anak.

Dalam waktu dekat, 14 -18September, Maitri berkesem-patan menghadiri “InternationalForum on Women in Urban De-velopment and Commemorationof the 15 the Anniversary of theFourth World Conference onWomen” di Shanghai, Cina. Meitriakan berangkat ke Cina bersamabeberapa anak berprestasilainnya, baik dari Forum Pemim-pin Muda Indonesia, Forum Anak,Penulis Muda Indonesia,Pemenang si Bolang Award sertaForum Anak dari Surakarta danProvinsi Papua. —ard

Ni Nyoman Masni

Maitri bersama Linda Gumelar Menteri PP dan Anak

Ridoi Rahayu menerima penghargaan dari Pesiden Anak-anak Bali Dalam KAI Ke VIWahyu Adi Raditya

Page 11: tkh_609_xi__12-18_sep._2010

12 - 18 September 2010 11Tokoh

Untuk informasi lebih lanjut silakan hubungi atau datang ke:Bali Heart Care Center

Pengobatan penyakit jantung non-invasive Medical Ozone + EECP TherapyJalan Pulau Nusa Penida 26, Denpasar

Telepon (0361) 225388/ (0361) 240855/ (0361) 7423789. Faksimili (0361) 264688.Email: [email protected] Web: www.hsenchii-int.comLayanan via sms: Ketik Reg<spasi>BHCC (Tarif Premium)

Contoh: Reg BHCC kirim ke 9168. (untuk kelancaran silakan buat janji)

Pompa Jantung Harry Normal Kembali

Akhir tahun 2009 ke-sehatan Harry Wirajaya (67)diuji. Ia sulit tidur, sesaknapas, dan batuk. Dada Harrysering seperti tertindih ba-

rang berat. Kerena sesak napas,Harry dirujuk ke dokter paru-paru. Namun, keluhannya takkunjung membaik, bahkanmakin menjadi-jadi. Selain sulit

bernapas normal kini keadaanyaia makin sulit berjalan jauh.Kakinya mulai membengkak.Paru-parunya terasa sepertidibanjiri air.

Hasil pemeriksaan akhirdokter paru-paru menyatakan,kemungkinan Harry menderitagangguan jantung. Selanjutnyaia dirujuk ke spesialis jantungdi Denpasar. Diagnosa kateteri-sasi dokter spesialis jantungmengatakan kondisi penyakitjantungnya positif dan meng-alami kebuntuan atau koroner.Dari hasil echo chardiographimenyatakan jantung Harrymengalami pembengkakan. LVsistolik menurun dengan fungsijantung hanya 22 % (minimum53 %).

Kondisi pompa jantungyang sangat parah inilah yangmembuat kakinya bengkak,paru-paru kemasukan air. Saatdiagnosa dibuat Harry sudahtidak bisa tidur terlentang,layaknya tidur orang normal. Iahanya bisa tidur duduk, te-lungkup di atas meja. Tidurpulas tidaklah mungkin, hanyasesaknya sedikit berkurang.“Saya seperti bernapas di dalamair, sulit menarik napaspanjang,” katanya.

Melihat kondisinya demi-kian dokter jantung meng-haruskan Harry segera di-opname. Ketika di ICU di rumahsakit kondisinya cukup mem-prihatinkan. Hasil dari kesim-pulan di rumah sakit, harusdilakukan tindakan operasi atautindakan pemasangan stent.Hasil akhir dari diskusi dokterjantung, di jantung Harry sulitdipasangi stent atau cincin.Sebab, penyumbatan di pipa

darahnya ternyata sangatpanjang. Harus dilakukan by-pass jantung di luar Bali ataudi Singapura. Namun, keluargatidak mengizinkannya berobatke luar Bali, karena kondisinyaparah. Jangankan naik pesa-wat, jalan saja sudah sesakbukan main.

Akhirnya disepakati ber-obat ke Bali Heart Care Cen-ter (BHCC). Berdasar hasildiagnosa Mr. Chai, peng-obatan yang harus dijalanimeliputi tiga tahap. Pertama,terapi medical ozon, yaitumembersihkan darah melaluifilter sebanyak 3500 cc dariunsur lemak dan kolesterolsambil mengeluarkan cairandari paru-paru penyebabsesak. Kedua, terapi EEHCP,sistem yang menumbuhkanpipa pembuluh darah jantungsecara alamiah,. Ketiga, terapiherbal, gunanya meningkat-kan kinerja organ jantung danseluruh organ lainnya agarsaling menunjang.

Setelah mendapatkanterapi selama 30 hari, kondisiHarry mulai pulih. Ia sudahbisa tidur nyenyak di tempattidur. “Kini kaki saya tidakbengak lagi, sudah normal.Saya bisa berjalan 1 km tiaphari, malah saya bisa be-pergian ke Surabaya,” kata-nya. Hasil echo chardi-ographi juga menunjukkanpeningkatan pada pompajantungnya. “Sungguh peng-alaman yang menakjubkan.Terapi di Bali Heart CareCenter (BHCC) juga peng-alaman yang menyenangkansekaligus murah,” ujarnyapenuh syukur.

Harry Wirajaya

SEKITARKITAWali Kota Tertibkan Penduduk

MASALAH adminsutrasi kependudukan di KotaDenpasar masih bikin pusing Wasli Kota Ida Bagus RaiDharmawidjaja Mantara. Saat ini warga kota ini yang telahmengantongi KTP ada 614.512. Ini data yang tercatat 6 Sep-tember 2010. Rai Mantra menaruh perhjatian serius terhadaptingfginya tingkat lkepadatan penduduk di wilayahnya.Kondisi ini rawan memancing terjadinya anekan persoalansosial. Oleh karena itu, Rai Mantra menegaskan harapannyaagar para camat, lurah, kepala desa di Kota Denpasar bahi-memabhu menertibkan adminsitrasi kependudukan . Ini salahsatu cara menekan terjadinya terus lonjakan kepadatanpenduduk tersebut.

Beradasarkan data Dinas Kependudukan dan CapilDenpasar, Keluarahan Sesetan di Denpasar Selatanmenempati peringkat tertinggi tingkat kepadatan penduduk.Peringkat kedua dan ketiga diikuti Pemogan dan PemecutanKaja. Sementara laju pertamabahan penduduk tertinggiberada di Padangsambian Kelod, Ubung Kaja, dan Pemogan.Gambaran ini menunjukkan pergerakan arus urbanisasi wargadesa ke kota mengalir deras. Langkah penertiban adminsitrasikependudukan yang ditegaskan Rai Mantra menjadi salahsatu upaya menekan laju kepadatan penduduk tadi. —sam

Page 12: tkh_609_xi__12-18_sep._2010

12 12 - 18 September 2010Tokoh

Selalu Tampil...................................................................................................................................................................dari halaman 1

Tanpa Komunikasi.................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................dari halaman 2

Dalam radius beberapa meterada orang yang sedang mem-perhatikan kita. Juga hindarisuasana tersebut denganmengucap doa.

Anak Ayu Sri Wahyuni,psikiater

Mimpi DihipnotisEmpat hari lalu saya ber-

mimpi. Ada seseorang yangmenyuruh saya mengatakansesuatu. Secepat itu pula sayasadar, saya kena hipnotis.Malah saya balik mengatakan’saya tidak harus mengikutiperintah Anda tetapi Anda ha-rus mengikuti perintah saya’Apakah yang dalam mimpi adabenarnya, dan jika dilakukan,akan efektifkah mencegahhipnotis?. Bagaimana cara me-ngenali orang yang akan me-lakukan hipnotis?

Ketut Kari

Cara Gila Jadi KayaTidak mudah belajar hip-

notis. Banyak penerapannyamenyimpang. Digunakan seba-gai cara gila menjadi kaya. Ma-syarakat umum hendaknyamengantisipasi agar tidak ter-kena hipnotis.

Sri Wahyuni

Doa Benteng AmpuhJika tidak menjawab saat di-

sapa atau ditepuk, terkesanmenciptakan masyarakat Baliyang egois. Meski orang tak di-

kenal menyapa harus kita men-jawab. Perkuat potensi diri jikatidak ingin terkena hipnotis. Jikakita kuat, apa pun yang datangdari luar akan mental. Sebagaiorang beragama semua ada doa-nya masing-masing. Doa sangatampuh untuk membentengi danmenghindar dari hipnotis.

Edi

Membelikarena Hipnotis?

Apakah seorang salesmanatau salesgirl memiliki kemam-puan menghipnotis? Banyakkasus terjadi. Orang yang se-mula tidak ingin membeli se-suatu, karena kemampuan bi-cara penjual akhirnya membeli.Padahal setelah dibeli barangtersebut tidak bermanfaat. Apa-kah di sini ada unsur hipnotis?Kasus lainnya, saat menabungdi bank, ada staf yang mena-warkan kartu kredit, karena ko-munikasi juga menjadikan se-seorang bersedia membuat kar-tu kredit. Setelah kartu di tanganternyata tidak digunakan. Apa-kah ini juga ada unsur hip-notisnya?

Gde Biasa

Katakan Maaflalu Menghindar

Mimpi bukan bunga tidurtetapi petunjuk dalam kehidupankita. Mimpi terjadi tiap kita tidurdan tergantung fase tidurnya.Ada mimpi yang diingat dan tidak.

Jika tidur dalam fase empat semuamimpi kita ingat. Semua orang se-cara alamiah memiliki kemampuanhipnotis. Kemampuan ini olehseorang insinyur atau dokter bisadigunakan dalam pekerjaannyauntuk yang baik, atau justru demikejahatan. Hipnotis kuncinya yaitukemampuan komunikasi. Kitapunya kemampuan menangkal.Seperti dengan penguatan spiritual.Agar tidak dikatakan terkesanegois, katakan maaf untuk kemu-dian menghindar. Jika logika ber-pikir kita baik, akan bisa merasakanseseorang yang bolak-balik ber-jalan di depan kita. Mengapa orangtersebut membuntuti kita. Dari sinikita berpikir untuk segera menjauh.Bisa juga kita lagi jalan depanlapangan tiba-tiba ada orang me-nawarkan jam atau permata. Diamengatakan baru turun dari kapaldan telah berkeliling dua hari,ternyata kitalah orang yang berhakmembelinya. Ketika merasa tersan-jung critical factor hilang, lang-sung mau ke ATM. Akhirnya kitatahu bahwa permata tersebut ter-buat dari plastik berwarna. Selan-jutnya lapor polisi setelah kenagendam. Selalu tingkatkan kewas-padaan dan critical factor harusdiasah.

Sri Wahyuni

Larang AcaraHipnotis di TV

Apakah benar menurut RomiRafael, jika orang yang tidakmau dihipnotis ia tidak akankena hipnotis. Kedengarannya

lucu, orang yang akan dihip-notis ditanya dahulu, kecualiuntuk acara infotainment. Ke-nyataannya pelaku hipnotisorang jahat. Sebaiknya larangacara hipnotis di TV. Apa benarkata Ki Gendeng Pamungkasorang yang senang dengar musikjarang kena hipnotis.

Facebook, Mardika di Kuta

Fokus ke MusikMusik bisa jadi penangkal

hipnotis, sebab membuat pikir-an jadi fokus. Kalau bisa de-ngarlah lagu-lagu rock biar ku-ping menjadi panas.

Facebook, Teddy & Desy

Doa sebelum BepergianBentengi diri dengan doa

menurut agama masing-masingsebelum bepergian. Dengan begitukita mendapat perlindungan-Nya.

Facebook, Ketut Ardika

Beda Gendamdan Hipnotis

Apa beda gendam dan hip-notis? Apakah satu aliran?

Facebook, Jayakusuma

MelanggarHak Asasi Manusia

Praktik hipnotis yang po-sitif pada seseorang dilakukanuntuk tujuan terapi. Misalnyamemperbaiki kebiasaan buruk,seperti merokok dan trauma dimasa kecil yang memengaruhi

kehidupannya sekarang. Per-tunjukan hipnotis di TV, di pasarmalam, pelaku hipnotis-nya su-dah paham dari roman muka-nya siapa yang bisa dihipnotis.Pertunjukan hipnotis di TV me-langgar hak asasi manusia.Membuka semua dalam dirinyadan diungkapkan di depan juta-an pemirsa. Ini menghancurkanmasa depannya. Hal tersebuthanya menunjukkan seseorangbisa menghipnotis orang danmengeksplorasinya. Padahalbagi yang dihipnotis tidak adamanfaatnya. Sebenarnya gen-dam sama dengan hipnotis, ha-nya cara pembelajarannya tra-disional. Sejak beberapa puluhtahun lalu hipnotis sudahdipelajari secara ilmiah. Janganpernah percaya, hipnotis halgaib. Jika menanamkan keyakin-an tersebut kita mudah terkena.Siapa pun bisa melakukan danmemiliki kemampuan tersebutsecara alami. Musik, buku ceritaatu apa pun itu ketika kita fokussemua bisa menimbulkan hip-notis. Doa, dari sudut pandangbidang psikiatri adalah salahsatu untuk meningkatkan rasapercaya diri, kewaspadaan agartubuh cepat intervensi ke criti-cal factor berpikir. Tanpa ko-munikasi gendam atau hipnotistidak mungkin memengaruhi kita.

Sri Wahyuni

Jangan Pandang MatanyaJangan memandang mata-

nya, memandang dapat membuat

orang cepat terpengaruh. Denganmenghindar dari pandangannyakita lebih bisa menghindar daritindakan kurang baik yang akandilakukan orang lain.

Nang Cekov

Kejahatan HipnotisMasuk Kantor

Masyarakat kita dalam ke-adaan “sakit”. Semua ingin cepatatau secara istan dapat keuntunganatau materi. Hal ini dimanfaatkanmereka yang cerdas melihatkondisi. Hipnotis, salah satu carapengobatan. Tetapi, beberapaorang belum mengenal mendalamtentang hipnotis tetapi sudahbuka praktik untuk menghilangkanmasa lalu tanpa memahami dasar-dasarnya. Ini termasuk kejahatanmenggunakan dasar-dasar hip-notis. Kejahatan atau praktikmenggunakan hipnotis agar mem-peroleh keuntungan diresponsbesar oleh masyarakat yang dalamkondisi kritis. Kejahatan hipnotispun tumbuh dan berkembang.Pedagang besar yang sering ke luarnegeri sekalipun dalam keadaancritical factor- nya terbuka lebarbisa kehilangahn miliardan rupiahkarena hipnotis. Sebab, pelakunyaberdasi, menggunakan rent carmobil mercy, sehingga denganmudah uang Rp 1, 5 miliar lepas.Kita tidak pernah dilatih berpra-duga. Mengapa seseorang yangbelum pernah bisnis sebelumnya,saat pertama kali datang transaksi-nya miliardan rupiah. Semua harus

waspada bahwa tidak ada sesuatuyang mudah kita dapat dalam hidupini. Jangankan pengusaha besar,pemulung pun ingin yang Rp 10ribu berubah jadi Rp 1 miliar dalamwaktu singkat. Jika sudah beradadalam situasi yang tidak nyaman,cepat mengatakan harus terbebasdari kondisi tersebut dalamhitungan 1,2,3 (lakukan dalam hati)untuk segera kembali ke posisialam sadar. Yang penting, masya-rakat jangan pernah percaya bah-wa hipnotis adalah mistik. Jikameyakininya kita tidak akan pernahbisa membangkitkan berpikir kritis,ketika kita sedang berada di luarrumah. Ajarkan anak-anak untukwaspada. Terutama pada orangasing, atau orang yang ada di se-kitarnya untuk berkata tidak dalamkomunikasi dan pemberian hadiah.Ini terkesan mengajarkan anaklebih sombong dan tidak ramah,namun demikianlah situasi yangkita hadapi saat ini.

Sepulang sekolah, sekalipunrumah dan sekolah letaknya ber-dekatan tanamkan untuk berkata’tidak’, berteriak dan langsunglari ketika orang tidak dikenalbertanya berulang kali. Tentu de-ngan lindungan Tuhan jugaanak-anak dan kita akan ter-hindar dari penggunaan hipnotisuntuk tujuan kejahatan. Logikaharus kita pasang ketika memer-lukananya, terutama saat beradadi luar rumah, di pasar, di bank,termasuk di kantor. Sebab, pen-jahat seperti ini sekarang sudahmasuk kantor tanpa kita sadari.

Sri Wahyuni

“Khusus untuk tiga besar diajang Putri Bali ini, saya berikansentuhan yang lebih istimewabernuansa royal gold termasukgaun yang dikenakan Putri Bali2009 Ni Putu Sukma Dewi EkaUtami,” tegasnya. Lebih spe-sifik lagi, desain-desain ShintaChrisna ini memiliki ciri khasyakni dari cutting yang lebihmenonjolkan lekukan garispinggang, pinggul, dan dadayang seksi. Warna, lebih me-milih warna-warna yang beranitanpa terkesan murahan. Dan,banyak bermain di detail denganpenggunaan payet. Karenanya,gaun-gaun rancangannya lebihbanyak digunakan untuk acarapernikahan. Pesanan gaununtuk pernikahan tak hanyadatang dari warga lokal, namunnasional dan internasional.“Belum lama ini ada orang Me-dan yang datang ke sini hanyamengambil gaun rancangansaya, setelah itu dia balik lagike bandara. Dia mendapat reko-mendasi dari saudaranya yangpernah mengambil foto-fotokoleksi saya di sini. Bahkan se-karang ini saya sedang menger-jakan pesanan artis Malaysia.Katanya dia mendapat infor-masi dari temannya yang diJakarta,” papar lulusan terbaikS-1 Undiknas tahun 2003 ini.

Istri Agus Umaryadi Uda-yana, B.Com, MIB, MBA inimengaku sedikitnya menerima

tujuh pesanan gaun pengantindalam sebulan.

Merancang gaun pengan-tin, kata ibu tiga anak (Alicia,Alvino, dan Alodia) kelahiran28 Mei 1981 ini tidak sama de-ngan pesanan gaun biasa. Un-tuk ini, biasanya ia memintawaktu satu hingga dua bulan.Biasanya ia mengonsep semua-nya in line, dari undangan,gaun, make up, dekorasi perni-kahan, sampai fotografer, iarekomendasikan orang-orangyang profesional dan berkom-peten di bidangnya. “Saya ha-nya ingin melihat totalitas karyayang terbaik. Jangan sampaikarena hanya ingin mengiritbiaya, hasil akhirnya tidak ba-gus. Misalkan untuk anggarangaun sudah besar, untuk makeup pasti saya sarankan untukdikerjakan tim profesional yang

saya tahu hasil kerjanya danyang tahu karakter gaun saya.Karena gaun saya glamour,otomatis hiasan kepalanyasedikit,” ujar lulusan cumlaude Magister ManagemenUnud tahun 2005 ini.

Sejatinya, urusan jahit-menjahit diakui perempuanyang hobi menyanyi dan maingitar ini sudah akrab sejak iakecil. Ibu dan neneknya hobimenjahit. Karena seringnya me-lihat, tanpa disadari jiwa itumerasuk pada diri Shinta Chris-na ditambah lagi kegemarannyamelihat barang-barang bagusdan selalu ingin tampil beda,lain dari yang lain. Saat meng-injak remaja, Shinta Chrisnaselalu tertarik hal-hal yang ba-ru. Ketika acara pernikahankakaknya, ia yang mengonsepkeseluruhannya sampai baju

pengantinnya. Demikian halnyasaat dirinya menikah di tahun2003. “Saya tidak mau pakaidesainer, saya mengonsepnyasendiri. Saya yang mengatursemua,” ujarnya. Karena selaluingin tampil beda, tiap meng-hadiri undangan ke mana saja,ia selalu membuat baju/kebayayang berbeda dari yang lain.Akhirnya, kebaya-kebaya yang“aneh-aneh” itu menjadi se-bagian koleksi di butiknya itu.

Awalnya, ia kebingunganbarang apa saja yang akan di-pajang pada showroom alodialiving yang dibukanya sejakDesember 2008 itu. “Akhirnyasaya pajang saja baju-bajukoleksi saya. Setelah melihatkoleksi saya ini, orang-orangtak melihat ini sebagai interiorshowroom. Yang mereka tahuini toko kebaya. Jadi, semuayang datang itu mencari ke-baya,” ujar Shinta Chrisna yangsempat belajar di Lembaga Peng-ajaran Tata Busana (LPTB) Su-san Budiharjo ini setengah ber-canda. Dari desain-desainnyayang berbeda ini, ia mulai diajakshow dan menerima pesanankebaya modifikasi. “Jika inginbeda, datanglah ke ShintaChrisna. Kami memberikansentuhan istimewa pada kebayaAnda,” ujarnya seraya me-nyebut moto desainnya TheExcellent Touch of Kebaya.

—ten

Shinta Chrisna (tengah) diapit sebagian Finalis Putri Bali 2010

Perintis Media.......................................................................................................dari halaman 1

Dekan Fikom Undwi bersama peserta yudisium sarjana ke XXIawal September lalu

Apalagi Fikom yang didiri-kan sejak tahun 1982 ini, telahterbukti berhasil melahirkantenaga-tenaga andal di bidangkehumasan, wartawan mediacetak dan elektronik, periklanan,penyiaran dan berbagai bidanglainnya. Karenanya Fikom Un-dwi dalam proses belajar meng-ajarnya banyak menghadirkanpara praktisi.

Pada kesempatan tersebutRatna Wesnawati juga menekan-kan mahasiswa dalam menguasaikemampuan berkomunikasi se-nantiasa beretika dan beradab.Selain wajib menguasai komputer,juga wajib menguasai bahasaasing, khususnya Bahasa Inggrissebagai bahasa internasional.

Ia juga menyampaikan hallain yang istimewa dalam posesbelajar-mengajar di Undwi yakni,menjelang akhir masa studi,mahasiswa digembleng secarakhusus mengisi materi siaran diRadio Komunitas Dwijendra.Dengan demikian mahasiswamakin fasih berbicara dan me-nyampaikan opininya melaluimedia komunikasi massa. Maha-siswa Fikom Undwi juga telahmelakukan pemantauan secarakhusus terhadap media massapada bulan April, Mei dan Juni,baik cetak maupun elektronik.Lebih jauh mahasiswa FikomUndwi diharapkan mampumenjadi perintis media literacyatau melek terhadap media mini-mal di lingkungan masyarakat dimana mereka berada.

Dalam acara kelulusan yang

dihadiri Ketua Yayasan Dwi-jendra Pusat Drs. Ida BagusGede Wiyana itu, temanya sa-ngat khusus. Pada kesempatantersebut mahasiswa Fikom Un-dwi menyerahkan piala kepadaDekan Fikom, sebagai lambangdicapainya sebuah prestasi. FilmDokumenter ini menceritakansalah satu keunikan tatanan adatistiadat di Desa Pekraman BaturKecamatan Kintamani Kabu-paten Bangli terkait pemberiangelar Jero kepada anak-anak se-belum memasuki masa remaja.Dalam film ini juga ditampilkankehidupan sosial anak-anakyang bergelar gelar Jero sepertidi rumah,sekolah serta bersamateman-teman seusianya sertakeunikan Jero Balian yang tidakboleh menikah.

Dengan judul, “Swadharma-ning Jero Ring Batur” film do-kumenter produksi FakultasIlmu Komunikasi UniversitasDwijendra Denpasar yangberdurasi 30 menit, diproduseri

Ariz Arsa Purnama serta sutra-dara Wayan Suartawan ditambahtim pelaksananya berhasil mem-boyong Juara III Nasional Lom-ba Film Dokumenter Budayayang diselenggarakan TVRIPusat Jakarta. Sebelumnya FilmDokumenter tersebut berhasilpula tampil sebagai pemenang keII pada Lomba Film Dokumenterserangkaian Pesta Kesenian Bali(PKB) ke-32 tahun 2010.

Menurut Dekan yang ener-gik ini, capaian yang memuas-kan, di bidang akademis maupunnonakademis selama ini dapatmenjadi pemantik bagi maha-siswa yang belum lulus. Harap-annya mereka dapat berbuatlebih baik lagi dengan berpres-tasi setinggi mungkin. Sedang-kan bagi mahasiswa yang sudahlulus mampu menjadi pendorong.Bisa berbuat lebih banyak lagi didunia kerja serta berhasil meng-aplikasikan ilmu yang sudahdidapatkan selama ini bagi ma-syarakat yang lebih luas. —ard

Dua Srikandi..........................................................................................................dari halaman 1

Ia tetap berada di belakangbarisan sejumlah pentolan SSBini saat wadah yang meng-gembleng bibit berbakat sepakbola Bali itu beberapa kalibersalin rupa. Bu Lesatri bahkanbukan hanya menjadi kepalasekolahnya. Ia pun tercatat se-bagai perempuan pertama yangmenjadi kepala SSB di Bali,malah mungkin di Indonesia.

Menurut Bu Lestari, SSBNusantara digawangi lima pe-latih, yaitu Subadi, Saiful bahri,Bambang Subandrio, Kusnadi,dan Hadi Cahyo Utomo. Limapelatih ini dibantu seorang asis-

ten, Nyoman Santosa. Manajer-nya dipercayakan di pundaksalah satu orangtua anak latihSSB, Gede Mahartama.

Keterlibatan dua srikanditersebut di SSB Nusantarabukan tanpa alasan. Selain ke-cintaan pada dunia sepak bola,Bu Lestari dan Bu Neli jugahendak meringankan tugassuami mereka. “Kami kasihanjika semua urusan SSB Nusan-tara diurus bapak-bapak. Me-reka kan sibuk menangani pe-latihan. Maka, urusan manaje-men adminisitrasi SSB iniberada di tangan kami berdua,”

ujar Bu Lestari.Wadah pelatihan bibit ber-

bakat sepak bola tersebut di-yakinkan jauh dari unsur bisnis.Menurut Bu Neli, ini terbuktidari biaya administrasi pen-daftaran hanya dikenakan Rp 25ribu per anak. Iuran bulanan Rp20 ribu. Ongkos pembelian se-pasang kostum Rp 60 ribu. “Se-patu dan kaus kaki disiapkansendiri oleh orangtua anak-anak. Kami memasilitas per-alatan lain untuk berlatih, se-perti tiang gawang dan bola,”jelas manajer sebuah vila diCanggu, Badung, ini. —sam

Catur Masuk...................................................................................................................................................................dari halaman 1

permainan catur perlu beradustrategi, saya belajar berpikirsistematis,” ungkap perempuankelahiran Denpasar 28 Novem-ber 1981 ini.

Hobi bermain catur ini di-tularkan ayahnya yang pernahmenjabat pengurus Percasi Bali,sejak Widiari kelas 4 SD.“Apalagi Ayah memberikan sa-ya pelatih ternama Bali WilmanDendey yang kini telah almar-hum,” kenangnya. Untuk bisamenjadi atlet berprestasi ia rajinikut kegiatan turnamen. Di sam-ping itu, memperdalam wa-

wasan dan giat berlatih. “Siapapun saya lawan,” katanya putriSatyam dan Ni Wayan AriatiWidia ini.

Ia mengatakan olahraga inisangat cocok bagi siapa pun,termasuk para remaja. “Darihobi yang positif ini, jika merekabisa meraih prestasi, bisa di-pakai sebagai jaminan masukSMP maupun SMU negeri diBali. Karena kini prestasi olah-raga catur ini telah diakui se-kolah. Di SMP PGRI 8 anak-anak yang punya prestasi caturdiberi beasiswa,” kata wanita

yang menjabat sebagai peng-urus Percasi Bali ini.

Olahraga catur kata Widiaribisa untuk mendapatkan uang.Jika menang hadiah uang tunaiyang ditawarkan dari kegiatanturnamen, nilainya cukupbanyak.

Ia menuturkan programCatur Masuk Sekolah telahdiupayakan Percasi Bali sejaktahun 2001. “Ini sebagai upayaPercasi menggali potensi anak-anak di bidang olahraga catur.Dengan begitu bisa diperolehbibit-bibit atlet muda berbakat

yang kemudian bisa mewakiliBali ke kancah nasional,”katanya.

Kini, tak kurang dari 50 se-kolah, SD, SMP dan SMU yangmenjadi binaan Percasi. Di be-berapa sekolah di Badung danDenpasar, olahraga catur masuksebagai kegiatan ekstra danada pula yang telah menjadikancatur sebagai salah satu matapelajaran.

Ia menuturkan Percasi Balibekerja sama dengan Disdik-pora Provinsi Bali menggelarkegiatan Olimpiade OlahragaSiswa Nasional dan Porseni tiaptahun. Salah satu cabang olah-raga yang dilombakan, catur.“Peluang para remaja untukmengasah kemampuan otakdalam permainan catur ini sa-ngat terbuka. Apalagi sebentarlagi Bali akan mengadakanacara Bali International Week,di Nusa Dua, salah satu ke-giatannya pertandingan catur.Pesertanya pecatur dari manca-negara. Percasi Bali meng-upayakan agar pecatur lokalBali bisa ikut bertanding. De-ngan begitu para pecatur Balikhususnya pelajar bisa meman-faatkan kegiatan ini sebagaiajang menimba ilmu,” katanya.

Menurutnya salah satu tipssebelum mengikuti pertanding-an catur, harus menjaga sta-mina dengan banyak mengon-sumsi vitamin dan menjaga polamakan. “Jangan makan jenismakanan yang banyak mengan-dung karbohidrat, bisa membuatmata mengantuk. Jika memilikigangguan pencernaan, hindarimakanan yang pedas,” katanya.

—tin

Ingin Jadi...................................................................................................................dari halaman 1

Apalagi, anak-anak SSBPutra Mandala sempat meng-harumkan nama Bali di ajangkompetisi nasional. “SSB Man-dala Putra mewakili Bali ikutkompetisi nasional di Jakartatahun 2009. Kami masuk 4 besarsaat itu,” jelas Robi.

Tetapi, mimpi besar anak-anak berbakat tersebut masihterganjal sejumlah masalah.Selain fasilitas latihan yangtidak memadai, kompetisiantar-SSB di Bali belum ber-putar secara rutin. “Padahal,anak-anak ini perlu terus di-

terjunkan ikut kompetisi se-baya kelompok usia mereka.Bali Post sudah punya ligapelajar. Bagus sekali jika kom-petisi yang digagas tiap tahunitu ditiru untuk menggelar ligaSSB Bali,” harap KadekSugiarto. —sam

Pelatih SSB Mandala Putra M. Robi dan H. Ardi bersama anak didiknya tkh/sep

Page 13: tkh_609_xi__12-18_sep._2010

1312 - 18 September 2010 Tokoh

Masjid Cheng HooJadi Objek Wisata Religi

DI pengujung Ramadan, banyak masjid meningkatkanaktivitasnya. Ada salah satu masjid di tengah kotaSurabaya memiliki ciri kha s dan berarsitek

Tiongkok. Ornamen masjid tersebut menyerupai bangunankelenteng dengan dominasi warna merah yang memilikimakna kebahagiaan. Masjid Muhammad Cheng Hoo, yangterletak di Jalan Gading No 2 Surabaya, merupakan salahsatu tempat ibadah bagi umat Islam yang digagas wargaTionghoa dari Pembina Iman Tauhid Islam atau biasa disebutPersatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI), Surabaya.

Masjid Cheng Hoo, merupakansatu dari tiga objek wisata religiyang ditetapkan Pemerintah KotaSurabaya, bersama Masjid Ampeldan Masjid Al Akbar. Ornamenbangunan Masjid Cheng Hoo yangsekilas menyerupai kelentengdimaksudkan untuk menunjukkanidentitas sebagai muslim Tionghoa.Sekaligus, untuk menghormati danmengenang leluhur warga Tionghoayang mayoritas beragama Buddha.

Masjid Cheng Hoo, berdiri diatas tanah 3.070 meter2. Rancangan

awal diilhami dari bentuk MasjidNiu Jie di Beijing yang dibanguntahun 996 M. Ukurannya 21 x 11meter, dengan bangunan utama 11x 9 meter. Sisi sebelah utara danselatan bangunan utama terdapatbangunan pendukung yang lebihrendah. Ukuran 11 meter dibangunan utama masjid diambildari ukuran panjang atau lebarKa’bah saat pertama kali dibangunNabi Ibrahim AS. Sedangkan,inspirasi ukuran 9 meter didapatdari sejarah Wali Songo yang

melaksanakan syiar Islam di tanahJawa. Masjid ini bisa menampunghingga 200 jamaah.

Bagian atas bangunan utamabertingkat tiga itu, menunjukkanpengaruh Hindu yang ada di Jawa.Bentuknya menyerupai pagoda,berbentuk segi delapan (pat kwa).Angka 8 dalam bahasa Tionghoa di-sebut fat yang berarti jaya dankeberuntungan. Anak tangga dibagian serambi masjid berjumlah 5,representasi dari Rukun Islam. Anaktangga di bagian dalam masjid ber-jumlah enam yang mere-presentasikan sebagai Rukun Iman.

Di bangunan utama terdapatruangan yang digunakan imam saaatmemimpin salat dan khotbah yangsengaja dibentuk seperti pintu gereja.Ini menunjukkan, Islam mengakuidan menghormati keberadaan NabiIsa AS sebagai utusan Allah yangmenerima Kitab Injil bagi umatNasrani. Juga, menunjukkan Islammencintai hidup damai, salingmenghormati dan tidak mencampurikepercayaan orang lain.

Di bagian samping ada prasastiyang mencatat pembangunan masjid

dimulai 15 Oktober 2001bertepatan dengan Isra Mikraj NabiMuhammad SAW, dan 13 Oktober2002 pembangunan rampung danmulai digunakan untuk kegiatanibadah.

Masjid Muhammad ChengHoo diresmikan Menteri AgamaRepublik Indonesia Prof. Dr. SaidAgil Husain Al-Munawar, 28 Mei2003. Juga, terdapat reliefMuhammad Cheng Hoo (tokohmuslim di Tiongkok 1405 M)bersama kapal yang digunakan saatmengarungi Samudera Hindia. Re-lief ini mengandung pesan kepadamuslim Tionghoa di Indonesiakhususnya agar tidak risih dansombong sebagai orang Islam. Or-ang Tionghoa menjalankan ajaranIslam bukanlah merupakan halyang aneh atau luar biasa. Hal ituwajar, karena 600 tahun yang lalusudah ada laksamana Tionghoayang taat menjalankan ajaran Is-lam bernama Muhammad ChengHoo. Beliau juga turut menyiarkanagama Islam di Indonesia.

Masjid Cheng Hoo dikenalunik; tidak ada pintu yangmenutup bagian utama masjid.Hanya saja, bagian depan halamanmasjid ada dua pagar pintu untukmasuk. Tidak adanya pintu bisadiartikan keterbukaan. Artinya,siapa pun, dari etnis apa pun,berhak menggunakan masjid iniuntuk beribadah. Demikian juga

MasjidMuhammadCheng Hoo

PerantauAsal Singaraja

Keluarkan ZakatADA sebagian warga nonmuslim mengeluarkan zakat dalam bulan

Ramadan untuk ribuan fakir miskin di Surabaya. ‘’Saya sudahmelakukan pemberian zakat ini 27 tahun,’’ kata Ir. Jaya Laksana, penemuteori Bernouli yang diyakini dapat menghentikan semburan lumpurLapindo kepada Koran Tokoh di Surabaya pekan lalu.

Aktivitas Jaya Laksana membantu fakir miskin ini dilanjutkandengan mendirikan Paguyuban Perantau Singaraja (PPS). Wargaperantauan asal Singaraja yang bertempat tinggal di Surabaya membentukPPS yang dimotori Jaya Laksana (Ketua II) riyadi (Ketua I PPS).Paguyuban ini bertujuan sosial khususnya bagi warga Singaraja yangmengalami kesusahan maupun kebahagiaan. PPS ingin mengakrabkansesama warga asal Bali, khususnya yang berasal dari Singaraja.Kini, PPS sudah memiliki 200 anggota dari Surabaya, Gresik, Sidoarjodan Pasuruan. Sekretariatnya di Taman Gapuro Jiwok C1 CitralandSurabaya. ‘’PPS memperkirakan baru 20% anggota yang sudahmendaftar. Yang 80% belum terdeteksi,’’ ujar Jaya Laksana. —sby

khotib majid dari berbagai golongan.Masjid ini diharapkan dapatmenjembatani segala perbedaan da-lam masyarakat Indonesia.

Ketua Takmir Masjid ChengHoo Ahmad Hariyono Ong, SHI,MEI., kepada Koran Tokoh menga-takan, selama bulan suci Ramadantidak ada kegiatan istimewa dimasjid ini. ‘’Semua kegiatan diMasjid Cheng Hoo, sama sepertimasjid lain yang ada di Surabaya,’’katanya. Seperti salat berjamaah,pengajian, zikir, prosesi mualafserta doa akad nikah. Saat Rama-dan, Masjid Cheng Hoo, tiap harimengadakan acara buka puasabersama/takjil dengan menyediakan500 bungkus nasi yang berasal daridonatur. Juga, ada pengajian rutin,zikir setelah salat subuh dan asar,mengadakan peringatan NuzululAlquran dengan menampilkanpenghafal Alquran dari tiga ustatserta mengumpulkan dan menya-lurkan zakat fitrah serta salatIdufitri 1431 H.

Dituturkan, sebagai salah satutempat tujuan kunjungan wisatareligi, Masjid Cheng Hoo, banyakdikunjungi wisatawan, nusantaramaupun mancanegara. Wisatawanasing datang dari AS, Singapura,Arab Saudi, Inggris. Yang datangdari dalam negeri sebagian besarmajelis taklim, siswa TK, SD,SMP, SMA dan mahasiswa. —sby

Ahmad Hariyono Ong

Makam Sunan Giri

Dikelola denganInfak Peziarah

KABUAPEN Gresik, Jawa Timur, memiliki objek wisata religiunggulan, yakni Makam Sunan Giri. Letaknya di Jalan Sunan Giri Gresik.Sunan Giri, merupakan salah seorang dari 9 sunan yang makamnyasampai saat ini dijadikan wisata religi. Selain Sunan Giri, Gresik jugamemiliki makam Sunan Malik Ibrahim. Sedangkan makam Sunan Ampelberada di Surabaya, makam Sunan Drajad di Lamongan, Sunan Bonangdi Tuban (kelima makam Sunan di Jatim-red). Makam Sunan Kudusdan Sunan Muria di Kudus dan makam Sunan Kalijaga di Demak(ketiganya di Jateng) serta makam Sunan Gunung Jati di Cirebon, JawaBarat. Kesembilan sunan yang disebut Wali Songo ini dikenal sebagaipenyebar agama Islam di Pulau Jawa.

Makam Sunan Giri dikelola Yayasan Makam Sunan Giri (YMSG)yang diketuai H Moch Bakri. YMSG sehari-hari mengelola makamdengan mengandalkan infak dari peziarah. ‘’Kami dalam mengelolamakam Sunan Giri, hanya mengandalkan infak dari peziarah. PemerintahKabupaten Gresik tidak memberi uang sepeser pun untuk mengelolamakam objek wisata religi unggulan ini,’’ kata Moch Bakri, kepadaKoran Tokoh pekan lalu.

Jumlah peziarah dari wisman Januari hingga Agustus 2010 tercatat143 orang. Jumlah peziarah wisnu 911.459 orang, pelajar 26.733, dankunjungan dalam rangka penelitian 19 kali. Total kunjungan peziarahJanuari hingga Agustus 938.354. Jumlah tersebut tidak termasuk peziarahyang datang perorangan hingga tiga orang. Puncak aktivitas terjadi saatberlangsung Haul Sunan Giri tiap Jumat terakhir bulan Robiul Awwaldan Malam Selawe tiap malam tanggal 25 Ramadan. Sedikitnya, 30.000peziarah tumplek-bleg pada Malam Selawe Ramadan ini untukmelakukan itikaf di Masjid Besar Ainul Yakin Sunan Giri.

Haul Sunan Giri tiap Jumat terakhir bulan Robiul Awwal pada2010 diselenggarakan Maret lalu. Haul diselenggarakan Rabu - Jum’at.Rabu, tadarus Alquran yang diikuti khusus jamaah putri dilanjutkandengan pengajian putri. Kamis, tadarus Alquran untuk jamaah priadilanjutkan pengajian pria. Puncaknya, setelah salat Jumat digelar tahlilakbar.

Masjid Besar Ainul Yakin Sunan Giri yang letaknya bersebelahandengan makam Sunan Giri, juga melakukan aktivitas rutin dalam bulanRamadan, yakni tiap hari melakukan buka puasa bersama, pengajiandan tadarus hingga tengah malam. Menjelang Idulfitri 1 Syawal 1431 H,Yayasan Makam Sunan Giri membagikan 1065 paket sembako senilaiRp 65.000 per paket.

Paket yang terdiri atas beras 5 kg, gula 2 kg dan minyak gorek 1 kgdibagikan kepada warga miskin yang tinggal di empat kelurahan sekitarmakam Sunan Giri, yakni Kelurahan Sekar Kurung, KelurahanKlangonan, Kelurahan Sido Mukti, dan Kelurahan Giri. Dananya berasaldari infak peziarah. Pembagian hasil infak tersebut 15% untukpembangunan, 35% untuk juru kunci makam, 20% untuk haul, dansisanya dikelola Yayasan Makam Sunan Giri. —sbyH. Moch Bakri

Ir. Jaya Laksana

SURAMADU

Page 14: tkh_609_xi__12-18_sep._2010

14 12 - 18 September 2010Tokoh PARIWISATA

Desa Wisata Banjar Beng KajaMenunjang Bali Green Province dan Simantri

DALAM pembangunan pariwisata dikenalberbagai konsep. Salah satunya, Pariwisata

Berbasis Masyarakat (Community BasedTourism). Konsep ini telah diwujudkan Ketut

Buwana di Banjar Beng Kaja, Desa Tunjuk,Kecamatan Marga, Tabanan. Semula DesaWisata yang ia ciptakan berperan sebagai

sumber dana Sekolah Minggu. Tetapi, dalamperkembangannya, kegiatan Desa Wisata ini

menunjang program Pemerintah ProvinsiBali, Bali Green Province dan Simantri

(Sistem Pertanian Terintegrasi). Karena ituefektif dikembangkan di seluruh wilayah

Provinsi Bali.

Konsep PariwisataBerbasis Masyarakat menempatkan

masyarakat lokal sebagai mitrasejajar dalam kepariwisataan,sejak perencanaan sampaidengan pelaksanaannya, se-hingga masyarakat lokalmemperoleh manfaat darikegiatan pariwisata. Implemen-tasi konsep ini memerlukan pro-gram pendampingan danpelatihan kewirausahaan sertafasilitasi usaha pariwisata,seperti perkreditan/permodalan,insentif dan fasilitas lainnya.Masyarakat diberdayakansecara aktif agar memperolehmanfaat langsung dari kegiatanpariwisata berupa peningkatanpendapatan, kesempatan kerjadan peningkatan kesejahteraan(pendidikan, kesehatan dansebagainya). Konsep ini ber-basiskan penciptaan ide-idekreatif melalui mata rantaipariwisata yang memberikannilai tambah, khususnya bagimasyarakat lokal. Konsep inijuga menekankan pada penting-nya memperhatikan dayadukung/kelestarian lingkunganhidup dalam tiap kegiatanpariwisata. Hal ini seiringdengan meningkatnya per-

hatian dunia terhadap pema-nasan global.

Untuk mewujudkan konsepini harus dilakukan upayapeningkatan kualitas produkpariwisata, antara lain melalui(1) paket wisata yang ber-kualitas dengan harga yangmenarik, (2) peningkatan kua-litas sumber daya manusiapariwisata, (3) peningkatansadar wisata di kalangan peme-rintah, pengusaha dan masya-rakat, (4) penerapan nyata SaptaPesona Pariwisata dalamkehidupan masyarakat, (5)pemberdayaan Desa Adat/Pekraman sebagai penyanggapariwisata, dan (6) penjaringanwisatawan yang menghargaikebudayaan dan kelestarianlingkungan alam Bali.

Diawali Sekolah MingguKonsep tersebut telah

diwujudnyatakan Ketut Buana,S.E.,M.M. (52), kelahiran BanjarPekraman Beng Kaja, DesaTunjuk, Kecamatan Marga,Kabupaten Tabanan. BanjarBeng Kaja berada sekitar 9 ki-lometer dari kota Tabanan arahke objek wisata Jatiluwih.Jumlah penduduk banjar ini 77KK yang sebagian besar hidup

bertani padi dengan ke-pemilikan lahan pertanian rata-rata 2.000 m2 atau biasa disebutpetani gurem. Musim panenpadi 2 kali setahun.

Keterbatasan pengetahuandan kemampuan dalam menitimasa depan menyebabkanbanyak generasi muda banjarini terbiasa meneguk minumankeras sampai mabuk. Kebiasaannegatif ini telah menggerakkanKetut Buana dan istri yangberprofesi sebagai guru, mem-bentuk Sekolah Minggu untukanak-anak SD dan SMP. Se-bagai daya tarik, merekamengajarkan bahasa Inggrispraktis, pengenalan komputerdan berhitung dengan sempoa.Di dalamnya disampaikanpendidikan budi pekerti sebagaipelajaran inti sekolah ini.Pendidikan informal tersebutdiberikan secara cuma-cumatermasuk semua keperluan

untuk belajar.Dalam kondisi yang seder-

hana beratapkan terpal plastik,meja pendek tanpa kursi, 18Agustus 2002 kegiatan SekolahMinggu dibuka dengan namaTunas Wangi dengan jumlahmurid pertama 11 orang dariBanjar Beng Kaja. Setelahberjalan 6 bulan, ternyata anak-anak ini berprestasi di sekolah-nya. Akhirnya orangtua muridbersama anaknya dari luarBanjar Beng Kaja berdatanganikut bergabung. Jumlah anak-anak Sekolah Minggu akhirnyamencapai lebih dari 35 orang.

Untuk menjaga kelangsu-ngan kegiatan tersebut, KetutBuana menciptakan kegiatanDesa Wisata sebagai sumberdana. Konsepnya lalu ditawar-kan kepada biro perjalanan danternyata mendapat sambutanpositif. Kegiatan diawali denganmelakukan penyiapan sumberdaya manusia sebagai penyediajasa pariwisata. Mereka dilatihmengenai kepariwisataan.Buana menyadari, tidak mudahmendidik penduduk kampungyang tidak memiliki pengetahu-an dan pengalaman ke-pariwisataan, namun hal inimerupakan tantangan baginyaagar dapat berbuat sesuatuyang bermakna untuk kampungkelahirannya.

Pelatihan intensif diberikanuntuk pekerja yang terlibatlangsung. Pekerja yang ber-tugas menyiapkan makanandilatih kolega Ketut Buanayang bekerja sebagai chief cookdi hotel. Ketut Buana sudah 20tahunan menjadi marketingmanager di beberapa hotelbesar dan mengundurkan dirikarena alasan keluarga, dansekarang beralih menjadi dosenpariwisata di perguruan tinggiswasta. Masyarakat dididiknyamenjaga kebersihan lingkungandengan menyediakan keranjangsampah di tiap pintu masukrumah dan sekaligus mem-berikan contoh untuk tidakmembuang sampah sembara-ngan terutama sampah plastikdan botol kaca. Persawahandan perkebunan pun ditata asrikarena wisata yang dibangunini juga berkonsep farming andeco tourism yang selarasdengan program Bali GreenProvince.

Pelatihan ini berlangsungbeberapa bulan hingga dirasasiap untuk melayani tamu.

Tanggal 7 Juli 2006 terwujudlahdesa wisata Taman Sari Buwanadengan dukungan seluruhpenduduk desa. Dukunganpenduduk antara lain berupaperilaku mencintai kebersihanlingkungan, termasuk menye-diakan toilet yang bersih.Kegiatan pariwisata ini memangmemberikan kesempatan kepadatamu untuk berinteraksi lang-sung dengan penduduk, baik dirumah maupun di sawah.

dan kesabaran, sampai saat iniaktivitas Ketut Buana dikampungnya berjalan lancar.Murid Sekolah Minggu TunasWangi kini sudah ada yangkuliah dan bekerja. Di sisi lainkebiasaan mabuk-mabukansudah tidak tampak lagi. Usahawisata perdesaan Taman SariBuwana telah menyerap tenagakerja tetap 17 orang. Untukkegiatan penerimaan tamu grup(sekitar 100 orang), mayoritas

penduduk Banjar Beng Kajapasti dilibatkan. Kelompok seni(tabuh, tari, mejejahitan) pastimendapat pekerjaan.

Untuk tahap berikutnya,desa wisata ini akan dikem-bangkan dengan Live-in Pro-gram, agar wisatawan meng-inap di rumah-rumah pendudukdan hidup seperti orang Bali.Program ini akan memakaifasilitas akomodasi penduduksehingga pemilik rumah me-munyai pendapatan tambahan.Beberapa rumah sudah disiap-kan agar layak sebagai tempatmenginap para tamu dengantetap menjaga muatan tradisio-nalnya.

Kembangkan di BaliBali sebagai daerah tujuan

wisata yang sangat terkenaltidak layak memiliki 125.000 or-ang penganggur atau 181.000rumah tangga miskin. Budayadan alam Bali sangat potensialmenyediakan lapangan pekerja-an, asalkan digarap dengantekun dan kreatif. Bali sangatmemerlukan wirausahawanbertangan dingin seperti KetutBuana guna menanggulangipengangguran dan meningkat-kan kesejahteraan masyarakat.Oleh karena itu, communitybased tourism perlu dibangundi seluruh wilayah Provinsi Balikarena sangat efektif untukmengentaskan rakyat dari keduamasalah pembangunan ter-sebut. Di samping itu, pemba-ngunan desa wisata berkonsepcommunity based tourism akanmenunjang kesuksesan pro-gram lainnya, seperti program

Wisatawan bergaul dengan penduduk, ikut memasak dan memeriksa makanan, makan siangdan beristirahat sejenak di rumah penduduk

Dengan persiapan yang ma-tang, tamu pun akhirnyaberdatangan.

Wisata perdesaan TamanSari Buwana yang juga dikenaldengan sebutan Farming Tourtelah bergerak maju. Wisatawanyang mengunjungi kampung inimakin banyak. Pendapatanyang diperoleh dipilah-pilah: (1)untuk yang terlibat langsung,(2) untuk menjaga kelangsu-ngan operasional, (3) untukrumah/tempat yang dijadikanobjek kunjungan, termasuksekolah, banjar, dan desa, (4)untuk menjaga kelangsunganSekolah Minggu, serta (5)untuk biaya acara bersama tiaphari raya. Ketut Buana selaluberusaha merangkul seluruhpihak terkait agar mendapatmanfaat dari kegiatan pariwisataini. Kegiatan desa wisata inijuga menjadi tempat pelatihanbagi anak-anak kampung yangmau terjun ke sektor pariwisata,bahkan ada mahasiswa ke-pariwisataan yang on the jobtraining di sini. Untukmemudahkan komunikasi,usaha ini membuka website:www.balivillagelife.com. danhandphone 08123915655.

Dengan modal ketekunansistem pertanian terintegrasi(Simantri) dan program BaliGreen Province. Semoga makinbanyak birokrat dan wira-usahawan Bali yang pedulimenggarap potensi budaya danalam kampungnya untukmeningkatkan kesejahteraanmasyarakat Bali.

I Wayan Nurjaya

Wisatawan tertarikingin merasakanbertani (metekap),melihat kondisirumah penduduk,melihat sekolah“tradisional”bahkan“menyabung ayam(metajen)”

Wisatawan mau membayar mahal agar bisa menikmati Bali Clean and Green

Page 15: tkh_609_xi__12-18_sep._2010

12 - 18 September 2010 Tokoh 15TRENDI

Rubrik konsultasi kecantikan ini ditujukan khusus membahas seputarmasalah kecantikan yang diasuh AA Ayu Ketut Agung. Bara para

pembaca Koran Tokoh yang memunyai masalah seputar kecantikan,silakan kirim pertanyaan ke Kursus Kecantikan dan Salon Agung

di Jalan Anggrek 12 Kereneng, Denpasar dan sertakan kupon cantik.

Konsultasi Kecantikan

Membentuk AlisIbu Agung, Yth.Saya karyawati swasta usia 25 tahun. Dalam menjalankan aktivitas sehari-hari saya harus

menggunakan make-up. Yang menjadi masalah adalah saya kurang terampil dalam membentuk alis sayayang lebat, dan bentuk cuping hidung yang besar. Mohon bantuan ibu, bagaimana cara mengatasi masalahtersebut, agar hasil make up saya dapat terlihat lebih rapi namun tetap terkesan natural, serta mohonditampilkan contoh busana modifikasi adat Bali yang sesuai dan dapat digunakan oleh bibi saya yangsudah berusia 55 tahun dan ingin membuat foto kenangan

Terima kasih.Dewi, Kerobokan

Yth. Adik DewiMembentuk alis memegang peranan penting dalam make-up mata karena tiap goresan dan bentuknya

dapat menentukan kesan mata secara keseluruhan. Goresan yang tegas dapat memberi kesan ekspresimata tajam, sementara goresan yang halus dapat memberikan kesan mata lebih lembut.

Ciri-ciri alis ideal adalah letak antar-kedua alis tidak terlalu jauh atau terlalu dekat, alis membentukbusur indah, pertumbuhan bulu merata ke luar, bulu alis tumbuh tepat di atas tulang alis. Untukmendapatkan bentuk alis yang ideal dapat dilakukan melalui dua tahap, yaitu:

1. Langkah pertama adalah pembentukan pangkal alis.2. Langkah kedua adalah pembentukan busur alis.Untuk bentuk hidung Adik yang bercuping besar, pangkal alis dibentuk dengan saling dijauhkan

sekitar 0,5-1 cm dari pangkal alis asli. Makin besar cuping, makin jauh jarak antar-pangkal alis. Hal inidilakukan untuk meminimalkan kesan melebar dari pangkal alis ke ujung cuping.

Dengan demikian cuping hidung akan terkesan lebih kecil.Setelah mendapatkan bentuk pangkal yang ideal, barulah bagian busur

(lengkungan) alis yang dibentuk. Teknik membentuk busur yang indahharus disesuaikan dengan tulang pelipis dan bentuk wajah.

Langkahnya sebagai berikut: cari titik ekspresi yang palingtepat bagi alis dengan melakukan penarikan dengan pada tiga titikalis, yaitu bagian pangkal, puncak dan ujung alis. Amati pada

titik manakah ekspresi alis terlihat paling luwes. Setelah titikditemukan, lakukan pencukuran bulu alis di sekitar titik yang dinilai

paling luwes tersebut. Usahakan mencukur alis di bagian bawah sajasehingga terbentuk puncak alis yang melengkung indah. Sempurnakan

tampilan alis dengan menggunakan pensil alis, pastikan ujung alis sesuaidengan tulang pelipis dan bentuk wajah.

Berikut ini busanamodifikasi adat Baliyang dapat diguna-kan oleh bibi Adikuntuk membuatfoto kenangan.

S e l a m a tmencoba.

Brenda Allison si Wanita Magnet

Kontrol Keinginanangat menarik jikamelihat atau meng-amati fenomena bisnis

yang terjadi saat ini. Penge-lolaannya makin kreatif dan ino-vatif. Bahkan kadang–kadangsedikit provokatif memainkansituasi,” ungkap pengamat eko-nomi Oka Suryadinatha Gorda.

Cara mengemas, menawarkanproduk, kiat memikat konsumenselalu baru, berubah dan seringkalitak terduga. Fenomena marketing(sebagian kecil dari fenomenabisnis) sekarang, makin tak ter-bendung kreativitasnya manakalamelibatkan teknologi informasi.Dengan memanfaatkan teleponseluler, pelaku bisnis dapatmembuat seluruh dunia dalamgenggamannya. Termasuk infobelanja tengah malam denganpotongan harga hingga 70% ini.

“Jika umumnya mal ataupusat perbelanjaan tutup pukul22.00, dengan diusungnya konsepnight sale ini jam operasionalnyamolor hingga pukul 24.00,” kataOka.

Menurut Ketua STIE SatyaDarma Singaraja ini, konsep nightsale ini, pada dasarnya samadengan penawaran harga khusus.Bedanya hanya pada waktuoperasionalnya serta lebih banyaklagi potongan harga yang di-berikan, biasanya hingga 70 %.Dilakukannya pada malam ming-gu atau berkaitan dengan hari liburserta saat memunculkan brandnew product.

Ia menyatakan gagasan unikini muncul, karena kreativitaspebisnis dalam meng-create kon-sumen. Juga dipicu munculnyakarakter pasar yang khas, sepertiperbedaan kebiasaan, budaya atauselera. “Bali, Denpasar khusus-

nya diprediksi akan menjadipasar potensial program nightsale. Menjelang Lebaran hampirsemua mal menggelarnya. Begitupula jelang Natal dan Tahun Baru.Melihat anstusiasme penghobibelanja besar kemungkinan men-jelang Galungan dan Kuningan dilakukan hal yang sama. Selainliburan sekolah yang mampumengundang wisatawan domestikdatang ke Bali,” paparnya.

Bagi pelaku bisnis retail,konsep belanja tengah malam inidioptimalkan dengan menggan-deng produk perbankan, sepertikartu kredit atau kartu debet. Halini demi meningkatkan potensipembelian. Dalam beberapa situsinternet di sana jelas dikatakanstrategi ini, adalah win- win solu-tion antara pebisnis dengan peng-gila belanja. Terlebih di saat krisisdan harga melambung tinggi. Pro-gram diskon menjadi alternatifmenarik menyalurkan hasrat be-lanja .

Dari sisi konsumen juga alter-

natif baru menyalurkan hobi be-lanja. Bisa juga jadi ajang meng-hilangkan stres akibat kerja.Dalam perspektif lain lanjutnya,jika program ini dikemas apik dandilakukan bergantian diantara malatau departemen store bukantidak mungkin night sale membuatdunia malam atau sering disebutdunia gemerlap (dugem) lebihpositif. Sebab, tidak lagi identikdengan minuman keras, narkoba,kekerasan dan hal negatif lainnya.Bisa jadi dugem sekarang berartishopping atau jalan- jalan di mal.Semuanya bisa menjadi peng-alaman menyenangkan yang lebihmenyentuh emosional orang se-cara psikologis.

Karena maraknya night salemembuat beberapa praktisi ke-uangan urun rembug agar acara inilebih bermanfaat. Sebab, taksedikit yang emosi dengan kor-tingan harga yang ditawarkan.Hingga seringkali menjebak mem-beli melampaui batas. SelanjutnyaOka Suryadinatha mengatakanhendaknya kita menyikapi trenini dengan arif. Selama ini ma-syarakat telah dipenuhi berbagaiinformasi yang membuat nalurikonsumtif lebih tinggi. Masya-rakat sekarang semakin hedonis(materialistis) dan pragmatis. Pro-gram ini bisa jadi makin memper-parah. Mungkin pula prilakumasyarakat akan bergeser dariawalnya sekadar menyaksikannight sale berubah menjadi pelakuagar mampu terlibat di fenomenabaru ini. Apakah kita selalu laparmata untuk sesuatu yang berbausale? Haruskah kalap dengan slo-gan night sale? “Semuanya ber-pulang pada diri untuk mampumengontrol keinginan,” tandasOka. —ard

Oka Suryadinatha

Waktu lebih BanyakDiskon lebih Besar

Night Sale

Belanja di malam hari dengan diskon harga hingga50% menjadi program yang dijadikan pemancingkonsumen berbelanja. Bagi konsumen, iming-iming diskon tinggi akan membuat merekasemangat berbelanja. Pengelola department storepun berlomba mencari waktu yang tepatmengadakan program night sale. Seperti apakondisinya?

Malam itu Desi pulang dari tempatpraktiknya. Di de-

pan sebuah department storedi Denpasar, ia melihat adakeramaian, padahal sudah pukul22.00. Biasanya toko-toko su-dah tutup. Karena ingin tahu,ia pun masuk ke departmentstore tersebut. Ternyata sedangada night sale. Konsumen punberkerumun di konter-konteryang memajang busana dansepatu. Antrian juga terlihat dikasir.

Tak mau ketinggalan, Desipun membeli beberapa pakaian.“Mumpung ada diskon, sayabeli beberapa pakaian. Anak-anak juga saya belikan,” ujaribu dua anak ini. Selain men-dapatkan harga yang murah, iajuga mendapatkan undian yanghadiahnya pakaian lagi. Ter-nyata night sale memberi ba-nyak kemudahan bagi kon-

sumen.Pengalaman yang sama di-

alami Rama. Ketika melihat adaiklan di koran yang meng-infokan ada night sale di Cen-tro, Kuta, ia langsung mem-persiapkan diri. Malam harinya,Rama beserta anak dan istrinyaberangkat. Walau sempat ke-sulitan mendapat tempat parkir,mereka akhirnya bisa masuk kemal.

Lokasi yang pertama di-sasar adalah konter penjualanpakaian anak-anak, lalu pakaianwanita, terakhir pakaian pria.Setelah mendapatkan pakaianyang sesuai, mereka antri dikasir. Rama cukup sumringahkarena mendapatkan kemejayang diingankan dengan hargadiskon 50%. Hal yang samajuga dirasakan konsumen lain.Semua saling berlomba untukmembeli barang yang merekainginkan. Konter yang banyak

diserbu adalah konter sepatudan tas wanita.

Di kasir, Rama mendapatdiskon tambahan karena meng-gunakan kartu kredit Citi Bank.“Lumayan dapat diskon tam-bahan 20%. Kalau sering-seringada night sale dengan diskonbesar-besaran, saya yakin,konsumen pasti berdatangan keCentro,” ujarnya usai mem-bayar belanjaan.

Widiarsa Mandala, StoreManager Centro Lifestyle De-partment Store – DiscoveryShopping Mall Kuta mengakuiantusiasme masyarakat untukmengunjungi night sale cukup

tinggi. Program night sale inimenjadi andalan untuk me-narik pengunjung berbelanja.“Kami mengawali programnight sale tahun lalu, bulanOktober. Ternyata konsumencukup puas dan memberimasukan agar rutin digelar.Tahun ini, menjelang Lebaran,kami pun mengadakan lagi.Sampai pukul 03.00 masih adaantrian di kasir. Benar-benarluar biasa,” tandasnya.

Ia menuturkan programnight sale ini dilatarbelakangikeinginan untuk memberikanwaktu lebih banyak dan pe-nawaran lebih besar kepadakonsumen. Waktu yang lebihbanyak itu untuk memberipeluang kepada para pekerjayang pulang malam agar men-dapat kesempatan berbelanja,apalagi menjelang Lebaran.Dengan belanja di malam hari,konsumen bisa sekalian jalan-jalan tanpa mengganggu akti-vitas mereka di siang dan sorehari.

Selain itu, pemberian diskonhingga 50% memacu konsumenuntuk belanja lebih banyak.Ada juga diskon tambahan 20%yang diberikan kepada peme-gang kartu kredit Citi Bank yangbertransaksi menggunakan kar-tu kreditnya.

“Kami juga mempertim-bangkan momen yang tepatuntuk menggelar night sale.Tahun ini, suasana jelang Le-baran merupakan saat yang te-pat. Keperluan busana, ak-sesoris seperti sepatu, sandal,dan tas meningkat. Karena itu,busana dan aksesoris yang la-ku terjual. Penjualan busanapria dan wanita hampir ber-imbang,” ujar Mandala serayamengatakan konsumen ke-banyakan warga lokal. Wisata-wan wisatawan asing juga adanamun tidak sebanyak wargalokal. –wah

Mudik Terhindar dari MabukBAGI yang melakukan perjalanan, baik mudik

maupun kembali dari mudik, khususnya yang gam-pang mabuk, beberapa tips berikut ini dapat diguna-kan agar terhindar mabuk perjalanan:

1. Pilih posisi yang tepat. Jika naik kapal laut,pilihlah kabin di tengah sebab di titik ini goyangankapal paling tidak terasa. Jika naik pesawat terbang,mintalah tempat duduk di dekat tepi depan sayap.Jika naik kereta api, duduklah di dekat jendela danmenghadap ke depan. Jika menggunakan mobil ataubus, sebaiknya Anda duduk di depan dekat sopir.

2. Duduklah dengan santai dan tidak terlampautegak.

3. Isi perut Anda sebelum melakukan perjalan-an. Jangan biarkan perut kosong saat bepergian.Lambung akan memproduksi asam dalam jumlahyang berlebihan sehingga akan membuat iritasi lam-bung dan merangsang refleks mual, yang akhirnyadapat berefek muntah. Namun, jangan makanberlebihan.

4. Bawalah buah sebagai bekal dalam perjalan-an. Pilih buah yang praktis dan tidak repot me-makannya seperti apel, jeruk, anggur, pir, dan pisang.

5. Ikutilah gerak belok mobil dengan santai.Selama perjalanan cobalah memperhatikan jalan didepan. Jangan biasakan menengok ke kiri dan kekanan untuk melihat pemandangan karena ini akanmemicu mabuk perjalanan. Jangan memejamkanmata dan memaksakan diri untuk tidur kecuali benar-benar mengantuk.

6. Jangan membaca7. Jika mual mulai muncul, makanlah buah yang

Anda bawa. Jika mual tak reda, kepalkan dan lemas-kan jemari tangan dan kaki Anda berulang-ulang untukmenaikkan peredaran darah. Untuk menghilangkanpusing ringan, pijat jemari dan telapak tangan Anda.

8. Buka kaca mobil untuk mensirkulasikanudara segar ke dalam kabin. Jika alergi bau-bauan,seperti parfum atau AC mobil, matikan AC danbukalah jendela kendaraan mobil Anda agar udarasegar masuk ke dalam mobil.

9. Jika fisik terlalu lelah, sebaiknya minum obatantimuntah sebelum berangkat. —ast

Carolina SalimDisarikan dari:

http://www. tanyadokteranda.com

Brenda Allison

“Jika kunci-kunci rumah Anda hilang, tanyakan padaBrenda Allison karena kemungkinan menempel ditubuhnya,” begitu ditulis koran-koran di Inggris tentangwanita usia 50 tahun itu.

Bayangkan saja, koin, penjepit, magnet, kunci,bahkan tutup logam bisa menempel di tubuhnyaselama 45 menit tanpa terjatuh. Tak mengherankankalau Brenda dikenal sebagai ‘Wanita Magnet’.Memang benda-benda itu tidak terbang ke arahnya.”Jika berada terlalu dekat dengan benda-benda itu,saya bisa merasakan tarikannya. Benda-benda ituakan menempel lama jika berada di dekat tulang, sayatidak tahu mengapa,” kata Brenda. “Kadang sayamerasa seperti kulkas ditutupi magnet,” imbuhnya.

Sekarang sepertinya kemampuan itumenurun pada anaknya. “Dia belum mengertihal ini. Tapi dia kerap mengeluh karena tiba-tiba mainannya berhenti bekerja padahalbaterainya tidak ada masalah,” tambah Brenda.

Wanita asal Holloway, London Utara ini,mengklaim dirinya memiliki medan magnet yangkuat sehingga benda-benda logam yang beradadalam jarak dekat bisa langsung menempel padanya. Bahkan, katanya,bukan hanya logam, itu juga terjadi pada benda kategori non-magnetik.

Ketika ia belum bisa mengendalikan kemampuannya, ia kerapmembuat kehebohan ketika berada di luar rumah. Misalnya saja alarmmobil berbunyi ketika ia lewat di dekatnya atau lampu yang tiba-tibamati, serta terganggunya signal televisi. Bahkan dia pernah dituduhmenggunakan ‘voodoo’ gara-gara mesin kasir di sebuah swalayan rusakketika ia melewatinya.

Brenda mulai merasakan hal aneh dalam dirinya sejak taman kanak-kanak. Ketika itu, ia tanpa sengaja memengaruhi peralatan listrik dimana pun ia berada. Orangtuanya menyadari anaknya memilikikemampuan khusus. Karena itu mereka menjaganya dengan hati-hati.

Memang ketika itu, tidak selalu kemampuannya muncul. Tapimakin besar, kekuatan Brenda makin bertambah. Orangtuanya sejaklama berhenti membelikannya jam tangan karena medan magnet ditubuhnya mengganggu mekanisme waktu.

Ketika ia beranjak dewasa, efek elektromagnetiknya menjadi makinkuat, namun kondisi terbaik berada di akhir siklus menstruasi. “Banyak kejadian memalukan terjadi karena kemampuan saya ini.Orang tertawa ketika benda logam menempel di tubuh saya. Takjarang saya malu karena hal ini,” ungkap Brenda.

Menurut Brenda, sebelumnya ia samasekali tidak terlalu pedulidengan kemampuan yang dimilikinya. Ia mulai menaruh perhatian

ketika sekolah perawat. Saat itu keberadaannya kerap mem-engaruhi peralatan elektronik yang ada di dekatnya, dan

kemudian dia menemukan dirinya mampu menarik bendalogam menempel di tubuhnya.

Orang-Orang MagnetikSebenarnya Brenda bukanlah orang pertama yang

mengklaim dirinya manusia magnet. Banyak orang yang mengklaim hal yang sama, bahkan dengan benda-benda

yang lebih besar. Yang paling terkenal adalah keluarga Tenkaev dari Rusia.

Di mana mereka secara turun temurun dalam tiga gene-rasi, memiliki kemampuan istimewa itu. Dimulai

dari kakek Leonid Tankaev yang dapat mengang-kat beban 23 kg yang menempel pada dadanya.

Selain keluarga Tenkaev, masih banyak lagiyang memiliki kemampuan semacam itu.Sampai-sampai tahun 1990 sempat dilangsung-kan konferensi manusia magnet dari seluruhdunia di Bulgaria. Ketika itu hadir sekitar 300orang manusia magnet.

Sejarah juga mencatat bahwa pada akhirabad ke-19, ada seorang gadis muda asal Georgia AS, yang memilikikemampuan magnet. Lulu Hearst, namanya. Ketika itu nama Lulubegitu terkenal. Tapi pada akhirnya kedok Lulu terbongkar, ternyataia telah menipu. Ia mengaku melakukan tipuan sederhana untukmembuat benda-benda logam menempel di tubuhnya.

Lain lagi dengan Brenda Allison. Anehnya, benda-benda yangtidak bersifat magnet pun ikut menempel di tubuhnya. Seperti terlihatdalam foto, tampak benda benda non-magnet ikut menempel. Hanyakoin tembaga berlapis baja yang mengandung magnet, sedang matauang lainnya yang merupakan paduan tembaga-nikel, tidak termasuknon-magnet, ternyata ikut menempel.

Brenda telah mengunjungi banyak pihak untuk berkonsultasi ten-tang masalahnya. Ia juga pergi ke beberapa dokter. Dokter mengatakan,kemungkinan kemampuan magnetiknya muncul ketika ia sedang stres.Karena itu, ia harus menjaga agar tetap tenang, tidak stres.

Kathy Geminiani, seorang ahli elektroterapi, mengatakan kemung-kinan Brenda memiliki muatan kuat dalam tubuhnya. “Setiap orangmemiliki muatan listrik dalam tubuhnya, namun muatan yang adapada Brenda sangat tinggi,” ujarnya.

Sandy Laurensius dari Electrosensitivity Inggris mengatakan,“Banyak orang yang memiliki kemampuan seperti itu dan merekaterpaksa harus meninggalkan pekerjaan mereka, bahkan ada yang tidakdapat pergi ke toko karenanya.” —dia/metro/dailymail

Widiarsa Mandala

Suasana night sale di Centro yang menghadirkan diskon hingga 50%

Page 16: tkh_609_xi__12-18_sep._2010

16 12 - 18 September 2010Tokoh

SSB Perempuan Bubar

Itu berkat tangan dinginseorang guru olahraga-nya, Drs. Saiful Bahri

(52). Kalangan perempuansiswa yang gemar sepak boladi sekolah yang kini bersalinrupa menjadi SMK Pembangun-an Denpasar itu diwadahinyadalam SSB Denpasar. Saiful

tercatat sebagai salah seorangpenggagas lahirnya SSB initahun 1994.

Para pemainnya sempatdigenjot berlatih para pelatihSSB Denpasar. Tetapi, merekaakhirnya bubar setelah tiga bu-lan bergabung dalam wadah ini.“Setelah berlatih kan perlu

lawan latih tanding. Tetapi,lawan saat itu tidak ada. Akhir-nya satu per satu pemainnyamundur,” ujar pria asal Singa-raja ini.

Pengalaman itu membuatSaiful yakin minat perempuanberusia muda untuk dilatihmenjadi pemain sepak bola diBali bukannya tidak ada. Apa-lagi, ia sudah mencoba meng-himpun lagi perempuan siswadi sekolahnya yang gemarbermain sepak bola. “Ternyatapeminatnya lumayan banyak.Makanya, saya mulai merintislahirnya sekolah sepak bola(SSB) khusus perempuan diSMK Pembangunan Denpa-sar,” ujar ayah satu anak ini.

Keberadaan wadah pem-binaan sepak bola wanitapernah berkibar di Kota Den-pasar dulu. Wadah ini dikelolaBu Sutrisno. “Suaminya, PakSutrisno, dulu kan juga se-orang pemain dan pelatih sepakbola Bali,” ungkap Saiful. —sam

PEREMPUAN remajaBali yang menggemari

sepak bola pernahdinaungi Sekolah Sepak

Bola (SSB) Denpasarbeberapa tahun silam.

Mereka berjumlahsekitar 29 pemain. Para

remaja tanggung iniduduk di bangku SMEA

Pembangunan Denpasarsaat itu.

Pusat Kegiatan SSBJadikan Lapangan Lumintang

NAMA Bali pernah harum berkat sejumlah nama pemainsepak bola nasional. Ada Kadir, Sinyo Aliandu, atau Rae Bawa.Mereka pesepak bola andal Indonesia dari Pulau Dewata. “Tetapi,setelah itu Bali hampir tidak lagi menyumbang pesepak bolasetenar generasi pendahulunya itu,” ujar pelatih SSB NusantaraBambang Subandrio.

Bendera Perseden zaman dulu juga banyak mengibarkannama besar pemain sepak bola asal Bali. Tetapi, nama besar Balimakin senyap di pentas persepakbolaan nasional seiring kiansurutnya prestasi kesebelasan sepak bola di daerah ini. Gurupendidikan jasmani dan kesehatan di sebuah SMA ini menyatakansalah satu penyebabnya, lapangan terbuka untuk anak-anakberolahraga di Denpasar kian terbatas. “Dulu kan masih adalapangan terbuka, seperti Lapangan Pekambingan dan PuputanBadung. Anak-anak menjadikan dua lapangan terbuka itusebagai tempat bermain. Lapangan tersebut menjadi tempatbermain sepak bola anak-anak zaman itu,” ungkapnya.

Kini jumlah lapangan terbuka semacam itu kian terbatas.Lahan yang dulu menjadi Lapangan Pekambingan telah bergantimenjadi salah satu pusat kawasan bisnis. “Lapangan PuputanBadung pun makin ramai dengan wisata keluarga hampir tiaphari. Lapangan ini sudah tidak memadai lagi bagi anak-anakbermain sepak bola,” ujarnya.

Lapangan Puputan Margarana Renon belakangan menjadipilihan baru bagi sejumlah SSB di Kota Denpasar maupunKabupaten Badung. Mereka memanfaatkan secara terbatas sisibarat maupun timur lapangan terbuka itu. “Kondisi lapangan inisebenarnya tidak memadai untuk jadi tempat berlatih sepak bolaanak-anak. Arus manusia yang berolahraga hampir tiap haritergolong padat di Lapangan Puputan Margarana Renon,”tambahnya.

Anak-anak yang tergabung dalam SSB sebenarnyamemerlukan fasilitas lapangan yang memadai untuk berlatih sepak

bola. “Alternatif yang palingmungkin digunakan SSB, adalahLapangan Lumintang. Tetapi,kami mengusulkan agar peme-rintah mulai membenahinya. Inidemi kepentingan olahragaprestasi, khususnya sepak bolaBali masa depan. Lebih baik jadipusat kegiatan SSB ketimbangdijadikan tempat pameranbisnis. Kegiatan SSB jelasmerupakan investasi jangkapanjang demi kepentingan Bali.Jika kita mauh sungguh-sung-guh melahirkan pesepak bolahebat ya bibit-bibit unggul ha-rus mulai digembleng dengandukungan fasilitas yang me-madai,” tandasnya. —sam

Perlu Lapangan Bermaindi tiap Desa Adat

LAHAN tidur masih tampakbertebaran di berbagai titik dilingkungan desa adat KotaDenpasar. Lahan tersebutdinilai layak diberdayakanuntuk membangun fasilitaspublik yang mengakomodirkepentingan anak. “Ketimbanglahan itu nganggur. Lebih baikkan jika dipakai untuk tempatbermain anak-anak,” harapKadek Sugiarto, pecinta sepakbola anak.

Ada lahan yang jelas pe-megang hak miliknya. Peme-rintah Provinsi Bali merupakansalah satu pemiliknya. Ini biasa-nya diyakinkan dengan tulisan“Tanah Ini Milik Pemprov. Bali”di atas lahan dimaksud.

Tetapi, ada pula lahan tidurdi sejumlah titik lain yangdimiliki swasta atau desa adat.Lahan semacam ini pun bisadifungsikan sebagai kawasantaman bermain atau olahragaanak. “Sejauh ini kita memangbelum punya taman bermain ditiap desa adat. Alangkah baik-nya jika kawasan khusus se-macam itu bisa terwujud,”harapnya.

Hal senada ditegaskanpengamat olahraga A.A. Ngu-rah Oka Yudhanegara aliasNgurah Pong. Menurut pang-lingsir Puri Agung Jro Kuta ini,fasilitas olahraga prestasimasih merana. Perhatian seriuspemerintah dalam menyediakanfasilitas yang memadai untukmenggembleng atlet berpres-tasi diibaratkan seperti barangkelewat mahal harganya. “Per-hatian tersebut bukan hanyadialami dunia sepak bola,cabang olahraga lain punbegitu. Padahal, pendapatanasli daerah amat besar,” ujarsesepuh Pemuda Pancasila Baliini.

Ngurah Pong mengungkap-

kan, para atlet dan pelatih,mengeluhkan minimnya danapembinaan olahraga, tidakmemadainya fasilitas olahragauntuk melahirkan atlet ber-prestasi, tetapi masalah sema-cam itu tidak pernah dipecah-kan secara tuntas.

Adanya gagasan untukmemberdayakan lahan tidurmilik pemerintah dinilai positif.Ini terutama jika dikaitkandengan makin tergerusnyalapangan terbuka di wilayahperkotaan. “Lihat saja di KotaDenpasar, jumlah lapanganuntuk anak-anak bermainmakin minim. Padahal, anak-anak perlu lahan untuk meng-ekspresikan minat dan bakatsejak usia dini,” ujarnya.

Manajemen pengelola-annya bisa saja diserahkan kedesa adat masing-masing. Halini ditegaskan pengamat pem-binaan olahraga anak Ida AyuKondi. “Pemerintah perlu mem-berikan bantuan peralatanolahraganya, termasuk subsididana pemeliharaan fasilitasolahraga di desa adat. Ini jikakita memang mau serius meng-gali bakat atlet berprestasi diBali. Jangan lupa, banyak atletterkenal di Indonesia justrudatang dari kampung-kampungyang punya lahan bermain anakmasih luas,” ujar ibu tiga anakyang berprofesi notaris ini.

Adanya usulan agar La-pangan Lumintang dikelolamenjadi pusat kegiatan SSBdidukung Ketua Harian KONIDenpasar Mardika. Kondisilapangannya yang tidak be-rumput itu harus direnovasi.Namun, menurutnya, biayarenovasi tidak kecil. Sementarapemerintah masih berkonsen-trasi untuk pembangunanlainnya. —sam, ast

SARANA dan prasaranasepak bola di Kota Denpasarmasih minim. Hadirnya StadionSepak Bola Kompyang Sujanabelum menjamin terjadinyapeningkatan prestasi sepakbola warga Kota Denpasar. Pres-tasi cabang olahraga ini me-mang belum berbuat banyak diajang kompetisi besar. Hal iniditegaskan Ketua Harian KONIDenpasar Drs. Nyoman Mar-dika, M.Si.

Menurut Mardika, penye-diaan sarana dan prasaranaolahraga di Kota Denpasarbelum maksimal. “Sepak bolamasih mendingan karena punyastadion, cabang olahraga lainmalah belum memiliki lapa-ngan,” ujar pria yang jugadosen Universitas WarwadewaDenpasar itu.

GOR Kompyang Sujanatidak hanya digunakan untukberlatih sepak bola. Cabangolahraga lainnya juga seringmemanfaatkanya untuk berlatihseperti atletik, panahan, tenis,dan bola voli. Stadion tersebuttak jarang juga dimanfaatkanuntuk menggelar kegiatan sosialpemerintah dan masyarakat.

GOR Kompyang Sujanadisewakan untuk masyarakatumum dengan tarif Rp 500 ribu-Rp 1 Juta sekali pakai. Klubsepak bola yang berlatih dikenaisewa Rp 125 ribu per jam. Un-tuk pertandingan Rp 150 ribuper jam.

Mardika yang juga berpro-fesi sebagai wartawan inimengatakan, KONI Denpasarhanya melaksanakan adminis-trasi penyewaan, sedangkanuang sewa disetor ke PemkotDenpasar, karena biaya pera-watan lapangan ditanggungpemerintah.

Untuk biaya perawatanlapangan berkisar Rp 30 juta pertahun. Biaya ini mencakup airuntuk menyiram lapangan,pemeliharaan dan pencukuranrumput, pemeliharaan mesinrumput, dan pernambahan pasirketika lapangan berlubang.Kalau ada kerusakan parahbiasanya diperbaiki Dinas PUKota Denpasar.

Uang sewa lapangan, kataMardika, belum mampu menu-tupi biaya pemeliharaan lapa-

ngan sehingga subsidi peme-rintah masih terus diperlukan.

Ia mengakui, Denpasarmemang belum memiliki saranadan prasarana lengkap untuksemua bidang olah raga. Re-nang masih berlatih di Blah-kiuh. Belum lagi minimnyafasilitas untuk menggemblengatlet panahan dan gate ball.

Ia menegaskan, sulitnyaatlet Denpasar mencapai pres-tasi puncak karena tidak adadukungan sponsor yang mem-bantu kegiatan. “Saat ini masihmengandalkan bantuan peme-rintah,” ujarnya.

Olahraga unggulan KotaDenpasar ke tingkat nasionalselancar dan pencak silat.Sedangkan unggulan di daerahatletik, senam, tenis meja danrenang. Untuk pembibitan atletsejak dini, kata dia, dipantaudari Porsenijar. “Atlet yangmenjadi juara masuk prioritas,”jelasnya.

Klub-klub sepak bolamemang sudah memiliki sekolahsepak bola untuk pembibitanatlet sejak dini. Namun, seka-rang yang masih menjadi ken-dala lapangan tempat berlatih.Pemerintah daerah memberikananggaran paling besar padacabang olahraga sepak bola Rp800 juta lewat KONI. “Namun,biaya untuk sekali kompetisidan kegiatan bisa menghabis-kan ratusan juta rupiah. Disinilah kelemahan mengapa kitabelum mampu mencapai pres-tasi puncak,” tandas Mardika.

—ast

Senang Sepak Bolatetapi Minta Gratis

CABANG olahraga sepak bola belum mampu dijadikan lahanpekerjaan yang menjanjikan. Sangat berbeda dengan di luarnegeri, sepak bola sudah dikembangkan secara profesional. Atletsepak bola juga sudah dibina sejak dini, sehingga prestasinyamaksimal. Demikian diungkapkan Ketua Umum KONI Bali MadeNariana.

Pembibitan atlet sejak dini khususnya di Bali belum maksimaldilakukan karena kurangnya sarana dan prasarana. Padahal, Balimemiliki banyak potensi olahraga yang bisa diunggulkan.Olahraga unggulan Bali saat ini, menembak, kempo, biliar, atletik,yudo, angkat besi, pencak silat, golf, karate, voli pantai, bermotor,tarung derajat dan panjat tebing. Ia menilai, selama ini prestasilebih banyak didapatkan dari cabang perseorangan. Sedangkannomor beregu seperti sepak bola atau tenis meja masih lemah.

Ia menilai, banyak orang yang senang sepak bola, tetapiketika menonton mereka ingin gratis. “Semestinya, masyarakatikut memikirkan kemajuan sepak bola dengan cara ikut memberikanbantuan, terutama perusahaan swasta ikut memberi dukungandana,” kata Nariana.

Ia mengakui, pengembangan sepak bola membutuhkan dana besar. Sekolah sepak bolamembutuhkan lapangan untuk berlatih, sedangkan lapangan masih minim. Perlu perhatian lebihpemerintah untuk melakukan perbaikan sarana dan prasarana olahraga, terutama cabang unggulan.

Sejak tahun 2008, pemerintah sudah memberikan perhatian khusus kepada atlet berprestasi.Ada tiga kriteria yang dipersyaratkan yakni meraih medali emas dalam PON, meraih medali emas,perak, perunggu dalam kejuaraan dunia atau Sea Games.

Pemprov. Bali juga lewat KONI Bali sejak tahun 2009 juga memberikan dana tali kasih kepadaatlet yang berhasil meraih emas dan pelatihnya di PON. Mereka berhak mendapatkan dana stimu-lus Rp 1 juta per bulan sampai PON berikutnya.

Tahun 2010, Menpora berencana memberi hadiah rumah kepada atlet dan pelatih berprestasi.“Karena ini ruang lingkupnya seluruh Indonesia tentu didata dulu siapa yang berhak. Ada enamatlet sudah disurvei di Bali, tetapi keputusan yang berhak untuk menerimanya belum turun,” kataNariana.

Ia mengimbau induk organisasi agar lebih memberikan kesempatan kepada atlet asli Bali. “Hanyakebanggaan semu membeli atlet luar. Lebih baik kita bina atlet putra-putri Bali,” tandas Nariana. —ast

Saiful Bahri

tkh/se

p

Bambang Subandrio

Ngurah Pong Dayu Kondi

“Namun, sekarangyang masih menjadi

kendala lapangantempat berlatih.

Pemerintah daerahmemberikan

anggaran palingbesar pada cabang

olahraga sepakbola Rp 800 juta

lewat KONI”

Mawar, Pesilat yangBercita-cita Jadi Bidan PUTU Mawar Sri Ayu,

pesilat kelahiran Amlapura, 22Agustus 1993, ternyata belumpuas menyabet mendali emasOlimpiade Olahraga SiswaNasional (OOSN) di Jakarta.Singapura menjadi labuhanberikutnya melalui ajang APSSO(ASEAN Primary School SportOlimpics ) Oktober mendatang.

Menjadi seorang pesilatmenurutnya memang penuhtantangan. Bidikan yang terbaikadalah sebuah prestasi yangselalu dinanti wanita asliKarangasem ini. Mawar yangmasih sekolah di SMA PGRI 1Amlapura kelas XII IPA 1, dalamajang Olimpiade Olahraga SiswaNasional di Jakarta berhasilmembawa pulang mendali emaspencak silat kelas B putri (42 –47 Kg), dan tiga medali (emas,perak, dan perunggu) tingkatnasional dalam ajang Inter-nasional Championship pencaksilat di Jakarta, yang diikuti 25negara. Ketiga medali itu darinomor berbeda, yakni medaliemas nomor seni rangkap,mendali perak teknik kombinasi,dan medali perunggu tekniksenjata khusus. Kemampuan-nya masih akan diuji dalamajang APSSO (ASEAN PrimarySchool Sport Olimpics) yangakan diselenggarakan diSingapura Oktober mendatang.

Mawar mengatakan untukmenjadi seorang juara, diaharus menjaga kondisi danterus meningkatkan keteram-pilan tekniknya. “Tiap hari sayaharus berlatih untuk mening-katkan teknik bertanding,” ujarwanita berkulit putih ini. Dalammenjaga kondisinya agar tetapfit, Mawar berlatih tiga kali

seminggu, dan menjaga beratbadan agar bisa mengikutikejuaraan di Singapura. “Inimenjadi salah satu kendalasaya, di tengah masa pertum-buhan, saya harus bisa menjagaberat badan agar tidak naiklagi,” tuturnya.

Dalam menyambut sebuahkejuaraan, Mawar menjelaskan,sebulan sebelumnya sudahmelakukan pemusatan latihan dan menjaga asupan makanan.Bahkan dia mengatakan waktumenjadi juara OOSN, empat harimenjelang lomba dia tidakmakan nasi, hanya memakanbuah plus air yang cukup sertaberlatih keras hingga beberapajam menjelang lomba. Semua itudilakukan untuk menjaga beratbadan yang berpengaruh padakecepatan gerakan.

Dukungan sekolah jugamengalir lewat Kepala Sekolah

Drs. I Ketut Jelantik, M.S i.Pihak sekolah meresponsprestasi Mawar dengan mem-berikan penghargaan danbebas SPP setahun. Selain itupihak sekolah juga memberikandukungan yang maksimal untukmemotivasi siswanya untukberprestasi seoptimal mungkin.Drs, Ketut Jelantik menyatakanbangga melihat siswanya bisaberprestasi di tingkat interna-sional; bisa mengangkat namabaik sekolah, Kabupaten, Pro-vinsi, bahkan negara ke tingkatinternasional. “Mudah mudah-an nanti Mawar bisa maksimal,dan saya harapkan ini menjadicontoh bagi siswa lainnya,”katanya.

Mawar menuturkan kelaksetelah tamat sekolah dia inginmelanjutkan di sekolah bidan.Menjadi seorang bidan menu-rutnya merupakan kebanggaan

bisa menolong orang lain,sekaligus bisa memahami apayang terjadi pada diri sendirinanti. “Saya ingin sekali menja-di seorang bidan, mudah-mudahan saya bisa lulus nantidan bisa masuk di salah satuperguruan tinggi kebidanan,”harap Mawar.

Ketertarikan dalam duniasilat, menurut gadis cantik iniberawal dari ajakan temannya.Mawar merupakan anak kelimadari tujuh bersaudara kandung,terjun dalam dunia yang cukupkeras ini sendirian. Wanitaberbintang Leo ini mengatakanketertarikannya dalam duniasilat sudah muncul dari kecildengan sering ikut lomba danberhasil mendapatkan medali.

Dukungan keluarga jugamengalir untuk wanita cantikyang lincah ini. Ayah Mawar, IPutu Rika, seorang wira-swastawan sangat mendukungpenuh langkah yang diambilMawar. Hanya waktu untuk ber-kumpul dengan kelurga menjadiberkurang karena harus mengi-kuti pelatihan. “Saya sepenuh-nya mendukung langkahMawar, hanya saya sedikit kha-watir. Apalagi menjelang lombaMawar harus mengikuti TCyang memaksanya menginaphingga berbulan-bulan,” kataRika.

Ibunya, Ni Kadek Resi,yang sehari-hari bekerja se-bagai ibu rumah tangga jugaharus merelakan anaknya un-tuk mengikuti pelatihan hing-ga harus menginap. “Dalamperistiwa besar seperti olim-piade hingga ke Jakarta itu,saya selalu berdoa mudah-mudahan anak saya bisa mem-berikan yang terbaik dan sela-lu dalam perlindungan Tuhan,”katanya.

Arya, peserta PelatihanJurnalistik Koran Tokoh

dan FIK Dwijendra

PutuMawarSriAyu

tkh/a

st

Made Nariana

tkh/arya

tkh/se

p

GELANGGANG

karena tidak Ada Lawan

Denpasar Minim SaranaPrasarana Olahraga

Nyoman Mardika

tkh/a

st

Lapangan Sepak Bola Lumintang, Kamis (9/9), hanya punya satu tianggawang. Lapangan ini diusulkan agar dikelola sebagai pusat kegiatan

sekolah sepak bola para bocah berbakat di Denpasar