[Title will be auto-generated]

40
Sepanjang bulan September 2013 ini kita akan merenungkan tentang bagaimana kita bisa tetap tegar dalam hidup ini sekalipun berada di masa yang sukar. Bahwa kesukaran yang berupa tantangan dan pergumulan dalam hidup ini merupakan sesuatu yang tak terelakkan. Apalagi ketika kita mau hidup sesuai dengan kebenaran firman Tuhan, kesulitan menjadi semakin bertambah. Dalam menghadapi pelbagai kesukaran itu ada beberapa orang yang mencoba mengandalkan kemampuan dirinya sendiri. Akibatnya mereka mengalami kegagalan, bahkan tidak sedikit yang mengalami frustrasi dan depresi. Akhirnya mengalami gangguan kejiwaan atau mengakhiri hidupnya sendiri dengan bunuh diri. Sebagai orang percaya kita memiliki sumber pertolongan dan kekuatan yang tak terbatas, yaitu Allah yang kita panggil Bapa di dalam nama Tuhan Yesus Kristus. Ia senantiasa menyertai dan menolong kita dengan Roh Kudus-Nya, sehingga kita mampu menghadapi semuanya, dan tampil sebagai pemenang. Tetaplah melekat kepada Tuhan, dan bersandarlah kepada kekuatan-Nya yang dahsyat itu. Redaksi Sinar Kasih mengucapkan terima kasih atas persembahan yang telah diberikan oleh pembaca yang budiman. Perlu Saudara ketahui bahwa persembahan yang Saudara berikan sangat bermanfaat untuk mendukung pelayanan Sinar Kasih bagi hamba-hamba Tuhan yang melayani di daerah-daerah yang sulit mendapatkan buku renungan harian. Apabila Saudara rindu untuk mendukung pelayanan tersebut, Saudara dapat mengirimkannya melalui wesel pos ke Redaksi Sinar Kasih Jl. Pringgading 13 Semarang - 50135, atau transfer melalui BCA KCP Bangkong a/n Bambang Santoso atau Lydia Lianawati No. A/C 7830340381. Tuhan Yesus Kristus membalas setiap dukungan doa dan dana Saudara dengan berkat-Nya yang melimpah. Semarang, 1 September 2013 email : [email protected] website : www.sinarkasih.net Ruang Tanya Jawab : [email protected] Jl. Pringgading 13 Semarang-50135 Telp. 024-3540563 Fax. 024-3559861 Penasihat : Pdt. Indrawan Eleeas, Budhi Wibowo Pemimpin Redaksi : Lydia Lianawati Redaktur Pelaksana : Pdt. Petrus F. Setiadarma, Pdt. Lukas Budijana, Pdt. Agus Sutrisno, Pdt. Anon D. Lukito Sekretaris : Bibit Gunawan Bendahara : Bambang Santoso Penulis : Pdt. Indrawan Eleeas (IE), Pdt. Petrus F.S. (PF), Pdt. Lukas Budijana (LB), Pdt. Anon Dwi Lukito (ADL), Pdt. Agus Sutrisno (AS), Pdt. Sudra Militanto (SM), Pdt. Lie Yun Ling (YL), Leny Pancaningrum (LP), Imeiliana (MI), Lydia Lianawati (LL), Pdt. Dedy Irianto (DI), Pdt. Peres Supriyadi (PS), Pdm. Yurianto (YR) Desain Grafis/Layout : Rahelia Linda Pengganti ongkos cetak : Rp 4000,- (empat ribu rupiah) Dari Redaksi Tetap Tegar Di Masa Sukar

description

http://www.isaalmasih.or.id/pdf/201309.pdf

Transcript of [Title will be auto-generated]

Page 1: [Title will be auto-generated]

Sepanjang bulan September 2013 ini kita akan merenungkan tentang bagaimana kita bisa tetap tegar dalam hidup ini sekalipun berada di masa yang sukar. Bahwa kesukaran yang berupa tantangan dan pergumulan dalam hidup ini merupakan sesuatu yang tak terelakkan. Apalagi ketika kita mau hidup sesuai dengan kebenaran firman Tuhan, kesulitan menjadi semakin bertambah. Dalam menghadapi pelbagai kesukaran itu ada beberapa orang yang mencoba mengandalkan kemampuan dirinya sendiri. Akibatnya mereka mengalami kegagalan, bahkan tidak sedikit yang mengalami frustrasi dan depresi. Akhirnya mengalami gangguan kejiwaan atau mengakhiri hidupnya sendiri dengan bunuh diri. Sebagai orang percaya kita memiliki sumber pertolongan dan kekuatan yang tak terbatas, yaitu Allah yang kita panggil Bapa di dalam nama Tuhan Yesus Kristus. Ia senantiasa menyertai dan menolong kita dengan Roh Kudus-Nya, sehingga kita mampu menghadapi semuanya, dan tampil sebagai pemenang. Tetaplah melekat kepada Tuhan, dan bersandarlah kepada kekuatan-Nya yang dahsyat itu.

Redaksi Sinar Kasih mengucapkan terima kasih atas persembahan yang telah diberikan oleh pembaca yang budiman. Perlu Saudara ketahui bahwa persembahan yang Saudara berikan sangat bermanfaat untuk mendukung pelayanan Sinar Kasih bagi hamba-hamba Tuhan yang melayani di daerah-daerah yang sulit mendapatkan buku renungan harian. Apabila Saudara rindu untuk mendukung pelayanan tersebut, Saudara dapat mengirimkannya melalui wesel pos ke Redaksi Sinar Kasih Jl. Pringgading 13 Semarang - 50135, atau transfer melalui BCA KCP Bangkong

a/n Bambang Santoso atau Lydia Lianawati No. A/C 7830340381. Tuhan Yesus Kristus membalas setiap dukungan doa dan dana

Saudara dengan berkat-Nya yang melimpah.

Semarang, 1 September 2013

email : [email protected] : www.sinarkasih.net

Ruang Tanya Jawab :

[email protected]

Jl. Pringgading 13 Semarang-50135Telp. 024-3540563 Fax. 024-3559861

Penasihat : Pdt. Indrawan Eleeas, Budhi Wibowo Pemimpin Redaksi : Lydia Lianawati Redaktur Pelaksana : Pdt. Petrus F. Setiadarma, Pdt. Lukas Budijana, Pdt. Agus Sutrisno, Pdt. Anon D. Lukito Sekretaris : Bibit Gunawan Bendahara : Bambang Santoso Penulis : Pdt. Indrawan Eleeas (IE), Pdt. Petrus F.S. (PF), Pdt. Lukas Budijana (LB), Pdt. Anon Dwi Lukito (ADL), Pdt. Agus Sutrisno (AS), Pdt. Sudra Militanto (SM), Pdt. Lie Yun Ling (YL), Leny Pancaningrum (LP), Imeiliana (MI), Lydia Lianawati (LL), Pdt. Dedy Irianto (DI), Pdt. Peres Supriyadi (PS), Pdm. Yurianto (YR) Desain Grafis/Layout : Rahelia Linda Pengganti ongkos cetak : Rp 4000,- (empat ribu rupiah)

Dari RedaksiTetap Tegar Di Masa Sukar

Page 2: [Title will be auto-generated]

Yeremia 50-51Bacaan Alkitab Setahun

DOA

renungan

Harga berlangganan untuk satu eksemplar (termasuk ongkos kirim):

Jawa : 6 bulan Rp 33.000,- 12 bulan Rp 66.000,-

Luar Jawa : 6 bulan Rp 36.000,- 12 bulan Rp 72.000,-

Pembayaran dapat melalui: Wesel Pos : Redaksi SINAR KASIH Jl. Pringgading 13 Semarang, 50135 Bank : BCA KCP Bangkong a/n Bambang Santoso atau Lydia Lianawati No. A/C 7830340381

Untuk mempermudah proses berlangganan, bukti pembayaran dan formulir berlangganan harap di-fax ke (024)3559861, atau dikirim via pos.

Renungan Sinar Kasih akan segera dikirimkan selambatnya 1 bulan setelah bukti pengiriman biaya berlangganan kami terima.

Tanda tangan pelanggan

(_____________________)

Harap diisi dengan huruf cetak

Nama : _____________________________________________

Alamat : _____________________________________________

_____________________________________________

Kota & Kode Pos : _____________________________________________

Telepon/HP : _____________________________________________

Angin sekencang apapun tak akan bisa merobohkan pohonyang akarnya kuat.

Generasi muda kristiani agar kuat

dalam iman.

Saya terberkati oleh khotbah seorang hamba Tuhan senior yang menyatakan bahwa salah satu cara untuk dapat hidup dalam kejujuran atau berintegritas dalam hidup ini adalah memilih pergaulan yang baik. Pergaulan yang jahat merusak kebiasaan yang baik. Pesan itu dikuatkan dengan kesaksian tentang seorang anak yang telah dididik dengan baik, namun kemudian jatuh dalam penyalahgunaan obat terlarang karena pengaruh pergaulan di masa remajanya. Ini tidak berarti bahwa sia-sia saja mendidik anak dengan baik. Justru sebaliknya, anak-anak yang dididik dengan baik saja masih bisa goyah, apalagi kalau akarnya tidak kuat. Iman Nuh dan keluarganya tidak tergoyahkan sekalipun mereka hidup di tengah-tengah lingkungan yang sangat berdosa. Mereka tidak pernah mengkompromikan kebenaran dan kekudusan hidup yang mereka miliki dengan kebejatan moral manusia pada masa itu. Akar mereka sangat kuat di dalam iman kepada TUHAN. Iman itu juga ditunjukkan dengan ketaatan mereka kepada TUHAN dengan membangun bahtera. Apa yang harus dilakukan orang tua dalam mendidik anak-anak agar berakar kuat? Pertama, doakan mereka setiap saat agar memiliki kerinduan melekat kepada TUHAN. Kedua, sediakan waktu secara teratur untuk bersekutu bersama mereka sehingga mereka mengenal prinsip firman TUHAN. Ketiga, bawa mereka ke Sekolah Minggu sejak dini agar mereka belajar menerima perbedaan di antara teman-teman mereka dan belajar melayani. Keempat, sediakan bahan-bahan bacaan atau multimedia yang baik dan sehat sesuai dengan pertumbuhan usia mereka. Kelima, pantau pergaulan mereka agar tidak jatuh dalam pergaulan yang salah. (PF)

minggu, 1 september 2013

Akar Yang KuatKejadian 6:9-22

Nuh adalah seorang yang benar dan tidakbercela di antara orang-orang sezamannya; …Kejadian 6:9

Form Berlangganan

Page 3: [Title will be auto-generated]

Yeremia 50-51Bacaan Alkitab Setahun

DOA

renungan

Harga berlangganan untuk satu eksemplar (termasuk ongkos kirim):

Jawa : 6 bulan Rp 33.000,- 12 bulan Rp 66.000,-

Luar Jawa : 6 bulan Rp 36.000,- 12 bulan Rp 72.000,-

Pembayaran dapat melalui: Wesel Pos : Redaksi SINAR KASIH Jl. Pringgading 13 Semarang, 50135 Bank : BCA KCP Bangkong a/n Bambang Santoso atau Lydia Lianawati No. A/C 7830340381

Untuk mempermudah proses berlangganan, bukti pembayaran dan formulir berlangganan harap di-fax ke (024)3559861, atau dikirim via pos.

Renungan Sinar Kasih akan segera dikirimkan selambatnya 1 bulan setelah bukti pengiriman biaya berlangganan kami terima.

Tanda tangan pelanggan

(_____________________)

Harap diisi dengan huruf cetak

Nama : _____________________________________________

Alamat : _____________________________________________

_____________________________________________

Kota & Kode Pos : _____________________________________________

Telepon/HP : _____________________________________________

Angin sekencang apapun tak akan bisa merobohkan pohonyang akarnya kuat.

Generasi muda kristiani agar kuat

dalam iman.

Saya terberkati oleh khotbah seorang hamba Tuhan senior yang menyatakan bahwa salah satu cara untuk dapat hidup dalam kejujuran atau berintegritas dalam hidup ini adalah memilih pergaulan yang baik. Pergaulan yang jahat merusak kebiasaan yang baik. Pesan itu dikuatkan dengan kesaksian tentang seorang anak yang telah dididik dengan baik, namun kemudian jatuh dalam penyalahgunaan obat terlarang karena pengaruh pergaulan di masa remajanya. Ini tidak berarti bahwa sia-sia saja mendidik anak dengan baik. Justru sebaliknya, anak-anak yang dididik dengan baik saja masih bisa goyah, apalagi kalau akarnya tidak kuat. Iman Nuh dan keluarganya tidak tergoyahkan sekalipun mereka hidup di tengah-tengah lingkungan yang sangat berdosa. Mereka tidak pernah mengkompromikan kebenaran dan kekudusan hidup yang mereka miliki dengan kebejatan moral manusia pada masa itu. Akar mereka sangat kuat di dalam iman kepada TUHAN. Iman itu juga ditunjukkan dengan ketaatan mereka kepada TUHAN dengan membangun bahtera. Apa yang harus dilakukan orang tua dalam mendidik anak-anak agar berakar kuat? Pertama, doakan mereka setiap saat agar memiliki kerinduan melekat kepada TUHAN. Kedua, sediakan waktu secara teratur untuk bersekutu bersama mereka sehingga mereka mengenal prinsip firman TUHAN. Ketiga, bawa mereka ke Sekolah Minggu sejak dini agar mereka belajar menerima perbedaan di antara teman-teman mereka dan belajar melayani. Keempat, sediakan bahan-bahan bacaan atau multimedia yang baik dan sehat sesuai dengan pertumbuhan usia mereka. Kelima, pantau pergaulan mereka agar tidak jatuh dalam pergaulan yang salah. (PF)

minggu, 1 september 2013

Akar Yang KuatKejadian 6:9-22

Nuh adalah seorang yang benar dan tidakbercela di antara orang-orang sezamannya; …Kejadian 6:9

Form Berlangganan

Page 4: [Title will be auto-generated]

Kisah seorang wanita bernama Hagar jarang sekali terdengar di mimbar-mimbar gereja. Entah mengapa para pengkhotbah nyaris tidak pernah berkhotbah mengenai Hagar. Memang, rasul Paulus pernah menyinggung di salah satu suratnya. Namun tulisan Paulus hanya menekankan perbedaan antara keturunan Hagar (anak budak) dan keturunan Sarah (anak perjanjian). Sebenarnya kisah Hagar sebagaimana yang tertulis dalam perikop Kejadian 21:14-21 amat baik untuk direnungkan. Mengapa? Karena saat itu Hagar dan putranya, Ismael yang masih tunas remaja menghadapi situasi yang amat kritis. Bukan karena menghadapi segerombolan perampok. Bukan juga karena menghadapi orang-orang jahat yang akan membunuh mereka. Namun Hagar dan Ismael sedang kehabisan air minum di tengah padang gurun yang tandus. Kondisi lingkungan sekitarnya sangat panas. Amat dibutuhkan air minum. Di padang gurun saat siang hari kondisi bisa mendadak berubah menjadi sangat panas. Tubuh manusia dengan cepat terdehidrasi atau kehabisan cairan tubuh. Seseorang yang mengalami dehidrasi bisa tewas kalau tidak segera ditolong. Hagar melihat putranya sudah tidak tahan terhadap panasnya padang gurun. Tidak ada air sama sekali. Tampak putranya sudah lemas. Nyaris akan mati. Kondisinya teramat kritis. Di saat yang mencekam tersebut, Hagar hanya mampu menangis. Putranya, Ismael juga menangis lebih keras. Dalam keadaan nyaris mati dan amat mustahil memperoleh pertolongan, mukjizat terjadi. TUHAN mengadakan atau menyediakan secara ajaib sumur air. Hagar dan Ismael hidup. Di kemudian hari mereka menjadi bangsa besar. Di saat menghadapi kesulitan bahkan kemustahilan, kita perlu percaya kepada TUHAN. Mata TUHAN melihat kondisi kita. TUHAN pasti menolong kita. (IE)

TUHAN mendengarjeritan hati

orang percaya.

Terima kasih atas jawaban yang Engkau berikan.

dan ia duduk agak jauh, kira-kira sepemanahjauhnya, sebab katanya: "Tidak tahan aku melihatanak itu mati." Sedang ia duduk di situ, menangislah ia dengan suara nyaring. Kejadian 21:16

Ketegaran Hati Seorang WanitaKejadian 21:14-21

senin, 2 september 2013

Hanya melalui iman yang tertuju pada Kristus Yesus kita memperoleh kekuatan

dan kehidupan.

Supaya setiap orang percaya hidupnya berfokus pada Tuhan Yesus Kristus.

Lalu Musa membuat ular tembaga dan menaruhnya pada sebuah tiang; maka jika seseorang dipagut ular, dan ia memandang kepada ular tembaga itu, tetaplah ia hidup. Bilangan 21:9

Memandang TuhanBilangan 21:4-9

Masalah hidup seringkali menjadi perangkap fokus perhatian. Pergumulan selalu dianggap hal yang lebih perlu dipikirkan daripada memikirkan solusinya. Kelihatannya normal, mengambil sikap lebih terfokus pada masalah bukan pada solusi masalah. Belajar dari kehidupan bangsa Israel ketika keluar dari Mesir menuju ke tanah Kanaan, kita bisa memperoleh berkat Tuhan mengenai sikap yang benar dalam menghadapi masalah.

Pergumulan yang selalu menjadi fokus perhatian bangsa Israel dalam perjalanan menuju ke tanah Kanaan nampaknya tidak memberi dampak positif, tetapi justru semakin membuat mereka tidak mengenal dan tidak hormat kepada Allah yang setia. Itu sebabnya TUHAN menghukum mereka dengan mengirim ular tedung di tengah-tengah mereka untuk memagut mereka hingga banyak yang mati. Sebagai solusi, TUHAN memerintahkan Musa untuk membuat ular tembaga dan menaruhnya pada sebuah tiang. Tujuannya agar setiap orang yang dipangut ular tedung ketika memandang ular tembaga, dia akan tetap hidup. Maksud TUHAN adalah pertama, supaya bangsa Israel mau kembali percaya pada perintah TUHAN sebagai solusi dalam menghadapi tantangan hidup. Kedua, supaya umat-Nya menghormati TUHAN dan percaya bahwa pimpinan TUHAN memberikan masa depan yang penuh dengan harapan, yaitu masuk tanah Kanaan. Ketiga, supaya umat TUHAN tidak tergoda dengan kenikmatan sesaat dan tetap terfokus pada TUHAN yang menyediakan Tanah Perjanjian yang lebih baik.

Sebagai orang beriman, mari kita arahkan pandangan kita kepada Yesus Kristus sebagai Allah yang perkasa yang siap menolong kita atas setiap pergumulan hidup kita. (ADL)

selasa, 3 september 2013

DOA DOA

renunganrenungan

Yeremia 52-Ratapan 2 Ratapan 3-5Bacaan Alkitab Setahun Bacaan Alkitab Setahun

Page 5: [Title will be auto-generated]

Kisah seorang wanita bernama Hagar jarang sekali terdengar di mimbar-mimbar gereja. Entah mengapa para pengkhotbah nyaris tidak pernah berkhotbah mengenai Hagar. Memang, rasul Paulus pernah menyinggung di salah satu suratnya. Namun tulisan Paulus hanya menekankan perbedaan antara keturunan Hagar (anak budak) dan keturunan Sarah (anak perjanjian). Sebenarnya kisah Hagar sebagaimana yang tertulis dalam perikop Kejadian 21:14-21 amat baik untuk direnungkan. Mengapa? Karena saat itu Hagar dan putranya, Ismael yang masih tunas remaja menghadapi situasi yang amat kritis. Bukan karena menghadapi segerombolan perampok. Bukan juga karena menghadapi orang-orang jahat yang akan membunuh mereka. Namun Hagar dan Ismael sedang kehabisan air minum di tengah padang gurun yang tandus. Kondisi lingkungan sekitarnya sangat panas. Amat dibutuhkan air minum. Di padang gurun saat siang hari kondisi bisa mendadak berubah menjadi sangat panas. Tubuh manusia dengan cepat terdehidrasi atau kehabisan cairan tubuh. Seseorang yang mengalami dehidrasi bisa tewas kalau tidak segera ditolong. Hagar melihat putranya sudah tidak tahan terhadap panasnya padang gurun. Tidak ada air sama sekali. Tampak putranya sudah lemas. Nyaris akan mati. Kondisinya teramat kritis. Di saat yang mencekam tersebut, Hagar hanya mampu menangis. Putranya, Ismael juga menangis lebih keras. Dalam keadaan nyaris mati dan amat mustahil memperoleh pertolongan, mukjizat terjadi. TUHAN mengadakan atau menyediakan secara ajaib sumur air. Hagar dan Ismael hidup. Di kemudian hari mereka menjadi bangsa besar. Di saat menghadapi kesulitan bahkan kemustahilan, kita perlu percaya kepada TUHAN. Mata TUHAN melihat kondisi kita. TUHAN pasti menolong kita. (IE)

TUHAN mendengarjeritan hati

orang percaya.

Terima kasih atas jawaban yang Engkau berikan.

dan ia duduk agak jauh, kira-kira sepemanahjauhnya, sebab katanya: "Tidak tahan aku melihatanak itu mati." Sedang ia duduk di situ, menangislah ia dengan suara nyaring. Kejadian 21:16

Ketegaran Hati Seorang WanitaKejadian 21:14-21

senin, 2 september 2013

Hanya melalui iman yang tertuju pada Kristus Yesus kita memperoleh kekuatan

dan kehidupan.

Supaya setiap orang percaya hidupnya berfokus pada Tuhan Yesus Kristus.

Lalu Musa membuat ular tembaga dan menaruhnya pada sebuah tiang; maka jika seseorang dipagut ular, dan ia memandang kepada ular tembaga itu, tetaplah ia hidup. Bilangan 21:9

Memandang TuhanBilangan 21:4-9

Masalah hidup seringkali menjadi perangkap fokus perhatian. Pergumulan selalu dianggap hal yang lebih perlu dipikirkan daripada memikirkan solusinya. Kelihatannya normal, mengambil sikap lebih terfokus pada masalah bukan pada solusi masalah. Belajar dari kehidupan bangsa Israel ketika keluar dari Mesir menuju ke tanah Kanaan, kita bisa memperoleh berkat Tuhan mengenai sikap yang benar dalam menghadapi masalah.

Pergumulan yang selalu menjadi fokus perhatian bangsa Israel dalam perjalanan menuju ke tanah Kanaan nampaknya tidak memberi dampak positif, tetapi justru semakin membuat mereka tidak mengenal dan tidak hormat kepada Allah yang setia. Itu sebabnya TUHAN menghukum mereka dengan mengirim ular tedung di tengah-tengah mereka untuk memagut mereka hingga banyak yang mati. Sebagai solusi, TUHAN memerintahkan Musa untuk membuat ular tembaga dan menaruhnya pada sebuah tiang. Tujuannya agar setiap orang yang dipangut ular tedung ketika memandang ular tembaga, dia akan tetap hidup. Maksud TUHAN adalah pertama, supaya bangsa Israel mau kembali percaya pada perintah TUHAN sebagai solusi dalam menghadapi tantangan hidup. Kedua, supaya umat-Nya menghormati TUHAN dan percaya bahwa pimpinan TUHAN memberikan masa depan yang penuh dengan harapan, yaitu masuk tanah Kanaan. Ketiga, supaya umat TUHAN tidak tergoda dengan kenikmatan sesaat dan tetap terfokus pada TUHAN yang menyediakan Tanah Perjanjian yang lebih baik.

Sebagai orang beriman, mari kita arahkan pandangan kita kepada Yesus Kristus sebagai Allah yang perkasa yang siap menolong kita atas setiap pergumulan hidup kita. (ADL)

selasa, 3 september 2013

DOA DOA

renunganrenungan

Yeremia 52-Ratapan 2 Ratapan 3-5Bacaan Alkitab Setahun Bacaan Alkitab Setahun

Page 6: [Title will be auto-generated]

DOA DOA

renunganrenungan

Yehezkiel 1-4 Yehezkiel 5-9Bacaan Alkitab Setahun Bacaan Alkitab Setahun

Acapkali saat menghadapi kesulitan yang sama sekali tidak ada jalan keluar, kita hanya mampu meneteskan air mata. Di salah satu tulisan saya di renungan harian ini saya menuangkan kisah Hagar dan putranya, Ismael. Mereka berdua menghadapi kesulitan yang mustahil terpecahkan. Mustahil ada jalan keluar. Sebaliknya kematian mengancam mereka. Di saat seperti itulah, satu-satunya ekspresi yang dapat dimanifestasikan adalah air mata. Hagar dan Ismael hanya mampu menangis. Dalam renungan kita saat ini, kita kembali menjumpai tetesan air mata. Tetesan air mata seorang wanita bernama Hana. Dia tak mampu melahirkan anak. Pada zamannya, seorang wanita yang sudah menikah tapi mandul, wanita tersebut harus menghadapi konsekuensi teramat berat. Suaminya bisa mengambil wanita lain untuk dijadikan istri dengan tujuan memperoleh keturunan. Berarti istri pertama yang mandul terpaksa disingkirkan. Selanjutnya dia juga akan menerima penghinaan dari wanita lain yang dimiliki suaminya. Hana sebagaimana bacaan nas kita sedang menghadapi kesulitan. Dia mandul. Namun dia juga sering menerima penghinaan dari wanita yang menjadi istri berikutnya dari suaminya. Jiwanya amat tertekan. Jelas tidak ada jalan keluar. Di tengah kesulitan Hana hanya mampu meneteskan air mata. Sekalipun hanya tetesan air mata, TUHAN amat menghargainya. Bukankah Kitab Suci menulis, “air mataku Kau taruh ke dalam kirbat-Mu” (Mazmur 56:9). Dengan kata lain, TUHAN melihat air mata anak-anak-Nya. TUHAN melihat kesulitan dan kesusahan anak-anak-Nya. TUHAN tidak saja menghargai dan melihat tetesan air mata kita, tapi TUHAN juga bertindak. Mukjizatnya terjadi. Puji TUHAN! (IE)

Tetesan air mata di hadapan TUHAN

menghasilkan terjadinya mukjizat.

TUHAN, aku percaya Engkau melihat tetesan air

mataku.

Dan dengan hati pedih ia berdoa kepada TUHAN sambil menangis tersedu-sedu.1 Samuel 1:10

Air Mata Di Tengah Kesulitan1 Samuel 1:7-20

rabu, 4 september 2013 kamis, 5 september 2013

Apa yang tidak diperhitungkan manusia

seringkali diperhitungkan Allah.

Orang-orang yang merasa tidak diperhitungkan.

“…, tetapi aku mendatangi engkau dengan nama TUHAN semesta alam, Allah segala barisan Israel yang kautantang itu.” 1 Samuel 17:45

Tidak Diperhitungkan1 Samuel 17:28-39

Dalam setiap pertandingan di dunia olahraga selalu ada atlet atau tim yang disebut 'kuda hitam', artinya tidak diperhitungkan. Ia atau mereka tidak dinominasikan sebagai juara, dan dianggap hanya 'pupuk bawang' atau penggembira belaka. Anehnya, dalam beberapa peristiwa, 'kuda hitam' sering kemudian muncul sebagai pemenang. Daud, dianggap sebagai seorang pemuda yang masih 'bau kencur', kurang berpengalaman. Ia sama sekali tidak diperhitungkan, baik oleh saudara-saudaranya maupun oleh raja Saul bahkan oleh Goliat. Bagi Daud, perlakuan semacam itu tidak menggoyahkan niatnya untuk menyelamatkan bangsanya dari penindasan bangsa Filistin. Eliab, kakak sulungnya tahu kalau Daud seorang pemberani tetapi masih dianggap 'kelas teri' (ayat 38). Raja Saul juga menganggap Daud sama sekali 'tidak berpengalaman' dibandingkan musuh yang akan dihadapinya (ayat 33). Daud menyatakan bahwa memang ia tidak berpengalaman berperang melawan orang, tetapi ia sangat berpengalaman bertarung melawan beruang dan singa yang menyerang domba gembalaannya. Daud menyamakan Goliat dengan binatang-binatang itu (ayat 34-36). Penilaian manusia tidak sama dengan penilaian TUHAN. Manusia melihat apa yang ada di luar. TUHAN melihat apa yang ada di dalam hati. Manusia melihat tidak sempurna, TUHAN melihat dengan sempurna. Oleh sebab itu jangan rendah diri atau marah ketika Saudara sama sekali tidak diperhitungkan. Tunjukkan dengan penuh kerendahan hati bahwa di dalam diri Saudara ada Roh TUHAN yang penuh kuasa, dan ada potensi yang besar. Kembangkan potensi itu sehingga menjadi berkat bagi banyak orang. (PF)

Page 7: [Title will be auto-generated]

DOA DOA

renunganrenungan

Yehezkiel 1-4 Yehezkiel 5-9Bacaan Alkitab Setahun Bacaan Alkitab Setahun

Acapkali saat menghadapi kesulitan yang sama sekali tidak ada jalan keluar, kita hanya mampu meneteskan air mata. Di salah satu tulisan saya di renungan harian ini saya menuangkan kisah Hagar dan putranya, Ismael. Mereka berdua menghadapi kesulitan yang mustahil terpecahkan. Mustahil ada jalan keluar. Sebaliknya kematian mengancam mereka. Di saat seperti itulah, satu-satunya ekspresi yang dapat dimanifestasikan adalah air mata. Hagar dan Ismael hanya mampu menangis. Dalam renungan kita saat ini, kita kembali menjumpai tetesan air mata. Tetesan air mata seorang wanita bernama Hana. Dia tak mampu melahirkan anak. Pada zamannya, seorang wanita yang sudah menikah tapi mandul, wanita tersebut harus menghadapi konsekuensi teramat berat. Suaminya bisa mengambil wanita lain untuk dijadikan istri dengan tujuan memperoleh keturunan. Berarti istri pertama yang mandul terpaksa disingkirkan. Selanjutnya dia juga akan menerima penghinaan dari wanita lain yang dimiliki suaminya. Hana sebagaimana bacaan nas kita sedang menghadapi kesulitan. Dia mandul. Namun dia juga sering menerima penghinaan dari wanita yang menjadi istri berikutnya dari suaminya. Jiwanya amat tertekan. Jelas tidak ada jalan keluar. Di tengah kesulitan Hana hanya mampu meneteskan air mata. Sekalipun hanya tetesan air mata, TUHAN amat menghargainya. Bukankah Kitab Suci menulis, “air mataku Kau taruh ke dalam kirbat-Mu” (Mazmur 56:9). Dengan kata lain, TUHAN melihat air mata anak-anak-Nya. TUHAN melihat kesulitan dan kesusahan anak-anak-Nya. TUHAN tidak saja menghargai dan melihat tetesan air mata kita, tapi TUHAN juga bertindak. Mukjizatnya terjadi. Puji TUHAN! (IE)

Tetesan air mata di hadapan TUHAN

menghasilkan terjadinya mukjizat.

TUHAN, aku percaya Engkau melihat tetesan air

mataku.

Dan dengan hati pedih ia berdoa kepada TUHAN sambil menangis tersedu-sedu.1 Samuel 1:10

Air Mata Di Tengah Kesulitan1 Samuel 1:7-20

rabu, 4 september 2013 kamis, 5 september 2013

Apa yang tidak diperhitungkan manusia

seringkali diperhitungkan Allah.

Orang-orang yang merasa tidak diperhitungkan.

“…, tetapi aku mendatangi engkau dengan nama TUHAN semesta alam, Allah segala barisan Israel yang kautantang itu.” 1 Samuel 17:45

Tidak Diperhitungkan1 Samuel 17:28-39

Dalam setiap pertandingan di dunia olahraga selalu ada atlet atau tim yang disebut 'kuda hitam', artinya tidak diperhitungkan. Ia atau mereka tidak dinominasikan sebagai juara, dan dianggap hanya 'pupuk bawang' atau penggembira belaka. Anehnya, dalam beberapa peristiwa, 'kuda hitam' sering kemudian muncul sebagai pemenang. Daud, dianggap sebagai seorang pemuda yang masih 'bau kencur', kurang berpengalaman. Ia sama sekali tidak diperhitungkan, baik oleh saudara-saudaranya maupun oleh raja Saul bahkan oleh Goliat. Bagi Daud, perlakuan semacam itu tidak menggoyahkan niatnya untuk menyelamatkan bangsanya dari penindasan bangsa Filistin. Eliab, kakak sulungnya tahu kalau Daud seorang pemberani tetapi masih dianggap 'kelas teri' (ayat 38). Raja Saul juga menganggap Daud sama sekali 'tidak berpengalaman' dibandingkan musuh yang akan dihadapinya (ayat 33). Daud menyatakan bahwa memang ia tidak berpengalaman berperang melawan orang, tetapi ia sangat berpengalaman bertarung melawan beruang dan singa yang menyerang domba gembalaannya. Daud menyamakan Goliat dengan binatang-binatang itu (ayat 34-36). Penilaian manusia tidak sama dengan penilaian TUHAN. Manusia melihat apa yang ada di luar. TUHAN melihat apa yang ada di dalam hati. Manusia melihat tidak sempurna, TUHAN melihat dengan sempurna. Oleh sebab itu jangan rendah diri atau marah ketika Saudara sama sekali tidak diperhitungkan. Tunjukkan dengan penuh kerendahan hati bahwa di dalam diri Saudara ada Roh TUHAN yang penuh kuasa, dan ada potensi yang besar. Kembangkan potensi itu sehingga menjadi berkat bagi banyak orang. (PF)

Page 8: [Title will be auto-generated]

DOA DOA

renunganrenungan

Yehezkiel 10-13 Yehezkiel 14-16Bacaan Alkitab Setahun Bacaan Alkitab Setahun

Seorang pesuruh di kantor farmasi menggunakan waktu luang untuk menghafalkan nama-nama obat yang ratusan macam jumlahnya. Mulanya teman-temannya mengejek kebiasaan menghafal nama obat-obatan itu. Ia dianggap orang yang kurang kerjaan. Ternyata saat pegawai bagian administrasi yang bertugas memasukkan data obat-obatan itu keluar dari pekerjaannya, perusahaan itu kesulitan mencari pengganti dalam waktu singkat. Saat itu pesuruh kantor membantu mengingatkan nama-nama obat untuk dimasukkan ke dalam daftar di bagian administrasi. Singkat cerita, pekerjaan administrasi dapat berjalan lancar dan pesuruh itu akhirnya dipercayakan tugas kerja yang lebih baik, yaitu menjadi seorang staf administrasi. Ketekunan dan optimisnya menjadikan dia seorang yang cermat dalam kerja dan kariernya terus meningkat menjadi orang sukses. Daud berhadapan dengan Goliat yang berpengalaman dan tak terkalahkan. Ini kesulitan yang besar, karena peperangan bukan bidang Daud. Tetapi situasi membawa Daud untuk berhadapan dengan sang pahlawan Filistin itu. Inilah tantangan sekaligus peluang! Banyak kali hidup kita dihadapkan pada situasi serupa. Dunia kerja saat ini penuh persaingan. Ini tantangan yang seharusnya dihadapi dengan optimis, karena dibalik tantangan ada peluang. Daud memiliki iman yang kuat di dalam TUHAN yang sanggup menolong menghadapi peperangan itu. Dan atas dasar imannya, Daud menjadi orang yang optimis, bahwa peperangan itu pasti dimenangkannya. Dia memakai keahlian yang dimiliki yaitu mengumban dengan batu. Fokus dengan keahliannya sendiri dan dengan iman membawanya melangkah menghadapi Goliat. Alkitab mencatat, Daud berhasil menerobos kesulitan itu dengan gemilang. (LB)

Hadapi tantangan kesulitan, raihlah

kemenangan dengan TUHAN.

Usahawan Kristen agar optimis dalam TUHAN

untuk meraih keberhasilan dalam bisnis.

Hari ini juga TUHAN akan menyerahkan engkauke dalam tanganku dan aku akan mengalahkan engkau… 1 Samuel 17:46

Kesulitan Dan Peluang1 Samuel 17:40-50

jumat, 6 september 2013

“Lembah kekelaman” hanya tempat perhentian

sementara.

Terima kasih TUHAN, Engkau senantiasa

menyertaiku ketika aku berada dalam

“lembah kekelaman”.

Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya,sebab Engkau besertaku. Mazmur 23:4

Dalam Lembah Kekelaman1 Samuel 23:7-28

Berbagai kisah tentang orang-orang yang mengalami penderitaan sungguh menyedihkan. Ketika seseorang terbaring di ruang ICU tak berdaya seperti berada di ambang bayang maut; begitu juga ketika mengalami kebangkrutan dan dikejar-kejar oleh debt collector karena tidak mampu membayar hutang yang cukup besar. Semua penderitaan itu terasa gelap; tak ada secercah sinar harapan seperti sedang berada dalam lembah kekelaman.

Daud, seorang yang hidup benar pun tidak luput dari penderitaan. Ia juga mengalami saat-saat berada di ujung maut bagai berada dalam lembah kekelaman. Untuk menghindari Saul yang terus mengejar hendak membunuhnya, Daud harus berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat lain. Bersama 600 orang yang mengikutinya, Daud mencari tempat persembunyian, dari gua Adulam ke kota Nob kemudian ke Kehila. Saul sangat senang ketika Daud terkurung di Kehila. Ia mengundang rakyatnya yang terpilih berjumlah 3.000 orang untuk mengepung Daud, tetapi TUHAN tidak menyerahkan Daud kepada Saul. Saul terus mengejarnya sehingga Daud bersembunyi ke padang gurun Zif kemudian ke padang gurun Maon. Benar-benar melelahkan dan menegangkan! Tidak dapat disalahkan jika Daud merasa takut. Tetapi beruntunglah Daud memiliki sahabat bernama Yonatan, anak Saul yang menguatkan kepercayaannya kepada Allah. Itu sebabnya Daud bisa berkata tidak takut bahaya sekalipun berada dalam lembah kekelaman, karena TUHAN yang dipercayanya selalu meluputkan nyawanya.

Apakah saat ini Saudara sedang berjalan dalam 'lembah kekelaman'? Jangan takut! TUHAN beserta dengan orang yang berjalan di jalan yang benar. (LL)

sabtu, 7 september 2013

Page 9: [Title will be auto-generated]

DOA DOA

renunganrenungan

Yehezkiel 10-13 Yehezkiel 14-16Bacaan Alkitab Setahun Bacaan Alkitab Setahun

Seorang pesuruh di kantor farmasi menggunakan waktu luang untuk menghafalkan nama-nama obat yang ratusan macam jumlahnya. Mulanya teman-temannya mengejek kebiasaan menghafal nama obat-obatan itu. Ia dianggap orang yang kurang kerjaan. Ternyata saat pegawai bagian administrasi yang bertugas memasukkan data obat-obatan itu keluar dari pekerjaannya, perusahaan itu kesulitan mencari pengganti dalam waktu singkat. Saat itu pesuruh kantor membantu mengingatkan nama-nama obat untuk dimasukkan ke dalam daftar di bagian administrasi. Singkat cerita, pekerjaan administrasi dapat berjalan lancar dan pesuruh itu akhirnya dipercayakan tugas kerja yang lebih baik, yaitu menjadi seorang staf administrasi. Ketekunan dan optimisnya menjadikan dia seorang yang cermat dalam kerja dan kariernya terus meningkat menjadi orang sukses. Daud berhadapan dengan Goliat yang berpengalaman dan tak terkalahkan. Ini kesulitan yang besar, karena peperangan bukan bidang Daud. Tetapi situasi membawa Daud untuk berhadapan dengan sang pahlawan Filistin itu. Inilah tantangan sekaligus peluang! Banyak kali hidup kita dihadapkan pada situasi serupa. Dunia kerja saat ini penuh persaingan. Ini tantangan yang seharusnya dihadapi dengan optimis, karena dibalik tantangan ada peluang. Daud memiliki iman yang kuat di dalam TUHAN yang sanggup menolong menghadapi peperangan itu. Dan atas dasar imannya, Daud menjadi orang yang optimis, bahwa peperangan itu pasti dimenangkannya. Dia memakai keahlian yang dimiliki yaitu mengumban dengan batu. Fokus dengan keahliannya sendiri dan dengan iman membawanya melangkah menghadapi Goliat. Alkitab mencatat, Daud berhasil menerobos kesulitan itu dengan gemilang. (LB)

Hadapi tantangan kesulitan, raihlah

kemenangan dengan TUHAN.

Usahawan Kristen agar optimis dalam TUHAN

untuk meraih keberhasilan dalam bisnis.

Hari ini juga TUHAN akan menyerahkan engkauke dalam tanganku dan aku akan mengalahkan engkau… 1 Samuel 17:46

Kesulitan Dan Peluang1 Samuel 17:40-50

jumat, 6 september 2013

“Lembah kekelaman” hanya tempat perhentian

sementara.

Terima kasih TUHAN, Engkau senantiasa

menyertaiku ketika aku berada dalam

“lembah kekelaman”.

Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya,sebab Engkau besertaku. Mazmur 23:4

Dalam Lembah Kekelaman1 Samuel 23:7-28

Berbagai kisah tentang orang-orang yang mengalami penderitaan sungguh menyedihkan. Ketika seseorang terbaring di ruang ICU tak berdaya seperti berada di ambang bayang maut; begitu juga ketika mengalami kebangkrutan dan dikejar-kejar oleh debt collector karena tidak mampu membayar hutang yang cukup besar. Semua penderitaan itu terasa gelap; tak ada secercah sinar harapan seperti sedang berada dalam lembah kekelaman.

Daud, seorang yang hidup benar pun tidak luput dari penderitaan. Ia juga mengalami saat-saat berada di ujung maut bagai berada dalam lembah kekelaman. Untuk menghindari Saul yang terus mengejar hendak membunuhnya, Daud harus berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat lain. Bersama 600 orang yang mengikutinya, Daud mencari tempat persembunyian, dari gua Adulam ke kota Nob kemudian ke Kehila. Saul sangat senang ketika Daud terkurung di Kehila. Ia mengundang rakyatnya yang terpilih berjumlah 3.000 orang untuk mengepung Daud, tetapi TUHAN tidak menyerahkan Daud kepada Saul. Saul terus mengejarnya sehingga Daud bersembunyi ke padang gurun Zif kemudian ke padang gurun Maon. Benar-benar melelahkan dan menegangkan! Tidak dapat disalahkan jika Daud merasa takut. Tetapi beruntunglah Daud memiliki sahabat bernama Yonatan, anak Saul yang menguatkan kepercayaannya kepada Allah. Itu sebabnya Daud bisa berkata tidak takut bahaya sekalipun berada dalam lembah kekelaman, karena TUHAN yang dipercayanya selalu meluputkan nyawanya.

Apakah saat ini Saudara sedang berjalan dalam 'lembah kekelaman'? Jangan takut! TUHAN beserta dengan orang yang berjalan di jalan yang benar. (LL)

sabtu, 7 september 2013

Page 10: [Title will be auto-generated]

DOA DOA

renunganrenungan

Yehezkiel 17-19 Yehezkiel 20-22Bacaan Alkitab Setahun Bacaan Alkitab Setahun

Ungkapan orang Israel “Saul mengalahkan beribu-ribu musuh, tetapi Daud berlaksa-laksa” (1 Samuel 18:7) membuat amarah Saul bangkit. Hatinya sebal dan khawatir bila jabatan raja jatuh ke tangan Daud. Sejak saat itu Saul selalu mendengki Daud dan berusaha membunuhnya dengan cara melempar tombak ke arah Daud. Namun Daud berhasil mengelak tikaman tersebut. Apa yang kemudian dilakukan Saul? Saul terus berupaya mengejar, mengepung dan membunuh Daud dengan menggunakan tiga ribu orang yang terpilih dari seluruh orang Israel. Tetapi TUHAN melindungi Daud sehingga ia terluput dari upaya pembunuhan tersebut. Pada saat Saul betul-betul memasuki gua tempat Daud dan orang-orangnya bersembunyi, Allah juga melindungi Daud. Sekalipun ada kesempatan untuk membunuh Saul, Daud tidak melakukannya. Dengan penguasaan diri Daud tidak menangani persoalannya sendiri, tetapi menyerahkan kepada Allah. Ia percaya pada pelaksanaan rencana-Nya. Daud bukan hanya tidak mau membunuh Saul yang sudah diurapi oleh TUHAN tetapi ia juga melarang anak buahnya membunuh Saul. Dengan iman yang kuat pada perlindungan Allah yang mengatasi semua, Daud menyerahkan perkaranya kepada Allah. Daud menjadikan TUHAN sebagai hakim antara dia dengan Saul. Daud membalas kejahatan Saul dengan kebaikan walaupun Saul hanya melunak untuk waktu yang singkat. Saul tidak sungguh-sungguh bertobat dari tujuannya yang sangat jahat. Tak lama setelah itu Saul kembali mengejar Daud, dan hatinya lebih keras dari sebelumnya (1 Samuel 26:1). Daud memercayakan hidupnya kepada TUHAN. Bagaimana dengan Saudara? Izinkanlah TUHAN melakukan bagian-Nya dan biarlah kita melakukan bagian kita. (AS)

Lebih baik berlindungpada TUHAN daripada

berlindung pada manusia.

Agar jemaat makin bergantung

pada TUHAN.

Sebab itu TUHAN kiranya menjadi hakim yang memutuskan antara aku dan engkau; Dia kiranyamemperhatikan, memperjuangkan perkaraku, dan memberi keadilan kepadaku dengan melepaskan aku dari tanganmu. 1 Samuel 24:16

1 Samuel 24: 1-23

minggu, 8 september 2013

Bagian Allah dan Bagian Anda

senin, 9 september 2013

Bersama TUHAN aku berani

menghadapi musuh. TUHAN, berikan aku

kemenangan melawan 'musuh-musuhku'

TUHAN adalah terangku dan keselamatanku, kepada siapakah aku harus takut? TUHAN adalahbenteng hidupku, terhadap siapakah aku harus gemetar?Mazmur 27:1

Mazmur 27:1-6

Apakah Saudara sering dilanda ketakutan oleh karena menghadapi berbagai persoalan dalam hidup ini? Apa yang Saudara lakukan untuk mengatasi ketakutan tersebut? Mari kita belajar dari pengalaman hidup Daud yang dikelilingi oleh banyak lawan dan musuh. Dimulai dari Goliat si raksasa dari Filistin yang berhasil ia robohkan dalam sekejap mata. Berkali-kali ia dikejar-kejar hendak dibunuh oleh Saul yang iri dan membencinya. Yang lebih menyakitkan adalah ketika anaknya sendiri melakukan kudeta atas kepemimpinan Daud sebagai raja Israel. Jika kita pelajari dengan baik pengalaman hidup Daud dan tulisan-tulisannya, kita akan mendapatkan harta yang sangat berharga bagi kehidupan rohani kita. Sekalipun terkadang Daud merasa takut sebagai manusia biasa, tetapi Daud memiliki sebuah keyakinan iman yang begitu kuat. Pertanyaan Daud, “Kepada siapakah aku harus takut dan terhadap siapakah aku harus gemetar,” bukan merupakan pertanyaan atas ketakutan atau keputusasaannya, melainkan justru sebuah tantangan kepada lawan dan musuh-musuhnya. Daud sudah mendapatkan jawaban yang membuat hatinya teguh bahwa TUHAN adalah terang dan keselamatannya; TUHAN adalah benteng hidupnya. Bersama TUHAN, lawan dan musuhnya dapat dikalahkan. Jadi, menghadapi musuh sebesar dan sebanyak apapun Daud tidak takut karena ia meletakkan kepercayaan sepenuhnya kepada Tuhan. Dia tahu dengan pasti bahwa Tuhan senantiasa melindunginya. Siapa lawan dan musuh Saudara? Apakah sakit penyakit? Apakah keadaan ekonomi yang morat-morit? Apakah kondisi rumah tangga yang berantakan? Hadapilah bersama TUHAN, maka Saudara akan mampu melawan musuh-musuh tersebut. (LL)

Bersama Tuhan Siapa Takut

Page 11: [Title will be auto-generated]

DOA DOA

renunganrenungan

Yehezkiel 17-19 Yehezkiel 20-22Bacaan Alkitab Setahun Bacaan Alkitab Setahun

Ungkapan orang Israel “Saul mengalahkan beribu-ribu musuh, tetapi Daud berlaksa-laksa” (1 Samuel 18:7) membuat amarah Saul bangkit. Hatinya sebal dan khawatir bila jabatan raja jatuh ke tangan Daud. Sejak saat itu Saul selalu mendengki Daud dan berusaha membunuhnya dengan cara melempar tombak ke arah Daud. Namun Daud berhasil mengelak tikaman tersebut. Apa yang kemudian dilakukan Saul? Saul terus berupaya mengejar, mengepung dan membunuh Daud dengan menggunakan tiga ribu orang yang terpilih dari seluruh orang Israel. Tetapi TUHAN melindungi Daud sehingga ia terluput dari upaya pembunuhan tersebut. Pada saat Saul betul-betul memasuki gua tempat Daud dan orang-orangnya bersembunyi, Allah juga melindungi Daud. Sekalipun ada kesempatan untuk membunuh Saul, Daud tidak melakukannya. Dengan penguasaan diri Daud tidak menangani persoalannya sendiri, tetapi menyerahkan kepada Allah. Ia percaya pada pelaksanaan rencana-Nya. Daud bukan hanya tidak mau membunuh Saul yang sudah diurapi oleh TUHAN tetapi ia juga melarang anak buahnya membunuh Saul. Dengan iman yang kuat pada perlindungan Allah yang mengatasi semua, Daud menyerahkan perkaranya kepada Allah. Daud menjadikan TUHAN sebagai hakim antara dia dengan Saul. Daud membalas kejahatan Saul dengan kebaikan walaupun Saul hanya melunak untuk waktu yang singkat. Saul tidak sungguh-sungguh bertobat dari tujuannya yang sangat jahat. Tak lama setelah itu Saul kembali mengejar Daud, dan hatinya lebih keras dari sebelumnya (1 Samuel 26:1). Daud memercayakan hidupnya kepada TUHAN. Bagaimana dengan Saudara? Izinkanlah TUHAN melakukan bagian-Nya dan biarlah kita melakukan bagian kita. (AS)

Lebih baik berlindungpada TUHAN daripada

berlindung pada manusia.

Agar jemaat makin bergantung

pada TUHAN.

Sebab itu TUHAN kiranya menjadi hakim yang memutuskan antara aku dan engkau; Dia kiranyamemperhatikan, memperjuangkan perkaraku, dan memberi keadilan kepadaku dengan melepaskan aku dari tanganmu. 1 Samuel 24:16

1 Samuel 24: 1-23

minggu, 8 september 2013

Bagian Allah dan Bagian Anda

senin, 9 september 2013

Bersama TUHAN aku berani

menghadapi musuh. TUHAN, berikan aku

kemenangan melawan 'musuh-musuhku'

TUHAN adalah terangku dan keselamatanku, kepada siapakah aku harus takut? TUHAN adalahbenteng hidupku, terhadap siapakah aku harus gemetar?Mazmur 27:1

Mazmur 27:1-6

Apakah Saudara sering dilanda ketakutan oleh karena menghadapi berbagai persoalan dalam hidup ini? Apa yang Saudara lakukan untuk mengatasi ketakutan tersebut? Mari kita belajar dari pengalaman hidup Daud yang dikelilingi oleh banyak lawan dan musuh. Dimulai dari Goliat si raksasa dari Filistin yang berhasil ia robohkan dalam sekejap mata. Berkali-kali ia dikejar-kejar hendak dibunuh oleh Saul yang iri dan membencinya. Yang lebih menyakitkan adalah ketika anaknya sendiri melakukan kudeta atas kepemimpinan Daud sebagai raja Israel. Jika kita pelajari dengan baik pengalaman hidup Daud dan tulisan-tulisannya, kita akan mendapatkan harta yang sangat berharga bagi kehidupan rohani kita. Sekalipun terkadang Daud merasa takut sebagai manusia biasa, tetapi Daud memiliki sebuah keyakinan iman yang begitu kuat. Pertanyaan Daud, “Kepada siapakah aku harus takut dan terhadap siapakah aku harus gemetar,” bukan merupakan pertanyaan atas ketakutan atau keputusasaannya, melainkan justru sebuah tantangan kepada lawan dan musuh-musuhnya. Daud sudah mendapatkan jawaban yang membuat hatinya teguh bahwa TUHAN adalah terang dan keselamatannya; TUHAN adalah benteng hidupnya. Bersama TUHAN, lawan dan musuhnya dapat dikalahkan. Jadi, menghadapi musuh sebesar dan sebanyak apapun Daud tidak takut karena ia meletakkan kepercayaan sepenuhnya kepada Tuhan. Dia tahu dengan pasti bahwa Tuhan senantiasa melindunginya. Siapa lawan dan musuh Saudara? Apakah sakit penyakit? Apakah keadaan ekonomi yang morat-morit? Apakah kondisi rumah tangga yang berantakan? Hadapilah bersama TUHAN, maka Saudara akan mampu melawan musuh-musuh tersebut. (LL)

Bersama Tuhan Siapa Takut

Page 12: [Title will be auto-generated]

DOA DOA

renunganrenungan

Yehezkiel 23-25 Yehezkiel 26-28Bacaan Alkitab Setahun Bacaan Alkitab Setahun

Kehidupan di abad XXI semakin keras. Penyebabnya, hati dan pikiran manusia semakin keras. Terhadap sesama manusia, terhadap lingkungan sekitar, terhadap alam, bahkan terhadap Tuhan, manusia bersifat semakin keras. Banyak manusia yang sudah tidak mengakui keberadaan Tuhan. Dari mulut mereka keluar kata-kata, “Tidak ada Tuhan”. Banyak juga yang mengaku beragama, ber-Tuhan, namun hidupnya jauh lebih jahat daripada mereka yang tidak beragama atau ber-Tuhan atau disebut ateis. Itulah sekilas gambaran betapa semakin kerasnya kehidupan manusia masa kini. Semakin kerasnya sifat kehidupan manusia membuat kehidupan di muka bumi semakin sulit. Gunung-gunung tidak lagi tampak hijau. Tidak ada tumbuhan yang hidup. Telah berubah menjadi gersang. Manusia semakin kehilangan sumber makanan dan minuman. Sudah berjuta-juta manusia yang mati kelaparan dan kehausan. Apa yang terjadi pada masa abad XXI pernah dialami oleh umat Israel. Setelah keluar dari Mesir, lebih kurang 1,5 juta orang harus melewati padang gurun yang tandus. Padang gurun yang berbatu-batu. Sama sekali tidak diketemukan makanan dan minuman. Umumnya manusia masih bisa tahan berhari-hari tanpa makan. Namun tanpa air, manusia hanya mampu bertahan hidup beberapa hari saja. Menghadapi fakta kehidupan yang sedemikian kerasnya, pemazmur menulis, “TUHAN mengubah gunung batu menjadi kolam air.” Hanya TUHAN yang mampu mengubah kondisi yang keras, yang mematikan menjadi kondisi nyaman yang menghidupkan. Kita yang hidup di abad XXI yang serba keras dan mematikan, kita perlu datang kepada TUHAN. Kita perlu percaya dan menyerahkan hidup seluruhnya kepada TUHAN. Hasilnya ajaib! Gunung batu diubah menjadi kolam air. (IE)

TUHAN adalah Pengubah kehidupan

manusia.

Terima kasih atas pertolongan Engkau

ya TUHAN.

selasa, 10 september 2013

Tuhan Sumber Pertolonganku

Bersama TUHAN Sang Sumber pertolongan tidak

ada yang mustahil.

Orang-orang yang lemah iman karena sakit dan

masalah keuangan.

Pertolonganku ialah dari Tuhan yang menjadikan langit dan bumi. Mazmur 121:2

Mazmur 121:1-8

Satu kali seorang gadis muda hendak mencari pendamping hidupnya. Awalnya ia mendambakan seorang dokter muda untuk mendampinginya, karena ia berpikir bersama seorang dokter hidupnya akan jauh lebih baik dan sehat. Namun suatu saat ia hendak menyeberang jalan dan tanpa sepengetahuannya sebuah motor dengan cepat menyerempet dan menyerobot tas tangannya. Sejak kejadian itu ia berniat untuk mencari calon pendamping seorang polisi dengan harapan tidak akan ada orang yang berani melukainya lagi. Sembari mencari pasangan yang cocok, usia semakin bertambah dan sang gadis itu berubah pikiran. Ia ingin mencari seorang pria kaya yang dapat menghidupinya. Sekelumit cerita di atas mungkin dirasa kurang menarik karena akhir kisah yang mengambang dan terkesan buruk. Namun sesungguhnya jika kita membaca kembali kisah tersebut dan kembali merefleksikan cerita tersebut ke dalam diri kita sendiri, kita akan menjadi malu. Seringkali saat kita menghadapi pergumulan hidup ini, tidak jarang kita berkata, “Seandainya Tuhan memberikan aku harta yang berlimpah, hidupku tidak akan sesulit ini.” Tanpa kita sadari, kita telah mengakui bahwa harta adalah sumber pertolongan bagi kita. Kita mulai lupa bahwa bukan Tuhan lagi yang kita andalkan sebagai Sumber Pertolongan kita. Daud, seorang Raja Israel yang besar dan termasyhur saja tidak pernah merasa bahwa kekuasaan dan harta yang dimilikinya menjadi sumber pertolongannya. Ia dengan berani dan tulus berkata bahwa Sumber Pertolongannya ialah TUHAN, Sang Pencipta langit dan bumi (Mazmur 121). Jangan sampai kita terjebak kepada hal-hal sementara yang kita anggap dapat menolong kita. Jadikan TUHAN sebagai Sumber Pertolongan kita. (MI)

rabu, 11 september 2013

Yang mengubah gunung batu menjadi kolam air, dan batu yang keras menjadi mata air!Mazmur 114:8

Gunung Batu Menjadi Kolam AirMazmur 114:1-8

Page 13: [Title will be auto-generated]

DOA DOA

renunganrenungan

Yehezkiel 23-25 Yehezkiel 26-28Bacaan Alkitab Setahun Bacaan Alkitab Setahun

Kehidupan di abad XXI semakin keras. Penyebabnya, hati dan pikiran manusia semakin keras. Terhadap sesama manusia, terhadap lingkungan sekitar, terhadap alam, bahkan terhadap Tuhan, manusia bersifat semakin keras. Banyak manusia yang sudah tidak mengakui keberadaan Tuhan. Dari mulut mereka keluar kata-kata, “Tidak ada Tuhan”. Banyak juga yang mengaku beragama, ber-Tuhan, namun hidupnya jauh lebih jahat daripada mereka yang tidak beragama atau ber-Tuhan atau disebut ateis. Itulah sekilas gambaran betapa semakin kerasnya kehidupan manusia masa kini. Semakin kerasnya sifat kehidupan manusia membuat kehidupan di muka bumi semakin sulit. Gunung-gunung tidak lagi tampak hijau. Tidak ada tumbuhan yang hidup. Telah berubah menjadi gersang. Manusia semakin kehilangan sumber makanan dan minuman. Sudah berjuta-juta manusia yang mati kelaparan dan kehausan. Apa yang terjadi pada masa abad XXI pernah dialami oleh umat Israel. Setelah keluar dari Mesir, lebih kurang 1,5 juta orang harus melewati padang gurun yang tandus. Padang gurun yang berbatu-batu. Sama sekali tidak diketemukan makanan dan minuman. Umumnya manusia masih bisa tahan berhari-hari tanpa makan. Namun tanpa air, manusia hanya mampu bertahan hidup beberapa hari saja. Menghadapi fakta kehidupan yang sedemikian kerasnya, pemazmur menulis, “TUHAN mengubah gunung batu menjadi kolam air.” Hanya TUHAN yang mampu mengubah kondisi yang keras, yang mematikan menjadi kondisi nyaman yang menghidupkan. Kita yang hidup di abad XXI yang serba keras dan mematikan, kita perlu datang kepada TUHAN. Kita perlu percaya dan menyerahkan hidup seluruhnya kepada TUHAN. Hasilnya ajaib! Gunung batu diubah menjadi kolam air. (IE)

TUHAN adalah Pengubah kehidupan

manusia.

Terima kasih atas pertolongan Engkau

ya TUHAN.

selasa, 10 september 2013

Tuhan Sumber Pertolonganku

Bersama TUHAN Sang Sumber pertolongan tidak

ada yang mustahil.

Orang-orang yang lemah iman karena sakit dan

masalah keuangan.

Pertolonganku ialah dari Tuhan yang menjadikan langit dan bumi. Mazmur 121:2

Mazmur 121:1-8

Satu kali seorang gadis muda hendak mencari pendamping hidupnya. Awalnya ia mendambakan seorang dokter muda untuk mendampinginya, karena ia berpikir bersama seorang dokter hidupnya akan jauh lebih baik dan sehat. Namun suatu saat ia hendak menyeberang jalan dan tanpa sepengetahuannya sebuah motor dengan cepat menyerempet dan menyerobot tas tangannya. Sejak kejadian itu ia berniat untuk mencari calon pendamping seorang polisi dengan harapan tidak akan ada orang yang berani melukainya lagi. Sembari mencari pasangan yang cocok, usia semakin bertambah dan sang gadis itu berubah pikiran. Ia ingin mencari seorang pria kaya yang dapat menghidupinya. Sekelumit cerita di atas mungkin dirasa kurang menarik karena akhir kisah yang mengambang dan terkesan buruk. Namun sesungguhnya jika kita membaca kembali kisah tersebut dan kembali merefleksikan cerita tersebut ke dalam diri kita sendiri, kita akan menjadi malu. Seringkali saat kita menghadapi pergumulan hidup ini, tidak jarang kita berkata, “Seandainya Tuhan memberikan aku harta yang berlimpah, hidupku tidak akan sesulit ini.” Tanpa kita sadari, kita telah mengakui bahwa harta adalah sumber pertolongan bagi kita. Kita mulai lupa bahwa bukan Tuhan lagi yang kita andalkan sebagai Sumber Pertolongan kita. Daud, seorang Raja Israel yang besar dan termasyhur saja tidak pernah merasa bahwa kekuasaan dan harta yang dimilikinya menjadi sumber pertolongannya. Ia dengan berani dan tulus berkata bahwa Sumber Pertolongannya ialah TUHAN, Sang Pencipta langit dan bumi (Mazmur 121). Jangan sampai kita terjebak kepada hal-hal sementara yang kita anggap dapat menolong kita. Jadikan TUHAN sebagai Sumber Pertolongan kita. (MI)

rabu, 11 september 2013

Yang mengubah gunung batu menjadi kolam air, dan batu yang keras menjadi mata air!Mazmur 114:8

Gunung Batu Menjadi Kolam AirMazmur 114:1-8

Page 14: [Title will be auto-generated]

DOA DOA

renunganrenungan

Yehezkiel 29-32 Yehezkiel 33-35Bacaan Alkitab Setahun Bacaan Alkitab Setahun

Kepanikan seringkali melanda seseorang ketika ditimpa suatu persoalan pelik. Ia menjadi bingung dan mencari cara untuk menemukan jalan keluar supaya terlepas dari masalah yang membelitnya. Namun bukan jalan keluar yang didapat melainkan justru semakin terbelenggu dengan persoalan yang semakin pelik. Mengapa bisa demikian? Ya, karena dia tidak menggunakan kunci atau petunjuk yang telah disediakan oleh Allah. Itulah yang dialami oleh bangsa Yehuda ketika mereka diserang oleh Asyur. Mereka mencari jalan sendiri dengan cara mencari pertolongan kepada Firaun. Mereka mempercayakan diri dan bersandar kepada Mesir yang justru memeras mereka. Itulah bentuk pemberontakan dan penolakan mereka kepada TUHAN. Cara seperti ini justru mencelakakan diri mereka sendiri dan membuat mereka menjadi semakin dalam terperosok hingga menuju pada kehancuran bagaikan tempayan yang diremukkan. TUHAN yang Mahakuasa menawarkan dua hal kepada bangsa Yehuda agar terhindar dari kehancuran. Yang pertama, bertobat dan tinggal diam. Itu artinya mereka 'berhenti' mencari pertolongan kepada pihak-pihak lain yang sesungguhnya tidak mampu menolong mereka. Kedua, tinggal tenang dan percaya kepada TUHAN. Artinya mereka tidak perlu panik mencari pertolongan ke sana ke mari karena TUHAN bersedia menolong mereka apabila mereka berseru kepada-Nya. Kekuatan mereka untuk mengalahkan musuh diperoleh ketika mereka berada dalam persekutuan dengan TUHAN yang menjadi Sumber Kekuatan. Jika saat ini Saudara menghadapi persoalan, tetaplah tenang. Berdiam dirilah dan taruh kepercayaan kepada TUHAN, Sang Sumber Pertolongan. Ia sanggup menolong Saudara. (LL)

Tinggal tenang dan percaya kepada TUHAN adalah kunci yang tepat

untuk mendapatkanjalan keluar.

Ampuni aku TUHAN yang mencari jalan sendiri.

Sebab beginilah firman Tuhan ALLAH, Yang Mahakudus, Allah Israel: "Dengan bertobat dantinggal diam kamu akan diselamatkan, dalam tinggal tenang dan percaya terletak kekuatanmu." Yesaya 30:15

Yesaya 30:1-17

kamis, 12 september 2013

Terhadap tantangan yang besar, orang yang tegar tidak akan menghindar.

Para hamba Tuhan di medan pelayanan.

“… maka dalam hatiku ada sesuatu yang seperti api yang menyala-nyala, terkurung dalamtulang-tulangku; aku berlelah-lelah untuk menahannya, tetapi aku tidak sanggup.” Yeremia 20:9

Yeremia 20:7-18

Para ahli menyatakan bahwa dalam menghadapi tantangan kehidupan, biasanya manusia memilih salah satu dari kelima kemungkinan berikut ini: menghindar, mengalah, melawan, berkompromi, atau menang-menang. Ada orang yang senang tampil saat segalanya berjalan dengan baik dan merasa dirinya yang paling berjasa di kantornya. Namun ketika mulai muncul masalah, ia segera menyembunyikan diri dan melemparkan kesalahan pada orang lain. Yang lain lagi terlalu berani menghadapi tantangan, namun tanpa perhitungan yang matang, sehingga hasilnya justru sangat mengecewakan. Dalam pelayanannya sebagai seorang nabi, Yeremia menghadapi begitu banyak tantangan. Tantangan itu bukan berasal dari pihak orang-orang yang jauh, melainkan justru dari rekan sejawat dalam pelayanan, yaitu imam-imam. Ia ditampar oleh imam Pashyur, bahkan diborgol dan dipasung, dibuat tidak berdaya. Yeremia nyaris menghindar dari tugas pelayanan dengan berniat mengundurkan diri. Yeremia merasa tidak mempu menghadapi tantangan seberat itu. Namun akhirnya ia mengurungkan niatnya, sebab ada nyala api, yaitu api semangat yang dikorbarkan Roh Kudus di dalam diri Yeremia sedemikian rupa sehingga ia tidak mampu menahannya. Akhirnya ia tetap kembali menjalankan tugasnya hingga tuntas sampai akhir hayatnya. Jika hari-hari ini Saudara menghadapi pergumulan hidup yang berat, jangan menghindar. Menghindar dari masalah hidup bukan solusi yang baik. Justru mari kita hadapi dengan kekuatan dari TUHAN. Hadapi pergumulan hidup ini. Bersama Tuhan Yesus Kristus kita bisa! (PF)

jumat, 13 september 2013

Tinggal Tenang dan Percaya Jangan Menghindar

Page 15: [Title will be auto-generated]

DOA DOA

renunganrenungan

Yehezkiel 29-32 Yehezkiel 33-35Bacaan Alkitab Setahun Bacaan Alkitab Setahun

Kepanikan seringkali melanda seseorang ketika ditimpa suatu persoalan pelik. Ia menjadi bingung dan mencari cara untuk menemukan jalan keluar supaya terlepas dari masalah yang membelitnya. Namun bukan jalan keluar yang didapat melainkan justru semakin terbelenggu dengan persoalan yang semakin pelik. Mengapa bisa demikian? Ya, karena dia tidak menggunakan kunci atau petunjuk yang telah disediakan oleh Allah. Itulah yang dialami oleh bangsa Yehuda ketika mereka diserang oleh Asyur. Mereka mencari jalan sendiri dengan cara mencari pertolongan kepada Firaun. Mereka mempercayakan diri dan bersandar kepada Mesir yang justru memeras mereka. Itulah bentuk pemberontakan dan penolakan mereka kepada TUHAN. Cara seperti ini justru mencelakakan diri mereka sendiri dan membuat mereka menjadi semakin dalam terperosok hingga menuju pada kehancuran bagaikan tempayan yang diremukkan. TUHAN yang Mahakuasa menawarkan dua hal kepada bangsa Yehuda agar terhindar dari kehancuran. Yang pertama, bertobat dan tinggal diam. Itu artinya mereka 'berhenti' mencari pertolongan kepada pihak-pihak lain yang sesungguhnya tidak mampu menolong mereka. Kedua, tinggal tenang dan percaya kepada TUHAN. Artinya mereka tidak perlu panik mencari pertolongan ke sana ke mari karena TUHAN bersedia menolong mereka apabila mereka berseru kepada-Nya. Kekuatan mereka untuk mengalahkan musuh diperoleh ketika mereka berada dalam persekutuan dengan TUHAN yang menjadi Sumber Kekuatan. Jika saat ini Saudara menghadapi persoalan, tetaplah tenang. Berdiam dirilah dan taruh kepercayaan kepada TUHAN, Sang Sumber Pertolongan. Ia sanggup menolong Saudara. (LL)

Tinggal tenang dan percaya kepada TUHAN adalah kunci yang tepat

untuk mendapatkanjalan keluar.

Ampuni aku TUHAN yang mencari jalan sendiri.

Sebab beginilah firman Tuhan ALLAH, Yang Mahakudus, Allah Israel: "Dengan bertobat dantinggal diam kamu akan diselamatkan, dalam tinggal tenang dan percaya terletak kekuatanmu." Yesaya 30:15

Yesaya 30:1-17

kamis, 12 september 2013

Terhadap tantangan yang besar, orang yang tegar tidak akan menghindar.

Para hamba Tuhan di medan pelayanan.

“… maka dalam hatiku ada sesuatu yang seperti api yang menyala-nyala, terkurung dalamtulang-tulangku; aku berlelah-lelah untuk menahannya, tetapi aku tidak sanggup.” Yeremia 20:9

Yeremia 20:7-18

Para ahli menyatakan bahwa dalam menghadapi tantangan kehidupan, biasanya manusia memilih salah satu dari kelima kemungkinan berikut ini: menghindar, mengalah, melawan, berkompromi, atau menang-menang. Ada orang yang senang tampil saat segalanya berjalan dengan baik dan merasa dirinya yang paling berjasa di kantornya. Namun ketika mulai muncul masalah, ia segera menyembunyikan diri dan melemparkan kesalahan pada orang lain. Yang lain lagi terlalu berani menghadapi tantangan, namun tanpa perhitungan yang matang, sehingga hasilnya justru sangat mengecewakan. Dalam pelayanannya sebagai seorang nabi, Yeremia menghadapi begitu banyak tantangan. Tantangan itu bukan berasal dari pihak orang-orang yang jauh, melainkan justru dari rekan sejawat dalam pelayanan, yaitu imam-imam. Ia ditampar oleh imam Pashyur, bahkan diborgol dan dipasung, dibuat tidak berdaya. Yeremia nyaris menghindar dari tugas pelayanan dengan berniat mengundurkan diri. Yeremia merasa tidak mempu menghadapi tantangan seberat itu. Namun akhirnya ia mengurungkan niatnya, sebab ada nyala api, yaitu api semangat yang dikorbarkan Roh Kudus di dalam diri Yeremia sedemikian rupa sehingga ia tidak mampu menahannya. Akhirnya ia tetap kembali menjalankan tugasnya hingga tuntas sampai akhir hayatnya. Jika hari-hari ini Saudara menghadapi pergumulan hidup yang berat, jangan menghindar. Menghindar dari masalah hidup bukan solusi yang baik. Justru mari kita hadapi dengan kekuatan dari TUHAN. Hadapi pergumulan hidup ini. Bersama Tuhan Yesus Kristus kita bisa! (PF)

jumat, 13 september 2013

Tinggal Tenang dan Percaya Jangan Menghindar

Page 16: [Title will be auto-generated]

DOA DOA

renunganrenungan

Yehezkiel 36-38 Yehezkiel 39-41Bacaan Alkitab Setahun Bacaan Alkitab Setahun

Paceklik dan kekeringan berulang kali terjadi di sejumlah tempat di muka bumi ini. Dan saat itu terjadi, timbul kesengsaraan bagi manusia yang ada di wilayah tersebut. Orang mengalami kelaparan dan sakit penyakit serta kekerasan seperti perampokan meningkat. Apabila berlarut-larut, bisa membuat mentalitas banyak orang menjadi merosot. Hidup menjadi keras dan perilaku menjadi garang. Habakuk menghadapi kondisi negeri yang mengalami masa kesulitan besar. Kekeringan dan kegagalan panen terjadi di wilayah itu. Habakuk sebagai nabi TUHAN juga ikut terkena kesulitan yang dirasakan banyak orang saat itu. Segala hasil pertanian mengecewakan; peternakan juga mengalami kegagalan. Namun reaksi Habakuk sangat berbeda dengan reaksi banyak orang saat itu. Dia masih bisa bersorak sorai di dalam TUHAN dan bersukacita. Rahasia sukacita Habakuk bukan di dalam kesuksesan materi dan bisnis, tetapi di dalam TUHAN yang menyelamatkan. Sukacitanya tidak ditentukan oleh berhasil atau tidaknya pertanian dan peternakan. Orang yang meletakkan sukacitanya di dalam TUHAN Sang Penyelamat, akan menjadi orang yang sanggup bertahan hidupnya sekalipun menghadapi situasi yang sulit. TUHAN memberi optimisme dan kemampuan berpikir yang jauh ke depan melampaui situasi kesulitan yang sedang dihadapi. Habakuk tetap lincah bergerak di balik keterpurukan negerinya, seperti kaki rusa yang meloncat di atas bukit-bukit batu. Jikalau TUHAN menjadi Sumber Kekuatan, maka selalu ada cara TUHAN untuk membawa Saudara menghadapi kesulitan demi kesulitan. (LB)

Kekuatan TUHAN membuat hidup ini tetap bersukacita.

Pergumulan keluarga Kristen yang sedang

bergumul dalam kesulitan ekonomi.

ALLAH Tuhanku itu kekuatanku: Ia membuat kakiku seperti kaki rusa, Ia membiarkan aku berjejak di bukit-bukitku. Habakuk 3:19

Habakuk 3:17-19

sabtu, 14 september 2013

Jangan menghakimi orang hanya dari apa yang

nampak di luar.

Ketersediaan akses pendidikan dan kesehatan

bagi kaum miskin.

“Bukankah Ia ini anak tukang kayu? Bukankahibu-Nya bernama Maria dan saudara-saudara-Nya: Yakobus, Yusuf, Simon dan Yudas?” Matius 13:55

Matius 13:53-58

Beberapa waktu yang lalu beredar buku riwayat hidup salah seorang tokoh pebisnis di Indonesia. Judulnya adalah Anak Singkong. Buku itu mengisahkan bagaimana tokoh ini bangkit dari keberadaannya sebagai seorang anak yang miskin sehingga menjadi konglomerat, pebisnis yang sukses. Buku ini banyak menginspirasi anak-anak muda agar mau bangkit dari kondisi ekonomi yang buruk beranjak menjadi semakin baik, melalui pertolongan Tuhan dan bekerja keras. Yesus dilecehkan oleh banyak orang yang tinggal sekampung dengan-Nya. Ia memperoleh sebutan 'anak tukang kayu', yaitu anak Yusuf yang pekerjaannya memang sebagai tukang kayu di Nazaret. Nampaknya pekerjaan sebagai tukang kayu dianggap sebagai pekerjaan kelas bawah dalam masyarakat Yahudi pada masa itu. Ibu dan saudara-saudara kandung-Nya juga orang-orang 'biasa', yang tak ada keistimewaan sedikit pun. Dengan sikap melecehkan semacam itu, mereka tidak percaya bahwa Yesus Kristus akan mampu melakukan hal-hal yang besar. Bukankah ada pepatah bahwa seorang anak tidak akan jauh berbeda dari ayahnya 'like father, like son'? Yesus tidak menunjukkan kemarahan-Nya atas pelecehan yang diterima-Nya. Ia tidak peduli apa kata orang-orang di sekitar-Nya. Ia hanya peduli dengan apa yang Bapa-Nya katakan tentang diri-Nya: “Engkaulah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Mulah Aku berkenan” (Lukas 3:22). Jangan marah dan kecewa terhadap masa lalu Saudara yang mungkin dianggap kurang beruntung. Tataplah masa depan bersama Tuhan, dan melangkahlah dengan pasti. Yang penting bukan apa kata manusia, melainkan apa kata Tuhan. Ia mengasihi Saudara dan menyertai Saudara untuk melakukan karya besar bagi Tuhan dan sesama. (PF)

minggu, 15 september 2013

Daya Tahan Anak Tukang Kayu

Page 17: [Title will be auto-generated]

DOA DOA

renunganrenungan

Yehezkiel 36-38 Yehezkiel 39-41Bacaan Alkitab Setahun Bacaan Alkitab Setahun

Paceklik dan kekeringan berulang kali terjadi di sejumlah tempat di muka bumi ini. Dan saat itu terjadi, timbul kesengsaraan bagi manusia yang ada di wilayah tersebut. Orang mengalami kelaparan dan sakit penyakit serta kekerasan seperti perampokan meningkat. Apabila berlarut-larut, bisa membuat mentalitas banyak orang menjadi merosot. Hidup menjadi keras dan perilaku menjadi garang. Habakuk menghadapi kondisi negeri yang mengalami masa kesulitan besar. Kekeringan dan kegagalan panen terjadi di wilayah itu. Habakuk sebagai nabi TUHAN juga ikut terkena kesulitan yang dirasakan banyak orang saat itu. Segala hasil pertanian mengecewakan; peternakan juga mengalami kegagalan. Namun reaksi Habakuk sangat berbeda dengan reaksi banyak orang saat itu. Dia masih bisa bersorak sorai di dalam TUHAN dan bersukacita. Rahasia sukacita Habakuk bukan di dalam kesuksesan materi dan bisnis, tetapi di dalam TUHAN yang menyelamatkan. Sukacitanya tidak ditentukan oleh berhasil atau tidaknya pertanian dan peternakan. Orang yang meletakkan sukacitanya di dalam TUHAN Sang Penyelamat, akan menjadi orang yang sanggup bertahan hidupnya sekalipun menghadapi situasi yang sulit. TUHAN memberi optimisme dan kemampuan berpikir yang jauh ke depan melampaui situasi kesulitan yang sedang dihadapi. Habakuk tetap lincah bergerak di balik keterpurukan negerinya, seperti kaki rusa yang meloncat di atas bukit-bukit batu. Jikalau TUHAN menjadi Sumber Kekuatan, maka selalu ada cara TUHAN untuk membawa Saudara menghadapi kesulitan demi kesulitan. (LB)

Kekuatan TUHAN membuat hidup ini tetap bersukacita.

Pergumulan keluarga Kristen yang sedang

bergumul dalam kesulitan ekonomi.

ALLAH Tuhanku itu kekuatanku: Ia membuat kakiku seperti kaki rusa, Ia membiarkan aku berjejak di bukit-bukitku. Habakuk 3:19

Habakuk 3:17-19

sabtu, 14 september 2013

Jangan menghakimi orang hanya dari apa yang

nampak di luar.

Ketersediaan akses pendidikan dan kesehatan

bagi kaum miskin.

“Bukankah Ia ini anak tukang kayu? Bukankahibu-Nya bernama Maria dan saudara-saudara-Nya: Yakobus, Yusuf, Simon dan Yudas?” Matius 13:55

Matius 13:53-58

Beberapa waktu yang lalu beredar buku riwayat hidup salah seorang tokoh pebisnis di Indonesia. Judulnya adalah Anak Singkong. Buku itu mengisahkan bagaimana tokoh ini bangkit dari keberadaannya sebagai seorang anak yang miskin sehingga menjadi konglomerat, pebisnis yang sukses. Buku ini banyak menginspirasi anak-anak muda agar mau bangkit dari kondisi ekonomi yang buruk beranjak menjadi semakin baik, melalui pertolongan Tuhan dan bekerja keras. Yesus dilecehkan oleh banyak orang yang tinggal sekampung dengan-Nya. Ia memperoleh sebutan 'anak tukang kayu', yaitu anak Yusuf yang pekerjaannya memang sebagai tukang kayu di Nazaret. Nampaknya pekerjaan sebagai tukang kayu dianggap sebagai pekerjaan kelas bawah dalam masyarakat Yahudi pada masa itu. Ibu dan saudara-saudara kandung-Nya juga orang-orang 'biasa', yang tak ada keistimewaan sedikit pun. Dengan sikap melecehkan semacam itu, mereka tidak percaya bahwa Yesus Kristus akan mampu melakukan hal-hal yang besar. Bukankah ada pepatah bahwa seorang anak tidak akan jauh berbeda dari ayahnya 'like father, like son'? Yesus tidak menunjukkan kemarahan-Nya atas pelecehan yang diterima-Nya. Ia tidak peduli apa kata orang-orang di sekitar-Nya. Ia hanya peduli dengan apa yang Bapa-Nya katakan tentang diri-Nya: “Engkaulah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Mulah Aku berkenan” (Lukas 3:22). Jangan marah dan kecewa terhadap masa lalu Saudara yang mungkin dianggap kurang beruntung. Tataplah masa depan bersama Tuhan, dan melangkahlah dengan pasti. Yang penting bukan apa kata manusia, melainkan apa kata Tuhan. Ia mengasihi Saudara dan menyertai Saudara untuk melakukan karya besar bagi Tuhan dan sesama. (PF)

minggu, 15 september 2013

Daya Tahan Anak Tukang Kayu

Page 18: [Title will be auto-generated]

DOA DOA

renunganrenungan

Yehezkiel 42-44 Yehezkiel 45-48Bacaan Alkitab Setahun Bacaan Alkitab Setahun

Ada sebuah kalimat bijak berkata, “God doesn't see your need, but He sees your faith” yang artinya bahwa Tuhan tidak melihat kebutuhanmu, tetapi Dia melihat imanmu. Hal inilah yang digambarkan dalam perikop di atas tentang seorang perempuan Kanaan. Dia datang kepada Tuhan Yesus dengan sebuah kebutuhan agar anaknya yang kerasukan setan dapat dilepaskan/disembuhkan. Betapa tidak mudahnya menerima kenyataan bahwa ternyata Tuhan Yesus sama sekali tidak menjawab permintaannya tersebut (ayat 23). Iman perempuan ini makin diuji ketika Tuhan Yesus berkata, “Aku diutus hanya kepada domba-domba yang hilang dari umatku Israel” (ayat 24). Dengan lain kata bahwa perempuan itu tidak layak mengajukan permohonan kepada Tuhan Yesus karena dia bukan dari golongan umat Israel. Yang paling mengejutkan adalah ketika Tuhan Yesus mengatakan, “Tidak patut mengambil roti yang disediakan bagi anak-anak dan melemparkannya kepada anjing” (ayat 26). Kalau perempuan ini tidak mempunyai iman yang kuat, dia pasti akan kecewa dan pergi meninggalkan Tuhan Yesus. Tetapi perempuan ini tidak demikian. Dia tetap percaya bahwa Tuhan Yesus sanggup menolongnya. Imannya sungguh teruji ketika dia menjawab, “Benar Tuhan, namun anjing itu makan remah-remah yang jatuh dari meja tuannya” (ayat 27). Ini sungguh satu pernyataan iman yang luar biasa!, hingga Tuhan Yesus berkata, “Hai ibu, besar imanmu, maka jadilah kepadamu seperti yang kau kehendaki.” Dan seketika itu juga anaknya sembuh. (ayat 28). Tuhan tidak melihat seberapa besar kebutuhan kita; seberapa banyak permohonan doa kita; atau betapa sulitnya persoalan hidup kita; tetapi Dia melihat seberapa besar iman kita kepada-Nya. (DI)

Milikilah iman yang terus bertumbuh di dalam Tuhan Yesus!

Agar setiap umat Tuhan tetap kuat imannya

menghadapi kesulitan hidup ini.

“ Hai ibu. besar imanmu, maka jadilah kepadamu seperti yang kau kehendaki.” Dan seketika itu juga anaknya sembuh. Matius 15:28

Iman Yang TerujiMatius 15:21-28

senin, 16 september 2013

Tuhan tetap ada walaupun kita tak

memahami cara kerjanya.

Orang Kristen yang dalam penderitaan/penganiayaan

agar tabah dan tetap percaya.

“Allah-Ku, Allah-Ku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?” Matius 27:46

Masih Ada TuhanMatius 26:36-44

Seorang istri berdoa selama 10 tahun. Ia meminta kepada Tuhan agar mengubah suaminya yang pemabuk. Namun, hal itu tidak kunjung terjadi. Apa yang ada dalam benak Saudara jikalau permohonan doa Saudara belum juga mendapatkan jawaban? Masih bisakah Saudara memercayai bahwa Tuhan masih ada? Apakah Tuhan tidak mendengar doa Saudara? Apakah Dia tidak peduli dengan Saudara?

Di Taman Getsemani, Yesus Kristus berdoa berjam-jam dan berulangkali. Dengan penuh kesedihan Ia memohon, kata-Nya: "Biarlah cawan ini lalu dari padaKu.” Namun ternyata doa-Nya tidak dikabulkan. Bapa di sorga sepertinya diam dan seolah tidak peduli dengan penderitaan yang harus ditanggung putra-Nya. Yesus akhirnya harus menerima penderitaan yang menghancurkan sekujur tubuh-Nya sampai mati di atas kayu salib.

Apakah Saudara berdoa memohon sesuatu kepada Tuhan dan belum mendapatkan jawaban? Saudara berpikir bahwa apa yang Saudara minta adalah hal yang baik dan memuliakan nama Tuhan, tetapi mengapa tidak ada jawaban juga? Ada orang Kristen yang menjadi kecewa dan merasa Tuhan tidak lagi peduli, bahkan Tuhan dianggap sudah tidak ada lagi. Orang tersebut kemudian meninggalkan imannya kepada Tuhan Yesus Kristus dengan sakit hati.

Sikap kecewa terhadap Tuhan tentu salah besar! Tuhan tetap baik dan Dia peduli terhadap hidup anak-anak-Nya. Jikalau doa belum dijawab, sesungguhnya kita yang tidak tahu bagaimana cara Allah bekerja. Kita tidak mengerti bagaimana Dia akan membawa kebaikan melalui semuanya ini. Oleh karena itu, kita harus percaya kepada-Nya. Kita mesti melepaskan hak-hak kita dan membiarkan Allah melakukan apa yang terbaik bagi kita. (LB)

selasa, 17 september 2013

Page 19: [Title will be auto-generated]

DOA DOA

renunganrenungan

Yehezkiel 42-44 Yehezkiel 45-48Bacaan Alkitab Setahun Bacaan Alkitab Setahun

Ada sebuah kalimat bijak berkata, “God doesn't see your need, but He sees your faith” yang artinya bahwa Tuhan tidak melihat kebutuhanmu, tetapi Dia melihat imanmu. Hal inilah yang digambarkan dalam perikop di atas tentang seorang perempuan Kanaan. Dia datang kepada Tuhan Yesus dengan sebuah kebutuhan agar anaknya yang kerasukan setan dapat dilepaskan/disembuhkan. Betapa tidak mudahnya menerima kenyataan bahwa ternyata Tuhan Yesus sama sekali tidak menjawab permintaannya tersebut (ayat 23). Iman perempuan ini makin diuji ketika Tuhan Yesus berkata, “Aku diutus hanya kepada domba-domba yang hilang dari umatku Israel” (ayat 24). Dengan lain kata bahwa perempuan itu tidak layak mengajukan permohonan kepada Tuhan Yesus karena dia bukan dari golongan umat Israel. Yang paling mengejutkan adalah ketika Tuhan Yesus mengatakan, “Tidak patut mengambil roti yang disediakan bagi anak-anak dan melemparkannya kepada anjing” (ayat 26). Kalau perempuan ini tidak mempunyai iman yang kuat, dia pasti akan kecewa dan pergi meninggalkan Tuhan Yesus. Tetapi perempuan ini tidak demikian. Dia tetap percaya bahwa Tuhan Yesus sanggup menolongnya. Imannya sungguh teruji ketika dia menjawab, “Benar Tuhan, namun anjing itu makan remah-remah yang jatuh dari meja tuannya” (ayat 27). Ini sungguh satu pernyataan iman yang luar biasa!, hingga Tuhan Yesus berkata, “Hai ibu, besar imanmu, maka jadilah kepadamu seperti yang kau kehendaki.” Dan seketika itu juga anaknya sembuh. (ayat 28). Tuhan tidak melihat seberapa besar kebutuhan kita; seberapa banyak permohonan doa kita; atau betapa sulitnya persoalan hidup kita; tetapi Dia melihat seberapa besar iman kita kepada-Nya. (DI)

Milikilah iman yang terus bertumbuh di dalam Tuhan Yesus!

Agar setiap umat Tuhan tetap kuat imannya

menghadapi kesulitan hidup ini.

“ Hai ibu. besar imanmu, maka jadilah kepadamu seperti yang kau kehendaki.” Dan seketika itu juga anaknya sembuh. Matius 15:28

Iman Yang TerujiMatius 15:21-28

senin, 16 september 2013

Tuhan tetap ada walaupun kita tak

memahami cara kerjanya.

Orang Kristen yang dalam penderitaan/penganiayaan

agar tabah dan tetap percaya.

“Allah-Ku, Allah-Ku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?” Matius 27:46

Masih Ada TuhanMatius 26:36-44

Seorang istri berdoa selama 10 tahun. Ia meminta kepada Tuhan agar mengubah suaminya yang pemabuk. Namun, hal itu tidak kunjung terjadi. Apa yang ada dalam benak Saudara jikalau permohonan doa Saudara belum juga mendapatkan jawaban? Masih bisakah Saudara memercayai bahwa Tuhan masih ada? Apakah Tuhan tidak mendengar doa Saudara? Apakah Dia tidak peduli dengan Saudara?

Di Taman Getsemani, Yesus Kristus berdoa berjam-jam dan berulangkali. Dengan penuh kesedihan Ia memohon, kata-Nya: "Biarlah cawan ini lalu dari padaKu.” Namun ternyata doa-Nya tidak dikabulkan. Bapa di sorga sepertinya diam dan seolah tidak peduli dengan penderitaan yang harus ditanggung putra-Nya. Yesus akhirnya harus menerima penderitaan yang menghancurkan sekujur tubuh-Nya sampai mati di atas kayu salib.

Apakah Saudara berdoa memohon sesuatu kepada Tuhan dan belum mendapatkan jawaban? Saudara berpikir bahwa apa yang Saudara minta adalah hal yang baik dan memuliakan nama Tuhan, tetapi mengapa tidak ada jawaban juga? Ada orang Kristen yang menjadi kecewa dan merasa Tuhan tidak lagi peduli, bahkan Tuhan dianggap sudah tidak ada lagi. Orang tersebut kemudian meninggalkan imannya kepada Tuhan Yesus Kristus dengan sakit hati.

Sikap kecewa terhadap Tuhan tentu salah besar! Tuhan tetap baik dan Dia peduli terhadap hidup anak-anak-Nya. Jikalau doa belum dijawab, sesungguhnya kita yang tidak tahu bagaimana cara Allah bekerja. Kita tidak mengerti bagaimana Dia akan membawa kebaikan melalui semuanya ini. Oleh karena itu, kita harus percaya kepada-Nya. Kita mesti melepaskan hak-hak kita dan membiarkan Allah melakukan apa yang terbaik bagi kita. (LB)

selasa, 17 september 2013

Page 20: [Title will be auto-generated]

DOA DOA

renunganrenungan

Daniel 1-3 Daniel 4-6Bacaan Alkitab Setahun Bacaan Alkitab Setahun

Duabelas murid Yesus adalah manusia yang penuh keterbatasan. Di saat bersama-sama dengan Yesus mereka melihat perkara-perkara ajaib terjadi. Apa yang tidak terpikirkan oleh manusia telah dilakukan oleh Yesus. Salah satu contoh yang membuat mereka heran adalah saat angin badai dan danau taat kepada-Nya (Markus 4:39-41). Tentu seluruh pengharapan para murid tertumpu kepada Tuhan Yesus. Kenyataan berbalik ketika Yesus mati disalib, pengharapan para murid seolah-olah hilang lenyap. Iman kepada Yesus menjadi pudar. Perasaan takut, gelisah bahkan putus asa menghantui hidup mereka. Perjalanan kehidupan ke depan terasa begitu berat dan sukar tanpa pengharapan.

Syukur kepada Tuhan Yesus yang bangkit dari kematian. Hal ini menjadi pengharapan baru bagi para murid-Nya. Sebelum Yesus naik ke sorga, Dia mengajak kesebelas murid-Nya ke satu bukit di Galilea dan berkata ”Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi.” Pernyataan Yesus ini menunjukkan kepada semua murid-murid-Nya bahwa Dia dengan segala kuasa yang dimiliki sanggup untuk memampukan semua murid menjalankan kehidupannya walaupun menghadapi kesulitan dan kesukaran. Yesus sangat memahami hal itu. Itu sebabnya Dia berjanji untuk menyertai murid-murid-Nya selama-lamanya.

Dalam perjalanan hidup kekristenan di akhir zaman ini, umat Tuhan banyak diperhadapkan pada kesulitan dan kesukaran (2 Timotius 3:1-9). Jangan pesimis! Kuasa Tuhan Yesus memberikan pengharapan baru sehingga kita mampu menjalani hidup ini dengan optimis. (PS)

Kekuatan dan pemulihan terjadi ketika kita

berharap kepada-Nya.

Di saat kesulitandan kesukaran

menghampiri hidupku, tolonglah aku untuk

berharap kepada-Mu.

Yesus mendekati mereka dan berkata: “Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi.” Matius 28:18

Pengharapan Baru Di Dalam TuhanMatius 28:16-20

rabu, 18 september 2013

Bangun hidup dengan rohani yang baik, maka

sejahtera terjadi.

Kerinduan orang Kristen untuk merenungkan

firman Tuhan.

… Ketika datang air bah dan banjir melanda rumah itu, rumah itu tidak dapat digoyahkan, karena rumah itu kokoh dibangun. Lukas 6:48

Tak TergoyahkanLukas 6:46–49

Di kota-kota besar terlihat banyak bangunan gedung yang besar dan menjulang tinggi, orang menyebut “gedung pencakar langit”. Gedung-gedung tersebut bisa tetap teguh berdiri karena fondasinya adalah beton-beton besar dimasukkan ke tanah yang sangat dalam. Insinyur teknik mengerjakan menghitung dengan cermat berapa dalam fondasi harus ditanam sebelum material bangunan disusun di atasnya. Seperti sebuah bangunan demikian pula hidup manusia yang akan selalu menghadapi berbagai terpaan angin kencang, hujan dan banjir yang melanda. Dalam hidup ini setiap orang pasti pernah menghadapi kesulitan, godaan, tantangan bahkan penderitaan dari dunia ini. Terkadang harus menghadapi sakit penyakit, kesulitan keuangan yang hebat, musibah dan bermacam kesusahan. Sebagian orang menjadi stres berat bahkan depresi saat persoalan datang menyerbu seperti banjir besar yang datang. Orang menjadi kalang kabut dan tidak mampu mengendalikan diri. Akibatnya hidup tidak tenang; tidak bisa tidur dengan nyenyak; jantung berdebar-debar; tekanan darah meninggi. Hidup terasa suram dan penuh kemurungan. Biasanya orang yang demikian karena selama hidupnya hanya memperhatikan kebutuhan jasmani saja. Hidup hanya untuk mengejar materi dan kepopuleran secara duniawi. Ini cara hidup tanpa dasar yang kuat! Tuhan Yesus bersabda: “Manusia hidup bukan dari roti saja tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah”. Orang yang melandaskan hidupnya dengan firman Tuhan akan menjadi kuat! Apapun yang menimpa hidupnya, tidak membuatnya jatuh tergeletak; tidak mengalami stres berat apalagi depresi. Dia masih bisa berharap dan bersyukur kepada Tuhan dalam segala keadaan. (LB)

kamis, 19 september 2013

Page 21: [Title will be auto-generated]

DOA DOA

renunganrenungan

Daniel 1-3 Daniel 4-6Bacaan Alkitab Setahun Bacaan Alkitab Setahun

Duabelas murid Yesus adalah manusia yang penuh keterbatasan. Di saat bersama-sama dengan Yesus mereka melihat perkara-perkara ajaib terjadi. Apa yang tidak terpikirkan oleh manusia telah dilakukan oleh Yesus. Salah satu contoh yang membuat mereka heran adalah saat angin badai dan danau taat kepada-Nya (Markus 4:39-41). Tentu seluruh pengharapan para murid tertumpu kepada Tuhan Yesus. Kenyataan berbalik ketika Yesus mati disalib, pengharapan para murid seolah-olah hilang lenyap. Iman kepada Yesus menjadi pudar. Perasaan takut, gelisah bahkan putus asa menghantui hidup mereka. Perjalanan kehidupan ke depan terasa begitu berat dan sukar tanpa pengharapan.

Syukur kepada Tuhan Yesus yang bangkit dari kematian. Hal ini menjadi pengharapan baru bagi para murid-Nya. Sebelum Yesus naik ke sorga, Dia mengajak kesebelas murid-Nya ke satu bukit di Galilea dan berkata ”Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi.” Pernyataan Yesus ini menunjukkan kepada semua murid-murid-Nya bahwa Dia dengan segala kuasa yang dimiliki sanggup untuk memampukan semua murid menjalankan kehidupannya walaupun menghadapi kesulitan dan kesukaran. Yesus sangat memahami hal itu. Itu sebabnya Dia berjanji untuk menyertai murid-murid-Nya selama-lamanya.

Dalam perjalanan hidup kekristenan di akhir zaman ini, umat Tuhan banyak diperhadapkan pada kesulitan dan kesukaran (2 Timotius 3:1-9). Jangan pesimis! Kuasa Tuhan Yesus memberikan pengharapan baru sehingga kita mampu menjalani hidup ini dengan optimis. (PS)

Kekuatan dan pemulihan terjadi ketika kita

berharap kepada-Nya.

Di saat kesulitandan kesukaran

menghampiri hidupku, tolonglah aku untuk

berharap kepada-Mu.

Yesus mendekati mereka dan berkata: “Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi.” Matius 28:18

Pengharapan Baru Di Dalam TuhanMatius 28:16-20

rabu, 18 september 2013

Bangun hidup dengan rohani yang baik, maka

sejahtera terjadi.

Kerinduan orang Kristen untuk merenungkan

firman Tuhan.

… Ketika datang air bah dan banjir melanda rumah itu, rumah itu tidak dapat digoyahkan, karena rumah itu kokoh dibangun. Lukas 6:48

Tak TergoyahkanLukas 6:46–49

Di kota-kota besar terlihat banyak bangunan gedung yang besar dan menjulang tinggi, orang menyebut “gedung pencakar langit”. Gedung-gedung tersebut bisa tetap teguh berdiri karena fondasinya adalah beton-beton besar dimasukkan ke tanah yang sangat dalam. Insinyur teknik mengerjakan menghitung dengan cermat berapa dalam fondasi harus ditanam sebelum material bangunan disusun di atasnya. Seperti sebuah bangunan demikian pula hidup manusia yang akan selalu menghadapi berbagai terpaan angin kencang, hujan dan banjir yang melanda. Dalam hidup ini setiap orang pasti pernah menghadapi kesulitan, godaan, tantangan bahkan penderitaan dari dunia ini. Terkadang harus menghadapi sakit penyakit, kesulitan keuangan yang hebat, musibah dan bermacam kesusahan. Sebagian orang menjadi stres berat bahkan depresi saat persoalan datang menyerbu seperti banjir besar yang datang. Orang menjadi kalang kabut dan tidak mampu mengendalikan diri. Akibatnya hidup tidak tenang; tidak bisa tidur dengan nyenyak; jantung berdebar-debar; tekanan darah meninggi. Hidup terasa suram dan penuh kemurungan. Biasanya orang yang demikian karena selama hidupnya hanya memperhatikan kebutuhan jasmani saja. Hidup hanya untuk mengejar materi dan kepopuleran secara duniawi. Ini cara hidup tanpa dasar yang kuat! Tuhan Yesus bersabda: “Manusia hidup bukan dari roti saja tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah”. Orang yang melandaskan hidupnya dengan firman Tuhan akan menjadi kuat! Apapun yang menimpa hidupnya, tidak membuatnya jatuh tergeletak; tidak mengalami stres berat apalagi depresi. Dia masih bisa berharap dan bersyukur kepada Tuhan dalam segala keadaan. (LB)

kamis, 19 september 2013

Page 22: [Title will be auto-generated]

DOA DOA

renunganrenungan

Daniel 7-9 Daniel 10-12Bacaan Alkitab Setahun Bacaan Alkitab Setahun

Tiga puluh delapan tahun menderita sakit lumpuh, wow! Betapa berat penderitaan orang tersebut. Kita menderita sakit seminggu atau dua minggu saja rasanya sudah cukup lama. Apalagi satu bulan, satu tahun, terlebih seperti kisah di Injil Yohanes tersebut, tiga puluh delapan tahun menderita sakit lumpuh. Betapa beratnya beban hidup yang ditanggungnya. Jelas stres amat berat yang dirasakannya. Di tengah kondisi stres berat tersebut, ternyata kita dapat belajar satu hal yang amat penting. Dengan kata lain, dalam kehidupan orang yang menderita tiga puluh delapan tahun tersebut masih tampak jelas satu-satunya hal yang amat positif. Apa itu? Pengharapan. Ya, suatu pengharapan. Orang tersebut masih memiliki satu-satunya kekuatan hidup yaitu pengharapan. Bagaimana kita bisa mengetahuinya? Tampak jelas dari ikhtiar orang tersebut. Dia berusaha mencari kesembuhan. Sekalipun Kitab Suci tidak menjelaskan ikhtiar dia tahun demi tahun, namun dari ikhtiar paling akhir di mana dia berada di kolam Betesda menandakan dia masih menaruh harap untuk sembuh. Mengapa pergi ke kolam Betesda? Karena air kolam tersebut mengandung khasiat menyembuhkan penyakit apapun. Air kolam berubah secara ajaib saat malaikat turun dan menggoncang air di kolam Betesda. Saat itulah siapa yang pertama masuk ke dalam kolam penyakitnya lenyap. Hanya sebatas orang pertama saja yang masuk kolam. Orang kedua, ketiga dan seterusnya yang masuk ke kolam tidak mengalami kesembuhan apa-apa. Suatu persaingan yang teramat berat. Terlebih buat orang yang sakit lumpuh! Jelas mustahil menjadi orang pertama yang masuk ke kolam saat malaikat turun. Pengharapan orang yang sakit lumpuh tiga puluh delapan tahun tersebut tidak sia-sia. Dia berjumpa Yesus, Sang Penyembuh. Seketika Yesus menyembuhkannya. Pengharapan di tengah kemustahilan yang menjadi kenyataan! (IE)

Tuhan adalah Sumber

Pengharapan sejati.Ya Tuhan, Engkaulah pengharapanku satu-

satunya.

Di situ ada seorang yang sudah tiga puluh delapan tahun lamanya sakit. Yohanes 5:5

Pengharapan Di Tengah Kemustahilan

Tetap Tabah

Yohanes 5:1-9

jumat, 20 september 2013

Tetap tabah dan percaya firman-Nya pasti selamat

dari bencana.

Tuhan, berikan aku ketabahan hati dan tetap memercayai firman-Mu.

Tetapi sekarang, juga dalam kesukaran ini, aku menasihatkan kamu, supaya kamu tetapbertabah hati, sebab tidak seorangpun di antara kamu yangakan binasa, kecuali kapal ini. Kisah Para Rasul 27:22

Kisah Para Rasul 27:14-44

Pengalaman naik kapal dari kota Jepara ke pulau Karimunjawa membuat saya sedikit trauma. Pasalnya selama perjalanan kira-kira lima jam gelombang laut agak tinggi. Hampir semua penumpang kapal mabuk laut. Dalam hati hanya bisa berdoa dan berharap tidak terjadi apapun. Bersyukur pada akhirnya kapal mendarat dengan selamat dan saya bersama teman-teman dapat menikmati indahnya panorama pulau Karimunjawa. Tak dapat dibayangkan betapa menegangkan dan menakutkan perjalanan yang dialami oleh Paulus bersama para tawanan. Mereka terombang-ambing di atas kapal selama lima belas hari karena laut dilanda angin badai yang dahsyat. Selama berhari-hari para penumpang kapal tidak makan. Berbagai cara dilakukan sampai sudah tidak ada lagi harapan untuk dapat selamat. Dalam kondisi demikian siapapun pasti hanya bisa pasrah tak berdaya dan menanti datangnya ajal. Itulah kenyataan yang terjadi! Kisah di atas menjadi menarik ketika Paulus tampil di tengah-tengah mereka dan memberikan nasihat supaya mereka tetap tabah. Meskipun bukan hal yang mudah meyakinkan semua penumpang untuk memercayai cerita tentang hadirnya seorang malaikat yang menyampaikan bahwa semua orang dalam kapal akan selamat, tetapi Paulus berhasil menguatkan hati mereka. Kisah perjalanan tersebut berakhir happy ending. Seluruh penumpang yang berjumlah dua ratus tujuh puluh enam orang selamat naik ke darat. Tak dapat dipungkiri bahwa ketika menghadapi peristiwa yang buruk dapat membuat kita putus asa. Firman Tuhan hari ini memberikan kita harapan bahwa ketika menghadapi badai gelombang kehidupan ini kita harus tetap tabah dan memercayai firman-Nya. Tuhan pasti melakukan perkara ajaib dalam hidup kita. (LL)

sabtu, 21 september 2013

Page 23: [Title will be auto-generated]

DOA DOA

renunganrenungan

Daniel 7-9 Daniel 10-12Bacaan Alkitab Setahun Bacaan Alkitab Setahun

Tiga puluh delapan tahun menderita sakit lumpuh, wow! Betapa berat penderitaan orang tersebut. Kita menderita sakit seminggu atau dua minggu saja rasanya sudah cukup lama. Apalagi satu bulan, satu tahun, terlebih seperti kisah di Injil Yohanes tersebut, tiga puluh delapan tahun menderita sakit lumpuh. Betapa beratnya beban hidup yang ditanggungnya. Jelas stres amat berat yang dirasakannya. Di tengah kondisi stres berat tersebut, ternyata kita dapat belajar satu hal yang amat penting. Dengan kata lain, dalam kehidupan orang yang menderita tiga puluh delapan tahun tersebut masih tampak jelas satu-satunya hal yang amat positif. Apa itu? Pengharapan. Ya, suatu pengharapan. Orang tersebut masih memiliki satu-satunya kekuatan hidup yaitu pengharapan. Bagaimana kita bisa mengetahuinya? Tampak jelas dari ikhtiar orang tersebut. Dia berusaha mencari kesembuhan. Sekalipun Kitab Suci tidak menjelaskan ikhtiar dia tahun demi tahun, namun dari ikhtiar paling akhir di mana dia berada di kolam Betesda menandakan dia masih menaruh harap untuk sembuh. Mengapa pergi ke kolam Betesda? Karena air kolam tersebut mengandung khasiat menyembuhkan penyakit apapun. Air kolam berubah secara ajaib saat malaikat turun dan menggoncang air di kolam Betesda. Saat itulah siapa yang pertama masuk ke dalam kolam penyakitnya lenyap. Hanya sebatas orang pertama saja yang masuk kolam. Orang kedua, ketiga dan seterusnya yang masuk ke kolam tidak mengalami kesembuhan apa-apa. Suatu persaingan yang teramat berat. Terlebih buat orang yang sakit lumpuh! Jelas mustahil menjadi orang pertama yang masuk ke kolam saat malaikat turun. Pengharapan orang yang sakit lumpuh tiga puluh delapan tahun tersebut tidak sia-sia. Dia berjumpa Yesus, Sang Penyembuh. Seketika Yesus menyembuhkannya. Pengharapan di tengah kemustahilan yang menjadi kenyataan! (IE)

Tuhan adalah Sumber

Pengharapan sejati.Ya Tuhan, Engkaulah pengharapanku satu-

satunya.

Di situ ada seorang yang sudah tiga puluh delapan tahun lamanya sakit. Yohanes 5:5

Pengharapan Di Tengah Kemustahilan

Tetap Tabah

Yohanes 5:1-9

jumat, 20 september 2013

Tetap tabah dan percaya firman-Nya pasti selamat

dari bencana.

Tuhan, berikan aku ketabahan hati dan tetap memercayai firman-Mu.

Tetapi sekarang, juga dalam kesukaran ini, aku menasihatkan kamu, supaya kamu tetapbertabah hati, sebab tidak seorangpun di antara kamu yangakan binasa, kecuali kapal ini. Kisah Para Rasul 27:22

Kisah Para Rasul 27:14-44

Pengalaman naik kapal dari kota Jepara ke pulau Karimunjawa membuat saya sedikit trauma. Pasalnya selama perjalanan kira-kira lima jam gelombang laut agak tinggi. Hampir semua penumpang kapal mabuk laut. Dalam hati hanya bisa berdoa dan berharap tidak terjadi apapun. Bersyukur pada akhirnya kapal mendarat dengan selamat dan saya bersama teman-teman dapat menikmati indahnya panorama pulau Karimunjawa. Tak dapat dibayangkan betapa menegangkan dan menakutkan perjalanan yang dialami oleh Paulus bersama para tawanan. Mereka terombang-ambing di atas kapal selama lima belas hari karena laut dilanda angin badai yang dahsyat. Selama berhari-hari para penumpang kapal tidak makan. Berbagai cara dilakukan sampai sudah tidak ada lagi harapan untuk dapat selamat. Dalam kondisi demikian siapapun pasti hanya bisa pasrah tak berdaya dan menanti datangnya ajal. Itulah kenyataan yang terjadi! Kisah di atas menjadi menarik ketika Paulus tampil di tengah-tengah mereka dan memberikan nasihat supaya mereka tetap tabah. Meskipun bukan hal yang mudah meyakinkan semua penumpang untuk memercayai cerita tentang hadirnya seorang malaikat yang menyampaikan bahwa semua orang dalam kapal akan selamat, tetapi Paulus berhasil menguatkan hati mereka. Kisah perjalanan tersebut berakhir happy ending. Seluruh penumpang yang berjumlah dua ratus tujuh puluh enam orang selamat naik ke darat. Tak dapat dipungkiri bahwa ketika menghadapi peristiwa yang buruk dapat membuat kita putus asa. Firman Tuhan hari ini memberikan kita harapan bahwa ketika menghadapi badai gelombang kehidupan ini kita harus tetap tabah dan memercayai firman-Nya. Tuhan pasti melakukan perkara ajaib dalam hidup kita. (LL)

sabtu, 21 september 2013

Page 24: [Title will be auto-generated]

DOA DOA

renunganrenungan

Hosea 1-4 Hosea 5-9Bacaan Alkitab Setahun Bacaan Alkitab Setahun

Dua tahun yang lalu dunia otomotif tanah air kita berbangga atas karya anak bangsa yang berhasil merakit mobil nasional. Hasil karya pelajar SMK khususnya dari kota Solo itu diberi nama “Esemka”. Dalam waktu sekejap konon sudah seribu unit telah dipesan. Sayangnya ketika diuji coba kelaikannya ternyata gagal karena ada komponen elektrik yang tidak memenuhi syarat internasional sehingga belum layak untuk dipasarkan dan diproduksi dalam jumlah besar. Meskipun mobil Esemka gagal dalam uji coba kelaikan namun masih ada jalan untuk memperbaiki hingga memenuhi standar internasional. Jika uji coba untuk mobil demi memperoleh standar kelayakan, namun ujian dan cobaan yang sekali waktu kita alami diizinkan Tuhan untuk menunjukkan bahwa Dia selalu memberi jalan keluar dari setiap pencobaan dan ujian.

Ketika umat Tuhan mengalami kesulitan di padang belantara, seperti sulit mendapatkan air, roti dan daging, seharusnya mereka tetap tenang dan berpegang pada janji dan kesetiaan Allah Abraham, Ishak dan Yakub kepada mereka. Sayangnya mereka memberontak kepada Tuhan dengan melakukan penyembahan berhala; melakukan percabulan; mencobai Tuhan; bersungut-sungut sehingga mendatangkan murka Tuhan.

Kita tidak mungkin terhindar dari ujian dan cobaan karena justru dari hal-hal itulah firman Allah mengajarkan pada kita bahwa Dia tidak akan membiarkan kita dicobai melampaui kekuatan kita. Dalam kesetiaan dan keadilan-Nya, Ia telah menyediakan jalan keluar asal kita hidup benar sesuai firman-Nya; bersedia merendahkan hati dan tidak menganggap bahwa kita lebih kuat, maka Tuhan pasti membuka jalan bagi kita. (SM)

Jika Allah yang membuka jalan, siapakah yang dapat

menutupnya?

Jalan keluar atas pencobaan bagi setiap

keluarga Kristen.

… Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberi-kan kepadamu jalan ke luar, sehingga kamu dapatmenanggungnya. 1 Korintus 10:13

Masih Ada Jalan1 Korintus 10:1-13

minggu, 22 september 2013

Mari berhenti mengeluh, tetaplah bersyukur dalam

situasi yang keruh.

Pergumulanjemaat Tuhan yang

sakit parah.

Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalamKristus Yesus bagi kamu. 1 Tesalonika 5:18

Tetap Bersyukur Saat Sakit

Saya pernah mengenal seorang hamba Tuhan seorang wanita yang menderita penyakit kanker. Semasa hidupnya dia tidak pernah menunjukkan kelemahannya, justru sebaliknya dia selalu bersemangat menjalani hidupnya. Yang membuat saya kagum, dia selalu bersyukur sekalipun rasa sakit menderanya. Rambutnya yang mulai rontok tidak membuat semangatnya pudar bahkan dalam keadaan fisik yang lemah, dia masih mampu memimpin pujian dengan baik. Saya begitu terinspirasi dengan semangat hamba Tuhan ini dalam memimpin pujian yang tidak kalah dengan orang yang sehat. Walau akhirnya Tuhan memanggilnya pulang ke rumah-Nya namun kesaksian hidupnya menjadi teladan bagi setiap orang yang mengenalnya. Dalam kondisi hidup yang berat kadang ucapan syukur sulit keluar dari mulut kita. Keadaan ekonomi yang kurang, kesehatan yang memburuk, pertengkaran dalam rumah tangga, usaha yang mengalami penurunan dan lain sebagainya membuat kita hanya bisa meratapi apa yang kita alami. Rasul Paulus mengajarkan kepada kita untuk tetap mengucap syukur dalam segala hal bahkan menghadapi maut sekalipun. Bagaimana caranya? Pertama, jangan pernah tawar hati. Artinya tetap bersukacita, tetap bersemangat sekalipun dalam keadaan sakit yang berat. Kedua, fokus pada kekekalan. Artinya sekalipun tubuh jasmaniah kita semakin merosot namun teruslah memperbaharui manusia batiniah kita, karena itulah yang membawa kita pada kekekalan. Bagi Saudara yang saat ini sedang menghadapi penyakit yang berat dan dokter sudah angkat tangan, mari belajar untuk tidak terus-menerus meratapi kondisi Saudara. Tetaplah naikkan ucapan syukur karena dengan bersyukur justru kekuatan akan ditambahkan dalam menghadapi sakit penyakit yang Saudara derita. (LP)

senin, 23 september 2013

2 Korintus 4:16-18

Page 25: [Title will be auto-generated]

DOA DOA

renunganrenungan

Hosea 1-4 Hosea 5-9Bacaan Alkitab Setahun Bacaan Alkitab Setahun

Dua tahun yang lalu dunia otomotif tanah air kita berbangga atas karya anak bangsa yang berhasil merakit mobil nasional. Hasil karya pelajar SMK khususnya dari kota Solo itu diberi nama “Esemka”. Dalam waktu sekejap konon sudah seribu unit telah dipesan. Sayangnya ketika diuji coba kelaikannya ternyata gagal karena ada komponen elektrik yang tidak memenuhi syarat internasional sehingga belum layak untuk dipasarkan dan diproduksi dalam jumlah besar. Meskipun mobil Esemka gagal dalam uji coba kelaikan namun masih ada jalan untuk memperbaiki hingga memenuhi standar internasional. Jika uji coba untuk mobil demi memperoleh standar kelayakan, namun ujian dan cobaan yang sekali waktu kita alami diizinkan Tuhan untuk menunjukkan bahwa Dia selalu memberi jalan keluar dari setiap pencobaan dan ujian.

Ketika umat Tuhan mengalami kesulitan di padang belantara, seperti sulit mendapatkan air, roti dan daging, seharusnya mereka tetap tenang dan berpegang pada janji dan kesetiaan Allah Abraham, Ishak dan Yakub kepada mereka. Sayangnya mereka memberontak kepada Tuhan dengan melakukan penyembahan berhala; melakukan percabulan; mencobai Tuhan; bersungut-sungut sehingga mendatangkan murka Tuhan.

Kita tidak mungkin terhindar dari ujian dan cobaan karena justru dari hal-hal itulah firman Allah mengajarkan pada kita bahwa Dia tidak akan membiarkan kita dicobai melampaui kekuatan kita. Dalam kesetiaan dan keadilan-Nya, Ia telah menyediakan jalan keluar asal kita hidup benar sesuai firman-Nya; bersedia merendahkan hati dan tidak menganggap bahwa kita lebih kuat, maka Tuhan pasti membuka jalan bagi kita. (SM)

Jika Allah yang membuka jalan, siapakah yang dapat

menutupnya?

Jalan keluar atas pencobaan bagi setiap

keluarga Kristen.

… Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberi-kan kepadamu jalan ke luar, sehingga kamu dapatmenanggungnya. 1 Korintus 10:13

Masih Ada Jalan1 Korintus 10:1-13

minggu, 22 september 2013

Mari berhenti mengeluh, tetaplah bersyukur dalam

situasi yang keruh.

Pergumulanjemaat Tuhan yang

sakit parah.

Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalamKristus Yesus bagi kamu. 1 Tesalonika 5:18

Tetap Bersyukur Saat Sakit

Saya pernah mengenal seorang hamba Tuhan seorang wanita yang menderita penyakit kanker. Semasa hidupnya dia tidak pernah menunjukkan kelemahannya, justru sebaliknya dia selalu bersemangat menjalani hidupnya. Yang membuat saya kagum, dia selalu bersyukur sekalipun rasa sakit menderanya. Rambutnya yang mulai rontok tidak membuat semangatnya pudar bahkan dalam keadaan fisik yang lemah, dia masih mampu memimpin pujian dengan baik. Saya begitu terinspirasi dengan semangat hamba Tuhan ini dalam memimpin pujian yang tidak kalah dengan orang yang sehat. Walau akhirnya Tuhan memanggilnya pulang ke rumah-Nya namun kesaksian hidupnya menjadi teladan bagi setiap orang yang mengenalnya. Dalam kondisi hidup yang berat kadang ucapan syukur sulit keluar dari mulut kita. Keadaan ekonomi yang kurang, kesehatan yang memburuk, pertengkaran dalam rumah tangga, usaha yang mengalami penurunan dan lain sebagainya membuat kita hanya bisa meratapi apa yang kita alami. Rasul Paulus mengajarkan kepada kita untuk tetap mengucap syukur dalam segala hal bahkan menghadapi maut sekalipun. Bagaimana caranya? Pertama, jangan pernah tawar hati. Artinya tetap bersukacita, tetap bersemangat sekalipun dalam keadaan sakit yang berat. Kedua, fokus pada kekekalan. Artinya sekalipun tubuh jasmaniah kita semakin merosot namun teruslah memperbaharui manusia batiniah kita, karena itulah yang membawa kita pada kekekalan. Bagi Saudara yang saat ini sedang menghadapi penyakit yang berat dan dokter sudah angkat tangan, mari belajar untuk tidak terus-menerus meratapi kondisi Saudara. Tetaplah naikkan ucapan syukur karena dengan bersyukur justru kekuatan akan ditambahkan dalam menghadapi sakit penyakit yang Saudara derita. (LP)

senin, 23 september 2013

2 Korintus 4:16-18

Page 26: [Title will be auto-generated]

DOA DOA

renunganrenungan

Hosea 10-14 Yoel 1-3Bacaan Alkitab Setahun Bacaan Alkitab Setahun

Pada saat menulis surat penggembalaan kepada Jemaat Filipi, Paulus sedang dipenjara karena pemberitaan Injil yang ia lakukan. Mengapa ia bisa tetap kuat di tengah penderitaan? Karena Paulus dapat memahami apa yang sedang ia alami. Dia bisa menerima kenyataan hidup ketika mengalami kekurangan atau kelimpahan. Sebagai seorang rasul yang juga bekerja sebagai pembuat tenda, dia berjuang dengan keras dalam bekerja dan memberitakan Injil. Pengalamannya di dalam kekurangan atau kelimpahan bukanlah merupakan rahasia bagi jemaat. Tidak pernah kekurangan karena ada penghasilan dari pembuatan tenda sehingga cukup untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dan juga pelayanan pekabaran Injil.

Selain itu, mengapa Paulus tetap kuat? Karena ia telah mengalami kekuatan yang dari Tuhan yang membuatnya tidak putus asa. Ia percaya bahwa Tuhan pasti dan selalu memberi jalan keluar. Bukti pemeliharaan Tuhan baginya melalui Jemaat Filipi yang sangat memperhatikan Paulus. Sewaktu berada di Tesalonika, Paulus pernah dua kali menerima kiriman dari Filipi, dan saat berkirim surat ini Paulus juga menyatakan terima kasihnya sebab kembali jemaat mengirimkan bantuan lewat Epafroditus (Filipi 4:18). Paulus dapat menanggung segala perkara di dalam Tuhan karena pemeliharaan Tuhan yang luar biasa terhadap dirinya sudah ia alami.

Melalui keteladanan hidup Paulus dan Jemaat Filipi, biarlah kita tetap berharap pada Tuhan dan bersedia hidup dalam kebenaran firman-Nya. Kehidupan rohani seperti inilah yang membuat kita semua mengalami kekuatan ekstra dari Tuhan tiap-tiap hari sehingga kita dapat berkata, “Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku.” (AS)

Ada kekuatan ekstra saat hidup dalam kebenaran

firman Tuhan.

Kekuatan ekstra bagi para hamba Tuhan yang

berjuang di ladang Tuhan.

Segala perkara dapat kutanggung di dalamDia yang memberi kekuatan kepadaku. Filipi 4:13

Kekuatan EkstraFilipi 4:12-18

selasa, 24 september 2013

Hidup sederhana adalah hidup yang memuliakan

nama Tuhan.

Jaga hatiku dan mataku dari keinginan-keinginan yang tidak bermanfaat.

Asal ada makanan dan pakaian, cukuplah. 1 Timotius 6:8

Hidup Sederhana1 Timotius 6:1–10

Pepatah kuno mengatakan: “Jangan lebih besar pasak daripada tiang.” Pepatah kuno ini sesuai dengan firman Tuhan dan tetap relevan sampai kapanpun. Sebagian orang mengalami kesulitan ekonomi keluarga karena mengabaikan nasihat pepatah kuno tersebut. Pengeluaran tidak dikontrol dengan baik. Orang memburu kesenangan dan tidak tahu prioritas pengeluaran. Sebagian orang juga mengalami kekurangan ekonomi karena tidak pernah menabung ketika memiliki sedikit kelonggaran uang. Semua dihabiskan untuk memenuhi keinginan. Ajaran firman Tuhan sangat baik dan patut diikuti agar hidup terhindar dari penderitaan yang tidak seharusnya terjadi. Rasa cukup atas apa yang ada membuat seseorang bisa bersyukur kepada Tuhan. Orang yang bisa bersyukur akan mendorong dia bekerja dengan gairah dan sukacita dan menghasilkan sesuatu yang baik! Bisakah Saudara berkata “cukup” untuk pemeliharaan Tuhan hari ini? Apakah Saudara bisa mensyukuri apa yang ada saat ini? Mungkin hanya nasi dan lauk pauk sederhana serta pakaian sederhana, tidak mengapa. Semua yang ada adalah berkat Tuhan, sambutlah dengan senyum. Bersyukur dengan tulus hati dan terus bekerja dengan baik karena Tuhan Sang Pemelihara hidup tidak akan mengecewakan. Jikalau Tuhan memercayakan rezeki lebih banyak dari apa yang menjadi kebutuhan hidup sehari-hari, atur dan gunakan untuk hal-hal yang bermanfaat. Bahkan kita diajarkan untuk menyalurkan berkat Tuhan kepada sesama yang kekurangan atau memberkati gereja Tuhan melalui rezeki yang Tuhan limpahkan. Dengan demikian hidup kita sebagai orang percaya berkenan kepada Tuhan dan menjadi berkat bagi yang lain. (LB)

rabu, 25 september 2013

Page 27: [Title will be auto-generated]

DOA DOA

renunganrenungan

Hosea 10-14 Yoel 1-3Bacaan Alkitab Setahun Bacaan Alkitab Setahun

Pada saat menulis surat penggembalaan kepada Jemaat Filipi, Paulus sedang dipenjara karena pemberitaan Injil yang ia lakukan. Mengapa ia bisa tetap kuat di tengah penderitaan? Karena Paulus dapat memahami apa yang sedang ia alami. Dia bisa menerima kenyataan hidup ketika mengalami kekurangan atau kelimpahan. Sebagai seorang rasul yang juga bekerja sebagai pembuat tenda, dia berjuang dengan keras dalam bekerja dan memberitakan Injil. Pengalamannya di dalam kekurangan atau kelimpahan bukanlah merupakan rahasia bagi jemaat. Tidak pernah kekurangan karena ada penghasilan dari pembuatan tenda sehingga cukup untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dan juga pelayanan pekabaran Injil.

Selain itu, mengapa Paulus tetap kuat? Karena ia telah mengalami kekuatan yang dari Tuhan yang membuatnya tidak putus asa. Ia percaya bahwa Tuhan pasti dan selalu memberi jalan keluar. Bukti pemeliharaan Tuhan baginya melalui Jemaat Filipi yang sangat memperhatikan Paulus. Sewaktu berada di Tesalonika, Paulus pernah dua kali menerima kiriman dari Filipi, dan saat berkirim surat ini Paulus juga menyatakan terima kasihnya sebab kembali jemaat mengirimkan bantuan lewat Epafroditus (Filipi 4:18). Paulus dapat menanggung segala perkara di dalam Tuhan karena pemeliharaan Tuhan yang luar biasa terhadap dirinya sudah ia alami.

Melalui keteladanan hidup Paulus dan Jemaat Filipi, biarlah kita tetap berharap pada Tuhan dan bersedia hidup dalam kebenaran firman-Nya. Kehidupan rohani seperti inilah yang membuat kita semua mengalami kekuatan ekstra dari Tuhan tiap-tiap hari sehingga kita dapat berkata, “Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku.” (AS)

Ada kekuatan ekstra saat hidup dalam kebenaran

firman Tuhan.

Kekuatan ekstra bagi para hamba Tuhan yang

berjuang di ladang Tuhan.

Segala perkara dapat kutanggung di dalamDia yang memberi kekuatan kepadaku. Filipi 4:13

Kekuatan EkstraFilipi 4:12-18

selasa, 24 september 2013

Hidup sederhana adalah hidup yang memuliakan

nama Tuhan.

Jaga hatiku dan mataku dari keinginan-keinginan yang tidak bermanfaat.

Asal ada makanan dan pakaian, cukuplah. 1 Timotius 6:8

Hidup Sederhana1 Timotius 6:1–10

Pepatah kuno mengatakan: “Jangan lebih besar pasak daripada tiang.” Pepatah kuno ini sesuai dengan firman Tuhan dan tetap relevan sampai kapanpun. Sebagian orang mengalami kesulitan ekonomi keluarga karena mengabaikan nasihat pepatah kuno tersebut. Pengeluaran tidak dikontrol dengan baik. Orang memburu kesenangan dan tidak tahu prioritas pengeluaran. Sebagian orang juga mengalami kekurangan ekonomi karena tidak pernah menabung ketika memiliki sedikit kelonggaran uang. Semua dihabiskan untuk memenuhi keinginan. Ajaran firman Tuhan sangat baik dan patut diikuti agar hidup terhindar dari penderitaan yang tidak seharusnya terjadi. Rasa cukup atas apa yang ada membuat seseorang bisa bersyukur kepada Tuhan. Orang yang bisa bersyukur akan mendorong dia bekerja dengan gairah dan sukacita dan menghasilkan sesuatu yang baik! Bisakah Saudara berkata “cukup” untuk pemeliharaan Tuhan hari ini? Apakah Saudara bisa mensyukuri apa yang ada saat ini? Mungkin hanya nasi dan lauk pauk sederhana serta pakaian sederhana, tidak mengapa. Semua yang ada adalah berkat Tuhan, sambutlah dengan senyum. Bersyukur dengan tulus hati dan terus bekerja dengan baik karena Tuhan Sang Pemelihara hidup tidak akan mengecewakan. Jikalau Tuhan memercayakan rezeki lebih banyak dari apa yang menjadi kebutuhan hidup sehari-hari, atur dan gunakan untuk hal-hal yang bermanfaat. Bahkan kita diajarkan untuk menyalurkan berkat Tuhan kepada sesama yang kekurangan atau memberkati gereja Tuhan melalui rezeki yang Tuhan limpahkan. Dengan demikian hidup kita sebagai orang percaya berkenan kepada Tuhan dan menjadi berkat bagi yang lain. (LB)

rabu, 25 september 2013

Page 28: [Title will be auto-generated]

DOA DOA

renunganrenungan

Amos 1-4 Amos 5-9Bacaan Alkitab Setahun Bacaan Alkitab Setahun

Salah seorang rekan memiliki kesukaan membeli handphone dan terus menggantinya, karena teknologi yang terus berkembang. Perubahan terjadi dengan cepat bukan dalam hitungan tahun, tetapi bulan, minggu, bahkan hari. Akhirnya ia merasa capek sendiri, dan hanya mengganti handphone yang dipakainya dua tahun sekali. Selain demi penghematan, ia merasa tidak mampu mengejar perubahan yang terus terjadi. Itulah dunia di mana kita berada. semuanya terus berubah dan berubah. Namun di tengah segala perubahan semacam itu, ada satu hal yang menguatkan dan menghiburkan kita, yaitu Allah, yang kasih dan kuasa-Nya serta firman-Nya tidak berubah. Dalam bacaan Alkitab kita hari ini ada ayat-ayat yang menunjukkan kesetiaan dan kuasa Allah yang tidak berubah. Jika Allah setia, mengapa Ia seperti 'membiarkan' anak-anak-Nya mengalami penderitaan? Apa bentuk kuasa dan kasih-Nya yang tak berubah itu? Bentuknya adalah penyediaan masa depan dan hidup kekal yang jauh lebih baik bagi kita. Jadi, penderitaan yang dialami bukan akhir dari segalanya, melainkan bagian dari proses untuk bisa menikmati janji Tuhan itu. Jika tidak ada penderitaan, bagaimana bisa mensyukuri kemuliaan? Jika tidak ada pergumulan ekonomi, bagaimana bisa mensyukuri setiap rupiah yang kita peroleh dari Tuhan. Jika tidak pernah mengalami sakit, bagaimana mensyukuri setiap nafas yang kita hembuskan? Jika tidak ada penderitaan akibat beda pendapat dengan suami/istri atau sesama, bagaimana bisa menghargai perbedaan? Jadi, percayalah! Allah tidak berubah. Proses yang kita jalani akan membentuk kita menjadi pribadi yang menyenangkan hati-Nya. (PF)

Dalam kuasa Tuhan yang tak berubah, kita bisa

tetap tabah.Para pemberita Injil di mana pun berada.

Sebab Allah telah menyediakan sesuatu yanglebih baik bagi kita; … Ibrani 11:40

Kuasa-Nya Tak BerubahIbrani 11:32-40

kamis, 26 september 2013

Tidak ada kekuatan yang besar dalam melawan gelombang kehidupan

selain melakukanfirman Tuhan.

Supaya semua orang beriman membangun

hidupnya di atas batu yang kokoh yaitu firman Tuhan.

Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga. Matius 7:21

Pelaku Firman TuhanYakobus 1:22-24

Ketika orang Kristen beribadah di gereja tidak jarang mereka terkesan pada saat firman Tuhan disampaikan, sehingga saat pulang dari ibadah mereka biasanya saling mengungkapkan kesan. Ada yang terkesan dengan khotbah yang bagus dan sistematis; ada yang terkesan khotbah yang penuh dengan urapan dan wibawa; namun ada juga yang terkesan dengan lucunya muatan khotbah yang membuat jemaat tidak mengantuk. Memiliki kesan-kesan seperti itu tentu tidak salah. Namun kalau kita hanya puas dan berhenti pada kesan, maka kita hanya disebut sebagai pendengar firman yang baik saja.

Rasul Yakobus dalam pelayanannya mengingatkan kita agar tidak hanya menjadi pendengar saja tetapi menjadi pelaku firman Tuhan. Alasannya adalah pertama, dengan menjadi pelaku firman, kita bisa membuktikan bahwa kita mengasihi dan menghormati Allah dan tidak disebut sebagai orang yang bodoh karena membohongi diri sendiri. Kedua, sebagai bukti bahwa kita adalah orang yang berhak masuk ke dalam Kerajaan Allah dan berhak menikmati kasih karunia demi kasih karunia (Matius 7:21). Ketiga, sebagai bukti bahwa kita adalah pengikut Kristus yang setia karena meneladani hidup Tuhan Yesus Kristus yang telah melakukan kehendak Bapa dan menyelesaikan pekerjaan Bapa (Yohanes 4:34).

Oleh karena itu jangan hanya menjadi pendengar dan berhenti pada kesan saja. Tetapi marilah kita bangun iman kita dengan melakukan firman Tuhan, sehingga kita menjadi orang percaya yang kokoh dalam menghadapi badai persoalan dan menjadi orang yang berbahagia. (ADL)

jumat, 27 september 2013

Page 29: [Title will be auto-generated]

DOA DOA

renunganrenungan

Amos 1-4 Amos 5-9Bacaan Alkitab Setahun Bacaan Alkitab Setahun

Salah seorang rekan memiliki kesukaan membeli handphone dan terus menggantinya, karena teknologi yang terus berkembang. Perubahan terjadi dengan cepat bukan dalam hitungan tahun, tetapi bulan, minggu, bahkan hari. Akhirnya ia merasa capek sendiri, dan hanya mengganti handphone yang dipakainya dua tahun sekali. Selain demi penghematan, ia merasa tidak mampu mengejar perubahan yang terus terjadi. Itulah dunia di mana kita berada. semuanya terus berubah dan berubah. Namun di tengah segala perubahan semacam itu, ada satu hal yang menguatkan dan menghiburkan kita, yaitu Allah, yang kasih dan kuasa-Nya serta firman-Nya tidak berubah. Dalam bacaan Alkitab kita hari ini ada ayat-ayat yang menunjukkan kesetiaan dan kuasa Allah yang tidak berubah. Jika Allah setia, mengapa Ia seperti 'membiarkan' anak-anak-Nya mengalami penderitaan? Apa bentuk kuasa dan kasih-Nya yang tak berubah itu? Bentuknya adalah penyediaan masa depan dan hidup kekal yang jauh lebih baik bagi kita. Jadi, penderitaan yang dialami bukan akhir dari segalanya, melainkan bagian dari proses untuk bisa menikmati janji Tuhan itu. Jika tidak ada penderitaan, bagaimana bisa mensyukuri kemuliaan? Jika tidak ada pergumulan ekonomi, bagaimana bisa mensyukuri setiap rupiah yang kita peroleh dari Tuhan. Jika tidak pernah mengalami sakit, bagaimana mensyukuri setiap nafas yang kita hembuskan? Jika tidak ada penderitaan akibat beda pendapat dengan suami/istri atau sesama, bagaimana bisa menghargai perbedaan? Jadi, percayalah! Allah tidak berubah. Proses yang kita jalani akan membentuk kita menjadi pribadi yang menyenangkan hati-Nya. (PF)

Dalam kuasa Tuhan yang tak berubah, kita bisa

tetap tabah.Para pemberita Injil di mana pun berada.

Sebab Allah telah menyediakan sesuatu yanglebih baik bagi kita; … Ibrani 11:40

Kuasa-Nya Tak BerubahIbrani 11:32-40

kamis, 26 september 2013

Tidak ada kekuatan yang besar dalam melawan gelombang kehidupan

selain melakukanfirman Tuhan.

Supaya semua orang beriman membangun

hidupnya di atas batu yang kokoh yaitu firman Tuhan.

Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga. Matius 7:21

Pelaku Firman TuhanYakobus 1:22-24

Ketika orang Kristen beribadah di gereja tidak jarang mereka terkesan pada saat firman Tuhan disampaikan, sehingga saat pulang dari ibadah mereka biasanya saling mengungkapkan kesan. Ada yang terkesan dengan khotbah yang bagus dan sistematis; ada yang terkesan khotbah yang penuh dengan urapan dan wibawa; namun ada juga yang terkesan dengan lucunya muatan khotbah yang membuat jemaat tidak mengantuk. Memiliki kesan-kesan seperti itu tentu tidak salah. Namun kalau kita hanya puas dan berhenti pada kesan, maka kita hanya disebut sebagai pendengar firman yang baik saja.

Rasul Yakobus dalam pelayanannya mengingatkan kita agar tidak hanya menjadi pendengar saja tetapi menjadi pelaku firman Tuhan. Alasannya adalah pertama, dengan menjadi pelaku firman, kita bisa membuktikan bahwa kita mengasihi dan menghormati Allah dan tidak disebut sebagai orang yang bodoh karena membohongi diri sendiri. Kedua, sebagai bukti bahwa kita adalah orang yang berhak masuk ke dalam Kerajaan Allah dan berhak menikmati kasih karunia demi kasih karunia (Matius 7:21). Ketiga, sebagai bukti bahwa kita adalah pengikut Kristus yang setia karena meneladani hidup Tuhan Yesus Kristus yang telah melakukan kehendak Bapa dan menyelesaikan pekerjaan Bapa (Yohanes 4:34).

Oleh karena itu jangan hanya menjadi pendengar dan berhenti pada kesan saja. Tetapi marilah kita bangun iman kita dengan melakukan firman Tuhan, sehingga kita menjadi orang percaya yang kokoh dalam menghadapi badai persoalan dan menjadi orang yang berbahagia. (ADL)

jumat, 27 september 2013

Page 30: [Title will be auto-generated]

DOA DOA

renunganrenungan

Obaja 1 - Yunus 4 Mikha 1-5Bacaan Alkitab Setahun Bacaan Alkitab Setahun

Bagaimana bisa aku bertahan kalau ekonomi keluargaku seperti ini? Bagaimana mungkin aku bisa bertahan dengan keadaan semacam ini? Bagaimana aku bisa bertahan dalam sakit yang kualami ini? Pertanyaan-pertanyaan semacam ini kerap kali muncul di tengah situasi sulit yang dihadapi oleh seseorang. Bertahan di tengah kesulitan atau penderitaan bukanlah satu hal yang mudah untuk dilakukan. Lebih mudah bagi seseorang untuk menyerah dan berkeluh kesah dengan keadaannya daripada tetap bertahan untuk tabah, sabar dan bahkan mengucap syukur di tengah pergumulan yang berat. Yakobus memberi nasihat kepada kita untuk tetap bersabar dan tetap meneguhkan hati untuk percaya kepada Tuhan sekalipun kita sedang menghadapi penderitaan, karena kedatangan Tuhan sudah dekat. Kita tidak tahu saat kapan Tuhan datang, tetapi kita diminta untuk tetap bertahan dalam pergumulan yang kita hadapi. Kita diminta untuk tidak bersungut-sungut karena keadaan dan tidak saling menyalahkan. Hal ini ia tuliskan mengingat di tengah kesulitan orang cenderung untuk bersungut-sungut dan saling menyalahkan satu dengan yang lain, bahkan menyalahkan Tuhan. Yakobus memberi contoh Ayub yang mampu bertahan dalam penderitaan dan tetap meneguhkan hatinya untuk percaya kepada Allah dan tetap berkata yang benar tentang Allah (Ayub 42:7). Oleh karena Ayub tetap bertahan dalam penderitaannya, maka Allah memulihkan keadaan Ayub menjadi jauh lebih baik daripada keadaan sebelumnya. Jika kita mampu bertahan dalam penderitaan, tetap meneguhkan hati untuk percaya, dan tetap menjaga hidup benar di hadapan Tuhan, maka Tuhan sanggup memulihkan keadaan kita. (YL)

Ada berkat pemulihan bagi orang yang tetap bertahan

dalam penderitaan.

Orang-orang yang sedang berada dalam penderitaan

yang berat agar mampu bertahan.

“Sesungguhnya petani menantikan hasil yang berharga dari tanahnya dan ia sabar sampai telah turun hujan musim gugur dan hujan musim semi.” Yakobus 5:7b

Tahan Dalam PenderitaanYakobus 5:7-11

sabtu, 28 september 2013

Mukjizat Allah terjadi bukan di saat yang

nyaman, tetapi justru di saat yang sulit.

Bapa, ingatkanlah kami untuk tetap percaya kepada-Mu sekalipun

keadaan tidak mendukung.

Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh. Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya. Yakobus 5 : 16

Mukjizat-Nya NyataYakobus 5:15–16

Dalam situasi yang sulit, manusia terkadang mencoba tawar menawar dengan Allah, seolah-olah Dia dapat dimanipulasi untuk bertindak sesuai dengan keinginan mereka. Tetapi sebagai orang yang percaya kepada Tuhan Yesus Kristus, kita tidak boleh tawar menawar dengan Allah. Kita hanya perlu berdoa secara efektif kepada Allah, yaitu berseru kepada-Nya dengan suatu kepastian bahwa hanya Dia yang mampu menyelesaikan masalah kita.

Ada seorang jemaat yang sakit, dalam keadaan badan lemas, perut kram, perasaan cemas dan mengeluarkan keringat dingin tiba-tiba jatuh pingsan, bakan kejadian itu berulang kali terjadi. Sempat dibawa beberapa kali ke rumah sakit dan dirawat di ruang ICU. Tetapi setelah di laboratorium hasil pemeriksaan dalam kondisi baik, dokter menyatakan sehat. Pada posisi inilah kami mengajak untuk belajar mencari kehendak Tuhan melalui firman Tuhan. Jemaat ini merasa kaget ketika firman Tuhan dibacakan. Ia tak tahan dan meneteskan air matanya. Dia sadar ternyata apa yang dialaminya disebabkan karena dosa. Setelah dibereskan dengan Tuhan dan pada pihak yang bersangkutan, ia mengalami kesembuhan sampai hari ini.

Tuhan selalu merespons iman kita. Dia turut campur tangan atas hidup anak-anak-Nya yang hidup benar. Yang menjadi masalah adalah, tidak semua orang hidup dengan hati nurani yang lurus. Apabila tidak mau menyesali pelanggaran kita, maka Allah tidak akan menggubris doa kita. Itulah sebabnya kesulitan seringkali menghampiri kita. Kita harus mengakui segala dosa kita sebelum kita dapat mengharapkan pertolongan Allah.

Allah hendak menolong kita. Kasih-Nya atas kita. Itulah yang mendorong-Nya untuk memberikan kenyamanan, kekuatan, dan pertolongan di saat kita tengah berada dalam masalah. (YR)

minggu, 29 september 2013

Page 31: [Title will be auto-generated]

DOA DOA

renunganrenungan

Obaja 1 - Yunus 4 Mikha 1-5Bacaan Alkitab Setahun Bacaan Alkitab Setahun

Bagaimana bisa aku bertahan kalau ekonomi keluargaku seperti ini? Bagaimana mungkin aku bisa bertahan dengan keadaan semacam ini? Bagaimana aku bisa bertahan dalam sakit yang kualami ini? Pertanyaan-pertanyaan semacam ini kerap kali muncul di tengah situasi sulit yang dihadapi oleh seseorang. Bertahan di tengah kesulitan atau penderitaan bukanlah satu hal yang mudah untuk dilakukan. Lebih mudah bagi seseorang untuk menyerah dan berkeluh kesah dengan keadaannya daripada tetap bertahan untuk tabah, sabar dan bahkan mengucap syukur di tengah pergumulan yang berat. Yakobus memberi nasihat kepada kita untuk tetap bersabar dan tetap meneguhkan hati untuk percaya kepada Tuhan sekalipun kita sedang menghadapi penderitaan, karena kedatangan Tuhan sudah dekat. Kita tidak tahu saat kapan Tuhan datang, tetapi kita diminta untuk tetap bertahan dalam pergumulan yang kita hadapi. Kita diminta untuk tidak bersungut-sungut karena keadaan dan tidak saling menyalahkan. Hal ini ia tuliskan mengingat di tengah kesulitan orang cenderung untuk bersungut-sungut dan saling menyalahkan satu dengan yang lain, bahkan menyalahkan Tuhan. Yakobus memberi contoh Ayub yang mampu bertahan dalam penderitaan dan tetap meneguhkan hatinya untuk percaya kepada Allah dan tetap berkata yang benar tentang Allah (Ayub 42:7). Oleh karena Ayub tetap bertahan dalam penderitaannya, maka Allah memulihkan keadaan Ayub menjadi jauh lebih baik daripada keadaan sebelumnya. Jika kita mampu bertahan dalam penderitaan, tetap meneguhkan hati untuk percaya, dan tetap menjaga hidup benar di hadapan Tuhan, maka Tuhan sanggup memulihkan keadaan kita. (YL)

Ada berkat pemulihan bagi orang yang tetap bertahan

dalam penderitaan.

Orang-orang yang sedang berada dalam penderitaan

yang berat agar mampu bertahan.

“Sesungguhnya petani menantikan hasil yang berharga dari tanahnya dan ia sabar sampai telah turun hujan musim gugur dan hujan musim semi.” Yakobus 5:7b

Tahan Dalam PenderitaanYakobus 5:7-11

sabtu, 28 september 2013

Mukjizat Allah terjadi bukan di saat yang

nyaman, tetapi justru di saat yang sulit.

Bapa, ingatkanlah kami untuk tetap percaya kepada-Mu sekalipun

keadaan tidak mendukung.

Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh. Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya. Yakobus 5 : 16

Mukjizat-Nya NyataYakobus 5:15–16

Dalam situasi yang sulit, manusia terkadang mencoba tawar menawar dengan Allah, seolah-olah Dia dapat dimanipulasi untuk bertindak sesuai dengan keinginan mereka. Tetapi sebagai orang yang percaya kepada Tuhan Yesus Kristus, kita tidak boleh tawar menawar dengan Allah. Kita hanya perlu berdoa secara efektif kepada Allah, yaitu berseru kepada-Nya dengan suatu kepastian bahwa hanya Dia yang mampu menyelesaikan masalah kita.

Ada seorang jemaat yang sakit, dalam keadaan badan lemas, perut kram, perasaan cemas dan mengeluarkan keringat dingin tiba-tiba jatuh pingsan, bakan kejadian itu berulang kali terjadi. Sempat dibawa beberapa kali ke rumah sakit dan dirawat di ruang ICU. Tetapi setelah di laboratorium hasil pemeriksaan dalam kondisi baik, dokter menyatakan sehat. Pada posisi inilah kami mengajak untuk belajar mencari kehendak Tuhan melalui firman Tuhan. Jemaat ini merasa kaget ketika firman Tuhan dibacakan. Ia tak tahan dan meneteskan air matanya. Dia sadar ternyata apa yang dialaminya disebabkan karena dosa. Setelah dibereskan dengan Tuhan dan pada pihak yang bersangkutan, ia mengalami kesembuhan sampai hari ini.

Tuhan selalu merespons iman kita. Dia turut campur tangan atas hidup anak-anak-Nya yang hidup benar. Yang menjadi masalah adalah, tidak semua orang hidup dengan hati nurani yang lurus. Apabila tidak mau menyesali pelanggaran kita, maka Allah tidak akan menggubris doa kita. Itulah sebabnya kesulitan seringkali menghampiri kita. Kita harus mengakui segala dosa kita sebelum kita dapat mengharapkan pertolongan Allah.

Allah hendak menolong kita. Kasih-Nya atas kita. Itulah yang mendorong-Nya untuk memberikan kenyamanan, kekuatan, dan pertolongan di saat kita tengah berada dalam masalah. (YR)

minggu, 29 september 2013

Page 32: [Title will be auto-generated]

DOA

renungan

Mikha 6 - Nahum 3Bacaan Alkitab Setahun

Betapa bahagianya seseorang yang memiliki usia lanjut dan tetap sehat. Bukankah usia lanjut dan tetap sehat menjadi dambaan umat manusia di seluruh dunia. Seperti sajak Chairil Anwar yang mengatakan, “Aku mau hidup 1.000 tahun.” Memang banyak manusia di abad XXI ini yang berusaha keras untuk memperpanjang usia dan hidup sehat. Entah melalui olahraga rutin secara teratur. Entah melalui seleksi ketat menu makanan yang menjadi makanan sehari-hari. Entah melalui bantuan vitamin-vitamin. Dan entah melalui apa lagi. Semuanya baik karena memang ditujukan untuk kebaikan yaitu kesehatan dan panjang umur. Namun apa jadinya, di saat memasuki usia lanjut, kesulitan tiba-tiba muncul. Yohanes, salah seorang murid Yesus memiliki usia lanjut dan sehat. Saat tulisan kitab Wahyu digoreskan, saat itu usianya diperkirakan sudah di atas 90 tahun. Suatu usia yang cukup lanjut. Di mana Yohanes berada saat itu? Ah, ternyata dia dibuang di suatu pulau kecil dan terpencil sebagai tawanan. Pulau Patmos! Jelas kondisi pulau Patmos saat itu tidak seperti masa kini. Masa kini ribuan turis sering mengunjungi pulau Patmos. Yohanes hidup sendiri saat itu di pulau Patmos. Benar-benar dia sedang menghadapi tantangan teramat berat di usia lanjut. Jelas dikatakan dalam nas bacaan kita, “Aku Yohanes, saudara dan sekutumu dalam kesusahan.” Kata “kesusahan” menjelaskan kondisi yang sedang dihadapi Yohanes. Namun dalam kondisi kesusahan, Yohanes telah menjadi berkat besar bagi gereja Tuhan di sepanjang abad. Gereja Tuhan mewarisi kitab Wahyu, suatu kitab yang amat penting untuk memahami peristiwa-peristiwa akhir zaman. Jadi, di usia lanjut sekalipun menghadapi tantangan tetap bisa menjadi berkat. (IE)

Bersama Tuhan di usia kapanpun kita bisa menjadi berkat.

Jadikan hidupku sehari-hari ya Tuhan menjadi berkat

bagi orang lain.

Aku, Yohanes, saudara dan sekutumu dalam kesusahan, dalam Kerajaan dan dalam ketekunan menantikan Yesus, berada di pulau yang bernama Patmos oleh karena firman Allah dan kesaksian yang diberikan oleh Yesus. Wahyu 1:9

Menghadapi Tantangan Di Usia LanjutWahyu 1:9-11

senin, 30 september 2013

Oleh : Lydia Lianawati, M.Th.

Artikel Lepas

Page 33: [Title will be auto-generated]

DOA

renungan

Mikha 6 - Nahum 3Bacaan Alkitab Setahun

Betapa bahagianya seseorang yang memiliki usia lanjut dan tetap sehat. Bukankah usia lanjut dan tetap sehat menjadi dambaan umat manusia di seluruh dunia. Seperti sajak Chairil Anwar yang mengatakan, “Aku mau hidup 1.000 tahun.” Memang banyak manusia di abad XXI ini yang berusaha keras untuk memperpanjang usia dan hidup sehat. Entah melalui olahraga rutin secara teratur. Entah melalui seleksi ketat menu makanan yang menjadi makanan sehari-hari. Entah melalui bantuan vitamin-vitamin. Dan entah melalui apa lagi. Semuanya baik karena memang ditujukan untuk kebaikan yaitu kesehatan dan panjang umur. Namun apa jadinya, di saat memasuki usia lanjut, kesulitan tiba-tiba muncul. Yohanes, salah seorang murid Yesus memiliki usia lanjut dan sehat. Saat tulisan kitab Wahyu digoreskan, saat itu usianya diperkirakan sudah di atas 90 tahun. Suatu usia yang cukup lanjut. Di mana Yohanes berada saat itu? Ah, ternyata dia dibuang di suatu pulau kecil dan terpencil sebagai tawanan. Pulau Patmos! Jelas kondisi pulau Patmos saat itu tidak seperti masa kini. Masa kini ribuan turis sering mengunjungi pulau Patmos. Yohanes hidup sendiri saat itu di pulau Patmos. Benar-benar dia sedang menghadapi tantangan teramat berat di usia lanjut. Jelas dikatakan dalam nas bacaan kita, “Aku Yohanes, saudara dan sekutumu dalam kesusahan.” Kata “kesusahan” menjelaskan kondisi yang sedang dihadapi Yohanes. Namun dalam kondisi kesusahan, Yohanes telah menjadi berkat besar bagi gereja Tuhan di sepanjang abad. Gereja Tuhan mewarisi kitab Wahyu, suatu kitab yang amat penting untuk memahami peristiwa-peristiwa akhir zaman. Jadi, di usia lanjut sekalipun menghadapi tantangan tetap bisa menjadi berkat. (IE)

Bersama Tuhan di usia kapanpun kita bisa menjadi berkat.

Jadikan hidupku sehari-hari ya Tuhan menjadi berkat

bagi orang lain.

Aku, Yohanes, saudara dan sekutumu dalam kesusahan, dalam Kerajaan dan dalam ketekunan menantikan Yesus, berada di pulau yang bernama Patmos oleh karena firman Allah dan kesaksian yang diberikan oleh Yesus. Wahyu 1:9

Menghadapi Tantangan Di Usia LanjutWahyu 1:9-11

senin, 30 september 2013

Oleh : Lydia Lianawati, M.Th.

Artikel Lepas

Page 34: [Title will be auto-generated]

Kesukaran dalam hidup manusia

di muka bumi

Adam dan Hawa sempat

m e n c i c i p i i n d a h n y a d a n

nikmatnya tinggal di taman Eden.

Semua kebutuhan mereka sudah

disediakan oleh Allah. Sayang

sekali mereka jatuh dalam dosa

sehingga Allah mengusir mereka

dari taman Eden. Sejak saat itu

mereka harus bersusah payah

mencari rezeki dan berpeluh

mencari makanan seumur hidup

mereka. Hal itu kemudian

d ikenakan kepada semua

manusia di muka bumi ini.

Bersusah payah dan

berpeluh artinya manusia harus

bekerja keras untuk memenuhi

kebutuhan hidup mereka. Di

dalam upaya mereka mencari

rezeki, ada kalanya bahkan

seringkali mereka menghadapi

kendala atau kesukaran. Masalah

rezeki sebenarnya ada unsur

campur tangan dari Allah, Sang

Pencipta dan Pemberi kehidupan.

Tanpa campur tangan Allah mana

m u n g k i n m a n u s i a d a p a t

menghidupi dirinya. Contohnya

ketika manusia menanam benih.

Benih itu membutuhkan panas

d a n a i r. Tu h a n l a h y a n g

menurunkan panas matahari ke

bumi dan menurunkan hujan air

yang meresap ke dalam tanah

sehingga benih itu dapat

bertumbuh dan hasilnya dapat

dinikmati manusia.

Dalam kehidupan ini

kesukaran seringkali melanda,

artinya bahwa kehidupan tidak

b e r j a l a n s e p e r t i y a n g

diharapkan, misalnya para petani

mengalami gagal panen atau para

nelayan gagal mendapatkan ikan

karena cuaca yang tidak menentu

atau datangnya angin badai yang

dahsyat di laut. Begitu juga

dalam hidup manusia seringkali

mengalami kesukaran bagaikan

badai gelombang yang datangnya

secara tiba-tiba tanpa diduga

s e p e r t i s a k i t p e n y a k i t ;

diberhentikan dari pekerjaan

karena perusahaan mengalami

kebangkrutan; kehi langan

orangtua sehingga mengalami

putus pendidikan; istri yang

kehilangan suami sebagai

penopang hidup; keretakan

dalam rumah tangga karena

adanya berbagai faktor seperti

masalah ekonomi, tidak adanya

rasa saling menghormati atau

mungkin salah satu pihak entah

suami atau istri mengingkari

kesetiaan; patah hati karena

ditinggal kekasih; dan masih

banyak lagi kesukaran dalam

hidup ini yang harus dihadapi

manusia.

Masa yang sukar di akhir zaman

Kesukaran-kesukaran di

atas adalah hal yang lazim terjadi

dan dapat dialami oleh setiap

manusia di muka bumi ini. Namun

pada hari-hari terakhir, manusia

akan menghadapi masa-masa

yang sukar sepert i yang

disampaikan Paulus dalam

suratnya kepada Timotius yang

mengatakan “Ketahuilah bahwa

pada hari-hari terakhir akan

datang masa yang sukar” (2

Timotius 3:1). Apa yang

dimaksud dengan “hari-hari

terakhir”? Hari-hari terakhir

berbicara tentang hari-hari

menjelang akhir zaman atau

sebelum datangnya “hari Tuhan”

(Yoel 2:31; Kisah 2:20) . Istilah

lain yang dipakai oleh Paulus

ada l ah “d i wak tu -wak tu

kemudian” (1 Timotius 4:1).

S e d a n g k a n Tu h a n Ye s u s

menyebutkan hari-hari terakhir

sebagai permulaan penderitaan

menjelang zaman baru (Matius

24:8). Petrus menyebutnya

“hari-hari zaman akhir” (2 Petrus

3) dan Yohanes menyebut “waktu

yang terakhir” di mana akan

datang Antikristus yang berusaha

menyesatkan jemaat Tuhan (1

Yohanes 2:18,26). Hari-hari itu

terjadi dimulai dari kedatangan

Tuhan Yesus yang pertama sampai

menjelang kedatangan-Nya yang

kedua. Rentang waktu itu orang

yang jahat akan bertambah

jahat.

Pada hari-hari terakhir

tersebut terjadi sesuatu seperti

yang belum pernah terjadi

sebelumnya sejak awal dunia

dijadikan (Matius 24:21) yaitu

datangnya masa yang sukar. Apa

yang dimaksud “masa yang

sukar”? Kata “sukar” dalam

bahasa Yunani adalah χαλεπος -

khalepos artinya 'sukar' atau

'berat', yang di dalamnya

terkandung pengertian 'berat

untuk dipikul' (kesakitan fisik

atau mental), atau juga 'berat

u n t u k d i h a d a p i , g a n a s ,

berbahaya', 'penuh ancaman'.

Kata 'khalepos ' ini hanya

digunakan 2 (dua) kali dalam

Alkitab Perjanjian Baru, yaitu di 2

Page 35: [Title will be auto-generated]

Kesukaran dalam hidup manusia

di muka bumi

Adam dan Hawa sempat

m e n c i c i p i i n d a h n y a d a n

nikmatnya tinggal di taman Eden.

Semua kebutuhan mereka sudah

disediakan oleh Allah. Sayang

sekali mereka jatuh dalam dosa

sehingga Allah mengusir mereka

dari taman Eden. Sejak saat itu

mereka harus bersusah payah

mencari rezeki dan berpeluh

mencari makanan seumur hidup

mereka. Hal itu kemudian

d ikenakan kepada semua

manusia di muka bumi ini.

Bersusah payah dan

berpeluh artinya manusia harus

bekerja keras untuk memenuhi

kebutuhan hidup mereka. Di

dalam upaya mereka mencari

rezeki, ada kalanya bahkan

seringkali mereka menghadapi

kendala atau kesukaran. Masalah

rezeki sebenarnya ada unsur

campur tangan dari Allah, Sang

Pencipta dan Pemberi kehidupan.

Tanpa campur tangan Allah mana

m u n g k i n m a n u s i a d a p a t

menghidupi dirinya. Contohnya

ketika manusia menanam benih.

Benih itu membutuhkan panas

d a n a i r. Tu h a n l a h y a n g

menurunkan panas matahari ke

bumi dan menurunkan hujan air

yang meresap ke dalam tanah

sehingga benih itu dapat

bertumbuh dan hasilnya dapat

dinikmati manusia.

Dalam kehidupan ini

kesukaran seringkali melanda,

artinya bahwa kehidupan tidak

b e r j a l a n s e p e r t i y a n g

diharapkan, misalnya para petani

mengalami gagal panen atau para

nelayan gagal mendapatkan ikan

karena cuaca yang tidak menentu

atau datangnya angin badai yang

dahsyat di laut. Begitu juga

dalam hidup manusia seringkali

mengalami kesukaran bagaikan

badai gelombang yang datangnya

secara tiba-tiba tanpa diduga

s e p e r t i s a k i t p e n y a k i t ;

diberhentikan dari pekerjaan

karena perusahaan mengalami

kebangkrutan; kehi langan

orangtua sehingga mengalami

putus pendidikan; istri yang

kehilangan suami sebagai

penopang hidup; keretakan

dalam rumah tangga karena

adanya berbagai faktor seperti

masalah ekonomi, tidak adanya

rasa saling menghormati atau

mungkin salah satu pihak entah

suami atau istri mengingkari

kesetiaan; patah hati karena

ditinggal kekasih; dan masih

banyak lagi kesukaran dalam

hidup ini yang harus dihadapi

manusia.

Masa yang sukar di akhir zaman

Kesukaran-kesukaran di

atas adalah hal yang lazim terjadi

dan dapat dialami oleh setiap

manusia di muka bumi ini. Namun

pada hari-hari terakhir, manusia

akan menghadapi masa-masa

yang sukar sepert i yang

disampaikan Paulus dalam

suratnya kepada Timotius yang

mengatakan “Ketahuilah bahwa

pada hari-hari terakhir akan

datang masa yang sukar” (2

Timotius 3:1). Apa yang

dimaksud dengan “hari-hari

terakhir”? Hari-hari terakhir

berbicara tentang hari-hari

menjelang akhir zaman atau

sebelum datangnya “hari Tuhan”

(Yoel 2:31; Kisah 2:20) . Istilah

lain yang dipakai oleh Paulus

ada l ah “d i wak tu -wak tu

kemudian” (1 Timotius 4:1).

S e d a n g k a n Tu h a n Ye s u s

menyebutkan hari-hari terakhir

sebagai permulaan penderitaan

menjelang zaman baru (Matius

24:8). Petrus menyebutnya

“hari-hari zaman akhir” (2 Petrus

3) dan Yohanes menyebut “waktu

yang terakhir” di mana akan

datang Antikristus yang berusaha

menyesatkan jemaat Tuhan (1

Yohanes 2:18,26). Hari-hari itu

terjadi dimulai dari kedatangan

Tuhan Yesus yang pertama sampai

menjelang kedatangan-Nya yang

kedua. Rentang waktu itu orang

yang jahat akan bertambah

jahat.

Pada hari-hari terakhir

tersebut terjadi sesuatu seperti

yang belum pernah terjadi

sebelumnya sejak awal dunia

dijadikan (Matius 24:21) yaitu

datangnya masa yang sukar. Apa

yang dimaksud “masa yang

sukar”? Kata “sukar” dalam

bahasa Yunani adalah χαλεπος -

khalepos artinya 'sukar' atau

'berat', yang di dalamnya

terkandung pengertian 'berat

untuk dipikul' (kesakitan fisik

atau mental), atau juga 'berat

u n t u k d i h a d a p i , g a n a s ,

berbahaya', 'penuh ancaman'.

Kata 'khalepos ' ini hanya

digunakan 2 (dua) kali dalam

Alkitab Perjanjian Baru, yaitu di 2

Page 36: [Title will be auto-generated]

Timotius 3:1; dan di Matius 8:28

di mana di daerah orang Gadara

ada dua orang yang kerasukan

setan dan sangat 'berbahaya'

(Khalepos). Jadi masa yang sukar

dapat disebut juga dalam bahasa

Jawa “zaman edan”, karena

sangat sukar dan berbahaya.

Tuhan Yesus dalam

khotbah-Nya tentang akhir

zaman memberikan petunjuk

tentang masa-masa yang sukar

yaitu munculnya nabi-nabi palsu

yang akan menyesatkan banyak

orang; perang bangsa melawan

bangsa dan kerajaan melawan

kerajaan; kelaparan; gempa

bumi; orang percaya disiksa,

dibunuh dan dibenci oleh karena

nama Tuhan Yesus; kemurtadan,

kedurhakaan; kasih kepada orang

menjadi dingin (Matius 24:5-12).

Rasul Petrus dalam suratnya

kepada jemaat yang berdiaspora

menyampaikan pada hari-hari itu

akan tampil pengejek-pengejek

yang hidup menuruti hawa

nafsunya (2 Petrus 3:3).

Masa-masa yang sukar

itu akan diikuti dengan perilaku

manus ia yang buruk dan

berbahaya. Berikut sederet

perilaku/karakter manusia yang

buruk yang disampaikan oleh

Paulus kepada Timotius yang

m e n y e b a b k a n t e r j a d i n y a

kesukaran bagi hidup manusia itu

sendiri, yaitu mencintai diri

sendiri; menjadi hamba uang;

membual; menyombongkan diri;

menjadi pemfitnah; berontak

terhadap orang tua; tidak tahu

b e r t e r i m a k a s i h ; t i d a k

mempedulikan agama; tidak tahu

mengasihi; tidak mau berdamai;

suka menjelekkan orang; tidak

dapat mengekang diri, garang;

tidak suka yang baik; suka

mengkhianat; tidak berpikir

panjang; berlagak tahu; lebih

menuruti hawa nafsu dari pada

menuruti Allah; menjalankan

ibadah hanya secara lahirilah;

menentang kebenaran; akal

bobrok; iman tidak tahan uji (2

Timotius 3:2-9).

Pengharapan bagi umat Tuhan di

akhir zaman

Jemaat Tuhan tidak

perlu takut menghadapi masa

yang sukar pada hari-hari

terakhir. Mengapa? Karena pada

w a k t u i t u Tu h a n a k a n

mencurahkan Roh-Nya ke atas

semua manusia. Hal tersebut

telah dinubuatkan oleh nabi Yoel

(Yoel 2:28-29) dan telah

digenapi pada hari Pentakosta

seperti yang dikutip oleh Petrus

dalam kotbahnya: “Akan terjadi

pada hari-hari terakhir--

demikianlah firman Allah--

bahwa Aku akan mencurahkan

Roh-Ku ke atas semua manusia;

maka anak-anakmu laki-laki dan

perempuan akan bernubuat, dan

teruna-terunamu akan mendapat

penglihatan-penglihatan, dan

orang-orangmu yang tua akan

mendapat mimpi. Juga ke atas

hamba-hamba-Ku laki-laki dan

perempuan akan Kucurahkan

Roh-Ku pada hari-hari itu dan

mereka akan bernubuat “ (Kisah

2:17-18). Pencurahan Roh Kudus

tersebut akan disertai dengan

mukjizat-mukjizat dan tanda-

tanda ajaib di langit dan di bumi

(Kisah 2:19-20).

Apa yang men jad i

pengharapan umat Tuhan?

Apabila Roh Kudus dicurahkan,

umat Tuhan diberi kuasa untuk

melawan tipu muslihat Iblis dan

ada tanda-tanda yang menyertai

orang-orang percaya yaitu

mereka akan mengusir setan-

setan demi nama-Ku, mereka

akan berbicara dalam bahasa-

bahasa yang baru bagi mereka,

mereka akan memegang ular, dan

sekalipun mereka minum racun

maut, mereka tidak akan

mendapat celaka; mereka akan

meletakkan tangannya atas

orang sakit, dan orang itu akan

sembuh" (Markus 16:17-18).

Lebih daripada itu di Kisah 2:21

dikatakan bahwa “barangsiapa

yang berseru kepada nama Tuhan

akan diselamatkan.“ Tuhan Yesus

sendiri juga mengatakan bahwa

“orang yang bertahan sampai

pada kesudahannya akan selamat

“ (Matius 24:13). Jadi di dalam

Tuhan Yesus Kr i s tus ada

pengharapan dan keselamatan!

Te t a p w a s p a d a , j a n g a n

disesatkan!

Tuhan Yesus dan para

rasul seperti Paulus, Petrus dan

Yohanes memberikan perhatian

khusus terhadap akhir zaman di

mana manusia akan menghadapi

masa-masa yang sukar pada hari-

hari terakhir tersebut. Tuhan

Yesus menasihati murid-murid-

Nya: "Waspadalah supaya jangan

ada orang yang menyesatkan

kamu!” (Matius 24:4). Begitu

Page 37: [Title will be auto-generated]

Timotius 3:1; dan di Matius 8:28

di mana di daerah orang Gadara

ada dua orang yang kerasukan

setan dan sangat 'berbahaya'

(Khalepos). Jadi masa yang sukar

dapat disebut juga dalam bahasa

Jawa “zaman edan”, karena

sangat sukar dan berbahaya.

Tuhan Yesus dalam

khotbah-Nya tentang akhir

zaman memberikan petunjuk

tentang masa-masa yang sukar

yaitu munculnya nabi-nabi palsu

yang akan menyesatkan banyak

orang; perang bangsa melawan

bangsa dan kerajaan melawan

kerajaan; kelaparan; gempa

bumi; orang percaya disiksa,

dibunuh dan dibenci oleh karena

nama Tuhan Yesus; kemurtadan,

kedurhakaan; kasih kepada orang

menjadi dingin (Matius 24:5-12).

Rasul Petrus dalam suratnya

kepada jemaat yang berdiaspora

menyampaikan pada hari-hari itu

akan tampil pengejek-pengejek

yang hidup menuruti hawa

nafsunya (2 Petrus 3:3).

Masa-masa yang sukar

itu akan diikuti dengan perilaku

manus ia yang buruk dan

berbahaya. Berikut sederet

perilaku/karakter manusia yang

buruk yang disampaikan oleh

Paulus kepada Timotius yang

m e n y e b a b k a n t e r j a d i n y a

kesukaran bagi hidup manusia itu

sendiri, yaitu mencintai diri

sendiri; menjadi hamba uang;

membual; menyombongkan diri;

menjadi pemfitnah; berontak

terhadap orang tua; tidak tahu

b e r t e r i m a k a s i h ; t i d a k

mempedulikan agama; tidak tahu

mengasihi; tidak mau berdamai;

suka menjelekkan orang; tidak

dapat mengekang diri, garang;

tidak suka yang baik; suka

mengkhianat; tidak berpikir

panjang; berlagak tahu; lebih

menuruti hawa nafsu dari pada

menuruti Allah; menjalankan

ibadah hanya secara lahirilah;

menentang kebenaran; akal

bobrok; iman tidak tahan uji (2

Timotius 3:2-9).

Pengharapan bagi umat Tuhan di

akhir zaman

Jemaat Tuhan tidak

perlu takut menghadapi masa

yang sukar pada hari-hari

terakhir. Mengapa? Karena pada

w a k t u i t u Tu h a n a k a n

mencurahkan Roh-Nya ke atas

semua manusia. Hal tersebut

telah dinubuatkan oleh nabi Yoel

(Yoel 2:28-29) dan telah

digenapi pada hari Pentakosta

seperti yang dikutip oleh Petrus

dalam kotbahnya: “Akan terjadi

pada hari-hari terakhir--

demikianlah firman Allah--

bahwa Aku akan mencurahkan

Roh-Ku ke atas semua manusia;

maka anak-anakmu laki-laki dan

perempuan akan bernubuat, dan

teruna-terunamu akan mendapat

penglihatan-penglihatan, dan

orang-orangmu yang tua akan

mendapat mimpi. Juga ke atas

hamba-hamba-Ku laki-laki dan

perempuan akan Kucurahkan

Roh-Ku pada hari-hari itu dan

mereka akan bernubuat “ (Kisah

2:17-18). Pencurahan Roh Kudus

tersebut akan disertai dengan

mukjizat-mukjizat dan tanda-

tanda ajaib di langit dan di bumi

(Kisah 2:19-20).

Apa yang men jad i

pengharapan umat Tuhan?

Apabila Roh Kudus dicurahkan,

umat Tuhan diberi kuasa untuk

melawan tipu muslihat Iblis dan

ada tanda-tanda yang menyertai

orang-orang percaya yaitu

mereka akan mengusir setan-

setan demi nama-Ku, mereka

akan berbicara dalam bahasa-

bahasa yang baru bagi mereka,

mereka akan memegang ular, dan

sekalipun mereka minum racun

maut, mereka tidak akan

mendapat celaka; mereka akan

meletakkan tangannya atas

orang sakit, dan orang itu akan

sembuh" (Markus 16:17-18).

Lebih daripada itu di Kisah 2:21

dikatakan bahwa “barangsiapa

yang berseru kepada nama Tuhan

akan diselamatkan.“ Tuhan Yesus

sendiri juga mengatakan bahwa

“orang yang bertahan sampai

pada kesudahannya akan selamat

“ (Matius 24:13). Jadi di dalam

Tuhan Yesus Kr i s tus ada

pengharapan dan keselamatan!

Te t a p w a s p a d a , j a n g a n

disesatkan!

Tuhan Yesus dan para

rasul seperti Paulus, Petrus dan

Yohanes memberikan perhatian

khusus terhadap akhir zaman di

mana manusia akan menghadapi

masa-masa yang sukar pada hari-

hari terakhir tersebut. Tuhan

Yesus menasihati murid-murid-

Nya: "Waspadalah supaya jangan

ada orang yang menyesatkan

kamu!” (Matius 24:4). Begitu

Page 38: [Title will be auto-generated]

banyaknya ajaran-ajaran yang

menyesatkan membuat Paulus

merasa was-was. Itu sebabnya ia

merasa perlu mengingatkan

Timotius yang masih muda pada

waktu itu untuk berhati-hati.

Begitu juga dengan Petrus dan

Yohanes yang mengingatkan

jemaat Tuhan untuk waspada

supaya tidak terseret ke dalam

kesesatan, senantiasa menjaga

diri hidup dalam kekudusan

sehingga tak bercacat dan tak

bernoda.

T i d a k m e n u t u p

kemungkinan bahwa hamba-

hamba Tuhan yang dipakai Tuhan

luar biasa dengan kuasa Roh

Kudus-Nya dapat mengalami

kejatuhan karena kesombongan

atau memberikan ajaran-ajaran

y a n g t i d a k s e s u a i a t a u

menyimpang dari apa yang

tertulis dalam Kitab Suci. Sebagai

orang percaya kita harus waspada

dan berhati-hati supaya tidak

disesatkan. Kita harus tetap

kokoh berpegang pada firman

Tuhan dan h i dup da l am

kebenaran-Nya. Kita harus

memiliki iman yang teguh supaya

tidak bisa diombang-ambingkan

oleh ajaran-ajaran palsu di hari-

hari terakhir di masa-masa yang

sukar ini. Kita juga harus

berusaha hidup kudus dan tetap

tinggal di dalam Kristus untuk

memperoleh hidup yang kekal (1

Yohanes 2:24-25). Bagi yang

menang dalam menghadapi

masa-masa yang sukar tersebut,

Tuhan tidak akan menghapus

namanya dari kitab kehidupan

(Wahyu 3:5).

Mari kita terus menjalani

hidup ini bersama Tuhan

sekalipun menghadapi banyak

penderitaan. Dia telah sediakan

mahkota kehidupan bagi kita

yang tetap setia kepada-Nya dan

tetap bertahan sampai akhir

hidup kita. Amin.

Ralat Sinar Kasih Edisi Juni 2013 : Pada kolom Renungan tanggal 26 Juni 2013, alinea 1 baris ke-3

tertulis: Di sebagian gereja-gereja Kristen, Doa Bapa Kami diucapkan

secara rutin dalam ibadah hari selasa...yang benar seharusnya :

...ibadah hari Minggu. Demikian ralat kami sampaikan, mohon maaf

atas kesalahan penulisan. Tuhan memberkati.

Segala berkat ini akan datang kepadamu dan menjadi bagianmu,jika engkau mendengarkan suara TUHAN, Allahmu: Diberkatilah engkaudi kota dan diberkatilah engkau di ladang. Diberkatilah buah kandunganmu, hasil bumimu dan hasil ternakmu, yakni anak lembu sapimu dan kandungankambing dombamu. Diberkatilah bakulmu dan tempat adonanmu.Diberkatilah engkau pada waktu masuk dan diberkatilah engkau pada waktu keluar.

Ulangan 28:2-6

Berkat Tuhan

Page 39: [Title will be auto-generated]

banyaknya ajaran-ajaran yang

menyesatkan membuat Paulus

merasa was-was. Itu sebabnya ia

merasa perlu mengingatkan

Timotius yang masih muda pada

waktu itu untuk berhati-hati.

Begitu juga dengan Petrus dan

Yohanes yang mengingatkan

jemaat Tuhan untuk waspada

supaya tidak terseret ke dalam

kesesatan, senantiasa menjaga

diri hidup dalam kekudusan

sehingga tak bercacat dan tak

bernoda.

T i d a k m e n u t u p

kemungkinan bahwa hamba-

hamba Tuhan yang dipakai Tuhan

luar biasa dengan kuasa Roh

Kudus-Nya dapat mengalami

kejatuhan karena kesombongan

atau memberikan ajaran-ajaran

y a n g t i d a k s e s u a i a t a u

menyimpang dari apa yang

tertulis dalam Kitab Suci. Sebagai

orang percaya kita harus waspada

dan berhati-hati supaya tidak

disesatkan. Kita harus tetap

kokoh berpegang pada firman

Tuhan dan h i dup da l am

kebenaran-Nya. Kita harus

memiliki iman yang teguh supaya

tidak bisa diombang-ambingkan

oleh ajaran-ajaran palsu di hari-

hari terakhir di masa-masa yang

sukar ini. Kita juga harus

berusaha hidup kudus dan tetap

tinggal di dalam Kristus untuk

memperoleh hidup yang kekal (1

Yohanes 2:24-25). Bagi yang

menang dalam menghadapi

masa-masa yang sukar tersebut,

Tuhan tidak akan menghapus

namanya dari kitab kehidupan

(Wahyu 3:5).

Mari kita terus menjalani

hidup ini bersama Tuhan

sekalipun menghadapi banyak

penderitaan. Dia telah sediakan

mahkota kehidupan bagi kita

yang tetap setia kepada-Nya dan

tetap bertahan sampai akhir

hidup kita. Amin.

Ralat Sinar Kasih Edisi Juni 2013 : Pada kolom Renungan tanggal 26 Juni 2013, alinea 1 baris ke-3

tertulis: Di sebagian gereja-gereja Kristen, Doa Bapa Kami diucapkan

secara rutin dalam ibadah hari selasa...yang benar seharusnya :

...ibadah hari Minggu. Demikian ralat kami sampaikan, mohon maaf

atas kesalahan penulisan. Tuhan memberkati.

Segala berkat ini akan datang kepadamu dan menjadi bagianmu,jika engkau mendengarkan suara TUHAN, Allahmu: Diberkatilah engkaudi kota dan diberkatilah engkau di ladang. Diberkatilah buah kandunganmu, hasil bumimu dan hasil ternakmu, yakni anak lembu sapimu dan kandungankambing dombamu. Diberkatilah bakulmu dan tempat adonanmu.Diberkatilah engkau pada waktu masuk dan diberkatilah engkau pada waktu keluar.

Ulangan 28:2-6

Berkat Tuhan

Page 40: [Title will be auto-generated]

Segala berkat ini akan datang kepadamu dan menjadi bagianmu,jika engkau mendengarkan suara TUHAN, Allahmu: Diberkatilah engkaudi kota dan diberkatilah engkau di ladang. Diberkatilah buah kandunganmu, hasil bumimu dan hasil ternakmu, yakni anak lembu sapimu dan kandungankambing dombamu. Diberkatilah bakulmu dan tempat adonanmu.Diberkatilah engkau pada waktu masuk dan diberkatilah engkau pada waktu keluar.

Ulangan 28:2-6

Berkat Tuhan