TITIK NYALA

8
LAPORAN TETAP PRAKTIKUM FISIKA TERAPAN Titik Nyala DISUSUN OLEH : KELOMPOK 2 Endah Dhita Pratiwi (061440411700) Fauzia (061440412035) Gede Marawijaya (061440411703) M. Ari Bastari (061440411704) Muhammad Arifin (061440411705) M. Ariq Perdana (061440411706) M. Roby Juliansyah (061440411707) KELAS : I EGC DOSEN PEMBIMBING : Ir. Aida Syarief, M.T

description

Laporan praktikum polsri

Transcript of TITIK NYALA

Page 1: TITIK NYALA

LAPORAN TETAP PRAKTIKUMFISIKA TERAPAN

Titik Nyala

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 2

Endah Dhita Pratiwi (061440411700)Fauzia (061440412035)Gede Marawijaya (061440411703)M. Ari Bastari (061440411704)Muhammad Arifin (061440411705)M. Ariq Perdana (061440411706)M. Roby Juliansyah (061440411707)

KELAS : I EGCDOSEN PEMBIMBING : Ir. Aida Syarief, M.T

POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA PALEMBANGTAHUN PELAJARAN 2014/2015

Page 2: TITIK NYALA

TITIK NYALA

I. TUJUAN

Menentukan besarnya titik nyala suatu zat cair dengan alat penentu titik nyala.

II. Alat Dan Bahan

1. Alat-alat yang digunakan :

a. Gelas kimia (Beker Gelas) 250 ml

b. Pipet ukur 10, 25 ml

c. Bola karet

d. Termometer 300˚C

e. Alat penentu titik nyala ( Flash Point Testers)

2. Bahan yang digunakan :

a. Etanol

b. Biodiesel

III. Dasar Teori

Titik nyala adalah Temperatur terendah di mana campuran senyawa

dengan udara pada tekanan normal dapat menyala setelah ada suatu inisiasi, misalnya

dengan adanya percikan api. Titik nyala dapat diukur dengan metoda wadah terbuka

(Open Cup /OC) atau wadah tertutup (Closed cup/CC). Nilai yang diukur pada wadah

terbuka biasanya lebih tinggi dari yang diukur dengan metoda wadah tertutup. Adapun

kelas temperatur penyalaan senyawa dapat dikelompokkan sebagai berikut :

1. Bahan bakar cair yang mudah menyala (yang punya titik nyala dibawah 37.8 oC dan

tekanan uap tidak lebih dari 2.84 kg/cm2), terbagi :

a. kelas IA, punya titik nyala dibawah 22.8oC dan titik didih dibawah37.8 oC, 

b. kelas IB, punya titik nyala dibawah 22.8 oC dan titik didih sama atau diatas

37.8 oC,

c. kelas IC,punya titik nyala sama atau di atas 22.8 oC dan titik didih dibawah 60 oC.

Page 3: TITIK NYALA

2. Bahan bakar cair mudah terbakar (yang punya titik nyala sama atau diatas 37.8 oC,

terbagi:

a. kelas IIA, punya titik nyala sama atau diatas 37.8 oC dan titik didih dibawah 60 oC,

b. kelas IIB, punya titik nyala sama atau diatas 37.8 oC dan titik didih dibawah 93 oC

c. kelas IIC, punya titik nyala sama atau diatas 93 oC

Setiap zat cair yang mudah terbakar memiliki tekanan uap yang merupakan fungsi dari

temperatur cair, dengan naiknya suhu, tekanan uap juga meningkat. Dengan

meningkatnya tekanan uap, konsentrasi cairan yang mudah terbakar menguap diudara

meningkat.

          Jika titik nyala lebih rendah dari temperatur cairannya maka uap diatas

permukaannya siap untuk terbakar atau meledak. Lebih rendah dari titik nyala adlah

lebih berbahaya, terutama bila temperatur ambientnya labih dari titik nyala.

IV. Prosedur Percobaan

a. Sebelum percobaan dimulai Tester (peralatan) harus dibersihkan terlebih

dahulu untuk menghilangkan sisa-sisa minyak ataupun solvent.

b. Isilah bejana logam dengan zat yang akan di test titik nyalanya sampai

dengan tanda batas, lalu tutup kembali bejana tersebut dengan penutupnya

dan pasanglah stirrer serta termometernya. Pada saat mengerjakan, dinding

logam bagian atas tandabatas, harus dijaga kering (jangan sampai basah).

c. Pasanglah kabel penyambung arus dan hubungkan juga selang gas

pembakar.

d. Nyalakan gas pembakar dan atur nyala sehingga diperoleh nyala yang

sesuai, kemudian nyalakan pemanas listriknya.

e. Atur pemanasan (pemanas listrik) sedemikian rupa sehingga kenaikan suhu

pemanasan kira-kira 5 ˚C / menit. Jika termometer sudah menunjukkan suhu

15 ˚C sebelum titik nyala yang diperkirakan, maka lakukan tes nyala dengan

cara sebagi berikut :

Page 4: TITIK NYALA

- Putar tombol pembakar sehingga api gas masuk ke dalam bagian atas

bejana logam yang berisi zat yang sedang di tes, dan lakukan setiap

selang kenaikkan suhu 1 ˚C selama kira-kira 1 detik, sampai uap zat yang

sedang di test terbakar. Maka pada saat pertama kali uap terbakar, suhu

di termometer menunjukkan titik nyala dari zat tersebut.

- Test nyala ini harus jelas dan di atur untuk jarak 4 mm, dan pada saat di

lakukan test nyala maka kecepatan pemanasan dikurangi menjadi 3 – 4

˚C / menit.

f. Setelah selesai matikan kembali alat penentu titik nyala (pemanas listrik

maupun pembakar gas), dan simpan kembali zat yang sudah di test serta

bersihkan logam bejana sehingga benar-benar bersih.

V. Prosedur Percobaan

Bahan Yang Digunakan Volume (ml) Titik Nyala (oC)

Etanol 20 ml 50 oC

Kerosin 20 ml 68 oC

Solar 20 ml 80 oC

VI. Analisa Data

Pada praktikum kali ini, kami melakukan percobaan tentang "Titik Nyala". Titik

Nyala adalah suhu terendah dimana campuran senyawa dengan udara pada tekanan

normal dapat menyala setelah ada suatu Inisiasi, misalnya dengan adanya percikan api.

Titik Nyala dapat diukur dengan metoda wadah terbuka atau wadah tertutup.

Pada percobaan kali ini, kami pertama kali menyiapkan bahan yang digunakan

dan menyiapkan alat yang digunakan yang sebelumnya terlebih dahulu kami

membersihkannya. Lalu masukkan Aquades ke Flash Point Tester sampai ukuran yang

ditentukan, lalu buka katup gas yang tersambung ke Flash Point Tester dan hidupkan

api. Setelah itu masukkan ±20 ml masing-masing zat dan di tes nyala.

Page 5: TITIK NYALA

Suhu titik nyala pada etanol sebesar 50 oC, pada Kerosin sebesar 68 oC, dan

Solar sebesar 80 oC. Pada percobaan yang dilakukan, didapat jika Etanol merupakan

bahan bakar cair mudah terbakar masuk kelas II A. Pada percobaan Kerosin merupakan

bahan cair mudah terbakar masuk kelas II B. Dan pada percobaan Solar juga merupakan

bahan bakar cair mudah terbakar masuk kelas II B.

Titik Nyala pada teori, Etanol memiliki titik nyala 11 oC, Kerosin memiliki titik

nyala 48 oC, dan Solar memiliki titik nyala (40-100) oC.

VII. Kesimpulan

- Titik Nyala adalah suhu terendah dimana campuran senyawa dengan udara

pada tekanan normal dapat menyala setelah ada suatu Inisiasi, misalnya

dengan adanya percikan api.

- Pada Praktek, titik nyala yang didapat :

Etanol = 50 oC

Kerosin = 68 oC

Solar = 80 oC

- Pada Teori, titik nyala yang didapat :

Etanol = 11 oC

Kerosin = 48 oC

Solar = (40-100) oC

VIII. Daftar Pustaka

Jobsheet Praktikum Fisika Terapan. Politeknik Negeri Sriwijaya. 2014. Palembang.

Page 6: TITIK NYALA

Gambar Alat

Flash Point Tester Beaker Glass

Pengaduk Gelas Kimia

Termometer Sarung Tangan